its undergraduate 10963 presentation

Upload: fuad-asyari

Post on 30-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • RANCANG BANGUN PEMANAS AIR TENAGA

    SURYA ABSORBER GELOMBANG TIPE SINUSOIDAL

    DENGAN PENAMBAHAN HONEYCOMB

    OLEH :

    YANUAR RIZAL EKA SB

    2105 100 127

    DOSEN PEMBIMBING :

    Prof. Dr. Ir. DJATMIKO ICHSANI, M.Eng

    TUGAS AKHIR

  • Outline

    Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Penelitian Terdahulu Dasar Teori Metodelogi Penelitian Flowchart Analisa Hasil Penelitian Kesimpulan & Saran

  • ENERGI FOSIL YG TERBATAS

    ENERGI ALTERNATIF ENERGI SURYA

    SOLAR WATER HEATER SEDERHANA

    SOLAR WATER HEATER ABSORBER GELOMBANG

    SOLAR WATER HEATER ABSORBER GELOMBANG DENGAN

    HONEYCOMB

    Latar Belakang

  • 1. Bagaimana merancang kolektor surya agar

    mempunyai efisiensi sebaik mungkin sebagai

    pemanas air.

    2. Bagaimana menghitung radiasi berguna yang

    mengenai bidang bergelombang dan mempunyai

    moving source.

    3. Bagaimana menghitung koefisien kehilangan panas

    total yang terjadi antara pelat absorber dengan kaca

    penutup.

    4. Berapa besarnya efisiensi dan efektivitas kolektor

    surya pelat bergelombang dengan penambahan

    honeycomb.

    5. Bagaimana pengaruh perubahan laju alir massa air

    terhadap efisiensi pelat absorber gelombang

    Perumusan Masalah

  • 1. Mendapatkan rancang bangun kolektor surya

    pemanas air yang sederhana dengan efisiensi yang

    baik

    2. Mengetahui besarnya radiasi berguna yang

    mengenai bidang bergelombang dan mempunyai

    moving source

    3. Mengetahui besarnya koefisien kehilangan panas

    total yang terjadi antara pelat absorber dengan kaca

    penutup

    4. Mengetahui besarnya efisiensi dan efektivitas

    kolektor surya pelat bergelombang dengan

    penambahan honeycomb

    5. Mengetahui pengaruh perubahan laju alir massa air

    terhadap efisiensi.

    Tujuan Penelitian

  • Batasan Masalah

    1. Intensitas matahari pada kondisi clear sky.

    2. Analisa performansi kolektor surya dilakukan pada

    kondisi steady state.

    3. Aliran air yang mengalir di dalam kolektor surya dianggap

    satu arah dan memenuhi luasan kolektor secara

    menyeluruh.

    4. Kaca penutup diasumsikan tidak menyerap energy.

    5. Penggunaan bahan untuk plat honeycomb adalah plastik

    mika.

    6. Dimensi plat honeycomb tetap.

    7. Fluida kerja selama proses tidak mengalami perubahan

    fase.

    8. Debu dan kotoran-kotoran diatas kolektor diabaikan.

    9. Q konduksi pada sambungan pelat absorber diabaikan.

    10. Pengambilan data dilaksanakan pada 07.00 16.00.

    Data-data lain yang diperlukan dalam perencanaan dan

    analisa diambil sesuai dengan literatur yang relevan.

  • 1. Hollands (1965)

    2. Robert L. San Martin dan Gary J. Fjeld (1975)

    3. Meyer et al and Randall et al (1978)

    4. Wang Shing An ( 1979 )

    5. Jong Ho Lee dan kawan kawan (1986)

    6. Sutrisno ( 2002 )

    Penelitian Terdahulu

  • Hollands (1965)

    Melakukan penelitian pada

    kolektor energi surya dengan

    menggunakan plat absorber gelombang.

