jakarta berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017)....

41
Jakarta Berketahanan Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

Upload: trankhanh

Post on 17-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

Jakarta BerketahananDraft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

Page 2: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

TIM PENYUSUN

SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

1. Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa, MURP (Chief Resilience

Officer Jakarta)

2. Dede Herland V., S.IP, MA

3. Dr. Tri Mulyani Sunarharum, ST

4. Rendy Primrizqi, S.Ars., M.Ars

100 Resilient Cities

1. Sam Kernaghan

2. Nini Purwajati

MITRA PENYUSUNAN STRATEGIS

Buro Happold Ltd. dan PT. Jakarta Konsultindo

1. Wicaksono Sarosa, Ph.D (Team Leader)

2. Ir. Maryanti Kusuma Asmara

3. Roger Savage

4. Puspita Galih Resi

5. Oscar Thurley

6. Nurulitha Andini Susetyo

7. Bella Shintya Putri Ariyani

Page 3: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

4 5Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

JAKARTA BERKETAHANAN YANG SIAP, SEHAT, DAN SINERGIS

Page 4: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

6 7Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Pengantar dari Jejaring 100 Resilient Cities

Sejak bergabung dengan jejaring 100 Resilient Cities pada tahun 2016, Jakarta semakin meningkatkan perhatian pada hubungan interkoneksi dari risiko dan peluang terkait air, kesehatan masyarakat, mobilitas, dan penataan kawasan. Sebagai kota megapolitan dengan skala seperti Jakarta, kami melihat betapa kompleks dan saling terhubungnya berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi Jakarta. Namun, dengan membawa persepektif ketahanan dalam melihat masa depan Jakarta, Jakarta kini tidak lagi berusaha memecahkan tantangan tunggal dengan solusi tunggal. Ke depan, Jakarta akan lebih mampu menghadapi laju pertumbuhan dan serangkaian tantangan tak terhindarkan yang menanti Jakarta dalam beberapa dekade ke depan.

Proses penyusunan Strategi Ketahanan Jakarta adalah suatu proses yang memerlukan masukan komprehensif dari berbagai pihak baik di dalam maupun di luar pemerintahan - mulai dari ahli teknis hingga tokoh masyarakat, kalangan bisnis hingga kelompok masyarakat yang paling miskin dan rentan di kota. Kami berharap untuk dapat terus mendukung perjalanan Jakarta menuju kota yang lebih berketahanan serta untuk terus bermitra bersama Jakarta dalam implementasi strategi.

Michael Berkowitz

Presiden Jejaring 100 Resilient Cities

Pengantar dari Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) DKI Jakarta

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.

Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta lahir dari proses kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan sehingga hasilnya inklusif dan mencerminkan dinamika yang berkembang terkait ketahananan kota di masyarakat. Hal init tidak mudah, karena kompleksitas Jakarta sebagai Ibu Kota, pusat pertumbuhan nasional serta Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) yang otonom dan memiliki kekhususan yang berbeda dengan provinsi lainnya. Jakarta memiliki luas 662,33 km2 dengan populasi penduduk 10 juta jiwa di malam hari dan bertambah 2 juta jiwa di siang hari oleh para penglaju dari daerah sekitar yang bekerja di Jakarta.

Jakarta adalah Durian Besar. Komposisi penduduk yang terdiri dari beragam suku bangsa yang berasal dari hampir semua bagian Indonesia. Keragaman budaya tersebut menjadi daya tarik sekaligus tantangan tersendiri terkait dengan kohesi sosial antarwarga. Banyak pendatang yang hidupnya beruntung, namun tidak sedikit juga yang menjadi penghuni daerah kumuh dan padat di bantaran sungai dan kampung dengan akses air bersih dan air limbah yang terbatas atau bahkan tidak memiliki akses sama sekali. Di pihak lain, seperti permasalahan yang dihadapi oleh kota besar lainnya di dunia, Jakarta juga menghadapi guncangan dan tekanan yang semakin meningkat, misalnya ketersediaan air bersih, tata kelola limbah dan persampahan, persoalan konektivitas dan mobilitas warga serta kesiapsiagaan menghadapi guncangan.

Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah memungkinkan Draft Nol ini hadir. Saya juga ingin mengajak semua yang peduli terhadap masa depan Jakarta untuk memahami, mengkritisi serta memberikan masukan terhadap Draft Nol Strategi Ketahanan Kota yang terdiri dari 3 (tiga) pilar: SIAP, SEHAT dan SIAGA yang berlaku sebagai panduan dalam menyusun program/kegiatan pembangunan Jakarta menjadi kota yang berketahanan.

Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa, MURP

Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

selaku

Koordinator Ketahanan Kota

(Chief Resilience Officer)

Jakarta Berketahanan

Page 5: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

8 9Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

RINGKASAN EKSEKUTIF

Jakarta Berketahanan Visi Bersama Jakarta dalam Menghadapi Tekanan dan Guncangan

Jakarta merupakan kota metropolitan yang kompleks, selain sebagai provinsi otonom dengan tugas serta kewenangan yang berbeda dengan pemerintah pusat. Sekaligus juga memiliki status khusus sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atau Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Jakarta juga pusat bisnis. Kondisi tersebut semakin meningkatkan daya tarik Jakarta sebagai sumber mata pencaharian sehingga meningkatkan jumlah pendatang dari kota dan kabupaten di sekitar Jakarta serta dari wilayah lain di seluruh Indonesia.

Perkembangan kota yang pesat telah meningkatkan saling ketergantungan antara DKI Jakarta dengan kota dan kabupaten di sekitarnya atau Metropolitan Jabodetabek. Wilayah metropolitan Jabodetabek merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara dan menjadi yang terbesar kedua di dunia setelah Tokyo, Jepang. Populasi penduduk Jabodetabek adalah sekitar 31.077.315 jiwa (2017).

Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan terkait ketersediaan air bersih, pengolahan limbah dan sampah, kesiapsiagaan menghadapi guncangan, konektivitas dan mobilitas warga merupakan tantangan untuk mewujudkan Jakarta sebagai Kota Berketahanan.

Sejalan dengan semangat konsep Kota 4.0 yang menempatkan pemerintah sebagai kolaborator dan masyarakat sebagai co-creator, pendekatan kolaborasi diterapkan untuk merangkul berbagai pemangku kepentingan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akademisi, asosiasi, organisasi masyarakat, perkumpulan masyarakat, swasta dan organisasi keagamaan, dilibatkan dalam proses menemukenali tantangan utama ketahanan kota Jakarta.

Hasilnya adalah terumuskannya Strategi Ketahanan Kota milik bersama yang mencerminkan aspirasi pemangku kepentingan, disebut 3 (tiga) pilar Ketahanan

Kota Jakarta, yaitu SIAP, SEHAT dan SINERGI.

Bergabungnya Jakarta ke dalam jejaring 100RC menjadi momentum percepatan untuk mewujudkan Jakarta sebagai Kota Berketahanan, karena sejatinya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mewujudkan ketahanan kota jauh sebelum bergabung dengan jejaring 100RC sesuai dengan visinya, Maju Kotanya, Bahagia Warganya.

Strategi Ketahanan Kota diharapkan menjadi rujukan dalam penyusunan program dan kegiatan pembangunan Jakarta yang Berketahanan yang siap menghadapi berbagai tekanan (stressess) dan guncangan (shocks). Selain itu, strategi ini juga bertujuan menjadikan Jakarta sebagai pusat pembelajaran (centre of excellence) bagi kota-kota metropolitan lainnya di Indonesia dalam rangka membangun ketahanan kota. Akhirnya, tentu saja, Draft Nol Strategi Ketahanan Kota ini adalah living document yang siap menerima masukan yang akan diolah lebih lanjut menjadi Dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta.

SIAP dalam menghadapi segala tekanan dan guncangan. SEHAT untuk mewujudkan akses layanan dasar yang layak dan terjangkau serta SINERGIS dalam mewujudkan layanan terpadu terkait mobilitas, kawasan terpadu dan peningkatan kesadaran publik. Pada ketiga pilar tersebut melekat isu tata kelola pemerintahan dan kohesi sosial sebagai isu cross cutting Ketahanan Kota Jakarta.

Page 6: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

10 11Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Masyarakat dan berbagai unsur pemangku kepentingan harus siap dan paham bagaimana merespon bencana. Infrastruktur dan layanan dasar harus tetap berfungsi untuk mendukung

warga Jakarta ketika krisis terjadi.

Jakarta SIAP

Menuju Jakarta

yang Siap

Menuju Jakarta

yang Sehat

PENDEKATAN

1. Memperjelas sistem KOORDINASI dan KOLABORASI ketika terjadi guncangan

2. Meningkatkan KETERPAPARAN INFORMASI dan PEMAHAMAN Pemangku Kepentingan terhadap Guncangan

3. Meningkatkan KAPASITAS Pemangku Kepentingan dalam MEMPERSIAPKAN DIRI dan MENGHADAPI Guncangan

Jakarta SEHAT

PENDEKATAN

Beberapa langkah untuk lebih Siap:

Beberapa langkah untuk lebih Sehat:

RINGKASAN STRATEGI

1. Pendidikan kesiapsiagaan menghadapi guncangan.

2. Pengembangan smart city dan e-governance

3. Peningkatan kualitas Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mempertimbangkan risiko bencana

4. Kajian terhadap risiko bencana bagi bangunan lama di DKI Jakarta.

5. Pemenuhan standar infrastruktur tanggap bencana.

6. Pelaksanaan Pertanian Perkotaan (Urban Farming).

Menuju Jakarta

yang Sinergis

Jakarta SINERGIS

Jakarta Sehat merupakan serangkaian upaya untuk menciptakan kondisi masyarakat dan lingkungan perkotaan yang sehat dengan mendorong peningkatan akses terhadap pelayanan air bersih, air limbah, dan pengelolaan persampahan yang berkelanjutan bagi semua.

1. OPTIMALISASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN dan PENEGAKAN HUKUM

2. Meningkatkan PENGAWASAN dan PENGELOLAAN Layanan Dasar

3. Mengoptimalkan KOORDINASI LINTAS DAERAH terkait Layanan Dasar

4. Mendorong IMPLEMENTASI INOVASI Layanan Dasar

5. Meningkatkan KAMPANYE PUBLIK/PENINGKATAN KESADARAN terkait Layanan Dasar

Jakarta Sinergis mendukung akses mobilitas yang setara bagi semua, termasuk bagi kelompok penduduk rentan melalui layanan transportasi yang terpadu dan terjangkau. Jakarta yang bersinergi diharapkan mampu meningkatkan mobilitas penduduk kota dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya serta meningkatkan produktivitasnya.

PENDEKATAN

1. OPTIMALISASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN dan PENEGAKAN HUKUM

2. Mengoptimalkan KOORDINASI LINTAS DAERAH terkait konektivitas antardaerah

3. Meningkatkan KESETARAAN AKSES bagi penduduk Jakarta untuk meningkatkan konektivitas

4. Memastikan INTEGRASI/KETERPADUAN MODA dan SISTEM Transportasi Umum

5. PEMANFAATAN TEKNOLOGI untuk meningkatkan konektivitas

6. Meningkatkan KAMPANYE PUBLIK/PENINGKATAN KESADARAN terkait konektivitas

Beberapa langkah untuk lebih Sinergis

1. Pendidikan terkait pengurangan sampah di sumbernya

2. Implementasi program bank sampah di tingkat RT dan/atau RW.

3. Pengembangan aplikasi monitoring layanan dasar terkait air bersih, air limbah, dan persampahan.

4. Optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dan pengembangan TPST untuk Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3).

5. Pengembangan dan pengelolaan air bersih, air limbah, dan air limbah komunal

6. Pelaksanaan program ECO-Rumah Ibadah (Program MUI) untuk inovasi

7. Pengembangan dan pengelolaan air bersih air limbah, dan air limbah komunal

1. Melakukan Penataan Infrastruktur/Kawasan Terpadu yang mengatur dan mengelola Titik antar dan/atau jemput transportasi daring/online

2. Mendorong Pemanfaatan Bangunan Tua sebagai Alternatif Hunian Terjangkau.

3. Perwujudan one-card angkutan umum dengan penciptaan layanan transportasi terintegrasi melalui OK-OTRIP/Jak-Lingko

4. Peningkatan layanan sistem pembayaran elektronik transportasi terpadu melalui Electronic Fare Collection (EFC)

5. Pembatasan Kendaraan Pribadi dengan pengoperasian Electronic Road Pricing (ERP).

6. Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk monitoring konektivitas DKI Jakarta

7. Penggantian konektivitas. Indikator “Penambahan Rasio Panjang Jalan ” menjadi “Rapid Transit Ratio”.

8. Pelaksanaan Kampanye Publik/Peningkatan Kesadaran dan edukasi terkait konektivitas

VISI“Jakarta sebagai kota yang memberikan kesempatan yang sama bagi warganya untuk hidup aman, sehat, bahagia, dan sejahtera dengan mengembangkan

inovasi dan pelayanan publik.”

