skripsirepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv persembahan skripsi ini saya...

219
i MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Luciana Puput Indriati 121134003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

i

MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2

SD NEGERI SE KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Luciana Puput Indriati

121134003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan

melindungiku.

2. Kedua orang tuaku Petrus Sumarjiyono dan Iskaryati yang selalu

menyayangi, mendoakan, dan memotivasi dalam setiap perjalanan

hidupku.

3. Kedua kakakku Anastasia Wahyu Widayati dan Christina Desti

Widyaningrum yang selalu mendoakan dan memotivasiku.

4. Penyemangatku Yoseph Bravian Aderika Sinaba.

5. Keluarga besar dan semua sahabat yang selalu mendukungku.

6. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

v

MOTTO

Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan

memperoleh harta yang berharga.

(Amsal, 12:27)

Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi sering ketakutanlah

yang sering membuat kita jadi sulit jadi, jangan mudah menyerah.

(Joko Widodo)

Ketika kegagalan datang menghampirimu yang perlu kamu lakukan

hanya terus mencoba, karena keberhasilan terletak kepada mereka

yang mau berusaha.

(penulis)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Januari 2016

Penulis,

Luciana Puput Indriati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Luciana Puput Indriati

Nomor Mahasiswa : 121134003

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI

SE KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN

beserta perangkat yang digunakan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 22 Januari 2016

Yang Menyatakan,

Luciana Puput Indriati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

viii

ABSTRAK

MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2

SD NEGERI SE KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN

Oleh:

Luciana Puput Indriati

121134003

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya miskonsepsi IPA Fisika pada

siswa SD Kelas V khususnya semester 2 di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi IPA Fisika siswa

kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Depok dan untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari tingkat pendidikan orang tua siswa

kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Depok.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survei. Data penelitian

dikumpulkan dengan cara tes tertulis, wawancara, dan dokumentasi. Tes tertulis

dilakukan dengan mengerjakan soal tipe pilihan ganda dan esai. Tes tertulis

bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami oleh siswa dalam pelajaran

IPA Fisika. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1301. Sampel penelitian

dihitung dengan menggunakan tabel Krejcie (tingkat kepercayaan 95%, margin of

eror 5%), dan cara pengambilan sampel menggunakan simple random sampling.

Berdasarkan perhitungan menggunakan tabel Krejcie jumlah sampel yang

digunakan adalah 297 siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini

menggunakan statistik deskriptif. Data hasil tes tertulis tersebut kemudian

dianalisis untuk menemukan dan mendeskripsikan miskonsepsi yang dialami

siswa. Data miskonsepsi dan data tentang tingkat pendidikan yang diperoleh

kemudian dianalisis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan miskonsepsi

dilihat dari tingkat pendidikan orang tua. Data tersebut diolah secara kuantitatif

dengan menggunakan program SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi miskonsepsi IPA Fisika pada

siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Depok. Konsep-konsep yang rentan

mengalami miskonsepsi adalah konsep tentang gaya, pesawat sederhana, cermin,

cahaya, pelapukan (proses pembentukan tanah), dan struktur bumi. Jika dilihat

dari tingkat pendidikan orang tua, tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika

pada siswa kelas V SD.

Kata kunci : miskonsepsi, IPA Fisika, tingkat pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

ix

ABSTRACT

PHYSICS MISCONCEPTION OF THE FIFTH GRADE OF ELEMENTARY

SCHOOL SECOND SEMESTER IN

DEPOK SUBDISTRICT SLEMAN DISTRICT

By:

Luciana Puput Indriati

121134003

The research is grounded by the existance of the physics misconception

on the elementary students of the fifth grade. This research is to describe the

physics misconception of the fifth grade of elementary school of the second

semester in Depok subdistrict and to know whether there is or there is not

difference of physics seen from the education level of parents students of the fifth

grade elementary students of the second semester in Depok subdistrict.

The kind of the research is quantitative using survey method. The data of

the research was collected by using return test, interview, and documentation. The

written test was carried out by doing multiple choise and essays. The written test

is to know the misconception undergone by the students in physics science lesson.

The population in this research is 1301. The sample of the research was counted

using Krejcie’s table (the level of trust 95 % , the margin of error 5%), and the

way the sample collection use simple random sampling. Based on the calculation

of use table krejcie the sample of the used is 297 students. The technique of the

data analys in the research was using descriptive statistic. The data of the result

of the return test then was analys to find and describe the misconception

undergone by the students. Data misconception and data on the level of education

obtained then analyzed to know whether there was misconception different or not

viewed from the education level of parents students. The data was analys

quantitative by using SPSS program.

The result of the research showed that it happened physics science

misconception on the fifth grade of elementary students in the second semester in

Depok subdistrict. The concepts in risk to undergo the misconception is the

concept were about force, simple plane, mirror, radiance, weathering, and earth

structure. If it was viewed the education level of parents students, there is no

difference of physics misconception on the elementary students of the fifth grade.

Keywords: misconception, physics, education level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

rahmat, karunia, serta penyertaan-Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul

“Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri Se-Kecamatan

Depok Kabupaten Sleman” ini dapat terlaksana dengan lancar. Penyusunan

skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan pihak-pihak lain,

penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.S.T., M.A. selaku Ketua

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang

selalu sabar dalam memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang selalu

sabar dalam memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Romo Prof. Paul Suparno, SJ., Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si, Ibu Ari

Trisnawati, S.Pd, dan Bapak Agustinus Tarmadi, S.Pd selaku validator yang

telah mengoreksi, mengevaluasi, dan memberikan saran untuk memperbaiki

instrumen penelitian yang telah dibuat.

6. UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Depok atas bantuan dan

kerjasamanya.

7. Pihak Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Depok atas kesediaan dan

kerjasamanya menjadi tempat penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

xi

8. Orang tuaku Petrus Sumarjiyono, Iskaryati, dan kedua kakakku Anastasia

Wahyu Widayati dan Christina Desti Widyaningrum yang selalu memberikan

dukungan baik spiritual maupun materi, dan memotivasi penulis sampai

akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

9. Penyemangatku Yoseph Bravian Aderika Sinaba yang selalu setia

memotivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman kelompok payung atas kerjasama dan kebersaman dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

11. Teman-teman Program Studi PGSD angkatan 2012, yang telah membantu

penulis dalam skripsi ini.

12. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat. Semoga

skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua yang membacanya.

Yogyakarta, 22 Januari 2016

Penulis

Luciana Puput Indriati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................

HALAMAN MOTTO ....................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS......................................

ABSTRAK .......................................................................................................

ABSTRACT .....................................................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

DAFTAR TABEL ...........................................................................................

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

B. Identifikasi Masalah .............................................................................

C. Batasan Masalah ...................................................................................

D. Rumusan Masalah ................................................................................

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................

F. Manfaat Penelitian ................................................................................

G. Definisi Operasional .............................................................................

BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................

A. Kajian Pustaka ......................................................................................

1. Konsep .............................................................................................

2. Konsepsi ..........................................................................................

3. Miskonsepsi .....................................................................................

4. Hakikat Pembelajaran IPA ..............................................................

5. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ..............................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

xii

xiv

xvi

xvii

1

1

6

6

7

7

8

9

11

11

11

12

13

29

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

xiii

6. Pembelajaran IPA di SD Kelas V Semester 2 ................................

7. Tingkat Pendidikan Orang Tua ........................................................

B. Hasil Peneltian yang Relevan ...............................................................

C. Kerangka Berpikir ................................................................................

D. Hipotesis Penelitian ..............................................................................

BAB III. METODE PENELITIAN ..............................................................

A. Jenis Penelitian .....................................................................................

B. Waktu dan Tempat Penelitian ..............................................................

C. Populasi dan Sampel .............................................................................

D. Variabel Penelitian ...............................................................................

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................

F. Instrumen Penelitian .............................................................................

G. Teknik Pengujian Instrumen .................................................................

H. Teknik Analisis Data ............................................................................

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

A. Hasil Penelitian .....................................................................................

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ....................................................

2. Deskripsi Responden Penelitian ......................................................

3. Deskripsi Data Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD se-

Kecamatan Depok ............................................................................

4. . Uji Prasyarat Analisis untuk Melihat Perbedaan Miskonsepsi

Siswa Kelas V SD Dilihat dari Tingkat Pendidikan Orang Tua

Siswa ................................................................................................

5. Uji Hipotesis Penelitian ...................................................................

B. Pembahasan ..........................................................................................

BAB V. PENUTUP .........................................................................................

A. Kesimpulan ...........................................................................................

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................

C. Saran .....................................................................................................

DAFTAR REFERENSI .................................................................................

LAMPIRAN ....................................................................................................

CURRICULUM VITAE ..................................................................................

35

55

58

63

65

66

66

67

69

75

76

78

84

95

101

101

101

102

104

124

128

130

134

134

134

135

136

141

202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1

2.2

2.3

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

3.8

3.9

3.10

3.11

3.12

3.13

3.14

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

4.10

Tabel Penyebab Kesalahan Dari Siswa ................................................

Tabel Penyebab Kesalahan Dari Konteks ............................................

Tabel Penyebab Kesalahan Dari Cara Mengajar ..................................

Populasi Penelitian ...............................................................................

Tabel Krejcie ........................................................................................

Sampel Penelitian .................................................................................

Kisi-kisi Soal .......................................................................................

Data Tingkat Pendidikan Orang Tua ....................................................

Pedoman Wawancara Guru ..................................................................

Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen ............................................

Hasil Validasi Para Ahli .......................................................................

Hasil Validasi Muka .............................................................................

Tabel R Product Moment .....................................................................

Hasil Validasi Soal Pilihan Ganda .......................................................

Hasil Validasi Soal Esai .......................................................................

Realibilitas Soal Pilihan Ganda ............................................................

Realibilitas Soal Esai ............................................................................

Data Mengenai Tingkat Pendidikan Orang Tua ...................................

Data Miskonsepsi Siswa Kompetensi Dasar 5.1 ..................................

Data Miskonsepsi Siswa Kompetensi Dasar 5.2 ..................................

Data Miskonsepsi Siswa Kompetensi Dasar 6.1 ..................................

Data Miskonsepsi Siswa Kompetensi Dasar 6.2 ..................................

Data Miskonsepsi Siswa Kompetensi Dasar 7.1 ..................................

Data Miskonsepsi Siswa Kompetensi Dasar 7.3 ..................................

Data Miskonsepsi Siswa Soal Pilihan Ganda .......................................

Data Miskonsepsi Siswa Tentang Konsep Gaya Magnet .....................

Data Miskonsepsi Siswa Tentang Konsep Cahaya ..............................

23

27

28

69

71

72

79

81

83

87

87

89

91

91

93

95

95

103

105

107

110

112

114

115

116

118

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

xv

4.11

4.12

4.13

4.14

4.15

4.16

4.17

4.18

4.19

4.20

4.21

4.22

Data Miskonsepsi Siswa Tentang Konsep Cermin ..............................

Data Miskonsepsi Siswa Tentang Konsep Pesawat Sederhana

...............................................................................................................

Data Miskonsepsi Siswa Tentang Konsep Pelapukan ..........................

Data Miskonsepsi Siswa Soal Esai .......................................................

Uji Normalitas Tes Pilihan Ganda ........................................................

Uji Normalitas Tes Esai ........................................................................

Hasil Output Uji Homogenitas Tes Pilihan Ganda ...............................

Hasil Output Uji Homogenitas Tes Esai ..............................................

Hasil Uji Kruskal Wallis Soal Pilihan Ganda .......................................

Hasil Uji Kruskal Wallis Soal Esai ......................................................

Miskonsepsi Siswa yang Terjadi pada Soal Tipe Pilihan Ganda .........

Miskonsepsi Siswa yang Terjadi pada Soal Tipe Esai .........................

120

121

122

123

125

126

127

128

129

130

131

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

2.7

2.8

2.9

2.10

2.11

3.1

3.2

4.1

4.2

Prinsip Kerja Pengungkit Jenis Pertama ......................................

Prinsip Kerja Pengungkit Jenis Kedua .........................................

Prinsip Kerja Pengungkit Jenis Ketiga .........................................

Contoh Penggunaan Katrol Tetap ................................................

Katrol Bebas .................................................................................

Katrol Majemuk ............................................................................

Pemantulan Cahaya .......................................................................

Cermin Datar .................................................................................

Cermin Cembung ..........................................................................

Cermin Cekung ..............................................................................

Literatur Map Penelitian ................................................................

Rumus Product Moment ................................................................

Rumus Cronbach Alpha ................................................................

Histogram Uji Normalitas Soal Pilihan Ganda .............................

Histogram Uji Normalitas Soal Esai .............................................

39

39

40

41

42

43

45

46

47

48

62

90

94

125

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Surat Ijin Penelitian .....................................................................

Soal Sebelum Revisi ...................................................................

Rekap Hasil Validasi ..................................................................

Validitas dan Reliabilitas ............................................................

Soal Setelah Revisi ......................................................................

Hasil Jawaban Siswa ...................................................................

Data Miskonsepsi Siswa .............................................................

Hasil Wawancara Siswa dan Guru ..............................................

Hasil Uji SPSS ............................................................................

Foto Penelitian ............................................................................

140

144

151

163

165

170

176

197

198

201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara (UU

Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Untuk mewujudkan tujuan pendidikan,

dibutuhkan guru atau pengajar yang berkualitas, sehingga diharapkan

menghasilkan siswa yang berkualitas pula. Salah satu cara mencapai tujuan

tersebut, terutama untuk mengembangkan keterampilan siswa dapat dilatih

melalui mata pelajaran IPA.

IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang sudah diajarkan dari

tingkat Sekolah Dasar. James dalam Samatowa (2011: 1) mengatakan bahwa

IPA atau sains adalah suatu deretan konsep serta skema konseptual yang

berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi

dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasi lebih lanjut.

Melalui pelajaran IPA siswa dilatih untuk berpikir tingkat tinggi, dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

2

berbagai metode ilmiah dan sikap ilmiah yang diajarkan, dimana semuanya

itu sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Namun, sangat disayangkan prestasi Indonesia di bidang Sains

cenderung menurun. Hal itu terlihat dari hasil Trends in Mathematics and

Science Study (TIMSS) pada tahun 2011. Penilaian yang dilakukan

International Association for the Evaluation of Educational Achievement

Study Center Boston College ini diikuti 600.000 siswa dari 63 negara. Dalam

bidang Sains, Indonesia berada di urutan ke-40 dari 42 negara (sumber: surat

kabar Kompas, tanggal 14 Desember 2012). Hal tersebut menunjukkan

rendahnya prestasi belajar siswa di bidang IPA. Selain itu, dari penelitian

yang dilakukan oleh Wardani (2014), menunjukkan bahwa dari 34 butir soal,

85% butir soal (konsep) dijawab salah dan hanya 15% butir soal (konsep)

dijawab benar. Miskonsepsi adalah salah konsep atau kesalahan anak dalam

mempelajari suatu konsep. Miskonsepsi banyak dialami oleh siswa, mulai

dari siswa Sekolah Dasar (SD) sampai dengan tingkat Perguruan Tinggi.

Miskonsepsi dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari siswa itu

sendiri, guru, buku teks, konteks, dan cara mengajar. Penyebab dari siswa

dapat disebabkan oleh banyak hal yaitu: prakonsepsi, pemikiran assosiatif,

pemikiran humanistik, reasoning yang tidak lengkap/salah, intuisi yang salah,

tahap perkembangan kognitif siswa, kemampuan siswa, dan minat belajar

siswa (Suparno, 2005:29). Begitu juga untuk penyebab yang lain, dimana

dalam suatu penyebab tersebut masih ada penyebab khusus yang membuat

siswa mengalami miskonsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

3

Peneliti memilih meneliti siswa kelas V SD untuk mencari tahu ada

tidaknya miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Siswa kelas V SD dipilih

karena siswa kelas V berada pada tahap operasional konkret yaitu pada umur

7-11 tahun. Menurut Piaget, pada tahap ini anak sudah dapat membentuk

operasi-operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki (Yusuf, 2009:

7). Mereka dapat menambah, mengurangi, dan mengubah sehingga

memungkinkannya untuk dapat memecahkan masalah secara logis.

Miskonsepsi dialami oleh siswa kelas V SD, hal itu dilihat berdasarkan

hasil wawancara dengan dua orang guru SD Negeri di Kecamatan Depok.

Wawancara pertama dilakukan dengan Ibu Kanthy Lestari guru kelas V di SD

Negeri Nanggulan pada tanggal 14 Juli 2015, jam 10.42 WIB. Beliau

mengatakan bahwa siswa masih banyak yang mengalami miskonsepsi/salah

konsep pada beberapa materi. Miskonsepsi yang dialami siswa tersebut

menyebabkan prestasi belajar IPAnya rendah. Dari KKM yang ditentukan

oleh sekolah untuk mata pelajaran IPA yaitu 75, hanya sebesar 61,5 % saja

yang memenuhi KKM atau dari 26 siswa hanya 16 siswa yang memenuhi

KKM. Sementara itu, beliau mengatakan konsep yang rentan mengalami

miskonsepsi adalah konsep tentang cahaya dan cermin.

Pada tanggal 2 Juli 2015 jam 08.55 WIB, peneliti melakukan

wawancara dengan Ibu Resti, guru kelas V di SD Negeri Karangwuni.

Menurut beliau, dari 9 siswa hanya 4 siswa atau hanya 44,4 % yang mencapai

KKM saat ulangan harian IPA untuk materi pesawat sederhana. KKM yang

ditentukan adalah 70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

4

Berdasarkan wawancara dengan dua orang guru SD Negeri di

Kecamatan Depok, dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa SD kelas V

yang mengalami miskonsepsi. Hal itu terlihat dari rendahnya prestasi belajar

IPA dan penguasaan konsep IPA yang kurang baik. Rata-rata nilai IPA siswa

kelas V dari data yang diperoleh adalah 67.

Terjadinya miskonsepsi juga diperkuat melalui hasil wawancara dengan

beberapa siswa kelas V SD. Mereka mengatakan bahwa mereka masih belum

memahami beberapa materi yang diajarkan. Materi yang paling sulit dan

susah untuk dipahami adalah materi tentang cahaya dan cermin. Sifat-sifat

cahaya, cermin dan penerapannya sering kali membuat siswa bingung dan

susah dipahami, meskipun sudah dijelaskan oleh guru.

Miskonsepsi yang terjadi sebenarnya dapat dideteksi atau diidentifikasi.

Dengan mengetahui miskonsepsi apa saja yang dialami oleh siswa dan

penyebab terjadinya miskonsepsi tersebut, maka dapat dengan lebih mudah

dalam membantu menangani miskonsepsi. Cara yang dapat digunakan untuk

mendeteksi miskonsepsi adalah dengan peta konsep, tes multiple choice

dengan reasoning terbuka, tes esai tertulis, wawancara diagnosis, diskusi

dalam kelas, dan praktikum dengan tanya jawab (Suparno, 2005: 121).

Berdasarkan hal di atas, miskonsepsi merupakan hal yang harus segera

diatasi. Miskonsepsi selain dapat menyebabkan rendahnya prestasi belajar

siswa juga dapat menjadi kesalahan yang fatal, yaitu salah konsep sejak kecil

dan akan berlanjut sampai ia dewasa jika tidak segera diatasi/dibenarkan. Hal

tersebut menjadi hal yang sangat penting bagi guru SD, karena mereka yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

5

mengajarkan konsep dari tingkat pendidikan paling rendah yaitu tingkat SD.

Oleh karena itu, guru sebaiknya harus memahami konsep yang benar,

sehingga ia tidak salah konsep dalam mengajarkan ke siswa dan tidak

menyebabkan terjadinya miskonsepsi.

Untuk mengatasi miskonsepsi bukan merupakan hal yang mudah.

Sebelumnya harus diketahui penyebab siswa mengalami miskonsepsi.

Dengan demikian, dapat ditemukan cara yang cocok untuk membantu siswa

mengatasi miskonsepsi yang dialaminya.

Miskonsepsi terjadi di semua jenjang pendidikan dan dapat terjadi di

mana-mana (Suparno, 2005: 135). Miskonsepsi yang terjadi dapat

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan adalah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik,

tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang akan dikembangkan (Ihsan,

2001: 22). Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang

atau masyarakat untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya

dalam kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,

ilmu pengetahuan yang dimilikinya pastinya akan semakin bertambah

(Wulandari, 2014:21). Namun tingginya tingkat pendidikan orang tua siswa,

tidak sepenuhnya menjamin siswa tersebut tidak akan mengalami

miskonsepsi. Miskonsepsi yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa hal,

yaitu siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar (Suparno, 2005:

29). Bisa saja meskipun tingkat pendidikan orang tua tinggi, tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

6

kemampuan dan minat anak dalam belajar kurang, maka hal itu dapat

menyebabkan terjadinya miskonsepsi.

Pada penelitian ini, peneliti akan meneliti tentang miskonsepsi IPA

Fisika pada siswa kelas V SD di Kecamatan Depok. Tujuannya adalah untuk

mengetahui ada tidaknya miskonsepsi yang dialami siswa kelas V SD di

Kecamatan Depok dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

miskonsepsi dilihat dari tingkat pendidikan orang tua siswa kelas V SD di

Kecamatan Depok.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

peneliti mengungkapkan beberapa masalah yang mendasari penelitian ini

yaitu:

1. Prestasi belajar IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Depok

Kabupaten Sleman yang masih tergolong rendah.

2. Penguasaan konsep IPA yang kurang baik, sehingga masih terjadi

miskonsepsi.

C. Batasan Masalah

Sehubungan dengan keterbatasan waktu, peneliti membatasi lingkup

permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan meneliti

tentang miskonsepsi IPA siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Depok,

khususnya pada KD 5.1 tentang gaya, KD 5.2 tentang pesawat sederhana, KD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

7

6.1 tentang cahaya, KD 6.2 tentang membuat karya/model dengan

menerapkan sifat-sifat cahaya, KD 7.1 tentang proses pembentukan tanah,

dan KD 7.3 tentang struktur bumi. Adapun SD yang akan diteliti adalah SD

Negeri yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD semester 2 se-

Kecamatan Depok?

2. Apakah ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari tingkat

pendidikan orang tua siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Depok?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

1. Mendeskripsikan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD semester 2 se-

Kecamatan Depok.

2. Mengetahui ada tidaknya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari

tingkat pendidikan orang tua siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan

Depok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

8

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan

bidang pendidikan dasar terutama tentang miskonsepsi yang dialami

siswa SD kelas V pada mata pelajaran IPA, untuk mengetahui

kompetensi dasar-kompetensi dasar yang rentan mengalami

miskonsepsi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan

pengalaman serta dapat dijadikan acuan agar tidak terjadi

miskonsepsi saat kelak mengajar pada pelajaran IPA.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan

tentang miskonsepsi IPA di SD.

c. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan

tentang miskonsepsi dan untuk mengetahui kompetensi dasar-

kompetensi dasar yang rentan mengalami miskonsepsi.

d. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan

tentang miskonsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

9

G. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan tafsiran istilah yang

dikemukakan, maka perlu adanya definisi operasional. Definisi operasional

berisi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Definisi

operasional yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Konsep adalah hasil atau perolehan yang penting dalam memahami

suatu hal terutama yang bersifat abstrak.

2. Konsepsi adalah kemampuan seseorang dalam memahami suatu konsep

yang diperolehnya.

3. Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep yang

diakui para ahli dalam bidang itu.

4. IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara

umum terbatas pada gejala-gejala alam, perkembangannya tidak hanya

ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi juga oleh adanya metode

ilmiah dan sikap ilmiah.

5. Miskonsepsi IPA Fisika adalah salah konsep yang terjadi pada satu atau

beberapa konsep IPA Fisika yang ada.

6. Siswa kelas V SD adalah anak berusia antara 10-11 tahun yang sedang

mengikuti pendidikan tingkat pertama atau jenjang Sekolah Dasar (SD).

7. Kecamatan Depok adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten

Sleman, Yogyakarta yang terdiri dari 3 desa yaitu Catur Tunggal,

Condong Catur, dan Maguwoharjo. Kecamatan Depok di sebelah utara

berbatasan dengan Kecamatan Ngemplak, di sebelah selatan berbatasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

10

dengan kota Yogyakarta, di sebelah barat berbatasan dengan

Kecamatan Mlati dan di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan

Kalasan.

8. Tingkat pendidikan orang tua adalah jenjang yang ditempuh orang tua

dalam mengembangkan potensi diri baik secara intelektual maupun

emosional dan berbagai keterampilan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

11

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II pada penelitian ini membahas tentang empat sub bab yaitu kajian

pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

A. Kajian Pustaka

1. Konsep

Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang

mempunyai ciri-ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu

mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi (Bahri, 2011:

30-31). Sementara itu, menurut Dahar (2011:62) konsep merupakan suatu

abstraksi mental yang mewakili suatu stimulus, yang menjadi dasar bagi

proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip dan

generalisasi.

Konsep merupakan perolehan makna yang penting dari belajar.

Makna atau arti konsep tersebut diperoleh dari kejadian yang dialaminya

baik kejadian positif maupun negatif. Sekali memperoleh konsep, siswa

akan mampu mengenal hal atau kejadian dan mampu memberikan

penjelasan dari konsep tersebut (Blaseman dan Mappa, 2011: 67).

Suatu konsep akan terbentuk jika dua atau lebih objek dapat

dibedakan berdasarkan ciri-ciri umum, bentuk atau sifat-sifatnya. Konsep

sebagai suatu ide atau gagasan, tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

12

berhubungan satu sama lain. Suatu konsep dikatakan objektif apabila

konsep tersebut dapat dikonfirmasikan dengan kenyataannya, artinya

simbol yang ada dalam konsep tersebut dapat ditelusuri keberadaannya di

alam nyata. Oleh sebab itu, konsep dapat diartikan sebagai hasil pemikiran

manusia tentang alam nyata yang dinyatakan dengan simbol atau bahasa.

Berdasarkan bentuknya konsep dapat dibedakan menjadi 3 jenis

menurut Amien (1987: 18) yaitu konsep klasifikasional, konsep

korelasional, dan konsep teoritik. Konsep klasifikasional adalah suatu

bentuk konsep yang didasarkan atas klasifikasi fakta-fakta dalam bagan

yang terorganisir. Konsep korelasional adalah konsep yang mencakup

kejadian-kejadian khusus yang saling berhubungan, atau observasi-

observasi yang terdiri dari dugaan terutama bentuk formulasi prinsip-

prinsip umum. Sementara itu, konsep teoritik adalah bentuk konsep yang

mempermudah dalam mempelajari fakta-fakta atau kejadian-kejadian

dalam sistem yang terorganisir.

Dari berbagai pengertian tentang konsep di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa konsep adalah hasil atau perolehan yang penting

dalam memahami suatu hal terutama yang bersifat abstrak.

2. Konsepsi

Konsepsi adalah hasil pemikiran atau pemahaman yang berbeda satu

sama lain tentang suatu konsep. Konsepsi dapat pula diartikan sebagai

tafsiran seseorang atau individu terhadap suatu konsep (Berg, 1991: 8).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

13

Sementara itu Budi (1992: 114-115) mengatakan bahwa konsepsi

merupakan kemampuan seseorang dalam memahami konsep, baik yang

diperoleh melalui alat indera maupun dari kondisi lingkungan. Misalnya

konsep meja, meja dapat ditafsirkan oleh seorang anak sebagai tempat

meletakkan benda, terbuat dari kayu dan permukaannya berbentuk persegi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

konsepsi merupakan kemampuan seseorang dalam memahami suatu

konsep yang diperoleh, dimana pemahaman masing-masing orang akan

konsep tersebut berbeda-beda.

3. Miskonsepsi

a. Pengertian Miskonsepsi

Miskonsepsi merupakan istilah yang digunakan untuk

menunjukkan adanya salah konsep atau konsep yang tidak sesuai

dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diakui para ahli dalam

bidang itu. Sementara itu Novak (dalam Suparno, 2005: 4),

mendefinisikan miskonsepsi sebagai suatu interpretasi konsep-konsep

dalam suatu pernyataan yang tidak dapat diterima.

Brown (dalam Suparno, 2005: 4) menjelaskan bahwa

miskonsepsi merupakan suatu gagasan yang tidak sesuai dengan

pengertian ilmiah yang sekarang diterima. Hal yang tidak jauh

berbeda juga disampaikan oleh Feldsine (dalam Suparno, 2005: 4),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

14

menurutnya miskonsepsi adalah suatu kesalahan dan hubungan yang

tidak benar antara konsep-konsep.

Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep

yang diakui para ahli dalam bidang itu.

b. Cara Mendeteksi Miskonsepsi

Siswa mengalami miskonsepsi dalam kegiatan belajar yang

dialaminya. Tidak mudah mengetahui siapa saja siswa yang

mengalami miskonsepsi. Untuk itu, diperlukan cara-cara yang dapat

digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi. Dengan demikian, kita

dapat mengetahui lebih dahulu miskonsepsi apa saja yang dipunyai

siswa dan apa penyebabnya, sehingga kita dapat membantu

mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa alat deteksi yang dapat

digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya miskonsepsi (Suparno,

2005: 121) yaitu:

1) Peta Konsep

Peta konsep adalah peta yang menggambarkan hubungan

antara konsep-konsep yang ada dalam suatu materi, menekankan

pada gagasan-gagasan pokok yang disusun secara hirarkis. Peta

konsep dapat digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi siswa,

melalui identifikasi atau melihat apakah hubungan antara konsep-

konsep yang telah digambarkan siswa itu benar atau salah. Agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

15

dapat lebih mengetahui tentang miskonsepsi yang dialami siswa,

penggunaan peta konsep ini dapat dipadukan dengan wawancara

klinis.

