islamophobia (bag. 1) - medicalzone.org · kemuslimahan dan kkia fuldfk 2017 islamophobia (bag. 1)...

14

Upload: others

Post on 01-Sep-2019

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan
Page 2: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan

Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017

Islamophobia (Bag. 1)

Ketakutan terhadap Islam atau biasa

disebut Islamophobia dinilai sebagai

suatu tindakan rasis terhadap muslim,

baik secara individu, kelompok maupun

organisasi. Biasanya, provokasi

Islamophobia terjadi karena

ketidaktahuan tentang Islam secara

benar. Definisi Islamophobia tersebut

disampaikan oleh Dr. Michael Privot,

direktur dari European Network Against

Racism (ENAR), saat menjadi pembicara

pada diskusi panel I di International

Conference of Islamic Scholars (ICIS) ke

IV di UIN Malik Ibrahim, Malang (Selasa

24/11/2015).

Dr. Privot menyatakan, di Eropa sendiri

Islamophobia tersebar sangat luas dan

cepat. Salah satu faktor utamanya adalah

peran sosial media yang gencar

menyampaikan kebencian terhadap

Islam. “Orang eropa menggunakan media

untuk menyebarluaskan isu yang salah

tentang Islam. Dan kebanyakan mereka

tidak sadar kalau hal itu dinilai

mencemarkan,” ungkapnya.

Korban Islamophobia sendiri di Eropa,

kata Dr. Privot, didominasi oleh kaum

wanita atau muslimah. “70 persen korban

dari Islamophobia adalah wanita.

Terutama dikarenakan soal perbedaan

cara berpakaian,” jelas pria asal Belgia ini.

Menurutnya, Islamophobia tidak akan

pernah berhenti selama masih ada berita

tentang terorisme, ISIS, atau segala

sesuatu negatif yang dihubungkan dengan

Islam. “Orang yang terjangkit

Islamophobia juga menyatakan bahwa

Islam tidak cocok untuk disatukan negara

seperti republik, parlemen,” terangnya.[1]

Selain itu di Amerika Serikat, survei yang

dilakukan YouGov di awal tahun ini

mengungkapkan kebencian warga AS

kepada Muslim. Data menunjukkan 55

persen responden memiliki sentimen

yang tidak mendukung perkembangan

Islam di Amerika Serikat.

Sentimen Islamophobia sebagian besar

dimiliki warga Amerika Serikat yang

memiliki profil berusia 45 tahun atau

lebih tua, pemilih Partai Republik, dan

berkulit putih. Selain itu, data tersebut

menunjukkan warga AS tak bisa

membedakan sikap untuk Islam dan

Muslim.

Sikap warga Amerika terhadap Muslim

juga diukur Yougov. Dalam survei itu

responden mendapat pertanyaan:

“Apakah secara personal anda mau

bekerja dengan seorang Muslim?”

Hasilnya, 74 persen menjawab tidak.

Survei juga menanyakan apakah

responden mau berteman dengan

seorang Muslim dan hasilnya 68 persen

menjawab tidak.

Meski demikian, warga Muslim telah

cukup waspada dengan sikap negatif yang

ditujukan kepada mereka. Survei dengan

responden Muslim pada 2011

menunjukkan pengalaman negatif

merupakan hal umum. Sebanyak 28

persen responden tahun sebelumnya

mengatakan orang mencurigai mereka, 22

persen dipanggil dengan nama yang tidak

Page 3: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan

Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017

menyenangkan, dan 21 persen mendapat

pemeriksaan khusus di keamanan

bandara. Selain itu, Pew memperkirakan

bahwa pada 2050, persentase warga

Muslim Amerika akan naik dari 0,9

persen menjadi 2,1 persen.[2]

Salah satu bentuk nyata dari islamophobia

adalah ditembaknya seorang dokter

muslim saat akan sholat subuh dimasjid

AS. Sang korban diketahui bernama

Arslam Tajammul, dokter spesialis mata

berusia 30 tahunan. Ketika itu ia disergap

oleh para penyerang yang datang dari

salah satu blok perumahan di sekitar

masjid. Sang korban ditembak dua kali

oleh tiga penyerang yang menggunakan

masker. Sebelum penembakan para

pelaku meneriakan kalimat rasis seperti

“Anda Muslim harus kembali ke negara

Anda.”

Islamophobia di negara Barat sangat

berpengaruh terutama pada kehidupan

sosial kaum muslim di negara tersebut.

Kebencian pada kaum muslim

mengakibatkan hiangnya kepercayaan

yang tentunya juga dirasakan oleh

dokter-dokter muslim di negara tersebut

terutama dokter muslimah yang

menggunakan jilbab.[3]

Namun, meningkatnya Islamophobia tak

hanya menimbulkan dampak negatif,

disamping itu semakin banyak non-

muslim yang semakin tertarik untuk

mempelajari Islam dan timbul berbagai

perawanan untuk melawan Islamophobia.