Page 7: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

12 13Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hasil Tahap 1 Jakarta Berketahanan

Proses Menuju Jakarta Berketahanan

Tujuan dan Peran Strategi Jakarta Berketahanan

2. KONSEP KOTA BERKETAHANAN

Memahami Kerangka Kota Berketahanan

Strategi Berketahanan di Kota-Kota lain di dunia

3. JAKARTA DALAM KONTEKS

BERKETAHANAN

Kondisi Jakarta

Tantangan dan Isu yang dihadapi Jakarta

4. STRATEGI JAKARTA BERKETAHANAN

Visi

3 Pilar Strategi Ketahanan Jakarta

5. PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

6. LANGKAH SELANJUTNYA

Page 8: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

14 15Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

01PENDAHULUAN

JAKARTA BERKETAHANAN

Page 9: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

16 17Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

LATAR BELAKANG

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta memiliki posisi strategis sebagai kota metropolitan sekaligus ibukota Negara Indonesia. Jakarta merupakan metropolitan hasil aglomerasi antara lima kota dan kabupaten, yaitu DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dengan demikian, hal ini terlihat hubungan keterkaitan antara DKI Jakarta dan daerah sekitarnya, terutama dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk kota akibat adanya arus urbanisasi.

Fenomena urbanisasi yang terjadi di Jakarta menjadisemakin kompleks dengan serangkaian tekanan (stress) dan guncangan (shocks) yang terkait pula dengan fenomena perubahan iklim dan fenomena global lainnya, seperti kenaikan muka air laut, gempa bumi, isu penurunan muka tanah, krisis ekonomi, dan lain sebagainya.

Dengan mengingat posisi geografis dan strategis Kota Jakarta yang berada di area delta, tentunya Kota Jakarta memiliki resiko yang cukup besar terhadap berbagai bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Selain itu, merujuk kepada posisi strategis Kota Jakarta yang menjadi tulang punggung nasional, Kota Jakarta tentunya harus berketahanan dan siap dalam menghadapi segala kemungkinan bencana atau kejadian yang luar biasa yang mampu meluluhlantakkan sistem kota yang ada.

Dengan terpilihnya DKI Jakarta menjadi anggota jejaring 100 Resilient Cities (100RC), hal ini merupakan suatu momentum yang tepat dalam rangka memulai sebuah komitmen menuju Jakarta yang lebih berketahanan.

Strategi Ketahananan Jakarta ini berperan untuk mengarusutamakan aspek ketahanan pada seluruh sistem kota, termasuk perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan.

Selain itu, strategi ini diharapkan dapat menuntaskan isu tata kelola yang masih sektoral serta sebagai sarana kolaborasi antara pemerintah di tingkat nasional dan lokal, pihak swasta, dan masyarakat demi terwujudnya visi ketahananan Jakarta. Hal ini tentunya karena mewujudkan pembangunan Jakarta yang lebih berketahanan merupakan suatu bentuk ikhtiar dan komitmen bersama dan bukan hanya dari satu pihak semata.

Page 10: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

18 19Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Jakarta sebagai kota metropolitan sudah melakukan berbagai upaya dalam rangka membangun ketahanan kota, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait. Upaya ini mendapatkan sebuah momentum baru, yaitu ketika Jakarta bergabung menjadi anggota 100 Resilient Cities (100RC) atau 100 Kota Berketahanan pada bulan Mei 2016. Upaya tersebut kemudian juga dilengkapi dengan pemahaman yang mendalam mengenai berbagai tantangan pembangunan yang berdampak pada ketahanan Jakarta serta strategi yang dibutuhkan untuk menuju Jakarta yang lebih berketahanan.

HASIL TAHAP I JAKARTA BERKETAHANAN

Dalam prosesnya sejak tahun 2016, 100RC bekerja sama dengan Sekretariat Jakarta Berketahanan yang berada di bawah koordinasi Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menjalankan Tahap I program 100 RC yang meliputi berbagai proses untuk menemukenali tantangan pembangunan untuk mewujudkan Jakarta yang lebih berketahanan.

Memahami konteks Jakarta yang sangat dinamis merupakan langkah awal agar dapat menentukan kebijakan dan strategi yang tepat untuk menyelesaikan berbagai tantangan pengelolaan perkotaan. Oleh karenanya, dalam Tahap I Program Jakarta Berketahanan, proses tersebut difokuskan untuk menemukenali berbagai guncangan (shocks) dan tekanan (stress) yang merupakan prioritas penanganan di DKI Jakarta.

Proses menemukenali tantangan pembangunan di Jakarta melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait, mulai dari SKPD di DKI Jakarta, lurah dan camat, BUMD, sektor bisnis, lembaga donor, serta organisasi masyarakat. Beragamnya aktor yang berpartisipasi ini menandakan bahwa perwujudan Jakarta berketahanan merupakan tanggung jawab dari setiap individu, sehingga proses kolaboratif ini diharapkan dapat melahirkan ruang-ruang untuk bekerja sama dan bermitra agar tujuan Jakarta berketahanan dapat segera tercapai.

JAKARTA BERK E TAHANAN

Berdasarkan pertemuan yang intensif dalam menggali guncangan dan tekanan yang dihadapi oleh Jakarta, maka terdapat 5 (lima) fokus utama yang disepakati sebagai permasalahan prioritas di Jakarta. Kelima prioritas tersebut, antara lain:

1 Meningkatkan Kapasitas tata kelola pemerintahan dan manajemen kota

2 Mengembangkan budaya siap siaga dalam menghadapi berbagai guncangan

3 Meningkatkan kesejahteraan melalui tata kelola air bersih, air limbah, dan sampah yang lebih baik

4 Meningkatkan kualitas mobilitas dan konektivitas warga Jakarta

5 Memelihara kohesi sosial

5 FOKUS UTAMA JAKARTA BERKETAHANAN

Page 11: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

20 21Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Setelah Tahap I Program Jakarta Berketahanan berakhir, yang ditandai dengan teridentifikasinya lima fokus utama, maka langkah selanjutnya yang diambil adalah merumuskan strategi untuk menuju Jakarta Berketahanan Seperti halnya dengan Tahap 1. Jakarta Berketahanan, dalam Tahap II ini juga tetap mengedepankan proses partisipatif dan kolaboratif dengan berbagai pihak, termasuk aktor-aktor non-pemerintah. Selain itu, dalam Tahap II ini juga fokus pada pelibatan Bappeda dan OPD yang berkaitan langsung dengan setiap fokus utama. Hal ini bertujuan agar Strategi Ketahanan Kota ini dapat diadopsi dalam RPJMD dan RKPD Provinsi DKI Jakarta di tahun-tahun mendatang.

Selain itu, dalam Tahap II ini juga fokus pada pelibatan Bappeda dan OPD yang berkaitan langsung dengan setiap fokus utama. Hal ini bertujuan agar Strategi Ketahanan Kota ini dapat diadopsi dalam RPJMD dan RKPD Provinsi DKI Jakarta di tahun-tahun mendatang.

Dalam menyusun Strategi Ketahanan Kota, diperlukan analisis fokus utama yang lebih mendalam dan kontekstual dengan situasi dan kondisi di Jakarta. Hasil dari Tahap I Program Jakarta Berketahanan menunjukkan bahwa terdapat lima hal yang menjadi fokus utama untuk mewujudkan ketahanan di Jakarta.

Namun setelah dilakukan penggalian terhadap 5 (lima) fokus utama tersebut, isu tata kelola pemerintahan (Fokus Utama 1) dan isu kohesi sosial (Fokus Utama 5) menjadi isu-isu yang kerap kali disebut di dalam ketiga fokus utama lainnya (crosscutting issue).

PROSES MENUJU JAKARTA BERKETAHANAN

Proses Menuju Jakarta Berketahanan.

TAHAP I

Strategi untuk Kota

Jakarta yang Berketahanan

PRAPenilaian Awal Ketahanan + Area Temuan

Kelompok Kerja

Dewan

Pengarah

3 Pilar Strategi Ketahanan Jakarta

Analisis Fokus Utama

Lokakarya Perdana Program Prioritas Jakarta Berketahanan

Peblibatan Pemangku

Kepentingan

Persepsi Ketahanan & Inventarisasi Ikhtiar Kota

Guncangan & Tekanan

Konteks Kota

Fokus Utama 1 (Meningkatkan Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan dan Manajemen Kota)

Fokus Utama 2 (Mengembangkan ‘Budaya’ Siap Siaga untuk Menghadapi Berbagai Guncangan)

Fokus Utama 3 (Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan melalui Tata Kelola Air Bersih, Air Limbah, dan Sampah)

Fokus Utama 4 (Meningkatkan Kualitas Mobilitas dan Konektivitas Warga Jakarta)

Fokus Utama 5 (Memelihara Kohesi Sosial Warga Jakarta)

TAHAP II

AnalisisPenilaian

Peluang Jakarta Berketahanan

FOKUS UTAMA 2

FOKUS UTAMA 3

FOKUS UTAMA 4

FOKUS UTAMA 1

FOKUS UTAMA 5

Draft Nol Strategi Ketahanan Kota

Jakarta+

Pendampingan Mitra Penyusunan Strategi

Kegiatan Prioritas dan

Kegiatan terpilih

TUJUAN DAN PERAN STRATEGI JAKARTA BERKETAHANAN

1. Jakarta sebagai Pusat Pembelajaran (Centre of Excellence) Kota BerketahananDKI Jakarta merupakan kota metropolitan yang kompleks dan memiliki berbagai isu perkotaan yang mungkin juga dialami oleh berbagai kota lain di Indonesia dan mancanegara. Keberhasilan upaya mewujudkan Jakarta menjadi kota berketahanan dapat menjadikan DKI Jakarta sebagai pusat pembelajaran (centre of excellence) bagi kota metropolitan lainnya di Indonesia dan dunia.

2. Strategi Ketahanan Kota Jakarta Berbasis IsuProses penyusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta memberikan ruang bagi berbagai pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan menganalisis isu prioritas DKI Jakarta. Strategi Ketahanan Kota Jakarta berfokus pada isu perkotaan yang tercakup dalam 3 (tiga) tema, yaitu: Siap, Sehat, dan Sinergis. Strategi Ketahanan Kota Jakarta tersebut diharapkan dapat menjadi payung yang mengintegrasikan berbagai kegiatan eksisting dan peluang untuk mewujudkan Jakarta yang lebih berketahanan.

3. Strategi Ketahanan Kota Jakarta sebagai Ruang untuk BerkolaborasiStrategi Ketahanan Kota Jakarta disusun menggunakan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait di DKI Jakarta. Pendekatan tersebut memungkinkan integrasi lintas sektor, tingkat pemerintahan, serta wilayah kota/kabupaten. Sejalan dengan hal tersebut, Strategi Ketahanan Kota Jakarta juga memberikan ruang bagi berbagai pemangku kepentingan (pemerintah, swasta, kelompok masyarakat, perkumpulan masyarakat, akademisi, dan media) untuk berkolaborasi dalam implementasi strategi.

4. Strategi Ketahanan Kota Jakarta sebagai Masukan bagi Perencanaan Kota

Strategi Ketahanan Kota Jakarta memberikan masukan bagi perencanaan kota dan memperkaya nilai ketahanan (resilience value) dalam menghadapi tekanan dan guncangan di DKI Jakarta, baik di masa sekarang maupun yang akan datang. Strategi tersebut sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2018-2022 dan Kegiatan Strategis Daerah (KSD) DKI Jakarta sehingga dapat diinternalisasikan ke dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah.

Page 12: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

22 23Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Page 13: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

24 25Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

02KONSEP KOTA BERKETAHANAN

JAKARTA BERKETAHANAN

Page 14: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

26 27Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

MEMAHAMI KERANGKA KOTA BERKETAHANAN

Kota-kota di dunia, termasuk Jakarta, mengalami berbagai dan permasalahan sosial, ekonomi, dan fisik kota yang semakin meningkat di abad ke-21, diantaranya globalisasi, urbanisasi, dan perubahan iklim. Adapun ketahanan kota yang dimaksud meliputi kapasitas individu, masyarakat, institusi, swasta, dan sistem kota untuk bertahan, beradaptasi, dan tetap tumbuh meskipun mengalami tekanan/stresses yang menghambat perkembangan kota dalam kegiatan sehari-hari seperti kemacetan, polusi udara, dan kurangnya air bersih; dan guncangan/shocks yang terjadi tiba-tiba seperti bencana alam, kebakaran, serangan terorisme dan kerusuhan sosial.

