isi makalah

9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gastroenteritis atau penyakit diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Konsistensi feces cair/encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Ngastiyah. 2005) Gastroenteritis atau diare merupakan penyakit yang banyak di Indonesia terutama pada bayi dan anak, penyakit ini sering mengakibatkan kematian karena penanganannya kurang tepat dan terlambat mendapatkan pengobatan yang efektif. Di Amerika Serikat ada 211 – 375 juta kasus diare terjadi setiap tahun, yakni 73 juta kasus diantaranya berkonsultasi ke dokter, 1,8 juta kasus opname di Rumah Sakit dan 3.100 kasus diantaranya mengalami kematian. Di Indonesia khususnya di kota Medan sepanjang tahun 2006 tercatat 42.050 kasus diare, dimana pasiennya sempat mendapat perawatan di 39 Puskesmas atau di RSU dr. Pringadi. Data yang diperoleh dari RS RK Charitas Palembang pada tahun 2006 sebanyak 2.008 penderita terdiri dari 473 orang penderita dewasa dan 1.535 penderta anak-anak dan balita. Pada bulan Januari sampai dengan Juni 2007 ada 240 penderita terdiri dari 41 penderita dewasa dan 199 penderita anak-anak. 1. 2 Tujuan Tujuan Umum 1

Upload: vidyare-dhyenatha

Post on 13-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

uhgiu

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahGastroenteritis atau penyakit diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Konsistensi feces cair/encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Ngastiyah. 2005)Gastroenteritis atau diare merupakan penyakit yang banyak di Indonesia terutama pada bayi dan anak, penyakit ini sering mengakibatkan kematian karena penanganannya kurang tepat dan terlambat mendapatkan pengobatan yang efektif.Di Amerika Serikat ada 211 375 juta kasus diare terjadi setiap tahun, yakni 73 juta kasus diantaranya berkonsultasi ke dokter, 1,8 juta kasus opname di Rumah Sakit dan 3.100 kasus diantaranya mengalami kematian. Di Indonesia khususnya di kota Medan sepanjang tahun 2006 tercatat 42.050 kasus diare, dimana pasiennya sempat mendapat perawatan di 39 Puskesmas atau di RSU dr. Pringadi. Data yang diperoleh dari RS RK Charitas Palembang pada tahun 2006 sebanyak 2.008 penderita terdiri dari 473 orang penderita dewasa dan 1.535 penderta anak-anak dan balita. Pada bulan Januari sampai dengan Juni 2007 ada 240 penderita terdiri dari 41 penderita dewasa dan 199 penderita anak-anak.

1. 2 Tujuan Tujuan UmumMengetahui apa itu penyakit gastroenteritis dan disentri Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui Definisi gastroenteritis dan disentri2. Untuk mengetahui Etiologi gastroenteritis dan disentri3. Untuk mengetahui Klasifikasi gastroenteritis dan disentri 4. Untuk mengetahui Patofisiologi gastroenteritis dan disentri5. Untuk mengetahui Manifestasi gastroenteritis dan disentri6. Untuk mengetahui Pengobatan gastroenteritis dan disentri7. Untuk mengetahui Pencegahan gastroenteritis dan disentri

1. 3 Rumusan MasalahBagaimana cara pencegahan dan pengobatan gastroenteritis dan disentri ?

BAB IITINJAUAN TEORI2.1 DefinisiDisentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (=gangguan) dan enteron (=usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah [1]. Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung dan usus. Diare bisa merupakan bagian dari gejala gastroenteritis.2. 2 EtiologiPENYEBAB DIARE dan GASTROENTERITIS1.Infeksi berbagai macam bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun air minum;2.Infeksi berbagai macam virus; Penyebab diare terbanyak pada balita adalah diare karena virus, yaitu Rotavirus.3.Alergi makanan, khususnya susu atau laktosa (makanan yang mengandung susu);4.Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang kotor.Penyebab utama disentri di Indonesia adalah Shigella, Salmonela, Campylobacter jejuni, Escherichia coli, dan Entamoeba histolytica. Disentri berat umumnya disebabkan oleh Shigella dysentery, kadang-kadang dapat juga disebabkan oleh Shigella flexneri, Salmonella dan Enteroinvasive E.coli ( EIEC).

