iwan winarso aspek yuridis kriminologis penerapan pasal pasal kuhp terhadap pelaku kejahatan yang...

2
ASPEK YURIDIS KRIMINOLOGIS PENERAPAN PASAL-PASAL KUHP TERHADAP PELAKU KEJAHATAN YANG MENGGUNAKAN SARANA KOMPUTER ( Suatu Studi Terhadap Kasus Cyber Crime pada Pengadilan Negeri Sleman ) CRIMINOLOGY JURIDICAL ASPECT ON THE IMPLEMENTATION OF PENAL CODE (KUHP) ARTICLES TOWARD CRIME USING COMPUTER MEDIA ( A Study on Cyber Crime Cases At Court of First Instance of Sleman ) Iwan Winarso Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang Prof. Masruchin Ruba i, SH.MS. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Koesno Adi, SH.MS. Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research ) tentang aspek yuridis kriminologis penerapan pasal-pasal KUHP terhadap pelaku kejahatan yang menggunakan sarana komputer (Suatu Studi terhadap kasus Cyber crime pada Pengadilan Negeri Sleman). Penelitian ini difokuskan pada kasus-kasus kejahatan internet yang selama ini banyak terjadi. Tujuan penelitian ini dari aspek kriminologis adalah mendeskripsikan tentang pelaku kejahatan internet, karakter pelaku, modus operandi dan korban dari kejahatan internet, sedangkan tujuan dari aspek yuridis adalah bagaimanakah penerapan hukum dan pengaturan hukum pidana (pasal-pasal KUHP) terhadap pelaku kejahatan internet dalam praktek dilapangan untuk setiap tingkat pemeriksaan, kendala dan hambatan yang timbul dalam penerapan pasal-pasal KUHP serta bagaimana strategi atau upaya efektif yang dapat dilakukan dalam rangka mencegah dan menanggulangi kejahatan internet. Penelitian ini merupakan penelitian hukum non doktrinal dengan menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis atau yuridis empiris dan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tehnik analisis secara deskriptif sedangkan tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kasus yaitu mempelajari kasus-kasus kejahatan internet yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap dan studi dokumenter yang mempelajari berkas perkara buku referensi lainnya yang menunjang serta dengan melakukan wawancara secara mendalam (Interdept interview) dengan responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek kriminologi mengenai status pelaku hampir 90 % masih berstatus sebagai mahasiswa yang usianya masih relatif muda dan juga pergaulannya yang jauh dari profil anak jalanan, begitu juga dengan komunitasnya dari kalangan tertentu serta pelaku memiliki karakter khusus yaitu cerdas, memiliki kemampuan dan keahlian teknologi komputer berikut aplikasinya dan suka berpetualang didunia maya. Kemampuan dan keahlian dimaksud diperoleh dari suatu proses belajar diantara komunitasnya dan kemampuan tersebut diwujudkan kedalam perbuatan coba-coba dan kemudian berhasil untuk selanjutnya perbuatan tersebut dilakukan berulang-ulang sehingga pelaku tanpa menyadari bahwa perbuatannya merupakan kejahatan. Proses belajar yang diperoleh dari pergaulan sering ditunjukkan sebagai faktor yang menimbulkan kejahatan. Dalam praktek peradilan di Indonesia selama ini penerapan pasal-pasal KUHP masih bisa diterapkan dan cukup efektif seperti pada kasus Erlady Oktavia yaitu penerapan pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan menggunakan sarana internet yaitu dengan sengaja dan melawan hukum melakukan pencurian melalui internet banking klik BCA mentransfer uang milik korban tanpa seijin pemilik rekening yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp. 9.000.000,- . salah satu unsur pasal 362 KUHP adalah perbuatan Mengambil ,baik jaksa dalam analisa yuridis tuntutannya maupun hakim dalam pertimbangan hukumnya sudah sesuai menerapkan hukum yaitu memperluas pengertian mengambil meliputi pengertian transfer.

Upload: hambaelektronika

Post on 03-Jan-2016

45 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Iwan Winarso Aspek Yuridis Kriminologis Penerapan Pasal Pasal Kuhp Terhadap Pelaku Kejahatan Yang Menggunakan Sarana Komputer

ASPEK YURIDIS KRIMINOLOGIS PENERAPAN PASAL-PASAL KUHP TERHADAP PELAKU KEJAHATAN YANG MENGGUNAKAN SARANA KOMPUTER ( Suatu Studi Terhadap Kasus Cyber Crime pada Pengadilan Negeri Sleman )

CRIMINOLOGY JURIDICAL ASPECT ON THE IMPLEMENTATION OF PENAL CODE (KUHP) ARTICLES TOWARD CRIME USING

COMPUTER MEDIA ( A Study on Cyber Crime Cases At Court of First Instance of Sleman )

Iwan Winarso Mahasiswa Program Pascasarjana

Universitas Brawijaya Malang

Prof. Masruchin Ruba i, SH.MS. Guru Besar Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya

Koesno Adi, SH.MS. Dosen Fakultas Hukum

Universitas Brawijaya Malang

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research ) tentang aspek yuridis kriminologis penerapan pasal-pasal KUHP terhadap pelaku kejahatan yang menggunakan sarana komputer (Suatu Studi terhadap kasus Cyber crime pada Pengadilan Negeri Sleman). Penelitian ini difokuskan pada kasus-kasus kejahatan internet yang selama ini banyak terjadi.

Tujuan penelitian ini dari aspek kriminologis adalah mendeskripsikan tentang pelaku kejahatan internet, karakter pelaku, modus operandi dan korban dari kejahatan internet, sedangkan tujuan dari aspek yuridis adalah bagaimanakah penerapan hukum dan pengaturan hukum pidana (pasal-pasal KUHP) terhadap pelaku kejahatan internet dalam praktek dilapangan untuk setiap tingkat pemeriksaan, kendala dan hambatan yang timbul dalam penerapan pasal-pasal KUHP serta bagaimana strategi atau upaya efektif yang dapat dilakukan dalam rangka mencegah dan menanggulangi kejahatan internet.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum non doktrinal dengan menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis atau yuridis empiris dan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tehnik analisis secara deskriptif sedangkan tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kasus yaitu mempelajari kasus-kasus kejahatan internet yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap dan studi dokumenter yang mempelajari berkas perkara buku referensi lainnya yang menunjang serta dengan melakukan wawancara secara mendalam (Interdept interview) dengan responden.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek kriminologi mengenai status pelaku hampir 90 % masih berstatus sebagai mahasiswa yang usianya masih relatif muda dan juga pergaulannya yang jauh dari profil anak jalanan, begitu juga dengan komunitasnya dari kalangan tertentu serta pelaku memiliki karakter khusus yaitu cerdas, memiliki kemampuan dan keahlian teknologi komputer berikut aplikasinya dan suka berpetualang didunia maya. Kemampuan dan keahlian dimaksud diperoleh dari suatu proses belajar diantara komunitasnya dan kemampuan tersebut diwujudkan kedalam perbuatan coba-coba dan kemudian berhasil untuk selanjutnya perbuatan tersebut dilakukan berulang-ulang sehingga pelaku tanpa menyadari bahwa perbuatannya merupakan kejahatan. Proses belajar yang diperoleh dari pergaulan sering ditunjukkan sebagai faktor yang menimbulkan kejahatan.

Dalam praktek peradilan di Indonesia selama ini penerapan pasal-pasal KUHP masih bisa diterapkan dan cukup efektif seperti pada kasus Erlady Oktavia yaitu penerapan pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan menggunakan sarana internet yaitu dengan sengaja dan melawan hukum melakukan pencurian melalui internet banking klik BCA mentransfer uang milik korban tanpa seijin pemilik rekening yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp. 9.000.000,- . salah satu unsur pasal 362 KUHP adalah perbuatan

Mengambil ,baik jaksa dalam analisa yuridis tuntutannya maupun hakim dalam pertimbangan hukumnya sudah sesuai menerapkan hukum yaitu memperluas pengertian mengambil meliputi pengertian transfer.

Page 2: Iwan Winarso Aspek Yuridis Kriminologis Penerapan Pasal Pasal Kuhp Terhadap Pelaku Kejahatan Yang Menggunakan Sarana Komputer

Hambatan atau kendala yang timbul baik dalam tingkat penyidikan maupun pemeriksaan di pengadilan dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) yaitu :

a) kendala segi tehnis penyidikan dan b) kendala segi yuridis. ad.a. kendala segi tehnis penyidikan meliputi keterbatasan kemampuan sumber daya personel

untuk menguasai teknologi komputer dan aplikasinya ad.b. kendala segi yuridis adalah belum tersedianya sarana hukum yang memadai. Strategi upaya pencegahan dan penanggulangan kejahatan internet dilakukan melalui 2 (dua)

strategi yaitu upaya yuridis dan non yuridis, upaya yuridis sedini mungkin agar dibentuknya sistem perundang-undangan yang memadai yang dapat mengantisipasi kejahatan interrnet khususnya sistem perundang-undangan pemanfaatan teknologi informasi dan upaya non yuridis salah satunya adalah membangun suatu sistem jaringan yang dapat mendeteksi dan mengetahui setiap transaksi tidak sah yang dilakukan oleh pelaku seperti membangun pusat computer forensik untuk setiap tingkat pemeriksaan.

Peneliti menyarankan agar pemerintah beserta dengan legislatif sedini mungkin menerbitkan perundang-undangan yang mengatur tentang kejahatan internet dan meningkatkan kerja sama antar negara dalam rangka bantuan hukum untuk memperoleh informasi dan bukti-bukti yang cukup untuk mengungkap kejahatan.

Kata kunci : Penerapan pasal-pasal KUHP, kejahatan internet dan aspek pelaku, karakter dan modus operandi