Dalam menyusun strategi ketahanannya, DKI Jakarta menggunakan kerangka kota berketahanan (City Resilience Framework-CRF) yang dicetuskan oleh 100 Resilient Cities dan dikembangkan oleh ARUP dan Rockefeller Foundation. Berdasarkan kerangka tersebut, Kota Berketahanan memiliki pengertian sebagai kemampuan para individu, komunitas, institusi, pelaku bisnis, dan sistem tata kota untuk bertahan, beradaptasi, dan bertumbuh dalam menghadapi segala macam tekanan dan guncangan yang dihadapi oleh kawasan perkotaan

Kota Berketahanan adalah kota dengan kapasitas individu, masyarakat, institusi, bisnis, dan sistem dari sebuah kota dapat bertahan, beradaptasi, dan tumbuh terhadap tekanan (stresses) yang terus menerus dan guncangan (shocks) besar yang dihadapi.100 Resilient Cities, 2017

Kerangka dan Kualitas Ketahanan KotaSelain itu, dalam penyusunan strategi ketahanan Jakarta, empat dimensi pembentuk kota berketahanan juga turut diadaptasi berdasarkan kebutuhan kota. Keempat dimensi ini yaitu Kesehatan dan Kesejahteraan, Sosial dan Ekonomi, Lingkungan dan Infrastruktur, serta Kepemimpinan dan Strategi. Keempat dimensi ini dijabarkan ke dalam dua belas (12) faktor penggerak yang dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

KERANGKA KETAHANAN KOTA

12 faktor penggerak yang secara kolektif membentuk

kualitas ketahanan kota.

Kerangka Ketahanan Kota (City Resilience Framework).

Dalam rangka membangun ketahanan suatu kota, diperlukan pula sistem tata kota yang juga berketahanan. Dalam kerangka ini pula, setidaknya terdapat tujuh (7) karakteristik sistem kota yang memenuhi kriteria berketahanan sebagai berikut.

Reflektif (Reflective)Sistem kota yang mampu belajar dari pengalaman-pengalaman yang telah terjadi sebelumnya

Memiliki Banyak Alternatif Solusi (Resourceful)Dalam rangka menghadapi tekanan dan guncangan, kota perlu memiliki alternatif solusi atau rencana guna bertindak dengan cepat dan tepat di dalam situasi krisis.

Inklusif (Inclusive)Proses pengambilan keputusan yang inklusif menekankan keterlibatan publik dan beragam pemangku kepentingan

Terintegrasi (Integrated)Berbagai sistem yang mendukung berjalannya kehidupan kota perlu diintegrasikan sehingga tekanan dan isu-isu di kawasan perkotaan yang kompleks dapat diselesaikan secara tepat guna dan tepat sasaran

Kokoh (Robust)Sistem kota yang kokoh berarti sistem tersebut direncanakan dengan baik dan seksama, terpelihara dengan baik, dan dipahami secara menyeluruh oleh seluruh warga kota.

Persiapan Cadangan (Redundant)

Kota perlu menyiapkan cadangan sumber daya sebagai bagian dari alternatif solusi atau rencana dalam menghadapi krisis.

Fleksibel (Flexible)

Sistem kota yang berketahanan harus mampu beradaptasi dalam menghadapi kondisi kawasan perkotaan yang senantiasa dinamis.

4 Dimensi dan 12 Faktor Penggerak yang menentukan kapasitas kota untuk bertahan terhadap berbagai macam guncangan dan tekanan

Page 15: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

28 29Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Dalam penyusunan Strategi Berketahanan, Kota Jakarta tidaklah sendirian. Jejaring 100 Resilient Cities (100 RC) yang diinisiasi oleh Rockefeller Foundation, setidaknya telah menyediakan platform bagi Kota Jakarta untuk belajar dari kota-kota lainnya yang tergabung dalam jejaring tersebut dalam proses penyusunan strategi kota berketahanan.

Round One Cities

Round Two Cities

Round Three Cities

Pada bulan Mei 2016 Jakarta terpilih menjadi bagian dari jejaring 100 Resilient Cities (100RC). Program 100RC mendukung DKI Jakarta dalam membangun ketahanan kota dengan membantu proses penyusunan strategi ketahanan kota dan pelibatan pemangku kepentingan.

Jakarta Berada dalam tahap ketiga dari program

100 Resilient Cities

Page 16: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

30 31Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

STRATEGI BERKETAHANAN DI KOTA-KOTA LAIN DI DUNIA

Dalam penyusunan Strategi Berketahanan, Kota Jakarta tidaklah sendirian. Jejaring 100 Resilient Cities yang diinisiasi oleh Rockefeller Foundation, setidaknya telah menyediakan platform bagi Kota Jakarta untuk belajar dari kota-kota lainnya yang tergabung dalam jejaring tersebut dalam proses penyusunan strategi kota berketahanan. Kota-kota seperti Bangkok, Melbourne, Sydney, dan Mexico City, merupakan kota-kota yang tergabung dalam jejaring 100 Resilient Cities yang memiliki konteks yang sama dengan Kota Jakarta dalam hal jumlah penduduk dan kondisi geografis yang berbatasan langsung dengan laut.

01 Bangkok, Thailand

Bangkok merupakan Kota yang Aman, Layak Huni, dan Berkelanjutan bagi Semua

Bangkok memiliki posisi strategis yang kurang lebih sama dengan Jakarta, yaitu sebagai kota metropolitan dan pusat pemerintahan nasional. Dengan penduduk yang berjumlah kurang lebih delapan juta orang, Kota Bangkok mengalami isu kesenjangan ekonomi yang diperparah dengan serangkaian tekanan dan guncangan seperti banjir rob, kekeringan, dan konflik.

Strategi berketahanan Kota Bangkok mencoba untuk merespon isu-isu tersebut melalui tiga (3) pendekatan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

02 Mexico City, Mexico

Transformasi yang Adaptif, Inklusif, dan Setara

Isu ketersediaan air bersih merupakan isu utama yang dialami oleh Kota Mexico City. Hal ini dikarenakan kota Mexico City dibangun di atas campuran tanah liat dan tanah

Pendekatan pertama adalah meningkatkan kualitas hidup warga kota melalui layanan dasar, transportasi, dan urbanisasi yang mengindahkan lingkungan. Pendekatan kedua adalah peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana dengan pengembangan kapasitas masyarakat. Sedangkan pendekatan yang ketiga adalah menggerakan ekonomi yang kompetitif melalui pengembangan industri pariwisata dan perhotelan.

vulkanik, sehingga kota ini bergantung pada akuifer sebagai cadangan air bersih. Akan tetapi, dengan meningkatnya laju urbanisasi yang disertai dengan exploitasi akuifer yang berlebihan, kota Mexico mengalami tantangan penurunan muka air tanah. Dengan demikian, Strategi Berketahanan Kota Mexico City mencoba untuk mencari solusi dari masalah tersebut melalui lima pilar, yaitu koordinasi antar regional, mempromosikan strategi ketahanan air (water resilience) sebagai metode manajemen sumber daya air bersih, pemenuhan layanan dasar bagi semua warga kota tanpa terkecuali, meningkatkan mobilitas kota yang efektif dan efisien, serta mengembangkan kapasitas kota alam berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi perubahan iklim.

03 Melbourne, Australia

Melbourne yang Berketahanan: Keberagaman Komunitas yang Giat, Berkelanjutan, Layak Huni, dan SejahteraKohesi sosial merupakan prioritas utama yang diangkat pada Strategi Berketahanan Kota Melbourne. Hal ini dikarenakan kota ini dihuni oleh berbagai macam penduduk yang berasal dari berbagai latar belakang kenegaraan, budaya, dan agama. Kondisi ini membawa warna yang positif bagi kota namun apabila tidak dikelola dengan baik, kondisi dapat

membawa konflik. Selain itu, Kota Melbourne juga ditantang dengan sejumlah tekanan dan guncangan, seperti isu kurangnya hunian yang terjangkau, risiko banjir akibat kenaikan muka air laut, dan serangan terorisme. Dalam merespon hal-hal tersebut, Kota Melbourne mengangkat empat arah pembangunan menuju Kota Melbourne yang berketahanan. Keempat arahan ini adalah pembangunan berbasis komunitas, menjamin peluang yang setara bagi semua, menjamin lapangan pekerjaan, dan meningkatkan lingkungan yang sehat dan layak huni.

04 Sydney, Australia

Kota Metropolitan Sydney yang Terhubung, Inklusif, dan Berketahanan

Isu tata kelola yang terfragmentasi (fragmented governance) merupakan isu utama yang diangkat pada Strategi Ketahanan Kota Sydney. Hal ini tentunya terkait dengan posisi Kota Metropolitan Sydney yang juga merupakan aglomerasi dari beberapa kota. Dengan demikian, Kota Sydney menerapkan lima pilar dalam strateginya, yaitu pengambilan keputusan yang partisipatif, pengembangan kota yang berbasis lingkungan dan iklim, meningkatkan rasa kepemilikan pada masyarakat, meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, dan bersatu dalam keberagaman.

Page 17: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

32 33Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

03JAKARTA DALAM KONTEKS BERKETAHANAN

JAKARTA BERKETAHANAN

Page 18: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

34 35Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Provinsi DKI Jakarta, dengan statusnya sebagai ibukota negara, merupakan pusat dari aktivitas pemerintahan dan perekonomian. Perkembangan kota yang pesat pun meningkatkan saling ketergantungan antara DKI Jakarta dengan kota dan kabupaten di sekitarnya yang tercakup dalam Metropolitan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

Jumlah populasi Jabodetabek adalah sekitar 31.077.315 penduduk . Wilayah Jabodetabek meliputi 10 Kota/Kota Administratif dan 4 (empat) Kabupaten/Kabupaten Administratif.

Terdapat 8 (delapan) kota dan kabupaten di Provinsi Banten dan Jawa Barat yang masuk ke dalam wilayah Metropolitan Jabodetabek, yaitu: Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Wilayah metropolitan Jabodetabek merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara dan menjadi yang terbesar kedua di dunia setelah Tokyo, Jepang.

JAKARTA

Kota Tangerang

Selatan

Kota TangerangKabupaten

Tangerang

Kabupaten Bogor

Kota Bogor

Kabupaten Bekasi

Kota Depok

Kota Bekasi

Page 19: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

36 37Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

KONDISI JAKARTA

JAKARTA BARAT

JAKARTA SELATAN

JAKARTA TIMUR

JAKARTA PUSAT

JAKARTA UTARA

KEPULAUAN SERIBU

GEOGRAFIS

KEPENDUDUKAN

6 WILAYAH ADMINISTRASI

44 KECAMATAN

267 KELURAHAN

JUMLAH PENDUDUK

10.305.408 Jiwa

51%49%

PEREMPUAN

5.088.725LAKI-LAKI

5.216.683

KONDISI LINGKUNGAN

Provinsi DKI Jakarta pada umumnya beriklim tropis atau panas dan kering, dengan suhu udara maksimum di bulan Mei dan

0September sebesar 35,2 C, dan suhu udara minimum di bulan 0Juni sebesar 23,4 C.

Kelembaban udara di Jakarta berkisar antara 59%-93%, dengan curah 2

hujan tertinggi di bulan Februari sebesar 451,75 mm , dan curah hujan 2

terendah di bulan Desember yaitu sebesar 41,7 mm .

DKI Jakarta secara umum terkena dampak pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim. Peningkatan suhu udara dapat berdampak pada pola curah hujan yang dapat meningkatkan ancaman terjadinya guncangan, yaitu bencana banjir dan rob, penurunan muka tanah (land subsidence), wabah penyakit, serta abrasi wilayah pesisir.

KEBENCANAAN

AIR BERSIH DAN SANITASI

TRANSPORTASI

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Banjir Tanah Longsor Puting Beliung

75 kejadian

4 kejadian10 kejadian

TREN KEJADIAN BENCANA DKI JAKARTA 5 TAHUN TERAKHIR (2014 - 2018)

Sumber : Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2018

Sumber : Rencana penanggulangan bencana provinsi DKI Jakarta tahun 2012-2017.

Secara keseluruhan, konsumsi air di DKI Jakarta 3pada tahun 2014 adalah sebesar 970,99 juta m dan

3meningkat hingga 974,77 juta m pada tahun 2015.

