jakarta, 23 maret 2018 pt bank permata tbk pantau pkpu...

1
Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 6/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank sebagaimana telah dirubah dengan POJK nomor 32/POJK.03/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) nomor 43/SEOJK.03/2016 tanggal 28 September 2016 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional, maka di bawah ini adalah Laporan Keuangan Konsolidasian PT Astra International Tbk dan Standard Chartered PLC untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. PT Astra International Tbk dan Standard Chartered PLC pada tanggal 31 Desember 2017 masing-masing pemilik 44,56% saham PT Bank Permata Tbk. Laporan Keuangan di bawah ini merupakan bagian dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Permata Tbk untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang dipublikasikan melalui surat kabar Bisnis Indonesia pada tanggal 23 Februari 2018. Ridha DM Wirakusumah Lea Setianti Kusumawijaya Direktur Utama Direktur Keuangan Jakarta, 23 Maret 2018 PT Bank Permata Tbk Direksi London, 27 February 2018 Board of Directors Consolidated balance sheet Consolidated statement of comprehensive income Contingent liabilities and commitments As at 31 December 2017 Consolidated statement of changes in equity Total $million Non- controlling interests $million Parent company shareholders’ equity $million Retained earnings $million Translation reserve $million Cash flow hedge reserve $million Available- for-sale reserve $million Other equity instruments $million Share capital and share premium account $million Consolidated income statement Capital and merger reserves 1 $million Own credit adjustment reserve $million For the year ended 31 December 2017 As at 31 December 2017 For the year ended 31 December 2017 For the year ended 31 December 2017

Upload: lamminh

Post on 12-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jumat, 23 Maret 2018 11 �RESTRUKTURISASI UTANG

Kemenkeu Pantau PKPU Merpati

JAKARTA — Pe-merintah melalui Ke-menterian Keuangan akan memonitor dan mengikuti jalannya proses penundaan ke-wajiban pembayaran utang (PKPU) PT Mer-pati Nusantara Airlines (Persero) di Pengadilan Niaga Surabaya.

Perusahaan aviasi milik negara ini resmi berstatus PKPU sejak 6 Februari lalu, dengan register No.4/Pdt.Sus-PKPU/PN.Sby.

Kepala Biro Komu-nikasi dan Layanan Informasi Kementeri-an Keuangan Nufransa Wira Sakti mengata-kan bahwa pihaknya telah menyetorkan daftar tagih kepada tim pengurus restruk-turisasi utang Merpati.

Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), jelasnya, pemerintah memiliki hak tagih sebesar Rp2,4 triliun.

Menurut Nufransa, piutang Kemenkeu bersifat separatis atau dijaminkan dengan kebendaan. Dengan demikian, Kemenkeu memegang jaminan aset berupa maskapai pesawat.

"Pemerintah telah melakukan perikatan fidusia berupa aset MA60 atas piutang kami," katanya kepada Bisnis, Kamis (22/3).

Nufransa menyata-kan bahwa hak kredi-tur separatis berada di tengah-tengah. Artinya, tagihan separatis akan dibayarkan setelah kre-ditur preferen atau prioritas. Namun, hak separatis akan didahu-lukan di atas kreditur konkuren atau tanpa jaminan.

Merpati diketahui memiliki kewajiban tertunggak kepada seluruh krediturnya senilai Rp10,03 triliun.

"Tagihan tetap PT Merpati Nusantara Air-lines telah dicocokkan dengan catatan debi-tur sehingga diperoleh Rp10,03 trliiun,” ujar salah satu pengurus Beverly Charles Pan-jaitan kepada Bisnis, Kamis (22/2).

Charles menyebut-kan bahwa utang fantastis PT Merpati Nusantara Airlines (debitur) tersebar pada kreditur sepa-ratis, konkuren, dan preferen.

Kreditur separatis atau dengan jaminan kebendaan mengan-tongi piutang Rp3,33 triliun. Pemegang tagih-an terbesar yang terga-bung dalam separatis adalah Kementerian Keuangan dengan nilai Rp2,1 trilun.

Sementara itu, pengu-rus menerima tagihan dari kreditur konkuren (tanpa jaminan sebesar Rp5,62 triliun. Adapun, tagihan dari kreditur konkuren mayoritas dipegang oleh PT Per-tamina (Persero) senilai Rp2,6 triliun.

Terakhir, tagihan dari kreditur preferen atau prioritas tercatat Rp1,08 trliun. Kategori ini me-nampung tagihan eks karyawan dan kantor pajak.

Berdasarkan penelu-suran Bisnis di laman Sistem Informasi Pene-lusuran Perkara (SIPP) PN Surabaya, PT Pare-wa Aero Katering yang memohonkan PKPU Merpati (debitur).

PT Parewa Aero Katering merupakan perusahaan jasa ma-kanan yang memasok katering ke maskapai Merpati Airlines. PT Parewa berkantor pusat di Komplek Pergudang-an Bandara, Tangerang, Banten.

Kuasa hukum PT Pa-rewa Aero Katering Ber-lian Simbolon mengaku lega PT Merpati Airlines mulai merestrukturisasi utang di pengadilan. Pihaknya telah mem-pelajari bahwa Merpati Airlines bukan murni perusahaan BUMN sehingga permohonan PKPU dapat diajukan oleh kreditur yang me-miliki tagihan.

Dalam permohona-nya, PT Parewa Aero Katering mengikuserta-kan dua kreditur lain yakni PT Kirana Mitra Mandiri, dan PT Pra-titha Titian Nusantara. (Deliana Pradhita Sari)

�KORUPSI KTP ELEKTRONIK

Setnov Sengat PDIP

JAKARTA — Man-tan Ketua DPR Setya Novanto yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi KTP elektronik membeberkan sejum-lah nama politisi yang menerima aliran ‘dana panas’proyek yang di-perkirakan merugikan negara hingga Rp2,3 triliun.

Pernyataan Setnov, panggilan Setya No-vanto, disampaikan dalam sidang lanjutan dengan agenda peme-riksaan terdakwa kasus korupsi KTP elektronik yang berlangsung Ka-mis (22/3).

Sejumlah nama yang disebut Setnov antara lain Pramono Anung dan Puan Maharani. Kontan saja, pernyataan Setya Novanto ‘menye-ngat’ PDI Perjuangan.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mem-bantah dirinya mene-rima aliran uang se-perti yang dituduhkan Setya Novanto sebesar US$500.000.

“Karena ini me-nyangkut integritas saya sebagai orang yang panjang dalam karier di politik, sebagai pribadi saya siap konfrontasi dengan siapa saja, ka-pan saja, dimana saja, monggo-monggo saja,” ujarnya di Kompleks Istana Negara, Kamis (22/3).

Pramono disebut oleh Setnov meneri-

ma uang ketika men-jabat sebagai Wakil Ketua DPR periode 2009—2014. Pramo-no mengatakan diri-nya menjadi pimpinan DPR yang membawahi Komisi IV sampai Ko-misi VII dalam periode 2009—2014.

“Sama sekali tidak berhubungan dengan komisi II dan sama se-kali tidak berhubungan dengan Badan Angga-ran,” kata Pramono.

Sementara itu, Sek-retaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto me-nuturkan partainya siap diaudit jika ada uang proyek korupsi KTP elektronik mengalir kepada partai berlam-bang banteng moncong putih itu.

“Atas apa yang dise-butkan Setya Novanto, kami pastikan tidak benar, dan kami siap diaudit terkait hal terse-but,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/3).

Hasto berpendapat, kecenderungan terdak-wa dalam kasus korupsi menyebut sederet nama demi menyandang sta-tus justice collaborator.

Dia menilai, saat ini ada upaya yang men-coba membawa per-soalan KTP elektronik tersebut sebagai bagian dari tanggung jawab PDIP. (John A. Oktaveri/M.G.

Noviarizal Fernandez/Yodie

Hardiyan)

Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 6/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank sebagaimana telah dirubah dengan POJK nomor32/POJK.03/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) nomor43/SEOJK.03/2016 tanggal 28 September 2016 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional, maka di bawah ini adalah Laporan Keuangan Konsolidasian PT Astra International Tbkdan Standard Chartered PLC untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.PT Astra International Tbk dan Standard Chartered PLC pada tanggal 31 Desember 2017 masing-masing pemilik 44,56% saham PT Bank Permata Tbk.Laporan Keuangan di bawah ini merupakan bagian dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Permata Tbk untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang dipublikasikan melalui surat kabarBisnis Indonesia pada tanggal 23 Februari 2018.

Ridha DM Wirakusumah Lea Setianti KusumawijayaDirektur Utama Direktur Keuangan

Jakarta, 23 Maret 2018PT Bank Permata Tbk

Direksi

London, 27 February 2018

Board of Directors

Consolidated balance sheet Consolidated statement of comprehensive income

Contingent liabilities and commitmentsAs at 31 December 2017

Consolidated statement of changes in equity

Total$million

Non-controlling

interests$million

Parentcompany

shareholders’equity

$million

Retainedearnings$million

Translationreserve$million

Cash flowhedge

reserve$million

Available-for-salereserve$million

Otherequity

instruments$million

Share capitaland share

premiumaccount$million

Consolidated income statement

Capitaland

mergerreserves1

$million

Owncredit

adjustmentreserve$million

For the year ended 31 December 2017

As at 31 December 2017 For the year ended 31 December 2017For the year ended 31 December 2017

langgeng
Typewriter
23 Maret 2018, Bisnis Indonesia | Hal.11