2) Tes Multiple Choice dengan Reasoning Terbuka

Tes pilihan ganda adalah suatu alat ukur yang digunakan

yang terdiri atas satu kalimat pernyataan atau kalimat pertanyaan

dan beberapa pilihan jawaban. Amir (dalam Suparno, 2005: 123)

menggunakan tes pilihan ganda dengan pertanyaan terbuka di

mana siswa harus menjawab dan menulis mengapa ia mempunyai

jawaban seperti itu.

3) Tes Esai Tertulis

Tes esai adalah tes yang berbentuk suatu pertanyaan atau

perintah, biasanya dalam kalimat pendek, yang menuntut siswa

untuk memberikan jawaban yang terurai (Azwar, 1996: 106). Guru

dapat mempersiapkan suatu tes esai yang memuat beberapa konsep

yang memang hendak diajarkan atau yang sudah diajarkan. Melalui

tes tersebut dapat diketahui miskonsepsi yang dialami siswa dan

dalam bidang apa.

4) Wawancara Diagnosis

Wawancara dilakukan untuk melihat ada tidaknya

miskonsepsi siswa. Guru memilih beberapa konsep yang

diperkirakan sulit dimengerti siswa, atau konsep-konsep yang telah

diajarkan. Setelah itu guru bertanya mengenai beberapa konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

16

yang telah ia pilih, kemudian mengajak siswa untuk

mengekspresikan atau mengungkapkan gagasan-gagasan mereka

mengenai konsep-konsep tersebut. Dari wawancara inilah dapat

diketahui miskonsepsi yang dialami siswa dan bagaimana ia

mendapatkan konsep tersebut.

5) Diskusi dalam Kelas

Diskusi adalah kegiatan mengungkapkan ide, pendapat atau

gagasan yang dimiliki seseorang kepada orang lain. Dalam kelas,

siswa diminta untuk mengungkapkan gagasan mereka tentang

konsep yang sudah diajarkan atau yang hendak diajarkan. Dari

diskusi inilah dapat dideteksi apakah gagasan yang mereka

sampaikan itu sudah tepat atau tidak.

6) Praktikum dengan Tanya Jawab

Praktikum yang disertai dengan tanya jawab antara guru

dengan siswa yang melakukan praktikum dapat digunakan untuk

mendeteksi apakah siswa mempunyai miskonsepsi tentang konsep

pada praktikum itu atau tidak.

c. Penyebab Miskonsepsi

Miskonsepsi yang dialami setiap siswa dalam satu kelas dapat

berbeda dan penyebabnya pun berbeda-beda pula. Miskonsepsi yang

terjadi disebabkan oleh beberapa hal, yaitu siswa, guru, buku teks,

konteks, dan metode mengajar (Suparno, 2005: 29).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

17

1) Siswa

Miskonsepsi yang terjadi pada siswa dapat disebabkan oleh siswa

itu sendiri. Penyebab miskonsepsi yang berasal dari siswa antara

lain:

a) Prakonsepsi atau konsep awal siswa

Prakonsepsi atau konsep awal adalah pengetahuan siswa

tentang suatu hal sebelum siswa mengikuti pelajaran formal di

sekolah. Konsep awal biasanya diperoleh dari orang tua,

teman, sekolah awal, dan pengalaman yang diperolehnya dari

lingkungan. Konsep awal yang dimiliki siswa sering kali

mengandung miskonsepsi atau salah konsep. Adanya

miskonsepsi dalam konsep awal ini akan menyebabkan

terjadinya miskonsepsi pada saat mengikuti pelajaran

berikutnya sampai kesalahan tersebut diperbaiki.

b) Pemikiran asosiatif

Asosiasi siswa terhadap istilah-istilah sehari-hari

terkadang juga membuat miskonsepsi. Kata dan istilah yang

digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran

diasosiasikan/diartikan lain oleh siswa, karena dalam

kehidupan mereka kata dan istilah itu mempunyai arti yang

lain. Asosiasi sering terjadi karena siswa sudah mempunyai

konsep tertentu dengan arti tertentu sebelum mengikuti

pelajaran di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

18

c) Pemikiran humanistik

Siswa kerap kali memandang semua benda dari

pandangan manusiawi. Tingkah laku benda dipahami seperti

tingkah laku manusia yang hidup sehingga tidak cocok.

d) Reasoning yang tidak lengkap/salah

Comins (dalam Suparno, 2005: 38) mengatakan bahwa

miskonsepsi dapat juga disebabkan oleh reasoning atau

penalaran yang tidak lengkap/salah. Reasoning yang tidak

dapat disebabkan oleh kurang tidak lengkapnya informasi dan

data yang didapatkan. Selain itu dapat juga disebabkan karena

logika yang salah dalam mengambil kesimpulan atau dalam

menggeneralisasi. Penyebab lain terjadinya reasoning yang

salah adalah pengamatan yang tidak lengkap dan teliti. Hal

tersebut dapat menyebabkan seseorang salah dalam

menyimpulkan atau menggeneralisasikan dan mengakibatkan

miskonsepsi.

e) Intuisi yang salah

Intuisi adalah suatu perasaan dalam diri seseorang yang

secara spontan mengungkapkan sikap atau gagasannya tentang

sesuatu sebelum secara obyektif dan rasional diteliti.

Pengertian atau pemikiran intuitif itu biasanya berasal dari

pengamatan akan benda atau kejadian yang terus-menerus.

Akhirnya bila seseorang dihadapkan pada persoalan tertentu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

19

yang muncul dalam benak seseorang adalah pengertian

spontan itu.

f) Tahap perkembangan kognitif siswa

Perkembangan kognitif siswa juga dapat menjadi

penyebab terjadinya miskonsepsi. Perkembangan kognitif

siswa yang tidak sesuai dengan bahan yang digeluti dapat

menjadi penyebab terjadinya miskonsepsi. Untuk menghindari

hal tersebut sebaiknya konsep-konsep yang ada disajikan

sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa.

g) Kemampuan siswa

Miskonsepsi yang dialami siswa juga dapat disebabkan

oleh kemampuan yang mereka miliki. Siswa yang kurang

berbakat atau kurang mampu dalam mempelajari bidang ilmu

tertentu akan kesulitan menangkap konsep yang benar dalam

proses belajar. Siswa yang IQ-nya rendah juga dapat

menyebabkan terjadinya miskonsepsi karena mereka

mengalami kesulitan dalam mengontruksi pengetahuan yang

didapat.

h) Minat belajar siswa

Minat belajar seseorang juga berpengaruh pada

terjadinya miskonsepsi. Siswa yang berminat dalam pelajaran

fisika cenderung mempunyai miskonsepsi lebih rendah

dibandingkan dengan mereka yang tidak berminat pada fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

20

Siswa yang menyukai fisika akan lebih menaruh perhatian

lebih saat guru menjelaskan, mempunyai minat dalam

membaca buku-buku yang ada dengan lebih teliti dan

mendalam sehingga mereka dapat menangkap konsep dengan

lebih lengkap dan mendalam. Hal yang sebaliknya terjadi pada

siswa yang kurang berminat dalam mempelajari fisika.

2) Guru

Miskonsepsi siswa terjadi bukan hanya disebabkan oleh

siswa itu sendiri, tetapi dapat juga disebabkan oleh guru. Guru

yang tidak menguasai bahan atau memahami konsep dengan baik

akan menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi. Selain itu bisa

juga disebabkan oleh guru bukan lulusan dari bidang ilmu yang

diajarkan, tidak membiarkan siswa mengungkapkan gagasan/ide,

serta relasi yang kurang baik yang terjadi antara guru dengan

siswa. Sebelum mengajarkan konsep kepada siswa, guru sebaiknya

harus memahami konsep tersebut dengan benar dan menjelaskan

konsepnya dengan benar kepada siswa.

3) Buku teks

Buku teks juga dapat menyebabkan miskonsepsi. Hal itu

disebabkan oleh penjelasan yang keliru/salah, bahasanya sulit

dipahami, terjadinya salah tulis terutama dalam hal rumus, tingkat

kesulitan penulisan buku yang terlalu tinggi bagi siswa, siswa tidak

tahu membaca buku teks, buku fiksi sains kadang-kadang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

21

konsepnya menyimpang demi menarik pembaca, serta gambar

kartun yang sering memuat miskonsepsi.

4) Konteks

Miskonsepsi juga disebabkan oleh pengalaman siswa. Dari

pengalaman yang dialami siswa, mereka dapat menyimpulkan

hal/konsep tertentu, namun konsep tersebut masih salah/keliru,

sehingga terjadilah miskonsepsi. Selain pengalaman, bahasa sehari

hari yang digunakan oleh siswa juga turut menjadi penyebab

terjadinya miskonsepsi. Misalnya konsep tentang suhu dan panas.

Dalam bahasa sehari-hari siswa tidak pernah membedakan

pengertian antara suhu dan panas, mereka menganggap keduanya

mempunyai arti yang sama. Hal yang menyebabkan terjadinya

miskonsepsi dari segi konteks yang lainnya adalah teman lain dan

keyakinan/ajaran agama. Keduanya berpengaruh pada pemahaman

mereka, dan sering kali menyebabkan miskonsepsi.

5) Metode mengajar

Beberapa metode mengajar yang digunakan guru dapat

memunculkan miskonsepsi siswa. Misalnya metode ceramah,

dimana guru hanya menjelaskan dan siswa hanya mendengarkan,

seringkali meneruskan dan menumpuk miskonsepsi, terlebih pada

siswa yang kemampuan kognitifnya kurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

22

Penggunaan analogi dalam mengajarkan konsep sebenarnya

baik dan membantu memudahkan siswa dalam memahami konsep,

tetapi terkadang juga menimbulkan miskonsepsi yang baru.

Metode praktikum juga dapat menimbulkan miskonsepsi,

karena siswa hanya menangkap sejauh yang didapat/dialami dalam

praktikum. Abstraksi yang lebih luas sering sulit ditangkap karena

data-data yang ditemukan dalam praktikum sangat terbatas.

Metode demonstrasi yang selalu menampilkan yang benar,

karena sudah direkayasa, dapat juga membuat siswa salah

mengerti.

d. Cara Mengatasi Miskonsepsi

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membantu siswa

mengatasi miskonsepsi dalam bidang fisika. Unsur yang penting

sebelum membantu mengatasi miskonsepsi siswa adalah mengetahui

penyebab miskonsepsi, sehingga dapat digunakan cara yang tepat.

Secara garis besar langkah yang digunakan untuk membantu

mengatasi miskonsepsi adalah (Suparno, 2005: 55):

1) Mencari atau mengungkap miskonsepsi yang dilakukan siswa.

2) Mencoba menemukan penyebab miskonsepsi tersebut.

3) Mencari perlakuan yang sesuai untuk mengatasi miskonsepsi.

Miskonsepsi dapat disebabkan oleh hal yang berbeda-beda.

Untuk itu, cara atau metode yang digunakan untuk membantu siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

23

juga berbeda-beda, tergantung pada penyebab terjadinya miskonsepsi.

Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan untuk membantu siswa

mengatasi miskonsepsi (Suparno, 2005: 56), yaitu:

1) Mengungkap, Mencari Penyebab, dan Bertindak

Secara umum, cara yang tepat untuk membantu siswa

mengatasi miskonsepsi adalah mencari bentuk kesalahan yang

dimiliki siswa itu, mencari penyebabnya, sehingga dapat

menemukan cara yang sesuai. Langkah pertama yang dilakukan

untuk mengatasi miskonsepsi adalah dengan mengetahui kerangka

berpikir siswa. Langkah kedua adalah mencari tahu penyebab dari

miskonsepsi. Dan yang terakhir adalah mencari cara bagaimana

memperbaiki miskonsepsi siswa.

2) Penyebab Kesalahan dari Siswa

Penyebab kesalahan dari siswa dapat disebabkan oleh banyak

hal yaitu prakonsepsi atau konsep awal sampai dengan minat

belajar siswa. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi

miskonsepsi yang disebabkan oleh hal-hal di atas, dapat dilihat

pada tabel di bawah ini (Suparno, 2005: 57-64).

Tabel 2.1 Penyebab kesalahan dari siswa

Penyebab Cara Mengatasi

Prakonsepsi Dihadapkan pada kenyataan

Pemikiran asosiatif Dihadapkan pada kenyataan dan peristiwa anomali

Pemikiran humanistik Dihadapkan pada kenyataan dan peristiwa anomali

Reasoning tidak lengkap Dilengkapi, dihadapkan pada kenyataan

Intuisi yang salah Dihadapkan pada kenyataan, anomali dan

rasionalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

24

Penyebab Cara Mengatasi

Perkembangan kognitif

siswa

Diajar sesuai dengan level perkembangan; mulai

dengan yang konkret kemudian menuju konsep

abstrak

Kemampuan siswa Dibantu pelan-pelan, melalui proses yang bertahap.

Minat belajar siswa Motivasi, variasi pembelajaran

Sumber: Suparno (2005: 81-82)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa cara

mengatasi miskonsepsi itu berbeda-beda, tergantung dari penyebab

miskonsepsi itu sendiri. Untuk yang disebabkan oleh prakonsepsi,

cara mengatasinya adalah dengan dihadapkan dengan kenyataan.

Siswa yang konsep awalnya tidak tepat perlu dihadapkan pada

pengalaman baru yang berbeda. Dengan melihat dan mengalami

pengalaman yang tidak sesuai dengan prakonsepsi mereka, siswa

akan bingung dan diharapkan akan mengubah konsep awalnya

dengan konsep yang tepat.

Miskonsepsi karena pemikiran asosiatif, pemikiran

humanistik siswa dan intuisi yang salah diatasi dengan cara

dihadapkan pada kenyataan dan peristiwa/pengalaman anomali.

Pengalaman anomali adalah pengalaman nyata yang dihadapkan

pada siswa, yang berbeda dengan konsep yang mereka yakini

benar. Selanjutnya untuk reasoning yang tidak tepat, cara

mengatasinya adalah dengan melengkapi data/informasi yang

diperlukan untuk mengambil kesimpulan serta dihadapkan pada

kenyataan. Jika miskonsepsi disebabkan oleh perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

25

kognitif siswa, maka guru harus mengajarkan materi/konsep sesuai

dengan level perkembangan, yaitu dari hal yang konkret menuju

hal yang bersifat abstrak.

Sementara itu, bagi siswa yang kemampuan dan minat

belajarnya kurang perlu diberi motivasi dan dibantu dengan pelan,

melalui proses yang bertahap. Selain itu, dalam mengajarkan

materi juga perlu dilakukan variasi pembelajaran agar siswa lebih

tertarik dan berminat dalam mengikuti pembelajaran.

3) Penyebab Kesalahan dari Guru

Penyebab miskonsepsi juga dapat berasal dari guru yang

mengajar. Kesalahan atau kekurangan guru dalam mengajar

biasanya ada dua yaitu guru tidak menguasai konsep yang benar

dari bahan fisika dan guru keliru dalam menjelaskan, meskipun

konsep yang diajarkan sudah dikuasainya. Guru yang tidak

menguasai konsep yang benar dapat diatasi dengan cara belajar lagi

dan lebih memahami akan konsep yang benar dari bahan yang akan

diajarkan. Selain itu, akan lebih baik jika guru yang mengajar

adalah guru yang kompeten atau lulusan pendidikan fisika/bidang

yang diajarkan.

Kekeliruan guru dalam menjelaskan konsep juga dapat

menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Guru sebaiknya dapat

menggunakan cara atau metode yang tepat, agar siswa dapat

menangkap/memahami konsep yang diajarkan. Tidak hanya dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

26

hal yang telah disebutkan tadi, ternyata miskonsepsi juga dapat

disebabkan oleh relasi yang kurang baik antara siswa dengan guru.

Relasi yang kurang baik dengan guru dapat menyebabkan siswa

takut, grogi, dan tidak dapat berkonsentrasi. Akibatnya siswa akan

sulit menangkap konsep yang telah diajarkan. Untuk mengatasi hal

tersebut, guru harus dapat membangun relasi yang baik, dengan

melakukan pendekatan dengan siswa (Suparno, 2005: 65-70).

4) Penyebab Kesalahan dari Buku Teks

Miskonsepsi siswa juga dapat disebabkan oleh buku teks

yang digunakan. Buku teks merupakan salah satu sumber belajar

yang pasti digunakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu,

kebenaran isi dan konsep yang ada pada buku teks menjadi hal

yang sangat penting. Beberapa bentuk kesalahan yang ada pada

buku teks adalah penjelasan yang keliru, salah tulis, level kesulitan

tulisan yang kadang tidak sesuai dengan perkembangan siswa,

buku fiksi sains keliru konsep, kartun salah konsep, serta

ketidaktahuan siswa dalam menggunakan buku teks. Penyebab-

penyebab di atas dapat diatasi dengan cara dikoreksi dengan teliti,

dibenarkan, disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa dan

guru hendaknya melatih siswa tentang cara menggunakan buku

teks (Suparno, 2005: 70-72).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

27

5) Penyebab Kesalahan dari Konteks

Miskonsepsi dapat disebabkan oleh pengalaman siswa yang

keliru, bahasa yang digunakan sehari-hari dan lain-lain. Penyebab

miskonsepsi dan cara mengatasinya secara umum dapat dilihat

pada tabel di bawah ini (Suparno, 2005: 72-74).

Tabel 2.2 Penyebab kesalahan dari konteks

Penyebab Cara Mengatasi

Pengalaman siswa yang keliru Dihadapkan pada pengalaman baru

yang sesuai konsep fisika

Bahasa yang digunakan sehari-hari

yang berbeda

Dijelaskan perbedaannya dengan

contoh

Teman diskusi keliru Mengungkapkan hasil dan dikritisi

guru

Keyakinan agama Dijelaskan perbedaannya

Sumber: Suparno (2005: 82)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk

pengalaman siswa yang keliru, guru dapat mengatasinya dengan

memberikan pengalaman baru yang sesuai dengan konsep fisika,

sehingga konsep awal yang salah dapat diperbaiki dengan

mengetahui konsep yang benar. Bahasa sehari-hari yang berbeda

dapat diatasi dengan mendefinisikan istilah-istilah dan konsep-

konsep dengan jelas dan tidak menggunakan bahasa yang ambigu.

Selain dengan menjelaskan perbedaannya akan lebih baik jika guru

melengkapinya dengan contoh sehingga siswa akan lebih paham.

Teman diskusi yang keliru dapat menyebabkan terjadinya

miskonsepsi. Untuk memperbaiki kesalahan yang berasal dari

teman belajar dapat dilakukan dengan cara berikut ini. Pertama,

setelah berdiskusi dengan teman, konsep yang ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

28

diungkapkan di depan kelas. Jika sudah diungkapkan, guru

mengkritisi konsep yang tidak benar dengan memberikan alasan

dan contoh nyata untuk dimengerti siswa. Kemudian guru

membetulkan konsep yang keliru. Sementara itu untuk miskonsepsi

yang disebabkan oleh keyakinan agama sebaiknya guru harus dapat

menjelaskan perbedaannya antara ajaran agama dengan konsep

nyata yang ada melalui contoh yang diberikan.

6) Penyebab Kesalahan dari Cara Mengajar

Ada beberapa kesalahan dan kelemahan beberapa metode

pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar. Hal itu

menyebabkan terjadinya miskonsepsi yang dialami siswa.

Penyebab-penyebab terjadinya miskonsepsi dari segi cara mengajar

dan cara mengatasinya (Suparno, 2005: 74–80) adalah sebagai

berikut.

Tabel 2.3 Penyebab kesalahan dari cara mengajar

Penyebab Cara Mengatasi

Guru hanya dengan metode ceramah

dan menulis di papan tulis

Pembelajaran harus dilakukan dengan

lebih bervariasi, siswa dirangsang

untuk berpikir melalui pertanyaan.

Dalam mengajarkan langsung ke

bentuk matematika (rumus)

Dalam menjelaskan hendaknya

dimulai dengan gejala nyata baru

setelah itu diajarkan rumus.

Tidak mengungkapkan miskonsepsi

siswa.

Guru memberi kesempatan siswa

mengungkapkan gagasan

PR tidak dikoreksi Dikoreksi cepat dan ditunjukkan

salahnya.

Model analogi Ditunjukkan kemungkinan salah

konsep

Model praktikum Dingkapkan hasilnya dan dikomentari

Model diskusi Diungkapkan hasilnya dan

dikomentari

Non multiple intelegences Multiple intelegences

Sumber: Suparno (2005: 81-82)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

29

Tabel di atas menunjukkan berbagai penyebab kesalahan dari

cara mengajar dan cara mengatasi penyebab tersebut. Secara umum

setiap metode mengajar mempunyai kelebihan dan kekurangan

masing-masing. Dalam mengajar guru harus memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya dan

cara mengajar yang digunakan lebih bervariasi.

4. Hakikat Pembelajaran IPA

a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

1) Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu

Pengetahuan atau Sains (Trianto, 2012: 136). Sains berasal dari

bahasa latin yaitu scientia yang berarti saya tahu. Sains dapat

dibagi menjadi 2 yaitu social science (ilmu pengetahuan sosial)

dan natural science (ilmu pengetahuan alam). Namun, dalam

perkembangannya sains hanya diartikan sebagai IPA saja.

IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan,

yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan

pada pengamatan dan deduksi (Trianto, 2012: 136).

Kardi dan Nur dalam Trianto (2013: 136) mengatakan

bahwa IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik

makhluk hidup maupun benda mati yang diamati. IPA merupakan

suatu mata pelajaran yang mempelajari tentang alam semesta,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

30

benda-benda yang ada di permukaan bumi, baik yang dapat

diamati dengan indera maupun yang tidak dapat diamati dengan

alat indera.

Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Wahyana (dalam

Trianto, 2013: 136), menurut beliau IPA merupakan suatu

kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam

penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat peneliti

simpulkan bahwa IPA adalah sebuah ilmu pengetahuan yang

tersusun secara sistematis, secara umum penerapannya terbatas

pada gejala-gejala alam, yang lahir dan berkembang melalui

metode ilmiah serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu,

jujur, terbuka, dan sebagainya.

2) Hakikat IPA

IPA pada hakikatnya dibangun atas dasar produk ilmiah,

proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang juga

sebagai proses, produk, dan prosedur.

a) IPA sebagai Proses

IPA sebagai proses diartikan sebagai semua kegiatan

ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam

maupun untuk menemukan pengetahuan baru (Trianto, 2012:

137).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

31

b) IPA sebagai Produk

IPA sebagai produk diartikan sebagai hasil proses,

berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar

sekolah ataupun sebagai bahan bacaan untuk penyebaran

pengetahuan (Trianto, 2012: 137).

c) IPA sebagai Prosedur

IPA sebagai prosedur artinya dalam IPA terdapat

langkah-langkah dari suatu rangkaian kegiatan/proses/kerja

yang dapat dijadikan sebagai panduan atau metodologi untuk

mengetahui sesuatu (Trianto, 2012: 137).

d) IPA sebagai Sikap

IPA sebagai sikap yaitu sikap ilmiah harus

dikembangkan dalam pembelajaran sains. Hal ini sesuai

dengan sikap yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan dalam

melakukan penelitian dan mengomunikasikan hasil

penelitiannya (Susanto, 2013:167).

3) Nilai-nilai IPA

IPA tidak hanya sebagai proses, produk dan prosedur, IPA

juga mengandung nilai-nilai tertentu yang berguna bagi

masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam IPA antara lain

(Trianto, 2012: 139).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

32

a) Nilai Praktis

Nilai praktis adalah sesuatu yang bermanfaat dan

berharga dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan dari

penemuan-penemuan IPA telah menciptakan sebuah teknologi

baru yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari,

dan dapat membantu mengembangkan penemuan baru.

b) Nilai Intelektual

Nilai intelektual yang dimaksud adalah metode ilmiah

yang digunakan dalam IPA dapat memberikan kepuasan

intelektual. Kepuasan intelektual tesebut dapat terjadi jika

seseorang berhasil memecahkan masalah. Metode ilmiah

dalam IPA dapat digunakan untuk memecahkan masalah

melalui berbagai keterampilan dan sikap ilmiah yang

diajarkan.

c) Nilai Sosial-Budaya-Ekonomi-Politik

IPA mempunyai nilai-nilai sosial-ekonomi-politik berarti

kemajuan IPA dan teknologi suatu bangsa menyebabkan

bangsa tersebut memperoleh kedudukan yang kuat dalam

percaturan ekonomi-sosial-politik internasional.

d) Nilai Kependidikan

IPA memiliki nilai pendidikan karena IPA dapat menjadi

alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Nilai-nilai yang

diajarkan dalam IPA antara lain: kecakapan bekerja dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

33

berpikir secara teratur dan sistematis menurut metode ilmiah;

keterampilan dalam mengadakan pengamatan dan

mempergunakan peralatan untuk memecahkan masalah, serta

memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan

masalah.

b. Hakikat Pembelajaran IPA

Hakikat pembelajaran IPA merujuk pada hakikat IPA. Nilai-

nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA menurut

Trianto (2012: 141):

1) Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis

menurut langkah-langkah metode ilmiah.

2) Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan,

mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah.

3) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan

masalah baik dalam kaitannya dengan pelajaran sains maupun

kehidupan.

Hakikat dan tujuan pembelajaran IPA (Depdiknas; 2003: 2) yaitu:

1) Memberikan kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk

meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan YME.

2) Memberikan pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan konsep,

fakta yang ada di alam, hubungan saling ketergantungan, dan

hubungan antara sains dan teknologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

34

3) Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan,

memecahkan masalah dan melakukan observasi.

4) Sikap ilmiah antara lain skeptis, kritis, sensitif, obyektif, jujur,

terbuka, benar, dan dapat bekerja sama.

5) Kebiasaan mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif

dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains untuk

menjelaskan berbagai peristiwa alam.

6) Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari

keindahan keteraturan perilaku alam serta penerapannya dalam

teknologi.

Dari uraian di atas, semakin jelas bahwa hakikat pembelajaran

IPA lebih ditekankan pada keterampilan proses, sehingga siswa dapat

menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori, dan

sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif

terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan.

5. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan

sangat bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari dirinya dan alam

sekitarnya. Beberapa kompetensi yang harus dicapai siswa kelas III-VI

menurut Permendikbud No. 64 Tahun 2013 antara lain: 1) menunjukkan

sikap ilmiah: rasa ingin tahu, jujur, logis, kritis, dan disiplin; 2)

mengajukan pertanyaan: apa, mengapa, dan bagaimana; 3) melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

35

pengamatan obyek IPA dengan menggunakan panca indera; 4)

menceritakan hasil pengamatan IPA dengan bahasa yang jelas.

Pembelajaran IPA untuk tingkat SD dilakukan melalui pengamatan

langsung, sehingga siswa dapat lebih paham dan akan memperkuat ingatan

siswa. Pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan

kehidupan sehari-hari (Samatowa, 2011: 6). Guru memberikan kesempatan

bagi siswa agar mereka dapat mengeluarkan ide/gagasan dan dapat

mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum mereka pahami,

membangun rasa ingin tahu siswa, membangun dan melatih siswa agar

menguasai keterampilan yang diajarkan. Selain itu, guru juga harus

memvariasi pembelajaran dengan menggunakan metode yang cocok dan

menggunakan media yang menarik perhatian siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran IPA di SD harus dapat membuka kesempatan bagi siswa

untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui pembelajaran,

observasi, dan eksperimen yang dilakukan. Hal tersebut dapat membantu

siswa dalam mengembangkan keterampilan siswa terutama keterampilan

proses.

6. Pembelajaran IPA di SD kelas V semester 2

Berikut ini merupakan materi IPA yang dipelajari pada kelas V SD

semester 2:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

36

a. Konsep Gaya

Azmiyawati (2008:82-93) menyatakan beberapa macam gaya

berdasarkan sumbernya antara lain:

1) Gaya Gravitasi

Gaya gravitasi adalah kekuatan atau tarikan yang dimiliki

oleh benda yang memiliki massa. Faktor-faktor yang

mempengaruhi gaya gravitasi yaitu:

a) Gaya gravitasi dapat menimbulkan energi gerak.

b) Kekuatan gaya gravitasi bumi terhadap benda tergantung pada

jarak benda dari pusat. Semakin jauh jarak benda dari bumi,

gaya gravitasi yang memengaruhinya semakin kecil.

c) Benda yang lebih luas permukaannya akan lebih lambat jatuh

ke bawah.

d) Arah gaya gravitasi berlawanan dengan gaya gesek. Gaya

gesek bersifat menahan gerak benda sehingga gerak jatuhnya

benda lebih lambat. Arah gaya gesek berlawanan dengan gaya

yang ditahannya.

2) Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang dihasilkan oleh permukaan

kasar untuk melawan gaya yang menggerakkan suatu benda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gesek yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

37

a) Pada permukaan licin, gaya gesekan yang terjadi juga kecil.

Akibatnya, benda itu semakin mudah bergerak pada

permukaan tersebut.

b) Memperhalus permukaan benda yang bergesekan dapat

memperkecil gaya gesek.

c) Benda yang lebih halus akan menimbulkan gaya gesek yang

lebih kecil.

d) Semakin kecil luas permukaan benda yang bersentuhan, gaya

geseknya semakin kecil.