±60%Air yang bisa diminum

97%Air permukaanterkontaminasi

40%Air bawah tanahterkontaminasi

80%Air limbahtidak terolah

60%Rumah tidak menggunakanseptic tank

Sumber: PAM Jaya, 2017

Penilaian Kinerja terkait Air Bersih dan Air LimbahBerdasarkan populasi di DKI Jakarta

Sumber : DKI Jakarta Dalam Angka tahun 2017

78% Kendaraan Pribadi

16% Kendaraan Umum

6% Kendaraan Lainnya

(Bukan Kendaraan Bermotor)

Sumber: Statistik Transportasi, 2016

PERSAMPAHAN

Total Sampah

7.147Ton/Hari

9%91%

6.941,75 tonTerangkut Perhari

665,61 tonSisa Sampah yang

Tidak Terangkut

Secara astronomis Provinsi DKI Jakarta oterletak antara 6 12’ Lintang Selatan dan

o106 48’ Bujur Timur.

Kota Jakarta merupakan dataranrendah dengan ketinggian rata-rata +7 meter diatas permukaan laut.

Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, adalah 2berupa daratan seluas 662,33 km dan

2berupa lautan seluas 6.977,5 km .

Sumber : DKI Jakarta Dalam Angka tahun 2017

Sumber : DKI Jakarta Dalam Angka tahun 2017

PRODUKSI SAMPAH DKI JAKARTA

Page 20: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

38 39Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Budaya Siap SiagaKondisi geografis, geologi, dan posisi terhadap perekonomian global yang dimiliki oleh Jakarta telah menyebabkan Jakarta menghadapi berbagai ancaman bencana terkait iklim, tektonik, bahkan ancaman dari kegagalan pasar global. Selain itu, Jakarta juga mengalami ancaman bencana hidrologis, seperti banjir, banjir rob, dan kenaikan muka air laut, karena 40% dari luas wilayah Jakarta berada di bawah permukaan air laut, terutama di bagian utara Jakarta.

Area tersebut juga merupakan rumah bagi sebagian penduduk miskin di Jakarta. Dampak bencana yang terjadi di Jakarta, terutama bencana banjir, lebih banyak dirasakan oleh penduduk miskin. Banyak dari penduduk miskin tersebut tinggal di permukiman padat penduduk yang rawan bencana, seperti di bantaran sungai. Hal tersebut meningkatkan risiko mereka terhadap bencana banjir

Di samping bencana banjir, Jakarta juga rentan mengalami berbagai ancaman bencana lainnya seperti kebakaran, gempa bumi, dan sebagainya serta dampak dari perubahan iklim. Selain itu, Jakarta juga menghadapi tekanan sosial ekonomi, seperti ancaman krisis ekonomi global, urbanisasi, perubahan struktur penduduk, yang dapat mempengaruhi ketahanan kota.

• Banjir karena curah hujan

• Kerusakan infrastruktur

• Kerusuhan/keresahan sosial

• Kebakaran

• Wabah penyakit

Guncangan

Tekanan

• Keamanan, kualitas, dan kebersihan

...makanan

• Tingkat urbanisasi

• Kapasitas tata kelola dan perencanaan ...yang terpadu

• Pemikiran kritis terhadap informasi cyber

Berangkat dari kondisi Jakarta tersebut, rencana pengurangan risiko bencana sangat diperlukan untuk diimplementasikan di Jakarta. Rencana tersebut juga meliputi langkah-langkah untuk meningkatkan budaya kesiapsiagaan masyarakat Jakarta, terutama mereka yang tinggal di kawasan rawan bencana.

ISU DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI JAKARTA

Utilitas

Transportasi

Pel

ayanan Darurat

Ru

an

g Terbuka Pu

bli

k

PENURUNANRISIKO

BENCANA

SOSIAL-EKONOMI INFRASTRUKTUR & PERENCANAAN

PEMERINTAHANLINGKUNGAN & KESEHATAN

© BuroHappold Engineering

1. Investasi infrastruktur dan pelayanan dasar yang kokoh 2. Akses pelayanan publik3. Pembangunan kota yang tidak terkendali (Urban sprawl)4. Memperkuat jejaring masyarakat5. Keterlibatan dan partisipasi publik6. Akses masyarakat dalam proses pengambilan keputusan (eGovernance)

1. Produk Domestik Bruto2. Produktivitas3. Keuangan rumah tangga4. Dampak ekonomi yang tidak merata5. Akses program pelatihan6. Fleksibilitas dalam bekerja (Occupational flexibility) 7. Kemudahan dalam mencari pekerjaan dan berpindah pekerjaan (Occupational mobility)8. Pemberdayaan ekonomi masyarakat9. Modal sosial10. Pengelolaan bantuan sosial

1. Kesehatan dan kesejahteraan2. Ekosistem alami3. Ekologi perkotaan4. Pelatihan kesadaran terhadap risiko bencana5. Akses fasilitas kesehatan6. Perbaikan pelayanan darurat7. Perbaikan kapasitas rumah sakit dan tenaga medis8. Manajemen resiko terpadu (kebencanaan , kelestarian lingkungan dan kesehatan)9. Peningkatan kesadaran masyarakat yang ditunjang

1. Pembangunan infrastruktur yang adaptif terhadap bencana dan dampak perubahan iklim2. Infrastruktur yang adaptif terhadap bencana3. Perencanaan yang adaptif terhadap bencana dan dampak perubahan iklim4. Penuaan dan pemeliharaan infrastruktur (Ageing Infrastructure)5. Ruang terbuka publik/ ruang terbuka hijau yang inklusif6. Perencanaan lingkungan perumahan yang formal dan informal7. Integrasi perencanaan dan monev sektoral internal dan pemerintah pusat

Kondisi sosial-ekonomi

Bencana yang terjadi di Jakarta berdampak secara langsung pada kondisi sosial ekonomi masyarakat, khususnya terkait kesenjangan ekonomi yang semakin melebar. Ketika terjadi bencana, seperti banjir, maka penduduk tersebut akan rentan terkena penyakit seperti demam berdarah atau pes. Artinya, bencana jelas menyebabkan adanya penurunan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan dan dampak tersebut semakin parah jika dialami oleh penduduk miskin kota yang memiliki akses yang terbatas terhadap fasilitas kesehatan.

Lingkungan

Dengan memahami berbagai jenis dan karakteristik bencana yang menjadi ancaman di Jakarta, maka perencanaan pembangunan yang tahan dan tangguh terhadap bencana sangat dibutuhkan. Upaya ini meliputi pembangunan infrastruktur yang berketahanan serta peningkatan kapasitas melalui berbagai pelatihan dan pembangunan sistem peringatan dini.

Tata kelola pemerintahan

Tata kelola pemerintahan yang tangguh serta adaptif dan responsif terhadap bencana merupakan kunci keberhasilan dalam mewujudkan masyarakat Jakarta yang siap siaga. Koordinasi dan kemitraan antar pemangku kepentingan, seperti pemerintah, pihak swasta, serta masyarakat, sangat diperlukan, mulai dari tahap pengumpulan data terkait bencana, perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan.

Page 21: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

40 41Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Pembangunan kota yang tidak terkendali dan tidak berkelanjutan telah berimplikasi terhadap ketersediaan layanan dasar seperti air bersih, air limbah, dan persampahan di Jakarta yang semakin terbatas. Infrastruktur untuk ketiga layanan tersebut masih belum mampu untuk menjangkau seluruh penduduk yang beraktivitas di Jakarta, sehingga masih terdapat gap yang harus segera dipenuhi. Padahal, ketiga layanan tersebut sangat krusial untuk menjamin kehidupan yang layak serta kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Rendahnya capaian layanan dasar di Jakarta salah satunya disebabkan oleh tata kelola air bersih, air limbah, dan persampahan yang belum optimal.

• Banjir karena curah hujan

• Kerusakan infrastruktur

• Kerusuhan/keresahan sosial

• Kebakaran

• Wabah penyakit

• Keamanan, kualitas, dan kebersihan

...makanan

• Tingkat urbanisasi

• Kapasitas tata kelola dan perencanaan ...yang terpadu

• Pemikiran kritis terhadap informasi cyber

Guncangan

Tekanan

Tata kelola air bersih, air limbah, dan persampahan

Tata kelola layanan dasar ini juga meliputi koordinasi dan kerja sama antar daerah, terutama dengan kota-kota di sekitar Jakarta. Dalam hal pengelolaan air bersih, hanya 3% air bersih yang dapat dipasok dari dalam Jakarta, sedangkan sisanya harus bergantung dari Waduk Jatiluhur dan Tangerang.

Sementara itu, layanan sanitasi layak di Jakarta baru menjangkau sekitar 5% dari total penduduk. Hal yang sama juga terjadi dalam konteks sistem manajemen persampahan, yang mana Jakarta sangat tergantung kepada Kota Bekasi untuk menyalurkan sampahnya hingga ke TPA Bantar Gebang.

Ketersediaan

Penggunaan

AIR BERSIH,AIR LIMBAH

& PERSAMPAHAN

INFRASTRUKTUR & KESEHATAN LINGKUNGAN

PEMERINTAHAN

SOSIAL EKONOMI

© BuroHappold Engineering

Distribusi

Pengolahan

P

ersampahan

1. Rendahnya praktik penegakan hukum2. Pergantian (kepemimpinan/ program) yang sering terjadi3. Transparansi4. Korupsi5. Manajemen infrastruktur6. Pembangunan kota yang tidak terkendali (Urban sprawl)7. Perencanaan kota yang lemah8. Kurangnya otonomi9. Tata kelola kawasan metropolitan10. Managemen permintaan11. Sistem yang tidak efisien12. Pemeliharaan13. Kurangnya investasi14. Sistem pengendalian dan pengawasan15. Kajian mengenai lingkungan bersama kawasan sekitarnya (Jabodetabek)

1. Pengolahan air limbah yang tidak memadai2. Pengolahan sampah yang tidak memadai3. Pasokan air bersih yang tidak mencukupi4. Infrastruktur pengolahan air bersih yang terdesentralisasi5. Pembuangan sampah informal6. Penggalian sumur air secara informal7. Pemeliharaan yang kurang memadai8. Penyakit yang terkait dengan sanitasi yang tidak memadai (MCK umum)9. Meningkatnya polusi

1. Urbanisasi2. Pertumbuhan penduduk3. Meningkatnya jumlah penduduk miskin 4. Kesulitan di bidang pertanian5. Digitisasi6. Kesenjangan7. Meningkatnya kepadatan penduduk8. Tingkat pendidikan9. Migrasi10 Permukiman informal dan kumuh11. Pertumbuhan kota tidak terencana12. Pengetahuan masyarakat terhadap fungsi air

1. Keterkaitan sumber daya air dan energi (water-energy nexus)2. Berkurangnya cadangan air tanah3. Kenaikan suhu udara4. Meningkatnya frekuensi badai5. Kenaikan muka air laut6. Kontaminasi air tawar oleh air laut (intrusi air laut)7. Penebangan hutan8. Erosi9. Resiko banjir10. Kekurangan sumber air bersih11. Kemitraan untuk program lingkungan

Kondisi sosial-ekonomi

Intervensi terhadap peningkatan layanan dasar terkait air bersih, air limbah, dan sampah akan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan kesenjangan di Jakarta. Dengan mengatasi akses terhadap layanan dasar tersebut, penduduk miskin memiliki peluang dan hak yang sama untuk memperbaiki taraf hidupnya secara bertahap. Selain itu, intervensi tersebut juga akan berdampak terhadap perekonomian kota secara menyeluruh dengan meminimalisasi biaya kerusakan akibat bencana hidrologis di Jakarta.

Lingkungan

Sistem air bersih, air limbah, dan persampahan sangat berpengaruh terhadap ekologi perkotaan di Jakarta, baik itu berdampak positif maupun negatif. Oleh karenanya, intervensi pada ketiga layanan dasar ini dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara langsung.

Infrastruktur dan kesehatan

Layanan air bersih, air limbah, dan persampahan dapat berdampak langsung terhadap tingkat kesehatan masyarakat, terutama jika terjadi gangguan terhadap kinerja layanan tersebut maka akan menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, demam berdarah, dan lain-lain. Selain itu, bencana juga dapat merusak infrastruktur air bersih, air limbah, dan persampahan dan berdampak pada masyarakat luas.

Tata kelola pemerintahan

Tata kelola pemerintahan yang tangguh serta adaptif dan responsif terhadap bencana merupakan kunci keberhasilan dalam mewujudkan masyarakat Jakarta yang siap siaga. Koordinasi dan kemitraan antar pemangku kepentingan, seperti pemerintah, pihak swasta, serta masyarakat, sangat diperlukan, mulai dari tahap pengumpulan data terkait bencana, perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan.

Page 22: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

42 43Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Konektivitas dan mobilitas merupakan tantangan terbesar yang dihadapi oleh penduduk Jakarta dan sekitarnya. Setidaknya, terdapat tiga isu utama di Jakarta yang terkait dengan aspek konektivitas dan mobilitas. Isu pertama adalah kemacetan, transportasi publik yang tidak terintegrasi, serta sistem mobilitas kota yang tidak memadai dan inklusif bagi pejalan kaki, pesepeda, dan kaum rentan kota (wanita hamil, lansia, anak-anak, dan kaum disabilitas).

• Banjir karena curah hujan

• Kerusakan infrastruktur

• Kerusuhan/keresahan sosial

• Kebakaran

• Wabah penyakit

• Keamanan, kualitas, dan kebersihan

...makanan

• Tingkat urbanisasi

• Kapasitas tata kelola dan perencanaan ...yang terpadu

• Pemikiran kritis terhadap informasi cyber

Guncangan

Tekanan

Isu-isu ini sehubungan dengan pertumbuhan kota yang tidak terkendali (urban sprawl) yang menyebabkan jarak dan waktu tempuh dalam keseharian warga menjadi lebih panjang dan tentunya ini berdampak pada produktivitas warga dan kota Jakarta secara umum.

Keadaan ini juga diperparah dengan tidak tersedianya transportasi publik yang memadai dan terintegrasi, yang menyulitkan warga kota untuk berpindah dari satu moda ke moda lainnya.

Sebagai akibatnya, warga kota memiliki ketergantungan yang cukup tinggi pada kendaraan pribadi yang berdampak pada kemacetan dan tingkat polusi udara yang cukup tinggi. Apabila isu ini terus dibiarkan, tidak hanya produktivitas warga yang menurun, akan tetapi kualitas hidup dan kesehatan juga akan menurun.

Konektivitas dan Mobilitas

Mua

tan & Logistik

Tran

sportasi Pub

likKen

daraan Pribadi

Micro-Mobili

ty

TRANSPORTASI &

MOBILITAS

PERLINDUNGANLINGKUNGAN

EKONOMI & AKSES© BuroHappold Engineering

KESEHATAN MASYARAKAT & KESEJAHTERAAN

PEMERINTAHAN & PERENCANAN

1. Emisi karbon (CO2)2. Polusi udara (NOx, NO

2, PM)

3. Transportasi yang lebih bersih4. Car-sharing5. Perpindahan moda transportasi dari kendaraan pribadi ke transportasi publik6. Micro-mobility (pejalan kaki/ bersepeda/ penyandang disabilitas)

1. Penciptaan lapangan pekerjaan langsung (logistik) dan tidak langsung (pelayanan/jasa)2. Peningkatan produktivitas3. Memperbaiki akses untuk mendapatkan pekerjaan4. Memperkuat rantai suplai (manajemen muatan)5. Pemberian ruang bagi sektor ekonomi formal dan informal6. Akses ke pelatihan vokasi/kejuruan7. Tidak terpisahnya jalur logistik dan mobilitas

1. Kualitas udara2. Kesehatan pernafasan3. Kesehatan kardiovaskular4. Latihan fisik (jalan kaki/ bersepeda)5. Mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas 6. Keamanan dan keselamatan publik7. Akses pelayanan publik8. Akses pendidikan9. Kesadaran aturan lalu lintas10. Akses terhadap perumahan terjangkau

1. Mengurangi kerentanan rantai pasokan2. Pedestrianisasi (CBD)3. Transport Oriented Development (TOD)4. Pengembangan industri terintegrasi5. Akses pada perumahan6. Regulasi 7. Integrasi dan penggunaan Big Data8. Prioritas penggunaan transportasi oleh pemerintah (berbasil rel/jalan)9. Sistem Smart City

Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

Tingkat polusi udara yang buruk akibat kemacetan di Jakarta menyebabkan warga memiliki risiko tinggi untuk terjangkit penyakit saluran pernapasan. Selain itu, kesejahteraan warga kota pun ikut menjadi taruhannya. Pasalnya, jarak tempuh yang panjang dan sulitnya berpindah moda transportasi juga berakibat pada mahalnya biaya transportasi yang harus dikeluarkan oleh warga. Dengan demikian, kondisi ini menyebabkan kualitas hidup masyarakat kota ikut menurun dan kota menjadi tidak layak huni.

Pertumbuhan ekonomi

Jakarta yang bertumbuh terlalu besar menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh setiap sektor menjadi terlalu tinggi. Alhasil, pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Jakarta tidak dibarengi dengan peningkatan produktivitas warga kota. Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi, moda transportasi daring/online pun menjadi opsi lain bagi warga kota sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Perencanaan dan tata kelola kota

Tidak terintegrasinya moda transportasi publik tentunya merefleksikan tidak terintegrasinya perencanaan dan tata kelola yang ada di Jakarta. Selanjutnya, perencanaan dan tata kelola kota saat ini belum bersifat inklusif bagi pejalan kaki, pesepeda, maupun kaum rentan kota. Hal ini terlihat dari masih kurangnya fasilitas yang menunjang ketiga pihak yang disebutkan di atas.

Usaha perlindungan lingkungan

Isu konektivitas dan mobilitas memiliki kaitan yang erat dengan tingkat emisi karbon yang dihasilkan, karena sektor transportasi merupakan salah satu kontributor utama dari polusi udara yang terjadi di Jakarta. Apabila jumlah kendaraan bermotor terus meningkat dan kemacetan terus terjadi, kualitas udara Jakarta akan terus memburuk dan mempengaruhi kondisi layak huni kota Jakarta.

Page 23: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

44 45Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

04STRATEGI JAKARTA BERKETAHANAN

JAKARTA BERKETAHANAN

Page 24: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

46 47Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

“Jakarta sebagai kota yang memberikan kesempatan yang sama bagi warganya untuk hidup aman, sehat, bahagia, dan sejahtera dengan mengembangkan inovasi dan pelayanan publik.”

VISI

Page 25: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

48 49Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Penyusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta sudah melalui proses yang panjang dan terdiri dari beberapa tahapan antara lain: Pemilihan Lima Fokus Utama Fase pertama yang merupakan proses penilaian awal ketahanan kota Jakarta (Preliminary Resilience Assessments/ PRA) menghasilkan 5 fokus utama, yang secara ringkas antara lain: Tata Kelola Pemerintahan (Fokus Utama 1), Kesiapsiagaan (Fokus Utama 2), Kesehatan dan Kesejahteraan (Fokus Utama 3), Mobilitas dan Konektivitas (Fokus Utama 4), dan Kohesi Sosial (Fokus utama 5).

Jaka

rta S

INER

GIS

Jaka

rta SIAP

Jakarta SEH

AT

KESIAPSIAGAAN

MOBILITAS DAN

KONEKTIVITAS

KESEHATAN DAN

KESEJAHTERAAN

TATA KELOLA PEMERINTAHAN

KOHESI SOSIAL

FOKUS UTAMA KETERKAITAN ANTAR FOKUS UTAMA VISI DAN PILAR JAKARTA BERKETAHANAN

“Jakarta sebagai kota yang memberikan kesempatan yang sama bagi warganya untuk hidup

aman, sehat, bahagia, dan sejahtera dengan mengembangkan inovasi dan pelayanan publik”

KEGIATAN PRIORITAS JAKARTA BERKETAHANAN

TA

TA KELOLA PEMERINTAHAN

KOHESI SOSIAL

FOKUS UTAMA 4

FOKUS UTAMA 2

FOKUS UTAMA 3

FOKUS UTAMA 1 & 5

TATA KELOLA PEMERINTAHAN

KESIAPSIAGAAN

KESEHATAN DAN

KESEJAHTERAAN

MOBILITAS DAN

KONEKTIVITAS

KOHESISOSIAL

Analisa Keterkaitan antar Fokus

Utama

Analisa Penilaian Peluang Jakarta Berketahanan

Analisa Penilaian Peluang Jakarta Berketahanan

11Kegiatan

4Kegiatan

1Kegiatan

30Kegiatan

7Kegiatan

21Kegiatan

Proses Penyusunan Strategi Ketahanan Kota

Keterkaitan antar 5 Fokus Utama

Kelima fokus utama yang telah dihasilkan dievaluasi kembali melalui proses analisis dan serangkaian diskusi publik. Proses ini menghasilkan kesimpulan bahwa fokus utama Tata Kelola Pemerintahan dan Kohesi Sosial merupakan cross-cutting issues yang tidak bisa berdiri sendiri, melainkan berhubungan dengan ketiga fokus utama lainnya.

Penyusunan Visi dan Pilar Jakarta Berketahanan

Pada proses selanjutnya, dilakukan analisa penilaian peluang Jakarta Berketahanan yang mencoba untuk mengevaluasi kembali ketika fokus utama dan kedua fokus pendukung. Ketiga fokus utama ini kemudian bertransformasi menjadi basis bagi ketiga pilar Strategi Ketahanan Kota Jakarta yang mendukung visi Jakarta Berketahanan.

Pemilihan Kegiatan Prioritas Jakarta Berketahanan

Kegiatan-kegiatan eksisting dari dokumen Kegiatan Strategis Daerah (KSD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta inisiatif-inisiatif yang dikemukakan oleh berbagai pemangku kepentingan dianalisa berdasarkan nilai ketahanan yang dimiliki dan keterkaitannya dengan ketiga pilar. Selanjutnya, terpilih empat kegiatan eksisting dan dua peluang baru yang mampu mendukung terwujudnya ketahanan kota Jakarta.

Page 26: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

5150 Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

74 Kegiatan30 Peluang

o Tantangano Pendekatano Peluang

Hasi

l Lo

kakary

a

11Kegiatan

4Kegiatan

1Kegiatan

30Kegiatan

7Kegiatan

21Kegiatan

Jaka

rta S

INER

GIS

Jakarta SIAP

Jakarta SEH

AT

TA

TA KELOLA PEMERINTAHAN

KOHESI SOSIAL

3 Pilar2 Fokus Pendukung

Visi

3 PILAR STRATEGI KETAHANAN JAKARTA

JAKARTA SIAP

JAKARTA SEHAT

JAKARTA SINERGIS

Page 27: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

52 53Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

PILAR 1Jakarta Siap

Sebagai Ibukota Negara yang dilewati oleh Ring of Fire dan kondisinya yang menjadi bagian dari kota Metropolitan, DKI Jakarta juga memiliki keterpaparan risiko dari berbagai guncangan. Oleh karena itu, seluruh pemangku kepentingan (Pemerintah, Masyarakat, Swasta, dan Akademisi) harus SIAP untuk menghadapi berbagai guncangan tersebut.

1. Memperjelas sistem koordinasi dan kolaborasi ketika terjadi guncangan.

2. Meningkatkan keterpaparan informasi dan pemahaman pemangku kepentingan terhadap guncangan.

3. Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam mempersiapkan diri dan menghadapi guncangan.

Tantangan Pendekatan

Jakarta Siap merupakan suatu bentuk komitmen untuk mewujudkan masyarakat di DKI Jakarta yang siap siaga terhadap berbagai tekanan dan guncangan yang dihadapi, termasuk risiko terhadap bencana dan dampak dari perubahan iklim. Jakarta yang siap dapat terlihat dari kapasitas yang memadai dari semua pemangku kepentingan, baik itu pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menghadapi berbagai tekanan dan guncangan. Jakarta yang siap juga mengindikasikan bahwa perencanaan infrastruktur kota yang siap dan tahan terhadap bencana, termasuk layanan dasar masyarakat serta sistem transportasi.

Menuju Jakarta

yang Siap

Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan (KSD 4) serta akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan peningkatan kesejahteraan (KSD 8) yang memberikan pendidikan kesiapsiagaan menghadapi guncangan.

Pengembangan smart city dan e-governance (KSD 43) untuk:

(i) Memberikan informasi terkait risiko bencana;

(ii) Mengembangkan database risiko guncangan DKI Jakarta;

(iii) Menyusun dan mengimplementasikan Standard Operational

Procedures (SOP) Penanggulangan Bencana;

(iv) Implementasi dashboard dan platform untuk respon terhadap

guncangan.

Peningkatan kualitas kawasan permukiman dan masyarakat (KSD 45) dengan menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mempertimbangkan risiko bencana dan penguatan infrastruktur tanggap bencana.

Peningkatan kualitas kawasan permukiman dan masyarakat (KSD 45) dengan melakukan kajian terhadap risiko bencana bagi bangunan lama di DKI Jakarta.

Melakukan Pengendalian banjir melalui naturalisasi sungai, pembangunan waduk/situ/embung, dan tanggul pantai (KSD 23) yang memenuhi standar infrastruktur tanggap bencana.

Peningkatan ketahanan pangan (KSD 15) saat terjadi guncangan dengan optimalisasi pelaksanaan Pertanian Perkotaan (Urban Farming).

Peluang :

Page 28: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

54 55Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

PILAR 2Jakarta Sehat

Ketersediaan Layanan Dasar di DKI Jakarta akan berpengaruh terhadap tingkat keterpaparan risiko kesehatan pemangku kepentingan di dalamnya, terutama layanan dasar air bersih, air limbah, dan persampahan. Diperlukan optimalisasi layanan dasar untuk mewujudkan Jakarta yang lebih SEHAT.

1. Optimalisasi implementasi kebijakan dan penegakan hukum.

2. Meningkatkan pengawasan dan pengelolaan layanan dasar.

3. Mengoptimalkan koordinasi lintas daerah terkait layanan dasar.

4. Mendorong implementasi inovasi layanan dasar.

5. Meningkatkan kampanye publik terkait layanan dasar.

Tantangan Pendekatan

Jakarta Sehat merupakan serangkaian upaya untuk menciptakan kondisi masyarakat dan lingkungan perkotaan yang sehat dengan menjamin akses terhadap pelayanan air bersih, air limbah, dan pengelolaan persampahan yang berkelanjutan bagi semua. Jakarta yang sehat juga mampu menjamin dan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat dengan menyediakan layanan dasar yang mampu dijangkau oleh semua, sehingga setiap penduduk memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Upaya perwujudan Jakarta yang sehat juga sejalan dengan langkah-langkah untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana melalui pemahaman yang mendalam mengenai ancaman bencana hidrologis di Jakarta. Masyarakat Jakarta yang sehat juga akan mendorong mobilitas masyarakat dengan transportasi umum menjadi lebih mudah.

Menuju Jakarta

yang Sehat

Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan (KSD 4) serta akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan peningkatan kesejahteraan (KSD 8) yang memberikan pendidikan terkait pengelolaan sampah di usia dini untuk melakukan Pengurangan sampah di sumbernya (KSD 26).

Mengarusutamakan pengurangan sampah di sumbernya (KSD 26) dengan implementasi program bank sampah di tingkat RT dan/atau RW.

Pengembangan smart city dan e-governance (KSD 43) untuk pengembangan aplikasi monitoring layanan dasar terkait air bersih, air limbah, dan persampahan.

Pengoperasian dan pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) (KSD 25) untuk mendukung Optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang (KSD 27) sekaligus mengembangkan TPST untuk Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3).

Pengembangan dan pengelolaan air bersih (KSD 21), air limbah, dan air limbah komunal (KSD 22), termasuk di Kepulauan Seribu (KSD 51 dan 52) untuk mengembangkan Inovasi Layanan Dasar berupa:

(i) Pembuatan Sumur Resapan;

(ii) Pelaksanaan penampungan air hujan/rain water harvesting;

(iii) Pengoperasian IPAL Komunal;

(iv)Melakukanefisiensisaluranperpipaan;

(v) Mendorong PD PAM Jaya untuk mencapai target penyediaan saluran

perpipaan air bersih yang mencakup 96% wilayah DKI Jakarta.

Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan (KSD 4) serta akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan peningkatan kesejahteraan (KSD 8) melalui pelaksanaan program ECO-Rumah Ibadah (Program MUI) untuk inovasi Pengembangan dan pengelolaan air bersih (KSD 21), air limbah, dan air limbah komunal (KSD 22), termasuk di Kepulauan Seribu (KSD 51 dan 52).

Peluang :

Page 29: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

56 57Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

PILAR 3Jakarta Sinergis

Untuk memberikan kesempatan yang sama bagi warganya dalam beraktivitas, DKI Jakarta perlu memastikan konektivitas sekaligus keterpaduan layanan transportasi umum di dalam kotanya. Diperlukan SINERGITAS untuk meningkatkan kesetaraan akses bagi seluruh pemangku kepentingan dalam berkegiatan di Jakarta

1. Optimalisasi implementasi kebijakan dan penegakan hukum

2. Mengoptimalkan koordinasi lintas daerah terkait konektivitas antar daerah

3. Meningkatkan kesetaraan akses bagi penduduk Jakarta untuk meningkatkan konektivitas

4. Memastikan integrasi/keterpaduan moda dan sistem transportasi umum

5. Pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan konektivitas

6. Meningkatkan kampanye publik/peningkatan kesadaran terkait konektivitas

Tantangan Pendekatan

Jakarta Sinergis merupakan suatu bentuk komitmen untuk mewujudkan sistem transportasi di Jakarta yang lebih terpadu dan memiliki akses yang setara bagi semua, termasuk bagi kelompok penduduk rentan. Jakarta yang bersinergi diharapkan mampu meningkatkan mobilitas penduduk kota dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya serta meningkatkan produktivitasnya. Sinergitas di Jakarta sangat diperlukan untuk membangun budaya kesiapsiagaan terhadap bencana, terutama kerja sama dan koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah administrasi. Selain itu, Jakarta yang sinergis juga mendukung pencapaian kualitas kesehatan masyarakat yang lebih baik dengan mendukung orang lebih aktif berjalan kaki.

Menuju Jakarta

yang Sinergis

Melakukan Penataan Infrastruktur/Kawasan Terpadu yang mengatur dan mengelola Titik antar dan/atau jemput transportasi daring/Online sekaligus meningkatkan kualitas kawasan permukiman dan masyarakat (KSD 45) dengan fokus:

(i) Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) (KSD 28) yang mendorong

Peningkatan Kepadatan Fungsi Lahan Bangunan, perencanaan kawasan sebagai kawasan

campuran/mixed-use, pelaksanaan Garis Sempadan Bangunan (GSB) 0;

(ii) Pembangunan dan pengoperasian mass rapid transit (MRT) (KSD 30) dan light rail

transit (LRT (KSD 31);

(iii) Pengembangan sistem angkutan umum melalui revitalisasi terminal (KSD 34);

(iv) Pembangunan fasilitas park and ride (KSD 35).

Melakukan Penataan Infrastruktur/Kawasan Terpadu dengan meningkatkan kualitas kawasan permukiman dan masyarakat (KSD 45) yang mendorong Pemanfaatan Bangunan Tua sebagai Alternatif Hunian Terjangkau.

Memastikan keterpaduan layanan dan implementasi Transport Demand Management melalui: Perwujudan one-card angkutan umum dengan penciptaan layanan transportasi terintegrasi melalui OK-OTRIP/Jak-Lingko (KSD 29) dan Peningkatan layanan sistem pembayaran elektronik transportasi terpadu melalui Electronic Fare Collection (EFC) (KSD 37);

Pembatasan Kendaraan Pribadi dengan pengoperasian Electronic Road Pricing (ERP).

Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk monitoring konektivitas DKI Jakarta dengan melaksanakan:

(i) Peningkatan layanan pengaduan masyarakat melalui open house Kecamatan dan aplikasi

citizen relation management (CRM) (KSD 60) untuk pengembangan smart city dan

e-governance

(KSD 43) dalam penyediaan data statistik sektoral terkait konektivitas;

(ii) Mendorong penggantian indikator keberhasilan/Key Performance Indicator (KPI)

Pemprov DKI Jakarta terkait konektivitas. Indikator “Penambahan Rasio Panjang Jalan”

diganti menjadi “Rapid Transit Ratio”.

Pelaksanaan Kampanye Publik/Peningkatan Kesadaran dan edukasi terkait konektivitas dengan pelaksanaan:

(i)Pelaksanaanpendidikandanpelatihansertasertifikasipengemudiangkutanumum(KSD

33 melalui Transport Academy untuk meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan

terkait konektivitas sebagai salah satu bentuk pengembangan masyarakat/community

development.

(ii) Pelaksanaan festival seni dan budaya (KSD 56) yang salah satunya adalah kegiatan “Hari

Angkutan Umum Massal”

Peluang :

Page 30: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

58 59Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Kegiatan

Bimtek Pemasaran Produk KUKM Berbasis IT (KSD 20)

Bimtek Pengenalan dan Pemahaman Kandungan Bahan Berbahaya dan Beracun Bagi UKM (KSD 20)

Diklat Kewirausahaan (KSD 20)

Diklat Peningkatan SDM Pendamping Kecamatan (KSD 20)

Pelatihan Pemasaran dan Komunikasi Bisnis Bagi UKM (DAK) (KSD 20)

Pembinaan dan Pendampingan Kewirausahaan Tingkat Kelurahan (KSD 20)

Pembinaan Kewirausahaan (KSD 20)

Pendampingan Kewirausahaan Tingkat Kecamatan (KSD 20)

Pelaksanaan Pengumpulan dan Pengolahan Data Fakir Miskin dan Bantuan Sosial (KSD 43)

Pelatihan Kemandirian Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Bagi Lansia Potensial (KSD 20)

Pelatihan Usaha Ekonomi Produktif bagi Keluarga Miskin (KSD 20)

Pendampingan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) / Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Keluarga Fakir Miskin (KSD 20)

Pengelolaan Sistem Informasi dan Layanan Data (KSD 43)

Pengembangan Sistem Informasi Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (KSD 43)

Pembinaan Statistik Sektoral (KSD 43)

Pengelolaan dan Pengembangan Layanan Statistik Sektoral (KSD 60)

Pengelolaan Sistem Informasi Statistik Sektoral (KSD 43)

Pengelolaan dan Pengembangan Layanan Statistik Sektoral (KSD 60)

Pengembangan Aplikasi Jakarta Smart City (KSD 43)

Penelitian dan pengembangan Program Jakarta Smart City (KSD 60)

Pengelolaan Respon Opini Publik (KSD 60)

Partisipasi keikutsertaan pameran dan penyebarluasan Informasi Program Jakarta Smart City (KSD 60)

Penerapan GAP (Good Agricultural Practice) bagi Kelompok Tani Hortikultura (KSD 15)

Penerapan Good Handling Practice (GHP) Hasil Pertanian (KSD 15)

Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian/GMP (KSD 15)

KEGIATAN EKSISTING DKI JAKARTA

Jakarta Siap

Kegiatan

Pengadaan dan pengelolaan Basis Data dan Perangkat Lunak Aplikasi (KSD 43)

Pemantauan Harga Pangan (KSD 15)

Pemantauan Ketersediaan Pangan (KSD 15)

Pendampingan Kewirausahaan (KSD 20)

Pembangunan Sistem Informasi Dinas Penanggulangan Kebakaran Dan Penyelamatan (KSD 43,60)

Pembangunan Sumur Pantau (KSD 21)

Pembangunan Sumur Resapan (KSD 21)

Pemeliharaan Sumur Resapan Dangkal (KSD 21)

Pengadaan Material dan Peralatan Penunjang Pemantauan Pemanfaatan Air Tanah (KSD 21)

Pengembangan Sistem Data Informasi Geologi dan Air Tanah (KSD 43)

Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan (KSD 43)

Pelaksanaan Analisis Ketahanan Pangan (KSD 15)

Penataan Sarana dan Prasarana PKL (KSD 20)

Pemeliharaan Terminal (KSD 34)

Pengembangan Infrastruktur Jakarta Smart City (KSD 60)

Pemetaan Rantai Pasok dan Jaringan Distribusi Pangan (KSD 15)

Page 31: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

60 61Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Kegiatan

Pembuatan Tanggul di Pulau Kelor Sisi Barat, Breakwater dan Dermaga (KSD 23)

Pengadaan dan Pemasangan Mesin Reverses Osmosis (RO) 3 Pulau (KSD 15)

Sosialisasi mengatasi dampak kapilarisasi air BCB di Kawasan Kotatua (KSD 21)

Lanjutan Peningkatan Sarana Prasarana dan Utilitas Dalam Rangka Penataan Kawasan Permukiman (KSD 45)

Pembangunan shelter di Provinsi DKI Jakarta (KSD 45)

Peningkatan Sarana, Prasarana dan Utilitas (KSD 45)

Peningkatan Sarana, Prasarana dan Utilitas (Penataan Kawasan Terpadu) (KSD 45)

Penyelesaian Peningkatan Sarana, Prasarana dan Utilitas (KSD 45)

Penyusunan Community Action Plan (CAP) (KSD 45)

Perbaikan Sarana Prasarana Lingkungan Kawasan Permukiman Kumuh (KSD 45)

