iv. hasil dan pembahasan 4.1 gambaran umum pt. … · dibagi menjadi beberapa era secara garis...

63
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. TELKOM 4.1.1 Sejarah PT. TELKOM PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom saja adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan mencapai 129,8 juta pelanggan per 31 Desember 2011, atau meningkat sebesar 7,8%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,6 juta pelanggan merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 14,2 juta pelanggan telepon nirkabel tidak bergerak, dan 107,0 juta pelanggan telepon seluler. Pertambahan jumlah pelanggan seluler sebesar 13,8% atau 13,0 juta pelanggan menjadi 107,0 juta pelanggan di akhir tahun 2011 (www.telkom.co.id). Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (52,47%) dan Publik (47,53%). Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). TELKOM adalah salah satu badan usaha yang memiliki sejarah yang panjang berawal dari tahun 1856 yang dijadikan tonggak terbentuknya perusahaan ini, sampai dengan saat sekarang telah banyak mengalami transformasi dan dapat dibagi menjadi beberapa era secara garis besar dapat dilihat pada gambar 7. Era Kolonial Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf dibawah lisensi pemerintah kurang lebih selama 25 tahun, layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Selanjutnya pada tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda membentuk lembaga pemerintah untuk mengendalikan seluruh layanan pos dan telekomunikasi.

Upload: hoanghanh

Post on 04-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

44

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT. TELKOM

4.1.1 Sejarah PT. TELKOM

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom

Indonesia atau Telkom saja adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta

penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom

mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan

jumlah pelanggan mencapai 129,8 juta pelanggan per 31 Desember 2011, atau

meningkat sebesar 7,8%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,6 juta pelanggan

merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 14,2 juta pelanggan telepon

nirkabel tidak bergerak, dan 107,0 juta pelanggan telepon seluler. Pertambahan

jumlah pelanggan seluler sebesar 13,8% atau 13,0 juta pelanggan menjadi 107,0

juta pelanggan di akhir tahun 2011 (www.telkom.co.id).

Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh

Pemerintah Indonesia (52,47%) dan Publik (47,53%). Telkom juga menjadi

pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi

Selular (Telkomsel).

TELKOM adalah salah satu badan usaha yang memiliki sejarah yang

panjang berawal dari tahun 1856 yang dijadikan tonggak terbentuknya perusahaan

ini, sampai dengan saat sekarang telah banyak mengalami transformasi dan dapat

dibagi menjadi beberapa era secara garis besar dapat dilihat pada gambar 7.

Era Kolonial

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan

pos dan telegraf dibawah lisensi pemerintah kurang lebih selama 25 tahun,

layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda

ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Selanjutnya pada tahun 1906

pemerintah Hindia Belanda membentuk lembaga pemerintah untuk

mengendalikan seluruh layanan pos dan telekomunikasi.

45

Gambar 7. Sejarah singkat TELKOM dari era kolonial sampai saat ini

46

Sejak 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf

elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor

(Buitenzorg). Pada 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir

Telkom.

Perusahaan Negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos

dan Telekomunikasi (PN Postel) dengan menggunakan logo seperti pada gambar

8. Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos

dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN

Telekomunikasi).

Gambar 8. Logo Perusahaan Negara Perumtel Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi

Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa

telekomunikasi nasional maupun internasional dan mengganti logo sperti terlihat

pada gambar 9.

Gambar 9. Logo PERUMTEL (1974-1991)

Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk.

(Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari

Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan UU No.3/1989 tentang Telekomunikasi,

yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

47

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25

Tahun 1991. Dan merubah logo menjadi seperti pada gambar 10.

Gambar 10. Logo lama Telkom (1991-2009)

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

Tahun 1995, operasi bisnis TELKOM dibagi ke dalam dua belas wilayah

operasi, yang dikenal sebagai wilayah telekomunikasi atau witel. Setiap witel

bertanggung jawab penuh terhadap seluruh aspek bisnis di wilayahnya masing-

masing, mulai dari penyedia layanan telepon hingga manajemen dan keamanan

properti. Pada tahun 1995, TELKOM merombak keduabelas witel menjadi tujuh

divisi regional (Divisi I Sumatera; Divisi II Jakarta dan sekitarnya; Divisi III Jawa

Barat; Divisi IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta; Divisi V Jawa Timur; Divisi VI

Kalimantan; dan Divisi VII Indonesia bagian Timur) serta satu Divisi Network.

Berdasarkan beberapa kesepakatan dengan mitra Kerja Sama Operasi (“KSO”).

TELKOM menyepakati pengalihan hak untuk mengoperasikan lima dari tujuh

divisi regional (Divisi Regional I, III, IV, VI dan VII) kepada konsorsium swasta .

Dengan kesepakatan tersebut, mitra KSO akan mengelola dan mengoperasikan

divisi regional untuk periode waktu tertentu, melaksanakan pembangunan

sambungan telepon tidak bergerak dalam jumlah yang telah ditetapkan dan pada

akhir periode kesepakatan, mengalihkan fasilitas telekomunikasi yang telah

dibangun kepada TELKOM dengan kompensasi yang besarnya telah disepakati.

Pendapatan dari KSO akan dibagi antara TELKOM dan mitra KSO. Setelah krisis

ekonomi Asia melanda Indonesia yang dimulai pada pertengahan tahun 1997,

beberapa mitra KSO mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya kepada

TELKOM. TELKOM dalam hal ini mengakuisisi mitra-mitra KSO di Divisi

48

Regional I, III dan VI serta menyesuaikan isi kesepakatan KSO dengan mitra-

mitranya di Divisi Regional IV dan VII untuk memperoleh hak pengawasan

pengambilan keputusan-keputusan keuangan dan operasional di regional yang

bersangkutan.

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana

saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa

Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (keduanya sekarang bernama

Bursa Efek Indonesia (BEI)), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham

London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa

Saham Tokyo.

Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang

Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21,

Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan

membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi

memonopoli telekomunikasi Indonesia.

Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat

sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di

Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan

kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi

duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.Pada 23 Oktober 2009, Telkom

meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian

identitas perusahaan, untuk mempertahankan pertumbuhan dilingkungan industri

yang kompetitif TELKOM bertransformasi dari perusahaan InfoComm menjadi

perusahaan TIME (Telekomunikasi, Informasi, Media, Edutainment) dengan

mempertahankan bisnis legacy dan mengembangkan bisnis new wave. New

TELKOM telah diperkenalkan kepada publik bertepatan dengan ulang tahun

TELKOM ke-153 yang menghadirkan tagline baru ‘the world in your hand’ dan

positioning baru ‘Life Confident’. Dengan logo barunya seperti terlihat pada

gambar 11. TELKOM berkomitmen untuk memberikan seluruh pelanggan

TELKOM kepercayaan diri untuk menjalani kehidupan yang mereka pilih, sesuai

dengan cara dan waktu mereka.

49

Gambar 11. Logo Telkom sejak 2009-Sekarang

4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan PT TELKOM

PT.TELKOM dalam upaya mengefisienkan pelayanan terhadap kebutuhan

masyarakat yang senantiasa berkembang, maka PT TELKOM menetapkan visi,

misi dan tujuan perusahaan seperti berikut :

Visi PT TELKOM

Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan TIME di

kawasan regional.

Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan

akan mobilitas dan konektivitas tanpa putus, perusahaan telah bertransformasi,

bisnis tersebut mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment

(TIME). Upaya transformasi ini difokuskan pada sisi portofolio, infrastruktur dan

sistem, organisasi dan budaya perusahaan. Dengan berfokus kuat pada layanan

TIME (Telecommunication, Information, Media, Edutainment), perusahaan

berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap pelanggan dapat menikmati gaya

hidup masa depan mulai hari ini.

Misi PT TELKOM

1. Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang

kompetitif.

2. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

Tujuan PT TELKOM

Menjadi posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan

meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri

pada Tahun 2015. Berikut ini adalah definisi mengenai layanan TIME secara satu

per satu:

50

1. Telecommunication

Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai

ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak

bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel

tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan

jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak

Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau

beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan

Usaha Kecildan Menengah (“UKM”) serta korporasi.

2. Information

Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan

Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini

memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses

kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan

Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler

Services(“ITeS”)

3. Media

Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang

dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan

Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.

4. Edutainment

Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model

bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda.

Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone

(“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.

4.1.3 Budaya Korporasi dan Etika Bisnis

Moral dan etika dimaknai sebagai landasan penerapan GCG di

Perusahaan, hal ini mengingat bahwa organisasi tidak lain adalah terdiri dari

orang-orang di dalamnya. Seiring waktu pembelajaran perusahaan dalam

mengelola GCG, maka penerapan GCG merupakan cara atau pendekatan

mencapai sukses perusahaan melalui pencapaian keunggulan kinerja perusahaan

(be profitable), kepatuhan (obey the law), menjalankan bisnis yang beretika

51

(be ethical) dan membentuk kesadaran perusahaan dan karyawan yang memiliki

kepekaan tanggung jawab sosial kepada masyarakat sebagai wujud menjadi warga

negara yang baik agar Telkom terus maju dan dicintai pelanggannya.

Code of Conduct The Telkom Way Telkom senantiasa membangun sistem

dan budaya Perusahaan yang terintegrasi sebagai pendekatan pengelolaan bisnis

yang komprehensif untuk mencapai keunggulan Kinerja Perusahaan

(be profitable), menjalankan kepatuhan (obey the law), menjalankan bisnis yang

beretika (be ethical) dan kesadaran Perusahaan dan karyawan yang peka akan

tanggung jawab sosial kepada masyarakat sebagai wujud menjadi warga negara

yang baik. Lebih dari itu, sistem dan budaya dibangun untuk mewujudkan cita -

cita agar Telkom terus maju, dicintai pelanggannya, kompetitif di industrinya dan

dapat menjadi role model perusahaan sejenis. Sistem dan budaya seperti dua sisi

mata uang yang tidak terpisahkan, budaya perusahaan akan terbentuk karena

adanya sistem yang dijalankan secara konsisten atau sebaliknya, sistem tersebut

tidak memiliki makna tanpa disertai nilai-nilai moral yang yang mendasari

perilaku karyawan dalam bekerja.

Tradisi membangun sistem dan budaya dapat kita temukan di setiap era

kepemimpinan Telkom. Dalam penerapannya, budaya perusahaan terus

dikembangkan agar sesuai dengan tuntutan dan perubahan lingkungan bisnis yang

terjadi, dimana sejak tahun 2009 telah dilakukan transformasi menuju budaya

baru Perusahaan yang disebut dengan “The Telkom Way”, dengan basic belief

“Commited 2 U”

Nilai-nilai Perusahaan, budaya Perusahaan The Telkom Way memiliki lima

nilai-nilai perusahaan yaitu: Commitment to long term, Customer first, Caring

meritocracy, Co-creation of win-win partnership, dan Collaborative innovation

yang selanjutnya disebut dengan istilah 5C

Selain itu dengan adanya transformasi PT. TELKOM memiliki Brand Value baru

yaitu :

1. Expertise – keahlian yang dicapai dari pengetahuan yang dalam dan

pengalaman yang teruji.

2. Empowering – memberdayakan stakeholders dalam menggapai aspirasi

mereka.

52

3. Assured - keyakinan dalam tindakan kita, nilai-nilai, dan jaringan yang

meningkatkan kepercayaan dan loyalitas.

4. Progressive – progresif dan terdepan dalam teknologi, pemikiran, produk,

dan customer service.

5. Heart – melayani dengan hati setiap kebutuhan dalam segala hal yang kita

lakukan untuk kebutuhan stakeholders.

Dengan Brand Positioning berupa Life Confident keahlian dan dedikasi

perusahaan pada kemajuan akan memberikan keyakinan bagi semua stakeholder

untuk mendukung kehidupan mereka di mana pun mereka berada, dan Tag Line

“The Wolrd In Your Hand” yang mengandung arti jika menjadi pelanggan

TelkomGroup melalui layanan TIME maka dapat dipastikan bahwa dunia akan

menjadi milik anda atau dunia ada dalam genggaman anda.

4.1.4. Sejarah PT. TELKOM Area Pelayanan 3 Dramaga

Kantor PT. TELKOM Area Pelayanan 3 dramaga atau disingkat AP3

Dramaga merupakan kantor cabang setingkat kabupaten yang berada di Jalan

Raya Babakan Raya No.07 Kec. Dramaga Kel. Dramaga Kabupaten Bogor.

Kantor ini diresmikan pada Oktober 1998 dibawah pimpinan seorang Supervisor

Plasa yaitu bapak Andan dan sampai saat ini sudah berganti kepemimpinan

sampai dengan 7 kali dan dari November 2010 dipimpin oleh bapak Subagio

sampai dengan sekarang.

Dari awal kantor ini dibangun sampai saat ini peruntukannya masih

digunakan untuk kantor pelayanan yang mencakup area dramaga,leuwliang,

cigudeg dan jasinga selain itu disana digunakan juga untuk kantor jaringan MDF

dan Gangguan, selain itu digunakan juga untuk tempat pembayaran rekening yang

dikelola oleh Koperasi Pegawai Telkom.

4.1.5. TelkomFlexi

TelkomFlexi adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data berbasis

akses tanpa kabel dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple Acces) yang

dikeluarkan oleh PT TELKOM. TelkomFlexi baru diperkenalkan pada

masyarakat diakhir tahun 2002 namun belum mencakup untuk seluruh area, baru

pada tahun 2006 Telkomflexi sudah diluncurkan secara nasional mulai dari Divisi

53

Regional 1 – 7. Dari awal kemunculan TelkomFlexi menggunakan frekuensi 1900

MHz lalu pada tahun 2008 TelkomFlexi sudah menggunakan frekuensi 800 MHz.

CDMA adalah teknologi akses voice dan data, dimana setiap user

menggunakan code tersendiri yang unik dalam mengakses kanal frekuensi yang

sama dalam sebuah sistem. Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter di

coding dan disebar dengan bandwidth sebesar 1.25 MHz (spread spectrum),

kemudian pada sisi receiver dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal

informasi yang dibutuhkan. Didukung dengan teknologi terkini CDMA 2000 (1x),

membuat TelkomFlexi memiliki kualitas suara yang sangat jernih dan radiasi

yang rendah. Jenis terminalpun beragam, bebas memilih untuk menggunakan

terminal mobile atau fixed.

TelkomFlexi merupakan layanan fixed wireless berbasis CDMA sebagai

telepon bergerak terbatas dalam satu area kode, hal ini dimungkinkan karena

TelkomFlexi memiliki fitur limited mobility. TelkomFlexi dalam pemasarannya

terdiri dari tiga jenis yaitu Flexi Home, Flexi Classy yang merupakan layanan

pasca bayar dari TelkomFlexi, TelkomFlexi Prabayar yang menggunakan layanan

prabayar serta Flexi Broadband yang merupakan layana data. Adapun yang akan

menjadi objek dalam penelitian ini adalah TelkomFlexi Prabayar.

