jaringan dasar

19
I. PENDAHULUAN A. Tujuan Melihat macam-macam bentuk parenkim Melihat adanya mekanik (penguat) pada tubuh tumbuhan B. Dasar Teori Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-beda. Sel- sel parenkim mampu mempertahankan kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan penting dalam proses regenerasi.Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik bila lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim terutama terdapat pada bagian kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji (Woelaningsih, 1987). Sel-sel parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim xilem, parenkim floem, dan jari-jari empulur. Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xilem. Sel parenkim berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar. Ciri khas parenkim yang lain adalah sel- selnya banyak memilikiruang antarsel karena bentuk

Upload: eko-komarudin-sadiman

Post on 28-Nov-2015

125 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Laporan praktikum anatomi dan perkembangan tumbuhan

TRANSCRIPT

Page 1: Jaringan Dasar

I. PENDAHULUAN

A. Tujuan

Melihat macam-macam bentuk parenkim

Melihat adanya mekanik (penguat) pada tubuh tumbuhan

B. Dasar Teori

Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun

fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan

kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan

penting dalam proses regenerasi.Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat

bersifat meristematik bila lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim

terutama terdapat pada bagian kulit batang dan akar, mesofil daun, daging

buah, dan endosperma biji (Woelaningsih, 1987).

Sel-sel parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim

xilem, parenkim floem, dan jari-jari empulur. Ciri utama sel parenkim adalah

memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Beberapa sel parenkim

mengalami penebalan, seperti pada parenkim xilem. Sel parenkim berbentuk

kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar. Ciri khas

parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memilikiruang antarsel karena

bentuk selnya membulat.Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah

daun. Ruang antarsel ini berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antar

klorenkim dengan udara luar. Sel parenkim memiliki banyak fungsi, yaitu

untuk berlangsungnya prosesfotosintesis, penyimpanan makanan dan fungsi

metabolisme lain. Isi sel parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya,

misalnya sel yang berfungsi untuk fotosintesis banyak mengandung kloroplas.

Jaringan yang terbentuk dari sel-sel parenkim semacam ini disebut klorenkim.

Cadangan makanan yang terdapat padasel parenkim berupa larutan dalam

vakuola, cairan dalam plasma atau berupa kristal (amilum). Sel parenkim

merupakan struktur sel yang jumlahnya paling banyak menyusun jaringan

tumbuhan. Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan

Page 2: Jaringan Dasar

terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus

(Sutrian, 1992).

Sel parenkim biasanya menyusun jaringan dasar pada tumbuhan, oleh

karena itu disebut jaringan dasar. Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi

menjadi beberapa jenis jaringan, yaitu:

1). Parenkim Asimilasi

Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya pada daun, batang

yang berwarna hijau, dan buah. Di dalam selnya terdapat kloroplas, yang

berperan penting sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis,

2). Parenkim Penimbun

Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada empulur

batang,umbi akaL umbi lapis, akar rimpang (rizoma), atau biji. Di dalam sel-

selnyaterdapat cadangan makanan yang berupa gula, tepung, lemak atau

protein,

3). Parenkim Air

Terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah panas (xerofit) untuk

menghadapi masa kering, misalnya pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya,

4). Parenkim Udara

Ruang antar selnva besar, sel- sel penyusunnya bulat sebagai alat

pengapungdi air, misalnya parenkim pada tangkai daun tumbuhan enceng

gondok ( Willking, 1989).

Kolenkim, seperti halnya sklerenkim, merupakan jaringan mekanik

yangbertugas menyokong tumbuhan. Bagian tumbuhan yang tumbuh dengan

lambatmengalami pertumbuhan sedikit saja sehingga dukungan oleh turgor

dalam selparenkim sudah cukup. Kolenkim terbentuk oleh sejumlah sel

memanjang yangmenyerupai sel prokambium dan berkembang dalam stadium

Page 3: Jaringan Dasar

awal promeristem.Sel kolenkim adalah sel hidup, bentuknya sedikit

memanjang dan pada umumnyamemiliki dinding yang tak teratur

penebalannya. Dinding sekunder pada kolenkimtidak ada, dinding primernya

lunak, lentur dan tidak berlignin (Hidayat, 1995).

Kolenkima terdiri atas sel – sel hidup dengan penebalan dinding primer

yang sebagian besar terjadi dari selulosa dan pectin. Penebalan tersebut bisa

terdapat pada dinding – dinding tangensial disebut kolenkim papan. Sedang

penebalan pada sudut disebut kolenkima sudut.Ukuran dan bentuk sel

kolenkim beragam. Sel dapat berupa prisma pendek atau bisa pula panjang

seperti serat dengan ujung meruncing, namun antara kedua bentuk tersebut

bentuk peralihan. Menurut penebalan dindingnya, dibedakan menjadi tiga

jenis utama .

