jalan cahaya

40
KEMBALI Sembilan tahun yang lalu persis di mana aku pertama kali datang di Negara yang indah namun kumuh ini. Di sini ku menemukan jati diri walau pun saat ini masih ku cari, setiap langkah yang terus ku lalui penuh dengan rintangan dan dosa. Akan kah tuhan memaafkan semua dosa yang ku perbuat?. Atau saat ini ia sangat murka dan memberikan cobaan terberat kepadaku?. Laa Ilaaha Illallahwa Asyhadu an-na Muhammadarrosuululloh…. Allahu akbar, hanya syahadat yang terucap di benak ku. Hanya itu lah yang membuatku damai saat ini. Setelah pesawat mendaratkan rodanya di tanah pertiwi, tepat di bandara Soekarno-Hatta tangerang banten, penrebangan mulus yang memakan waktu berjam-jam dari turki. “I’m back!” Dua tahun lebih aku meninggalkan Indonesia untuk mencari setengah sayap ku yang hilang, setiap jejak yang ku selidiki, setiap angin yang terus aku ikuti, setiap suara yang ku lewati, tetapi tepat tidak pernah engkau ku temui. di mana dirimu wahai bidadari ku. Gadis mungil penuh pesona atas kelembutan dan kesolehan hatinya, membuat diriku jatuh hati dan ingin sekali menjadi seorang imam untuknya. Aku yakin, tulang rusuk-ku yang hilang ini adalah dirinya. Cinta ya, ini cinta. Cinta yang luar biasa namun cinta ku kepada allah lebih besar, maka dari itu inilah saatnya aku mencari dirinya. Sungguh rindu tak tertahankan lagi ingin bertemu dengannya. Semoga kembalinya diriku ke Indonesia adalah jalan terbaik bertemu dengannya.

Upload: freza-daise

Post on 12-Sep-2015

244 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Sebuah cerpen seorang pria mencari jati diri.(cerita pendek iseng belaka)

TRANSCRIPT

KEMBALISembilan tahun yang lalu persis di mana aku pertama kali datang di Negara yang indah namun kumuh ini. Di sini ku menemukan jati diri walau pun saat ini masih ku cari, setiap langkah yang terus ku lalui penuh dengan rintangan dan dosa. Akan kah tuhan memaafkan semua dosa yang ku perbuat?. Atau saat ini ia sangat murka dan memberikan cobaan terberat kepadaku?.Laa Ilaaha Illallahwa Asyhadu an-na Muhammadarrosuululloh. Allahu akbar, hanya syahadat yang terucap di benak ku. Hanya itu lah yang membuatku damai saat ini. Setelah pesawat mendaratkan rodanya di tanah pertiwi, tepat di bandara Soekarno-Hatta tangerang banten, penrebangan mulus yang memakan waktu berjam-jam dari turki. Im back!Dua tahun lebih aku meninggalkan Indonesia untuk mencari setengah sayap ku yang hilang, setiap jejak yang ku selidiki, setiap angin yang terus aku ikuti, setiap suara yang ku lewati, tetapi tepat tidak pernah engkau ku temui. di mana dirimu wahai bidadari ku. Gadis mungil penuh pesona atas kelembutan dan kesolehan hatinya, membuat diriku jatuh hati dan ingin sekali menjadi seorang imam untuknya. Aku yakin, tulang rusuk-ku yang hilang ini adalah dirinya.Cinta ya, ini cinta. Cinta yang luar biasa namun cinta ku kepada allah lebih besar, maka dari itu inilah saatnya aku mencari dirinya. Sungguh rindu tak tertahankan lagi ingin bertemu dengannya. Semoga kembalinya diriku ke Indonesia adalah jalan terbaik bertemu dengannya.Berikanlah kemudahan kepada hamba mu yang lemah ini wahai tuhan-ku. Engkau dapat melihat kemana pun ia berada. Aku tahu dia sehat-sehat saja, dan memberikan senyum indahnya kepada setiap insan di muka bumi ini.Ia memang sang bidadari, bidadari setiap orang yang melihatnya. Sifat anggun nya dapat membuat orang lain santun terhadap nya. Kata-kata manis dari ucapannya adalah seruan perdamaian dan keharmonisan kehidupan. Seperti ini lah kekagumanku terhadapnya. Mungkin kekagumanku yang berlebihan membuat diriku terus terpisah oleh nya. Tuhan memberikan ku untuk tidak tergoda oleh pesona duniawi yang fana ini.You only life onceAku hanya hidup sekali di dunia ini. Jalan hidupku sudah di tetapkan oleh tuhan di dunia ini, hanya tinggal usaha dan tawakal bersamaan dengan doa. Bissmillah aku keluar dari pesawat, dan seorang pramugari menggunakan baju seragam panjang berwarna merah gelap yang menutupi seluruh badannya dan menggunakan topi fez di atas kepalanya. Jika anda tidak tahun, fez adalah topi tradisional turki yang berbentuk seperti kopiah pada umumnya di Indonesia. Perbedaanya pada tali yang berada atas topi terebut.Thanks for fly with us, Turkish Airlines kata sang pramugari sambil mempersilahkan kami untuk keluar dari pesawat terbang ini. Terik. Itu respon ku pertama kali. Udara Jakarta yang pekat akan polusi di tambah dengan cahaya panas dari matahari yang bersinar sangat cerah. Seakan-akan sinar itu ingin sekali membakar kulit eropa ku yang lemah ini.Tak kuat akan panas dari matahari, ku cepati setiap langkah ku agar terhindar dari matahari. Sampainya diriku dalam bandara, ku coba untuk mengambil tas koper berwarna hitam pekat, yang berisi pakaian itu. Triing. Tringg handphone ku berdering, alhamdulillah Yose teman semasa kuliah ku menghubungiku. Mungkin saja dia sudah datang dan menunggu kedatangan ku. Akan ku coba angkat telefon dari nya.Assalamualaikum wahai saudara seimanku, di mana engkau sekarang? Aku menunggu mu di luar bersama istri dan permataku yose menyapa begitu semangatnya.Waalaikum salam sahabatku, saya sedang menuju keluar aku menjawab penuh senyuman dan rindu kan sahabat yang sudah ku anggap seperti keluarga ku sendiri.Kami akan menuggu mu di siniBaiklah, aku akan segera keluar.Pada saat saya keluar dari bandara, ku lihat yose sahabatku sedang berdiri di samping istrinya yang sedang menggendong anak yang ber-umur mungkin baru beberapa bulan.Assalamualaikum Ibnu teriak kecil dari nya.Saya pun berlari kecil dan memberikan peluk hangat sahabat yang sudah lama tak berjumpa.Maaf kan aku sahabaatku, diriku tidak bisa melihat acara pernikahan mu yang lalu.Tidak apa-apa ibnu, salam hangat dan ucapan yang kami terima darimu sudah cukupSeperti biasa Yose, kau memiliki hati yang sangat baikTidak-tidak, oh ya perkenalkan permata kecilku. Fatma serunya sambil mencium sang buah hati, yang masih di pelukan gendongan sang ibu.Assalaualaikum Fatma, semoga menjadi anak yang rajin dan soleha doa dan pesan yang ku berikan padanya.Dan diriku memberikan salam kepada Risma, belahan jiwa yang sudah di kejar oleh Yose selama lebih dari empat tahun lamanya aku tahu usahanya itu, karena setengah usahanya bersamaan dengan usahaku merebut perhatian bidadari. Usaha nya tidak sia-sia, dia pun mendapatkan hadiah terbesaar. Yaitu, pernikahannya dan Allah memberikan karunia seorang permata kecil yang indah dan cantik ini.Risma pun mengajak ku untuk tinggal di rumahnya selama diriku belum mendapatkan tempat tinggal di Jakarta. Aku kembali Jakarta, ya aku kembali seru ku dalam hati.