Di awal kemunculan TelkomFlexi operasionalnya masih disatukan dengan

divisi Fix Phone Sales, namu pada tanggal 1 Juli 2009 PT Telkom memisahkan

unit bisnis TelkomFlexi dengan membentuk divisi sendiri. TelkomFlexi akan

menjadi divisi independen. Menjadi unit mandiri agar pengembangan dan

pengelolaannya lebih leluasa, ini bukan berarti telkomflexi terpisah dari Telkom

layaknya Telkomsel.

Unit ini dikepalai oleh seorang Executive General Manager layaknya

Divisi Regional. Tetap merupakan divisi Telkom, tetapi pengelolaannya dilakukan

mandiri sehingga kinerjanya dapat dilihat secara utuh. Kabar yang berhembus

menyebutkan, langkah ini meyiapkan kemungkinan melakukan konsolidasi

dengan operator CDMA lainnya. Tahap kemandirian TelkomFelxi sudah dimulai

pada 4 April 2009. Ke masa depannya Divisi TelkomFlexi yang mandiri ini akan

lebih lincah dalam menghadapi kompetisi yang keras.

54

TelkomFlexi dalam perjalanannya sudah perubahan logo TelkomFlexi dan

tagline disesuaikan dengan perkembangan zaman yang terus berubah adapun logo

dan tagline terbaru dari TelkomFlexi seperti terlihat pada Gambar 12.

PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) melalui Divisi Flexi memperkenalkan

logo baru Flexi dengan warna biru berlatar belakang universal. Logo baru tersebut

memiliki makna filosofis yaitu melambangkan air yang bening sebagai sumber

kehidupan manusia serta merepresentasikan karakter Flexi sebagai penyedia jasa

layanan telepon nirkabel “fixed wireless access” (FWA) yang fleksibel, ramah,

jujur, dan transparan Walau memiliki logo baru, “positioning” Flexi di pasar tidak

berubah untuk menyediakan solusi telekomunikasi yang hemat dan terjangkau

dengan tagline “Lebih irit, kan!”

Gambar 12. Logo Telkom Flexi (2011-sekarang)

TelkomFlexi prabayar memiliki berbagai Fitur dan Layanan, yaitu:

1. Call Forwarding merupakan fitur yang berguna untuk mengalihkan

panggilan yang masuk ke nomor telepon lain.

2. Call Hold merupakan fitur yang memungkinkan pelanggan memblok

panggilan yang masuk ataupun yang keluar. Cara pemakaian fitur ini

dapat dipergunakan sejak FLEXI diaktifkan dan cara penggunaannya

tergantung menu di pesawat.

3. Call Waiting

Call Waiting merupakan fitur yang mengindikasikan adanya

panggilan lain berupa beep, sementara pelanggan sedang melakukan

percakapan.

4. Voice Mailbox

Voice Mailbox adalah rekaman suara Anda yang akan didengar

oleh pemanggil jika yang bersangkutan tidak berhasil menghubungi nomor

telepon Anda.

55

5. Voice SMS (VSMS)

Voice Short Message Service (VoiceSMS) merupakan layanan yang

memungkinkan pelanggan Flexi mengirimkan pesan singkat dalam bentuk

suara kepada pengguna Flexi lainnya, seperti layaknya mengirim pesan

singkat dalam bentuk teks (Short Message Service, SMS). Penerima pesan

VoiceSMS dapat langsung menerima dan mendengarkan pesan seperti

layaknya menerima panggilan biasa, atau dia dapat memilih untuk

menerima dan mendengarkan pesan VoiceSMS di saat lain dengan

menghubungi nomor yang tercantum dalam SMS notifikasi.

6. Flexi VoiceChat

Flexi VoiceChat adalah layanan komunikasi jejaring sosial berupa

chatting suara yang dapat dinikmati bagi seluruh pelanggan Flexi tanpa

memerlukan akses internet. Pengguna dapat melakukan chatting suara

tanpa perlu menampilkan nomor Flexi pada lawan bicara.

7. Flexi Milis

FlexiMILIS adalah layanan yang memungkinkan pengguna untuk

mengirimkan sms ke semua teman dan komunitasnyadengan lebih murah

dan mudah, kapan saja dan dimana saja. Cukup sekali nulis pesan, bisa

nyampai ke ratusan orang sekaligus, mengirim pesan ke 100 orang, cukup

dengan biaya SMS biasa.

8. Flexi Market

Toko aplikasi online yang dapat mendistribusikan berbagai macam

aplikasi berbasis Android, diantaranya Application, Games, Music, Books,

dsb. Pengguna Flexi dapat melakukan download (unduh) dan pembelian

aplikasi yang ada di Flexi Market secara online, langsung dari

handset/terminalnya. Pengguna Flexi dapat melakukan pembayaran secara

online di FlexiMarket dengan langsung mengurangi saldo pulsa pelanggan

(prabayar) atau muncul di tagihan pelanggan (paskabayar). Pengiklan

dapat melakukan pemasangan iklan melalui FlexiMarket dalam bentuk

top-banner di halaman FlexiMarket.

56

9. Flexi Delima

DELIMA adalah layanan uang digital untuk solusi pembayaran

yang diselenggarakan oleh TELKOM untuk menjawab kebutuhan

pengguna layanan yang membutuhkan kemudahan pembayaran. Layanan

DELIMA dapat dinikmati di seluruh area di Indonesia untuk pengguna

TelkomFlexi prabayar maupun Classy (paskabayar), atau dimana saja

yang terdapat akses internet melalui situs www.telkomdelima.com.

10. Flexi Ngroompi

Layanan Chatroom menggunakan fasilitas suara. Solusi

pembicaraan bersama (conference call) dengan tarif hemat dan sederhana

(tarif Rp.49/menit), tersedia setiap saat tanpa perlu pemesanan terlebih

dahulu, room tersedia dalam jumlah banyak dan tidak perlu admin.

11. Flexi Combo

Merupakan layanan yang memungkinkan pengguna sebagai

pelanggan Flexi prabayar ataupun Flexi prabayar untuk dapat

berkomunikasi (sms, data dan suara) diberbagai kota dengan

menggunakan beberapa nomor temporer di kota yang bersangkutan

dengan hanya satu kartu R-UIM (atau satu handset ESN).

12. Flexi Extend Me

Flexi Extend Me Adalah layanan yang memungkinkan pelanggan

Flexi Prabayar untuk memperpanjang masa aktif kartunya dengan cara

men-deduct saldo balance yang masih tersisa.

13. Flexi M Banking

Pelanggan Flexi yang juga merupakan nasabah BANK Mandiri

dapat melakukan transaksi perbankan melalui SMS ke nomor 3355,

dengan mengirimkan keyword tertentu.

14. Flexi Radio

Adalah layanan radio yang mencakup seluruh radio Nasional yang

dapat diakses dari nomor Flexi. Layanan Flexi Radio merupakan layanan

content & value added service berbasis voice. Konten radio penyiaran

(FM/ AM) yang dapat didengarkan melalui nomor Flexi bersifat realtime.

LayananFlexi Radio tersedia tanpa batasan waktu, dapat digunakan selama

57

24 jam, selama radio penyiaran terkait on-air.

15. Flexi Transfer

Dengan Flexi sekarang kamu bisa melakukan transfer pulsa

kesesama nomor flexi kapan saja, fasilitas ini bisa memudahkan kamu

apabila ada teman-temanmu kekurangan pulsa dengan Flexi Transfer,

layanan ini memungkinkan Pelanggan Flexi Trendy (Prabayar) untuk

mengirimkan sejumlah nominal pulsa tertentu ke nomor Flexi lainnya.

Pulsa yang terkirim tersebut secara otomatis akan menambah pulsa nomor

Flexi tujuan (tanpa menambah masa aktif nomor tujuan) serta akan

mengurangi jumlah pulsa nomor Flexi pengirim (tanpa mengurangi masa

aktif nomor pengirim).

16. SMS Internasional

Layanan ini dapat dinikmati diseluruh cakupan wilayah layanan

TELKOM Flexi dan dapat langsung digunakan oleh semua pelanggan

TELKOM Flexi, untuk mengirimkan sms ke luar negeri yang menjadi

cakupan wilayah layanan Telkom Flexi.

4.1.6. Struktur Organisasi

Mulai tanggal 01 Juli 2009 TelkomFlexi mempunyai divisi tersendiri dan

mandiri terpisah dari divisi Fixed Phone Sales. Adapun Struktur organisasi

TelkomFlexi terlihat seperti pada gambar 13.

4.2. Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner

Pengujian terhadap kuesioner dilakukan melalui uji validitas dan uji

reabilitas. Pengujian dilakukan terhadap 30 orang responden pelanggan PT

TELKOM AP 3 Dramaga pengguna dan non pengguna TelkomFlexi Prabayar.

Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara skor masing-

masing dengan skor total, menggunakan rumus produc moment yang diolah

dengan alat bantu sofware SPSS versi 15.00 for windows.

Berdasarkan hasil uji validitas untuk analisis brand image TelkomFlexi,

diperoleh hasil bahwa semua asosiasi yang diuji valid. Hal ini karena nilai rhitung

semua asosiasi menunjukan nilai lebih besar dari nilai rtabel yang telah ditentukan

pada tingkat signifikansi 0,05 yaitu 0,361. Sedangkan nilai reabilitas dari hasil uji

58

Gambar 13. Struktur Organisasi TelkomFlexi

ke-16 asosiasi brand image tesebut diperoleh nilai alpha (α) = 0,931. Nilai

tersebut lebih besar dari αcronbach minimal sebesar 0,6 sehingga pertanyaan yang

ada dinyatakan relibel. Untuk hasil pengujian validitas dan reabilitas dapat dilihat

selengkapnya pada lampiran 2.

4.3. Karakteristik Pengunjung Plasa Telkom AP 3 Dramaga

Responden yang diambil dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik

convinience berdasarkan beberapa kriteria, yaitu pelanggan PT Telkom AP 3

Dramaga pengguna telepon selullar yang melakukan kunjungan ke plasa, jumlah

Deputi EGM Commerse

GM Commerse

Manager RO (Representative Officer)

Area Bogor

Asman Sales & Customercare Bogor

Asman Sales & Customercare Cibinong

Officer II Teritori management &

Community

Officer II Teritori management &

Community

Officer III Sales & Support

Officer III Sales & Support

EGM Flexi

59

responden yang diambil berjumlah 100 orang, dengan proporsi akhir sebesar 50

orang yang merupakan pengguna dan 50 orang sisanya merupakan pelanggan PT

Telkom yang tidak menggunakan layanan TelkomFlexi prabayar.

Berdasarkan hasil pengamatan (observasi) dan wawancara dengan pihak

manajemen Plasa Telkom AP 3 Dramaga diketahui bahwa sebagian besar

pelanggan berkunjung untuk melakukan pembayaran rekening telepon dan

internet Speedy. Selain itu juga tidak sedikit pelanggan yang melakukan

pengaduan gangguan telepon dan speedy ataupun ada keluhan pada tagihan yang

muncul, komplain atas transaksi vcr yang tidak masuk, pembelian vcr isi ulang

flexi, melakukan pengaktifan/nonaktif layanan combo, replecement kartu, aktifasi

internet flexi dan lain sebagainya.

Dari penelitian ini diketahui bahwa pengunjung Plasa Telkom AP 3

Dramaga mayoritas sebesar 57 persen berjenis kelamin laki-laki dan sebesar 43

persen berjenis kelamin perempuan. Hal ini terjadi karena mayoritas pengunjung

pada saat dilakukan survei dan bersedia menjadi responden adalah laki-laki.

Persentasi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Mayoritas pengunjung Plasa Telkom AP 3 Dramaga adalah pelanggan

dengan usia 21-35 tahun sebanyak 60%, diikuti oleh usia 46-55 tahun sebanyak

12% di urutan kedua, diurutan ketiga ditempati oleh usia 41-45 tahun sebesar

10%, selanjutnya usia 36-40 tahun menempati urutan keempat dengan persentasi

sebesar 9 % diikuti oleh usia 15-20 tahun di urutan kelima sebesar 8%, sisanya

ditempati oleh responden pada usia >55 tahun sebanyak 1%. Seperti terlihat pada

Gambar 15.

57%

43%

laki-laki

perempuan

60

Gambar 15. Karakteristik responden berdasarkan usia

Gambaran responden berdasarkan pekerjaannya adalah sebesar

62% responden yang datang ke plasa Telkom AP 3 Dramaga bekerja sebagai

Pegawai baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Swasta/BUMN,

selanjutnya diikuti oleh pelajar/mahasiswa sebesar 18% di urutan kedua, diurutan

ketiga ditempati oleh wiraswasta sebesar 13%, sisanya ditempati oleh Ibu Rumah

Tangga diurutan keempat sebesar 7%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Gambar 16.

Gambar 16. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Profesi responden berdasarkan profesi yang dijalani saat dilakukan survei

hanya dibuat tabulasi karena tidak semua responden mengisi profesinya saat

dilakukan survei dikarenakan responden tidak ingin diketahui profesinya dan ada

juga yang sudah merasa cukup dengan menjawab pekerjaannya saja. Data tersebut

dapat dilihat pada Tabel 7.

8%

60%

9%

10% 12%

1%

15-20 Tahun

21-35 Tahun

36-40 Tahun

41-45 Tahun

46-55 Tahun

>55 Tahun

62% 18%

13% 7%

Pegawai(PNS/BUMN/Swasta)

Pelajar/Mahasiswa

Wiraswasta

Ibu Rumah Tangga

61

Tabel 7.Tabulasi Profesi Pelanggan PT Telkom AP 3 dramaga.

No Jenis Profesi Jumlah 1 Pelajar/mahasiswa 13 2 Guru/Dosen 5 3 Konsultan 3 4 Akuntan Publik 5 5 Insinyur 1 6 Marketing 6 7 Admin Kantor 6 8 Satpam 5 9 Pemilik Warnet 5 10 Teknisi gedung/instalator 4 11 Pedagang 3 12 Pelayan Toko 3 13 Underwriter 1 14 Ustad 1 15 Auditor 1 Total 63 Tidak menjawab 37

Karakteristk selanjutnya adalah tingkat pendidikan, adapun tingkat

pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan terakhir

yang dijalani oleh responden. Informasi tingkat pendidikan ini cukup penting

karena semakin tinggi tingkat pendidikan responden diperkirakan akan semakin

tinggi pula kesadaran responden terhadap pentingnya komunikasi serta tingkat

pengetahuan tentang berbagai operator selular yang ada. Dari 100 orang yang

menjadi responden dalam penelitian ini yang paling banyak yakni sebesar 41%

adalah responden dengan pendidikan terakhir di adalah SLTA/SMK, lalu pada

urutan kedua pendidikan terakhir yang ditempuh sebesar 39% adalah perguruan

tinggi (S1/S2/S3), sebesar 17% menempuh pendidikan terakhir adalah D3 di

urutan ketiga dan yang paling sedikit berturut-turut adalah jenjang SLTP dan SD

sebesar 2% dan 1%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 17.