Salah satunya yang terjadi di Australia,

seorang dokter muslimah memutuskan

menggunakan jilbab untuk menghentikan

teror terhadap Islam, menurutnya

kekhawatiran terbesar adalah apakah

pasien masih percaya dan

menghormatinya yang membuat Ia ingin

menutupi identitasnya sebagai seorang

muslim. Namun setelah Ia menetapkan

untuk memakai jilbab, kenyataannya ia

tak pernah menghadapi kebencian dari

pasien-pasiennya.[2,4]

-------------------------------------------------------

20 Desember 2016 di New York - tiga

setengah tahun yang lalu, ketika Nassrene

Elmadhun hamil delapan setengah bulan

dengan anak pertamanya, dia tidak pernah

bermimpi untuk keluar tanpa mengenakan

jilbab. Sejak awal remaja di Colorado, dr.

Elmadhun telah mengenakan jilbab sebagai

bentuk keyakinannya. Dia memakainya

sepanjang tahun sebagai seorang dokter di

Boston, di mana ia menjadi kepala bedah di

Beth, Israel Deaconess medical center, pusat

trauma dan afiliasi sekolah kedokteran

Harvard.

Ia memakainya pada tanggal 15 april 2013,

saat suaminya mengirim sms kepadanya,

ada ledakan di dekatnya di garis finish

maraton Boston. "Saya masuk ke rumah

sakit dan melakukan yang terbaik untuk

membantu para korban", kata dr.

Elmadhun. “Kejadian itu adalah sesuatu

yang selamanya akan tersimpan dalam

ingatan saya."

Page 4: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan

Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017

Hari itu adalah titik balik semuanya.

Meskipun dia menyadari fakta bahwa

jilbabnya membuat dirinya terlihat sangat

menonjol, dr. Elmadhun mengatakan, dia

selalu merasa percaya diri dan kuat

mengenakan jilbab, baik sebagai seorang

muslim maupun sebagai orang Amerika

sendiri (di mana negaranya berjanji dalam

hal kebebasan individu maupun kebebasan

beragama - bahkan setelah masa-masa sulit

setelah 11 September 2001).

Alih-alih mendapat perlakuan yang baik, dia

justru menjadi objek tatapan marah. Orang

–orang mengira dia berasal dari negara lain

dan menunjukkan keterkejutannya ketika

dia berbicara tanpa aksen, lalu mereka

mulai mengait-ngaitkannya dengan

Tsarnaev- orang yang melakukan

pemboman Boston, atau ekstremis muslim

lainnya.

"Selama beberapa tahun terakhir, ada

kegelisahan yang semakin meningkat yang

terasa sangat tidak nyaman”, kata ahli

bedah tersebut. "Dan itu adalah sesuatu

yang baru. Saya merasa kurang diterima di

komunitas saya sendiri, dan seperti ada

banyak ‘target’ di punggung saya." Jadi,

seperti sejumlah wanita muslim tahun ini,

dr. Elmadhun membuat keputusan pribadi

yang memilukan untuk berhenti memakai

jilbabnya.

"Anda merasa takut, itu sifat manusiawi",

kata Mariana Aguilera, yang masuk islam 10

tahun yang lalu dan sekarang menjalankan

the demureist- sebuah situs untuk wanita

dari semua agama yang mencari mode yang

mencakup gaya hidup konservatif,

termasuk wanita muslim yang mengenakan

jilbab. Tapi ini lebih dari sekedar ketakutan

kita," kata Nn. Aguilera, yang telah

memutuskan untuk tetap mengenakan

jilbabnya, meski mendapat ancaman verbal

bulan ini. "Ada alasan mengapa kita

memiliki kebebasan beragama di negara

kita, dan jika kita tidak melakukan sesuatu –

situasi ini akan menghancurkan nilai-nilai

kita, dan itu berbahaya."

Imam Omar Suleiman, Presiden Institut

Riset Islam Negeri Yaqeen di Irving, Texas

berkata, "Ini akan menjadi tragedi bagi kita

di Amerika Serikat jika umat Islam merasa

harus menyembunyikan iman mereka, jika

wanita muslim merasa harus melepaskan

jilbab mereka, atau orang sikh yang suka

turban mereka, atau siapa pun yang merasa

tidak dapat menunjukkan identitasnya di

muka umum”.

“Jadi saya pikir penting bahwa kita secara

kolektif menantang serangan terhadap

orang-orang muslim dan berdiri tegak dan

teguh, karena pada akhirnya, kefanatikan

bukanlah sesuatu yang bisa dipertanyakan.