    Dari penelitian tersebut diperoleh hasil

    bahwa dengan menggunakan pelat

    absorber gelombang akan meningkatkan

    absorbtivitas pelat terhadap radiasi

    matahari. Dengan adanya bentuk

    gelombang sinar matahari yang

    mengenai pelat absorber sebagian

    depantulkan ke kaca dan sebagian lagi ke

    pelat gelombang di sebelahnya

    Penelitian Terdahulu

  • Robert L. San Martin dan Gary J. Fjeld (1975)

    Penelitian Terdahulu

    Ketiga kolektor di samping masing masing

    kolektor diisolasi dengan polyrethane foam

    insulation. Ketiga kolektor di atas

    menggunakan pelat absorber dari aluminium.

    Dari hasil eksperimen tersebut diketahui

    bahwa Tricle collector mempunyai efisiensi

    35.2% , Thermal trap collector 57 % dan

    standard collector 62,4 %

  • Meyer et al and Randall et al (1978)Meyer dan Randall melakukan penelitian

    dengan cara membandingkan besarnya rugi-

    rugi panas antara kolektor surya yang diberi

    penambahan parallel slat array dan kolektor

    surya tanpa penambahan parallel slat

    array, hasil penelitian menyebutkan pada

    sudut solar colector (=450) dan aspect ratio

    (A=2), penambahan parallel slat array (TIM)

    dapat mengurangi setengah (0,5) kehilangan

    panas secara konveksi yang melewati cover bila

    dibandingkan dengan solar collector tanpa

    penambahan parallel slat array (TIM).

    Penelitian Terdahulu

  • Menganalisa perpindahan panas dan

    melakukan pengujian dengan

    menggunakan kolektor pelat absorber

    gelombang dari baja dengan ketebalan

    0.8 mm untuk mengurangi kehilangan

    panas ke atas menggunakan cover ganda.

    Dari eksperimen ini diperoleh persamaan

    efisiensi kolektor :

    Wang Shing An ( 1979 )

    Penelitian Terdahulu

  • Jong Ho Lee dan kawan kawan (1986)

    Pengujian yang dilakukan adalah

    pengujian unjuk kerja kolektor surya

    pemanas air pelat absorber

    gelombang. Pada eksperimen ini

    besarnya radiasi matahari sebagai

    moving source yang diterima oleh

    pelat bergantung pada incident angle

    yang terjadi pada permukaan

    gelombang plat. Diperoleh efisiensi

    dengan persamaan

    Penelitian Terdahulu

  • Sutrisno ( 2002 )

    Pengujian yang dilakukan sutrisno adalah pengujian kolektor surya

    pemanas air dengan menggunakan pelat absorber gelombang dengan dan

    tanpa honeycomb. Pelat absorber yang digunakan adalah pelat seng yang

    mempunyai sudut = 129 o. Pengujian dilakukan dengan variasi laju alir

    massa air 300 cc/menit, 400 cc/menit dan 500 cc/menit dan temperatur

    inlet 35 o, 40 o dan 45 o dengan mengabaikan bayangan yang terbentuk

    oleh pelat gelombang itu sendiri.

    Penelitian Terdahulu

  • Besarnya Radiasi yang Diserap bervariasiterhadap x

    Dasar Teori

  • Perpindahan Panas antara cover dan udara luar

    Konveksi

    Radiasi

    Pelat

    absorber

    Pelat seng

    Glass wool

    Styrofoam

    Triplex

    SCover Glass

    hc c-a hr c-a

    Dasar Teori

    Aliran Turbulent pada flat plate

    Aliran Laminer pada flat plate ( )

  • Perpindahan Panas antara air dan bagian bawah kolektor

    Konduksi

    Pelat

    absorber

    Pelat seng

    Glass wool

    Styrofoam

    Triplex

    SCover Glass

    Ub

    Kerugian Panas Total

    Dasar Teori

  • Pelat

    absorber

    Pelat seng

    Glass wool

    Styrofoam

    TriplexUb

    Ut

    S

    Cover Glass

    SKEMA TAHANAN TERMAL PADA KOLEKTOR SURYA ABSORBER GELOMBANG

    Dasar Teori

  • Faktor Efisiensi Kolektor ( F ) faktor aliran kolektor ( F )

