iv. hasil dan pembahasan 4.1 gambaran umum pt. … · dibagi menjadi beberapa era secara garis...
TRANSCRIPT
44
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum PT. TELKOM
4.1.1 Sejarah PT. TELKOM
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom
Indonesia atau Telkom saja adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta
penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom
mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan
jumlah pelanggan mencapai 129,8 juta pelanggan per 31 Desember 2011, atau
meningkat sebesar 7,8%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,6 juta pelanggan
merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 14,2 juta pelanggan telepon
nirkabel tidak bergerak, dan 107,0 juta pelanggan telepon seluler. Pertambahan
jumlah pelanggan seluler sebesar 13,8% atau 13,0 juta pelanggan menjadi 107,0
juta pelanggan di akhir tahun 2011 (www.telkom.co.id).
Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia (52,47%) dan Publik (47,53%). Telkom juga menjadi
pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi
Selular (Telkomsel).
TELKOM adalah salah satu badan usaha yang memiliki sejarah yang
panjang berawal dari tahun 1856 yang dijadikan tonggak terbentuknya perusahaan
ini, sampai dengan saat sekarang telah banyak mengalami transformasi dan dapat
dibagi menjadi beberapa era secara garis besar dapat dilihat pada gambar 7.
Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan
pos dan telegraf dibawah lisensi pemerintah kurang lebih selama 25 tahun,
layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda
ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Selanjutnya pada tahun 1906
pemerintah Hindia Belanda membentuk lembaga pemerintah untuk
mengendalikan seluruh layanan pos dan telekomunikasi.
46
Sejak 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf
elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor
(Buitenzorg). Pada 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir
Telkom.
Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos
dan Telekomunikasi (PN Postel) dengan menggunakan logo seperti pada gambar
8. Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos
dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN
Telekomunikasi).
Gambar 8. Logo Perusahaan Negara Perumtel Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi
Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa
telekomunikasi nasional maupun internasional dan mengganti logo sperti terlihat
pada gambar 9.
Gambar 9. Logo PERUMTEL (1974-1991)
Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk.
(Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari
Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan UU No.3/1989 tentang Telekomunikasi,
yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
47
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 1991. Dan merubah logo menjadi seperti pada gambar 10.
Gambar 10. Logo lama Telkom (1991-2009)
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Tahun 1995, operasi bisnis TELKOM dibagi ke dalam dua belas wilayah
operasi, yang dikenal sebagai wilayah telekomunikasi atau witel. Setiap witel
bertanggung jawab penuh terhadap seluruh aspek bisnis di wilayahnya masing-
masing, mulai dari penyedia layanan telepon hingga manajemen dan keamanan
properti. Pada tahun 1995, TELKOM merombak keduabelas witel menjadi tujuh
divisi regional (Divisi I Sumatera; Divisi II Jakarta dan sekitarnya; Divisi III Jawa
Barat; Divisi IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta; Divisi V Jawa Timur; Divisi VI
Kalimantan; dan Divisi VII Indonesia bagian Timur) serta satu Divisi Network.
Berdasarkan beberapa kesepakatan dengan mitra Kerja Sama Operasi (“KSO”).
TELKOM menyepakati pengalihan hak untuk mengoperasikan lima dari tujuh
divisi regional (Divisi Regional I, III, IV, VI dan VII) kepada konsorsium swasta .
Dengan kesepakatan tersebut, mitra KSO akan mengelola dan mengoperasikan
divisi regional untuk periode waktu tertentu, melaksanakan pembangunan
sambungan telepon tidak bergerak dalam jumlah yang telah ditetapkan dan pada
akhir periode kesepakatan, mengalihkan fasilitas telekomunikasi yang telah
dibangun kepada TELKOM dengan kompensasi yang besarnya telah disepakati.
Pendapatan dari KSO akan dibagi antara TELKOM dan mitra KSO. Setelah krisis
ekonomi Asia melanda Indonesia yang dimulai pada pertengahan tahun 1997,
beberapa mitra KSO mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya kepada
TELKOM. TELKOM dalam hal ini mengakuisisi mitra-mitra KSO di Divisi
48
Regional I, III dan VI serta menyesuaikan isi kesepakatan KSO dengan mitra-
mitranya di Divisi Regional IV dan VII untuk memperoleh hak pengawasan
pengambilan keputusan-keputusan keuangan dan operasional di regional yang
bersangkutan.
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana
saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa
Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (keduanya sekarang bernama
Bursa Efek Indonesia (BEI)), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham
London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa
Saham Tokyo.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21,
Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan
membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi
memonopoli telekomunikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat
sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di
Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan
kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi
duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.Pada 23 Oktober 2009, Telkom
meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian
identitas perusahaan, untuk mempertahankan pertumbuhan dilingkungan industri
yang kompetitif TELKOM bertransformasi dari perusahaan InfoComm menjadi
perusahaan TIME (Telekomunikasi, Informasi, Media, Edutainment) dengan
mempertahankan bisnis legacy dan mengembangkan bisnis new wave. New
TELKOM telah diperkenalkan kepada publik bertepatan dengan ulang tahun
TELKOM ke-153 yang menghadirkan tagline baru ‘the world in your hand’ dan
positioning baru ‘Life Confident’. Dengan logo barunya seperti terlihat pada
gambar 11. TELKOM berkomitmen untuk memberikan seluruh pelanggan
TELKOM kepercayaan diri untuk menjalani kehidupan yang mereka pilih, sesuai
dengan cara dan waktu mereka.
49
Gambar 11. Logo Telkom sejak 2009-Sekarang
4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan PT TELKOM
PT.TELKOM dalam upaya mengefisienkan pelayanan terhadap kebutuhan
masyarakat yang senantiasa berkembang, maka PT TELKOM menetapkan visi,
misi dan tujuan perusahaan seperti berikut :
Visi PT TELKOM
Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan TIME di
kawasan regional.
Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan
akan mobilitas dan konektivitas tanpa putus, perusahaan telah bertransformasi,
bisnis tersebut mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment
(TIME). Upaya transformasi ini difokuskan pada sisi portofolio, infrastruktur dan
sistem, organisasi dan budaya perusahaan. Dengan berfokus kuat pada layanan
TIME (Telecommunication, Information, Media, Edutainment), perusahaan
berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap pelanggan dapat menikmati gaya
hidup masa depan mulai hari ini.
Misi PT TELKOM
1. Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif.
2. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Tujuan PT TELKOM
Menjadi posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan
meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri
pada Tahun 2015. Berikut ini adalah definisi mengenai layanan TIME secara satu
per satu:
50
1. Telecommunication
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai
ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak
bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel
tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan
jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak
Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau
beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan
Usaha Kecildan Menengah (“UKM”) serta korporasi.
2. Information
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan
Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini
memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses
kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan
Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler
Services(“ITeS”)
3. Media
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang
dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan
Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
4. Edutainment
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model
bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda.
Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone
(“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.
4.1.3 Budaya Korporasi dan Etika Bisnis
Moral dan etika dimaknai sebagai landasan penerapan GCG di
Perusahaan, hal ini mengingat bahwa organisasi tidak lain adalah terdiri dari
orang-orang di dalamnya. Seiring waktu pembelajaran perusahaan dalam
mengelola GCG, maka penerapan GCG merupakan cara atau pendekatan
mencapai sukses perusahaan melalui pencapaian keunggulan kinerja perusahaan
(be profitable), kepatuhan (obey the law), menjalankan bisnis yang beretika
51
(be ethical) dan membentuk kesadaran perusahaan dan karyawan yang memiliki
kepekaan tanggung jawab sosial kepada masyarakat sebagai wujud menjadi warga
negara yang baik agar Telkom terus maju dan dicintai pelanggannya.
Code of Conduct The Telkom Way Telkom senantiasa membangun sistem
dan budaya Perusahaan yang terintegrasi sebagai pendekatan pengelolaan bisnis
yang komprehensif untuk mencapai keunggulan Kinerja Perusahaan
(be profitable), menjalankan kepatuhan (obey the law), menjalankan bisnis yang
beretika (be ethical) dan kesadaran Perusahaan dan karyawan yang peka akan
tanggung jawab sosial kepada masyarakat sebagai wujud menjadi warga negara
yang baik. Lebih dari itu, sistem dan budaya dibangun untuk mewujudkan cita -
cita agar Telkom terus maju, dicintai pelanggannya, kompetitif di industrinya dan
dapat menjadi role model perusahaan sejenis. Sistem dan budaya seperti dua sisi
mata uang yang tidak terpisahkan, budaya perusahaan akan terbentuk karena
adanya sistem yang dijalankan secara konsisten atau sebaliknya, sistem tersebut
tidak memiliki makna tanpa disertai nilai-nilai moral yang yang mendasari
perilaku karyawan dalam bekerja.
Tradisi membangun sistem dan budaya dapat kita temukan di setiap era
kepemimpinan Telkom. Dalam penerapannya, budaya perusahaan terus
dikembangkan agar sesuai dengan tuntutan dan perubahan lingkungan bisnis yang
terjadi, dimana sejak tahun 2009 telah dilakukan transformasi menuju budaya
baru Perusahaan yang disebut dengan “The Telkom Way”, dengan basic belief
“Commited 2 U”
Nilai-nilai Perusahaan, budaya Perusahaan The Telkom Way memiliki lima
nilai-nilai perusahaan yaitu: Commitment to long term, Customer first, Caring
meritocracy, Co-creation of win-win partnership, dan Collaborative innovation
yang selanjutnya disebut dengan istilah 5C
Selain itu dengan adanya transformasi PT. TELKOM memiliki Brand Value baru
yaitu :
1. Expertise – keahlian yang dicapai dari pengetahuan yang dalam dan
pengalaman yang teruji.
2. Empowering – memberdayakan stakeholders dalam menggapai aspirasi
mereka.
52
3. Assured - keyakinan dalam tindakan kita, nilai-nilai, dan jaringan yang
meningkatkan kepercayaan dan loyalitas.
4. Progressive – progresif dan terdepan dalam teknologi, pemikiran, produk,
dan customer service.
5. Heart – melayani dengan hati setiap kebutuhan dalam segala hal yang kita
lakukan untuk kebutuhan stakeholders.
Dengan Brand Positioning berupa Life Confident keahlian dan dedikasi
perusahaan pada kemajuan akan memberikan keyakinan bagi semua stakeholder
untuk mendukung kehidupan mereka di mana pun mereka berada, dan Tag Line
“The Wolrd In Your Hand” yang mengandung arti jika menjadi pelanggan
TelkomGroup melalui layanan TIME maka dapat dipastikan bahwa dunia akan
menjadi milik anda atau dunia ada dalam genggaman anda.
4.1.4. Sejarah PT. TELKOM Area Pelayanan 3 Dramaga
Kantor PT. TELKOM Area Pelayanan 3 dramaga atau disingkat AP3
Dramaga merupakan kantor cabang setingkat kabupaten yang berada di Jalan
Raya Babakan Raya No.07 Kec. Dramaga Kel. Dramaga Kabupaten Bogor.
Kantor ini diresmikan pada Oktober 1998 dibawah pimpinan seorang Supervisor
Plasa yaitu bapak Andan dan sampai saat ini sudah berganti kepemimpinan
sampai dengan 7 kali dan dari November 2010 dipimpin oleh bapak Subagio
sampai dengan sekarang.
Dari awal kantor ini dibangun sampai saat ini peruntukannya masih
digunakan untuk kantor pelayanan yang mencakup area dramaga,leuwliang,
cigudeg dan jasinga selain itu disana digunakan juga untuk kantor jaringan MDF
dan Gangguan, selain itu digunakan juga untuk tempat pembayaran rekening yang
dikelola oleh Koperasi Pegawai Telkom.
4.1.5. TelkomFlexi
TelkomFlexi adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data berbasis
akses tanpa kabel dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple Acces) yang
dikeluarkan oleh PT TELKOM. TelkomFlexi baru diperkenalkan pada
masyarakat diakhir tahun 2002 namun belum mencakup untuk seluruh area, baru
pada tahun 2006 Telkomflexi sudah diluncurkan secara nasional mulai dari Divisi
53
Regional 1 – 7. Dari awal kemunculan TelkomFlexi menggunakan frekuensi 1900
MHz lalu pada tahun 2008 TelkomFlexi sudah menggunakan frekuensi 800 MHz.
CDMA adalah teknologi akses voice dan data, dimana setiap user
menggunakan code tersendiri yang unik dalam mengakses kanal frekuensi yang
sama dalam sebuah sistem. Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter di
coding dan disebar dengan bandwidth sebesar 1.25 MHz (spread spectrum),
kemudian pada sisi receiver dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal
informasi yang dibutuhkan. Didukung dengan teknologi terkini CDMA 2000 (1x),
membuat TelkomFlexi memiliki kualitas suara yang sangat jernih dan radiasi
yang rendah. Jenis terminalpun beragam, bebas memilih untuk menggunakan
terminal mobile atau fixed.
TelkomFlexi merupakan layanan fixed wireless berbasis CDMA sebagai
telepon bergerak terbatas dalam satu area kode, hal ini dimungkinkan karena
TelkomFlexi memiliki fitur limited mobility. TelkomFlexi dalam pemasarannya
terdiri dari tiga jenis yaitu Flexi Home, Flexi Classy yang merupakan layanan
pasca bayar dari TelkomFlexi, TelkomFlexi Prabayar yang menggunakan layanan
prabayar serta Flexi Broadband yang merupakan layana data. Adapun yang akan
menjadi objek dalam penelitian ini adalah TelkomFlexi Prabayar.
Di awal kemunculan TelkomFlexi operasionalnya masih disatukan dengan
divisi Fix Phone Sales, namu pada tanggal 1 Juli 2009 PT Telkom memisahkan
unit bisnis TelkomFlexi dengan membentuk divisi sendiri. TelkomFlexi akan
menjadi divisi independen. Menjadi unit mandiri agar pengembangan dan
pengelolaannya lebih leluasa, ini bukan berarti telkomflexi terpisah dari Telkom
layaknya Telkomsel.
Unit ini dikepalai oleh seorang Executive General Manager layaknya
Divisi Regional. Tetap merupakan divisi Telkom, tetapi pengelolaannya dilakukan
mandiri sehingga kinerjanya dapat dilihat secara utuh. Kabar yang berhembus
menyebutkan, langkah ini meyiapkan kemungkinan melakukan konsolidasi
dengan operator CDMA lainnya. Tahap kemandirian TelkomFelxi sudah dimulai
pada 4 April 2009. Ke masa depannya Divisi TelkomFlexi yang mandiri ini akan
lebih lincah dalam menghadapi kompetisi yang keras.
