issn:1979-27439 sosio akademika

26
ISSN: 1979-27439 Jurnal Pendidikan Islam, Sosial dan Keagamaan SOSIO AKADEMIKA Vol. 13, No. 01, Maret 2020 Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Zarkoni, Muhamad Toyib, dan Suhairi Budaya Hidup Anak Jalanan dan Dampaknya pada Pendidikan (Survei Anak Jalanan di Provinsi Jambi) Norainun dan Zarkoni Membangun Kelayakan Stratejik Pendidikan Tinggi melalui Penjaminan Mutu Syarifuddin. K Efektivitas Proses Pembelajaran serta Pengaruh Positif Terhadap Siswa Sekolah Dasar Negeri 298/VI Bukit Beringin III pada Masa Pandemi Covid-19 Suharno Penerapan Pembelajaran Daring Class serta Pengaruh Terhadap Evaluasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri 264/VI Bukit Bungkul II pada Masa Pandemi Covid-19 Sutiyana Penyelesaian Permohonan Isbat Nikah dalam Maqhasid Syariah di Pengadilan Agama Bangko Afrizal Eksistens Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Agama Bangko Ainul Mardhiah Pengembangan Media Film Dokumenter sebagai Pendukung Pembelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang bagi Siswa SMK Kelas x Akuntansi Hartini Pemanfaatan E-LearningMoodlePadaMataPelajaranMatematikadiSMKNegeri1 KotaJambi AR. Nefrida Pengembangan Pembelajaran Teknik Dasar Service Bawah Bolavoli untuk Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Kota Jambi Sujono Implementasi Employability Skills pada SMK Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan Sepriadi Erman Persepsi Siswa Kelas XI Bisnis Daring dan Pemasaran dan XII Multimedia Terhadap Seleksi Minat dan Bakat Siswa pada Kelas X di SMK Negeri 1 Kota Jambi Atika Syam Diterbitkan oleh: STAI SYEKH MAULANA QORI BANGKO-JAMBI

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

ISSN: 1979-27439

Jurnal Pendidikan Islam, Sosial dan Keagamaan

SO S I O A KAD EM I K AVol. 13, No. 01, Maret 2020

Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu PendidikanZarkoni, Muhamad Toyib, dan Suhairi

Budaya Hidup Anak Jalanan dan Dampaknya pada Pendidikan (Survei AnakJalanan di Provinsi Jambi)Norainun dan Zarkoni

Membangun Kelayakan Stratejik Pendidikan Tinggi melalui Penjaminan MutuSyarifuddin. K

Efektivitas Proses Pembelajaran serta Pengaruh Positif Terhadap Siswa SekolahDasar Negeri 298/VI Bukit Beringin III pada Masa Pandemi Covid-19

SuharnoPenerapan Pembelajaran Daring Class serta Pengaruh Terhadap Evaluasi BelajarSiswa Sekolah Dasar Negeri 264/VI Bukit Bungkul II pada Masa Pandemi Covid-19

SutiyanaPenyelesaian Permohonan Isbat Nikah dalam Maqhasid Syariah di Pengadilan

Agama BangkoAfrizal

Eksistens Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Agama BangkoAinul Mardhiah

PengembanganMedia FilmDokumenter sebagai Pendukung Pembelajaran AkuntansiPokok Bahasan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang bagi Siswa SMKKelas x Akuntansi

HartiniPemanfaatanE-LearningMoodlePadaMataPelajaranMatematikadiSMKNegeri1KotaJambi

AR. NefridaPengembangan Pembelajaran Teknik Dasar Service Bawah Bolavoli untuk Siswa

Kelas XI SMK Negeri 1 Kota JambiSujono

ImplementasiEmployabilitySkillspadaSMKProgramKeahlianTeknikKomputer JaringanSepriadi Erman

Persepsi Siswa Kelas XI Bisnis Daring dan Pemasaran dan XII MultimediaTerhadap Seleksi Minat dan Bakat Siswa pada Kelas X di SMK Negeri 1 Kota Jambi

Atika Syam

Diterbitkan oleh:STAI SYEKH MAULANA QORIBANGKO-JAMBI

Page 2: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

ii

Vol. 13, No. 01, Maret 2020 ISSN: 1979-27439

Jurnal Pendidikan Islam, Sosial dan Keagamaan

SO S I O A KAD EM I K A

Penanggung JawabKetua Yayasan Pendidikan Islam Syekh Maulana Qori Bangko

M. Thoiyibi, S.Sos., M.H. (Ketua STAI Syekh Maulana Qori Bangko)Dr. H. M. Joni, Lc., M.A (Wakil Ketua I STAI SMQ Bangko)Dr. H. Firdaus, M.A. (Wakil Ketua II STAI SMQ Bangko)Drs. Hamdan, M.Pd.I (Wakil Ketua III STAI SMQ Bangko)

Pimpinan RedaksiMasruri, S.Pd.I., M.Pd.IAbdul Kholik, M.Fil.

Penyunting PelaksanaIbrahim, S.Pd., M.Pd.I.Salahuddin, S.E., M.M.Habibah, S.Pd.I., M.Pd.I.

Pelaksana Tata UsahaMuhammad Nuzli, S.Pd.I., M.Pd.

Ahmadi, S.Pd.I., M.M.

Alamat RedaksiSTAI SYEKH MAULANA QORI BANGKO

Jln. Prof. Muhammad Yamin SH, Pasar Atas Bangko-JambiTelp. 0746- 3260012

e-mail: [email protected]

Page 3: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu iii

PENGANTAR REDAKSIAssalamu’alaikum Wr. Wb

Salah satu tujuan berdirinya STAI Syekh Maulana Qori sebagaimanasecara eksplisit tercermin dalam Surat Keputusan Menteri Agama RepublikIndonesia Nomor: 488 Tahun 2002 tentang status STAI Syekh Maulana Qoriadalah untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agamaIslam serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupanmasyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Untuk mengembangkan danmenyebarluaskan ilmu pengetahuan ini lebih lanjut di atur dalam Permendiknasnomor: 22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala.

Dengan demikian, STAI Syekh Maulana Qori tidak hanya dituntut agarmengembangkan ilmu pengetahuan terutama ilmu-ilmu keislaman dankemasyarakatan melalui kegiatan pembelajaran, penelitian, danmenyebarluaskannya. Berdasarkan amanat tersebut, pimpinan STAI SyekhMaulana Qori telah mengambil kebijakan yang mengarah kepada peningkatanmutu intelektual akademik dosen STAI Syekh Maulana Qori melalui penerbitanjurnal berkala ilmiah, dan untuk pengelolaannya diberikan pada Pusat Penelitian.

Sosio Akademika: Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan adalahsalah satu jurnal ilmiah berkala, yang bertujuan pertama, untuk meningkatkankemampuan akademik para dosen, karyawan, guru, ilmuan maupuncendekiawan dalam menulis karya ilmiah yang lebih baik sesuai dengan kaidahsistematika jurnal terakreditasi. Kedua, dapat menjadi wadah pembelajaranmenulis bagi dosen-dosen pemula dan karyawan untuk meningkatkankemampuan mereka dalam aspek keterampilan menulis ilmiah. Ketiga,menambah khazanah jurnal yang ada di lingkungan STAI Syekh Maulana Qoriuntuk pengembangan citra diri sebagai lembaga perguruan tinggi Islam yang adadi Provinsi Jambi.

Sosio Akademika: Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan inidiperuntukkan bagi “mahasiswa baru dan lama”, dosen, karyawan dan peminatinformasi-informasi terapan maupun filosofis tentang pendidikan, sosial, bahasaserta budaya yang mengakar pada ilmu keislaman. Oleh karena itu fokustulisannya lebih banyak menyentuh pada “Pendidikan Islam dalam arti luas danpersoalan sosial kemasyarakatan serta terdapat pula beberapa tulisan yangmembahas tentang syari’ah sebagai salah satu keilmuan dalam Islam”.

Pada kesempatan ini tim redaksi mengucapkan alhamdulillahirobbil‘alamin yang mana jurnal Sosio Akademika STAI SMQ Bangko telah berjalan padatahun ke-13, seiring dengan ini diterbitkan pula jurnal Vol. 13, No. 01, Maret2020. Yang merupakan semangat ke arah pengembangan yang lebih baik.