KEYAKINANAgama, selama ini aku pun tak mengerti kenapa orang-orang memiliki agama, ada banyak agama yang ku ketahui di dunia ini, entah itu kristiani, hindu, budha, yahudi, sampai islam sekalipun.Aku seorang no belief atau tidak memiliki kepercayaan apapun, di negaraku Spanyol aku tak sendiri. Walaupun70% adalah umat katolik, tapi 16% adalah kami dan sisanya adalah agama yang ku sebut itu. Aku sendiri sering bertanya, jika surga atau neraka itu tidak ada? Apa mereka masih terus menyembah dan meminta ampunan?. Sejenak dalam benak kuterus berfikir, tapi kenapa aku harus membuang-buang waktu ku untuk hal demikian. Dalam sejarah, agama dalam spanyol sangat kuat sehingga di buku sejarah pun selalu mengungkit masa hitam di eropa, perang salib, sampai Islam menaklukan tanah spanyol. Mungkin kristiani menguasai hampir 70% tanah spanyol, tapi islam?. Islam agama orang arab dalam batin ku tapi tak terlalu ku singgung karena terlalu banyak pertanyaan, maka semakin banyak jawaban yang harus ku cari.Siang tahun 2006 itu setelah aku lulus di sekolah menengah Instituto de Educacin Secundaria Ies San Isidro atau lingkungan ku sering menyebutnya L.E.S San Isindro, Sekolah menengah yang terletak di kota Madrid, spanyol. Aku mendengar seseorang memanggil namaku dari kejauhan.Hey David. Aku pun langsung berbalik badan, dan melihat sahabatku Alberto Alba menyapaku dari jauh. Laki-laki yang memiliki tinggi nyaris 200cm dan bertubuh atletis. Cukup tinggi untuk ku yang memiliki tinggi hanya 181cm. Dia adalah kapten basket di tim sekolah menengah ku, ya aku salah satu dari tim tersebut. Ia pun cukup aktif di club sepak bola sebagai penjaga gawang. Di Memiliki rambut coklat mengarah ke samping, dan matanya biru bercahaya sehingga wanita pun berebut menjadi kekasihnya.

Hey David,dnde vas despus de graduarse de la escuela secundaria? Hey David kemana kau akan pergi setelah lulus dari sini?. por qu? Kenapa? aku menjawab sambil melihat ia berlari kecil menuruni anak tanggal tersebut.vamos aigo no te ser tan grosero, take easy. Ayolah kawan jangan dingin seperti itu, bawa santai. Katanya sambil terus berlari kecil menuruni tangga dengan cepat.por qu, porque usted consigue mejor universidad de Madrid? Kenapa, karena kau mendapatkan univeritas yang terbaik di Madrid? Jawab ku .Yo no pavoneo de ello. Aku tidak akan menyombongkan hal itu, tapi kau belum mendapatkan satu pun universitas di Madrid ini, tidak malah satu spanyol. Dia menjawab seakan khawatir dengan masa depan ku.tengo algo que hacer, aku pergi dulu, ada sesuatu yang ingin ku kerjakan. Berlari kecil aku meningalkannya, dan aku mlihat wajahnya seperti terheran-heran seakan ingin bertanya, aku sahabatmu dari sekolah dasar, kenapa kau harus menutupinya ayolah beritahu kepadaku ada apa?.

Inilah manusia, sedih melihat sahabat sedih tapi akan lebih sedih jika melihat sahabat selalu lebih dari kita. Aku bukanlah seseorang yang memiliki sifat pesimis atau cengeng, hanya aku memiliki seribu pertanyaan yang tidak tahu akan jawabannya.