    Energi yang Berguna teo ( Qu)

    Panas yang Berguna akt( Qu)

    Efisiensi Kolektor ( )

    Dasar Teori

  • Diagram Alir Penelitian

    Start

    Studi Literatur

    Perencanaan Kolektor Surya dengan

    penambahan Pelat Honeycomb

    meliputi Dimensi.

    Pembuatan Pelat

    Honeycomb

    Pemasangan Pelat Honeycomb

    pada Kolektor Surya

    Mengatur debit fluida mulai

    300 cc/menit

    Perhitungan dan

    Analisa

    End

    Debit fluida

  • Gambar Kolektor Surya

    1

    2

    3

    Keterangan Gambar :

    1. Header Inlet2. Kolektor

    Absorber Honeycomb Cover glass

    3. Header Outlet

    Metodologi Penelitian

  • Header Inlet

  • Honeycomb

  • Header Outlet

  • Keterangan Gambar :1. Reservoir2. Header inlet3. Solar collector4. Header outlet5. Flow meter6. Gate valve7. Bak penampung8. Pompa9. Katup by pass

    Skema Instlasi Percobaan

    Metodologi Penelitian

  • 17

    6

    2

    8

    5

    3

    9

    4

    x

    Skema Penempatan Thermocouple

    Metodologi Penelitian

  • Diagram Alir Perhitungan

    Metodologi PenelitianSTART

    Temperatur Udara (Tambt), Kecepatan angin (Vangin),

    Intensitas Radiasi (IT), Dimensi Kaca Penutup, Dimensi

    Pelat Honeycomb, Dimensi Pelat Absorber

    Dimensi isolasi, Luasan Kolektor, Debit Fluida Pengering,

    Properties Udara pada Tf, Temperatur Plat Absorber,

    Temperatur Kaca Penutup, Temperatur Plat Honeycomb

    Temp Fluida Inlet, Temp Fluida Outlet

    Q = 300 cc/menit

    Perpindahan Panas antara

    cover dan udara luar

    Koefisien perpindahan panas

    konveksi

    Temperatur sky

    Tsky = 0.05552 Ta1.5

    Perpindahan Panas antara

    pelat absorber dan cover

    Perpindahan Panas antara

    pelat dan fluida

    Koefisien konveksi pelat dan cover

    L

    kNuh

    f

    cccp

    .

    Bilangan Nusselt

    28.0

    21 .. RaCCNu

    Bilangan Rayleight

    3.'.. LTgRa

    Koefisien perpindahan panas

    radiasi

    skyc

    skyc

    arcTT

    TTh

    44

    Tahanan termal R1

    arcacc hhR

    11

    Koefisen radiasi pelat dan cover

    44

    44

    gp

    gp

    crpTT

    TTh

    Tahanan termal R2

    grpgcp hhR

    12

    Bilangan Reynolds air

    ..

    .4Re

    .

    Dh

    m

    Koefisien konveksi fluida

    Dh

    kNuh

    f

    f

    .

    Kerugian panas bagian bawahKerugian panas bagian atas

    Kerugian panas total

    A

    C

    Re < 2300

    Laminer Flow4.05

    4

    PrRe023.0DNu

    Turbulent Flow

    36.4DNu

    Ya Tidak

    Reynolds Number

    Nusselt Number

    L

    kNuh

    .

