THE CHALLENGE FOR DAIRY

INDUSTRY AND EDUCATION IN

INDOENSIA DURING COVID-19

CHALLENGEFOR DAIRYFARMERSeptian Jasiah Wijaya

Story

since 2009

Fattening Farm

sheep Farm 2015

Dairy Farm 2012

New Dairy Farm 2019

PT. Waluya Wijaya Farm

the new challenge for dairy farmer

sebelum covid datang, peternak Indonesia

memiliki beberapa masalah dalam management

pemeliharaan, pemasaran product, teknologi, dll.

2018 peternak sapi perah di kejutkan dengan solusi

masalah pemasaran product susu, dengan

berkembangnya cafe susu di berbagai kota, tingkat

minum susu konsumen menjadi tinggi.

Cerita

peternak di kejutkan dengan datangnyacovid-19. 

PAKAN - KONSUMEN - KESEHATAN

PETERNAK

saat covid-19 datang

PAKAN/ FEEDsupply bahan baku pakan, terasa

sulit dalam distribusi dan beberapa

bahan baku di distibutor susah

untuk mendapatkan kualitas yang

bagus.

KONSUMEN2018 peternak mendapat

keuntungan dengan berkembang

nya cafe susu dan meningkatnya

konsumsi susu di Indonesia. saat

covid, semua tutup dan menurun.

KESEHATAN

PETERNAKkesehatan peternak juga sangat

berpengaruh dalam

berlangsungnya situasi ini,

peternak terbiasa kotor dan

berteman dengan bakteri.

#NEWNORMAL

Feedsupply pakan sudah kembali normal, dan kualitas

bahan baku pakan sudah membaik.

Konsumenbeberapa cafe sudah mulai buka, dan peternak

dapat menjual susu dengan harga yang baik.

peopletingkat minum susu di Indonesia akan meningkat,

kenapa ? karena semua orang sekarang mengerti

bahwa sehat itu penting, menjaga daya tahan tubuh

itu penting dan susu [unya peranan penting untuk

tubuh menjadi sehat dan kuat.

kesehatan peternakselama covid datang, peternak jadi lebih mengerti

bagaimana kebersihan itu penting, bagaimana

membuat product dengan kualitas baik itu penting.,

HATUR NUHUNpeternak yakin setelah ini kami akan lebih di perhatikan dan di

utamakan, karena kami adalah salah satu pemeran dalam ketahanan

pangan suatu negara yang kuat. product kami juga akan meningkat

secara kualitas sehingga dapat di terima konsumen dengan

baik.#newnormal

“TheChallengeforDairyEducationduringCOVID-19pandemic”

JanSteverink,jsteverink@zone.college

•  Zone college menawarkan pendidikan peternakan, jurusan ruminansia, di 3 tempat. •  Sekitar 300 siswa/siswi mengambil jurusan ini(80% lakilaki) •  Kurikulum (program pembelajaran) disusun pihak sekolah berdasarkan dokumen kualifikasi

Pendidikan di Zone.college

Covid-19 di Belanda

•  Kasus pertama di deteksi pd tanggal 27 februari •  Cepat menular akibat kegiatan dimana banyak orang berkumpul (karnaval, sepak bola, gereja) •  16 Maret pemerintah mengumumkan “intelligent lockdown”:

•  Perusahaan yg tidak essensial ditutup •  Semua sekolah (dari SD s/d Universitas) ditutup •  Semua restoran, snackbar, bioskop dan tempat hiburan ditutup •  Batas negara ditutup

•  Kegiatan di dunia pertanian/peternakan jalan terus. •  Distribusi dan penjualan kebutuhan pokok jalan terus.

Dampak untuk pendidikan di Zone.college

•  Minggu pertama: semua kegiatan di hentikan, siswa dan guru di pulangkan dan gedung sekolah di tutup •  Minggu kedua: pendidikan online dimulai. •  Media dipakai: Whatsapp dan Microsoft Teams •  Sebelumnya: online dipakai sebagai materi pendukung pelajaran/ referensi •  (di Zone College semua siswa sudah biasa tidak memakai buku, tapi laptop) •  Sekarang: online menjadi cara mengajar utama •  Sesuai dengan jadwal pelajaran sebelumnya

Dampak untuk praktek peternakan (PKL)

•  Siswa dan tempat PKL dihubungi lewat telpon/ Whatsapp •  Apakah mereka dapat menjaga segala aturan untuk mencegah penularan Covid-19, dsb. •  Kalau Ya, lanjutkan. Kalau Tidak: pulang

Tempat magang siswa Zone.college pd tahun 2019

Dampak secara umum : •  Semua pihak membutuhkan waktu untuk meyesuaikan diri •  Untuk siswa (dan guru) tertentu keadaan di rumah tidak mendukung •  Masing2 guru dapat € 100 untuk membeli keperluan utk mengajar dari rumah. •  Ketrampilan guru untuk mengajar secara online belum sempurna •  Diharapkan tahun ajaran ini akan diselesaikan sesuai jadwal/sasaran (on target)

Keunggalan dari pendidikan online

•  Hemat waktu •  Hemat beaya (perjalanan) •  Belanda (hampir) bebas kemacetan jalan •  Udara dan lingkungan menjadi jauh lebih bersih

Tahun ajaran baru: •  Sesuaikan program dengan “Normal baru” atau “masyarakat 1,5 meter” menjadi tantangan •  Kapasitas gedung sekolah menurun menjadi 35% •  Menentukan mata pelajaran yg dapat di ajar dari jarak jauh (online) •  Pelajaran yg membutuhkan instruksi secara intensif, tetap di laksanakan di sekolah •  Jumlah waktu utk PKL