jaminan sosial tenaga kerja

12
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Jamsostek adalah sebuah program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu. Jamsostek ini dilaksanakan dengan suatu mekanisme asuransi sosial. Apa itu asuransi sosial? Asuransi sosial adalah program yang diselenggarakan secara wajib berdasarkan suatu undang-undang, dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat. Jamsostek sangat diperlukan oleh para tenaga kerja di Indonesia untuk melindungi mereka selama melakukan aktivitas di lingkungan pekerjaan. Seperti yang kita ketahui, motto Jamsostek berbunyi: "Pelindung Pekerja, Mitra Pengusaha". Oleh karena itu, Jamsostek selalu berusaha untuk menjadi lembaga terpercaya yang unggul dalam pelayanan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya. Dasar hukum Jamsostek terdapat dalam UU No.3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) dan melalui PP No.36/1995, PT. Jamsostek ditetapkan sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

Upload: emil-suchendro

Post on 30-Dec-2014

121 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

Jamsostek adalah sebuah program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja

untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu. Jamsostek ini dilaksanakan dengan suatu

mekanisme asuransi sosial. Apa itu asuransi sosial? Asuransi sosial adalah program yang

diselenggarakan secara wajib berdasarkan suatu undang-undang, dengan tujuan untuk

memberikan perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat.

Jamsostek sangat diperlukan oleh para tenaga kerja di Indonesia untuk melindungi mereka

selama melakukan aktivitas di lingkungan pekerjaan. Seperti yang kita ketahui, motto

Jamsostek berbunyi: "Pelindung Pekerja, Mitra Pengusaha". Oleh karena itu, Jamsostek

selalu berusaha untuk menjadi lembaga terpercaya yang unggul dalam pelayanan dan

memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya.

Dasar hukum Jamsostek terdapat dalam UU No.3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial

Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) dan melalui PP No.36/1995, PT. Jamsostek ditetapkan sebagai

badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan

perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya,

dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai

pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

Selanjutnya, pada akhir tahun 2004, pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun 2004

Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang berhubungan dengan Amandemen UUD 1945

pada pasal 34 ayat (2), dimana Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah mengesahkan

Amandemen tersebut, yang berbunyi: "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi

seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan

martabat kemanusiaan". Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada

pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatan motivasi maupun

produktivitas kerja.

Kiprah perseroan yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif Tenaga Kerja di

Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT Jamsostek (Persero) memberikan perlindungan

4 (empat) program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan

Page 2: Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi

seluruh tenaga kerja dan keluarganya.

Dengan penyelenggaraan yang makin maju, program Jamsostek tidak hanya bermanfaat

kepada pekerja dan pengusaha tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan

perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan perkembangan masa depan bangsa. 

Hak dan kewajiban

Sebagai program publik, Jamsostek memberikan hak dan membebani kewajiban secara pasti

(compulsory) bagi pengusaha dan tenaga kerja berdasarkan Undang-undang No.3 tahun 1992

mengatur Jenis Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan

Kematian (JKM) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK),sedangkan kewajiban peserta

adalah tertib administrasi dan membayar iuran.

Dalam meningkatkan pelayanan jamsostek tak hentinya melakukan terobosan melalui sistem

online guna menyederhanakan sistem layanan dan kecepatan pembayaran klaim hari tua

(JHT)

Peraturan tentang Jamsostek

Pengaturan program kepesertaan jamsostek adalah wajib melalui Undang-Undang

No.3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Pengaturan tentang pelaksanaannya jamsostek dituangkan dalam:

o Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 1993.

o Keputusan Presiden No.22 Tahun 1993.

o Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per-12/Men/VI/2007.

Perlindungan oleh jamsostek

Program ini memberikan perlindungan yang bersifat mendasar bagi peserta jika mengalami

risiko-risiko sosial ekonomi dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga

kerja.

Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh Program Jamsostek terbatas yaitu

perlindungan pada :

Peristiwa kecelakaan

Sakit

Page 3: Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Hamil

Bersalin

Cacat

Hari tua

Meninggal dunia

Hal-hal ini mengakibatkan berkurangnya dan terputusnya penghasilan tenaga kerja dan/atau

membutuhkan perawatan medis.

Filosofi jamsostek

Jamsostek dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi risiko sosial

ekonomi.

Kemandirian berarti tidak bergantung pada orang lain dalam membiayai perawatan pada

waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun keluarganya, bila meninggal dunia.

Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan belas kasihan orang lain.

Program Jamsostek

1. Jaminan Hari Tua (JHT)

     Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga

kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari

tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang

dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan

tertentu.

     Iuran Program Jaminan Hari Tua:

     Ditanggung Perusahaan = 3,7%

     Ditanggung Tenaga Kerja = 2%

Kemanfaatan Jaminan Hari Tua adalah sebesar jumlah total iuran ditambah hasil

pengembangannya.

     Jaminan Hari Tua akan dikembalikan/dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul

ditambah dengan hasil pengembangannya, apabila tenaga kerja:

     a. Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap

     b. Mengalami PHK setelah menjadi peserta sekurang-kurangnya 5 tahun dengan masa

Page 4: Jaminan Sosial Tenaga Kerja

tunggu 1   bulan

     c. Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/POLRI/ABRI

 2. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)

     JPK adalah salah satu program Jamsostek yang membantu tenaga kerja dan keluarganya

mengatasi masalah kesehatan. Mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah

sakit, kebutuhan alat bantu peningkatan fungsi organ tubuh, dan pengobatan secara efektif

dan efisien. Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program JPK akan diberikan KPK

(Kartu Pemeliharaan Kesehatan) sebagai bukti diri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

    Manfaat JPK bagi perusahaan yakni perusahaan dapat memiliki tenaga kerja yang sehat,

dapat konsentrasi dalam bekerja sehingga lebih produktif. 

    Jumlah iuran yang harus dibayarkan:

    Iuran JPK dibayar oleh perusahaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 53 Tahun

2012 tentang perubahan kedelapan atas Peraturan Pemeritah Nomor 14 Tahun 1993 tentang

Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dengan perhitungan sebagai berikut:

   a. Tiga persen (3%) dari upah tenaga kerja (maks Rp 3.080.000 ) untuk tenaga kerja lajang

   b. Enam persen (6%) dari upah tenaga kerja (maks Rp 3.080.000 ) untuk tenaga kerja

berkeluarga

Dasar perhitungan persentase iuran dari upah setinggi-tingginya Rp 3.080.000,-

     Cakupan Program

      Program JPK memberikan manfaat paripurna meliputi seluruh kebutuhan medis yang

diselenggarakan di setiap jenjang PPK dengan rincian cakupan pelayanan sebagai berikut:

      1. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama, adalah pelayanan kesehatan yang

dilakukan oleh dokter umum atau dokter gigi di Puskesmas, Klinik, Balai Pengobatan atau

Dokter praktek solo

      2. Pelayanan Rawat Jalan tingkat II (lanjutan), adalah pemeriksaan dan pengobatan

yang dilakukan oleh dokter spesialis atas dasar rujukan dari dokter PPK I sesuai dengan

indikasi medis

      3. Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit, adalah pelayanan kesehatan yang diberikan

kepada peserta yang memerlukan perawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit

      4. Pelayanan Persalinan, adalah pertolongan persalinan yang diberikan kepada tenaga

kerja wanita berkeluarga atau  istri tenaga kerja peserta program JPK maksimum sampai

dengan persalinan ke 3 (tiga).

      5. Pelayanan Khusus, adalah pelayanan rehabilitasi, atau manfaat yang diberikan untuk

Page 5: Jaminan Sosial Tenaga Kerja

mengembalikan fungsi tubuh

      6. Emergensi, Merupakan suatu keadaan dimana peserta membutuhkan pertolongan

segera, yang bila tidak dilakukan dapat membahayakan jiwa. 

 

3. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

    Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang dihadapi oleh

tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau

seluruh penghasilan karena adanya risiko-risiko sosial seperti kematian atau cacat karena

kecelakaan kerja, baik fisik maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan

kerja. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha

sehingga pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja

yang berkisar antara 0,24% - 1,74% sesuai kelompok jenis usaha.

      Iuran

      a.   Kelompok I: 0.24 % dari upah sebulan;

      b.   Kelompok II: 0.54 % dari upah sebulan;

      c.   Kelompok III: 0.89 % dari upah sebulan;

      d.   Kelompok IV: 1.27 % dari upah sebulan;

      e.   Kelompok V: 1.74 % dari upah sebulan;

*) sesuai dengan PP Nomor 84 Tahun 2010

      Manfaat

      Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga

kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali

dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk program JKK ini

sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan. Perincian besarnya iuran berdasarkan kelompok

jenis usaha sebagaimana tercantum pada iuran.

    1.  Biaya Transport (Maksimum)

     ·         Darat/sungai/danau Rp 750.000,-

     ·         Laut Rp 1.000.000,-

     ·         Udara Rp 2.000.000,-

    2.  Sementara tidak mampu bekerja

    ·         Empat (4) bulan pertama, 100% x upah sebulan

    ·         Empat (4) bulan kedua, 75% x upah sebulan

    ·         Seterusnya 50% x upah sebulan

Page 6: Jaminan Sosial Tenaga Kerja

   3.   Biaya Pengobatan/Perawatan

   Rp 20.000.000,- (maksimum) dan Pergantian Gigi tiruan Rp. 2.000.000,- (Maksimum)

   4.   Santunan Cacat

   ·         Sebagian-tetap: % tabel x 80 bulan upah

   ·         Total-tetap:

   Sekaligus: 70% x 80 bulan upah

  Berkala (24 bulan) Rp 200.000,- per bulan*

  ·         Kurang fungsi: % kurang fungsi x % tabel x 80 bulan upah

  5.   Santunan Kematian

        Sekaligus 60% x 80 bulan upah

        Berkala (24 bulan) Rp. 200.000,- per bulan*

        Biaya pemakaman Rp 2.000.000,-*

 6.    Biaya Rehabilitasi diberikan satu kali untuk setiap kasus dengan patokan harga yang

ditetapkan oleh   Pusat Rehabilitasi RS Umum Pemerintah dan ditambah 40% dari harga

tersebut, serta biaya rehabilitasi medik maksimum sebesar Rp 2.000.000,-

  o    Prothese/alat penganti anggota badan

  o    Alat bantu/orthose (kursi roda)

  7.  Penyakit akibat kerja, besarnya santunan dan biaya pengobatan/biaya perawatan sama

dengan poin ke-2 dan ke-3.

 

4. Jaminan Kematian (JK)

    Jaminan Kematian (JK) diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program Jamsostek

yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. JK diperlukan sebagai upaya meringankan

beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang.

Pengusaha wajib menanggung iuran Program Jaminan Kematian sebesar 0,3% dengan

jaminan kematian yang diberikan adalah Rp 21.000.000,- terdiri dari Rp 14.200.000,-

santunan kematian dan Rp 2 juta biaya pemakaman* dan santunan berkala. 

Page 7: Jaminan Sosial Tenaga Kerja

   Manfaat

  Program ini memberikan manfaat kepada keluarga tenaga kerja seperti:

  1. Santunan Kematian: Rp 14.200.000,-

  2. Biaya Pemakaman: Rp 2.000.000,-

  3. Santunan Berkala: Rp 200.000,-/ bulan (selama 24 bulan)

   *) sesuai dengan PP Nomor 76 Tahun 2007

 

5. TK - LHK (Tenaga Kerja-Luar hubungan Kerja)

    Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di Luar Hubungan Kerja (LHK) adalah orang

yang berusaha sendiri yang pada umumnya bekerja pada usaha-usaha ekonomi informal.

    Tujuan

    a. Memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan

di luar hubungan kerja pada saat tenaga kerja tersebut kehilangan sebagian atau seluruh

penghasilannya sebagai akibat terjadinya risiko-risiko antara lain kecelakaan kerja, sakit,

hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.

    b. Memperluas cakupan kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja

   Jenis Program & Manfaat (sesuai PP 14/1993):

   1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), terdiri dari biaya pengangkutan tenaga kerja yang

mengalami kecelakaan kerja, biaya perawatan medis, biaya rehabilitasi, penggantian upah

Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), santunan cacat tetap sebagian, santunan cacat

total tetap, santunan kematian (sesuai label), biaya pemakaman, santunan berkala bagi yang

meninggal dunia dan cacat total tetap

   2. Jaminan Kematian (JK), terdiri dari biaya pemakaman dan santunan berkala

   3. Jaminan Hari Tua (JHT), terdiri dari keseluruhan iuran yang telah disetor, beserta hasil

pengembangannya

   4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), terdiri dari rawat jalan tingkat pertama

meliputi: pemeriksaan dan pengobatan dokter umum dan dokter gigi, pemeriksaan diberikan

dalam bentuk tindakan medis sederhana; rawat inap; pertolongan persalinan; penunjang

diagnostic berupa pemeriksaan laboratorium, radiologi, EEG dsb; pelayanan khusus berupa

penggantian biaya prothese, orthose dan kacamata; dan pelayanan gawat darurat

Page 8: Jaminan Sosial Tenaga Kerja

      Iuran

     Iuran TK LHK ditetapkan berdasarkan nilai nominal tertentu berdasarkan upah sekurang-

kurangnya setara dengan Upah Minimum Provinsi/Kabupaten/Kota

     Besaran Iuran

     1. Jaminan Kecelakaan Kerja: 1%

     2. Jaminan Hari Tua: 2% (Minimal)

     3. Jaminan Kematian: 0.3%

     4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan: 6% (Keluarga)/3% (Lajang)

Ket: Iuran ditanggung sepenuhnya oleh peserta

 

6. Jasa konstruksi

   Adalah Program Jaminan Sosial bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian

Kerja Waktu Tertentu pada Sektor Jasa Konstruksi yang diatur melalui Keputusan Menteri

Tenaga Kerja Nomor: KEP-196/MEN/1999 Tanggal 29 September 1999

    Tahap Kepesertaan

     Setiap  Kontraktor  Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan proyek Jasa 

Konstruksi dan pekerjaan borongan lainnya wajib mempertanggungkan semua  tenaga kerja

(borongan/harian lepas dan musiman) yang bekerja pada proyek tersebut kedalam Program

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)

     Adapun proyek - proyek tersebut meliputi :

     1. Proyek-proyek APBD

     2. Proyek-proyek atas Dana Internasional

     3. Proyek-proyek APBN

     4. Proyek-proyek swasta, dll