isi makalah
DESCRIPTION
zxfghTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Profesi keperawatan merupakan profesi yang modern, kompleks dan
beragam. Keperawatan yang modern merupakan seni dan ilmu yang mencakup
berbagai aktivitas, konsep, dan keterampilan yang berhubungan dengan ilmu
sosial, ilmu biologi, etika dan isu-isu yang ada. Dalam perkembangannnya,
perawat memiliki berbagai macam peran seperti pemberi perawatan, perawat
primer, pengambil keputusan klinik, advokat, peneliti dan pendidik. Banyaknya
keragaman dalam dunia keperawatan, telah memunculkan berbagai macam teori
keperawatan.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model yang
berhubungan dengan konsep keperawatan. Selain itu teori keperawatan harus
sesuai dengan dasar-dasar dalam pengembangan model konsep keperawatan.
Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk
memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam
penyelesaian masalah keperawatan, pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan
atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai masalah dapat teratasi.
Dalam keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawatan berdasarkan
pandangan ahli dalam bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan dan nilai
yang mendasarinya, tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan
ketrampilan yang ada.
Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yang
berhubungan dengan konsep keperawatan, juga memiliki karakteristik, sebagai
berikut : teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus
yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keparawatan sehingga teori
keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam, teori
keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan
kenyataan yang ada, teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam
mengembangkan model konsep keperawatan, dalam menunjang aplikasi, teori
harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat digunakan pada kondisi
apapun dalam praktek keperawatan, teori dapat digunakan sebagai dasar dalam
1
penelitian keperawatan sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktek
keperawatan.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimanakah biografi Katharine Kolcaba ?
2. Bagaimanakah definisi dari teori keperawatan Katharine Kolcaba ?
3. Bagaimanakah asumsi-asumsi teori keperawatan Katharine kolcaba ?
4. Bagaimanakah gambar bagan konsep keperawatan Katharine kolcaba ?
5. Bagaimanakah aplikasi teori ini dalam keperawatan ?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum :
Mampu memahami teori-teori yang disampaikan oleh Katharine Kolcaba.
2. Tujuan Khusus :
a. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami biografi Katharine
Kolcaba.
b. Mahasiswa dapat memahami teori Comfort yang dikemukanakan oleh
Katharine Kolcaba.
c. Mampu mengaplikasikan teori dalam asuhan keperawatan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Biografi Katharine Kolcaba
Katharine Kolcaba terlahir dengan nama Arnold Katharine pada 8
Desember 1944,di Cleveland, Ohio. Pada tahun 1965, dia menerima diploma dalam
keperawatan dari Sekolah Rumah Sakit St Luke Nurses di Cleveland. Dia belajar
selama bertahun-tahun dalam keperawatan medical bedah, perawatan jangka
panjang, dan perawatan di rumah sebelum kembali ke sekolah. Pada tahun 1987,
dia lulus di M.S.N.R.N. Kolcaba bekerja sebagai kepala perawat pada unit
demensia. Dalam konteks itu, dia mulai berteori tentang hasil kenyamanan.
Setelah lulus dengan gelar master dalam keperawatan, Kolcoba
melanjutkan sekolahnya di Fakultas Keperawatam di Universitas of Akron
College. Sejak saat itu, dia telah mempertahankan American Nurses Association
(ANA) sertifikasi di gerontologia. Dia kembali ke CWRU untuk mengejar gelar
doktor di bidang keperawatan. Selama 10 tahun ke depan, dia menggunakan
program kerja dari program doktor untuk mengembangkan dan menjelaskan
teorinya. Selama waktu itu, kolcaba menerbitkan analisis konsep kenyamanan
dengan philosopher digambarkan aspek kenyamanan, kenyamanan
dioperasionalisasikan sebagai hasil dari perawatan, kenyamanan kontekstual, dan
menguji teori dalam studi intervensi.