Dan kefanatikan seharusnya tidak memaksa

kita mengubah cara kita menjalani hidup

kita,” ujarnya.

Islamophobia tidak hanya terjadi di amerika

tapi juga menyebar di seluruh wilayah

Eropa. Dalam penelitian oleh DR. James Carr

tahun 2014 di Irlandia disebutkan, When

they find out you’re Irish they feel that like

traitor…but what because you’ve put a

scarf on your head? Or because you

changed your religion?...then [you] are no

more an Irish person, you have then lost

your identity of who you are, you

Page 5: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan

Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017

are…classed as non-Irish. (Aalia, Irish

female Muslim)”.

Islamophobia bukan hanya sekedar isu

belaka. Kenyataan yang dirasakan oleh

saudara-saudara kita yang minoritas di

luar sana adalah pil pahit yang harus

ditelan kita semua. Hanya karena mereka

menunjukkan identitas sebagai muslim

lantas semua kejadian-kejadian buruk

dituduhkan ke mereka meski mereka

bukan pelakunya. Beberapa diantaranya

bahkan harus meninggalkan identitas

sebagai seorang muslim/ah (Contoh :

jilbab) agar tetap bisa hidup dengan

aman. Maka, sudah selayaknya kita

saudara seiman ikut bergerak dan

memperjuangkan hak-hak mereka

dengan cara apapun yang kita bisa. Tidak

perlu hal besar, mulailah dari lingkungan

sekitar dengan memperbaiki

pemahaman-pemahaman orang-orang di

sekeliling (yang belum paham) bahwa

tidak ada yang perlu ditakutkan dari

seorang muslim yang taat. Muslim yang

taat tak akan pernah melakukan terror,

tak akan menebar permusuhan dan tak

akan melakukan kejahatan. Karena

sejatinya apa yang diajarkan Islam itu

indah dan penuh cinta, maka seorang

muslim yang taat sudah pasti akan

berbuat sebaik mungkin terhadap

sesama.

Islamophobia adalah sebuah kata, frase

atau istilah baru yang merujuk pada

prasangka atau diskriminasi terhadap

Islam atau Muslim. Istilah tersebut telah

dikenal pada tahun 1980-an. Runnymede

Trust, sebuah lembaga think tank dari

Inggris yang bergerak di bidang etnisitas

dan keragaman budaya, mendefinisikan

Islamofobia sebagai suatu ketakutan atau

kebencian terhadap semua muslim.

Landasan berpikir tersebut menimbulkan

perilaku diskriminasi terhadap muslim

dengan meminggirkan muslim dari

kehidupan ekonomi, sosial dan umum.

Hal tersebut juga menimbulkan persepsi

bahwa islam dilihat lebih inferior

dibandingkan Barat dan lebih merupakan

suatu ideology politik daripada agama.

Dampak Islamophobia turut

mewarnai di bidang kesehatan. Masih

segar di ingatan, yaitu larangan

menggunakan hijab syar’i pada dokter

perempuan muslim ketika berada di

ruangan operasi. Hal itu merupakan salah

satu bentuk diskriminasi terhadap

muslim. Seorang wanita, wajib mengikuti

perintah Allah dan syariat islam yang

berlaku, dimana terdapat aturan untuk

menggunakan hijab/ khimar yang syar’i

dalam melakukan aktivitas di luar tak

terkecuali dokter. Isu tentang pelarangan

tersebut menuai protes dari berbagai

pihak dan ormas Islam.

Tidak hanya larangan terhadap

dokter ketika di ruangan operasi. Salah

Page 6: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan

Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017

satu bukti, Rumah Sakit Siloam Makassar

membuat kebijakan tentang larangan

terhadap karyawati untuk mengenakan

jilbab ketika bekerja. Aturan tersebut,

menuai protes dari organisasi Islam

terbesar di Indonesia yaitu

Muhammadiyah. Ketua Pimpinan Wilayah

Muhammadiyah Sulawesi Selatan Prof

Ambo Asse mengatakan, Indonesia adalah

negara plural baik itu agama maupun

budaya.

“Indonesia ini negara yang beragama dan

tidak boleh melarang menjalankan

keyakinan agama seperti halnya jilbab

untuk seorang muslim. Itu kewajiban dan

tidak boleh diabaikan,” ujar Prof Ambo

Asse

Pihak Rumah Sakit Siloam pun

dihimbau untuk mencabut kebijakan

tersebut karena itu salah satu bentuk

diskriminasi terhadap Islam. Namun,

ketika di konfirmasi kepada pihak RS,

mereka menyangkal terkait isu yang

beredar.

ISLAMOPHOBIA (Bag. 2)

20 Desember 2016 di New York - tiga

setengah tahun yang lalu, ketika Nassrene

Elmadhun hamil delapan setengah bulan

dengan anak pertamanya, dia tidak pernah

bermimpi untuk keluar tanpa mengenakan

jilbab. Sejak awal remaja di Colorado, dr.

Elmadhun telah mengenakan jilbab sebagai

bentuk keyakinannya. Dia memakainya

sepanjang tahun sebagai seorang dokter di

Boston, di mana ia menjadi kepala bedah di

Beth, Israel Deaconess medical center, pusat

trauma dan afiliasi sekolah kedokteran

Harvard.

Ia memakainya pada tanggal 15 april 2013,

saat suaminya mengirim sms kepadanya,

ada ledakan di dekatnya di garis finish

maraton Boston. "Saya masuk ke rumah

sakit dan melakukan yang terbaik untuk

membantu para korban", kata dr.

Elmadhun. “Kejadian itu adalah sesuatu

yang selamanya akan tersimpan dalam

ingatan saya."

Hari itu adalah titik balik semuanya.

Meskipun dia menyadari fakta bahwa

jilbabnya membuat dirinya terlihat sangat

menonjol, dr. Elmadhun mengatakan, dia

selalu merasa percaya diri dan kuat

mengenakan jilbab, baik sebagai seorang

muslim maupun sebagai orang Amerika

sendiri (di mana negaranya berjanji dalam

hal kebebasan individu maupun kebebasan

beragama - bahkan setelah masa-masa sulit

setelah 11 September 2001).

Alih-alih mendapat perlakuan yang baik, dia

justru menjadi objek tatapan marah. Orang

–orang mengira dia berasal dari negara lain

dan menunjukkan keterkejutannya ketika

dia berbicara tanpa aksen, lalu mereka

mulai mengait-ngaitkannya dengan

Tsarnaev- orang yang melakukan

pemboman Boston, atau ekstremis muslim

lainnya.

Page 7: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan

Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017

"Selama beberapa tahun terakhir, ada

kegelisahan yang semakin meningkat yang

terasa sangat tidak nyaman”, kata ahli

bedah tersebut. "Dan itu adalah sesuatu

yang baru. Saya merasa kurang diterima di

komunitas saya sendiri, dan seperti ada

banyak ‘target’ di punggung saya." Jadi,

seperti sejumlah wanita muslim tahun ini,

dr. Elmadhun membuat keputusan pribadi

yang memilukan untuk berhenti memakai

jilbabnya.

"Anda merasa takut, itu sifat manusiawi",

kata Mariana Aguilera, yang masuk islam 10

tahun yang lalu dan sekarang menjalankan

the demureist- sebuah situs untuk wanita

dari semua agama yang mencari mode yang

mencakup gaya hidup konservatif,

termasuk wanita muslim yang mengenakan

jilbab. Tapi ini lebih dari sekedar ketakutan

kita," kata Nn. Aguilera, yang telah

memutuskan untuk tetap mengenakan

jilbabnya, meski mendapat ancaman verbal

bulan ini. "Ada alasan mengapa kita

memiliki kebebasan beragama di negara

kita, dan jika kita tidak melakukan sesuatu –

situasi ini akan menghancurkan nilai-nilai

kita, dan itu berbahaya."

Imam Omar Suleiman, Presiden Institut

Riset Islam Negeri Yaqeen di Irving, Texas

berkata, "Ini akan menjadi tragedi bagi kita

di Amerika Serikat jika umat Islam merasa

harus menyembunyikan iman mereka, jika

wanita muslim merasa harus melepaskan

jilbab mereka, atau orang sikh yang suka

turban mereka, atau siapa pun yang merasa

tidak dapat menunjukkan identitasnya di

muka umum”.

“Jadi saya pikir penting bahwa kita secara

kolektif menantang serangan terhadap

orang-orang muslim dan berdiri tegak dan

teguh, karena pada akhirnya, kefanatikan

bukanlah sesuatu yang bisa dipertanyakan.

Dan kefanatikan seharusnya tidak memaksa

kita mengubah cara kita menjalani hidup

kita,” ujarnya.

Islamophobia tidak hanya terjadi di amerika

tapi juga menyebar di seluruh wilayah

Eropa. Dalam penelitian oleh DR. James Carr

tahun 2014 di Irlandia disebutkan, When

they find out you’re Irish they feel that like

traitor…but what because you’ve put a

scarf on your head? Or because you

changed your religion?...then [you] are no

more an Irish person, you have then lost

your identity of who you are, you

are…classed as non-Irish. (Aalia, Irish

female Muslim)”.

Islamophobia bukan hanya sekedar isu

belaka. Kenyataan yang dirasakan oleh

saudara-saudara kita yang minoritas di

luar sana adalah pil pahit yang harus

ditelan kita semua. Hanya karena mereka

menunjukkan identitas sebagai muslim

lantas semua kejadian-kejadian buruk

dituduhkan ke mereka meski mereka

bukan pelakunya. Beberapa diantaranya

bahkan harus meninggalkan identitas

sebagai seorang muslim/ah (Contoh :

jilbab) agar tetap bisa hidup dengan

aman. Maka, sudah selayaknya kita

saudara seiman ikut bergerak dan

memperjuangkan hak-hak mereka

dengan cara apapun yang kita bisa. Tidak

perlu hal besar, mulailah dari lingkungan

sekitar dengan memperbaiki

Page 8: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan

Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017

pemahaman-pemahaman orang-orang di

sekeliling (yang belum paham) bahwa

tidak ada yang perlu ditakutkan dari

seorang muslim yang taat. Muslim yang

taat tak akan pernah melakukan terror,

tak akan menebar permusuhan dan tak

akan melakukan kejahatan. Karena

sejatinya apa yang diajarkan Islam itu

indah dan penuh cinta, maka seorang

muslim yang taat sudah pasti akan

berbuat sebaik mungkin terhadap

sesama.

ISLAMOPHOBIA (Bag. 3)

Islamofobia adalah sebuah kata, frase

atau istilah baru yang merujuk pada

prasangka atau diskriminasi terhadap

Islam atau Muslim. Istilah tersebut telah

dikenal pada tahun 1980-an. Runnymede

Trust, sebuah lembaga think tank dari

Inggris yang bergerak di bidang etnisitas

dan keragaman budaya, mendefinisikan

Islamofobia sebagai suatu ketakutan atau

kebencian terhadap semua muslim.

Landasan berpikir tersebut menimbulkan

perilaku diskriminasi terhadap muslim

dengan meminggirkan muslim dari

kehidupan ekonomi, sosial dan umum.

Hal tersebut juga menimbulkan persepsi

bahwa islam dilihat lebih inferior

dibandingkan Barat dan lebih merupakan

suatu ideology politik daripada agama.

Dampak Islamofobia turut

mewarnai di bidang kesehatan. Masih

segar di ingatan, yaitu larangan

menggunakan hijab syar’i pada dokter

perempuan muslim ketika berada di

ruangan operasi. Hal itu merupakan salah

satu bentuk diskriminasi terhadap

muslim. Seorang wanita, wajib mengikuti

perintah Allah dan syariat islam yang

berlaku, dimana terdapat aturan untuk

menggunakan hijab/ khimar yang syar’i

dalam melakukan aktivitas di luar tak

terkecuali dokter. Isu tentang pelarangan

tersebut menuai protes dari berbagai

pihak dan ormas Islam.

Tidak hanya larangan terhadap

dokter ketika di ruangan operasi. Salah

satu bukti, Rumah Sakit Siloam Makassar

membuat kebijakan tentang larangan

terhadap karyawati untuk mengenakan

jilbab ketika bekerja. Aturan tersebut,

menuai protes dari organisasi Islam

terbesar di Indonesia yaitu

Muhammadiyah. Ketua Pimpinan Wilayah

Muhammadiyah Sulawesi Selatan Prof

Ambo Asse mengatakan, Indonesia adalah

negara plural baik itu agama maupun

budaya.

“Indonesia ini negara yang beragama dan

tidak boleh melarang menjalankan

Page 9: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan

Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017

keyakinan agama seperti halnya jilbab

untuk seorang muslim. Itu kewajiban dan

tidak boleh diabaikan,” ujar Prof Ambo

Asse

Pihak Rumah Sakit Siloam pun

dihimbau untuk mencabut kebijakan

tersebut karena itu salah satu bentuk

diskriminasi terhadap Islam. Namun,

ketika di konfirmasi kepada pihak RS,

mereka menyangkal terkait isu yang

beredar.

Sumber :

http://www.jurnalmuslim.com/2016/03

/tetapkan-aturan-larangan-berjilbab-

rumah-sakit-siloam-makassar-mendapat-

teguran.html

lib.ui.ac.id/file?file=digital/123295-T%2024043-islamfobia%20di...pdf

ISLAMOPHOBIA (Bag. 4)

Ketakutan terhadap Islam atau biasa

disebut Islamophobia dinilai sebagai

suatu tindakan rasis terhadap muslim,

baik secara individu, kelompok maupun

organisasi. Biasanya, provokasi

Islamophobia terjadi karena

ketidaktahuan tentang Islam secara

benar.

Definisi Islamophobia tersebut

disampaikan oleh Dr. Michael Privot,

Director of the European Network Against

Racism (ENAR), saat menjadi pembicara

pada diskusi panel I di International

Conference of Islamic Scholars (ICIS) ke

IV di UIN Malik Ibrahim, Malang, Selasa

(24/11/2015).

