iso 14000 material balance industri buah

12
HERMAWAN THAHEER@2014 ANALISIS KESEIMBANGAN BAHAN PADA KAJI AWAL LINGKUNGAN PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001:2004 INDUSTRI MINUMAN SARI BUAH Hermawan Thaheer dan Sawarni Hasibuan Seminar Nasional IDEC 2014 Surakarta,20 Mei 2014

Upload: sawarni-h

Post on 21-May-2015

137 views

Category:

Environment


0 download

DESCRIPTION

Pengembangan neraca bahan dan air pada industri buah sebagai;angkah awal initial review dalam rangka implementasi ISO 14001

TRANSCRIPT

Page 1: ISO 14000 Material Balance Industri Buah

HERMAWAN THAHEER@2014

ANALISIS KESEIMBANGAN BAHAN PADA KAJI AWAL LINGKUNGAN

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001:2004

INDUSTRI MINUMAN SARI BUAH

Hermawan Thaheer dan Sawarni Hasibuan

Seminar Nasional IDEC 2014Surakarta,20 Mei 2014

Page 2: ISO 14000 Material Balance Industri Buah

HERMAWAN THAHEER@2014

Peningkatan laju eksport buah-buahan di pasar dunia menurut data FAO tahun 2009, naik 11%.

Indonesia termasuk salah satu dari Negara penghasil buah-buahan yang melakukan import, pada kurun waktu 2005-2010, neraca eksport-import Indonesia negatif.

Kementerian Perindustrian RI (2009) mengidentifikasi beberapa permasalahan industri pengolahan buah yakni bahan baku, produksi, pemasaran, dan infrastruktur

Isyu lingkungan mulai diperhatikan pada industri pengolahan buah. Penggunaan air sebagai bahan baku dan pendukung produksi pada industri sari buah sangatlah besar, sehingga menimbulkan dampak serius pada sumberdaya air. Permasalahan pencemaran dari air buangan termasuk salah satu aspek lingkungan dari industri sari buah.

Page 3: ISO 14000 Material Balance Industri Buah

HERMAWAN THAHEER@2014

Satuhu (2004) menjelaskan bahwa perdagangan internasional membedakan produk sari buah berdasarkan kandungan total padatan terlarut (TPT) dan kandungan sari buah murninya

Terdapat kesenjangan teknologi pengolahan buah di Indonesia antara industri kecil dan industri besar. Kesenjangan teknologi tersebut tampak mulai dari seleksi bahan, pengolahan lanjut, sterilisasi, hingga pengepakan, tampaklah sangat jauh berbeda antara industri besar dan industri menengah-kecil.

Page 4: ISO 14000 Material Balance Industri Buah

HERMAWAN THAHEER@2014

Washing Basin

Screen

Blending Tank

Filter

Screen

PENDINGINAN

Heat Exchanger

MIXERHea Contact

Water Tank

PENCUCIAN BUAH PENGUPASAN BUAH BLENDING

SEPARASIAir Cuci

FILTERING

PURE

PASTEURISASI

MIXING

PASTEURISASI

COOLING

FILLING

Produk Jus Buah

Perusahaan yang akan menerapkan ISO 14001:2004 diharuskan menetapkan dan memelihara suatu prosedur yang mampu mengidentifikasi aspek lingkungan baik dari aktifitas, produk, maupun layanannya sehingga dapat dikendalikan agar tidak memberikan dampak nyata bagi lingkungan.

Page 5: ISO 14000 Material Balance Industri Buah

HERMAWAN THAHEER@2014

Analisis masing-masing unit proses dengan menggunakan pendekatan Dokumen normatif N16 yang dirumuskan Sub Comitte 5 TC 207

Standar ISO 14001:2004, menyarankan identifikasi aspek disesuaikan dengan aktifitas operasi dengan memperhatikan : a) emisi ke udara; b) buangan ke air; c) manajemen limbah; d) kontaminasi ke tanah; e) penggunaan bahan dan sumberdaya alam; dan f) isyu lingkungan dan masyarakat setempat lainnya

Page 6: ISO 14000 Material Balance Industri Buah

HERMAWAN THAHEER@2014

Page 7: ISO 14000 Material Balance Industri Buah

HERMAWAN THAHEER@2014

Page 8: ISO 14000 Material Balance Industri Buah

HERMAWAN THAHEER@2014

Page 9: ISO 14000 Material Balance Industri Buah

HERMAWAN THAHEER@2014

Kaji awal lingkungan adalah bagian dari tahap perencanaan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, untuk menetapkan aspek dan dampak lingkungan penting. Kajian ditekankan kepada aspek emisi ke udara, buangan ke badan air, kontaminasi tanah, manajemen sumberdaya, manajemen limbah, dan opini masyarakat.

Analisis menggunakan model keseimbangan bahan terhadap industri minuman sari buah kapasitas 18,5 Ton per bulan, menghasilkan limbah cair sebesar 66,451 Ton dari produksi Puree dan sebanyak 162,036 Ton dari produksi jus. Total penggunaan air 1000 Ton. Limbah padat dari Puree 7,705 Ton/bulan dan pada produksi Jus sebesar 330 Ton/bulan.

Hasil analisis tersebut lebih lanjut dipergunakan untuk menentukan dampak lingkungan signifikan. Dampak lingkungan singnifikan (penting) selanjutnya dibuatkan program manajemen lingkungannya pada perencanaan ISO 14001

Page 10: ISO 14000 Material Balance Industri Buah

HERMAWAN THAHEER@2014

Kaji awal lingkungan masih perlu dilengkapi dengan evaluasi aspek emisi ke udara, manajemen limbah, penggunaan sumberdaya, dan evaluasi opini masyarakat sekitar industri. Model keseimbangan bahan dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi aspek emisi ke udara, manajemen limbah, dan manajemen sumberdaya tersebut.

Analisis yang dilakukan pada salah satu industri pengolahan jus buah di Tangerang tersebut menggunakan teknologi sangat sederhana dalam pengolahan limbah cair. Perlu dilakukan penelitian terhadap industri yang melakukan daur ulang air untuk pencucian.

Page 11: ISO 14000 Material Balance Industri Buah

HERMAWAN THAHEER@2014

TERIMAKASIH

Page 12: ISO 14000 Material Balance Industri Buah

HERMAWAN THAHEER@2014

Nama : HERMAWAN THAHEERLahir : Balikpapan, 16 April 1965 Alamat : Villa Citra C1/8 BogorTelpon : 0251 380051 0818108883; 08111198884Email : [email protected] : Doktor TEKNOLOGI INDUSTRI Institut Pertanian Bogor Tahun 2005Institusi : 1. Staff Pengajar FMIPA Universitas Pakuan-Bogor 2. Direktur Utama PT Focus Citra Alterna 3. Lead Auditor PT Tirta Murni Sertifikasi 4. Lead Auditor LS IPBProfesi : 1. Lead Auditor ISO 9000, ISO 14000, ISO 22000, HACCP, dan Cleaner

Production 2. Konsultan Ahli Sistem Manajemen Industri 3. Peneliti dan Penulis bidang AgroindustriKeanggotaan : 1. American Society for Quality Control – United States of America 2. Institute of Environmental Management Association – Great Britain 3. Indonesian Coral Reefs Working Group - Indonesia 4. Indonesian Cleaner Industrial Production - USAID

5. ISO/TC 2007 SC 5 Life Cycle Assessment (1997-1999) – AFNOR France 6. Anggota Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia