jaringan · pdf file jaringan komputer berperan sebagai alat atau penghubung yang digunakan...
Post on 08-Dec-2020
3 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
1 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
Jaringan Komputer
“ Routing ”
Oleh : Farhat, ST, MMSI, MSc
{ Diolah dari berbagai Sumber }
2 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap masyarakat membutuhkan informasi untuk melakukan komunikasi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dahulu, manusia berkomunikasi dengan surat- menyurat melalui
telegram dengan orang lain. Namun, hal ini mulai berkurang seiring dengan adanya perkembangan
teknologi komunikasi.
Perkembangan teknologi yang semakin berkembang dengan pesat menyebabkan perubahan
pada aktivitas masyarakat. Masyarakat membutuhkan teknologi untuk membantu mereka dalam
melakukan aktivitas sehari- hari. Teknologi dibutuhkan oleh pelajar maupun pekerja untuk
mendapatkan informasi. Agar informasi ini dapat disampaikan maka dibutuhkan jaringan komputer
untuk melakukan penyampaian dan pengiriman informasi tersebut. Pengiriman informasi tersebut
mencakup cakupan yang cukup luas baik antar gedung, antar kota, bahkan antar negara.
Dengan adanya perkembangan tersebut maka dibutuhkan suatu penghubung yaitu jaringan
komputer yang baik untuk dapat digunakan sebagai pe rantara dalam melakukan pengiriman data.
Jaringan komputer berperan sebagai alat atau penghubung yang digunakan untuk mengirimkan data
atau informasi dari satu komputer ke komputer yang lain. Dalam membuat jaringan komputer harus
diperhatikan topologi jaringan yang digunakan, jenis implementasi media jaringan, sistem operasi
yang digunakan dalam tiap-tiap komputer serta pengalamatan dan penamaan tiap-tiap komputer
atau biasa dikenal dengan IP Address.
Dalam suatu jaringan terdapat juga koneksi antar jaringan yang dikenal dengan istilah
routing. Routing adalah proses dimana suatu informasi dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke
lokasi lain. Proses routing ini membutuhkan suatu alat yang dinamakan router. Routing ini akan
dijelaskan lebih terperinci oleh penulis dalam pembahasan berikutnya pada makalah ini yang
berjudul “Routing”.
3 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dibahas di atas dapat diambil beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah itu routing dan tabel routing?
2. Apa jenis-jenis dari routing?
3. Apa macam-macam routing dinamis?
4. Bagaimana cara kerja routing statis dan routing dinamis?
5. Apa saja keuntungan dan kerugian dari masing- masing routing?
6. Kelas-kelas apa sajakah yang ada dalam routing dinamis protokol?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang dibahas, ada beberapa masalah- masalah yang dibatasi
sebagai berikut:
1. Materi yang dibahas hanya seputar Routing.
2. Tabel Routing hanya akan diterangkan pengertiannya saja.
3. Setiap jenis-jenis routing akan dijelaskan pengertian, ciri-ciri, cara kerja, keuntungan, dan
kerugian dari masing- masing jenis routing.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui teori routing dan pengertian tabel routing.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari routing.
3. Untuk mengetahui macam-macam routing dinamis protokol.
4. Untuk mengetahui kelas-kelas yang ada dalam routing dinamis protokol.
4 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
1.5 Landasan Teori
Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer- komputer
yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan),
dan dapat mengakses informasi(peramban web). Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat
mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan
(service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang
memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-
server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing
terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis
OSI. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data
dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan
penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
5 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Routing
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke
jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat
diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.
Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan
topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia, proses power
dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju.
Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router
menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar,
router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing
dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang
network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara
manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi
perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan
sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu
routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias
diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.
6 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
Gambar 2.1 Tipe-tipe Routing
2.2 Routing Statik
Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual oleh admin jaringan. Routing
static merupakan routing yang paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan
komputer. Menggunakan routing statik yaitu berarti mengisi setiap entri pada forwarding
table di setiap router yang berada didalam jaringan.
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian :
Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing
Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data Seorang administrator harus
menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfiguras router dengan routing
statis.
Gambar 2.2 contoh perintah IP Route
7 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
Gambar 2.3 Menentukan outgoing interface
Gambar 2.4 Menentukan Next-hop IP Address
Pada gambar 2.3 dan 2.4 di atas, administrator jaringan dari router Hoboken harus
mengkonfigurasi routing statis ke jaringan 172.16.1.0/24 dan 172.16.5.0/24. Karena itu
administrator memasukkan 2 perintah ke router. Administrative distance adalah parameter
tambahan yang menunjukkan reliabilitas dari rute. Semakin kecil nilai administrative distance
8 Farhat, ST, MMSI, MSc
Jaringan Komputer Universitas Gunadarma
semakin reliable rutenya. Oleh Karen itu rute dengan administrative distance yang lebih kecil harus
diberikan pertama kali sebelum administrative distance yang lebih besar diberikan. Default
administrative distance saat menggunakan routing statis adalah 1. ketika interface luar dikonfigurasi
sebagai gateway, routing statis akan ditunjukkan dalam tabel routing sebagai informasi yang
“directly connected”. Untuk melihat informasi administrative distance digunakan perintah show ip
route. Nilai dari administrative distance adalah antara 0 sampai dengan 255 yang diberikan setelah
next-hop atau outgoing interface. Contoh:
waycross(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1 130
Jika interface dari router down, rute tidak akan dimasukkan ke table routing. Kadang-kadang
routing statis digunakan untuk tujuan backup. Routing statis dapat dikonfigurasi dalam router yang
hanya akan digunakan ketika routing dinamis mengalami kegagalan. Untuk menggunakan routing
statis sebagai backup, harus dila