3) Gaya Magnet

Gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh magnet.

Magnet adalah sejenis logam yang dapat menarik atau menempel

pada logam besi atau baja. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya

magnet yaitu:

a) Magnet hanya menarik benda-benda tertentu, yaitu benda yang

terbuat dari logam.

b) Apabila magnet didekatkan pada benda yang terbuat dari

logam, akan timbul gaya gerak sehingga benda tersebut tertarik

menuju magnet atau tertolak menjauhi magnet.

c) Apabila antara benda logam dengan magnet terdapat

penghalang, pengaruh gaya magnet dipengaruhi oleh ketebalan

penghalang, jarak antara benda logam dengan magnet, dan

jenis benda penghalang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

38

b. Konsep Pesawat Sederhana

Pesawat adalah alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan

manusia. Pesawat dapat memperkecil gaya yang dikeluarkan. Pesawat

ada yang rumit dan ada yang sederhana. Pesawat rumit tersusun atas

pesawat-pesawat sederhana. Pesawat sederhana adalah alat-alat bantu

sederhana yang membantu meringankan pekerjaan manusia.

Pada prinsipnya, pesawat sederhana terbagi menjadi empat

macam, yaitu pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda berporos.

Fungsi pesawat sederhana adalah untuk mengubah energi, mengubah

arah gaya, memindahkan energi, menghemat energi, menghemat

waktu, serta memudahkan pekerjaan manusia (Hermana, 2009:122-

126).

1) Tuas atau Pengungkit

Tuas disebut juga pengungkit. Pada pengungkit terdapat

kuasa, beban, dan titik tumpu. Kuasa adalah gaya yang bekerja

pada pengungkit. Beban adalah berat benda. Titik tumpu adalah

tempat beban bertumpu.

a) Pengungkit Jenis Pertama

Pengungkit jenis pertama adalah pengungkit dengan jenis

posisi titik tumpu berada di antara beban dan kuasa. Contoh

pengungkit jenis pertama adalah jungkat-jungkit, pompa air

tangan, gunting, linggis pencabut paku, pemotong kuku, dan

tang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

39

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Pengungkit Jenis Pertama

Sumber: Azmiyawati (2008:99)

Gambar di atas menunjukkan prinsip kerja pengungkit

pertama, dimana posisi titik tumpu berada di antara beban dan

kuasa

b) Pengungkit Jenis Kedua

Pengungkit jenis kedua adalah pengungkit dengan jenis

beban berada di antara titik tumpu dan kuasa. Contoh

pengungkit jenis kedua adalah alat pembuka tutup botol,

gerobak dorong, pemecah biji-bijian, pemotong kertas, dan

pembuka kaleng.

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Pengungkit Jenis Kedua

Sumber: Azmiyawati (2008:99)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

40

Gambar di atas menunjukkan prinsip kerja pengungkit

pertama, dimana posisi beban diantara titik tumpu dan kuasa.

c) Pengungkit Jenis Ketiga

Pengungkit jenis ketiga adalah pengungkit dengan kuasa

berada di antara titik tumpu dan beban. Contoh pengungkit

jenis ketiga antara lain sekop, pinset, sapu, gagang pancing,

pemukul bola, dan stapler.

Gambar 2.3 Prinsip Kerja Pengungkit Jenis Ketiga

Sumber: Azmiyawati (2008:100)

Gambar 2.3 menunjukkan prinsip kerja pengungkit jenis

ketiga, dimana posisi kuasa terletak di antara titik tumpu dan

beban.

2) Katrol

Katrol adalah roda yang berputar pada porosnya. Pada tepi

roda dikaitkan tali. Katrol digunakan untuk mengangkat atau

menarik benda. Ada tiga macam katrol yang biasa digunakan, yaitu

katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

41

a) Katrol Tetap

Katrol tetap adalah katrol yang tidak berubah posisinya

ketika digunakan untuk memindahkan benda. Katrol

ditambatkan pada tempat tertentu dan posisi katrol tidak

berubah. Tali atau rantai dililitkan pada lingkaran berlekuk.

Pada ujung tali ditarik kuasa ke bawah. Contoh katrol tetap

adalah kerekan pada sumur timba atau katrol pengangkat

barang.

Gambar 2.4 Contoh penggunaan katrol tetap (a) katrol pada

tiang bendera, (b) katrol pada sumur timba

Sumber: Sulistyanto (2008:117)

Gambar di atas menunjukkan katrol tetap. Gambar (a)

menunjukkan katrol pada tiang bendera dan katrol (b)

menunjukkan katrol pada sumur timba.

b) Katrol Bebas

Katrol bebas adalah katrol yang berubah posisinya ketika

digunakan untuk memindahkan benda. Pada katrol bebas,

a b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

42

beban digantungkan di tengah-tengah katrol. Salah satu ujung

talinya terikat, sedangkan pada ujung tali lainnya dapat ditarik

ke atas. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat

pengangkat peti kemas di pelabuhan.

Gambar 2.5 Katrol Bebas

Sumber: Sulistyanto (2008:118)

Gambar di atas menunjukkan katrol bebas, dengan beban

digantungkan di tengah-tengah katrol dan salah satu ujung

talinya terikat.

c) Katrol Majemuk

Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan

katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada

katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu

ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung

tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta

bergeraknya katrol bebas ke atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

43

Gambar 2.6 Katrol Majemuk

Sumber: Sulistyanto (2008:118)

Gambar di atas menunjukkan prinsip kerja katrol majemuk

3) Bidang Miring

Bidang miring digunakan untuk memudahkan memindahkan

benda. Dengan bantuan bidang miring gaya yang dikeluarkan

untuk mendorong benda menjadi lebih kecil daripada diangkat,

walaupun lintasan yang ditempuh menjadi lebih panjang.

Prinsip kerja bidang miring juga dapat ditemukan pada

beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng,

sekrup, paku ulir, baut, dan mata gergaji.

4) Roda Berporos

Roda berporos adalah roda berbentuk silinder yang

dihubungkan dengan sebuah poros. Roda dan poros berputar

bersama-sama. Contoh penggunaan roda berporos terdapat pada

roda sepeda, roda gerobak, setir mobil, setir kapal, dan gerinda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

44

c. Konsep Cahaya

Cahaya berasal dari sumber cahaya. Semua benda yang dapat

memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya

adalah matahari, lampu, senter, dan bintang. Cahaya memiliki sifat

merambat lurus, menembus benda bening, dapat dipantulkan, dan

dapat dibiaskan (Azmiyawati 2008:110-116).

1) Cahaya merambat lurus

Jika posisi matahari berada di sebelah timur atau di sebelah

barat, sering tampak seberkas cahaya matahari menerobos celah-

celah dedaunan. Berkas cahaya matahari akan tampak terlihat

merambat lurus. Begitu pula jika melihat permainan sinar laser,

akan tampak sinar lurus.

2) Cahaya dapat menembus benda bening

Benda yang disimpan di dalam kotak kaca dapat dilihat

dengan jelas. Akan tetapi, benda yang disimpan di dalam kotak

kayu atau besi tidak dapat dilihat. Alasannya bahan kaca dapat

dilalui cahaya, sedangkan bahan kayu atau besi tidak dapat dilalui

cahaya. Ini menunjukkan bahwa cahaya dapat menembus benda

bening.

3) Cahaya dapat dipantulkan

Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur

(pemantulan difus) dan pemantulan teratur. Pemantulan baur

terjadi apabila cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

45

rata. Pada pemantulan ini, sinar pantul arahnya tidak beraturan.

Sementara itu, pemantulan teratur terjadi jika cahaya mengenai

permukaan yang rata, licin, dan mengilap. Permukaan yang

mempunyai sifat seperti ini misalnya cermin. Pada pemantulan ini

sinar pantul memiliki arah yang teratur.

Gambar 2.7 Pemantulan cahaya (a) pemantulan baur (difusi), (b)

pemantulan teratur

Sumber: Azmiyawati (2008:112)

Gambar di atas menunjukkan pemantulan cahaya. Gambar (a)

merupakan pemantulan baur, dan gambar (b) merupakan

pemantulan teratur.

4) Cahaya dapat dibiaskan

Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati

medium rambatan yang berbeda disebut pembiasan. Apabila

cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih

rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya

cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya

merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat,

a b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

46

cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya

merambat dari air ke udara.

d. Konsep Cermin

Cermin merupakan salah satu benda yang memantulkan cahaya.

Berdasarkan bentuk permukaannya ada cermin datar dan cermin

lengkung. Cermin lengkung ada dua macam, yaitu cermin cembung

dan cermin cekung.

1) Cermin datar

Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya

datar dan tidak melengkung. Cermin datar biasa digunakan untuk

bercermin.

Gambar 2.8 Cermin Datar

Sumber: Azmiyawati (2008:112)

Gambar di atas menunjukkan pemantulan pada cermin

datar. Bayangan pada cermin datar mempunyai sifat-sifat

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

47

a) Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran

benda.

b) Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke

cermin.

c) Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda. Misalnya

tangan kirimu akan menjadi tangan kanan bayanganmu.

d) Bayangan tegak seperti bendanya.

e) Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan

dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap

oleh layar.

2) Cermin cembung

Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang

pantulnya melengkung ke arah luar. Cermin cembung biasa

digunakan untuk spion pada kendaraan bermotor.

Gambar 2.9 Cermin Cembung

Sumber: Azmiyawati (2008:113)

Gambar di atas menjukkan pemantulan yang terjadi pada

cermin cembung. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

48

tegak, dan lebih kecil (diperkecil) daripada benda yang

sesungguhnya.

3) Cermin cekung

Cermin cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya

melengkung ke arah dalam. Cermin cekung biasanya digunakan

sebagai reflektor pada lampu mobil dan lampu senter. Sifat

bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung sangat

bergantung pada letak benda terhadap cermin.

a) Jika benda dekat dengan cermin cekung, bayangan benda

bersifat tegak, lebih besar, dan semu (maya).

b) Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan benda

bersifat nyata (sejati) dan terbalik.

Gambar 2.10 (a) Cermin cekung, (b) contoh cermin cekung yang

digunakan pada reflektor lampu senter

Sumber: Azmiyawati (2008:114)

Gambar 2.10 tersebut menunjukkan cermin cekung. Gambar

(a) menunjukkan pemantulan pada cermin cekung, dan gambar (b)

menunjukkan penggunaan cermin cekung pada lampu senter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

49

e. Konsep Pemanfaatan Sifat-sifat Cahaya dalam Karya Sederhana

Sulistyanto (2008:139-141) menyatakan beberapa pemanfaatan

sifat-sifat cahaya yang dapat dibuat suatu karya atau model

menggunakan peralatan yang sederhana antara lain:

1) Periskop

Periskop adalah sejenis teropong yang biasanya terdapat pada

kapal selam untuk mengamati keadaan di permukaan laut. Periskop

dapat digunakan untuk melihat benda yang berada di atas batas

pandang.

Alat dan bahan yang digunakan adalah 2 kotak pasta gigi, lem,

selotip, cutter, pensil, penggaris dan 2 cermin datar ukuran 3 cm x

3 cm. Cara membuatnya adalah sebagai berikut

a) Buatlah persegi pada bagian depan atas kotak dengan ukuran 3

cm × 3 cm.

b) Lubangi bagian persegi tersebut dengan menggunakan cutter.

c) Letakkan cermin pada bagian atas tersebut dengan posisi

miring dan bagian depan cermin menghadap ke bawah dan

rekatkan dengan selotip.

d) Buatlah persegi pada bagian bawah belakang kotak dengan

ukuran 3 cm × 3 cm.

e) Lubangi bagian persegi tersebut dengan menggunakan cutter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

50

f) Letakkan cermin pada bagian bawah tersebut dengan posisi

miring dan bagian depan cermin menghadap ke atas dan

rekatkan dengan selotip.

g) Potong kotak pasta gigi lainnya menjadi tiga bagian yang sama

panjang dengan alas dan tutup yang terbuka.

h) Tutup kedua lubang yang ada pada bagian depan dan belakang

periskop dengan potongan kotak yang telah disiapkan.

Rekatkan dengan menggunakan lem atau selotip.

2) Kaca pembesar sederhana

Kaca pembesar atau lebih dikenal dengan lup merupakan alat

yang digunakan untuk melihat benda-benda atau tulisan yang

berukuran kecil. Alat ini biasanya digunakan oleh tukang arloji/jam

untuk memperbaiki arloji/ jam tersebut.

Alat dan bahan yang diperlukan antara lain bola lampu yang

tidak terpakai, air jernih, obeng, karet balon, tang, dan karet

gelang. Cara membuatnya yang pertama lubangi bagian belakang

bola lampu dengan menggunakan obeng dan tang. Kedua,

bersihkan bagian dalamnya hingga bersih. Yang terakhir,

masukkan air bening ke dalam bola lampu, tutup bagian

belakangnya dengan menggunakan karet bekas balon mainan dan

ikatlah karet tersebut dengan menggunakan karet gelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

51

f. Konsep Batuan

Azmiyawati (2008:125-128) menyatakan bahwa berdasarkan

proses terbentuknya, terdapat tiga jenis batuan yang menyusun lapisan

kerak bumi. Tiga jenis batuan tersebut yaitu batuan beku (batuan

magma atau vulkanik), batuan endapan (batuan sedimen), dan batuan

malihan (batuan metamorf).

1) Batuan beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang

membeku. Magma merupakan benda cair yang sangat panas dan

terdapat di perut bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi

disebut lava. Yang termasuk dalam batuan beku antara lain batu

oksidan, batu granit, batu basal, batu andesit, dan batu apung.

2) Batuan endapan

Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan

hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan

yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.

Yang termasuk batu endapan adalah batu konglomerat, batu breksi,

batu pasir, batu serpih, dan batu kapur.

3) Batuan malihan

Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen yang

mengalami perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini

mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari

dalam bumi. Jika mendapat panas terus-menerus, batuan ini akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

52

berubah menjadi batuan malihan. Yang termasuk batu malihan

yaitu batu genes, batu marmer, dan batu sabak.

g. Konsep Pembentukan Tanah

Tanah terbentuk akibat adanya pelapukan batuan. Ada tiga jenis

pelapukan, yaitu pelapukan mekanik atau pelapukan fisika, pelapukan

kimia, dan pelapukan biologi (Hermana, 2009:163-165).

1) Pelapukan fisika

Pelapukan fisika disebabkan oleh iklim atau cuaca, suhu,

angin, dan air. Perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan

malam menyebabkan batuan mudah melapuk. Udara pada siang

hari sangat panas, pada malam hari sangat dingin. Kejadian

semacam ini biasanya terjadi di daerah gurun pasir.

Pelapukan fisika juga dapat disebabkan oleh angin dan air.

Deburan ombak laut di pantai dapat menghancurkan batuan. Proses

hancurnya batuan di tepi pantai akibat hantaman ombak laut

disebut abrasi. Sedangkan batuan yang melapuk karena terpaan

angin dan gesekan air disebut erosi.

2) Pelapukan kimia

Pelapukan batuan juga dapat terjadi karena proses kimia. Air

dapat melarutkan berbagai zat termasuk batuan. Ada batuan yang

mengandung besi, sehingga batuan tersebut akan cepat berkarat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

53

dan mudah melapuk. Unsur besi mudah bereaksi dengan oksigen

dan air.

Air hujan kadang-kadang juga mengandung zat asam. Air

hujan yang bercampur dengan gas-gas sisa buangan industri atau

pabrik dapat mengakibatkan hujam asam. Hujan asam ini

mengakibatkan kerusakan pada batuan.

3) Pelapukan biologi

Pelapukan biologi dapat terjadi karena adanya aktivitas

tumbuhan-tumbuhan, hewan, dan manusia. Biasanya lumut kerak

menempel pada batu-batuan yang basah dan lembab. Lumut kerak

ini akan mengeluarkan zat asam yang sedikit demi sedikit dapat

menghancurkan batuan yang ditempelinya. Akibatnya permukaan

batuan menjadi hancur, kemudian melapuk seperti tanah.

Akar dari suatu tumbuh-tumbuhan, dapat pula

menghancurkan batuan yang kemudian menjadi tanah. Jadi, tanah

adalah hasil campuran pelapukan batuan, pembusukan sisa-sisa

makhluk hidup, udara, dan air.

h. Konsep Struktur Permukaan Bumi

Menurut para ahli geologi, struktur bumi kita dari luar sampai

dalam adalah atmosfer, kerak bumi (lithosfer), selubung (mantel)

bumi, inti bumi luar, dan inti bumi dalam (Hermana, 2009:158-159).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

54

1) Atmosfer

Permukaan bumi diselimuti oleh lapisan atmosfer. Atmosfer

sebagai pelindung dari pancaran sinar dan panas matahari.

Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer,

mesosfer, termosfer, dan eksosfer.

2) Lithosfer

Lithosfer disebut juga kulit bumi atau kerak bumi. Lithosfer

ini kira-kira memiliki ketebalan 8-40 km. Pada ketebalan 16 km

terdiri dari batuan. Pada bagian atas kerak bumi, batuan mengalami

pelapukan dan membentuk tanah.

3) Lapisan selubung (mantel) bumi

Mantel bumi memiliki ketebalan sekitar 2.900 km. Mantel ini

terdiri dari bahan batuan yang padat. Lapisan ini mengandung

bahan mineral dan silikat.

4) Lapisan inti bumi luar

Lapisan ini memanjang setebal 2.250 km. Di inti bumi luar,

terdapat lava pijar yang super panas. Jadi lapisan ini berupa zat

cair, suhunya kurang lebih 2.2000C. Lava ini diyakini terdiri dari

unsur besi dan nikel.

5) Lapisan inti bumi dalam

Inti bumi bagian dalam memiliki ketebalan sampai pusat

bumi setebal 1300 km. Diyakini inti bumi dalam ini berupa bola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

55

pejal yang terbuat dari bahan yang sangat padat tersusun dari unsur

besi dan nikel.

7. Tingkat Pendidikan Orang tua

Ada beberapa pengertian tingkat yang ada dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Pertama, tingkat adalah susunan yang berlapis-lapis

atau berlenggak-lenggek seperti lenggek rumah, tumpuan pada tangga

(jenjang). Tingkat juga berarti tinggi rendah martabat (kedudukan,

jabatan) derajat, taraf, kelas (Salim, 1991: 107-108). Sementara itu ada

juga yang mengatakan bahwa tingkat dapat diartikan sebagai babak, fase,

stadium, tahap, taraf (Endarmoko, 2009: 672).

Dari beberapa pengertian tentang tingkat dapat disimpulkan bahwa

tingkat merupakan jenjang.

Pengertian pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah proses pengubahan cara berpikir atau tata laku seseorang atau

sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan latihan, proses perbuatan, dan cara mendidik (Tim

penyusun kamus pusat bahasa, 2005: 263). Sementara itu ada juga yang

mengatakan bahwa pendidikan adalah menunjukkan bimbingan, didikan,

edukasi, kuliah, kursus, pelatihan (Endarmoko, 2009:156). Menurut UU

No. 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

56

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan adalah usaha seseorang atau sekelompok orang yang dengan

sadar dan terencana bertujuan untuk mengembangkan potensi diri baik

secara intelektual maupun emosional, dan berbagai keterampilan lainnya

dengan cara yang mendidik.

Tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan

dicapai dan kemampuan yang akan dikembangkan (Ihsan, 2001: 22).

Tingkat pendidikan merupakan jenjang yang ditempuh peserta didik

dalam mengembangkan potensi diri baik secara intelektual maupun

emosional dan berbagai keterampilan lainnya. Sehingga, tingkat

pendidikan orang tua adalah jenjang yang ditempuh orang tua dalam

mengembangkan potensi diri baik secara intelektual maupun emosional

dan berbagai keterampilan lainnya. Pendidikan dilihat dari sudut

tingkatannya menurut Hasbullah (1999: 52-53).

a. Pendidikan Pra sekolah

Pendidikan pra sekolah adalah suatu penyelenggaraan yang

diperuntukkan bagi anak-anak sebelum memasuki jenjang

pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

57

b. Pendidikan Dasar

1) Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI).

2) Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah

(MTs).

c. Pendidikan Menengah

1) Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Kejuruan.

2) Madrasah Aliyah (MA).

d. Pendidikan Tinggi

1) Akademi

2) Institut

3) Sekolah Tinggi

4) Universitas

Keluarga merupakan tempat pertama anak memperoleh pendidikan.

Hal yang diajarkan di lingkungan rumah, akan membentuk kepribadian anak.

Pendidikan di lingkungan keluarga paling banyak diperoleh dari orang tuanya

(Wulandari, 2014:21).

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, ilmu pengetahuan yang

dimilikinya pastinya akan semakin bertambah. Orang tua yang mempunyai

latar belakang pendidikan yang berbeda, pasti cara membimbing anaknya

dalam belajar juga berbeda (Wulandari, 2014:21). Sedikit banyak tingkat

pendidikan orang tua akan berpengaruh pada potensi/kepandaian anaknya

yang terlihat dari prestasi belajarnya.. Namun tingginya tingkat pendidikan

orang tua siswa, tidak sepenuhnya menjamin siswa tersebut tidak akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

58

mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi terjadi di semua jenjang pendidikan

dan dapat terjadi di mana-mana (Suparno, 2005: 135). Miskonsepsi yang

terjadi disebabkan oleh beberapa hal, yaitu siswa, guru, buku teks, konteks,

dan metode mengajar (Suparno, 2005: 29). Jadi belum tentu siswa yang

mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan yang tinggi, tidak akan

mengalami miskonsepsi, dan sebaliknya. Siswa yang mempunyai orang tua

dengan tingkat pendidikan yang tinggi, bisa saja siswa tersebut mengalami

miskonsepsi.

B. Penelitian yang Relevan

Pujayanto, dkk (2009) meneliti tentang “Profil Miskonsepsi Siswa SD

Pada Konsep Gaya dan Cahaya”. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk

mengetahui ada tidaknya miskonsepsi pada konsep Gaya dan Cahaya yang

dimiliki siswa Kelas V SD di Kecamatan Tasikmalaya Kabupaten

Karanganyar; 2) untuk mengetahui profil pada konsep Gaya dan Cahaya pada

siswa Kelas V SD di Kecamatan Tasikmalaya Kabupaten Karanganyar.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian expost facto.

Data diperoleh melalui tes yang dilakukan pada 50 siswa yang menjadi

sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa memiliki

miskonsepsi pada konsep Gaya dan Cahaya dengan tingkat yang berbeda

beda. Adapun profil miskonsepsi yang dimiliki sebagian besar siswa (lebih

dari 30%) adalah sebagai berikut: l). Gaya hanya akan mempercepat gerak

benda, tidak dapat memperlambat gerak; 2). Gaya tidak dapat rnembelokkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

59

arah gerak benda; 3). Gaya magnet selalu berupa tarikan, sedangkan gaya

gravitasi dapat berupa tarikan maupun dorongan; 4). Berat benda di bumi

sama dengan berat benda di bulan, karena massa benda di bumi sama dengan

di bulan. 5). Setiap dua benda yang bersentuhan mengalami gaya gesekan; 6).

Batang besi hanya dapat dijadikan magnet dengan digosok magnet dan batang

besi tidak dapat dijadikan magnet dengan cara induksi); 7). Pesawat

sederhana dapat memperkecil energi yang digunakan dalam bekerja; 8).

Cahaya tidak dapat dipantulkan oleh setiap permukaan; 9). Di dalam sebuah

medium cahaya dapat dibiaskan; 10). Benda dapat dilihat, jika ada cahaya

dari mata sampai ke benda; 11). Benda dapat dilihat, apabila benda tersebut

sumber cahaya; l2). Cahaya lampu neon dapat diurai menjadi cahaya warna

pelangi, karena cahaya lanpu neon adalah cahaya putih seperti cahaya putih

matahari.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti

adalah sama-sama meneliti tentang miskonsepsi IPA pada siswa kelas V SD,

instrumen yang digunakan berupa tes. Perbedaannya terdapat pada metode

penelitian yang digunakan. Jika penelitian ini menggunakan metode expost

facto, penelitian yang akan dilakukan peneliti menggunakan metode

kuantitatif survei. Selain itu, konsep yang diteliti juga lebih luas, bukan hanya

tentang Gaya dan Cahaya.

Wardani (2014) meneliti dengan judul Identifikasi Miskonsepsi Siswa

terhadap Konsep-konsep IPA Biologi Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini

adalah utuk mengidentifikasi profil jenis kesalahan konsep pada siswa. Jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

60

penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan

data menggunakan tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kesalahan konsep yang terjadi pada siswa SD kelas V relatif cukup tinggi

bahkan persentase konsep yang teridentifikasi salah konsep sebesar 85%.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah sama-sama

meneliti tentang miskonsepsi yang terjadi di tingkat SD, sama-sama

menggunakan tes sebagai teknik pengumpulan datanya, dan subyek

penelitiannya sama-sama siswa SD kelas V. Perbedaannya terletak pada jenis

penelitian dan obyek penelitiannya. Jika penelitian ini merupakan penelitian

kualitatif dan yang menjadi obyek penelitiannya adalah IPA Biologi,

penelitian yang dilakukan peneliti merupakan jenis penelitian kuantitatif

survei dan yang menjadi obyeknya adalah IPA Fisika.

Suryanto dan Hewidanti (2002) meneliti tentang “Pemahaman Murid

Sekolah Dasar (SD) terhadap Konsep-Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Berbasis Biologi: Suatu Diagnosis Adanya Miskonsepsi”. Tujuan penelitian

ini adalah untuk: 1) mengetahui pemahaman murid SD terhadap konsep-

konsep IPA berbasis biologi, 2) mengidentifikasi adanya miskonsepsi, dan 3)

mencari penyebab miskonsepsi berdasarkan pola jawaban yang diberikan.

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan tes. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa miskonsepsi masih banyak terjadi pada konsep-konsep

yang teliti.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti

adalah sama-sama meneliti tentang miskonsepsi siswa SD dan sama-sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

61

menggunakan tes sebagai teknik pengumpulan datanya. Perbedaannya

terletak pada obyek penelitiannya, jika obyek penelitian ini adalah IPA

Biologi, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti tentang IPA Fisika.

Hafizah, dkk (2014) meneliti tentang Analisis Miskonsepsi Siswa

Melalui Tes Multiple Choice Menggunakan Certainty of Response Index pada

Mata Pelajaran Fisika MAN 1 Bukittinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis miskonsepsi yang terjadi pada siswa melalui tes multiple choice

menggunakan metode CRI pada siswa kelas X MAN 1 Bukittinggi. Penelitian

ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas X cukup

tinggi.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti

adalah sama-sama meneliti tentang miskonsepsi Fisika, sama-sama

menggunakan metode penelitian kuantitatif. Perbedaannya yang menjadi

subyek penelitiannya adalah siswa SMA, sedangkan penelitian yang

dilakukan peneliti subyek penelitiannya adalah siswa SD kelas V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

62

Penelitian yang relevan yang dipakai dalam penelitian ini dapat dilihat

pada literatur map pada gambar 2.11 di bawah ini.

Gambar 2.11 Literatur map penelitian

Gambar 2.11 di atas menunjukkan hubungan antara penelitian yang

relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti.

PENELITIAN TENTANG MISKONSEPSI

Pujayanto, dkk (2009)

tentang “Profil

Miskonsepsi Siswa SD

Pada Konsep Gaya dan

Cahaya”. Tujuan

penelitian ini adalah 1)

untuk mengetahui ada

tidaknya miskonsepsi

pada konsep Gaya dan

Cahaya yang dimiliki

siswa Kelas V SD di

Kecamatan

Tasikmalaya Kabupaten

Karanganyar; 2) untuk

mengetahui profil pada

konsep Gaya dan

Cahaya pada siswa

Kelas V SD di

Kecamatan

Tasikmalaya Kabupaten

Karanganyar.

Wardani (2014) tentang

Identifikasi

Miskonsepsi Siswa

terhadap Konsep-

Konsep IPA Biologi

Sekolah Dasar. Tujuan

penelitian ini adalah

utuk mengidentifikasi

profil jenis kesalahan

konsep pada siswa.

Suryanto dan Hewidanti

(2002) tentang

“Pemahaman Murid

Sekolah Dasar (SD)

terhadap Konsep-

Konsep Ilmu

Pengetahuan Alam

(IPA) Berbasis Biologi:

Suatu Diagnosis

Adanya Miskonsepsi”.

Tujuan penelitian ini

adalah untuk: 1)

mengetahui pemahaman

murid SD terhadap

konsep-konsep IPA

berbasis biologi, 2)

mengidentifikasi

adanya miskonsepsi,

dan 3) mencari

penyebab miskonsepsi

berdasarkan pola

jawaban yang

diberikan.

Hafizah, dkk (2014)

tentang Analisis

Miskonsepsi Siswa

Melalui Tes Multiple

Choice Menggunakan

Certainty of Response

Index pada Mata

Pelajaran Fisika MAN 1

Bukittinggi. Tujuan

penelitian ini adalah

untuk menganalisis

miskonsepsi yang

terjadi pada siswa

melalui tes multiple

choice menggunakan

metode CRI pada siswa

kelas X MAN 1

Bukittinggi.