Saran dan masukan dari semua pihak sangat kami harapkan demiterwujudnya tujuan dan cita-cita mulia kita bersama. Semoga kita dapat berkaryalebih baik lagi di masa mendatang. Demi kemajuan civitas akademika STAI SyekhMaulana Qori.Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Tim Redaksi

Page 4: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020iv http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu

DAFTAR ISI

Tim Redaksi.................................................................................................. iPengantar Redaksi........................................................................................ iiDaftar isi....................................................................................................... vKinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu PendidikanZarkoni, Muhamad Toyib, dan Suhairi......................................................... 1-10

Budaya Hidup Anak Jalanan dan Dampaknya pada Pendidikan (SurveiAnak Jalanan di Provinsi Jambi)Norainun dan Zarkoni.................................................................................. 11-26Membangun Kelayakan Stratejik Pendidikan Tinggi melaluiPenjaminan MutuSyarifuddin. K............................................................................................... 27-52Efektivitas Proses Pembelajaran serta Pengaruh Positif Terhadap SiswaSekolah Dasar Negeri 298/VI Bukit Beringin III pada Masa PandemiCovid-19Suharno........................................................................................................ 53-72Penerapan Pembelajaran Daring Class serta Pengaruh TerhadapEvaluasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri 264/VI Bukit Bungkul IIpada Masa Pandemi Covid-19Sutiyana........................................................................................................ 73-84Penyelesaian Permohonan Isbat Nikah dalamMaqhasid Syariah diPengadilan Agama BangkoAfrizal........................................................................................................... 85-104Eksistens Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Agama BangkoAinul Mardhiah............................................................................................ 105-116Pengembangan Media Film Dokumenter sebagai PendukungPembelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Siklus Akuntansi PerusahaanDagang bagi Siswa SMK Kelas x AkuntansiHartini.......................................................................................................... 117-126Pemanfaatan E-Learning Moodle Pada Mata Pelajaran Matematika diSMK Negeri 1 Kota JambiAR. Nefrida................................................................................................... 127-136Pengembangan Pembelajaran Teknik Dasar Service Bawah Bolavoliuntuk Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Kota JambiSujono........................................................................................................... 137-146Implementasi Employability Skills pada SMK Program Keahlian TeknikKomputer JaringanSepriadi Erman............................................................................................. 147-158Persepsi Siswa Kelas XI Bisnis Daring dan Pemasaran dan XIIMultimedia Terhadap Seleksi Minat dan Bakat Siswa pada Kelas X diSMK Negeri 1 Kota JambiAtika Syam................................................................................................... 159-168

Page 5: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

85

PENYELESAIAN PERMOHONAN ISBAT NIKAH DALAMMAQHASID SYARIAH DIPENGADILAN AGAMA BANGKO

AfrizalDosen Hukum Keluarga Islam

STAI Syekh Maulana Qori (SMQ) Bangko

ABSTRAKBerangkat dari Isbat nikah dengan Pengadilan Agama Bangko mempunyai andildan kontribusi yang sangat besar dan penting dalam upaya memberikan rasakeadilan dan kepastian serta perlindungan hukum bagi masyarakat. Penelitianmengungkapkan bahwa dari beberapa faktor penyebab pengajuan permohonanIsbat nikah ke Pengadilan Agama Bangko adalah menikah secara terpaksa ataumenikah tanpa persetujuan keluarga. Masyarakat yang tidak mengerti betapapentingnya pencatatan pernikahan menganggap bahwa nikah tidak perlu dicatatcukup sesuai Agama Islam saja. Maka menurut penulis Isbat nikah memberikankemaslahatan, karena bila secara hukum Negara, belum tercatat legalitas statusperkawinan akan mengalami kesulitan pada kasus dan sengketa seperti waris,hak asuh anak, perceraian, nafkah dan permasalahan perkawinan lainnya.Kata Kunci : Isbat Nikah, maqhasid syari’ah.

PENDAHULUANPerkawinan sangat penting untuk dilakukan yaitu untuk memperoleh

keturunan dalam kehidupan manusia baik perorangan maupun kelompok, denganjalan perkawinan yang sah Pergaulan hidup berumah tangga dibina dalam suasanadamai, tenteram, dan penuh rasa kasih sayang antara suami-isteri. Anakketurunan dari hasil perkawinan yang sah menghiasi kehidupan keluarga dansekaligus merupakan kelangsungan hidup manusia secara bersih dan terhormat.

Suatu perkawinan baru dapat dikatakan sebagai perbuatan hukum apabiladilakukan menurut ketentuan hukum yang berlaku secara positif. Ketentuanhukum yang mengatur mengenai tata cara perkawinan yang dibenarkan olehhukum adalah seperti yang diatur dalam Undang-undang No.1 Tahun 1974tentang Perkawinan dan PP No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang No.1 tentang Perkawinan, sehingga perkawinan ini akan mempunyaiakibat hukum yaitu akibat yang mempunyai hak mendapatkan pengakuan danperlindungan hukum. Pasal 2 ayat (1) Undang – Undang No.1 Tahun 1974 tentangPerkawinan menentukan bahwa suatu perkawinan baru dapat dikatakan sebagaiperkawinan yang sah menurut hukum apabila perkawinan itu dilakukan menurutmasing-masing agama dan kepercayaannya dan ayat (2) menentukan tiap-tiapperkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Akta nikah menjadi bukti otentik dari suatu pelaksanaan perkawinansehingga dapat menjadi “jaminan hukum” bila terjadi salah seorang suami atauisteri melakukan suatu tindakan yang menyimpang. Selain itu, akta nikah juga

Page 6: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 202086 http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu

berfungsi untuk membuktikan keabsahan anak dari perkawinan itu, sehinggatanpa akta dimaksud, upaya hukum ke pengadilan tidak dapat dilakukan.66

Maka jelaslah bahwa pencatatan nikah untuk mendapatkan akta nikahtersebut adalah sangat penting. Sebagaimana disinyalir dalam Pasal 7 Ayat (1)Kompilasi Hukum Islam: “Perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan akta nikahyang di buat oleh Pegawai Pencatat Nikah”. Konsekuensi dijadikannya akta Nikahsebagai satu-satunya alat bukti perkawinan bagi mereka yang tidak mencatatkanperkawinannya, maka segala macam akibat hukum yang terkait dengan peristiwaperkawinan tidak dapat diselesaikan melalui jalur hukum, seperti pengajuanperceraian ke Pengadilan, pembagian harta bersama, pembagian warisan, statusanak dan lain-lain.

Di satu sisi peraturan perundang-undangan di Indonesia mewajibkanpencatatan perkawinan dan menjadikannya sebagai satu- satunya alat buktibagian perkawinan yang berarti secara logis tidak ada jalan keluar bagi yangmelanggar ketentuan ini untuk menyelesaikan persoalannya secara hukum dibelakang hari. Namun, di sisi lain perundang-undangan membuka pintu bagimereka yang tidak dapat membuktikan adanya perkawinan mereka dengan alatbukti akta nikah untuk menyelesaikan persoalan mereka melalui InstansiPemerintah yang resmi yaitu Pengadilan Agama dengan dibukanya jalan bagipenetapan nikah mereka (Isbat nikah).

Ketentuan pencatatan nikah telah lama digalakkan setidaknya dari tahun1946 lewat Undang-undang Nomor 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah,talak dan rujuk. Kemudian bergulir hingga tahun 1954 lewat Undang-undangNomor 32 Tahun 1954 Tentang Penetapan berlakunya Undang-undangRepublik Indonesia tanggal 21 November 1946 Nomor22 Tahun 1946 tentangPencatatan Nikah, Talak Dan Rujuk di seluruh daerah luar Jawa dan Madura.Terakhir pencatatan nikah semakin dikukuhkan eksistensinya lewat Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang kemudian diteruskan didalam Kompilasi Hukum Islam.67

Perkawinan yang tidak dicatatkan akan merugikan kepentingan danmengancam pemenuhan, perlindungan dan penegakan hak anak. Sebagaiperistiwa hukum, perkawinan tentu berkorelasi langsung dengan anak-anak yangdilahirkan, baik menyangkut hukum keluarga maupun hak-hak anak yang dijaminsebagai hak asasi manusia (child’ srightsare human rights). Terobosan hukumpaling anyar yang dilakukan Mahkamah Agung RI terkait Isbat nikah adalahdengan mengeluarkan SEMA Nomor 03 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pelayanandan Pemeriksaan Perkara Voluntair Isbat Nikah dalam Pelayanan Terpadu.Terobosan dimaksud antara lain: membolehkan sidang Isbat nikah terpadu

66 Erfani Aljan Abdullah. Pembaharuan Hukum Perdata Islam praktik dan gagasan, Yogyakarta:UII Press, 2017, hal. 2967 Erfani Aljan Abdullah. Pembaharuan Hukum Perdata Islam praktik dan gagasan, , hal. 20

Page 7: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu 87

dilakukan oleh hakim tunggal, pemanggilan para pihak dilakukan secara kolektifdan penetapan hakim langsung berkekuatan hukum tetap setelah diucapkan. Danbila dihubungkan dengan Perma Nomor 01 Tahun 2014 yang menggantikan SEMANomor 10 tahun 2010 ditambah bonus dapat di sidang di luar gedung pengadilan,boleh jadi di depan rumahnya dan bagi penerima raskin atau yang tidak mampudapat layanan gratis pula.68

Polemik tentang derajat sumber hukum Isbat nikah seharusnya diakhirikarena Kompilasi Hukum Islam, PERMA, KMA dan bahkan SEMA telahdiberlakukan oleh para hakim dalam memeriksa dan memutus perkara dipengadilan secara merata dan masif. Problem Interpretasi. Yang paling krusialproblematik Isbat nikah ada pada interpretasi rumusan tekstualnya, baik pada KHImaupun KMA. Pada diskusi ini dua rumusan kita jadikan sampel. Pertama,rumusan pasal 7 ayat 3 Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi, “Isbat nikahdapat diajukan ke pengadilan agama terbatas mengenai hal-hal yangberkenaan dengan: adanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perceraian,hilangnya akta nikah; adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syaratperkawinan, adanya perkawinan yang terjadi sebelum berlakunya Undang-undangNomor 1 Tahun 1974, perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidakmempunyai halangan perkawinan menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1974.69

Jika dipahami demikian maka Isbat nikah hanya diizinkan untuk: perceraian, aktanikah hilang dan perkawinan yang dilaksanakan sebelum berlakunya Undang-undang perkawinan, di luar itu tidak diperbolehkan.

Namun ada pula yang melihat secara alternatif, masing-masing rumusanberdiri sendiri. Bila dibaca secara alternatif akan menghasilkan pemahaman yanglentur dan dinamis, bahwa Isbat nikah tidak terbatas pada alasan tersebut diatas, tapi boleh alasan lain sepanjang pernikahan yang dilakukan memenuhisyarat dan rukun menurut Fiqh dan tidak ada halangan syar’i. Merekaberpendapat bahwa KHI pasal 7 ayat 3 huruf e, tidak membatasi waktu terjadinyaperkawinan, namun mengemukakan norma sebagai ukuran ada tidaknyahalangan perkawinan. Dengan demikian, maka tidak salah jika dikatakan bahwapasal 7 ayat 3 huruf e KHI adalah pasal “tong sampah”, di mana semua alasan bisamasuk.

Fenomena tentang Isbat nikah juga terjadi di Kabupaten Merangin.Merangin merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi di mana masihbanyak pasangan suami isteri yang pernikahannya belum dicatatkan atau sahsecara hukum Negara. Hal ini terlihat dari banyaknya permohonan Isbat nikah kePengadilan Agama Bangko. Hingga saat ini kebiasaan melaksanakan perkawinan

68 Sulpadli, Problematik Hukum Sekitar Isbat Nikah, http://www.pa-polewali.net/index.php/info-peradilan/artikel/289-problematik-hukum-sekitar-Isbat-nikah, Diaksespada tanggal 25 Juni 201969 Observasi di Pengadilan Agama Bangko Tanggal 5 Agustus 2019

Page 8: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 202088 http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu

tidak di hadapan pegawai pencatat nikah atau tanpa pengawasan pejabat yangberwenang, masih saja dapat dijumpai di Kabupaten Merangin.70

Isbat nikah dengan Pengadilan Agama Bangko mempunyai andil dankontribusi yang sangat besar dan penting dalam upaya memberikan rasa keadilandan kepastian serta perlindungan hukum bagi masyarakat. Mereka yang selamaini tidak memiliki kartu keluarga karena tidak mempunyai Buku Nikah, setelahadanya penetapan Isbat nikah oleh pengadilan agama mereka akan mudahmengurus kartu keluarga dan akta kelahiran anak-anaknya sehingga tidakkesulitan untuk masuk sekolah. Bahkan calon jama’ah haji yang tidak mempunyaibuku nikah sangat terbantu dengan Isbat nikah oleh Pengadilan Agama Bangkountuk mengurus paspor.

Salah satu permohonan Isbat nikah seperti dalam penyelesaianpermohonan Isbat nikah, hakim telah mengabulkan permohonan pemohon untukmengisbatkan pernikahan ayah dan ibu pemohon. Isbat nikah tersebut bertujuanuntuk mengurus pembuatan akta kelahiran yang memerlukan bukti pernikahanayah dan ibu pemohon, sedangkan pemohon tidak mempunyai bukti tersebutdikarenakan pernikahan terjadi sebelum Undang-undang No. 1 Tahun 1974tentang Perkawinan dan belum dicatatkan ke Petugas Pencatat Nikah. Namunkarena pertimbangan hukum, alat bukti yang diajukan, dan keterangan saksi-saksiakhirnya hakim mengabulkan permohonan pemohon untuk mengIsbatkanpernikahan ayah dan ibu pemohon.71

Menurut Buku Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Agamayang diterbitkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia yaitu “PermohonanIsbat nikah yang dilakukan oleh anak, wali nikah, dan pihak lain yangberkepentingan harus bersifat konsensus, dengan mendudukkan suami dan isteridan/atau ahli waris lain sebagai Termohon ”.Akan tetapi, dalam penyelesaianbeberapa perkara Isbat nikah di Pengadilan Agama Bangko, salah satunyapenyelesaian perkara sebagai contoh di atas, dikategorikan sebagai perkaravoluntair yang produknya berupa penetapan. Hal tersebut tentu tidak sesuaidengan peraturan yang di buat oleh Mahkamah Agung. Oleh karena itu, perludikaji tentang alasan permohonan Isbat nikah di Pengadilan Agama Bangko danpelaksanaan Isbat nikah di Pengadilan Agama Bangko.

Untuk mengkaji lebih mendalam tentang Isbat nikah yang akan penulistuangkan dalam sebuah Artikel yang berjudul Penyelesaian Permohonan IsbatNikah Dalam Maqhasid Syariah Di Pengadilan Agama Bangko

70 Observasi di Pengadilan Agama Bangko Tanggal 5 Agustus 201971 Observasi di Pengadilan Agama Bangko Tanggal 22 Agustus 2019

Page 9: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu 89

PEMBAHASAN1. Pengertian Pemohon dan Isbat Nikah serta Maqashid Syariaha. Pemohon

Permohonan ialah suatu surat permohonan yang di dalamnya berisituntutan hak perdata oleh satu pihak yang berkepentingan terhadap suatu halyang tidak mengandung sengketa, sehingga badan peradilan yang mengadili dapatdianggap suatu proses peradilan yang bukan sebenarnya.72

Dalam permohonan ada istilah pemohon dan termohon. Produkhukumnya disebut dengan Isbat (penetapan), karena dalam perkara permohonansama sekali tidak ada lawan (tidak berperkara dengan orang lain). Peradilanperdata yang menyelesaikan perkara permohonan disebut jurisdicto voluntaria(peradilan yang tidak sebenarnya). Disebut demikian karena pengadilan ketika itusebenarnya hanya menjalankan fungsi executive power bukan yudicative power.

Proses pemeriksaan perkara voluntair berbeda dengan perkaracontentiosa yaitu:1) Proses pemeriksaan bersifat sepihak (ex-parte), sederhana yakni hanya

mendengarkan keterangan pemohon atau kuasanya sehubungan denganpermohonannya, memeriksa bukti surat atau saksi yang diajukan pemohon,dan tidak ada tahapan replik duplik dan kesimpulan.

2) Dalam pemeriksaan tidak ada bantahan dari pihak lain3) Tidak diterapkan seluruhnya asas persidangan, misalnya asas mendengarkan

semua pihak73.

Format permohonan tidak jauh berbeda dengan format gugatan yaitumengandung identitas, petita dan posita. perbedaan inti antara surat gugatandengan permohonan yaitu pada surat permohonan tidak dijumpai kalimat“berlawanan dengan”, kalimat “duduk perkaranya”, dan kalimat “permintaanmembayar biaya perkara kepada pihak lawan”74.

Format permohonan tidak jauh berbeda dengan format gugatan yaitumengandung:1) Identitas para pihak, seperti nama lengkap, gelar, alias, julukan, bin/binti, umur

agama, pekerjaan, tempat tinggal, dan statusnya sebagai pemohon/termohon2) posita yaitu fakta-fakta atau hubungan hukum yang terjadi antara kedua belah

pihak.3) Petita/petitum yaitu isi tuntutan.

b. Isbat Nikah

72 Mardani. Hukum acara perdata perdilan agama dan mahkamah syar’iyah, Jakarta: Sinar Grafika,2010, hal. 8073 Mardani. Hukum acara perdata perdilan agama dan mahkamah syar’iyah, hal.8174 Mardani. Hukum acara perdata perdilan agama dan mahkamah syar’iyah,hal. 82

Page 10: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 202090 http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu

Isbat (penetapan) adalah keputusan pengadilan atas perkarapermohonan, misalnya penetapan dalam perkara dispensasi nikah, izin nikah,wali adhal, perwalian, Isbat nikah dan sebagianya. Penetapan merupakanjurisdicto voluntaria (bukan peradilan yang sesungguhnya). Karena padapenetapan hanya ada pemohon tidak ada lawan hukum.75

Putusan volunter hanya mempunyai kekuatan hukum sepihak, pihak laintidak dapat dipaksakan untuk mengikuti kebenaran hal-hal yang dideklarasikandalam putusan volunter, karena itu pula maka putusan volunteer tidakmempunyai kekuatan hukum sebagai pembuktian.

Isbat nikah berasal dari bahasa arab yang terdiri dari Isbat dan nikah,memiliki arti yaitu “penetapan pernikahan”. Isbat nikah dalam bahasa Indonesiadikenal dengan sebutan Isbat nikah yang diartikan dengan pengukuhan danpenetapan perkawinan melalui pencatatan dalam upaya mendapatkanPengesahan suatu perkawinan menurut hukum yang berlaku.76

c. Pengertian NikahPernikahan secara bahasa berasal dari kata nikah yang berarti berkumpul

atau bergabung. Dalam kata lain pernikahan kerap disebut juga denganperkawinan. Perkawinan menurut bahasa bermula dari kata kawin, ialahberkumpul dan bercampur. Menurut istilah hukum Islam adalah suatu akad yangmenghalalkan persetubuhan antara lelaki dan perempuan yang diucapkan olehkata-kata yang menunjukkan nikah, menurut syari’at yang ditentukan olehIslam.77

Perkawinan dalam Undang-undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 pasal 1dinyatakan bahwa ”perkawinan ialah ikatan lahir-batin antara seorang pria danwanita sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.” Oleh karenanya,masalah perkawinan merupakan perbuatan suci yang mempunyai hubungan eratsekali dengan agama/kerohanian, sehingga perkawinan bukan saja mempunyaiunsur lahir/jasmani, tetapi juga unsur batin/rohani mempunyai peranan yangpenting. Pengertian perkawinan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undangPerkawinan No.1 Tahun 1974 perlu dipahami benar-benar oleh masyarakatkarena ia merupakan landasan pokok dari aturan hukum Perkawinan.78

Menurut hukum agama, perkawinan adalah perbuatan yang suci yaitusuatu perikatan antara dua pihak dalam memenuhi perintah dan ajaran TuhanYang Maha Esa, agar kehidupan berkeluarga dan berumah tangga serta

75 Ahmad Sanusi, Pelaksanaan Isbat Nikah di Pengadilan Agama Pandeglang, Jurnal Ahkam vol.XVI,No. 1, 2016, hal. 11476 Andah Purbasari. Hukum Islam sebagai Hukum Positif Di Indonesia: Suatu Kajian Di BidangHukum Keluarga, Malang: Setara Press, 2017, hal. 7677 Hasbullah Bakry. Kumpulan LengkapUndang-Undangdan Peraturan Perkawinan. hal. 278 Hasbullah Bakry. Kumpulan LengkapUndang-Undang dan Peraturan Perkawinan. hal. 7-

Page 11: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu 91

berkerabat tetangga berjalan dengan baik sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Hukum Islam menyatakan, ”perkawinan adalah akad (perikatan) antarawali wanita calon istri dengan pria calon suaminya. Akad nikah itu harusdiucapkan oleh wali si wanita dengan jelas berupa ijab (serah) dan diterima(kabul) oleh si calon suami yang dilaksanakan di hadapan dua orang saksi yangmemenuhi syarat.”79

Menurut Kompilasi Hukum Islam, seperti yang terdapat pada pasal 2dinyatakan bahwa: “perkawinan dalam hukum Islam adalah pernikahan yaitu akadyang sangat kuat atau mitsaqon gholidhan untuk menaati perintah Allah danmelaksanakannya merupakan ibadah.” Dilihat dari aspek hukum, perkawinanadalah merupakan suatu perjanjian. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalamSurat An Nisa’ ayat 21:

� � q��Ů� �j � �źj ���Ů k濨 䇅 ��Ů濨�䇅 � ���

� �� � � ȀࠀကĀب � က�ń�

Ƕ�É�ǰࠀ ȀࠀကĀب�Ȅကǰ ǔကʇࠀ

ȄࠀကÈကǔ���က�ǔ�ǻ�Â

ࠀက� ကǦ ʇကȈࠀ

ကǔBagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telahbergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. dan mereka (isteri-isteri mu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.(QS.An- Nisa’:2180

Dalam Islam perkawinan dijadikan sebagai basis suatu masyarakat yangbaik dan teratur, sebab perkawinan tidak hanya dipertalikan oleh ikatan lahir saja,tetapi diikat juga dengan ikatan batin dan jiwa. Jadi tidak hanya sebagaipersetujuan biasa melainkan merupakan persetujuan yang suci, di mana keduabelah pihak dihubungkan menjadi pasangan suami-istri atau saling memintamenjadi pasangan hidupnya dengan mempergunakan nama Allah SWT. FirmanAllah SWT dalam Surat An Nisa’ ayat 1:

� Aq �ʇńÈက晦 Ƕ�Éࠀ ʇကʇကȈࠀ ကÀ�ကȈက���Àń� �က�� ကƢ 晦ကࠀ �ࠀ

ကǔ�ń�ńب ကÀ���က�dz�က�က� �ńǻ�� က�� �¦����Ā�

ကǔ ......dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nyakamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.(QS. An Nisa’[4]:1)81

Dapat disimpulkan bahwa perkawinan adalah suatu hubungan perikatanyang sangat erat dengan agama serta menyangkut hubungan kewarisan,kekeluargaan dan ketetanggaan yang bertujuan untuk mewujudkan rumah tanggayang sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Asas-asas atau prinsip-prinsip perkawinan menurut hukum Islam adalah:1) Persetujuan bebas (sukarela). Perkawinan harus berdasar pada persetujuan

bebas antara calon mempelai, yaitu seorang pria dan seorang wanita yangakan melangsungkan perkawinan. Persetujuan bebas artinya suka sama suka,

79 Hasbullah Bakry. Kumpulan LengkapUndang-Undang Perkawinan. hal. 1080 Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta:Pustaka Agung Harapan 2016,hal. 12081 Departemen Agama RI. AlQur’an dan Terjemahnya.hal. 114

Page 12: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 202092 http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu

tidak ada paksaan dari pihak lain walaupun dari pihak orang tua sendiri.Persetujuan itu timbul karena sudah saling mengenal identitas diri masing-masing;

2) Partisipasi Keluarga. Partisipasi keluarga sangat diperlukan dalampelaksanaan akad perkawinan. Keluarga masing-masing pihak calon mempelaidiharapkan memberi restu atas perkawinan yang dilaksanakan itu. Hal inisesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang penuh etika sopan santundan religius;

3) Perceraian dipersulit. Perceraian yang dilakukan sewenang-wenang tanpakendali akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan, tidak hanya kehidupansuami istri tetapi juga kehidupan anak-anak yang dilahirkan dan hartakekayaan yang telah diperoleh dengan susah payah. Suami istri yang telahmelaksanakan perkawinan dengan sah atas kesadaran diri masing-masingharus bertanggung jawab dalam membina keluarga agar keluarga tetap dibinadengan penuh rasa kasih sayang;

4) Perkawinan pada dasarnya monogami. Dalam satu jangka waktu perkawinanhanya boleh dilangsungkan antara seorang pria dan seorang wanita;

5) Hak dan kewajiban suami-istri adalah seimbang dalam rumah tangga, di manatanggung jawab pimpinan keluarga ada pada suami.82

d. Rukun Dan Syarat PerkawinanRukun dan syarat menentukan suatu perbuatan hukum, terutama yang

menyangkut dengan sah atau tidaknya perbuatan tersebut dari segi hukum.Kedua kata tersebut mengandung arti yang sama dalam hal bahwa keduanyamerupakan sesuatu yang harus diadakan.

Menurut Jumhur Ulama rukun perkawinan ada lima dan masing-masingrukun mempunyai syarat-syarat tertentu. Adapun uraiannya sebagai berikut:1) Calon mempelai laki-laki, syarat-syaratnya:a. Beragama Islam.b. Laki-laki.c. Jelas orangnya.d. Dapat memberikan persetujuan.e. Tidak terdapat halangan perkawinan.2) Calon mempelai perempuan, syarat-syaratnya:a. Beragama Islam.b. Perempuan.c. Jelas orangnya.d. Dapat dimintai persetujuan.e. Tidak terdapat halangan perkawinan.3) Wali nikah, syarat-syaratnya:a. Laki-laki.

82 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014, 76

Page 13: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu 93

b. Dewasa.c. Mempunyai hak perwalian.d. Tidak terdapat halangan perwaliannya.4) Saksi nikah, syarat-syaratnya:a. Minimal dua orang laki-laki.b. Hadir dalam ijab qabul.c. Dapat mengerti maksud akad.d. Beragama Islam.e. Dewasa.5) Ijab Qabul, syarat-syaratnya:a. Adanya pernyataan mengawinkan dari wali.b. Adanya pernyataan penerimaan dari calon mempelai.c. Memakai kata-kata nikah, tazwij atau terjemahan dari kedua kata tersebut.d. Antara ijab dan qabul bersambungan.e. Antara ijab dan qabul jelas maksudnya.f. Orang yang terkait dengan ijab qabul tidak sedang ihram haji dan umrah.g. Majelis ijab dan qabul harus dihadiri minimum empat orang yaitu calon

mempelai atau wakilnya, wali dari mempelai wanita dan dua orang saksi.83

Dalam Kompilasi Hukum Islam BAB IV, syarat dan rukun perkawinan pasal14 yang berbunyi, ”untuk melaksanakan perkawinan harus ada:1) Calon suami.2) Calon istri.3) Wali nikah.4) Dua orang saksi, dan5) Ijab dan qabul.”84

Sedangkan Undang-undang perkawinan sama sekali tidak berbicaratentang rukun perkawinan. Undang-undang Perkawinan hanya membicarakansyarat-syarat perkawinan. Undang-undang perkawinan menentukan bahwa untuksahnya suatu perkawinan di samping harus mengikuti ketentuan-ketentuanagama dan kemudian dicatat oleh Pegawai Pencatat Perkawinan. Pada garisbesarnya syarat-syarat perkawinan itu dapat diperinci sebagai berikut:1) Harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai, hal ini untuk

menghindarkan terjadinya paksaan bagi calon mempelai dalam memilih bakalistri/suami. (Pasal 6 ayat 1 Undang-undang Perkawinan).

