isu isu penanganan bank century 28 des 18.00

100
1 Isu-Isu Isu-Isu Penanganan Bank Century oleh Penanganan Bank Century oleh KSSK KSSK Desember 2009 1

Upload: guesta6e1a165

Post on 28-May-2015

8.674 views

Category:

Business


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

1

Isu-IsuIsu-IsuPenanganan Bank Century oleh Penanganan Bank Century oleh

KSSKKSSK

Desember 2009

1

Page 2: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

A. KONDISI KRISIS:

2

•PENDAPAT PARA AHLI•INDIKATOR TERUKUR

Page 3: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

3Ancaman Krisis di Indonesia Menjadi Berita Utama di Media Massa (1)

3

Page 4: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

4Ancaman Krisis di Indonesia Menjadi Berita Utama di Media Massa (2)

4

Ichsanuddin Noorsy Oktober 2008 (Okezone.com)krisis kali ini tidak melebihi krisis 1998, tapi akan menimbulkan lebih banyak pengangguran

Editorial Media Indonesia Oktober 2008 KRISIS keuangan sedang mengancam dunia. Raksasa ekonomi Amerika sudah jatuh ke lembah krisis dengan bangkrutnya sejumlah bank investasi. Kebangkrutan juga mulai mengancam institusi keuangan di Eropa

Bisnis Indonesia November 2008 Pada saat yang sama, krisis global yang melanda sektor keuangan global, dampaknya sulit dihindarkan lembaga keuangan nasional. Cerita stop kliring Bank Century diasosiasikan nasabah sebagai multiplier effect dari krisis keuangan global

Pasalnya, jika kliring Bank Century berakhir dengan collaps-nya bank tersebut, maka efeknya akan berantai ke bank-bank lain(Inilah.com November 2008)

Editorial Media Indonesia Oktober 2008 KRISIS keuangan global sudah dan sedang terjadi. Tidak ada yang membantah bahwa dunia, termasuk Indonesia, sudah dilanda krisis itu. Belajar dari krisis tahun 1997/1998, pemerintah Indonesia sekarang semakin arif. Tidak percaya diri berlebihan, tetapi tidak juga cemas berkepanjangan. Yang paling penting, berpikir lebih cerdas dan bertindak lebih cepat.

Krisis Kepercayaan Landa PerbankanSigit Pramono Ketua Himpunan Bank-Bank Umum Nasional Swasta November 2008

Page 5: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

55Kondisi Ekonomi Makro 2008: Apa kata para ahli/pengamat ekonomi ?

Kompas.com, 20 Nopember 2008:“…dalam kondisi saat ini, Pemerintah Indonesia mengharapkan akan ada dampak positif dengan masuknya dana-dana lebih besar dari IMF dan lembaga keuangan lainnya atau mempertahankan yang ada di dalam negeri. Bagus memang harapannya, agar uang masuk. Tetapi, mereka lupa bahwa sekarang uang asing itu pada pulang kampung, karena takut pada krisis keuangan global. Sekuat apa pun kita mencegahnya, tetap saja capital outflow (dana keluar) itu berlangsung,”.

Rizal RamliKetua Komite

Indonesia Bangkit

inilah.com, 13 Nov ’08:“Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini barutahap awal. Sebab, masih akan ada lagi tahap-tahapyang lebih parah, jika Pemerintah tidak tanggap dan sadar. Perekonomian di 2008 adalah tahun gelembung, karena banyak perusahaan yang berpusat di sektor finansial.”

Suara Pembaruan 14 Nov ’08:“Perppu (perubahan atas Undang-undang tentang Lembaga Penjamin Simpanan) mengenai penambahan kriteria untuk mengubah nilai simpananyang dijamin LPS sangat baik dan dapat mengurangi kepanikan massa.”

Jangan lupakan apa yang pernah disampaikan ….!!

Page 6: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

66Kondisi Ekonomi Makro 2008: Apa kata para ahli/pengamat ekonomi ?

Jangan lupakan apa yang pernah disampaikan ….!!

okezone.com, 9 Okt ’08:"Pemerintah harus menentukan manuver-manuver politiknya dan segera melakukan tindakan untuk meredam krisis yang sedang melanda Indonesia. Pemerintah sebaiknya mengambil langkah nyata selagi Indonesia belum merasakan benar jalaran badai krisis AS.Kita bisa ambil contoh bagaimana negara bagian Florida bergerak cepat mengungsikan warganya ketika badai Katarina menerjang daerah tersebut”

Dradjat WibowoAnggota DPR 2004-2009

Suara Pembaharuan, 13 Oktober 2008:“…Pemerintah harus segera bertindak cepat guna mengantisipasi krisis yang sudah melanda pasar modal meluas ke perbankan..”.

Maruarar SiraitAnggota DPR 2009-2014

Suarakarya-online.com, 22 Nov 2008:"Negara harus melakukan penyelamatan karena proses business to business tidak bisa direalisasikan. Mungkin juga karena penyelamatan secara bisnis maupun legal tidak layak. Kasus Bank Century ini dikhawatirkan menimbulkan kecemasan masyarakat menyangkut keamanan dana mereka di perbankan nasional. Karena itu pemerintah makin urgen menerapkan penjaminan penuh terhadap simpanan masyarakat di perbankan.”

Page 7: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

77Kondisi Ekonomi Makro 2008: Apa kata para ahli/pengamat ekonomi?

Kompas.com, 28 April 2008:“Saat krisis terjadi, BI dan Pemerintah tidak akan memiliki cukup waktu untuk berdebat. Kebijakan mendasar harus diputuskan tidak dalam hitungan hari, namun hitungan jam, bahkan menit. Terlambat sedikit saja bisa menghancurkan pasar keuangan.”

Bambang SoesatyoAnggota DPR2009-2014

Jangan lupakan apa yang pernah disampaikan ….!!

Rabu (15/10/2008)“ … sebenarnya krisis finansial sudah berdampak sejak awal tahun. "Hal itu juga telah menyebabkan tingginya NPL (non performing loan) pada kredit komsumtif, kartu kredit dan properti. …gelembung finansial sebenarnya terjadi sejak tahun 2007, yang diiringi dengan peningkatan suku bunga, sehingga menimbulkan ancaman lonjakan NPL”

Hendri SapariniEkonom Econit

Opiniindonesia.com, 10 Okt ’08“Kehancuran ekonomi di Amerika sudah menjalar kemana-mana, tidak hanya sektor finansial,”

Page 8: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

88Kondisi Ekonomi Makro 2008: Apa kata para ahli/pengamat ekonomi?

Suarakarya-online.com, 18 Des 2008:“Dampak dari krisis ini bukan hanya ancaman pengangguran, melainkan lebih dari itu, yakni penurunan kualitas hidup masyarakat. ... Kondisi ini sudah terlalu sulit untuk pemerintah mencari jalan keluarnya. Sebab, krisis saat ini sangat berbeda dengan krisis 10 tahun silam (1998). Pada krisis moneter 1998, hanya kalangan tingkat ekonomi atas saja yang merasakannya. Krisis kali ini memukul rata perekonomian masyarakat di setiap kelas.”

Ichsanuddin NoorsyEkonom

Jangan lupakan apa yang pernah disampaikan ….!!

Suarakarya-online.com, 13 Nov 2008:“Penjaminan penuh perlu dilakukan guna menghindari pelarian dana. Potensi larinya dana-dana DPK dan deposan sangat mungkin terjadi. Karenanya perlu dicegah. Perlu ada perppu untuk menjamin dana hingga di atas Rp 2 miliar. ... Ini dilakukan jangan sampai terlambat. Jadi perppu ini sebagai pencegahan.”

Iman SugemaDirektur InterCafe Sabtu, 22 Nopember 2008

“…Krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat telah menyeret sejumlah negara masuk ke dalam resesi. Akibatnya terjadi perlambatan aktivitas ekonomi global dan kini sudah berdampak pada perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya yang berorientasi ekspor”.

Page 9: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

99Kondisi Ekonomi Makro 2008: Apa kata para ahli/pengamat ekonomi?

Detiknews, 9 Okt 2008:“Tampaknya pemerintah kita terlalu over optimistik, Indonesia tidak terpengaruh dengan krisis dan mengatakan tak usah khawatir. .. kondisi ekonomi dan keuangan Indonesia sebenarnya cukup terancam dengan yang terjadi di AS ini. Sebab Indonesia pernah mengalami krisis pada akhir tahun 1990-an. Pada waktu Thailand dan Korea terkena krisis, Indonesia menyatakan punya fundamental kuat ekonomi. “Ternyata justru kedodoran dibanding negara lain dan paling parah...”

Amien Rais

Jangan lupakan apa yang pernah disampaikan ….!!

Kompas.com, 19 Nov 2008:"Hari-hari ini adalah hari-hari yang kurang menyenangkan dalam perekonomian kita. Namun, dalam situasi seperti ini kita perlu terus bersiap-siaga. Pertahanan, alat utama sistem persenjataan dan kesiapsiagaan menjadi hal yang penting.”

Jusuf KallaWapres RI2004-2009

Page 10: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

1010Kondisi Ekonomi Makro 2008: Apa kata para ahli/pengamat ekonomi ?

Hadi SoesastroDir. Eksekutif CSIS

Kompas.com, 17 Okt ’08:“… benteng pertahanan utama pada krisis keuangan saat ini adalah memberikan perlindungan sektor keuangan, perbankan dan moneter. Itu dibentengi, harus dijaga supaya tidak bobol. Jadi harapan kita pemerintah tetap lanjutkan seperti sekarang,”

kompas.com 17 Okt ‘08Pemerintah terus mewaspadai dampak krisis keuangan AS. Pasalnya, dasar dari krisis keuangan sama sekali belum terlihat. Ini bisa saja menjadi lebih buruk, misal pasar modal menurun. Jadi tetap harus dilakukan untuk menenangkan situasi, terutama yang berkaitan dengan sektor keuangan itu relatif terjamin, Peran pemerintah menjadi semakin penting dalam sistem ekonomi yg terbuka ini.“ 

Umar JuoroEkonom CIDES

Jangan lupakan apa yang pernah disampaikan ….!!

Wim TangkilisanPemimpin Umum Suara Pembaruan

Suarapembaruan.com, 5 Des 2008:“Krisis saat ini sejatinya menyimpan potensi daya hancur terhadap perekonomian yang lebih dahsyat bila dibandingkan dengan krisis satu dekade silam. ... Krisis yang memelintir sendi-sendi sektor finansial tersebut, telah bermetamorfosis menjadi krisis total. Sehingga tak mengherankan manakala the big three produsen otomotif di AS, yakni Ford, General Motors, dan Chrysler, mengiba kepada Kongres AS, dana bailout senilai US$ 25 miliar.”

Page 11: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

11

“Kita terkejut dengan dampak krisis global terhadap Indonesia. Ini tidak main-main akan ada kebangkrutan industri dalam jumlah besar dan pasti ada PHK massal. Harus ada langkah serius yang konkret dari pemerintah guna mengatasi krisis yang dampaknya diperkirakan mulai terasa semester pertama tahun depan. Apa yang dikemukakan pemerintah tidak ada yang potensial untuk selesaikan masalah. Kalau ada demo besar-besaran pekerja tekstil yang PHK pemerintah jangan kaget”

“Kita terkejut dengan dampak krisis global terhadap Indonesia. Ini tidak main-main akan ada kebangkrutan industri dalam jumlah besar dan pasti ada PHK massal. Harus ada langkah serius yang konkret dari pemerintah guna mengatasi krisis yang dampaknya diperkirakan mulai terasa semester pertama tahun depan. Apa yang dikemukakan pemerintah tidak ada yang potensial untuk selesaikan masalah. Kalau ada demo besar-besaran pekerja tekstil yang PHK pemerintah jangan kaget”

Harus ada upaya konkret, upaya mencegah krisis sejak dini. Harus dipetakan sektor apa saja yang paling kena krisis. Dampak krisis terhadap APBN. Baiknya disampaikan hal terburuk yang berakibat dari krisis jadi dicari jalan keluar. Dalam krisis ini harus ada langkah berani dari pemerintah untuk mengantisipasi krisis. Kalau dikatakan ada kebijakan stimulus fiskal. Dalam tahun normal pun ada kebijakan itu. Harus ada kebijakan yang berbeda"

Harus ada upaya konkret, upaya mencegah krisis sejak dini. Harus dipetakan sektor apa saja yang paling kena krisis. Dampak krisis terhadap APBN. Baiknya disampaikan hal terburuk yang berakibat dari krisis jadi dicari jalan keluar. Dalam krisis ini harus ada langkah berani dari pemerintah untuk mengantisipasi krisis. Kalau dikatakan ada kebijakan stimulus fiskal. Dalam tahun normal pun ada kebijakan itu. Harus ada kebijakan yang berbeda"

“Perekonomian Indonesia sekarang ibarat menyimpan api dalam sekam. Bila tidak diselesaikan dengan cepat akan berdampak sistemik terhadap berbagai sektor. Terutama perbankan masalah yang terjadi dengan Bank Century bisa saja terjadi dengan bank-bank lain. Jangan diremehkan. Harus ada antisipasi dari pemerintah dan Bank Indonesia"

“Perekonomian Indonesia sekarang ibarat menyimpan api dalam sekam. Bila tidak diselesaikan dengan cepat akan berdampak sistemik terhadap berbagai sektor. Terutama perbankan masalah yang terjadi dengan Bank Century bisa saja terjadi dengan bank-bank lain. Jangan diremehkan. Harus ada antisipasi dari pemerintah dan Bank Indonesia"

Krisis itu nyata dan diakui oleh para anggota Komisi XI

Tanggapan Beberapa Tanggapan Beberapa Anggota DPR kepada Anggota DPR kepada Menteri Keuangan Mengenai Menteri Keuangan Mengenai Krisis Global tahun 2008Krisis Global tahun 2008

“DPR Cecar Menkeu soal Krisis” (Kompas.com, 2 Des 2008)

Page 12: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

1212Data & Informasi Makro :Krisis Global 2008 - Sub-prime mortgage, awal dari malapetaka

Berawal dari permasalahan kegagalan pembayaran kredit perumahan (subprime mortgage default) di AS, krisis kemudian menggelembung dan merusak sistem perbankan bukan hanya di AS namun meluas hingga ke Eropa lalu ke Asia.