Dr. Privot menyatakan, di Eropa sendiri

Islamophobia tersebat sangat luas dan

cepat. Salah satu faktor utamanya adalah

peran sosial media yang gencar

menyampaikan kebencian terhadap

Islam.

“Orang eropa menggunakan media untuk

menyebarluaskan isu yang salah tentang

Islam. Dan kebanyakan mereka tidak

sadar kalau hal itu dinilai mencemarkan,”

ungkapnya.

Korban Islamophobia sendiri di Eropa,

kata Dr. Privot, didominasi oleh kaum

wanita atau muslimah.

“70 persen korban dari Islamophobia

adalah wanita. Terutama dikarenakan

soal perbedaan cara berpakaian,” jelas

pria asal Belgia ini.

Menurutnya, Islamophobia tidak akan

pernah berhenti selama masih ada berita

tentang terorisme, ISIS, atau segala

sesuatu negatif yang dihubungkan dengan

Islam.

“Orang yang terjangkit Islamophobia juga

menyatakan bahwa Islam tidak cocok

Page 10: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan

Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017

untuk disatukan negara seperti republik,

parlemen,” terangnya.[1]

Selain itu di Amerika Serikat, survei yang

dilakukan YouGov di awal tahun ini

mengungkapkan kebencian warga AS

kepada Muslim. Data menunjukkan 55

persen responden memiliki sentimen

yang tidak mendukung perkembangan

Islam di Amerika Serikat.

Sentimen Islamophobia sebagian besar

dimiliki warga Amerika Serikat yang

memiliki profil berusia 45 tahun atau

lebih tua, pemilih Partai Republik, dan

berkulit putih. Selain itu, data tersebut

menunjukkan warga AS tak bisa

membedakan sikap untuk Islam dan

Muslim.

Selain itu, sikap warga Amerika terhadap

Muslim juga diukur Yougov. Dalam survei

itu responden mendapat pertanyaan:

Apakah secara personal mau bekerja

dengan seorang Muslim? Hasilnya, 74

persen menjawab tidak. Survei juga

menanyakan apakah responden mau

berteman dengan seorang Muslim dan

hasilnya 68 persen menjawab tidak.

Sedangkan 87 persen lainnya menjawab

tidak pernah masuk ke masjid.

Meski demikian, warga Muslim telah

cukup waspada dengan sikap negatif yang

ditujukan kepada mereka. Survei dengan

responden Muslim pada 2011

menunjukkan pengalaman negatif

merupakan hal umum. Sebanyak 28

persen responden tahun sebelumnya

mengatakan orang mencurigai mereka, 22

persen dipanggil dengan nama yang tidak

menyenangkan, dan 21 persen mendapat

pemeriksaan khusus di keamanan

bandara.

Selain itu, Pew memperkirakan bahwa

pada 2050, persentase warga Muslim

Amerika akan naik dari 0,9 persen

menjadi 2,1 persen.[2]

Salah satu bentuk nyata dari

islamophobia adalah ditembaknya

seorang dokter muslim saat akan sholat

subuh dimasjid AS. Sang korban diketahui

bernama Arslam Tajammul, dokter

spesialis mata berusia 30 tahunan. Ketika

itu ia disergap oleh para penyerang yang

dating dari salah satu blok perumahan di

sekitar masjid. Sang korban ditembak dua

kali oleh tiga penyerang yang

menggunakan masker. Sebelum

penembakan para pelaku meneriakan

kalimat rasis seperti “ Anda Muslim harus

kembali ke negara Anda.”

Islamophobia di negara Barat sangat

berpengaruh terutama pada kehidupan

sosial kaum muslim di negara tersebut.

Kebencian pada kaum muslim

mengakibatkan hiangnya kepercayaan

yang tentunya juga dirasakan oleh

dokter-dokter muslim di negara tersebut

terutama dokter muslimah yang

menggunakan jilbab.[3]

Namun, meningkatnya Islamophobia tak

hanya menimbulkan dampak negatif,

disamping itu semakin banyak non-

muslim yang semakin tertarik untuk

Page 11: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan

Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017

mempelajari Islam dan timbul berbagai

perawanan untuk melawan Islamophobia.

Salah satunya yang terjadi di Australia,

seorang dokter muslimah memutuskan

menggunakan jilbab untuk menghentikan

teror terhadap Islam, menurutnya

kekhawatiran terbesar adalah apakah

pasien masih percaya dan

menghormatinya yang membuat Ia ingin

menutupi identitasnya sebagai seorang

muslim. Namun setelah Ia menetapkan

untuk memakai jilbab, kenyataannya ia

tak pernah menghadapi kebencian dari

pasien-pasiennya.[2,4]

Referensi :

[1] Yahya G. Nasrullah. Dr. Michael Privot

: Islamophobia adalah tindakan rasis.

www.hidayatullah.com

[2] Asnan M. DAMPAK ISLAMOPHOBIA

TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL

MASYARAKAT DI JERMAN.

