jaminan perorangan

29
Jaminan Perorangan Ada 2 hal yang dapat dijadikan obyek jaminan yaitu : 1. Berwujud benda, ini akan melahirkan jaminan kebendaan; 2. Berwujud kesanggupan seseorang untuk berprestasi, ini akan melahirkan jaminan perorangan.

Upload: prakoso-yuni-ardhi

Post on 01-Jan-2016

328 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jaminan Perorangan

Jaminan Perorangan

Ada 2 hal yang dapat dijadikan obyek jaminan yaitu :

1. Berwujud benda, ini akan melahirkan jaminan kebendaan;

2. Berwujud kesanggupan seseorang untuk berprestasi, ini akan melahirkan jaminan perorangan.

Page 2: Jaminan Perorangan

Dalam Hukum Jaminan, ada 2 obyek jaminan yaitu :

1. Benda, yang melahirkan jaminan kebendaan;

2. Kesanggupan seseorang untuk berprestasi, yang melahirkan jaminan perorangan.

• Lembaga jaminan perorangan melahirkan apa yang dinamakan perjanjian penanggungan (Borgtocht)

Page 3: Jaminan Perorangan

Lembaga jaminan perorangan melahirkan apa yang dinamakan perjanjian penanggungan

(Borgtocht/guarantee)

1. Dahulu : penanggungan karena hub. kekeluargaan & persahabatan;

2. Sekarang : lebih didasarkan pada kepentingan ekonomi dan bisnis.

Page 4: Jaminan Perorangan

Siapa yang dapat melakukan penanggungan ?

1. Orang per orang (Jaminan kredit, kredit garansi, jaminan orang, personal quaranty)

2. Bank (Bank garansi : jaminan penawaran/tender garansi, jaminan pelaksanaan/performance bond, jaminan pemeliharaan)

3. Perusahaan (corporate quaranty)4. Lembaga tertentu (mis : Lembaga Jaminan Kredit Koperasi, 5. Pemerintah ( Staatsgaransi)

Page 5: Jaminan Perorangan

PENANGGUNGAN (kredit garansi; jaminan kredit; Jaminan

perorangan; borgtocht; personal guaranty)

• Pasal 1820 KUHPerdata

“Penanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang pihak ke tiga, guna kepentingan si berpiutang, mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan perikatan si berhutang manakala orang ini sendiri tidak memenuhinya”.

Page 6: Jaminan Perorangan

Catatan :

• Bersifat accesoir (Ps. 1821);• Tidak boleh lebih atau dengan syarat yang lebih

berat dari perikatan pokoknya (Ps. 1822);• Boleh untuk sebagian utang pokok (Ps. 1822);• Dapat dilakukan tanpa sepengetahuan maupun

dengan persetujuan debitur atas permintaan kreditur (1823);

• Perikatan pokok &akibat hutang termasuk biaya-biaya gugatan thd terutang utama (Ps. 1825);

• Penanggungan tidak dipersangkakan (Ps. 1824)

Page 7: Jaminan Perorangan

Catatan :

• Si berutang yang diwajibkan memberikan penanggung, harus mengajukan seseorang yang mempunyai kecakapan untuk mengikatkan dirinya, mampu memenuhi perikatannya, dan berdiam di Indonesia.

• Jika seseorang atas putusan hakim diwajibkan memberikan seorang penanggung, dan tidak dapat mengajukannya, dapat diganti dengan jaminan gadai atau hipotik, fidusia, hak tanggungan.

Page 8: Jaminan Perorangan

Akibat penanggungan (antara Kreditur dan Penanggung)

• Penanggung tidak wajib membayar sebelum debitur lalai melaksanakan kewajibannya;

• Penanggung berhak menuntut benda debitur lalai untuk sita dan dilelang terlebih dahulu;

Page 9: Jaminan Perorangan

Penanggung kehilangan hak menuntut sita :

1. Penanggung melepaskan hak istimewanya;

2. Mengikatkan diri bersama-sama dengan si berutang utama secara tanggun menanggung;

3. Si berutang mengajukan tangkisan hanya mengenai dirinya secara pribadi;

4. Si berutang berada dalam keadaan pailit;

5. Apabila penanggungan tsb diperintahkan oleh hakim.

Page 10: Jaminan Perorangan

Bagaimana jika penanggung hutang lebih dari 1 orang ?

• Pasal 1836 KUHPerdata• Jika beberapa orang telah mengikatkan diri sebagai

penanggung untuk seorang debitur yg sama lagipula untuk hutang yang sama, maka masing-masing adalah terikat untuk seluruh hutang.

• Ada hak minta dipecahnya utang• (Jika para penanggung tidak melepaskan hak istimewa

tsb diatas) pd pertama kali ia digugat dimuka hakim, dpt menuntut supaya kreditur lebih dahulu membagi piutangnya dan menguranginya sampai sebesar bagian masing-masing penanggung yg terikat secara sah.

Page 11: Jaminan Perorangan

Akibat Penanggungan (antara Debitur dan Penanggung)

(1839-1840)

• Penanggung yg telah membayar dpt menuntut kembali dari debitur utama;

• Hal tsb diatas berlaku bg penanggungan yg diadakan dengan atau tanpa sepengetahuan debitur;

• Penuntutan dapat berupa utang pokok beserta bunga dan biaya-biaya;

• Penanggung mempunyai hak menuntut penggantian biaya, rugi dan bunga jika ada alasan untuk itu;

• Penanggung (yg telah membayar) demi hukum menggantikan segala kedudukan (hak) si perpiutang thd si berutang (subrogasi);

• Penanggung yang telah membayar utang tanpa adanya pemberitahuan kepada debitur, tidak dapat menuntut pengembalian dari debitur atas apa yang telah dibayarkannya seandainya debitur sendiri telah melakukan pembayaran tersebut untuk kedua kalinya.

Page 12: Jaminan Perorangan

Bagaimana halnya dengan seorang penanggung yg menanggung hutang dari beberapa debitur utama yg bersama-sama memikul suatu

hutang (tanggung renteng) ?

• Penanggung yg mengajukan dirinya sebagai penanggung mereka untuk mereka semuanya dapat menuntut kembali apa yg telah dibayarkan, dari masing-masing orang berutang tersebut (1841). Ia dapat menuntut masing-masing debitur tsb membayar seluruh jumlah yg telah dibayarkan.

• Dalam hal tsb diatas penanggung berhak menuntut pengembalian dari si berpiutang .

Page 13: Jaminan Perorangan

Hapusnya Penanggungan

• Perjanjian penanggungan hapus karena sebab-sebab yg sama dengan perikatan-perikatan yg lain.

• Pasal 1381 (pembayaran, pembayaran tunai diikuti dengan penitipan, pembaharuan hutang, perjumpaan hutang/kompensasi, percampuran hutang, pembebasan hutang, musnahnya barang yg terutang, kebatalan atau pembatalan, berlakunya suatu syarat batal, daluwarsa)

Page 14: Jaminan Perorangan

Bagaiamana jika terjadi percampuran hutang pada diri debitur dan penanggung utama ?

(Ps. 1846 KUHPerd)

• Percampuran yg terjadi pada diri debitur & penanggung hutang tidak menghilangkan tuntutan seorang berpiutang terhadap seorang sub penanggung (penanggungnya si penanggung).

Page 15: Jaminan Perorangan

Macam Perjanjian Penanggungan

1. Jaminan kredit/utang

2. Jaminan Bank

3. Jaminan Pembangunan

4. Jaminan Wesel/Cek

5. Jaminan Simpanan

6. Tanggung Menanggung

Page 16: Jaminan Perorangan

Jaminan Kredit/Utang

• Bentuk penanggungan di mana penanggung perorangan menanggung untuk memenuhi utang debitur sebesar utang pokoknya;

• Dapat ditunjuk oleh kreditur atau oleh debitur atas perintah kreditur;

• Dapat dilakukan untuk utang perorangan maupun utang bank.

Page 17: Jaminan Perorangan

Bank Garansi

• Bank garansi adalah suatu jenis penanggungan dimana yg bertindak sebagai penanggung adalah bank.

• Berdasarkan UU Perbankan, bank Umum dapat memberikan bank garansi. Bagaimana dengan bank yang lain ?

• Lazim digunakan dalam perjanjian pemborongan bangunan seperti : jaminan penawaran/tender garansi, jaminan pelaksanaan/performance bond, jaminan pemeliharaan. Juga pada pemberian kredit untuk pemeblian brg-brg dari luar negeri (import) yg dibayar secara mengangsur (mesin pabrik, mobil dll)

Page 18: Jaminan Perorangan

Jaminan Penawaran(Tender Garansi)

• Bentuk perjanjian penanggungan di mana bank menjamin pembayaran sejumlah uang tertentu untuk memenuhi syarat penawaran di dalam pelelangan pemborongan pekerjaan.

• 1% sampai 3% dari harga perkiraan yg akan dilelangkan/harga penawaran (Kepres 80/2003).

• Pekerjaan yg dananya bersumber dari APBN, penanggungnya dpt diberikan oleh : Bank pemerintah, BPD, Bank Swasta Nasional dan Lembaga Keuangan non Bank yaitu Perum AK Jasa Raharja.

Page 19: Jaminan Perorangan

Tender Garansi……• Bank bersedia memberikan jaminan penawaran jika : pemborong

telah menyetorkan sejumlah uang tertentu; atau meminjam kredit pada bank sesuai jmlh yg harus dibayar; atau pemborong telah punya rekrening dalam jumlah jaminan penawaran tsb sehingga bank tinggal memblokir).

• Jika pemborong kalah, jaminan akan dikembalikan; • Jika menang tetapi mengundurkan diri maka jaminan tsb menjadi

milik negara;

• Jaminan penawaran akan dikembalikan jika pemborong telah menandatangani kontrak dan membayar jaminan pelaksanaan;

• Fungsi jaminan penawaran adalah menjamin pemborong terikat dalam penawarannya dan jika menang dalam pelelangan terikat untuk melaksanakan pekerjaan yg telah ditawar;

Page 20: Jaminan Perorangan

Jaminan Pelaksanaan (Perforance Bond)

• Bentuk penanggungan yg diberikan oleh bank untuk menanggung pelaksanaan pekerjaan yg harus dilakukan oleh pemborong;

• Besarnya 5% dari harga borongan (Keppres No. 80/2003)

• Jaminan pelaksanaan akan dikembalikan kepada pemborong setelah pekerjaan selesai dan diserahkan (Dalam praktek diberikan setelah masa pemeliharaan).

Page 21: Jaminan Perorangan

Jaminan Pembangunan (Bouw Garansi)

• Dilakukan oleh pemborong peserta.

• Biasanya untuk memenuhi tuntutan pihak yg memborongkan, bahwa untuk menjamin terselesainya kewajiban pembangunan tersebut perlu di adanya pemborong peserta yg mengikatkan diri dalam perjanjian pemborongan tersebut.

• Penanggung berkewajiban memenuhi prestasi menyelesaikan pembangunan atau menanggung pembayaran dalam jumlah tertentu seandainya pemborong utama tdk dapat memenuhi prestasi atau pailit

Page 22: Jaminan Perorangan

AVAL

• Pembayaran surat wesel dapat dijamin dengan jaminan aval untuk seluruh atau sebagian dari jumlah uangnya (Pasal 129 KUHD).

• Jaminan ini dapat diberikan oleh orang ke tiga, atau oleh orang yang tanda tangannya termuat di dalam surat wesel.

• Aval dituliskan dalam surat wesel yang dijaminnya; atau diberikan dengan sebuah naskah tersendiri.

Page 23: Jaminan Perorangan

AVAL …..

• Pemberi aval sama terikatnya seperti mereka untuk siapa aval diberikan.

• Dengan membayarnya, pemberi aval memperoleh segala hak yang menurut surat wesel itu bisa dilaksanakan kepada pihak siapa aval diberikan.

• Ketentuan aval ini juga berlaku untuk penerbitan surat cek (202 KUHD)

Page 24: Jaminan Perorangan

Lembaga Penjamin Simpanan

• Pasal 37B UU Perbankan : Setiap bank wajib menjamin dana masyarakat yang disimpan pada bank yang bersangkutan.

• Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2004 dibentuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang merupakan badan hukum yang independen, transparan dan akuntabel.

• Fungsi utama LPS adalah menjaminsimpanan nasabah penyimpan.

• Simpanan yang dijamin adalah seluruh tabungan dan depositoyang tercatat di bank tanpa membedakan kepemilikan.

• Nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank paling banyak Rp. 100.000.000,00

Page 25: Jaminan Perorangan

Tanggung Menanggung

• Tanggung renteng pasif, di mana dalam perutangan tersebut terdapat beberapa orang debitur yg wajib berprestasi. Ini yang menimbulkan jaminan bagi kreditur. Mengapa ?

• Tanggung renteng aktiv, di mana dalam perutangan tersebut terdapat beberapa kreditur yang berhak atas prestasi.

Page 26: Jaminan Perorangan

Tanggung Renteng Dalam KUHPerdata

• Pasal 130Setelah bubarnya persatuan, suami boleh ditagih karena utang persatuan seluruhnya, dan tak akan mengurangi hak suami untuk menuntut kembali setengan bagian dari utang itu kepada istri.

• Pasal 563Dalam hal terjadi perampasan dengan kekerasan, gugatan diajukan baik terhadap mereka yang melakukan kekerasan maupun terhadap yang memerintahkannya. Sekalian mereka adalah tanggung menanggung bertanggung jawab atas seluruhnya.

Page 27: Jaminan Perorangan

• Pasal 1749Jika berbagai orang bersama-sama menerima satu barang dalam pinjaman, maka mereka itu masing-masing untuk seluruhnya bertanggung jawab terhadap orang yang memberikan pinjaman.

• Pasal 1836Jika bebrapa telah mengikatkan diri sebagai penanggung untuk seorang berutang yang sama, lagi pula untuk utang yang sama, maka masing-masing adalah terikat untuk seluruh utang.

Page 28: Jaminan Perorangan

Tanggung Renteng dalam KUHD :

• Pasal 18Dalam Perseroan Firma, tiap-tiap pesero secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya atas segala perikatan dari perseroan.

• Pasal 21Tiap-tiap pesero pelepas uang yang melanggar ketentuan ayat kesatu atau kedua dari pasal yang lalu, secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya atas segala utang dan segala perikatan dari perseroan.

Page 29: Jaminan Perorangan

Kasus 3

• Tuan Johan seorang debitur mempunyai 2 orang kreditur yaitu Tuan Andi pemegang sertifikat jaminan fidusia dan Tuan Bagus pemegang jaminan perorangan yaitu berupa borghtocht atas nama Tuan Ahmad (penanggung). Karena suatu hal usaha Tuan Johan mengalami kebangkrutan dan jatuh pailit. Pertanyaannya : Siapakah yang berhak mendapatkan pelunasan piutangya terlebih dahulu apakah Tuan Andi pemegang jaminan fidusia atau Tuan Bagus, pemegang jaminan perorangan ?