Kolcaba menerima beasiswa pre-doctoral untuk kesehatan interdisipliner
dari CWRU dan beasiswa ANA untuk menyelesaikan disertasinya. Pada tahun
1995, dia menerima penghargaan Award Peneliti dari Masyarakat Penelitian
Keperawatan Midwest dan Lillian Penghargaan De Penelitian muda dari The
University Akron College of Nursing untuk jasa yang luar biasa dalam penelitian
dalam pembangunan. Kolcaba lulus dengan gelar Ph.D. dalam keperawatan pada
tahun 1997 dan menerima Sertifikatnya (spesialis perawat klinis) pada saat itu.
Dia juga menerima Marie Haug Penghargaan mahasiswa untuk keunggulan dalam
penuaan studi dari CWRU, adalah anggota Society ANA Ulama dan Keperawatan
di Amerika (1991) dan penelitian Ensiklopedia keperawatan (Kolcaba, 1998).
Saat ini, kolcaba adalah seorang profesor keperawatan di University of Akron
3
College di mana dia mengajar teori keperawatan dan penelitan keperawatan. Dan
merupakan anggota dari ANA, Sigma Theta Tau, Midwest Keperawatan
Penelitian masyarakat, Pelayanan Kesehatan Dasar, dan Pemilihan Liga
Perempuan.
2.2. Definisi dan Konsep Umum
1. Kebutuhan Perawatan Kesehatan
Kebutuhan perawatan kesehatan didefinisikan sebagai kebutuhan untuk
memperoleh kenyamanan, bangkit dari situasi stres. Kebutuhan disini
meliputi kebutuhan fisik, psikospiritual, sosial, dan lingkungan yang
diperoleh melalui monitoring, laporan verbal dan non verbal, kebutuhan yang
berhubungan dengan parameter patofisiologi, kebutuhan pendidikan dan
dukungan, serta kebutuhan konseling finansial dan intervensi
2. Pengukuran Kenyamanan
Pengukuran kenyamanan didefinisikan sebagai intervensi keperawatan untuk
mengetahui kebutuhan kenyamanan resipien secara spesifik meliputi
fisiologi, sosial, finansial, psikologi, spiritual, lingkungan, dan intervensi
fisik.
3. Varibel-variabel Intervensi
Didefinisikan sebagai interaksi kekuatan- kekuatan yang mempengaruhi
persepsi resipien tentang kenyamanan total. Variabel ini terdiri atas
pengalaman masa lalu, umur, sikap, status emosional, sistem pendukung,
prognosis penyakit, keuangan, dan pengalaman resipien secara keseluruhan.
4. Kenyamanan
Didefinisikan sebagai kondisi yang dialami oleh resipien berdasarkan
pengukuran kenyamanan. Ada tiga tipe kenyamanan (dorongan, ketentraman
dan transcendence) serta empat konteks pengalaman (fisik,
psikospiritual,sosial dan lingkungan). Tipe-tipe kenyamaman didefiniskan
sebagai berikut :
a. Dorongan (relief) : kondisi resipien yang membutuhkan
penangananyang spesifik dan segera.
b. Ketenteraman (ease) : kondisi yang tenteram atau kepuasan hati.
4
c. Transcendence : kondisi dimana individu mampu mengatasi
masalahnya.
Empat konteks kenyamanan adalah :
a. Fisik : berkaitan dengan sensasi jasmani (fisik).
b. Psikospiritual : berkaitan dengan kesadaran diri, internal diri, termasuk
penghargaan, konsep diri, seksual dan makna hidup; berhubungan
dengan perintah yang terbesar atau kepercayaan.
c. Lingkungan : berkaitan dengan keadaan sekitarnya, kondisi-kondisi,
dan pengaruhnya.
d. Sosial : berkaitan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial.
5. Perilaku Pencari Kesehatan (Health-seeking Behaviors/ HSBs)
Suatu keadaan yang menggambarkan secara luas hasil yang dihubungankan
dengan pencari kesehatan serta ditetapkan oleh resipien pada saat konsultasi
dengan perawat. Perilaku pencari kesehatan dapat internal, eksternal, atau
meninggal dengan penuh kedamaian.