2017;5(2):419–34. ejournal.hi.fisip-

unmul.ac.id

[3] cnnindonesia.com

[4] Mi’raj Islamic News Gency (MINA).

www.mirajnews.com. Dokter Muslim

Australia Gunakan Jilbab Lawan

Islamophpbia.

Bentuk dan

Dampak

Islamophobia

yang Merajalela “Phobia dianggap sebagai bentuk khusus

ketakutan. Kecemasan dalam phobia

dialami apabila seseorang menghadapi

objek atau situasi yang ditakuti atau

dalam antisipasi akan menghadapi

kondisi tersebut. Sebagai tanggapannya,

orang menunjukkan tingkah laku

penghindaran yang merupakan ciri utama

semua phobia (De Clerq, 1994)”

Hasil pemilu dalam pemilihan Presiden

AS yang dimenangkan oleh Donald Trump

menciptakan gelombang yang luar biasa

dalam masyarakat. Banyak masyarakat

muslim yang khawatir kalau hasil ini akan

berpengaruh buruk terhadap mereka.

Menurut laporan, salah seorang inisiator

aksi menentang pembangunan masjid

berdalih: “Tidak ada agama selain Islam

yang banyak melakukan kekerasan,

kebencian, pembunuhan dan aksi

terorisme.” Di Finlandia, aksi anti Muslim

yang melonjak signifikan di dunia bisnis

dan pendidikan tidak banyak dicatat. para

politisi dari partai-partai kanan seperti

Partai Finlandia dan Muutos kerap

membuat pernyataaan Islamophobia

tentang pengungsi. Mereka menentang

migrasi dengan banner yang bergambar

Page 12: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan

Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017

wanita bermata biru sedang mengenakan

cadar dan bertuliskan, “Masa Depan

Finlandia?” dan “Kendalikan Migrasi”.

Disamping itu banyak blog dan berita

online yang mendorong Islamophobia.

Sebuah blog misalnya menuliskan: “Islam

bukanlah

agama, namun institusi politik”. Mereka

juga mengaitkan Islam dengan aksi

pedophilia.

Norwegia adalah salah satu negara Eropa

Utara dimana tindak Islamophobia dan

rasisme meningkat drastis setelah

serangan teroris di Eropa. Aksi protes

yang diilhami oleh

PEGIDA (kelompok anti Islam di Jerman)

terjadi di Oslo menyebarkan sentimen

anti Muslim. Seorang pria, 30 tahunan

yang diwawancarai reporter TV Swasta

TV2, Kadafi Zaman, penduduk Norwegia

berasal dari Pakistan mengatakan: “Disini

kami menunjukkan kebencian kami

kepada bajingan Muslim seperti anda.

Imigran kotor seperti anda,” sambil

meniupkan asap rokok ke muka reporter

tersebut.

Survey terbaru yang dilakukan

oleh Yayasan untuk Penelitian Politik,

Ekonomi dan Sosial (SETA) menunjukkan

peningkatan signifikan aktivitas

Islamophobia di jalanan, kehidupan

bisnis, media massa, lingkungan

politik pada 25 negara Uni Eropa dimana

ratusan Muslim di Eropa menghadapi ujar

kebencian dan serangan fisik dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam laporan

setebal 582 halaman, SETA menyebutkan

bahwa pasca serangan atas Charlie Hebdo

dan Saint Denis di Paris pada 2015 dan

krisis imigran menjadi titik balik

penyebaran Islamophobia dan ujar

kebencian di Uni Eropa.

Sebagai contoh dampaknya terhadap

Muslimah adalah menimpa salah satu

Muslimah asal California. Hani Khan,

nama muslimah tersebut, mengatakan

bahwa seorang manajer toko di Mall

Hillsdale di San Mateo, California,

mempekerjakannya ketika dirinya sudah

mengenakan jilbab. Hani Khan pun

diterima dan diperbolehkan tetap

mengenakan jilbab dengan syarat

warnanya senada dengan warna

perusahaan. Tapi, empat bulan kemudian,

wanita berusia 20 tahun itu mendapat

pertanyaan mengejutkan. Hani Khan

diminta oleh seorang manajer distrik dan

manajer sumber daya manusia apakah ia

bisa melepaskan jilbab saat bekerja. Hani

Khan diskors dan kemudian dipecat

karena menolak untuk melakukannya.

Islamophobia juga disebutkan sebagai

faktor pendorong kuat radikalisasi di

kalangan pemuda Muslim di Eropa. Belum

lagi dengan meningkatnya kasus rasis dan

kebencian terhadap masyarakat muslim

yang membuat banyak orang merasa iba.

