isi makalah

51
Makalah : Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara Langsung Agama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir milenium kedua ditandai dengan perubahan besar di Indonesia. Rejim Orde Baru yang telah berkuasa selama 32 tahun yang dipimpin oleh Soeharto akhirnya tumbang. Demokrasi Pancasila versi Orde Baru mulai digantikan dengan demokrasi dalam arti sesungguhnya. Hanya saja tidak mudah mewujudkan hal ini, karena setelah Soeharto tumbang tidak ada kekuatan yang mampu mengarahkan perubahan secara damai, bertahap dan progresif. Yang ada justru muncul berbagai konflik serta terjadi perubahan genetika sosial masyarakat Indonesia. Hal ini tak lepas dari pengaruh krisis moneter yang menjalar kepada krisis keuangan sehingga pengaruh depresiasi rupiah berpengaruh signifikan terhadap kehidupan ekonomi rakyat Indonesia. Inflasi yang dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sangat berpengaruh kepada kualitas kehidupan masyarakat. Rakyat Indonesia sebagian besar masuk ke dalam sebuah era demokrasi sesungguhnya dimana pada saat yang sama tingkat kehidupan ekonomi mereka justru tidak lebih baik dibandingkan ketika masa Orde Baru. Indonesia setidaknya telah melalui empat masa demokrasi dengan berbagai versi. Pertama adalah demokrasi liberal dimasa kemerdekaan. Kedua adalah demokrasi terpimpin, ketika Presiden Soekarno membubarkan konstituante dan mendeklarasikan demokrasi terpimpin. Ketiga adalah demokrasi Pancasila yang dimulai sejak pemerintahan Presiden Soeharto. Keempat adalah demokrasi yang saat ini masih dalam masa transisi. Kelebihan dan kekurangan pada masing-masing masa demokrasi tersebut pada dasarnya bisa memberikan pelajaran berharga bagi kita. Demokrasi liberal ternyata pada saat itu belum bisa memberikan perubahan yang berarti bagi Indonesia. Namun demikian, berbagai kabinet yang jatuh-bangun pada masa itu telah memperlihatkan berbagai ragam pribadi beserta pemikiran mereka yang cemerlang dalam memimpin namun mudah dijatuhkan oleh parlemen dengan mosi tidak percaya. Sementara demokrasi terpimpin yang dideklarasikan oleh +++++++++++++++++++++++++___________________ Hal. Devi Nurhayati 1

Upload: ucok-santosa

Post on 12-Jun-2015

4.922 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhir milenium kedua ditandai dengan perubahan besar di Indonesia.

Rejim Orde Baru yang telah berkuasa selama 32 tahun yang dipimpin oleh

Soeharto akhirnya tumbang. Demokrasi Pancasila versi Orde Baru mulai

digantikan dengan demokrasi dalam arti sesungguhnya. Hanya saja tidak mudah

mewujudkan hal ini, karena setelah Soeharto tumbang tidak ada kekuatan yang

mampu mengarahkan perubahan secara damai, bertahap dan progresif. Yang

ada justru muncul berbagai konflik serta terjadi perubahan genetika sosial

masyarakat Indonesia. Hal ini tak lepas dari pengaruh krisis moneter yang

menjalar kepada krisis keuangan sehingga pengaruh depresiasi rupiah

berpengaruh signifikan terhadap kehidupan ekonomi rakyat Indonesia. Inflasi

yang dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sangat berpengaruh

kepada kualitas kehidupan masyarakat. Rakyat Indonesia sebagian besar masuk

ke dalam sebuah era demokrasi sesungguhnya dimana pada saat yang sama

tingkat kehidupan ekonomi mereka justru tidak lebih baik dibandingkan ketika

masa Orde Baru.

Indonesia setidaknya telah melalui empat masa demokrasi dengan

berbagai versi. Pertama adalah demokrasi liberal dimasa kemerdekaan. Kedua

adalah demokrasi terpimpin, ketika Presiden Soekarno membubarkan

konstituante dan mendeklarasikan demokrasi terpimpin. Ketiga adalah demokrasi

Pancasila yang dimulai sejak pemerintahan Presiden Soeharto. Keempat adalah

demokrasi yang saat ini masih dalam masa transisi.

Kelebihan dan kekurangan pada masing-masing masa demokrasi tersebut

pada dasarnya bisa memberikan pelajaran berharga bagi kita. Demokrasi liberal

ternyata pada saat itu belum bisa memberikan perubahan yang berarti bagi

Indonesia. Namun demikian, berbagai kabinet yang jatuh-bangun pada masa itu

telah memperlihatkan berbagai ragam pribadi beserta pemikiran mereka yang

cemerlang dalam memimpin namun mudah dijatuhkan oleh parlemen dengan

mosi tidak percaya. Sementara demokrasi terpimpin yang dideklarasikan oleh

Soekarno (setelah melihat terlalu lamanya konstituante mengeluarkan undang-

undang dasar baru) telah memperkuat posisi Soekarno secara absolut. Di satu

sisi, hal ini berdampak pada kewibawaan Indonesia di forum Internasional yang

diperlihatkan oleh berbagai manuver yang dilakukan Soekarno serta munculnya

Indonesia sebagai salah satu kekuatan militer yang patut diperhitungkan di Asia.

Namun pada sisi lain segi ekonomi rakyat kurang terperhatikan akibat berbagai

kebijakan politik pada masa itu.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

1

Page 2: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Lain pula dengan masa demokrasi Pancasila pada kepemimpinan

Soeharto. Stabilitas keamanan sangat dijaga sehingga terjadi pemasungan

kebebasan berbicara. Namun tingkat kehidupan ekonomi rakyat relatif baik. Hal

ini juga tidak terlepas dari sistem nilai tukar dan alokasi subsidi BBM sehingga

harga-harga barang dan jasa berada pada titik keterjangkauan masyarakat

secara umum. Namun demikian penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)

semakin parah menjangkiti pemerintahan. Lembaga pemerintahan yang ada di

legislatif, eksekutif dan yudikatif terkena virus KKN ini. Selain itu, pemasungan

kebebasan berbicara ternyata menjadi bola salju yang semakin membesar yang

siap meledak. Bom waktu ini telah terakumulasi sekian lama dan ledakannya

terjadi pada bulan Mei 1998.

Selepas kejatuhan Soeharto, selain terjadinya kenaikan harga barang dan

jasa beberapa kali dalam kurun waktu 8 tahun terakhir, instabilitas keamanan

dan politik serta KKN bersamaan terjadi sehingga yang paling terkena

dampaknya adalah rakyat kecil yang jumlahnya mayoritas dan menyebabkan

posisi tawar Indonesia sangat lemah di mata internasional akibat tidak adanya

kepemimpinan yang kuat. Namun demikian, demokratisasi yang sedang berjalan

di Indonesia memperlihatkan beberapa kemajuan dibandingkan masa-masa

sebelumnya. Pemilihan umum dengan diikuti banyak partai adalah sebuah

kemajuan yang harus dicatat. Disamping itu pemilihan presiden secara langsung

yang juga diikuti oleh pemilihan kepala daerah secara langsung adalah kemajuan

lain dalam tahapan demokratisasi di Indonesia. Diluar hal tersebut, kebebasan

mengeluarkan pendapat dan menyampaikan aspirasi di masyarakat juga

semakin meningkat. Para kaum tertindas mampu menyuarakan keluhan mereka

di depan publik sehingga masalah-masalah yang selama ini terpendam dapat

diketahui oleh publik. Pemerintah pun sangat mudah dikritik bila terlihat

melakukan penyimpangan dan bisa diajukan ke pengadilan bila terbukti

melakukan kesalahan dalam mengambil suatu kebijakan publik.

Jika diasumsikan bahwa pemilihan langsung akan menghasilkan pemimpin

yang mampu membawa masyarakat kepada kehidupan yang lebih baik, maka

seharusnya dalam beberapa tahun ke depan Indonesia akan mengalami

peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat. Namun sayangnya hal ini belum

terjadi secara signifikan. Hal ini sebagai akibat masih terlalu kuatnya kelompok

yang pro-KKN maupun anti perbaikan. Demokrasi di Indonesia masih berada

pada masa transisi dimana berbagai prestasi sudah muncul dan diiringi

”prestasi” yang lain.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

2

Page 3: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Sebagai contoh, munculnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

dirasakan mampu menimbulkan efek jera para koruptor dengan dipenjarakannya

beberapa koruptor. Namun di sisi lain, para pengemplang dana bantuan likuiditas

bank Indonesia (BLBI) mendapat pengampunan yang tidak sepadan dengan

”dosa-dosa” mereka terhadap perekonomian.

Namun demikian, masih ada sisi positif yang bisa dilihat seperti lahirnya

undang-undang sistem pendidikan nasional yang mengamanatkan anggaran

pendidikan sebesar 20 persen. Demikian pula rancangan undang-undang anti

pornografi dan pornoaksi yang masih dibahas di parlemen. Rancangan undang-

undang ini telah mendapat masukan dan dukungan dari ratusan organisasi Islam

yang ada di tanah air. Hal ini juga memperlihatkan adanya partisipasi umat Islam

yang meningkat dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Sementara

undang-undang sistem pendidikan nasional yang telah disahkan parlemen juga

pada masa pembahasannya mendapat dukungan yang kuat dari berbagai

organisasi Islam.

Sementara itu, ekonomi di era demokrasi ternyata mendapat pengaruh

besar dari kapitalisme internasional. Hal ini menyebabkan dilema. Bahkan di

tingkat pemerintah, ada kesan mereka tunduk dibawah tekanan kapitalis

internasional yang tidak diperlihatkan secara kasat mata kepada publik namun

bisa dirasakan.

B. Hubungan Antara Demokrasi dan Kesejahteraan

Amartya Sen, penerima nobel bidang ekonomi menyebutkan bahwa

demokrasi dapat mengurangi kemiskinan. Pernyataan ini akan terbukti bila pihak

legislatif menyuarakan hak-hak orang miskin dan kemudian pihak eksekutif

melaksanakan program-program yang efektif untuk mengurangi kemiskinan.

Sayangnya, dalam masa transisi ini, hal itu belum terjadi secara signifikan.

Demokrasi di Indonesia terkesan hanya untuk mereka dengan tingkat

kesejahteraan ekonomi yang cukup. Sedangkan bagi golongan ekonomi bawah,

demokrasi belum memberikan dampak ekonomi yang positif buat mereka. Inilah

tantangan yang harus dihadapi dalam masa transisi. Demokrasi masih terkesan

isu kaum elit, sementara ekonomi adalah masalah riil kaum ekonomi bawah yang

belum diakomodasi dalam proses demokratisasi. Ini adalah salah satu tantangan

terberat yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

3

Page 4: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Demokrasi dalam arti sebenarnya terkait dengan pemenuhan hak asasi

manusia. Dengan demikian ia merupakan fitrah yang harus dikelola agar

menghasilkan output yang baik. Setiap manusia memiliki hak untuk

menyampaikan pendapat, berkumpul, berserikat dan bermasyarakat. Dengan

demikian, demokrasi pada dasarnya memerlukan aturan main.

Aturan main tersebut sesuai dengan nilai-nilai Islam dan sekaligus yang

terdapat dalam undang-undang maupun peraturan pemerintah. Di masa transisi,

sebagian besar orang hanya tahu mereka bebas berbicara, beraspirasi,

berdemonstrasi. Namun aspirasi yang tidak sampai akan menimbulkan

kerusakan. Tidak sedikit fakta yang memperlihatkan adanya pengrusakan ketika

terjadinya demonstrasi menyampaikan pendapat. Untuk itu orang memerlukan

pemahaman yang utuh agar mereka bisa menikmati demokrasi.

Demokrasi di masa transisi tanpa adanya sumber daya manusia yang kuat

akan mengakibatkan masuknya pengaruh asing dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Ini adalah tantangan yang cukup berat juga dalam demokrasi yang

tengah menapak. Pengaruh asing tersebut jelas akan menguntungkan mereka

dan belum tentu menguntungkan Indonesia. Dominannya pengaruh asing justru

mematikan demokrasi itu sendiri karena tidak diperbolehkannya perbedaan

pendapat yang seharusnya menguntungkan Indonesia. Standar ganda pihak

asing juga akan menjadi penyebab mandulnya demokrasi di Indonesia.

Anarkisme yang juga menggejala pasca kejatuhan Soeharto juga menjadi

tantangan bagi demokrasi di Indonesia. Anarkisme ini merupakan bom waktu era

Orde Baru yang meledak pada saat ini. Anarkisme pada saat ini seolah-olah

merupakan bagian dari demonstrasi yang sulit dielakkan, dan bahkan kehidupan

sehari-hari. Padahal anarkisme justru bertolak belakang dengan hak asasi

manusia dan nilai-nilai Islam. Harapan dari adanya demokrasi yang mulai tumbuh

adalah ia memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat dan

juga bangsa. Misalnya saja, demokrasi bisa memaksimalkan pengumpulan zakat

oleh negara dan distribusinya mampu mengurangi kemiskinan. Disamping itu

demokrasi diharapkan bisa menghasilkan pemimpin yang lebih memperhatikan

kepentingan rakyat banyak seperti masalah kesehatan dan pendidikan.

Tidak hanya itu, demokrasi diharapkan mampu menjadikan negara kuat.

Demokrasi di negara yang tidak kuat akan mengalami masa transisi yang

panjang. Dan ini sangat merugikan bangsa dan negara. Demokrasi di negara

kuat (seperti Amerika) akan berdampak positif bagi rakyat. Sedangkan demokrasi

di negara berkembang seperti Indonesia tanpa menghasilkan negara yang kuat

justru tidak akan mampu mensejahterakan rakyatnya. Negara yang kuat tidak

identik dengan otoritarianisme maupun militerisme.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

4

Page 5: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Harapan rakyat banyak tentunya adalah pada masalah kehidupan ekonomi

mereka serta bidang kehidupan lainnya. Demokrasi membuka celah berkuasanya

para pemimpin yang peduli dengan rakyat dan sebaliknya bisa melahirkan

pemimpin yang buruk. Harapan rakyat akan adanya pemimpin yang peduli di

masa demokrasi ini adalah harapan dari implementasi demokrasi itu sendiri.

Di masa transisi ini, implementasi demokrasi masih terbatas pada

kebebasan dalam berpolitik, sedangkan masalah ekonomi masih terpinggirkan.

Maka muncul kepincangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Politik

dan ekonomi adalah dua sisi yang berbeda dalam sekeping mata uang, maka

masalah ekonomi pun harus mendapat perhatian yang serius dalam

implementasi demokrasi agar terjadi penguatan demokrasi.

Semakin rendahnya tingkat kehidupan ekonomi rakyat akan berdampak

buruk bagi demokrasi karena kuatnya bidang politik ternyata belum bisa

mengarahkan kepada perbaikan ekonomi. Melemahnya ekonomi akan

berdampak luas kepada bidang lain, seperti masalah sumber daya manusia.

Sumber daya manusia yang lemah jelas tidak bisa memperkuat demokrasi,

bahkan justru bisa memperlemah demokrasi. Demokrasi di Indonesia

memberikan harapan akan tumbuhnya masyarakat baru yang memiliki

kebebasan berpendapat, berserikat, berumpul, berpolitik dimana masyarakat

mengharap adanya iklim ekonomi yang kondusif. Untuk menghadapi tantangan

dan mengelola harapan ini agar menjadi kenyataan dibutuhkan kerjasama antar

kelompok dan partai politik agar demokrasi bisa berkembang ke arah yang lebih

baik.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

5

Page 6: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

II. INDONESIA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM

Semenjak kemerdekaan 17 agustus 1945, Undang Undang Dasar 1945 memberikan penggambaran bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.Dalam mekanisme kepemimpinannya Presiden harus bertanggung jawab kepada MPR dimana MPR adalah sebuah badan yang dipilih dari Rakyat. Sehingga secara hirarki seharusnya rakyat adalah pemegang kepemimpinan negara melalui mekanisme perwakilan yang dipilih dalam pemilu. Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun 1956 ketika untuk pertama kalinya diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian Presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem pemerintahan. Setelah mengalami masa Demokrasi Pancasila, sebuah demokrasi semu yang diciptakan untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto, Indonesia kembali masuk kedalam alam demokrasi pada tahun 1998 ketika pemerintahan junta militer Soeharto tumbang. Pemilu demokratis kedua bagi Indonesia terselenggara pada tahun 1999 yang menempatkan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan sebagai pemenang Pemilu.

A. Hukum Islam tentang Kepemimpinan

Pada 8 Juli mendatang akan diselenggarakan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2009. Pemilihan presiden dan wakilnya, dalam Islam termasuk dalam pasal pengangkatan kepada negara (nashb al-ra’is), yang hukumnya terkait dengan dua konteks, yaitu person dan sistem.

Dalam kaitannya dengan person, Islam menetapkan bahwa seorang kepala negara harus memenuhi syarat-syarat pengangkatan (syurutul in’iqadz), yaitu sejumlah keadaan yang akan menentukan sah dan tidaknya orang menjadi kepala negara. Syarat-syarat itu adalah (1) Muslim; (2) Baligh; (3) Berakal; (4) Laki-laki; (5) Merdeka; (6) Adil atau tidak fasik; dan (7) Mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai kepala negara. Tidak terpenuhinya salah satu saja dari syarat-syarat di atas, cukup membuat pengangkatan seseorang menjadi kepala negara menjadi tidak sah.

Adapun kaitannya dengan sistem, harus ditegaskan bahwa siapapun yang terpilih menjadi kepala negara wajib menerapkan sistem Islam. Ini adalah konsekuensi akidah dari seorang kepala negara yang Muslim. Selain itu, dalam Islam, tugas utama kepala negara adalah untuk menjalankan syariat Islam dan memimpin rakyat dan negaranya dengan syariat tersebut.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

6

Page 7: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Hanya dengan cara itu sajalah, segala tujuan mulia dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara akan tercapai. Memimpin

dengan sistem yang lain, selain Islam sudah terbukti tidak pernah

menghasilkan kebaikan, malah kerusakan dan bencana. Lebih jauh al-

Qur’an menyatakan:

”Dan, siapa saja yang tidak memerintah berdasarkan apa yang

diturunkan oleh Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir.” (Q.s.

al-Maidah [05]: 44)

”Dan, siapa saja yang tidak memerintah berdasarkan apa yang

diturunkan oleh Allah, maka mereka itu adalah orang-orang dzalim.” (Q.s.

al-Maidah [05]: 45)

”Dan, siapa saja yang tidak memerintah berdasarkan apa yang

diturunkan oleh Allah, maka mereka itu adalah orang-orang fasik.” (Q.s.

al-Maidah [05]: 47)

Nash-nash tersebut merupakan peringatan yang keras dari Allah

kepada siapa saja yang berkuasa dan memerintah bukan dengan hukum

Allah.

Selain itu, al-Quran surah an-Nisa ayat 59, Allah SWT

memerintahkan orang beriman untuk taat kepada ulil Amri. Ayat itu juga

menegaskan, adanya waliyul amri tidak lain adalah demi tegaknya syariat

Islam. Sebab, perintah taat kepada ulil amri tersebut mengiringi perintah

taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Karena itu, mewujudkan ulil amri yang menegakkan syariat Islam

hukumnya wajib. Meninggalkannya jelas maksiat, dan berdosa.

Sebaliknya, mewujudkan ulil amri yang menghalangi tegaknya syariat

Islam, atau justru menegakkan sistem sekuler, berarti keberadaannya itu

membawa masyarakat dan negara untuk maksiat, bukan taat kepada

Allah dan Rasul-Nya. Ini jelas haram. Karena tindakan tersebut nyata-

nyata melakukan apa yang justru dilarang oleh Allah.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

7

Page 8: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

B. Kepemimpinan Islam

Kerahmatan Islam sebagaimana dijanjikan oleh Allah juga hanya

mungkin bila syariat Islam tersebut dilaksanakan secara kaffah,

menyeluruh dan konsisten. Kepala negara yang taat kepada Allah dan

Rasul-Nya, pasti akan memimpin negara dan masyarakatnya dengan

melaksanakan syariat-Nya dengan penuh taat pula. Dia juga akan

mendorong setiap Muslim untuk tekun beribadah, menjaga makanan dan

minuman halal, menutup aurat dan berakhlak mulia serta bermuamalah

secara Islami.

Dengan syariat, dia akan memimpin negara untuk mewujudkan

kehidupan masyarakat yang berakhlak mulia, aman, damai, sejahtera;

menyediakan pelayanan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur

transportasi dan komunikasi, air dan listrik kepada masyarakat dengan

sebaik-baiknya melalui aparat birokrasi pemerintah yang bertindak jujur,

sungguh-sungguh dan amanah sehingga apa yang disebut good

governance dan clean government benar-benar dapat diwujudkan.

Disamping itu, dengan syariat pula kepala negara akan

menyelesaikan berbagai persoalan di tengah masyarakat. Dia dengan

tegas melarang pornografi, pornoaksi dan perjudian; menghukum

setimpal para koruptor dan para penjahat lain; mengatasi kemiskinan

dengan menumbuhkan ekonomi, menggiatkan sektor usaha dan investasi

sehingga lapangan kerja terbuka, melarang penimbunan uang dan

praktek ribawi dalam segala jenisnya agar uang terus berputar dan

ekonomi juga terus tumbuh.

Karena itu, kepala negara di dalam Islam jelas berbeda dengan

kepala negara dalam sistem sekuler. Meski sama-sama dipilih rakyat,

dalam sistem sekuler kepala negara dipilih rakyat untuk melaksanakan

kedaulatan rakyat, dalam arti rakyatlah yang berhak membuat undang-

undang, maka kepala negara wajib melaksanakan undang-undang yang

sudah dibuat oleh para wakil rakyat itu meski itu bertentangan dengan

syariat. Dengan kata lain, kepala negara dalam sistem sekuler

berkewajiban memimpin negara dan mengurusi urusan rakyat dengan

hukum sekuler, bukan dengan syariat Islam.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

8

Page 9: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Dalam Islam, karena yang berhak membuat hukum hanyalah Allah

SWT, bukan rakyat ataupun kepala negara. Maka, kepala negara yang

dipilih rakyat berkewajiban melaksanakan hukum Allah dengan cara

mengadopsi syariat Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Sunnah

yang dinilai sebagai pendapat terkuat untuk dijadikan undang-undang

negara, dan dengan undang-undang itu kepala negara mengurus segala

kepentingan masyarakat.

Dengan demikian, kepala negara dalam sistem politik Islam

merupakan perwujudan dari kekuasaan di tangan rakyat guna

mewujudkan kedaulatan syariat, bukan kedaulatan rakyat. Di sini, umat

atau rakyat melalui momen Pilpres ini sebenarnya ikut menentukan,

apakah hukum yang diterapkan nantinya adalah hukum Islam ataukah

hukum thaghut?

Apakah kedaulatan tetap berada di tangan manusia, seperti selama

ini? Ataukah akan berubah di tangan syariat, sebagaimana yang dituntut

oleh Allah? Berangkat dari kenyataan di atas, maka dalam memilih kepala

negara, setiap Muslim harus memperhatikan hal berikut:

1) Memilih kepala negara yang memenuhi syarat-syarat pengangkatan

(surutu al-in’iqadz), yakni Muslim (haram mengangkat kepala

negara non-Muslim), laki-laki (haram mengangkat kepala negara

wanita), baligh, berakal, adil (konsisten dalam menjalankan aturan

Islam), merdeka dan mampu melaksanakan amanat sebagai kepala

negara. Selain syarat-syarat tadi, diutamakan kepala negara

memiliki syarat afdhaliyah (keutamaan) seperti mujtahid, pemberani

dan politikus ulung.

2) Bersedia mengubah sistem sekuler yang ada, dan melaksanakan

syariat Islam secara kaffah, menyeluruh dan konsisten. Kepala

negara memiliki seluruh otoritas yang diperlukan untuk

melaksanakan hukum, maka tidak alasan untuk menunda apalagi

menolak melaksanakan syariat Islam.

3) Memilih kepala negara yang mampu menjamin kekuasaan atas negeri

ini tetap independen (merdeka), dan hanya bersandar kepada kaum

Muslim dan negeri-negeri Muslim, bukan kepada salah satu negara

Kafir imperialis atau di bawah pengaruh orang-orang Kafir. Dengan

kata lain, kepala negara mampu mewujudkan kemerdekaan yang

sesungguhnya, bukan justru sebaliknya membiarkan negeri ini tetap

dalam cengkeraman kekuatan penajajah, baik dalam bidang sosial,

politik, ekonomi, hukum, budaya dan keamanan.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

9

Page 10: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

III. DEMOKRASI DAN PILPRES

A. Demokrasi

1. Makna Demokrasi

Pengkajian politik yang sesungguhnya mulai dilakukan pada waktu orang yakin dapat membentuk pemerintahan sendiri sesuai dengan asas-asas yang dapat dipahami akal. Penemuan itu terjadi pada masa Yunani kuno, tatkala untuk pertama kalinya, alam semesta tidak lagi merupakan daerah kekuasaan para dewa. Kenyataan-kenyataan dunia fisik mulai dapat dipahami sebagai ilmu pengetahuan. Mula-mula Plato, kemudian Aristoteles, mengemukakan gagasan bahwa dengan menerapkan beberapa asas nalar tertentu dalam tindakan yang menyangkut masalah-masalah kemanusiaan, manusia dapat memerintah dirinya sendiri. Sejak itu dalam politik hubungan antara ilmu pengetahuan dan nalar senantiasa penting.

Istilah "demokrasi" berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem "demokrasi" di banyak negara.

Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

2. Pilar Demokrasi

Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

10

Page 11: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.

3. Kedaulatan Rakyat

Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih).

Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memiliki catatan kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana).

B. Pemilihan Presiden Periode 2009 – 2014

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

11

Page 12: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Selepas kejatuhan Soeharto, selain terjadinya kenaikan harga

barang dan jasa beberapa kali dalam kurun waktu 8 tahun terakhir,

instabilitas keamanan dan politik serta KKN bersamaan terjadi sehingga

yang paling terkena dampaknya adalah rakyat kecil yang jumlahnya

mayoritas dan menyebabkan posisi tawar Indonesia sangat lemah di mata

internasional akibat tidak adanya kepemimpinan yang kuat.

Namun demikian, demokratisasi yang sedang berjalan di Indonesia

memperlihatkan beberapa kemajuan dibandingkan masa-masa

sebelumnya. Pemilihan umum dengan diikuti banyak partai adalah sebuah

kemajuan yang harus dicatat. Disamping itu pemilihan presiden secara

langsung yang juga diikuti oleh pemilihan kepala daerah secara langsung

adalah kemajuan lain dalam tahapan demokratisasi di Indonesia. Diluar

hal tersebut, kebebasan mengeluarkan pendapat dan menyampaikan

aspirasi dimasyarakat juga semakin meningkat. Para kaum tertindas

mampu menyuarakan keluhan mereka di depan publik sehingga masalah-

masalah yang selama ini terpendam dapat diketahui oleh publik.

Pemerintah pun sangat mudah dikritik bila terlihat melakukan

penyimpangan dan bisa diajukan ke pengadilan bila terbukti melakukan

kesalahan dalam mengambil suatu kebijakan publik.

Jika diasumsikan bahwa pemilihan langsung akan menghasilkan

pemimpin yang mampu membawa masyarakat kepada kehidupan yang

lebih baik, maka seharusnya dalam beberapa tahun ke depan Indonesia

akan mengalami peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat. Namun

sayangnya hal ini belum terjadi secara signifikan. Hal ini sebagai akibat

masih terlalu kuatnya kelompok yang pro-KKN maupun anti perbaikan.

1. Dasar Hukum Pemilihan Presiden Langsung

Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pemilihan presiden

secara langsung maka Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Presiden

Republik Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Tentang Pemilihan

Umum Presiden dan Wakil Presiden. Yakni Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 42 Tahun 2008.

Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pemilihan

umum tahun 2009, maka presiden selaku pemimpin pemerintahan

mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun

2009 yang secara umum berisi tentang dukungan jajaran pemerintah

dari pusat sampai daerah untuk turut serta mensukseskan

penyelengaraan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara

langsung.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

12

Page 13: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Selain itu ada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 17

Tahun 2009 tentang penetapan hari pemilihan umum presiden dan

wakil presiden tahun 2009 sebagai hari libur nasional. Upaya ini

dilakukan dengan harapan meningkatkan partisipasi masyarakat

dalam penyaluran aspirasinya dengan mencontreng pada hari yang

telah ditetapkan yakni tanggal 8 Juli 2009.

Dan untuk mengaplikasikan perundang-undangan tersebut,

sebagai komisi yang menyelenggarakan pemilihan presiden dan wakil

presiden, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerbitkan berbagai

peraturan-peraturan teknis guna mensukseskan terselenggaranya

pilpres yang langsung, umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil.

2. Peserta Pilpres 2009

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik

Indonesia Tahun 2009 (biasa disingkat Pilpres 2009) diselenggarakan

untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2009-

2014. Terdapat tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang

menjadi peserta, yaitu Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto,

Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, dan Muhammad Jusuf Kalla-

Wiranto. Pemungutan suara diselenggarakan pada 8 Juli 2009.

Sebelum masa pemilihan umum dimulai, sejumlah tokoh

nasional telah menyatakan untuk ikut mencalonkan atau menerima

pencalonan diri sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2009-2014.

Tokoh-tokoh tersebut antara lain ialah Susilo Bambang Yudhoyono

dari Partai Demokrat (Presiden Indonesia yang sedang menjabat),

Muhammad Jusuf Kalla dari Partai Golkar (Wakil Presiden yang sedang

menjabat), Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dari PDIP,

Mantan Presiden Abdurrahman Wahid dari PKB, Mantan Ketua DPR

Akbar Tandjung dari Partai Golkar, Mantan Gubernur DKI Jakarta

Sutiyoso, Mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra dari

PBB, Direktur Eksekutif Freedom Institute Rizal Mallarangeng dari jalur

independen, dan Hamengkubuwono X dari Partai Golkar (Gubernur

Yogyakarta yang sedang menjabat).

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

13

Page 14: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Pada kenyataannya, sampai dengan batas akhir masa

pendaftaran pada 16 Mei 2009, hanya 3 bakal pasangan calon

presiden dan wakil presiden yang mendaftarkan keikutsertaannya

kepada Komisi Pemilihan Umum. Pada 29 Mei 2009, ketiga bakal

pasangan calon tersebut kemudian ditetapkan sebagai pasangan

calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2009.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2008, pengajuan

pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai

politik atau gabungan partai politik peserta Pemilihan Umum Anggota

Dewan Perwakilan Rakyat 2009 yang memperoleh minimal 20% dari

jumlah kursi DPR atau 25% dari jumlah suara sah nasional.

Di bawah ini adalah gambar dan nama-nama para kontestan

yang akan berlaga di pilpres untuk memperebutkan RI-1 dan RI -2

beserta partai-partai koalisi yang mengusung mereka sesuai dengan

nomor urut.

Gambar capres dan cawapres serta partai pendukung

No. urut

Calon presiden

Calon wakil presiden

Partai politik pengusul

Partai politikPersentase suara sah

Persentase kursi DPR

1

Megawati Soekarnoputri

Prabowo Subianto

PDIP, Partai Gerindra, PNI Marhaenisme, Partai Buruh, Pakar Pangan, Partai Merdeka, Partai Kedaulatan, PSI, PPNUI

20,60% 21,61%

2

Susilo Bambang

YudhoyonoBoediono

Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, PKB, PBB, PDS, PKPB, PBR, PPRN, PKPI, PDP, PPPI, Partai RepublikaN, Partai Patriot, PNBKI, PMB, PPI, Partai Pelopor, PKDI, PIS, Partai PIB, Partai PDI

59,70% 56,07%

3

Muhammad Jusuf Kalla

Wiranto

Partai Golkar, Partai Hanura

18,22% 22,32%

3. Jadual Pelaksanaan Pilpres 2009

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

14

Page 15: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 45

Tahun 2009 yang berisi tentang Perubahan terhadap Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Tahapan, Program

dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil

Presiden Tahun 2009 sebagaimana diubah dengan peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 32 Tahun 2009. Disebutkan bahwa tahapan

pelaksanaan pilpres terbagi menjadi beberapa tahap, diantaranya :

a. Persiapan

Pada tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan meliputi :

- Penyusunan dan pembahasan peraturan penyelenggaraan

pemilu presiden dan wakil presiden. Tahap ini dijadualkan

mulai tanggal 01 Januari 2009 sampai dengan tanggal 30

Mei 2009

- Sosialisasi informasi atau pendidikan pemilih kepada

masyarakat dilakukan mulai tanggal 01 Pebruari 2009

sampai dengan 20 Oktober 2009.

- Simulasi pengolahan data dan perhitungan suara secara

manual dan elektronik di tingkat TPS tanggal 01 Mei 2009

sampai dengan 30 Mei 2009.

- Rapat kerja / bintek KPU propinsi dan tim pembina pemilu

luar negeri dilaksanakan pada tanggal 01 Pebruari 2009

sampai tanggal 30 Mei 2009.

- Rapat kerja atau bintek regional KPU, KPU propinsi dan KPU

kabupaten/kota dilaksanakan pada tanggal 10 Pebruari 2009

sampai tanggal 30 Mei 2009.

- Pembentukan PPK, PPS dan PPDP serta PPLN, KPPSLN dan

PPDPLN tanggal 01 Pebruari 2009 sampai 30 April 2009.

- Pembentukan KPPS dan KPPSLN tanggal 15 Juni 2009 sampai

15 Juli 2009.

b. Pelaksanaan

Fase pelaksanaan ini meliputi :

- Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih, dilakukan

mulai tanggal 10 April 2009 sampai tanggal 31 Mei 2009.

- Pencalonan yang dilaksanakan mulai tanggal 01 April 2009

sampai dengan tanggal 30 Mei 2009. Dalam tahap ini

meliputi acara pertemuan dan penyampaian kepada parpol

tentang pencalonan presiden dan wakil presiden atau +++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

15

Page 16: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

pasangan calon oleh parpol atau gabungan parpol dan

pengambilan formulir pencalonan di KPU sampai pada tahap

pengundian dan penetapan nomor urut serta pengumuman

pasangan calon.

- Pengadaan, pencetakan dan distribusi mulai tanggal 01

Pebruari 2009 sampai pada tanggal 07 Juli 2009.

- Kampanye calon, dimulai tanggal 28 Mei 2009 sampai pada

Masa tenang yakni tanggal 07 Juli 2009.

- Pemungutan dan perhitungan suara yang dimulai dari

persiapan pada tanggal 03 Mei 2009 sampai pidato ketua

KPU menjelang pemungutan suara pada tanggal 07 Juli

2009. Selanjutnya adalah pelaksanaan yang meliputi

pemungutan suara dan perhitungan suara pada tanggal 08

Juli 2009 sampai pada penetapan dan pengumuman hasil

pemilu tahap I secara nasional oleh KPU yang dijadwalkan

berakhir pada tanggal 27 Juli 2009.

- Perselisihan hasil pemilu presiden dan wakil presiden

dijadualkan dilaksanakan mulai pada tanggal 28 Juli sampai

pada penyelesaian pada tanggal 11 Agustus 2009.

- Penetapan hasil pemilu pasca putusan Mahkamah Konstitusi

dialokasikan waktu dari tanggal 01 Agustus 2009 sampai

tanggal 12 Agustus 2009.

- Pelantikan dan sumpah / janji presiden dan wakil presiden

terpilih pada tanggal 20 Oktober 2009.

Demikian alokasi waktu sebagaimana yang telah

dijadualkan pihak KPU untuk melaksanakan pemilihan presiden

dan wakil presiden secara langsung dalam sekali putaran.

Sebenarnya sebagaimana termaktub dalam peraturan KPU

dengan nomor dan tanggal yang sama telah ditetapkan juga

jadual untuk antisipasi pilpres ini dalam dua kali putaran.

Namun, kenyataannya pilpres selesai dalam waktu satu kali

putaran, sebagaimana nanti akan dibahas oleh penulis pada bab

selanjutnya.

4. Kekayaan Para Calon

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

16

Page 17: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Pada tanggal 29 Mei 2009, KPU mengumumkan jumlah harta

kekayaan calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2009.

Berikut adalah jumlah yang diumumkan KPU:

Megawati Soekarnoputri: Rp256.447.223.594

Prabowo Subianto: Rp1.579.376.223.359 dan US$7.572.916

Susilo Bambang Yudhoyono: Rp6.848.049.611 dan US$246.359

Boediono: Rp22.067.815.019 dan US$15.000

Muhammad Jusuf Kalla: Rp314.530.794.307 dan US$25.668

Wiranto: Rp81.748.591.938 dan US$378.625

5. Penerimaan Dana Kampanye

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009

tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Pasal 99 ayat (3) yang

menjelaskan bahwa KPU mengumumkan penerimaan dana kampanye

calon kepada KPU, KPU Propinsi dan KPU Kabupaten/Kota.

Maka pada Senin malam, tanggal 6 Juli 2009 Ketua KPU, Abdul

Hafiz Anshary didampingi oleh Anggota KPU Endang Sulastri, dan I

Gusti Putu Artha di Ruang Rapat Lanti II KPU, Jalan Imam Bonjol No. 29

Jakarta Pusat menyatakan penerimaan dana kampanye tiap pasangan

calon yang tercatat sampai tanggal 5 Juli 2009 dengan perincian; 1.

Pasangan Capres dan Cawapres Megawati Soekarnoputri dan Prabowo

Subianto adalah sebesar Rp. 257. 600.050.000,-. 2. Pasangan Capres

dan Cawapres Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono berjumlah

Rp. 200. 470. 446. 232,-. 3. Pasangan Jusuf Kalla dan Wiranto sebesar

83. 327. 864. 390,-.

6. Kampanye Capres dan Cawapres

Kampanye Pilpres 2009 diselenggarakan pada 2 Juni hingga 4

Juli 2009 dalam bentuk rapat umum dan debat calon (sebelumnya

dijadualkan pada 12 Juni hingga 4 Juli 2009). Materi kampanye

meliputi visi, misi, dan program pasangan calon. Kampanye dalam

bentuk rapat umum berlangsung selama 24 hari dalam 3 putaran,

mulai dari 11 Juni hingga 4 Juli 2009.

Pada setiap putaran, setiap pasangan calon mendapatkan jatah

8 kali rapat umum di setiap propinsi. Dalam kampanye ini masing-

masing calon mengemukakan visi dan misi mereka;

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

17

Page 18: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

i. Megawati-Prabowo

Visi: "Gotong royong membangun kembali Indonesia raya yang

berdaulat, bermartabat, adil, dan makmur"

Misi:

o Menegakkan kedaulatan dan kepribadian bangsa yang bermartabat.

o Mewujudkan kesejahteraan sosial dengan memperkuat ekonomi kerakyatan.

o Menyelenggarakan pemerintahan yang tegas dan efektif.

ii. SBY-Boediono

Visi: "Terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan

berkeadilan"

Misi:

o Melanjutkan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera.

o Memperkuat pilar-pilar demokrasi.

o Memperkuat dimensi keadilan di semua bidang.

iii. JK-Wiranto

Visi: "Indonesia yang adil, mandiri, dan bermartabat"

Misi:

o Tercapainya ekonomi bangsa yang mandiri, berdaya saing, dan berkeadilan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

o Mewujudkan pemerintahan yang bersih, berwibawa, demokratis dengan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

o Mewujudkan kesejahteraan sosial, ketahanan budaya dan otonomi daerah yang sehat, efisien dan efektif untuk lebih memantapkan integrasi nasional yang lebih menjamin kebhinnekaan.

o Mewujudkan bangsa yang aman, tenteram dan damai dengan penegakan hukum dan hak asasi manusia.

o Mewujudkan Indonesia yang dihormati dan disegani oleh

bangsa-bangsa lain dalam bidang ekonomi dan politik.

Sementara itu dana untuk melaksanakan kampanye masing-masing calon juga telah melaporkan kepada KPU dengan perincian Saldo awal dana kampanye masing-masing pasangan calon peserta Pilpres 2009 adalah:

Megawati-Prabowo: Rp15,5 miliar+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

18

Page 19: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

SBY-Boediono: Rp20,075 miliar

JK-Wiranto: Rp10 miliar

Berikutnya, penerimaan dana kampanye masing-masing pasangan calon adalah:

Megawati-Prabowo: Rp257.600.050.000 per 5 Juli pukul 18.35 WIB

SBY-Boediono: Rp200.470.446.232 per 5 Juli pukul 11.30 WIB

JK-Wiranto: Rp83.327.864.390 per 5 Juli pukul 20.30 WIB

7. Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden

Debat calon presiden diselenggarakan sebanyak 3 kali, sedangkan debat calon wakil presiden diselenggarakan sebanyak 2 kali. Total alokasi waktu untuk setiap debat adalah 2 jam, dengan konten debat 90 menit yang terdiri dari pemaparan visi, misi, dan program calon selama 7 hingga 10 menit, pertanyaan oleh moderator dan jawaban calon selama 30 menit, pertanyaan oleh moderator dan jawaban calon serta tanggapan calon lain selama 30 menit, serta pernyataan penutup dari masing-masing calon selama 5 menit.

Setiap debat diselenggarakan oleh stasiun televisi nasional yang telah ditentukan oleh KPU. Berikut adalah rincian debat capres dan cawapres Pilpres 2009.

Bagan Debat Capres dan Cawapres 2009

Waktu Peserta Materi ModeratorStasiun TV

penyelenggara

Kamis, 18 Juni 2009

Capres

Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih serta Menegakkan Supremasi Hukum

Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina)

Trans Corp (Trans TV dan Trans7)

Selasa, 23 Juni 2009

Cawapres Pembangunan Jati Diri BangsaKomaruddin Hidayat (Rektor UIN Syarif Hidayatullah)

SCTV

Kamis, 25 Juni 2009

CapresMengentaskan Kemiskinan dan Pengangguran

Aviliani (Ekonom INDEF)

MetroTV

Selasa, 30 Juni 2009

CawapresMeningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia

Fahmi Idris (Ketua IDI)

tvOne

Kamis, 2 Juli 2009

CapresNKRI, Demokrasi, dan Otonomi Daerah

Pratikno (Dekan Fisipol UGM)

RCTI

8. Respon Capres Terhadap Isu-Isu Strategis

Isu-isu yang diangkat dalam debat capres adalah peristiwa

terkini yang sedang melanda negara. Respon mereka terhadap isu

tersebut merupakan acuan dari pemahaman mereka terhadap

masalah dan kemungkinan cara mereka mengatasinya jika nanti

rakyat benar-benar memberikan mandat kepada mereka.

ξ Isu ambalat

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

19

Page 20: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

1. Megawati-Prabowo menyatakan bahwa akan segera

membenahi anggaran pertahanan, agar kekuatan TNI disegani

di kawasan ASEAN seperti masa lalu.

2. SBY-Boediono berjanji untuk segera memulihkan anggaran

pertahanan agar pertahanan nasional ke depan lebih siap dan

tanggap menghadapi segala macam perubahan.

3. Sementara JK-Wiranto akan menambah anggaran pertahanan

dan kekuatan TNI lebih berdaya guna.

ξ Ekonomi Neoliberal

1. Megawati-Prabowo menyatakan bahwa haluan ekonomi yang

selama ini gagal memakmurkan rakyat Indonesia perlu diubah

ke ekonomi yang lebih pro rakyat tetapi tetap membuka

investasi asing.

2. Sedang SBY-Boediono berjanji untuk tidak sepenuhnya

menyerahkan perekonomian kepada pasar, intervensi

pemerintah diperlukan untuk mendukung perekonomian

dengan aturan yang jelas dan adil.

3. Sementara JK-Wiranto akan mengembalikan amanat

konstitusional yang menciptakan ekonomi yang bermartabat

dan mandiri serta memanfaatkan kemampuan sumber daya

alam dan sumber daya manusia Indonesia.

ξ Pejabat berbisnis

1. Sebut saja pemerintahan yang mana? Sebab dari pemerintah

Soeharto sampai Megawati roda pemerintahan disusun

berdasarkan GBHN. Sedang pada masa SBY hanya

berdasarkan janji politik yang dituangkan dalam rencana

pembangunan jangka menengah dan jangka panjang selama

lima tahun memerintah. Demikian kira-kira pernyataan

Megawati.

2. Sedang menurut SBY kerajaan dan gurita bisnis keluarga

pejabat di pemerintahan masa lalu membuat negara semakin

jatuh.

3. Lain lagi pendapat JK; mungkin disebabkan karena basic dia

yang adalah seorang pengusaha maka dia berpendapat

bahwa tanpa pengusaha siapa yang mempekerjakan orang?

Justru orang yang melarang keluarga pejabat untuk berbisnis

merupakan tindakan diskriminatif dan melanggar HAM sebab

setiap orang mempunyai hak dan kesempatan yang sama.+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

20

Page 21: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

ξ Jilbab

1. Megawati mengatakan bahwa demokrasi merupakan jalan

yang damai, jangan menyinggung ras dan agama. Abad 21

masih ngomong itu? Memalukan. Pakai jilbab, silahkan!

2. “Isu jilbab kita biarkan saja berjalan alamiah, masak kalau isu

itu muncul lantas kita ikut-ikutan pakai jilbab?” demikian kata

SBY.

3. Terakhir JK memaparkan bahwa dia tidak terpikir menjadikan

penggunaan jilab sebagai isu kampanye apalagi keinginan

untuk mempolitisasi agama.

Selama masa kampanye ini masing-masing calon telah

menyiapkan tim ekonomi yang mendampingi mereka dalam

menyikapi soal ekonomi yang menjadi agenda utama dari pertanyaan

calon pemilih. Mega-Pro menjadikan Hendrawan, Irwan Sugema, Sri

Adiningsih dan Endang Thahari sebagai pakar ekonominya. SBY-

Boediono menggandeng Raden Pardede, Chatib Basri dan Dawin

Zahedy Saleh. Sementara calon terkhir, JK-Win menjadikan Fahmi

Idris, Fuad Bawazir, Kwik Kian Gie, Sofyan Wanandi, Tadjudin Noer

said, Aviliani, Drajad Wibowo, Fadhil Hasan, Erani Yustika serta Ichsan

Modjo sebagai penjaga gawang rancangan ekonomi mereka.

9. Kampanye Hitam

Hal ini perlu diangkat karena penulis menganggap realita ini

penting sebagai salah satu fenomena bahwa masih adanya indikasi

black campaign, kampanye hitam di sela-sela bangunan egaliterian

yang dibawa oleh konsep demokrasi. Selanjutnya kenyataan ini akan

tetap menjadi catatan sejarah perjalanan demokratisasi yang terjadi

di negeri ini.

Peristiwa-peristiwa ini juga merupakan representasi tentang

kondisi kita, walaupun tentu tidak bisa menggambarkan keseluruhan

wajah dari segenap masyarakat ini, namun diakui atau tidak semua

yang tengah terjadi mengisyaratkan bahwa masih banyak diantara

kita yang menghalalkan segala cara untuk mencapai kekuasaan yang

kita inginkan. Pelajaran penting untuk selanjutnya kita hindari demi

tegaknya demokrasi dan sehatnya jiwa kemanusiaan kita.

Kampanye "Pilpres Satu Putaran Saja"

Sebagai bagian dari dukungan kepada SBY-Boediono,

Denny J.A., Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) +++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

21

Page 22: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

dan Lembaga Studi Demokrasi (LSD), mengumumkan memimpin

gerakan "Pilpres Satu Putaran Saja". Hal ini memicu protes dari

kedua pasangan calon pesaing yang selama ini mengharapkan

pilpres dapat berlangsung dalam dua putaran agar dapat

mengalahkan SBY-Boediono yang dalam berbagai hasil survei

hampir selalu memperoleh dukungan di atas 50%. Meresponnya,

JK menyatakan bahwa ia optimis JK-Wiranto juga punya peluang

untuk menang dalam satu putaran, sementara Prabowo

mengatakan bahwa pilpres satu putaran boleh saja dilakukan

asalkan dilaksanakan secara demokratis.

Din Syamsudin, Ketua Umum PP Muhammadiyah yang

secara terbuka menyatakan dukungannya kepada JK-Wiranto,

mengatakan bahwa ia kecewa pada tim kampanye capres

tertentu yang menyerukan pilpres satu putaran, apalagi ada salah

satu lembaga survei mendukung wacana tersebut. Ia juga

mewanti-wanti agar jangan sampai ada orang KPU yang ikut

menyuarakan hal tersebut, apalagi dengan alasan dana. Dalam

debat capres putaran terakhir pada tanggal 2 Juli 2009, JK

menanyakan kepada SBY mengenai keberadaan iklan-iklan

kampanye pilpres satu putaran yang dianggapnya sebagai tidak

demokratis.

SBY membalas dengan menyatakan bahwa iklan-iklan

pilpres satu putaran bukan merupakan iklan resmi yang

dikeluarkan oleh tim kampanyenya, sehingga JK pun kembali

mempertanyakan legalitas dari iklan-iklan kampanye tersebut.

Denny J.A. sendiri membenarkan bahwa iklan tersebut bukan

merupakan bagian dari iklan resmi tim kampanye SBY, tetapi ia

menolak untuk dikatakan sebagai iklan kampanye ilegal karena

menurutnya masih merupakan hak setiap warga negara untuk

menyatakan pendapatnya meskipun dilaksanakan pada saat

masa kampanye pilpres.

Sementara Syamsudin Haris, pengamat politik LIPI

berpendapat (dan demikian pula bila menurut Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pilpres) bahwa

Kampanye "Pilpres Satu Putaran Saja" akan menjadi kampanye

ilegal karena adanya pernyataan resmi dari SBY karena dalam

setiap material kampanye pilpres harus terlebih dahulu disetujui

oleh para kandidat karena adanya kepentingan mereka, sehingga

setiap material kampanye tanpa persetujuan kandidat dapat

disebut sebagai kampanye ilegal. Megawati sendiri mendukung

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

22

Page 23: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

pendapat tersebut dan menyayangkan sikap SBY yang tidak

segera menarik iklannya.

Isu agama isteri Boediono

Sebuah kampanye gelap atau kampanye hitam berawal

pada kampanye JK-Wiranto di Sumatera Utara (telah dibantah

oleh Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto sebagai bukan bagian

dari kampanyenya serta mengatakan berasal dari pihak

pendukung kandidat lain) beredar selebaran yang berisi fotokopi

wawancara dengan Presiden Ikhwanul Muslimin Indonesia (IMI)

Habib Husein Al Habsyi pada Tabloid Monitor dalam rangkaian

artikel antara lain Apa PKS Tidak Tahu Istri Boediono Katolik ?

Hal ini dibantah pula oleh pihak PKS dengan mengatakan

bahwa Boediono dan Herawati adalah murid ngaji dari salah satu

kader PKS yang kemudian malahan beredar secara luas di

masyarakat bahkan selebaran kampanye gelap ini menyebar

hampir sampai disemua pelosok Sumenep, Madura dan menurut

Ketua DPD PKS Kabupaten Sumenep, Moh Readi bahwa

"selebaran yang isinya mengkafirkan seseorang sangat tidak

dibenarkan dalam ajaran Islam. Sebab, yang mengkafirkan orang

berarti yang bersangkutan yang tergolong orang-orang kafir."

Dan Hal ini pun kemudian menjadi polemik antara Rizal

Mallarangeng, sebagai bagian dari Tim Kampanye Nasional SBY-

Boediono, dengan Jusuf Kalla.

Membuat KPU kembali meminta kepada para peserta

pemilu berikut para pendukungnya agar seharusnya kampanye

dimanfaatkan oleh pasangan para calon presiden dan wakil

presiden untuk menyampaikan visi, misi, dan program kerja

bukannya menjadi melakukan politisasi agama atau memecah

belah bangsa dengan masalah sara. Sehubung sering adanya isu-

isu yang melanda para istri pasangan para calon presiden dan

wakil presiden, ketua MPR Hidayat Nurwahid ikut mengatakan

"Kita Mau Pilih Capres-Cawapres atau Istrinya ?" Kemudian

ditambahkan bahwa "mengapa tidak sekalian anak capres-

cawapres saja yang dijadikan isu, kita jangan mengembangkan

isu (hanya, red) di lingkungan istri. Bagaimana kalau

dikembangkan (sampai, red) anak-anaknya, capres mana yang

anaknya berjilbab ? Jawabannya adalah tidak ada (yang berjilbab,

red)".

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

23

Page 24: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Pernyataan anggota tim kampanye SBY-Boediono yang

mengatakan bahwa etnis Arab tidak punya kontribusi apapun

terhadap perkonomian Indonesia. Reaksi yang timbul kemudian

adalah demonya para Habaib se Jabodetabek di depan markas

pemenangan SBY-Boediono. Orang tersebut adalah Ruhut

Sitompul.

Pada saat mendampingi Boediono dalam lawatan kampanyenya

ke Makasar, Andi Mallarangeng yang juga adalah putera daerah

setempat malah membuat pernyataan yang menyinggung

perasaan orang Makasar. “Belum saatnya putera Sulawesi

Selatan menjadi pemimpin negeri ini”. Begitu kira-kira pernyataan

Andi saat itu. Kontan saja tidak sampai 24 jam dari pernyataan

tersebut dilansir terjadi demo yang dilakukan ribuan massa

Sulawesi Selatan yang tidak terima atas pernyataan tersebut,

bahkan diantara mereka mengharamkan Mallarangeng

bersaudara menginjakkan kakinya ke Makasar.

Peristiwa ini mengundang reaksi dari forum rektor Sulawesi

Makasar yang mencoba menjembatani kedua belah pihak. Forum

ini bertindak sesuai dengan permintaan dari pemerintah dan KPU

agar forum rektor se-Indonesia ikut serta mengamankan pemilu

dan memberikan pembelajaran politik yang sehat kepada

masyarakat.

Sayang, masalah ini tidak menemukan jalan keluar dengan

bantahan Andi yang merasa dirinya tidak salah dalam berkata,

begitu juga masyarakat Makasar yang tidak surut mengajukan

tuntutan agar Andi meminta maaf. Masalah berakhir tanpa ending

yang jelas.

10. Fenomena Survey dan Hitung Cepat (Quick Count)

Sejak Pemilu Legislatif digelar, sebenarnya telah terjadi kontorversi perihal survey yang dilakukan banyak pihak. Survei yang pada umumnya dipergunakan untuk keperluan penelitian dalam kampanye pilpres 2009 mendapat tuduhan digunakan sebagai alat kampanye agar terjadi pilpres satu putaran bahkan pada tanggal 11 Juni 2009 anggota KPU I Gusti Putu Artha mengatakan bahwa "Ruang publik kacau, terjadi informasi yang beda luar biasa" (KPU Sayangkan Kekisruhan Hasil Survei) dan Johan O Silalahi mengatakan bahwa "Kalau Pilpres berlangsung satu putaran saya berani menutup lembaga saya. Tapi kalau nanti Pilpresnya dua putaran mereka juga (LSI) harus berani menutup lembaga mereka"

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

24

Page 25: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Survei dan hitung cepat dilakukan oleh lembaga survei yang terdaftar ataupun tidak terdaftar di KPU. Lembaga survei yang terdaftar di KPU yaitu Lembaga Survei Indonesia, Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Jaringan Suara Indonesia, Cirus Surveyors Group, Pusat Studi Nusantara, Lingkaran Survei Indonesia, Jaringan Isu Publik (JIP), Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP), LP3ES, dan Lembaga Survei Nasional (LSN).

o Survey

Survei dilakukan untuk mengetahui preferensi publik terhadap (bakal) (pasangan) calon presiden. Berikut adalah sejumlah hasil survei yang dilakukan sebelum hari pemungutan suara Pilpres 2009.

Daftar Lembaga Survey, Metode dan Perkiraan Hasil

Penyelenggara dan metode Waktu Hasil

Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan StrategisMetode: Survei kuantitatifSampel: 2.600Batas kesalahan: Tidak disebutkan

2 - 4 Juli 2009SBY-Boediono 51,95%, Megawati-Prabowo 22,25%, JK-Wiranto 18,27%

Strategic IndonesiaMetode: Survei kuantitatifSampel: 18.439Batas kesalahan: Tidak disebutkan

1 - 3 Juli 2009SBY-Boediono 46,86%, JK-Wiranto 32,46%, Megawati-Prabowo 20,34%

Lembaga Survei IndonesiaMetode: Survei kuantitatifSampel: 3.100Batas kesalahan: Tidak disebutkan

30 Juni - 2 Juli 2009SBY-Boediono 63%, Megawati-Prabowo 21%, JK-Wiranto 11%, belum tahu 5%

Lembaga Survei IndonesiaMetode: Survei kuantitatifSampel: 2.000 (Multistep random sampling)Batas kesalahan: 2,8%

15 - 20 Juni 2009SBY-Boediono 67%, Megawati-Prabowo 16%, JK-Wiranto 9%, belum tahu 8%

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

25

Page 26: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Pusat Kajian Strategi Pembangunan Sosial Politik FISIP UIMetode: Survei kuantitatifSampel: 2.000Batas kesalahan: 5%

1 - 5 Juni 2009

SBY-Boediono 37,05%,Megawati-Prabowo 31,50%, JK-Wiranto 26,60%

Lembaga Survei IndonesiaMetode: Survei kuantitatifSampel: 2.999Batas kesalahan: 1,8%

15 - 29 Mei 2009

SBY-Boediono 70%, Megawati-Prabowo 18%, JK-Wiranto 7%, belum tahu 5%

Lembaga Survei NasionalMetode: Survei kuantitatifSampel: 1.230Batas kesalahan: 2,8%

15 - 21 Mei 2009

SBY-Boediono 67,1%, Megawati-Prabowo 11,8%, JK-Wiranto 6,7%, belum tahu 13%, tidak memilih 1,6%

Pusat Kajian Strategi Pembangunan Sosial Politik FISIP UIMetode: Survei kualitatif dengan wawancara secara mendalamSampel: 100 orang tokoh masyarakatBatas kesalahan: Tidak ada

27 April - 2 Mei 2009

Prabowo: 32 orang, SBY: 30 orang, Megawati: 16 orang, JK: 14 orang

Lembaga Survei IndonesiaMetode: Survei kuantitatifSampel: 2.014Batas kesalahan: Tidak disebutkan

27 April - 3 Mei 2009

Alternatif 1 (2 pasangan): SBY-Boediono 72,5%, Megawati-Prabowo 21,5%Alternatif 2 (3 pasangan): SBY-Boediono 70%, Megawati-Prabowo 21%, JK-Endriartono Sutarto 3%, belum tahu 6%

Lembaga Riset InformasiMetode: Survei kuantitatifSampel: 2.066Batas kesalahan: 2,2%

3 - 7 Mei 2009

Alternatif 1: SBY-Hidayat Nur Wahid 36,2%, JK-Wiranto 27,6%, Megawati-Prabowo 19,1%Alternatif 2: SBY-Boediono 32,1%, JK-Wiranto 27,3%, Megawati-Prabowo 20,2%, belum tahu 20,4%

Lembaga Survei NasionalMetode: Survei kuantitatifSampel: 1.225Batas kesalahan: 2,8%

2 - 14 Mei 2008

Megawati 16,7%, SBY 16,4%, JK 9,2%, belum tahu 31,3%

Lembaga Survei Indonesia Metode: Survei kuantitatifSampel: 1.200Batas kesalahan: Tidak disebutkan

Januari 2008SBY 34%, Megawati 24,2%, Hamengkubuwono X 6,6%, Abdurrahman Wahid 4,4%, Wiranto 4,1%, Amien Rais 3%, JK 1,9%.

Indo BarometerMetode: Survei kuantitatifSampel: 1.200Batas kesalahan: Tidak disebutkan

Desember 2007

SBY 49,5%, JK 21,7%, Hamengkubuwono X 14,7%

Pusat Studi Demokrasi dan Hak Asasi ManusiaMetode: Survei kuantitatifSampel: 3.527Batas kesalahan: Tidak disebutkan

November 2007

Hamengkubuwono X 17,1%, Hidayat Nur Wahid 11,7%, Sutrisno Bachir 8,7%, Yusril Ihza Mahendra 8,6%, Anas Urbaningrum 3,9%

o Hitung Cepat (Quick Count)

Hitung cepat dilakukan untuk mengetahui hasil Pilpres

2009 secara cepat. Hasilnya diketahui hanya beberapa jam

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

26

Page 27: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

setelah berakhirnya waktu pemungutan suara. Berikut adalah

hasil hitung cepat pemungutan suara Pilpres 2009 yang dilakukan

oleh beberapa lembaga, dimana seluruhnya menghasilkan SBY-

Boediono sebagai pemenang dengan persentase suara sekitar

60%.

Sistem pesan singkat (SMS) yang akan digunakan KPU

dalam tabulasi nasional, pada Pilpres 8 Juli mendatang, dinilai

akan lebih cepat ketimbang sistem Intelligent Character

Recognition (ICR).

“Saya belum tahu pasti. Tapi kalau menurut pengalaman,

IFFES lebih cepat. ICR memang cepat, tapi penggiriman dengan 

alat itu bermasalah,” ujar anggota KPU Abdul Aziz di kantornya

Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (03/06/2009).

Namun kenyataannya Komisi Pemilihan Umum (KPU) gagal

mengelola Tabulasi Nasional untuk Pemilu Presiden 2009. Target

merekapitulasi suara dari 104 ribu Tempat Pemungutan Suara

(TPS) atau 20 persen dari 451 ribu TPS di seluruh provinsi

Indonesia dengan sistem SMS tidak tercapai.

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),

Ikrar Nusa Bhakti, mempertanyakan bagaimana bisa data

strategis seputar proses dan hasil pemilihan umum presiden

(Pilpres) 2009 kemarin bisa sepenuhnya dikuasai dan dikelola

oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing macam IFES.

Namun begitu, Ikrar mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU),

sebagai pihak yang seharusnya memiliki otoritas

menyelenggarakan pilpres, untuk segera membuka kontrak kerja

mereka dengan IFES sebenarnya.

Badan Pengawas Pemilu telah mengirimkan undangan

kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan provider

telepon Telkomsel untuk dimintai keterangan perihal kerjasama

Komisi Pemilihan Umum dan International Foundation of Electoral

System (IFES) dalam proses penghitungan suara Pemilihan

Presiden.

Berikut adalah hasil quick count dari beberapa lembaga survey

Pasangan calon

Lembaga Survei Indonesia

Lingkaran Survei

Indonesia LP3ES  Puskaptis Cirus LRI MetroTV

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

27

Page 28: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Megawati-Prabowo

26,56% 27,36% 27,40% 28,16% 27,49% 27,02% 26,32%

SBY-Boediono 60,85% 60,15% 60,28% 57,95% 60,20% 61,11% 58,51%

JK-Wiranto 12,59% 12,49% 12,32% 13,89% 12,31% 11,87% 15,18%

11. Kisruh DPT

Mungkinkah ada pemilu ulang? Tiba-tiba pertanyaan ini

menyeruak akhir-akhir ini di tengah publik seiring dengan semakin

banyaknya muncul penyimpangan dan kecurangan dalam

penyelenggaraan pemilu legislatif 2009 yang lalu. Munculnya

pertanyaan yang menyoal keabsahan pemilu 2009 dan menuntut

pemilu ulang  muncul secara pelan, tidak tiba-tiba. Tuntutan itu

menjadi kalimat akumulasi kekecewaan publik yang sesungguhnya

tidak menduga bahwa ketidakberesan pelaksanaan pemilu tidak

seakut saat ini. Bahkan kalimat yang paling sering muncul adalah;

Inilah pemilu yang terburuk sepanjang pelaksanaan pemilu pasca

reformasi.

Di antara penyimpangan dan kecurangan pemilu yang memicu

delegitimasi pemilu 2009 adalah persoalan Daftar Pemilih Tetap

(DPT). Memang ada persoalan logistik, kesalahan pencontrengan,

tertukarnya kertas suara dll. Namun persoalan DPT menjadi isu

dominan  akibat ketidakberesan KPU dan Pemerintah menyiapkan

data pemilih sehingga jutaan warga yang kehilangan hak

konstitusionalnya, yakni tidak bisa memilih. Sejak awal penulis sudah

memprediksi ihwal DPT akan menjadi persoalan krusial pemilu 2009.

(lihat;Pilkada; Pemilu Kacau Data. Selanjutnya DPT Bom Waktu Pemilu

2009. ). Tulisan-tulisan itu setidaknya memberi peringatan dini atas

persoalan DPT yang ternyata terjadi pada pemilu 2009 ini. Di banding

dengan kasus pada pilkada,  gejolak DPT pada pemilu 2009 lebih

besar karena beberapa faktor;

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

28

Page 29: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Pertama, dari sudut pandang akses isu, gejala ketidakberesan

KPU dan Pemerintah dalam menyiapkan data pemilih terkontrol atau

terkondisikan oleh public, khususnya media. Sejak tanggal 5 April

2008, yakni ketika Depdagri menyerahkan Data Penduduk Potesial

Pemilih Pemilu (DP4) kepada KPU, public dan media sudah

memperingatkan bahwa DP4 Depdagri harus akurat dan up to date

karena menyangkut akurasi DPS serta DPT. Namun ketika itu,

Mendagri begitu percaya diri yaknin bahwa DP4 versi Depdagri adalah

akurat dan tidak bermasalah. Meskipun pada hari berikutnya dan hari

ini kita menyaksikan bahwa karena DP4 Depdagri inilah yang menjadi

awal musabab kisruh DPT. Kontrol dan perhatian publik soal daftar

pemilih ini semakin terkonsentrasi setelah muncul kasus DPT pilkada

Jawa Timur. Bahkan 2 pekan jelang hari H pencontrengan, isu DPT

sudah menjadi focus media, publik bahkan partai politik. Sehingga

ketika ketidakberesan DPT benar-benar terjadi, maka focus public

kemudian bermuara pada delegitimasi pemilu. Konteks ini berbeda

dengan kasus pendataan pemilih pada pilkada yang mana proses

penyerahan DP4 sampai dengan pemutakhiran DP4 tidak terkaskses

secara luas. Biasanya isu DPT hanya muncul ketika hari H saja.

Kedua, besarnya perhatian terhadap kasus DPT ini karena

adanya kesalahan pendataan yang akhirnya memakan korban

puluhan juta warga yang akhirnya tidak bisa mencoblos. Karena skala

pemilu yang cukup besar, maka korban  ketidakuratan DPT pun

mencapai angka jutaan calon pemilih. Banyaknya warga yang tidak

memilih inilah yang kemudian menjadi bola liar yang menggelinding

yang seolah mereduksi kemenangan partai yang sudah merasa

menang. Bahkan hilangnya hak memilih akibat kesalahan DPT

dianggap oleh Komnas HAM sebagai pelanggaran HAM. Beberapa

pihak pun akhirnya menggugat KPU lewat mekanisme hukum formil.

Hal ini yang membedakan dengan kasus DPT pada pilkada yang tidak

banyak “menelan” korban dan belum pernah ada kasus DPT yang

akhirnya berujung pada mekanisme hukum di pengadilan.

Ketiga, dari segi “mekanisme” kecarutmarutan DPT, kesalahan

KPU dan Pemerintah tidak dapat dapat terhindari adanya kesan

Pembiaran atas kasus DPT ini. Setidaknya ada 2 indikator kesan

Pembiaran pemerintah dan KPU dalam menyiapkan daftar pemilih.

Pertama, sebelum tanggal 5 April 2008 (Batas penyerahan DP4 ke

KPU), Depdagri lewat Dinas Kependudukan tidak memaksimalkan

penyisiran atau up date pemilih di daerah, khususnya daerah yang

baru selesai menyelenggarakan pilkada. Dengan tidak up to date nya

data depdagri versi tanggal 5 April 2008, maka ketika hari H +++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

29

Page 30: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

pencontrengan tanggal 9 April, komentar warga yang tidak terdaftar

di DPT nyaris sama; “ Dulu saya terdaftar dan bisa mencoblos di

Pilkada, kenapa pemilu tidak terdaftar?. Jawabannya karena sejak

awal di DP4 Depdagri mereka memang tidak terdaftar. Kedua, setali

tiga uang kinerja Depdagri, maka kinerja KPU/KPUD yang

memutakhirkan DP4 menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS) dan

Daftar Pemilih Tetap (DPT) juga sama amburadulnya. Karena model

pemutakhiran data pemilih saat ini menganut asas stelsel pasif, maka

kunci awalnya adalah Sosialisasi dari KPU. Tidak mungkin

mengharapkan warga datang mengecek statusnya ketika tahapan

pengecekan mereka tidak ketahui. Ketika warga dikonfirmasi apakah

sudah mengecek status-nya di DPT, lagi-lagi jawabannya nyaris sama;

“Memang sudah diumumkan dan dimana? Pengecekannya harus

kapan?? Dll. Yang paling rawan dan memicu kekisruhan dalam

pemutakhiran adalah; kemampuan tekhnis aparat KPUD dalam

menggunakan system program pemutakhiran data di computer dan

perbedaan persepsi soal status kependudukan; misalnya istilah

pindah penduduk atau pindah domisili. Kedua hal inilah yang

melahirkan data yang aneh, misalnya 1 desa data yang pemilih

semuanya terdiri dari laki-laki dst. Pembiaran yang paling nyata oleh

KPU dan pemerintah adalah ketika adanya laporan soal

ketidakberesan DPT sebulan sebelum hari H, namun KPU dengan

percaya diri mengatakan tidak ada masalah soal DPT. Bahkan

Mendagri sepertinya ingin cuci tangan dengan menyebut bahwa soal

DPT adalah domain KPU. Entah disadari atau tidak oleh Mendagri

bahwa sesungguhnya depdagri lah yang menanam saham

ketidakberesan DPT ini.

Keempat, faktor lain yang membedakan kasus DPT Pileg

dengan Pilkada adalah dari segi kemampuan, kapasitas dan

Independensi penyelenggara pemilu. Harus diakui bahwa kemampuan

KPU era pemilu 2004 lebih berkualitas dibanding dengan KPU versi

2009 saat ini. Bahkan jajaran KPUD versi 2004 lebih berpengalaman

dan independent dibanding dengan KPUD versi 2009 saat ini.

Keterbatasan pengalaman KPUD dalam mengelola data pemilih

diperparah oleh mepetnya waktu yang dimiliki akibat dari

keterlambatan pembentukan KPUD di daerah. Sementara soal DPT

dalam pelaksanaan pilkada umumnya masih ditangani oleh KPUD

yang lahir dari era kepemimpinan KPU versi 2004 yang punya

pengalaman menangani DPT pada pemilu 2004. Dalam soal

penyelenggara, maka faktor yang paling menyumbang kekacauan

DPT adalah ketidaknetralan KPU beserta aparatnya. Modus tidak

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

30

Page 31: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

netralnya KPU dalam soal daftar pemilih adalah; Tidak maksimalnya

pemutakhiran data pemilih di wilayah yang menjadi rival kepentingan

politik yang dibela oleh KPU, Penggelembungan data pemilih di

wilayah potensial parpol tertentu. Mencermati kasus DPT pileg 2009

yang menunjukkan meratanya perosalan DPT semakin menunjukkan

adanya ketidaknetralan KPU. Modus lain adalah,  menghentikan atau

setidaknya menunda proses distribusi undangan memilih. Kasus tidak

terdistribusikannya Undangan memilih adalah dipengaruhi oleh faktor

tekhnis dan non tekhnis. Soal mepetnya waktu dan kendala geografis

sedangkan kendala non tekhnis adalah memihaknya distributor (baca;

aparat KPU) terhadap kepentingan politik tertentu. Sepertinya faktor

non tekhnis inilah yang dominant muncul pada pelaksanaan pileg

2009 yang lalu. Potensi ketidaknetralan penyelenggara sangat besar

terjadi mengingat model kompetisi pemilu saat ini sangat terbuka dan

cair dengan mekanisme yang berbasis caleg bukan partai. Artinya

setiap individu dan kelompok begitu mudah membangun relasi

pragmatis dengan para peserta pemilu yang berbasis caleg, termasuk

penyelenggara pemilu.

Kelima, kasus DPT menjadi bola liar karena sejak awal, hulu

data yang bernama DP4 tidak disiapkan secara baik oleh Depdagri.

Idealnya, materi DP4 sudah menggambarkan 90% data pemilih,

sehingga hanya butuh 10% untuk dimutakhirkan oleh KPU. Saat ini,

karena masih terbatasnya data di DP4, maka KPUD harus bekerja

keras. Artinya distribusi kekuasaan untuk menemukan data pemilih

yang mutakhir semakin lebar ke daerah. Kalau dengan akurasi DP4

yang cukup bagus, pemutakhirkan masih terkontrol dari pusat. Tapi

dengan basis DP4 yang lemah, maka banyak pihak-pihak di daerah

yang ikut “bermain” dalam mengelola data pemilih. Termasuk di

dalamnya, partai politik, KPU, Caleg. Sekali lagi data pemilih di daerah

semakin liar seiring adanya pelaksanaan pilkada yang tentunya

memiliki data pemilih mutakhir.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

31

Page 32: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

            Menurut Irvan Mawardi (JPPR), diganti tidaknya KPU menuju

pilpres tidak memiliki pengaruh signifikan apabila konsep pendataan

pemilih belum memiliki arah yang jelas. Mengingat terbatasnya

waktu, maka beberapa tawaran untuk perbaikan data pemilih untuk

pilpres yang akan datang adalah;

            Pertama, KPU segera mensosialisasikan secara intensif

adanya kesempatan bagi warga yang tidak terdaftar DPT pada pileg

untuk menjadi pemilih pada pilpres. Sosialisasi intensif yang dimaksud

adalah kuantitas informasi yang tinggi dan materi informasi yang

lengkap detail tentang mekanisme mendaftar . Prinsipnya KPU harus

menjemput bola atau mengambil inisiatif menyelematkan hak-hak

warga yang tidak bisa memilih pada pileg.

            Kedua, untuk mengantipasi masih adanya warga yang tidak

terdaftar sebagai pemilh di DPT, maka KPU harus mengeluarkan Surat

Edaran atau kebijakan yang pada intinya memberi rekomendasi

kepada KPUD untuk mengambil langkah-langkah strategis serta solutif

apabila terjadi kondisi yang memang harus dilakukan untuk

menyelamatkan hak warga sebagai pemilih. Hal ini untuk

mengantisipasi apabila karena tidak maksimalnya kerja KPU sebelum

mendaftar dan ternyata masih ada juga yang belum terdaftar, maka

KPUD diberi kebijaksanaan untuk mengambil langkah strategis.

            Ketiga, KPU seharusnya menghapus atau meniadakan Surat

Panggilan untuk memilih. Penghapusan ini untuk mengantisipasi

ketidakmaksimalan distribusi Undangan tersebut. Daripada tidak

terdistribusi secara baik, maka lebih baik dihapus saja. Solusi

gantinya adalah, pemilih cukup membawa tanda pengenal ke TPS,

baik KTP, SIM, Pasport dll. Namun yang pasti dan tetap menjadi basis

data acuan adalah Daftar Pemilih Tetap. Artinya, selama warga

terdaftar di DPT, maka warga ketika datang ke TPS cukup membawa

identitas diri.

            Keempat, dalam situasi yang sangat krusial, seperti yang

diminta oleh oleh beberapa kalangan maka, penggunaan KTP untuk

memilih mungkin menjadi alternatif terakhir. Penggunaan KTP dalam

hal ini adalah seorang warga yang secara jelas adalah berdomisili di

suatu daerah dan memiliki KTP asli, namun tetap saja tidak tercantum

dalam DPT, maka yang bersangkutan boleh memilih dengan

menggunakan KTP.

            Sesungguhnya, idealnya adalah pemilih dalam menggunakan

hak pilihnya cukup menggunakan KPT saja. Namun hemat saya, untuk

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

32

Page 33: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

saat ini belum tepat menggunakan KTP dalam memilih mengingat,

Depdagri belum berhasil melaksanakan mandat Undang-undang Ni 23

tahun 2006 tentang administrasi Kependudukan. Undang-undang ini

meinstruksikan kepada pemerintah untuk mewujudkan sistem KTP

Nasional yang tidak lagi memungkin warga memiliki KPT lebih dari

satu.  Pasal 63 ayat 3 menyebut; KTP sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan ayat (2) berlaku secara nasional. Kemudian

ayat pasal 63 ayat 6 berbunyi; (6) Penduduk sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) hanya diperbolehkan

memiliki 1 (satu) KTP. Artinya apabila Depdagri melaksanakan

mandat undang-undang ini, dipastikan pendataan pemilih tidak

serumit sekarang, karena dengan KTP seseorang sudah bisa memilih.

Sebab tidak ada lagi kekhawatiran adanya KTP ganda. Semoga pemilu

2014 semua warga Indonesia sudah bisa memilih dengan cukup

memiliki KTP saja.

12. Menyikapi Kecurangan Pemilu

Pengamat Hukum Tata Negara Indonesia Legal Roundtable,

Irmanputra sidin, mengatakan berbagai temuan yang ada dalam

pemilu 2009 kemungkinan besar tidak signifikan dengan hasil pilpres.

“Toh masyarakat sudah membuktikan secara rasional memilih capres-

cawapres dan pemilu berjalan lancar, aman serta tertib. Kalaupun ada

temuan kecurangan tidak signifikan,” katanya, Jum’at 17 Juli 2009

sebagaimana dilansir oleh Tvone.

Diakui Dosen Universitas Indonesia Esa Unggul ini, untuk

membangun sebuah demokrasi yang utuh dan bulat, apalagi pemilu

presiden 2009 secara langsung memang sangat tidak mungkin. “Di

dunia manapun, memang tidak mungkin membangun demokrasi

secara utuh tanpa kekurangan.” Tambahnya.

Yang jelas, lanjut Irman, kekurangan dan kelemahan pemilu

presiden 2009 itu pasti ada. Hanya saja, katanya, selama kekurangan-

kekurangan itu tidak signifikan dan tidak mempengaruhi kemenangan

satu pasangan capres. Maka dianggap selesai dengan sendirinya.

“Lho, kalau memang memiliki bukti-bukti adanya kecurangan, lebih

baik disampaikan bukti-bukti itu ke Mahkamah Konstitusi,”

ungkapnya.

Sebaiknya, terang Irman lagi, lawan politik yang kalah dalam

pilpres tidak bermain dalam pembentukan opini di media massa.

Tinggal diajukan saja ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Ajukan saja

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

33

Page 34: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

kecurangan itu ke MK dan jangan bermain opini di media massa,”

paparnya.

Lebih jauh Irman memberi contoh kejadian pemilu presiden

2004, dimana pasangan capres Wiranto-Sholahudin menggugat

pasangan Mega-Hasyim ke Mahkamah Konstitusi. “MK memang

menemukan adanya keurangan, namun kecurangan itu tidak

signifikan, maka tidak berpengaruh,” jelasnya. Padahal saat itu selisih

suara antara Megawati dan wiranto hanya sebesar 5 juta suara, itu

saja tidak dikabulkan MK. Apalagi sekarang jeda suaranya sudah

sangat jauh.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

34

Page 35: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

IV. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Akhirnya kita lampaui bersama beberapa tahapan pemilu, proses panjang

dan sangat melelahkan. Kini tinggal menunggu sebentar lagi pengumuman resmi

dari KPU setelah ada keputusan dari Mahkamah Konstitusi. Dari data yang telah

kita baca tadi terlihat betapa besar biaya yang kita keluarkan untuk menegakkan

demokrasi. Biaya tersebut bukan hanya materi tapi juga biaya sosial. Anggaran

yang begitu besar dengan masih tersisanya carut marut di sana-sini membuat

masyarakat lapis bawah tercengang dan bergumam, apa untungnya bagi kita ?

Sebagaimana telah dipaparkan oleh beberapa pakar memang ada korelasi

positif antara demokratisasi dan kesejahteraan, namun rasanya masih jauh

panggang dari api. Biaya yang dikeluarkan partai politik dan pihak-pihak swasta

yang mendanai, biaya yang dikeluarkan dari kocek pribadi para capres dan

cawapres tentu mau tidak mau harus “menghasilkan” atau dalam istilah

dagangnya cari untung. Itu semua wajar, hari gini berkorban sia-sia? Itu telah

menjadi analisa umum dari rakyat kita. Kita telah gembar-gembor untuk

menghindari money politic tapi realita di lapangan masih banyak berseliweran

uang-uang panas, bahkan sampai ada istilah serangan fajar.

Memang sebagian dari negative list tersebut dapat dimeja hijaukan namun

tidak sedikit yang menguap begitu saja dan kemudian menyeruak di tengah-

tengah masyarakat menebarkan bau tidak sedap akan makna demokrasi itu

sendiri. Demokrasi itu suara terbanyak dari rakyat, sedang suara rakyat itu bisa

di beli dengan uang, dengan bantuan lansung, dengan pencitraan diri lewat

media massa dan bahkan gerakan penanganan korupsi yang belum tuntas ini

juga tak ubahnya sebuah sinetron yang turut mendongkrak nama kandidat.

Akhirnya yang dipahami kalangan bawah adalah hanya mereka yang mampu

secara finansial saja yang akan memenangkan pertarungan dalam pentas

demokrasi dan itu berarti kaum kapitalis.

Seorang tokoh seperti Pitut Soeharto yang juga adalah veteran 45,

mengkritik tajam diberlakukannya sistem banyak partai dengan konsep

pemilihan langsung ini, menurut dia keadaan ini tak ubahnya apa yang terjadi

pada tahun 1955 lalu. Dengan lantang dia menyerukan kepada kita untuk

kembali kepada UUD 1945 yang asli dan menentang amandemen terhadapnya.

Shaleh Khalid, mantan Ketua PB HMI yang juga mantan anggota DPR

periode 1992-1999 juga mengajak kita untuk membangun negara kesatuan

bangsa dengan semangat proklamasi, kejujuran, keterbukaan dan keadilan.

Pernyataan ini juga diamini oleh Gus Dur dan juga Mantan KSAL Slamet

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

35

Page 36: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Soebijanto serta seorang mantan anggota dewan periode 1992-2004 lainnya,

Amin Aryoso.

Bagi sebagian kalangan Ummat Islam, terutama mereka yang masih teguh

perpendirian untuk menegakkan khilafah, demokrasi tentu bukanlah nilai akhir.

Sebab walaupun demokrasi memang pada tataran tertentu telah sanggup

mewakili sebagian dari apa yang diamanatkan konsep khilafah, tapi masih

adanya kapitalisme yang membonceng demokrasi itu tetap mencederai semua

warga negara.

Dengan tetap berharap esok akan lebih baik lagi dengan mengambil

pelajaran dari kesalahan pada hari ini, kita harus yakin pada pilihan kita untuk

menegakkan konsep-konsep demokrasi itu sebenar-benarnya. Demokrasi yang

egaliter, adil tidak kapitalis, jujur dan mampu menghasilkan output yang solutif

terhadap permasalahan bangsa, bukan demokrasi yang malah menjerumuskan

bangsa ini kedalam jurang kesengsaraan yang makin dalam.

B. SARAN

Pada saat debat calon presiden terakhir yang digelar KPU dan disiarkan

langsung oleh hampir semua Televisi swasta tanah air, Pratikno, Dekan FISIP

UGM, selaku moderator bertanya kepada masing-masing calon tentang apa yang

akan mereka lakukan jika tidak terpilih menjadi presiden. Pernyataan Megawati

jelas akan terus berjuang untuk rakyat, tanpa memberikan perincian lebih lanjut

mengenai apa yang dimaksud dengan berjuang tersebut. Sedang SBY

menyatakan dengan berbesar hati akan memberikan ucapan selamat kepada

pemenang dan mengajak para pendukungnya untuk memberikan dukungannya

kepada pemerintah yang sah tersebut. Yang terakhir dan yang paling menarik

menurut hemat penulis adalah ungkapan JK, calon presiden dengan nomor urut 3

ini dengan segala kepercayaan dirinya bilang bahwa pemenangnya tentu adalah

yang terbaik diantara mereka, dan untuk itu ada kemungkinan dirinyalah yang

terbaik itu. Namun, andaikan keadaan berkata lain, maka Jusuf Kalla akan pulang

ke kampung halamannya, meneruskan bisnis, menghidupkan masjid serta

membangun lembaga-lembaga pendidikan.

Yang penting kita cermati adalah, realita bahwa dalam lubuk hati kita yang

paling dalam ternyata masih susah untuk menerima kekalahan. Kita tidak harus

belajar untuk kelah memang, kita hanya perlu menerima kenyataan bahwa ada

yang lebih baik, lebih hebat, dan lebih unggul dari kita. Sekali lagi kita tidak

kalah, tapi hanya pesaing kita rupanya lebih unggul dari kita, itu saja. Kesadaran

semacam itu tidak akan muncul begitu saja dalam kancah perlombaan apapun.

Tapi kebesaran jiwa itu harus dibangun dengan keras, kita meski mampu

menahan kobaran jiwa yang sangat membakar, tapi semua itu harus kita lampaui

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

36

Page 37: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

sebagai upaya menyehatkan psikis, rohani kita. Seberat apapun harus kita

lakukan, dikarenakan jika tidak kita berlatih maka kekecewaan itu akan terus

membayangi selama hidup kita dan akan menggerogoti semua karunia Tuhan,

hingga kenikmatan yang berlimpahpun rasanya hambar dan takkan tersyukuri.

Menjadi presiden, wakil presiden dan anggota dewan tujuan sebenarnya

adalah berjuang untuk rakyat, kalau ada tujuan-tujuan lain sebaiknya tidak kita

bahas di sini, amanat rakyat itu tidak ringan. Allah SWT pernah menyindir bahwa

kita ini Dloluuman Jahuula, sangat aniaya dan teramat bodoh, sebab amanat

yang tujuh langit dan bumi serta makhluk Tuhan yang lebih hebat dari kita saja

enggan dan tidak mampu membawanya, kita malah berebut memiliki, betapa

memang bodoh kita ini. Amanat tidak hanya harus kita pertanggung jawabkan

kepada yang memberikan mandat, tapi lebih dari itu amanat akan dipertanggung

jawabkan di hadapan Sang Kholik, belum lagi mengemban amanat berarti harus

merelakan hampir semua waktunya untuk menjalankan mandat itu sebaik-

baiknya dan seadil-adilnya. Hilang sudah waktu yang mestinya dapat kita

manfaatkan untuk membenahi diri, memperkaya hati dan menajamkan pisau

pengetahuan serta mengasah kepekaan rasa. Sirna pula saat yang begitu

berharga untuk berasyik mesra dengan Sang Kekasih, memuji dan mengingat

nama-Nya, kita terlampau berat memikul amanat.

Kembali kepada apa yang kita sebut perjuangan, membela kepentingan

rakyat. Tidak harus seseorang itu menjadi pemimpin, public figure baru sebuah

perjuangan dapat dilakukan, tidak. Darimanapun sebenarnya kita dapat

membela kepentingan rakyat. Tidak harus dari jalur birokrasi pemerintahan. Janji-

janji manis semasa kampanye dulu, kontrak-kontrak politik dengan kaum jelata

bisa diwujudkan walau memang tidak segampang ketika kita berkuasa. Sebut

saja salah satunya dengan memberikan modal kepada anak-anak muda yang

putus sekolah, lepas dari sekolah menengah atas, alumni pondok pesantren dan

mereka yang masih pengangguran untuk kemudian dapat dimanfaatkan

berwirausaha. Ide ini cukup cemerlang dan tidak butuh sentuhan birokratik,

tinggal kemauan untuk menjalankannya dengan baik, kalau perlu menggandeng

pihak lain yang juga punya kepedulian yang sama.

Kita bisa lihat apa yang telah dilakukan oleh Mohammad Yunus dari

Banglades dengan Bank Gramen nya, yang menjadikan dia peraih nobel. Terbukti

bahwa memberi bantuan itu tidak lantas membuat sang pemberi menjadi

berkurang dan bertambah miskin. Namun sebaliknya, dari dana yang

digulirankan itu justru memperkaya lingkungan, perekonomian berjalan,

perputaran uang berlangsung sampai pada tataran bawah dan pendapatan

meningkat. Konsep social enterpreunership ternyata ampuh mengentaskan

kemiskinan dengan signifikan. Dan itu dilakukan M. Yunus diluar jalur birokrasi.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

37

Page 38: Isi Makalah

Makalah :Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden Secara LangsungAgama Islam Pati Sebuah Hajatan Besar Demokrasi

Selain itu sebagaian dari para capres dan cawapres yang adalah

pengusaha juga bisa memanfaatkan jalur usahanya ini untuk meningkatkan

kepedulian mereka terhadap sesama. Corporate Social Responsibility (CSR) bisa

mereka tingkatkan dengan menekan biaya pencitraan produk lewat iklan media

yang glamour, namun bisa dialihkan dengan memberikan santunan, memberikan

jaminan pendidikan dan kalau perlu memberikan suntikan modal dan pelatihan-

pelatihan usaha mandiri.

Banyak acara relity show di televisi yang bertujuan membangun

kepedulian terhadap sesama, ini fakta yang baik untuk kita tingkatkan. Dan

sebagai seorang muslim, kita tentu tahu bahwa pada kadar tertentu ada hak

orang miskin dalam harta kita, tapi sampai saat ini kita sulit untuk memberikan

zakatnya, kita terlampau pelit untuk bersodakoh apalagi infak. Kita lebih enjoy

kalau harta kita berlebih mending naik haji saja, walaupun sudah lebih dari satu

kali melakukannya. Entahlah apa yang sebenarnya kita yakini dari amal yang

tidak dianjurkan Nabi ini.

Atau mungkin karena dengan predikat haji itu kemudian kita punya tempat

yang lebih tinggi dalam strata sosial masyarakat kita? kalau benar begitu tentu

kita telah jauh menyelewengkan ajaran Islam, sebab dalam Agama Allah ini tidak

ada derajat yang lebih tinggi dari yang lain kecuali hanya taqwanya kepada

Tuhan, sementara taqwa itu sendiri yang berhak menilai adalah hanya Dia SWT.

Tidak ada kasta dalam Islam, semuanya sama dihadapan Allah dan manusia,

Islam menganjurkan sikap egaliter.

Tidak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan apa yang kita sebut

dengan konsep demokrasi, sama dengan tata cara berbangsa dan bernegara

yang lain, demokrasi adalah hasil kreasi manusia untuk mencapai kesejahteraan

hidup dalam bermasyarakat. Tak ayal, kemudian demokrasi itu sendiri harus siap

untuk menerima kritik, harus tahan terhadap gempuran ideologi lain yang boleh

jadi suatu saat nanti lebih menjanjikan, sebab kita juga tidak pernah tahu bahwa

konsep negara bangsa dan juga demokrasi itu akan menjadi nilai akhir yang

dianut bangsa manusia untuk mempertahankan peradaban mereka di muka

bumi.

+++++++++++++++++++++++++___________________

Hal.Devi Nurhayati

38