jamur tiram

32
Jamur tiram Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi , cari ? Jamur tiram Jamur tiram Status konservasi Status konservasi: Aman Klasifikasi ilmiah Keraja an: Fungi Filum: Basidiomycota Kelas: Homobasidiomyc etes Ordo: Agaricales Famili : Tricholomatace ae Genus: Pleurotus Spesie s: P. ostreatus Nama binomial Pleurotus ostreatus Champ. Jura. Vosg. 1: 112, 1872

Upload: maswita-arlia

Post on 25-Jul-2015

196 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jamur Tiram

Jamur tiramDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari

?Jamur tiram

Jamur tiram

Status konservasiStatus konservasi: Aman

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Fungi

Filum: Basidiomycota

Kelas: Homobasidiomycetes

Ordo: Agaricales

Famili: Tricholomataceae

Genus: Pleurotus

Spesies: P. ostreatus

Nama binomialPleurotus ostreatus

Champ. Jura. Vosg. 1: 112, 1872

Jamur tiram di permukaan batang kayu.

Page 2: Jamur Tiram

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.[1] Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.[2]

Daftar isi

1 Karakteristik 2 Siklus hidup 3 Syarat pertumbuhan 4 Kandungan gizi 5 Manfaat 6 Budidaya

o 6.1 Media tanam dan komposisi o 6.2 Media lain o 6.3 Metode budidaya

7 Lihat pula 8 Referensi 9 Pranala luar

Karakteristik

Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus.[2] Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.[1] Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.[1]

Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk.[3] Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.[3] Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya.[4] Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.[4]

Siklus hidup

Pada umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual.[5] Seperti halnya reproduksi aseksual jamur, reproduksi aseksual basidiomycota secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang disebut konidiospora terbentuk dalam konidium. [6] Sedangkan secara seksual, reproduksinya

Page 3: Jamur Tiram

terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa.[6] Spora seksual pada jamur tiram putih, disebut juga basidiospora yang terletak pada kantung basidium.[6]

Mula-mula basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu miselium dengan inti haploid.[6] Miselium terus bertumbuh hingga hifa pada miselium tersebut berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami membentuk hifa dikaryotik.[7] Setelah itu apabila kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan terbentuk.[8] Terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium.[7]

Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora pada basidium.[7]

Basidium ini terletak pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak (lamela).[6] Dari spora yang terlepas ini akan berkembang menjadi hifa monokarion.[6] Hifa ini akan memanjangkan filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus).[6] Kemudian hifa monokarion akan mengumpul membentuk jaringan sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium awal dan akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion).[6] Dalam tingkatan ini, hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis hingga membentuk bakal jamur.[6] Nantinya, jamur dewasa ini dapat langsung dipanen atau dipersiapkan kembali menjadi bibit induk.[6]

Syarat pertumbuhan

Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis.[4] Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jerami sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain itu jerami yang digunakan tidlak busuk dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain.[4] Media yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya.[4] Kadar air diatur 60 - 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan dari media tanam dengan baik.[4]

Page 4: Jamur Tiram

Habitat alami jamur tiram

Secara alami, jamur tiram Pleurotus ditemukan di hutan dibawah pohon berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu.[4] Jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak, di tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah.[4] Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam keadaan gelap/tanpa sinar.[4] Pada masa pertumbuhan misellium, jamur tiram sebaiknya ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah memerlukan adanya rangsangan sinar.[4] Pada tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buah tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan intensitas penyinaran 60 - 70 %.[4]

Pada budidaya jamur tiram suhu udara memegang peranan yang penting untuk mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal.[4] Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar antara 22 - 28 OC dengan kelembapan 60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu udara antara 16 - 22 OC.[4]

Tingkat keasaman media juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram.[4] Apabila pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat.[4] bahkan mungkin akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri.[4] Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur (Calsium carbonat).[4]

Kondisi di atas lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl.[1] Kemungkinan budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan jamur.[4]

Kandungan gizi

Page 5: Jamur Tiram

Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.[9]

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori.[10] Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein.[10] Untuk kandungan proteinnya, lumayan cukup tinggi, yaitu sekitar 10,5-30,4%.[10]

Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg niacin, dan 314.0 mg kalsium.[10][11] Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh.[10] Serat jamur sangat baik untuk pencernaan.[10] Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet.[12][10]

Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian.[10] Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah.[10] Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering.[10] Kandungan proteinnya 10,5-30,4%.[10] Sedangkan beras hanya 7.3%, gandum 13.2%, kedelai 39.1%, dan susu sapi 25.2%.[10] Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.[10] 72%

Lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya.[10] 28% asam lemak jenuh serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak.[10] Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D. vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol), dalam jamur tiram cukup tinggi.[10] Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium, dan Magnesium.[10] Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb.[10] Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%.[10] Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.[10]

Manfaat

Jamur tiram sebagai bahan makanan

Page 6: Jamur Tiram

Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi.[8] Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematoda[3]

Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangi kolesterol dan jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia.[13][10] Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan antikanker serta menurunkan kadar kolesterol.[13][10]