Sejumlah perusahaan besar yang dikenal kekuatannya selama berpuluh bahkan beratus tahun mengalami kerugian besar bahkan kebangkrutan. Contoh: Lehman Brothers, Merryl Linch, Citigroup, AIG dan berbagai lembaga keuangan besar lain.

22

11

Page 13: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

1313Krisis Global 2008 : Krisis di AS menjalar ke Eropa dan Asia

Hantaman krisis di Eropa ditandai dengan permasalahan sebuah bank swasta berukuran kecil (bukan systemically important bank) di Inggris yaitu Northern Rock yang selanjutnya menyebabkan permasalahan pada bank-bank lainnya. Untuk pertama kalinya dalam 140 tahun terakhir, Inggris mengalami kekacauan perbankan.

Dampak krisis juga terjadi di Belgia, Jerman, Irlandia, Rusia, Islandia, Spanyol, Ukrania, Hungaria dsb.

Di Asia: China, Jepang, dan India sebagai ikon mengalami penurunan pertumbuhan, bahkan Jepang diperkirakan tumbuh negatif pada tahun 2009 (Proyeksi IMF 6 Nov ‘08)

44

33 Antrian penabung Northern Rock Antrian penabung Northern Rock

Page 14: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

14

14

DJI: Dow JonesFTSE : London

JKSE: Jakarta Industrial Composite

N225: Nikkei 225HSI : Hangseng

Krisis Global 2008 : Indeks Saham di Berbagai Negara anjlok

Page 15: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

15Ancaman Krisis di Indonesia tercermin dari indikator2 terukur sbb:

Pasar modal domestik mengalami gejolak dan koreksi tajam ditunjukkan dengan penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara tajam yakni dari 2830 pada tanggal 9 Januari 2008 menjadi 1155 pada tanggal 20 November 2008 atau menurun lebih dari 50%

11

9

Mandiri

-61%

BRI

-62%

BNI

-75% -77%

4.34.3

11

Danamon BCA

-48%

147147

6.56.5

Citigroup

197197

6767

-66%183183

2323

BoA

-87%

HSBC

-54%

Kapitalisasi pasar Des 07

Kapitalisasi pasar Mar 09

(dalam USD milyar)

-48%DJIA (Des 07-Mar 09)Source: Bloomberg

5.75.7

147147

AIG

-96% -96%

GM

1414

11

Toyota

205205

104104-90%

Telkom

9.59.5

4.94.93.23.2

0.80.8

9.79.7

3.73.7

7.77.7

33

2121

1010 -52%

ISHG (Des 07-Mar 09)

Show Desktop.scf

Nilai kekayaan perusahaan menciut …

Catatan : Indikator-indikator ini adalah indikator dini atas datangnnya ancaman krisis sebelum menyentuh sektor riil

Page 16: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

16Indikator terukur : Yield SUN

Pasar SUN tertekan hebat. Ini tercermin dari penurunan harga SUN atau kenaikan yield SUN secara tajam.

22

Show Desktop.scf

Page 17: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

17Indikator Terukur : Tingkat Risiko

Show Desktop.scf

Credit Default Swap (CDS) Indonesia meningkat tajam. Ini indikasi bahwa pasar menilai risiko (country risk) Indonesia pada saat itu sedang tinggi.

33

Page 18: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

18Indikator Terukur : Gangguan Likuiditas & Cadangan Devisa

Terjadi kelangkaan/gangguan likuiditas di pasar keuangan dan kenaikan premi risiko. Hal ini menyebabkan kepanikan para pelaku pasar dan mendorong mereka mencari asset atau lokasi yang paling aman untuk berinvestasi. Kondisi ini berimbas pada pelarian dana ke luar negeri (capital flight). Selain itu, capital flight yang besar juga berasal dari para deposan bank. Ini karena di Indonesia tidak ada sistem penjaminan nasabah bank secara penuh (full guarantee) seperti yang sudah diterapkan Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, Taiwan, Korea, serta Uni Eropa.

44

Cadangan devisa turun tajam (12%) dari USD 57.11 milyar per Sep 2008 jadi 50.18 milyar per Desember 2008. Ini juga indikasi capital flight.

55

40

45

50

55

60

65

Jan

-08

Fe

b-0

8

Ma

r-0

8

Ap

r-0

8

Ma

y-0

8

Jun

-08

Jul-

08

Au

g-0

8

Se

p-0

8

Oct

-08

No

v-0

8

Sep '09 57.11U

SD

mily

arNov '09

50.18Nov ‘08:

50,18

Nov ‘08:50,18

Sep ‘08:57,11

Sep ‘08:57,11

Page 19: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

19Indikator Terukur : Rupiah

Show Desktop.scf

Rupiah terdepresiasi 30.9% dari Rp 9.393 per Januari 2008 menjadi Rp 12.100 per November 2008 dengan volatilitas tinggi.

66

Pergerakan Rupiah

-

5

10

15

20

25

30

35

Jan-

07

Feb-

07M

ar-0

7A

pr-0

7M

ay-0

7

Jun-

07Ju

l-07

Aug

-07

Sep

-07

Oct

-07

Nov

-07

Dec

-07

Jan-

08

Feb-

08M

ar-0

8

Apr

-08

May

-08

Jun-

08Ju

l-08

Aug

-08

Sep

-08

Oct

-08

Nov

-08

Dec

-08

Jan-

09

Feb-

09

3-m

onth

For

ex Im

plie

d V

olat

ility

Volatilitas Rupiah

Page 20: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

20Indikator Terukur : Banking Pressure Index & Financial Stability Index

Banking Pressure Index (dikeluarkan Danareksa Research Institute) dan Financial Stability Index (dikeluarkan oleh BI) masuk ambang batas kritis. Banking Pressure Index per Oktober 2008 sebesar 0,9 atau lebih tinggi dari ambang normal 0,5. Sementara itu, Financial Stability Index per November 2008 sebesar 2,43 atau di atas angka indikatif maksimum 2,0. Ini menunjukkan sistem perbankan dan sistem keuangan domestik dalam keadaan genting.

77

Page 21: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

21

Segmentasi PUABSegmentasi akibat “Bejana Tidak Berhubungan” terkait tingkat kepercayaan satu bank dengan bank lain untuk pinjam meminjam dana di pasar uang antar bank. Pada bulan Oktober ‘08 Pemerintah memindahkan danannya ke BUMN

Ban

k

Pem

inja

m

(BU

MN

)

Ban

k

Pem

inja

m

(BU

MN

)

Ban

k

Pem

inja

m

(Sw

asta

Kecil)

Ban

k

Pem

inja

m

(Sw

asta

K

ecil)

Ban

k

Pem

inja

m

(BU

MN

)

Ban

k

Pem

inja

m

(Ban

k B

esar

Non

-BU

MN

Indikator Terukur: Adanya Segmentasi PUAB Akibat Ketidakpercayaan Antar Bank 21

Page 22: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Indikator Terukur : Indeks Sentimen Bisnis

Current sales & profit memburuk pada bulan Nopember 2008. Demikian pula dengan ekspektasi sales dan profit juga memburuk.

60

70

80

90

100

110

120

130

140

150

160

J ul-08 Sep-08 Nov-08 J an-09 Mar-09 May-09 J ul-09 Sep-09

Sales Expectation IndexProfits Expectation IndexCurrent Sales IndexCurrent Profits Index

Page 23: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Indikator Terukur : Siklus Bisnis Perekonomian Indonesia

72

78

84

90

96

102

108

114

120

Jan-9

0Oc

t-90

Jul-9

1Ap

r-92

Jan-9

3Oc

t-93

Jul-9

4Ap

r-95

Jan-9

6Oc

t-96

Jul-9

7Ap

r-98

Jan-9

9Oc

t-99

Jul-0

0Ap

r-01

Jan-0

2Oc

t-02

Jul-0

3Ap

r-04

Jan-0

5Oc

t-05

Jul-0

6Ap

r-07

Jan-0

8Oc

t-08

Jul-0

9

83

87

90

94

97

101

104

108

111

LEI (LHS)

CEI (RHS)

Siklus bisnis berada dalam fase resesi

Page 24: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

24

Otoritas melakukan suspensi BEI pada tanggal 8-10 Oktober 2008 karena kondisi bursa global dan regional sedang mengalami tekanan. Suspensi dilakukan untuk mengembalikan rasionalitas pasar dan informasi yang benar.

Departemen Keuangan gagal terbitkan SUN karena kondisi pasar yang tidak kondusif. Penghentian pelaksanaan lelang SUN untuk mengurangi tekanan pasar akibat pertambahan permintaan SUN dan mencegah semakin memburuknya valuasi pasar surat berharga di pasar modal dan menurunnya tingkat kesehatan Lembaga Keuangan

Terdapat 23 bank setara atau lebih kecil dari Bank Century serta sejumlah BPR yang mempunyai masalah likuiditas dan permasalahan lain yang kurang lebih sama dengan Bank Century.

Bank Century ditetapkan sebagai Bank Gagal oleh BI karena pada saat itu Capital Adequacy Ratio (CAR)-nya sudah negatif 3,53 persen.

Otoritas melakukan suspensi BEI pada tanggal 8-10 Oktober 2008 karena kondisi bursa global dan regional sedang mengalami tekanan. Suspensi dilakukan untuk mengembalikan rasionalitas pasar dan informasi yang benar.

Departemen Keuangan gagal terbitkan SUN karena kondisi pasar yang tidak kondusif. Penghentian pelaksanaan lelang SUN untuk mengurangi tekanan pasar akibat pertambahan permintaan SUN dan mencegah semakin memburuknya valuasi pasar surat berharga di pasar modal dan menurunnya tingkat kesehatan Lembaga Keuangan

Terdapat 23 bank setara atau lebih kecil dari Bank Century serta sejumlah BPR yang mempunyai masalah likuiditas dan permasalahan lain yang kurang lebih sama dengan Bank Century.

Bank Century ditetapkan sebagai Bank Gagal oleh BI karena pada saat itu Capital Adequacy Ratio (CAR)-nya sudah negatif 3,53 persen.

Apa yang terjadi di sektor keuangan..?

Page 25: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Indikator Terukur : Kesimpulan

• Pada triwulan ke-4 2008, sistem keuangan mengalami tekanan dan perekonomian Indonesia berada dalam kondisi yang sangat menurun. Hal ini antara lain dapat dilihat indikator-indikator terukur tersebut.

• Beberapa indikator tersebut mempunyai kemiripan dengan awal terjadinya krisis 1997/98. Karena itu belajar dari pengalaman yang lalu, penutupan suatu bank pada saat aktifitas perekonomian sedang menurun, akan menambah sentimen negatif di pasar yang pada gilirannya akan memperbesar peluang terjadinya krisis perbankan.

Page 26: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

B. KORIDOR & DASAR KEBIJAKAN MENGHADAPI KRISIS

26

Page 27: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

2727Dasar Kebijakan Pemerintah Untuk Pencegahan Krisis

Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan 11

Koridor Koridor KebijakanKebijakan

Koridor Koridor KebijakanKebijakan

22

Mencegah terjadinya penularan (contagion) ancaman krisis global masuk ke Indonesia

Arahan Presiden dan Wakil Presiden :

Pemerintah berupaya menggunakan sumber pendanaan dalam negeri, tidak akan meminta pendanaan dari luar negeri (tidak meminta bantuan IMF) untuk menghadapi ancaman krisis.

Pemerintah tidak menerapkan kebijakan blanket guarantee karena kekhawatiran disalahgunakan oleh pemilik dan pengurus bank.

Menyelamatkan perekonomian nasional bukan untuk menyelamatkan satu industri atau individu lembaga keuangan

33 Prioritas Prioritas UtamaUtamaPrioritas Prioritas UtamaUtama

Page 28: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

28

1. Arahan Presiden dan Wakil Presiden

A. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pemerintah akan menggunakan seluruh instrumen kebijakan dan sumber pendanaan dalam negeri untuk menghadapi ancaman krisis keuangan global, dan tidak akan meminta bantuan kepada IMF jika dampak krisis keuangan semakin membebani perekonomian nasional.

B. Wakil Presiden M. Jusuf Kalla

Tidak akan mengeluarkan kebijakan blanket guarantee karena kekhawatiran penyalahgunaan oleh pemilik dan pengelola bank.