2) Calon mempelai laki-laki sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun,sedangkan calon mempelai perempuan sudah mencapai umur 16 (enambelas) tahun. (Pasal 7 ayat 1 Undang-undang Perkawinan).

83 Indah Purbasari. Hukum Islam Sebagai Hukum Positif Di Indonesia, hal. 9084 Hasbullah Bakry. Kumpulan LengkapUndang-Undang dan Peraturan Perkawinan. hal. 232

Page 14: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 202094 http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu

3) Mendapat izin dari kedua orang tuanya, bagi calon mempelai yang belummencapai umur 21 tahun. Bila orang tuanya berhalangan, ijin dapat diberikanoleh pihak lain. (Pasal 6 ayat 2 s/d 5 Undang-undang Perkawinan).

4) Antara kedua calon suami-istri tidak ada larangan untuk kawin.5) Masing-masing calon mempelai tidak terikat tali perkawinan, kecuali bagi calon

suami dan mendapatkan izin dari pengadilan (Pasal 9 Undang-undangPerkawinan).

6) Antara kedua calon suami-istri tidak pernah terjadi dua kali perceraian, kecualijika hukum agamanya menentukan lain. (Pasal 10 Undang-undangPerkawinan).

7) Telah lepas dari masa iddahnya atau jangka waktu tunggu karena putusnyaperkawinan. (Pasal 11 Undang-undang Perkawinan).85

2. Maqashid SyariahSecara umum maqashid syariah (tujuan hukum Islam) adalah kebahagiaan

hidup manusia di dunia ini dan di akhirat kelak, dengan jalan mengambil segalayang bermanfaat dan mencegah atau menolak yang mudharat yaitu yang tidakberguna bagi hidup dan kehidupan. Dengan kata lain tujuan syariah adalahkemaslahatan hidup manusia, baik rohani maupun jasmani, individual dan sosial.

Tujuan hukum Islam jika dilihat dari pembuat hukum Islam adalah:a. Untuk memenuhi keperluan hidup manusia yang bersifat primer(daruriyat),

sekunder (hajjiyat), dan tersier (tahsiniyat).b. Untuk ditaati dan dilaksanakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari,c. Supaya dapat ditaati dan dilaksanakan dengan baik dan benar, manusia wajib

meningkatkan kemampuannya untuk memahami hukum Islam denganmempelajari Ushul Fiqh.86

Kalau dari segi pelaku hukum Islam dalam hal ini manusia sendiri yaituuntuk mencapai kehidupan yang berbahagia dan sejahtera dengan kata lain,tujuan hakiki hukum Islam secara umum adalah tercapainya keridhaan Allahdalam kehidupan manusia di dunia dan di akhirat kelak. kebutuhan hidup manusiayang bersifat primer merupakan tujuan utama yang harus dipelihara oleh hukumIslam. Kepentingan-kepentingan yang harus dipelihara itu yang disebut denganmaqashid syariah yakni:a. Pemeliharaan agama merupakan tujuan hukum Islam, karena agama

merupakan pedoman hidup manusia.b. Pemeliharaan jiwa merupakan tujuan kedua hukum Islam, karena hukum Islam

wajib memelihara hak manusia untuk hidup dan mempertahankankehidupannya.

85 Indri Hadisiswati, Hukum Perdata. Tulungagung: Diklat Tidak Diterbitkan, 2002, hal. 6-786 Indah Purbasari. Hukum Islam sebagai Hukum Positif di Indonesia, hal. 16

Page 15: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu 95

c. Pemeliharaan akal sangat dipentingkan oleh hukum Islam, karenamempergunakan akalnya manusia dapat berpikir tentang Allah, alam semestadan dirinya sendiri.

d. Pemeliharaan keturunan, artinya kemurnian darah dapat dijaga dan kelanjutanumat manusia dapat diteruskan, hal ini merupakan tujuan keempat hukumIslam.

e. Pemeliharaan harta, maknanya harta adalah pemberian tuhan kepadamanusia agar manusia dapat mempertahankan hidup dan melangsungkankehidupannya.

3. Pengadilan AgamaPeradilan adalah kekuasaan negara dalam menerima, memeriksa,

mengadili, memutus, dan menyelesaikan perkara untuk menegakkan hukum dankeadilan.87 Adapun yang dimaksud dengan kekuasaan kehakiman yang memilikikebebasan dari campur tangan pihak negara lainnya, dan bebas dari paksaan,direktifa atau rekomendasi yang datang dari pihak ekstra yudisial, kecuali dalamhal-hal yang diizinkan oleh Undang-undang.

Dalam literatur Fiqh Islam, untuk berjalannya peradilan dengan baik dannormal, diperlukan adanya enam unsur yakni:88

a. Hakim atau Qadhi adalah orang yang diangkat oleh kepala negara untukmenjadi hakim dalam menyelesaikan gugat menggugat, oleh karena penguasasendiri tidak dapat menyelesaikan tugas peradilan,

b. Hukum yaitu putusan hakim yang ditetapkan untuk menyelesaikan suatuperkara. Hukum ini adakalanya dengan jalan ilzam, yaitu seperti hakim berkatasaya menghukum engkau dengan membayar sejumlah uang,

c. Mahkum Bihi,d. Mahkum ‘Alaihi yakni orang yang dijatuhi hukuman atasnya. Mahkum alaihi

dalam hak-hak syara’ adalah yang diminta untuk memenuhi suatu tuntutanyang dihadapkan kepadanya. Baik tergugat atau pun bukan, seorang atau punbanyak,

e. Mahkum Lahu yaitu orang yang menggugat suatu hak. Baik hak itu yang murnibaginya atau terdapat dua hak tetapi haknya lebih kuat,

f. Perkataan atau perbuatan yang menunjuk kepada hukum.

Peradilan Agama adalah salah satu di antara peradilan khusus di Indonesia.Peradilan Agama adalah Peradilan Islam di Indonesia, sebab dari jenis-jenisperkara yang boleh diadilinya, seluruhnya adalah jenis perkara menurut agamaIslam. Dirangkaikannya kata-kata peradilan Islam di Indonesia adalah karena jenisperkara yang boleh diadilinya, tidaklah mencakup segala macam perkara menurutPeradilan Islam secara universal.

87 CikHasan Bisri. Peradilan Agama di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press, 2003, hal. 688 Basiq Djalil.Peradilan Agama Di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2006. Hal. 5

Page 16: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 202096 http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu

Berkenaan dengan pengertian tersebut, maka pengadilan merupakanpenyelenggara peradilan. Atau dengan perkataan lain, pengadilan adalahbadan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman untuk menegakkanhukum dan keadilan. Dengan demikian, peradilan agama dapat dirumuskansebagai kekuasaan negara dalam menerima, memeriksa, mengadili, memutus,dan menyelesaikan perkara-perkara tertentu antara orang-orang yang beragamaIslam untuk menegakkan hukum dan keadilan.

Adapun yang dimaksud dengan perkara-perkara tertentu adalah perkara dibidang :a. Perkawinanb. kewarisan, wasiat, dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islamc. Wakaf dan shadaqah.

Pengadilan agama adalah pengadilan tingkat pertama dalam lingkunganperadilan agama. Kekuasaan atau kewenangan peradilan kaitannya adalah denganhukum acara, menyangkut dua hal, yaitu: “Kekuasaan Relatif dan KekuasaanAbsolut”.

Kekuasaan Relatif diartikan sebagai kekuasaan peradilan yang satujenisnya dan satu tingkatan, dalam perbedaannya dengan kekuasaan pengadilanyang sama jenis dan sama tingkatan. Misalnya, antara Pengadilan Negeri Bogordengan Pengadilan Negeri Subang, Pengadilan Agama Muara Enim danPengadilan Agama Baturaja.

Pengadilan Negeri Bogor dan Subang sama-sama lingkungan PeradilanUmum dan sama-sama Pengadilan Tingkat Pertama. Sedangkan PengadilanAgama Muara Enim dan Pengadilan Agama Baturaja satu jenis yaitu sama-samalingkungan Peradilan Agama dan satu tingkatan, sama- sama tingkat pertama.Pasal 4 ayat UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama berbunyi:

“Peradilan Agama berkedudukan di kota madya atau di ibu kota kabupaten dandaerah hukumnya meliputi wilayah kota madya atau kabupaten”. Pada penjelasanPasal 4 Ayat 1 berbunyi: “Pada dasarnya tempat kedudukan Pengadilan Agamaada di kota atau kabupaten, yang daerah hukumnya meliputi wilayah kota madyaatau kabupaten, tetapi tidak tertutup kemungkinan adanya pengecualian.89

Peradilan agama adalah salah satu di antara peradilan khusus di Indonesia.Dua peradilan khusus lainnya adalah peradilan militer dan peradilan tata usahanegara. dikatakan peradilan khusus karena peradilan agama mengadili perkara-perkara tertentu atau mengenai golongan rakyat tertentu. Dalam hal inipengadilan agama hanya berwenang di bidang perdata tertentu saja, tidaktermasuk bidang pidana dan pula hanya untuk orang-orang Islam di Indonesia,dalam perkara-perkara perdata Islam tertentu tidak mencakup seluruh perdataIslam.

89 Basiq Djalil.Peradilan Agama Di Indonesia.hal. 138

Page 17: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu 97

Daerah hukum pengadilan agama adalah daerah kota atau kabupaten.Sedangkan daerah hukum pengadilan tinggi agama adalah daerah provinsi.Namun demikian dalam kenyataannya ditemukan lebih dari satu pengadilanagama dalam satu daerah kabupaten.

Di Pengadilan terdapat dua jenis tata cara pengelolaan administrasi, yaitubidang administrasi perkara dan bidang administrasi umum. Namun dalam rangkakoordinasi pertanggung jawaban, kedua bidang itu dibebankan kepada seorangpejabat, yaitu panitera merangkap sebagai sekretaris pengadilan. Dalammenjalankan tugasnya, panitera dibantu oleh wakil panitera dan Wakil Sekretaris,beberapa panitera muda, beberapa panitera muda dan beberapa juru sita; kepalasub bagian/urusan umum, Kepala Sub Bagian/Urusan Kepegawaian, dan KepalaSub Bagian/Urusan Keuangan.90

a. Faktor Penyebab Pengajuan Permohonan Isbat Nikah Di Pengadilan AgamaBangko

Isbat nikah merupakan perkara volunter, maka dari itu pihak yangmengajukan adalah pemohon karena memang dalam perkara ini tidak adasengketa. Sebagian besar pemohon dalam Isbat nikah ini adalah suami atau istriyang bersangkutan. Padahal selain suami istri, pihak lain yang bisa mengajukanIsbat nikah adalah anak-anak dari pasangan suami istri atau pihak lain yangberkepentingan dengan pernikahan tersebut. Menurut Bapak Wakil KetuaPengadilan Agama Bangko bahwa:Faktor penyebab para pemohon untuk mengajukan Isbat nikah di antaranyaadalah pemohon melaksanakan nikah siri yang sah menurut agama namun tidakdiakui oleh negara, jarak tempuh dari KUA cukup jauh atau boleh dikatakanpemohon tinggal di tempat terpencil, dan terkadang pemohon tidak pahamdengan Pencatatan Pernikahan di KUA.91

b. Ada beberapa faktor penyebab pengajuan permohonan Isbat nikah kePengadilan Agama Bangko adalah sebagai berikut:

1) Menikah secara terpaksa atau menikah tanpa persetujuan keluarga.Pernikahan dilakukan oleh dua insan yang berbeda dan juga kedua

keluarganya. Terkadang dua insan yang sedang dilanda cinta buta akanmenempuh jalan apa pun untuk menikah. Sehingga tidak mendapatkan restudari pihak keluarga. Sebagaimana yang dikatakan salah satu pemohon Isbatnikah bahwa: Kami telah menikah dan dinikahkan oleh ayah istri saya, namunkarena pihak keluarga tidak setuju jadi kami menikah tidak lagi menguruspersyaratan yang ada di KUA, yang terpenting bagi kami telah menikah dan sahmenurut agama. Dan kami tidak terpikir jika tidak punya buku nikah maka tidak

90 Cik Hasan Bisri. Peradilan Agama di Indonesia. hal. 208-21091 Drs. Malem Puteh, Wakil Ketua Pengadilan Agama Bangko, Wawancara, Tanggal 8 September2019

Page 18: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 202098 http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu

dapat membuat akta kelahiran anak. Untuk itu kami mengurus Isbat nikah diPengadilan Agama Bangko. Nikah Sirri adalah sah menurut agama namun tidakmendapat pengakuan dari agama. Apa yang dilakukan oleh Bapak Fathir adalahsah menurut agam namun dia sulit untuk menjalani kehidupan karena terbenturdengan aturan yang ada. Ketika sudah memiliki anak maka untuk membuat aktakelahiran anak saja tidak bisa.

2) Masyarakat belum paham Pencatatan Pernikahan di KUAPencatatan pernikahan merupakan salah satu bentuk intervensi

pemerintah atau negara untuk melindungi dan menjamin terpenuhinya hak- haksosial setiap warga negara khususnya pasangan suami istri serta anak- anak yanglahir dari perkawinan itu. Masyarakat yang tidak mengerti betapa pentingnyapencatatan pernikahan menganggap bahwa nikah tidak perlu dicatat cukup sesuaiagama Islam saja sebagaimana yang dikatakan oleh pemohon sebagai berikut:Kami tidak tahu kalau menikah di KUA itu penting, menurut kami menikah sesuaidengan ajaran Islam saja sudah cukup. Apalagi untuk mengurusnya juga cukuprumit dan banyak pula persyaratannya. Makanya kami tidak menggurunya cukupmenikah sesuai dengan ajaran Islam saja. maklumlah kami orang desa jauh daripengetahuan tentang itu.92

Masih ada masyarakat yang sama sekali tidak tahu betapa pentingnyamemiliki buku nikah. Dengan tidak tercatatnya pernikahan mereka, akan banyakpermasalahan yang datang kepada mereka seperti anak yang dilahirkan olehorang tua yang tidak tercatat pernikahannya mengakibatkan tidak dapatmembuat akta kelahiran anak, atau ketika suami meninggalkan istri tanpa kabarberita selama bertahun-tahun, maka istrinya tidak dapat mengajukan haknya kepengadilan agama. Hal ini karena pernikahannya tidak memiliki bukti otentikberupa akta nikah, sehingga status pernikahannya tersebut secara hukum tidaklegal dan majelis hakim tidak akan dapat berbuat apa-apa terhadap kasuspernikahan semacam itu.

3) Kondisi jarak yang jauh atau sulit di tempuh untuk menuju ke KUAPernikahan adalah dambaan setiap manusia, jika jarak antara tempat

tinggal dengan KUA cukup jauh ditambah lagi dengan kondisi jalan yang sangatburuk, membuat seseorang yang ingin menikah malas untuk mengurus di KUA.Terkadang mereka menyerahkan urusannya kepada orang yang dapat dipercayakemudian diberikan imbalan. Namun orang yang diberi amanah tersebutterkadang tidak menjalankan amanahnya sampai selesai akhir ketika mau menikahurusan belum selesai, yang akhirnya menikah tanpa ada izin dari KUA. Salah satupemohon Isbat nikah mengatakan bahwa:

92 Fathir, Pemohon Isbat Nikah di Pengadilan Agama Bangko, Wawancara, Tanggal 12 Agustus2019

Page 19: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu 99

Ketika akan menikah kami menyerahkan segala urusan kepada orang yang kamianggap mampu untuk mengurus administrasi kami untuk menikah, kami inginmengurusnya tapi cukup jauh rumah kami dengan kantor KUA. Selain jauh darirumah jalannya juga rusak sulit untuk ditempuh. Apalagi kata orang dusun kalaumau menikah jangan banyak keluar rumah. Kalau urusan diserahkan kepada oranglain terkadang selesai terkadang juga tidak. Termasuk urusan kami tidak jugaselesai akhirnya kami hanya menikah di bawah tangan. Tanpa ada buku nikahdari KUA.