    B

    Faktor Efisiensi Kolektor ( F )

    Faktor pelepasan panas ( FR )

    Panas yang Berguna Teoritis ( Qusefull )

    Panas yang Berguna Aktual ( Qusefull )

    Efisiensi kolektor ( )

    Q < 700 cc/menQ = Qi + 100 cc/menit

    Plot Grafik :

    Tcover = f(jarak)

    Tabs = f(jarak)

    Thc = f(jarak)

    Tfi = f(intensitas,waktu)

    Tfo = (intensitas,waktu)

    UL = f(intensitas,waktu)

    Qu = f(intensitas,waktu)

    f(intensitas,waktu)

    END

    C

    Ya

    Tidak

  • Analisa Hasil Penelitian

    0.00

    200.00

    400.00

    600.00

    800.00

    1000.00

    1200.00

    3.00

    4.00

    5.00

    6.00

    7.00

    8.00

    9.00

    10.00

    7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    Inte

    nsi

    tas

    (watt

    /m2

    )

    UL

    Waktu

    Pengaruh Intensitas, Debit Air dan Waktu Terhadap UL

    debit 500 cc/menit Tanpa Honeycomb

    debit 500 cc/menit dengan Honeycomb

    Intensitas

    Honeycomb hp c kecil UL kecil losses kecil

  • Analisa Hasil Penelitian

    0.00

    200.00

    400.00

    600.00

    800.00

    1000.00

    1200.00

    3.00

    3.20

    3.40

    3.60

    3.80

    4.00

    4.20

    4.40

    4.60

    4.80

    5.00

    7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    Inte

    nsi

    tas

    ( W

    att

    /m2)

    UL

    Waktu

    Pengaruh Intensitas, Debit Air dan Waktu Terhadap UL

    300 cc/menit 500 cc/menit 700 cc/menit

    400 cc/menit 600 cc/menit Intensitas

    Re = Laminer, asumsi q = konstan maka Nu = 4,36

  • Analisa Hasil Penelitian

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    300.00

    310.00

    320.00

    330.00

    340.00

    350.00

    7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    Inte

    nsi

    tas

    (w/m

    2)

    Tem

    peratu

    r (K

    )

    Waktu

    Pengaruh Penambahan Pelat Honeycomb Pada Temperatur

    Absorber

    Tabs Tanpa Honeycomb debit 300 cc/menit

    Tabs dengan Honeycomb debit 300 cc/menit

    Intensitas

    losses kecil panas yg diserap plat abs besar

  • Analisa Hasil Penelitian

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    0 30 60 90 120 150

    Tem

    peratu

    r (

    C )

    Jarak x (cm)

    Pengaruh Intensitas dan jarak x terhadap Tabsorber pada

    debit 500 cc/menit

    7:00

    8:00

    9:00

    10:00

    11:00

    12:00

    13:00

    14:00

    15:00

    16:00

    T besar q besar temp turun

  • Analisa Hasil Penelitian

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    800

    900

    1000

    1100

    1200

    7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    Inte

    nsi

    tas

    (watt

    /m2)

    Q u

    sefu

    ll (

    watt

    )

    waktu

    Pengaruh Intensitas, Honeycomb dan waktu

    Terhadap Qusefull teoritis

    debit 300 cc/menit Tanpa Honeycomb

    debit 300 cc/menit dengan Honeycomb

    Intensitas

  • Analisa Hasil Penelitian

    0.00

    200.00

    400.00

    600.00

    800.00

    1000.00

    1200.00

    0.00

    200.00

    400.00

    600.00

    800.00

    1000.00

    1200.00

    7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    Inte

    nsi

    tas

    (watt

    /m2

    )

    Q u

    sefu

    ll (

    watt

    )

    waktu

    Pengaruh Intensitas, Honeycomb dan Waktu Terhadap

    Qusefull aktual

    debit 700 cc/menit Tanpa Honeycombdebit 700 cc/menit dengan HoneycombIntensitas

  • 0200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    Inte

    nsi

    tas

    ( W

    att

    /m2)

    Q u

    sefu

    ll (

    watt

    )

