jangan takut ikut sertifikasi -...

8
1|Jangan Takut Ikut Sertifikasi Jangan Takut Ikut Sertifikasi Sama dengan Ngumpulin DUPAK Kok Hendro Asmoro, SST., M.Si*) Apa kabar Penyuluh Kehutanan ..... LUAR BIASA, itulah jawaban para Penyuluh Kehutanan yang selalu menggema dan kompak setiap kali disapa pada saat pertemuan. Pertanyaan berikutnya kepada Penyuluh Kehutanan : Siap ikut uji kompetensi ? Jawabannya kurang kompak hingga harus diulang beberapa kali. Kenapa demikian? Mungkin sebagian Penyuluh Kehutanan masih belum begitu jelas tentang uji kompetensi. Pada kesempatan ini, penulis mencoba memberikan gambaran singkat bagaimana proses asesmen kompetensi dan apa saja yang perlu dipersiapkan oleh para Penyuluh Kehutanan dalam mengikuti asesmen kompetensi. Apa yang menjadi dasar pelaksanaan Asesmen Kompetensi Penyuluh Kehutanan ? Dalam pasal 32 ayat (3) Undang-undang 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dinyatakan bahwa “ Pembiayaan penyuluhan yang berkaitan dengan tunjangan jabatan fungsional dan profesi, biaya operasional penyuluh PNS, serta sarana dan prasarana bersumber dari APBN, sedangkan pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan di provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa bersumber dari APBD yang jumlah dan alokasinya disesuaikan dengan programa penyuluhan”. Selanjutnya, Pasal 10 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan, dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan dinyatakan bahwa “Setiap penyuluh PNS yang telah mendapat sertifikat profesi sesuai standar kompetensi kerja dan jenjang jabatan profesinya, diberikan tunjangan profesi penyuluh”. Kedua peraturan perundang-undangan inilah yang menjadi dasar utama pelaksanaan uji kompetensi oleh pemerintah dan lembaga sertifikasi profesi. Artinya salah satu tujuan dari penyelenggaraan uji kompetensi adalah mendapat sertifikat profesi sebagai syarat bagi Penyuluh Kehutanan untuk memperoleh tunjangan profesi. Kemudian, pelaksanaan asesmen kompetensi bagi Penyuluh Kehutanan mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep.137/Men/V/2011 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Kehutanan Bidang Penyuluhan Kehutanan Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) menggunakan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 130/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan dan Angka Kreditnya. Berdasarkan pada lingkup dan cakupan kegiatan penyuluhan kehutanan, dalam SKKNI Bidang Penyuluhan Kehutanan, kompetensi penyuluh kehutanan dipetakan dalam beberapa fungsi seperti disajikan pada Tabel 1 berikut :

Upload: truongkiet

Post on 17-Sep-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1 |J a n g a n T a k u t I k u t S e r t i f i k a s i

Jangan Takut Ikut SertifikasiSama dengan Ngumpulin DUPAK Kok

Hendro Asmoro, SST., M.Si*)

Apa kabar Penyuluh Kehutanan ..... LUAR BIASA, itulah jawaban para PenyuluhKehutanan yang selalu menggema dan kompak setiap kali disapa pada saatpertemuan.Pertanyaan berikutnya kepada Penyuluh Kehutanan :Siap ikut uji kompetensi ? Jawabannya kurang kompak hingga harus diulangbeberapa kali. Kenapa demikian? Mungkin sebagian Penyuluh Kehutanan masihbelum begitu jelas tentang uji kompetensi.

Pada kesempatan ini, penulis mencoba memberikan gambaran singkat bagaimanaproses asesmen kompetensi dan apa saja yang perlu dipersiapkan oleh paraPenyuluh Kehutanan dalam mengikuti asesmen kompetensi.