Jika jarak dan kondisi jalan yang sulit di tempuh dari rumah pemohondengan KUA sebenarnya bisa saja ditempuh jika memang ada keinginan darikedua mempelai. Hanya saja mereka terlalu percaya kepada seseorang sehinggamereka melupakan urusan itu hanya mereka yang bisa melakukannya.

c. Prosedur Penyelesaian Permohonan Isbat Nikah di Pengadilan Agama BangkoProsedur permohonan Isbat nikah sama halnya dengan prosedur yang

ditempuh dalam mengajukan perkara perdata yang lainnya .Adapun proseduryang harus ditempuh oleh pemohon Isbat nikah ada beberapa tahapan sebagaiberikut:

1) Datang dan mendaftar ke Kantor Pengadilan Agama BangkoUntuk mengajukan Isbat nikah, pemohon harus datang ke kantor

Pengadilan Agama Bangko tempat di mana pemohon berdomisili. Sebagaimanayang dikatakan oleh petugas Posbakum bahwa:Pemohon mendatangi kantor Pengadilan Agama Bangko berdasarkan wilayahdomisili pemohon. Kemudian pemohon menanyakan apa saja persyaratan kemeja informasi dan setelah itu membayar panjar perkara sesuai dengan ketetapanPengadilan Agama Bangko di Bank BRI. Setelah membayar panjar, pemohonlangsung menuju ruang Posbakum (pos bantuan hukum) untuk dibuatkanpermohonan Isbat nikah dengan membawa persyaratan yang ada. Jika pemohonbisa membuat surat permohonan sendiri maka dibolehkan jika tidak mintabantuan ke Posbakum. Surat permohonan Isbat nikah dibuat sebanyak 7rangkap dan satu untuk pemohon. Kemudian diberi nomor permohonan dididaftarkan ke bagian kepaniteraan. Pemohon membawa bukti pembayaran biayapanjar perkara dan surat permohonan untuk di bawa pulang sambil menungguwaktu pemanggilan sidang oleh juru sita di rumah.93

Untuk langkah pertama pemohon datang ke pengadilan dan langsungmenuju ke meja informasi untuk meminta petunjuk, dan setelah melengkapipersyaratan barulah pemohon meminta bantuan ke Posbakum untuk membuatpermohonan jika pemohon tidak bisa membuat sendiri. Kemudian barumendaftar ke bagian kepaniteraan. Selain itu pemohon juga harus membawasurat-surat yang diperlukan sebagai bukti, misalnya surat keterangan dari KUA

93 Drs. Maimuddin, Hakim Pengadilan Agama Bangko, Wawancara, Tanggal 8 Oktober 2019

Page 20: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020100 http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu

bahwa pernikahannya belum di catat, Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan KartuKeluarga (KK).

2) Menunggu Panggilan Sidang dari Pengadilan Agama BangkoSetelah mendaftar di permohonan Isbat nikah di Pengadilan Agama Bangko

maka langkah selanjutnya yang akan dilalui oleh pemohon adalah sebagaimanayang dikatakan oleh panitera muda yakni:Pengadilan Agama Bangko akan mengirim surat panggilan yang berisi tentangtanggal dan tempat sidang kepada saudara secara langsung ke pemohon dantermohon sesuai dengan alamat yang tertera dalam surat permohonan di harikerja.94

Pemanggilan pemohon dan termohon akan dilakukan oleh juru sita di harikerja. Juru sita akan mengantarkan panggilan untuk sidang sesuai dengan alamatyang tertera di surat permohonan, jika pemohon dan termohon tidak ada makasurat panggilan akan di sampaikan kepada lurah atau kepala desa di manadomisili pemohon dan termohon.

3)Menghadiri PersidanganJika telah ditentukan hari dan tanggal serta tempat sidang maka pemohon

dan termohon harus datang untuk menjalani persidangan sebagaimana yangdikatakan oleh Ibu Wakil Panitera sebagai berikut:Pemohon dan termohon harus datang ke Pengadilan Agama Bangko sesuaidengan tanggal dan waktu yang tertera dalam surat panggilan. Upayakan untukdatang tepat waktu dan tidak terlambat. Untuk sidang pertama, bawa sertadokumen seperti Surat panggilan persidangan, foto kopi formulir pendaftaranyang telah diisi. Dalam sidang pertama ini hakim akan menanyakan identitas parapihak misalnya KTP atau kartu identitas lainnya yang asli. 95

Pada sidang pertama pemohon dan termohon harus datang dan hakimakan menanyakan tentang identitas para pihak, dan juga melakukan pemeriksaankembali isi permohonan pemohon. Bagi pemohon atau termohon yang tidakdatang pada sidang pertama maka sidang selanjutnya akan di panggil kembali.Adapun agenda persidangannya adalah mediasi, pembacaan permohonan,jawaban, replik, duplik, pembuktian, simpulan dan putusan. Dalam persidangantidak menutup kemungkinan, pemohon diminta untuk menghadirkan saksi untukpembuktian.

4) Putusan/Penetapan Pengadilan Agama BangkoJika permohonan pemohon dikabulkan, Pengadilan Agama Bangko akan

mengeluarkan putusan/penetapan Isbat nikah. Salinan putusan/penetapan Isbatnikah akan siap diambil dalam jangka waktu setelah 14 hari sidang terakhir.Salinan putusan/penetapan Isbat nikah dapat diambil sendiri ke kantor Pengadilan

94 Zari Wardana, Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Bangko, Wawancara Tanggal,7Oktober 201995 Ibu Arlis, Wakil Panitera Pengadilan Agama Bangko, Wawancara Tanggal 7 Oktober 2019

Page 21: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu 101

Agama Bangko atau mewakilkan kepada orang lain dengan Surat Kuasa. Setelahmendapatkan salinan putusan/penetapan tersebut, Pemohon bisa meminta KUAsetempat untuk mencatatkan pernikahan Pemohon dengan menunjukkan buktisalinan putusan/penetapan Pengadilan Agama Bangko tersebut.96

Menerima penetapan dari Pengadilan Agama Bangko jika pengadilanmengabulkan permohonan pemohon, maka Pengadilan Agama Bangko akanmengeluarkan penetapan Isbat nikah. Jika permohonan tidak diterima, makapernikahan pemohon dianggap tidak sah.

Sedangkan Prosedur permohonan Isbat nikah di Pengadilan AgamaBangko sesuai dengan Buku Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis PeradilanAgama yang diterbitkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia tahun 2008.

Dalam buku Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Agama2008 yang diterbitkan oleh Mahkamah Agung RI disebutkan “Pengadilan Agamahanya dapat mengabulkan permohonan Isbat nikah, sepanjang perkawinan yangtelah dilangsungkan memenuhi syarat dan rukun nikah secara syariat Islam danperkawinan tersebut tidak melanggar larangan perkawinan yang diatur dalamPasal 8 s/d Pasal 10 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 39 s/d Pasal44 Kompilasi Hukum Islam”.

d. Penyelesaian Permohonan Isbat Nikah Dalam Pandangan Maqhasid SyariahPernikahan yang tidak tercatat ,tidak berakibat hukum dan tidak

memiliki pengakuan hukum. Pencatatan perkawinan bertujuan untukmewujudkan ketertiban perkawinan dalam masyarakat. Hal ini merupakan suatuupaya yang diatur melalui perundang-undangan, untuk melindungi martabat dankesucian perkawinan dan lebih khusus lagi bagi perempuan dalam kehidupanrumah tangga. Pencatatan tiap- tiap perkawinan adalah sama halnya denganpencatatan peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan seseorang, misalnyakelahiran, kematian yang dinyatakan dalam surat-surat keterangan, suatu aktayang juga dimuat dalam daftar pencatatan.

Isbat nikah merupakan salah satu dari alternatif menyelaraskan antarahukum agama yang diyakini masyarakat dan keberlakuan hukum formal,walaupun hal ini bukan merupakan rumusan hukum yang ideal, dengan demikianperlu ada upaya yang lebih kongkret untuk mewujudkan norma Undang- UndangNomor 1 Tahun 1974 Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) yang menegaskan bahwaPerkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masingagamanya dan kepercayaannya itu dan tiap-tiap perkawinan dicatat menurutperaturan perundang-undangan yang berlaku, dan dalam Pasal 39 ayat (1), Pasal65 Undang-undang Nomor7Tahun1989 beserta revisinya, dan Pasal 115

96 Zari Wardana, Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Bangko, Wawancara Tanggal 7Oktober 2019

Page 22: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020102 http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu

Kompilasi Hukum Islam, yang menyatakan perceraian hanya dapat dilakukan didepan Sidang Pengadilan.97

Teori maqasyid syariah dijelaskan pada lima pokok kemaslahatan denganperingkatnya masing-masing. Hal tersebut bertitik tolak dari kelima pokokkemaslahatan yaitu agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Penetapan Isbat nikahcenderung pada kemaslahatan memelihara keturunan dan memelihara hartadalam peringkat daruriyat. Kebutuhan daruriyati adalah tingkat kebutuhan yangharus ada atau disebut dengan kebutuhan primer. Bila tingkat kebutuhan ini tidakterpenuhi, akan terancam keselamatan umat manusia baik di dunia maupun diakhirat kelak.

Maka menurut penulis Isbat nikah memberikan kemaslahatan, karena bilasecara hukum negara, belum tercatat legalitas status perkawinan akan mengalamikesulitan pada kasus dan sengketa seperti waris, hak asuh anak, perceraian,nafkah dan permasalahan perkawinan lainnya.

Tujuan hukum harus diketahui dalam rangka mengembangkan pemikiranhukum dalam Islam secara umum dan menjawab persoalan-persoalan hukumyang tidak diatur secara eksplisit oleh Alquran dan hadis. Oleh sebab itu,berkaitan dengan penetapan perkara Isbat nikah yakni hukum yang menyangkutbidang muamalah dapat memberikan kemaslahatan bagi umat muslim.Memberikan kepastian hukum secara hukum Negara bagi status sosial seorangmuslim baik sebagai suami atau pun istri, serta memberikan kejelasan statusanak dalam keluarga yang sah dan tercatat secara administrasi kependudukansebagai warga Negara Indonesia.