2. 3 Klasifikasi1. Berdasarkan jenisnya diare dibedakan menjadi diare akut cair (acute watery diarrhea) atau diare berlendir darah (dysenteriform diarrhea).2. Berdasarkan perjalanannya, diare dibagi menjadi diare akut, kronis, dan persisten (tanpa infeksi)Diare akut adalah diare yang gejalanya tiba-tiba dan berlangsung 14 hari. Diare dapat disebabkan infeksi maupun non infeksi. Dari penyebab diare yang terbanyak adalah diare infeksi. Diare infeksi dapat disebabkan virus, bakteri, dan parasit. Diare akut merupakan masalah yang umum ditemukan diseluruh dunia. Beberapa rumah sakit di Indonesia menunjukkan data bahwa diare akut karena infeksi menempati peringkat pertama sampai dengan ke empat pasien dewasa yang datang berobat ke rumah sakit.2. 4 PatofisiologiPROSES PENYAKIT DIARE DAN GASTROENTERITISBakteri, virus, parasit masuk melalui saluran pencernaan. Setelah melalui barier asam lambung, kuman yang lolos akan berkembang biak di lumen usus.Hal tersebut akan mengganggu kerja usus: fungsi penyerapan usus akan terganggu, produksi cairan usus akan meningkat, dan gerakan usus juga meningkat. Gangguan kerja usus ini yang akan menyebabkan diare. Sedangkan racun yang dihasilkan oleh kuman, akan menimbulkan gejala demam, mual, dan muntah.2. 5 manifestasi Klinis Gejala-gejala disentri antara lain adalah: Gastroenteritis adal Buang air besar dengan tinja berdarah Diare encer dengan volume sedikit Buang air besar dengan tinja bercampur lender(mucus) Nyeri saat buang air besar (tenesmus)Gejala umum: Demam ringan Mual, bisa disertai muntah Diare ringan sampai sedang Kram perutGejala yang lebih serius: Ada darah di muntahan atau di tinja Muntah lebih dari 48 jam Demam Nyeri perut Dehidrasi2. 6 pengobatanPENYEMBUHAN DIARE dan GASTROENTERITISa. Minum dan makan secara normal untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang;pasien diare tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit-sedikit tetapi sering, prinsipnya: berikan makanan yang mudah dicerna yang tidak membebani usus dan mengiritasi usus, seperti: rendah serat, banyak kuah, hindari santan dan hindari bumbu-bumbu menyengat, berikan buah-buahan terutama pisang dan apel, karena kedua buah tersebut mengandung kaolin, pektin, dan kalium yang dapat mengurangi diare.b. Untuk bayi dan balita, teruskan minum ASI (Air Susu Ibu);c. Cairan Rumah Tangga (CRO) dan oralit. Oralit merupakan salah satu cairan pilihan untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Cairan yang biasa disebut sebagai cairan rumah tangga ini harus segera diberikan pada saat mulai diare. Jika terjadi muntah, pemberian cairan dapat dihentikan selama kurang lebih 10 menit, selanjutnya cairan diberikan perlahan-lahan (misalnya 1 sendok setiap 2-3 menit).Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit, sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan. Oralit dapat mengurangi BAB sebesar 20% dan mengurangi muntah 30%, dan dapat mengurangi kebutuhan cairan infus sebesar 33%. Cairan rumah tangga bisa meliputi air mineral, kuah sup, air teh encer, jus buah segar, sebaliknya, larutan-larutan yang kandungan gulanya tinggi tidak boleh diberikan, contohnya adalah teh yang sangat manis, soft drink dan minuman buah komersial yang manis.d. Suplementasi seng (zinc), dapat mempercepat penyembuhan serta mengurangi angka kekambuhan diare. Seng membantu pemulihan vili-vili usus yang rusak akibat diare.e. Antimikroba yang sesuai dengan diagnosis diare. Diare karena infeksi virus, tidak rasional bila diberikan antimikroba, cukup dengan pengobatan penunjang saja.f. Bila diare sangat frekuen dapat diberikan obat-obat yang berfungsi untuk mengurangi pergerakan usus, tetapi dengan pengawasan dokter.g. Bisa diberikan juga obat-obat yang bersifat absorben, seperti arang aktif, dan kaolin pectin, yang dijual bebas.2. 7 pencegahanPENCEGAHAN DIARE DAN GASTROENTERITISDiare mudah dicegah antara lain dengan cara:1.Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting: 1) sebelum makan, 2) setelah BAB dan BAK, 3) sebelum memegang bayi, 4) setelah menceboki anak dan 5) sebelum menyiapkan makanan;2.Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi: dan selalu memasak makanan.3.Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain);4.Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanGastroenteritis dan disentri adalah suatu penyakit yang menyerang saluran pencernaan pada manusia ( terjadi peradangan pada lambung dan usus ) yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus dan juga parasit yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dapat juga disebabkan karena elergi makanan dan dapat mengakibatkan kematian seseorang terutama anak-anak

3. 2 SaranBerdasarkan kesimpulan yang telah ada maka penulis memberi beberapa saran, antara lain :1. jagalah kebersihan terutama makanan2. pastikan makanan yang anda makan sehat dan bersih ( tidak basi )3. cucilah tangan sebelum makan5. hindari makan yang dapat menyebabkan anda elergiSekian saran dari penulis semoga bermanfaat bagi para pembaca makalah ini

Daftar Pustaka

a. Bauhgman, Diane. C. 2000. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.

b. Bettz, Cecily. L. 2002. Buku Keperawatan Pediatri Edisi 3. Jakarta : EGC.

c. Corwin, Elizabeth. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.

6