SIAP KAH DIRIKUPukul 5:41 kami masih terjebak oleh macet yang luar biasa panjang. Macet adalah penyakit lama yang selalu saja menjangkiti tiap jalan di Jakarta. Suara teriakan kenek bis yang tidak sabar untuk melaju di jalan dan bersiap menampung penumpang sebanyak banyaknya. Suara kicauan klakson mobil yang pengendranya mungkin sangat ingin pulang untuk menemui keluarganya, dan beberapa sepeda motor seperti semut yang melewati jalur-jalur kecil labirin kendaraan untuk keluar dari sarang agar dapat mencari makan. Lampu-lampu jalan sudah mulai menyala dan sepertinya masjid akan bersiap memanggil umat untuk masuk ke masjid dan melakukan shalat magrib berjamaah. Yose, untung saja kita sudah melakukan shalat ashar sebelum melakukan perjalanan pulangBagaimana kalau kita mampir shalat magrib di masjid depan itu, sekalian kita mencari makan malam yose menjawab, dan sedang mengendarai mobil avanza nya.baiklah. Seru ku.Walau jarak masjid dengan kami tidak terlalu jauh, tapi karena macet seperti ini. Mobil balap pun tak akan bisa berkata apa-apa. Memakan nyaris 15 menit kami pun bergegas untuk shalat magrib. Risma yang sedang berhalangan karena datang bulan itu menunggu kami di tempat restoran makan padang dekat masjid. Pada saat kami memasuki ruang wudhu yang berada di bawah masjid, yose bertanya kepadaku.Ibnu bagaimana dengan dirinya, akan kah kau telah bertemu dengannya di turki?Tidak, walau aku tahu ia memang di turki saat itu, tapi takdir bejalan lainhahahaha yose tertawa singkatkenapa kau menertawai usahaku, wahai sahabatku? tanyaku geram.tidak, maafkan aku kalau tadi menyinggung mu, tapi jawabanmu seperti orang lemahdan sekarang kau menghinaku jawab ku geramUsahamu memang besar, tapi yang membuat mu tidak bertemu dengan dirinya adalah hatimuapa?ya, hatimu belum siap, kau akan mengetahuinya nantiApa yang yose katakana, jika hatiku belum siap mana mungkin aku kejar dia sampai ke turki. Mungkin yose sedang capek, semoga setelah shalat dia akan berfikir jernih dan menarik kata-katanya yang cukup menyinggung ku tadi.Kami pun shalat berjamaah dan yose sebagai imam dan saying berdiri di bekalang tepat di samping kanan sang imam, di ikuti beberapa orang yang baru datang dan ingin shalat berjamaah.Setelah shalat kami pun bergegas untuk nmenyusul Risma dan Fatma yang menunggu cukup lama di restoran padang SEDERHANA itu. Restoran itu berada tepat di samping kanan masjid Al-iklas, tempat kami singgah untuk melakukan shalat magrib.Saat keluar dari gerbang masjid menuju jalan, aku pun bertanya kepada yose atas kata-katanya tadi. Aku tidak marah lagi akan kata-katanya tadi. Tapi pernyataan itu menjadi pertanyaan untuk ku. Yose! teriak ku kecilada apa ibnu. akan kah sesuatu yang mengaggu pikiran mu?aku masih penasaran atas kata-katamu di tempa wudhu tadi, kenapa engkau mengatakan aku tidak siap, tidal- tapi hatiku tidak siap? aku bertanya penuh rasa penasaranKau pasti tahu jawabannya wahai saudaraku dia menjawab dengan mukannya yang tenang dan terlihat beribawaTapi aku sudah mencarinya sampai tanah turki, mungkin saja Hagia Sophia akan benar-benar runtuh jika aku melewatinya sekali lagi, atau munkin kalau ia bisa berbicara, pasti dia akan bosan dan memasuki diriku dalam memori sejarahnyahahaha... engkau jadi pandai bercanda ibnu yose menjawab dengan santainyaTawanya membuat ku terdiam dan tak ingin berbicara lagi. Mungkin bukan saat nya aku bertanya demikian, atau mungkin aku akan mendapatkan sendiri jawabannya.Sampainya kami di restoran padang, aku melihat Risma sedang sibuk untuk membuat si Fatma kecil terdiam dari nangis nya yang cukup melengking. Yose yang di samping ku langsung berlari kecil menghampiri si Fatma kecil, dia menggendong dan membuat suara lucu dari wajah bijaksaanya. Fatma kecil pun mulai berhenti dari tangisnya dan berubah menjadi senyum dan tawa. Semua itu karena suara konyol yang keluar dari mulut shabatku itu. Sungguh keluarga harmonis, aku ingin seperti dirinya. Aku rindu keluarga ku. Ayah, Ibu aku ingin berjumpa dengan kalian.

JALAN TAKDIRSiang itu di bulan Agustus, Madrid memasuki musim panas tahunannya, suhu bisa mencapai 34-35 Derajat celcius, di Negara kami mengunakan farehrenheit tapi tak ku berikan berapa ukuran pastinya. Saat itu suhu Madrid mencapai 32 derajat, cukup panas tapi sepertinya aku sudah cukup terbiasa. Aku berjalan langkah demi langkah dan pandangan ku kosong, namun sepertinya tubuh ku sudah menghapal jalur yang selalu ku lewati saat pergi atau pulang sekolah. Walau pun kelulusan ku sudah ku terima, kenapa pikiran ku kosong seperti ini? Benakku bertanya.

Tubuh ku telah mengantarku sampai ke rumah dengan selamat didepan pintu rumah di jalan Calle de la cabeza tidak terlalu jauh dari sekolah ku. Pada saat tangan ku memeggang ganggang bulat terbuat dari besi yang sedikit berkarat karena keringat tangan dari orang-orang yang memeggangnya, pikiranku kembali dan tersadar. Ku buka pintu yang tidak terkunci itu, pada saat masuk ke rumah aku melihat kakak ku sedang duduk sambil mengetik di laptop kesayangannya. Laptop itu ayahku berikan atas prestasinya di dunia pendidikan. Apple I-mac atau apalah itu orang menyebutnya, tapi itu salah satu elektronik yang cukup mahal di daerah ku, dan ekonomi keluargaku yang bercukupan. ests en casa, felicitaciones por su graduacin. Kau sudah pulang, selamat atas kelulusan mu. Kakak ku memberikan salam sambil terus memandangi layar di depan mukanya, dan tangannya pun menari-nari. Entah apa yang dia ketik, aku tak peduli.gracias. Trima kasih jawab ku.Kunaiki beberapa anak tangga menuju kamar ku di lantai dua. Ku buka kunci kamar dan memasukinya. Terbaring memandang langit-langit kamar yang penuh stiker band kesayangan ku sambil mendengarkan musik di Blue-ray player.Tak lama ponsel ku berbunyi. Ku angkat telefon dari para sahabat tim basket sma ku, mereka bertanya Hei david, kemana saja kau. Kami mencari mu kemana-mana tapi tidak ada. Apakah alberto bersamamu? Kalian berdua menghilang begitu saja serentak bertanya sambil mendengar beberapa orang masih berteriak kegirangan atas kelulusannya. Aku sedang tidak enak badan, maka dari itu aku kembali ke rumah lebih dahulu, tadi alberto menyapa ku tadi siang setelah itu kami berpisah. Kau bias menelponnya bukan? aku menjawabKami dari tadi menelpon nya tapi tidak di angkat, kalau begitu kami berpesta dulu beberapa cheerleader timkita ikut merayakan tuut tuut tuut itulah suara terakhir yang keluar dari speaker handphone ku.Esok harinya suhu Madrid sangat panas, pendingin rumah tidak bisa mengalahkan panas dari matahari yang bersinar cerah. Aku pun mencoba untuk keluar rumah untuk mengisi hari-hari yang panas ini. Aku memilih perpustakaan sebagai tujuan ku. Aku bukan lah orang yang pintar tapi, membaca salah satu hobiku selain ber olah-raga. Alasan kedua kenapa aku pergi ke perpustakaan, karena mereka memiliki AC yang dapat menyejukan udara yang panas ini. Finalmente, estoy aqu, aku di sini perpustakaan yang tidak terlalu besar tapi memiliki banyak buku yang bisa ku baca.Tidak seperti bisanya perpustakaan saat itu cukup ramai, seperti nya di penuhi para pengunjung dari luar kota.Indonesia, david!qu?tanyaku kembali kepada maria. Seorang wanita yang usianya sudah 50-an itu, selalu saja memiliki wajah yang sangat datar yang di tutupi kaca mata putih di wajahnya. Walau demikian ia adalah wanita yang baik, dan suka sekali memberikan ku bonus hari untuk meminjamkan sebuah buku.son de Indonesia, mereka berasal dari Indonesia jawabnya singkat Tak ku pedulikan jawabnnya, dan kembali masuk.Perpustakaan kecil itu ramai dengan wanita yang menutupi kepalanya dengan sehelai kain.Muslim? bertanya dalam benak ku.Ku jauhi perkumpulan itu untuk mencari buku yang dapat menghabiskan waktu ku hari ini. Aku melihat seorang wanita menggunakan kain pada kepalanya berwarna merah jambu. Aku bahkan tak bisa melihat ssehelai rambutnya sama sekaliApakah tidak panas menggunakan kain itu di suhu seperti ini? kenapa aku mulai bertanya lagi. Tuhan, jika kau ada kenapa kau tidak menjawabnya sekarang. Ibuku selalu mengatakan engkau adalah pemiliik jawaban dari semua jawaban.hello, can you help me?Wanita itu tersenyum dan menyapaku. Senyum ramah itu terlihat ramah dan enuh perhatian.yes! jawab ku tiba-tiba. Ini seperti bukan diriku.Tak sadar ternyata diriku berada pada rak buku religion. Rak buku cristiani dan religion di pisah, karena koleksi buku kristiani di barat daya sangat banyak. can you tell tittle of this book in english, apa arti buku ini? ia bertanya sambil menyodorkan buku yang ia penggang.Sebuah buku bergambar pria berjubah putih sambil menunggang kuda coklat. Dan buku itu berjudul Tariq Ibn Ziyad - Venciendo EspaaConquering Spain jawabkuwhat?I mean Conquering Spain, ya Tariq Ibn Ziyadthe Conquering Spain.thanks dia tersenyum kembali kepadaku, dan ia pun kembali kedalam kelompok nya.Aku kembali menjauhi rak buku itu, dan kembali mencari buku yang ingin ku baca. Tersentak aku lupa bertanya siapa namanya, bahkan berjabat tanganya pun tidak.Malam itu aku pulang dari pustakaan menuju rumah. Sepertinya makan malam sudah siap. pukul 19.20 musim panas di Madrid cukup terang, mungkin seperti sore di musim semi. Ayah ku memanggil ku untuk makan, dan kami pun makan malam seperti biasa.Setelah kembali ke kamar. Kenapa senyum itu terus datang, padahal wajah nya pun aku tak ingat, hanya kain merah jambu terus menggambarkan sosoknya.