Tujuan pencatatan pernikahan pada lembaga pencatatan sipil adalahseseorang memiliki alat bukti (bayyinah) untuk membuktikan bahwa dirinyabenar-benar telah menikah dengan orang lain. Sebab salah satu bukti yang dianggap sah sebagai bukti syar’iy (bayyinah syar’iyyah) adalah dokumen resmi yangdikeluarkan oleh negara. Ketika pernikahan dicatatkan pada lembaga pencatatansipil, tentunya seseorang telah memiliki sebuah dokumen resmi yang bisadijadikan sebagai alat bukti (bayyinah)di hadapan majelis peradilan, ketika adasengketa yang berkaitan dengan pernikahan, maupun sengketa yang lahir akibatpernikahan, seperti waris, hak asuh anak, perceraian, nafkah, dan lain sebagainya.

Untuk manusia secara keseluruhan, hukum itu telah ditetapkan oleh AllahSWT dengan tujuan untuk mewujudkan kemaslahatan seluruh umat manusiasecara pasti. Kemaslahatan manusia sekaligus untuk menghindari mafsadat, baikdi dunia maupun akhirat. Untuk menyampaikan aturan-aturannya itu, Allahmengangkat Rasul sebagai pesuruh dan utusan-Nya kepada manusia. Rasul itulahyang bertugas menyampaikan dan memberitahu hukum atau aturan-aturantersebut kepada manusia.

97 Mardani. Hukum acara perdata perdilan agama dan mahkamah syar’iyah, hal. 96

Page 23: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Afrizal Penyelesaian Permohonan Isbat...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu 103

SIMPULANDari Paparan di atas dapat kami dipahami Ada beberapa faktor penyebab

pengajuan permohonan Isbat nikah ke Pengadilan Agama Bangko adalah Menikahsecara terpaksa atau menikah tanpa persetujuan keluarga yang akhirnya merekamelakukan nikah siri. Nikah Sirri adalah sah menurut agama namun tidakmendapat pengakuan dari Negara. Jika tidak dapat pengakuan dari negara makasulit untuk menjalani kehidupan karena terbentur dengan aturan yang ada.Masyarakat yang tidak mengerti betapa pentingnya pencatatan pernikahanmenganggap bahwa nikah tidak perlu dicatat cukup sesuai agama Islam saja.Prosedur permohonan Isbat nikah sama halnya dengan prosedur yang ditempuhdalam mengajukan perkara perdata yang lainnya. Adapun prosedur yang harusditempuh oleh pemohon Isbat nikah ada beberapa tahapan adalah: Datang danmendaftar ke Kantor Pengadilan Agama Bangko. Menunggu Panggilan Sidang dariPengadilan Agama Bangko. Menghadiri persidangan dan Putusan/PenetapanPengadilan Agama Bangko. Penetapan Isbat nikah cenderung pada kemaslahatanmemelihara keturunan dan memelihara harta dalam peringkat daruriyat.Kebutuhan daruriyat ialah tingkat kebutuhan yang harus adat atau disebutdengan kebutuhan primer. Maka menurut penulis Isbat nikah memberikankemaslahatan, karena bila secara hukum negara, belum tercatat legalitas statusperkawinan akan mengalami kesulitan pada kasus dan sengketa seperti waris,hak asuh anak, perceraian, nafkah dan permasalahan perkawinan lainnya.

DAFTAR RUJUKANAbdul kadir Muhammad. 2014, Hukum Perdata Indonesia, Bandung: Citra Adtya

BaktiAhmad Sanusi, Pelaksanaan Isbat Nikah di Pengadilan Agama Pandeglang, Jurnal

Ahkam vol.XVI, No. 1, 2016Abdul Manan. 2010, Etika Hakim Dalam Penyelenggaraan Peradilan: Suatu Kajian

Dalam Sistem Peradilan Islam. Jakarta: Kencana.Basiq Djalil. 2006, Peradilan Agama Di Indonesia. Jakarta: KencanaKementerian Agama R. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahan, Bandung: CV DipenegoroMoch Isnaeni. 2016, Hukum Perkawinan Indonesia, Bandung: PT Refika AditamaUndang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum

Islam. Surabaya: Sinarsindo Utama, Cet. I, 2015Indah Purbasari. 2017, Hukum Islam sebagai Hukum Positif di Indonesia: Suatu

Kajian di Bidang Hukum Keluarga, Malang: Setara PressMoch Isnaeni. 2016, Hukum Perkawinan Indonesia, Bandung: PT Refika AditamaSugiyono. 2016. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: AlfabetaV. Wiratna Sujarweni. 2014. Metodologi Penelitian: lengkap, praktis, dan mudah

dipahami, Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Page 24: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA
Page 25: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020168 http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu

PETUNJUK PENULISAN ARTIKELKetentuan Umum1. Artikel harus merupakan produk ilmiah orisinil dan belum pernah

dipublikasikan di media dan terbitan manapun,2. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia baku (atau bahasa asing) dengan ragam

tulisan ilmiah atau ilmiah populer, tetapi bukan ragam komunikasi lisan,3. Panjang tulisan antara 15-25 halaman kwarto atau A4 dengan satu spasi,4. Artikel dikirimkan melalui akun penulis yang dapat didaftarkan di

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/pendaftaran.mu

Hak penulis yang diterbitkan Jurnal Sosio Akademika Sekolah Tinggi AgamaIslam Syekh Maulana Qori Bangko adalah:1. Mendapat rekomendasi untuk penerbitan surat keterangan yang dikeluarkan

oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Maulana Qori Bangko,2. Penulis artikel mendapatkan hard copy sebanyak 2 (dua) eksemplar.

Petunjuk Teknis1. Judul:

a. Informatif mencerminkan isi artikelb. Maksimum 12 kata (Bahasa Indonesia) atau 10 kata (Bahasa Inggris)c. Memuat variabel atau konsep yang dicakup dalam artikeld. Tidak ada singkatane. Tidak menggunakan kata-kata klise

2. Penulis, yaitu: nama penulis diketik tanpa mencantumkan gelar kesarjanaandan gelar lainnya, dan ditambah dengan pekerjaan dengan jelas

3. Abstrak:a. Abstrak ringkas dan padat (dalam 1 alinea) tentang ide-ide yang paling

pentingb. Abstrak memuat:

1) Masalah dan/atau tujuan penelitian2) Prosedur penelitian3) Ringkasan hasil penelitian4) Simpulan

c. Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris untuk bisa diakses sehinggamemperoleh peluang untuk disitasi

d. Menurut Undang-undang tentang Bahasa, abstrak juga harus ditulisdalam bahasa Indonesia

e. Abstrak memuat 50-250 kata4. Kata Kunci:

a. Kata kunci memuat kata-kata konseptual,b. Jumlah kata kunci sekitar maksimal 5 kata,c. Dapat berbentuk kata maupun prase.

5. Pendahuluana. Biasanya tidak diberi judulb. Memuat:

1) Latar belakang atau konteks penelitian,

Page 26: ISSN:1979-27439 SOSIO AKADEMIKA

Jurnal Sosio Akademika Vol. 13, No. 01, Maret 2020http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-20.mu 169

2) Landasan teori (jika diperlukan),3) Hasil kajian pustaka yang menunjukkan adanya kesenjangan temuan

penelitian,4) Wawasan rencana pemecahan masalah dan potensi kontribusinya

bagi perkembangan bidang ilmu,5) Rumusan tujuan penelitian.

6. Metode (khusus tulisan ilmiah hasil penelitian)a. Desain/prosedur penelitianb. Populasi & sampel/sumber datac. Alat/Instrumen & bahan yang digunakand. Bagaimana data dikumpulkane. Bagaimana data dianalisis

7. Hasil (khusus tulisan ilmiah hasil penelitian)8. Pembahasan

a. Pemaknaan/penafsiran hasil analisis datab. Membandingkan dengan hasil-hasil temuan penelitian sebelumnya untuk

menunjukkan adanya temuan baru yang memberikan kontribusi bagiperkembangan ilmu

c. Pengintegrasian hasil-hasil penelitian ke dalam kumpulan pengetahuanyang telah mapan

d. Penyusunan teori baru atau modifikasi teori yang ada9. Simpulan dengan pendekatan:

a. Menjawab masalah penelitian yang diajukan pada bagian pendahuluanb. Merupakan inti sari hasil pembahasan yang dianggap paling penting/yang

mengandung sesuatu yang baru10. Biodata Singkat tentang penulis

Alamat RedaksiSTAI SYEKH MAULANA QORI BANGKOJln. Prof. Muhammad Yamin SH, Pasar Atas Bangko-JambiTelp. 0746-3260012/ 0812-7380-416/082185911720e-mail: [email protected]

Sosio Akademika: Jurnal Pendidikan Islam, Sosial dan Keagamaan, merupakanjurnal ilmiah populer membahas masalah Pendidikan, Sosial dan Keagamaanyang aktual, terbit berdasarkan Surat Keputusan Ketua STAI Syekh MaulanaQori (SMQ) Bangko sebagai wahana komunikasi dan informasi antar Peneliti,

Ilmuan, Dosen dan Cendikiawan.