62

Gambar 17. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Gambar 18. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan atau uang saku/bulan

Dari Gambar 18 dapat dilihat bahwa pendapatan atau uang saku responden

per bulannya hampir merata, dimana responden dengan pendapatan Rp. 1.600.001

s/d Rp. 2.400.000 per bulan menempati urutan pertama sebagai pendapatan

mayoritas responden yaitu sebesar 28%, diikuti sebesar 26% di urutan kedua oleh

resonden dengan pendapatan per bulan sebesar Rp. 800.001 s/d 1.600.000 lalu

responden dengan pendapatan Rp. > 3.200.001 menempati posisi ketiga sebesar

20%. Dan secara berurutan untuk posisi dua terbawah ditempati oleh pendapatan

Rp. 2.400.001 s/d 3.200.000 sebesar 17 % dan sisanya 9% ditempati oleh

responden dengan pendapatan Rp. < 800.000 per bulan.

Karakteristik terakhir yang diamati pada penelitian kali ini adalah

pengeluaran pulsa per bulan oleh responden untuk biaya

telekomunikasi.Diketahui bahwa pengeluaran pulsa responden untuk penggunaan

telepon selular mayoritas berkisar antara Rp. 50.001 s/d 100.000 per bulan yaitu

1% 2%

41%

17%

39% SD

SLTP

SLTA/SMK

D3

Perguruan Tinggi (S1/S2/S3)

9%

26%

28%

17%

20% < Rp. 800.000

Rp. 800.001 - 1.600.000

Rp. 1.6000.001 - 2.400.000

Rp. 2.400.001 - 3.200.000

> Rp. 3.200.001

63

sebesar 44%, diikuti ditempat kedua pengeluaran pulsa sebesar < Rp. 50.000 per

bulan yakni sebesar 24% dan selanjutnya 19% responden mengeluarkan biaya

pulsa per bulan sebesar Rp.100.001 s/d Rp. 150.000. Diurutan keempat responden

mengeluarkan pulsa sebesar Rp. 150.001 s/d Rp. 200.000 per bulan sebesar 7%,

sedangkan sisanya masing-masing 5% dan 1% untuk responden yang

mengeluarkan pulsa Rp. 200.001 s/d 250.000 dan Rp. >250.000 per bulannya.

Gambar 19. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran pulsa/bulan

4.4. Analisis Brand Image TelkomFlexi Prabayar

Citra merek (brand image) merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari

berbagai asosiasi merek yang saling berhubungan. Asosiasi merek adalah segala

kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai

suatu merek. Kesan – kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan

semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu merek

atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi

komunikasinya, ditambah lagi jika kaitan tersebut didukung oleh suatu jaringan

dari kaitan-kaitan lain. Suatu merek yang mapan akan memiliki posisi menonjol

dalam persaingan bila didukung oleh asosiasi yang kuat. Semakin banyak asosiasi

yang saling berhubungan semakin kuat brand image yang dimiliki oleh merek

tersebut. Pada umumnya asosiasi merek (terutama yang membentuk brand image)

menjadi pijakan konsumen dalam keputusan pembelian dan loyalitasnya pada

merek tersebut (Durianto, dkk,2004).

Langkah pertama dalam proses pembelian biasanya adalah menyeleksi

sekumpulan merek yang telah dikenal. Maka sebelum mempertimbangkan

24%

44%

19%

7%

5% 1%

< Rp. 50.000

Rp. 50.001 - Rp. 100.000

Rp. 100.001 - Rp. 150.000

Rp. 150.001 - Rp. 200.000

Rp. 200.001 - Rp. 250.000

> Rp. 250.000

64

asosiasi suatu merek seseorang harus terlebih dahulu mengetahui atau mengenal

merek tersebut yang disebut dengan kesadaran merek (brand awareness).

Pengukuran brand awareness pada penelitian ini untuk mengetahui sejauh

mana konsumen mengenal dan mengetahui produk TelkomFlexi Prabayar,

pengukuran ini dilakukan secara deskriptif dengan melihat respon konsumen

dalam hal ini pelanggan PT Telkom AP 3 Dramaga yang menjadi responden.

Setelah itu dilakukan pengukuran terhadap brand image untuk mengetahui

bagaimana kesan konsumen terhadap produk TelkomFlexi Prabayar. Pengukuran

ini dilakukan secara deskriptif dan juga dilakukan pengujian dengan Uji Cochran

dengan melihat asosiasi konsumen terhadap atribut – atribut TelkomFlexi

Prabayar yaitu jangkauan wilayah yang luas, sinyal atau jaringan yan kuat, fitur

dan layanan beragam, tafir percakapan murah, variasi harga vcr isi ulang beragam,

harga kartu perdana murah, ponsel pendukung bervariasi, mudah dalam

mendapatkan kartu perdana dan vcr isi ulang, bonus dan hadiah beragam, promo

(iklan) menarik, flexibel digunakan diberbagai wilayah (kode area), pusat

pelayanan mudah ditemui dan customer servive yang responsive.

4.4.1 Brand Awareness

Menurut Aaker dalam Durianto,dkk (2004) Kasadaran merek (brand

awareness) memiliki beberap tingkatan, tingkatan kesadaran yang paling rendah

adalah Brand Recognition (pengenalan merek) atau sering disebut juga sebagai

tingkatan pengingatan kembali dengan bantuan (aided recall). Tingkatan

berikutnya adalah tingkatan Brand Recall (pengingatan kembali merek) atau

tingkatan pengingatan kembali merek tanpa bantuan (unaided recall) karena

konsumen tidak dibantu untuk mengingat merek. Tingkatan berikutnya adalah

merek yang disebut pertama kali pada saat pengenalan merek tanpa bantuan yaitu

top of mind (kesadaran puncak pikiran). Top of mind adalah brand awareness

tertinggi yang merupakan pimpinan dari berbagai merek yang ada dalam pikiran

konsumen.

Penelitian ini dilakukan kepada seluruh responden dengan melihat hasil

secara keseluruhan dan hasil dilihat pula pada responden yang non-pengguna flexi

dengan tujuan untuk membandingkan hasilnya agar tidak terjadi bias karena

pengguna diduga sudah pasti mengetahui merek flexi. Berdasarkan hasil

65

penelitian diketahui dari 100 orang responden yang terlibat dalam survei ini

sebanyak 79% menyebutkan TelkomFlexi sebagai merek pertama yang mereka

ingat, 13% paling mengingat Esia. Sedangkan sisanya masing-masing 1% paling

mengingat merek smartfren dan 7% lainnya tidak mengetahui merek apapun.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 20. Sedangkan dari hasil 50

responden non-pengguna diketahui bahwa sebanyak 58% menyebutkan

TelkomFlexi sebagai merek pertama yang mereka ingat, 26% paling mengingat

Esia. Sedangkan sisanya masing-masing 2% paling mengingat merek smartfren

dan 14% lainnya tidak mengetahui merek apapun. Untuk lebih jelas dapat dilihat

pada Gambar 21. Mengacu pada hasil penelitian ini terlihat bahwa merek

TelkomFlexi dengan menggunakan dua kategori responden adalah merek paling

diingat oleh sebagian besar responden dan menjadi Top of Mind, ditempat kedua

ditempati oleh merek Esia dari PT.Bakri Telecom. Hal ini menandakan bahwa

merek TelkomFlexi yang paling diingat oleh konsumen.

Gambar 20. Top of Mind – Brand Awareness (semua responden)

Gambar 21. Top of Mind – Brand Awareness (responden non-pengguna)

Penelitian dilanjutkan dengan melihat Brand Recall atau pengingatan

kembali merek mencerminkan merek – merek apa saja yang diingat oleh

responden setelah menyebutkan merek yang pertama kali disebut. Dari hasil

penelitian untuk semua responden menunjukan merek Esia mempunyai tingkat

yang paling tinggi yaitu 59%, Urutan kedua ditempati oleh merek smartfren

79%

13% 1% 7%

Flexi

Esia

Smartfren

Tidak tahu

58% 26%

2% 14% Flexi

Esia

SmartFren

Tidak tahu

66

sebanyak 14%, merek Flexi sebanyak 10%, selain provider CDMA sebesar 6%,

sedangkan sisanya sebesar 11% menyatakan tidak tahu. Sedangkan berdasarkan

responden non pengguna menunjukan merek Esia mempunyai tingkat yang paling

tinggi yaitu 34%, Urutan kedua ditempati oleh merek Flexi sebanyak 20%, merek

Smartfren sebanyak 20%, merek operator selain CDMA sebanyak 10% dan

sisanya sebesar 16% menyatakan tidak tahu. Peringkat ini menunjukan bahwa

TelkomFlexi memiliki persentasi yang rendah ini berarti TelkomFexi telah

disebutkan diawal sebagai Top of Mind dan posisi Esia memiliki persentasi paling

besar ini menunjukan bahwa esia merupakan pesaing yang paling kuat diantara

yang lainnya karena dari data ini dapat diindikasikan setelah TelkomFlexi merek

selanjutnya yang diingat adalah Esia. Data tersebut lebih jelas disajikan dalam

Gambar 22 dan Gambar 23

Gambar 22. Brand Recall of Brand Awareness (semua responden)

Gambar 23. Brand Recall of Brand Awareness (responden non pengguna)

Brand Recognition atau pengenalan brand awereness merupakan

pengukuran brand awereness resonden dimana kesadarannya diukur dengan

diberikan bantuan. Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui seberapa banyak

responden yang perlu diingatkan akan keberadaan merek TelkomFlexi. Dari 100

59% 14%

10%

6% 11%

Esia

Smartfren

Flexi

Selain provider CDMA

Tidak tahu

34%

20% 20%

10% 16% Esia

Flexi

Smartfren

Selain provider CDMA

Tidak tahu

67

orang responden diketahui hanya 11% yang perlu diingatkan mengenai merek

TelkomFlexi dan sisanya sebesar 89% sudah mengetahui merek ini tanpa

diingatkan. Sedangkan untuk non pengguna sebesar 22 % yang perlu diingatkan

sisanya 78% sudah mengetahui merek flexi tanpa diingatkan. Hal ini menunjukan

ingatan konsumen terhadap TelkomFlexi cukup baik. Data disajikan dalam

Gambar 24 dan Gambar 25.

Gambar 24. Brand recognition of Brand Awareness (semua responden)

Gambar 25. Brand recognition of Brand Awareness

(responden non-pengguna)

Peringkat terakhir dalam rangkaian brand awareness adalah unwarebrand,

adalah responden yang tidak mengetahui merek TelkomFlexi ketika sudah

diingatkan. Merek TelkomFlexi sangatlah bagus, karena dari 100 orang responden

yang terlibat dalam penelitian ini semuanya mengenal merek TelkomFlexi

walaupun ada beberapa responden yang harus diingakan, hal ini sangat baik untuk

TelkomFlexi karena jika orang sudah mengenal mereknya kemungkinan membeli

merek tersebut lebih besar dibandingkan dengan merek yang belum dikenal sama

sekali.

Selanjutnya adalah sumber informasi mengenai produk TelkomFlexi

Prabayar seperti terlihat pada Tabel 8.

89%

11%

Mengenal TelkomFlexitanpa diingatkan

Mengenal TelkomFlexidengan diingatkan

78%

22% Mengenal TelkomFlexitanpa diingatkan

Mengenal TelkomFlexidengan diingatkan

68

Tabel 8. Sumber informasi mengenai produk TelkomFlexi Prabayar.

No Sumber Informasi Total Persentase

1 Sosialisasi pihak Telkom 41 27

2 Iklan (Cetak/Elaktronik) 67 45

3 Brosur/Pamlet 17 11

4 Rekan Kerja/Teman/Keluarga 25 17

5 Lainnya 0 0

Sosialisasi pihak telkom yang dimaksud adalah sosialisasi yang diadakan

oleh pihak PT Telkom, baik dalam suatu acara khusus yang diselenggarakan oleh

Telkom, kegiatan-kegiatan lain di daerah kota atau kabupaten Bogor yang

disponsori oleh TelkomFlexi, maupun oleh karyawan Telkom secara langsung

disekitar kantor Telkom AP 3 Dramaga ataupun disekitar tempat tinggal

responden. Iklan yang dimaksud adalah iklan yang dipasang di media cetak

seperti koran atau majalah dan media elektronik seperti iklan di radio maupun

televisi, brosur/pamplet adalah selebaran yang setiap bulannya disebarkan oleh

TelkomFlexi melalui counter-counter HP yang berkerja sama maupun yang

disebar melalui Plasa Telkom AP 3 Dramaga untuk menginformasikan berbagai

hal baru mengenai TelkomFlexi ataupun produk lainnya. Berdasarkan jawaban

responden pada Tabel 8 diketahui bahwa hampir seluruh responden mengenal

TelkomFlexi melalui Iklan baik cetak ataupun elektronik. Selain itu responden

juga memperoleh informasi dari sosialisasi langsung yang diadakan oleh pihak

TelkomFlexi.

4.4.2. Asosiasi konsumen terhadap Jangkauan Wilayah TelkomFlexi

Prabayar.

Asosiasi konsumen terhadap jangkauan wilayah TelkomFlexi yang luas

dapat dilihat dari jawaban responden yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat

tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan

jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang

menyatakan jangkauan wilayah TelkomFlexi tidak luas dan responden yang

menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang

menyatakan jangkauan wilayah TelkomFlexi luas. Analisis ini dilakukan kepada

69

responden yang memutuskan membeli dan menggunakan TelkomFlexi prabayar

dengan tujuan untuk mengetahui secara lebih jelas brand image yang terbentuk

pada sisi pelanggan yang menggunakan TelkomFlexi Prabayar. Jawaban

responden dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Asosiasi konsumen terhadap jangkauan wilayah TelkomFlexi Prabayar.

No Jangkauan Wilayah TelkomFlexi Jumlah Persentasi

1 Luas 45 90

2 Tidak Luas 5 10

Total 50 100

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden menilai

jangkauan wilayah TelkomFlexi sebagai salah satu penyedia layanan

telekomunikasi berbasis CDMA yang beroprasi di daerah Area Pelayanan 3

Dramaga-Bogor pada khususnya dan area Kota Bogor pada umumnya adalah luas.

Hal ini ditunjukan oleh besarnya persentasi jawaban dari responden yang

menyatakan jangkauan wilayah TelkomFlexi adalah luas sebesar 90% dan sisanya

sebesar 10% dari pengguna menyatakan jangkauan wilayah TelkomFlexi tidak

luas.

Pada kenyataannya untuk wilayah operasi di area pelayanan Bogor

termasuk didalamnya area darmaga TelkomFlexi sudah memiliki jaringan pada

operasinya TelkomFlexi memiliki sekitar 143 BTS (Base Transceiver Station)

yang disebar untuk seluruh area Bogor. Sedangkan untuk operasi secara nasional,

jaringan TelkomFlexi sudah menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Mengingat

bahwa TelkomFlexi merupakan salah satu produk unggulan dari PT. Telkom

Indonesia, Tbk dimana jaringan telekomunikasinya telah mencapai seluruh

wilayah Indonesia. Namun sampai saat ini cakupan wilayah (coverage area) yang

mendapatkan kualitas terbaik masih belum merata untuk semua area wilayah

nasional. Hal ini di duga menjadi salah satu penyebab dari adanya respoden yang

menjawab tidak luas.

70

4.4.3. Asosiasi Konsumen terhadap Sinyal atau Jaringan TelkomFlexi

Prabayar yang Kuat.

Untuk pengukuran asosiasi sinyal atau jaringan yang kuat dilakukan

serupa dengan pengukuran sebelumnya. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel

10. Sinyal atau jaringan merupakan tanda yang menggambarkan tingkat kekuatan

koneksi yang dikirim oleh operator selular ke handphone. Kekuatan sinyal atau

jaringan dilihat dari tingkat kestabilan sinyal atau jaringan yang ditangkap,

dimana pada indikator handphone sinyal selalu penuh dan tidak naik turun

sehingga kelancaran komunikasi tetap terjaga.

Tabel 10. Asosiasi Konsumen terhadap kekuatan sinyal atau jaringan TelkomFlexi Prabayar.

Tabel 10 menunjukan bahwa sebesar 84% mengasosiasikan bahwa sinyal

atau jaringan TelkomFlexi Prabayar kuat. Sedangkan sisanya sebesar 16%

resonden mengasosiasikan bahwa sinyal atau jaringan TelkomFlexi tidak kuat, hal

ini terjadi berkaitan dengan pengalaman responden ketika menggunakan layanan

TelkomFlexi Prabayar seringkali mengalami kendala sinyal tiba – tiba hilang,

sehingga komunikasi terputus, ataupun sulit melakukan panggilan dari maupun ke

TelkomFlexi. Kondisi seperti ini tentu saja merugikan konsumen karena

kelancaran berkomunikasi menjadi terganggu.

4.4.4. Asosiasi konsumen terhadap Fitur dan Layanan TelkomFlexi

Prabayar.

Asosiasi konsumen terhadap Fitur dan Layanan TelkomFlexi Prabayar

dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen

terhadap fitur dan layanan yang disediakan oleh TelkomFlexi. Responden diminta

untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju,

tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban

No Kekuatan Sinyal atau Jaringan Jumlah Persentasi

1 Kuat 42 84

2 Tidak Kuat 8 16

Total 50 100

71

sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan

fitur dan layanan TelkomFlexi Prabayar tidak beragam dan responden yang

menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang

menyatakan fitur dan layanan TelkomFlexi beragam.

Fitur dan layanan yang disediakan oleh operator selular termasuk

TelkomFlexi Prabayar bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada konsumen

dalam penggunaannya. Fitur – fitur yang disediakan oleh TelkomFlexi Prabayar

sangat beragam seperti call forwarding, call hold, call waiting, voice

mailbox,voice sms, flexi voice chat dan lain sebagainya. Fitur dan layanan tersebut

hampir sama dengan yang disediakan oleh operator selular pada umumnya. Yang

membedakan adalah tersedianya layanan Flexi Millis, Flexi Ngroom dan Flexi

Combo yang membuat TelkomFlexi lebih flexibel.

Berdasarkan jawaban dari 50 reponden pengguna diperoleh sebesar 76%

responden menyatakan fitur dan layanan TelkomFlexi Prabayar beragam,

sedangkan sisanya sebesar 24% responden menyatakan layanan dan fitur

TelkomFlexi Prabayar tidak beragam, pelanggan yang menyatakan fitur dan

layanan flexi tidak beragam diduga karena pelanggan tidak mengetahui mengenai

informasi fitur – fitur dan layanan yang bisa dimanfaatkan dari TelkomFlexi

Prabayar. Untuk lebih jelasnya persentasi jawaban dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Asosiasi konsumen terhadap fitur dan layanan TelkomFlexi Prabayar

No Fitur dan layanan telkomFlexi Jumlah Persentasi

1 Beragam 38 76

2 Tidak beragam 12 24

Total 50 100

4.4.5. Asosiasi Konsumen terhadap Koneksi Internet TelkomFlexi Prabayar

Asosiasi konsumen terhadap koneksi internet TelkomFlexi Prabayar

dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen

terhadap koneksi internet yang disediakan oleh TelkomFlexi Prabayar. Responden

diminta untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak

setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan

72

jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang

menyatakan koneksi internet TelkomFlexi tidak cepat dan responden yang

menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang

menyatakan koneksi internet TelkomFlexi cepat.

Dari hasil penelitian diketahui mayoritas konsumen menjawab koneksi

internet TelkomFlexi Prabayar cepat sebesar 80% sisanya sebasar 20% menjawab

tidak cepat. Kecepatan Download untuk koneksi internet adalah 153 kbps/secon,

kecepatan tersebut jika dibandingkan dengan layanan yang diberikan oleh

operator lain memang cukup bersaing. Responden yang menjawab tidak cepat

diduga telah menggunakan layanan Flexi Prabayar hanya saja di daerah konsumen

tersebut ases internetnya kurang baik atau sering terputus dikarenakan topografi

daerah tersebut tidak menguntungkan yang menyebabkan konsumen tidak bisa

menikmati layaninternet secara maksimal, selain itu konsumen tersebut diduga

memiliki kebutuhan dan harapan kecepatan akses internet lebih tinggi dari yang

bisa diberikan oleh Flexi. Untuk lebih jelas asosiasi responden terhadap koneksi

internet disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Asosiasi konsumen terhadap koneksi internet TelkomFlexi Prabayar

No Koneksi Internet TelkomFlexi Jumlah Persentasi

1 Cepat 40 80

2 Tidak cepat 10 20

Total 50 100

Salah satu solusi yang diberikan oleh pihak PT Telkom untuk konsumen

yang membutuhank akses internet yang lebih cepat dari 153 Kbps bisa meng-

upgrade kartu Flexi Prabayarnya ke kartu Flexi EVDO dengan cara mendatangi

langsung kantor pelayanan salah satunya kantor Telkom AP 3 Darmaga. Disana

konsumen hanya dikenakan biaya upgrade sebesar Rp. 4400 karena ada

penggantian kartu tanpa merubah nomor Flexi, kecepatan yang dapat diakses max

3,1 Mbps atau 2,4 Mbps tergantung dari gadget yang dimiliki oleh konsumen dan

gedget tersebut harus dipastikan terlebih dahulu support layanan Evolution Data

Only (EVDO). Sampai dengan penelitian ini selesai memang belum semua area

73

bogor BTS nya support untk layanan EVDO namun dari 143 BTS yang tersedia

36 BTS sudah siap digunakan untuk EVDO termasuk BTS yang berda di area AP

3 Dramaga dan rencana ke depan target sampai akhir 2012 semua BTS area Bogor

sudah bisa melayani EVDO.

4.4.6. Asosiasi Komsumen terhadap Tarif Percakapan TelkomFlexi Prabayar

Asosiasi konsumen terhadap tarif percakapan TelkomFlexi Prabayar

dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen

terhadap tarif percakapan yang dikenakan TelkomFlexi. Responden diminta

untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju,

tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban

sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan

tarif percakapan TelkomFlexi Trendy mahal dan responden yang menjawab setuju

dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang menyatakan tarif

percakapan TelkomFlexi Prabayar murah

Dilihat pada Tabel 13 mayoritas jawaban dari 50 responden yang terpilih

yaitu sebanyak 98% responden menyatakan tarif percakapan telkomFlexi

Prabayar murah dan sisanya sebesar 2% responden menyatakan tarif percakapan

tersebut mahal.

Tabel 13. Asosiasi konsumen terhadap tarif percakapan TelkomFlexi Prabayar

No Tarif percakapan TelkomFlexi Jumlah Persentasi

1 Murah 49 98

2 Mahal 1 2

Total 100 100

Sampai saat penelitian ini dilakukan tarif percakapan panggilan lokal

TelkomFlexi Prabayar menggunakan tarif flat ke sesama Flexi yaitu sebesar Rp.

49,- per menit, sedangkan untuk tarif telepon ke telepon rumah dari Flexi sebesar

Rp. 273,- per menit selain itu tarif yang dikenakan untuk telepon ke FWA dan

selular Rp 364.- dan Rp. 709,-

Sedangkan untuk panggilan Interlokal (SLJJ) Tarif Time Unit TelkomFlexi

Prabayar untuk tarif sesama flexi dengan menggunakan kode ( 01017 + kode area

74

+ no Flexi ) berlaku flat sama dengan panggilan lokal yaitu Rp 49 per menit,

untuk panggilan ke telepon rumah Rp 682 per 30 detik, untuk panggilan ke FWA

Rp 900 per 30 detik dan untuk panggilan ke Seluler Rp 727 per 30 detik. Jika

dibandingkan dengan tarif operator lain, tarif percakapan TelkomFlexi cukup

kompetitif, lalu tarif TelkomFlexi Prabayar cenderung konstan atau tetap. Asosiasi

yang tertanam dibenak konsumen pun menjadi tidak berubah, telkomFlexi

Prabayar tetap diasosiasikan memiliki tarif yang lebih murah.

Namun ada sebagian kecil kosumen yang mengasosiasikan tarif

percakapan TelkomFlexi kedalam kategori mahal, hal ini diduga disebabkan oleh

perang tarif antar operator selular yang begitu sengit dewasa ini dimana hampir

setiap operator pesaing memberlakukan tarif per detik dengan berbagai bonus

yang dianggap lebih murah oleh konsumen.

4.4.7. Asosiasi Komsumen terhadap Tarif SMS TelkomFlexi Prabayar.

Asosiasi konsumen terhadap tarif SMS TelkomFlexi Prabayar dilakukan

dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen terhadap tarif

SMS yang dikenakan TelkomFlexi. Responden diminta untuk memilih jawaban

yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan

sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dan tidak

setuju dikategorikan responden yang menyatakan tarif SMS TelkomFlexi mahal

dan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai

responden yang menyatakan tarif SMS TelkomFlexi murah.

Tabel 14. Asosiasi konsumen terhadap tarif SMS TelkomFlexi Prabayar

No Tarif SMS TelkomFlexi Jumlah Persen

1 Murah 44 88

2 Mahal 6 12

Total 50 100

Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa dari 50 orang yang menggunakan

TelkomFlexi Prabayar mayoritas mengasosiasikan tarif SMS murah dengan nilai

sebesar 88% dan sisanya sebesar 12% mengasosiasikan tarif SMS nya mahal.

Jika dilihat dari tarif yang dikenakan TelkomFlexi Prabayar untuk semasa

Flexi dikenakan tarif Rp 91, ke operator lain Rp 150 dan tarif internasional Rp

75

455. Tarif ini cukup kompetitif dalam persaingan tarif sms dengan operator lain,

adapun yang menganggap tarif sms TelkomFlexi mahal itu cukup wajar dimana

operator lain sudah menyediakan layanan paket pulsa sms yang diperuntukan

untuk konsumen yang lebih suka melakukan transaksi sms dibandingkan

percakapan dan tarifnya pun menjadi lebih hemat dan sampai penelitian ini selesai

blum ada layanan paket sms dari TelkomFlexi yang bisa dinikmati oleh

pelanggannya. Untuk menjawab kebutuhan pelanggannya yang menyukai layanan

sms TelkomFlexi meluncurkan program berupa sms irit dengan mengirimkan sms

sebesar Rp 200,- pelanggan gratis sepuasnya sms, hanya saja program ini diduga

kurang diminati oleh pelanggan Flexi karena dianggap sedikit rumit karena

pelanggan harus melakukan registrasi terlebih dahulu dan jam penggunaan sesuai

dengan ketentuan dan hanya berlaku untuk sesama Flexi sehingga program ini

dianggap kurang simpel oleh pelanggan.

4.4.8. Asosiasi Konsumen terhadap Tarif Internet TelkomFlexi Prabayar.

Asosiasi konsumen terhadap tarif internet TelkomFlexi Prabayar dilakukan

dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen terhadap tarif

internet yang dikenakan TelkomFlexi. Responden diminta untuk memilih

jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju,

setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban sangat tidak

setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan tarif internet

TelkomFlexi mahal dan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju

dikategorikan sebagai responden yang menyatakan tarif internet TelkomFlexi

murah.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui pelanggan mayoritas menyatakan

bahwa tarif internet TelkomFlexi Prabayar adalah murah yaitu sebesar 90% dan

sisanya sebesar 10% menyatakan tarif internet mahal. Tabel 15 menunjukan

asosiasi konsumen terhadap tarif internet TelkomFlexi Prabayar.

Tabel 15. Asosiasi konsumen terhadap tarif internet TelkomFlexi Prabayar

No Tarif internet TelkomFlexi Jumlah Persentasi

1 Murah 45 90

2 Mahal 5 10

Total 50 100

76

Dari hasil tersebut wajar jika responden menyebut tarif internet

TelkomFlexi Prabayar murah karena jika dilihat dari tarif yang dikenakan untuk

akses internet cukup kompetitif jika dibandingkan dengan operator pesaing

lainnya. Untuk tarif yang diberlakukan dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Tarif internet TelkomFlexi Prabayar.

Flexi Unlimited Tarif (Rp) Masa Berlaku

Harian 2.500 1 hari

Mingguan 15.000 7 hari

Bulanan 50.000 30 hari

Dari tarif pad tabel 16 dapat dilihat bahwa tarif yang dikenakan untuk

akses internet cukup kompetitif ditambah lagi dengan layanan tanpa ada batasan

kuota sehingga dapat dipergunakan sepuasnya oleh konsumen selama

berlangganan yang lebih dikenal dengan layanan unlimited.

Untuk responden yang menyatakan tarif internet TelkomFlexi Prabayar

mahal diduga merupakan responden yang pernah menggunakan layanan internet

dari Flexi hanya saja tidak menggunakan paket layanan data unlimited tetapi

menggunadakan data volume base memang jika dilihat untuk tarif data volume

base cukup tinggi yaitu sebesar Rp. 5 per kilo bite.

4.4.9. Asosiasi Konsumen terhadap Variasi Harga Voucher Isi Ulang

TelkomFlexi Prabayar.

Asosiasi konsumen terhadap tarif internet TelkomFlexi Prabayar dilakukan

dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen terhadap

variasi harga voucher TelkomFlexi yang beragam. Responden diminta untuk

memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak

setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban sangat

tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan variasi

harga voucher TelkomFlexi Trendy dan tidak beragam dan responden yang

menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang

menyatakan variasi harga voucher TelkomFlexi beragam.

77

Tabel 17. Asosiasi konsumen terhadap variasi harga voucher TelkomFlexi Prabayar

No Variasi harga voucher TelkomFlexi Jumlah Persentasi

1 Beragam 49 98

2 Tidak beragam 1 2

Total 50 100

Pada tabel 17 dapat dilihat hasil penelitian mayoritas responden

menyatakan variasi harga voucher TelkomFlexi Prabayar adalah beragam dengan

nilai sebesar 98% dari total responden yang memberikan jawaban. Hal ini karena

memang TelkomFlexi memiliki beberapa varian harga voucher mulai dari nominal

Rp. 5000, Rp. 10.000, Rp. 25.000, Rp. 50.000, Rp. 100.000 dan nominal tertinggi

untuk voucher fisik senilai Rp. 150.000. Selain dalam bentuk voucher fisik

TelkomFlexi pun sudah hadir dalam bentuk voucher elektrik yang memberikan

benefit tambahan bagi para penggunanya.

Dengan adanya voucher elektrik sangat banyak memberikan benefit karena

tersedia dalam ragam pilihan voucher yang lebih beragam mulai dari Rp. 1000,

Rp. 5000, Rp. 10.000, Rp. 20.000, Rp. 25.000, Rp. 50.000, Rp. 100.000, Rp.

150.000, Rp. 200.000, Rp. 250.000, Rp. 300.000, Rp. 350.000, Rp. 400.000, Rp.

450.000, dan tertinggi Rp. 500.000.-

4.4.10. Asosiasi konsumen terhadap harga kartu perdana TelkomFlexi

Prabayar.

Asosiasi konsumen terhadap harga kartu perdana TelkomFlexi Prabayar

dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen

terhadap harga kartu perdana TelkomFlexi. Responden diminta untuk memilih

jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju,

setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban sangat tidak

setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan harga kartu

perdana TelkomFlexi mahal dan responden yang menjawab setuju dan sangat

setuju dikategorikan sebagai responden yang menyatakan harga kartu perdana

TelkomFlexi murah.

78

Dari hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan

harga katu perdana TelkomFlexi Prabayar murah yaitu sebesar 98% dan sisanya

menyatakan mahal sebesar 2%. Seperti terlihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Asosiasi konsumen terhadap harga kartu perdana TelkomFlexi Prabayar

No Harga katru perdana TelkomFlexi Jumlah Persentasi

1 Murah 49 98

2 Mahal 1 2

Total 50 100

Jika dilihat dari harga yang tersedia untuk kartu perdana TelkomFlexi

Prabayar ada berbagai pilihan seperti terlihat pada Gambar 22. Untuk kartu Flexi

Dahsyat dibandrol dengan harga Rp.10.000 dengan isi pulsa senilai Rp.5000

dengan berbagai bonus yang disediakan ini cukup menjadi indikator bahwa harga

kartu perdana Flexi cukup terjangkau terlebih lagi dengan diluncurkannya Flexi

irit dimana pelanggan bisa membeli harga perdana Flexi senilai Rp. 1.999 dengan

isi pulsa Rp. 2000 jika dibeli di counter diluar Plasa Telkom harganya bisanya

dinaikan menjadi Rp. 2.500 – 3000.- namun untuk sebagian besar pelanggan

harga tersebut masih dianggap wajar maka tidak heran jika sebagian besar

konsumen mengasosiasikan harga kartu perdana Flexi murah. Selain itu ada juga

kartu perdana Flexi Irit Internasional dibandrol dengan harga Rp.15.000 dengan

isi pulsa Rp. 10.000 dan satu lagi adalah kartu perdana fleximobile brodband

dengan harga Rp. 9000 dengan isi ulang Rp. 5000.

79

Gambar 26. Berbagai macam kartu perdana TelkomFlexi Prabayar

4.4.11. Asosiasi Konsumen terhadap Posel Pendukung TelkomFlexi Prabayar

Asosiasi konsumen terhadap ponsel pendukung TelkomFlexi Prabayar

dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen

terhadap ponsel pendukung TelkomFlexi. Responden diminta untuk memilih

jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju,

80

setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban sangat tidak

setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan ponsel

pendukung TelkomFlexi tidak bervariasi dan responden yang menjawab setuju

dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang menyatakan ponsel

pendukung TelkomFlexi bervarisi.

Dilihat dari hasil penelitian menunjukan bahwa sebesar 78% responden

menyatakan ponsel pendukung TelkomFlexi Prabayar adalah bervariasi dan

sisanya sebesar 22% menyatakan ponsel pendukung tidak bervariasi (Tabel 19).

Tabel 19. Asosiasi Konsumen terhadap ponsel pendukung TelkomFlexi Prabayar.

No Ponsel pendukung telkomFlexi Jumlah Persentasi

1 Bervariasi 39 78

2 Tidak bervariasi 11 22

Total 50 100

Dari hasil tersebut mayoritas responden menyatakan ponsel pendukung

telkomFlexi bervariasi ini disebabkan karena pihak TelkomFlexi selalu berusaha

menyedian ponsel-ponsel yang terkini dan dibutuhkan pelanggan seperti

diluncurkannya hp bundling berbasis android untuk pelanggan yang suka

menjelajah dunia maya dengan dukungan gadget yang terkini dan akses cepat dan

terdapat dalam beberapa tipe seperti terlihat pada gambar 27.

81

Gambar 27. Hp android budling dengan telkomFlexi

Selain itu ada juga hp FlexiChatting merupakan salah satu produk On

Device Portal (ODP) Flexi berupa aplikasi jejaring sosial dalam bentuk Instant

Messaging (IM) yang ditanam langsung dalam terminal BundlingFlexi. Aplikasi

FlexiChatting ini memungkinkan pelanggan Flexi untuk mengirimkan Instant

Messaging (IM) ke sesama pengguna Flexi dengan identitas unik berupa nomor

82

Flexi masing-masing pelanggan.

Selain itu ada juga Flexi gaul cerdas merupakan sebuah aplikasi tambahan

yang ada pada handset bundling flexi yang berisi layanan informasi tentang dunia

sekolah, kegiatan belajar-mengajar, bimbingan belajar dan kreativitas para siswa.

Fungsi utama sebagai Informasi kegiatan belajar-mengajar tepat guna, tepat

sasaran, dan tepat waktu, dalam satu genggaman sebagai upaya memberikan

kemudahan dan kepraktisan. Seperti terlihat pada gambar 28.

Gambar 28. Hp bundling Flexi Gaul Cerdas

Serta masih banyak hp bundling flexi lainnya seperti Flexi Kompas,Flexi

Muslim,Flexi Bali Pos, Flexi SPSI, Flexi Musik, Flexi Portal, Flexi Ti Phone dan

Flexi Kids yang diperuntukan untuk masing – masing konsumen sesuai dengan

kebutuhannya, maka wajar jika mayoritas responden menyatakan bahwa ponsel

pendukung TelkomFlexi bervariasi walaupun masih ada yang mengasosiasikan

bahwa ponsel pendukung TelkomFlexi tidak bervariasi ini diduga karena ada

beberapa pelanggan yang menginginkan ponsel yang belum bisa dipenuhi oleh

telkomFlexi contoh seperti hp Bundling Blackberry yang sampai penelitian ini

83

selesai masih blum ada hp bundling Flexi untuk smartphone satu ini.

4.4.12. Asosiasi Konsumen terhadap Kemudahan dalam Mendapatkan Kartu

Perdana dan Voucher Isi Ulang TelkomFlexi Prabayar.

Asosiasi konsumen terhadap kemudahan dalam mendapatkan kartu

perdana dan voucher isi ulang TelkomFlexi Prabayar dilakukan dengan

memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen terhadap kemudahan

dalam mendapatkan kartu perdana dan voucher isi ulang TelkomFlexi Prabayar.

Responden diminta untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu

sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang

memberikan jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden

yang menyatakan kemudahan dalam mendapatkan kartu perdanan dan voucher isi

ulang TelkomFlexi Prabayar sulit dan responden yang menjawab setuju dan sangat

setuju dikategorikan sebagai responden yang menyatakan kemudahan dalam

mendapatkan kartu perdana dan voucher isi ulang TelkomFlexi Prabayar adalah

mudah. Tabel 20 menujukan asosiasi responden terhadap kemudahan dalam

mendapatkan kartu perdanan dan voucher isi ulang TelkomFlexi Prabayar.

Tabel 20. Asosiasi konsumen terhadap kemudahan dalam mendapatkan kartu perdana dan voucher isi ulang TelkomFlexi Prabayar

No Kemudahan mendapatkan KP

dan voucher isi ulang

Jumlah Persentasi

1 Mudah 45 90

2 Sulit 5 10

Total 50 100

Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

menjawab mudah dalam mendapatkan kartu perdanan dan voucher isi ulang

TelkomFlexi Prabayar sebesar 90%. Hal ini berarti konsumen memiliki asosiasi

bahwa kartu perdanan dan voucher isi ulang banyak tersedia di pasaran seperti di

counter-counter, toko-toko penyedia kartu perdana dan voucher atau pun dikantor

Telkom AP 3 darmaga sendiri. Keadaan dilapangan menunjukan bahwa untuk area

darmaga sekitarnya untuk kartu perdana dan voucher isi ulang memang mudah

didapatkan disetiap counter atau toko yang menjual pulsa. Meskipun jumlahnya

84

tidak sebanyak operator selular lainnya terutama yang berbasis GSM, namun

hampir disemua counter pulsa menyediakan kartu perdana dan voucher isi ulang

Flexi.

4.4.13. Asosiasi Konsumen terhadap Bonus dan Hadiah yang diberikan

TelkomFlexi Prabayar.

Asosiasi konsumen terhadap bonus dan hadiah TelkomFlexi Prabayar

dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen

terhadap bonus dan hadiah yang diberikan TelkomFlexi Prabayar. Responden

diminta untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak

setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan

jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang

menyatakan bonus dan hadiah yang diberikan TelkomFlexi Prabayar tidak

beragam dan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan

sebagai responden yang menyatakan bonus dan hadiah yang diberikan

TelkomFlexi Prabayar beragam.

Bonus dan hadiah merupakan salah satu alat pemasaran yang digunakan

hampir oleh semua operator selular yang ada di Indonesia untuk menarik minat

dan perhatian konsumen begitu pula dengan TelkomFlexi Prabayar memberikan

bonus dan hadiah sebagai salah satu cara untuk meraih pangsa pasar dan bersaing

dengan operator selular yang lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebesar 44% menyatakan

bahwa bonus dan hadiah yang diberikan oleh TelkomFlexi Prabayar beragam dan

sebagian besar lainnya yaitu sebesar 56% menyatakan bahwa bonus dan hadiah

yang diberikan TelkomFlexi Prabayar tidak beragam. Asosiasi tersebut dapat

dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Asosiasi konsumen terhadap bonus dan hadiah TelkomFlexi Prabayar

No Bonus dan hadiah yang

diberikan

Jumlah Persentasi

1 Beragam 22 44

2 Tidak beragam 28 56

Total 50 100

85

Jumlah responden yang menjawab bonus dan hadiah telkomFlexi Prabayar

tidak beragam diduga dengan berakhirnya bonus bebas bicara setelah percakapan

2 menit ke Telkomsel, Telpon Rumah dan sesama telkomFlexi untuk area

JABODETABEK pada bulan Januari 2012 lalu sehingga pelanggan TelkomFlexi

yang berada di area tersebut termasuk darmaga didalamnya sudah tidak mendapat

bonus tersebut, selain itu tidak berlakunya bonus nelpon irit Rp. 2000.- dengan

registrasi sebesar tersebut dapat nelpon seharian ke nomor Telkomsel, Ceria dan

sesama Flexi untuk beberapa area termasuk area Bogor dimana bonus tersebut

hanya berlaku untuk area seperti Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku

dan Papua. Hal ini lah yang kemudian diduga menyebabkan konsumen di daerah

darmaga mengasosiasikan bahwa bonus dan hadiah tidak beragam.

Untuk responden yang menyatakan bonus dan hadiah telkomFlexi

beragam diduga konsumen ini merasa cukup dengan bonus yang diberikan berupa

sms irit dimana hanya mendaptar sebesar Rp 200 dapat melakukan sms seharian

dan juga dengan adanya bonus Weekend Top Up, dimana konsumen akan

mendapatkan bonus 50% isi pulsa jika melakukan isi ulang pada hari libur

nasional atau sabtu dan minggu.

4.4.14. Asosiasi Konsumen terhadap Promo (Iklan) TelkomFlexi Prabayar.

Asosiasi konsumen terhadap daya tarik promo (iklan) TelkomFlexi

Prabayar dilakukan dengan meminta responden untuk menilai iklan yang

ditampilkan baik di melalui media cetak ataupun media elektronik sesuai dengan

pengetahuan responden. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Asosiasi konsumen terhadap promo (iklan) TelkomFlexi Prabayar

No Promo (iklan) TelkomFelxi Jumlah Persentasi

1 Menarik 43 86

2 Tidak menarik 7 14

Total 50 100

Dari Tabel 22 tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

menyatakan bahwa promo (iklan) TelkomFlexi Prabayar menarik dengan

persentasi sebesar 86% dan 14% menyatakan tidak menarik.

86

Jika dilihat dari promo (iklan) yang ditayangkan dimedia elektronik

dimana pada saat penelitian dilaksanakan TelkomFlexi menggunakan artis 7icon

sebagai icon promo dengan menggunakan lagu andalan yang liriknya diganti oleh

tagline Flexi yang pada saat itu sedang digandrungi oleh masyarakat. Maka wajar

bila sebagian besar responden menyatakan promo (iklan) TelkomFlexi menarik.

Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh Durianto,dkk (2004) bahwa orang

terkenal/khalayak dapat menjadi acuan brand asosiation dimana mengaitkan

orang terkenal atau artis dengan sebuah merek dapat mentransfer asosiasi kuat

yang dimiliki oleh artis tersebut ke merek yang bersangkutan.

4.4.15. Asosisi Konsumen terhadap Flexibilitas Penggunaan Telkom Flexi

Prabayar diberbagai Wilayah (Kode Area).

Asosiasi konsumen terhadap Flexibilitas Penggunaan TelkomFlexi

Prabayar diberbagai wilayah dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang

bagaimana kesan konsumen terhadap Flexibilitas penggunaan TelkomFlexi.

Responden diminta untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu

sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang

memberikan jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden

yang menyatakan penggunaan TelkomFlexi Trendy tidak flexibel diberbagai

wilayah dan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan

sebagai responden yang menyatakan penggunaan TelkomFlexi Trendy flexibel

dibeberapa daerah.

Tabel 23. Asosiasi konsumen terhadap flexibilitas penggunaan TelkomFlexi Prabayar diberbagai wilayah.

No Flexibilitas penggunaan

TelkomFlexi

Jumlah Persentasi

1 Flexibel 44 88

2 Tidak Flexibel 6 12

Total 50 100

Indikator dari flexibilitas penggunaan telkomFlexi diberbagai wilayah

adalah tingkat keberhasilan penggunaan fasilitas Flexi Combo oleh pengguna,

maupun kelancaran kelancaran komunikasi antar penggunan dan non pengguna

87

ketika berada diluar wilayah (diluar kode area).

Berdasarkan hasil penelitian yang terangkum dalam Tabel 23 dapat dilihat

bahwa mayoritas resonden menyatakan penggunaan TelkomFlexi Prabayar

diberbagai wilayah adalah flexibel dengan nilai sebesar 88% dan sisanya

mengasosiasikan bahwa penggunaan Flexi diberbagai wilayah tidak flexibel yaitu

sebesar 12%.

Hal ini wajar karena layanan combo saat ini sudah bisa diakses dikota

tujuan apabila konsumen lupa belum melakukan combo pada saat akan pergi ke

luar kota aktifasi layanan combo kini bisa dilakukan dikota tujuan saat tiba dikota

tersebut, konsumen cukup melakukan panggilan ke #777 maka secara otomatis

akan aktif nomor sewa untuk kode area wilayah tersebut dan nomor asli masih

dapat dihubungi atau bisa juga dengan mengirimkan sms dengan isi “on (spasi)

kota tujuan”.

Sedangkan sisanya sebesar 12% yang menyatakan tidak flexibel ini diduga

karena pengalaman konsumen yang melakukan layanan combo sesuai ketentuan

namun tidak berhasil atau gagal dan sehingga tidak bisa digunakan di wilayah

tertentu ini menjadikan konsumen mengasosiasikan bahwa layanan telkomFlexi

tidak flexibel. Mengenai masalah tersebut pihak Telkom Flexi memberikan solusi

lain apabila sudah melakukan layanan combo dan masih gagal, konsumen bisa

mengadukannya melalui layanan Call Center telkom Flexi di 147 layanan ini 24

jam, disana pelanggan akan dibantu untuk aktifasi atau jika sempat konsumen

dapat mengunjungi Plasa Telkom terdekat.

4.4.16. Asosiasi Konsumen terhadap Pusat Pelayanan TelkomFlexi Prabayar.

Responden diminta untuk menilai pusat pelayan TelkomFlexi yang sudah

ada saat ini apakan mudah untuk ditemui sepengetahua konsumen. Dari hasil

penelitian diketahui hasil seperti pada Tabel 24.

Tabel 24. Asosisi konsumen terhadap pusat pelayanan TelkomFlexi Prabayar.

No Pusat pelayanan TelkomFlexi Jumlah Persentasi

1 Mudah ditemui 47 94

2 Sulit ditemui 3 6

Total 50 100

88

Berdasarkan tabel 24 terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan

asosiasi pusat layanan TelkomFlexi Prabayar mudah untuk ditemui dengan

persentasi sebesar 94% dan sisanya sebesar 6% menyatakan bahwa asosiasi pusat

layanan sulit untuk ditemui.

Pusat pelayanan TelkomFlexi di kota Bogor tersebar cukup banyak, salah

satunya adalah Plasa Telkom yang terdiri dari 5 tempat yaitu Plasa Padjajaran,

Plasa Dramaga, Plasa Cisarua, Plasa Parung dan Plasa Cibinong yang ditujukan

untuk melayani kosumen di area tersebut. Selain itu per Januari 2011 terdapat

1284 outlet TelkomFlexi yang dapat dijumpai diseluruh area Bogor, ini menjadi

landasan bagi para responden untuk menyatakan bahwa pusat pelayanan mudah

untuk dijumpai.

Namun ada 6% responden yang menyatakan pusat pelayanan sulit

ditemui, diduga ini adalah konsumen yang berasal dari wilayah yang cukup jauh

dari pusat pelayanan seperti daerah tapos, jasinga, cikampak dan lainnya dimana

masih sedikit dijumpai tempat pelayanan untuk Flexi.

4.4.17. Asosiasi Konsumen terhadap Customer Service TelkomFlexi Prabayar.

Asosiasi konsumen terhadap customer service TelkomFlexi Prabayar

dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen

terhadap customer service TelkomFlexi Prabayar. Responden diminta untuk

memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak

setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban sangat

tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan customer

service TelkomFlexi Prabayar tidak responsive dan responden yang menjawab

setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang menyatakan

customer service TelkomFlexi Prabayar responsive.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebesar 94% responden menyatakan

bahwa customer service TelkomFlexi responsive dan sisanya sebesar 6%

menyatakan customer service tidak responsive. Hasil penelitian tersebut disajikan

pada Tabel 25.

89

Tabel 25. Asosiasi konsumen terhadap customer service TelkomFlexi Prabayar

No Customer service TelkomFlexi Jumlah Persentasi

1 Responsive 47 94

2 Tidak responsive 3 6

Total 50 100

Dari hasil tersebut mayoritas resonden mengasosiasikan bahwa customer

service TelkomFlexi responsive ini menunjukan bahwa pelayanan dari customer

service sudah baik dalam mengetahui dan menggali kebutuhan konsumennya ini

menjadi penting karena customer service merupakan garda terdepan yang

berhubungan langsung dengan konsumen yang akan mewakili perusahaan.

Namun ada 6% yang menyatakan tidak responsive ini diduga karena pelanggan

terlalu lama menunggu antrian untuk dilayani atau terjadi kesalahan komunikasi

antara konsumen dan customer service sehingga agak telalu lama dalam

memahami apa yang diinginkan oleh konsumen.

Berdasarkan asosiasi-asosiasi yang diperoleh tersebut dapat diperoleh

serangkaian asosiasi yang membentuk brand image TelkomFlexi Prabyar. Asosiasi

tersebut dapat terangkum dalam diagram jaring laba-laba pada gambar 29.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan brand

image TelkomFlexi adalah baik, kecuali untuk asosiasi terhadap bonus dan hadiah,

dimana mayoritas lebih dari 50% responden menyatakan asosiasi bonus dan

hadiah yang diberikan TelkomFlexi Prabayar sedikit

Brand image TelkomFlexi Prabayar di benak konsumen AP 3 darmaga

dibentuk oleh asosiasi-asosiasi sebagai berikut harga kartu perdana murah, variasi

harga voucher beragam, tarif percakapan murah, customer servive yang

responsive, pusat pelayanan mudah ditemui serta bonus dan hadiah sedikit.

90

Gambar 29. Brand Image TelkomFlexi Prabayar

4.4.18. Analisis Brand Image TelkomFlexi Prabayar dengan Uji Cochran.

Pengujian Cochran digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal

yang mengandung informasi dalam bentuk terpisah dua (dikotom), dengan

menyatakan informasi “ya” diberikan nilai 1 dan informasi “tidak” diberikan nilai

0. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui asosiasi-asosiasi mana yang

signifikan membentuk brand image TelkomFlexi Prabayar. Dalam analisis ini

ditentukan hipotesi pengujian dimana Ho adalah kemungkinan jawaban “ya”

adalah sama untuk semua variabel (asosiasi) dan Ha adalah kemungkinan jawaban

“ya” adalah berbeda untuk setiap varibel (asosiasi).

Asosiasi konsumen terhadap setiap asosiasi TelkomFlexi Prabayar

dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen

terhadap asosiasi tersebut. Responden diminta untuk memilih jawaban yang terdiri

dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju.

Responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju

dikategorikan responden yang tidak setuju terhadap asosiasi tersebut dan

diberikan nilai 0 sedangkan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju

dikategorikan sebagai responden yang menyatakan setuju terhadap asosiasi

tersebut dan diberikan nilai 1.

Jangkauan Wilayah 9084 Sinyal/Jaringan

76 Fitur & Layanan

80 Koneksi Internet

98 Tarif Percakapan

88 Tarif Sms

90 Tarif Internet

Variasi Harga Voucher 98Harga Kartu Perdana 98

Ponsel Pendukung 78

Kemudahan mendapatkanKP & VCR 90

Bonus & Hadiah 44

Promo ( Iklan ) 86

Flexibel 88

Pusat Pelayanan 94

Customer Service 94

Brand Image TelkomFlexi Prabayar

91

Dari hasil penelitian terhadap 100 responden dengan menggunakan uji

cochran ini, dengan melakukan pengujian untuk semua asosiasi didapat nilai

Qhitung sebesar 121,184 sedangkan nilai X2 (0,05,15) adalah 24,995 dengan hasil

ini Qhitung > X2 maka belum cukup bukti untuk menerima Ho yang berarti tidak

semua asosiasi yang di uji saling berhubungan membentuk brand image dari

TelkomFlexi Prabayar. Oleh sebab itu untuk mengetahui asosiasi mana saja yang

masuk dan tidak masuk dalam asosiasi penyusun brand image dilakukan tahap

selanjutnya dengan menghilangkan asosiasi yang memiliki nilai terkecil dari

keseluruhan asosiasi dan lakukan pengujian yang sama seperti pada tahap satu,

tahap menghilangkan asosiasi dilakukan sampai didapatkan nilai Qhitung < X2

sehingga ho bisa diterima yang menandakan bahwa semua asosiasi yang diuji

merupakan penyusun dari terbentuknya brand image telkomFlexi Prabayar.

Asosiasi yang dihilangkan pertama kali adalah bonus dan hadiah beragam

didapat nilai Qhitung sebesar 42, 927 sedangkan nilai X2 (0,05,14) adalah 23,684

terlihat Qhitung > X2 maka Ho ditolak dan lanjutkan tahap berikutnya dengan

menghilangkan asosiasi yang memiliki nilai terkecil lakukan hal ini secara terus

menerus sampai diperoleh nilai Qhitung < X2 hasil perhitungan dapat dilihat pada

Tabel 26.

Tabel 26. Hasil Pengujian Cochran terhadap asosiasi – asosiasi dari TelkomFlexi Prabayar.

No Asosiasi yang dihilangkan Qhitung X2 (α,v) Ket

1 - 121,184 24,995 Qhitung > X2

2 Bonus & hadiah beragam 42,927 23,684 Qhitung > X2

3 Posel pendukung bervariasi

Fitur & layanan beragam

26, 750 21,026 Qhitung > X2

4 Koneksi internet cepat 19, 887 19,675 Qhitung > X2

5 Sinyal/jaringan luas 16,348 18,307 Qhitung < X2

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa pengujian dihentikan pada tahap

5 karena nilai Qhitung sebesar 16,348 dan nilai X2 (0,05,10) sebesar 18,307 berarti

Qhitung < X2 maka sudah cukup bukti untuk menerima Ho. Dimana brand image

TelkomFlexi terbentuk dari asosiasi-asosiasi sisa yang belum diuji dan asosiasi

92

terakhir yang diuji. Dapat disimpulkan bahwa produk TelkomFlexi Prabayar

memiliki brand image yang didalamnya terkandung asosiasi (1) harga kartu

perdana murah, (2) variasi harga voucher isi ulang beragam, (3) tarif percakapan

yang murah dan (4) customer service yang responsive, (5) pusat pelayanan mudah

ditemui, (6) mudah dalam mendapatkan kartu perdana dan voucher, (7) Jangkauan

wilayah luas, (8) tarif internet murah, (9) tarif sms murah, (10) flexibel diberbagai

wilayah, (11) promo (iklan) menarik, dan (12) sinyal atau jaringan kuat.

Dilihat dari hasil tersebut menandakan bahwa TelkomFlexi berhasil dalam

membentuk brand image dimasyarakat sesuai dengan keinginan perusahaan yang

tercermin dari logo dan tagline nya yang baru yaitu menciptakan suatu layanan

yang ramah, jujur, flexibel dan transfaran serta menciptakan layanan FWA yang

hemat dan terjangkau untuk semua konsumennya.

4.5. Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian TelkomFlexi

Prabayar.

Pada bagian ini penelitian menggunakan metode regresi logistik yang

bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh karakteristik responden dan

variabel-variabel penyusun brand image TelkomFlexi Prabayar terhadap

keputusan pembelian TelkomFlexi Prabayar. Model Regresi logistik karena

mendeskripsikan hubungan antara peubah respon yang memiliki dua kategori,

yaitu membeli dan menggunakan TelkomFlexi Prabayar (1) dan tidak membeli

dan tidak menggunakan telkomFlexi Prabayar (0) dengan satu atau lebih peubah

penjelas berskala kategori atau interval.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelanggan PT.TELKOM AP 3

Dramaga yang diwakili oleh 100 orang pelanggan yang bersedia menjadi

responden, 50 orang memutuskan untuk membeli dan menggunakan Telkomflexi

Prabayar dan 50 orang sisanya memutuskan untuk tidak membeli dan tidak

menggunakan TelkomFlexi Prabayar. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa

pelanggan yang menjadi responden tidak hanya menggunakan satu operator

sebagai alat komunikasinya tetapi ada beberapa pelanggan yang menggunakan

dua bahkan tiga operator sekaligus. Untuk pelanggan yang memutuskan membeli

dan menggunakan TelkomFlexi Prabayar selain menggunakan TelkomFlexi

Prabayar ada juga operator lain yang digunakan seperti terlihat dalam tabel 27.

93

Begitu juga untuk responden yang memutuskan untuk tidak membeli TelkomFlexi

Prabayar ada yang menggunakan lebih dari satu operator sellular seperti terlihat

pada tabel 28.

Tabel 27. Operator lain yang digunakan oleh responden yang memutuskan membeli dan menggunakan TelkomFlexi Prabayar.

No Operator Jumlah Persentasi

1 M3 20 40

2 Simpati 10 20

3 Mentari 4 8

4 XL 4 8

5 AS 2 4

6 Hallo 1 2

7 Hanya menggunakan TelkomFlexi 9 18

Total 50 100

Tabel 28. Operator lain yang digunakan oleh responden yang memutuskan tidak membeli dan tidak menggunakan TelkomFlexi Prabayar.

No Operator Jumlah Persentasi

1 M3 20 30

2 Simpati 13 19,4

3 Mentari 5 7,4

4 XL 5 7,4

5 AS 4 5,9

6 Esia 8 12

7 3 5 7,4

8 Smartfren 4 5,9

9 Tidak menjawab 3 4,6

Total 67 100

Hal ini menunjukan bahwa pelanggan memilki kebutuhan yang sangat

besar terhadap telekomunikasi dan TelkomFlexi memiliki potensi yang besar

94

untuk memasuki pangsa pasar yang belum menggunakan TelkomFlexi Prabayar

walaupun pelanggan tersebut sudah menggunakan layanan dari operator lainnya.

Terdapat beberapa variabel bebas yang diduga berpengaruh terhadap

keputusan pembelian TelkomFlexi Prabayar yang digunakan pada penelitian ini,

yaitu usia, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan serta variabel asosiasi penyusun

brand image TelkomFlexi prabayar yang terdiri dari jangkauan wilayah yang luas,

sinyal atau jaringan yang kuat, fitur dan layanan beragam, koneksi internet cepat,

tarif percakapan murah, tarif sms murah, tarif internet murah, variasi harga

voucher isi ulang beragam, harga kartu perdana murah, ponsel pendukung

bervariasi, mudah dalam mendapatkan kartu perdana dan voucher isi ulang, bonus

dan hadiah beragam, promo (iklan) menarik, flexibel digunakan diberbagai

wilayah, pusat pelayanan mudah ditemui dan customer service yang responsive.

Berdasarkan hasil penelitian dengan mengunakan regresi logistik diketahui

bahwa nilai statistik uji chi-square senilai 91,892 dengan signifikasi 0,000 < 0,05.

Hal ini menunjukan bahwa model tersebut signifikan, dan dapat disimpulkan dari

hasil tersebut paling sedikit terdapat satu variabel yang berpengaruh terhadap

keputusan pembelian, atau terdapat satu koefisien yang tidak sama dengan nol.

Untuk model logit, Uji Negelkerke R Square merupakan uji yang digunakan

untuk mengetahui kemampuan suatu variabel independentnya dalam menjelaskan

variabel dependentnya. Dalam hal ini kemampuan suatu variabel independentnya

dalam menjelaskan variabel dependentnya adalah 80,10 %, hasil Uji Hosmer dan

Lemeshow adalah menguji tingkat signifikansi suatu model berdasarkan hasil

penelitian tingkat signifikansinya adalah sebesar 0,000 sehingga dapat

diintepretasikan bahwa model ini signifikan pada taraf nyata 5%.

Selanjutnya adalah pengujian terhadap variabel apa saja yang

mempengaruhi keputusan pembelian TelkomFlexi prabayar, variabel dikatakan

mempengaruhi dependennya adalah variabel yang signifikan, dimana suatu

variabel dapat dikatakan signifikan ketika variabel tersebut memiliki nilai

signifikansi kurang dari 0,05 yang dapat dilihat pada lampiran 3. Dari hasil

analisis logit dari 20 variabel yang diuji, terdapat 3 variabel yang berpengaruh

nyata terhadap keputusan pembelian simcard TelkomFlexi yaitu usia (3), Tarif

percakapan murah dan promo (iklan) menarik. Sedangkan 17 variabel lainnya

95

secara statistik tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian simcard

TelkomFlexi pada taraf nyata 5 %. Dari hasil analisis logit yang terdapat dalam

lampiran 3 dan dirangkum dalam tabel 29.

Tabel 29. Tabel koefisien yang berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian TelkomFlexi Prabyar B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Usia(3) 14.596 5.475 7.108 1 .008 2.182E6 X5 4.113 2.071 3.943 1 .047 61.120 X13 -4.281 1.972 4.713 1 .030 .014

selanjutnya dilakukan Model dugaan logit sebagai berikut

log

−ππ

ˆ1ˆ = 14,596 usia(3) + 4,113 Tarif percakapan murah - 4,281 Promo

(iklan) menarik

Dari hasil analisis logit menunjukan bahwa Usia(3) memilki nilai p-value

atau signifikansi sebesar 0,008 < 0,05 maka Ho ditolak, artinya variabel usia(3)

berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian TelkomFlexi prabayar, dengan

nilai koefisien sebesar 14,596 yang menunjukan bahwa ada hubungan positif

antara usia dan keputusan pembelian. Usia (3) adalah usia pada rentang 41-45

tahun.

Hasil tersebut sejalan dengan yang diutarakan oleh Engel, et.al (1994)

proses keputusan pembelian dibentuk oleh tiga faktor yaitu pengruh lingkungan,

perbedaan individu dan pengaruh psikologis. Sedangkan kotler (2005) membagi

faktor-faktor tersebut dalam kategori budaya, sosial, pribadi dan psikologis.

Faktor perbedaan individu ataupun pribadi dapat dijabarkan sebagai karakteristik

pribadi individu yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Karakteristik

pribadi tersebut salah satunya adalah usia.

Konsumen pada rentang usia 41-45 tahun adalah konsumen yang sudah

sepenuhnya mandiri baik dari segi ekonomi, pribadi, kehidupan sosial maupun

dalam mengambil keputusan pembelian. Hal ini berhubungan erat dengan tingkat

kepercayaan, pengetahuan, selera serta kesadaran nilai pembelian suatu produk

atau jasa. Dalam hal ini berarti konsumen cenderung lebih memperhatikan

kualitas produk tersebut, sudah mantap dengan keputusan pilihan yang akan

96

digunakan berbeda dengan usia remaja rentang 15-20 tahun yang masih mencari

yang sesuai dengan jati dirinya. Telkomflexi prabayar sebagai salah satu produk

PT.Telkom, Tbk diposisikan sebagai produk berkualitas sehingga semakin

bertambah usia seseorang, kecenderungan untuk membeli TelkomFlexi prabayar

semakin besar. Selain itu rentang usia 41-45 tahun diduga lebih memilih operator

yang mudah digunakan, simpel dan nyaman. Oleh karena itu konsumen akan

mencari operator selular sesuai dengan kebutuhannya, TelkomFlexi yang

memposisikan diri sebagai operator yang flexibel, tarif irit, dan ramah akan

menjadi produk yang dipertimbangkan oleh konsumen untuk digunakan, sebab

dalam penggunaannya TelkomFlexi memberikan layanan yang mudah digunakan

dengan tarif percakapan simpel dan irit, dimana TelkomFlexi Prabayar

mengenakan tarif percakapan flat Rp 45,- per menitnya dimulai dari awal

percakapan. Selain itu TelkomFlexi menawarkan tarif percakapan yang lebih

hemat untuk melakukan percakapan ke telepon rumah dibandingkan operator lain

yaitu sebesar Rp 273,- per menit yang diduga menjadi salah satu faktor rentang

usia 41- 45 tahun memilih TelkomFlexi sebagai alat komunikasinya dikarenakan

rentang usia tersebut memiliki relasi bisnis dikantor yang cukup banyak.

Variabel penyusun brand image yang berpengaruh secara nyata terhadap

keputusan pembelian adalah asosiasi tarif percakapan murah dan promo (iklan)

menarik. Tarif percakapan murah memiliki nilai signifikansi sebesar 0,047 < 0,05

maka Ho ditolak, artinya pengaruh tarif pecakapan murah nyata terhadap

keputusan pembelian, dengan nilai koefisien positif sebesar 4,113 dimana semakin

setuju sesorang terhadap tarif percakapan murah, maka kemungkinan Y=1

semakin besar atau dapat diinterpretasikan intensitas untuk membeli produk

tersebut lebih besar.

Variabel tarif percakapan murah terbukti nyata secara statistik, ini

menguatkan jawaban responden sebelumnya pada variabel penyusun brand image

yang dilakukan secara deskriptif dan uji cochran bahwa sebagian besar responden

menjadikan faktor tarif percakapan murah sebagai salah satu faktor yang

menyusun brand image TelkomFlexi prabayar. Dan sejalan dengan teori yang

diutarakan oleh Aaker (1997) yang menyatakan bahwa salah satu asosiasi yang

berhubungan dengan suatu merek adalah harga relatif. Dimana konsumen akan

97

memilih produk dengan membandingkan biaya yang dikeluarkan dengan benefit

yang diperoleh. Sampai saat penelitian ini dilakukan tarif percakapan panggilan

lokal TelkomFlexi Prabayar menggunakan tarif flat ke sesama Flexi yaitu sebesar

Rp. 49,- per menit yang berlaku untuk semua area di seluruh nusantara dengan

menggunakan kode 01017 + kode wilayah + nomor tujuan sedangkan untuk tarif

telepon ke telepon rumah dari Flexi sebesar Rp. 273,- per menit selain itu tarif

yang dikenakan untuk telepon ke FWA dan selular Rp 364.- per menit sehingga

konsumen dapat melakukan panggilan dari ponsel tanpa khawatir tagihan akan

membengkak dan dengan aturan yang mudah dimana semua tarif tersebut

diberlakukan dari awal percakapan tanpa ada syarat tertentu.

Selanjutnya variabel penyusun brand image yang nyata mempengaruhi

keputusan pembelian adalah promo iklan menarik dengan nilai signifikansi

sebesar 0,030 < 0,05 maka Ho ditolak, artinya promo (iklan) menarik berpengaruh

nyata terhadap keputusan pembelian, hal ini sejalan dengan yang diutarakan oleh

Engel,et al (1994) bahwa proses keputusan pembelian terdiri 3 faktor yaitu

pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan faktor psikologis. Iklan merupakan

salah satu stimulus yang dapat digunakan untuk mempengaruhi faktor psikologis

konsumen atau calon konsumen, dimana dengan adanya stimulus berupa iklan

akan menjadi dasar konsumen dalam pengolahan informasi yang diterima dan

selanjutnya akan diolah oleh konsumen sehingga secara umum semakin menarik

promo (iklan) yang disuguhkan kepada konsumen maka akan semakin

merangsang konsumen untuk menerima stimulus tersebut untuk diolah menjadi

informasi.

Dari hasil perhitungan logit untuk variabel promo (iklan) menarik

memiliki nilai koefisiensi negatif sebesar (-) 4,281 nilai tersebut menunjukan

kemungkinan Y=1 lebih kecil atau bersifat negatif. Dimana promo (iklan) menarik

dibuat lebih menarik intensitas konsumen terhadap keputusan pembelian semakin

kecil. Hal ini diduga dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara informasi promo

yang diterima oleh pelanggan dengan kenyataan dilapangan setelah promo

tersebut digunakan oleh pelanggan seperti promo yang dilakukan untuk tarif

percakapan flat sesama pengguna flexi sebesar Rp. 49,-/menit pada kenyataannya

dilapangan tarif yang dibebankan pada konsumen adalah Rp. 53,-/menit

98

penambahan biaya ini disebabkan karena adanya beban pajak dimana sebagian

konsumen tidak mengetahui hal tersebut atau kurangnya informasi mengenai cara

penggunaan memberlakukan tarif Rp 49,-/menit sesama flexi di seluruh nusantara

harus menggunakan kode 01017 karena jika tidak menggunakan akan dikenakan

tarif SLJJ sebesar Rp 682,-/30 detik, ini akan menimbulkan kekecewaan pada

benak konsumen yang awalnya tertarik dengan promo yang diberikan menjadi

tidak respon dan cenderung menganggap promo tersebut sebagai suatu penipuan

terhadap konsumen sehingga konsumen tersebut akan memberikan info mengenai

kekecewaannya kepada kerabat terdekat yang sudah menggunakan atau bahkan

belum menggunakan TelkomFlexi sehingga akan menimbulkan efek citra negatif

terhadap promo (iklan) yang diberlakukan oleh TelkomFlexi. Atau promo internet

murah dengan kecepatan tinggi namun pada kenyataannya masih ada pembatasan

area atau wilayah sehingga konsumen merasa kecewa karena ditempatnya tidak

bisa digunakan seperti apa yang diiklankan dll.

Selain itu diduga pula pengulangan iklan yang terlalu sering baik dimedia

cetak atau elektronik terutama di Televisi yang merupakan salah satu media paling

diminati karena dapat menyampaikan iklan secara audio dan visual menjadi salah

satu hal yang mempengaruhi konsumen untuk tidak membeli TelkomFlexi karena

menganggap iklan tersebut mengganggu acara yang disukai, dianggap terlalu

berlebihan sehingga timbul kebosanan di benak konsumen. Dimasa sekarang ini

iklan pun mulai merambah kearea sms broadcase yang dilakukan oleh operator

promo ini dianggap cukup efektif karena akan langsung diterima oleh konsumen

dan dibaca namun akan menimbulkan efek jenuh dan mengganggu jika dilakukan

terlalu sering dan berulang, atau bisa juga adanya promo sms gratis kesemua

operator ini menjadi menguntungkan jika konsumen memang menggunakan

dengan bijak akan tetapi jika digunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab

seperti dijadikan ajang iklan atau penipuan dengan mengirimkan kesembarang

nomor, tentu akan sangat mengganggu bagi si penerima pesan.

Oleh sebab itu diperlukan adanya suatu rancangan promosi yang sesuai

dan terpadu untuk dijalankan sehingga informasi mengenai promo (iklan) tersebut

dapat sampai ke sisi konsumen dengan benar sesuai dengan apa yang diinginkan

oleh perusahaan sehingga tidak terjadi kekecewaan dikemudian hari.

99

Penyampaian promo tersebut dapat dilakukan dengan memasang iklan yang jelas

dan tidak bias, memberikan pengetahuan kesemua lini mengenai promo yang

berlaku terutama petugas penjual dan pemberi layanan sehingga pada saat

konsumen menanyakan promo kepada sales atau customerservice petugas tersebut

dapat menjelaskan dengan baik dan benar sehingga pelanggan mendapatkan

informasi yang benar, sehingga semakin menarik iklan yang disampaikan akan

semakin menstimulus calon konsumen dan konsumen utuk menggunakan produk

tersebut namun perlu diperhatikan pula penambahan fasilitas yang harus dibangun

karena penambahan pengguna sehingga tidak terjadi overload yang dapat

mengakibatkan jasa yang diterima kualitasnya kurang baik contohnya sinyal atau

jaringan yang kerap kali menjadi hal yang mengesalkan jika sudah banyak yang

menggunakan sehingga layanan menjadi lama, hal ini dapat diatasi dengan

menambah BTS-BTS diarea padat pengguna sesuai dengan laju penambahan

pengguna.

Dari 20 variabel yang diuji dengan menggnakan model regresi logistik,

hanya 3 variabel yang secara statistik berpengaruh terhadap keputusan pembelian

TelkomFlexi prabayar dan sisanya dinyatakan tidak berpengaruh pada selang

kepercayaan 95 % (α = 0,5). Variabel pekerjaan, pendidikan dan pendapatan

konsumen tidak berpengaruh nyata pada keputusan pembelian TelkomFlexi

prabayar, hal tersebut diduga karena pada saat pembelian kartu selular konsumen

tidak perlu melihat pekerjaan, pendidikan dan pendapatan. Pekerjaan tidak

berpengaruh karena konsumen dengan pekerjaan apapun dapat membeli kartu

selular sesuai dengan kriteria dan kepentingan masing-masing, selain itu

pendidikan terakhir yang diselesaikan oleh konsumen tidak berpengaruh karena

konsumen dapat membeli kartu selular tersebut sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan masing – masing begitu pula halnya dengan pendapatan konsumen pada

penelitian kali ini pendapatan tidak berpengaruh diduga dikarenakan pendapatan

konsumen yang memutuskan membeli dan menggunakan layana TelkomFlexi

memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi keinginannya dalam memilih

layanan yang dinginkan sesuai dengan kebutuhannya.

Variabel penyusun brand image yang yang tidak signifikan adalah

jangkauan wilayah yang luas, sinyal atau jaringan, fitur dan layanan, koneksi

100

internet cepat, tarif sms murah, tarif internet murah, variasi harga vcr dan isi ulang

beragam, harga kartu perdana murah, mudah dalam mendapatkan kartu perdanan

dan vcr isi ulang, bonus dan hadiah beragam, flexibel digunakan diberbagai

wilayah, pusat pelayanan mudah ditemui, customer service yang responsive.