6. Institusi Yang Terintegrasi
Menjelaskan yang dimaksud dengan integritas institusi adalah kelompok,
komunitas, sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, panti asuhan, yang memiliki
kualitas atau tempat yang lengkap, jumlah, suara, jujur, kasih, tulus, dan
sungguh-sungguh. Hubungan antara kenyamanan dan integritas institusi adalah
saling berhubungan satu dengan yang lain.
ASUMSI-ASUMSI TEORI KOLCABA
Kolcaba menjelaskan tentang konsep metaparadigma sebagai berikut:
1. Keperawatan
Keperawatan adalah pengkajian yang sengaja dilakukan untuk pemenuhan
kenyamanan, merancang pengukuran kenyamanan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, dan mengkaji ulang tingkat kenyamanan pasien setelah
implementasi serta membandingkannya dengan target sebelumnya.
Pengakajian awal dan pengkajian ulang dapat bersifat subjektif atau
intuitif atau kedua-duanya. Pengkajian dapat dicapai melalui administrasi
analogvisual atau daftar pertanyaan, atau kedua-duanya.
5
Menurut Kolcaba untuk memberikan kenyamanan pasien setidaknya
memerlukan tiga jenis intervensi kenyamanan, yaitu:
a. Teknik mengukur kenyamanan (technical comfort measures) adalah
intervensi yang didesain untuk mempertahankan homeostasis dan
manajemen nyeri, seperti monitor tanda-tanda vital dan hasil
kimiadarah darah. Termasuk juga dalam pemberian obat anti nyeri.
Pengukuran kenyamanan didesain untuk membantu pasien
mempertahankan atau memulihkan fungsi fisik dan kenyamanan, dan
mencegah terjadinya komplikasi.
b. Pembinaan (coaching), termasuk intervensi yang didesain untuk
membebaskan rasa nyeri dan menyediakan penenteraman hati dan
informasi, membangkitkan harapan, mendengar, dan membantu
perencanaan yang realistis untuk pemulihan, integrasi, atau meninggal
sesuai budayanya.
c. “Comfort Food” untuk jiwa, meliputi intervensi yang tidak dibutuhkan
pasien saat ini tetapi sangat berguna bagi pasien. Intervensi
kenyamanan ini membuat pasien merasa lebih kuat dalam kondisi yang
sulit diukur secara personal. Target intervensi ini adalah
transcendence meliputi hubungan yang mengesankan antara perawat
dan pasien, keluarga, atau kelompok.Sugesti kenyamanan ini dapat
diberikan dalam bentuk pijatan, lingkungan yang adaptif yang
menciptakan kedamaian dan ketenangan, guided imagery, terapi
musik, mengenang masa lalu, dan sentuhan terapeutik.
2. Pasien
Pasien adalah penerima perawatan, dapat perorangan, keluarga, lembaga,atau
komunitas yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
3. Lingkungan
Lingkungan adalah semua aspek luar (fisik, politis, kelembagaan, dan lain-
lain) dari pasien, keluarga, lembaga yang dapat dimanipulasi oleh perawat
atau seseorang yang dicintai untuk meningkatkan kenyamanan.
4. Kesehatan
6
Kesehatan adalah fungsi optimum yang diperlihatkan oleh pasien baik
individu, keluarga, kelompok, atau komunitas.
Kolcaba mengemukakan beberapa asumsi tentang kenyamanan antara lain:
1. Manusia mempunyai respon yang holistik terhadap stimulus yang
kompleks.
2. Kenyamanan adalah suatu hasil holistik yang diharapkan yang
berhubungandengan disiplin keperawatan.
3. Manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan kenyamanannya secara
aktif.
4. Kenyamanan adalah lebih dari tidak adanya nyeri, cemas, dan
ketidaknyamanan fisik lainnya.
7
2.3. Bagan Konsep Teori Keperawatan Katherine Kolcaba
Skema diatas merupakan kerangka kerja Kolcaba (1994) yang
dikembangkan dari teori Murray, seorang ahli psikologis. Murray menjelaskan
bahwa stimulus situation akan mempengaruhi perkembangan manusia. Stimulus
situation akan mempengaruhi alpha press yang terdiri dari kekuatan penghambat,
kekuatan fasilitasi, dan kekuatan interaksi; dimana ketigakekuatan tersebut akan
membentuk persepsi manusia terhadap kesehatan. Alpha press juga
8
mempengaruhi beta press yang akhirnya juga membentuk persepsimanusia
tentang kesehatan (line1, 2 dan 3).
Kolcaba menambahkan line 4 dalam kerangka teori Murray, antara
lain:kekuatan penghambat membutuhkan perawatan kesehatan, kekuatan
fasilitasiadalah intervensi keperawatan, kekuatan interaksi merupakan variabel-
variabelyang mempengaruhi intervensi keperawatan. Hasil yang diharapkan dari
pemberian intervensi keperawatan adalah diperolehnya kenyamanan pasienyang
dapat dilihat dari persepsi yang dikemukakan oleh pasien.
9
Skema diatas menjelaskan kerangka kerja dari teori Kolcaba yang digunakan
dalam penelitian. Dalam kerangka kerjanya tersebut Kolcaba menguraikan tentang
teori kenyamanan sebagai berikut:
1. Adanya kebutuhan perawatan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan
kenyamanan yang spesifik yang timbul dalam suatu situasi perawatan
kesehatan.
10
2. Kebutuhan kenyamanan tersebut membutuhkan intervensi keperawatan
yang membutuhkan komitmen dalam perawatan kenyamanan pasien.
3. Dalam pemberian intervensi kenyamanan akan dipengaruhi oleh variabel-
variabel intervensi seperti level dari staf keperawatan, insentif yang
diterima oleh perawat, dan patient acuity
4. Tujuan dari pemberian intervensi adalah akan didapatkan kenyamanan
pasien. Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya kenyamanan pasien maka
dilakukan pengukuran dengan menggunakan kuesioner yang
dikembangkan dari struktur taksonomi.
5. Kenyamanan pasien akan menentukan perilaku pasien dalam mencari
kesehatan (health seeking behaviors of patient), yang ditunjukkan dengan
perilaku internal, eksternal ataupun kematian dengan damai.
6. Health seeking behaviors of patient melibatkan institusi yang terintegrasi
yang memiliki sistem nilai positif, tujuan yang jelas terkait
dengankenyamanan resipien, perbaikan kesehatan, dan kelangsungan
finansial.
7. Hasil akhir yang diharapkan dalam kerangka kerja penelitian ini adalah
adanya kepuasan dari resipien yang dilihat dari status fungsional resipien
atau Health Seeking Behaviors (HSBs) yang lain, dan berdasarkan hasil
survey dari perawatan kenyamanan.
2.4. Aplikasi dalam Keperawatan
1. Praktek
Teori ini masih baru. Masih terus dikenalkan dan dipelajari oleh para
siswa yang memilih teori ini untuk kerangka studi mereka, seperti di dalam
kebidanan perawat, jantung catheterisasi, perawatan kritis, pekerja rumah sakit,
ketidaksuburan / kemandulan, terapi radiasi, keperawatan dan bedah tulang. Area
studi yang tak diterbitkan, tetapi dibahas oleh Kolcaba melalui website nya,
meliputi unit luka bakar, klinik keperawatan, perawatan rumah, nyeri kronis,
terapi pijatan, pediatrik, oncology, dan perioperative.
2. Pendidikan
11
Menunjukkan bahwa kenyamanan diajarkan pada program diploma
keperawatan, Teori Kenyamanan telah diterapkan di keperawatan yang dilaporkan
oleh Cox pada tahun 1998. Teori ini sangat mudah untuk dipahami dan diterapkan
pada mahasiswa perawat yang menyajikan suatu metode efektif untuk menilai
kebutuhan kenyamanan holistic pada orang tua dengan rancangan perawatan akut.
Ada juga subchapter tentang teori kenyamanan di dalam Konsep Inti untuk
Praktek Keperawatan Lanjutan. Teori ini tidak terbatas pada gerontological atau
pendidikan praktek lanjutan. Ini akan sukar diingat lagi pada pengaturan
keperawatan atau praktek di mana kenyamanan yang ditemukan tidak akan sesuai
lagi.