2. UU Nomor 41 tahun 2008 Tentang APBN 2009 Pasal 23

Dalam keadaan darurat, (krisis sistemik dalam sistem keuangan dan perbankan nasional), Pemerintah dengan persetujuan DPR dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya atau melebihi pagu yang ditetapkan dalam APBN 2009

Framework Kebijakan Pemerintah Dalam Pencegahan Krisis

Page 29: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

29UU Nomor 41 tahun 2008 Tentang APBN 2009 Pasal 23

Page 30: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

30

2. Kebijakan diambil berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku a.l. :

UU No. 3 Tahun 2004 Tentang Bank Indonesia Perppu No 4 tahun 2008 Tentang JPSK UU No. 24 Tahun 2004 Tentang LPS

Framework Kebijakan Pemerintah Dalam Pencegahan Krisis

Page 31: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

C. KEBIJAKAN YANG DIAMBIL PEMERINTAH

31

Page 32: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

32Respon Kebijakan Berbagai Negara Terhadap Krisis 2008

Respon Kebijakan Di berbagai Negara

Pemberian fasilitas likuiditas

Pemberian fasilitas likuiditas

bail-out (penyelamatan) lembaga keuan

bail-out (penyelamatan) lembaga keuan

Penurunan tingkat suku bunga

Penurunan tingkat suku bunga

Pemberianstimulus fiskal.

Pemberianstimulus fiskal.

Kesadaran atas gentingnya kondisi perekonomian dunia pada saat itu mendorong para pemimpin dunia mengadakan pertemuan G-20 di Washington DC pada tanggal 13-15 November 2008 (yang juga dihadiri Presiden dan Menkeu RI) untuk membahas langkah-langkah penanganan krisis global.

Respon Indonesia

1. Mengambil kebijakan untuk membantu likuiditas pasar keuangan

2. Melakukan langkah kebijakan untuk menjaga kesinambungan Neraca Pembayaran/Devisa

3. Melakukan langkah kebijakan untuk menjaga kesinambungan APBN 2009/2010

4. Menerbitkan peraturan perundangan di sektor keuangan

Page 33: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Kebijakan Yang Diambil Dalam Mengantisipasi Kebijakan Yang Diambil Dalam Mengantisipasi Ancaman KrisisAncaman Krisis

33

Pemerintah memberikan likuiditas tambahan kepada perbankan nasional melalui penempatan rekening pemerintah ke Bank-Bank BUMN sebesar Rp 15 T.

Menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM): GWM Rupiah diturunkan dari 9,01% menjadi 7,5%

5% cash + 2,5% secondary reserved GWM Valas diturunkan dari 3% menjadi 1%

Kebijakan ini berpotensi menambah likuiditas rupiah sebesar Rp50 triliun dan Valas US$721 juta

Pemerintah membatalkan pelaksanaan lelang SUN untuk mengurangi tekanan pasar akibat pertambahan permintaan SUN dan mencegah semakin memburuknya valuasi pasar surat berharga di pasar modal dan menurunnya tingkat kesehatan lembaga keuangan.

Pemerintah mempercepat realisasi belanja kementerian/Lembaga sebesar Rp. 25,9 triliun.

Pemerintah melakukan pembelian (buyback) saham BUMN yang telah go public melalui Pusat Investasi Pemerintah dan beberapa BUMN.

Memberi kemudahan kepada Emiten utk melakukan buyback, misalnya memperbesar jumlah saham yg dapat di buy back dari 10% menjadi 20%, dan dapat dilakukan tanpa perlu mendapatkan persetujuan RUPS.

1)Mendukung Penyediaan Likuiditas Pasar

Page 34: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Kebijakan Yang Diambil Dalam Mengantisipasi Kebijakan Yang Diambil Dalam Mengantisipasi Ancaman KrisisAncaman Krisis

34

Mendorong FDI melalui perbaikan iklim usaha secara nyata. Mencari alternatif pembiayaan defisit anggaran dari sumber non-pasar dari luar

negeri untuk antisipasi jika pasar SUN tidak berjalan normal. Hal ini dilakukan antara lain melalui:

Lembaga multilateral (World Bank, IDB, JBIC) Bilateral Sovereign Wealth Fund

Mengupayakan “swap facility” dengan bank sentral negara lain, diantaranya Bank of China, Bank of Japan, Monetary Authority of Singapore.

Merealisasikan “Asian Bond Arrangement” (Chiang May plus refinement) Memberlakukan wajib lapor terhadap setiap pembelian USD dalam jumlah besar Membuat “clearing house” valas yang berasal dari valas hasil ekspor-impor

khusus untuk BUMN Mewajibkan pelaporan LC dengan dokumen dan underlying Asset pada setiap

Bank Mencegah masuknya “short term capital” dalam jumlah besar, khususnya Non-

Deliverable Forward Memperlambat keluarnya modal dengan mempersempit “auto rejection” Mengurangi import barang konsumsi

• .

2) Menjaga Kesinambungan Devisa dan Neraca Pembayaran

Page 35: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Kebijakan Yang Diambil Dalam Mengantisipasi Kebijakan Yang Diambil Dalam Mengantisipasi Ancaman KrisisAncaman Krisis

35

Melakukan redefinisi “pembiayaan darurat” dalam Pasal 23 UU No. 41 tahun 2008 Tentang APBN 2009

Dalam keadaan darurat (krisis sistemik dalam sistem keuangan dan perbankan nasional), Pemerintah dengan persetujuan DPR dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya atau melebihi pagu yang ditetapkan dalam APBN 2009

Pemerintah menambah belanja atau fokus belanja untuk sektor-sektor yang berdampak besar terhadap pertumbuhan penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan.

Menambah dana risiko fiskal terhadap deviasi asumsi. Mengurangi jumlah SBN dari pasar dan menggantinya dengan

pinjaman luar negeri. Merancang pembiayaan darurat dari pinjaman luar negeri antara lain

melalui melalui private placement kepada sovereign wealth funds, lembaga multilateral dan bilateral, serta ASEAN + 3.

3) Menjaga Kesinambungan APBN 2009/2010

Page 36: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Kebijakan Yang Diambil Dalam Mengantisipasi Kebijakan Yang Diambil Dalam Mengantisipasi Ancaman KrisisAncaman Krisis

36

4) Penerbitan Peraturan di Sektor Keuangan

Melakukan pelonggaran peraturan di sektor perbankan, pasar modal dan lembaga keuangan bukan bank, terutama untuk penentuan nilai wajar surat berharga pada saat krisis.

Menetapkan Perppu Bank Indonesia untuk memperluas jenis aset bank yang dapat dijadikan agunan untuk mendapatkan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP).

Menetapkan Perppu LPS dan peraturan pemerintah untuk meningkatkan besaran nilai penjaminan dari sebesar Rp100 juta menjadi maksimum Rp 2 miyar untuk setiap nasabah dalam satu bank.

Menetapkan Perppu JPSK yang mengatur mekanisme pencegahan dan penanganan krisis sistem keuangan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Page 37: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

D. KEBIJAKAN & HASIL PENANGANAN BANK CENTURY:

37

• PENDAPAT PARA AHLI• INDIKATOR TERUKUR

Page 38: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

3838Dasar Kebijakan Penanganan Bank Century oleh KSSK

Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan 11

KriteriaKriteriaKriteriaKriteria22

Menciptakan dan memelihara Stabilitas Sistem Keuangan melalui pencegahan dan penanganan krisis

Kriteria Bank Gagal : Oleh Bank IndonesiaKriteria sistemik : •Dalam kondisi normal : too big to fail, too interconnected to fail•Dalam kondisi krisis perilaku manusia : menghindari risiko & reaktif, ikut-ikutan, panik dan irasional

Prioritas utama adalah menyelamatkan sistem keuangan dan perbankan, bukan invidual bank (Bank Century).Kalau ada kecurangan (fraud) di bank, maka akan diproses secara hukum pada tahap berikutnya.Yang terpenting, ambil tindakan untuk pencegahan krisis.

33 AlasanAlasanAlasanAlasan

1. Asas yang kuat dalam pengambilan kebijakan• Asas landasan hukum yang kuat• Asas kewenangan yang sah• Asas tujuan, bermanfaat & bertanggung jawab

2. Analisa yang optimal & matang yang didasari niat/motif yang baik (tidak ada vested interest)

3. Kompetensi dan kredibilitas yang tinggi dari para pengambil kebijakan.

44Pengambilan Pengambilan Keputusan Keputusan Pengambilan Pengambilan Keputusan Keputusan

Page 39: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

39

Dalam keadaan genting yang terjadi pada kuartal IV 2008, yang ditunjukkan dengan beberapa indikator utama makroekonomi yang sudah di ambang krisis, KSSK harus mengambil tindakan. Kondisi sistem keuangan global maupun nasional yang

memburuk Dengan informasi yang tersedia. Karena, dalam situasi

genting tidak akan pernah diperoleh informasi yang lengkap.

Dengan segala keterbatasan yang ada, KSSK mengambil keputusan menetapkan BC sebagai bank gagal berdampak sistemik .

Tujuan menjaga stabilitas sistem keuangan sudah tercapai yaitu TIDAK TERJADI KRISIS DAN PENCEGAHAN KRISIS KEUANGAN BERHASIL.

Kalaupun ternyata terdapat penyelewengan dalam implementasinya, hal tersebut harus diproses lebih lanjut sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Dan tidak berarti pencapaian tujuan menjadi DINIHILKAN.

Keputusan KSSK : apakah merupakan keputusan main-main…?

39

Page 40: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

4040

BC DiselamatkanBC Diselamatkan

Biaya:Injeksi Modal 6,7 TPotensi Balik Modal 3 T _ Biaya LPS Rp 3,7 T

Biaya:Injeksi Modal 6,7 TPotensi Balik Modal 3 T _ Biaya LPS Rp 3,7 T

BC DitutupBC Ditutup

Biaya:Pembayaran DPK < 2M 6,4 TPenjualan Aset BC 0,6 TBiaya LPS Rp 5,8 T

Biaya:Pembayaran DPK < 2M 6,4 TPenjualan Aset BC 0,6 TBiaya LPS Rp 5,8 T

Ambil Aksi

Tidak Ambil Aksi

Pertimbangan Penanganan BC: Meminimalkan Biaya Untuk mencapai Hasil Optimal

KSSK

Biaya Yang Harus DikeluarkanBiaya Yang Harus Dikeluarkan

40

Page 41: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

4141

Hasil Yang Telah Dicapai:

•Tidak terjadi krisis•Pertumbuhan positif : 4,3% Tahun 2009•Pendapatan perkapita naik•Lapangan kerja tercipta•Pemulihan kepercayaan:

• Rupiah stabil dan menguat• Indeks saham (IHSG) naik• Tingkat risiko menurun

•Stabilitas sistem keuangan

BC DiselamatkanBC Diselamatkan BC DitutupBC Ditutup

Tidak Krisis?

Krisis ? Tidak Krisis?Jika terjadi krisis maka biaya yang timbul akan sangat mahal. Sebagai pembanding:• Pembayaran DPK yang dijamin LPS (< 2M) sebesar lebih dari Rp 600T• Biaya krisis tahun 97/98 :• Biaya rekap bank sekitar Rp 600 T• Pertumbuhan Negatif 13%• Pengangguran capai 20% angkatan kerja• Pendapatan per kapita menciut dari

USD 1,165 (1996) menjadi USD 610 (1998)• Jumlah penduduk miskin meningkat 50%

total penduduk• Krisis Politik

41Pertimbangan Penanganan BC: Meminimalkan Biaya Untuk mencapai Hasil Optimal

Page 42: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Nominal (%)Jumlah

Rekening

Total Simpanan Rp. 1.716 Milyar 100,00 82.276.642

Simpanan Yang Dijamin

Rp. 1.066 Milyar 62,12 82.276.642

s.d. Rp 2 Milyar Rp. 916 Milyar

> Rp 2 Milyar Rp. 150 Milyar

TOTAL SIMPANAN BANK UMUMBULAN NOVEMBER 2008

Total Simpanan Nasabah Yang Dijamin LPS

Page 43: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

E. HASIL DARI SUATU KEBIJAKAN :

43

•PENDAPAT PARA AHLI•INDIKATOR

Page 44: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Sabtu, 18 Oktober 2008:

"Perppu itu hal penting dan sudah terbit. Ini berikan ketenangan kepada masyarakat, sehingga tidak terjadi kepanikan. Ini yang paling penting.”

Mereka menilai : Apakah kebijakan pemerintah Mereka menilai : Apakah kebijakan pemerintah berhasil? berhasil?

44

Sriwijaya Post, 10 Juli 2009

Perekonomian Indonesia Juara Ditengah Krisis Finansial. “Perekonomian Indonesia bakalan makin kinclong setelah mampu menghindari krisis finansial global yang paling buruk. Indonesia merupakan negara dengan perekonomian yang menggelinding dengan bagus setelah China dan India”.

Fadhil HasanEkonom Indef

Suarapembaruan.com, 5 Des 2008:“Pada saat sejumlah lembaga keuangan terkemuka di AS bertumbangan, Indonesia mampu mencegah, sehingga tidak menimbulkan efek negatif berantai di sektor perbankan yang sungguh mengerikan. Memang skala bisnis Bank Century bila dibanding Lehman Brothers, bak bumi dan langit. Namun, cara penyelamatan yang dilakukan pemerintah dan BI, cukup terukur, sehingga bisa terhindar dari malapetaka krisis kepercayaan terhadap sistem keuangan di dalam negeri.Terbukti Bank Century mampu beroperasi secara normal, di sisi lain kepercayaan nasabah dan masyarakat terhadap perbankan nasional tidak goyah.”

Wim TangkilisanPemimpin Umum Suara Pembaruan

Page 45: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

apindonesia.com, 14 October 2008:''Berbagai langkah pemerintah seperti menaikkan BI rate, mensuspensi perdagangan di bursa saham serta mengeluarkan Perpu tentang Lembaga Penjamin Simpanan sangat tepat,'' ujar Rahman Halim, ketua Persatuan Perbankan Nasional (Perbanas) Jatim.

Mereka menilai : Apakah kebijakan pemerintah Mereka menilai : Apakah kebijakan pemerintah berhasil? berhasil?

45

Vivanews.com, 16 Februari 2009 :“Kebijakan yang diambil pemerintah sudah tepat baik dari kebijakan moneter maupun fiskal”.

Rahman HalimKetua Perbanas Jatim

Kompas, 18 Oktober 2008:"Langkah pemerintah Indonesia menanggapi krisis ekonomi ini cukup responsif. Karena krisis bersifat global, pemerintah tidak mungkin mengatasi sendiri. Banyak negara lain yang tidak terimbas krisis saat ini, dan pemerintah Indonesia perlu bekerj a sama dengan negara-negara itu untuk mengatasi krisis dunia ini,”

Hidayat Nur WahidKetua MPR 2004-2009

Kendari Ekspres, 24 November 2008 :Tindakan pemerintah serta Bank Indonesia yang cepat itu patut dipuji. Lantaran menenangkan nasabah serta mitra Century dalam pasar uang antar bank. Dengan demikian diharapkan bisnis perbankan pada minggu depan akan berjalan sebagaimana biasa (redaksi).

RedaksiKendari Ekspres

Page 46: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

46

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000Ju

n-08

Jul-0

8

Aug

-08

Sep

-08

Oct

-08

Nov

-08

Dec

-08

Jan-

09

Feb

-09

Mar

-09

Apr

-09

May

-09

Jun-

09

Jul-0

9

Aug

-09

Sep

-09

Oct

-09

Nov

-09

Dec

-09

JCI I

nd

ex

8,000

8,500

9,000

9,500

10,000

10,500

11,000

11,500

12,000

12,500

13,000

Rp

/US

D

JCI (LHS) Rp/USD (RHS)

Data hasil suatu kebijakan: INDIKATOR UTAMA POSITIF

9

11

13

15

17

19

21

Feb-08 May-08 Aug-08 Nov-08 Feb-09 May-09 Aug-09

FR 49 (5 thn)

FR 27 (7 thn)

FR 48 (10 thn)

FR 46 (15 thn)

FR 47(20 thn)

FR 50 (30 thn)

YIELD SUN BENCHMARK

Sumber: Bloomberg

IHSG & Rupiah MenguatIHSG & Rupiah Menguat

Yield SUN TurunYield SUN Turun

-

5

10

15

20

25

30

35

Aug

-08

Sep

-08

Oct

-08

Nov

-08

Dec

-08

Jan-

09

Feb

-09

Mar

-09

Apr

-09

May

-09

Jun-

09

Jul-0

9

Aug

-09

Sep

-09

Oct

-09

Nov

-09

Dec

-09

3-m

on

th F

ore

x Im

plie

d V

ola

tilit

y

Volatilitas Rupiah TurunVolatilitas Rupiah Turun

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

Jun-

08

Jul-0

8

Aug

-08

Sep

-08

Oct

-08

Nov

-08

Dec

-08

Jan-

09

Feb

-09

Mar

-09

Apr

-09

May

-09

Jun-

09

Jul-0

9

Aug

-09

Aug

-09

Sep

-09

Oct

-09

Nov

-09

CD

S S

pre

ad

(b

ps

) Indonesia

PhilippineVietnam

BrazilThailand

Tingkat Risiko TurunTingkat Risiko Turun

Nov ‘08

Nov ‘08

Nov ‘08

Nov ‘08

Page 47: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

47

0

10

20

30

40

50

60

70Nov '09 65.84

Sep '09 57.11

Nov '09 50.18

USD Juta

Cadangan Devisa Naik:Menunjukkan

kepercayaan investor pulih

Cadangan Devisa Naik:Menunjukkan

kepercayaan investor pulih

0.1 -0.03

6.26 (Jan '07)

2.41(Nov '09)

12.14 (Sep '08)

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

May

-07

Jul-0

7

Sep

-07

Nov

-07

Jan-

08

Mar

-08

May

-08

Jul-0

8

Sep

-08

Nov

-08

Jan-

09

Mar

-09

May

-09

Jul-0

9

Sep

-09

Nov

-09

%

MonthlyAnnually Inflasi TurunInflasi Turun

Indonesia Jepang US Malaysia SingaporeMar-07 6.03 3.5 1.4 5.4 7.6Jun-07 6.64 2.3 1.9 5.6 8.6Sep-07 6.58 1.7 2.7 6.5 9.5Dec-07 5.85 1.9 2.5 7.2 5.5Mar-08 6.25 1.3 2 7.4 6.7Jun-08 6.42 -0.3 1.6 6.6 2.5Sep-08 6.4 -1.4 0 4.8 0Dec-08 5.18 -4.1 -1.9 0.1 -4.2Mar-09 4.45 -8.9 -3.3 -6.2 -9.5Jun-09 4.04 -5.8 -3.8 -3.9 -3.3Sep-09 4.21 -5.1 -2.6 -1.2 0.6

PDB Indonesia

Tetap Positif Disaat Negara Lain Tumbuh

Negatif

PDB Indonesia

Tetap Positif Disaat Negara Lain Tumbuh

Negatif

Nov ‘08:50,18

Nov ‘08:50,18

Sep ‘08:57,11

Sep ‘08:57,11

Nov ‘08:65,84

Nov ‘08:65,84

Data hasil suatu kebijakan: INDIKATOR UTAMA POSITIF

Page 48: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

F. DAMPAK SISTEMIK

48

Page 49: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

49Apa Pengertian Dampak Sistemik?

Dalam situasi kebakaran tersebut:

1 Prioritas utama adalah PADAMKAN API SEBELUM MEMBESAR …..agar tidak menjalar ke seluruh pemukiman

2 TANGKAP PELAKUNYA kalau memang ada yg sengaja membakar

Dampak sistemik adalah kegagalan suatu lembaga keuangan yang dapat mengakibatkan kerusakan lembaga keuangan lain, pasar dan perekonomian secara luas.

Dampak sistemik adalah kegagalan suatu lembaga keuangan yang dapat mengakibatkan kerusakan lembaga keuangan lain, pasar dan perekonomian secara luas.

Page 50: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Krisis Sistemik dan Penularan Systemically important bank (SIB) merupakan

bank yang ukurannya cukup signifikan yang dalam keadaan normal dapat berdampak sistemik terhadap sistem keuangan manakala bank tersebut mengalami kegagalan.

Terdapat 2 kriteria umum dalam menentukan SIB: Too big to fail semakin besar makin

sistemik Too interconnected to fail semakin terkait

makin sistemik Adanya asymmetric information

ketidaksempurnaan informasi Perilaku Manusia:

risk averse and reactive herd behavior irrational behavior

Page 51: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

51Dampak Sistemik Bank Century 51

Bank

Bank Bank

Bank

Bank Besar

Bank

Bank

Bank

Peer Bank

BankBank

BankBank

BankBank

BankBank

BankBC MemburukBC Memburuk

BankMenularMenular MenularMenular

Badai ekonomi global:• Lehman Brothers Bangkrut•US & Eropa resesi•IHSG turun 50%•Rupiah anjlok 30%•Cadangan devisa drop•Pelarian modal

Badai ekonomi global:• Lehman Brothers Bangkrut•US & Eropa resesi•IHSG turun 50%•Rupiah anjlok 30%•Cadangan devisa drop•Pelarian modal

Menarik dana secara besar-

besaran

Menarik dana secara besar-

besaranDst

Akibatnya terjadi penularan (contagion) ke bank-bank lainnya. Bahkan, bank sehat pun ikut di rush oleh penabungnya

Penabung BC Kehilangan Kepercayaan

dan Panik

Penabung BC Kehilangan Kepercayaan

dan PanikPenabung Bank Lain Panik dan ikut-ikutanPenabung Bank Lain Panik dan ikut-ikutan

Info ini terupdate secara terus menerus ke publik

Page 52: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

G. UKURAN SISTEMIK

52

Page 53: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

53Ukuran Sistemik: Banking Pressure Index & Financial Stability Index

1. Banking Pressure Index (dikeluarkan Danareksa Research Institute) Banking Pressure Index (BPI) per Oktober 2008 sebesar 0,9 atau lebih tinggi dari ambang normal 0,5. Hal ini mengindikasikan adanya tekanan terhadap sistem perbankan yang cukup tinggi dan potensi terjadinya kegagalan (default) yang sangat besar.

BPI disusun berdasarkan 6 variabel yaitu (1) Real Effective Exchange Rate (REER), (2) Indeks harga saham, (3) Money multiplier, (4) PDB riil , (5) Export dalam nominal US$, dan (6) Suku bunga jangka pendek

2. Financial Stability Index (dikeluarkan oleh BI) masuk ambang batas kritis. Financial Stability Index per November 2008 sebesar 2,43 atau di atas angka indikatif maksimum 2,0.

Kedua indikator ini menunjukkan sistem perbankan dan sistem keuangan domestik dalam keadaan genting.

Page 54: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

5454Perlukah Kriteria Ukuran Sistemik ditetapkan dalam undang-undang/peraturan?Robert E Litan (Brookings Institution) : “Regulating Systemic

Risk“

Identifikasi suatu lembaga secara spesifik akan menimbulkan moral hazard, karena memberikan sinyal kepada semua pihak bahwa apabila lembaga ini terancam gagal, pemerintah federal akan menyelamatkan setidaknya kreditur dan rekanan jangka pendek mereka.

Kritik ini mungkin beranggapan bahwa adalah lebih baik untuk kembali pada kebijakan “constructive ambiguity” yang mengikat sampai saat krisis: lebih baik membiarkan pelaku pasar menduga apakah mereka akan dilindungi dalam rangka mendorong mereka untuk memantau kesehatan lembaga dengan siapa mereka melakukan bisnis, dan dengan demikian menghindari risiko kelalaian manajer lembaga-lembaga tersebut.

Catatan: Belum pernah ada definisi dan kriteria ukuran dampak sistemik yang baku. Sentral Bank Uni Eropa

hanya menggunakan metode penilaian sistemik yang terdiri dari 5 komponen. Tidak ada suatu negara pun di dunia yang mencantumkan kriteria ukuran sistemik secara

tegas/eksplisit dalam undang-undang. Apabila di dalam Perppu JPSK tidak diatur secara jelas dan tegas, hal tersebut bukanlah merupakan kelemahan Perppu, namun semata-mata untuk menghindari moral hazard.

Financial Stability Board (FSB) sedang mengkaji metodologi pengukuran dampak sistemik. Dalam penetapan dampak sistemik diperlukan professional judgment oleh pengambil kebijakan yang

memiliki kompetensi, pengalaman, dan integritas yang baik.

Page 55: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

H. SUMBER DATA

55

Page 56: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

56 Data Mikro PerbankanDalam mempertimbangkan dampak sistemik Bank Century, KSSK menggunakan data, fakta dan informasi tentang keadaan mikro perbankan yang diberikan sepenuhnya oleh BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan penuh atas perbankan nasional.

Data Makro KSSK juga menggunakan data, fakta,

informasi dan analisis yang bersifat makro tentang perkembangan situasi dan kondisi krisis keuangan nasional dan dunia.

Sekretariat KSSK menyampaikan secara rutin dalam Rapat Pimpinan Depkeu mengenai data dan hasil analisis perkembangan kondisi sektor keuangan global (sumber data: Bloomberg, Reuters, dan BEI).

Data Mikro PerbankanDalam mempertimbangkan dampak sistemik Bank Century, KSSK menggunakan data, fakta dan informasi tentang keadaan mikro perbankan yang diberikan sepenuhnya oleh BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan penuh atas perbankan nasional.

Data Makro KSSK juga menggunakan data, fakta,

informasi dan analisis yang bersifat makro tentang perkembangan situasi dan kondisi krisis keuangan nasional dan dunia.

Sekretariat KSSK menyampaikan secara rutin dalam Rapat Pimpinan Depkeu mengenai data dan hasil analisis perkembangan kondisi sektor keuangan global (sumber data: Bloomberg, Reuters, dan BEI).

Data & Informasi Yang Diperoleh KSSK

Page 57: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

I. KRONOLOGIS PENANGANAN BANK CENTURY

57

Page 58: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

5858Kronologi Penanganan Bank Century oleh KSSK: Rapat Konsultasi 13-19 Nov ’08

13 Nov2008

• MK mendapatkan info dari BI tentang permasalahan BC.