    Waktu

    Pengaruh intensitas, debit air dan waktu terhadap

    Qusefull aktual

    300 cc/menit 400 cc/menit 500 cc/menit

    600 cc/menit 700 cc/menit Intensitas

    Analisa Hasil Penelitian

  • Analisa Hasil Penelitian

    0.00

    200.00

    400.00

    600.00

    800.00

    1000.00

    1200.00

    20.00

    30.00

    40.00

    50.00

    60.00

    70.00

    80.00

    7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    Inte

    nsi

    tas

    (watt

    /m2)

    Efi

    sien

    si

    Waktu

    Pengaruh Penambahan Honeycomb

    Terhadap Efisiensi

    debit 400 cc/menit Tanpa Honeycomb

    debit 400 cc/menit dengan Honeycomb

    Intensitas

  • 0200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    40

    45

    50

    55

    60

    65

    70

    75

    80

    7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    Inte

    nsi

    tas

    ( W

    att

    /m2)

    Efi

    sien

    si

    Waktu

    Grafik Efisiensi = f (Intensitas, waktu) Teoritis

    300 cc/menit 500 cc/menit 700 cc/menit

    400 cc/menit 600 cc/menit Intensitas

    Analisa Hasil Penelitian

  • Analisa Hasil Penelitian

    0.00

    200.00

    400.00

    600.00

    800.00

    1000.00

    1200.00

    0.00

    10.00

    20.00

    30.00

    40.00

    50.00

    60.00

    70.00

    7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    Inte

    nsi

    tas

    (watt

    /m2)

    Efi

    sien

    si

    Waktu

    Pengaruh Penambahan Honeycomb

    Terhadap Efisiensi Aktual

    debit 500 cc/menit Tanpa Honeycomb

    debit 500 cc/menit dengan Honeycomb

    Intensitas

  • 0200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    Inte

    nsi

    tas

    ( W

    att

    /m2)

    Efi

    sien

    si

    Waktu

    Pengaruh Penambahan Honeycomb

    Terhadap Efisiensi Aktual

    300 cc/menit 500 cc/menit 700 cc/menit

    400 cc/menit 600 cc/menit Intensitas

    Analisa Hasil Penelitian

  • 1. Pada kolektor surya dengan penambahan pelat square honeycomb

    temperatur kaca penutup lebih rendah jika dibandingkan dengan

    temperatur kaca penutup pada kolektor surya tanpa honeycomb.

    2. Pada kolektor surya dengan honeycomb temperatur pelat absorber

    lebih tinggi jika dibandingkan dengan kolektor surya tanpa

    honeycomb. Dengan temperature absorber paling tinggi berada di sisi

    outlet fluida.

    3. Koefisien perpindahan panas total pada kolektor surya dengan

    honeycomb lebih kecil daripada kolektor surya tanpa honeycomb.

    4. Energi terbuang pada kolektor surya dengan honeycomb lebih kecil

    daripada kolektor surya tanpa pelat square honeycomb.

    5. Energi berguna pada kolektor surya dengan pelat square honeycomb

    lebih besar dari pada kolektor tanpa honeycomb. Energi berguna

    terbesar adalah 1283,82 watt pada debit 700 cc/menit pada tanggal

    13 Nopember 2009 pukul 12:00. Sedangkan pada kolektor tanpa

    honeycomb terbesar 1213,59 watt pada debit 700 cc/menit pukul

    12:00.

    6. Efisiensi kolektor surya dengan honeycomb lebih besar daripada

    kolektor surya tanpa honeycomb. Efisiensi tertinggi sebesar 65.01 %

    pada debit 700 cc/menit pukul 12.00. Sedangkan pada kolektor tanpa

    honeycomb terbesar 59,39 % pada debit 700 cc/menit pukul

    12:00.

    Kesimpulan

  • MOHON SARAN DAN KRITIK DEMI KESEMPURNAAN TUGAS AKHIR INI

    Terima Kasih