Di samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan.[10] Jamur tiram ini mengandung senyawa pleuran yang berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan.[10] Adanya polisakarida, khususnya Beta-D-glucans pada jamur tiram mempunyai efek positif sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, antijamur, antibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun.[10][13] Pada jamur tiram, produk ini disebut sebagai plovastin yang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun kolesterol (komponen aktifnya statin yang baik untuk menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia).[11]

[13]

Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram maka bahan ini termasuk aman untuk dikonsumsi.[10] Adanya serat yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan.[10] USDA (United States Drugs and Administration) yang melakukan penelitian pada tikus menunjukkan bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur tiram.[14] Sehingga mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol.[14][15] Di Jepang saat ini sedang diteliti potensi jamur tiram sebagai bahan makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor.[10]

Budidaya

Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk.[5] Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.[4] Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya.[5] Dalam budidaya jamur tiram dapat digunakan substrat, seperti kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau sekam.[5] Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram adalah faktor ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber bahan baku untuk substrat tanam dan sumber bibit.[5] Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 26-30 °C.[4] Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan pada tahun 1900. Budidaya jamur ini tergolong sederhana.[5] Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.[4]

Media tanam dan komposisi

Media tanam Pleurotus ostreatus yang digunakan adalah jerami yang dicampur dengan air, dedak 10% dan kapur 1%.[16] Fungsi dari jerami adalah sebagai bahan dasar dari pertumbuhan

Page 7: Jamur Tiram

jamur.[16] Jerami mengandung lignin, selulosa, karbohidrat, dan serat yang dapat didegradasi oleh jamur menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk sintesis protein.[16] Air pada jerami berfungsi sebagai pembentuk kelembapan dan sumber air bagi pertunbuhan jamur.[16] Dedak dan kapur merupakan bahan tambahan pada media tanam Pleurotus ostreatus.[16] Dedak ditambahkan pada media untuk meningkatkan nutrisi media tanam, terutama sebagai sumber karbohidrat, karbon, dan nitrogen.[16] Kapur merupakan sumber kalsium bagi pertumbuhan jamur.[5] Selain itu juga kapur berfungsi untuk mengatur pH media pertumbuhan jamur.[16]

Media lain

Selain jerami, media lain yang dapat digunakan seperti media serbuk gergaji yang mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstraktif, abu, jerami padi, media limbah kapas, alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, gabah padi, dan lain sebagainya.[12] Tetapi, tetap saja pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang.[12] Penyebabnya adalah karena jumlah lignoselulosa, lignin, dan serat pada serbuk gergaji dan merang memang lebih tinggi.[12] Sebagai contohnya dalam pembuatan media jerami padi, bahan-bahan yang digunakan adalah 15-20% jerami padi, 2.5% bekatul kaya karbohidrat, karbon, dan vitamin B komplek yang bisa mempercepat pertumbuhan dan mendorong perkembangan tubuh buah jamur, 1-1.5% kalsium karbonat atau kapur menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi oleh jamur (pH 6,8 – 7,0).[12] Selain itu, kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat batang / akar jamur agar tidak mudah rontok.[12] 0.5% gips dapat memperkokoh struktus suatu bahan campuran, dan terakhir 0.25% pupuk TS sebagai nutrisi.[12][1]

Metode budidaya

Budi daya jamur tiram menggunakan substrat jerami dengan tahapan sebagai berikut: pembuatan media tanam dilakukan dengan memotong jerami menjadi berukuran 1-2 cm.[5] Rendam jeraminya selama semalaman.[5] Setelah itu, ditiriskan airnya sebelum ditambahkan dedak 10% dan kapur 1% sebagai zat hara pertumbuhan jamur.[5] Semua bahan diaduk rata dan campuran bahan tadi dimasukkan ke dalam plastik yang tahan panas hingga terisi 2/3 bagian.[5] Baru kemudian dipadatkan (dipukul-pukul dengan botol kaca).[5] Setelah cukup padat, leher plastik bagian atas dimasukkan pipa paralon dan dibagian tengah media subtrat diberi lubang dan ditancapkan tips.[5] Selanjutnya ditutupi dengan kapas lalu media substrat dilapisi dengan kertas dan diikat dengan karet.[5]

Media tersebut disterilisasi pada 121˚C selama 20 menit di dalam autoklaf untuk memastikan bahwa tidak ada kontaminan yang tumbuh yang mungkin akan mengganggu pertumbuhan jamur.[5] Setelah steril, media substrat dibuka secara aseptis, lalu tips di tengah-tengah media dan kapas diambil dengan pinset steril.[5] Lubang yang terbentuk diisi dengan bibit jamur tiram yang ditumbuhkan pada biji sorgum pada botol (aseptis).[5] Lalu media ditutup kapas lagi dan dibungkus dengan kertas.[5] Media substrat diinkubasi pada suhu ruang selama beberapa minggu hingga tumbuh miselium.[5] Setelah tumbuh miselium, kapas pada media dibuang dan media dibiarkan terbuka.[5] Semprotkan air setiap hari pada tempat pertumbuhan jamur agar kondisi sekitar lembap dan mendukung pertumbuhannya.[5] Tubuh buah jamur akan tumbuh secara perlahan-lahan ketika media lembap dalam waktu sekitar 1 bulan lebih.[5] Tubuh buah yang sudah cukup besar diambil dan ditimbang untuk diamati pertumbuhannya setiap minggu.[5]

Page 8: Jamur Tiram

BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Pleurotus sp.)

Pendahuluan

Dalam kehidupan manusia jamur atau cendawan dapat mendatangkan keuntungan maupun kerugian. Manfaat langsung, misalnya beberapa jamur dapat dijadikan bahan makanan, seperti jamur merang, jamur kuping, jamur kancing, jamur sitake dsb. Manfaat tidak langsung yaitu banyak jamur yang menjadi bagian di dalam pembuatan obat-obatan tradisional (misalnya jamu) atau obat-obatan modern. Jamur yang tergolong bermanfaat tidak langsung, antara lain: bolets, supa kakabu didalam ramuan jamu ataupun obat gosok atau balur, sedangkan yang sudah popular sejak ribuan tahun adalah jamur ling-zhie dalam bentuk serbuk, pil, kapsul ataupun produk olahan didalam ramuan obat tradisional. Selain mendatangkan keuntungan, beberapa jenis jamur juga merugikan, misalnya sebagai penyebab penyakit pada tumbuhan, hewan maupun manusia. Pertumbuhan jamur pada bambu ataupun kayu yang dijadikan bahan bangunan juga merugikan karena dapat mengakibatkan kerusakan.

Secara luas, cendawan diidentifikasi berdasarkan sifat fase seksualnya menjadi empat kelas utama, yaitu Ascomycetes, Basidiomycetes, Phycomycetes, dan fungi Imperfecti (cendawan tidak sempurna). Jamur adalah fungi berfilamen dengan Ascomycetes dan, Basidiomycetes. Perbedaan utama kelompok tersebut adalah bahwa spora seksual Ascomycetes berkembang dalam sebuah kantong asci dan tersebar ketika dinding asci pecah. Basidomycetes menghasilkan struktur yang berbeda, yaitu basidum tempat spora seksual terbentuk dan tersebar. Karena tidak mengandung klorofil, jamur tidak melakukan fotosintesis, dan karena itu tergantung pada sumber energi lain. Beberapa jenis jamur bersifat parasit, yang lain saprofit dan sebagian lagi hidup bersimbiosis dengan tanaman lain. Sebagian besar jamur membentuk fruiting bodies (tubuh jamur) di atas tanah (epigeal), pada jamur lain, fruiting bodies terbentuk di bawah tanah (hipogeal). Spesies saprofit memperoleh makanan dari bahan organik tak hidup. Umumnya, cendawan tersebut menghasilkan fruiting bodies (ascocarp dan basidiocarp), dan disebut jamur pada saat kondisi suhu, kelembaban, dan hara spesifik terpenuhi.

Tidak semua jamur dapat dimakan, ada jamur yang tidak baik-santap dan atau beracun. Sebelum dimakan jamur harus diidentifikasi dan diperiksa keamanannya. Dari spesies yang baik-santap, sebagian dibudidayakan sedang yang lain dikumpulkan dari alam liar. Jamur yang ditemukan di alam liar telah dikonsumsi selama berabad-abad, dan hampir dimanapun dianggap sebagai makanan lezat yang mahal harganya. Karena ketidakpastian akan keberadaan dan produksinya di alam liar, jamur ini tidak dianggap sebagai sumber pangan pokok dan dapat diandalkan. Jamur umumnya merupakan pelengkap hidangan yang disukai karena tekstur dan aromanya. Bergantung pada frekuensi dan jumlah yang dikonsumsi, jamur dapat merupakan sumber gizi yang penting.

Dari 2000 spesies jamur yang dapat dimakan hanya sekitar 25 jenis yang dibudidayakan sebagai bahan pangan manusia. Jamur yang sudah dibididayakan dan dikembangkan manusia sebagai berikut:

Nama Umum Spesies

Page 9: Jamur Tiram

Jamur abalonPleurotus abalonus

Jamur kepala beruang Hericium erinaceus

Jamur tanah hitam Tuber melanosporum

Jamur kancing/ champignon Agaricus bisporus/ A. bitorquis

Jamur bulan/ canterele Cantharellus cibarius

Smut jagung Ustilago maydis

Jamur gajih/ Enoki/enokitake Flammulina velutipes

Jamur kompos Agaricus campestris

Jamur kepala monyet Hericium coralloides

Morel Morchella hortensis/ M. esculenta, dll

Nameko Pholiota nameko

Jamur tiram Pleurotus ostreatus dan spesies lain

Jamur pinus Tricholama matsutake

Jamur gimbal Coprinus fumetarius

Jamur kayu/shitake Lentinula edodes

Jamur merang/padi Volvariella volvacea

Jamur stropharia Stropharia rugoso-annualata

Jamur kulit pernis/ Lingzhi Ganoderma lucidum

Jamur kuping putih/ perak Tremella fuciformis

Jamur kuping kayu Auricularia polytricha

Sebagai bahan makanan jamur mengandung banyak vitamin, seperti tiamin (vitamin B1, riboflavin (vitamin B2) niasin, vitamin C, biotin dsb. Selain itu juga mengandung mineral seperti: K, P, Ca, Cu, Mg serta beberapa unsur mikro lainnya.