54
TelkomFlexi dalam perjalanannya sudah perubahan logo TelkomFlexi dan
tagline disesuaikan dengan perkembangan zaman yang terus berubah adapun logo
dan tagline terbaru dari TelkomFlexi seperti terlihat pada Gambar 12.
PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) melalui Divisi Flexi memperkenalkan
logo baru Flexi dengan warna biru berlatar belakang universal. Logo baru tersebut
memiliki makna filosofis yaitu melambangkan air yang bening sebagai sumber
kehidupan manusia serta merepresentasikan karakter Flexi sebagai penyedia jasa
layanan telepon nirkabel “fixed wireless access” (FWA) yang fleksibel, ramah,
jujur, dan transparan Walau memiliki logo baru, “positioning” Flexi di pasar tidak
berubah untuk menyediakan solusi telekomunikasi yang hemat dan terjangkau
dengan tagline “Lebih irit, kan!”
Gambar 12. Logo Telkom Flexi (2011-sekarang)
TelkomFlexi prabayar memiliki berbagai Fitur dan Layanan, yaitu:
1. Call Forwarding merupakan fitur yang berguna untuk mengalihkan
panggilan yang masuk ke nomor telepon lain.
2. Call Hold merupakan fitur yang memungkinkan pelanggan memblok
panggilan yang masuk ataupun yang keluar. Cara pemakaian fitur ini
dapat dipergunakan sejak FLEXI diaktifkan dan cara penggunaannya
tergantung menu di pesawat.
3. Call Waiting
Call Waiting merupakan fitur yang mengindikasikan adanya
panggilan lain berupa beep, sementara pelanggan sedang melakukan
percakapan.
4. Voice Mailbox
Voice Mailbox adalah rekaman suara Anda yang akan didengar
oleh pemanggil jika yang bersangkutan tidak berhasil menghubungi nomor
telepon Anda.
55
5. Voice SMS (VSMS)
Voice Short Message Service (VoiceSMS) merupakan layanan yang
memungkinkan pelanggan Flexi mengirimkan pesan singkat dalam bentuk
suara kepada pengguna Flexi lainnya, seperti layaknya mengirim pesan
singkat dalam bentuk teks (Short Message Service, SMS). Penerima pesan
VoiceSMS dapat langsung menerima dan mendengarkan pesan seperti
layaknya menerima panggilan biasa, atau dia dapat memilih untuk
menerima dan mendengarkan pesan VoiceSMS di saat lain dengan
menghubungi nomor yang tercantum dalam SMS notifikasi.
6. Flexi VoiceChat
Flexi VoiceChat adalah layanan komunikasi jejaring sosial berupa
chatting suara yang dapat dinikmati bagi seluruh pelanggan Flexi tanpa
memerlukan akses internet. Pengguna dapat melakukan chatting suara
tanpa perlu menampilkan nomor Flexi pada lawan bicara.
7. Flexi Milis
FlexiMILIS adalah layanan yang memungkinkan pengguna untuk
mengirimkan sms ke semua teman dan komunitasnyadengan lebih murah
dan mudah, kapan saja dan dimana saja. Cukup sekali nulis pesan, bisa
nyampai ke ratusan orang sekaligus, mengirim pesan ke 100 orang, cukup
dengan biaya SMS biasa.
8. Flexi Market
Toko aplikasi online yang dapat mendistribusikan berbagai macam
aplikasi berbasis Android, diantaranya Application, Games, Music, Books,
dsb. Pengguna Flexi dapat melakukan download (unduh) dan pembelian
aplikasi yang ada di Flexi Market secara online, langsung dari
handset/terminalnya. Pengguna Flexi dapat melakukan pembayaran secara
online di FlexiMarket dengan langsung mengurangi saldo pulsa pelanggan
(prabayar) atau muncul di tagihan pelanggan (paskabayar). Pengiklan
dapat melakukan pemasangan iklan melalui FlexiMarket dalam bentuk
top-banner di halaman FlexiMarket.
56
9. Flexi Delima
DELIMA adalah layanan uang digital untuk solusi pembayaran
yang diselenggarakan oleh TELKOM untuk menjawab kebutuhan
pengguna layanan yang membutuhkan kemudahan pembayaran. Layanan
DELIMA dapat dinikmati di seluruh area di Indonesia untuk pengguna
TelkomFlexi prabayar maupun Classy (paskabayar), atau dimana saja
yang terdapat akses internet melalui situs www.telkomdelima.com.
10. Flexi Ngroompi
Layanan Chatroom menggunakan fasilitas suara. Solusi
pembicaraan bersama (conference call) dengan tarif hemat dan sederhana
(tarif Rp.49/menit), tersedia setiap saat tanpa perlu pemesanan terlebih
dahulu, room tersedia dalam jumlah banyak dan tidak perlu admin.
11. Flexi Combo
Merupakan layanan yang memungkinkan pengguna sebagai
pelanggan Flexi prabayar ataupun Flexi prabayar untuk dapat
berkomunikasi (sms, data dan suara) diberbagai kota dengan
menggunakan beberapa nomor temporer di kota yang bersangkutan
dengan hanya satu kartu R-UIM (atau satu handset ESN).
12. Flexi Extend Me
Flexi Extend Me Adalah layanan yang memungkinkan pelanggan
Flexi Prabayar untuk memperpanjang masa aktif kartunya dengan cara
men-deduct saldo balance yang masih tersisa.
13. Flexi M Banking
Pelanggan Flexi yang juga merupakan nasabah BANK Mandiri
dapat melakukan transaksi perbankan melalui SMS ke nomor 3355,
dengan mengirimkan keyword tertentu.
14. Flexi Radio
Adalah layanan radio yang mencakup seluruh radio Nasional yang
dapat diakses dari nomor Flexi. Layanan Flexi Radio merupakan layanan
content & value added service berbasis voice. Konten radio penyiaran
(FM/ AM) yang dapat didengarkan melalui nomor Flexi bersifat realtime.
LayananFlexi Radio tersedia tanpa batasan waktu, dapat digunakan selama
57
24 jam, selama radio penyiaran terkait on-air.
15. Flexi Transfer
Dengan Flexi sekarang kamu bisa melakukan transfer pulsa
kesesama nomor flexi kapan saja, fasilitas ini bisa memudahkan kamu
apabila ada teman-temanmu kekurangan pulsa dengan Flexi Transfer,
layanan ini memungkinkan Pelanggan Flexi Trendy (Prabayar) untuk
mengirimkan sejumlah nominal pulsa tertentu ke nomor Flexi lainnya.
Pulsa yang terkirim tersebut secara otomatis akan menambah pulsa nomor
Flexi tujuan (tanpa menambah masa aktif nomor tujuan) serta akan
mengurangi jumlah pulsa nomor Flexi pengirim (tanpa mengurangi masa
aktif nomor pengirim).
16. SMS Internasional
Layanan ini dapat dinikmati diseluruh cakupan wilayah layanan
TELKOM Flexi dan dapat langsung digunakan oleh semua pelanggan
TELKOM Flexi, untuk mengirimkan sms ke luar negeri yang menjadi
cakupan wilayah layanan Telkom Flexi.
4.1.6. Struktur Organisasi
Mulai tanggal 01 Juli 2009 TelkomFlexi mempunyai divisi tersendiri dan
mandiri terpisah dari divisi Fixed Phone Sales. Adapun Struktur organisasi
TelkomFlexi terlihat seperti pada gambar 13.
4.2. Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner
Pengujian terhadap kuesioner dilakukan melalui uji validitas dan uji
reabilitas. Pengujian dilakukan terhadap 30 orang responden pelanggan PT
TELKOM AP 3 Dramaga pengguna dan non pengguna TelkomFlexi Prabayar.
Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara skor masing-
masing dengan skor total, menggunakan rumus produc moment yang diolah
dengan alat bantu sofware SPSS versi 15.00 for windows.
Berdasarkan hasil uji validitas untuk analisis brand image TelkomFlexi,
diperoleh hasil bahwa semua asosiasi yang diuji valid. Hal ini karena nilai rhitung
semua asosiasi menunjukan nilai lebih besar dari nilai rtabel yang telah ditentukan
pada tingkat signifikansi 0,05 yaitu 0,361. Sedangkan nilai reabilitas dari hasil uji
58
Gambar 13. Struktur Organisasi TelkomFlexi
ke-16 asosiasi brand image tesebut diperoleh nilai alpha (α) = 0,931. Nilai
tersebut lebih besar dari αcronbach minimal sebesar 0,6 sehingga pertanyaan yang
ada dinyatakan relibel. Untuk hasil pengujian validitas dan reabilitas dapat dilihat
selengkapnya pada lampiran 2.
4.3. Karakteristik Pengunjung Plasa Telkom AP 3 Dramaga
Responden yang diambil dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik
convinience berdasarkan beberapa kriteria, yaitu pelanggan PT Telkom AP 3
Dramaga pengguna telepon selullar yang melakukan kunjungan ke plasa, jumlah
Deputi EGM Commerse
GM Commerse
Manager RO (Representative Officer)
Area Bogor
Asman Sales & Customercare Bogor
Asman Sales & Customercare Cibinong
Officer II Teritori management &
Community
Officer II Teritori management &
Community
Officer III Sales & Support
Officer III Sales & Support
EGM Flexi
59
responden yang diambil berjumlah 100 orang, dengan proporsi akhir sebesar 50
orang yang merupakan pengguna dan 50 orang sisanya merupakan pelanggan PT
Telkom yang tidak menggunakan layanan TelkomFlexi prabayar.
Berdasarkan hasil pengamatan (observasi) dan wawancara dengan pihak
manajemen Plasa Telkom AP 3 Dramaga diketahui bahwa sebagian besar
pelanggan berkunjung untuk melakukan pembayaran rekening telepon dan
internet Speedy. Selain itu juga tidak sedikit pelanggan yang melakukan
pengaduan gangguan telepon dan speedy ataupun ada keluhan pada tagihan yang
muncul, komplain atas transaksi vcr yang tidak masuk, pembelian vcr isi ulang
flexi, melakukan pengaktifan/nonaktif layanan combo, replecement kartu, aktifasi
internet flexi dan lain sebagainya.
Dari penelitian ini diketahui bahwa pengunjung Plasa Telkom AP 3
Dramaga mayoritas sebesar 57 persen berjenis kelamin laki-laki dan sebesar 43
persen berjenis kelamin perempuan. Hal ini terjadi karena mayoritas pengunjung
pada saat dilakukan survei dan bersedia menjadi responden adalah laki-laki.
Persentasi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Mayoritas pengunjung Plasa Telkom AP 3 Dramaga adalah pelanggan
dengan usia 21-35 tahun sebanyak 60%, diikuti oleh usia 46-55 tahun sebanyak
12% di urutan kedua, diurutan ketiga ditempati oleh usia 41-45 tahun sebesar
10%, selanjutnya usia 36-40 tahun menempati urutan keempat dengan persentasi
sebesar 9 % diikuti oleh usia 15-20 tahun di urutan kelima sebesar 8%, sisanya
ditempati oleh responden pada usia >55 tahun sebanyak 1%. Seperti terlihat pada
Gambar 15.
57%
43%
laki-laki
perempuan
60
Gambar 15. Karakteristik responden berdasarkan usia
Gambaran responden berdasarkan pekerjaannya adalah sebesar
62% responden yang datang ke plasa Telkom AP 3 Dramaga bekerja sebagai
Pegawai baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Swasta/BUMN,
selanjutnya diikuti oleh pelajar/mahasiswa sebesar 18% di urutan kedua, diurutan
ketiga ditempati oleh wiraswasta sebesar 13%, sisanya ditempati oleh Ibu Rumah
Tangga diurutan keempat sebesar 7%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 16.
Gambar 16. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Profesi responden berdasarkan profesi yang dijalani saat dilakukan survei
hanya dibuat tabulasi karena tidak semua responden mengisi profesinya saat
dilakukan survei dikarenakan responden tidak ingin diketahui profesinya dan ada
juga yang sudah merasa cukup dengan menjawab pekerjaannya saja. Data tersebut
dapat dilihat pada Tabel 7.
8%
60%
9%
10% 12%
1%
15-20 Tahun
21-35 Tahun
36-40 Tahun
41-45 Tahun
46-55 Tahun
>55 Tahun
62% 18%
13% 7%
Pegawai(PNS/BUMN/Swasta)
Pelajar/Mahasiswa
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
61
Tabel 7.Tabulasi Profesi Pelanggan PT Telkom AP 3 dramaga.
No Jenis Profesi Jumlah 1 Pelajar/mahasiswa 13 2 Guru/Dosen 5 3 Konsultan 3 4 Akuntan Publik 5 5 Insinyur 1 6 Marketing 6 7 Admin Kantor 6 8 Satpam 5 9 Pemilik Warnet 5 10 Teknisi gedung/instalator 4 11 Pedagang 3 12 Pelayan Toko 3 13 Underwriter 1 14 Ustad 1 15 Auditor 1 Total 63 Tidak menjawab 37
Karakteristk selanjutnya adalah tingkat pendidikan, adapun tingkat
pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan terakhir
yang dijalani oleh responden. Informasi tingkat pendidikan ini cukup penting
karena semakin tinggi tingkat pendidikan responden diperkirakan akan semakin
tinggi pula kesadaran responden terhadap pentingnya komunikasi serta tingkat
pengetahuan tentang berbagai operator selular yang ada. Dari 100 orang yang
menjadi responden dalam penelitian ini yang paling banyak yakni sebesar 41%
adalah responden dengan pendidikan terakhir di adalah SLTA/SMK, lalu pada
urutan kedua pendidikan terakhir yang ditempuh sebesar 39% adalah perguruan
tinggi (S1/S2/S3), sebesar 17% menempuh pendidikan terakhir adalah D3 di
urutan ketiga dan yang paling sedikit berturut-turut adalah jenjang SLTP dan SD
sebesar 2% dan 1%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 17.
62
Gambar 17. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Gambar 18. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan atau uang saku/bulan
Dari Gambar 18 dapat dilihat bahwa pendapatan atau uang saku responden
per bulannya hampir merata, dimana responden dengan pendapatan Rp. 1.600.001
s/d Rp. 2.400.000 per bulan menempati urutan pertama sebagai pendapatan
mayoritas responden yaitu sebesar 28%, diikuti sebesar 26% di urutan kedua oleh
resonden dengan pendapatan per bulan sebesar Rp. 800.001 s/d 1.600.000 lalu
responden dengan pendapatan Rp. > 3.200.001 menempati posisi ketiga sebesar
20%. Dan secara berurutan untuk posisi dua terbawah ditempati oleh pendapatan
Rp. 2.400.001 s/d 3.200.000 sebesar 17 % dan sisanya 9% ditempati oleh
responden dengan pendapatan Rp. < 800.000 per bulan.