Indriati, (2015) tentang “Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V Semester 2 SD

Negeri se-Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Tujuan penelitian ini adalah

untuk 1) mendeskripsikan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD semester 2

se-Kecamatan Depok, 2) mengetahui adanya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika

dilihat dari tingkat pendidikan orang tua siswa siswa kelas V SD semester 2 se-

Kecamatan Depok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

63

C. Kerangka Berpikir

IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara

sistematik, dan penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam

(Trianto, 2013: 136). IPA mengajarkan berbagai keterampilan dan sikap

ilmiah yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. IPA menjadi mata

pelajaran yang diajarkan sejak tingkat Sekolah Dasar. IPA memuat banyak

konsep dan materi. Untuk tingkat SD sendiri materi yang diajarkan adalah

tentang makhluk hidup dan proses kehidupan, benda dan sifat-sifatnya, energi

dan perubahannya, serta bumi dan alam semesta.

Dari sekian banyak materi yang diajarkan ada beberapa siswa yang

salah konsep dalam memahami materi. Kesalahan konsep yang dialami ini

disebut miskonsepsi. Hal yang sama juga dialami beberapa siswa kelas V SD.

Masing-masing siswa mengalami miskonsepsi yang berbeda, dengan tingkat

pemahaman konsep yang berbeda-beda pula. Miskonsepsi yang terjadi bisa

disebabkan oleh beberapa hal.

Miskonsepsi dapat terjadi di mana-mana (Suparno, 2005: 135).

Miskonsepsi dapat terjadi di dalam pendidikan formal maupun di luar

pendidikan formal. Apabila miskonsepsi terjadi saat anak menempuh

pendidikan formal/sekolah, maka miskonsepsi dapat disebabkan guru, metode

mengajar dan buku/ bahan ajar yang digunakan. Sebenarnya tidak hanya

guru, metode mengajar dan bahan ajar yang menyebabkan miskonsepsi, tetapi

juga dapat disebabkan oleh konteks dan siswa itu sendiri, misalnya konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

64

awal yang dimiliki siswa, tingkat perkembangan siswa, serta minat belajar

siswa (Suparno, 2005: 29).

Miskonsepsi juga terjadi di luar pendidikan formal yaitu di lingkungan

rumah. Siswa biasanya saat ada tugas yang tidak dapat dikerjakan maka akan

bertanya pada orang tua. Dalam hal ini, miskonsepsi yang dialami oleh siswa

bisa disebabkan oleh pengetahuan orang tua. Misalnya jika orang tua tidak

paham akan materi yang ditanyakan anak, bisa saja orang tua membuat anak

tersebut mengalami miskonsepsi, jadi hal yang diajarkan tidak sesuai dengan

konsep yang sebenarnya. Pengetahuan orang tua dipengaruhi oleh tingkat

pendidikannya. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, ilmu

pengetahuan yang dimilikinya pastinya akan semakin bertambah (Wulandari,

2014: 21). Namun tingginya tingkat pendidikan orang tua siswa, tidak

sepenuhnya menjamin siswa tersebut tidak akan mengalami miskonsepsi.

Siswa bisa mengalami miskonsepsi dikarenakan hal lain misalnya

kemampuan dan minat belajar yang kurang (Suparno, 2005: 40-41).

Miskonsepsi yang dialami siswa sebaiknya harus segera

diatasi/dibenarkan karena jika siswa mengalami miskonsepsi secara

berkelanjutan, maka sampai dewasa ia akan mengalami miskonsepsi dan

mungkin akan menurunkan konsep yang salah pada generasi penerusnya.

Berdasarkan uraian di atas maka untuk mengetahui ada tidaknya

miskonsepsi IPA Fisika kelas V SD semester 2 dan profil miskonsepsi IPA

Fisika digunakanlah tes sebagai instrumen penelitian. Tes yang digunakan

berupa pilihan ganda dan esai. Menggunakan tes pilihan ganda karena dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

65

hasil tes tersebut dapat diketahui jawaban siswa dan dianalisis siswa tersebut

mengalami miskonsepsi pada materi/konsep apa. Sedangkan menggunakan

tes esai karena melalui tes esai dapat dilihat sejauh mana tingkat pemahaman

siswa pada konsep. Dari hasil tes esai, kemudian jawaban siswa dianalisis

untuk menemukan miskonsepsi yang dialami siswa. Untuk memperkuat data

yang sudah diperoleh maka perlu melakukan wawancara dengan beberapa

guru kelas V SD dan beberapa siswa kelas V.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Miskonsepsi IPA Fisika masih terjadi pada siswa kelas V SD semester 2

se-Kecamatan Depok, yakni pada konsep gaya, pesawat sederhana, dan

cahaya.

2. Tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA dilihat dari tingkat pendidikan

orang tua siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Depok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

66

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III membahas tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian,

populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen

penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif survei. Penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang hasilnya berupa angka-angka dan dianalisis

secara statistik (Sugiyono, 2011: 7). Metode penelitian kuantitatif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,

2011: 8).

Metode survei adalah metode penelitian yang digunakan untuk

mengumpulkan data yang berkaitan dengan populasi dalam jumlah yang

besar, namun sampel yang digunakan relatif kecil (Sukmadinata, 2010: 82).

Sementara itu, Suparno (2010: 8) mengungkapkan bahwa penelitian

kuantitatif survei merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari data,

sehingga kemudian bisa dipakai untuk menentukan sifat atau karakteristik

yang khas dari suatu kelompok. Ada juga yang mengatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

67

penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu

populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang

pokok (Effendi, 2012: 3).

Penelitian kuantitatif survei ini akan digunakan untuk: 1. mengetahui

deskripsi miskonsepsi yang terjadi pada siswa SD kelas V, 2. mengetahui

ada atau tidaknya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD

semester 2 dilihat dari tingkat pendidikan orang tua siswa.

Penelitian ini dikatakan survei karena penelitian ini mengumpulkan

data dengan jumlah populasi yang besar yaitu sebanyak 1301 siswa, namun

sampel yang digunakan relatif kecil yaitu 297 siswa. Sementara itu,

penelitian ini dikatakan kuantitatif karena hasil penelitian ini berupa angka-

angka dan dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan

Januari 2016. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini

meliputi penyusunan proposal penelitian, membuat instrumen, validasi,

pengumpulan data serta penyusunan naskah.

Penelitian ini dilakukan sejak bulan Maret sampai Januari 2016.

Pada bulan Maret, peneliti mulai menyusun proposal penelitian. Awal

bulan April, peneliti mengurus keperluan perijinan untuk penelitian.

Pertengahan bulan April peneliti melakukan penyusunan instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

68

penelitian. Pada awal bulan Mei peneliti melakukan validasi instrumen

dan melakukan revisi instrumen. Pertengahan bulan Mei instrumen yang

telah direvisi kemudian diujicobakan. Mulai akhir bulan Mei sampai awal

bulan Juni peneliti mendistribusikan instrumen penelitian untuk

pengambilan dan pengumpulan data. Bulan Juli hingga September

digunakan oleh peneliti untuk mengolah data yang telah dikumpulkan.

Bulan Oktober 2015 sampai Desember 2016 digunakan untuk mengolah

laporan, dan bulan Januari 2016 peneliti melaksanakan ujian skripsi dan

melakukan revisi.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar (SD) Negeri se-

Kecamatan Depok Kabupaten Sleman yang menggunakan KTSP dengan

melihat miskonsepsi IPA pada kelas V semester 2 KD 5.1, KD 5.2, KD

6.1, KD 6.2, KD 7.1, dan KD 7.3. Pemilihan tempat di SD se-Kecamatan

Depok karena berdasarkan hasil wawancara pra survei yang dilakukan

dengan beberapa guru dan siswa ditemukan permasalahan mengenai

miskonsepsi IPA. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, sebagian

besar siswa masih bingung atau salah konsep mengenai materi pesawat

sederhana cahaya. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dengan guru

kelas V, miskonsepsi masih sering ditemukan, hal itu dibuktikan dengan

rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

69

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2010: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah 34 SD Negeri yang

menggunakan KTSP dari 37 SD Negeri yang ada di Kecamatan Depok.

Hal itu dikarenakan ada 2 SD yang menggunakan Kurikulum 2013 dan

ada 1 SD yang berhalangan atau tidak dapat digunakan sebagai tempat

penelitian. Populasi penelitian untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel

3.1 berikut ini.

Tabel 3.1 Populasi penelitian

No. Nama SD Kelas

Paralel Populasi

1 SD N Timbulharjo A 35

2 SD N Ambarukmo A 23

3 SD N Depok 1 A 31

4 SD N Karangwuni A 9

5 SD N Puren A 34

6 SD N Catur Tunggal 3 A 35

7 SD N Gejayan A 18

8 SD N Catur Tunggal 6 A 27

9 SD N Kledokan A 34

10 SD N Maguwoharjo A 34

B 33

11 SD N Nanggulan A 28

B 27

12 SD N Deresan

A 30

B 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

70

No. Nama SD Kelas

Paralel Populasi

13 SD N Perumnas CC A 21

B 20

C 20

14 SD N Perumnas 3 A 28

15 SD N Nolobangsan A 16

16 SD N Catur Tunggal 4 A 32

B 31

17 SD N Ringinsari A 28

18 SD N Ngringin A 31

19 SD N Sarikarya A 34

20 SD N Depok 2 A 26

21 SD N Percobaan 2 A 34

B 33

22 SD N Kentungan A 28

B 27

23 SD N Karangasem A 36

24 SD N Gambiranom A 32

B 32

25 SD N Tajem A 29

26 SD N Samirono A 39

27 SD N Adisucipto 2 A 23

28 SD N Bhaktikarya A 29

29 SD N Kalongan A 14

30 SD N Catur Tunggal 1 A 22

31 SD N Mustokorejo A 33

32 SD N Corongan A 24

33 SD Adisucipto 1 A 28

B 27

34 SD Condongcatur A 33

B 32

JUMLAH 51 1301

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa populasi terdiri dari

34 SD Negeri se-Kecamatan Depok, dengan 51 kelas karena beberapa

sekolah terdiri dari kelas paralel. Jumlah populasi seluruhnya ada 1301

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

71

siswa. Adapun jumlah yang tertera adalah jumlah siswa kelas V untuk

masing-masing SD .

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2010: 118). Sampel dalam penelitian ini dihitung

dengan menggunakan tabel Krejcie. Berikut ini adalah tabel Krejcie dan

Morgan (untuk tingkat kepercayaan 95%, margin of error 5%).

Tabel 3.2 Tabel Krejcie (tingkat kepercayaan 95%, margin of error 5%)

N S N S N S

10 10 220 140 1200 291

15 14 230 144 1300 297

20 19 240 148 1400 302

25 24 250 152 1500 306

30 28 260 155 1600 310

35 32 270 159 1700 313

40 36 280 162 1800 317

45 40 290 165 1900 320

50 44 300 169 2000 322

55 48 320 175 2200 327

60 52 340 181 2400 331

65 56 360 186 2600 335

70 59 380 191 2800 338

75 63 400 196 3000 341

80 66 420 201 3500 346

85 70 440 205 4000 351

90 73 460 210 4500 354

95 76 480 214 5000 357

100 80 500 217 6000 361

110 86 550 226 7000 364

120 92 600 234 8000 367

130 97 650 242 9000 368

140 103 700 248 10000 370

150 108 750 254 15000 377

160 113 800 260 20000 379

170 118 850 265 30000 380

180 123 900 269 40000 381

190 127 950 274 50000 382

200 132 1000 278 75000 382

210 136 1100 285 1000000 384

Keterangan : N = Populasi

S = Sampel

Sumber: Sekaran (2006: 159)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

72

Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat berapa jumlah sampel yang

diambil sesuai dengan jumlah populasinya. Populasi dalam penelitian ini

berjumlah 1301, maka sampel minimal yang harus dikumpulkan adalah

297 (untuk tingkat kepercayaan 95%, margin of error 5%). Cara

pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Simple

random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut

(Sugiyono, 2010: 120). Perhitungan sampel untuk masing-masing SD

adalah sebagai berikut:

Sampel Sekolah = Jumlah siswa kelas V x Jumlah Sampel (297)

Populasi

Hasil perhitungan sampel penelitian untuk masing-masing SD

dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3 Sampel penelitian

No. Nama SD Kelas

Paralel Populasi

Perhitungan

Sampel

Pembulatan

Sampel

1 SD N Timbulharjo A 35

8

2 SD N Ambarukmo A 23

5

3 SD N Depok 1 A 31

7

B 31

7

4 SD N Karangwuni A 9

2

5 SD N Puren A 34

8

6 SD N Catur Tunggal

3

A 35

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

73

No. Nama SD Kelas

Paralel Populasi

Perhitungan

Sampel

Pembulatan

Sampel

7 SD N Gejayan A 18

4

8 SD N Catur Tunggal

6

A 27

6

9 SD N Kledokan A 34

8

10 SD N Maguwoharjo A 34

8

B 33

8

11 SD N Nanggulan A 28

6

B 27

6

12 SD N Deresan A 30

7

B 30

7

13 SD N Perumnas CC A 21

5

B 20

5

C 20

5

14 SD N Perumnas 3 A 28

6

15 SD N Nolobangsan A 16

4

16 SD N Catur Tunggal

4

A 32

7

B 31

7

17 SD N Ringinsari A 28

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

74

No. Nama SD Kelas

Paralel

Populasi Perhitungan

Sampel

Pembulatan

Sampel

18 SD N Ngringin A 31

7

19 SD N Sarikarya A 34

8

20 SD N Depok 2 A 26

6

21 SD N Percobaan 2 A 34

8

B 33

8

22 SD N Kentungan A 28

6

B 27

6

23 SD N Karangasem A 36

8

24 SD N Gambiranom A 32

7

B 32

7

25 SD N Tajem A 29

7

26 SD N Samirono A 39

9

27 SD N Adisucipto 2 A 23

5

28 SD N Bhaktikarya A 29

7

29 SD N Kalongan A 14

3

30 SD N Catur Tunggal

1

A 22

5

31 SD N Mustokorejo A 33

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

75

No. Nama SD Kelas

Paralel

Populasi Perhitungan

Sampel

Pembulatan

Sampel

32 SD N Corongan A 24

5

33 SD Adisucipto 1 A 28

6

B 27

6

34 SD Condongcatur A 33

8

B 32

7

JUMLAH 51 1301 297 297

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa populasi terdiri dari

34 SD Negeri se-Kecamatan Depok, dengan 51 kelas karena beberapa

sekolah terdiri dari kelas paralel. Jumlah populasi seluruhnya ada 1301

siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 297 siswa. Adapun

jumlah yang tertera adalah jumlah siswa kelas V untuk masing-masing

SD .

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2010: 60). Sementara itu, Creswell (2009: 76) mengatakan bahwa variabel

merujuk pada karakteristik atau atribut seorang individu atau organisasi yang

dapat diukur atau diobservasi. Variabel penelitian adalah hal yang diukur,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

76

diobservasi, dan diteliti. Variabel dalam penelitan ini terdiri dari variabel

terikat dan variabel bebas. Variabel terikat (dependent variable) adalah

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas (Sugiyono, 2010: 61). Variabel terikat merupakan outcome atau hasil

dari pengaruh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

miskonsepsi. Sementara itu, variabel bebas (independent variable) adalah

variabel yang (mungkin) menyebabkan, memengaruhi, atau berefek pada

outcome. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan orang

tua siswa. Jadi penelitian ini ingin melihat apakah tingkat pendidikan orang

tua mempengaruhi terjadinya miskonsepsi pada siswa kelas V semester 2.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Ghani (2014: 176) dapat dilakukan

melalui beberapa cara yakni wawancara, kuesioner, dan observasi. Teknik

pengumpulan data yang pertama adalah wawancara. Wawancara adalah

metode pengambilan data yang dilakukan dengan cara menanyakan kepada

responden secara langsung dan bertatap muka tentang beberapa hal yang

diperlukan dari suatu fokus penelitian. Wawancara dalam penelitian ini

bertujuan untuk memperoleh data awal. Dalam proses wawancara dapat

digunakan pedoman umum wawancara yang didalamnya terdapat isu-isu

yang harus diliput, tanpa menentukan urutan pertanyaan. Pedoman

wawancara juga bisa digunakan untuk mengingatkan pewawancara mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

77

aspek-aspek apa yang harus dibahas, serta menjadi daftar pengecek apakah

aspek-aspek tersebut telah dibahas atau ditanyakan.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang selanjutnya.

Berbeda dengan wawancara, kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan menyebarkan pertanyaan kepada responden untuk dijawab

secara tertulis (Ghani, 2014: 180). Karakteristik pertanyaan kuesioner tidak

boleh menimbulkan multitafsir, bahasa-bahasa yang digunakan juga perlu

disusun secara lugas, tegas, dan terukur.

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara melakukan pengamatan dan mencatat hal-hal penting yang terjadi

(Ghani, 2014: 167). Jenis observasi pun bermacam-macam, ada observasi

terbuka, observasi terfokus, observasi terstruktur dan lain-lain. Masing-

masing teknik pengumpulan data mempunyai kelemahan tersendiri.

Sementara itu, menurut Soehartono (1995: 70) mengatakan bahwa

teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi

dokumen. Studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang tidak

ditujukan langsung kepada subyek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat

berbagai macam, antara lain dokumen resmi yang dimiliki pihak yang terkait,

buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat dan lain-lain.

Keuntungan metode studi dokumen Soehartono (1995: 70) antara lain:

1. Merupakan cara tepat untuk subjek penelitian yang sukar atau sulit

dijangkau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

78

2. Tak reaktif. Data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran

peneliti atau pengumpul data.

3. Cara yang terbaik untuk kasus yang bersifat longitudinal, khususnya yang

menjangkau ke masa lalu.

4. Teknik ini memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar

karena biaya yang diperlukan relatif kecil.

Sementara itu, kelemahan dari metode studi dokumen menurut Soehartono

(1995: 70) adalah:

1. Karena dokumen yang dibuat bukan untuk keperluan penelitian, data yang

tersedia mungkin bias.

2. Catatan tentang orang ternama mungkin disimpan dengan baik, tetapi

catatan tentang orang biasa tidak selalu, bahkan tidak ada (tersedia secara

selektif).

3. Karena dokumen ditulis bukan untuk penelitian, mungkin data yang

tersedia tidak lengkap/tidak tercatat pada dokumen.

4. Format dokumen dapat bermacam-macam sehingga bisa mempersulit

pengumpulan data dan sukar memberikan kode pada data.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes dan non tes.

1. Tes

Instrumen tes digunakan untuk mengetahui miskonsepsi IPA siswa

kelas V SD se-Kecamatan Depok. Instrumen tes terdiri dari beberapa soal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

79

dan kisi-kisi yang dilampirkan pada tabel. Tes adalah instrumen atau alat

untuk mengumpulkan data tentang kemampuan subyek penelitian dengan

cara pengukuran, misalnya untuk mengukur kemampuan subyek

penelitian dalam menguasai materi pelajaran tertentu, digunakan tes

tertulis tentang materi pelajaran tersebut (Sanjaya, 2013: 251). Tes dalam

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya miskonsepsi IPA

pada siswa kelas V semester 2. Tes dilakukan pada bulan Mei 2015 di 34

SD Negeri yang menjadi tempat penelitian. Tes tersebut diberikan kepada

siswa yang telah dipilih secara acak. Sebelum melakukan tes, dibuatlah

instrumen penelitian berupa pilihan ganda dan esai. Untuk lebih jelasnya

kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.4 Kisi-kisi soal

No Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator No soal

PG

No

soal

esai

1. 5.

Memahami

hubungan antara

gaya, gerak, dan

energi, serta

fungsinya

5.1

Mendeskripsikan

hubungan antara

gaya, gerak dan

energi melalui

percobaan (gaya

gravitasi, gaya

gesek, gaya

magnet)

5.1.1 Menyebutkan macam-

macam gaya melalui

percobaan

1, 2, 3 2

5.1.2 Mengidentifikasi faktor-

faktor yang mempengaruhi

gaya

4, 5, 6

5.2 Menjelaskan

pesawat

sederhana yang

dapat membuat

pekerjaan lebih

mudah dan lebih

cepat

5.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri

pesawat sederhana

7, 8, 9,

10,11, 12

1

5.2.2 Menyebutkan contoh

jenis tuas atau pengungkit

jenis pertama

13, 14, 15 4

5.2.3

Menyebutkan penerapan

pesawat sederhana dalam

kehidupan sehari-hari

16, 17, 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

80

No Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator No soal

PG

No

soal

esai

2. 6.

Menerapkan

sifat-sifat cahaya

melalui kegiatan

membuat suatu

karya atau

model

6.1

Mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya

6.1.1

Menyebutkan sifat-sifat

cahaya

19, 20, 21,

22, 23

6.1.2

Menjelaskan sifat bayangan

pada cermin

24, 25, 26,

27, 28

6.2

Membuat suatu

karya/model,

misalnya

periskop atau

lensa dari bahan

sederhana dengan

menerapkan sifat-

sifat cahaya

6.2.1

Mengetahui alat dan bahan

yang digunakan untuk

membuat karya/model yang

menerapkan sifat-sifat cahaya

29, 30, 31

3. 7.

Memahami

perubahan yang

terjadi di alam

dan

hubungannya

dengan

penggunaan

sumber

7.1

Mendeskripsikan

proses

pembentukan

tanah karena

pelapukan

7.1.1 Menggolongkan jenis-

jenis batuan

32, 33, 34,

35

6

7.1.2

Menjelaskan proses

pembentukan tanah karena

pelapukan

36, 37, 38 5

7.2

Mengidentifikasi

jenis-jenis tanah

7.2.1

Mengetahui jenis-jenis tanah

39, 40, 41,

42, 43, 44,

45, 46, 47,

48

8-9

7.3

Mendeskripsikan

struktur bumi

7.3.1 Mendeskripsikan

struktur permukaan bumi

49,50 3, 7

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa soal yang mewakili

KD 5.1 adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan nomor 2 untuk esai; KD 5.2

soal nomor 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan untuk esai nomor

1 dan 4. Sementara itu, KD 6.1 diwakili soal nomor 19, 20, 21, 22, 23, 24,

25, 26, 27, 28, KD 6.2 soal yang mewakili adalah nomor 29, 30, 31.

Sedangkan soal yang mewakili KD 7.1 adalah nomor 32, 33, 34, 35, 36,

37, 38, dan 5, 6 (esai), KD 7.2 soal nomor 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

81

47, 48, dan 8, 9 (esai), dan untuk KD 7.3 diwakili soal nomor 49, 50 dan 3,

7 (esai).

2. Non tes

Instrumen non tes terdiri dari daftar cek yang merupakan instrumen

untuk teknik studi dokumen dan pedoman wawancara untuk teknik

wawancara. Daftar cek (check list) adalah daftar variabel yang akan

dikumpulkan datanya (Sangadji, 2010: 154). Daftar cek ini digunakan

untuk mengetahui data mengenai tingkat pendidikan orang tua. Daftar cek

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.5 Data tingkat pendidikan orang tua

No. Nama SD Sampel

Penelitian

Tingkat Pendidikan Orang Tua

SD SMP SMA D3 S1 S2 S3

1 SD N Timbulharjo 8

2 SD N Ambarukmo 5

3 SD N Depok 1 14

4 SD N Karangwuni 2

5 SD N Puren 8

6 SD N Catur Tunggal 3 8

7 SD N Gejayan 4

8 SD N Catur Tunggal 6 6

9 SD N Kledokan 8

10 SD N Maguwoharjo 16

11 SD N Nanggulan 12

12 SD N Deresan 14

13 SD N Perumnas CC 15

14 SD N Perumnas 3 6

15 SD N Nolobangsan 4

16 SD N Catur Tunggal 4 14

17 SD N Ringinsari 6

18 SD N Ngringin 7

19 SD N Sarikarya 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

82

No. Nama SD Sampel

Penelitian

Tingkat Pendidikan Orang Tua

SD SMP SMA D3 S1 S2 S3

20 SD N Depok 2 6

21 SD N Percobaan 2 16

22 SD N Kentungan 12

23 SD N Karang Asem 8

24 SD N Gambiranom 14

25 SD N Tajem 7

26 SD N Samirono 9

27 SD N Adisucipto 2 5

28 SD N Bhaktikarya 7

29 SD N Kalongan 3

30 SD N Catur Tunggal I 5

31 SD N Mustokorejo 8

32 SD N Corongan 5

33 SD N Adisucipto 1 12

34 SD N Condongcatur 15

Jumlah 297

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini ada 297 siswa dari 34 SD Negeri se-

kecamatan Depok yang menggunakan KTSP.

Instrumen non tes berikutnya adalah pedoman wawancara yang

merupakan instrumen dari teknik wawancara. Pedoman wawancara

disusun oleh peneliti supaya pertanyaan yang akan dibuat peneliti dapat

lebih operasional atau spesifik agar dapat mencapat tujuan dari penelitian

tersebut (Herdiansyah, 2013: 80). Pedoman wawancara ini dibuat untuk

lebih memudahkan peneliti dalam mengetahui miskonsepsi pada

pelajaran IPA Fisika yang terjadi pada siswa.

Peneliti menggunakan jenis wawancara terstruktur dengan tujuan

untuk memperoleh jawaban atas dugaan-dugaan sementara yang dibuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

83

oleh peneliti. Pedoman wawancara yang digunakan untuk mewawancarai

siswa dan guru terdapat pada tabel 3.6 sebagai berikut.

Tabel 3.6 Pedoman wawancara siswa dan guru

Responden Pertanyaan

Siswa 1. Apakah kamu paham tentang semua materi yang diajarkan di kelas

V semester 2 ini?

2. Materi-materi apa saja yang kurang kamu pahami?

3. Apa yang menyebabkan kamu kurang paham pada materi tersebut?

Guru 1. Apakah guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa kelas V pada

materi IPA fisika di semester II ?

2. Bagaimana hasil pekerjaan siswa kelas V pada materi IPA fisika di

semester II?

3. Bagaimana guru menyikapi hasil pekerjaan siswa kelas V yang

belum menguasi atau belum mencapai nilai sesuai KKM yang

sudah ditentukan untuk mata pelajaran IPA fisika?

4. Apa saja yang dipersiapkan oleh guru agar siswa kelas V mudah

dalam memahami konsep materi IPA fisika di semester II?

5. Bagaimana guru menyusun soal-soal IPA fisika untuk kelas V

semester II?

Tabel 3.6 menunjukkan pedoman wawancara yang terdiri dari 3

pertanyaan yang digunakan untuk mewawancarai siswa dan 5 pertanyaan

yang digunakan untuk mewawancarai guru.

Pertanyaan-pertanyaan yang ada di pedoman wawancara,

kemudian digunakan dalam wawancara dengan siswa dan guru. Hasil

wawancara menunjukkan bahwa tidak semua materi yang diajarkan oleh

guru dapat dipahami oleh siswa. Hal itu terjadi karena cara mengajar

guru yang kurang tepat, yang hanya menggunakan metode ceramah

sehingga siswa merasa bosan, kurang tertarik, dan enggan untuk belajar.

Ada beberapa materi yang kurang dipahami oleh siswa misalnya materi

tentang cahaya, cermin, dan bumi. Sementara itu, dari hasil wawancara

dengan guru terlihat bahwa dalam mengajar, guru sudah mempersiapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

84

metode yang kira-kira cocok untuk mengajarkan suatu materi. Guru

dalam membuat soal pun sudah sesuai dengan kriteria pembuatan soal,

dimana ada soal yang mudah, sedang, dan sulit. Setiap melakukan

ulangan, hasil pekerjaan siswa dikoreksi untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa, dan jika ada siswa yang nilainya tidak mencapai

KKM akan dilakukan remedial supaya dapat memperbaiki nilai yang

didapat. Hasil wawancara dapat dilihat lebih jelas pada lampiran.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk 1. untuk

mengetahui deskripsi miskonsepsi, 2. untuk mengetahui perbedaan

miskonsepsi IPA dilihat dari tingkat pendidikan orang tua. Instrumen

penelitian yang akan digunakan harus melalui pengujian validitas dan

reliabilitas. Uji validitas meliputi tiga hal yaitu validasi isi, validasi muka, dan

validasi konstruk. Ketiga validitas ini dan reliabilitas akan dikenakan pada

instrumen tes. Sementara daftar cek tidak melalui uji validasi dan reliabilitas.

1. Validitas

Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti

(Sugiyono, 2010: 363). Sementara itu Siregar (2010: 162) mengatakan

bahwa suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan

dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas dibagi menjadi 2 yaitu

validitas logis dan validitas empiris (Arikunto, 2005: 64). Validitas logis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

85

merupakan validitas yang menekankan pada penalaran yang logis.

Validitas empiris dibagi menjadi empat macam, yaitu validitas isi,

validitas konstruk, validitas “ada sekarang”, dan validitas predictive.

Peneliti menggunakan validitas isi dan validitas konstruk dalam penelitian

ini.

a. Validitas Isi

Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen

mengukur isi (konsep) yang harus diukur (Siregar, 2010: 163). Ini

berarti bahwa suatu alat ukur mampu mengungkapkan isi suatu konsep

atau variabel yang hendak diukur. Validitas isi juga dapat mengukur

sejauh mana tes dapat mencerminkan ciri indikator yang diukur.

Validitas isi diberikan oleh para ahli yang bidang keahliannya

berhubungan dengan penelitian ini. Instrumen yang divalidasi berupa

tes, yang terdiri dari soal pilihan ganda dan esai. Jumlah ahli yang

dipilih untuk melakukan validasi ada 4 orang, yaitu 2 orang dosen dan

2 orang guru. Keempat validator tersebut adalah Romo PS, Ibu SAS,

Ibu ATr, dan Bapak ATa. Romo PS dipilih sebagai validator karena

beliau adalah ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Program Studi

Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. Selain itu, ahli dalam

bidang miskonsepsi karena beliau juga penulis buku miskonsepsi.

Beliau menilai tepat atau tidaknya soal yang digunakan untuk

mendeteksi adanya miskonsepsi pada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

86

Ahli yang kedua adalah ibu SAS. Ibu SAS dipilih sebagai

validator karena beliau merupakan salah satu ahli di bidang konten

atau isi (dalam hal ini adalah IPA Fisika). Beliau adalah seorang dosen

Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. Ibu SAS

menilai bagian isi soal, yaitu menilai tepat atau tidaknya soal yang

dibuat dengan kunci jawaban.

Ahli yang ketiga adalah ibu ATr. Beliau dipilih sebagai

validator karena beliau merupakan salah satu guru kelas V di SD

Denggung dan sangat membantu di bidang ketatabahasaan dan

keterbacaan soal. Yang terakhir adalah Bapak ATa, beliau dipilih

sebagai validator karena beliau merupakan salah satu guru di SD dan

sangat membantu di bidang ketatabahasaan dan keterbacaan soal.

Ahli/validator memberikan penilaian instrumen menggunakan

skala Likert. Skala Likert adalah skala yang dapat digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek

atau fenomena tertentu (Siregar,2010: 138). Skala Likert memiliki dua

bentuk pernyataan, yaitu : pernyataan positif dan negatif. Pernyataan

positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1 ; sedangkan bentuk pernyataan

negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Penelitian ini menggunakan

bentuk pernyataan positif, skor 5 artinya sangat baik, skor 4 artinya

baik, skor 3 artinya cukup baik, skor 2 artinya kurang baik, dan skor 1

artinya sangat kurang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

87

Pengukuran menggunakan skala Likert, sering mengalami

kecenderungan para ahli memilih kategori skor ragu-ragu. Mengatasi

hal tersebut, maka dalam penelitian ini terdapat penghilangan kategori

skor ragu-ragu agar skor yang didapatkan jelas. Skor yang digunakan

dalam penelitian ini menjadi sebagai berikut : skor 1 tidak sesuai, skor

2 kurang sesuai, skor 3 sesuai, dan skor 4 sangat sesuai.

Lembar penilaian dibuat berdasarkan indikator-indikator dan

hasilnya akan diakumulasi kemudian dikategorikan menggunakan

kriteria yang telah ditentukan. Ketentuan pelaksanaan revisi terhadap

instrumen diatur dalam tabel berikut.

Tabel 3.7 Ketentuan pelaksanaan revisi instrumen

Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif

/komentar

Keputusan

≥3 Positif Tidak Revisi

>3 Negatif Revisi pada bagian

tertentu

<3 Positif Revisi

<3 Negatif Revisi

Berikut ini merupakan hasil penilaian dari para ahli. Yang

pertama adalah hasil penilaian dari Romo PS, Ibu SAS Ibu ATr dan

Bapak ATa. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 3.8 Hasil validasi para ahli

No. Nama

Ahli

Skor

PG

Penilaian Keputusan Skor

Esai

Penilaian Keputusan

1. PS 2,92 Positif Revisi 3,5 Positif Tidak

Revisi

2. SAS 3,68 Positif Tidak

Revisi

4 Positif Tidak

Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

88

No. Nama

Ahli

Skor

PG

Penilaian Keputusan Skor

Esai

Penilaian Keputusan

3. Atr 3,76 Positif Tidak

Revisi

3,4 Positif Tidak

Revisi

4. ATa 3,1 Positif Tidak

Revisi

3 Positif Tidak

Revisi

b. Validitas Muka

Validitas muka (face validity) adalah validitas yang

signifikansinya paling rendah karena hanya didasarkan pada penilaian

selintas mengenai isi alat ukur (Margono, 2007: 188). Tujuan validitas

muka adalah untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan sudah

sesuai dengan apa yang ingin diukur. Validitas muka dilakukan untuk

mengetahui bahwa soal tes yang dibuat mudah dipahami oleh siswa.

Validitas dilakukan pada instrumen tes. Instrumen tes berupa 38

soal pilihan ganda dan 9 soal esai, soal tersebut sebelumnya telah

divalidasi oleh para ahli. Validitas muka pada instrumen tes dilakukan

oleh siswa kelas V di SD Negeri Candiroto 1 yang berjumlah 5 orang

siswa. Siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1 dipilih karena setara

dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas

V dan para siswa juga sudah mempelajari materi mata pelajaran IPA

semester 2 yang sesuai dengan penelitian ini.

Validitas muka dilakukan dengan teknik wawancara.

Wawancara dilakukan saat siswa sedang mengerjakan soal. Setelah

siswa membaca dan mencoba mengerjakan instrumen tes yang telah

dibuat ada beberapa nomor soal dan pernyataan yang membingungkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

89

siswa. Namun untuk keterbacaannya, siswa dapat memahami soal-soal

yang ada. Hasil validitas muka dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 3.9 Hasil validasi muka Tipe Soal No Item Masukan dari siswa

Pilihan

Ganda

18 Pilihan ganda susah dipahami

20 Pilihan ganda membingungkan

24 Pilihan ganda membingungkan

34 Kata-kata pada pilihan b dan d susah dipahami

35 Tidak paham arti fisis

Esai 9 Merupakan soal yang paling sulit

Tabel di atas menunjukkan soal-soal yang kurang dipahami dan

membingungkan bagi siswa. Maka untuk lebih mempermudah siswa

dalam mengerjakan, maka soal-soal tersebut direvisi terlebih dahulu

sebelum disebarkan/diujikan.

c. Validitas Konstruk

Validasi konstruk menurut Siregar (2010: 164) adalah kerangka

dari suatu konsep, yang berkaitan dengan kesanggupan alat ukur dalam

mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Untuk menguji

validitas konstruk, dapat digunakan judgment experts dan dilanjutkan

dengan pengujian instrumen. Validitas konstruk minimal dilakukan

pada 30 siswa (Sugiyono, 2011: 125). Validitas konstruk dilakukan

kepada siswa yang pernah mendapatkan materi IPA kelas V SD

semester 2. Validitas diuji dengan menggunakan product moment dari

Pearson. Rumus product moment dapat dilihat pada gambar 3.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

90

2222 )( YYnXXn

YXXYnrxy

Gambar 3.1. Rumus Product Moment

Keterangan:

rxy= koefisien validitas

X= skor butir soal

Y = skor total

n= jumlah responden

Hasil dari uji validitas ini kemudian direkap menggunakan Ms.

Excel dan perhitungan datanya menggunakan SPSS versi 21. Dari

hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 21, soal yang valid

ditandai dengan adanya tanda bintang satu (*) dan bintang dua (**)

pada nomor soal. Tanda bintang satu berarti adalah bahwa soal

tersebut valid, sedangkan tanda bintang dua berarti soal tersebut

sangat valid. Selain itu, ada pula soal yang tidak terdapat tanda

bintang, artinya soal tersebut tidak valid. Valid atau tidaknya soal

juga dapat dilihat dari nilai r hitungnya. Apabila r hitung > r tabel

maka soal tersebut dianggap valid. Validitas konstruk ini dilakukan

pada 60 siswa. Maka untuk mengetahui harga r tabel dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

91

Tabel 3.10 Tabel r Product Moment pada Sign. 0,05 (two tail)

N r N r N r N r

1 0.997 21 0.413 41 0.301 61 0.248

2 0.95 22 0.404 42 0.297 62 0.246

3 0.878 23 0.396 43 0.294 63 0.244

4 0.811 24 0.388 44 0.291 64 0.242

5 0.754 25 0.381 45 0.288 65 0.24

6 0.707 26 0.374 46 0.285 66 0.239

7 0.666 27 0.367 47 0.282 67 0.237

8 0.632 28 0.361 48 0.279 68 0.235

9 0.602 29 0.355 49 0.276 69 0.234

10 0.576 30 0.349 50 0.273 70 0.232

11 0.553 31 0.344 51 0.271 71 0.23

12 0.532 32 0.339 52 0.268 72 0.229

13 0.514 33 0.334 53 0.266 73 0.227

14 0.497 34 0.329 54 0.263 74 0.226

15 0.482 35 0.325 55 0.261 75 0.224

16 0.468 36 0.32 56 0.259 76 0.223

17 0.456 37 0.316 57 0.256 77 0.221

18 0.444 38 0.312 58 0.254 78 0.22

19 0.433 39 0.308 59 0.252 79 0.219

20 0.423 40 0.304 60 0.250 80 0.217

Sumber: Priyatno (2013: 139)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa untuk N = 60,

harga r tabelnya sebesar 0,250. Hasil uji validitas menggunakan SPSS

dapat dilihat pada tabel 3.11.

Tabel 3.11 Hasil validasi soal

No.

Butir

soal

r tabel r hitung Hasil validasi Keterangan No. Soal

setelah

validasi

1. 0,250 a Tidak valid Dibuang

2. 0,250 0,386 Valid Dipakai 1

3. 0,250 0,387 Valid Dipakai 2

4. 0,250 0,273 Valid Dipakai 3

5. 0,250 0,333 Valid Dipakai 4

6. 0,250 0,382 Valid Dipakai

7. 0,250 0,218 Tidak valid Dibuang

8. 0,250 0,508 Valid Dipakai 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

92

No.

Butir

soal

r tabel r hitung Hasil validasi Keterangan No. Soal

setelah

validasi

9. 0,250 0,560 Valid Dipakai 6

10. 0,250 0,131 Tidak valid Dibuang

11. 0,250 0,232 Tidak valid Dibuang

12. 0,250 0,307 Valid Dibuang

13. 0,250 0,243 Tidak valid Dibuang

14. 0,250 0,257 Valid Dipakai 7

15. 0,250 0,239 Tidak valid Dibuang

16. 0,250 0,467 Valid Dipakai 8

17. 0,250 0,457 Valid Dipakai 9

18. 0,250 0,021 Tidak valid Dibuang

19. 0,250 0,329 Valid Dipakai 10

20. 0,250 0,026 Tidak valid Dibuang

21. 0,250 0,288 Valid Dipakai 11

22. 0,250 0,429 Valid Dipakai 12

23. 0,250 0,212 Tidak valid Dibuang

24. 0,250 0,288 Valid Dipakai 13

25. 0,250 0,152 Tidak valid Dibuang

26. 0,250 0,260 Valid Dipakai 14

27. 0,250 0,403 Valid Dibuang

28. 0,250 0,268 Valid Dipakai 15

29. 0,250 0,341 Valid Dipakai 17

30. 0,250 0,232 Tidak valid Dibuang

31. 0,250 0,246 Tidak valid Direvisi 16

32. 0,250 0,099 Tidak valid Dibuang

33. 0,250 0,003 Tidak valid Dibuang

34. 0,250 0,204 Tidak valid Dibuang

35. 0,250 0,405 Valid Dipakai 18

36. 0,250 0,189 Tidak valid Dibuang

37. 0,250 0,455 Valid Dipakai 19

38. 0,250 0,500 Valid Dipakai 20

Berdasarkan tabel hasil validasi soal di atas, dapat dilihat bahwa

untuk soal tipe pilihan ganda dari 38 soal yang ada, jumlah soal yang valid

ada 22 yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 12, 14, 16, 17, 19, 21, 22, 24, 26, 27,

28, 29, 35, 37 dan 38. Jumlah soal yang valid ternyata belum mewakili

semua indikator yang ada. Maka dari itu ada 1 nomor yang meskipun tidak

valid akan tetap dipakai dan direvisi terlebih dahulu yaitu soal nomor 31.

Dari 22 soal yang valid dan telah direvisi tersebut, diambilah 20 soal yang

dipakai yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 8, 9, 14, 16, 17, 19, 21, 22, 24, 26, 28, 29,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

93

31, 35, 37 dan 38. Untuk validasi soal esai dapat dilihat hasilnya pada

tabel di bawah ini.

Tabel 3.12 Hasil validasi soal esai

No.

Butir

soal

r tabel r hitung Hasil validasi Keterangan No. Soal

setelah

validasi

1. 0,250 0,623 Valid Dibuang

2. 0,250 0,435 Valid Dipakai 1

3. 0,250 0,540 Valid Dibuang

4. 0,250 0,650 Valid Dipakai 2

5. 0,250 0,363 Valid Dipakai 3

6. 0,250 0,539 Valid Dipakai 4

7. 0,250 0,700 Valid Dibuang 5

8. 0,250 0,754 Valid Dibuang

9. 0,250 0.486 Valid Dibuang

.

Sementara itu, untuk soal tipe esai dapat dilihat bahwa ternyata

semua nomor dinyatakan valid. Dari 9 soal yang ada dipilihlah 5 soal yang

akan dipakai untuk penelitian yaitu nomor 2, 4, 5, 6, dan 7.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arifin (2012:258) berpendapat bahwa reliabilitas adalah

tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Suatu tes dikatakan

reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada

kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.

Reliabilitas menunjukkan pada ketepatan atau suatu keajegan alat dalam

menilai apa yang diinginkan.

Reliabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan pengujian

internal consistensy. Pengujian semacam ini dilakukan dengan cara

mengujikan instrumen hanya dengan sekali pelaksanaan saja (Sugiyono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

94

2011: 131), kemudian dilanjutkan dengan analisis data dengan teknik

Cronbach Alpha. Hasil dari analisis data tersebut dapat digunakan untuk

memprediksi reliabilitas dari instrumen penelitian ini. Dalam gambar 3.2

berikut ini disajikan rumus Cronbach Alpha .

Gambar 3.2 Rumus Cronbach Alpha

Keterangan :

r11 = nilai reliabilitas

∑Si = jumlah varians skor tiap-tiap item

∑St = varians total

k = jumlah item

Metode Cronbach’s Alpha ini sangat cocok digunakan pada skor

berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau skor rentangan (misal 0-10, 0-30).

Pengambilan keputusan uji reliabilitas adalah sebagai berikut (Priyatno,

2013: 30).

Cronbach’s alpha < 0,6 = reliabilitas buruk

Cronbach’s alpha 0,6-0,79 = reliabilitas diterima

Cronbach’s alpha 0,8 = reliabilitas baik

Hasil uji reliabilitas untuk soal tipe pilihan ganda menggunakan

SPSS versi 21 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

95

Tabel 3.13 Reliabilitas soal pilihan ganda

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,739 22

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha

sebesar 0, 739. Nilai Cronbach’s Alpha berada pada rentang 0,6-0,79 yang

artinya reliabilitas diterima, berarti soal-soal tersebut dikatakan reliabel.

Sementara itu, hasil uji reliabilitas soal esai dapat dilihat pada tabel 3.15.

Tabel 3.14 Reliabilitas soal esai

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,741 9

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha

sebesar 0, 741. Nilai Cronbach’s Alpha berada pada rentang 0,6-0,79 yang

artinya reliabilitas diterima, berarti soal-soal tersebut dikatakan reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

analisis deskriptif mean, median, modus, merumuskan null hypothesis,

mengorganisasi data, menentukan taraf signifikansi, menguji normalitas skor

tes, menguji homogenitas skor tes, dan menguji hipotesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

96

1. Analisis deskripsi

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2010: 208). Fungsi dari statistik deskriptif adalah untuk

mendeskripsikan data sampel tanpa membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum. Data miskonsepsi dilakukan untuk setiap KD.

2. Merumuskan null hypothesis

Menurut Emory (1985) dalam Sugiyono, (2011: 160) the null

hypothesis is used for testing. It is statement that no different exists

between the parameter and statistic being compared. Hipotesis nol

adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan

statistik (data sampel). Hipotesis nol diberi notasi Ho.

Hipotesis statistik penelitian dibuat berdasarkan pada rumusan

masalahnya. Rumusan masalah yang kedua dalam penelitian ini adalah

“apakah ada perbedaan miskonsepsi IPA dilihat dari tingkat pendidikan

orang tua siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Depok”. Hipotesis

statistik dalam penelitian ini adalah

H0 = tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA dilihat dari tingkat

pendidikan orang tua siswa kelas V SD semester 2 se-

Kecamatan Depok. (µ1- µ2 = 0 atau µ1= µ2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

97

H1 = Ada perbedaan miskonsepsi IPA dilihat dari tingkat

pendidikan orang tua siswa kelas V SD semester 2 se

Kecamatan Depok. (µ1- µ2 ≠ 0 atau µ1≠ µ2)

3. Mengorganisasi data

Langkah ketiga dalam analisis data adalah data manajemen. Data

manajemen adalah upaya pengelolaan data mulai dari data tersebut

dikumpulkan hingga siap dianalisis. Data manajemen meliputi empat

langkah, yakni data coding,(untuk jenis kelamin, tingkat pendidikan dll)

data editing, data entry, dan data cleaning.

a. Data coding

Data coding adalah kegiatan pemberian kode atau simbol agar

mempermudah dalam pengolahan data.

b. Data editing

Editing adalah kegiatan memeriksa kelengkapan pengisian dan

ketepatan data sebelum proses pemasukan data. Kegiatan editing

meliputi memeriksa kelengkapan jawaban pertanyaan pada

instrumen tes secara keseluruhan, memeriksa kejelasan tulisan

jawaban, memeriksa kelogisan jawaban.

c. Data entry (pemasukan data)

Data entry adalah tindakan menyalin beberapa bentuk informasi ke

media lain, biasanya melalui masukan ke dalam program komputer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

98

d. Data cleaning (membersihkan data)

Data cleaning adalah tindakan mendeteksi dan memperbaiki (atau

menghapus) record korup atau tidak akurat dari mengatur catatan,

tabel, atau database.

4. Menentukan taraf signifikansi

Pada dasarnya menguji hipotesis adalah menaksir parameter

populasi berdasarkan data sampel. Dalam menaksir parameter populasi

tidak jarang terjadi kesalahan. Kesalahan atau kekeliruan ini sering

disebut dengan taraf signifikansi. Taraf signifkansi adalah peluang

kesalahan yang ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk

menolak atau mendukung hipotesis nol.

5. Menguji normalitas skor tes

Uji normalitas skor tes digunakan untuk mengetahui apakah data

tersebar sesuai dengan kurva normal atau tidak. Uji normalitas skor

dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Pengujian

Kolmogorov-Smirnov menggunakan kecocokan kumulatif sampel X

dengan distribusi probabilitas normal (Suseno, 2010: 145). Distribusi

probabilitas pada variabel tertentu dikumulasikan dan dibandingkan

dengan kumulasi sampel. Selisih dari setiap bagian adalah selisih

kumulasi dan selisih yang paling besar dijadikan patokan pada pengujian

hipotesis. Apabila selisih terbesar tidaklah terlalu besar maka H0 dapat

diterima dan jika selisih terbesar terlalu besar maka H0 ditolak. Untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

99

menentukan H0 diterima atau ditolak berdasarkan perbandingan tabel

nilai kritis khusus pengujian hipotesis Kolmogorov-Smirnov.

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah

H0 = Sebaran data sesuai dengan kurva normal atau data normal

H1 = Sebaran data tidak sesuai dengan kurva normal atau data

tidak normal

Kriteria normalitas suatu data adalah

1) Jika harga sig (2-tailed) ≥ 0,05; H0 diterima artinya sebaran data tes

tidak sesuai dengan kurva normal atau data tidak normal.

2) Jika harga sig (2-tailed) < 0,05; H0 ditolak atau H1 diterima, artinya

sebaran data tes sesuai dengan kurva normal atau data normal.

6. Menguji homogenitas skor tes

Uji homogenitas varians dilakukan dengan menggunakan uji F

(Fisher) atau dengan Lavene’s test. Penentuan homogenitas varians pada

nilai signifikansinya yang dihitung dengan menggunakan Lavene’s test

atau uji F. Jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka varians data

yang dianalisis homogen.

7. Menguji hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bergantung pada hasil uji

normalitas data. Jika data normal maka menggunakan statistik parametik

(menggunakan uji ANOVA). Sedangkan jika data tidak normal maka

harus menggunakan metode statistik non parametik (K Independent

Samples Test dengan Uji Kruskal Wallis). Taraf signifikansi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

100

digunakan adalah 0,05 dengan menggunakan pengujian beberapa

kelompok data, dalam hal ini dibagi menjadi 7 kelompok data

berdasarkan tingkat pendidikan orang tua. Pengujian hipotesis dalam

penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 21.

Hipotesis yang digunakan dalam uji hipotesis adalah

H0 = tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA dilihat dari tingkat

pendidikan orang tua siswa kelas V SD semester 2 se

Kecamatan Depok. (µ1= µ2)

H1 = Ada perbedaan miskonsepsi IPA dilihat dari tingkat

pendidikan orang tua siswa kelas V SD semester 2 se

Kecamatan Depok (µ1≠ µ2)

Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah

1) Jika harga sig (2-tailed) ≥ 0,05; H0 diterima, artinya tidak ada

perbedaan miskonsepsi IPA dilihat dari tingkat pendidikan orang tua

siswa kelas V SD semester 2 se Kecamatan Depok..

2) Jika harga sig (2-tailed) < 0,05; H0 ditolak atau H1 diterima, ada

perbedaan miskonsepsi IPA dilihat dari tingkat pendidikan orang tua

siswa kelas V SD semester 2 se Kecamatan Depok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

101

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD ini dilakukan

di beberapa SD Negeri di Kecamatan Depok. Subyek penelitiannya

adalah siswa kelas V SD se-Kecamatan Depok. Siswa kelas V SD dipilih

karena siswa kelas V berada pada tahap operasional konkret yaitu pada

umur 7-11 tahun. Menurut Piaget, pada tahap ini anak sudah dapat

membentuk operasi-operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki

(Yusuf, 2009: 7). Mereka dapat menambah, mengurangi dan mengubah

sehingga memungkinkannya untuk dapat memecahkan masalah secara

logis.

Penelitian ini dilakukan di 34 SD Negeri se-Kecamatan Depok

yang menggunakan KTSP. Sekolah-sekolah tersebut dipilih berdasarkan

kesediaan sekolah yang bersangkutan untuk dijadikan tempat penelitian.

Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 297 siswa. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan non tes.

Instrumen tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda dan esai,

sedangkan instrumen non tes yang digunakan berupa kuesioner. Untuk

mengetahui ada tidaknya miskonsepsi pada siswa maka digunakanlah tes.

Soal-soal tes terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 5 soal esai. Dalam soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

102

siswa diminta untuk memilih jawaban dari pilihan jawaban yang tersedia

dan melingkari salah satu pernyataan yang ada (yakin benar atau tidak

yakin benar) dari setiap soal. Soal-soal tersebut sudah teruji kualitasnya

karena sebelumnya instrumen yang dibuat sudah divalidasi oleh 4 ahli dan

sudah melalui proses revisi terlebih dahulu, setelah itu baru disebar ke 34

SD Negeri se-Kecamatan Depok yang menggunakan KTSP. Dari hasil

jawaban siswa, dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD semester 2. Selain itu

dengan melihat hasil jawaban siswa dan tingkat pendidikan orang tua

siswa dapat dilihat apakah ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat

dari tingkat pendidikan orang tua siswa kelas V SD semester 2.

2. Deskripsi Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri

se-Kecamatan Depok yang berjumlah 297 siswa. Data yang diperoleh

dalam penelitian ini bukan hanya berupa hasil tes atau jawaban siswa,

melainkan juga data mengenai tingkat pendidikan orang tua siswa. Data

ini digunakan untuk mengetahui ada tidak perbedaan miskonsepsi jika

dilihat dari tingkat pendidikan orang tua siswa. Data mengenai tingkat

pendidikan orang tua siswa dapat dilihat lebih jelas dalam tabel di bawah

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

103

Tabel 4.1 Data mengenai tingkat pendidikan orang tua siswa

No. Nama SD Sampel

Penelitian

Tingkat Pendidikan Orang Tua

SD SMP SMA D3 S1 S2 S3

1 SD N Timbulharjo 8 0 1 5 0 2 0 0

2 SD N Ambarukmo 5 1 2 2 0 0 0 0

3 SD N Depok 1 14 0 1 5 0 5 2 1

4 SD N Karangwuni 2 0 1 0 0 1 0 0

5 SD N Puren 8 1 1 5 0 1 0 0

6 SD N Catur Tunggal 3 8 1 2 5 0 0 0 0

7 SD N Gejayan 4 1 0 1 0 1 1 0

8 SD N Catur Tunggal 6 6 0 0 4 0 2 0 0

9 SD N Kledokan 8 3 3 1 1 0 0 0

10 SD N Maguwoharjo 16 0 1 3 2 4 6 0

11 SD N Nanggulan 12 0 1 7 1 2 1 0

12 SD N Deresan 14 2 2 5 1 2 1 1

13 SD N Perumnas CC 15 0 2 4 3 5 1 0

14 SD N Perumnas 3 6 0 2 2 0 1 1 0

15 SD N Nolobangsan 4 1 2 1 0 0 0 0

16 SD N Catur Tunggal 4 14 3 3 5 0 2 1 0

17 SD N Ringinsari 6 1 0 5 0 0 0 0

18 SD N Ngringin 7 2 2 2 0 1 0 0

19 SD N Sarikarya 8 1 0 4 0 2 1 0

20 SD N Depok 2 6 2 2 1 0 1 0 0

21 SD N Percobaan 2 16 0 0 0 0 14 1 1

22 SD N Kentungan 12 1 0 4 3 2 2 0

23 SD N Karang Asem 8 1 1 4 0 1 1 0

24 SD N Gambiranom 14 0 2 6 2 3 1 0

25 SD N Tajem 7 2 2 1 0 2 0 0

26 SD N Samirono 9 0 3 4 0 1 1 0

27 SD N Adisucipto 2 5 0 1 2 2 0 0 0

28 SD N Bhaktikarya 7 1 1 2 1 2 0 0

29 SD N Kalongan 3 0 1 2 0 0 0 0

30 SD N Catur Tunggal I 5 1 0 3 1 0 0 0

31 SD N Mustokorejo 8 2 2 2 0 1 1 0

32 SD N Corongan 5 1 0 2 0 2 0 0

33 SD N Adisucipto 1 12 0 0 4 1 6 1 0

34 SD N Condongcatur 15 1 0 7 1 6 0 0

Jumlah 297 29 41 110 19 72 23 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

104

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini ada 297 siswa. Berdasarkan data yang

didapat dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan terakhir orang tua

siswa, untuk lulusan tingkat SD ada 29 orang, SMP ada 41 orang, SMA

sebanyak 110 orang, D1 ada 19 orang, S1 ada 72 orang, S2 ada 23 orang

serta lulusan S3 ada 3 orang.

3. Deskripsi Data Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD se-Kecamatan

Depok

Deskripsi data miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD se-

Kecamatan Depok akan disajikan berdasarkan Kompetensi Dasarnya. Ada

6 KD yang akan dibahas, yaitu KD 5.1 , 5.2, 6.1, 6.2, 7.1, dan 7.3. Siswa

dapat dikatakan mengalami miskonsepsi jika dia menjawab dengan salah

tetapi dia yakin dengan jawabannya tersebut.

a. 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui

percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

Untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 5.1, siswa diuji

dengan memberikan 4 soal yang mewakili 2 indikator. Jawaban yang

didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam tabel

4.2.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

105

Tabel 4.2 Data miskonsepsi siswa KD 5.1

N

o

Indikator Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa

Kemantapan

Jawaban

Jumlah Persen-

tase

Ket.

Yakin

Benar

Tidak

Yakin

Benar

1

.

5.1.1

Menyebut-

kan

macam-

macam

gaya

melalui

percobaan

1 D A 9 4 13 4,38 % 6,7%

miskon-

sepsi

B 1 0 1 0,34 %

C 10 2 12 4,04 %

D 265 6 271 91,24 %

2 C A 31 4 35 11,78 % 18,5%

miskon-

sepsi

B 13 2 15 5,05 %

C 217 18 235 79,13 %

D 11 1 12 4,04 %

2

.

5.1.2

Mengiden-

tifikasi

faktor-

faktor

yang

mempenga

ruhi gaya

3 B A 14 4 18 6,06 % 34,3%

miskon-

sepsi

B 155 22 177 59,60 %

C 28 2 30 10,10 %

D 60 12 72 24,24 %

4 D A 42 13 55 18,52 % 42,2%

miskon-

sepsi

B 26 5 31 10,44 %

C 58 8 66 22,22 %

D 138 7 145 48,82 %

Berdasarkan tabel di atas, indikator 5.1.1 tentang macam-

macam gaya melalui percobaan, untuk nomor soal 1 sebanyak 91,24

% siswa menjawab dengan benar yaitu D (gesek). Pada nomor soal 1

sebanyak 91,24 % siswa mempunyai konsep yang benar, bahwa roda

yang digelindingkan akan berhenti karena adanya pengaruh gaya

gesek, sedangkan 8, 76 % siswa menjawab dengan salah. Dari 8,76 %

siswa tersebut, ada 4,38 % siswa yang menjawab A (pegas), 0,34%

siswa menjawab B (magnet), dan 4,04 % siswa menjawab C

(gravitasi). Dari jumlah siswa yang menjawab salah, ada 20 orang

siswa yang menjawab salah namun mereka yakin dalam jawabannya.

Jadi dapat dikatakan ada 20 orang siswa (6,7%) yang mengalami

miskonsepsi pada konsep gaya gesek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

106

Nomor soal 2 tentang penerapan gaya gravitasi sebanyak 79, 13

% siswa menjawab benar yaitu C (pernyataan nomor 3, yaitu air

mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah), sedangkan

20,87 % siswa masih menjawab salah. Dari 20,87 % siswa, 11,78 %

diantaranya menjawab A (jarum kompas dapat menunjukkan arah

utara dan selatan), 5,05 % menjawab B ( Adi mengerem sepedanya

saat melewati turunan), dan 4,04 % siswa menjawab D (orang yang

sedang berenang dapat bergerak maju). Untuk soal nomor 2, ada 55

siswa (18,5%) yang mengalami miskonsepsi pada konsep gaya

gravitasi.

Indikator 5.1.2 tentang faktor yang mempengaruhi gaya terdiri

dari dua soal. Untuk nomor soal 3 tentang yang bukan pengaruh gaya

gravitasi terhadap benda sebanyak 59,60 % siswa menjawab benar

yaitu B (benda cepat mengalami pelapukan), dan 40,40 % menjawab

salah. Dari 40,40 % siswa tersebut, 6,06 % siswa menjawab A (benda

memiliki berat); 10,10 % menjawab C (benda jatuh ke bawah); dan

24,24 % siswa menjawab D (permukaan air selalu datar). Ada 102

orang siswa (34,3%) yang mengalami miskonsepsi dalam

mengerjakan soal nomor 3 yaitu tentang konsep gaya gravitasi.

Nomor soal 4 tentang yang bukan termasuk cara untuk

memperbesar gaya gesek, sebanyak 48,82 % siswa menjawab benar

yaitu D (memperhalus permukaan benda). Sebanyak 51,18 %

menjawab salah, dari data tersebut 18,52 % menjawab A, 10,44 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

107

menjawab B, dan 22,22 % menjawab C. Siswa yang mengalami

miskonsepsi pada soal nomor 4 sebanyak 126 siswa (42,4%).

b. 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan

lebih mudah dan lebih cepat

Untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 5.2, siswa diuji

dengan memberikan 5 soal yang mewakili 3 indikator. Jawaban yang

didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 4.3 Data miskonsepsi siswa KD 5.2

No Indikator Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa

Kemantapan

Jawaban

Jumlah Persen-

tase

Ket.

Yakin

Benar

Tidak

Yakin

Benar

1. 5.2.1

Mengidenti

fikasi ciri-

ciri

pesawat

sederhana

5 B A 47 12 59 19,86 % 27,6%

miskon-

sepsi

B 169 22 191 64,31 %

C 25 12 37 12,46 %

D 10 0 10 3,37 %

6 A A 186 20 206 69,36 % 22,5%

miskon-

sepsi

B 31 11 42 14,14 %

C 29 13 42 14,14 %

D 7 0 7 2,36 %

2. 5.2.2

Menyebut-

kan contoh

jenis tuas

atau

pengungkit

jenis

pertama

7 B A 17 6 23 7,74

26,2%

miskon-

sepsi

B 183 20 203 68,35 %

C 61 10 71 23,91 %

D 0 0 0 0 %

3. 5.2.3

Menyebut-

kan

penerapan

pesawat

sederhana

dalam

kehidupan

sehari-hari

8

A A 264 5 269 90,57 % 8,1%

miskon-

sepsi

B 11 2 13 4,38 %

C 0 0 0 0 %

D 13 2 15 5,05 %

9 C A 11 2 13 4, 38 % 4,4%

miskon-

sepsi

B 1 1 2 0, 67 %

C 276 5 281 94,61%

D 1 0 1 0,04 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

108

Berdasarkan tabel di atas, nomor soal 5 tentang pesawat

sederhana, sebanyak 64,31 % siswa menjawab benar yaitu gunting

merupakan jenis pengungkit yang titik tumpunya terletak di antara

beban dan kuasa (jawaban B). Sedangkan 35,69% lainnya menjawab

salah, dari jumlah tersebut sebanyak 19,86% menjawab A, 12,46%

diantaranya menjawab C, dan sisanya menjawab D. Setelah dihitung,

banyaknya siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep pesawat

sederhana ada 82 siswa (27,6%).

Pada soal nomor 6 tentang mengidentifikasi posisi titik tumpu,

beban, dan kuasa pada suatu pesawat sederhana 69,36% siswa dapat

menjawab dengan benar bahwa gerobak beroda satu posisi beban

berada di antara titik tumpu dan kuasa (jawaban A). Dari 297 siswa,

sebanyak 91 siswa atau 30,64% siswa menjawab salah, yaitu 14,14%

menjawab B, 14,14% menjawab C dan 2,36% menjawab D. Siswa

yang mengalami miskonsepsi di soal nomor 6 ini sebanyak 67 siswa

(22,5%).

Soal nomor 7 mewakili indikator 5.2.2 tentang menyebutkan

jenis tuas. Dalam soal, terdapat gambar seorang anak mendorong

troli/gerobak beroda satu, 68,35% siswa menjawab benar bahwa

gambar tersebut termasuk tuas golongan kedua (jawaban B).

Sementara itu, 7,74% menjawab A dan 23,91% menjawab C.

Banyaknya siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep tuas ada

78 siswa (26,2%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

109

Indikator 5.2.3 tentang penerapan pesawat sederhana diwakili

soal nomor 8 dan 9. Soal nomor 8 tentang penggunaan prinsip kerja

pada alat pembuka tutup botol. Sebagian besar siswa yaitu sebanyak

90,57% siswa menjawab dengan benar bahwa alat pembuka tutup

botol menggunakan prinsip kerja pengungkit (jawaban A). Sisanya

yaitu sebanyak 9,43% siswa menjawab B dan D. Ada 24 siswa (8,1%)

yang mengalami miskonsepsi pada soal nomor 8.

Soal nomor 9, sebanyak 94,61% siswa menjawab benar bahwa

jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok merupakan prinsip

penerapan bidang miring (jawaban C). Siswa yang menjawab A ada

4,38 %, yang menjawab B ada 0,67% serta 0,04% menjawab D.

Terdapat 13 orang siswa (4,4%) yang masih mengalami miskonsepsi

pada soal nomor 9 tentang konsep bidang miring.

c. 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

Untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 6.1, siswa diuji

dengan memberikan 5 soal yang mewakili 2 indikator. Jawaban yang

didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam tabel di

bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

110

Tabel 4.4 Data miskonsepsi siswa KD 6.1

No Indikator Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa

Kemantapan

Jawaban

Jumlah Persen-

tase

Ket.

Yakin

Benar

Tidak

Yakin

Benar

1. 6.1.1

Menyebut-

kan sifat-

sifat

cahaya

10 B A 72 29 101 34, 01 % 37%

miskon-

sepsi

B 96 46 142 47,81 %

C 19 5 24 8, 08 %

D 19 11 30 10,10 %

11 A A 178 19 197 66, 33 % 26,9%

miskon-

sepsi

B 39 9 48 16,16 %

C 22 8 30 10,10 %

D 19 3 22 7,41 %

2. 6.1.2

Menjelaska

n sifat

bayangan

pada

cermin

12 B A 11 3 14 4, 71 % 14,1%

miskon-

sepsi

B 227 21 248 83,50 %

C 29 4 33 11,11 %

D 2 0 2 0,67 %

13 A A 101 14 115 38,72 % 48,5%

miskon-

sepsi

B 60 17 77 25,93 %

C 16 9 25 8, 42%

D 68 12 80 26,94 %

14 C A 22 16 38 12,80 % 18,2%

miskon-

sepsi

B 22 20 42 14,14

C 159 37 196 65,99 %

D 10 11 21 7,07 %

Berdasarkan tabel di atas, indikator 6.1.1 tentang menyebutkan

sifat-sifat cahaya diwakili oleh soal nomor 10 dan 11. Soal nomor 10

tentang konsep pembiasan cahaya, ternyata dari jawaban siswa masih

banyak yang salah konsep. Hal itu terbukti bahwa hanya 47,81%

siswa saja yang menjawab benar, bahwa cahaya yang merambat dari

udara ke air akan dibiaskan mendekati garis normal (jawaban B).

Sebanyak 34,01% siswa menjawab A, ada 8,08% siswa yang

menjawab C, dan ada 10,10% siswa yang menjawab D. Sebanyak 110

siswa (37%) masih mengalami miskonsepsi pada konsep cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

111

Ada sebanyak 66,33% siswa yang menjawab benar pada soal

nomor 11, bahwa dispersi cahaya merupakan peristiwa penguraian

cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna (jawaban A). Siswa

yang menjawab B ada 16,16 %, yang menjawab C ada 10,10%, dan

siswa yang menjawab D ada 7,41%. Siswa yang mengalami

miskonsepsi pada nomor 11 ada 80 siswa (26,9).

Soal nomor 12-14 merupakan soal yang mewakili indikator

6.1.2 tentang sifat bayangan pada cermin. Soal nomor 12 tentang

konsep cermin datar. Sebanyak 83,50% siswa dapat menjawab dengan

benar bahwa pada cermin datar jarak benda dengan cermin sama

dengan jarak bayangan dengan cermin (jawaban B). Sementara itu,

16,50% diantaranya ada yang menjawab lebih jauh, dekat dan sangat

dekat dengan jarak bayangan dengan cermin. Siswa yang mengalami

miskonsepsi pada konsep cermin datar ada 42 siswa (14,1%).

Konsep sifat bayangan yang dibentuk oleh kaca spion yang ada

di soal nomor 13, ternyata masih banyak siswa menjawab salah. Dari

100%, hanya 38,72% siswa yang menjawab benar yaitu bayangan

yang dibentuk oleh kaca spion bersifat semu, tegak, dan diperkecil

(jawaban A). Sisanya yaitu sebanyak 61,28% siswa menjawab salah.

Dari 61,28% siswa tersebut, 25,93% diantaranya menjawab B, yang

menjawab C ada sekitar 8,42% serta yang menjawab D ada 26,94%

siswa. Banyaknya siswa yang mengalami miskonsepsi tentang konsep

cermin adalah 144 siswa (48,5%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

112

Soal nomor 14 tentang konsep pembiasan cahaya. Sebanyak

65,99% siswa menjawab benar yaitu cahaya yang merambat dari zat

yang rapat ke zat yang kurang rapat akan dibiaskan mendekati garis

normal (jawaban C). Sementara itu, dari siswa yang menjawab salah

ada 12,80% yang menjawab A, 14,14% menjawab B, dan sekitar

7,07% siswa menjawab D. Siswa yang masih mengalami miskonsepsi

pada soal nomor 14 berjumlah 54 siswa (18,2%).

d. 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari

bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya

Untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 6.2, siswa diuji

dengan memberikan 2 soal yang mewakili 1 indikator. Jawaban yang

didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 4.5 Data miskonsepsi siswa KD 6.2

No Indikator Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa

Kemantapan

Jawaban

Jumlah Persen-

tase

Ket.

Yakin

Benar

Tidak

Yakin

Benar

1. 6.2.1

Mengeta-

hui alat dan

bahan yang

digunakan

untuk

membuat

karya/mo-

del yang

menerap-

kan sifat-

sifat

cahaya

15 C A 9 4 13 4,38 % 32,3%

miskon-

sepsi

B 27 5 32 10,77 %

C 169 14 183 61,62 %

D 60 9 69 23,23 %

17 A A 182 40 222 74,75 %

18,5%

miskon-

sepsi

B 12 7 19 6,40 %

C 11 3 14 4,71 %

D 32 10 42 14,14 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

113

Berdasarkan tabel di atas, soal nomor 15 tentang bahan utama

untuk membuat periskop. Sebanyak 61,62% mengetahui bahwa bahan

utama untuk membuat model periskop adalah kotak pasta gigi dan

cermin (jawaban C). Ada 4,38% siswa yang menjawab gunting dan

lem (A), selain itu 10,77% siswa menjawab karton dan isolasi, dan

sebanyak 23,23% siswa menjawab D yaitu cermin dan lem. Siswa

yang mengalami miskonsepsi sebanyak 96 siswa (32,3%).

Jika soal nomor 15 membahas tentang bahan utama untuk

membuat periskop, soal nomor 17 membahas tentang bahan utama

membuat kaca pembesar sederhana. Sebanyak 74,75% siswa dapat

menjawab dengan benar bahwa bahan utama membuat kaca pembesar

sederhana adalah bola lampu (jawaban A). Sementara itu, ada 25,25%

siswa menjawab salah. Dari 25,25% tersebut, 6,40% diantaranya

menjawab B, 4,71% menjawab C, dan 14,14% siswa menjawab D.

Siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep periskop ada 55

siswa (18,5%).

e. 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan

Untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 7.1, siswa diuji

dengan memberikan 2 soal yang mewakili 2 indikator. Jawaban yang

didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam tabel

4.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

114

Tabel 4.6 Data miskonsepsi siswa KD 7.1

No Indikator Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa

Kemantapan

Jawaban

Jumlah Persen-

tase

Ket.

Yakin

Benar

Tidak

Yakin

Benar

1. 7.1.1

Menggo-

longkan

jenis-jenis

batuan

16 A A 78 38 116 39,06 %

39,7%

miskon-

sepsi

B 46 23 69 23,23 %

C 36 19 55 18,52 %

D 36 21 57 19,19 %

2. 7.1.2

Menjelas-

kan proses

pembentuk

an tanah

karena

pelapukan

18 A A

175 23 198 66,67 %

20,2%

miskon-

sepsi

B

25 8 33 11,11 %

C

30 19 49 16,50 %

D 5 12 17 5,72 %

Berdasarkan tabel di atas, indikator 7.1.1 diwakili oleh soal

nomor 16. Soal ini membahas tentang konsep batuan granit. Siswa

masih banyak yang salah menjawab saat diminta menyebutkan ciri-

ciri batuan granit. Siswa yang menjawab salah ada 60,94%, yang

menjawab B ada 23,23%, C ada 18,52%, dan D ada 19,19%. Siswa

yang menjawab benar yaitu A ada 39,06%. Siswa yang mengalami

miskonsepsi pada konsep batuan granit sebanyak 118 siswa (39,7%).

Soal nomor 18 yang mewakili indikator 7.1.2 membahas tentang

pelapukan fisis. Sebanyak 66,67% siswa menjawab dengan benar

bahwa pelapukan fisis adalah proses pelapukan batuan karena

pengaruh suhu, hujan, dan angin. Sedangkan 11,11% menjawab

terjadi karena peran makhluk hidup, 16,50% siswa menjawab bahwa

pelapukan fisis adalah pelapukan yang menghasilkan perubahan zat

mineral pembentuk batuan dan 5,72% lainnya menjawab proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

115

pelapukan batuan yang disebabkan oleh hujan deras dan arus air.

Siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep pelapukan fisis

sebanyak 60 siswa (20,2%).

f. 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi

Untuk mengetahui konsep siswa tentang KD 7.3, siswa diuji

dengan memberikan 2 soal yang mewakili 1 indikator. Jawaban yang

didapatkan untuk jenis soal tertulis pilihan ganda tersaji dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 4.7 Data miskonsepsi siswa KD 7.3

No Indikator Nomor

Butir

Soal

Kunci

Jawaban

Jawaban

Siswa

Kemantapan

Jawaban

Jumlah Persen-

tase

Ket.

Yakin

Benar

Tidak

Yakin

Benar

1. 7.3.1

Mendeskri

psikan

struktur

permukaan

bumi

19 D A 41 14 55 18,52 % 35,6%

miskon-

sepsi

B 41 7 48 16,16 %

C 24 15 39 13,13 %

D 149 6 155 52,19 %

20 A A 193 30 223 75,08 % 20,5%

miskon-

sepsi

B 47 10 57 19,19 %

C 12 1 13 4, 38 %

D 2 2 4 1,35 %

Berdasarkan tabel di atas, konsep tentang struktur permukaan

bumi ada pada soal nomor 19 dan 20. Dalam soal nomor 19, siswa

diminta menyebutkan urutan lapisan penyusun bumi dari yang paling

dalam. Dari hasil jawaban siswa, sebanyak 52,19% siswa dapat

menjawab dengan benar, dan sisanya yaitu sebanyak 47,81% siswa

salah dalam menjawab. Sebanyak 106 siswa (35,6%) mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

116

miskonsepsi pada nomor soal 19 tentang konsep lapisan penyusun

bumi.

Pada soal nomor 20 tentang mengidentifikasi struktur

permukaan bumi, sebanyak 75,08% siswa menjawab benar. Sebanyak

24,92% siswa menjawab dengan tidak benar. Dari 24,92% tersebut,

ada 19,19% yang menjawab B, 4,38% menjawab C, dan 1,35%

menjawab D. Siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep

struktur permukaan bumi ada 61 siswa (20,5%).

Dari deskripsi miskonsepsi di atas, miskonsepsi yang terjadi

pada siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.8 Data miskonsepsi siswa soal pilihan ganda

Nomor

soal

Banyaknya siswa

yang mengalami

miskonsepsi

Persentase

(%)

1. 20 6,7

2. 55 18,5

3. 102 34,3

4. 126 42,2

5. 82 27,6

6. 67 22,5

7. 78 26,2

8. 24 8,1

9. 13 4,4

10. 110 37

11. 80 26,9

12. 42 14,1

13. 144 48,5

14. 54 18,2

15. 96 32,3

16. 118 39,7

17. 55 18,5

18. 60 20,2

19. 106 35,6

20. 61 20,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

117

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa miskonsepsi

paling banyak terjadi pada soal nomor 13 yang membahas tentang

sifat baayangan pada cermin, yaitu sebanyak 144 siswa. Miskonsepsi

paling banyak kedua terjadi pada soal nomor 4 tentang faktor yang

mempengaruhi gaya, siswa yang mengalami sebanyak 126. Sementara

itu, miskonsepsi yang paling sedikit terjadi pada soal nomor 9 tentang

pesawat sederhana, yaitu hanya 13 siswa saja yang mengalami

miskonsepsi.

Data miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD se-Kecamatan Depok

yang diperoleh berupa soal pilihan ganda dan esai. Jika pada soal pilihan

ganda deskripsi data disajikan berdasarkan Kompetensi Dasarnya, maka

pada soal esai deskripsi data miskonsepsi siswa akan disajikan

berdasarkan konsepnya. Ada 5 konsep yang akan dibahas, yaitu konsep

tentang gaya magnet, cahaya, cermin, pesawat sederhana, dan konsep

tentang pelapukan.

a. Konsep tentang gaya magnet

Konsep tentang gaya magnet diwakili oleh soal nomor 1. Dalam

soal nomor 1 siswa diminta untuk menjelaskan apakah paku kecil yang

dipasang penghalang plastik dapat dipengaruhi magnet atau tidak.

Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal tertulis jenis esai tersaji

dalam tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

118

Tabel 4.9 Data miskonsepsi siswa tentang konsep gaya magnet

Nomor

Butir

soal

Kunci Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase

(%)

Keterangan

1

Ya, paku kecil

yang dipasang

penghalang

plastik dapat

dipengaruhi

magnet, karena

magnet dapat

menembus

benda tipis,

misalnya

plastik, kertas,

kain, dan kaca

tipis.

Ya, karena gaya magnet

dapat menembus plastik,

kertas, kain, kaca, kecuali

kaca tebal. Magnet dapat

menembus benda tipis.

123 41,41 41,41%

benar

Iya, karena di paku itu

mengandung magnet 40 13,47

58,59%

miskonsepsi

Iya, karena gaya tarik

magnet kuat 21 7,07

Tidak, karena terhalang oleh

plastic 61 20,54

Tidak menjawab 14 4,71

Tidak sesuai konteks 38 12,79

Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 41,41% siswa dapat

menjawab dan menjelaskan alasannya dengan benar bahwa paku kecil

yang dipasang penghalang plastik dapat dipengaruhi magnet, karena

magnet dapat menembus benda tipis. Sementara itu, ada 58,59%

siswaa yang mengalami miskonsepsi. Dari jumlah tersebut, sebanyak

20,54% siswa yang menjawab tidak dapat dipengaruhi magnet karena

terhalang plastik.

b. Konsep tentang cahaya

Konsep tentang cahaya diwakili oleh soal nomor 2. Dalam soal

nomor 2 ada sebuah gambar pensil di dalam gelas berisi air, dan di

gambar tersebut pensil tampak seperti patah. Untuk soal nomor 2 ini

siswa diminta untuk menjelaskan mengapa pensil dalam gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

119

tersebut terlihat patah. Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal

tertulis jenis esai tersaji dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.10 Data miskonsepsi siswa tentang konsep cahaya

Nomor

Butir

soal

Kunci

Jawaban

Jawaban Siswa Jumlah Persentase

(%)

Ket

2 Pensil pada

gambar

tersebut

tampak seperti

patah karena

adanya

pembiasan

cahaya.

Cahaya datang

dari zat yang

lebih rapat

(benda di air)

menuju ke

udara (kurang

rapat),

kemudian

dibiaskan

menjauhi garis

normal.

Pensil tampak

seperti patah karena

adanya pembiasan

cahaya. Cahaya

datang dari zat yang

lebih rapat (benda di

air) menuju ke udara

(kurang rapat),

kemudian dibiaskan

menjauhi garis

normal.

239 80,47 80,47%

benar

Pemantulan cahaya 12 4,04

19,53%

miskonsepsi

Adanya penguraian

cahaya 3 1,01

Karena gelasnya

cembung, jadi pensil

dalam gelas terlihat

patah

2 0,67

Tidak sesuai konteks 41 13,80

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang dapat

menjawab dengan benar ada 80,47% siswa. Sementara itu, ada 19,53%

siswa mengalami miskonsepsi.

c. Konsep tentang cermin

Konsep tentang cermin terdapat soal nomor 3. Dalam soal

nomor 3 siswa diminta untuk menjelaskan apakah bayangan yang

dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik. Jawaban yang didapatkan

untuk jenis soal tertulis jenis esai tersaji dalam tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

120

Tabel 4.11 Data miskonsepsi siswa tentang konsep cermin

Nomor

Butir

soal

Kunci

Jawaban

Jawaban Siswa Jumlah Persentase

(%)

Ket.

3

Bayangan yang

dibentuk oleh

cermin cekung

tidak selalu

terbalik, karena

sifat bayangan

yang dibentuk

oleh cermin

cekung

bergantung

pada letak

benda di dalam

cermin. Jika

benda terletak

diatara F

(fokus) dan P

(pusat

kelengkungan)

maka

bayangan yang

terbentuk

bersifat nyata,

terbalik.

Sedangkan jika

benda terletak

diantara O

(pusat optis)

dan F (fokus)

maka

bayangan

terletak

dibelakang

cermin,

bersifat tegak

dan diperbesar.

Bayangan yang dibentuk

oleh cermin cekung tidak

selalu terbalik, karena sifat

bayangan yang dibentuk

oleh cermin cekung

bergantung pada letak

benda di dalam cermin.

50 16,84 16,84%

benar

Ya, karena bayangan

dipantulkan/yang

terbentuk terbalik

81 27,27

83,16%

terjadi

miskonsepsi

Karena sifat cermin

cekung maya, tegak dan

diperbesar

71 23,91

Bayangan yang dibentuk

nyata 5 1,68

Tidak menjawab 16 5,39

Iya karena melengkung ke

dalam 24 8,08

Tidak sesuai konteks 50 16,84

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa masih banyak

siswa yang belum memahami konsep tentang cermin cekung. Dari

keseluruhan siswa yang menjadi subyek penelitian, hanya 16,84%

siswa saja yang dapat menjawab dengan benar. Sementara itu,

sebanyak 83,16% siswa mengalami miskonsepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

121

d. Konsep tentang pesawat sederhana

Soal nomor 4 membahas tentang konsep pesawat sederhana,

khususnya bidang miring. Dari soal tersebut, siswa diminta

menjelaskan mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-

kelok. Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal tertulis tipe esai

tersaji dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.12 Data miskonsepsi siswa tentang konsep pesawat sederhana

Nomor

Butir

soal

Kunci Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase

(%)

Ket.

4

Jalan di daerah

pegunungan

dibuat berkelok-

kelok karena:

a. Jalan yang

berkelok-

kelok

merupakan

salah satu

penerapan

bidang

miring.

b. Agar orang

dapat mudah

mencapai

tempat

dengan

ketinggian

tertentu,

dengan tenaga

lebih kecil.

c. Dengan

dibuat

berkelok-

kelok,

pengendara

kendaraan

bermotor

lebih mudah

melewati

jalan yang

menanjak dan

tidak

berbahaya.

Jalan di daerah

pegunungan dibuat

berkelok-kelok agar

orang dapat mudah

mencapai tempat

dengan ketinggian

tertentu dengan

tenaga yang lebih

kecil.

55 18,52

88,89%

benar

Agar pengendara

kendaraan bermotor

lebih mudah

melewati jalan yang

menanjak.

136 45,79

Agar kendaraan

tidak tergelincir dan

tidak berbahaya

34 11,45

Jalan yang dibuat

berkelok-kelok

merupakan salah

satu penerapan

bidang miring.

39

13,13

Memperkecil gaya

gesek 11 3,70

11,11%

miskonsepsi

Tidak menjawab 4 1,35

Tidak sesuai

konteks

18 6,06

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

122

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar

siswa yaitu 88,89% siswa dapat menjawab dengan benar. Dari 88,89%

siswa tersebut, sebanyak 18,52% siswa menjawab agar orang dapat

mudah mencapai tempat dengan ketinggian tertentu dengan tenaga

yang lebih kecil; 45,79% menjawab agar pengendara kendaraan

bermotor lebih mudah melewati jalan yang menanjak: 11,45%

menjawab agar kendaraan tidak tergelincir dan tidak berbahaya dan

sebanyak 13,13% siswa menjawab bahwa jalan yang dibuat berkelok-

kelok merupakan salah satu penerapan bidang miring. Sementara itu

sisanya ada 11,11% siswa yang mengalami miskonsepsi

e. Konsep tentang pelapukan.

Konsep tentang pelapukan biologi diwakili oleh soal nomor 5.

Dalam soal tersebut, siswa diminta menjelaskan apa yang dimaksud

dengan pelapukan biologi dan menyebutkan penyebab-penyebabnya.

Jawaban yang didapatkan untuk jenis soal tertulis tipe esai tersaji

dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.13 Data miskonsepsi siswa tentang konsep pelapukan

Nomor

Butir

soal

Kunci

Jawaban

Jawaban Siswa Jumlah Persentase

(%)

Ket

5

Pelapukan

biologi adalah

pelapukan

yang terjadi

karena peran

makhluk

hidup.

Penyebabnya

adalah lumut,

Pelapukan biologi adalah

pelapukan yang terjadi

karena peran makhluk

hidup. Penyebabnya

adalah lumut, litchen, akar

tanaman dan tumbuhan,

humus dari daun.

209 70,37

70,37%

benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

123

litchen, akar

tanaman dan

tumbuhan,

humus dari

daun.

Pelapukan yang terjadi

karena air 14 4,71

29,63%

miskonsepsi

Pelapukan yang terjadi

karena pengaruh suhu 18 6,06

Pelapukan yang terjadi

karena angina 3 1,01

Pelapukan yang

terjadikarena bahan kimia 8 2,69

Tidak menjawab 10 3,37

Tidak sesuai konteks 35 11,78

Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 70,37% siswa dapat

menjawab dengan benar, dan 29,63% mengalami miskonsepsi. Dari

29,63% siswa, sebanyak 26,26% siswa yang menjawab dengan salah,

dan ada 3,37% yang tidak menjawab.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka miskonsepsi yang terjadi

pada siswa di soal tipe esai dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.14 Tabel miskonsepsi pada soal tipe esai

Nomor

soal

Persentase miskonsepsi

(%)

1. 58,59

2. 19,53

3. 83,16

4. 11,11

5. 29,63

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa siswa mengalami

miskonsepsi paling banyak pada soal nomor 3, yaitu sebanyak 83,16%.

Sementara itu, miskonsepsi yang dialami siswa paling sedikit pada soal

nomor 4, yaitu ada 11,11%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

124

4. Uji Prasyarat Analisis untuk Melihat Perbedaan Miskonsepsi Siswa Kelas

V SD Dilihat dari Tingkat Pendidikan Orang Tua Siswa

a. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui kenormalan data, dilakukan

dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (SPSS). Uji

Komogorov-Smirnov bertujuan untuk menguji normalitas data dengan

uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data miskonsepsi IPA

Fisika siswa kelas V SD se-Kecamatan Depok. Taraf signifikansi

yang digunakan adalah 0,05. Hipotesis yang diuji adalah

H0 = Sebaran data sesuai dengan kurva normal atau data normal

H1 = Sebaran data tidak sesuai dengan kurva normal atau data tidak

normal

Uji normalitas dengan metode One Sample Kolmogorov

Smirnov, kriteria pengujiannya menurut Priyatno (2013: 38) adalah

1) Jika nilai signifikansi (Asym Sig 2 tailed) > 0,05, maka data

berdistribusi normal.

2) Jika nilai signifikansi (Asym Sig 2 tailed) < 0,05, maka data tidak

berdistribusi normal.

Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi

21. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat lebih lanjut pada

tabel 4.15 dan histogram di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

125

Tabel 4.15 Uji normalitas tes pilihan ganda dengan

one sample Kolmogorov-Smirnov test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sekolah Tingkat

Pendidikan

Miskonsepsi

N 297 297 297

Normal Parametersa,b

Mean 17,64 3,48 5,05

Std. Deviation 9,563 1,475 2,949

Most Extreme Differences

Absolute ,090 ,235 ,121

Positive ,090 ,235 ,121

Negative -,062 -,178 -,063

Kolmogorov-Smirnov Z 1,554 4,047 2,079

Asymp. Sig. (2-tailed) ,016 ,000 ,000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Gambar 4.1 Histogram uji normalitas soal pilihan ganda

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat dilihat bahwa

nilai asymptotik significant (2 tailed) untuk variabel sekolah sebesar

0,016, variabel tingkat pendidikan sebesar 0 dan variabel miskonsepsi

sebesar 0. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah disebutkan, maka

dapat disimpulkan bahwa distribusi data pada ketiga variabel tersebut

tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

126

Sementara itu, hasil hitungan untuk uji normalitas soal esai

dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.16 Uji normalitas tes esai dengan one

sample Kolmogorov-Smirnov test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

miskonesai sekolah tingpend

N 297 297 297

Normal Parametersa,b

Mean 9,88 17,64 3,48

Std. Deviation 4,492 9,563 1,475

Most Extreme Differences

Absolute ,052 ,090 ,235

Positive ,052 ,090 ,235

Negative -,052 -,062 -,178

Kolmogorov-Smirnov Z ,901 1,554 4,047

Asymp. Sig. (2-tailed) ,392 ,016 ,000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Gambar 4.2 Histogram uji normalitas soal esai

Berdasarkan tabel dan kurva di atas, dapat dilihat bahwa nilai

asymptotik significant (2 tailed) untuk variabel nilai esai sebesar

0,392, variabel nama sekolah sebesar 0,016 dan variabel tingkat

pendidikan sebesar 0. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

127

disebutkan, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel

nilai esai adalah normal, sementara itu untuk kedua variabel lainnya

berdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa

varian populasi data adalah sama atau tidak. Jika nilai disignifikansi

lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih

dari kelompok data adalah sama. Uji homogenitas dilakukan dengan

menggunakan uji Levene dengan program SPSS versi 21. Pada uji

Lavene, df1 menunjukkan jumlah kelompok data-1, df2 artinya

jumlah data- jumlah kelompok data, sedangkan sig. menunjukkan

nilai signifikansinya. Hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat

pada tabel 4.17.

Tabel 4.17 Hasil output uji homogenitas tes pilihan ganda

Test of Homogeneity of Variances Miskonsepsi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,498 6 290 ,179

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat output hasil pengujian

homogenitas. Dari output dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

(Sig) untuk variabel miskonsepi sebesar 0,179. Jadi nilai signifikansi

lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa 7 kelompok data nilai

tes soal miskonsepsi IPA Fisika berdasarkan tingkat pendidikan orang

tua mempunyai varian yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

128

Tes esai juga diuji homogenitasnya, dan hasil yang didapatkan

adalah sebagai berikut.

Tabel 4.18 Hasil output uji homogenitas tes esai

Test of Homogeneity of Variances miskonesai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,029 6 290 ,406

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat output hasil pengujian

homogenitas. Dari output dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

(Sig) sebesar 0,406. Jadi nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa 7 kelompok data nilai tes soal miskonsepsi IPA

Fisika berdasarkan tingkat pendidikan orang tua mempunyai varian

yang sama.

5. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode statistik non

parametik karena data tidak berdistribusi normal. Maka dari itu, uji yang

digunakan adalah dengan K Independent Samples Test dengan uji Kruskal

Wallis. Uji K Independent Samples Test dengan uji Kruskal Wallis ini

digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara tiga atau

lebih kelompok sampel bebas (Priyatno, 2012:145). Hipotesis yang akan

di uji adalah

H0 : Tidak ada perbedaan miskonsepsi dilihat dari tingkat pendidikan

orang tua siswa kelas V SD se-Kecamatan Depok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

129

H1 : Ada perbedaan miskonsepsi dilihat dari tingkat pendidikan

orang tua siswa kelas V SD se-Kecamatan Depok

Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah

a) Jika harga sig (2-tailed) ≥ 0,05; H0 diterima, artinya tidak ada

perbedaan miskonsepsi dilihat dari tingkat pendidikan orang tua

siswa kelas V SD se-Kecamatan Depok.

b) Jika harga sig (2-tailed) < 0,05; H0 ditolak atau H1 diterima, artinya

ada perbedaan miskonsepsi dilihat dari tingkat pendidikan orang tua

siswa kelas V SD se-Kecamatan Depok.

Uji hipotesis ini menggunakan SPSS versi 21. Hasil

perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.19 Hasil uji Kruskal Wallis soal pilihan ganda

Test Statisticsa,b

Miskonsepsi

Chi-Square 3,534

df 6

Asymp. Sig. ,739

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi

(Asym Sig) sebesar 0,739. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai

signifikansinya > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima,

artinya tidak ada perbedaan miskonsepsi dilihat dari tingkat pendidikan

orang tua siswa kelas V SD se-Kecamatan Depok. Untuk soal esai dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

130

Tabel 4.20 Hasil uji Kruskal Wallis soal esai

Test Statisticsa,b

miskonesai

Chi-Square 3,303

df 6

Asymp. Sig. ,770

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi

(Asym Sig) sebesar 0,770. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai

signifikansinya > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima,

artinya tidak ada perbedaan miskonsepsi dilihat dari tingkat pendidikan

orang tua siswa kelas V SD se-Kecamatan Depok.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan miskonsepsi IPA

Fisika siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Depok dan 2) mengetahui

adanya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari tingkat pendidikan

orang tua siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan Depok. Data yang

diperoleh dalam penelitian ini kemudian dianalisis. Dari hasil analisis data

yang telah dilakukan, dari jawaban yang telah dituliskan siswa terlihat bahwa

siswa masih mengalami miskonsepsi pada beberapa indikator atau konsep

yang ditanyakan. Miskonsepsi menurut Suparno (2005: 8) adalah suatu

konsep yang tidak sesuai dengan konseep yang diakui oleh para ahli.

Miskonsepsi terjadi di semua jenjang pendidikan, dari sekolah dasar sampai

dengan perguruan tinggi. Siswa dapat dikatakan mengalami miskonsepsi jika

dia menjawab dengan salah tetapi dia yakin dengan jawabannya tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

131

Rincian siswa yang mengalami miskonsepsi, baik pada soal pilihan ganda

maupun soal esai dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.21 Miskonsepsi siswa yang terjadi pada soal tipe pilihan ganda

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa miskonsepsi paling

banyak terjadi pada soal nomor 13, yaitu sebanyak 144 siswa. Selanjutnya,

miskonsepsi yang juga banyak terjadi pada soal nomor 3, 4, 10, 16, dan 19.

Sementara itu, miskonsepsi yang paling sedikit terjadi pada soal nomor 9,

yaitu hanya 13 siswa saja yang mengalami miskonsepsi. Nomor 3 dan 4 berisi

tentang konsep gaya, nomor 10 tentang konsep cahaya, nomor 16 tentang

proses pembentukan tanah, dan nomor 19 tentang struktur bumi.

Berdasarkan hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa masih

mengalami miskonsepsi pada konsep tenntang gaya, cahaya, proses

pembentukan tanah, dan struktur bumi.

Nomor

soal

Banyaknya siswa

yang mengalami

miskonsepsi

Persentase

(%)

1. 20 6,7

2. 55 18,5

3. 102 34,3

4. 126 42,2

5. 82 27,6

6. 67 22,5

7. 78 26,2

8. 24 8,1

9. 13 4,4

10. 110 37

11. 80 26,9

12. 42 14,1

13. 144 48,5

14. 54 18,2

15. 96 32,3

16. 118 39,7

17. 55 18,5

18. 60 20,2

19. 106 35,6

20. 61 20,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

132

Tidak hanya pada tipe pilihan ganda, tetapi siswa juga diminta untuk

menuliskan jawaban beserta alasannya pada soal tipe esai. Hasil rekap

jawaban siswa untuk tipe esai dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.22 Miskonsepsi siswa yang terjadi pada soal tipe esai

Nomor

soal

Persentase siswa yang mengalami

miskonsepsi

(%)

1. 58,59

2. 19,53

3. 83,16

4. 11,11

5. 29,63

Berdasarkan tabel di atas, Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa

siswa mengalami miskonsepsi paling banyak pada soal nomor 3, yaitu

sebanyak 83,16%. Tidak hanya pada soal nomor 3, siswa juga mengalami

miskonsepsi pada soal nomor 1. Sementara itu, miskonsepsi yang dialami

siswa paling sedikit pada soal nomor 4, yaitu ada 11,11%.

Dari data dan penjelasan yang telah dipaparkan di hasil penelitian di

atas dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi pada konsep

gaya magnet dan cermin. Sementara itu, jika dilihat dari tingkat pendidikan

orang tua siswa, tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA dilihat dari tingkat

pendidikan orang tua siswa kelas V SD semester 2 se Kecamatan Depok.

Tingkat pendidikan seseorang memang mempengaruhi pola pikir seseorang

terhadap pendidikan (Yulianto, 2011: 35) . Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, ilmu pengetahuan yang dimilikinya pastinya akan semakin

bertambah (Wulandari, 2014: 21). Namun tingginya tingkat pendidikan orang

tua siswa, tidak sepenuhnya menjamin siswa tersebut tidak akan mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

133

miskonsepsi. Miskonsepsi terjadi di semua jenjang pendidikan dan dapat

terjadi di mana-mana (Suparno, 2005: 135). Miskonsepsi yang terjadi

disebabkan oleh beberapa hal, yaitu siswa, guru, buku teks, konteks, dan

metode mengajar (Suparno, 2005: 29). Dari segi siswa itu sendiri,

miskonsepsi dapat disebabkan oleh prakonsepsi, intuisi yang salah, tahap

perkembangan siswa, kemampuan siswa, dan minat belajar siswa (Suparno,

2005: 34-42). Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan orang tua

tidak mempengaruhi terjadinya miskonsepsi pada anak. Hal itu bisa

dikarenakan kemampuan dan minat belajarnya yang kurang, atau dapat

disebabkan oleh faktor lain seperti guru, buku teks, cara mengajar, dan lain-

lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

134

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terjadi miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD semester 2 se-

Kecamatan Depok, pada konsep gaya, pesawat sederhana, cermin, cahaya,

pelapukan dan struktur bumi.

2. Tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari tingkat

pendidikan orang tua siswa kelas V semester 2, artinya tingkat pendidikan

orang tua tidak mempengaruhi terjadinya miskonsepsi.

B. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyampaikan keterbatasan

penelitiannya sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya untuk mengetahui/mendeskripsikan profil

miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD semester 2 se-Kecamatan

Depok.

2. Instrumen tes tertulis yang dibuat oleh peneliti tidak disertai alasan siswa

dalam menjawab sehingga data yang diperoleh kurang mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

135

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyampaikan saran sebagai

berikut:

1. Peneliti selanjutnya akan lebih baik jika tidak hanya mendeskripsikan

profil miskonsepsi yang terjadi, tetapi juga mencari penyebab terjadinya

miskonsepsi.

2. Peneliti selanjutnya dalam membuat instrunen tes tertulis disertai alasan

siswa dalam menjawab supaya memperoleh data untuk mendeteksi

miskonsepsi lebih detail dan lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

169

Daftar Referensi

Amien. (1987). Mengajarkan ilmu pengetahuan alam (IPA) dengan menggunakan

metode discovery inquiry. Jakarta: Depdikbud.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2005). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azmiyawati, dkk. (2008). IPA salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Azwar, S. (2013). Tes prestasi fungsi pengembangan pengukuran prestasi

belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bahri. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Berg, E. (1991). Miskonsepsi fisika dan remidiasi. Salatiga: Universitas Kristen

Satya Wacana.

Blaseman & Mappa. (2011). Teori belajar orang dewasa. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Budi, K. (1992). Pemahaman konsep dan beberapa salah konsepsi yang terjadi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharna.

Creswell, J. (2010). Research design: pendekatan kualitatif, kuanitatif dan mixed.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dahar & Ratna Wilis. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Erlangga.

Depdiknas. (2003). Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional)

2003: UU RI No 20 Tahun 2003. Jakarta: Sinar Grafika

Effendi, S. (2012). Metode penelitian survei. Jakarta: LP3ES.

Endarmoko, E. (2009). Tesaurus bahasa indonesia. . Jakarta: Gramedia

Ghani, A. (2014). Metode penelitian tindakan sekolah. Jakarta: Rajawali Pers.

Hasbullah. (1999). Dasar- dasar ilmu pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Herdiansyah, H. (2013). Wawancara, observasi, dan focus group sebagai

instrumen penggalian data kualitatif. Jakarta: Grafindo Persada.

Hermana, D. (2009). Ayo belajar alam IPA kelas 5 SD. Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

137

Ihsan, F. (2001). Dasar-dasar kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Margono, S. (2007). Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Priyanto, D. (2013). Mandiri belajar analisis statistik data dengan spss.

Yogyakarta: Mediakon.

Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan non parametrik

dengan SPSS. Jakarta: Gava Media.

Salim, P. (1991). Kamus bahasa indonesia kontemporer. Jakarta: Modern English

Press.

Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta: Indeks.

Sangadji, dkk. (2010). Metodologi penelitian pendekatan praktis dalam

penelitian. Yogyakarta: Andi.

Sanjaya, W. (2013). Penelitian pendidikan: jenis metode dan prosedur. Jakarta:

Kencana.

Sekaran, U. (2006). Metodologi penelitian untuk bisnis. Jakarta: Salemba.

Siregar, S. (2010). Statistika deskriptif untuk penelitian. Jakarta: Raja Grafindo.

Soehartono, I. (1995). Metode penelitian sosial: suatu teknik penelitian bidang

kesejahteraan sosial dan ilmu sosial lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan rnd. Bandung:

Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Sulistyanto, H. dan Wiyono, E. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5: untuk SD dan

kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan perubahan konsep dalam pendidikan fisika.

Jakarta: PT Grasindo.

Suparno, P. (2010). Metode penelitian pendidikan fisika. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Susetyo, B. (2010). Statistika untuk analisis data penelitian. Bandung: Refika

Aditama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

138

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus besar bahasa indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka

Trianto. (2012). Model pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Yusuf, S. (2009). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sumber Online

Hafizah, dkk. (2014). Analisis Miskonsepsi Siswa Melalui Tes Multiple Choice

Menggunakan Certainty of Response Index pada Mata Pelajaran Fisika MAN 1

Bukittinggi. Edusainstika Jurnal Pendidikan MIPA Volume 1Nomor 1 Januari

2014. (Diakses pada tanggal 07 Oktober 2015 jam 13.10 WIB).

Pujayanto, dkk. (2009). Profil Miskonsepsi Siswa SD Pada Konsep Gaya dan

Cahaya. Seminar Lokakarya Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 18 Juli

2009. (Diakses pada tanggal 8 April 2015 jam 5.54 WIB).

Suryanto. (2002). Pemahaman Murid Sekolah Dasar (SD) terhadap Konsep-

Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis Biologi: Suatu Diagnosis

Adanya Miskonsepsi. Laporan Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardani, I. (2014). Identifikasi miskonsepsi siswa terhadap konsep-konsep IPA

Biologi Sekolah Dasar. ICETA 5 Global Challenges and Reconstruction for

Future Education. Surabaya 24th May 2014. (Diakses pada tanggal 4 Mei 2015

jam 21.08 WIB).

Wulandari, S. (2014). Hubungan tingkat pendidikan dengan prestasi belajar siswa

kelas V A di SDN Rejodani Madurejo Prambanan Sleman Yogyakarta

semester I tahun pelajaran 2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam

Sunan Kalijaga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

139

Yulianto, Y. (2011). Hubungan antara jenjang pendidikan orang tua dan motivasi

belajar dengan prestasi belajar sosiologi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1

Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas

Maret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

140

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

144

Lampiran 2: Soal Sebelum Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

151

Lampiran 3: Rekap Hasil Validasi

REKAP NILAI INSTRUMEN PILIHAN GANDA

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

1 3 4 3 2 3

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat menyebutkan

macam-macam gaya

Validator 4

Pilihan jawaban diganti menjadi induksi, elektro magnet,

dan gosok.

2 3 4 2 2 2.75

Validator 1

Kalimat yang digunakan untuk pertanyaan jelek butuh

subjek, dan mengganti alternatif pegasnya

Validator 2

Percobaan diganti dengan peristiwa

Validator 3

Tolong diperbaiki soalnya, misalnya roda yang

digelindingkan akan berhenti hal ini terjadi karena

Validator 4

Pernyataannya sudah jelas, tidak memerlukan “percobaan”,

karena itu ada dalam kehidupan sehari-hari.

3 2 4 2 4 3

Validator 1

Pernyataan nomor 1 dan 3 jelek, sulit dilihat miskonsepsinya

karena ada yang benar dan ada yang salah.

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator = disajikan contoh peristiwa siswa dapat

mengelompokan salah satu jenis gaya

Validator 4

-

4 3 4 4 3 3.5

Validator 1

Kalimat soalnya tidak baik

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

5 2 4 4 3 3.25

Validator 1

Pernyataan pada nomor 1 membingungkan karena

mempunyai 2 kemungkinan dapat benar dapat tidak

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

152

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

6 1 4 1 4 2.5

Validator 1

Pernyataan dapat benar semua pada pilihan, dapaat membuat

siswa pandai bingung.

Validator 2

-

Validator 3

Tolong soal diperbaiki memakai misalnya gerobak yang di

dorong bergerak karena apa….

Validator 4

-

7 1 4 4 3 3

Validator 1

Perlu ada gambar dan membingungkan

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator = disajikan sifat-sifat roda siswa dapat

mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana

Validator 4

-

8 3 4 4 2 3.25

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

9 4 4 4 2 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Sebaiknya antara soal dan jawaban tidak mengandung kata

yang sama nomer 8 dan 9. Soal diganti menjadi: Gambar

disamping adalah pengungkit jenis 2 cirinya adalah

10 3 4 4 4 3.75

Validator 1

Soal penting atau tidak diberikan.

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

11 3 4 4 1 3

Validator 1

Gambar tidak jelas

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator = disajikan gambar skrup siswa dapat

mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana

Validator 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

153

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Apakah no. 2 tidak memakai prinsip bidang miring? Kasat

mata sudah terlihat jelas. Pilihan jawaban ditambahi,

menjadi:

a. I & IV

b. II & I

c. III & II

d. IV & III

12 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

13 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

14 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

15 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

16 3 4 4 3 3.5

Validator 1

Belum tentu semua anak tahu pemecah kemiri seperti apa

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

17 1 4 4 2 2.75

Validator 1

Salah dalam menulis kunci jawaban

Validator 2

Kunci jawaban diganti C bukan B

Validator 3

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

154

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Validator 4

Apa iya jawabannya B?

18 2 4 3 - 2.5

Validator 1

Gambar tidak jelas

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat menyebutkan

penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari

Gambar kurang jelas

Validator 4

Pilihan jawaban membingungkan. Pemotong kuku ada 2

prinsip bidang miring & pengungkit.

19 1 - 4 3 3

Validator 1

Membingungkan

Validator 2

Kunci jawaban diganti B bukan A

Validator 3

-

Validator 4

-

20 2 4 4 4 3.5

Validator 1

Kalimat membingungkan siswa, dapat terjadi salah jawab

karena kalimatnya.

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

21 1 - 4 1 0.5

Validator 1

Membingungkan

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Soal sama dengan no. 19

22 1 - 4 1 0.5

Validator 1

Membingungkan

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Soal sama dengan no. 19

23 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

155

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

-

24 3 4 4 3 3.5

Validator 1

Kalimat harus diperbaiki

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

25 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

26 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

27 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

28 1 - 4 4 3.25

Validator 1

Membingungkan

Validator 2

Kunci jawaban A bukan C

Validator 3

-

Validator 4

-

29 4 4 3 2 3.25

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Tolong diperjelas untuk kata-kata batas pandang apakah

terlalu kecil atau terlalu jauh

Validator 4

Bahasa kiasan kurang tepat untuk anak. Diganti menjadi:

“untuk melihat benda angkasa ….

30 1 4 4 2 2.75 Validator 1

Tergantung siapa yang mengajarkan, dengan apa mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

156

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

membuatnya.

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

31 3 4 4 3 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

32 4 4 4 2 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

33 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

34 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

35 4 4 3 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

36 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

157

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Validator 4

-

37 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

Diganti hurufnya

Validator 3

-

Validator 4

-

38 3 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

39 1 4 4 4 3.25

Validator 1

Dalam buku ada 4 jenis penyusun tanah, diperhatikan lagi.

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

40 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

41 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

42 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Dapat digunakan sebagai bahan bangunan.

43 3 4 3 4 3.5 Validator 1

-

Validator 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

158

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

-

Validator 3

Tanah yang memiliki susunan tanah yang sangat rapat

sehingga perbedaan udara dan air pada tanah kurang baik

disebut tanah

Validator 4

-

44 3 4 4 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

45 4 4 4 4 4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

46 3 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

47 3 4 4 3 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Item a bisa diganti item jawaban “digunakan untuk membuat

kerajinan gerabah”. Karena sudah digunakan di soal no. 43

48 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Pasir dalam ingatan anak terutama Sleman yang lereng

merapi identic dengan fungsi sebagai bahan bangunan

49 4 4 4 3 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

159

No.

Soal

Validator Rata-

rata Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

Validator 3

Bagian indikator disajikan gambar lapisan bumi, siswa dapat

mendiskripsikan struktur permukaan bumi

Validator 4

“Gambar di atas menunjukkan lapisan penyusun bumi”

dihapus. Soal diganti menjadi: “Urutan lapisan penyusun

bumi dari yang paling dalam sesuai gambar di atas adalah”.

50 4 4 4 4 3

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator sidajikan gambar bagan gunung siswa

dapat mendiskripsikan struktur permukaan bumi

Validator 4

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

160

REKAP NILAI INSTRUMEN ESAI

No.

Soal

Validator Rata-

rata

Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

1 4 4 3 1 3

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Disediakan gambar siswa dapat menjelaskan perbedaan

golongan pengungkit, Gambar kurang jelas

Validator 4

Soal kurang jelas, diganti sesuai dengan komentar validator

menjadi:

“Gambar disamping adalah contoh pengungkit. Jelaskan

perbedaannya!”

2 3 4 2 2 2.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator disajikan gambar, siswa dapat…., Gunakan

data valid, ketika pintu kulkas dibuka lebih dari 450 belum

tentu pintu secara otomatis tertutup sendiri(kemungkinan

hanya produk-produk tertentu), Mungkin soal diperbaiki

dengan menggunakan mainan anak-anak beralaskan besi

bisa menempel di pintu kulkas karena……

Validator 4

Perintah soal diganti sesuai dengan komentar validator

menjadi:

“Jelaskan apa yang terjadi!”

3 3 4 4 4 3.75

Validator 1

Kalimat diperbaiki agar tidak membingungkan

Validator 2

-

Validator 3

Disediakan gambar struktur lapisan bumi, siswa dapat

mendiskripsikan struktur bumi

Validator 4

-

4 3 4 4 3 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

5 4 4 3 2 3.25

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

161

No.

Soal

Validator Rata-

rata

Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

“sebutkan sifat cermin cekung!”

6 3 4 4 2 3.25

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

7 3 4 4 3 3.5

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Diberikan contoh penyebabnya, soal direvisi menjadi:

“Apakah yang dimaksud dengan pelapukan biologi?

Sebutkan contoh penyebabnya!”

8 4 4 3 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Bagian indikator = ada datanya/ ciri-ciri batuaan

Validator 4

-

9 4 4 3 4 3.75

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

10 4 4 4 - 3

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Sebaiknya dari pasir saja, missal menjelaskan sifat tanah saja

atau menyebutkan contoh tanaman untuk jenis tanah

tertentu.

11 4 4 4 - 3

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

Sebaiknya dari pasir saja, missal menjelaskan sifat tanah saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

162

No.

Soal

Validator Rata-

rata

Komentar, Saran, Perbaikan

1 2 3 4

atau menyebutkan contoh tanaman untuk jenis tanah

tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

163

Lampiran 4: Hasil Validitas dan Reliabilitas Tes

Hasil Validasi Tes Pilihan Ganda No.

Butir

soal

r tabel r hitung Hasil validasi

1. 0,250 a Tidak valid

2. 0,250 0,386** Valid

3. 0,250 0,387** Valid

4. 0,250 0,273* Valid

5. 0,250 0,333** Valid

6. 0,250 0,382** Valid

7. 0,250 0,218 Tidak valid

8. 0,250 0,508** Valid

9. 0,250 0,560** Valid

10. 0,250 0,131 Tidak valid

11. 0,250 0,232 Tidak valid

12. 0,250 0,307* Valid

13. 0,250 0,243 Tidak valid

14. 0,250 0,257* Valid

15. 0,250 0,239 Tidak valid

16. 0,250 0,467** Valid

17. 0,250 0,457** Valid

18. 0,250 0,021 Tidak valid

19. 0,250 0,329* Valid

20. 0,250 0,026 Tidak valid

21. 0,250 0,288* Valid

22. 0,250 0,429** Valid

23. 0,250 0,212 Tidak valid

24. 0,250 0,288* Valid

25. 0,250 0,152 Tidak valid

26. 0,250 0,260* Valid

27. 0,250 0,403** Valid

28. 0,250 0,268* Valid

29. 0,250 0,341** Valid

30. 0,250 0,232 Tidak valid

31. 0,250 0,246 Tidak valid

32. 0,250 0,099 Tidak valid

33. 0,250 0,003 Tidak valid

34. 0,250 0,204 Tidak valid

35. 0,250 0,405** Valid

36. 0,250 0,189 Tidak valid

37. 0,250 0,455** Valid

38. 0,250 0,500** Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

164

Hasil Validasi Tes Esai

No.

Butir

soal

r tabel r hitung Hasil validasi

1. 0,250 0,623** Valid

2. 0,250 0,435** Valid

3. 0,250 0,540** Valid

4. 0,250 0,650** Valid

5. 0,250 0,363** Valid

6. 0,250 0,539** Valid

7. 0,250 0,700** Valid

8. 0,250 0,754** Valid

9. 0,250 0.486** Valid

Hasil Reliabilitas Tes Esai

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,739 22

Hasil Reliabilitas Tes Esai

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,741 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

165

Lampiran 5: Soal Setelah Revisi

Nama :......................................

Kelas :......................................

Sekolah :......................................

No. Absen :……………………….

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf

a, b, c, atau d pada jawaban yang

benar.

II. Lingkarilah point yakin atau tidak

yakin di bawah jawaban!

Yakin Benar : (jika kamu

yakin dengan jawaban yang

kamu pilih)

Tidak Yakin Benar : (jika kamu

tidak yakin dengan jawaban

yang kamu pilih)

1. Roda yang digelindingkan akan

berhenti, hal ini terjadi karena ada

pengaruh gaya … .

a. pegas

b. magnet

c. gravitasi

d. gesek

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

2. Perhatikan pernyataan berikut!

1. Jarum kompas dapat

menunjukkan arah utara dan

selatan.

2. Adi mengerem sepedanya saat

melewati turunan.

3. Air mengalir dari tempat yang

tinggi ke tempat yang rendah.

4. Orang yang sedang berenang

dapat bergerak maju

Penerapan gaya gravitasi

ditunjukkan oleh nomor ... .

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

3. Yang bukan termasuk pengaruh gaya

gravitasi terhadap benda adalah ... .

a. benda memiliki berat

b. benda cepat mengalami pelapukan

c. benda jatuh ke bawah

d. permukaan air selalu datar

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

4. Perhatikan pernyataan di bawah ini!

1. Melapisi permukaan benda dengan

karet

2. Memperluas bidang permukaan

3. Memberi pul atau paku-paku pada

sepatu sepak bola

4. Memperhalus permukaan benda

Yang bukan termasuk cara untuk

memperbesar gaya gesek adalah ... .

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

5. Pengungkit dibedakan menjadi 3 jenis

berdasarkan kedudukan titik tumpu,

beban, dan kuasanya. Gunting termasuk

... .

a. Pengungkit yang bebannya terletak

di antara titik tumpu dan kuasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

166

b. Pengungkit yang titik tumpunya

terletak di antara beban dan kuasa

c. Pengungkit yang kuasanya terletak

di antara titik tumpu dan beban

d. Pengungkit yang bebannya terletak

di antara kuasa dan titik tumpu

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

6. Perhatikan gambar berikut!

Posisi titik tumpu, beban, dan kuasa

pada alat di atas yaitu ... .

a. beban berada di antara titik tumpu

dan kuasa

b. titik tumpu berada di antara beban

dan kuasa

c. kuasa berada di antara titik tumpu

dan beban

d. titik tumpu, beban, dan kuasa

berada pada satu tempat

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

7. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas adalah contoh jenis

tuas golongan … .

a. pertama

b. kedua

c. ketiga

d. keempat

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

8. Perhatikan gambar berikut!

Alat pembuka tutup botol seperti

gambar di atas menggunakan prinsip

kerja … .

a. pengungkit

b. katrol

c. gravitasi

d. bidang miring

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

9. Jalan di pegunungan dibuat dengan

lintasan berkelok-kelok, merupakan

jenis penerapan … .

a. roda berporos

b. katrol

c. bidang miring

d. pengungkit

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

10. Apabila cahaya merambat dari udara

ke air, maka cahaya tersebut akan

dibiaskan dengan arah ... .

a. menjauhi garis normal

b. mendekati garis normal

c. sejajar garis normal

d. berlawanan arah dengan garis

normal

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

11. Peristiwa terbentuknya pelangi setelah

hujan menunjukkan adanya dispersi

cahaya. Dispersi cahaya adalah ... .

a. peristiwa penguraian cahaya putih

menjadi berbagai cahaya berwarna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

167

b. peristiwa terpantulnya cahaya

matahari terhadap bulir-bulir air

hujan

c. peristiwa terbiasnya cahaya putih

oleh air hujan

d. peristiwa terpantulnya cahaya putih

menjadi berbagai cahaya berwarna

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

12. Ketika seseorang sedang bercermin

pada cermin datar, maka jarak benda

dengan cermin …. dengan jarak

bayangan dengan cermin.

a. lebih jauh

b. sama

c. dekat

d. sangat dekat

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

13. Sifat bayangan yang dibentuk oleh

kaca spion pada mobil/motor adalah…

.

a. semu, tegak, dan diperkecil

b. semu, tegak, dan diperbesar

c. nyata dan terbalik

d. nyata, tegak, dan diperkecil

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

14. Jika cahaya merambat dari zat yang

rapat ke zat yang kurang rapat, maka

cahaya akan dibiaskan mendekati … .

a. garis horizontal

b. garis vertikal

c. garis normal

d. garis lurus

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

15. Bahan utama yang digunakan untuk

membuat model periskop adalah … .

a. gunting dan lem

b. karton dan isolasi

c. kotak pasta gigi dan cermin

d. cermin dan lem

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

16. Perhatikan ciri-ciri batuan berikut !

1. Terbentuk dari lava yang membeku

dengan sangat lama

2. Dapat digunakan untuk pelapis

dinding atau ubin

3. Tidak mengandung banyak gas

4. Terbentuk dari endapan air sungai.

Ciri dari batuan granit ditunjukkan

oleh nomor ... .

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 2, dan 4

c. 2, 3, dan 4

d. 1, 3, dan 4

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

17. Bahan utama pada pembuatan kaca

pembesar sederhana adalah … .

a. bola lampu

b. kardus

c. karet gelang

d. air

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

18. Pelapukan fisis adalah ... .

a. proses pelapukan batuan karena

pengaruh suhu, hujan, dan angin

b. pelapukan yang terjadi karena

peran makhluk hidup

c. pelapukan yang menghasilkan

perubahan zat mineral pembentuk

batuan

d. proses pelapukan batuan karena

hujan deras dan arus air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

168

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

19. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas menunjukkan lapisan

penyusun bumi. Urutan lapisan

penyusun bumi dari yang paling

dalam adalah ... .

a. inti dalam bumi, kerak bumi,

mantel bumi, inti luar bumi

b. kerak bumi, mantel bumi, inti

dalam bumi, inti luar bumi

c. inti dalam bumi, inti luar bumi,

kerak bumi, mantel bumi

d. inti dalam bumi, inti luar bumi,

mantel bumi, kerak bumi

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

20. Perhatikan gambar berikut!

Magma pada gambar di atas,

ditunjukkan dengan huruf ... .

a. A

b. B

c. C

d. D

Yakin Benar

Tidak Yakin Benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

169

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar pada lembar

jawab yang tersedia !

1. Apakah paku kecil yang dipasang penghalang plastik dapat dipengaruhi

magnet? Jelaskan!

2. Perhatikan gambar pensil di dalam gelas berisi air berikut!

Mengapa pensil pada gambar di samping tampak seperti patah?

3. Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu terbalik? Jelaskan

jawabanmu!

4. Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok?

5. Apakah yang dimaksud dengan pelapukan biologi? Sebutkan penyebabnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

170

Lampiran 6:Hasil Jawaban Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

176

Lampiran 7 : Data Miskonsepsi Siswa

Data Miskonsepsi Siswa Soal Pilihan Ganda

Kode

Nomor butir soal

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

TH 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 6

TH 2 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4

TH 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3

TH 4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2

TH 5 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 6

TH 6 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 9

TH 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

TH 8 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 5

AMB 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2

AMB 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 4

AMB 3 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

AMB 4 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 5

AMB 5 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3

DEP I 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 4

DEP I 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 10

DEP I 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 2

DEP I 4 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 6

DEP I 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

DEP I 6 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

177

DEP I 7 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 7

DEP I 8 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 5

DEP I 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

DEP I 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

DEP I 11 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 6

DEP I 12 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 4

DEP I 13 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 7

DEP I 14 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4

KW 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 8

KW 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

PUR 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 4

PUR 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

PUR 3 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 5

PUR 4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

PUR 5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2

PUR 6 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 10

PUR 7 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 4

PUR 8 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 9

CT III 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 5

CT III 2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 9

CT III 3 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 10

CT III 4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5

CT III 5 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

CT III 6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3

CT III 7 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

178

CT III 8 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 6

GEJ 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 5

GEJ 2 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4

GEJ 3 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 11

GEJ 4 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 4

CT VI 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3

CT VI 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4

CT VI 3 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 7

CT VI 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 4

CT VI 5 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 9

CT VI 6 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 12

KLE 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6

KLE 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 6

KLE 3 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3

KLE 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3

KLE 5 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7

KLE 6 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 9

KLE 7 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 11

KLE 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

MAG 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

MAG 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2

MAG 3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 5

MAG 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3

MAG 5 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 9

MAG 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

179

MAG 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 3

MAG 8 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 4

MAG 9 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 6

MAG 10 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4

MAG 11 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2

MAG 12 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 6

MAG 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2

MAG 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2

MAG 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 5

MAG 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 5

NANG 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2

NANG 2 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 8

NANG 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2

NANG 4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 6

NANG 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2

NANG 6 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 9

NANG 7 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 4

NANG 8 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4

NANG 9 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 5

NANG 10 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

NANG 11 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 6

NANG 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

DER 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2

DER 2 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6

DER 3 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

180

DER 4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2

DER 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2

DER 6 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3

DER 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

DER 8 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 8

DER 9 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 12

DER 10 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 10

DER 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

DER 12 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 6

DER 13 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7

DER 14 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3

PERCC 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 8

PERCC 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 6

PERCC 3 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 7

PERCC 4 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 8

PERCC 5 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 9

PERCC 6 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 9

PERCC 7 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 13

PERCC 8 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5

PERCC 9 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3

PERCC 10 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 8

PERCC 11 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 12

PERCC 12 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10

PERCC 13 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 10

PERCC 14 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

181

PERCC 15 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 7

PERTI 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

PERTI 2 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

PERTI 3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 3

PERTI 4 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 7

PERTI 5 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 5

PERTI 6 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3

NOLO 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 6

NOLO 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 5

NOLO 3 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 6

NOLO 4 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 5

CT IV 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3

CT IV 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 6

CT IV 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 5

CT IV 4 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 6

CT IV 5 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 6

CT IV 6 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

CT IV 7 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4

CT IV 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2

CT IV 9 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 11

CT IV 10 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

CT IV 11 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 7

CT IV 12 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 11

CT IV 13 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 12

CT IV 14 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

182

RING 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 7

RING 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6

RING 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3

RING 4 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3

RING 5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2

RING 6 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 7

NGRING 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 6

NGRING 2 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 6

NGRING 3 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 6

NGRING 4 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 7

NGRING 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2

NGRING 6 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 9

NGRING 7 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 6

SAR 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6

SAR 2 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4

SAR 3 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 7

SAR 4 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 7

SAR 5 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 7

SAR 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2

SAR 7 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 9

SAR 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 4

DEP II 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4

DEP II 2 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4

DEP II 3 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

DEP II 4 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

183

DEP II 5 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4

DEP II 6 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

PERCO 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3

PERCO 2 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 7

PERCO 3 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

PERCO 4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3

PERCO 5 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

PERCO 6 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3

PERCO 7 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 9

PERCO 8 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 5

PERCO 9 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 11

PERCO 10 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 6

PERCO 11 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 8

PERCO 12 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 6

PERCO 13 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 6

PERCO 14 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3

PERCO 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2

PERCO 16 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2

KEN 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

KEN 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 5

KEN 3 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 10

KEN 4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3

KEN 5 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 5

KEN 6 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

KEN 7 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

184

KEN 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5

KEN 9 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 11

KEN 10 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4

KEN 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2

KEN 12 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 8

KRAS 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 4

KRAS 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3

KRAS 3 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3

KRAS 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

KRAS 5 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

KRAS 6 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3

KRAS 7 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 7

KRAS 8 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 6

GAM 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3

GAM 2 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 7

GAM 3 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 6

GAM 4 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 6

GAM 5 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 8

GAM 6 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 7

GAM 7 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 4

GAM 8 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 11

GAM 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

GAM 10 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2

GAM 11 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

GAM 12 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

185

GAM 13 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 6

GAM 14 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 12

TAJ 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 6

TAJ 2 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 6

TAJ 3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

TAJ 4 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 5

TAJ 5 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 4

TAJ 6 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3

TAJ 7 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 8

SAM 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 4

SAM 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 6

SAM 3 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 6

SAM 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 3

SAM 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 5

SAM 6 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 12

SAM 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 4

SAM 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 2

SAM 9 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5

ADI II 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ADI II 2 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

ADI II 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ADI II 4 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 12

ADI II 5 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 6

BHAK 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

BHAK 2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

186

BHAK 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 5

BHAK 4 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 8

BHAK 5 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 8

BHAK 6 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 10

BHAK 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 4

KAL 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 5

KAL 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4

KAL 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2

CT I 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 4

CT I 2 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 9

CT I 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2

CT I 4 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 7

CT I 5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 4

MUST 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 12

MUST 2 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 13

MUST 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3

MUST 4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2

MUST 5 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 10

MUST 6 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 8

MUST 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

MUST 8 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8

COR 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 6

COR 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

COR 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

COR 4 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

187

COR 5 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 7

ADI I 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2

ADI I 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2

ADI I 3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

ADI I 4 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

ADI I 5 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 6

ADI I 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ADI I 7 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 5

ADI I 8 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

ADI I 9 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 8

ADI I 10 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2

ADI I 11 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 5

ADI I 12 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 8

CONCAT 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2

CONCAT 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CONCAT 3 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 10

CONCAT 4 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 7

CONCAT 5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2

CONCAT 6 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 8

CONCAT 7 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 4

CONCAT 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 4

CONCAT 9 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 7

CONCAT 10 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 7

CONCAT 11 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 4

CONCAT 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

188

CONCAT 13 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

CONCAT 14 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 5

CONCAT 15 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

189

Data Miskonsepsi Siswa Soal Esai

Kode Nomor soal

Jumlah 1 2 3 4 5

TH 1 1 1 3 2 4 11

TH 2 1 1 3 1 2 8

TH 3 2 1 4 1 4 12

TH 4 4 1 4 2 4 15

TH 5 4 1 4 1 3 13

TH 6 2 3 4 4 4 17

TH 7 1 1 4 1 2 9

TH 8 1 1 3 1 3 9

AMB 1 4 0 4 1 2 11

AMB 2 0 0 4 0 4 8

AMB 3 0 0 4 1 4 9

AMB 4 4 0 2 0 4 10

AMB 5 1 0 4 0 4 9

DEP I 1 1 0 0 0 0 1

DEP I 2 0 1 4 0 2 7

DEP I 3 1 0 0 1 0 2

DEP I 4 1 0 4 0 1 6

DEP I 5 0 1 1 0 1 3

DEP I 6 4 1 0 0 1 6

DEP I 7 0 1 4 0 1 6

DEP I 8 4 4 4 0 4 16

DEP I 9 0 0 0 0 1 1

DEP I 10 0 0 4 1 1 6

DEP I 11 4 3 0 0 1 8

DEP I 12 0 0 4 1 4 9

DEP I 13 4 0 1 0 1 6

DEP I 14 1 1 4 0 4 10

KW 1 4 0 0 1 0 5

KW 2 4 0 4 1 0 9

PUR 1 3 1 0 0 4 8

PUR 2 1 0 4 0 0 5

PUR 3 0 0 1 0 2 3

PUR 4 4 3 4 1 1 13

PUR 5 0 0 0 0 1 1

PUR 6 0 4 0 0 0 4

PUR 7 4 1 2 1 0 8

PUR 8 0 0 0 0 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

190

CT III 1 4 1 2 1 4 12

CT III 2 4 4 2 0 1 11

CT III 3 4 4 4 3 2 17

CT III 4 0 0 4 0 0 4

CT III 5 4 4 4 1 4 17

CT III 6 4 2 4 1 1 12

CT III 7 1 4 0 0 0 5

CT III 8 4 0 3 1 4 12

GEJ 1 0 4 0 0 1 5

GEJ 2 4 0 4 0 0 8

GEJ 3 4 4 4 1 3 16

GEJ 4 0 0 1 0 1 2

CT VI 1 4 0 4 1 1 10

CT VI 2 2 0 4 4 0 10

CT VI 3 1 0 4 1 1 7

CT VI 4 4 0 3 0 1 8

CT VI 5 3 0 4 4 4 15

CT VI 6 2 0 4 0 4 10

KLE 1 2 4 2 1 4 13

KLE 2 4 0 4 1 2 11

KLE 3 1 0 4 0 1 6

KLE 4 4 4 4 0 1 13

KLE 5 3 3 4 1 3 14

KLE 6 3 0 3 0 4 10

KLE 7 0 4 4 0 1 9

KLE 8 0 0 4 0 0 4

MAG 1 4 1 4 2 2 13

MAG 2 4 1 4 2 1 12

MAG 3 3 1 4 1 3 12

MAG 4 1 1 3 2 3 10

MAG 5 3 1 4 2 3 13

MAG 6 1 1 3 1 1 7

MAG 7 1 1 3 1 1 7

MAG 8 2 4 4 2 2 14

MAG 9 2 1 4 2 3 12

MAG 10 1 1 4 2 4 12

MAG 11 4 1 4 3 3 15

MAG 12 4 2 4 3 3 16

MAG 13 1 1 3 1 3 9

MAG 14 4 3 4 2 3 16

MAG 15 4 1 3 1 2 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

191

MAG 16 4 1 4 3 4 16

NANG 1 3 1 3 1 3 11

NANG 2 4 1 3 2 1 11

NANG 3 4 1 2 1 3 11

NANG 4 1 1 1 2 3 8

NANG 5 4 1 2 1 3 11

NANG 6 4 1 2 1 1 9

NANG 7 1 1 2 1 4 9

NANG 8 2 3 2 3 2 12

NANG 9 3 3 3 2 3 14

NANG 10 1 1 3 2 2 9

NANG 11 4 1 1 3 4 13

NANG 12 1 1 2 1 2 7

DER 1 3 0 4 0 1 8

DER 2 4 0 4 0 0 8

DER 3 0 0 2 0 1 3

DER 4 4 0 4 0 2 10

DER 5 0 0 4 0 3 7

DER 6 0 0 0 0 1 1

DER 7 0 0 4 0 2 6

DER 8 0 0 4 0 1 5

DER 9 2 4 4 1 1 12

DER 10 0 0 4 1 2 7

DER 11 0 0 4 1 2 7

DER 12 4 0 2 0 1 7

DER 13 4 0 3 0 4 11

DER 14 0 0 2 0 1 3

PERCC 1 4 0 2 0 1 7

PERCC 2 1 0 4 0 4 9

PERCC 3 4 0 4 2 3 13

PERCC 4 4 4 4 1 4 17

PERCC 5 4 4 4 1 4 17

PERCC 6 0 4 2 0 4 10

PERCC 7 4 0 1 0 2 7

PERCC 8 0 0 0 0 4 4

PERCC 9 2 0 4 0 0 6

PERCC 10 0 4 3 1 4 12

PERCC 11 4 4 4 0 2 14

PERCC 12 4 0 4 0 4 12

PERCC 13 4 4 4 0 4 16

PERCC 14 3 4 4 0 4 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

192

PERCC 15 4 0 4 0 0 8

PERTI 1 1 0 4 0 0 5

PERTI 2 1 0 4 0 0 5

PERTI 3 4 0 4 0 0 8

PERTI 4 3 0 4 4 1 12

PERTI 5 0 0 0 0 1 1

PERTI 6 4 0 4 0 1 9

NOLO 1 4 0 4 0 0 8

NOLO 2 0 2 4 3 0 9

NOLO 3 4 0 3 1 3 11

NOLO 4 3 0 3 0 1 7

CT IV 1 3 1 4 0 0 8

CT IV 2 3 1 4 0 0 8

CT IV 3 4 0 2 0 0 6

CT IV 4 4 4 4 0 3 15

CT IV 5 0 0 4 1 2 7

CT IV 6 3 1 3 0 1 8

CT IV 7 4 1 4 0 4 13

CT IV 8 4 1 4 0 1 10

CT IV 9 4 4 4 0 2 14

CT IV 10 0 4 4 1 4 13

CT IV 11 4 1 4 0 1 10

CT IV 12 3 0 4 0 1 8

CT IV 13 4 4 4 0 3 15

CT IV 14 4 0 4 0 4 12

RING 1 3 0 1 0 0 4

RING 2 4 0 4 0 0 8

RING 3 3 0 0 0 0 3

RING 4 2 0 0 0 0 2

RING 5 3 0 0 0 0 3

RING 6 4 0 4 0 0 8

NGRING 1 4 0 0 0 4 8

NGRING 2 3 3 4 0 1 11

NGRING 3 3 0 2 0 1 6

NGRING 4 4 4 4 0 0 12

NGRING 5 0 0 0 0 0 0

NGRING 6 4 0 4 0 0 8

NGRING 7 0 0 4 0 1 5

SAR 1 4 0 0 0 1 5

SAR 2 4 0 0 0 0 4

SAR 3 2 4 0 1 0 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

193

SAR 4 1 0 0 0 0 1

SAR 5 2 0 0 1 0 3

SAR 6 2 0 4 0 4 10

SAR 7 1 0 4 0 4 9

SAR 8 4 2 0 1 0 7

DEP II 1 0 0 0 0 0 0

DEP II 2 0 0 0 0 0 0

DEP II 3 0 0 0 0 0 0

DEP II 4 0 0 0 0 0 0

DEP II 5 0 0 0 0 0 0

DEP II 6 0 0 0 0 0 0

PERCO 1 0 2 4 0 1 7

PERCO 2 1 0 1 0 1 3

PERCO 3 1 0 4 0 1 6

PERCO 4 0 0 4 0 1 5

PERCO 5 0 0 4 1 1 6

PERCO 6 0 0 3 0 1 4

PERCO 7 0 0 4 1 0 5

PERCO 8 0 0 4 0 1 5

PERCO 9 0 0 4 1 1 6

PERCO 10 4 0 4 1 1 10

PERCO 11 2 1 4 4 1 12

PERCO 12 4 0 4 1 1 10

PERCO 13 1 0 4 0 1 6

PERCO 14 0 0 4 0 1 5

PERCO 15 0 0 4 0 1 5

PERCO 16 2 0 4 1 0 7

KEN 1 4 1 4 0 1 10

KEN 2 4 2 4 1 1 12

KEN 3 3

4 1 3 11

KEN 4 4 4 4 0 2 14

KEN 5 4 4 0 0 0 8

KEN 6 4 2 4 1 1 12

KEN 7 3 4 0 3 0 10

KEN 8 4 0 4 0 1 9

KEN 9 4 4 4 1 4 17

KEN 10 0 0 0 0 0 0

KEN 11 2 0 4 1 1 8

KEN 12 0 4 4 1 4 13

KRAS 1 4 1 4 0 4 13

KRAS 2 4 0 4 0 1 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

194

KRAS 3 1 0 0 0 0 1

KRAS 4 2 0 1 1 0 4

KRAS 5 4 0 0 1 0 5

KRAS 6 4 0 4 1 1 10

KRAS 7 4 0 4 0 1 9

KRAS 8 4 4 4 1 0 13

GAM 1 2 1 0 2 0 5

GAM 2 0 0 4 4 1 9

GAM 3 1 0 4 0 0 5

GAM 4 4 1 4 4 1 14

GAM 5 3 0 4 0 0 7

GAM 6 4 0 2 3 1 10

GAM 7 0 0 4 1 1 6

GAM 8 0 1 4 0 0 5

GAM 9 0 0 4 0 0 4

GAM 10 4 1 4 0 1 10

GAM 11 1 1 4 0 0 6

GAM 12 0 0 4 0 4 8

GAM 13 4 4 4 1 4 17

GAM 14 4 0 4 4 4 16

TAJ 1 4 1 4 1 4 14

TAJ 2 4 0 4 0 4 12

TAJ 3 0 0 1 0 4 5

TAJ 4 3 0 4 1 4 12

TAJ 5 0 0 3 0 1 4

TAJ 6 0 0 3 0 3 6

TAJ 7 4 3 4 0 4 15

SAM 1 2 0 4 0 4 10

SAM 2 0 0 4 1 4 9

SAM 3 1 1 4 1 2 9

SAM 4 4 0 4 0 4 12

SAM 5 1 0 4 1 4 10

SAM 6 4 3 4 4 4 19

SAM 7 0 0 4 0 1 5

SAM 8 0 0 4 1 2 7

SAM 9 4 4 4 0 4 16

ADI II 1 0 0 3 0 1 4

ADI II 2 1 0 4 0 1 6

ADI II 3 0 0 0 0 0 0

ADI II 4 4 4 4 1 4 17

ADI II 5 0 0 2 0 0 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

195

BHAK 1 2 0 4 2 0 8

BHAK 2 0 0 0 1 1 2

BHAK 3 1 0 4 0 4 9

BHAK 4 0 0 2 3 0 5

BHAK 5 0 3 4 0 3 10

BHAK 6 4 1 4 1 1 11

BHAK 7 4 0 1 0 1 6

KAL 1 1 1 2 1 2 7

KAL 2 4 1 2 1 1 9

KAL 3 1 1 2 1 1 6

CT I 1 4 4 4 1 2 15

CT I 2 4 4 4 0 4 16

CT I 3 4 4 4 4 4 20

CT I 4 4 0 4 4 2 14

CT I 5 4 1 4 1 4 14

MUST 1 3 1 4 3 4 15

MUST 2 4 4 4 4 4 20

MUST 3 1 1 3 1 1 7

MUST 4 1 1 4 3 2 11

MUST 5 2 1 3 3 4 13

MUST 6 1 1 3 2 4 11

MUST 7 1 1 4 2 1 9

MUST 8 3 1 4 1 2 11

COR 1 1 0 4 0 1 6

COR 2 1 0 4 0 1 6

COR 3 0 0 4 2 3 9

COR 4 3 1 4 4 2 14

COR 5 0 0 4 4 1 9

ADI I 1 2 2 3 0 3 10

ADI I 2 4 1 4 2 3 14

ADI I 3 1 1 4 1 1 8

ADI I 4 3 1 4 3 3 14

ADI I 5 1 2 3 1 3 10

ADI I 6 4 1 3 3 3 14

ADI I 7 0 1 4 3 0 8

ADI I 8 1 1 4 2 1 9

ADI I 9 3 1 4 3 4 15

ADI I 10 4 1 0 2 4 11

ADI I 11 4 4 4 4 4 20

ADI I 12 2 4 4 3 4 17

CONCAT 1 0 1 4 0 0 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

196

CONCAT 2 4 4 4 1 1 14

CONCAT 3 3 4 4 1 4 16

CONCAT 4 4 0 4 1 0 9

CONCAT 5 4 0 4 1 0 9

CONCAT 6 4 0 4 1 2 11

CONCAT 7 4 0 4 1 0 9

CONCAT 8 4 0 4 0 0 8

CONCAT 9 4 0 4 1 2 11

CONCAT 10 4 0 4 1 4 13

CONCAT 11 4 0 0 1 1 6

CONCAT 12 4 0 1 1 4 10

CONCAT 13 4 0 4 1 0 9

CONCAT 14 4 4 4 0 4 16

CONCAT 15 4 0 4 1 1 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

197

Lampiran 8: Hasil Wawancara Siswa dan Guru

Hasil wawancara dengan siswa

Pertanyaan Jawaban responden

Apakah kamu paham tentang semua

materi yang diajarkan di kelas V semester

2 ini?

Hanya memahami beberapa materi yang

diajarkan, lainnya tidak paham karena

sulit.

Materi-materi apa saja yang kurang kamu

pahami?

Materi yang kurang dipahami adalah

tentang cahaya, cermin.

Apa yang menyebabkan kamu kurang

paham pada materi tersebut?

Kurang paham pada materi tersebut

karena cara guru mengajarkan hanya

menggunakan metode ceramah.

Hasil wawancara dengan guru

Pertanyaan Jawaban responden

Apakah guru mengoreksi hasil pekerjaan

siswa kelas V pada materi IPA fisika di

semester II ?

Ya, setiap hasil pekerjaan siswa sebisa

mungkin dikoreksi agar dapat mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa pada

materi yang telah diajarkan.

Bagaimana hasil pekerjaan siswa kelas V

pada materi IPA fisika di semester II?

Tidak semua siswa mendapatkan nilai

bagus dalam mengerjakan tugas, ada

sebagian siswa yang mendapat nilai jelek

Bagaimana guru menyikapi hasil

pekerjaan siswa kelas V yang belum

menguasi atau belum mencapai nilai

sesuai KKM yang sudah ditentukan untuk

mata pelajaran IPA fisika?

Jika nilai yang didapat siswa kurang,

maka akan dilakukan program remedial

untuk memperbaiki nilai.

Apa saja yang dipersiapkan oleh guru agar

siswa kelas V mudah dalam memahami

konsep materi IPA fisika di semester II?

Agar siswa lebih mudah memahami

materi, dalam menyampaikan materi guru

tidak hanya menggunkan metode

ceramah. Untuk materi yang

memungkinkan, dapat dilakukan praktik,

agar siswa dapat mempraktikkan sendiri

dan nantinya akan lebih paham.

Bagaimana guru menyusun soal-soal IPA

fisika untuk kelas V semester II?

Dalam menyusun soal-soal untuk ulangan

harian dan lain-lain, menyesuaikan kriteria

pembuatan soal, dimana ada soal kriteria

mudah, sedang dan sulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

198

Lampiran 9: Hasil Uji SPSS

Uji Normalitas Tes Pilihan Ganda

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sekolah Tingkat

Pendidikan

Miskonsepsi

N 297 297 297

Normal Parametersa,b

Mean 17,64 3,48 5,05

Std. Deviation 9,563 1,475 2,949

Most Extreme Differences

Absolute ,090 ,235 ,121

Positive ,090 ,235 ,121

Negative -,062 -,178 -,063

Kolmogorov-Smirnov Z 1,554 4,047 2,079

Asymp. Sig. (2-tailed) ,016 ,000 ,000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Uji Homogenitas Tes Pilihan Ganda

Test of Homogeneity of Variances

Miskonsepsi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,498 6 290 ,179

Uji Hipotesis Tes Pilihan Ganda

Kruskal-Wallis Test

Ranks

TingkatPendidikan N Mean Rank

Miskonsepsi

SD 29 155,45

SMP 41 151,39

SMA 110 151,45

D3 19 163,63

S1 73 146,66

S2 22 119,50

S3 3 144,83

Total 297

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

199

Test Statisticsa,b

Miskonsepsi

Chi-Square 3,534

df 6

Asymp. Sig. ,739

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

TingkatPendidikan

Uji Normalitas Tes Esai

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

miskonesai sekolah tingpend

N 297 297 297

Normal Parametersa,b

Mean 9,88 17,64 3,48

Std. Deviation 4,492 9,563 1,475

Most Extreme Differences

Absolute ,052 ,090 ,235

Positive ,052 ,090 ,235

Negative -,052 -,062 -,178

Kolmogorov-Smirnov Z ,901 1,554 4,047

Asymp. Sig. (2-tailed) ,392 ,016 ,000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Uji Homogenitas Tes Esai

miskonesai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,029 6 290 ,406

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

200

Uji Hipotesis Tes Esai

Kruskal-Wallis Test

Ranks

tingpend N Mean Rank

miskonesai

SD 29 134,28

SMP 41 153,23

SMA 110 151,88

D3 19 174,95

S1 73 143,66

S2 22 143,73

S3 3 132,33

Total 297

Test Statisticsa,b

miskonesai

Chi-Square 3,303

df 6

Asymp. Sig. ,770

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

tingpend

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

201

Lampiran 10: Foto Penelitian

Pengambilan Data di SD N

Puren

Pengambilan Data di SD N Catur

Tunggal IV

Pengambilan Data di SD N Corongan Permintaan Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: SKRIPSIrepository.usd.ac.id/2879/2/121134003_full.pdf · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjaga dan melindungiku

202

CURRICULUM VITAE

Luciana Puput Indriati lahir di Batang, 14

November 1994. Pendidikan awal dimulai di TK Budi

Luhur Kumesu, Batang, Jawa Tengah pada tahun 1999-

2000. Pendidikan dasar diperoleh di SD Kumesu 01,

Batang, Jawa Tengah, pada tahun 2000-2006.

Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP Negeri

01 Limpung, Batang, Jawa Tengah, pada tahun 2006-2009. Pendidikan menengah

atas diperoleh di SMA Negeri 01 Subah, Batang, Jawa Tengah pada tahun 2009-

2012.

Pada tahun 2012, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan

Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Selama menempuh

pendidikan di Universitas Sanata Dharma, peneliti sudah mengikuti Kursus Mahir

Dasar, Mengajar Pramuka, Bimbingan Belajar SD Kelas Atas, Bimbingan Belajar

SD Kelas Bawah, Probaling SD 1, Probaling SD 2, dan PPL. Pendidikan di

perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “MISKONSEPSI

IPA FISIKA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD NEGERI SE-KECAMATAN

DEPOK KABUPATEN SLEMAN”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI