isi minyak
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh,
Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolonganya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui
apaa itu minyak bumi yang berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang Minyak Bumi, karena
merupakan salah satu tugas Kimia Semester II di MAN Jombang.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru
pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat
menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan, penulis menyadari bahwa makalah
ini kurang sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan. Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Jombang, 20 Maret
2014
Makalah Minyak Bumi 1
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar………………………………………………………………..1
Daftar
Isi……………………………………………………………………...2
BAB 1
PENDAHULUAN……………………………………………………3
A. Latar Belakang ………..
……………………………………………...3
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………….4
C. Tujuan …………….…………………...
…………………………......4
BAB 2 ISI / PEMBAHASAN
……………………………………………….5
A. Apa itu Minyak
Bumi………………………………………………...5
B. Proses Terbentuknya Minyak
Bumi………………………………….6
C. Komposisi Minyak
Bumi……………………………………………..11
D. Pengolahan Minyak
Bumi……………………………………………15
Makalah Minyak Bumi 2
E. Produk Hasil Pengolahan Minyak
Bumi……………………………..18
F. Akibat Pembakaran Bahan Bakar
Fosil………………………………19
BAB 3
PENUTUP……………………………………………………………24
A. Kesimpulan ……..
……………………………………………………24
B. Saran
…………………………………………………………………24
BAB 4 DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………...25
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak,
kendaraan bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas
Makalah Minyak Bumi 3
alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal
dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan
bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik,
tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi
kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah
menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri
anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak
dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan
bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang
dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-
baru ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik,
pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa
hidrokarbon. Rantai karbon yang menyusun minyak bumi dan
gas alam memiliki jenis yang beragam dan tentunya dengan sifat
dan karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristik dasar
minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi
minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan
mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak
tersebut.
Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat
penting untuk kita ketahui, mengingat minyak bumi dan gas
alam adalah suatu sumber eneri yang tidak dapat diperbaharui,
sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita
sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang
peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak.
Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai
sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak,
Makalah Minyak Bumi 4
kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan bakar tersebut
berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut
bahan bakar fosil.
Oleh karen itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga
harus memikirkan bahan bakar alternatif apa yang dapat
digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu
saat nanti bahan bakar ini habis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu minyak bumi?
2. Bagaimana proses terbentuknya minyak bumi?
3. Apa saja komposisi minyak bumi?
4. Bagaimana pengolahan minyak bumi?
5. Apa saja produk hasil pengolahan minyak bumi?
6. Apa akibat pembakaran bahan bakar fosil?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu minyak bumi.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses terbentuknya minyak
bumi.
3. Untuk mengetahui apa saja komposisi minyak bumi.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengolahan minyak bumi.
5. Untuk mengetahui apa saja produk hasil pengolahan
minyak bumi.
6. Untuk mengetahui apa akibat dari pembakaran bahan
bakar fosil.
Makalah Minyak Bumi 5
BAB 2
ISI / PEMBAHASAN
A. Minyak Bumi
Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam
hidrokarbon, jenis molekul yang paling sering ditemukan adalah
alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana,
hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena.
Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-
masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia,
warna, dan viskositas.
Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon
tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang molekulnya
hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan rumus
umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5
sampai 40 atom karbon per molekulnya, meskipun molekul
dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin
ada di dalam campuran tersebut.
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan
disuling menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20)
sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel,
kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16
atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan
jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax
mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon
lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4
akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai
Makalah Minyak Bumi 6
elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai
bahan campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang
tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin.
Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di
beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah
tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan
bakar transportasi maupun memasak.
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah
hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan
rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n.
Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi
memiliki titik didih yang lebih tinggi.
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi
yang memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 yang
disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan
dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon
seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam
pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan
dengan distilasi fraksional di tempat pengilangan minyak untuk
menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon
lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana),
dipakai sebagai campuran utama dalam bensin, mempunyai
rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara
eksotermik:
2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86
MJ/mol (oktana)
Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi
dapat diteliti di laboratorium. Molekul-molekul ini biasanya akan
diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di
kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor
yang cocok.
Makalah Minyak Bumi 7
Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau
produk hasil olahannya akan menyebabkan produk sampingan
yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang bercampur
maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan
tekanan yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang
yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga mengandung molekul
nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.
B. Proses Terbentuknya Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa
organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di
dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut
tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama
jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara
alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai
merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik
menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini
berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak
bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya
minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi
dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak
bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk
mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan
pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak
dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut
bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik,
warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu
akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena
tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan
terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan
Makalah Minyak Bumi 8
panas bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur
sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan
bintin-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental
yang pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi,
minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan
lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair
yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan
dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa
metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak
yang terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi
yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau
batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di
perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di
permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila
gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap
cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap
dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga
disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa
Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat
terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal.
Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air
asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi
bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak
bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis
minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan
cukup banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak
bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi
diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-
pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak
Makalah Minyak Bumi 9
diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen
karakter dan struktur sumber.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan
minyak bumi beserta gamar ilustrasi:
1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut).
Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis.
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan
terendapkan di dasar cekungan sedimen dan membentuk
batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan
yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon).
Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di
delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon
dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik.
Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan
mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini
teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai
karbon yang tidak mungkin dimasak.
Makalah Minyak Bumi 10
3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan
lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses
pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu
batuan yang menimbun batuan induk adalah
batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang
adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik
yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di
dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus
ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka
batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan.
Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka
suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu
antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau
kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya
mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus
bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang
Makalah Minyak Bumi 11
juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu
tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen
membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh
batuan induk yang telah matang ini berupa minyak
mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi
mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang
terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan
minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat
jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi
yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung
akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah
Makalah Minyak Bumi 12
bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka
minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
C. Komposisi Minyak Bumi
Penampakan fisik minyak bumi sangat beragam,
tergantung dari komposisinya. Pada umumnya, minyak bumi
yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur
berwarna hitam atau cokelat gelap, meskipun ada juga minyak
bumi yang berwarna kekuningan, kemerahan, atau kehijauan.
Minyak hasil pengeboran ini disebut minyak mentah (crude oil).
Makalah Minyak Bumi 13
1. Komposisi Hidrokarbon pada Minyak Bumi
Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang
berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung dari faktor umur,
suhu pembentukan, dan cara pembentukan. Minyak dari
Indonesia mengandung banyak senyawa aromatik seperti
benzena, sedangkan minyak bumi dari Rusia mengandung
banyak senyawa sikloalkana seperti sikloheksana.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui
bahwa dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-macam
senyawa hidrokarbon. Senyawa-senyawa hidrokarbon
tersebut sebagai berikut.
a) Alkana
Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak
bumi adalah n-alkana dan isoalkana. n-alkana adalah
alkana jenuh berantai lurus dan tidak bercabang, contoh
n-oktana.
Isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya
mempunyai atom C tersier dan bercabang, contoh
isooktana.
Makalah Minyak Bumi 14
Alkana disebut juga parafin. Parafin adalah senyawa
hidrokarbon tersatuasi yang mengandung rantai lurus
atau bercabang yang molekulnya hanya terdiri atas
atom karbon (C) dan hidrogen (H).
b) Sikloalkana
Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai
tunggal dan berbentuk cincin. Golongan sikloalkana
yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana
seperti metil siklopentana dan sikloheksana seperti etil
sikloheksana.
Sikloalkana juga dikenal dengan nama naptena.
Naptena adalah senyawa hidrokarbon tersaturasi yang
mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada
karbonnya. Naptena memiliki rumus umum CnH2ndan
mempunyai ciri-ciri mirip alkana tetapi mempunyai titik
didih yang lebih tinggi.
c) Hidrokarbon Aromatik
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak
tersaturasi, memiliki satu atau lebih cincin planar
karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom
hidrogen berikatan dengan atom karbon dengan rumus
umum CnHn. Jika hidrokarbon aromatik dibakar, akan
menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa bersifat
karsinogen (menyebabkan kanker). Senyawa
Makalah Minyak Bumi 15
hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi
adalah senyawa benzena, contoh etil benzena.
2. Kandungan Unsur Kimia dalam Minyak Bumi
Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima
unsur kimia, yaitu 83-87% karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-
6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1-2% nitrogen, dan <
0,1% unsur-unsur logam.
a) Sulfur (Belerang)
Minyak mentah mempunyai kandungan belerang yang
lebih tinggi. Keberadaan belerang dalam minyak bumi
sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam
gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam
keadaan dingin atau basah), karena terbentuknya asam
yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil
pembakaran gasoline) dan air.
b) Oksigen
Oksigen dapat terbentuk karena kontak yang cukup
lama antara minyak bumi dengan atmosfer di udara.
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah
antara 0,05 sampai 1,5 persen dan menaik dengan
naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa
menaik apabila produk itu terlalu lama berhubungan
dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat berupa:
alkohol, keton, eter, dll, sehingga dapat menimbulkan
sifat asam pada minyak bumi. Oksigen dapat
meningkatkan titik didih bahan bakar.
c) Nitrogen
Makalah Minyak Bumi 16
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi
sangat rendah, yaitu 0,1-2%. Kandungan tertinggi
terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat
racun terhadap katalis dan dapat
membentukgum (getah) pada fuel oil. Kandungan
nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih
tinggi.
d) Unsur-Unsur Logam
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan
vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi
aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk
gasoline, menghasilkan banyak gas, dan pembentukkan
coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya
oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama
vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine.
Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang
mengandung natrium dan terutama vanadium dapat
bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api),
menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga
merusakkan refractory itu.
3. Komposisi Molekul Hidrokarbon dalam Minyak Bumi
Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah
parafin, naptena, aspaltena, dan aromatik. Komposisi
molekul hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi
berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut:
No
.
Hidrokarbo
n
Rata-Rata Rentang
1. Naptena 49% 30-60%
2. Parafin 30% 15-60%
3. Aromatik 15% 3-30%
Makalah Minyak Bumi 17
4. Aspaltena 6% sisa-sisa
Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak bumi,
minyak bumi dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu
parafin, naftalena, dan campuran parafin-naftalena.
a) Minyak Bumi Golongan Parafin
Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis
parafin adalah senyawa hidrokarbon rantai terbuka.
Minyak bumi jenis ini dimanfaatkan untuk bahan bakar
karena merupakan sumber penghasil gasolin.
b) Minyak Bumi Golongan Naftalena
Komponen terbesar dalam minyak bumi jenis naftalena
berupa senyawa hidrokarbon rantai siklis atau rantai
tertutup. Minyak bumi jenis ini digunakan untuk
pengeras jalan dan pelumas.
c) Minyak Bumi Golongan Campuran Parafin-Naftalena
Minyak bumi golongan ini komponen penyusunnya
berupa senyawa hidrokarbon rantai terbuka dan rantai
tertutup.
D. Pengolahan Minyak Bumi.
Minyak bumi biasanya beradai 3-4 Km di bawah
permukaan. Untuk mengambil minyak bumi tersebut kita harus
membuat sumur bor yang telah di sesuaikan kedalamannya.
Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tangker
atau dialirkan ke kilang minyak dengan menggunakan pipa.
Minyak mentah yang tadi diperoleh belum bisa dimanfaatkan
sebagai bahan bakar maupun keperluan lainnya. Minyak mentah
tersebut haruslah diolah terlebih dahulu. Minyak mentah
mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom
C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui
distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam
Makalah Minyak Bumi 18
kelompok-kelompok dengan titik didih yang mirip. Hal tersebut
dilakukan karena titik didih hidrokarbon meningkat seiring
dengan bertambahnya atom karbon (C) dalam molekulnya.Mula
mula minyak metah dipanaskan pada suhu sekitar 400C. Setelah
dipanaskan kemudian di alirkan ke menara fraksionasi/destilasi.
Menara destilasi
Dimenara inilah terjadi proses destilasi. Yaitu proses
pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai
pemisah. Syarat utama agar terjadinya proses destilasi adalah
adanya perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap.
Makalah Minyak Bumi 19
Dengan demikian apabila komposisi fase cair dan face uap sama
maka proses destilasi tidak mungkin dilakukan. Proses destilasi
pada kilang minyak bumi merupakan pengolahan secara fisika
yang primer sebagai awal dari semua proses memproduksi BBM
(Bahan Bakar Minyak).
Skema Penyulingan Minyak
Minyak mentah hasil dari pengeboran di alirkan ke kapal
tangker untuk kemudian di distribusikan ke kilang minyak.
Disinilah terjadi proses destilasi yang sudah di jalaskan di atas.
Pertama, miyak mentah dipanaskan dengan suhu sekitar 400
derajat C. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap
berupa cairan dan akan mengalir turun ke bawah, sedangkan
yang titik didihnya lebih randah akan menguap naik ke atas
Makalah Minyak Bumi 20
melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Semakin keatas suhu di dalam menara fraksionasi itu semakin
rendah. Dengan demikian, setiap kali komponen dengan titik
didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah,
sedangkan komponen dengan titik didih lebih rendah akan terus
naik ke bagian yang lebih atas lagi. Begitulah seterusnya,
sehingga komponen yang paling atas itu berupa gas. Komponen
yang berupa gas itu disebut gas petrolium. Kemudia gas
petrolium tersebut dicairkan dan dikelan sebagai LPG (Liquefied
Petroleum Gas).
E. Produk Hasil Pengolahan Minyak Bumi.
Dari skema di halaman sebelumnya kita dapat melihat hasil-
hasil dari proses destilasi minyak mentah. Diatnaranya yaitu :
1. LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand
ELPIJI, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak
(Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya
adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih
kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12)
yang dicairkan.
2. Bahan bakar penerbangan
Bahan bakar penerbangan salah satunya avtur yang
digunakan sebagai bahan bakar persawat terbang.
3. Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih
memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin
mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang
Makalah Minyak Bumi 21
memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung
komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
4. Minyak tanah ( kerosin )
Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil
penyulingan minyak bumi dengan titik didih yang lebih
tinggi daripada bensin; minyak tanah; minyak patra.
5. Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar,
adalah suatu produk akhir yang digunakan sebagai bahan
bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf
Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
6. Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang
diberikan diantara dua benda bergerak untuk mengurangi
gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung
yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan.
7. Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu
yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Bahan bakar yang
digunakan adalah paraffin.
8. Minyak bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak
tetapi belum membentuk residu akhir dari proses
penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari minyak bakar
ini adalah hitam chrom. Selain itu minyak bakar lebih pekat
dibandingkan dengan minyak diesel.
9. Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat
(adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air,
dan visoelastis. Aspal sering juga
disebut bitumen merupakan bahan pengikat
Makalah Minyak Bumi 22
pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis
permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari
aspal alam (aspal buton} atau aspal minyak (aspal yang
berasal dari minyak bumi). Berdasarkan konsistensinya,
aspal dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal
cair.
F. Akibat Dari Pembakaran Bahan Bakar Fosil.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungan
sekitarnya, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan
sosial.Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk
dunia juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya,
sehingga peningkatan akan kebutuhan energi tidak dapat
dihindarkan lagi. Saat ini, hampir semua kebutuhan energi yang
manusia gunakan diperoleh dari konversi sumber energi fosil,
misalnya energi untuk pembangkit listrik, industri dan berbagai
macam alat-alat transportasi.
Bahan bakar fosil itu sendiri adalah bahan bakar yang
terbentuk dari proses alam seperti dekomposisi anaerobik dari
sisa-sisa organisme termasuk fitoplankton dan zooplankton yang
mengendap ke bagian bawah laut (atau danau) dalam jumlah
besar, selama jutaan tahun. Bahan bakar fosil
merupakan sumber daya tak terbarukan karena proses
pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun, sedangkan
cadangan di alam habis jauh lebih cepat daripada proses
pembentukannya. Produksi dan penggunaan bahan bakar fosil
menimbulkan keprihatinan lingkungan. Sebuah gerakan global
menuju generasi energi terbarukan karena itu dilakukan untuk
membantu memenuhi kebutuhan energi meningkat.
Diperkirakan oleh Energy Information Administration
bahwa pada tahun 2007 sumber utama energi terdiri dari minyak
Makalah Minyak Bumi 23
bumi 36,0%, batu bara 27,4%, gas alam 23,0%, yang berarti
86,4% konsumsi energi primer di dunia adalah bahan bakar fosil.
Sedangkan sumber energi non-fosil seperti tenaga air, nuklir, dan
lainnya ( panas bumi , surya , gelombang , angin , kayu , limbah )
hanya sebesar 13,6%. Padahal energi non-fosil ini jika dikelola
dengan benar akan memberikan kontribusi besar pada konsumsi
energi dunia yang tumbuh sekitar 2,3% per tahun.
Anda sadari atau tidak, pemakaian energi fosil yang terus
menerus akan mengakibatkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan makhluk hidup. Hal tersebut
dikarenakan bahan bakar fosil seperti batubara , minyak bumi ,
dan gas alam mengandung persentase karbon yang tinggi. Gas
karbon adalah gas tanpa warna yang merupakan senyawa
karbon dengan oksigen, tidak terbakar dan larut dalam air. Jika
gas karbon tersebut terlepas ke udara akan bersenyawa dengan
oksigen dan membentuk gas karbon dioksida. Karbon dioksida
adalah salah satu gas rumah kaca yang meningkatkan radiasi
dan memberikan kontribusi pada pemanasan global , yang
menyebabkan rata-rata suhu permukaan bumi meningkat.
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber
energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Berikut merupakan beberapa dampak negatif penggunaan energi
fosil:
1. Dampak terhadap udara dan iklim
Penggunaan berbagai macam
bahan bakar fosil (misalnya:
minyak bumi, batu bara, dan gas
alam) untuk bahan bakar alat-alat
industri dan transportasi telah
Makalah Minyak Bumi 24
membuat sebuah perubahan besar pada kondisi iklim
dunia.
Penggunaan bahan bakar tersebut telah meningkatan
konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) yaitu karbon dioksida
(CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NOx), sulfur
dioksida (SO2) dan tiga gas-gas industri yang mengandung
fluor (HFC, PFC, dan SF6) sehingga menyebabkan
meningkatnya radiasi yang terperangkap di atmosfer bumi.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan
uap air diawan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan
asam sulfat (H2SO4) yangmerupakan asam kuat. Jika dari
awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat
asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan
pH“hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”.
Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan
sungai) menjadi asam.Untuk pertanian dan hutan, dengan
asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan
tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan
menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya.
Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan
rusaknya bangunan (karat, lapuk). Sedangkan Gas-gas
industri yang mengandung fluor (HFC, PFC, dan SF6)
diproduksi oleh proses industri, dan tinggal di atmosfer
hampir selama-lamanya karena tidak ada penyerap atau
penghancur alaminya.
Peningkatan GRK tersebut akan menyebabkan fenomena
pamanasan global yaitu naiknya temperatur rata-rata
dipermukaan bumi. Pemanasan global itu sendiri akan
mengakibatkan perubahan iklim, yaitu perubahan pada
unsur-unsur iklim seperti naiknya suhu permukaan bumi,
meningkatnya penguapan di udara, berubahnya pola curah
Makalah Minyak Bumi 25
hujan, dan tekanan udara yang pada akhirnya akan
mengubah pola iklim dunia.
2. Dampak Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan
dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak,
misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain
akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai
atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan.
Selain itu,
pencemaran air
oleh minyak bumi
juga bisa
disebabkan oleh
pembuangan
minyak pelumas
secara
sembarangan.
Pembuangan sisa sampah cair pabrik ke sungai atau laut
juga ikut memegang andil yang besar terhadap
pencemaran air ini. Di laut sering terjadi pencemaran oleh
minyak dari tangki yang bocor. Dengan adanya minyak
pada permukaan air menghalangi kontak antara air dengan
udara sehingga kadar oksigen didalam air akan berkurang
dan dapat mengganggu biota-biota yang berada didalam
air tersebut. Pada dasarnya pencemaran air disebabkan
oleh kesalahan manusia.
3. Dampak Terhadap Tanah
Dampak
penggunaan energi
terhadap tanah
dapat diketahui,
Makalah Minyak Bumi 26
misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang
berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam
pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan
ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui
bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur,
sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk
pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat
dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama kurun
waktu tertentu.
Penggunaan alat-alat yang menggunakan energi bersih
sangat membantu lingkungan dan pemulihan bumi. Kita bisa ikut
berpartisipasi dalam menggunakan alat-alat yang aman untuk
lingkungan seperti yang paling efisien dan digemari saat
ini, Pemanas Air Tenaga Matahari. Salah satunya adalah Inti Solar
Water Heater yang terus berkomitmen dan konsisten
mengedukasi Indonesia untuk menggunakan energi ramah
lingkungan dan gratis dari matahari. Mari ikut bersama menjaga
kelestarian lingkungan dan kelangsungan bumi.
Makalah Minyak Bumi 27
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi
kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi antara batuan karbonat dan
logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat
berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan
tinggi.
Produk hasil pengolahan minyak bumi antara lain : Bahan
bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak solar, minyak pelumas
dan residu. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan
industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari yang disebut petrokimia.
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar
yang tidak sempurna Pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang
dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang
Makalah Minyak Bumi 28
mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup
tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini
berbahaya pada tubuh manusia karena lebih mudah terikat pada
hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat
oksigen menjadi menurun.
B. Saran
Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya
lama, maka kita harus berhemat dalam pemanfaatannya, agar
minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin /
bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap
lingkungan alam sekitarnya.
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA
http://sideofardeliaini.wordpress.com/2013/02/26/makalah-
minyak-bumi/
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/05/proses-pembentukan-
minyak-bumi-materi.html
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/06/komposisi-minyak-
bumi-materi-lengkap.html
Makalah Minyak Bumi 29
http://pandupradana50.blogspot.com/2013/05/pembentukan-dan-pengelolaan-
minyak-bumi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Aspal
http://www.intisolar.com/news/dampak_pemakaian_energi_fosil.html
Makalah Minyak Bumi 30