Botani Jamur Tiram (kerang)

Jamur tiram atau fruiting bodies cendawan, memiliki tudung (pileus) mirip kulit kerang dengan bilah lembaran-lembaran tipis pada permukaan bawahnya, tempat spora disebarkan, dan letaknya

Page 10: Jamur Tiram

yang eksentrik pada batangnya (stipe). Bagian bawah yang berwarna putih dan melekat pada media adalah miselium.

Pertumbuhan miselium optimum terjadi pada suhu sekitar 27ºC. namun respon perkembangan tubuh buah jamur terhadap suhu memang berbeda-beda menurut spesies dan strain. Kelompok strain suhu tinggi lebih menyukai suhu 25-30ºC dan kelompok strain suhu rendah optimum pada suhu 12-15ºC.

Miselium sangat toleran terhadap CO2 dan akan tumbuh pada lingkungan yang mengandung 15-20% CO2, tetapi tubuh buah tidak toleran terhadap kondisi ini. Pada kadar CO2 lebih tinggi dari 0,06% batang jamur akan memanjang dan pertumbuhan tudung buah berkurang atau terhambat.

Kelembaban udara juga mempengaruhi pertumbuhan bibit, miselium dan badan buah. Kelembaban udara berkisar antara 80-90, kalau kurang maka substrat akan mengering dan pertumbuhan badan buah akan terganggu atau terhambat.

Cahaya kurang penting untuk pertumbuhan miselium, bahkan pertumbuhan miselium lebih baik pada kondisi gelap. Namun cahaya sekalipun dalam waktu singkat diperlukan dalam perkembangan primodia, absennya cahaya akan mengurangi besarnya tudung dan intensitas cahaya rendah akan menyebabkan tudung berwarna pucat.

Budidaya Jamur TiramBerdasarkan tingkat produksi di dunia, maka jamur tiram merupakan urutan nomor 6 setelah jamur kuping. Negara penghasil tiram adalah Cina, Taiwan, Jepang, Thailand, Pakistan, Indonesia, Singapura, Jerman, dan Nederland. Di Indonesia sejak awal tahun 1980 an perusahaan jamur telah berdiri yaitu jamur shitake, jamur kuping, dan jamur tiram. Dalam skala menengah ke atas dengan produksi rata-rata per hari antara 100-250 kg jamur segar. Walaupun kendala utama yang harus dihadapi adalah langkanya tenaga terampil, kurangnya bibit yang baik, penguasaan teknologi terbatas, modal yang terbatas serta pangsa pasar.

Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya jamur tiram menyangkut faktor penentu, antara lain lokasi dengan ketinggian dan persyaratan lingkungan tertentu, sumber bahan baku untuk media tanam atau substrat, dan sumber bibit (kalau mungkin bibit unggul), juga sarana dan prasarana yang memadai.

Bagi para pemula sebaiknya tidak membuat log sendiri, karena membutuhkan investasi besar dan biasanya karena kurang terampil resiko kontaminasi pada saat penbuatan media tinggi, bisa lebih dari 5%. Padahal menurut ketentuan, nilai kontaminasi kurang dari 3%.

Budidaya jamur ini umumnya menggunakan kantong silinder, tabung atau blok (batang kayu yang pres). Batang kayu alami kadang masih digunakan, meskipun jarang. Banyak macam produk limbah pertanian atau industri bisa digunakan antara lain: serbuk gergaji, jerami, limbah kapas, bagas tebu, daun pisang, tongkol jagung, dan koran bekas. Semua bahan tersebut sering digunakan dan biasanya ditambah nutrisi lain seperti dedak, jagung, kapur, dan pupuk.

Page 11: Jamur Tiram

Bibit jamur yang ditanam pada media memerlukan waktu 3-4 minggu untuk menyempurnakan penetrasi. Dengan budidaya dalam plastik pembungkus biasanya dibuka dan medium diterangi. Penyiraman yang tepat sangat penting selama periode pertumbuhan jamur karena dapat menjadi banyak flush (panen raya atau bersamaan)

Dalam pengendalian hama penyakit pada budidaya jamur ini banyak dilakukan secara preventif, dengan mengisolasi media yang terkontaminasi jamur lain pada tempat tersendiri. Sedangkan dengan menjaga keberhasilan di dalam dan lingkungan sekitar kumbung jamur, maka hama akan terkontrol. Adapun hama yang sering dijumpai adalah rayap, lalat, siput tanpa cangkang (slug), nematoda, dan tungau.

Panen jamur dilakukan sebelum tepi tudung mulai mengeriting, dengan dicabut dari medium, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati, agar tudumg tidak pecah dan media tidak terbawa. Jamur tiram sangat mudah keringdan umur pasca panennya pendek jika tidak disimpan pada suhu rendah dan kelembaban tinggi. Jamur yang tidak dikonsumsi segar diolah melalui pengeringan udara atau pengalengan dalam larutan garam.