Beberapa orang-orang muslim berusaha

meredakan Islamophobia dengan

menggelar kegiatan positif.

Sumber:

Page 13: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan

Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017

http://permatafm.com/home/survey-

Islamophobia-di-eropa-mencapai-tingkat-

yang-mengkhawatirkan-1/

(https://inet.detik.com/cyberlife/d-

3352920/proyek-foto-inspiratif-lawan-

trumps-Islamophobia)

(https://hizbut-

tahrir.or.id/2011/07/04/menolak-lepas-

jilbab-hani-khan-dipecat-dari-

kantornya/)

DAMPAK ISLAMOPHOBIA

TERHADAP DOKTER

MUSLIMAH

Islampohobia adalah ketakutan terhadap Islam.

Islamophobia tak luput dari kesalahan logika

berfikir. Hal ini dikarenakan masyarakat sendiri

tidak mengkaji, menyaring informasi, dan opini

yang masuk sehingga islamophobia pun dengan

mudah menghinggapi masyarakat bahkan kaum

muslimin sendiri. Ide islamophobia ini

dimunculkan dengan jalan menciptakan opini

negative tentang Islam sehingga Islam dijauhi

oleh masyarakat apalagi penganutnya sendiri.

Apalagi semenjak perang pemikiran terus

digaungkan oleh asing antara kapitalisme dan

Islam, dimana kapitalisme tidak menginginkan

adanya Islam sebagai ideologi penganutnya.

Kapitalisme ini menerapkan sistem dimana

pengembannya memiliki pemikiran yang sekuler

yaitu memisahkan agama dari kehidupan.

Padahal Islam merupakan agama yang

sempurna dan mewajibkan penganutnya

berideologi Islam. Sayangnya, ternyata saat ini

semakin banyak masyarakat yang sekuler

dengan memisahkan agama dan kehidupan

sehingga perang opini pun banyak dimenangkan

oleh orang-orang yang tak menginginkan Islam

bahkan memusuhinya. Sehingga, wajarlah jika

sekarang begitu banyak islamophobia

merambah di masyarakat dan dunia termasuk

Indonesia sendiri yang merupakan negara

mayoritas Islam.

Dampak islamophobia ini sangat dirasakan bagi

saudara-saudara kita di luar negeri sana yang

berada di lingkungan yang minoritas muslim.

Banyak perlakuan yang tidak manusiawi yang

diterima bahkan aktivitas keagamaan pun

mereka mendapat batasan. Lantas bagaimana

dengan kita yang berada di Indonesia yang

bermayoritas muslim? Ternyata tak jauh

berbeda walaupun secara keagamaan kita tidak

di batasi namun dampak islamophobia lambat

laun makin terasa dikalangan muslim sendiri.

Sebagai contoh adalah diskriminasi terhadap

muslimah yang bercadar, dan berhijab syar’I

yang diidentikkan dengan teroris.

Page 14: Islamophobia (Bag. 1) - medicalzone.org · Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017 Islamophobia (Bag. 1) Ketakutan terhadap Islam atau biasa disebut Islamophobia dinilai sebagai suatu tindakan

Kemuslimahan dan KKIA FULDFK 2017

Pengaruh opini barat terhadap islamophobia

ternyata memiliki dampak yang besar terhadap

aktivitas muslim yang ingin menerapkan Islam

dalam kehidupannya. Salah satu provesi yang

juga merasakan dampaknya adalah dokter.

Dimana dokter adalah yang sangat dekat

dengan masyarakat. beberapa pasien yang

begitu aneh jika mendapat dokter muslimah

yang bercadar dan berhijab syari’i dengan

alasan mengklaim kelompok radikal ataupun

bahkan lebih parahnya jika pasien memberi cap

teroris pada dokternya. Hal ini jelas membuat

hubungan dokter dan pasien menjadi renggang.

Padahal dalam pengobatan harus ada

kerjasama yang baik dengan dokter dan pasien

agar diagnosis dan pengobatan bisa dilakukan

tepat.

Jika hal ini sudah terjadi, maka bagaimana cara

menyikapinya?

Saat ini kita berada di era perang pemikiran

dimana Islam selalu tersudutkan diberbagai

opini barat. Maka yang kita harus lakukan

adalah dengan menyampaikan kepada pasien

bahwa ideologi bukan seperti yang mereka

pikirkan dengan memberikan contoh dengan

akhlak yang baik, menyapa pasien dengan

ramah dan menjelaskan yang sesuai dengan

Islam, dengan begitu kita perlahan-lahan

menepis persepsi yang salah tentang Islam

kepada para pasien yang memiliki pemikiran

yang sekuler atau bahkan anti islam.