• Rapat dilakukan melalui teleconference .karena MK berada Washington DC menghadiri pertemuan Pimpinan G20

14 Nov2008

• MK lapor lisan ke Presiden RI tentang kondisi sistem keuangan nasional dan permasalahan BC

• Presiden instruksikan MK kembali ke Indonesia

15 Nov2008

MK kembali ke Indonesia

17 Nov2008

• MK tiba di Jakarta 17 Nov 09• MK rapat secara langsung dengan BI atas permintaan BI mengenai perkembangan BC

18 Nov2008

• BI mengindikasikan perlunya FPD bagi Bank Century. • BI menyampaikan 23 peer bank berpotensi mengalami kesulitan keuangan (likuiditas dan solvabilitas) apabila Bank Century tidak ditangani.

19 Nov2008

• Rapat Koordinasi Depkeu dengan Bank Indonesia kembali dilakukan.

• BI mempresentasikan kembali kondisi perbankan yang terus mengalami tekanan likuiditas dan kepercayaan yang menurun.

• Bank Indonesia juga menyampaikan Analisis Risiko Sistemik Sistem Perbankan Indonesia.

Page 59: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

5959Kronologi Penanganan Bank Century : Permintaan Rapat KSSK oleh BI

20 Nov2008

BI menyampaikan informasi perkembangan BC kepada MK selaku Ketua KSSK.BI meminta KSSK untuk mengadakan rapat pada malam hari itu juga, karena pada keesokan harinya BI memastikan bahwa BC akan mengalami kalah kliring dan default.

20 Nov2008

BI mengirimkan surat susulan guna menginformasikan kondisi terakhir Bank Century, penetapan Bank Century sebagai Bank Gagal, dan hasil analisa dampak sistemik akibat Bank Century.

20 Nov2008

BI menyampaikan dokumen-dokumen yang terkait untuk penyelenggaraan rapat KSSK.Sekretariat KSSK melakukan pengecekan kelengkapan dan konsistensi dokumen agar sesuai dengan ketentuan mekanisme rapat KSSK.

Page 60: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

6060Rapat KSSK Tanggal 21 November 2008

Pukul 00.11- 04.25

WIB

Rapat pertama KSSK dilakukan untuk mendapatkan masukan dan brain stroming Sifat rapat terbuka dan bukan untuk pengambilan keputusan. BI menjelaskan bahwa BC ditetapkan sebagai Bank Gagal yang ditengarai berdampak sistemik. KSSK meminta pendapat dari para narasumber yang terdiri atas pejabat Depkeu, BI, LPS, Bank Mandiri, dan

Ketua UKP3R. Suasana rapat diwarnai dengan pertanyaan kritis dari para peserta rapat mengenai kondisi BC, reputasi pemilik,

kelemahan pengawasan, dan analisa dampak sistemik. Hal ini adalah suatu proses yang wajar dan sehat dalam proses pengambilan keputusan Namun, rapat tersebut bukan merupakan rapat pengambilan keputusan. Sesuai dengan kewenangan yang

diberikan Perppu JPSK, pengambilan keputusan dilakukan oleh MK selaku Ketua KSSK dan GBI selaku Anggota KSSK

Saudara-Saudara…, ada indikator terukur yg digunakan oleh KSSK dalam pengambilan kebijakan yaitu kondisi perekonomian nasional & global, serta kondisi mikro perbankan

Kita harus hati-hati dalam mengambil keputusan. Kita harus cegah krisis keuangan dan selamatkan sistem keuangan nasional lebih dulu … baru kita tangkap dan adili perampok BC itu…

Page 61: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

6161Rapat KSSK Tanggal 21 November 2008

Pendapat Kritis dari Peserta Rapat KSSK Pertama (Sumber : Transkrip Rapat KSSK)

•Anggito Abimanyu:“… analisis mengenai dampak sistemiknya itu lebih dilandasi oleh kondisi psikologis dan itu tidak bisa diukur.”

•Darmin Nasution: “…, terus terang kalau kita dengarkan baik-baik bank manapun yang bermasalah sekarang maka kesimpulannya adalah sistemik.”

•Fuad Rahmany:“… ini bank kecil secara finansial. Mungkin kita sulit untuk membuktikan menentukan sistemik karena dia angkanya tidak terlalu besar. … Nah ini celakanya memang arahnya menjadi psikologis karena kondisi lagi global crisis kemudian yang dikhawatirkan confidence bisa terganggu, karena biasanya kalo orang kita lihat public atau market biasanya itung-itungan kalau ada bank gagal biasanya mereka selalu menganggap nanti ada bank lain yang gagal. … kalau kita selamatkan juga bank kecil ini dengan alasan sistemik mereka akan mengatakan bank kecil saja sistemik berarti sistem perbankan kita sangat rentan. … Kalau dari sisi pasar modal jelas tidak begitu sistemik karena saham ini nggak begitu aktif diperjualbelikan di pasar modal jadi memang dampak di pasar modal tidak ada.

Page 62: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

6262Rapat KSSK & KK Tanggal 21 November 2008

Rapat KSSK berikutnya merupakan Rapat Tertutup KSSK dalam rangka pengambilan keputusan, yang dihadiri oleh Menkeu, Gubernur BI, Sekretaris KSSK, dan legal adviser.

Selama rapat tersebut, KSSK memanggil beberapa narasumber untuk keperluan klarifikasi Narasumber yang dipanggil yaitu Ibu Siti Ch. Fadjrijah, Bpk Muliaman D. Hadad, Ketua Bapepam-LK, Ketua, Anggota DK LPS, Kepala Eksekutif LPS, & Dirut Bank Mandiri)

Keputusan rapat :a. KSSK menetapkan Bank Century sebagai Bank Gagal yang Berdampak Sistemik;b. KSSK menyerahkan penanganan Bank Century kepada LPS;c. LPS memerlukan dukungan Bank Mandiri untuk pengisian manajemen baru Bank Century.

Pukul 04.25- 05.30

WIB

Rapat KSSK dilakukan secara maraton karena Jumat pagi, tanggal 21 November, harus sudah ada keputusan penanganan Bank Century sebelum transaksi kliring Bank Indonesia dibuka. Kegagalan Bank Century dapat membahayakan sistem pembayaran dan sistem keuangan secara keseluruhan.

Rapat KSSK dilakukan secara maraton karena Jumat pagi, tanggal 21 November, harus sudah ada keputusan penanganan Bank Century sebelum transaksi kliring Bank Indonesia dibuka. Kegagalan Bank Century dapat membahayakan sistem pembayaran dan sistem keuangan secara keseluruhan.

Pukul 05.30- selesai

Rapat Komite Koordinasi yang dihadiri oleh Menkeu, Gubernur BI dan Ketua DK LPS. Rapat tersebut membahas penyerahan Bank Century dari KK kepada LPS untuk dilakukan

penanganan sesuai dengan UU LPS. Selanjutnya, LPS sepenuhnya melakukan penanganan Bank Century sesuai dengan

kewenangan yang diberikan oleh UU LPS.

Page 63: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Rapat Konsultasi KSSK tanggal 24 November 2008

• Agenda : Penanganan PT Bank Century Tbk & permasalahan perbankan nasional• Sifat : Rapat konsultasi LPS dengan KK• Dasar Hukum : Regim UU Lembaga Penjamin Simpanan • Peserta : Menkeu, Gubernur BI, Kepala UKP3R, Ketua DK LPS, DGS BI, Sekjen, Kepala

BKF,

Ketua Bapepam-LK, Deputi Gubernur BI (Bpk Muliaman D. Hadad & Ibu Siti Ch.

Fadjrijah), Sekretaris KSSK, Kepala Eksekutif LPS• Pembahasan :

a. LPS melaporkan bahwa: CAR Bank Century turun drastis dari -2% menjadi -35,93%; Kebutuhan dana untuk mengatasi permasalahan solvabilitas berbeda dengan kebutuhan dana untuk

mengatasi kesulitan likuiditas. LPS akan mendorong manajemen Bank Century untuk mencari sumber dana lain untuk mengatasi kesulitan likuiditasnya sehingga dana yang dihadapi LPS hanya sebesar Rp2,6 T, bukan sebesar Rp9 T.

b. Menteri Keuangan memberikan tanggapan terhadap laporan LPS sebagai berikut: MK kaget mendengar penurunan CAR Bank Century yang cukup drastis apabila dibandingkan dengan

proyeksi CAR yang dibuat oleh BI, Menteri Keuangan meminta BI untuk meningkatkan kemampuan assessment-nya. Selain itu, kasus ini juga menjadi pelajaran bagi KSSK untuk memastikan data/informasi yang masuk betul-betul reliable.

Perlu dibuat garis akuntabilitas dan tanggung jawab yang jelas, ruang lingkup mana yang merupakan tanggung jawab BI sebagai otoritas bank dan mana yang merupakan tanggung jawab KSSK.

c. Gubernur BI memberikan tanggapan sebagai berikut: BI sesuai dengan proporsinya akan bertanggung jawab penuh atas segala kebijakan dalam rangka

pengawasan Bank Century; BI akan melakukan perbaikan sistem assessment agar hal seperti ini tidak terulang lagi.

63

Page 64: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

J. KOMITE KOORDINASI

64

Page 65: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

KRONOLOGI KEBERADAAN KOMITE KOORDINASI

15 Januari 2004Amandemen UU BI/UU Nomor 3 Tahun 2004

17 Maret 2004Nota Kesepakatan

antara Menkeu dan GBI

22 Sept 2004UU LPS No. 24 Tahun 2004

(Berlaku 22 Sep 2005)

•Pasal 1 Memuat tujuan Nota Kesepakatan•Pasal 4 Membentuk KK yang terdiri dari : Menkeu dan Gubernur BI.•Pasal 36 Nota Kesepakatan berlaku surut sejak 27 Februari 2004 sampai dengan berlakunya UU JPSK (Pasal 36)

Catatan:Untuk menetapkan bank yang berdampak sistemik yang berimplikasi pada pembebanan APBN, tidak dapat diputuskan secara sendiri-sendiri oleh Menkeu atau Gubernur BI. Oleh karena itu, keputusan tersebut ditetapkan secara bersama-sama oleh Menkeu dan Gubernur BI dalam satu wadah yang pada saat itu disepakati dengan nama Komite Koordinasi (KK)

• Pasal 1 angka 9 Anggota KK adalah MK, LPP, BI, dan LPS

Catatan:Dengan berlakunya UU LPS, sebagian fungsi BI terkait dengan resolusi bank beralih dari BI ke LPS. Oleh karena itu, keanggotaan KK bukan hanya Menteri Keuangan dan Gubernur BI, tetapi juga ditambah dengan Ketua Dewan Komisioner LPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 UU LPS.. Dengan demikian, Komite Koordinasi sudah sah ada/terbentuk, baik demi Undang-Undang, maupun dari kenyataannya

•Pasal 21 ayat (2) dan ayat (3) penyelesaian/penanganan Bank Gagal oleh LPS dilakukan setelah KK menyerahkan ke LPS

Catatan:Untuk bank gagal yang tidak berdampak sistemik, penyerahan penyelesaian pada LPS tidak wajib dari KK. Sementara itu, untuk bank gagal yang berdampak sistemik penyerahan penyelesaian pada LPS wajib dari KK

•Penjelasan Pasal 21 ayat (2) dan ayat (3)

Ayat (2) KK adalah komite yang akan dibentuk berdasarkan UU sebagaimana dinaksud dalam pasal 11 ayat (5) UU Nomor 3 Tahun 2004 tentang perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang BI.

Ayat (3) Cukup Jelas.

Catatan:Penjelasan Pasal 21 ayat (2) menimbulkan kekisruhan dan ketidaksempurnaan UUDalam UU Nomor10 Tahun 2004 yang disahkan tanggal 22 Juni 2004 (Lampiran angka 149 dan 150) dinyatakan bahwa penjelasan berfungsi sebagai tafsiran resmi pembentuk peraturan perundang-undangan atas norma tertentu dalam batang tubuh. Oleh karena itu, penjelasan hanya memuat uraian atau jabaran lebih lanjut dari norma yang diatur dalam batang tubuh. Dengan demikian, penjelasan sebagai sarana untuk memperjelas norma dalam batang tubuh tidak boleh mengakibatkan terjadinya ketidakjelasan dari norma yang dijelaskan. Penjelasan tidak dapat digunakan sebagai dasar hukum untuk membuat peraturan lebih lanjut. Oleh karena itu, hindari membuat rumusan norma di dalam bagian penjelasan.

30 Desember 2005SKB Menkeu, GBI dan DK-LPS tentang Pembentukan Forum Stabilitas Sistem Keuangan

(FSSK)FSSK bertugas menyampaikan masukan dan infrmasi kepada

Komite Koordinasi

SKB Menkeu, GBI dan DK-LPS 29 Juni 2007 tentang Pembentukan Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) (menggantikan SKB Menkeu, GBI dan DK-LPS tanggal 30 Desember 2005)Catatan:•Pembagian KK dalam SKB ini lebih didasarkan pada fungsi •FPD tidak relevan dengan LPS, karena hanya terkait dengan APBN

KK adalah KK sebagaimana dimaksud dalam UU LPS

2. KK dalam rangka penanganan Bank Gagal adalah KK

sebagaimana dimaksud dalam UU

LPS

1. KK dalam rangka pemberian FPD adalah sebagaimana dimaksud

dalam Nota Kesepakatan antara Menkeu dan GBI tanggal 17 Maret 2004

Pengertian KK

• Pasal 11 ayat (5)Ketentuan dan tata cara pengambilan keputusan mengenai kesulitan keuangan Bank yang berdampak sistemik diatur dalam undang-undang tersendiri.