Keuntungan Komparatif

Suatu keunggulan yang spesifik dari jamur bila dibandingkan tanaman lain maupun dalam mengubah selulosa atau lignin menjadi polisakarida dan protein yang bebas kolesterol. Jamur tersebut umumnya jamur kayu (jamur tiram) dan jamur merang. Oleh karena itu sebagian masyarakat tertentu memiliki jenis jamur tersebut sebagai variasi menu makanan sehari-hari untuk menghindari kadar kolesterol yang tingggi dalam darah, sehingga dapat mengurangi serangan darah tinggi (stroke) yang dapat muncul sewaktu-waktu. Aspek keuntungan lain yang nyata bila dibandingkan dengan bahan makanan dari makanan lain adalah nilai gizi, khususnya protein berkisar antara 10,5-30,4; lemak 1,6-2,2; serat 7,5-8,7; Thiamin 4,8 mg/100 g BK; Riboflavin 4,7mg; Niasin 105,8 mg; Calsium 33 mg; Fosfor 134,8 mg; Besi 15,2 mg dan Na 83,7 mg.

Jamur-jamur tersebut dapat diolah sebagai makanan dalam bentuk segar atau kering ataupun makanan ringan, seperti kripik, krupuk, dan chiki jamur. Contoh bentuk olahan dalam bentuk segar adalah botok jamur, pepes jamur, soto, sup tumis, bakso, abon, bakwan dll.

Sumber Pustaka:

1.         Tahir Pasribu, dkk, 2002, Aneka Jamur Unggulan yang Menembus Pasar. PT Gramedia. Jakarta.

2.        suriawiria U, 2000, Sukses Beragrobisnis Jamur Kayu (Shitake, Kuping, Tiram). Penebar Swadaya. Jakarta.

3.        Vincent E.R dan Mas Yamaguchi, 1999, Sayuran Dunia Jilid 3. ITB. Bandung.

Berbagai Macam Formula dalam Budidaya Jamur

Page 12: Jamur Tiram

1.      Formula 1

Serbuk gergaji kayu ……………………………………………   10.000 g

Bekatul …………………………………………………………..     1.000 g

Gipsum ………………………………………………………….         150 g

Kapur ……………………………………………………………           50 g

TSP ………………………………………………………………          50 g

2.      Formula 2

Serbuk gergaji kayu ……………………………………………   10.000 g

Bekatul …………………………………………………………..          50 g

Tepung jagung …………………………………………………            4 g

Magnesium sulfat ………………………………………………             1g

Kalsium sulfat ……………………………………………………         10 g

pH media ……………………………………………………….        5,0-5,5

3.      Formula 3

Serbuk gergaji kayu ……………………………………………   10.000 g

Sisa kapas atau sisa kertas …………………………………..         100 g

Bekatul …………………………………………………………..           50 g

pH media ………………………………………………………..              5,0

4.      Formula 4

Serbuk gergaji kayu ……………………………………………           50%

Bekatul …………………………………………………………..             5%

Tepung jagung …………………………………………………              4%

Gips ……………………………………………………………..              1%

Page 13: Jamur Tiram

Air bersih ………………………………………………………..       50-60%

Ph ………………………………………………………………..        4,5-5,5

Cara Perawatan Jamur Kayu

Media jamur yang dipenuhi dengan miselium siap ditumbuhkan untuk membentuk badan buah. Pembentukan tubuh buah dilakukan dengan membuka plastik pembungkus media, sehingga miselium cukup mendapatkan oksigen.

Pembukaan plastik media dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:

Ø      Tutup plastik yang terdiri dari ring dan kapas/kertas dilepas dan plastik digulung ke bawah.

Ø      Seluruh bagian atas plastik disayat dan dibuang.

Ø      Pada beberapa sudut disayat untuk membuat lubang tanpa membuka tutup kertas.

Ø      Tutup kertas dibuang tanpa membuka plastik dan ring.

Dua minggu setelah plastik dibuka biasanya akan terbentuk tubuh buah. Tubuh buah jamur yang telah berumur 2-3 hari siap untuk dipanen.

Temperatur, jamur kayu membutuhkan suhu 25-30º C untuk pertumbuhan miselium dan 15-30º C untuk pertumbuhan badan buah. Temperatur 0º C akan menghentikan metabolisme jamur.

Cahaya, cahaya yang dibutuhkan adalah cahaya baur atau tidak langsung, bukan cahaya langsung. Sinar matahari langsung menyebabkan pertumbuhan kurang baik, sinar ini mengandung UV, infra merah yang akan merusak sel jamur.

Kelembaban udara, kelembaban dibutuhkan untuk pertumbuhan miselium dan buah sekitar 60-80%. Sedang untuk pertumbuhan badan buah dikehendaki kelembaban lebih dari 80%. Apabila kelembaban terlalu rendah, penyerapan nutrisi dari media akan terganggu. Kondisi lingkungan yang diinginkan jamur pada berbagai fase tumbuh dapat dilihat pada tabel berikut.

Jenis JamurKondisi Optimal Pertumbuhan

Inkubasi GrowingSuhu (ºC) rH (ºC) Suhu (ºC) rH (ºC)

Pleurotus abalone 20-25 90-95 18-24 95-100

Pleurotus ostreotus 22-28 90-98 16-22 95-100

Auricularia polytrica 20-25 80-90 28-30 95-100

Lentinula edodes 21-27 95-100 16-18 95-100

Page 14: Jamur Tiram

Perawatan yang perlu dilakukan selama pertumbuhan buah adalah menjaga ruangan agar lembab dengan melakukan pengabutan.

Pembuatan Keripik Jamur

Bahan untuk bumbu

Bawang putih halus 1 sdm

Garam 1 sdt

Ketumbar halus 1 sdt

Air 250 ml

Bahan campuran tepung

500 g tepung beras

1 bungkus tepung hong kue

1 sdt baking powder

2 bungkus royco/masako

Cara pembuatan

1. Jamur basah 1 kg dipotong-potong menjadi 2 bagian.2. Direndam dalam bumbu 2 menit.3. Ditiriskan dan diperas.4. Masukkan dalam campuran tepung sampai rata.5. Goreng setengah matang dalam minyak yang sudah panas.6. Ditiriskan selama 8 jam/1hari.7. Goreng lagi sampai matang/kering.

 

IKLAN

CV ZAIF ILMIAH (BIRO JASA PEMBUATAN PTK, KARYA ILMIAH, PPT PEMBELAJARAN, RPP, SILABUS, DLL))

Ingin membuat PTK tapi merasa sulit????

Ingin membuat Karya Ilmiah tetapi kesusahan???Ingin membuat presentasi powerpoint untu pembelajaran merasa sulit dan gaptek?????

Page 15: Jamur Tiram

Ingin membuat RPP dan silabus serta perangkat pembelajaran tetapi susah?????

Kini tidak usah bingung lagi ada Pak Zaif yang siap membantu berbagai kesulitan dan kesusahan yang anda hadapi di bidang pendidikan di CV Zaif Ilmiah semua masalah anda di bidang pendidikan akan dibantu, ingin membuat PTK saya bantu, membuat Karya Ilmiah saya bantu, membuat berbagai perangkat pembelajaran saya bantu untuk info lebih lanjut hubungi Contact Person 081938633462

INSYA ALLAH semua kesulitan dan kesusahan anda akan ada solusinya jangan lupa hubungi Pak Zaif di nomer 081938633462 ATAU lewat E-mail di [email protected]. DIJAMIN PTK ATAU KARYA ILMIAHNYA BARU LANGSUNG DIBIKINKAN BUKAN STOK LAMA ATAU COPY PASTE SEHINGGA DIJAMIN ORIGINALITASNYA

TERIMA KASIH DAN SALAM GURU SUKSES

JENIS-JENIS JAMUR TIRAM

 JENIS-JENIS JAMUR TIRAM

Jamur tiram memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan warna tubuh buahnya

(tudung) dan masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Jenis jamur tiram

Page 16: Jamur Tiram

diantaranya jamur tiram putih, jamur tiram merah, jamur tiram abu-abu, dan jamur tiram

ckolat.

1.      Jamur Tiram Putih

Jamur tiram putih (Peluerotus ostreatus) atau white mushroom juga dikenal dengan istilah

jamur shimeji (jepang). Sesuai dengan namanya jamur ini memiliki tudung atau tubuh buah

warna putih susu, dan diameter tudung jamur dewasa antara 3-8 cm. Kulit tudungnya agak tipis,

tetapi rata dan ada yang bergelombang serta memiliki banyak cabang dalam satu rumpun. Besar

kecilnya masing-masing cabang tidak sama, ada yang kecil dan ada pula yang sangat besar/lebar.

Dari beberapa jenis jamur tiram, jamur tiram putih paling banyak dan populer dibudidayakan

di Indonesia, serta paling banyak dijual dipasaran, baik pasar swalayan maupun pasar tradisional

Dalam mikologi penggolongan jamur tiram putih adalah sebagai berikut:

1). Devisi          : Amastigomycota,

2). Klas            : Basidiomycetes,

3). Subklas       : Homobasidiomycetidae,

4). Ordo           : Agaricales,

5). Suku           : Agaricaceae,

6). Marga         : Pleurotus,

7). Spesies       : Pleurotus ostreatus,

2.      Jamur Tiram Merah

Jamur tiram merah (Pleurotus flabellatus) di Jepang dijuluki sebagai  sakura shimeji. Tudung

atau tubuh buahnya agak tebal dan jumlah cabangnya dalam satu rumpun lebih sedikit.

Diameter tudung antara 5 sampai 10 cm. Mikologi penggolongan jamur tiram merah sama

dengan jamur tiram putih. Perbedaannya hanya terletak pada spesies, yakni Flabellatus. Jamur

tiram merah menduduki nomor dua baik membudidayaannya maupun ketersediaannya di

pasaran, setelah jamur tiram putih. Oleh karena itu jamur pasaran ini jarang ditemui dipasaran.

3.      Jamur Tiram Abu-Abu

Jamur tiram abu-abu (Pleurotus sayor caju) warna tudung atau tubuh buahnya abu-abu

(shimeji Grey), dengan diameter tudung antara 4 sampai 12 cm. Jumlah cabangnya agak sedikit.

Page 17: Jamur Tiram

Mikologi penggolongannya sama denga jamur tiram putih, perbedaannya hanya pada

spesiesnya. Jamur jenis ini juga agak sulit ditemui dipasar dan amat sedikit yang

membudidayakannya.