Karakteristik terakhir yang diamati pada penelitian kali ini adalah
pengeluaran pulsa per bulan oleh responden untuk biaya
telekomunikasi.Diketahui bahwa pengeluaran pulsa responden untuk penggunaan
telepon selular mayoritas berkisar antara Rp. 50.001 s/d 100.000 per bulan yaitu
1% 2%
41%
17%
39% SD
SLTP
SLTA/SMK
D3
Perguruan Tinggi (S1/S2/S3)
9%
26%
28%
17%
20% < Rp. 800.000
Rp. 800.001 - 1.600.000
Rp. 1.6000.001 - 2.400.000
Rp. 2.400.001 - 3.200.000
> Rp. 3.200.001
63
sebesar 44%, diikuti ditempat kedua pengeluaran pulsa sebesar < Rp. 50.000 per
bulan yakni sebesar 24% dan selanjutnya 19% responden mengeluarkan biaya
pulsa per bulan sebesar Rp.100.001 s/d Rp. 150.000. Diurutan keempat responden
mengeluarkan pulsa sebesar Rp. 150.001 s/d Rp. 200.000 per bulan sebesar 7%,
sedangkan sisanya masing-masing 5% dan 1% untuk responden yang
mengeluarkan pulsa Rp. 200.001 s/d 250.000 dan Rp. >250.000 per bulannya.
Gambar 19. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran pulsa/bulan
4.4. Analisis Brand Image TelkomFlexi Prabayar
Citra merek (brand image) merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari
berbagai asosiasi merek yang saling berhubungan. Asosiasi merek adalah segala
kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai
suatu merek. Kesan – kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan
semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu merek
atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi
komunikasinya, ditambah lagi jika kaitan tersebut didukung oleh suatu jaringan
dari kaitan-kaitan lain. Suatu merek yang mapan akan memiliki posisi menonjol
dalam persaingan bila didukung oleh asosiasi yang kuat. Semakin banyak asosiasi
yang saling berhubungan semakin kuat brand image yang dimiliki oleh merek
tersebut. Pada umumnya asosiasi merek (terutama yang membentuk brand image)
menjadi pijakan konsumen dalam keputusan pembelian dan loyalitasnya pada
merek tersebut (Durianto, dkk,2004).
Langkah pertama dalam proses pembelian biasanya adalah menyeleksi
sekumpulan merek yang telah dikenal. Maka sebelum mempertimbangkan
24%
44%
19%
7%
5% 1%
< Rp. 50.000
Rp. 50.001 - Rp. 100.000
Rp. 100.001 - Rp. 150.000
Rp. 150.001 - Rp. 200.000
Rp. 200.001 - Rp. 250.000
> Rp. 250.000
64
asosiasi suatu merek seseorang harus terlebih dahulu mengetahui atau mengenal
merek tersebut yang disebut dengan kesadaran merek (brand awareness).
Pengukuran brand awareness pada penelitian ini untuk mengetahui sejauh
mana konsumen mengenal dan mengetahui produk TelkomFlexi Prabayar,
pengukuran ini dilakukan secara deskriptif dengan melihat respon konsumen
dalam hal ini pelanggan PT Telkom AP 3 Dramaga yang menjadi responden.
Setelah itu dilakukan pengukuran terhadap brand image untuk mengetahui
bagaimana kesan konsumen terhadap produk TelkomFlexi Prabayar. Pengukuran
ini dilakukan secara deskriptif dan juga dilakukan pengujian dengan Uji Cochran
dengan melihat asosiasi konsumen terhadap atribut – atribut TelkomFlexi
Prabayar yaitu jangkauan wilayah yang luas, sinyal atau jaringan yan kuat, fitur
dan layanan beragam, tafir percakapan murah, variasi harga vcr isi ulang beragam,
harga kartu perdana murah, ponsel pendukung bervariasi, mudah dalam
mendapatkan kartu perdana dan vcr isi ulang, bonus dan hadiah beragam, promo
(iklan) menarik, flexibel digunakan diberbagai wilayah (kode area), pusat
pelayanan mudah ditemui dan customer servive yang responsive.
4.4.1 Brand Awareness
Menurut Aaker dalam Durianto,dkk (2004) Kasadaran merek (brand
awareness) memiliki beberap tingkatan, tingkatan kesadaran yang paling rendah
adalah Brand Recognition (pengenalan merek) atau sering disebut juga sebagai
tingkatan pengingatan kembali dengan bantuan (aided recall). Tingkatan
berikutnya adalah tingkatan Brand Recall (pengingatan kembali merek) atau
tingkatan pengingatan kembali merek tanpa bantuan (unaided recall) karena
konsumen tidak dibantu untuk mengingat merek. Tingkatan berikutnya adalah
merek yang disebut pertama kali pada saat pengenalan merek tanpa bantuan yaitu
top of mind (kesadaran puncak pikiran). Top of mind adalah brand awareness
tertinggi yang merupakan pimpinan dari berbagai merek yang ada dalam pikiran
konsumen.
Penelitian ini dilakukan kepada seluruh responden dengan melihat hasil
secara keseluruhan dan hasil dilihat pula pada responden yang non-pengguna flexi
dengan tujuan untuk membandingkan hasilnya agar tidak terjadi bias karena
pengguna diduga sudah pasti mengetahui merek flexi. Berdasarkan hasil
65
penelitian diketahui dari 100 orang responden yang terlibat dalam survei ini
sebanyak 79% menyebutkan TelkomFlexi sebagai merek pertama yang mereka
ingat, 13% paling mengingat Esia. Sedangkan sisanya masing-masing 1% paling
mengingat merek smartfren dan 7% lainnya tidak mengetahui merek apapun.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 20. Sedangkan dari hasil 50
responden non-pengguna diketahui bahwa sebanyak 58% menyebutkan
TelkomFlexi sebagai merek pertama yang mereka ingat, 26% paling mengingat
Esia. Sedangkan sisanya masing-masing 2% paling mengingat merek smartfren
dan 14% lainnya tidak mengetahui merek apapun. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada Gambar 21. Mengacu pada hasil penelitian ini terlihat bahwa merek
TelkomFlexi dengan menggunakan dua kategori responden adalah merek paling
diingat oleh sebagian besar responden dan menjadi Top of Mind, ditempat kedua
ditempati oleh merek Esia dari PT.Bakri Telecom. Hal ini menandakan bahwa
merek TelkomFlexi yang paling diingat oleh konsumen.
Gambar 20. Top of Mind – Brand Awareness (semua responden)
Gambar 21. Top of Mind – Brand Awareness (responden non-pengguna)
Penelitian dilanjutkan dengan melihat Brand Recall atau pengingatan
kembali merek mencerminkan merek – merek apa saja yang diingat oleh
responden setelah menyebutkan merek yang pertama kali disebut. Dari hasil
penelitian untuk semua responden menunjukan merek Esia mempunyai tingkat
yang paling tinggi yaitu 59%, Urutan kedua ditempati oleh merek smartfren
79%
13% 1% 7%
Flexi
Esia
Smartfren
Tidak tahu
58% 26%
2% 14% Flexi
Esia
SmartFren
Tidak tahu
66
sebanyak 14%, merek Flexi sebanyak 10%, selain provider CDMA sebesar 6%,
sedangkan sisanya sebesar 11% menyatakan tidak tahu. Sedangkan berdasarkan
responden non pengguna menunjukan merek Esia mempunyai tingkat yang paling
tinggi yaitu 34%, Urutan kedua ditempati oleh merek Flexi sebanyak 20%, merek
Smartfren sebanyak 20%, merek operator selain CDMA sebanyak 10% dan
sisanya sebesar 16% menyatakan tidak tahu. Peringkat ini menunjukan bahwa
TelkomFlexi memiliki persentasi yang rendah ini berarti TelkomFexi telah
disebutkan diawal sebagai Top of Mind dan posisi Esia memiliki persentasi paling
besar ini menunjukan bahwa esia merupakan pesaing yang paling kuat diantara
yang lainnya karena dari data ini dapat diindikasikan setelah TelkomFlexi merek
selanjutnya yang diingat adalah Esia. Data tersebut lebih jelas disajikan dalam
Gambar 22 dan Gambar 23
Gambar 22. Brand Recall of Brand Awareness (semua responden)
Gambar 23. Brand Recall of Brand Awareness (responden non pengguna)
Brand Recognition atau pengenalan brand awereness merupakan
pengukuran brand awereness resonden dimana kesadarannya diukur dengan
diberikan bantuan. Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui seberapa banyak
responden yang perlu diingatkan akan keberadaan merek TelkomFlexi. Dari 100
59% 14%
10%
6% 11%
Esia
Smartfren
Flexi
Selain provider CDMA
Tidak tahu
34%
20% 20%
10% 16% Esia
Flexi
Smartfren
Selain provider CDMA
Tidak tahu
67
orang responden diketahui hanya 11% yang perlu diingatkan mengenai merek
TelkomFlexi dan sisanya sebesar 89% sudah mengetahui merek ini tanpa
diingatkan. Sedangkan untuk non pengguna sebesar 22 % yang perlu diingatkan
sisanya 78% sudah mengetahui merek flexi tanpa diingatkan. Hal ini menunjukan
ingatan konsumen terhadap TelkomFlexi cukup baik. Data disajikan dalam
Gambar 24 dan Gambar 25.
Gambar 24. Brand recognition of Brand Awareness (semua responden)
Gambar 25. Brand recognition of Brand Awareness
(responden non-pengguna)
Peringkat terakhir dalam rangkaian brand awareness adalah unwarebrand,
adalah responden yang tidak mengetahui merek TelkomFlexi ketika sudah
diingatkan. Merek TelkomFlexi sangatlah bagus, karena dari 100 orang responden
yang terlibat dalam penelitian ini semuanya mengenal merek TelkomFlexi
walaupun ada beberapa responden yang harus diingakan, hal ini sangat baik untuk
TelkomFlexi karena jika orang sudah mengenal mereknya kemungkinan membeli
merek tersebut lebih besar dibandingkan dengan merek yang belum dikenal sama
sekali.
Selanjutnya adalah sumber informasi mengenai produk TelkomFlexi
Prabayar seperti terlihat pada Tabel 8.
89%
11%
Mengenal TelkomFlexitanpa diingatkan
Mengenal TelkomFlexidengan diingatkan
78%
22% Mengenal TelkomFlexitanpa diingatkan
Mengenal TelkomFlexidengan diingatkan
68
Tabel 8. Sumber informasi mengenai produk TelkomFlexi Prabayar.
No Sumber Informasi Total Persentase
1 Sosialisasi pihak Telkom 41 27
2 Iklan (Cetak/Elaktronik) 67 45
3 Brosur/Pamlet 17 11
4 Rekan Kerja/Teman/Keluarga 25 17
5 Lainnya 0 0
Sosialisasi pihak telkom yang dimaksud adalah sosialisasi yang diadakan
oleh pihak PT Telkom, baik dalam suatu acara khusus yang diselenggarakan oleh
Telkom, kegiatan-kegiatan lain di daerah kota atau kabupaten Bogor yang
disponsori oleh TelkomFlexi, maupun oleh karyawan Telkom secara langsung
disekitar kantor Telkom AP 3 Dramaga ataupun disekitar tempat tinggal
responden. Iklan yang dimaksud adalah iklan yang dipasang di media cetak
seperti koran atau majalah dan media elektronik seperti iklan di radio maupun
televisi, brosur/pamplet adalah selebaran yang setiap bulannya disebarkan oleh
TelkomFlexi melalui counter-counter HP yang berkerja sama maupun yang
disebar melalui Plasa Telkom AP 3 Dramaga untuk menginformasikan berbagai
hal baru mengenai TelkomFlexi ataupun produk lainnya. Berdasarkan jawaban
responden pada Tabel 8 diketahui bahwa hampir seluruh responden mengenal
TelkomFlexi melalui Iklan baik cetak ataupun elektronik. Selain itu responden
juga memperoleh informasi dari sosialisasi langsung yang diadakan oleh pihak
TelkomFlexi.
4.4.2. Asosiasi konsumen terhadap Jangkauan Wilayah TelkomFlexi
Prabayar.
Asosiasi konsumen terhadap jangkauan wilayah TelkomFlexi yang luas
dapat dilihat dari jawaban responden yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat
tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan
jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang
menyatakan jangkauan wilayah TelkomFlexi tidak luas dan responden yang
menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang
menyatakan jangkauan wilayah TelkomFlexi luas. Analisis ini dilakukan kepada
69
responden yang memutuskan membeli dan menggunakan TelkomFlexi prabayar
dengan tujuan untuk mengetahui secara lebih jelas brand image yang terbentuk
pada sisi pelanggan yang menggunakan TelkomFlexi Prabayar. Jawaban
responden dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Asosiasi konsumen terhadap jangkauan wilayah TelkomFlexi Prabayar.
No Jangkauan Wilayah TelkomFlexi Jumlah Persentasi
1 Luas 45 90
2 Tidak Luas 5 10
Total 50 100
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden menilai
jangkauan wilayah TelkomFlexi sebagai salah satu penyedia layanan
telekomunikasi berbasis CDMA yang beroprasi di daerah Area Pelayanan 3
Dramaga-Bogor pada khususnya dan area Kota Bogor pada umumnya adalah luas.
Hal ini ditunjukan oleh besarnya persentasi jawaban dari responden yang
menyatakan jangkauan wilayah TelkomFlexi adalah luas sebesar 90% dan sisanya
sebesar 10% dari pengguna menyatakan jangkauan wilayah TelkomFlexi tidak
luas.
Pada kenyataannya untuk wilayah operasi di area pelayanan Bogor
termasuk didalamnya area darmaga TelkomFlexi sudah memiliki jaringan pada
operasinya TelkomFlexi memiliki sekitar 143 BTS (Base Transceiver Station)
yang disebar untuk seluruh area Bogor. Sedangkan untuk operasi secara nasional,
jaringan TelkomFlexi sudah menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Mengingat
bahwa TelkomFlexi merupakan salah satu produk unggulan dari PT. Telkom
Indonesia, Tbk dimana jaringan telekomunikasinya telah mencapai seluruh
wilayah Indonesia. Namun sampai saat ini cakupan wilayah (coverage area) yang
mendapatkan kualitas terbaik masih belum merata untuk semua area wilayah
nasional. Hal ini di duga menjadi salah satu penyebab dari adanya respoden yang
menjawab tidak luas.
70
4.4.3. Asosiasi Konsumen terhadap Sinyal atau Jaringan TelkomFlexi
Prabayar yang Kuat.
Untuk pengukuran asosiasi sinyal atau jaringan yang kuat dilakukan
serupa dengan pengukuran sebelumnya. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel
10. Sinyal atau jaringan merupakan tanda yang menggambarkan tingkat kekuatan
koneksi yang dikirim oleh operator selular ke handphone. Kekuatan sinyal atau
jaringan dilihat dari tingkat kestabilan sinyal atau jaringan yang ditangkap,
dimana pada indikator handphone sinyal selalu penuh dan tidak naik turun
sehingga kelancaran komunikasi tetap terjaga.
Tabel 10. Asosiasi Konsumen terhadap kekuatan sinyal atau jaringan TelkomFlexi Prabayar.
Tabel 10 menunjukan bahwa sebesar 84% mengasosiasikan bahwa sinyal
atau jaringan TelkomFlexi Prabayar kuat. Sedangkan sisanya sebesar 16%
resonden mengasosiasikan bahwa sinyal atau jaringan TelkomFlexi tidak kuat, hal
ini terjadi berkaitan dengan pengalaman responden ketika menggunakan layanan
TelkomFlexi Prabayar seringkali mengalami kendala sinyal tiba – tiba hilang,
sehingga komunikasi terputus, ataupun sulit melakukan panggilan dari maupun ke
TelkomFlexi. Kondisi seperti ini tentu saja merugikan konsumen karena
kelancaran berkomunikasi menjadi terganggu.
4.4.4. Asosiasi konsumen terhadap Fitur dan Layanan TelkomFlexi
Prabayar.
Asosiasi konsumen terhadap Fitur dan Layanan TelkomFlexi Prabayar
dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen
terhadap fitur dan layanan yang disediakan oleh TelkomFlexi. Responden diminta
untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju,
tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban
No Kekuatan Sinyal atau Jaringan Jumlah Persentasi
1 Kuat 42 84
2 Tidak Kuat 8 16
Total 50 100
71
sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan
fitur dan layanan TelkomFlexi Prabayar tidak beragam dan responden yang
menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang
menyatakan fitur dan layanan TelkomFlexi beragam.
Fitur dan layanan yang disediakan oleh operator selular termasuk
TelkomFlexi Prabayar bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada konsumen
dalam penggunaannya. Fitur – fitur yang disediakan oleh TelkomFlexi Prabayar
sangat beragam seperti call forwarding, call hold, call waiting, voice
mailbox,voice sms, flexi voice chat dan lain sebagainya. Fitur dan layanan tersebut
hampir sama dengan yang disediakan oleh operator selular pada umumnya. Yang
membedakan adalah tersedianya layanan Flexi Millis, Flexi Ngroom dan Flexi
Combo yang membuat TelkomFlexi lebih flexibel.
Berdasarkan jawaban dari 50 reponden pengguna diperoleh sebesar 76%
responden menyatakan fitur dan layanan TelkomFlexi Prabayar beragam,
sedangkan sisanya sebesar 24% responden menyatakan layanan dan fitur
TelkomFlexi Prabayar tidak beragam, pelanggan yang menyatakan fitur dan
layanan flexi tidak beragam diduga karena pelanggan tidak mengetahui mengenai
informasi fitur – fitur dan layanan yang bisa dimanfaatkan dari TelkomFlexi
Prabayar. Untuk lebih jelasnya persentasi jawaban dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Asosiasi konsumen terhadap fitur dan layanan TelkomFlexi Prabayar
No Fitur dan layanan telkomFlexi Jumlah Persentasi
1 Beragam 38 76
2 Tidak beragam 12 24
Total 50 100
4.4.5. Asosiasi Konsumen terhadap Koneksi Internet TelkomFlexi Prabayar
Asosiasi konsumen terhadap koneksi internet TelkomFlexi Prabayar
dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen
terhadap koneksi internet yang disediakan oleh TelkomFlexi Prabayar. Responden
diminta untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak
setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan
72
jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang
menyatakan koneksi internet TelkomFlexi tidak cepat dan responden yang
menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang
menyatakan koneksi internet TelkomFlexi cepat.
Dari hasil penelitian diketahui mayoritas konsumen menjawab koneksi
internet TelkomFlexi Prabayar cepat sebesar 80% sisanya sebasar 20% menjawab
tidak cepat. Kecepatan Download untuk koneksi internet adalah 153 kbps/secon,
kecepatan tersebut jika dibandingkan dengan layanan yang diberikan oleh
operator lain memang cukup bersaing. Responden yang menjawab tidak cepat
diduga telah menggunakan layanan Flexi Prabayar hanya saja di daerah konsumen
tersebut ases internetnya kurang baik atau sering terputus dikarenakan topografi
daerah tersebut tidak menguntungkan yang menyebabkan konsumen tidak bisa
menikmati layaninternet secara maksimal, selain itu konsumen tersebut diduga
memiliki kebutuhan dan harapan kecepatan akses internet lebih tinggi dari yang
bisa diberikan oleh Flexi. Untuk lebih jelas asosiasi responden terhadap koneksi
internet disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12. Asosiasi konsumen terhadap koneksi internet TelkomFlexi Prabayar
No Koneksi Internet TelkomFlexi Jumlah Persentasi
1 Cepat 40 80
2 Tidak cepat 10 20
Total 50 100
Salah satu solusi yang diberikan oleh pihak PT Telkom untuk konsumen
yang membutuhank akses internet yang lebih cepat dari 153 Kbps bisa meng-
upgrade kartu Flexi Prabayarnya ke kartu Flexi EVDO dengan cara mendatangi
langsung kantor pelayanan salah satunya kantor Telkom AP 3 Darmaga. Disana
konsumen hanya dikenakan biaya upgrade sebesar Rp. 4400 karena ada
penggantian kartu tanpa merubah nomor Flexi, kecepatan yang dapat diakses max
3,1 Mbps atau 2,4 Mbps tergantung dari gadget yang dimiliki oleh konsumen dan
gedget tersebut harus dipastikan terlebih dahulu support layanan Evolution Data
Only (EVDO). Sampai dengan penelitian ini selesai memang belum semua area
73
bogor BTS nya support untk layanan EVDO namun dari 143 BTS yang tersedia
36 BTS sudah siap digunakan untuk EVDO termasuk BTS yang berda di area AP
3 Dramaga dan rencana ke depan target sampai akhir 2012 semua BTS area Bogor
sudah bisa melayani EVDO.
4.4.6. Asosiasi Komsumen terhadap Tarif Percakapan TelkomFlexi Prabayar
Asosiasi konsumen terhadap tarif percakapan TelkomFlexi Prabayar
dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen
terhadap tarif percakapan yang dikenakan TelkomFlexi. Responden diminta
untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju,
tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban
sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan
tarif percakapan TelkomFlexi Trendy mahal dan responden yang menjawab setuju
dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang menyatakan tarif
percakapan TelkomFlexi Prabayar murah
Dilihat pada Tabel 13 mayoritas jawaban dari 50 responden yang terpilih
yaitu sebanyak 98% responden menyatakan tarif percakapan telkomFlexi
Prabayar murah dan sisanya sebesar 2% responden menyatakan tarif percakapan
tersebut mahal.
Tabel 13. Asosiasi konsumen terhadap tarif percakapan TelkomFlexi Prabayar
No Tarif percakapan TelkomFlexi Jumlah Persentasi
1 Murah 49 98
2 Mahal 1 2
Total 100 100
Sampai saat penelitian ini dilakukan tarif percakapan panggilan lokal
TelkomFlexi Prabayar menggunakan tarif flat ke sesama Flexi yaitu sebesar Rp.
49,- per menit, sedangkan untuk tarif telepon ke telepon rumah dari Flexi sebesar
Rp. 273,- per menit selain itu tarif yang dikenakan untuk telepon ke FWA dan
selular Rp 364.- dan Rp. 709,-
Sedangkan untuk panggilan Interlokal (SLJJ) Tarif Time Unit TelkomFlexi
Prabayar untuk tarif sesama flexi dengan menggunakan kode ( 01017 + kode area
74
+ no Flexi ) berlaku flat sama dengan panggilan lokal yaitu Rp 49 per menit,
untuk panggilan ke telepon rumah Rp 682 per 30 detik, untuk panggilan ke FWA
Rp 900 per 30 detik dan untuk panggilan ke Seluler Rp 727 per 30 detik. Jika
dibandingkan dengan tarif operator lain, tarif percakapan TelkomFlexi cukup
kompetitif, lalu tarif TelkomFlexi Prabayar cenderung konstan atau tetap. Asosiasi
yang tertanam dibenak konsumen pun menjadi tidak berubah, telkomFlexi
Prabayar tetap diasosiasikan memiliki tarif yang lebih murah.
Namun ada sebagian kecil kosumen yang mengasosiasikan tarif
percakapan TelkomFlexi kedalam kategori mahal, hal ini diduga disebabkan oleh
perang tarif antar operator selular yang begitu sengit dewasa ini dimana hampir
setiap operator pesaing memberlakukan tarif per detik dengan berbagai bonus
yang dianggap lebih murah oleh konsumen.
4.4.7. Asosiasi Komsumen terhadap Tarif SMS TelkomFlexi Prabayar.
Asosiasi konsumen terhadap tarif SMS TelkomFlexi Prabayar dilakukan
dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen terhadap tarif
SMS yang dikenakan TelkomFlexi. Responden diminta untuk memilih jawaban
yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan
sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dan tidak
setuju dikategorikan responden yang menyatakan tarif SMS TelkomFlexi mahal
dan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai
responden yang menyatakan tarif SMS TelkomFlexi murah.
Tabel 14. Asosiasi konsumen terhadap tarif SMS TelkomFlexi Prabayar
No Tarif SMS TelkomFlexi Jumlah Persen
1 Murah 44 88
2 Mahal 6 12
Total 50 100
Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa dari 50 orang yang menggunakan
TelkomFlexi Prabayar mayoritas mengasosiasikan tarif SMS murah dengan nilai
sebesar 88% dan sisanya sebesar 12% mengasosiasikan tarif SMS nya mahal.
Jika dilihat dari tarif yang dikenakan TelkomFlexi Prabayar untuk semasa
Flexi dikenakan tarif Rp 91, ke operator lain Rp 150 dan tarif internasional Rp
75
455. Tarif ini cukup kompetitif dalam persaingan tarif sms dengan operator lain,
adapun yang menganggap tarif sms TelkomFlexi mahal itu cukup wajar dimana
operator lain sudah menyediakan layanan paket pulsa sms yang diperuntukan
untuk konsumen yang lebih suka melakukan transaksi sms dibandingkan
percakapan dan tarifnya pun menjadi lebih hemat dan sampai penelitian ini selesai
blum ada layanan paket sms dari TelkomFlexi yang bisa dinikmati oleh
pelanggannya. Untuk menjawab kebutuhan pelanggannya yang menyukai layanan
sms TelkomFlexi meluncurkan program berupa sms irit dengan mengirimkan sms
sebesar Rp 200,- pelanggan gratis sepuasnya sms, hanya saja program ini diduga
kurang diminati oleh pelanggan Flexi karena dianggap sedikit rumit karena
pelanggan harus melakukan registrasi terlebih dahulu dan jam penggunaan sesuai
dengan ketentuan dan hanya berlaku untuk sesama Flexi sehingga program ini
dianggap kurang simpel oleh pelanggan.
4.4.8. Asosiasi Konsumen terhadap Tarif Internet TelkomFlexi Prabayar.
Asosiasi konsumen terhadap tarif internet TelkomFlexi Prabayar dilakukan
dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen terhadap tarif
internet yang dikenakan TelkomFlexi. Responden diminta untuk memilih
jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju,
setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban sangat tidak
setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan tarif internet
TelkomFlexi mahal dan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju
dikategorikan sebagai responden yang menyatakan tarif internet TelkomFlexi
murah.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui pelanggan mayoritas menyatakan
bahwa tarif internet TelkomFlexi Prabayar adalah murah yaitu sebesar 90% dan
sisanya sebesar 10% menyatakan tarif internet mahal. Tabel 15 menunjukan
asosiasi konsumen terhadap tarif internet TelkomFlexi Prabayar.
Tabel 15. Asosiasi konsumen terhadap tarif internet TelkomFlexi Prabayar
No Tarif internet TelkomFlexi Jumlah Persentasi
1 Murah 45 90
2 Mahal 5 10
Total 50 100
76
Dari hasil tersebut wajar jika responden menyebut tarif internet
TelkomFlexi Prabayar murah karena jika dilihat dari tarif yang dikenakan untuk
akses internet cukup kompetitif jika dibandingkan dengan operator pesaing
lainnya. Untuk tarif yang diberlakukan dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Tarif internet TelkomFlexi Prabayar.
Flexi Unlimited Tarif (Rp) Masa Berlaku
Harian 2.500 1 hari
Mingguan 15.000 7 hari
Bulanan 50.000 30 hari
Dari tarif pad tabel 16 dapat dilihat bahwa tarif yang dikenakan untuk
akses internet cukup kompetitif ditambah lagi dengan layanan tanpa ada batasan
kuota sehingga dapat dipergunakan sepuasnya oleh konsumen selama
berlangganan yang lebih dikenal dengan layanan unlimited.
Untuk responden yang menyatakan tarif internet TelkomFlexi Prabayar
mahal diduga merupakan responden yang pernah menggunakan layanan internet
dari Flexi hanya saja tidak menggunakan paket layanan data unlimited tetapi
menggunadakan data volume base memang jika dilihat untuk tarif data volume
base cukup tinggi yaitu sebesar Rp. 5 per kilo bite.
4.4.9. Asosiasi Konsumen terhadap Variasi Harga Voucher Isi Ulang
TelkomFlexi Prabayar.
Asosiasi konsumen terhadap tarif internet TelkomFlexi Prabayar dilakukan
dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen terhadap
variasi harga voucher TelkomFlexi yang beragam. Responden diminta untuk
memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak
setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban sangat
tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan variasi
harga voucher TelkomFlexi Trendy dan tidak beragam dan responden yang
menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang
menyatakan variasi harga voucher TelkomFlexi beragam.
77
Tabel 17. Asosiasi konsumen terhadap variasi harga voucher TelkomFlexi Prabayar
No Variasi harga voucher TelkomFlexi Jumlah Persentasi
1 Beragam 49 98
2 Tidak beragam 1 2
Total 50 100
Pada tabel 17 dapat dilihat hasil penelitian mayoritas responden
menyatakan variasi harga voucher TelkomFlexi Prabayar adalah beragam dengan
nilai sebesar 98% dari total responden yang memberikan jawaban. Hal ini karena
memang TelkomFlexi memiliki beberapa varian harga voucher mulai dari nominal
Rp. 5000, Rp. 10.000, Rp. 25.000, Rp. 50.000, Rp. 100.000 dan nominal tertinggi
untuk voucher fisik senilai Rp. 150.000. Selain dalam bentuk voucher fisik
TelkomFlexi pun sudah hadir dalam bentuk voucher elektrik yang memberikan
benefit tambahan bagi para penggunanya.
Dengan adanya voucher elektrik sangat banyak memberikan benefit karena
tersedia dalam ragam pilihan voucher yang lebih beragam mulai dari Rp. 1000,
Rp. 5000, Rp. 10.000, Rp. 20.000, Rp. 25.000, Rp. 50.000, Rp. 100.000, Rp.
150.000, Rp. 200.000, Rp. 250.000, Rp. 300.000, Rp. 350.000, Rp. 400.000, Rp.
450.000, dan tertinggi Rp. 500.000.-
4.4.10. Asosiasi konsumen terhadap harga kartu perdana TelkomFlexi
Prabayar.
Asosiasi konsumen terhadap harga kartu perdana TelkomFlexi Prabayar
dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen
terhadap harga kartu perdana TelkomFlexi. Responden diminta untuk memilih
jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju,
setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban sangat tidak
setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan harga kartu
perdana TelkomFlexi mahal dan responden yang menjawab setuju dan sangat
setuju dikategorikan sebagai responden yang menyatakan harga kartu perdana
TelkomFlexi murah.
78
Dari hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan
harga katu perdana TelkomFlexi Prabayar murah yaitu sebesar 98% dan sisanya
menyatakan mahal sebesar 2%. Seperti terlihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Asosiasi konsumen terhadap harga kartu perdana TelkomFlexi Prabayar
No Harga katru perdana TelkomFlexi Jumlah Persentasi
1 Murah 49 98
2 Mahal 1 2
Total 50 100
Jika dilihat dari harga yang tersedia untuk kartu perdana TelkomFlexi
Prabayar ada berbagai pilihan seperti terlihat pada Gambar 22. Untuk kartu Flexi
Dahsyat dibandrol dengan harga Rp.10.000 dengan isi pulsa senilai Rp.5000
dengan berbagai bonus yang disediakan ini cukup menjadi indikator bahwa harga
kartu perdana Flexi cukup terjangkau terlebih lagi dengan diluncurkannya Flexi
irit dimana pelanggan bisa membeli harga perdana Flexi senilai Rp. 1.999 dengan
isi pulsa Rp. 2000 jika dibeli di counter diluar Plasa Telkom harganya bisanya
dinaikan menjadi Rp. 2.500 – 3000.- namun untuk sebagian besar pelanggan
harga tersebut masih dianggap wajar maka tidak heran jika sebagian besar
konsumen mengasosiasikan harga kartu perdana Flexi murah. Selain itu ada juga
kartu perdana Flexi Irit Internasional dibandrol dengan harga Rp.15.000 dengan
isi pulsa Rp. 10.000 dan satu lagi adalah kartu perdana fleximobile brodband
dengan harga Rp. 9000 dengan isi ulang Rp. 5000.
79
Gambar 26. Berbagai macam kartu perdana TelkomFlexi Prabayar
4.4.11. Asosiasi Konsumen terhadap Posel Pendukung TelkomFlexi Prabayar
Asosiasi konsumen terhadap ponsel pendukung TelkomFlexi Prabayar
dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen
terhadap ponsel pendukung TelkomFlexi. Responden diminta untuk memilih
jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju,
80
setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban sangat tidak
setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan ponsel
pendukung TelkomFlexi tidak bervariasi dan responden yang menjawab setuju
dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang menyatakan ponsel
pendukung TelkomFlexi bervarisi.
Dilihat dari hasil penelitian menunjukan bahwa sebesar 78% responden
menyatakan ponsel pendukung TelkomFlexi Prabayar adalah bervariasi dan
sisanya sebesar 22% menyatakan ponsel pendukung tidak bervariasi (Tabel 19).
Tabel 19. Asosiasi Konsumen terhadap ponsel pendukung TelkomFlexi Prabayar.
No Ponsel pendukung telkomFlexi Jumlah Persentasi
1 Bervariasi 39 78
2 Tidak bervariasi 11 22
Total 50 100
Dari hasil tersebut mayoritas responden menyatakan ponsel pendukung
telkomFlexi bervariasi ini disebabkan karena pihak TelkomFlexi selalu berusaha
menyedian ponsel-ponsel yang terkini dan dibutuhkan pelanggan seperti
diluncurkannya hp bundling berbasis android untuk pelanggan yang suka
menjelajah dunia maya dengan dukungan gadget yang terkini dan akses cepat dan
terdapat dalam beberapa tipe seperti terlihat pada gambar 27.
81
Gambar 27. Hp android budling dengan telkomFlexi
Selain itu ada juga hp FlexiChatting merupakan salah satu produk On
Device Portal (ODP) Flexi berupa aplikasi jejaring sosial dalam bentuk Instant
Messaging (IM) yang ditanam langsung dalam terminal BundlingFlexi. Aplikasi
FlexiChatting ini memungkinkan pelanggan Flexi untuk mengirimkan Instant
Messaging (IM) ke sesama pengguna Flexi dengan identitas unik berupa nomor
82
Flexi masing-masing pelanggan.
Selain itu ada juga Flexi gaul cerdas merupakan sebuah aplikasi tambahan
yang ada pada handset bundling flexi yang berisi layanan informasi tentang dunia
sekolah, kegiatan belajar-mengajar, bimbingan belajar dan kreativitas para siswa.
Fungsi utama sebagai Informasi kegiatan belajar-mengajar tepat guna, tepat
sasaran, dan tepat waktu, dalam satu genggaman sebagai upaya memberikan
kemudahan dan kepraktisan. Seperti terlihat pada gambar 28.
Gambar 28. Hp bundling Flexi Gaul Cerdas
Serta masih banyak hp bundling flexi lainnya seperti Flexi Kompas,Flexi
Muslim,Flexi Bali Pos, Flexi SPSI, Flexi Musik, Flexi Portal, Flexi Ti Phone dan
Flexi Kids yang diperuntukan untuk masing – masing konsumen sesuai dengan
kebutuhannya, maka wajar jika mayoritas responden menyatakan bahwa ponsel
pendukung TelkomFlexi bervariasi walaupun masih ada yang mengasosiasikan
bahwa ponsel pendukung TelkomFlexi tidak bervariasi ini diduga karena ada
beberapa pelanggan yang menginginkan ponsel yang belum bisa dipenuhi oleh
telkomFlexi contoh seperti hp Bundling Blackberry yang sampai penelitian ini
83
selesai masih blum ada hp bundling Flexi untuk smartphone satu ini.
4.4.12. Asosiasi Konsumen terhadap Kemudahan dalam Mendapatkan Kartu
Perdana dan Voucher Isi Ulang TelkomFlexi Prabayar.
Asosiasi konsumen terhadap kemudahan dalam mendapatkan kartu
perdana dan voucher isi ulang TelkomFlexi Prabayar dilakukan dengan
memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen terhadap kemudahan
dalam mendapatkan kartu perdana dan voucher isi ulang TelkomFlexi Prabayar.
Responden diminta untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu
sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang
memberikan jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden
yang menyatakan kemudahan dalam mendapatkan kartu perdanan dan voucher isi
ulang TelkomFlexi Prabayar sulit dan responden yang menjawab setuju dan sangat
setuju dikategorikan sebagai responden yang menyatakan kemudahan dalam
mendapatkan kartu perdana dan voucher isi ulang TelkomFlexi Prabayar adalah
mudah. Tabel 20 menujukan asosiasi responden terhadap kemudahan dalam
mendapatkan kartu perdanan dan voucher isi ulang TelkomFlexi Prabayar.
Tabel 20. Asosiasi konsumen terhadap kemudahan dalam mendapatkan kartu perdana dan voucher isi ulang TelkomFlexi Prabayar
No Kemudahan mendapatkan KP
dan voucher isi ulang
Jumlah Persentasi
1 Mudah 45 90
2 Sulit 5 10
Total 50 100
Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
menjawab mudah dalam mendapatkan kartu perdanan dan voucher isi ulang
TelkomFlexi Prabayar sebesar 90%. Hal ini berarti konsumen memiliki asosiasi
bahwa kartu perdanan dan voucher isi ulang banyak tersedia di pasaran seperti di
counter-counter, toko-toko penyedia kartu perdana dan voucher atau pun dikantor
Telkom AP 3 darmaga sendiri. Keadaan dilapangan menunjukan bahwa untuk area
darmaga sekitarnya untuk kartu perdana dan voucher isi ulang memang mudah
didapatkan disetiap counter atau toko yang menjual pulsa. Meskipun jumlahnya
84
tidak sebanyak operator selular lainnya terutama yang berbasis GSM, namun
hampir disemua counter pulsa menyediakan kartu perdana dan voucher isi ulang
Flexi.
4.4.13. Asosiasi Konsumen terhadap Bonus dan Hadiah yang diberikan
TelkomFlexi Prabayar.
Asosiasi konsumen terhadap bonus dan hadiah TelkomFlexi Prabayar
dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen
terhadap bonus dan hadiah yang diberikan TelkomFlexi Prabayar. Responden
diminta untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak
setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan
jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang
menyatakan bonus dan hadiah yang diberikan TelkomFlexi Prabayar tidak
beragam dan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan
sebagai responden yang menyatakan bonus dan hadiah yang diberikan
TelkomFlexi Prabayar beragam.
Bonus dan hadiah merupakan salah satu alat pemasaran yang digunakan
hampir oleh semua operator selular yang ada di Indonesia untuk menarik minat
dan perhatian konsumen begitu pula dengan TelkomFlexi Prabayar memberikan
bonus dan hadiah sebagai salah satu cara untuk meraih pangsa pasar dan bersaing
dengan operator selular yang lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebesar 44% menyatakan
bahwa bonus dan hadiah yang diberikan oleh TelkomFlexi Prabayar beragam dan
sebagian besar lainnya yaitu sebesar 56% menyatakan bahwa bonus dan hadiah
yang diberikan TelkomFlexi Prabayar tidak beragam. Asosiasi tersebut dapat
dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Asosiasi konsumen terhadap bonus dan hadiah TelkomFlexi Prabayar
No Bonus dan hadiah yang
diberikan
Jumlah Persentasi
1 Beragam 22 44
2 Tidak beragam 28 56
Total 50 100
85
Jumlah responden yang menjawab bonus dan hadiah telkomFlexi Prabayar
tidak beragam diduga dengan berakhirnya bonus bebas bicara setelah percakapan
2 menit ke Telkomsel, Telpon Rumah dan sesama telkomFlexi untuk area
JABODETABEK pada bulan Januari 2012 lalu sehingga pelanggan TelkomFlexi
yang berada di area tersebut termasuk darmaga didalamnya sudah tidak mendapat
bonus tersebut, selain itu tidak berlakunya bonus nelpon irit Rp. 2000.- dengan
registrasi sebesar tersebut dapat nelpon seharian ke nomor Telkomsel, Ceria dan
sesama Flexi untuk beberapa area termasuk area Bogor dimana bonus tersebut
hanya berlaku untuk area seperti Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku
dan Papua. Hal ini lah yang kemudian diduga menyebabkan konsumen di daerah
darmaga mengasosiasikan bahwa bonus dan hadiah tidak beragam.
Untuk responden yang menyatakan bonus dan hadiah telkomFlexi
beragam diduga konsumen ini merasa cukup dengan bonus yang diberikan berupa
sms irit dimana hanya mendaptar sebesar Rp 200 dapat melakukan sms seharian
dan juga dengan adanya bonus Weekend Top Up, dimana konsumen akan
mendapatkan bonus 50% isi pulsa jika melakukan isi ulang pada hari libur
nasional atau sabtu dan minggu.
4.4.14. Asosiasi Konsumen terhadap Promo (Iklan) TelkomFlexi Prabayar.
Asosiasi konsumen terhadap daya tarik promo (iklan) TelkomFlexi
Prabayar dilakukan dengan meminta responden untuk menilai iklan yang
ditampilkan baik di melalui media cetak ataupun media elektronik sesuai dengan
pengetahuan responden. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Asosiasi konsumen terhadap promo (iklan) TelkomFlexi Prabayar
No Promo (iklan) TelkomFelxi Jumlah Persentasi
1 Menarik 43 86
2 Tidak menarik 7 14
Total 50 100
Dari Tabel 22 tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
menyatakan bahwa promo (iklan) TelkomFlexi Prabayar menarik dengan
persentasi sebesar 86% dan 14% menyatakan tidak menarik.
86
Jika dilihat dari promo (iklan) yang ditayangkan dimedia elektronik
dimana pada saat penelitian dilaksanakan TelkomFlexi menggunakan artis 7icon
sebagai icon promo dengan menggunakan lagu andalan yang liriknya diganti oleh
tagline Flexi yang pada saat itu sedang digandrungi oleh masyarakat. Maka wajar
bila sebagian besar responden menyatakan promo (iklan) TelkomFlexi menarik.
Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh Durianto,dkk (2004) bahwa orang
terkenal/khalayak dapat menjadi acuan brand asosiation dimana mengaitkan
orang terkenal atau artis dengan sebuah merek dapat mentransfer asosiasi kuat
yang dimiliki oleh artis tersebut ke merek yang bersangkutan.
4.4.15. Asosisi Konsumen terhadap Flexibilitas Penggunaan Telkom Flexi
Prabayar diberbagai Wilayah (Kode Area).
Asosiasi konsumen terhadap Flexibilitas Penggunaan TelkomFlexi
Prabayar diberbagai wilayah dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang
bagaimana kesan konsumen terhadap Flexibilitas penggunaan TelkomFlexi.
Responden diminta untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu
sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang
memberikan jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden
yang menyatakan penggunaan TelkomFlexi Trendy tidak flexibel diberbagai
wilayah dan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan
sebagai responden yang menyatakan penggunaan TelkomFlexi Trendy flexibel
dibeberapa daerah.
Tabel 23. Asosiasi konsumen terhadap flexibilitas penggunaan TelkomFlexi Prabayar diberbagai wilayah.
No Flexibilitas penggunaan
TelkomFlexi
Jumlah Persentasi
1 Flexibel 44 88
2 Tidak Flexibel 6 12
Total 50 100
Indikator dari flexibilitas penggunaan telkomFlexi diberbagai wilayah
adalah tingkat keberhasilan penggunaan fasilitas Flexi Combo oleh pengguna,
maupun kelancaran kelancaran komunikasi antar penggunan dan non pengguna
87
ketika berada diluar wilayah (diluar kode area).
Berdasarkan hasil penelitian yang terangkum dalam Tabel 23 dapat dilihat
bahwa mayoritas resonden menyatakan penggunaan TelkomFlexi Prabayar
diberbagai wilayah adalah flexibel dengan nilai sebesar 88% dan sisanya
mengasosiasikan bahwa penggunaan Flexi diberbagai wilayah tidak flexibel yaitu
sebesar 12%.
Hal ini wajar karena layanan combo saat ini sudah bisa diakses dikota
tujuan apabila konsumen lupa belum melakukan combo pada saat akan pergi ke
luar kota aktifasi layanan combo kini bisa dilakukan dikota tujuan saat tiba dikota
tersebut, konsumen cukup melakukan panggilan ke #777 maka secara otomatis
akan aktif nomor sewa untuk kode area wilayah tersebut dan nomor asli masih
dapat dihubungi atau bisa juga dengan mengirimkan sms dengan isi “on (spasi)
kota tujuan”.
Sedangkan sisanya sebesar 12% yang menyatakan tidak flexibel ini diduga
karena pengalaman konsumen yang melakukan layanan combo sesuai ketentuan
namun tidak berhasil atau gagal dan sehingga tidak bisa digunakan di wilayah
tertentu ini menjadikan konsumen mengasosiasikan bahwa layanan telkomFlexi
tidak flexibel. Mengenai masalah tersebut pihak Telkom Flexi memberikan solusi
lain apabila sudah melakukan layanan combo dan masih gagal, konsumen bisa
mengadukannya melalui layanan Call Center telkom Flexi di 147 layanan ini 24
jam, disana pelanggan akan dibantu untuk aktifasi atau jika sempat konsumen
dapat mengunjungi Plasa Telkom terdekat.
4.4.16. Asosiasi Konsumen terhadap Pusat Pelayanan TelkomFlexi Prabayar.
Responden diminta untuk menilai pusat pelayan TelkomFlexi yang sudah
ada saat ini apakan mudah untuk ditemui sepengetahua konsumen. Dari hasil
penelitian diketahui hasil seperti pada Tabel 24.
Tabel 24. Asosisi konsumen terhadap pusat pelayanan TelkomFlexi Prabayar.
No Pusat pelayanan TelkomFlexi Jumlah Persentasi
1 Mudah ditemui 47 94
2 Sulit ditemui 3 6
Total 50 100
88
Berdasarkan tabel 24 terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan
asosiasi pusat layanan TelkomFlexi Prabayar mudah untuk ditemui dengan
persentasi sebesar 94% dan sisanya sebesar 6% menyatakan bahwa asosiasi pusat
layanan sulit untuk ditemui.
Pusat pelayanan TelkomFlexi di kota Bogor tersebar cukup banyak, salah
satunya adalah Plasa Telkom yang terdiri dari 5 tempat yaitu Plasa Padjajaran,
Plasa Dramaga, Plasa Cisarua, Plasa Parung dan Plasa Cibinong yang ditujukan
untuk melayani kosumen di area tersebut. Selain itu per Januari 2011 terdapat
1284 outlet TelkomFlexi yang dapat dijumpai diseluruh area Bogor, ini menjadi
landasan bagi para responden untuk menyatakan bahwa pusat pelayanan mudah
untuk dijumpai.
Namun ada 6% responden yang menyatakan pusat pelayanan sulit
ditemui, diduga ini adalah konsumen yang berasal dari wilayah yang cukup jauh
dari pusat pelayanan seperti daerah tapos, jasinga, cikampak dan lainnya dimana
masih sedikit dijumpai tempat pelayanan untuk Flexi.
4.4.17. Asosiasi Konsumen terhadap Customer Service TelkomFlexi Prabayar.
Asosiasi konsumen terhadap customer service TelkomFlexi Prabayar
dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen
terhadap customer service TelkomFlexi Prabayar. Responden diminta untuk
memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak
setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban sangat
tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan customer
service TelkomFlexi Prabayar tidak responsive dan responden yang menjawab
setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang menyatakan
customer service TelkomFlexi Prabayar responsive.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebesar 94% responden menyatakan
bahwa customer service TelkomFlexi responsive dan sisanya sebesar 6%
menyatakan customer service tidak responsive. Hasil penelitian tersebut disajikan
pada Tabel 25.
89
Tabel 25. Asosiasi konsumen terhadap customer service TelkomFlexi Prabayar
No Customer service TelkomFlexi Jumlah Persentasi
1 Responsive 47 94
2 Tidak responsive 3 6
Total 50 100
Dari hasil tersebut mayoritas resonden mengasosiasikan bahwa customer
service TelkomFlexi responsive ini menunjukan bahwa pelayanan dari customer
service sudah baik dalam mengetahui dan menggali kebutuhan konsumennya ini
menjadi penting karena customer service merupakan garda terdepan yang
berhubungan langsung dengan konsumen yang akan mewakili perusahaan.
Namun ada 6% yang menyatakan tidak responsive ini diduga karena pelanggan
terlalu lama menunggu antrian untuk dilayani atau terjadi kesalahan komunikasi
antara konsumen dan customer service sehingga agak telalu lama dalam
memahami apa yang diinginkan oleh konsumen.
Berdasarkan asosiasi-asosiasi yang diperoleh tersebut dapat diperoleh
serangkaian asosiasi yang membentuk brand image TelkomFlexi Prabyar. Asosiasi
tersebut dapat terangkum dalam diagram jaring laba-laba pada gambar 29.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan brand
image TelkomFlexi adalah baik, kecuali untuk asosiasi terhadap bonus dan hadiah,
dimana mayoritas lebih dari 50% responden menyatakan asosiasi bonus dan
hadiah yang diberikan TelkomFlexi Prabayar sedikit
Brand image TelkomFlexi Prabayar di benak konsumen AP 3 darmaga
dibentuk oleh asosiasi-asosiasi sebagai berikut harga kartu perdana murah, variasi
harga voucher beragam, tarif percakapan murah, customer servive yang
responsive, pusat pelayanan mudah ditemui serta bonus dan hadiah sedikit.
90
Gambar 29. Brand Image TelkomFlexi Prabayar
4.4.18. Analisis Brand Image TelkomFlexi Prabayar dengan Uji Cochran.
Pengujian Cochran digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal
yang mengandung informasi dalam bentuk terpisah dua (dikotom), dengan
menyatakan informasi “ya” diberikan nilai 1 dan informasi “tidak” diberikan nilai
0. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui asosiasi-asosiasi mana yang
signifikan membentuk brand image TelkomFlexi Prabayar. Dalam analisis ini
ditentukan hipotesi pengujian dimana Ho adalah kemungkinan jawaban “ya”
adalah sama untuk semua variabel (asosiasi) dan Ha adalah kemungkinan jawaban
“ya” adalah berbeda untuk setiap varibel (asosiasi).
Asosiasi konsumen terhadap setiap asosiasi TelkomFlexi Prabayar
dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen
terhadap asosiasi tersebut. Responden diminta untuk memilih jawaban yang terdiri
dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju.
Responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju
dikategorikan responden yang tidak setuju terhadap asosiasi tersebut dan
diberikan nilai 0 sedangkan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju
dikategorikan sebagai responden yang menyatakan setuju terhadap asosiasi
tersebut dan diberikan nilai 1.
Jangkauan Wilayah 9084 Sinyal/Jaringan
76 Fitur & Layanan
80 Koneksi Internet
98 Tarif Percakapan
88 Tarif Sms
90 Tarif Internet
Variasi Harga Voucher 98Harga Kartu Perdana 98
Ponsel Pendukung 78
Kemudahan mendapatkanKP & VCR 90
Bonus & Hadiah 44
Promo ( Iklan ) 86
Flexibel 88
Pusat Pelayanan 94
Customer Service 94
Brand Image TelkomFlexi Prabayar
91
Dari hasil penelitian terhadap 100 responden dengan menggunakan uji
cochran ini, dengan melakukan pengujian untuk semua asosiasi didapat nilai
Qhitung sebesar 121,184 sedangkan nilai X2 (0,05,15) adalah 24,995 dengan hasil
ini Qhitung > X2 maka belum cukup bukti untuk menerima Ho yang berarti tidak
semua asosiasi yang di uji saling berhubungan membentuk brand image dari
TelkomFlexi Prabayar. Oleh sebab itu untuk mengetahui asosiasi mana saja yang
masuk dan tidak masuk dalam asosiasi penyusun brand image dilakukan tahap
selanjutnya dengan menghilangkan asosiasi yang memiliki nilai terkecil dari
keseluruhan asosiasi dan lakukan pengujian yang sama seperti pada tahap satu,
tahap menghilangkan asosiasi dilakukan sampai didapatkan nilai Qhitung < X2
sehingga ho bisa diterima yang menandakan bahwa semua asosiasi yang diuji
merupakan penyusun dari terbentuknya brand image telkomFlexi Prabayar.
Asosiasi yang dihilangkan pertama kali adalah bonus dan hadiah beragam
didapat nilai Qhitung sebesar 42, 927 sedangkan nilai X2 (0,05,14) adalah 23,684
terlihat Qhitung > X2 maka Ho ditolak dan lanjutkan tahap berikutnya dengan
menghilangkan asosiasi yang memiliki nilai terkecil lakukan hal ini secara terus
menerus sampai diperoleh nilai Qhitung < X2 hasil perhitungan dapat dilihat pada
Tabel 26.
Tabel 26. Hasil Pengujian Cochran terhadap asosiasi – asosiasi dari TelkomFlexi Prabayar.
No Asosiasi yang dihilangkan Qhitung X2 (α,v) Ket
1 - 121,184 24,995 Qhitung > X2
2 Bonus & hadiah beragam 42,927 23,684 Qhitung > X2
3 Posel pendukung bervariasi
Fitur & layanan beragam
26, 750 21,026 Qhitung > X2
4 Koneksi internet cepat 19, 887 19,675 Qhitung > X2
5 Sinyal/jaringan luas 16,348 18,307 Qhitung < X2
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa pengujian dihentikan pada tahap
5 karena nilai Qhitung sebesar 16,348 dan nilai X2 (0,05,10) sebesar 18,307 berarti
Qhitung < X2 maka sudah cukup bukti untuk menerima Ho. Dimana brand image
TelkomFlexi terbentuk dari asosiasi-asosiasi sisa yang belum diuji dan asosiasi
92
terakhir yang diuji. Dapat disimpulkan bahwa produk TelkomFlexi Prabayar
memiliki brand image yang didalamnya terkandung asosiasi (1) harga kartu
perdana murah, (2) variasi harga voucher isi ulang beragam, (3) tarif percakapan
yang murah dan (4) customer service yang responsive, (5) pusat pelayanan mudah
ditemui, (6) mudah dalam mendapatkan kartu perdana dan voucher, (7) Jangkauan
wilayah luas, (8) tarif internet murah, (9) tarif sms murah, (10) flexibel diberbagai
wilayah, (11) promo (iklan) menarik, dan (12) sinyal atau jaringan kuat.
Dilihat dari hasil tersebut menandakan bahwa TelkomFlexi berhasil dalam
membentuk brand image dimasyarakat sesuai dengan keinginan perusahaan yang
tercermin dari logo dan tagline nya yang baru yaitu menciptakan suatu layanan
yang ramah, jujur, flexibel dan transfaran serta menciptakan layanan FWA yang
hemat dan terjangkau untuk semua konsumennya.
4.5. Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian TelkomFlexi
Prabayar.
Pada bagian ini penelitian menggunakan metode regresi logistik yang
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh karakteristik responden dan
variabel-variabel penyusun brand image TelkomFlexi Prabayar terhadap
keputusan pembelian TelkomFlexi Prabayar. Model Regresi logistik karena
mendeskripsikan hubungan antara peubah respon yang memiliki dua kategori,
yaitu membeli dan menggunakan TelkomFlexi Prabayar (1) dan tidak membeli
dan tidak menggunakan telkomFlexi Prabayar (0) dengan satu atau lebih peubah
penjelas berskala kategori atau interval.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelanggan PT.TELKOM AP 3
Dramaga yang diwakili oleh 100 orang pelanggan yang bersedia menjadi
responden, 50 orang memutuskan untuk membeli dan menggunakan Telkomflexi
Prabayar dan 50 orang sisanya memutuskan untuk tidak membeli dan tidak
menggunakan TelkomFlexi Prabayar. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa
pelanggan yang menjadi responden tidak hanya menggunakan satu operator
sebagai alat komunikasinya tetapi ada beberapa pelanggan yang menggunakan
dua bahkan tiga operator sekaligus. Untuk pelanggan yang memutuskan membeli
dan menggunakan TelkomFlexi Prabayar selain menggunakan TelkomFlexi
Prabayar ada juga operator lain yang digunakan seperti terlihat dalam tabel 27.
93
Begitu juga untuk responden yang memutuskan untuk tidak membeli TelkomFlexi
Prabayar ada yang menggunakan lebih dari satu operator sellular seperti terlihat
pada tabel 28.
Tabel 27. Operator lain yang digunakan oleh responden yang memutuskan membeli dan menggunakan TelkomFlexi Prabayar.
No Operator Jumlah Persentasi
1 M3 20 40
2 Simpati 10 20
3 Mentari 4 8
4 XL 4 8
5 AS 2 4
6 Hallo 1 2
7 Hanya menggunakan TelkomFlexi 9 18
Total 50 100
Tabel 28. Operator lain yang digunakan oleh responden yang memutuskan tidak membeli dan tidak menggunakan TelkomFlexi Prabayar.
No Operator Jumlah Persentasi
1 M3 20 30
2 Simpati 13 19,4
3 Mentari 5 7,4
4 XL 5 7,4
5 AS 4 5,9
6 Esia 8 12
7 3 5 7,4
8 Smartfren 4 5,9
9 Tidak menjawab 3 4,6
Total 67 100
Hal ini menunjukan bahwa pelanggan memilki kebutuhan yang sangat
besar terhadap telekomunikasi dan TelkomFlexi memiliki potensi yang besar
94
untuk memasuki pangsa pasar yang belum menggunakan TelkomFlexi Prabayar
walaupun pelanggan tersebut sudah menggunakan layanan dari operator lainnya.
Terdapat beberapa variabel bebas yang diduga berpengaruh terhadap
keputusan pembelian TelkomFlexi Prabayar yang digunakan pada penelitian ini,
yaitu usia, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan serta variabel asosiasi penyusun
brand image TelkomFlexi prabayar yang terdiri dari jangkauan wilayah yang luas,
sinyal atau jaringan yang kuat, fitur dan layanan beragam, koneksi internet cepat,
tarif percakapan murah, tarif sms murah, tarif internet murah, variasi harga
voucher isi ulang beragam, harga kartu perdana murah, ponsel pendukung
bervariasi, mudah dalam mendapatkan kartu perdana dan voucher isi ulang, bonus
dan hadiah beragam, promo (iklan) menarik, flexibel digunakan diberbagai
wilayah, pusat pelayanan mudah ditemui dan customer service yang responsive.
Berdasarkan hasil penelitian dengan mengunakan regresi logistik diketahui
bahwa nilai statistik uji chi-square senilai 91,892 dengan signifikasi 0,000 < 0,05.
Hal ini menunjukan bahwa model tersebut signifikan, dan dapat disimpulkan dari
hasil tersebut paling sedikit terdapat satu variabel yang berpengaruh terhadap
keputusan pembelian, atau terdapat satu koefisien yang tidak sama dengan nol.
Untuk model logit, Uji Negelkerke R Square merupakan uji yang digunakan
untuk mengetahui kemampuan suatu variabel independentnya dalam menjelaskan
variabel dependentnya. Dalam hal ini kemampuan suatu variabel independentnya
dalam menjelaskan variabel dependentnya adalah 80,10 %, hasil Uji Hosmer dan
Lemeshow adalah menguji tingkat signifikansi suatu model berdasarkan hasil
penelitian tingkat signifikansinya adalah sebesar 0,000 sehingga dapat
diintepretasikan bahwa model ini signifikan pada taraf nyata 5%.
Selanjutnya adalah pengujian terhadap variabel apa saja yang
mempengaruhi keputusan pembelian TelkomFlexi prabayar, variabel dikatakan
mempengaruhi dependennya adalah variabel yang signifikan, dimana suatu
variabel dapat dikatakan signifikan ketika variabel tersebut memiliki nilai
signifikansi kurang dari 0,05 yang dapat dilihat pada lampiran 3. Dari hasil
analisis logit dari 20 variabel yang diuji, terdapat 3 variabel yang berpengaruh
nyata terhadap keputusan pembelian simcard TelkomFlexi yaitu usia (3), Tarif
percakapan murah dan promo (iklan) menarik. Sedangkan 17 variabel lainnya
95
secara statistik tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian simcard
TelkomFlexi pada taraf nyata 5 %. Dari hasil analisis logit yang terdapat dalam
lampiran 3 dan dirangkum dalam tabel 29.
Tabel 29. Tabel koefisien yang berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian TelkomFlexi Prabyar B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Usia(3) 14.596 5.475 7.108 1 .008 2.182E6 X5 4.113 2.071 3.943 1 .047 61.120 X13 -4.281 1.972 4.713 1 .030 .014
selanjutnya dilakukan Model dugaan logit sebagai berikut
log
−ππ
ˆ1ˆ = 14,596 usia(3) + 4,113 Tarif percakapan murah - 4,281 Promo
(iklan) menarik
Dari hasil analisis logit menunjukan bahwa Usia(3) memilki nilai p-value
atau signifikansi sebesar 0,008 < 0,05 maka Ho ditolak, artinya variabel usia(3)
berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian TelkomFlexi prabayar, dengan
nilai koefisien sebesar 14,596 yang menunjukan bahwa ada hubungan positif
antara usia dan keputusan pembelian. Usia (3) adalah usia pada rentang 41-45
tahun.
Hasil tersebut sejalan dengan yang diutarakan oleh Engel, et.al (1994)
proses keputusan pembelian dibentuk oleh tiga faktor yaitu pengruh lingkungan,
perbedaan individu dan pengaruh psikologis. Sedangkan kotler (2005) membagi
faktor-faktor tersebut dalam kategori budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
Faktor perbedaan individu ataupun pribadi dapat dijabarkan sebagai karakteristik
pribadi individu yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Karakteristik
pribadi tersebut salah satunya adalah usia.
Konsumen pada rentang usia 41-45 tahun adalah konsumen yang sudah
sepenuhnya mandiri baik dari segi ekonomi, pribadi, kehidupan sosial maupun
dalam mengambil keputusan pembelian. Hal ini berhubungan erat dengan tingkat
kepercayaan, pengetahuan, selera serta kesadaran nilai pembelian suatu produk
atau jasa. Dalam hal ini berarti konsumen cenderung lebih memperhatikan
kualitas produk tersebut, sudah mantap dengan keputusan pilihan yang akan
96
digunakan berbeda dengan usia remaja rentang 15-20 tahun yang masih mencari
yang sesuai dengan jati dirinya. Telkomflexi prabayar sebagai salah satu produk
PT.Telkom, Tbk diposisikan sebagai produk berkualitas sehingga semakin
bertambah usia seseorang, kecenderungan untuk membeli TelkomFlexi prabayar
semakin besar. Selain itu rentang usia 41-45 tahun diduga lebih memilih operator
yang mudah digunakan, simpel dan nyaman. Oleh karena itu konsumen akan
mencari operator selular sesuai dengan kebutuhannya, TelkomFlexi yang
memposisikan diri sebagai operator yang flexibel, tarif irit, dan ramah akan
menjadi produk yang dipertimbangkan oleh konsumen untuk digunakan, sebab
dalam penggunaannya TelkomFlexi memberikan layanan yang mudah digunakan
dengan tarif percakapan simpel dan irit, dimana TelkomFlexi Prabayar
mengenakan tarif percakapan flat Rp 45,- per menitnya dimulai dari awal
percakapan. Selain itu TelkomFlexi menawarkan tarif percakapan yang lebih
hemat untuk melakukan percakapan ke telepon rumah dibandingkan operator lain
yaitu sebesar Rp 273,- per menit yang diduga menjadi salah satu faktor rentang
usia 41- 45 tahun memilih TelkomFlexi sebagai alat komunikasinya dikarenakan
rentang usia tersebut memiliki relasi bisnis dikantor yang cukup banyak.
Variabel penyusun brand image yang berpengaruh secara nyata terhadap
keputusan pembelian adalah asosiasi tarif percakapan murah dan promo (iklan)
menarik. Tarif percakapan murah memiliki nilai signifikansi sebesar 0,047 < 0,05
maka Ho ditolak, artinya pengaruh tarif pecakapan murah nyata terhadap
keputusan pembelian, dengan nilai koefisien positif sebesar 4,113 dimana semakin
setuju sesorang terhadap tarif percakapan murah, maka kemungkinan Y=1
semakin besar atau dapat diinterpretasikan intensitas untuk membeli produk
tersebut lebih besar.
Variabel tarif percakapan murah terbukti nyata secara statistik, ini
menguatkan jawaban responden sebelumnya pada variabel penyusun brand image
yang dilakukan secara deskriptif dan uji cochran bahwa sebagian besar responden
menjadikan faktor tarif percakapan murah sebagai salah satu faktor yang
menyusun brand image TelkomFlexi prabayar. Dan sejalan dengan teori yang
diutarakan oleh Aaker (1997) yang menyatakan bahwa salah satu asosiasi yang
berhubungan dengan suatu merek adalah harga relatif. Dimana konsumen akan
97
memilih produk dengan membandingkan biaya yang dikeluarkan dengan benefit
yang diperoleh. Sampai saat penelitian ini dilakukan tarif percakapan panggilan
lokal TelkomFlexi Prabayar menggunakan tarif flat ke sesama Flexi yaitu sebesar
Rp. 49,- per menit yang berlaku untuk semua area di seluruh nusantara dengan
menggunakan kode 01017 + kode wilayah + nomor tujuan sedangkan untuk tarif
telepon ke telepon rumah dari Flexi sebesar Rp. 273,- per menit selain itu tarif
yang dikenakan untuk telepon ke FWA dan selular Rp 364.- per menit sehingga
konsumen dapat melakukan panggilan dari ponsel tanpa khawatir tagihan akan
membengkak dan dengan aturan yang mudah dimana semua tarif tersebut
diberlakukan dari awal percakapan tanpa ada syarat tertentu.
Selanjutnya variabel penyusun brand image yang nyata mempengaruhi
keputusan pembelian adalah promo iklan menarik dengan nilai signifikansi
sebesar 0,030 < 0,05 maka Ho ditolak, artinya promo (iklan) menarik berpengaruh
nyata terhadap keputusan pembelian, hal ini sejalan dengan yang diutarakan oleh
Engel,et al (1994) bahwa proses keputusan pembelian terdiri 3 faktor yaitu
pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan faktor psikologis. Iklan merupakan
salah satu stimulus yang dapat digunakan untuk mempengaruhi faktor psikologis
konsumen atau calon konsumen, dimana dengan adanya stimulus berupa iklan
akan menjadi dasar konsumen dalam pengolahan informasi yang diterima dan
selanjutnya akan diolah oleh konsumen sehingga secara umum semakin menarik
promo (iklan) yang disuguhkan kepada konsumen maka akan semakin
merangsang konsumen untuk menerima stimulus tersebut untuk diolah menjadi
informasi.
Dari hasil perhitungan logit untuk variabel promo (iklan) menarik
memiliki nilai koefisiensi negatif sebesar (-) 4,281 nilai tersebut menunjukan
kemungkinan Y=1 lebih kecil atau bersifat negatif. Dimana promo (iklan) menarik
dibuat lebih menarik intensitas konsumen terhadap keputusan pembelian semakin
kecil. Hal ini diduga dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara informasi promo
yang diterima oleh pelanggan dengan kenyataan dilapangan setelah promo
tersebut digunakan oleh pelanggan seperti promo yang dilakukan untuk tarif
percakapan flat sesama pengguna flexi sebesar Rp. 49,-/menit pada kenyataannya
dilapangan tarif yang dibebankan pada konsumen adalah Rp. 53,-/menit
98
penambahan biaya ini disebabkan karena adanya beban pajak dimana sebagian
konsumen tidak mengetahui hal tersebut atau kurangnya informasi mengenai cara
penggunaan memberlakukan tarif Rp 49,-/menit sesama flexi di seluruh nusantara
harus menggunakan kode 01017 karena jika tidak menggunakan akan dikenakan
tarif SLJJ sebesar Rp 682,-/30 detik, ini akan menimbulkan kekecewaan pada
benak konsumen yang awalnya tertarik dengan promo yang diberikan menjadi
tidak respon dan cenderung menganggap promo tersebut sebagai suatu penipuan
terhadap konsumen sehingga konsumen tersebut akan memberikan info mengenai
kekecewaannya kepada kerabat terdekat yang sudah menggunakan atau bahkan
belum menggunakan TelkomFlexi sehingga akan menimbulkan efek citra negatif
terhadap promo (iklan) yang diberlakukan oleh TelkomFlexi. Atau promo internet
murah dengan kecepatan tinggi namun pada kenyataannya masih ada pembatasan
area atau wilayah sehingga konsumen merasa kecewa karena ditempatnya tidak
bisa digunakan seperti apa yang diiklankan dll.
Selain itu diduga pula pengulangan iklan yang terlalu sering baik dimedia
cetak atau elektronik terutama di Televisi yang merupakan salah satu media paling
diminati karena dapat menyampaikan iklan secara audio dan visual menjadi salah
satu hal yang mempengaruhi konsumen untuk tidak membeli TelkomFlexi karena
menganggap iklan tersebut mengganggu acara yang disukai, dianggap terlalu
berlebihan sehingga timbul kebosanan di benak konsumen. Dimasa sekarang ini
iklan pun mulai merambah kearea sms broadcase yang dilakukan oleh operator
promo ini dianggap cukup efektif karena akan langsung diterima oleh konsumen
dan dibaca namun akan menimbulkan efek jenuh dan mengganggu jika dilakukan
terlalu sering dan berulang, atau bisa juga adanya promo sms gratis kesemua
operator ini menjadi menguntungkan jika konsumen memang menggunakan
dengan bijak akan tetapi jika digunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab
seperti dijadikan ajang iklan atau penipuan dengan mengirimkan kesembarang
nomor, tentu akan sangat mengganggu bagi si penerima pesan.
Oleh sebab itu diperlukan adanya suatu rancangan promosi yang sesuai
dan terpadu untuk dijalankan sehingga informasi mengenai promo (iklan) tersebut
dapat sampai ke sisi konsumen dengan benar sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh perusahaan sehingga tidak terjadi kekecewaan dikemudian hari.
99
Penyampaian promo tersebut dapat dilakukan dengan memasang iklan yang jelas
dan tidak bias, memberikan pengetahuan kesemua lini mengenai promo yang
berlaku terutama petugas penjual dan pemberi layanan sehingga pada saat
konsumen menanyakan promo kepada sales atau customerservice petugas tersebut
dapat menjelaskan dengan baik dan benar sehingga pelanggan mendapatkan
informasi yang benar, sehingga semakin menarik iklan yang disampaikan akan
semakin menstimulus calon konsumen dan konsumen utuk menggunakan produk
tersebut namun perlu diperhatikan pula penambahan fasilitas yang harus dibangun
karena penambahan pengguna sehingga tidak terjadi overload yang dapat
mengakibatkan jasa yang diterima kualitasnya kurang baik contohnya sinyal atau
jaringan yang kerap kali menjadi hal yang mengesalkan jika sudah banyak yang
menggunakan sehingga layanan menjadi lama, hal ini dapat diatasi dengan
menambah BTS-BTS diarea padat pengguna sesuai dengan laju penambahan
pengguna.
Dari 20 variabel yang diuji dengan menggnakan model regresi logistik,
hanya 3 variabel yang secara statistik berpengaruh terhadap keputusan pembelian
TelkomFlexi prabayar dan sisanya dinyatakan tidak berpengaruh pada selang
kepercayaan 95 % (α = 0,5). Variabel pekerjaan, pendidikan dan pendapatan
konsumen tidak berpengaruh nyata pada keputusan pembelian TelkomFlexi
prabayar, hal tersebut diduga karena pada saat pembelian kartu selular konsumen
tidak perlu melihat pekerjaan, pendidikan dan pendapatan. Pekerjaan tidak
berpengaruh karena konsumen dengan pekerjaan apapun dapat membeli kartu
selular sesuai dengan kriteria dan kepentingan masing-masing, selain itu
pendidikan terakhir yang diselesaikan oleh konsumen tidak berpengaruh karena
konsumen dapat membeli kartu selular tersebut sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan masing – masing begitu pula halnya dengan pendapatan konsumen pada
penelitian kali ini pendapatan tidak berpengaruh diduga dikarenakan pendapatan
konsumen yang memutuskan membeli dan menggunakan layana TelkomFlexi
memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi keinginannya dalam memilih
layanan yang dinginkan sesuai dengan kebutuhannya.