Catatan: sesuai dengan Penjelasan Umum UU Nomor 3 Tahun 2004 yang dimaksud dengan Undang-Undang tersendiri adalah undang-undang jaring pengaman sistem keuangan.

•Pasal II angka 1 dan 2 UU Nomor 3 Tahun 2004 (sebelum adanya UU JPSK diatur dalam Nota Kesepakatan yg ditetapkan paling lambat akhir Feb 2004)

Catatan: Dalam UU ini istilah KK belum muncul

15 Oktober 2008Perppu JPSK Nomor 4

Tahun 2008

Catatan: •Perppu JPSK tidak menganulir keberadaan KK sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 9 UU LPS•Mengatur mengenai mekanisme pemberian FPD (Pasal 11 Perppu JPSK)•Mengatur mengenai Bank Gagal Berdampak Sistemik (Pasal 18 Perppu JPSK)

1 2 3

45

6

Page 66: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

K. HAK VETO

66

Page 67: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

67

1. Istilah veto tidak dikenal baik dalam Perppu JPSK maupun UU LPS karena pengambilan keputusan dalam rapat KSSK dalam rangka penanganan Bank gagal Berdampak Sistemik dilakukan berdasarkan mufakat.

2. Dalam hal tidak tercapai mufakat Ketua KSSK menetapkan keputusan.

3. Proses pengambilan keputusan dalam penetapan Bank Century sebagai Bank Gagal Yang Berdampak Sistemik didasarkan pada data dan informasi BI dan dengan mempertimbangkan berbagai hal yang mencakup kondisi perekonomian nasional, regional dan perekonomian global yang pada saat itu sedang dalam kondisi krisis berikut dampak psikologisnya.

Mengapa MK sebagai Ketua KSSK tidak menggunakan veto dalam rapat pengambilan keputusan KSSK

Page 68: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

L. DASAR PERSETUJUAN DAN PELAPORAN

68

Page 69: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

69Dasar Persetujuan dan Pelaporan Keputusan KSSK

Perppu JPSK: Pasal 9

KSSK menyampaikan laporan mengenai pencegahan dan penanganan Krisis kepada Presiden.

Pasal 24 Ayat (1):Dalam hal menurut penilaian KSSK kondisi Krisis dapat membahayakan perekonomian nasional, apabila diperlukan, KSSK berdasarkan rekomendasi Gubernur Bank Indonesia mengusulkan kepada Presiden membentuk badan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37A Undang-Undang tentang Perbankan.

Pasal 27 ayat (6): Penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk pencegahan dan penanganan Krisis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat.

Page 70: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

M. CATATAN TERHADAP PROSES & HASIL AUDIT

INVESTIGATIF BPK

70

Page 71: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Tujuan Pemeriksaan Investigasi BPK atas Kasus BC Bertentangan

dengan UU

1. Menurut Pasal 13 UU No. 15/2004, BPK “dapat melaksanakan pemeriksaan investigatif guna mengungkap adanya indikasi kerugian negara/daerah dan/atau unsur pidana”.

2. Pemeriksaan investigatif BPK atas kasus BC dilaksanakan dengan tujuan a.l. meliputi: “proses pengambilan keputusan yang digunakan pemerintah dalam menetapkan status BC yang berdampak sistemik” (LHP Investigasi BPK Hal. 1).

3. Laporan Sementara (Interim) BPK menyatakan “BPK tidak menilai kebijakan pemerintah untuk menyelamatkan BC, namun BPK menilai proses pengambilan keputusan untuk menyelamatkan BC”.

4. LHP BPK Temuan No. 4 menyatakan “KSSK tidak mempunyai suatu kriteria terukur untuk menetapkan dampak sistemik BC, tetapi penetapannya lebih didasarkan pada judgement”.

5. No. 2, 3, dan 4 bertentangan dengan No. 1.

SIMPULAN:Dengan demikian audit investigasi BPK atas kasus BC bertentangan dengan UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Page 72: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Mekanisme Pemeriksaan BPK Tidak Proper

1. Menurut SPKN (Standar Pemeriksaan Keuangan Negara) dan SOP Manual Audit Investigasi, laporan pemeriksaan BPK harus berimbang antara lain dengan:

Mengungkap data dan informasi secara tidak berpihak (Par 25 Bab Pendahuluan SPKN)

Memanfaatkan tanggapan dan sanggahan entitas yang diperiksa (Par 16 PSP No. 07 SPKN)

Mengevaluasi tanggapan entitas yang diperiksa secara berimbang dan obyektif (Par 19 PSP No. 07 SPK)

Melakukan pembahasan temuan dengan entitas yang diperiksa (Par 20 PSP No. 07 SPK)

Melakukan pembicaraan akhir (exit meeting) (SOP) Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK) harus ditutup dan ditandatangani oleh

pejabat yang dimintai keterangan (SOP).

2. Laporan investigasi BPK sama sekali tidak mematuhi seluruh ketentuan di atas. Bahkan, hingga saat ini BAPK belum pernah ditandatangani oleh Menteri Keuangan selaku mantan Ketua KSSK

SIMPULAN

Pemeriksaan investigasi BPK atas kasus BC tidak mematuhi ketentuan standar dan prosedur yang berlaku

Page 73: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Pemeriksaan BPK Gagal Membuktikan Adanya Indikasi Melawan Hukum yang Merugikan Keuangan Negara oleh KSSK

1. Temuan No.4 menyatakan “Penetapan BC sebagai bank gagal yang berdampak sistemik tidak didasarkan pada data dan informasi yang lengkap dan mutakhir dari Bank Indonesia mengenai kondisi BC yang sesungguhnya”.

2. Temuan No.4 tersebut mempermasalahkan penggunaan data dan informasi yang tidak lengkap dan tidak mutakhir. Pertanyaan: Apa kriteria data dan informasi yang “lengkap” dan “mutakhir”? Adakah rujukan ketentuan hukukm yang jelas terhadap kriteria tersebut?

3. Temuan No.4 sama sekali tidak menunjukkan terjadinya kerugian negara dengan unsur melawan hukum.

4. Keputusan KSSk tersebut telah sesuai dengan pasal 18 Perppu Nomor 4/2004 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (Perppu JPSK).

5. Penanganan BC oleh LPS telah sesuai dengan Pasal21 ayat (23) UU Nomor 24 tahun 2004 tentang LPS. 

SIMPULAN:

 

Temuan No. 4 tentang penetapan BC sebagai bank gagal yang berdampak sistemik oleh KSSK gagal membuktikan telah timbulnya kerugian negara secara melawan hukum.

73

Page 74: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

74

AKHIR PRESENTASIAKHIR PRESENTASI

Terima Terima KasihKasih

74

Page 75: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

75Konsistensi DPR dan BPK

• DPR sudah menyetujui PMS sebesar Rp 2,7 T. Dengan demikian DPR sudah menyetujui kebijakan yang telah dilakukan oleh KSSK.

• Surat DPR atas Keputusan Rapat tanggal 18 Desember 2008 tidak secara eksplisit menolak Perppu JPSK, hanya meminta Pemerintah mengajukan RUU JPSK. Dibandingkan dengan perppu lainnya, DPR menyatakan secara jelas posisinya menerima/menolak.

• BPK sudah mengaudit LPS. Dalam laporan tersebut, BPK memberikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan LPS untuk periode s.d. Des 2008.

• Perbedaan interim report rezim AN dengan LHP BPK ke DPR (rezim HP)

Page 76: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

76

Mempertanyakan proses dan kualitas hasil audit investigatif BPK yang tidak memenuhi SPKN;

Surat DPR atas Keputusan Rapat tanggal 18 Desember 2008 tidak secara eksplisit menolak Perppu JPSK, hanya meminta Pemerintah mengajukan RUU JPSK. Dibandingkan dengan perppu lainnya, DPR menyatakan secara jelas posisinya menerima/menolak.

Catatan atas Laporan Audit Investigatif BPK dan Inisiatif Hak Angket DPR 76

Page 77: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

77

1) Dalam hal bank dinyatakan sebagai Bank Gagal yang ditengarai Berdampak Sistemik oleh Bank Indonesia, KSSK memutuskan Bank Gagal tersebut Berdampak Sistemik atau tidak Berdampak Sistemik.

(2)Penyelesaian atau penanganan Bank Gagal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh LPS.

Jangka Waktu 2003-20 Nov 2008 20-21 Nov 2008 21Nov 2008 dst

UU digunakan UU BI No 3 Th 2004Perppu No.4 Th. 2008

tentang JPSKUU No. 24 Th. 2004

tentang LPS

Institusi Yang Berwenang

Bank Indonesia KSSK KK+LPS

Hanya pada periode inilah KSSK menggunakan Perppu JPSK untuk melaksanakan tugas & wewenangnya ;

Hanya pada periode inilah KSSK menggunakan Perppu JPSK untuk melaksanakan tugas & wewenangnya ;

KSSK Melaksanakan Tugas & Kewenangan Berdasarkan Perppu JPSK

Page 78: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Bank Indonesia menetapkanBank Gagal Yang

Ditengarai Berdampak Sistemik

PBI Nomor 6/9/PBI2004PBI Nomor 7/38/PBI/2005

21 November 2008 •KSSK mengadakan rapat (Pasal 10 Perppu JPSK)

•KSSK menetapkan Bank Gagal yang Berdampak Sistemik

(Pasal 18 ayat (1) Perppu JPSK)

Penanganan Bank Gagal yang Berdampak Sistemik

dilakukan oleh LPS{Pasal 18 ayat (2)

Perppu JPSK}

LPS hanya menerima penanganan Bank Gagal

yang Berdampak Sistemik Yang diserahkan oleh KK

Pasal 21 ayat (3) UU LPS

KK adalah komite yang beranggotakan

Menkeu, GBI dan DK LPS

Pasal 1 angka 9 UU LPS

UU LPSPERPPU JPSK

Surat Gubernur BI kepada Menkeu selaku

Ketua KSSK Nomor10/2/GBI/DPNP/Rahasia

Tanggal 20 November danNomor 10/232/GBI/RahasiaTanggal 20 November 2009

yang meminta untuk menyelenggarakan rapat KSSK

UU BI/PBI

KSSK Lapor kePresiden:- Sms MK ke Presiden cc Wapres

21 November 2008- Surat MK selaku Ketua KSSK

25 November 2009- Surat MK selaku Ketua KSSK

tanggal 4 Februari 2009(Pasal 9 Perppu JPSK)

KRONOLOGI DASAR HUKUM PENANGANAN BANK CENTURY 78

Page 79: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

79STATUS PERPPU JPSK

Perppu JPSKMulai berlaku

Pemerintah menyampaikan RUU tentang Penetapan Perppu

JPSK Menjadi UU dengan surat Presiden kepada DPR Nomor: R-63/Pres/10/2009

Ps. 18 Perppu dipakai sbg dasar penetapan BC sebagai

Bank Gagal Berdampak Sistemik

15 Okt 2008 29 Okt 2009 21 Nov 2008

18 Des 2008

Rapat Paripurna DPR menyetujui/menerima

Perppu BI dan Perppu LPS menjadi UU

Dan meminta kepada Pemerintah agar segera mengajukan RUU JPSK

sebelum tanggal 19 Januari 2009

24 Des 2008

Surat Ketua DPR kepada Presiden No: LG.01.02/9319/DPR

RI/XII/2009 menyampaikan keputusan Rapat Paripurna 18 Des 2008 yaitu menyepakati

untuk meminta kepada Pemerintah agar segera

mengajukan RUU JPSK sebelum tgl 19 Januari 2009

14 Jan 2009

surat Presiden kepada DPR Nomor:

R-4/Pres/1/2009 disampaikan RUU JPSK yang salah satu pasalnya

memuat pencabutan Perppu JPSK

25 Nov 2008

Raker Menkeu, Menhuk HAM, dan Komisi XI DPR RI

mengenai Penyampaian Keterangan

Pemerintah atas RUU JPSK

3 Feb 2009

SMS MK kpd Presiden yg melaporkan

pencegahan krisis (Ps. 9 Perppu)

Lap. KSSK kpd Presiden scr formal

dg surat No. 01/KSSK.01/2008

(Ps. 9 Perppu JPSK)

17 Feb 2009

Lap. Lanjutan KSSK kpd Presiden dg

surat No. Sr-02/KSSK.01/II/200

9 (Ps. 9 Perppu JPSK)

18 Mei 2009

Raker Menkeu dg Komisi XI DPR membahas:

Pengesahan dan Penyisiran DIM danPembentukan dan

Pengesahan Panja RUU JPSK (sebagian besar

Fraksi tdk mempermaslahkan usulan

Ps. Pencabutan Perppu JPSK dlm RUU JPSK

28 Sept 2009

Rapat terakhir Panja dan Pansus DPR tidak menyepakati beberapa ketentuan dalam RUU JPSK yang memuat ketentuan

peralihan dan ketentuan penutup yang mencantumkan

pencabutan Perppu JPSK

30 Sept 2009

Rapat Paripurna DPRpenolakan atas Perppu JPSK

21 Nov 2008

Perppu JPSK

Page 80: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Fokus Hak Angket DPR

(2) MENGAPA TERJADI PERUBAHAN PBI SECARA MENDADAK? APAKAH ADA KEMUNGKINAN KONSPIRASI ANTARA PARA PEMEGANG SAHAM, OTORITAS PERBANKAN, DAN KEUANGAN PEMERINTAH?Mengurai secara transparan komplikasi yang menyertai kasus pencairan dana talangan Bank Century. Termasuk mengapa bisa terjadi perubahan Peraturan Bank Indonesia secara mendadak, keterlibatan Kabareskrim Mabes Polri dalam pencairan dana nasabah Bank Century, dan kemungkinan terjadinya konspirasi antara pemegang saham utama Bank Century dan otoritas perbankan dan keuangan pemerintah.

