isi laporan tugas akhir

79
Teknik Komputer dan Jaringan 1 BAB 1 ANALOG dan DIGITAL 1.1 AVOMETER Untuk melakukan pekerjaan elektronik, seperti memperbaiki peralatan dan menguji rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena dengan alat ukur dapat diketahui : Besaran Arus Listrik dalam satuan Ampere (A) Besaran Tegangan Listrik dalam satuan Volt (V) Besaran Resistansi dalam satuan Ohm (Ω) Gambar 1.1 Ampere Meter Gambar 1.2 Volt Meter

Upload: dhya-iianx-baex

Post on 05-Dec-2014

282 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Bagian ini berisi tentang isi laporan yang saya buat dari BAB I - BAB IV, Kesimpulan dan Saran Penutup dan Daftar Pustaka

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

1

BAB 1

ANALOG dan DIGITAL

1.1 AVOMETER

Untuk melakukan pekerjaan elektronik, seperti memperbaiki peralatan dan

menguji rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena dengan alat ukur

dapat diketahui :

Besaran Arus Listrik dalam satuan Ampere (A)

Besaran Tegangan Listrik dalam satuan Volt (V)

Besaran Resistansi dalam satuan Ohm (Ω)

Gambar 1.1 Ampere Meter

Gambar 1.2 Volt Meter

Page 2: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

2

Gambar 1.3 Ohm Meter

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus disebut Ampere meter,

sedangkan alat ukur tegangan disebut Volt meter dan alat ukur resistansi disebut Ohm

meter. Berdasarkan prinsip kerjanya Avometer dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Avometer Digital.

2. Avometer Analog/Moving coil.

Persamaannya ada pada hal operasionalnya, misal sumber tenaga yang

dibutuhkan berupa baterai DC dan probe/kabel penyidik warna merah dan hitam.

Tabel 1.1 Perbedaan Avometer Digital & Analog

No. Keterangan Avometer Digital Avometer Analog

1. Hasil Pengukuran dapat terbaca langsung berupa

angka (digit).

tampilannya menggunakan

pergerakan jarum untuk

menunjukkan skala dan harus

dibaca berdasarkan range atau

divisi.

2. Harga Lebih mahal daripada

avometer analog.

Lebih murah daripada

avometer digital.

3. Penggunaan Simple. Cukup rumit dibanding

avometer digital.

4. Kelebihan/

Kekurangan

Dapat mengukur suhu tubuh

orang yang memegang

avometer ini.

Hanya dapat mengukur

benda yang akan diukur.

Page 3: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

3

Gambar 1.4 Avometer Analog

Gambar 1.5 Avometer Digital

1.1.1 Bagian-bagian Avometer Analog

1. Jarum penunjuk skala dan cermin

Jarum berfungsi untuk menunjukkan besaran arus, tegangan dan

resistensi yang terukur dimana akan bergerak dan berhenti pada skala yang

sesuai dengan besaran yang diukur.

Page 4: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

4

Gambar 1.6 Papan Skala

Cermin pemantul pada papan skala yang digunakan sebagai panduan

untuk ketepatan membaca, yaitu pembacaan skala dilakukan dengan cara

tegak lurus dimana bayangan jarum pada cermin harus satu garis dengan

jarum penunjuk agar tidak terjadi penyimpangan dalam membaca.

2. Papan Skala dengan batas ukur 5, 15, 50 dan 150 Volt AC ( ˜ ) dan DC ( = )

3. Selector Switch (saklar pemilih)

Selector Switch (saklar pemilih) digunakan untuk menentukan batas ukur

(1.5, 5, 10, 50, 150, 500 volt) serta digunakan untuk memilih fungsi

pengukuran, apakah ingin mengukur Arus (A) atau Tegangan AC (V˜),

tegangan DC (V=) atau akan memiliki Resistensi.

Gambar 1.7 Range and Function Selector

Page 5: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

5

4. Jack kabel penyidik (probe)

Jack kabel penyidik (probe) terdiri dari warna merah untuk polaritas Positif

dan hitam untuk polaritas Negatif.

Gambar 1.8 Jack Kabel Penidik/Probe

1.1.2 Cara Mengukur Tegangan DC

1. Letakkan selector switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan DC.

2. Pilihlah batas ukur (1,5 , 5 , 10 , 50 , 150 , 500). Pilih batas yang sama atau

lebih besar dari tegangan yang akan diukur. Jika memilih batas yang lebih

kecil, maka jarum penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan

dapat merusak moving coil.

Gambar 1.9 Penunjuk Tegangan DC

3. Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan, kabel merah disambungkan

kepada bagian positif dan kabel hitan disambungkan pada bagian negative.

Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik, maka meter akan bergerak

ke kiri.

Page 6: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

6

4. Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti. Cara

membaca yang paling tepat adalah secara tegak lurus dengan mata agar tidak

terjadi kesalahan baca (parallax).

1.1.3 Cara Mengukur Tegangan AC

1. Letakkan selector switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan AC

2. Pilihlah batas ukur (1, 3, 10, 30, 100 atau 300). Pilih batas yang sama atau

lebih besar dari tegangan yang akan diukur.

3. Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan secara Pararel. Untuk

tegangan AC kabel merah dan hitam dapat bebas disambungkan kepada

sumber tegangan positif atau negative, karena tegangan AC tidak

mempunyai polaritas.

4. Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti.

1.1.4 Cara Mengukur Arus DC

Cara mengukur arus agak berbeda dengan mengukur tegangan, dimana

rangkaian untuk mengukur arus dipasang dengan cara seri dengan beban. Beban

dapat berupa resistor, lampu atau lainnya.

1. Atur selector pada posisi Arus DC.

2. Atur posisi selector pada posisi batas ukur yang lebih tinggi dari arus

yang akan diukur, batas ukur dapat dipilih yang paling tinggi agar tidak

merusak meter. Pengaruh pemilihan batas ukur yang terlalu jauh dari

arus yang akan diukur hanya mengakibatkan pembacaan yang kurang

akurat.

3. Hubungkan kabel secara seri dengan beban. Beban dapat diseri pada

kabel negative atau positif. Apabila pemasangan kabel polaritasnya

terbalik, maka meter akan bergerak ke kiri.

4. Baca penunjukan arus pada papan skala arus DC (A=) sesuai posisi

jarum.

Page 7: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

7

1.1.5 Cara Mengukur Arus AC

Hasil pengukuran adalah tegangan efektif (Veff). Pada umumnya multimeter

hanya dapat mengukur tegangan sinus dengan frekuensi antara 30 Hz - 30 KHz.

Untuk mengukur tegangan AC dari suatu sumber listrik AC :

Atur Selektor pada posisi ACV.

Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di

cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas

ukur 50V.

Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas

ukur pada posisi tertinggi supaya avometer tidak rusak.

Hubungkan atau tempelkan probe avometer ke titik tegangan yang akan

dicek.

Baca hasil ukur pada avometer

Page 8: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

8

1.2 RESISTOR

Gambar 1.10 Resistor

Gambar 1.11 Simbol Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk

membatasi atau menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu

rangkaian.

Sifat resistor adalah resistif (menghambat) yang umumnya terbuat dari

bahan karbon. Dari hukum Ohm dijelaskan bahwa resistansi akan berbanding

terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya

resistansi dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm yang dilambangkan

dengan simbol Ω (Omega). Untuk menggambarkanya dalam suatu rangkaian

dilambangkan dengan huruf R.

Fungsi atau kegunaan resistor dalam rangkaian :

Sebagai pembagi arus

Page 9: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

9

Sebagai pembagi tegangan

Sebagai penurun tegangan

Sebagai penghambat arus listrik, dll.

1.2.1 Macam-Macam Resistor

1. Berdasarkan Jenis Bahan yang digunakan untuk membuatnya, yaitu :

resistor kawat

resistor arang

resistor oksida logam

resistor film

resistor karbon, dll.

2. Berdasarkan Praktek Perdagangan di pasaran

Resistor Tetap ( Fixed Resistor )

Resistor Tidak Tetap ( Variable Resistor )

a. Resistor Tetap ( Fixed Resistor )

Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatannya tidak dapat diubah

dan besarnya sudah ditentukan oleh pabrik yang membuatnya. Ciri-Ciri fisik

untuk mengenali resistor jenis ini, antara lain :

bahan pembuat resistor berada di tengah.

pada kedua ujungnya terdapat conducting metal. Kemasan seperti

inilah yang dinamakan dengan axial.

Ukurannya bermacam-macam, tergantung besarnya daya yang

dimilikinya. Semakin besar daya semakin besar ukurannya.

Gambar 1.12 Contoh Resistor Tetap

Page 10: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

10

Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, maka

diciptakan sebuah teknologi baru yang disebut dengan SMD (Surface

Mounted Device) yang membuat bentuk resistor tetap menjadi lebih kecil

sehingga dalam prakteknya kita dapat membangun sebuah sistem yang

mempunyai ukuran sekecil mungkin.

Gambar 1.13 SMD Resistor

Bentuk fisik dari SMD resistor adalah bentuknya kotak dan

berukuran sangat kecil yang cara pemasangannya adalah dengan menempel

pada papan PCB, nilai resistansi yang dituliskan pada body dengan

menggunakan angka-angka seperti yang terlihat pada gambar.

Gambar 1.14 SIP Resistor

Selain kemasan axial, terdapat pula kemasan lain yang disebut

dengan (Single-In-Line) SIP resistor. Di dalam kemasan ini terdapat

beberapa resistor yang disusun secara paralel dan mempunyai 1 pusat yang

disebut dengan common. Cara pemasangannya biasanya berdiri sesuai

dengan kaki-kaki yang ada, maka bisa menghemat ruang dalam

penempatan pada papan PCB. SIP Resistor yang memiliki 9 pin dan 5 pin.

Page 11: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

11

Namun di pasaran banyak ditemukan jumlah pin yang berbeda-beda sesuai

dengan kebutuhannya.

b. Resistor Tidak Tetap ( Variable Resistor )

Gambar 1.15 Resistor Tidak Tetap

Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang

dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Perubahannya

dapat dilakukan dengan cara memutar atau menggeser pengaturnya, namun

ada pula nilai perubahan resistansinya akan dipengaruhi oleh keadaan di

sekitarnya misalnya suhu, cahaya, suara, dll, sehingga dapat dijadikan

sebagai sakelar otomatis.

Jenis-Jenis Resistor Tidak Tetap

Potensioner

Gambar 1.16 Potensioner

Page 12: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

12

Gambar 1.17 Simbol Potensioner

Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang

nilai resistansinya dapat disetel sesuai dengan keinginan dengan cara

memutar tungkai pengaturnya. Nilai resistansinya tertera pada bodi yang

dituliskan dalam bentuk angka. Penggunaan potensiometer biasanya

adalah untuk pengaturan suara (tone control) Bass, Treable, Volume, dll.

Beberapa jenis potensiometer :

Potensiometer Liniar

Gambar 1.18 Potensiometer Liniar

Potensiometer linier mempunyai unsur resistif dengan

penampang konstan, menghasilkan peranti dengan resistansi antara

penyapu dengan salah satu terminal proporsional dengan jarak antara

keduanya. Potensiometer linier digunakan jika relasi proporsional

diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari

Page 13: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

13

potensiometer, misalnya pengendali yang digunakan untuk menyetel titik

pusat layar osiloskop.

Potensiometer Logaritmik

Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin

menyempit atau dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas

bervariasi. Ini memberikan peranti yang resistansinya merupakan

fungsi logaritmik terhadap sudut poros potensiometer. Sebagian

besar potensiometer log (terutama yang murah) sebenarnya tidak

benar-benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier

untuk meniru hukum logaritma. Potensiometer log juga dapat dibuat

dengan menggunakan potensiometer linier dan resistor eksternal.

Potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif sangat mahal.

Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti audio,

terutama sebagai pengendali volume.

Rheostat

Gambar 1.19 Rheostat

Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah

sirkuit adalah dengan menggunakan resistor tidak tetap atau rheostat.

Sebuah rheostat adalah resistor tidak tetap dua terminal dan seringkali

didesain untuk menangani arus dan tegangan yang tinggi. Biasanya

rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan untuk membentuk koil

toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid,

menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya. Potensiometer tiga

Page 14: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

14

terminal dapat digunakan sebagai resistor tidak tetap dua terminal

dengan tidak menggunakan terminal ketiga. Seringkali terminal ketiga

yang tidak digunakan disambungkan dengan terminal penyapu untuk

mengurangi fluktuasi resistansi yang disebabkan oleh kotoran.

Potensiometer Digital

Potensiometer digital adalah sebuah komponen elektronik yang

meniru fungsi dari potensiometer analog untuk diterapkan pada

isyarat digital.

Trimpot

Gambar 1.20 Trimpot

Gambar 1.21 Simbol Trimpot

Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk fisiknya

kecil dan memiliki nilai tahanan yang dapat di rubah-rubah namun

dengan menggunakan alat bantu berupa obeng kecil, karena untuk

merubah nilai resistansinya tidak bisa menggunakan tangan. Sebagai

Page 15: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

15

tahanan bahan resistansinya adalah menggunakan bahan karbon atau

arang.

3. Berdasarkan Bahan Dasar

Precisian Wirewound Resistor

Precisian Wirewound Resistor merupakan tipe resistor yang

mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi sampai 0,005% dan

TCR (Temperature Coeffisient of Resistance) yang sangat rendah.

Sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai aplikasi DC yang

membutuhkan tingkat keakuratan sangat tinggi. Namun jangan

menggunakan tipe ini untuk aplikasi rf (radio frequency) karena

resistor jenis ini mempunyai Q resonant frequency yang rendah.

Gambar 1.22 Precisian Wirewound Resistor

Contoh aplikasi yang menggunakan resistor ini adalah DC

Measuring equipment dan Reference Resistor untuk Voltage

Regulators dan Decoding Network.

NIST Standart Resistor

Gambar 1.23 NIST Standard Resistor

Page 16: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

16

NIST (Nasional Institute Standard of Technology) merupakan

tipe resistor dengan keakuratan paling tinggi yaitu 0,001% , TCR

yang rendah dan sangat stabil dibandingkan dengan Precision

Wirewound Resistor. Biasanya digunakan sebagai standar di dalam

verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.

Power Wirewound Resistor

Gambar 1.24 Power Wirewound Resistor

Gambar 1.25 Bagian Power Wirewound Resistor

Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan

daya yang sangat besar, dapat mengatasi daya yang sangat besar

dibandingkan jenis lain.

Page 17: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

17

Fuse Resistor

Gambar 1.26 Fuse Resistor

Gambar1.27 Bagian Fuse Resistor

Resistor jenis ini selain berfungsi sebagai penghambat arus juga

sebagai sekering. Bila ada arus yang sangat besar melaluinya, maka

hambatanya menjadi tak terhingga.

Carbon Composition

Gambar 1.28 Carbon Composition

Page 18: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

18

Gambar 1.29 Bagian Carbon Composition

Resistor jenis ini merupakan resistor yang paling banyak di

jumpai dipasaran, dan sangat mudah untuk mendapatkannya. Resistor

ini mempunyai koefisien temperatur dengan batas 1000 ppm / derajat

celcius. Selain itu resistor ini juga memiliki koefisien tegangan, nilai

hambatannya akan berubah ketika diberi tegangan. Semakin besar

tegangan yang melewatinya maka akan semakin besar pula

perubahannya. Voltage Rating dari resistor karbon ditentukan

berdasarkan fisik, nilai, dan dayanya. Dan dalam pemasangan resistor

ini harus hati-hati karena bisa salah dapat menimbulkan noise yang

tergantung pada nilai dan besar ukurannya.

Carbon Film Resistor

Gambar 1.30 Carbon Film Resistor

Page 19: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

19

Gambar 1.31 Bagian Carbon Film Resistor

Resistor jenis ini mempunyai karakteristik yang hampir sama

dengan resistor carbon composition, tetapi noise koefisien temperatur

nilainya lebih rendah. Carbon Film Resistor dibuat dengan

memotong batangan keramik yang panjang kemudian dicampur

dengan material karbon. Frekuensi respon resistor ini jauh lebih

bagus dibandingkan dengan wirewound dan jauh lebih bagus lagi

dengan carbon composition. Dimana wirewound akan menjadi suatu

induktansi ketika frekuensinya rendah dan akan menjadi kapasitansi

apabila frekuensinya tinggi. Dan untuk carbon composition hanya

menjadi kapasitansi apabila dilalui oleh frekuensi tinggi dan rendah.

Metal Film Resistor

Gambar 1.32 Metal Film Resistor

Page 20: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

20

Gambar 1.33 Bagian Metal Film Resistor

Metal film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis carbon

composition dan carbon film. Karena resistor ini lebih akurat dan

tidak mempunyai koefisien tegangan, noise, dan koefisien temperatur

yang lebih rendah. Tetapi resistor ini tidak sebagus jenis precision

wirewound. Bahan dasar pembuat resistor ini adalah metal dan

keramik, bahan ini mirip dengan bahan untuk membuat carbon film

resistor.

Foil Resistor

Gambar 1.34 Foil Resistor

Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan resistor

film. Kelebihan utamanya adalah pada tingkat kestabilan yang tinggi,

TCR paling kecil, dan frekuensi respon yang tinggi. Selain kelebihan

terdapat pula kelemahan yaitu nilai resistansi maksimum dari resistor

ini lebih kecil dari pada resistor film. Resistor ini biasanya dipakai

dalam strain gauge, dimana nilai strain dapat diukur berdasarkan

perbahan resistansinya.

Page 21: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

21

Power Film Resistor

Gambar 1.35 Power Film Resistor

Material yang digunakan untuk membuat resistor ini sama

dengan jenis metal film dan carbon film. Namun dengan karakteristik

daya yang tinggi. Power film resistor mempunyai nilai yang lebih

tinggi dan frekuensi respon yang lebih baik dibandingkan power

wirewound resistor, dan biasanya resistor ini mempunyai nilai

toleransi yang cukup besar.

1.2.2 Kode Warna Pada Resistor

Gambar 1.37 Kode Warna Resistor

Page 22: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

22

Keterangan untuk 4 Gelang :

Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor tersebut.

Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).

Gelang ke-4 menyatakan toleransi.

Tabel 1.2 Ketentuan Kode Warna

Warna Cincin Cincin 1 Cincin 2 Cincin 3 Cincin 4

Pengali

Cincin 4

Toleransi

Hitam 0 0 0 X 1

Coklat 1 1 1 X 101 ±1%

Merah 2 2 2 X 102 ±2%

Jingga 3 3 3 X 103

Kuning 4 4 4 X 104

Hijau 5 5 5 X 105

Biru 6 6 6 X 106

Ungu 7 7 7 X 107

Abu-abu 8 8 8 X 108

Putih 9 9 9 X 109

Emas X 10-1

±5%

Perak X 10-2

±10%

Tanpa warna ±20%

Misalnya :

Resistor dengan warna : merah hitam kuning perak

Maka nilainya : 2 0 10 10%

Berarti nilai resistor tersebut adalah = 200.000 Ω atau 200 K Ω dengan

toleransi sebesar 10%.

Range hambatan resistor tersebut adalah

= 200.000 ± 10%

= 10% x 200.000 = 20.000 Ω

= 200.000 – 20.000 sampai 200.000 + 20.000

= 180.000 sampai 220.000 Ω

Page 23: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

23

1.2.3 Resistor NTC, PTC, LDR

E NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat

komponen ini resistif dimana nilai resistansinya akan menurun apabila

temperatur disekelilingnya naik.

Gambar 1.38 Simbol NTC

E PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coeficient, yang nilai

resistansinya akan bertambah besar apabila termperatur disekelilingnya

turun.

Gambar 1.39 Simbol PTC

Komponen NTC dan PTC biasanya digunakan sebagai sensor dalam

peralatan pengukur panas atau disebut juga termistor. Selain itu juga bisa

digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara kerjanya akan ditentukan oleh

suhu disekitarnya.

E LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu sebuah

resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan cahaya

yang diterimanya. Biasanya LDR digunakan untuk rangkain-rangkaian

sakelar otomatis tertentu seperti lampu taman, lampu jalan, dll, dimana

LDR akan bekerja secara otomatis sesuai dengan tingkat cahaya yang

ada didepannya.

Page 24: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

24

Gambar 1.40 LDR

Gambar 1.41 Simbol LDR

Page 25: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

25

1.3 KAPASITOR/KONDENSATOR

1.3.1 Pengertian

Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi

di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal

dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan

oleh Michael Faraday (1791-1867).

Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata

"kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro

Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore),

berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang

tinggi dibanding komponen lainnya.Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak

menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia

"condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman

Kondensator atau Spanyol Condensador

Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu

positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya

berbentuk tabung.

Gambar 1.42 Kondensator yang Berkutup (+) dan (-)

Page 26: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

26

Gambar 1.42 Lambang Kondensator yang berkutup (+) & (-)

Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih

rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya,

kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan

lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor

(capacitor).

Gambar 1.43 Kondensator yang Tidak Berkutup

Gambar 1.44 Lambang Kondensator yang tidak berkutup

Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap

negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya.

Pada massa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor)

ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf

(C).

Page 27: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

27

Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011

cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad

sama dengan 106 mikroFarad (μF), jadi 1 F = 9 x 105 cm².BSatuan-satuan

sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis,

satuan yang banyak digunakan adalah:

1 Farad = 1.000.000 μF (mikro Farad)

1 μF = 1.000.000 pF (piko Farad)1 μF = 1.000 nF (nano Farad)

1 nF = 1.000 pF (piko Farad)

1 pF = 1.000 μμF (mikro-mikro Farad)

Seperti halnya resistor, kapasitor mempunyai kode warna untuk

menentukan besarnya kapasitansi.

Tabel 1.3 Kode Warna dari Kapasitor

Warna Nomor Faktor Perkalian Toleransi Voltase Maksimum

Hitam 0 x 100

Coklat 1 x 101 100 V

Merah 2 x 102 250 V

Jingga 3 x 103 250 V

Kuning 4 x 104 400 V

Hijau 5 x 105 400 V

Biru 6 630 V

Ungu 7 630 V

Abu-abu 8 630 V

Putih 9 +10% 630 V

Adapun cara memperluas kapasitor atau kondensator dengan jalan :

1. Menyusunnya berlapis-lapis.

2. Memperluas permukaan variabel.

3. Memakai bahan dengan daya tembus besar.

Page 28: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

28

1.3.2 Wujud dan Macam kondensator

Berdasarkan kegunaannya kondensator :

1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)

Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak

berubah-ubah. Kondensator tetap ada tiga macam bentuk :

a. Kondensator keramik (Ceramic Capacitor)

Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna

merah, hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan

rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki

positif dan negatif.

Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan

ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt

sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.

b. Kondensator polyester

Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga

cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen.

Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.

c. Kondensator kertas

Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal

pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai

kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:

Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah

(Medium Wave/ MW) = 190 meter - 500 meter. Kapasitas 1.000 pF -

2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave / SW) SW 1

= 40 meter - 130 meter.

Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3

dan 4, = 13 meter - 49 meter.

2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)

Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat

Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua

kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang

positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - )

Page 29: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

29

adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 μF (mikroFarad) sampai

ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan

volt.

Gambar 1.46 Kondensator Elektrolit

Selain kondensator elektrolit yang mempunyai polaritas pada

kakinya, ada juga kondensator yang berpolaritas yaitu kondensator solid

tantalum. Kerusakan umum pada kondensator elektrolit di antaranya adalah:

Kering (kapasitasnya berubah)

Konsleting

Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan positif

dan negatifnya, jika batas maksimum voltase dilampaui juga bisa

meledak.

3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)

Kondensator variabel dan trimmer adalah jenis kondensator yang

kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya

karena secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar dengan

menggunakan obeng.

Gambar 1.46 Kondensator Variabel

Page 30: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

30

Kondensator variabel

Kondensator variabel terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum

sekitar 100 pF (pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001μF). Kondensator

variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih

gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.

Kondensator trimer

Sedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel kondensator

berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi tersebut.

Kondensator trimer mempunyai kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad).

Kerusakan umumnya terjadi jika:

Korsleting

Setengah korsleting (penangkapan gelombang pemancar menjadi tidak

normal)

1.3.3 Rangkaian Seri dan Pararel pada Kapasitor

Seperi halnya pada resistor, kapasitor dapat dirangkai secara seri dan pararel.

Kapasitor dalam rangkaian pararel, masing-masing mempunyai nilao beda potensial

yang sama. Sehingga, dapat dicari kapasintasi total dari kapasitor.

Gambar 1.47 Rangkaian Pararel pada Kapasitor

Dari gambar tersebut dapat dirumuskan :

Cp = C1 + C2 + ... + Cn

Alasan untuk merangkai kapasitor secara paralel adalah untuk meningkatkan total

jumlah beban penyimpanan. Dengan kata lain, meningkatkan kapasitansi itu juga

meningkatkan jumlah itu energi yang dapat disimpan. Sehingga dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Page 31: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

31

𝟏

𝐂𝐩=

𝟏

𝐂𝟏+

𝟏

𝐂𝟐+ … +

𝟏

𝐂𝐧

Pada penyusunan kapasitor secara seri seperti pada gambar 13, kita dapatkan bahwa

arus yang melewati kapasitor bernilai tetap sedangkan tegangan yang melewatinya

berubah- ubah atau berbeda oleh:

Gambar 1.48 Rangkaian Kapasitor Secara Seri

Cara menguji kapasitor adalah sebagai berikut:

Kapasitor yang mempunyai polaritas (mempunyai kutub negatif dan positif)

Untuk menguji kapasitor berpolaritas digunakan ohmmeter dimana

jolok merah dihubungakan dengan kutub negatif dan kolok hitam pada kutub

positif.

Bila jarum menunjukkan harga tertentu kemudian kembali ke tak

terhingga (Sangat besar sekali) dikatakan kapasitor baik. Bila menunjukkan

harga tertentu dan tidak bergerak ke tak terhingga dikatakan kapasitor bocor

dan bila tidak bergerak sama sekali

kemungkinan kapsitor putus atau range ohmmeter kurang besar.

Kapasitor nonpolar

Caranya sama dengan kapasitor berpolaritas hanya saja kamu tidak

perlu memperhatikan kutub positif dan kutub negatif.

Page 32: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

32

BAB II

SETTING ULANG PC

2.1 POST

POST (Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk

mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik.

POST dilakukan PC pada saat booting, PC akan memberikan pesan/peringatan

kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan

visual di monitor.

POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan,

dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau

kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua

produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM

BIOS.

2.1.1 Prosedur POST (Power on Self-Test)

POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting,

proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah

sebagai berikut :

V Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas

pendingin power supply berputar.

V Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power

good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada

saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada

ROM BIOS dan selanjutnya.

V Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca.

Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program

POST.

Page 33: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

33

V Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik.

Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware

awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.

V Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses

langsung, memory bus dan memory module.

V Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk

keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.

V Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus

dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O

untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.

2.1.2 Pesan/Peringatan Kesalahan POST (Power on Self-Test)

Pesan/peringatan kesalahan hasil POST berupa tampilan performance

PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Gejala-gejala permasalahan

yang muncul adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Pesan/Peringatan Kesalahan POST

No. Gejala Diagnosa Pesan/Peringatan Kesalahan

1. CPU dan Monitor mati, tidak ada

beep

1. Instalasi fisik ke tegangan listrik

AC 110/220 V dan Power Supply

2. CPU hidup, Monitor mati, tidak

ada beep

1. Instalasi kabel data dari VGA

Card ke Monitor dan Monitor

3. CPU hidup, Monitor mati, ada

beep

1. Disesuaikan dengan beep

Jika tahap ini dapat dilewati maka bios mulai meneruskan POST

selanjutnya. Adapun hasil dari POST selanjutnya ditunjukkan dengan

kode beep apabila ditemukan permasalahan. Bunyi kode beep yang

ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang digunakan.

Page 34: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

34

Tabel 2.2 Kode Suara Kesalahan

No. Gejala Kode Suara Kemungkinan daerah kerusakan

1. Tanpa beep Power Supply

2. Beep terus menerus Power Supply

3. Beep pendek berulang-ulang Power Supply

4. 1 beep panjang dan 1 beep pendek Motherboard

5. 1 beep panjang dan 2 beep pendek Video adapter Card

6. 1 beep pendek dan tidak ada

Tampilan

Kabel monitor dan atau tampilan

7. 1 beep pendek dan tidak mau boot Kabel disk, adapter disk atau disk

Tabel 2.3 Kode Beep pada AWARD BIOS

No. GEJALA PESAN KESALAHAN

1. 1 beep pendek PC dalam keadaan baik

2. 1 beep panjang Problem di memori

3. 1 beep panjang 2 beep pendek Kerusakan di modul DRAM parity

4. 1 beep panjang 3 beep pendek Kerusakan di bagian VGA

5. Beep terus menerus Kerusakan di modul memori/memori video

Tabel 2.4 Kode Beep pada AMI BIOS

No Gejala Diagnosa

Pesan/Peringatan Kesalahan

1 1 beep pendek DRAM gagal merefresh

2 2 beep pendek Sirkuit gagal mengecek keseimbangan

DRAM Parity (sistem memori)

3 3 beep pendek BIOS gagal mengakses memori 64KB

pertama.

4 4 beep pendek Timer pada sistem gagal bekerja

5 5 beep pendek Motherboard tidak dapat menjalankan

prosessor

6 6 beep pendek Controller pada keyboard tidak dapat

Page 35: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

35

berjalan dengan baik

7 7 beep pendek Video Mode error

8 8 beep pendek Tes memori VGA gagal

9 9 beep pendek Checksum error ROM BIOS bermasalah

10 10 beep pendek CMOS shutdown read/write mengalami

errror

11 11 beep pendek Chache memori error

12 1 beep panjang 3 beep pendek Conventional/Extended memori rusak

13 1 beep panjang 8 beep pendek Tes tampilan gambar gagal

Tabel 2.5 Kode Beep IBM BIOS

No Gejala Diagnosa Pesan/Peringatan Kesalahan

1 Tidak ada beep Power supply rusak, card monitor/RAM tidak

terpasang

2 1 beep pendek Normal POST dan PC dalam keadaan baik

3 beep terus menerus Power supply rusak, card monitor/RAM tidak

terpasang

4 Beep pendek berulang-ulang Power supply rusak, card monitor/RAM tidak

terpasang

5 1 beep panjang 1 beep pendek Masalah Motherboard

6 1 beep panjang 2 beep pendek Masalah bagian VGA Card (mono)

7 1 beep panjang 3 beep pendek Masalah bagian VGA Ccard (EGA).

8 3 beep panjang Keyboard error

9 1 beep, blank monitor VGA card sirkuit

Selain beep biasanya pada kondisi tertentu dapat dilihat juga

pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk text yang ditampilkan pada layar

monitor. Text tertulis merupakan bagian dari POST yang dapat dilaksanakan

apabila VGA card dan monitor dalam keadaan baik dan terinstalasi dengan

benar. Untuk mengetahui masalah yang ada dengan membaca text

peringatan, misalnya yaitu:

Page 36: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

36

V Keyboard error : untuk masalah pada keyboard

V CMOS error : cmos battery error atau ada masalah pada setting

peripheral

V HDD not Install : harddisk tidak terpasang

2.1.3 Mengenal dan mengidentifikasi Pesan Kesalahan melalui POST (Power

on Self-Test)

Untuk mengenal dan mengidentifikasi pesan/peringatan kesalahan

melalui POST para peserta diklat harus mempraktekkan dan mengamati

PC dari saat booting hingga selesai proses POST yang dilakukan oleh

BIOS dan membaca buku manual setiap komponen PC, terutama

motherboard. Dari situ akan diketahui banyak komponen, kegunaan,

spesifikasi dan BIOS yang digunakan, termasuk setting pada BIOS nya.

PC yang telah melewati POST (Power on Self-Test) dinyatakan memiliki

hardware dan instaslasi yang baik.

2.1.4 Diagnosa umum

Diagnosa ini meliputi :

konfigurasi sistem

format disk.

perubahan konfigurasi sistem

2.1.5 Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan

Diagnosa ini meliputi tiga kategori, yaitu :

Software (bad command or file name, disk not ready, internal

error, overflow)

Configuration error code (configuration too large for memory,

201 error – system unit,601 parity chech x)

System lockup.

Page 37: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

37

2.2 Cara Mendiagnosis Power Supply

2.2.1 Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:

1. Untuk jenis TX

Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan

pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk

signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V

sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power

dihidupkan.

Gambar 2.1 Power Supply Jenis TX

Note : Pn, Psn dan Jn adalah label konektor pada system board. Pin 1

adalah pin paling samping pada unit system.

2. Untuk jenis ATX

Gambar 2.2 Power Supply Jenis ATX

Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan,

maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan

Page 38: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

38

memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai

sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin 14 dihubungkan sesaat

dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar,

tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai

voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan

voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi

mendekati 0V ketika power dihidupkan.

Tabel 2.6 Tegangan Output Power Supply Jenis ATX

Pin 1 Pin 2 Pin 3 Pin 4 Pin 5 Pin 6 Pin 7 Pin 8 Pin 9 Pin 10

3.3V 3.3V Gnd 5V Gnd 5V Gnd P_OK 5VSB 12V

Oran Oran Blk Red Blk Red Blk Gray Purp Yell

Oran Blue Blk Green Blk Blk Blk White Red Red

3.3V -12V Gnd P_ON Gnd Gnd Gnd -5V 5V 5V

Pin 11 Pin 12 Pin 13 Pin 14 Pin 15 Pin 16 Pin 17 Pin 18 Pin 19 Pin 20

2.2.2 Kemungkinan Kerusakan

Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin)

Tegangan keluaran tidak stabil

Tegangan keluaran +12V lebih besar

Tegangan keluaran +12V drop

Tidak ada tegangan keluaran +5V

Tidak ada signal tegangan pada power good

2.2.3 Procedure dan troubleshooting

Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti

kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/tunggu

hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.

Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus

sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan

pengecekan berikutnya.

Page 39: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

39

Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.

Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan

kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti

kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.

Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik,

jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan

berikutnya.

Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik

(komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip :

resistor, kapasitor, PTC, sekering).Jika ada yang rusak ganti dengan yang

baik.

Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator

elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.

Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada

kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.

Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada

dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC

regulator.

Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian

power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/

diode/transistor/resistor.

Page 40: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

40

Gambar 2.3 Diagram Alir Mencari Kerusakan Power Supply

Page 41: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

41

2.3 Cara Mendiagnosis Motherboard yang Error

2.3.1 Permasalahan yang mungkin terjadi

Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan

lainnya dan kadang-kadang mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut

akan membantu memecahkan masalah.

Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.

Cek sambungan kabel keyboard.

Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.

Cek konfigurasi setting CMOS ‹ Cek sambungan kabel power dan kabel data

drive.

Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot

I/O

Cek sambungan saklar reset

Cek posisi kunci keyboard

Cek semua IC yang terpasang

Cek disket boot di drive A

Cek sambungan speaker

Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan

kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan

diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada

motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O

masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal

CPU terhubung ke slot I/O.

2.3.2 Procedure Diagnosa dan Troubleshooting

1. Cek Power Supply

Cek level tegangan power supply pada slot I/O.

Diagnosa :

Page 42: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

42

+ Apakah card utama tersambung dengan baik ?

+ Apakah kipas power supply berputar ?

+ Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?

Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply,

maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply

dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.

2. Cek Signal Clock

Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada

pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.

Diagnosa :

+ Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian

pembangkit clock.

+ Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power

on reset dan kondisi saklar reset manual.

+ Jika tidak ada signal I/O CH RDY dan I/O CH CHK lepas dan periksa

semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada

motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah

motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.

3. Cek CPU dan DMA

Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic

probe atau osiloskope.

Diagnosa :

+ Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek

motherboard bagian CPU

+ Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.

+ Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan

motherboard yang baru.

4. Cek Keyboard

Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard

Page 43: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

43

Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada

jalur data keyboard

Diagnosa :

Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur

motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan

motherboard yang baru. Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard

kerusakan ada pada keyboard.

Page 44: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

44

BAB III

PERAWATAN PC

3.1 HARDDISK

Gambar 3.1 Harddisk

3.1.1 Bagian-Bagian Harddisk

Gambar 3.2 Bagian-Bagian Harddisk

Page 45: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

45

3.1.2 Penjelasan Komponen

1. Platter

Gambar 3.3 Platter

Bentuknya seperti pelat atau piringan yang berfungsi senagai

penyimpanan data. Berbentuk bulat yang merupakan cakram padat, memiliki

pola-pola magnetis pada pada sisi-sisi permukaanya.Terbuat dari metal yang

mengandung jutaan magnet-magnet kecil yang disebut dengan magnetic

domain.Domain-domain ini diatur dalam satu atau dua arah untuk mewakili

binary “1” dan “0”.

2. Spindle

Gambar 3.4 Spindle

Spindle adalah suatu poros tempat meletakan platter. Poros ini memiliki

sebuah penggerak yang berfungsi untuk memutar pelat harddisk yang

disebut dengan spindle motor. Spindle berperan dalam menentukan kualitas

Page 46: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

46

harddisk karena makin cepat putarannya berarti makin bagus kualitas

harddisknya. Satuan untuk mengukur perputaran adalah RPM.

3. Head

Gambar 3.5 Head

Piranti ini berfungsi untuk membaca data pada permukaan pelat dan

merekam informasi ke dalamnya. Setiap pelat harddisk memiliki dua buah

head. Satu di atas permukaan dan satunya lagi di bawah permukaan.

4. Logic Board

Gambar 3.6 Logic Board

Logic Board merupakan papan pengoperasian pada hardisk dimana pada

logic Board terdapat Bios Hardisk sehingga hardisk pada saat dihubungkan

ke Mother Board, selain tempat Bios hardisk Logic Board juga tempat

switch atau pendistribusian Power Supply dan data dari Head Hardisk ke

mother Board untuk kontrol oleh Processor.

Page 47: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

47

5. Actual Axis

Gambar 3.7 Actual Axis

Actual axis adalah poros untuk menjadi pegangan atau sebagai tangan

robot agar Head dapat membaca sctor dari hardisk.

6. Ribbon Cable

Gambar 3.8 Ribbon Cable

Ribbon cable adalah penghubung antara Head dengan Logic Board,

dimana setiap dokumen atau data yang di baca oleh Head akan di kirim ke

Logic Board untuk selanjutnya di kirim ke Mother Board agar Processor

dapat memproses data tersebut sesuai dengan input yang di terima.

7. IDE Conecctor

Gambar 3.9 IDE Conecctor

Page 48: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

48

IDE Connector adalah kabel penghubung antara hardisk dengan

motherboard untuk mengirim atau menerima data.Sekarang ini hardisk rata-

rata sudah menggunakan system SATA sehingga tidak memerlukan kabel

Pita (Cable IDE).

8. Setting Jumper

Gambar 3.10 Setting Jumper

Fungsinya untuk menentukan kedudukan hardisk tersebut. Bila pada

komputer kita dipasang 2 buah hardisk, maka dengan menyeting Setting

Jumper kita bisa menentukan mana hardisk Primer dan mana Hardisk

Sekunder yang biasanya disebut Master dan Slave.

Master adalah hardisk utama tempat system di instal, sedangkan Slave

adalah hardisk ke dua biasanya dibutuhkan untuk tempat penyimpanan

dokumen dan data.

9. Power Connector

Gambar 3.11 Power Conecctor

Power Connector adalah sumber arus yang langsung dari power supply.

Power supply pada hardisk ada dua bagian :

Tegangan 12 Volt, berfungsi untuk menggerakkan mekanik

seperti piringan dan Head.

Tegangan 5 Volt, berfungsi untuk mesupply daya pada Logic

Board agar dapat bekerja mengirim dan menerima data.

Page 49: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

49

3.1.3 Cara Format Harddisk

Tujuan format harddisk yaitu menghapus semua data maupun file yang ada

di dalamnya. Beberapa orang ingin menghilangkan virus, atau juga beberapa

orang lainnya ingin menambah space atau kosong lagi sehingga dapat

menampung penyimpanan data yang lebih banyak.

Sebelum memformat Harddisk, sebaiknya anda melakukan backup pada data

penting yang ada dalam PC/laptop. Karena jika anda melakukan format harddisk

maka semua data yang disimpan akan hilang.

Langkah-langkah memformat Harddisk :

W Buka Windows Explorer (Cara cepat: tekan tombol windows+E)

W Klik kanan drive yang ingin Anda format.

W Pilih “Format”

Gambar 3.12 Langkah Mem-Format

W Akan muncul jendela dialog format drive. Sebaiknya biarkan saja

setting (pengaturan) yang sudah ada. Tidak perlu mengubah-

ubahnya.

Page 50: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

50

Gambar 3.13 Jendela Dialog Format Drive

W Klik “Start” dan biarkan proses format berjalan.

W Setelah selesai klik “Close”.

Penjelasan setting format

Pada gambar di atas ada beberapa setting format harddisk. Berikut

adalah penjelasan setting tersebut :

§ Capacity : Menjelaskan kapasitas drive yang akan di-format

§ File system : Menjelaskan sistem apa yang ingin dipilih untuk drive

tersebut.

Page 51: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

51

Tabel 3.1 Perbedaan NTSF & FAT

3.1.4 Cara Mempartisi Harddisk

Bagi anda yang menggunakan windows 7, jika ingin mempartisi

harddisk menjadi beberapa partisi tanpa menggunakan software, bisa diikuti

langkah-langkah berikut ini :

+ Click Start

+ Click Kanan di Computer

+ Click Manage, dilanjutkan dengan klik Disk Management

Page 52: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

52

Gambar 3.14 Disk Management

+ Di jendela tengah bagian bawah silahkan pilih drive yang belum dipartisi.

Gambar 3.15 Drive yang akan di-partisi

+ Klik kanan pada kotak putih di bawah garis hitam tebal dan pilih New

Simple Volume, Click Next

Page 53: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

53

Gambar 3.16 Langkah Pertama Partisi Hardisk

+ Pada gambar terlihat bahwa kapasitas hardisk tersebut (Maximum disk space

in MB) adalah : 238473 MB = 238 GB. Oleh karena itu, bagi 2 nilai

maximum kapasitas harddisk tersebut pada Simple volume size in MB,

sehingga menjadi 238/2=119200. Setelah itu klik Next.

Gambar 3.17 Langkah Kedua Partisi Hardisk

Page 54: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

54

Gambar 3.18 Langkah Ketiga Partisi Hardisk

+ Klik Next

Gambar 3.19 Langkah Keempat Partisi Hardisk

+ Klik Next lagi

Page 55: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

55

Gambar 3.20 Langkah Kelima Partisi Hardisk

+ Klik Finish

+ Setelah melakukan langkah pertama (partisi 1) tadi maka sebuah partisi

sudah selesai dan sudah diformat juga. Pada gambar di atas, yang berada di

bawah garis tebal berwarna biru, pertanda bahwa bagian tersebut sudah

dipartisi dan diformat, sedangkan yang di bawah garis hitam tebal adalah

bagian yang belum partisi dan di format, sekarang lanjutkan dengan klik

kanan pada bagian yang belum di format (di bawah garis hitam) dan klik

New Simple Volume untuk mempartisi harddisk bagian kedua.

Gambar 3.21 Langkah Keenam Partisi Hardisk

+ Klik Next, dan ikuti langkah selanjutnya seperti langkah 6 hingga langkah

11. Untuk langkah ke 8 tidak perlu mengubah nilai kapasitas yang ada

Page 56: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

56

karena angka tersebut merupakan sisa hasil bagi tadi, langsung klik Next

saja dan yang terakhir klik Finish.

Hasil tampilan akhir setelah dipartisi menjadi 2 bagian.

Gambar 3.22 Tampilan Hasil Akhir Partisi Harddisk

+ Tutup jendela Computer Management.

Page 57: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

57

3.2 FLOOPY DISK DRIVE

Gambar 3.23 Floopy Disk Drive

3.2.1 Bagian-Bagian Floopy Disk Drive

Gambar 2.24 Bagian-bagian Floopy Disk Drive

1. Write-protectab.

2. Hub.

3. Shutter.

4. Plastic housting.

5. Paper ring.

6. Magnetic disk.

7. Disk sector.

3.2.2 Penjelasan

1. Write-protectab yaitu sebuah lubang (hole) yang menunjukkan cakram

berkapasitas.

2. Hub yaitu piranti yang terhubung dengan drive pada komputer.

Page 58: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

58

3. Shutter yaitu pelindung permukaan saat akan dikeluarkan dari dalam drive.

4. Plastic housting.

5. Paper ring yaitu sebuah polyester yang mereduksi friksi (gesekan).

6. Magnetic disk.

7. Disk sector yaitu representasi dari sebuah sektor data dalam fisik.

3.2.3 Cara Format Floopy Melalui Disk Drive

1. Format Floppy Melalui Windows Explorer

Buka windows explorer

Setelah windows explorer muncul dengan folder tree, pastikan disket

yang akan diformat sudah ada di dalam drive flopy yang sudah di

backup sebelumnya.

klik kanan dengan mouse pada 3,5 floppy (A:) dan pilih format.

Tentukan konfigurasi hasil format, sebaiknya gunakan seting format

yang standard atau default. Setting standard yaitu size 1.44 MB 512

bytes per sektor dengan sistem FAT.

Pilih quick format apabila ingin format cepat tanpa membuat system

files baru atau pilih create ms-dos startup disk bila anda ingin membuat

boot disk untuk melakukan booting dengan sistem operasi microsoft

dos.

Lalu pilih start untuk memulai format disket anda.

Pastikan dalam disket anda tidak ada data penting yang belum

dibackup, karena disket anda jika diformat akan kehilangan seluruh

data.

2. Format Floopy Melalui Dos

dari disket atau cd yang mengandung dos (bios di setting dulu).

Dari start menu pada windows.

Dari start menu pilih run lalu ketik cmd lalu ok atau pencet enter.

Kemudian setelah booting dos selesai anda bisa langsung format disket

flopy anda dengan mengetik format a: lalu tekan enter. lalu pilih yes

dengan mengetik y lalu enter. Setelah itu selesai.

Page 59: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

59

3.3 CD/DVD

3.3.1 CD-ROM

Gambar 3.25 CD-ROM

Pengertian & Fungsi

CD-ROM kepanjangan dari Compact Disk Read Only Memory yang

artinya CD-ROM drive hanya bisa digunakan untuk membaca sebuah

CD saja. Secara garis besar CD-ROM dibedakan menjadi 2 menurut

tipenya yaitu :

1. ATA/IDE, ATA memiliki kecepatan 100-133Mbps

2. SCSI, SCSI memiliki kecepatan kira-kira 150 Mbps yang

biasanya ditemukan pada CR RW drive.

Fungsi CD-ROM :

1. Hanya bisa membaca CD saja

2. Untuk melakukan penginstalasian sebuah OS (OPERATING

SYSTEM), Game, atau Software-software lainnya

3. Untuk melakukan booting pada saat masuk ke OS bila sebuah

System tidak mau berjalan.

Page 60: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

60

3.3.2 CD-RW

Gambar 3.26 CD-RW

Pengertian & Fungsi

CD-RW adalah drive yang memiliki kemampuan membaca

kepingan CD dan juga mampu menulis di kepingan CD blank dan

burning CD.

Fungsi CD-RW

1. Untuk menulis informasi dari komputer ke merekam discs

dengan sinar laser

2. CD-RW drive yang digunakan untuk membuat CD audio yang

dapat diputar hampir di semua player atau data discs berguna

untuk membuat cadangan atau mentransfer file.

3.3.3 DVD-ROM

Gambar 3.27 DVD-ROM

Page 61: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

61

Pengertian & Fungsi

DVD berasal dari kata Digital Versatile Disc. DVD merupakan

sebuah media penyimpanan digital yang isinya sangat variatif.

Bentuknya sangat mirip dengan CD. Bedanya DVD dapat memainkan

film, audio lebih baik dan dengan data lebih banyak dan proses yang

lebih cepat dibandingkan CD. DVD juga mampu menyimpan data lain

seperti Foto atau data informasi dari komputer.

3.3.4 DVD-RW

Gambar 3.28 DVD-RW

Pengertian & Fungsi

DVD-RW adalah cakram optik yang dapat ditulis kembali dan

memiliki kapasitas sama dengan DVD-R biasanya 4,7 GB. Fungsi DVD-

RW adalah menggunakan sinar laser merah untuk menulis informasi dari

komputer ke merekam discs.

Page 62: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

62

3.4 VGA CARD

Gambar 3.29 VGA Card

3.4.1 Fungsi VGA Card

Fungsi VGA Card adalah mengubah sinyal digital dari komputer menjadi

tampilan grafik di layar monitor. Kartu VGA Card berguna untuk

menerjemahkan output (keluaran) komputer ke monitor, untuk menggambar /

design graphic ataupun untuk bermain game. VGA Card sering juga disebut

Card display, kartu VGA atau kartu grafis.

3.4.2 Bagian-Bagian VGA Card

Gambar 3.30 Bagian-bagian VGA Card

Page 63: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

63

1. PCB (Printed Circuit Boad)

2. GPU/VPU

3. Memory

4. Bus Interface

5. Cooling System

6. Display Interface

3.4.3 Penjelasan

1. PCB (Printed Circuit Board)

Gambar 3.31 PCB

Pada video card, warna dasar yang digunakan beragam. Mulai dari warna

merah, hijau dan kuning keemasan. Ada dua form factor yang digunakan.

Kebanyakan berukuran standar dengan ketinggian sekitar 99 mm (tinggi

bracket sekitar 127 mm) dan lebar yang bervariasi.

2. GPU/VPU

Gambar 3.32 GPU/VPU

GPU adalah inti dari sebuah video card. Sebuah IC (integrated circuit),

tugasnya seperti CPU pada sebuah mother- board. Ia yang menangani proses

2D dan 3D. Biasanya tertutup oleh heatsink dan fan.

Page 64: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

64

3. Memory

Untuk membedakan dengan RAM/ memory yang terinstalsi pada

motherboard, lebih spesifik disebut sebagai video RAM. Kesamaan antara

RAM dengan video RAM cukup banyak.

4. Bus Interface

Untuk sekarang, pilihannya hanya ada dua macam interface. Yaitu, AGP

(Acce- lerated Graphics Port) dan PCI Express

5. Cooling System

Dengan clock yang demikian cepat, panas selama beroperasi dapat

mencapai suhu yang cukup tinggi. Sebagai informasi, suhu pada heatsink

pasif (tanpa fan) sebuah video card GeForce FX5200 dapat mencapai kisaran

60°C. Dapat dibayangkan panas yang dapat dihasilkan sebuah video card

kelas high-end.

6. Display Interface

Kebanyakan video card menawarkan tiga jenis port interface: DVI, VGA

dan TV-Out. Dan yang lain, hanya merupakan kombinasi minor dari tiga

port tersebut.

Ada yang menawarkan dual DVI, untuk dapat menghasilkan dua

tampilan pada display digital. Ada yang menyertakan fasilitas dukungan

output HDTV (high-definition TV), atau VIVO (video input video output).

Dua yang disebut terakhir, biasanya dengan menyertakan fungsi tambahan

tersebut pada port video.

3.4.4 Jenis-Jenis VGA Card

a. Secara Umum VGA terdapat dua macam jenis, yaitu :

1. VGA On-Board adalah VGA yang sudah terintegrasi pada

MotherBoard. VGA On Board menggunakan RAM sebagai Memory

VGA atau Share Memory, Ada dua tipikal dalam dunia kartu grafis

onboard, yaitu :

Telah memiliki memori RAM yang tertanam pada mainboard

Kartu grafis onboard yang mengambil memori dari RAM utama

komputer, ini merupakan kebanyakkan dari mainboard berkartu

Page 65: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

65

grafis onboard yang beredar dipasaran dikarenakan harganya

yang lebih murah dari jenis mainboard lainnya.

2. VGA Add-On adalah VGA yang terpisah dengan motherboard yang

memiliki interface semacam PCI atau AGP. Pada VGA Add On sudah

memiliki GPU dan Memori sendiri.

b. Jenis – jenis vga menurut slot yang di gunakan.

VGA PCI, vga card ini bisa digunakan dengan memasang pada slot

vga, vga jenis ini sudah jarang sekali digunakan, karena keterbatasan

fitur, ciri-cirinya adalah bagian slot-nya pada bagian depan terdapat

coakan, dan jenis pin-nya lurus secara vertikal.

Gambar 3.33 VGA Slot PCI

VGA Jenis AGP, Ciri-ciri vga ini adalah bentuk pin-nya yang

vertikal dengan bentuk mirip formasi sarang lebah. Vga jenis ini

diluncurkan berdasarkan nilai voltase yang digunakan, yaitu agp 1x

dan 2x dengan voltase 3.3 v, sedangkan 4x dan 8x 1,5 volt. vga agp

terakhir yang muncul adalah jenis pro dan pro universal dengan

kemampuan 3.3 dan 1,5 volt.

Page 66: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

66

Gambar 3.34 VGA Jenis AGP

VGA PCI Express, dirancang untuk memasang peralatan-peralatan

mutakhir, 2 versi slot PCI Express yang terkenal adalah PCI Express

1 x dan 16 x, PCI Express 16 x digunakan khusus untuk memasang

vga jenis PCI Express, dan 1x untuk keperluan memasang peralatan-

peralatan tambahan. Ciri fisiknya adalah memiliki bentuk kebalikan

dari PCI biasa.

Gambar 3.35 VGA PCI Express

3.4.5 Cara Kerja VGA Card

Saat aplikasi yang dijalankan ingin menciptakan sebuah citra, aplikasi

tersebut akan meminta bantuan pada driver kartu grafis. Driver grafis akan

mendengarkan instruksi, baik dari OS atau dari aplikasi, kemudian mengambil

data digital yang diperlukan dan mengkonversikannya menjadi sebuah format

Page 67: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

67

yang dimengerti oleh kartu grafis tersebut. Setelah itu, driver menyalurkan data

digital yang baru diformat tersebut kepada kartu grafis untuk melakukan

rendering. Data tersebut berjalan menuju kartu VGA melalui slot pada

motherboard (AGP/PCI-E)

Setelah disalurkan ke kartu grafis, data akan dikirimkan ke memori kartu

grafis sebagai tempat penyimpanan sementara. Kemudian GPU akan mengambil

data digital tersebut lalu mengubahnya menjadi pixel. Pada titik ini, pixel belum

siap untuk ditampilkan ke layar. Pixel tersebut akan dikirim kembali ke Video

RAM untuk disimpan. VRAM terhubung langsung pada digital-to-analog

converter(DAC). Converter ini juga biasa disebut RAMDAC yang bertugas

menterjemahkan image ke signal analog agar bisa digunakan oleh monitor.

Selanjutnya, RAMDAC mengirimkan gambar final kepada monitor melalui

kabel.

Page 68: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

68

3.5 SOUND CARD

Gambar 3.36 Sound Card

Sound Card atau yang lebih dikenal dengan Kartu suara adalah suatu

komponen yang terdapat dalam PC yang bertugas untuk menunjang fungsi suara

dalam PC multimedia. Sound card merupakan periferal yang terhubung ke slot

ISA atau PCI pada motherboard yang memungkinkan komputer untuk

memasukkan input, memproses dan menghantarkan data berupa suara. Seperti

halnya VGA card, sound card pun memiliki beragam bentuk, macam dan jenis.

3.5.1 Fungsi Sound Card

Sound card memiliki empat fungsi utama, yaitu

1. mengolah data berupa audio atau suara

2. sebagai penghubung output audio ke speaker

3. sebagai penghubung input suara ke komputer melalui mikropon

4. Pengonversi data analog ke digital (misalnya merekam suara dari

mikrofon)

5. Pengkonversi data digital ke bentuk analog (misalnya saat memproduksi

suara dari spiker)

Sedangkan cara pengangkutan suara biasanya menggunakan tiga cara, yaitu :

1. Melalui teknologi frequency modulation (FM) atau Sintesa lewat FM

adalah cara yang paling efektif untuk menghasilkan suara yang jernih.

Suara disimulasikan dengan menggunakan bilangan algoritma untuk

Page 69: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

69

menghasilkan sine wave, atau gelombang yang lentur sehingga

menghasilkan suara yang mirip suara sumber aslinya.

2. Cara wavetable adalah merekam suara yang tersimpan pada chip kartu

suara, dan meneruskannya ke spiker.

3. Synthesizing secara fisik berarti suara disimulasikan melalui prosedur

programming yang kompleks.

3.5.2 Bagian-bagian Sound Card

Gambar 3.37 Bagian-bagian Sound Card

1. Digital out

2. Microphone In

3. Analog Line In

4. Center or subwoofer

5. Front right or left and

headphones

6. Surround left / right

7. Surround back left / right

3.5.3 Pemasangan Sound Card

Dilihat dari cara pemasangannya, sound card dibagi 3 antara lain :

1. Sound Card Onboard, yaitu sound card yang menempel langsung pada

Motherboard komputer kirta.

2. Sound Card Offboard, yaitu sound card yang pemasangannya di slot

ISA/PCI pada motherboard kita. Rata-rata sekarang sudah menggunakan

PCI.

Page 70: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

70

3. Soundcard External, adalah sound card yang penggunaannya disambungkan

ke komputer melalui port eksternal, seperti USB atau FireWire.

3.5.4 Cara Kerja sound card

Ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data digital suara yang

berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di

proses oleh DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal digital) bekerja

dengan DAC (Digital Analog Converter : Konversi digital ke Analog ).

Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal analog

diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.

Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa

analog diolah oleh DSP dalam mode ADC ( Analog Digital Converter :

Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang

berkelanjutan. Sinyal digital ini simpan dalam format Wav(wave) dalam disk

atau dikompresi menjadi bentuk lain seperti mp3. cara pengangkutan suara

biasanya menggunakan tiga cara, yaitu melalui teknologi frequency modulation

(FM), wavetable, dan model fisik. Sintesa lewat FM adalah cara yang paling

efektif untuk menghasilkan suara yang jernih.

Page 71: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

71

3.6 LAN CARD

3.6.1 Konsep Jaringan Komputer

Jaringan Komputer merupakan sekumpulan komputer yang dihubungkan

melalui media fisik dan software yang memfasilitasi komunikasi antara komputer-

komputer tersebut.

Media fisik ini bisa berupa kabel atau udara yang menjadi media bagi

komunikasi elektromagnetik. Masing-masing komputer terhubung melalui media

fisik dengan menggunakan kartu jaringan (Network Interface Card = NIC). Segala

proses transmisi melalu media fisik akan melalui NIC tersebut.

Bila jaringan komputer cukup banyak yang menempati suatu area lokal, maka

jaringan ini dinamakan jaringan komputer lokal (Local Area Network = LAN).

Printer dan peripheral lain

Sebelum ada jaringan, setiap orang harus memasang printer pada

komputer masing-masing. Disini satu-satunya cara untuk men-share printer

adalah berada/duduk pada komputer yang memiliki printer. Setelah adanya

jaringan, maka dimungkinkan beberapa orang men-share dan mengakses data

secara bersamaan. Apabila beberapa orang membutuhkan printer, maka mereka

dapat menggunakan printer yang tersedia pada jaringan.

Data

Sebelum ada jaringan, orang yang ingin sharing informasi terbatas pada

hal-hal sebagai berikut :

Melalui telepon atau melalui media komunikasi lain

Menulis memo

Menyimpan data pada floppy disk dan mengcopy data tersebut ke komputer

yang membutuhkan.

3.6.2 Konsep Client – Server

Jaringan client atau server adalah jaringan dimana komputer client bertugas

melakukan permintaan data dan server bertugas melayani permintaan tersebut.

Page 72: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

72

Client

User akan membuat permintaan melalui software client. Aplikasi ini berfungsi :

Memberikan interface bagi user untuk melakukan tugas

Format request data ke bentuk yang dapat dimengerti oleh server

Menampilkan hasil yang diminta pada layar.

Server

Jaringan client atau server, server khusus digunakan untuk pemrosesan,

penyimpanan dan manajemen data. Server bertugas menerima request dari

client, mengolahnya dan mengirimkan kembali hasilnya ke client.

Untuk itu server membutuhkan komputer khusus dengan spesifikasi

hardware yang jauh lebih baik dibandingkan hardware untuk client karene

komputer harus mampu melayani:

Request secara simultan dalam jumlah besar

Aktivitas manajemen jaringan

Menjamin keamanan pada resource jaringan.

3.6.3 Media Transmisi

Selain NIC media fisik yang digunakan dalam jaringan adalah kabel, dimana

kabel ini digunakan sebagai media transmisi. Media transmisi disini dapat berupa :

E Twisted Pair

E Kabel Coaxial

E Serat Optik

3.6.4 Sifat-sifat LAN

1. Fleksibilitas (Keluwesan)

Ada berbagai peralatan hardware yang dapat dipasang pada jaringan komputer

lokal. LAN dapat menjalankan aplikasi dengan pemrosesan yang berbeda dan

mempunyai kemampuan transfer data. Sebagai contoh, beberapa pemakai

sedang mentransfer file teks ke jaringan. Pada waktu yang sama pemakai lain

dapat memakai fasilitas yang lain pada LAN tersebut.

Page 73: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

73

2. Kecepatan

LAN dapat mempunyai transfer data berkecepatan tinggi. Kecepatan

dibutuhkan karena harus ada jumlah byte yang banyak yang harus dimuatkan

ketika workstation memerlukan aplikasi software.

3. Reliabilitas (Keandalan)

LAN harus bekerja secara terus menerus dan konsisten. LAN dapat dikatakan

andal jika semua workstationnya mempunyai akses ke jaringan menurut hak-

hak yang telah ditetapkan oleh administrator jaringan. Tidak ada workstation

yang boleh mengkonsumsi kapasitas pemrosesan LAN secara mayoritas,

karena hal itu akan menghalangi akses pemakai lain dan memperpanjang

waktu respon bagi pemakai jaringan.

4. Hardware dan Software yang digunakan bersama-sama

Pada LAN ada peralatan khusus yang disebut server, server adalah komputer

pada LAN yang dapat diakses oleh semua pemakai dalam jaringan.

5. Interface Transparansi

Dengan memiliki interface transparansi diharapkan bahwa akses jaringan

untuk pemakai tidak akan lebih rumit daripada mengakses fasilitas yang sama

dengan menggunakan interface yang berbeda.

6. Adaptability (Kemampuan menyesuaikan diri)

Rancangan LAN yang baik mempunyai kemampuan mengakomodasi berbagai

macam hardware dan dengan mudah mengkonfigurasi ulang tanpa

mengganggu pemakai. LAN harus pula mempunyai kemampuan perluasan

tanpa memandang jumlah pemakai.

7. Akses ke LAN lain atau WAN

LAN merupakan komponen kecil dari jaringan yang lebih besar. LAN harus

dapat digunakan pemakai untuk mengakses keseluruhan fasilitas dengan

menghubungkan jaringan komputer lokal ke fasilitas jaringan area luas.

8. Keamanan

Penyambungan dan fleksibilitas jaringan komputer lokal tidak boleh dilakukan

dengan mengurangi keamanannya. LAN harus mempunyai ketentuan

mekanisme keamanan ID dan password.

Page 74: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

74

9. Pengelolaan Terpusat

Kebanyakan instalasi LAN dimaksudkan untuk mengurangi biaya dan

mempermudah penggunaannya. LAN harus meminimalkan intervensi operator

dan harus mempunyai beberapa peralatan pengelolaan yang memberikan

rangkuman operasi jaringan kepada operator jaringan.

10. Kepemilikan Pribadi

Media hardware, software dan pembawa data biasanya dimiliki oleh

perusahaan atau jawatan yang membeli LAN. Semua perbaikan, pemeliharaan

dan penyambungan baru merupakan tanggung jawab dari pada pemilik LAN.

3.6.5 Jenis-Jenis LAN Card

1. NIC

NIC adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer

ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar ada dua jenis, yakni

NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis.

NIC fisik

NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke

dalam sebuah slot dalam motherboard komputer, yang dapat berupa

kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI

Express. NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu

dengan bus USB, PCMCIA, bus serial, bus paralel atau Express Card,

sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile).

NIC logis

NIC logis merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik dan

menggunakan sepenuhnya perangkat lunak yang diinstalasikan di atas

sistem operasi dan bekerja seolah-olah dirinya adalah sebuah NIC.

Page 75: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

75

Contoh dari perangkat NIC logis adalah loopback adapter dan Dial-up

adapter. Kartu NIC logis ini dibuat dengan menggunakan teknik emulasi.

Page 76: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

76

3.7 WIRELESS LAN

Gambar 3.38 Wireless LAN

3.7.1 Pengertian

Wireless merupakan teknologi yang bertujuan untuk menggantikan kabel

yang menghubungkan terminal komputer dengan jaringan.

Keuntungannya adalah biaya instalasi yang lebih murah dibandingkan

dengan wired LAN, karena tidak dibutuhkan instalasi kabel yang terlalu besar

khususnya untuk sub lokasi/sub grup yang agak jauh. Pertimbangan kedua

adalah karena wireless LAN ini cocok untuk unit-unit DTE yang portabel dan

bersifat mobil.

Diagram skematik dari dua aplikasi pada Wireless LAN dapat

diperhatikan pada gambar di bawah ini :

Page 77: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

77

Gambar 3.39 Diagram Skematik Aplikasi Wireless LAN

Dari gambar dapat kita amati ilustrasi dari dua aplikasi wireless LAN.

1. Infrastructure wireless LAN

Pada aplikasi ini, untuk mengakses suatu server adalah dengan

menghubungkannya ke suatu wired LAN , yang dikenal sebagai Portable

Access unit (PAU)

2. Ad hoc wireless LAN

Pada Ad hoc wireless LAN suatu kumpulan komputer portabel

berkomunikasi satu dengan yang lainnya untuk membentuk self-contained

LAN.

3.7.2 Media Wireless

1. Media Radio

Gelombang radio telah banyak dipakai untuk berbagai aplikasi.

Keunggulannya adalah karena gelombang radio dapat merambat

menembus objek seperti dinding dan pintu.

2. Media Inframerah

Inframerah memiliki frekuensi yaitu di atas 1014

Hz. Umumnya

dinyatakan dalam panjang gelombang 800 nm dan 1300 nm.

PA

U

PD PD

PD PD

PD

PD PD

PD

serv

er

radius 50-100m

porta

bel t

o fix

edne

twor

k

porta

ble

topo

rtabl

ene

twor

k

radius 10-20m

PC

PA

U

PC

PC

PC

I. infrastructure

II.Ad hoc

fixed

wire

repl

acem

ent

Page 78: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

78

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dapat mengetahui kegunaan dan cara menggunakan Avometer dengan baik dan

benar

Dapat mengetahui kegunaan dan macam-macam resistor

Dapat mengetahui kondensator, kegunaan, wujud dan macam-macam dari

kondensator tersebut

Dapat mempelajari dan memahami cara menyetting ulang PC yang error dan

tanda-tanda bahwa komponen tertentu ada yang error

Mampu melakukan perawatan PC pada komponen PC dengan baik dan benar

4.2 Saran

Dalam menggunakan Avometer perlu diperhatikan ketelitian baik dari cara

membaca atau menhitungnya

Lebih teliti dalam mencari permasalahan yang terjadi pada suatu komponen dan

mendiagnosis solusi dari masalah tersebut

Perhatikan kebersihan komponen PC dan tempat untuk menyimpan komponen

tersebut agar lebih awet

Page 79: Isi Laporan Tugas Akhir

Teknik Komputer dan Jaringan

79

DAFTAR PUSTAKA

[1] __________, HARDDISK.doc,

http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/HARDISK.doc, Minggu, 10 Maret 2013, jam 09.22

WIB

[2] Arif, Smkma, kondensator.doc,

http://smkmaarif3.files.wordpress.com/2010/07/kondensator.doc, Minggu, 10 Maret

2013, jam 09.43 WIB

[3] Ekaria, Wahyu, makalah-jadi.doc,

http://wahyuekaria.files.wordpress.com/2012/10/makalah-jadi.doc, Minggu, 10 Maret

2013, jam 09.53 WIB

[4] Elektro, Harahap, kapasotor.doc,

http://harahapelektro.files.wordpress.com/2011/11/kapasitor.doc, Minggu, 10 Maret

2013, jam 09.48 WIB

[5] Files, Bobby, resistor.doc,

http://bobbyfiles.files.wordpress.com/2008/01/resistor.doc, Minggu, 10 Maret 2013,

jam 09.30 WIB

[6] Pipin, Siska, WIRELESS LAN.doc,

http://www.freewebs.com/siskapipin/WIRELESS%20LAN.doc, Minggu, 10 Maret

2013, jam 10.12 WIB

[7] Wiber, Listrik, avo-meter-word1.doc,

http://listrikwiber.files.wordpress.com/2008/09/avo-meter-word1.doc, Minggu, 10

Maret 2013, jam 09.15 WIB