1.Kolenkim sudut, dengan penebalannya memanjang pada satu sudut

sel.Pada penampang melintang, penebalan sudut terlihat di tempat pertemuan

tiga sel atau lebih. Contoh : pada Solanum tuberosum.

2.Kolenkim papan, dengan penebalan terutama pada dinding

tangensial.Contohnya pada korteks Sambucus nigra.

3.Kolenkim lakuna, yang mirip kolenkim sudut, namun banyak

mengandung ruang antar sel. Contohnya pada batang Ambrosia.

(Wowlaningsih, 1987).

Sklerenkima adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel dengan dinding sel

berpenebalan sekunder, berlignin atau tidak. Jaringan ini mempunyai fungsi

utama sebagai penguat dan kadang-kadang sebagai pelindung. Sel sklerenkima

berdinding tebal dan sering berlignin tersebut diperkirakan melindungi organ

tumbuhan untuk melawan berbagai tegangan, misalnya akibat tarikan,

pembelokan, beban dan tekanan, tanpa kerusakan yang tidak pada tempatnya

terhadap sel-sel yang lunak dan berdinding tipis. Kata sklerenkima berasal dari

bahasa yunani yang merupakan gabungan dua kata, yaitu sclerous (keras)

danechyma (seduhan/infusi), yang menekankan pada kekerasan dinding

Page 4: Jaringan Dasar

sklerenkima. Sel-sel sklerenkima secara individual disebut sel skelerenkima.

Dalam pengertian sel sel mekanik secara keseluruhan suatu tumbuhan,

kolenkima dan skelerenkima digabung dalam konsep fisiologis stereom.

Meskipun demikian, dinding primer yang mengandung banyak air dan bersifat

plastis pada kolenkima membedakannya dari skelerenkima dengan dinding

sekunder yang elastis dankeras.Sklerenkim terdiri atas sel – sel mati,

penebalan dindingnya primer dan sekunder dan biasanya banyak mengandung

lignin dan selulosa. Sklerenkim merupakan jaringan yang sangat bervariasi

tetapi dapat dikenal dua kategori yang besar yaitu serat dan sklereid. Pada

umumnya serat jauh lebih panjang darisklereid (Sarwono, 2002).

Page 5: Jaringan Dasar

II. METODEA. Alat dan Bahan

No. Alat Jumlah Bahan Jumlah

1. Mikroskop 1 unit Tangkai Daun Eichornia crassipes Secukupnya

2. Pipet Tetes 1 buah Daun Pinus merkusii Secukupnya

3. Kaca Objek 4 buah Daun Anthurium crystallinum Secukupnya

4. Kaca Penutup 1 buah Tangkai Daun Apium graveolens secukupnya

5. Kuas Halus 1 buah

6. Jarum Preparat 1 buah

7. Silet 1 buah

B. Cara Kerja

Dibuat preparat

Diamati

Digambar

Spesimen

Hasil

Page 6: Jaringan Dasar
Page 7: Jaringan Dasar

III. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan

No. Gambar Tangan Gambar Pengamatan Literature Klasifikasi1. Irisan melintang

tangkai daun eceng

gondok

a

Perbesaran 10x10

Keterangan:

a. Jaringan parenkim

Perbesaran 10x40

(Fauzi, 2010)

Kingdom: Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Liliales

Famili : Pontederiaceae

Genus : Eichornia

Spesies : Eichornia crassipes

2. Abaksial daun kuping

gajah

a b a b

Perbesaran 16x10

Kingdom: Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arales

Famili : Araceae

Genus : Anthurium

Spesies : Anthurium crystallium

Page 8: Jaringan Dasar

Perbesaran 10x10

Keterangan:

a. Jaringan parenkim

b. Stomata

Keterangan:

a. Parenkim

b. Stomata

(Mertha, 2012 )

3. Irisan melintang

seledri

a

b

Perbesaran 10x10

Keterangan:

a. Jaringan kolenkim

b. Jaringan parenkim

Perbesaran 16x10

Keterangan:

1. Parenkim

2. Kolenkim

3. Dinding sel

( Yessy, 2011)

Kingdom: Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Apiales

Famili : Aplaceae

Genus : Apium

Spesies : Apium greveolens

4. Daun pinus Kingdom: Plantae

Divisi : Coniferophyta

Kelas : Pinopsida

Ordo : Pinales

Page 9: Jaringan Dasar

a

Perbesaran 10x10

a

Keterangan:

a. Jaringan parenkim

Perbesaran 10x4

Keterangan:

1. Mesofil

2. Stomata

(Zaskia, 2011)

Famili : Pinaceae

Genus : Pinus

Spesies :Pinus merkusii

Page 10: Jaringan Dasar

B. Pembahasan

Pada praktikum kali ini mengenai jaringan dasar dan jaringan penguat

yang terdapat dalam tumbuhan, specimen yang digunakan diambil daun dan

tangkai daunnya. Pengamatan kali ini menitikberatkan pada ada tidaknya

jaringan dasar seperti parenkim, kolenkim dan sklerenkim yang terdapat pada

daun atau tangkai daun specimen.

Pengamatan pertama pada irisan melintang tangkai daun eceng gondok

(Eichornia crassipes) dengan perbesaran 10x10, hasil dari pengamatan ini

menunjukkan terdapat parenkim pada tangkai daunnya. Parenkimnya

berbentuk bulat kecil memanjang (palisade) yang segi enam, tipe parenkimnya

termasuk dalam parenkim udara. Menurut (Willking, 1989) adanya parenkim

udara ini mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antarsel yang

besar. Aerenkim banyak ditemukan pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

Adanya aerenkim ini membantu menjaga kelebihan air pada tumbuhan dengan

habitat perairan.

Pada irisan melintang tangkai daun seledri (Apium greveolens) dengan

perbesaran 10x10 yang teramati adalah adanya jaringan kolenkima dan

parenkim yang tersusun rapat. Ditemukannya kolenkim pada preparat tangkai

daun seledri menurut (Sarwono, 2002) peranan dari kolenkim ini menunjang

bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Jaringan ini disebut juga

sebagai jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat.

Pada specimen daun pinus (Pinus merkusii) dengan perbesaran 10x10 dan

10x40, hasil pengamatan menunjukkan terdapat parenkim yang berupa lipatan

dan parenkim bunga karang yang bentuknya besar dengan rongga-rongga

kosong . bentuk lipatan dan bunga karang ini menurut (Willking, 1989) bentuk

lipatannnya kearah dalam serta banyak mengandung kloroplas dan bunga

karang dengan ruang antar rongga yang sangat besar dan tidak beraturan,

jumlah klorofilnya sedikit.

Page 11: Jaringan Dasar

Pada specimen daun pilihan, daun yang digunakan ialah daun kuping

gajah (Anthurium crystallinum), hasil pengamatan menunjukkan adanya

parenkim dan stomata yang menyebar dengan jumlah yang cukup banyak.

Menurut (Woelaningsih, 1987) jaringan parenkim terdapat diseluruh organ

tumbuhan. Disebut jaringan dasar karena parenkim ini menyusun sebagian

besar jaringan pada akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.

Page 12: Jaringan Dasar

KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini mengenai jaringan dasar dan penguat, jaringan

dasar terdiri dari parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Parenkim disebut juga

sebagai jaringan dasar karena terdapat di seluruh organ tumbuhan. Kolenkim dan

sklerenkim termasuk kedalam jaringan penguat. Bentuk parenkim bermacam-

macam, pada eceng gondok bentuknya bulat memanjang bentuk palisade, pada

kuping gajah parenkimnya berbentuk segi enam terdapat banyak stomata, pada

seledri bentuknya segi enam berukuran besar, pada pinus ada yang berbentuk

lipatan dan bunga karang. Selain parenkim ditemukan juga adanya kolenkim pada

tangkai daun seledri.

Page 13: Jaringan Dasar

DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, Ahmad. 2010. Eceng Gondok. <ahmadfauzibratasena.blogspot.com>. [31

Oktober 2013. 12:13]

Hidayat, Estiti. 1995. Morfologi Tumbuhan. Depdekgub: Jakarta.

Mertha, Nisa. 2012. Anthurium crystallium. <Nisamertha.blogspot.com>. [31

Oktober 2013. 12:24]

Sarwono,B. 2002. Morfologi Tumbuhan. Agromedia Pustaka: Jakarta.

Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Rineka Cipta: Jakarta.

Willking. 1989. Fisiologi Tanaman II. Bina Angkasa: Bandung.

Woelaningsing, Sri. 1987. Anatomi Tumbuhan. Karnunika: Jakarta.

Yessy. 2011. Seledri. <Yessikh.blogspot.com>. [31 Oktober 2013. 12:15]

Zaskia, Putri. 2011. Pinus. <putri-zaskia.blogspot.com>. [31 Oktober 2013.

12:23]

Page 14: Jaringan Dasar

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

“Jaringan Dasar dan Jaringan Penguat”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum anatomi dan perkembangan tumbuhan

Nama : Eko Komarudin Sadiman

NIM : 1127020015

Semester/Kelas : III/A

Kelompok : 1

Tanggal Praktikum : 28 Oktober 2013

Tanggal Pengumpulan: 04 November 2013

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2013