Apa yang menjadi dasar pelaksanaan Asesmen Kompetensi PenyuluhKehutanan ?Dalam pasal 32 ayat (3) Undang-undang 16 tahun 2006 tentang SistemPenyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dinyatakan bahwa “ Pembiayaanpenyuluhan yang berkaitan dengan tunjangan jabatan fungsional dan profesi,biaya operasional penyuluh PNS, serta sarana dan prasarana bersumber dariAPBN, sedangkan pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan di provinsi,kabupaten/kota, kecamatan, dan desa bersumber dari APBD yang jumlah danalokasinya disesuaikan dengan programa penyuluhan”. Selanjutnya, Pasal 10 ayat(1) Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan,dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan dinyatakanbahwa “Setiap penyuluh PNS yang telah mendapat sertifikat profesi sesuai standarkompetensi kerja dan jenjang jabatan profesinya, diberikan tunjangan profesipenyuluh”. Kedua peraturan perundang-undangan inilah yang menjadi dasarutama pelaksanaan uji kompetensi oleh pemerintah dan lembaga sertifikasi profesi.Artinya salah satu tujuan dari penyelenggaraan uji kompetensi adalah mendapatsertifikat profesi sebagai syarat bagi Penyuluh Kehutanan untuk memperolehtunjangan profesi.

Kemudian, pelaksanaan asesmen kompetensi bagi Penyuluh Kehutanan mengacupada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi NomorKep.137/Men/V/2011 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi KerjaNasional Indonesia Sektor Kehutanan Bidang Penyuluhan Kehutanan MenjadiStandar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.Penyusunan Standar KompetensiKerja Nasional Indonesia (SKKNI) menggunakan Keputusan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara Nomor 130/KEP/M.PAN/12/2002 tentangJabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan dan Angka Kreditnya.

Berdasarkan pada lingkup dan cakupan kegiatan penyuluhan kehutanan, dalamSKKNI Bidang Penyuluhan Kehutanan, kompetensi penyuluh kehutanan dipetakandalam beberapa fungsi seperti disajikan pada Tabel 1 berikut :

2 |J a n g a n T a k u t I k u t S e r t i f i k a s i

Tabel 1 :Peta Fungsi Bidang Kerja Utama Penyuluh KehutananFungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar / Unit kompetensiMelakukanInteraksisosial

Mengembangkaninteraksi sosial

1. Melakukan Komunikasi Dialogis2. Membangun Jejaring Kerja3. Mengorganisasikan Masyarakat

Menyelenggarakanpenyuluhankehutanan

Melakukan persiapanpenyuluhan kehutanan

1. Menyusun Data Potensi Wilayah,Agroforestry Ekosistem, dan KebutuhanInovasi/Teknologi Kehutanan

2. Menganalisis Potensi Wilayah, AgroforestryEkosistem, dan KebutuhanInovasi/Teknologi Kehutanan

3. Menyusun Programa PenyuluhanKehutanan

4. Menyusun Rencana Kerja TahunanPenyuluh Kehutanan

Melaksanakanpenyuluhan kehutanan

1. Menyusun Materi Penyuluhan Kehutanan2. Menetapkan Metode Penyuluhan

Kehutanan3. Mengembangkan Kemandirian Kelompok

SasaranMelakukanpemantauan evaluasidan pelaporanpelaksanaanpenyuluhan kehutanan

1. Melakukan Pemantauan PelaksanaanPenyuluhan Kehutanan

2. Melakukan Evaluasi PelaksanaanPenyuluhan Kehutanan

Melakukanpengembanganpenyuluhan kehutanan

1. Membuat Telaahan Pelaksanaan Strategidan Kebijakan Penyuluhan Kehutanan

2. Melakukan Pengembangan Pedoman,Juklak, Juknis, dan Prosedur KerjaPenyuluhan Kehutanan

3. Melakukan Pengembangan Aspek Teknik,Metodologi, Materi, Sarana, dan Alat BantuPenyuluhan Kehutanan

Melakukanpengembangan profesipenyuluhan kehutanan

Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah di BidangPengembangan Profesi PenyuluhanKehutanan