4.      Jamur Tiram Cokelat

Jamur tiram cokelat (Pleurotus cystidiosus) dikenal dengan nama jamur abalone. Tudungnya

lebih tebal, memiliki diameter antara 4 sampai 10 cm.

enis – Jenis Jamur Konsumsi (Edible Mushroom)

Posted October 29, 2009 by rial aditya in budidaya jamur tiram. Tagged: BUDIDAYA, edible mushroom, enokitake, jamur, jamur kancing, jamur konsumsi, jamur kuping, jamur lingzhi, jamur merang, jamur shiitake, jamur tiram, jenis jamur, jenis jenis jamur, macam-macam jamur, makan jamur, mushroom. Comments Off

      11 Votes

1. Jamur Kancing atau Champignon (Agaricus bisporus)

Page 18: Jamur Tiram

Jamur kancing merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total  produksi jamur dunia. Jamur kancing (Agaricus bisporus) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris.

Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti “daging”.

Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potasium. Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori.

2. Jamur Tiram (Pleurotus sp.)

Tiongkok merupakan produsen jamur tiram yang utama. Sekitar 25% dari total produksi jamur dunia berupa jamur tiram. Jamur tiram/shimeji dikenal pula dengan nama populer Oyster Mushroom dan nama ilmiah Pleurotus ostreatus. Tangkai tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem.

Ada beberapa jenis jamur tiram yaitu jamur tiram putih, jamur tiram merah jambu, jamur tiram kelabu,  dan jamur tiram coklat. Jamur tiram yang dikenal paling enak dan paling disukai masyarakat sehingga paling banyak dibudidayakan ialah jamur tiram putih.

Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang.

Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipelihara dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.

3. Jamur Merang (Volvariella volvaceae)

Page 19: Jamur Tiram

Sekitar 16% dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang.  Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh merupakan  salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Jamur ini telah lama dibudidayakan sebagai bahan pangan karena spesies ini termasuk golongan jamur yang paling enak rasanya dan mempunyai tekstur yang baik.

4. Jamur Shiitake (Lentinus edodes)

Paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Sekitar 10% dari total produksi jamur dunia berupa jamur shiitake.

Shiitake disebut juga ‘Chinese Black Mushroom’. Jamur jenis ini  sudah dikenal sebagai jamur konsumsi sejak 2000 tahun yang silam di dataran Asia. Produksi jamur  Shiitake secara industri

Page 20: Jamur Tiram

massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940an. Namun budidaya secara traditional sudah dimulai sejak 900 tahunan yang silam di Cina.

5. Jamur Kuping

Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae)

Jamur Kuping merupakan  jamur yang pertama kali dibudidayakan bahkan sebelum jamur Shiitake di Cina. Di Indonesia jamur Kuping sangat lumrah dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah setelah jamur merang. Masyarakat tradisional masih sering mengambil jamur ini dari alam yang biasanya tumbuh pada batang-batang yang sudah lapuk. Jamur Kuping terutama jenis jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) saat ini sudah banyak dibudidayakan secara  modern dalam log-log serbuk kayu.

Menurut data statistik, produksi segar jamur kuping (worldwide) menempati urutan keempat (346.000 ton) setelah Champignon, Tiram dan Shiitake pada tahun 1991.

6. Jamur Enokitake (Flammulina velutipes)

Dikenal juga sebagai jamur musim dingin (winter mushroom). Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur ini tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi. Jamur ini juga diketahui tumbuh di bawah salju. Jamur Enokitake biasanya tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki).

Page 21: Jamur Tiram

Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun. Tubuh buah Enokitake hasil budidaya terlihat beda dari Enokitake yang tumbuh di alam bebas. Jamur hasil budidaya dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna putih, sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu.

7. Jamur Maitake (Grifola frondosa)

Mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal dalam bahasa Inggris sebagai hen of the woods.

8. Jamur Matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai) Sing.)

Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus wilayah beriklim sejuk. Dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur berharga sangat mahal di Jepang.

Di Jepang, matsutake adalah bahan makanan mewah yang berharga sangat mahal. Jamur ini memiliki wangi harum yang kuat, dan dimakan setelah dipanggang sedikit di atas api, ditanak bersama beras menjadi nasi matsutake (matsutake gohan), dan sebagai campuran dobinmushi (sup dalam teko).

9. Jamur Truffle (Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, dan Tuber brumale)

Page 22: Jamur Tiram

Jamur langka yang sulit ditemukan, sehingga menemukannya butuh bantuan anjing dan babi yang memiliki penciuman tajam. Jamur truffle adalah jamur termahal di dunia (artikel dari The Telegraph) , digunakan dalam jumlah sedikit sebagai penyedap pada masakan Perancis seperti masakan Foie gras.

10. Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum)

Menurut sejarah Cina, ling zhi ditemukan oleh seorang petani bernama Seng Nong. Ia dijuluki sebagai petani yang suci (holyfarmer). Seng Nong menyatakan, kriteria unggul nilai atau manfaat dari sebuah tanaman obat adalah bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama tidak menimbulkan efek samping. Pada zaman Dinasti Shu, sekitar 2400 tahun lalu, ling zhi hanya dikonsumsi untuk pengobatan para maharaja dan bangsawan di negeri Cina. Pada masa itu, ling zhi masih langka.