3. Penelitian
Di dalam Encyclopedia Nurse Riset menyebutkan pentingnya mengukur
kenyamanan pada keperawatan. Perawat dapat menyediakan bukti untuk
mempengaruhi keputusan institusi, masyarakat, dan tingkatan legislatif yang
hanya sampai pada studi kenyamanan yang menunjukkan efektivitas holistic dari
Keperawatan. Baru-baru ini, pengukuran kenyamanan di rumah sakit besar dan
perawatan rumah datanya telah ditetapkan untuk menambah literatur pada riset.
4. Pengembangan dimasa depan
Kolcaba telah bertahan dalam pengembangan teorinya dari konsepsi
sebagai akar berlatih, dengan analisis konsep yang disediakan struktur taksonomi
kenyamanan, untuk pengembangan cara untuk mengukur konsep, dan sedang
digunakan untuk latihan, pendidikan, dan penelitian, dia telah menggunakan
pendekatan penuh untuk mengembangkan konsep dirinya. Melalui kerja kualitatif,
kolcaba mengidentifikasi penggunaan konsep historis dalam keperawatan. Ketiga
jenis kenyamanan, kemudahan bantuan dan transendensi yang disintesis dari
Orlando (1961), Henderson (1996) dan Paterson dan zderad (1975), masing-
masing, merupakan bagian integral dari teori dan divalidasi melalui analisis faktor
dari instrumen dikembangkan dengan bimbingan struktur taksonomi (kolcaba
1992a, 1994). Ketiga jenis kenyamanan muncul dalam kajian pustaka dan
dikonfirmasi oleh analisis faktor.
Memperluas teori kenyamanan kepada masyarakat adalah kepentingan saat
ini. Hal ini juga diketahui bahwa beberapa masyarakat yang lebih nyaman untuk
12
ditinggali, menjadi tua dalam, dan pergi ke sekolah di daripada yang lain.
Dapatkah kenyamanan masyarakat ditingkatkan dengan intervensi keperawatan?
Dapatkah kenyamanan masyarakat dapat diukur? Ini adalah pertanyaan yang
kolcaba adalah merenungkan, masukan pada jawaban atau wawasan mengenai
pertanyaan - pertanyaan penuh semangat diminta melalui halaman web nya atau
kontak pribadi.
Bidang lain yang menarik untuk pengembangan lebih lanjut adalah sifat
universal kenyamanan. Saat ini, kuesioner kenyamanan umum telah
diterjemahkan ke Taiwan dan Spanyol. Sebuah studi tertunda adalah terjemahan
ke Turki. Kolcaba sangat tertarik dalam mengukur kenyamanan pada anak - anak
dan sedang melakukan negosiasi dengan perawat pediatrik dan peneliti untuk
mengembangkan instrumen kenyamanan bagi self - assessment oleh anak-anak.
Mencoba untuk menentukan usia - kesesuaian untuk memahami kompleksitas
kenyamanan merupakan tantangan bagi mereka dalam bidang penelitian.
Teori kenyamanan telah membuat kontribusi yang signifikan terhadap
keperawatan dan siap untuk digunakan sangat diperluas dalam disiplin. Energi
Kolcaba untuk menyebarkan teorinya melalui presentasi, publikasi dan situs web
adalah sebagai besar sebagai energinya untuk mengembangkan dan menerapkan
teorinya. ini teoritikus berkomitmen adalah keunggulan model bagi komunitas
keperawatan di dorong untuk lebih domain disiplin terhadap pengetahuan dan
untuk mempromosikan berfokus pada pasien perawatan.
BAB III
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
13
1. Menurut Kolcaba kebutuhan keperawatan kesehatan adalah kebutuhan
tentang kenyamanan dan peningkatan dari kondisi penuh tekanan dalam
situasi perawat kesehatan. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan fisik,
psikospiritual, social dan kebutuhan lingkungan yang memfasilitasinya.