Mengembang-kan sektorkehutanan

Melaksanakanpengembanganpenyuluhan

Membuat Media Penyuluhan Dalam BentukModel

Melakukanpendampingankegiatan rehabilitasihutan dan lahan

1. Melakukan Pendampingan KegiatanPembibitan

2. Melakukan pendampingan KegiatanPenanaman

3. Melakukan Pendampingan Kegiatan SipilTeknis Konservasi Tanah dan Air

Melakukanpendampingankegiatan pengelolaanhasil hutan

1. Melakukan Pendampingan KegiatanPengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu

2. Melakukan Pendampingan KegiatanPemanfaatan Hasil Hutan Kayu

3. Melakukan Pendampingan PenatausahaanHasil Hutan Kayu Rakyat

Melakukanpendampingankegiatan jasalingkungan dan TSL

1. Melakukan Pendampingan PemanfaataanJasa Lingkungan dan atau wisata alam

2. Melakukan Pendampingan KegiatanPenangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar

3 |J a n g a n T a k u t I k u t S e r t i f i k a s i

Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar / Unit kompetensiMelakukanpendampingankegiatan perlindunganhutan

1. Melakukan Pendampingan PengendalianKebakaran Hutan

2. Melakukan Pendampingan PengamananHutan

Melakukanpendampingankegiatan di bidangplanologi

1. Melakukan Pendampingan KegiatanInventarisasi Sosial, Ekonomi, dan BudayaMasyarakat di Dalam dan Sekitar KawasanHutan

2. Melakukan Pendampingan Kegiatan TataBatas Kawasan Hutan

Melakukanpendampingankemitrausahaan

Melakukan Pendampingan Akses Permodalandan Kemitrausahaan

Sumber : Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : Kep.137/Men/V/2011

Bagaimana Proses Asesmen Kompetensi Penyuluh Kehutanan?Sebelum masuk pada proses asesmen kompetensi, ada baiknya kita mencobamengenal beberapa istilah dalam asesmen kompetensi. Asesmen kompetensimungkin secara sederhana dapat diartikan sebagai uji kompetensi. Namun, dalamtulisan ini uji kompetensi kita pahami sebagai asesmen kompetensi. Beberapaistilah yang perlu diketahui dalam asesmen kompetensi antara lain :1. Asesmen Kompetensi adalah proses asesmen baik teknis maupun non teknis

melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah seseorangkompeten atau belum kompeten pada suatu unit kompetensi atau kualifikasitertentu.

2. Kompetensi Kerja adalah spesifikasi dari setiap sikap, pengetahuan,keterampilan dan atau keahlian serta penerapannya secara efektif dalampekerjaan sesuai dengan standar kinerja yang dipersyaratkan.

3. Asesor Kompetensi adalah seseorang yang ditugaskan oleh suatu lembagasertifikasi profesi untuk melakukan asesmen kompetensi terhadap asesi

4. Asesi Kompetensi adalah Pemohon atau peserta asesmen kompetensi yangmemenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk dapat ikut serta dalam prosessertifikasi melalui asesmen kompetensi.

5. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah suatu lembaga sertifikasi profesi yangditugaskan untuk melakukan proses asesmen.

6. Benchmark/Acuan Pembanding adalah Kriteria yang akan digunakan untukmengases kemampuan asesi, bisa berupa : standar kompetensi/unitkompetensi; kriteria asesmen dari suatu kurikulum pelatihan; spesifikasiunjuk kerja; spesifikasi produk.