INI LAH SATNYASudah satu minggu aku menetap di rumah yose yang terletak di kampung rumput Jakarta selatan. Selama itu aku kembali merasakan kehangatan keluarga, selama itu pula aku mencari informasi tentang dirinya. Bagaikan Adam dan Hawa kami pun terpisah oleh jarak dan waktu, kami tak tahu kapan bisa bertemu. Atau kah kami tak akan bisa bertemu selamanya?Ketakutan itu terus saja menghantuiku, aku tak tahu kabarnya saat ini, aku tak tahu akan kah ia merasakan hal yang sama dengan ku, atau dia sudah memiliki pangeran, tidak calon imam untuk masa depannya?Ah pikiran itu cukup membuatku muak, dan ingin sekali bertemu dengannya. Tuhan jawab lah pertanyaan ku ini. Aku termenung di depan halaman rumah yose, halaman nya cukup luas dengan keramik berwarna putrih bergaya khas colonial moderen, dan halaman yang di penuhi oleh bunga-bunga. Kebetulan Rismawati istri dari yose adalah ibu rumah tangga yang suka berkebun. Mas. Suara lembut Risma membangunkan ku dari lamunan.Oh ya. Maaf-maaf risma, saya jadi termenung jawabku kagetmaaf mengaggetkan mastidak apa-apa, ada apa memangnya Risma? jawab ku halus dengan logat eropasaya dengan fatma akan pergi ke posyandu rutin, mas ibnu tetap di rumah?tidak saya juga kebetulan akan pergi, mencari informasi dari teman-teman ku di Jakarta mungkin saja mereka memiliki informasi tentangnyasungguh luar biasa perjuangan mu untuk mendapatkan wanita itu, aku pun sempat terharu saat medengarkan cerita perjuangan mu dari suamiku suaranya merendah seperti merasa simpati terhadap kisah cintaku.suamimu menceritakan semuanya? Ku kira dia dapat menjaga rahasia jawabku sedikit kesaltidak, jangan salahkan sahabatmu, saya lah yang memaksanya untuk cerita. Maaf jika kejujuran ku membuat mu tidak senangtidak, saya senang juga ada yang mengerti, tapi biarkan itu mejadi cerita lalu, saat ini biarkan aku mencarinya dengan caraku sendirisemoga jalan tersebut di karunia oleh Allah S.W.TBissmillah, Amin nafasku lega.Tring tringsuara handphone ku berdering, dengan nomor yang tidak terdaftar, tapi ku coba mngangkat nomor tersebutassala.assalamualikum saudaraku ibnu apa kabar. ini aku arif lama kita tidak berjumpa, kemana saja kau. Aku mencari mu di mana-mana malah aku mendapatkan kabar kalau kau ke turki. Kenapa tak menghubungi ku.Setelah kelulusan mu kau menghilang begitu saja. Kami rindu dengan sikap dingin mu yang penuh malu-malu itu. Hahaha dasar kucing, malu tapi malu ia menjawab sebelum aku menyelesaikan salam kuwaalaikum salam saudaraku arif Alhamdulillah ku kira engkau pergi ke jerman untuk menyelesaikan S2 jurusan informatika?ya, aku sudah menyelesaikan nya secepat yang aku bisa, agar bisa berkumpul dengan kalian jawabnya penuh semangatsekarang kamu di mana?aku di Jakarta nanti siang kita bisa bertemu di tempat biasa, aku akan mengajak sahabat lainnya berkumpulbaiklah akan ku hubungi yose, agar kita bisa berkumpul semuaArif adalah orang yang paling aktif dan cerdas di antara kami semua. Semangatnya selalu membawa canda dan tawa kepada kami. Arif berasal dari Jambi, salah satu kota yang berada di tengah-tengah Sumatra. Ini lah saat nya ku mencari informasi yang pasti di mana sang Bidadari berada.

GADIS KAIN MERAH JAMBUSiapa dirinya, terus saja membuat ku terbayang-bayang. Aku bahkan tidak tahu wajah nya, yang ku ingat hanyalah sehelai kain merah jambu membungkus kepalanya yang rapi, suaranya saat mengucapkan pertanyaan kepadaku, dan senyumnya pada saat ia berbicara.

Siapa dia.Siapa dia....Aku bahkan tidak tau siapa namanya Akan kah ku bertemu lagi dengannyaAh. Itu tidak mungkin

Semua itu kembali menjadi sebuah pertanyaan. Pertanyaan yang membuat ku muak, kenapa itu hanya sesaat?. Yang langsung hilang sekejap dan aku tak bisa menikmati wajahnya. Akan kah aku menyesalinya.

Tiiit. tiiit. Tiiit. tiiit. Alaram handphone ku berbunyi. 07.00 agustus pagi, aku bahkan tidak sadar jika sudah melewati malam itu. Pikiran ku hanya gadis itu dan begitu banyak pertanyaan.Tapi untung ku sudahi pertanyaan itu dengan jawaban, bukan saat nya ku berfikir demikian, sebaiknya aku kembali ke masalah ku yang banyak sekali dan belum terselesaikan.

Kamar ku berukuran 4x4 itu cukup untuk menampung semua barang-barang ku yang berserak kan di mana-mana. Aku memiliki kepribadian yang tidak terlalu peduli dengan hal kebersihan lingkungan, apa lagi kamar ku. Dinding yang terbuat dari beton pun penuh dengan poster band dan bintang basket kesukaan ku. Memang basket bukan olah-raga favorit di negaraku, khususnya Madrid di mana para pemain bintang terlahir di sini.

Ku nyalakan komputer yang berada di sudut kamar. Ting, suara pesan masuk dari salah satu teman ku Richard, dan pesannya berbunyi. Richard, Alberto dan aku adalah teman kecil, kami nyaris selalu bersama. Tapi saat ini kami bertiga sudah memilih jalan masing-masing.

David, Cuando usted despus de la graduacin? Kemana dirimu setelah kelulusan

Me fui a casa, kamu pulang. Tegas ku menjawab

Cmon dude, alberto said you avoid him why? If you have some probelem, you can tell us, we are friend right

no inmiscuirse en nuestros asuntos, jangan ikut campur masalah ku bentak ku dalam pesan itu. Keras suara keyboard terdengar.

take easy dia menjawab agar aku tenangTak ku balas percakapan itu, karena kurasa hanya membuang-buang waktu ku saja. Aku pun keluar dan mencoba kembali ke perpustakaan, mungkin saja gadis berkerudung merah jambu itu.

Aku berjalan pelan di canal ave maria, kiri dan kanan di penuhi bangunan-bangunan indah ala medierval, dan jalan terbuat dari batu yang tersusun rapi. Cuaca tak begitu panas, dan angin kering pun mulai berhembus, sepertinya musim gugur datang lebih cepat. Angin yang berhembus seperti memainkan rambut ku yang gondrong seleher ini. Musim gugur, akan kah seperti sebelumnya.

SAHABATKetika harapan semakin pupus dan menipis, aku tak tahu lagi bertemu sang bidadari, atau aku tak kan bisa bertemu dengan nya lagi. Seperti nya perasaan ini tak asing buat ku. Aku terus saja berfikir keras di atas taksi yang ku naiki. Mungkin kah Allah menghukum ku, karena rasa cinta dan rinduku padanya belum bisa menyamakan rasa yang ku berikan terhadap Bidadari.

S-sir we a-r here.

Tegur sang supir kepadaku dengan bahasa inggris yang terbata-bata. Terguran itu membuatku tersadar dari lamunanku. Astagfirullah, aku pun langsung menyadarkan diri.

berapa pak?

Bapak bule bisa berbahasa indonesia tatapnya langsung kepada saya.

Alhamdulillah jawab ku tenang.Anda muslim! alhamdulillah jawabnya setengah kebingungan.Jadi berapa pak?empat puluh ribu s-sir, maksudnya pak sambil memperlIhatkan argometer.

Setelah melakukan transaksi, aku turun dari taksi itu. Sang supir taksi sempat menginginkan aku berfoto bersamanya, aku merasa seperti artis bintang atas. Inilah salah satu alasan aku mencintai Indonesia. Warganya sangat ramah dan baik hati, dan selalu membuat ku tersenyum kecil jika mengingat hal-hal yang terjadi di indonesia.

Masjid al-azhar. Sebuah mesjid putih megah dengan kubah besar di atasnya. Salah satu masjid yang menjadi sejarah islam di Jakarta. Walau masjid ini di dirikan pada tahun 1958, tetapi terlihat gagah berdiri tak luput oleh waktu, sungguh allah maha kuasa.

Mesjid ini yang mejadi tempat ku memulai perjalanan ibadah ku. Tempat ku bertemu dengan sang dokter iman ku. Tempat ku bertemu sahabat ku, yang sudah ku anggap keluarga kandungku. Dan di sini juga aku bertemu dengan bidadari impian ku.

Ku mulai langkah kan kakiku menaiki anak tangga cukup banyak dan berakhir di atas masjid al-azhar yang cukup besar dan luas. Tak lama saya pun bertemu dengan sahabat ku. Arif Azhar, dan Yose.Assalamualaikum. Sapaku

waalaikum salam, alhamdulillah kita berjumpa kembali saudaraku sapa hangat dari arif, dan di susul peluk dan dari azhar.

engkau masih pendiam walau ku tinggal 2 tahun azhar? tanyakuNamun hanya ekspresi lah yang ku terima.

Ku tahu Azhar jarangan sekali berbicara, namun sekali ia berbicara. Dia akan akan membuktikan dan melaksanakan apa yang ia ucapkan. Itu lah kenapa aku selalu terkagum dengan azhar. Beda dengan ku yang masih belum bisa memeggang perkataan.Kami menghabiskan waktu dengan bercengkrama, diskusi dan mencritakan masa lalu. Sungguh waktu terasa cepat jika kita kembali dan bercerita tentang masa-masa itu. Akan kah aku bisa kembali, atau lebih cepat bertemu dengan mereka. Atau allah S.W.T memiliki jalan lain untuk ku. Kurasa, semua ini sudah di tulis oleh nya. Hanya tinggal kita manusia yang bersusaha untuk mengikuti naskah baik yang Allah berikan.

Toriq, ku memiliki kabar baik dan buruk untuk mu Arif tiba-tiba memotong pembicaraan ku dengan yose.