Kolcaba mengemukakan teori of comfort dengan membagi 3 tipe comfort
yaitu, reliefe, ease, dan transcendence.
2. Komponen-komponen yang berhubungan dalam konsep teori comfort ini
diantaranya Health care needs, comfort measure, intervening variable, HSBs
(perilaku mencari kesehatan).
4.2. Saran
Teori of comfort dari Katherine Kolcaba ini tidak bisa digunakan dalam
semua area keperawatan, maka sebelum diterapkan sebaiknya harus ditelaah
kembali dan disesuaikan dengan kondisi keperawatan yang ada. Contohnya
dalam kondisi khusus seperti bayi, demensia, penurunan kesadaran, gangguan
mental, gangguan panca indera, dan dalam kondisi kegawatdaruratan
DAFTAR PUSTAKAAziz, Ahmad, danHidayatAlimul.(2011).PengantarKonsepDasarKeperawatan.
Edisi 2.SalembaMedika. Jakarta.
Basford, Lynn, (2006), TeoridanPraktikKeperawatan, EGC, Jakarta.
14
Marriner-Tomey&Alligood (2006).Nursing theorists and their works. 6th Ed.
St.Louis :Mosby Elseiver,Inc.
Nama : Ika Yuli Yamashita
NIM : 130012103
Pertanyaan : Apakah teori dari Kolcaba ini bisa diterapkan dalam semua
sistem keperawatan ?
15
Jawaban : Teori of comfort dari Katherine Kolcaba ini tidak bisa digunakan
dalam semua area keperawatan, maka sebelum diterapkan sebaiknya harus
ditelaah kembali dan disesuaikan dengan kondisi keperawatan yang ada.
Contohnya dalam kondisi khusus seperti bayi, demensia, penurunan kesadaran,
gangguan mental, gangguan panca indera, dan dalam kondisi kegawat daruratan
Nama : A. Aris Pratama
NIM : 130012088
Pertanyaan : Jelaskan kembali bagan dalam teori tersebut !
Jawaban :
1. Adanya kebutuhan perawatan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan
kenyamanan yang spesifik yang timbul dalam suatu situasi perawatan
kesehatan.
2. Kebutuhan kenyamanan tersebut membutuhkan intervensi keperawatan
yang membutuhkan komitmen dalam perawatan kenyamanan pasien.
3. Dalam pemberian intervensi kenyamanan akan dipengaruhi oleh variabel-
variabel intervensi seperti level dari staf keperawatan, insentif yang
diterima oleh perawat, dan patient acuity
4. Tujuan dari pemberian intervensi adalah akan didapatkan kenyamanan
pasien. Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya kenyamanan pasien maka
dilakukan pengukuran dengan menggunakan kuesioner yang
dikembangkan dari struktur taksonomi.
5. Kenyamanan pasien akan menentukan perilaku pasien dalam mencari
kesehatan (health seeking behaviors of patient), yang ditunjukkan dengan
perilaku internal, eksternal ataupun kematian dengan damai.
6. Health seeking behaviors of patient melibatkan institusi yang terintegrasi
yang memiliki sistem nilai positif, tujuan yang jelas terkait
dengankenyamanan resipien, perbaikan kesehatan, dan kelangsungan
finansial.
7. Hasil akhir yang diharapkan dalam kerangka kerja penelitian ini adalah
adanya kepuasan dari resipien yang dilihat dari status fungsional resipien
16
atau Health Seeking Behaviors (HSBs) yang lain, dan berdasarkan hasil
survey dari perawatan kenyamanan.
Nama : Siti Munawaroh
NIM : 130012121
Pertanyaan : Jelaskan inti dari teori keperawatan Kolcaba ?
Jawaban : Inti dari teori keperawatan Katharine Kolcaba adalah kebutuhan
tentang kenyamanan dan peningkatan dari kondisi penuh tekanan dalam situasi
perawatan kesehatan. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan fisik, psikospiritual,
sosial dan kebutuhan lingkungan yang memfasilitasinya. Teori keperawatan ini
dibagi menjadi 3 tipe kenyamanan yaitu, reliefe, ease, dan transcendence.
17