Sejak tahun 1971, seorang peneliti dari Universitas Kyoto, Jepang, bernama Yukio Naoi mulai membudidayakan ling zhi. Melalui eksperimen-eksperimennya, akhirnya ia berhasil menemukan cara menumbuhkan ling zhi menggunakan limbah pertanian dan kayu-kayu yang telah lapuk.

Ling zhi memiliki sifat rasa pedas, pahit, dan hangat. Mengonsumsi ramuan dari ling zhi memiliki efek bersifat melindungi organ tubuh, membangun (constructive), mengobati, dan berdampak positif terhadap penyembuhan organ lain yang sakit. Sejauh ini belum pernah ditemukan efek negatif yang ditimbulkan setelah mengonsumsi ramuan ling zhi.

Dari berbagai penelitian yang dilakukan di berbagai negara, ling zhi berkhasiat sebagai herbal anti-diabetes, anti-hipertensi, anti-alergi, antioksidan, anti-[inflamasi], anti-hepatitis, analgesik, anti-HIV, serta perlindungan terhadap liver, ginjal, hemoroid atau wasir, anti-tumor, dan sistem imunitas (kekebalan tubuh).

Beberapa Jenis Jamur Tiram dan Kandungannya Jamur tiram terdiri dari beberapa jenis:

Page 23: Jamur Tiram

1. Jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus).2. Jamur tiram abu-abu (Pleurotus Cystidius).3. Jamur tiram raja (Pleurotus Umbellatus) atau dikenal juga sebagai King Oyster.

Jamur TiramKandungan protein jamur tiram rata-rata 3,5-4% dari berat basah. Artinya proteinnya dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Bila dihitung dari berat kering jamur tiram kandungan proteinnya adalah 19-35%, sementara beras 7,3%, gandum 13,2%, kedelai 39,1% dan susu sapi 25,2%. 

Jamur tiram juga mengandung sembilan asam-asam amino esensial yang tidak bisa disintesis dalam tubuh yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin dan fenilalanin. Kandungan lemak jamur tiram setidaknya 72% dari total asam-asam lemaknya adalah asam lemak tidak jenuh. Jamur tiram juga mengandung sejumlah vitamin penting terutama kelompok vitamin B, vitamin C dan provitamin D yang akan diubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar matahari. Kandungan vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol)-nya cukup tinggi. Jamur tiram merupakan sumber mineral yang baik, Kandungan mineral utama yang tertinggi adalah kalium (K), kemudian fosfor (P), natrium (Na), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Namun, jamur tiram juga merupakan sumber mineral minor yang baik karena mengandung seng, besi, mangan, molibdenum, kadmium, dan tembaga. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Mg mencapai 56-70 persen dari total abu, dengan kandungan kalium sangat tinggi mencapai 45 persen

Jadi manfaat jamur tiram adalah berfungsi menekan kolesterol jahat didalam darah, menyerap kelebihan kadar gula dalam darah dan menyeimbangkan metabolisme tubuh. Jadi daripada kita membeli obat yang lebih banyak mengandung unsur kimia yang tidak alami, kan lebih baik meng-konsumsi jamur yang lebih alami, murah dan mudah didapat.

Manfaat Jamur Tiram

Jamur TiramTerdapat ribuan spesies Jamur di dunia ini. Ada Jamur yang merugikan dan menguntungkan bagi manusia. Jamur yang menguntungkan bagi manusia adalah Jamur yang mempunyai berbagai manfaat sebagai berikut:

Page 24: Jamur Tiram

•Konsumsi. Contohnya: Jamur Tiram, Jamur Kuping, Jamur Merang, Jamur Shiitake dan Jamur Champignon•Membantu Peragian. Contohnya: Jamur untuk tempe, oncom dan tape.•Pengobatan. Contohnya: Jamur Tiram Putih berguna sebagai pencegah hipertensi, mencegah kanker dan mengandung lovastatin (penurun kolesterol). Para ahli di luar negeri telah berhasil mengekstrak Jamur Tiram Putih untuk mengambil senyawa aktif lovastatin.

Jamur lingzhi dipercaya dapat meningkatkan proses metabolisme & menunda penuaan dini. Dari hasil riset peneliti Jepang, terbukti bahwa ganoderma mengandung 800 – 2000 ppm germanium organik, dimana 4 – 6 kali lebih kuat dari ginseng, selain itu Ganoderma Lucidum juga mengandung polisakarida yang bisa memperkuat system imun. Orang-orang Jepang dan Cina telah membuktikan hal ini, mereka telah mengkonsumsi Jamur ribuan tahun yang lampau.Jamur Kuping sebagai anti kolesterol dan menetralkan senyawa toksik. Orang-orang Inggris percaya bahwa Jamur Kuping dapat menyembuhkan sakit tenggorokan .Jamur Merang berguna sebagai pencegah anemia/kurang darah, kanker dan darah tinggi.Jamur Shiitake berguna sebagai penghambat pertumbuhan tumor dan kanker sampai 72-92%.