Apa itu arif?

kau ingin mendengarkan kabar baik atau kabar buruk?

Sebaiknya kabar baik jawabku penuh penasaran.

Kabar baiknya, aku tahu dimana bidadarimu berada sekarang

Alhamdulillah, di mana? tanyaku dengan girangnya

Ia sekarang ada di bandung, dan calon istriku bertmu denganny di sana. Mereka pun bertemu dan memberikan kabar kepada ku.

Berikan salam ku dengannya, Alhamdulillah. Aku kan menyusulnya, di mana ia sekarang ucapku penuh semangat tak henti diriku bersyukur.Sabar, toriq. Kami masih memiliki kabar buruk untuk mu, dan kau harus siap Arif berkata sambil menghela nafasnya.

Apa saudaraku? berat rasanya tapi rasa ingin tahu ku lebih besar.

Kabar buruknya adalah.

Tak kuasa ku menahan rasa sedih ku, air mata pun mengalir dari mataku. Rasa menyesal, marah, dan sedih campur aduk. Ya Allah kenapa, cobaan ini tak henti-hentinya menerkam setiap langkah ku.

Ketiga sahabatku pun hanya terdiam, dan mereka pun seperti menyesal telah memberitahukan kabar ini kepadaku. Aku harus kuat ini adalah cobaan.

POR FIN!

Pada saat tanggal 19 agustus, malam itu aku keluar rumah dan mencari bar di dekat sekolah ku, mungkin saja bebrapa dari sahabatku kumpul dan minum bir terbaik di bar itu.

que tiene permiso para tus padres? Apakah kau sudah izin dengan orang tuamu meminum bir terbaik di kota ini? Mr. Mustache, itu lah aku dan beberapa sahabat ku menyebut dirinya. Seorang bartender dan pemilik bar tersebut. Ia memiliki badan gemuk dan kepala botak tengah tentu dengan kumisnya yang lebat, orangnya sangat ramah dan memiliki rasa humor yang tinggi.

Saya sudah lulus Mr. Mustache, berikan aku bir terbaik Mr pun meracik dan memberikan segelas penuh bir dingin yang sangat nikmat.

Pada saat itu aku melihat televisi yang sedang menayangkan acara berita international dalam bahasa inggris. Di spanyol sendiri tidak banyak yang bisa berbahasa inggris yang baik, tentu acara televisi ini tidak terlalu di perhatikan oleh pengunjung. Tapi ini adalah salah satu trik Mr. Mustache mendapatkan penghasilan lebih.

Dalam berita itu menayangkan tentang kemerdekaan Indonesia, bertepatan 17 agustus yang lalu. Saat itu aku pun teringat apa yang di katakan oleh maria penjaga perpustakaan. Gadis berkerudung merah jambu itu dari Indonesia.

Kenapa aku tidak bersekolah tinggi di Indonesia.

Aku pun langsung berdiri dan meneguk cepat bir dingin tadi. Mr. Mustache pun bertanya. ada apa, kenapa terburu-buru?

Aku menjawab ini adalah kesempatan emas ku, aku akan pergi ke Indonesia, dan bersekolah di sana.

Mr. Mustache pun terkejut dan terdiam, ku berikan uang dan dan berlari cepat menuju rumah. Malam itu ayah dan ibuku sedang duduk menonton televisi. Sang ayah tidak memperdulikan karena di negaraku, umurku saat ini harus berpisah rumah dari orang tua. Aku memasuki kamar dan mencari tahu informasi tentang Indonesia bersamaan dengan informasi universitas di indonesia. Ya, ini saatnya aku menjalani hidupku, apakah ini di sebut takdir?

Sebulan setlah aku mencari kabar tentang Indonesia, hingga niversitasnya. Aku belum mendapatkan kabar dari semua proposal yang kuberikan. Akankah aku di sini dan berbuat apa-apa?

Tung. Suara email dari computer di sudut kamar ku. AKu membuka dan melihat isi surat elektronik tersebut.

Por fin.... por fin!Teriak ku membuat seluruh keluarga terkejut luar biasa, kakak ku yang terheran-heran langsung bertanya.

lo que pas? Ada apa?

finalmente me pase a la Universidad, akhirnya aku di terima masuk universitas

hablas en serio, kau serius?

yeah.felicidades! selamat

dnde dimana?Jakarta State Universidad

dn..de? kalimatnya terputus, dan wajah cantik kakak ku seperti kebingungan.

Yeah Jakarta Indonesia aku menyakinkannya

qu? Apa? ayah ku menjawab setengah berteriak

no pueden hablar espaol en Indonesia, kau tidak bisa berbicara bahasa spanyol di indonesia ayah ku mengatakan sangat khawatir.

no ... No me dejo ir, tidak aku tak membiarkan kau pergi. Ibu ku melarang ku.

Terdiam sunyi, keraiaman itu berubah menjadi sebuah kesunyian.

tidak ibu ini saat nya diriku pergi dari rumah, aku harus mandiri.tidak ada yang boleh keluar dari rumah ini tanpa seizinku.

Ibu kau sungguh eggois aku tetap pergi.

Ayahku membantu ibuku untuk menenangkan dirinya. Kakak hanya diam, dan aku melempar badanku menuju kamar. Ibu ku adalah seseorang yang baik hati. Ia sangan mencintai anak-anaknya. Ini lah kenapa ku tak bisa pergi dari rumah. Tapi aku sudah dewasa, aku harus memilii jalan hidup ku sendiri, walau orang tuaku harus ku tinggali. Ini adalah cara tepat untuk meninggalkan kota ini. Dan meninggalan kenangan-kenangan yang tidak ku ingin kan.

PERJALANAN

Dua minggu setelah itu, aku pergi meninggalkan spanyol menuju Indonesia. Aku bahkan tak tahu bahasa Indonesia, rasa takut pun kembali menghantui ku. Tapi aku tetap berusaha tenang. Aku terlepas dari negaraku, aku pergi dari Madrid, aku bahkan tak memberitahukan sahabatku di Madrid.

Apakah ini sebuah pelarian?

Aku tak mau membohongi diriku sendiri, ini memang sebuah pelarian. Aku berlalri mebawa seribu pertanyaan, bahkan aku pun tak tahu kapan semua pertanyaan itu terjawab. Aku lari dari semua yang mereka berikan kepadaku, aku lari dan berlari.

Selama di pesawat aku selalu berfikir keras. Mungkin kah Indonesia adalah tempat yang baik sebagai pelarian?, atau aku akan berjumpa dengan gadis kain merah jambu?. Itu hanyalah ppertanyan bodoh, geram pada diriku sendiri.