Pertanyaan

Jawaban: Oleh BI

Page 81: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Pertanyaan:

(3) KEMANA SAJAKAH ALIRAN DANA TALANGAN BANK CENTURY? ADAKAH FAKTOR KESENGAJAAN MELAKUKAN PEMBOBOLAN UANG NEGARA DEMI KEPENTINGAN TERTENTU? Menyelidiki kemana sajakah aliran dana talangan Bank Century, mengingat sebagian dana talangan tersebut oleh direksi Century justru ditanamkan dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) dan dicairkan bagi nasabah besar (Budi Sampoerna), sementara kepentingan nasabah kecil justru terabaikan. Adakah faktor kesengajaan melakukan pembobolan uang negara demi kepentingan tertentu, politik misalnya, melalui skenario bail-out bagi Bank Century?

Jawaban: Oleh LPS

Page 82: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Pertanyaan:

(4) RASIONALKAH ALASAN PEMERINTAH BAHWA BANK CENTURY PATUT DISELAMATKAN KARENA MEMPUNYAI DAMPAK SISTEMIK BAGI PERBANKAN NASIONAL SECARA KESELURUHAN?

Menyelidiki mengapa bisa terjadi pembengkakan dana talangan menjadi Rp6,76 triliun bagi Bank Century? Sementara Bank Century hanyalah sebuah bank swasta kecil yang sejak awal bermasalah, bahkan pada saat menerima bail-out, bank ini dalam status pengawasan khusus? Rasionalkah alasan pemerintah bahwa Bank Century patut diselamatkan karena mempunyai dampak sistemik bagi perbankan nasional secara keseluruhan?

Fokus Hak Angket DPR

Temuan BPK:•Penentuan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik tidak didasarkan pada data dan informasi yang lengkap dan mutakhir dari Bank Indonesia mengenai kondisi Bank Century yang sesungguhnya.•Sejumlah peserta rapat KSSK tidak setuju dengan analisis Dampak Sistemik dari Bank Indonesia

Page 83: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Pertanyaan:

Kata Kunci: 1.Dampak Sistemik 2.Data yang lengkap dan mutakhir & Krisis

Akbar Faisal, Partai Hanura (Pertanyaan ke Wapres Boediono)“Mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah dan mantan DGS BI Anwar Nasution menyatakan tak ada alasan menyatakan sistemik pada Century... Century itu terlalu kecil, tak sampai 1 persen?”Ahmad Muzani, Partai Gerindra (Pertanyaan ke Wapres Boediono)

“Ada perlakukan berbeda. Mengapa Bank IFI diputuskan ditutup dan Century tidak?”Pertanyaan Lain :“Pernyataan Presiden RI dalam kampanye tahun 2009 tentang keberhasilan penanganan krisis 2008 antara lain pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sebesar 6%, kenaikan penerimaan negara, kenaikan ekspor. Apakah ini berarti bahwa kita tidak mengalami krisis”.

Page 84: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

DATA DAN INFORMASI YANG LENGKAP DAN

MUTAKHIR

84

ISU KEDUA:

Page 85: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

85

• Dalam mempertimbangkan dampak sistemik Bank Century, KSSK menggunakan data, fakta dan informasi tentang keadaan mikro perbankan yang diberikan sepenuhnya oleh BI sebagai otoritas yang kewenangan penuh atas perbankan nasional.

• KSSK juga menggunakan data, fakta, informasi dan analisis yang bersifat makro tentang perkembangan situasi dan kondisi krisis keuangan nasional dan dunia.

• Dalam mempertimbangkan dampak sistemik Bank Century, KSSK menggunakan data, fakta dan informasi tentang keadaan mikro perbankan yang diberikan sepenuhnya oleh BI sebagai otoritas yang kewenangan penuh atas perbankan nasional.

• KSSK juga menggunakan data, fakta, informasi dan analisis yang bersifat makro tentang perkembangan situasi dan kondisi krisis keuangan nasional dan dunia.

Data & Informasi Yang Diperoleh KSSK

Page 86: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

86

1. Proses pengambilan keputusan KSSK memerlukan leadership dan keberanian para pengambil kebijakan. KSSK dihadapkan pada situasi sulit/dilema untuk: ambil tindakan vs tidak

ambil tindakan Keputusan KSSK diambil berdasarkan:

Data/informasi yang tersedia, baik yang berasal dari BI maupun data publikasi makroekonomi

Metode penilaian sistemik yang digunakan oleh Uni Eropa. Analisis yang optimal dan matang terhadap kondisi makro & mikro Motif dan niat yang baik yaitu untuk menyelamatkan sistem keuangan

dan perekonomian nasional Professional judgment sesuai dengan kapasitas dan kompetensi

Pada saat pengambilan keputusan, KSSK berharap agar hasil akhir atau tujuan yg diharapkan tercapai, yaitu tidak terjadi krisis.

Seandainya tujuan tersebut tidak tercapai, keputusan yang diambil oleh KSSK tetap sah dan valid sesuai peraturan perundangan yang berlaku

Keputusan KSSK : apakah merupakan keputusan main-main…?

86

Dradjat WibowoAnggota DPR 2004-2009

Majalah TEMPO, 1 Des 2008:“… Jika satu saja nasabah Bank Century kesulitan mengambil dana di bank, akan menjadi rumor dan memberikan EFEK PSIKOLOGIS.”

Page 87: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

8787Kebijakan Penanganan Bank Century oleh KSSK

Sejak 2007 terjadi permasalahan

yang potensi krisis keuangan

Sejak Juli ’07,FSSK* memberikan

update & rekomendasi

secara reguler ke MK melalui Rapim

bulanan

Monitoringditujukan untuk melihat apakah

terdapatANCAMAN thd.

tujuan/target Pemerintah::

•Pertumbuhan•Lapangan kerja

•Harga2•Stabilitas sistem

keuangan

KSSK

*FSSK dibentuk berdasarkan SKB antara Depkeu, BI & LPS tahun 2005 (diperbaharui dengan SKB tahun 2007). Dengan ditetapkannya Perppu JPSK pada tanggal 15 Oktober 2008, fungsi diteruskan oleh KSSK sesuai dengan kewenangannya dalam Perppu JPSK

Ada ancaman

Tidak ada ancaman

Ambil Aksi

Feb ’07, sejumlah perusahaan keuangan di US rugi besar karena “subprime mortgage”. Awalnya masalah itu dianggap enteng oleh pembuat kebijakan &pelaku pasar.

Agustus ’07, permasalahan semakin memburuk dan merambah dengan cepat ke seluruh penjuru dunia sehingga mengakibatkan kerusakan ekonomi yang luar biasa dan tidak terbayangkan sebelumnya. Sejumlah pembuat kebijakan mengakui keterlambatan respon.

BC Bermasalah

Tujuan:1. Menjaga agar permasalahan tidak meluas2. Mendukung kestabilan sistem keuangan3. Menjaga kepercayaan masyarakat4. Tetap dalam koridor Undang-undang5. Meminimalisir biaya

Tidak Ambil Aksi

• Suasana normal• Pasar mengalami “self correction”

Nov ’08 BC kalah kliring dan mengalami

pemburukan kondisi keuangan

Page 88: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

8888

Hasil Yang Telah Dicapai: •Tidak terjadi krisis•Pertumbuhan positif : 4,3% Tahun 2009•Pendapatan perkapita naik•Lapangan kerja tercipta•Pemulihan kepercayaan:

• Rupiah stabil dan menguat• Indeks saham (IHSG) naik• Tingkat risiko menurun

•Stabilitas sistem keuangan

BC DiselamatkanBC Diselamatkan

Biaya:Injeksi Modal 6,7 TPotensi Balik Modal 3 T _

Biaya Bersih Rp 3,7 T

Biaya:Injeksi Modal 6,7 TPotensi Balik Modal 3 T _

Biaya Bersih Rp 3,7 T

BC DitutupBC Ditutup

Biaya:Pembayaran DPK < 2M 6,4 TPenjualan Aset BC 0,6 T

Biaya Bersih Rp 5,8 T

Biaya:Pembayaran DPK < 2M 6,4 TPenjualan Aset BC 0,6 T

Biaya Bersih Rp 5,8 T

Ambil Aksi

Tidak Ambil Aksi

Pertimbangan Untung Rugi (Cost vs Benefit)

Tidak Krisis?

Krisis ?Jika terjadi krisis maka biaya yang timbul akan sangat mahal. Sebagai pembanding:• Pembayaran DPK yang dijamin LPS (< 2M) sebesar lebih dari Rp 600T• Biaya krisis tahun 97/98 :

• Biaya rekap bank sekitar Rp 600 T• Pertumbuhan Negatif 13%• Pengangguran capai 20% angkatan kerja• Pendapatan per kapita menciut dari

USD 1,165 (1996) menjadi USD 610 (1998)• Jumlah penduduk miskin meningkat 50%

total penduduk• Krisis Politik

KSSK

BiayaBiaya HasilHasil

88

Page 89: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

8989

Hasil Yang Telah Dicapai: •Tidak terjadi krisis•Pertumbuhan positif : 4,3% Tahun 2009•Pendapatan perkapita naik•Lapangan kerja tercipta•Pemulihan kepercayaan:

• Rupiah stabil dan menguat• Indeks saham (IHSG) naik• Tingkat risiko menurun

•Stabilitas sistem keuangan

BC DiselamatkanBC Diselamatkan

Biaya: Injeksi Modal 6,7 TPotensi Balik Modal 3 T _

Biaya Bersih Rp 3,7 T

Biaya: Injeksi Modal 6,7 TPotensi Balik Modal 3 T _

Biaya Bersih Rp 3,7 T

BC DitutupBC Ditutup

Biaya:Pembayaran DPK < 2M 6,4 TPenjualan Aset BC 0,6 T

Biaya Bersih Rp 5,8 T

Biaya:Pembayaran DPK < 2M 6,4 TPenjualan Aset BC 0,6 T

Biaya Bersih Rp 5,8 T

Ambil Aksi

Tidak Ambil Aksi

Pertimbangan Untung Rugi (Cost vs Benefit)

Tidak Krisis?

Krisis ?Jika terjadi krisis maka biaya yang timbul akan sangat mahal. Sebagai pembanding:• Pembayaran DPK yang dijamin LPS (< 2M) sebesar lebih dari Rp 600T• Biaya krisis tahun 97/98 :

• Biaya rekap bank sekitar Rp 600 T• Pertumbuhan Negatif 13%• Pengangguran capai 20% angkatan kerja• Pendapatan per kapita menciut dari

USD 1,165 (1996) menjadi USD 610 (1998)• Jumlah penduduk miskin meningkat 50%

total penduduk• Krisis Politik

KSSK

BiayaBiaya HasilHasil

89

Page 90: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

9090

Hasil Yang Telah Dicapai: •Tidak terjadi krisis•Pertumbuhan positif : 4,3% Tahun 2009•Pendapatan perkapita naik•Lapangan kerja tercipta•Pemulihan kepercayaan:

• Rupiah stabil dan menguat• Indeks saham (IHSG) naik• Tingkat risiko menurun

•Stabilitas sistem keuangan

BC DiselamatkanBC Diselamatkan

Penanaman modal LPS = Rp 6,7 T

Penanaman modal LPS = Rp 6,7 T

BC DitutupBC Ditutup

Pembayaran DPK < 2M = 6,4 T

Pembayaran DPK < 2M = 6,4 T

Krisis ? Tidak Krisis?Jika terjadi krisis maka biaya yang timbul akan sangat mahal. Sebagai pembanding:• Pembayaran DPK yang dijamin LPS (< 2M) sebesar lebih dari Rp 600T• Biaya krisis tahun 97/98 :

• Biaya rekap bank sekitar Rp 600 T• Pertumbuhan Negatif 13%• Pengangguran capai 20% angkatan kerja• Pendapatan per kapita menciut dari

USD 1,165 (1996) menjadi USD 610 (1998)• Jumlah penduduk miskin meningkat 50%

total penduduk• Krisis Politik

90

Biaya Bersih = Rp 0,3 T

Penanganan BC : Untung apa Rugi ?

Page 91: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

9191Penanganan BC : Untung apa Rugi ? 91

• Untuk penanaman modal LPS ke BC Rp 6,7 T• Untuk pembayaran tabungan < 2 M

jika BC ditutup Rp 6,4 T Biaya bersih Rp 0,3 T

Uang yang dikeluarkan LPS ke BC merupakan investasi sehingga dapat dijual kembali. Katakan investasi tersebut dapat dijual Rp 2 T, maka kita memperoleh untung Rp 1,7 T. Atau, seapes-apesnya cuma dapat jual Rp 500 milyar, kita masih untung Rp 200 milyar

Biaya yang dikeluarkan:

Apakah biaya yang dikeluarkan tsb hilang begitu saja??