Variabel jangkauan wilayah luas,sinyal atau jaringan yang kuat tidak

berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian TelkomFlexi prabayar, hal ini

diduga karena dipengaruhi oleh perangkat yang digunakan disisi konsumen atau

bisa juga jangkauan wilayah, sinyal atau jaringan telkomFlexi yang diterima dan

dirasakan oleh konsumen tidak jauh berbeda dengan jangkauan wilayah, sinyal

atau jaringan operator lainnya atau operator yang sedang digunakan konsumen

yang terlibat dalam penelitian ini, sehingga asosiasi terhadap jangkauan wilayah,

sinyal atau jaringan tidak menjadi faktor dalam memutuskan untuk membeli dan

menggunakan TelkonFlexi prabayar.

Fitur dan layanan tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian

bukan berarti fitur dan layanan tidak penting dalam proses keputusan pembelian,

akan tetapi bisa jadi ini dikarenakan adanya perbedaan persepsi akibat kurangnya

informasi mengenai fitur dan layanan yang bisa dinikmati oleh konsumen baik

yang sudah mengunakan ataupun yang belum menggunakan telkomflexi prabayar.

Koneksi internet cepat tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan

pembelian TelkomFlexi prabayar, hal ini seperti telah dijelaskan pada sub bab

sebelumnya bahwa kecepatan telkomflexi saat ini adalah sebesar 153 Kbps ini

menjadi sebab koneksi internet tidak berpengaruh karena diduga kebutuhan

konsumen lebih besar dari yang diberikan atau bisa jadi kecepatan yang dimiliki

telkomflexi prabayar saat ini tidak jauh berbeda dengan operator lainnya sehingga

koneksi internet tidak menjadi faktor dalam keputusan pembelian telkomFlexi

prabayar. Tarif sms murah dan tarif internet murah secara statistik tidak

berpengaruh nyata, hal ini diduga karena banyaknya operator pesaing lain yang

menerapkan paket sms yang jauh lebih murah atau karena konsumen lebih

menyukai menggunakan layanan telepon dibandingkan denagan layanan sms

karena tarif telepon dengan telkomFlexi lebih hemat. Untuk tarif internet murah

tidak mempengaruhi keputusan pembelian ini diduga karena tarif yang

diberlakukan oleh operator lain atau operator yang digunakan oleh konsumen saat

101

ini idak jauh berbeda dengan telkomFlexi prabayar sehingga asosiasi tarif sms dan

tarif internet tidak menjadi faktor yang menentukan dalam keputusan pembelian.

Variasi harga vcr isi ulang beragam dan harga kartu perdana murah tidak

berpengeruh terhadap keputusan pembelian TelkomFlexi prabayar hal ini terlihat

dari hasil analisis logit dimana nilai signifikansinya lebih besar dari α = 0,5, hal

ini diduga karena varian harga voucher dan harga kartu perdana telkomFlexi yang

tersedia saat ini tidak berbeda jauh dengan kartu perdana dari operator pesaing

lainnya sehinga konsumen terlalu menganggap faktor ini berpengaruh terhadap

keputusan pembelian.

Ponsel pendukung bervariasi tidak secara signifikan mempengaruhi

pembelian TelkomFlexi prabayar, hal ini diduga karena minat konsumen terhadap

telepon canggih berbasis CDMA tidak terlalu besar dibandingkan dengan telepon

canggih berbasis GSM biasanya konsumen cukup menggunakan ponsel dengan

teknologi menengah dengan harga terjangkau untuk digunakan, sehingga diduga

variasi ponsel pendukung tidak terlalu berpengaruh dalam keputusan pembelian.

Variabel selanjutnya dalah mudah dalam mendapatkan kartu perdana dan

voucher isi ulang secara statistik tidak berpengaruh nyata dalam keputusan

pembelian, hal ini diduga karena saat ini kartu perdanan dan vcr isi ulang sudah

mudah didapatkan dipasaran dan tersebar diberbagai wilayah meskipun jumlahnya

tidak sebanyak pendahulunya yaitu operator selular berbasis GSM. Sehingga

konsumen disuguhkan berbagai macam pilihan dalam menentukan pembelian,

kemungkinan jika kartu perdana TelkomFlexi tidak ditemukan kemungkinan

konsumen akan beralih menggunakan operator CDMA lain atau operator GSM

yang tersedia. Oleh sebab itu kemudahan dalam mendapatkan kartu perdana dan

vcr isi ulang tidak menjadi faktor dalam memutuskan pembelian.

Bonus dan hadiah beragam berdasarkan analisis logit tidak berpengaruh

nyata dalam keputusan pembelian, hal ini tidak serta merta menjadikan bonus dan

hadiah menjadi tidak penting untuk dipertimbangkan karena bonus dan hadiah

yang beragam merupakan salah satu stimulus untuk menarik konsumen agar

membeli suatu produk. Dalam penelitian kali ini responden yang dilibatkan adalah

resonden pengguna dan non-pengguna, dimana dua kelompok ini menggunakan

dasar yang berbeda dalam menjawab pertanyaan dalam kuesioner. Kelompok

102

responden pengguna menjadikan pengalaman pribadinya ketika menggunakan

telkomFlexi sebagai dasar ketika menjawab pertanyaan dan kelompok non-

pengguna yang belum pernah menggunakan layanan ini menggunakan informasi

eksternal berupa iklan, promosi, maupun informasi melalui media cetak dan

elektronik maupun informasi dari pihak lainnya untuk menjawab pertanyaan.

Ataupun ada ketidaktahuan konsumen akibat kurangnya informasi yang didapat

konsumen baik pengguna maupun non-pengguna sehingga konsumen tidak

mengetahui bonus dan hadiah apa saja yang diberikan, sehingga konsumen diduga

menganggap bonus dan hadiah tidak terlalu berpengaruh dalam keputusan

pembelian.

Variabel flexibel digunakan diberbagai wilayah (kode area) secara statistik

tidak berpengaruh nyata dalam keputusan pembelian, hal ini diduga karena

Telkomflexi prabayar sudah memilki layanan Combo sehingga memungkinkan

penggunanya untuk tetap dapat menggunakan TelkomFlexi prabayar meski sedang

berada diluar daerah tanpa harus membeli kartu perdana baru, selain itu diduga

pula flexibilitas penggunaan di luar kota tidak berpengaruh nyata karena

pengguna pada saat berada atau melakukan perjalanan ke luar kota tidak

mengaktifkan kartu flexinya, melainkan menggunakan kartu layanan dari GSM

yang juga digunakan secara bersamaan dengan TelkomFlexi prabayar. Sehingga

flexibilitas penggunaan diberbagai wilayah tidak berpengaruh nyata terhadap

keputusan pembelian.

Variabel selanjutnya adalah pusat pelayanan mudah ditemui dan Customer

service yang responsive, variabel ini secara statistik tidak mempengaruhi dalam

keputusan pembelian, hal ini diduga karena pusat pelayan dan layanan yang

diberikan oleh customerservice nya sama dengan operator lainnya selain itu untuk

mendapatkan layanan yang sifatnya informasi konsumen bisa mengakses web

yang sudah disediakan dengan menggukan fasilitas internet sehingga tidak perlu

datang langsung atau bisa juga menghubungi call center 147. Sehingga variabel

ini menjadi tidak berpengaruh dalam keputusan pembelian.

Hasil dari analisis logit ini menunjukan bahwa variabel brand image dari

suatu produk atau jasa memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian simcard

flexi. Setiap individu akan memutuskan melakukan pembelian sesuai dengan

103

kesan yang dimiliki dalam benaknya terhadap operator selular yang

dikehendakinya, sehingga keputusan pembelian barang ataupun jasa pada

umumnya dipengaruhi oleh brand image produk/jasa yang ada dalam benak

konsumen adalah benar, hal ini sejalan dengan apa yang diutarakan oleh

durianto,dkk (2004) bahwa pada umumnya asosiasi merek (terutama yang

membentuk brand image) menjadi pijakan konsumen dalam keputusan pembelian

dan loyalitasnya pada merek tersebut.

4.6. Implikasi Manajerial

Dari analisis brand awarness yang telah dilakukan diketahui bahwa

TelkomFlexi menempati posisi Top of Mind dan tidak ada satu pun yang tidak

mengenal merek TelkomFlexi (unwarebrand) dalam benak konsumen, hal ini

dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pangsa pasar yang sudah ada dengan

cara menarik perhatian konsumen agar termotivasi untuk membeli dan

menggunakan TelkomFlexi salah satunya dengan menggencarkan kegiatan

promosi di wilayah Bogor khususnya Dramaga. Selain itu diketahui pula dari hasil

Brand Recall bahwa merek esia menduduki posisi pertama, hal ini menunjukan

bahwa esia merupakan salah satu pesaing yang kuat di pasar yang perlu

diperhatikan oleh perusahaan.

Untuk analisis brand image yang telah dilakukan dengan menggunakan uji

deskriptif dan uji cochran diketahui bahwa hampir semua asosiasi yang diuji

mendapatkan posisi yang cukup baik di benak konsumen, dari 16 asosiasi yang

diuji berdasarkan uji cochran ada 12 asosiasi yang saling berhubungan

membentuk brand image TelkomFlexi Prabayar yaitu (1) harga kartu perdana

murah, (2) variasi harga voucher isi ulang beragam, (3) tarif percakapan yang

murah dan (4) customer service yang responsive, (5) pusat pelayanan mudah

ditemui, (6) mudah dalam mendapatkan kartu perdana dan voucher, (7) Jangkauan

wilayah luas, (8) tarif internet murah, (9) tarif sms murah, (10) flexibel diberbagai

wilayah, (11) promo (iklan) menarik, dan (12) sinyal atau jaringan kuat.

Hal ini dapat menjadi kekuatan bagi TelkomFlexi dimana secara umum

konsumen mengasosiasikan bahwa TelkomFlexi merupakan layanan

telekomunikasi dengan tarif yang terjangkau, mudah dalam mendapatkan

produknya dan memiliki beragam pilihan voucher yang dapat dipilih sesuai

104

dengan kebutuhan konsumen, flexibel, pusat pelayanan mudah ditemui dan

memiliki pelayanan yang responsive yang dapat menjadi salah satu faktor

terciptanya kepuasan pelanggan.

Dari penelitian ini juga selain image positif yang terbentuk diketahui pula

ada satu asosiasi yang dipersepsikan negatif atau kurang baik oleh konsumen,

asosiasi itu adalah (1) bonus dan hadiah yang diasosiasikan tidak beragam, hal ini

diduga karena kurangnya informasi mengenai bonus dan hadiah atau bisa juga

adanya ketidaksesuaian antara informasi yang disampaikan dalam promosi (iklan)

dengan apa yang ditangkap oleh konsumen serta implementasi dilapangan.

Sehubungan dengan hal tersebut, pada pelaksanaan selanjutnya TelkomFlexi

hendaknya merancang bonus dan hadiah apa yang dikehendaki oleh konsumen

dan bagaimana cara penyampaiannya agar informasi mengenai bonus dan hadiah

sampai ke konsumen dengan baik agar tidak terjadi kesalahan dalam penerimaan

informasi. Dari saran yang diberikan responden salah satu bonus yang diduga

sangat disukai adalah bonus bebas bicara sesama pengguna flexi.

Pada pelaksanaan selanjutnya TelkomFlexi hendaknya menjaga citra

positif yang telah tercipta dibenak konsumen dan memposisi diri sebagai operator

yang menciptakan layanan FWA yang ramah dan terjangkau untuk semua

kalangan konsumen, selain itu TelkomFlexi juga perlu untuk meninjau asosiasi

yang dicitrakan negatif atau kurang baik.

Dan dari hasil analisis regresi logistik diketahui ada tiga variabel yang

mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian TelkomFlexi variabel

tersebut adalah usia (3), tarif percakapan murah dan promo (iklan) menarik. Dari

hasil penelitian tersebut dapat dirumuskan strategi pemasaran yang dapat

dilakukan oleh PT. Telkom AP 3 Dramaga yang mencakup segmentasi, targeting

dan positioning (STP) sebagai berikut :

1. Segmentasi pasar menrut Kotler dan Amstrong (2008) adalah membagi

pasar menjadi kelompok pembeli berbeda yang mempunyai kebutuhan,

karakteristik, atau perilaku yang berbeda dan yang mungkin memerlukan

produk atau program pemasaran terpisah. Berdasarkan hasil analisis logit

dari 4 variabel bebas yang terkait dengan karakteristik konsumen hanya 1

variabel yang terbukti secara statistik berpengaruh nyata terhadap

105

keputusan pembelian TelkomFlexi prabayar yakni usia (3) . Sedangkan 3

variabel lainnya tidak terbukti berpengaruh, sehingga untuk kasus pada PT

Telkom AP 3 Dramaga segmentasi pasar produk TelkomFlexi prabayar

hendaknya difokuskan untuk kalangan usia dewasa, sebab hasil uji

menunjukan nilai signifikansi 0,008 < 0,05 sehingga variabel usia (3)

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Penetapan target pasar adalah proses mengevaluasi daya tarik masing-

masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih jumlah segmen yang

dimasuki ( Kotler dan Amstrong, 2008). Berdasarkan hasil penelitian

penetapan pasar sasaran untuk produk TelkomFlexi prabayar pada daerah

operasi PT Telkom AP 3 Dramaga hendaknya lebih difokuskan pada

masyarakat dengan usia 41-45 tahun, hal ini terkait dengan hasil

pengolahan data dimana usia 41-45 tahun memiliki pengaruh nyata

terhadap keputusan pembelian.

Tabel 30. Tabulasi silang antara usia dan keputusan pembelian TelkomFlexi Prabayar. Keputusan

Pembelian

Usia (dalam tahun) Total

15-2 21-35 36-40 41-45 46-55 >55

Membeli 1 30 3 9 7 0 50

Tidak

membeli

7 30 6 1 5 1 50

Total 8 60 9 10 12 1 100

3. Menurut Kotler dan Amstrong (2008) Positioning adalah pengaturan

produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan

relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran.

Berdasarkan hasil data olahan diperoleh bahwa asosiasi konsumen

terhadap TelkomFlexi prabayar AP 3 dramaga secara keseluruhan adalah

baik. Jika dilihat dari hasil analisis logit asosiasi yang berpengaruh nyata

terhadap keputusan pembelian adalah tarif percakapan yang murah dengan

106

signifikansi 0,047 dengan koefisien 4,113 dan promo (iklan) menarik

dengan signifikansi 0,030 dan nilai koefisien (-) 4,281 maka positioning

yang paling sesuai untuk TelkomFlexi Prabayar adalah operator FWA

dengan layanan hemat dan terjangkau.