Dari pengertian asesmen kompetensi di atas, dapat kita ketahui bahwa hasil akhirdari proses asesmen adalah rekomendasi asesor kepada asesi untuk mendapatpengakuan kompeten atau belum kompeten pada suatu unit kompetensi ataukualifikasi yang diasesmen. Proses asesmen kompetensi secara sederhanadilakukan terhadap bukti-bukti pendukung atas pekerjaan atau unit kompetensiasesi yang akan diasesmen dengan menggunakan acuan pembanding. Acuanpembanding yang digunakan pada proses asesmen kompetensi PenyuluhKehutanan adalah SKKNI Bidang Penyuluhan Kehutanan. Untuk mendukung

4 |J a n g a n T a k u t I k u t S e r t i f i k a s i

pembuktian terhadap unit kompetensi yang asesmen, asesor dapat menggunakanperangkat asesmen seperti :1. Daftar cek verifikasi bukti portofolio untuk mengecek bukti-bukti yang

disertakan oleh asesi termasuk : valid (sahih), authenticity (asli), currency(terkini), dan sufficiency (cukup).

2. Daftar Pertanyaan Tertulis atau Lisan untuk mengetahui tingkat pengetahuanasesi

3. Lembar instruksi atau tugas praktek/demonstrasi untuk mengetahui tingkatketerampilan asesi

DUPAK dan Bukti Pendukung Asesmen KompetensiBukti pendukung dalam proses asesmen kompetensi dikelompokkan atas :1. Bukti langsung yaitu informasi yang diperoleh melalui observasi unjuk kerja

secara langsung di lapangan atau di tempat kerja.2. Bukti tidak langsung yaitu informasi yang diperoleh dari observasi unjuk kerja

di tempat yang menyerupai tempat kerja atau ruang simulasi.3. Bukti tambahan yaitu informasi yang diperoleh dari tempat lain karena kondisi

dan situasi tidak memungkinkan untuk melakukan observasi langsungataupun tidak langsung/simulasi.

Dalam pelaksanaan asesmen kompetensi Penyuluh Kehutanan, bukti pendukungyang digunakan adalah bukti fisik dari lampiran Daftar Usulan Penilaian AngkaKredit (DUPAK). Mengapa demikian? Jawabannya adalah Penyusunan StandarKompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) menggunakan Keputusan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 130/KEP/M.PAN/12/2002 tentangJabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan dan Angka Kreditnya yang dilengkapidengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 272/KPTS.II/2003 tentangPetunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan dan Angka Kreditnya.

Jika ditinjau dari pengelompokkan bukti pendukung dalam proses asesmenkompetensi, maka bukti fisik yang merupakan lampiran yang tak terpisahkan dariDUPAK dapat dimasukkan dalam kategori bukti tidak langsung. Bukti tidaklangsung tersebut harus dipersiapkan oleh Penyuluh Kehutanan sebelummengikuti asesmen kompetensi. Untuk memudahkan Penyuluh Kehutanan dalammempersiapkan bukti pendukung pelaksanaan tugas pada saat asesmenkompetensi nanti, penulis mencoba membuat tabel bukti tidak langsung darimasing-masing unit kompetensi yang disesuaikan dengan bukti fisik dari lampiranDUPAK, seperti disajikan pada Tabel 2 berikut :

5 |J a n g a n T a k u t I k u t S e r t i f i k a s i

Tabel 2 : Bukti Tidak Langsung Untuk Setiap Unit Kompetensi PenyuluhKehutanan.

I. KOMPETENSI UMUMUnit Komptensi Bukti Tidak Langsung

KHT.PK01.001.01Melakukan KomunikasiDialogis

Surat Keterangan/Laporan Kegiatan melakukanKomunikasi Dialogis

KHT.PK01.002.01Mengembangkan KemandirianKelompok Sasaran

Surat Keterangan/Laporan Kegiatan MengembangkanKemandirian Kelompok/Surat Kerjasama Kemitraan(MoU)

KHT.PK01.003.01MengorganisasikanMasyarakat

Surat Keterangan /Laporan KegiatanMengorganisasikanMasyarakat/ Kerjasama/Kemitraan/KesepakatanBersama (MoU)

II. KOMPETENSI INTIUnit Komptensi Bukti Tidak Langsung

KHT.PK02.001.01Menyusun Data PotensiWilayah,AgroforestryEkosistem, danKebutuhan Inovasi/TeknologiKehutanan

Surat Keterangan/Laporan Melakukan KegiatanMenyusun Data Potensi Wilayah, Agroforestry Ekosistem,dan Kebutuhan Inovasi/Teknologi KehutananBuku Monografi Wilayah Kerja Penyuluh Kehutanandan/atau Profil Wilayah Kerja Penyuluh KehutananBuku Programa Penyuluhan KehutananBuku Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Kehutanan

KHT.PK02.002.01Menganalisis Potensi Wilayah,Agroforestry Ekosistem, danKebutuhan Inovasi/TeknologiKehutanan

Surat Keterangan /Laporan MelakukanKegiatanMenganalisis Potensi Wilayah, AgroforestryEkosistem, dan Kebutuhan Inovasi/Teknologi KehutananBuku Monografi Wilayah Kerja PenyuluhKehutanan/Profil Wilayah Kerja Penyuluh KehutananBuku Programa Penyuluhan KehutananBuku Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Kehutanan

KHT.PK02.003.01Menyusun ProgramaPenyuluhan Kehutanan

Buku Programa Penyuluhan KehutananSurat Keterangan Melakukan Kegiatan MenyusunPrograma Penyuluhan Kehutanan

KHT.PK02.004.01Menyusun Rencana KerjaTahunan Penyuluh Kehutanan

Buku Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan KehutananSurat KeteranganMelakukan Kegiatan MenyusunRencana Kerja Tahunan Penyuluhan Kehutanan

KHT.PK02.005.01Menyusun Materi PenyuluhanKehutanan

Surat Keterangan Melakukan Kegiatan Menyusun MateriPenyuluhan KehutananMateri Penyuluhan berupa : Media Cetak/Elektronik :Leaflet, Brosur/Booklet, Powerpoint, Poster, NaskahSiaran Radio, Film

KHT.PK02.006.01Menetapkan MetodePenyuluhan Kehutanan

Buku Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan KehutananSurat Keterangan Melakukan Kegiatan MenetapkanMetode Penyuluhan Kehutanan

KHT.PK02.007.01Mengembangkan KemandirianKelompok Sasaran

Surat Keterangan melaksanakan kegiatan PenyuluhanBuku Administrasi Kelompok Tani Binaan :Buku Anggota, AD/ART, Potensi Kelompok, Buku HasilPertemuan/kegiatan, Buku Tamu, dll, Buku RencanaKerja KelompokKerjasama/Kemitraan/Kesepakatan Bersama (MoU)

6 |J a n g a n T a k u t I k u t S e r t i f i k a s i

Unit Komptensi Bukti Tidak LangsungKHT.PK02.008.01Melakukan PemantauanPelaksanaan PenyuluhanKehutanan

Surat Keterangan dan Laporan melakukan kegiatanpemantauan pelaksanaan penyuluhan kehutanan

KHT.PK02.009.01Melakukan EvaluasiPelaksanaan PenyuluhanKehutanan

Surat Keterangan dan LaporanMelakukan kegiatanEvaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan(LaporanBulanan/Triwulan/Tahunan Penyuluh Kehutanan)

KHT.PK02.010.01Membuat TelaahanPelaksanaan Strategi danKebijakan PenyuluhanKehutanan

Surat Keterangan/Surat Keputusan Tim dan LaporanKegiatan Membuat Telaahan Pelaksanaan Strategi danKebijakan Penyuluhan KehutananRumusan Hasil Telaahan Pelaksanaan Strategi danKebijakan Penyuluhan Kehutanan

KHT.PK02.011.01Melakukan PengembanganPedoman, Juklak, Juknis,Dan Prosedur KerjaPenyuluhan Kehutanan

Surat Keterangan/Surat Keputusan Tim dan LaporanKegiatan Melakukan Pengembangan Pedoman, Juklak,Juknis, Dan Prosedur Kerja Penyuluhan KehutananRumusan Hasil TelaahanPengembangan Pedoman,Juklak, Juknis, Dan Prosedur Kerja PenyuluhanKehutanan

KHT.PK02.012.01Melakukan PengembanganAspek Teknik, Metodologi,Materi, Sarana, dan AlatBantu Penyuluhan Kehutanan

Surat Keterangan/Surat Keputusan Tim dan LaporanKegiatan Melakukan Pengembangan Aspek Teknik,Metodologi, Materi, Sarana, dan Alat Bantu PenyuluhanKehutananRumusan Hasil Telaahan Pengembangan Aspek Teknik,Metodologi, Materi, Sarana, dan Alat Bantu PenyuluhanKehutanan

KHT.PK02.013.01Membuat Karya Tulis/KaryaIlmiah di BidangPengembangan ProfesiPenyuluhan Kehutanan

Surat Keterangan dan Hasil Karya Tulis, antara lain :Makalah, artikel, terjemahan/saduran (baik yangdipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan)

III. KOMPETENSI PILIHANUnit Komptensi Bukti Tidak Langsung

KHT.PK03.001.01Membuat Media PenyuluhanDalam Bentuk Model

Surat Keterangan /Laporan Kegiatan Membuat MediaPenyuluhan Dalam Bentuk Model

KHT.PK03.002.01Melakukan PendampinganKegiatan Pembibitan

Surat Keterangan /Laporan Kegiatan MelakukanPendampingan Kegiatan Pembibitan

KHT.PK03.003.01Melakukan PendampinganKegiatan Penanaman

Surat Keterangan / Laporan Melakukan KegiatanPendampingan Kegiatan Penanaman

KHT.PK03.004.01Melakukan KegiatanPendampingan Kegiatan SipilTeknis Konservasi Tanah danAir

Surat Keterangan / Laporan Melakukan KegiatanPendampingan Kegiatan Sipil Teknis Konservasi Tanahdan Air

7 |J a n g a n T a k u t I k u t S e r t i f i k a s i

Unit Komptensi Bukti Tidak LangsungKHT.PK03.005.01Melakukan KegiatanMelakukan PendampinganKegiatan Pengelolaan HasilHutan Bukan Kayu

Surat Keterangan / Laporan Melakukan KegiatanMelakukan Pendampingan Kegiatan Pengelolaan HasilHutan Bukan Kayu

KHT.PK03.006.01Melakukan KegiatanMelakukan PendampinganKegiatan Pengelolaan HasilHutan Kayu

Surat Keterangan / Laporan Melakukan KegiatanMelakukan Pendampingan Kegiatan Pengelolaan HasilHutan Kayu

KHT.PK03.007.01Melakukan KegiatanPendampingan PemanfaatanHasil Hutan Kayu Rakyat

Surat Keterangan / Laporan Melakukan KegiatanPendampingan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Rakyat

KHT.PK03.008.01Melakukan PendampinganKegiatan Pemanfaatan JasaLingkungan dan Satwa Liar

Surat Keterangan / Laporan Kegiatan MelakukanPendampingan Kegiatan Pemanfaatan Jasa Lingkungandan Satwa Liar

KHT.PK03.009.01Melakukan PendampinganKegiatan PenangkaranTumbuhan dan Satwa Liar

Surat Keterangan / Laporan Kegiatan MelakukanPendampingan Kegiatan Penangkaran Tumbuhan danSatwa Liar

KHT.PK03.010.01Melakukan PendampinganPengendalian KebakaranHutan

Surat Keterangan / Laporan Kegiatan MelakukanPendampingan Pengendalian Kebakaran Hutan

KHT.PK03.011.01Melakukan PendampinganPengamanan Hutan

Surat Keterangan / Laporan Kegiatan MelakukanPendampingan Pengamanan Hutan

KHT.PK03.011.01Melakukan PendampinganPengamanan Hutan

Surat Keterangan / Laporan Kegiatan MelakukanPendampingan Pengamanan Hutan

KHT.PK03.012.01Melakukan PendampinganKegiatan Inventarisasi Sosial,Budaya, Ekonomi Masyarakatdi Dalam dan Sekitar KawasanHutan

Surat Keterangan / Laporan MelakukanKegiatanPendampingan Kegiatan Inventarisasi Sosial,Budaya, Ekonomi Masyarakat di Dalam dan SekitarKawasan Hutan

KHT.PK03.013.01Melakukan KegiatanPendampingan Kegiatan TataBatas Kawasan Hutan

Surat Keterangan / Laporan Melakukan KegiatanPendampingan Kegiatan Tata Batas Kawasan Hutan

KHT.PK03.014.01Melakukan KegiatanPendampingan AksesPermodalaan danKemitrausahaan

Surat Keterangan / Laporan Melakukan KegiatanPendampingan Akses Permodalaan dan Kemitrausahaan

Surat Keputusan Kerjasama/Kemitraan/KesepakatanBersama (MoU)

Sumber :Diolah dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : Kep.137/Men/V/2011 danKeputusan Menteri Kehutanan Nomor : 272/KPTS.II/2003.

8 |J a n g a n T a k u t I k u t S e r t i f i k a s i

Jika dilihat dari tabel tersebut di atas, maka bukti tidak langsung dari setiap unitkompetensi yang diasesmen merupakan bukti fisik dari pelaksanaan butir-butirkegiatan penyuluhan kehutanan sebagaimana yang tertuang dalam PeraturanMenteri Kehutanan Nomor 272/KPTS.II/2003.

Selain bukti pendukung tersebut, sebaiknya Penyuluh Kehutanan yang akanmengikuti asesmen kompetensi juga menyiapkan berkas administrasi lainnyaseperti :1) STPPL Diklat Pembentukan Penyuluh Kehutanan2) STPPL Diklat Teknis Kehutanan3) Sertifikat dan atau Piagam Penghargaan4) SK Jabatan Fungsional Penyuluh5) Referensi dari pimpinan/rekan sejawat

PenutupJika saja setiap penyuluh kehutanan melaksanakan tugas pokok dengan baik danrutin mengusulkan DUPAK yang dilengkapi bukti fisik sesuai petunjuk teknis,maka penyuluh kehutanan Insya Allah akan selalu siap setiap saat untukmengikuti asesmen kompetensi. Secara sederhana, penulis mencobamengasumsikan asesmen kompetensi Penyuluh Kehutanan saat ini hampir samadengan penilaian DUPAK. Perbedaannya adalahpada pelaksanaan penilaianDUPAK, Penyuluh Kehutanan tidak bisa diklarifikasi langsung atas bukti fisik hasilkegiatannya. Sedangkan asesmen kompetensi, Penyuluh Kehutanan sebagai asesidapat diklarifikasi secara langsung dengan menggunakan metode dan perangkatasesmen yang telah disiapkan oleh lembaga sertifikasi profesi sebagai pelaksanaasesmen.

Harapannya, jika suatu saat Penyuluh Kehutanan ditanya kembali denganpertanyaan : Siap ikut uji kompetensi ? akan dijawab dengan yakin dan kompakSIAP !!!. Semoga tulisan ini bermanfaat. (HA)

Sumber Bacaan :Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan.Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan, dan

Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep.137/Men/V/2011

tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja NasionalIndonesia Sektor Kehutanan Bidang Penyuluhan Kehutanan MenjadiStandar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 272/KPTS.II/2003 tentang PetunjukTeknis Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan dan Angka Kreditnya.

*) Penyuluh Kehutanan Madya-Pusluh