Variabel penyusun brand image yang yang tidak signifikan adalah
jangkauan wilayah yang luas, sinyal atau jaringan, fitur dan layanan, koneksi
100
internet cepat, tarif sms murah, tarif internet murah, variasi harga vcr dan isi ulang
beragam, harga kartu perdana murah, mudah dalam mendapatkan kartu perdanan
dan vcr isi ulang, bonus dan hadiah beragam, flexibel digunakan diberbagai
wilayah, pusat pelayanan mudah ditemui, customer service yang responsive.
Variabel jangkauan wilayah luas,sinyal atau jaringan yang kuat tidak
berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian TelkomFlexi prabayar, hal ini
diduga karena dipengaruhi oleh perangkat yang digunakan disisi konsumen atau
bisa juga jangkauan wilayah, sinyal atau jaringan telkomFlexi yang diterima dan
dirasakan oleh konsumen tidak jauh berbeda dengan jangkauan wilayah, sinyal
atau jaringan operator lainnya atau operator yang sedang digunakan konsumen
yang terlibat dalam penelitian ini, sehingga asosiasi terhadap jangkauan wilayah,
sinyal atau jaringan tidak menjadi faktor dalam memutuskan untuk membeli dan
menggunakan TelkonFlexi prabayar.
Fitur dan layanan tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian
bukan berarti fitur dan layanan tidak penting dalam proses keputusan pembelian,
akan tetapi bisa jadi ini dikarenakan adanya perbedaan persepsi akibat kurangnya
informasi mengenai fitur dan layanan yang bisa dinikmati oleh konsumen baik
yang sudah mengunakan ataupun yang belum menggunakan telkomflexi prabayar.
Koneksi internet cepat tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan
pembelian TelkomFlexi prabayar, hal ini seperti telah dijelaskan pada sub bab
sebelumnya bahwa kecepatan telkomflexi saat ini adalah sebesar 153 Kbps ini
menjadi sebab koneksi internet tidak berpengaruh karena diduga kebutuhan
konsumen lebih besar dari yang diberikan atau bisa jadi kecepatan yang dimiliki
telkomflexi prabayar saat ini tidak jauh berbeda dengan operator lainnya sehingga
koneksi internet tidak menjadi faktor dalam keputusan pembelian telkomFlexi
prabayar. Tarif sms murah dan tarif internet murah secara statistik tidak
berpengaruh nyata, hal ini diduga karena banyaknya operator pesaing lain yang
menerapkan paket sms yang jauh lebih murah atau karena konsumen lebih
menyukai menggunakan layanan telepon dibandingkan denagan layanan sms
karena tarif telepon dengan telkomFlexi lebih hemat. Untuk tarif internet murah
tidak mempengaruhi keputusan pembelian ini diduga karena tarif yang
diberlakukan oleh operator lain atau operator yang digunakan oleh konsumen saat
101
ini idak jauh berbeda dengan telkomFlexi prabayar sehingga asosiasi tarif sms dan
tarif internet tidak menjadi faktor yang menentukan dalam keputusan pembelian.
Variasi harga vcr isi ulang beragam dan harga kartu perdana murah tidak
berpengeruh terhadap keputusan pembelian TelkomFlexi prabayar hal ini terlihat
dari hasil analisis logit dimana nilai signifikansinya lebih besar dari α = 0,5, hal
ini diduga karena varian harga voucher dan harga kartu perdana telkomFlexi yang
tersedia saat ini tidak berbeda jauh dengan kartu perdana dari operator pesaing
lainnya sehinga konsumen terlalu menganggap faktor ini berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
Ponsel pendukung bervariasi tidak secara signifikan mempengaruhi
pembelian TelkomFlexi prabayar, hal ini diduga karena minat konsumen terhadap
telepon canggih berbasis CDMA tidak terlalu besar dibandingkan dengan telepon
canggih berbasis GSM biasanya konsumen cukup menggunakan ponsel dengan
teknologi menengah dengan harga terjangkau untuk digunakan, sehingga diduga
variasi ponsel pendukung tidak terlalu berpengaruh dalam keputusan pembelian.
Variabel selanjutnya dalah mudah dalam mendapatkan kartu perdana dan
voucher isi ulang secara statistik tidak berpengaruh nyata dalam keputusan
pembelian, hal ini diduga karena saat ini kartu perdanan dan vcr isi ulang sudah
mudah didapatkan dipasaran dan tersebar diberbagai wilayah meskipun jumlahnya
tidak sebanyak pendahulunya yaitu operator selular berbasis GSM. Sehingga
konsumen disuguhkan berbagai macam pilihan dalam menentukan pembelian,
kemungkinan jika kartu perdana TelkomFlexi tidak ditemukan kemungkinan
konsumen akan beralih menggunakan operator CDMA lain atau operator GSM
yang tersedia. Oleh sebab itu kemudahan dalam mendapatkan kartu perdana dan
vcr isi ulang tidak menjadi faktor dalam memutuskan pembelian.
Bonus dan hadiah beragam berdasarkan analisis logit tidak berpengaruh
nyata dalam keputusan pembelian, hal ini tidak serta merta menjadikan bonus dan
hadiah menjadi tidak penting untuk dipertimbangkan karena bonus dan hadiah
yang beragam merupakan salah satu stimulus untuk menarik konsumen agar
membeli suatu produk. Dalam penelitian kali ini responden yang dilibatkan adalah
resonden pengguna dan non-pengguna, dimana dua kelompok ini menggunakan
dasar yang berbeda dalam menjawab pertanyaan dalam kuesioner. Kelompok
102
responden pengguna menjadikan pengalaman pribadinya ketika menggunakan
telkomFlexi sebagai dasar ketika menjawab pertanyaan dan kelompok non-
pengguna yang belum pernah menggunakan layanan ini menggunakan informasi
eksternal berupa iklan, promosi, maupun informasi melalui media cetak dan
elektronik maupun informasi dari pihak lainnya untuk menjawab pertanyaan.
Ataupun ada ketidaktahuan konsumen akibat kurangnya informasi yang didapat
konsumen baik pengguna maupun non-pengguna sehingga konsumen tidak
mengetahui bonus dan hadiah apa saja yang diberikan, sehingga konsumen diduga
menganggap bonus dan hadiah tidak terlalu berpengaruh dalam keputusan
pembelian.
Variabel flexibel digunakan diberbagai wilayah (kode area) secara statistik
tidak berpengaruh nyata dalam keputusan pembelian, hal ini diduga karena
Telkomflexi prabayar sudah memilki layanan Combo sehingga memungkinkan
penggunanya untuk tetap dapat menggunakan TelkomFlexi prabayar meski sedang
berada diluar daerah tanpa harus membeli kartu perdana baru, selain itu diduga
pula flexibilitas penggunaan di luar kota tidak berpengaruh nyata karena
pengguna pada saat berada atau melakukan perjalanan ke luar kota tidak
mengaktifkan kartu flexinya, melainkan menggunakan kartu layanan dari GSM
yang juga digunakan secara bersamaan dengan TelkomFlexi prabayar. Sehingga
flexibilitas penggunaan diberbagai wilayah tidak berpengaruh nyata terhadap
keputusan pembelian.
Variabel selanjutnya adalah pusat pelayanan mudah ditemui dan Customer
service yang responsive, variabel ini secara statistik tidak mempengaruhi dalam
keputusan pembelian, hal ini diduga karena pusat pelayan dan layanan yang
diberikan oleh customerservice nya sama dengan operator lainnya selain itu untuk
mendapatkan layanan yang sifatnya informasi konsumen bisa mengakses web
yang sudah disediakan dengan menggukan fasilitas internet sehingga tidak perlu
datang langsung atau bisa juga menghubungi call center 147. Sehingga variabel
ini menjadi tidak berpengaruh dalam keputusan pembelian.
Hasil dari analisis logit ini menunjukan bahwa variabel brand image dari
suatu produk atau jasa memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian simcard
flexi. Setiap individu akan memutuskan melakukan pembelian sesuai dengan
103
kesan yang dimiliki dalam benaknya terhadap operator selular yang
dikehendakinya, sehingga keputusan pembelian barang ataupun jasa pada
umumnya dipengaruhi oleh brand image produk/jasa yang ada dalam benak
konsumen adalah benar, hal ini sejalan dengan apa yang diutarakan oleh
durianto,dkk (2004) bahwa pada umumnya asosiasi merek (terutama yang
membentuk brand image) menjadi pijakan konsumen dalam keputusan pembelian
dan loyalitasnya pada merek tersebut.
4.6. Implikasi Manajerial
Dari analisis brand awarness yang telah dilakukan diketahui bahwa
TelkomFlexi menempati posisi Top of Mind dan tidak ada satu pun yang tidak
mengenal merek TelkomFlexi (unwarebrand) dalam benak konsumen, hal ini
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pangsa pasar yang sudah ada dengan
cara menarik perhatian konsumen agar termotivasi untuk membeli dan
menggunakan TelkomFlexi salah satunya dengan menggencarkan kegiatan
promosi di wilayah Bogor khususnya Dramaga. Selain itu diketahui pula dari hasil
Brand Recall bahwa merek esia menduduki posisi pertama, hal ini menunjukan
bahwa esia merupakan salah satu pesaing yang kuat di pasar yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan.
Untuk analisis brand image yang telah dilakukan dengan menggunakan uji
deskriptif dan uji cochran diketahui bahwa hampir semua asosiasi yang diuji
mendapatkan posisi yang cukup baik di benak konsumen, dari 16 asosiasi yang
diuji berdasarkan uji cochran ada 12 asosiasi yang saling berhubungan
membentuk brand image TelkomFlexi Prabayar yaitu (1) harga kartu perdana
murah, (2) variasi harga voucher isi ulang beragam, (3) tarif percakapan yang
murah dan (4) customer service yang responsive, (5) pusat pelayanan mudah
ditemui, (6) mudah dalam mendapatkan kartu perdana dan voucher, (7) Jangkauan
wilayah luas, (8) tarif internet murah, (9) tarif sms murah, (10) flexibel diberbagai
wilayah, (11) promo (iklan) menarik, dan (12) sinyal atau jaringan kuat.
Hal ini dapat menjadi kekuatan bagi TelkomFlexi dimana secara umum
konsumen mengasosiasikan bahwa TelkomFlexi merupakan layanan
telekomunikasi dengan tarif yang terjangkau, mudah dalam mendapatkan
produknya dan memiliki beragam pilihan voucher yang dapat dipilih sesuai
104
dengan kebutuhan konsumen, flexibel, pusat pelayanan mudah ditemui dan
memiliki pelayanan yang responsive yang dapat menjadi salah satu faktor
terciptanya kepuasan pelanggan.
Dari penelitian ini juga selain image positif yang terbentuk diketahui pula
ada satu asosiasi yang dipersepsikan negatif atau kurang baik oleh konsumen,
asosiasi itu adalah (1) bonus dan hadiah yang diasosiasikan tidak beragam, hal ini
diduga karena kurangnya informasi mengenai bonus dan hadiah atau bisa juga
adanya ketidaksesuaian antara informasi yang disampaikan dalam promosi (iklan)
dengan apa yang ditangkap oleh konsumen serta implementasi dilapangan.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada pelaksanaan selanjutnya TelkomFlexi
hendaknya merancang bonus dan hadiah apa yang dikehendaki oleh konsumen
dan bagaimana cara penyampaiannya agar informasi mengenai bonus dan hadiah
sampai ke konsumen dengan baik agar tidak terjadi kesalahan dalam penerimaan
informasi. Dari saran yang diberikan responden salah satu bonus yang diduga
sangat disukai adalah bonus bebas bicara sesama pengguna flexi.
Pada pelaksanaan selanjutnya TelkomFlexi hendaknya menjaga citra
positif yang telah tercipta dibenak konsumen dan memposisi diri sebagai operator
yang menciptakan layanan FWA yang ramah dan terjangkau untuk semua
kalangan konsumen, selain itu TelkomFlexi juga perlu untuk meninjau asosiasi
yang dicitrakan negatif atau kurang baik.
Dan dari hasil analisis regresi logistik diketahui ada tiga variabel yang
mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian TelkomFlexi variabel
tersebut adalah usia (3), tarif percakapan murah dan promo (iklan) menarik. Dari
hasil penelitian tersebut dapat dirumuskan strategi pemasaran yang dapat
dilakukan oleh PT. Telkom AP 3 Dramaga yang mencakup segmentasi, targeting
dan positioning (STP) sebagai berikut :
1. Segmentasi pasar menrut Kotler dan Amstrong (2008) adalah membagi
pasar menjadi kelompok pembeli berbeda yang mempunyai kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang berbeda dan yang mungkin memerlukan
produk atau program pemasaran terpisah. Berdasarkan hasil analisis logit
dari 4 variabel bebas yang terkait dengan karakteristik konsumen hanya 1
variabel yang terbukti secara statistik berpengaruh nyata terhadap
105
keputusan pembelian TelkomFlexi prabayar yakni usia (3) . Sedangkan 3
variabel lainnya tidak terbukti berpengaruh, sehingga untuk kasus pada PT
Telkom AP 3 Dramaga segmentasi pasar produk TelkomFlexi prabayar
hendaknya difokuskan untuk kalangan usia dewasa, sebab hasil uji
menunjukan nilai signifikansi 0,008 < 0,05 sehingga variabel usia (3)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
2. Penetapan target pasar adalah proses mengevaluasi daya tarik masing-
masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih jumlah segmen yang
dimasuki ( Kotler dan Amstrong, 2008). Berdasarkan hasil penelitian
penetapan pasar sasaran untuk produk TelkomFlexi prabayar pada daerah
operasi PT Telkom AP 3 Dramaga hendaknya lebih difokuskan pada
masyarakat dengan usia 41-45 tahun, hal ini terkait dengan hasil
pengolahan data dimana usia 41-45 tahun memiliki pengaruh nyata
terhadap keputusan pembelian.
Tabel 30. Tabulasi silang antara usia dan keputusan pembelian TelkomFlexi Prabayar. Keputusan
Pembelian
Usia (dalam tahun) Total
15-2 21-35 36-40 41-45 46-55 >55
Membeli 1 30 3 9 7 0 50
Tidak
membeli
7 30 6 1 5 1 50
Total 8 60 9 10 12 1 100
3. Menurut Kotler dan Amstrong (2008) Positioning adalah pengaturan
produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan
relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran.
Berdasarkan hasil data olahan diperoleh bahwa asosiasi konsumen
terhadap TelkomFlexi prabayar AP 3 dramaga secara keseluruhan adalah
baik. Jika dilihat dari hasil analisis logit asosiasi yang berpengaruh nyata
terhadap keputusan pembelian adalah tarif percakapan yang murah dengan