Hanya dengan waktu berapa menit lagi aku akan mendaratkan kaki ku ke Indonesia. Negara hijau nan indah. Namun kumuh tidak beraturan. Aku mencaaari informasinya dari A hingga Z tentang Indonesia.

Pesawat pun mendarakan ban-nya di aspal hitam dan keras. Ku mmasuki bandara Soekarno-Hatta, bandara international yang eksotis menurutku. Penuh dengan ornament-ornamen, patung.

Wellcome to Indonesia

10.45 pagi. Waktu yang pas untuk memulai perjuangan, pastinya tak mudah dan penuh tantangan. Tak ada yang ku kenal apa lagi yang ku percaya. Jadinya aku membeli peta di toko majalah sebelah kanan tempat makan cepat saji. Aku bahkan tidak tahu bahasa yang mereka gunakan. Jadi selama enam bulan sebelum juli 2007 aku harus berusaha belajar bahasa mereka.

Aku mempersiapkan kamus kantong kecil yang pas di saku, tentun akan mempermudah diriku agar dapat berkomunikasi dengan mereka.

Sir, here taxi Taxi sir para sopir taxi menawarkan mereka. Aku merasa seperti di kerubungi oleh mereka. Jadi ku piker karena aku tak tahu di mana tujuan ku, ku beranikan diri untuk menaiki salah satu taksi biru itu.

Selama di dalam taksi aku bertanya dalam bahasa inggris, tetapi sepertinya sang sopir itu seperti kebingungan.

Sir. Can you help me, want going to here sambil menunjukan nama universitas yang ingin ku tuju.

Owh UNJI, I kan let you go to there bahasa inggrisnya yang sedikit membuat ku kebingungan.

ok sir take me

Aku pun memulai perjalanan ku menuju unversitas. Dan di sini pula perjalanan jati diriku di mulai.

DZIKIRs

Selama perjalanan ku ke bandung, aku selalu merasa ketakutan. Kabar buruk itu tak pernh keluar dari pikiran ku. Aku selalu bedziki,

Laa ilaaha illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah)Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)Allahu akbar (Maha besar Allah)Subahanallah (Maha suci Allah)Astaghfirullah (Aku mohon ampun pada Allah)Laa hawla wala kuwwata illa billah (tidak ada daya kekuatanku melainkan dengan kekuatanAllah)Hasbiyallahu wanikmal wakil, nikmal mawla wa nikman nashir( Cukuplah Allah sebagai pelindung, Dialah sebaik baik pemimpin dan sebaik baik penolong)Ya Allah ya Hayyu(Ya Allah yang maha Hidup )Ya Allah ya Qoyyum (Ya Allah yang berdiri sendiri)Ya Allah ya Jabbar (Ya Allah yang maha berkendak)Ya Allah ya Malik (Ya Allah Raja yang berkuasa)Ya Allah ya Karim (Ya Allah yang maha Mulia )

Tidak ada lagi yang bisa membuat ku tenang selain dirimu ya allah. Berikan bidadari ku kesehatan dan keselamatan. Aku senang bisa bertemu dengannya, tetapi kenapa kau lemparkan lagi cobaan ini kepadaku. Seharusnya aku lah yang kau hukum, bukan dirinya.

Mungkin masih terlalu dini untuk mengatakan kabar dirinya dari seseorang, aku harus melihatnya sendiri. Ini adalah cara terbaik. Aku pergi dari jakrta menuju bandung. Bidadari sebentar lagi aku menemui mu. Akan ku bawa dirimu menjadi salah satu hati ku. Aku berjanji akan membuat mu bahagia, dunia dan akhirat.

Kenyataan selalu saja menjadi hal yang terbali dari yang kita harapkan. Sikap acuh tak acuh menjadi sebuah awalan yang baik, namun akan sangat menyiksa di akhir. Itu lah kenapa penyesalan selalu datang di akhir cerita.

Maka dari itu aku harus tetap tabah dan tegar, Nabi Muhammad S.A.W pun menyebarkan kebaikan kedunia ini penuh degan rintangan, namun ia dan sahabatnya tetap tabah untuk membawa kebenaran di dunia ini.

SANG PEEMBAWA JAWABAN

Dua bulan aku menetap di Indonesia. Panas matahari tetap saja membuat ku tak tahan. Pengatnya polusi, dan aku merasa seperti berada di musim panas tiap harinya. Aku tinggal di rumah dekat kampus ku. Selama di sini aku mempelajari budaya mereka dan aku pun mempelajari kehidupan dan bahasa.

Walau panas, Indonesia sangat memiliki banyak warna. Ku pun tak pernah bosan untuk melihat apa yang terjadi di lingkungan ku, keramahannya sangat membuat ku tenang.

Pada suatu malam, aku merasakan perut ku sakit, teramat sakit, tapi nyanyian arab yang ada di masjid dekat tempat tinggal ku selalu saja dapat mengurangi nya.

Nyanyian apa itu? Tanya ku

Walau pun aku seorang atheis tetapi aku pernah memasuki gereja di mana ibu dan kakaku beribadah. Ibu seorang katolik kuat, sdang kan ayah ku sorang atheis. Sama seperti ku.

Tetepi malam itu setlah nyanyian arab dari mesjd dekat rumah ku, rasa sakit di perut ku pun tak reda. Akhirnya teman samping kamar ku bernama ardhi membawa ku ke rumah sakit .

maag kronis sang dokter itu memberikan penyakit yang ku derita

excuse me? Tanya ku, karena mag bukan lah bahasa yang ku ketahui saat itu

Stomach disorder, here I give you recipe for medicine. Sambil menyodorkan kerta dengan tulisan bahkan teman ku pun tak bisa membacanya.

Thanks so much

if you have problem you can call me, here I give you my number sang dokter memberikan nomor ponsel nya.

thanks so much Dr. Habibi

can you tell me what is your name?

David alba, but you can call me david

Kenapa dokter itu bertanya dan memberikan nomor handphonenya. Mungkin kah dia khawatir terhadapku saat ini.

Seminggu setelah nya aku kembali ke tempat praktek dr. Habibi untuk periksa rutin atas penyakit ku ini. Dan juga tujuan ku yang lain adalah mencari tahu, nyanyin apa yang selalu ku dengar itu. Sakit itu masih saja datang walau obat ku minum hamir saja habis.

Aku pun sampai di rumah sakit Jakarta, tempat dokter habibi praktik. Aku pun sudah menghubungi nya menuju ke ruangannya. Sesapainya diriku di depan pintu ruangannya aku melihat seorang gadis. Ya gadis menggunakan kain berwarna coklat.

Aku hanya mengintip dan menunggu, namun beberapa menit kemudian sang gadis itu beranjak dari tempat duduknya dan berbalik. Senyum itu speerti pernah ku temui.

Gadis itu pun keluar dari ruangan dokter dengan pintu setengah terbuka. Wajahnya putih bersih dan terlihat anggun, padahal aku tak melihat sehelai rambut pun keluar dari kain itu.

Terima kasih dok aku kan kembali lagi nanti gadis itu berbicara di depan pintu yang stengah terbuka.

Sama-sama putri, jaga kesehatan mu

baik dok, saya pulang dulu. Assalamualaikum

waalaikum salam

Gadis itu pun keluar dari ruangan, dan mata ku pun tetap tertuju padanya.

David, silahkan masuk. Sang dokter menyuruh ku masuk, di saat itu pula aku menyadarkan pengelihataan ku yang tertuju kepada nya.

Aku berjalan masuk tetapi kepalaku tetap mengarah pintu keluar, dan melihat dirinya menghilang oleh keramaian rumah sakit

maaf dokter, tapi siapa dia? aku mulai bertanya.

Dia putri, salah satu pasien tetap ku

Tapi apa yang ia kenakan di atas kepalanya, aku melihat banyak sekali penduduk Indonesia menggunakannya tangan ku pun megikuti gerakan layaknya kain yang menutup itu.

yang ia kenakan di atas kepalanya adalah Jilbab atau hijab sang dokter setengah tersenyum karena tingkah konyol ku itu

Dr. habibi pun mulai memeriksa ku dan aku, melanjutkan pertanyan. Dr. habibi seperti bisa menjawab semua pertanyaan ku. Dia seperti orang yang tahu segalanya dari pertanyaan yang selalu menghantui ku.

Aku pun selalu pergi ke ruang praktiknya mengobrol dan bertanya. Dan akhirnya sang dokter pun mengatakan

Jika kamu punya pertanyaan baca lah al-quran di sana memiliki semua jawaban dari petanyaan batin mu

Al-quran bukan kah itu kitab orang muslim

semua makhluk di bumi ini boleh mempelajari dan membacanya, tetpi tidak boleh merubah nya, setelah ini akan ku berikan al-quran berseta terjemahan dalam bahasa inggris sang dokter pun seperti memberikan buku petunjuk kepada ku

Oh ya dokter, nyanyian arab apa yang selalu ku dengar tiap hari, setiap jam, dari malam hingga pagi selalu ku dengar aku bertanya

nyanyian arab? dokter pun seperti kebingungan

Setiap bernyanyi rasa sakit ku sedikit berkurang. Dan di depannya selalu berserukan ALLAHU AKBAR!

itu namanya adzan panggilan kami umat muslim untuk melaksanakan ibadah 5 waktu sang dokter menjawab penuh wibawa.

Aku pun pergi dari rumah sakit membawa al-quran yang di pinjam kan oleh dokter itu. Aku seperti mendapatkan jawaban dan juga pertanyaan. Siapa kah gadis itu?BIDADARI KU YANG JATUH

Setelah melakukan perjalanan selama 3 jam, akhirnya aku sampai di rumah sakit hasan sadikin bandung. Aku berlari menuju menuju sang bidaari, di depan kamar nya aku melihat orang tua bidadari meunggu putri untuk tersadar.

Bidadari ku bagai putri tidur yang terbaring lemas atas penyakit yang ia derita saat ini. Dia sudah koma selama 2 hari.

Terima kasih ya Allah akhirnya engkau membuat ku bertemu dengannya. Tapi tolong sembuh kan ia dari segala penyakit.

Yang kurasa saat ini seperti campur aduk, aku ingin merasa senang namun sedih yang tak terkira tak bisa di bendung. Langit cerh terasa sangat kelam siang itu.

Aku ingin sekali memeggang tangannya dan ingn mengucapkan, sayang aku kembali sadarlah bidadari ku engkau adalah cint ku kasih ku, engkau salah satu kenapa aku di sini. Menuntun iman, dan menjalani jalan yang benar.

Mas?adik bidadari ku menyapa ku dengan mukanya sedih tergambarkan. Kak putri akan sembuh kok asal kan kita trus berdoa

Putri citra bidadari. Gadis ku, aku akan terus berada di samping mu

Engkau adalah gadis kain merah jambu ku

Selalu

aku adalah david, dan david adalah aku, gadis kasih merah jambu adalah putri. Aku telah menjadi seorang mualaf, dan mengganti nama ku sesuai buku yang pertaa kali putri tanyakan kepada ku di spanyol 9 tahun lalu. Namun kau selalu mencari jati diri sehingga kehilangan jejaknya.

gadis kerudung coklat di ruangan Dr. Habibi yang menghilang oleh keramaian rumah sakit. Dr. Habibi yang memualaf kan ku dan mengajarkan ku masuk islam.

Yose, arif, dan azhar adalah sahabat ku yang selalu mengajarkan ku tentang kebaikan islam. Putri dan sahabat ku selalu bersama membawa penerang di muka bumi ini. Masjid Al-Azhar adalah saksi bisu kami membawa kebenaran.

Sampai akhirnya putri pergi ke turki untuk mengobati penyakitnya. Setelah lulus dari universitas aku menyusulnya di Jakarta, dua tahun aku mencari. Namun tak ada kabar dari nya.

Aku sempat kembali ke Madrid dan memberi tahukan ke islaman ku kepada orang tua ku, dan berkhir tidak terimanya mereka terhadapku. Aku terus brusaha untuk meyakinkan mereka. Bahwa aku tetaplah david.

Alberto adalah sahabatku yang merawat putri, dan ia pun jatuh hati terhadap nya. Aku yang selalu kalah terus berusaha untuk membuktikan cinta ku, namun aku slalu terlambat.

Dan saat ini aku kembali bidadari ku. Aku tak mau terlambat untuk kali ini. Mohon sadar lah. Engkau adalah cintaku.

David. Semua orang tebangun dari duduk nya

Aku di sini putri aku di sini sambil menggenggam tangan mungilnya yang dingin itu

Perlahan matanya yang terpejam mulai terbuka dengan sangat perlahan. Muka manis nya yang pucat di tutupi alat bantu prnafasan.

David I miss you so much

Aku pun tak bisa menahan rasa tangis ku.

I miss you too

Setelah kata-kata itu mata nya pun terpejam kembali.

Tangisan tak bisa di bendungi, Saat kau tersadar. Aku ingin menjadkan mu istri ku selamanya.