Page 92: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Krisis Sistemik dan Penularan Systemically important bank (SIB) merupakan bank yang ukurannya cukup signifikan

yang dalam keadaan normal dapat berdampak sistemik terhadap sistem keuangan manakala bank tersebut mengalami kegagalan. Untuk Indonesia, bank yang masuk dalam kategori ini adalah 15 bank terbesar berdasarkan besaran asetnya. SIB dalam kondisi normal tidak boleh gagal, apalagi dalam kondisi krisis. Oleh karena itu, pengawas bank melakukan pengawasan khusus terhadap bank-bank kategori tersebut.

Terdapat 2 kriteria umum dalam menentukan SIB: Too big to fail: semakin besar ukuran bank (contoh: nilai asset, nilai transaksi, jumlah

cabang), maka bank tersebut semakin tinggi dampak sistemiknya. Oleh karena itu, bank tersebut tidak boleh dibiarkan gagal.

Too interconnected to fail: semakin besar keterkaitan suatu bank dengan bank dan lembaga keuangan lainnya (contoh: pinjaman antar bank, kepemilikan), maka bank tersebut semakin tinggi dampak sistemiknya. Oleh karena itu, bank tersebut tidak boleh dibiarkan gagal.

Dalam industri perbankan, aspek kepercayaan sangat penting dalam menentukan keberlangsungan (going concern) suatu bank, baik itu kepercayaan dari para penabung maupun kepercayaan dari kreditur lainnya. Aspek kepercayaan tersebut dipengaruhi oleh : sifat/perilaku manusia yang cenderung tidak mau ambil risiko dan cenderung reaktif

apabila mendengar berita yang buruk (risk averse and reactive). Adanya ketidaksempurnaan/ketidaksimetrisan/ketimpangan informasi (asymmetric

information) antara nasabah dan pengelola bank tentang kondisi bank yang sebenarnya. Ketidaksempurnaan informasi tersebut dapat mengakibatkan reaksi yang berlebihan dari pelaku pasar maupun nasabah dari bank. Informasi tersebut tidak mudah diperoleh. Mereka cenderung mengandalkan dari nasabah lainnya maupun pasar (contoh: harga SUN, Rupiah terdepresiasi, penurunan cadangan devisa, sehingga menyebabkan pelarian modal). Nasabah yang tidak mendapatkan informasi tersebut cenderung bereaksi hanya karena melihat pelaku pasar/nasabah itu bereaksi (ikut-ikutan, herd behavior). Reaksi-reaksi seperti ini dapat berakibat kepanikan dan cenderung menjadi irasional (irrational behavior).

Page 93: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

93

Bank memiliki ciri yang unik yaitu mengelola ketidakseimbangan jangka waktu jatuh tempo (maturity mismatch) antara dana yang diperoleh dari deposan/penabung yang cenderung pendek (1 bulan s.d. 3 bulan) dengan dana yang disalurkan kepada peminjam yang cenderung lebih panjang (1 tahun s.d. 20 tahun).

Dalam kondisi normal, bank dapat mengelola ketidak seimbangan jatuh tempo dana tersebut. Penabung akan terus memperpanjang simpanannya di bank tersebut dan penarikan dana oleh penabung maupun pemberian pinjaman dapat diprediksi dengan baik oleh pengelola bank.

Dalam kondisi krisis, hal tersebut menjadi lain. Manakala terjadi pemburukan kondisi bank (kesulitan likuiditas maupun solvabilitas) atau terjadi rumor (berita negatif) terhadap suatu bank, maka akan muncul kekhawatiran/ketidakpercayaan penabung. Kekhawatiran tersebut mendorong penabung berlomba untuk antri menarik dananya dari bank tersebut karena takut didahului oleh penabung lainnya, bahkan di lokasi yang berbeda. Antrian para penabung terhadap satu bank dapat memicu nasabah bank lain untuk juga antri mengeluarkan dananya dari bank lain.

Apabila berita antrian penabung tersebut didengar dan dilihat melalui media massa oleh penabung bank lainnya, maka dapat memicu penarikan dana secara besar-besaran (rush/bank runs) di banyak bank, meskipun tidak ada keterkaitan antara bank yang bermasalah dengan bank lainnya tersebut. Dan hal ini bisa menular (contagion) ke bank-bank lainnya dengan cepat dan mengakibatkan kepanikan. Persepsi buruk suatu bank bisa menyebabkan situasi yang lebih buruk lagi. Dalam hal perekonomian mengalami tekanan yang sangat besar, kegagalan sebuah bank dapat menular dengan cepat dan bahkan bank yang secara fundamental kuat pun di rush oleh para nasabahnyaAkibatnya, bank-bank akan mengalami kesulitan likuiditas bahkan lebih parah lagi akan mengalami kesulitan solvabilitas (self fulfilling prophecy).

Penarikan dana secara besar-besaran tersebut tidak hanya terjadi pada bank yang memang bermasalah/buruk, tetapi juga pada bank yang secara fundamental sehat.

Krisis Sistemik dan Penularan

Page 94: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

9494Dampak Sistemik : Perlukah ditetapkan kriteria dan pengukuran dalam undang-undang/peraturan?

Penjelasan Naskah AkademikKriteria dan pengukuran dampak sistemik tidak ditetapkan secara eksplisit

dan dimuka (ex ante) dalam suatu ketentuan perundang-undangan, karena:

a. Berpotensi menimbulkan moral hazardApabila kriteria dampak sistemik ditetapkan secara eksplisit, maka terdapat potensi bank atau lembaga keuangan bukan bank dapat memposisikan sebagai lembaga yang berdampak sistemik. Oleh karena itu Bank/LKBB cenderung kurang memperhatikan risiko (excessive risk taking). Hal tersebut dilakukan karena pemilik atau pengurus lembaga keuangan memperkirakan lembaga keuangan dimaksud akan diselamatkan oleh Pemerintah.

b. Pengukuran Dampak Sistemik Bersifat Situasional Skala atau dampak sistemik disebabkan oleh berbagai situasi, baik yang bersifat internal dari lembaga keuangan maupun bersifat eksternal seperti krisis keuangan global, serangan teroris, dan bencana alam. Oleh karena itu, penetapan dampak sistemik sulit untuk ditetapkan diawal. Suatu lembaga keuangan dapat dinyatakan berdampak sistemik pada situasi tertentu, namun tidak berdampak sistemik pada situasi yang berbeda. Dengan demikian, pengukuran dampak sistemik memerlukan professional judgement.

Page 95: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

HASIL TEMUAN BPK

95

Page 96: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

96

Beberapa poin penting dalam temuan BPK antara lain:

1. Dalam proses akuisisi dan merger Bank Danpac, Bank Pikko dan Bank CIC menjadi Bank Century, BI bersikap tidak tegas dan tidak prudent dalam menerapkan aturan dan persayaratan yang ditetapkannya sendiri

2. Penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik oleh KSSK tidak berdasarkan data kondisi bank yang lengkap dan mutakhir serta tidak berdasarkan kriteria yang terukur.

3. Penyerahan BC kepada Komite Koordinasi (KK) yang kelembagaannya belum pernah dibentuk berdasarkan Undang-undang sebagaimana dimaksud dalam penjelasan Pasal 21 ayat (2) UU No. 24 Tahun 2004 tentang LPS, hal ini dapat mempengaruhi status hukum atas keberadaan lembaga KK dan penanganan BC oleh LPS.

4. LPS belum secara resmi menetapkan perhitungan perkiraan biaya penanganan BC secara keseluruhan. Hal tersebut melanggar ketentuan Peraturan LPS (PLPS) No.5/PLPS/2006 yang menyatakan bahwa “LPS menghitung dan menetapkan perkiraan biaya penanganan bank gagal sistemik”.

5. PMS tahap kedua sebesar Rp2.201 Miliar tidak dibahas dengan KK yang bertentangan dengan PLPS No.3/PLPS/2008 yang menyatakan bahwa LPS meminta Komite Koordinasi untuk membahas permasalahan bank serta langkah-langkah yang akan diambil untuk penanganan bank tersebut.

6. Perubahan PLPS No.5/PLPS/2006 dengan PLPS No.3/PLPS/2008 yang diduga dilakukan agar BC dapat memperoleh tambahan PMS tidak hanya untuk memenuhi CAR tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.

7. Penyaluran dana PMS kepada BC setelah tanggal 18 Desember 2008 tidak memiliki dasar hukum karena DPR RI dalam Rapat Paripurna DPR RI tanggal 3 September 2009 menyatakan bahwa Perppu No. Tahun 2008 tentang JPSK telah ditolak oleh DPR.

8. Penarikan dana oleh pihak terkait dalam periode BC ditempatkan dalam pengawasan khusus melanggar PBI No.6/9/PBI/2004 tentang Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Bank sebagaimana diubah dengan PBI No.7/38/PBI/2005 mengenai pelarangan transaksi dengan pihak terkait dan atau pihak-pihak lain yang telah ditetapkan Bank Indonesia, kecuali telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia

Temuan Hasil Pemeriksaan BPK

Page 97: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

TINDAKAN MELAWAN HUKUM DAN ADANYA KERUGIAN NEGARA

97

Page 98: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

– Penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dilakukan oleh KSSK pada tanggal 21 November 2008 memiliki landasan hukum yaitu didasarkan pada Perppu Nomor 4 Tahun 2004 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan

– Bahwa KSSK mempunyai kewenangan menetapkan bank gagal yang ditenggarai berdampak sistemik dengan memperhatikan usulan Bank Indonesia (Pasal 18 ayat (1) Perppu Nomor 4 Tahun 2008 tentang JPSK)

– Dalam keputusan KSSK nomor; 04/KSSK.03/2008 tanggal 21 November 2008 yang menetapkan BC sebagai bank gagal yang berdampak sistemik dan meminta LPS untuk melakukan penanganan sesuai dengan UU LPS adalah ditetapkan sebelum tanggal 18 Desember 2008 yaitu saat DPR meminta Pemerintah mengajukan RUU tentang JPSK paling lambat 1 Januari 2009

– Dengan perkembangan kondisi indikator ekonomi dan keuangan nasional serta kondisi krisis keuangan dunia maka Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal atau pejabat yang bertanggung jawab menjaga stabilitas keuangan memiliki kewajiban hukum untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan BC yang mengancam stabilitas keuangan nasional karena jika tidak bertindak maka Menteri Keuangan bisa disalahkan atau dianggap gagal.

Tindakan KSSK dalam melakukan penyelamatan/bailout Bank Century tidak terdapat unsur melawan hukum:

11

Apakah Keputusan KSSK Melawan Hukum?

Page 99: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Dana yang dikucurkan ke BC bukan berasal dari APBN, tetapi berasal dari LPS. Dalam rangka menjalankan fungsinya untuk menjamin simpanan nasabah dan menangani bank gagal, LPS sesuai Undang-Undangnya memungut premi dari seluruh bank peserta penjaminan simpanan di Indonesia. Hasil penerimaan premi tersebut ditambah dengan modal awal sebesar Rp 4 T dan hasil investasi setelah dikurangi biaya, sampai akhir September 2009 total kekayaan LPS mencapai Rp18 T. Penanganan BC yang seluruhnya berjumlah Rp6,76 T adalah berasal dari kekayaan LPS dalam bentuk penyertaan modal sementara (PMS) di Bank Century. Jadi dalam penanganan BC tersebut belum ada dana APBN yang digunakan.

Sesuai dengan pasal 2 UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, maka kekayaan negara yang dipisahkan/ditanamkan pada LPS masuk dalam lingkup keuangan negara namun aktiva dan kewajiban bukan merupakan aset negara maupun hutang negara. Penyertaan modal pemerintah dalam LPS merupakan kekayaan negara yang dipisahkan yang pengelolaannya tunduk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang LPS dan pengolalaannya tidak tunduk pada administrasi keuangan negara.

Uang yang dikeluarkan oleh LPS dalam menangani BC dalam bentuk penyertaan modal sementara tidak masuk dalam pengertian pengeluaran negara dan tidak ada kerugian negara yang terjadi.

Tidak terdapat Unsur Kerugian Negara :22

Apakah Keputusan KSSK mengandung Unsur Kerugian Negara?

Page 100: Isu Isu Penanganan Bank Century 28 Des 18.00

Dalam Perppu No 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK), KSSK berkewajiban menangani masalah kesulitan likuiditas dan solvabilitas bank yang berdampak sistemik dengan alternatif:

1. Pemberian FPD (Fasilitas Pendanaan Darurat) oleh Bank Indonesia yang dananya dibiayai APBN

2. Penyelesaian penanganan bank gagal berdampak sistemik oleh Lembaga Penjamin Simpanan (dalam bentuk Penyertaan Modal Sementara atau PMS)

Dalam penanganan BC, KSSK mengambil langkah penyelesaian tidak dengan pemberian FPD (dana APBN) tetapi melalui dana LPS (dalam bentuk PMS).

Apakah Keputusan KSSK mengandung Unsur Kerugian Negara?

Tidak terdapat Unsur Kerugian Negara :22