Perencanaan Permukiman Potensi Konsolidasi Tanah Vertikal Provinsi DKI Jakarta (KSD 45)

Pengembangan Aplikasi Bank Sampah (KSD 43)

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulau Pramuka (KSD 51)

Pengelolaan prasarana dan sarana Instalasi Pengolahan Air (IPA) (KSD 21)

Peningkatan kualitas air permukaan sebagai sumber air baku (KSD 21)

Penyelesaian Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) (KSD 51)

Perencanaan Pengelolaan Air Bersih (KSD 21)

Rehab IPAL Pondok Ranggon (KSD 22)

Penatalaksanaan Pengelolaan Limbah Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Daerah (KSD 22)

Penatalaksanaan Pelayanan Kesehatan Terstandar di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) (KSD 43)

Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi (KSD 43)

Pembangunan Sumur Pantau (KSD 21)

Pembangunan Sumur Resapan (KSD 21)

Pemeliharaan Sumur Resapan Dangkal (KSD 21)

Pengadaan Material dan Peralatan Penunjang Pemantauan Pemanfaatan Air Tanah (KSD 21)

KEGIATAN EKSISTING DKI JAKARTA

Jakarta Sehat

Kegiatan

Pengembangan Sistem Data Informasi Geologi dan Air Tanah (KSD 43)

Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan (KSD 43)

Pelaksanaan Analisis Ketahanan Pangan (KSD 15)

Pengamanan dan Pengendalian Lalu lintas Terminal (KSD 34)

KEGIATAN EKSISTING DKI JAKARTA

Jakarta Sinergis

Kegiatan

Evaluasi dan Rencana Pengembangan Layanan OK O-Trip 2019 (KSD 29)

Kajian Penyelenggaraan Electronic Fare Collection (EFC) (KSD 37)

Kegiatan Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) DKI Jakarta (KSD 28)

Pelayanan Kapal Angkutan Perairan (KSD 49)

Pembangunan Sistem Informasi Terminal (KSD 43,60)

Peningkatan dan Pemeliharaan Sistem Informasi/Teknologi Informasi Terminal Terpadu Pulo Gebang (KSD 34, 43)

Peningkatan Terminal Terpadu Pulo Gebang (KSD 34)

Survey Capaian SPM Penyelenggaraan LRT Jakarta (KSD 31)

Survey Capaian SPM Penyelenggaraan MRT Jakarta (KSD 30)

Survey Capaian Standar Pelayanan Terminal Angkutan Jalan di DKI Jakarta (KSD 34)

Penataan, Pengembangan dan Pengelolaan Metropolitan Area Network (KSD 43)

Pengamanan dan Pengendalian Lalu lintas Terminal (KSD 34)

Penataan Sarana dan Prasarana PKL (KSD 20)

Pemeliharaan Terminal (KSD 34)

Pengembangan Infrastruktur Jakarta Smart City (KSD 60)

Pemetaan Rantai Pasok dan Jaringan Distribusi Pangan (KSD 15)

Page 32: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

62 63Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANANJAKARTA BERKETAHANAN

05PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

Page 33: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

64 65Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Kegiatan Prioritas Kegiatan Terpilih yang Berkontribusi Terhadap Ketahanan Jakarta

Jaka

rta S

INE

RG

IS

Jaka

rta SIAP

Jakarta SE

HA

T

TA

TA K

ELOLA PEMERINTAHAN

KOHESI SOSIAL

Pelaksanaan Analisis Ketahanan Pangan dan Pemetaan Rantai Pasok dan Jaringan Distribusi Pangan

Kegiatan Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) DKI Jakarta

Pengembangan Sistem Data Informasi Geologi dan Air Tanah

Pengembangan Infrastruktur Jakarta Smart City

[Mendukung KSD 15]

3 Pilar Strategi Ketahanan Jakarta

AnalisisPenilaian

Peluang Jakarta Berketahanan

+Kegiatan

Prioritas dan Kegiatan terpilih

[Mendukung KSD 43]

[Mendukung KSD 60]

[Mendukung KSD 28]

11Kegiatan

4Kegiatan

1Kegiatan

30Kegiatan

21Kegiatan

7Kegiatan

Keseluruhan program dan kegiatan prioritas yang termuat dalam Draft 0 Strategi Ketahanan Kota Jakarta ini merupakan program dan kegiatan eksisting yang telah dimuat sebelumnya pada dua dokumen perencanaan kota yang penting dan selalu menjadi rujukan, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Kegiatan Strategis Daerah (KSD).

Metode ini digunakan mengingat peran strategi ini yang ingin memberikan masukan dalam hal aspek ketahanan bagi sistem perencanaan kota Jakarta. Program dan kegiatan eksisting ini dianalisis nilai ketahanannya dan keterdukungannya dengan visi Jakarta Berketahanan. Dari hasil analisis ini, terpilihlah empat program eksisting dan 2 peluang baru yang merupakan inisiatif berbagai pemangku kepentingan, yang sekiranya dapat dilihat pada diagram di atas dan di samping ini.

Program dan Kegiatan Prioritas Menuju Jakarta Berketahanan

PROSES PEMILIHAN KEGIATAN PRIORITASHASIL LOKAKARYA

KEGIATAN PRIORITAS JAKARTA BERKETAHANAN

30 Peluang Baru untuk Mewujudkan JAKARTA

BERKETAHANAN

Meningkatkan Kesadaran/Edukasi kepada

Pemangku Kepentingan (Awareness / education)

4 Kegiatan Eksisting Pemprov DKI Jakarta untuk Mewuudkan JAKARTA

BERKETAHANAN(4 Jakarta Government’s Existing

Programs to Deliver Resilient Jakarta)

Pelaksanaan Analisis Ketahanan Pangan dan Pemetaan Rantai Pasok dan Jaringan Distribusi Pangan [Fokus Utama 4 - KSD 15]

Pengembangan Sistem Data Informasi Geologi dan Air Tanah [Fokus Utama 3 - KSD 43]

Pengembangan Infrastruktur Jakarta Smart City[Fokus Utama 2 - KSD 60]

Kegiatan Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) DKI Jakarta[Fokus Utama 4 - KSD 28]

1)

2)

3)

4)

Pengembangan smart city dan e-governance (KSD 43) untuk:

Memberikan informasi terkait risiko bencana;

Mengembangkan database risiko guncangan DKI Jakarta

Menyusun dan mengimplementasikan Standard Operational Procedures (SOP) Penanggulangan Bencana

Implementasi dashboard dan platform untuk respon terhadap guncangan

Pengembangan aplikasi monitoring layanan dasar terkait air bersih, air limbah, dan persampahanMonitoring konektivitas DKI Jakarta

Implementasi Citizen Relationship Management (CRM) (KSD 60)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Risiko bencana dan penguatan infrastruktur tanggap bencana

Penguatan layanan dasar terkait air bersih, air limbah, dan persampahan

Integrasi dengan Transit Oriented Development (TOD) (KSD 28)

1)

Menyusun dan Mengoptimalkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mempertimbangkan:

2)

2 Peluang Baru untuk Mewuudkan JAKARTA BERKETAHANAN (2 Innitiatives)

Berperan sebagai alat Monitoring Evaluasi untuk

penguatan Tata Kelola (Monitoring/ management

Bertujuan untuk Integrasi Infrastruktur (Infrastructure /

integration)

KEGIATAN STRATEGIS DAERAH (KSD)Provinsi DKI Jakarta

PENILAIAN PELUANG(OAT)

HASIL DAN INISIATIF LOKAKARYA

Karakteristik Kegiatan Prioritas Jakarta Berketahanan

1. 2. 3.

+

Dikaitkan dengan….

Diprioritaskan melalui analisis menggunakan…

Hasil penyaringan…

+

+74 Kegiatan Eksisting dari 17 Program Eksisting Pemprov

DKI Jakarta untuk Mewujudkan JAKARTA BERKETAHANAN

Page 34: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

66 67Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Pelaksanaan Analisis Ketahanan Pangan dan Pemetaan Rantai Pasok dan Jaringan Distribusi Pangan

STATUS KEGIATAN

TARGET IMPLEMENTASI

FOKUS UTAMA

Mendukung KSD

1

Tahun 2019

Fokus Utama 2 : Mengembangkan Budaya Siap Siaga dalam menghadapi berbagai guncangan

KSD 15. Peningkatan ketahanan pangan melalui pemantauan ketersediaan pangan berbasis IT, pendistribusian subsidi pangan

TUJUAN

INSTITUSI YANG TERLIBAT

1. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah DKI Jakarta

2. Tim Kerja Ketahanan Pangan DKI Jakarta

3. PD Pasar Jaya (BUMD DKI Jakarta)

4. PT Food Station Tjipinang Jaya (BUMD DKI Jakarta)

5. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

APBD 2019

Total Anggaran : Rp 2.078.535.310

NILAI KETAHANAN

Persiapan cadangan (Redundant)

1. Upaya untuk mengetahui aspek kebutuhan dan kerentanan pangan yang terjadi di DKI Jakarta dengan mempertimbangkan tren urbanisasi serta risiko guncangan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

2. Sebagai upaya untuk mempertahankan stabilitas harga dan langkah penyelesaian isu disparitas harga pangan di wilayah DKI Jakarta.

3. Sebagai upaya untuk memastikan ketersediaan bahan pangan bagi semua warga kota Jakarta ketika terjadi bencana atau guncangan yang mampu meluluhlantakkan sistem kota.

4. Sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan rantai pasok dan jaringan distribusi pangan.

KEGIATAN PRIORITASKONTEKS

KELUARAN KEGIATAN

1. Kajian Analisis Ketahanan Pangan

2. Kajian Neraca Bahan Makanan

3. Kajian Sistem Kewaspadaan Pangan

4. Kajian Tingkat Konsumsi Pangan Penduduk DKI Jakarta

5. Penelitian

PERAN UNIT JAKARTA BERKETAHANAN

◊ Menjadi hub bagi para pemangku kepentingan lain, termasuk pihak non-pemerintah dalam pelaksanaan dan tindak lanjut kegiatan

◊ Membantu upaya diseminasi hasil analisis kepada seluruh pemangku kepentingan terkait

◊ Mendorong tindak lanjut hasil analisis ketahanan pangan

Memiliki banyak alternatif solusi (Resourceful)

Kokoh (Robust)

Provinsi DKI Jakarta

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta

PELAKSANA KEGIATAN

Page 35: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

68 69Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Pengembangan Sistem Data Informasi Geologi dan Air Tanah

STATUS KEGIATAN

TARGET IMPLEMENTASI

FOKUS UTAMA

Mendukung KSD

2

Tahun 2019

Fokus Utama 3 : Meningkatkan kesejahteraan melalui tata kelola air bersih, air limbah, dan sampah yang lebih baik

KSD 43. Pengembangan Smart City dan E-Governance melalui Dashboard Program Prioritas, Integrasi Data Kependudukan dan Jakarta One

TUJUAN

INSTITUSI YANG TERLIBAT

1. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah DKI Jakarta

2. Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta

3. PD PAM Jaya

4. Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC)

1. Sebagai upaya untuk mengontrol penggunaan air tanah yang berlebihan di wilayah DKI Jakarta dalam rangka mengantisipasi dan merespon isu penurunan muka tanah.

2. Sebagai upaya untuk menganalisis risiko-risiko tekanan (stresses) dan guncangan (shocks) lainnya yang mungkin terjadi dalam kaitannya dengan geologi dan air tanah.

3. Sebagai upaya untuk mengontrol sekaligus meningkatkan kualitas serta ketersediaan air bersih bagi warga Jakarta demi meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan warga kota

Rencana Aksi KSD

APBD 2019

Total Anggaran : Rp 381.249.776

NILAI KETAHANAN

KELUARAN KEGIATAN

Penelitian sistem data informasi geologi dan air tanah

PERAN UNIT JAKARTA BERKETAHANAN

◊ Menjadi hub bagi para pemangku kepentingan lain, termasuk pihak non-pemerintah dalam pelaksanaan dan tindak lanjut kegiatan

◊ Membantu upaya diseminasi sistem data agar dapat digunakan oleh pemangku kepentingan lainnya

◊ Mendorong tindak lanjut penggunaan system data informasi geologi dan air tanah dalam pengambilan keputusan

Reflektif (Reflective)

Terintegrasi (Integrated)

Kokoh (Robust)

KONTEKS

Provinsi DKI Jakarta

PELAKSANA KEGIATAN

Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta

Page 36: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

70 71Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Pengembangan Infrastruktur Jakarta Smart City

STATUS KEGIATAN

TARGET IMPLEMENTASI

FOKUS UTAMA

Mendukung KSD

3

Tahun 2019

Fokus Utama 2 : Mengembangkan Budaya Siap Siaga dalam menghadapi berbagai guncangan

KSD 60. Peningkatan layanan pengaduan masyarakat melalui Open House Kecamatan dan aplikasi Citizen Relation Management (CRM)

TUJUAN

INSTITUSI YANG TERLIBAT

1. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah DKI Jakarta

2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

3. PT Jakarta Propertindo (BUMD)

1. Sebagai sarana penyampaian inisiatif, kritik, dan saran untuk meningkatkan partisipasi warga metropolitan DKI Jakarta.

2. Sebagai media integrasi data dan informasi wilayah Jabodetabek yang dapat diakses dengan mudah bagi publik dan institusi pemerintah.

3. Sebagai upaya untuk penciptaan sistem kota yang responsif berbasis data.

4. Sebagai basis bagi pengambil keputusan untuk mengetahui isu secara real time dan komprehensif.

Rencana Aksi KSD

APBD 2019

Total Anggaran : Rp 60,080,847,750

NILAI KETAHANAN

KELUARAN KEGIATAN

Tersedianya dan bertambahnya kapasitas Infrastruktur Jakarta Smart City

PERAN UNIT JAKARTA BERKETAHANAN

◊ Menjadi hub bagi para pemangku kepentingan lain, termasuk pihak non-pemerintah dalam pelaksanaan dan tindak lanjut kegiatan

◊ Membantu upaya diseminasi hasil pengembangan infrastruktur agar dapat digunakan oleh pemangku kepentingan

Reflektif (Reflective)

Terintegrasi (Integrated)

Kokoh (Robust)

Memiliki banyak alternatif solusi (Resourceful)

Persiapan cadangan (Redundant)

KONTEKS

Provinsi DKI Jakarta

PELAKSANA KEGIATAN

Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta

Page 37: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

72 73Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Kegiatan Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) DKI Jakarta

STATUS KEGIATAN

TARGET IMPLEMENTASI

FOKUS UTAMA

Mendukung KSD

4

Tahun 2018-2022

Fokus Utama 4 : Meningkatkan kualitas mobilitas dan konektivitas warga Jakarta

KSD 28. Pengembangan Transit Oriented Development (TOD)

TUJUAN

INSTITUSI YANG TERLIBAT

1. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah DKI Jakarta

2. Dinas Perhubungan DKI Jakarta

3. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang DKI Jakarta

4. BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) (Kementerian Perhubungan)

5. PT. Jakarta Propertindo (BUMD)

6. PT. MRT Jakarta (BUMD)

7. PT. LRT Jakarta (BUMD)

8. PT. Transjakarta (BUMD)

1. Menciptakan sistem transportasi massal berbasis rel dan non-rel yang terintegrasi yang melayani wilayah Jabodetabek.

2. Memberikan kemudahan akses mobilitas bagi warga kota, terutama dalam hal mencari alternatif transportasi serta berpindah dari satu moda transportasi ke moda lainnya guna mendukung kegiatan mobilitas yang dinamis.

3. Mendorong warga kota Jakarta untuk lebih aktif dengan berjalan kaki atau bersepeda

4. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor di area-area tertentu di dalam kota Jakarta.

APBD 2019

Total Anggaran : Rp 803.983.422

NILAI KETAHANAN

KONTEKS

LEBAK BULUS

FATMAWATI

BLOK M

SENAYAN

ISTORA

BENDUNGAN HILIR

BUNDARAN HI

SISINGAMANGARAJA

BLOK A

HAJINAWI

CIPETE

DUKUH ATAS

STASIUN MRT

TOD MRT

JALUR MRT

KELUARAN KEGIATAN

Laporan hasil kajian pengembangan Transit Oriented Development (TOD) DKI Jakarta

PERAN UNIT JAKARTA BERKETAHANAN

◊ Berperan sebagai sumber informasi (dalam konteks jejaring kota berketahanan) bagi para pemangku kepentingan lain, termasuk pihak non-pemerintah dalam pengembangan TOD

◊ Mengarusutamakan aspek ketahanan (guncangan dan tekanan) dalam konsep TOD

Terintegrasi (Integrated)

Fleksibel (Flexible)

Reflektif (Reflective)

LEBAK BULUS

FATMAWATI

BLOK M

SENAYAN

ISTORA

BENDUNGAN HILIR

BUNDARAN HI

SISINGAMANGARAJA

BLOK A

HAJINAWI

CIPETE

DUKUH ATAS

STASIUN MRT

TOD MRT

JALUR MRT

PELAKSANA KEGIATAN

Dinas Perhubungan DKI Jakarta

Page 38: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

74 75Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Pengembangan Smart City dan E-Governance

STATUS KEGIATAN

Mendukung KSD :

5

KSD 43. Pengembangan Smart City dan E-Governance melalui Dashboard Program Prioritas, Integrasi Data Kependudukan dan Jakarta One

Smart City dan E-Governance merupakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta dalam rangka memperbaiki kualitas layanan serta sebagai media partisipasi warga. Dalam rangka mewujudkan ketahanan kota DKI Jakarta, kegiatan ini perlu mengakomodasi hal-hal di bawah ini:

1. Memberikan informasi terkait risiko bencana

2. Mengembangkan database risiko guncangan DKI Jakarta

3. Menyusun dan mengimplementasikan Standard Operational Procedures (SOP) Penanggulangan Bencana

4. Implementasi dashboard dan platform untuk respon terhadap guncangan

5. Implementasi Citizen Relation Management (CRM)

Aspirasi/Inisiatif

Penyusunan dan Optimalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta

6

Aspek spasial merupakan aspek yang tidak kalah penting apabila berbicara mengenai ketahanan kota Jakarta. Dalam rangka mewujudkan ketahanan kota DKI Jakarta, maka Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta perlu mengangkomodasi hal-hal di bawah ini:

1. Mengoptimalkan Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta dengan mempertimbangkan risiko bencana dan penguatan infrastruktur tanggap bencana

2. Penguatan layanan dasar terkait air bersih, air limbah, dan persampahan

3. Integrasi dengan Transit Oriented Development (TOD) (KSD 28)

STATUS KEGIATAN

Mendukung KSD :

KSD 28. Pengembangan Transit Oriented Development (TOD)

Aspirasi/Inisiatif

PELUANG PRIORITAS

PERAN RESILIENCE UNIT

◊ Mendampingi Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistiks DKI Jakarta dalam mengembangkan informasi dan data yang terpadu mengenai kebencanaan

◊ Menambahkan informasi mengenai tekanan dan guncangan yang dihadapi di Jakarta dalam platform Jakarta Smart City

◊ Menjadi hub bagi para pemangku kepentingan lain, termasuk pihak non-pemerintah dalam pelaksanaan dan tindak lanjut kegiatan

PERAN RESILIENCE UNIT

◊ mendampingi BAPPEDA dan DCKTRP dalam menyusun RTRW DKI Jakarta yang lebih terpadu dan memiliki nilai ketahanan

◊ Memastikan berbagai tekanan dan guncangan yang dihadapi dapat terakomodasi dalam RTRW DKI Jakarta

◊ Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses revisi RTRW

NILAI KETAHANAN

Terintegrasi (Integrated)

Reflektif (Reflective)

Memiliki banyak alternatif solusi (Resourceful)

Kokoh (Robust)

NILAI KETAHANAN

Terintegrasi (Integrated)

Reflektif (Reflective)

Kokoh (Robust)

Inklusif (inclusive)

KETERKAITAN TERHADAP KEGIATAN PRIORITAS

KETERKAITAN TERHADAP KEGIATAN PRIORITAS

1. Pengembangan Infrastruktur Jakarta Smart City

2. Pengembangan Sistem Data Informasi Geologi dan Air Tanah

3. Kegiatan Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) DKI Jakarta

4. Pelaksanaan Analisis Ketahanan Pangan dan Pemetaan Rantai Pasok dan Jaringan Distribusi Pangan

PELUANG KOLABORASI

PELUANG KOLABORASI

1. Diskominfotik

2. BAPPEDA

3. BPBD (early warning system)

4. DKPKP

5. DPE

6. Dinas Bina Marga

7. Dinas Perhubungan

8. PLAN International Indonesia (Aplikasi SIBAJA (Sistem Informasi Bencana Jakarta)

9. Asosiasi Lembaga Usaha Tangguh Bencana

10. ASEAN Smart Cities Network

1. BAPPEDA

2. DCKTRP

3. Kementerian ATR

4. Pemerintah Kota Tangerang

5. Pemerintah Kabupaten Tangerang

6. Pemerintah Kabupaten Bogor

7. Pemerintah Kota Bogor

8. Pemerintah Kota Tangerang Selatan

9. Pemerintah Kota Depok

10. Pemerintah Kabupaten Bekasi

11. Pemerintah Kota Bekasi

12. BKSP

13. URDI

14. IAP

15. IAI

16. IALI

1. Kegiatan Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) DKI Jakarta

2. Pengembangan Infrastruktur Jakarta Smart City

3. Pengembangan Sistem Data Informasi Geologi dan Air Tanah

4. Pelaksanaan Analisis Ketahanan Pangan dan Pemetaan Rantai Pasok dan Jaringan Distribusi Pangan

Page 39: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

76 77Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

06LANGKAH SELANJUTNYA

JAKARTA BERKETAHANAN

Page 40: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta

78 79Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

JAKARTA BERKETAHANAN

Perwujudan Jakarta sebagai kota yang berketahanan diawali dengan terjalinnya komitmen para pemangku kepentingan, baik dari pihak pemerintah, swasta, kelompok masyarakat, akademisi, dan media. Salah satu perwujudan hasil kesepakatan dan komitmen bersama antarberbagai pemangku kepentingan terkait di DKI Jakarta dituangkan ke dalam Dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta.

Strategi Ketahanan Kota Jakarta tersebut memberikan masukan kepada perencanaan pembangunan dan perencanaan tata ruang di Provinsi DKI Jakarta melalui internalisasi muatan strategi dan kegiatan ketahanan kota ke dalam rencana pembangunan di DKI Jakarta. Adapun proses internalisasi tersebut terbagi ke dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu: (i) jangka pendek; (ii) jangka menengah; dan (iii) jangka panjang.

Selain internalisasi Strategi Ketahanan Kota terhadap perencanaan pembangunan dan perencanaan tata ruang di DKI Jakarta, proses institusionalisasi Jakarta Berketahanan juga dipandang penting. Proses institusionalisasi dapat diwujudkan ke dalam kegiatan advokasi dan pengarusutamaan nilai ketahanan kota (urban resilience) dalam praktik perencanaan dan pembangunan di DKI Jakarta.

PETA JALAN PERWUJUDAN JAKARTA BERKETAHANAN

Jangka Pendek01

2019-2020

title 02

Menjadikan Strategi Ketahanan Jakar-ta sebagai payung dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi DKI Jakarta 2020 dan seterusnya

Mengadakan kampanye publik untuk membangun budaya SIAP dan SEHAT melalui institusi pemerintahan, pendi-dikan formal dan informal, serta jejaring media.

Menjadikan Strategi Ketahanan Jakarta sebagai payung kebijakan terhadap peninjauan kembali Ren-cana Pembangunan Jangka Menen-gah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta 2018-2022 di tahun 2020

2022 ke depan

Jangka Menengah02

Upaya perwujudan Jakarta Ber-ketahanan dalam jangka panjang dapat dituangkan ke dalam upaya internalisasi nilai ketahanan kota sebagai masukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta 2005-2025 dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi DKI Jakarta 2010-2030.

Jangka Panjang03

2020-2022

Memastikan peluang prioritas dalam Strategi Ketahanan Jakarta untuk dapat diinternalisasikan dalam penyusunan program, kegiatan, dan alokasi anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta tahun 2020 dan seterusnya.

Memastikan implementasi kegiatan prioritas dalam Strategi Ketahanan Jakarta berjalan secara efektif.

Strategi Ketahanan Jakarta dapat diinternalisasikan melalui perbaikan muatan strategi dan sinkronisasi program dan kegia-tan lintas sektor pada RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2018-2022.

Memastikan implementasi peluang prioritas dalam Strategi Ketahanan Jakarta berjalan secara efektif.

Memastikan keberlanjutan dari kegiatan prioritas dalam Strategi Ketahanan Jakarta

Orientasi Kegiatan Orientasi Kebijakan

Page 41: Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/11/... · 31.077.315 jiwa (2017). Hunian yang terjangkau, prasarana perkotaan ... Menuju Jakarta yang Siap Menuju Jakarta