isi laporan
TRANSCRIPT
musttakim
PERCOBAAN I
HUKUM OHM
TEORI
Resistor berfungsi untuk menghambat arus dan membagi tegangan, nilai nominal resistansi dan toleransi suatu resistor ditunjukan oleh pita kode warna pada badan resistor tersebut.
KODE WARNA RESISTOR
WARNASATUANPULUHANPENGALITOLERANSI
Hitam 0-1-
Coklat 11101%
Merah221002%
Jingga331000-
Kuning4410000-
Hijau55100000-
Biru661000000-
Ungu7710000000-
Abu-abu88100000000-
Putih991000000000-
Perak--0.0110%
Emas--0.15%
Warna pertama dan kedua merupakan nilai satuan, dan puluhan, warna ketiga menunjukkan jumlah nol dan warna keempat adalah toleransinya.
Contoh: sSuatu resistor memiliki warna dengan urutan : merah, ungu, kuning, dan emas; maka harganya : 270000 atau 270 k toleransi 5%. Hukum ohm menyebutkan: dalam sebuah penghantar yang ujungnya diberi tegangan listrik, arus yang mengalir dalam penghantar berbanding lurus dengan tegangan yang berada pada ujung-ujungnya dan berbanding nterbalik dengan tahanan dari penghantar tersebut.
dimana:V = Tegangan (Volt)
I= Arus (Ampere)
R = Tahanan (Ohm)
TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan hubungan antara arus (I), tegangan (V) dan tahanan (R)
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
Power Supply
Panel percobaan
Multitester
Kabel penghubung
PROSEDUR PERCOBAAN
Buatlah rangkaian seperti gambar 1.1 dengan R = ...
Gambar 1.1
Atur tegangan power supply pada V = ....Volt.
Catat arus yang mengalir pada Amperemeter.
Ulangi percobaan diatas dengan mengganti nilai tahanan masing masing sesuai petunjuk asisten.
Catat hasilnya pada tabel 1.1.
Tabel 1.1.
Tahanan yang digunakan ()R1R2R3R4R5
22056010 330 220
Tegangan Arus yang mengalir dalam mA
1255.253.24.8
98.99.29.25.88.8
510.79.810.46.810.6
Buatlah rangkaian seri seperti gambar 1.2 dengan R1 = .. dan R2 = ...
Catat arus yang mengalir jika sumber tegangan dinaikkan mulai da .... sampai dengan ..... volt, seprti pada tabel 1.2.
Gambar 1.2Tabel 1.2
Tahanan yang digunakan ()R1 + R2R1 + R2R1 + R2R1 + R2R1 + R2
220 + 330220 + 560 220 + 10
Tegangan Arus yang mengalir dalam mA
1210.110.110.7
99.19.14
558.44.9
Buatlah rangkaian paralel seperti gambar 1.3 dengan R1 = .. dan R2 = ... .
Catat arus yang mengalir.
Catat hasilnya pada tabel 1.3.
Gambar 1.3
Tabel 1.3.
Tahanan yang digunakan ()R1 // R2R1 // R2R1 // R2R1 // R2R1 // R2
220 + 330220 + 560 220 + 10
Tegangan Arus yang mengalir dalam mA
124.88.710.4
94.78.610.2
54.68.410
ANALISIS DATA
Lakukan perhitungan masing masing percobaan dalam menentukan besarnya I.
Hasil masing masing percobaan dibuat grafik.
Beri alasan bila hasil perhitungan tidak sama dengan hasil percobaan
HASIL PERHITUNGAN
Pada tabel 1.1
Tegangan 12 V
R1 = 220dimana : = = 0.054 A = 54 mA
R2 = 560dimana : = = 0.021 A = 21 mA
R3 = 10 dimana : = = 1.2 A = 1200 mA
R4 = 330 dimana : = = 0.036 A = 36 mA
R5 = 220 dimana : = = 0.054 A = 54 mA Tegangan 9 V
R1 = 220dimana : = = 0.041 A = 41 mA
R2 = 560dimana : = = 0.016 A = 16 mA
R3 = 10 dimana : = = 0.9 A = 900 mA
R4 = 330 dimana : = = 0.027 A = 27 mA
R5 = 220 dimana : = = 0.041 A = 41 mA
Tegangan 5 V
R1 = 220dimana : = = 0.023 A = 23 mA
R2 = 560dimana : = = 0.0089 A = 8.9 mA
R3 = 10 dimana : = = 0.5 A = 500 mA
R4 = 330 dimana : = = 0.015 A = 15 mA
R5 = 220 dimana : = = 0.023 A = 23 mA Data tabel 1.1 perhitungan
Tahanan yang digunakan ()R1R2R3R4R5
1 k2,2 k220 470 330
Tegangan Arus yang mengalir dalam mA
12125.4542536
994401927
662.7271318
Pada Tabel 1.2 (rangkaian seri)
Tegangan 12 V
R1 = 220 + 330 = 550
dimana : = = 0.022 A = 22 mA
R2 = 220 + 560 = 780
dimana : = = 0.015 A = 15 mA
R3 = 220 + 10 = 230
dimana : = = 0.052 A = 52 mA
Tegangan 9 V
R1 = 220 + 330 = 550
dimana : = = 0.016 A = 16 mA
R2 = 220 + 560 = 780
dimana : = = 0.012 A = 12 mA
R3 = 220 + 10 = 230
dimana : = = 0.039 A = 39 mA
Tegangan 5 V
R1 = 220 + 330 = 550
dimana : = = 0.009 A = 0.9 mA
R2 = 220 + 560 = 780
dimana : = = 0.064 A = 64 mA
R3 = 220 + 10 = 230
dimana : = = 0.022 A = 22 mA
Data tabel 1.2 perhitungan
Tahanan yang digunakan ()R1 + R2R1 + R2R1 + R2
1 k + 1 k330 + 100 1.2 k + 1k
Tegangan Arus yang mengalir dalam mA
126285.4
94.520.94.1
63142.7
Pada Tabel 1.3 (rangkaian paralel)
Tegangan 12 V
R1 = = 132
dimana : = = 0.091 A = 91 mA
R2 = = 157.9
dimana : = = 0.076 A = 76 mA
R3 = = 9.6
dimana : = = 1.25 A = 1250 mA
Tegangan 9 V
R1 = = 132
dimana : = = 0.068 A = 68 mA
R2 = = 157.9
dimana : = = 0.057 A = 57 mA
R3 = = 9.6
dimana : = = 0.937 A = 937 mA
Tegangan 5 V
R1 = = 132
dimana : = = 0.038 A = 38 mA
R2 = = 157.9
dimana : = = 0.032 A = 32 mA
R3 = = 9.6
dimana : = = 0.521 A = 521 mA
Data tabel 1.3 perhitungan
Tahanan yang digunakan ()R1 // R2R1 // R2R1 // R2
2,2 k // 3,3 k1 k // 1 k10 k // 15 k
Tegangan Arus yang mengalir dalam mA
129.1242
96.8181.5
64.5121
Gambar Grafik
Grafik Tabel 1.1 Pengamatan Dan Perhitungan
Grafik Tabel 1.2 Pengamatan Dan Perhitungan
EMBED Excel.Chart.8 \s
EMBED Excel.Chart.8 \s Grafik Tabel 1.2 Pengamatan Dan Perhitungan
EMBED Excel.Chart.8 \s
EMBED Excel.Chart.8 \s Kesimpulan
Ketidaksamaan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya :
Alat ukur yang kurang presisi .
Pembacaan pada saat pengukuran yang kurang teliti.
PERCOBAAN II
HUKUM KIRCHOFF
TEORI
Hukum Kirchoff mengatakan :
Hukum Kirchoff I untuk arus : Pada suatu titik pertemuan, jumlah arus yang menuju suatu titik sama besarnya dengan jumlah arus yang meninggalkan. Dengan kata lain : jumlah arus yang mengalir ke suatu simpul adalah nol.
Hukum Kirchoff II untuk tegangan : Jumlah aljabar dari semua tegangan aktif (sumber tegangan) didalam suatu rangkaian tertutup sama besarnya dengan jumlah aljabar dari semua hasil perkalian antara kuat arus dengan tahanan yang terdapat pada cabang itu. Dengan kata lain : dalam suatu loop tertutup tegangan sama dengan nol.
Rangkaian Jembatan
Rangkaian jembatan seimbang bila VA = VB, dimana pada saat Ix = 0. Pada saat seimbang berlaku R1.Rx = R2.R3 rangkaian jembatan dapat digunakan untuk mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui nilainya.
Gambar 2.1 Rangkaian Jembatan
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui pemakaian hukum kirchoff dalam rangkaian listrik.
Untuk mengetahui prinsip dasar rangkaian jembatan.
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
Modul DST-Train-RL
PROSEDUR PERCOBAAN
Buatlah rangkaian seperti gambar 2.2
Gambar 2.2
Atur sumber tegangan pada V = ........ volt.
Ukur dan catat arus yang mengalir pada rangkaian (I1, I2, I3, I4, dan I5) serta tegangan drop pada R1 (V1), R2 (V2), R3 (V3), R4 (V4), dan R5 (V5).
Ulangi percobaan diatas dengan menaikkan sumber tegangan pada V = .... volt.
Catat hasilnya pada tabel 2.1.
Buatlah rangkaian seperti gambar 2.3
Gambar 2.3
Atur R5 sehingga Ix = 0 (baca ampere meter).
Dengan menggunakan titik C sebagai referensi ukurlah VA dan VB.
Matikan catu daya dan lepaskan R5 dari rangkaian.
Ukurlah R5 dengan multimeter.
Atur catu daya dan lakukan proses dari a sampai d. Catat pada tabel 2.2.
Instalasi Modul percobaan
Mengukur tegangan V2 dan V4 pada gambar 2.2Mengukur tegangan V1 pada gambar 2.2
Mengukur arus I1 pada gambar 2.2Mengukur tegangan pada percobaan 2.4.B.
DATA HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1
Tegangan SumberV1V2V3V4V5I1I2I3I4I5
Teg. Yang masuk (Volt)Arus yang mengalir (mA)
12 : 121.943.431.557.06.50.050.350.120.620.88
12 : 9.56.175.530.495.65.60.810.220.010.520.71
12 : 66.55.01.553.433.90.880.620.120.350.65
12 : 4,56,26,21.772,82,61,351,350.190,250,41
Tabel 2.2
Tegangan SumberVAVBR5Ix
122.794.721,6 k0,5
92.203.461,6 k0,43
61.422.311,6 k0,27
ANALISA DATA
Tugas persiapan praktikum
Buktikan dengan perhitungan bahwa gambar 2.1 pada keadaan seimbang (R1.Rx = R2.R3) pada Ix = 0.
Hitung semua arus dan tegangan dari rangkaian gambar 2.2.
Pertanyaan dan tugas setelah praktikum
Buatlah tabel perbandingan dari hasil percobaan 2.4.A. dengan hasil perhitungan.
Dengan R5 sebesar hasil percobaan 2.4.B. langkah ke %, lakukan perhitungan VA dan VB. Selanjutnya bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran.
Berilah kesimpulan dari percobaan 2.4.A dan 2.4.B.
Hasil perhitungan
Gambar 2.1 Rangkaian Jembatan
Dari rangkaian diatas di dapatkan persamaan sebagai berikut :
Rx = R3
Rx =
R1.Rx = R2.R3
(Terbukti)
Tabel 2.1
Tegangan sumber 12 V dan 12 V
Teorema super posisi
Dengan sumber 6 V sisi kiri
Rtotal = ( R5 // R4 ) + R3 ) // R2 ) + R1)
= ( ) + 1000 ) // 1000 ) +1000 )
= ( 500 +1000) // 1000 ) + 1000)
= ( ) + 1000 )
= ( 600 + 1000 )
= 1600 = 1,6 k
Itotal1=
= = 0.00375 Amp
Dengan sumber 12 V sisi kanan
Rtotal= ( R1 // R2 ) + R3 ) // R4 ) + R5)
= ( ) + 1000 ) // 1000 ) +1000 )
= ( 500 +1000) // 1000 ) + 1000)
= ( ) + 1000 )
= ( 600 + 1000 )
= 1600 = 1,6 kItotal2=
= = 0.0075 Amp
Itotal all = Itotal1 + Itotal2
= 0.00375 + 0.0075
= 0.01125 Amp = 11.25 mA
Itotal1= I1 = 0.00375 Amp
V1= I1 . R1
= 0.00375 . 1000
= 3.75 V
I2=
=
= 0.00375 Amp
V2= I2 . R2
= 0.00375 . 1000
= 3.75V
I5= Itotal2 = 0.0075 Amp
V5= I5 . R5
= 0.0075 . 1000
= 7.5 V
I4=
=
= 0.0075 Amp
V4= I4 . R4
= 0.0075 . 1000
= 7.5 V
I3= ( I1 I2 ) ( I5 I4 )
= 0 0 = 0 Amp
V3= I3 . R3
= 0 . 1000
= 0 V
Tegangan sumber 12 V dan 9.5 V
Teorema super posisi
Dengan sumber 12 V sisi kiri
Rtotal = ( R5 // R4 ) + R3 ) // R2 ) + R1)
= ( ) + 1000 ) // 1000 ) +1000 )
= ( 500 +1000) // 1000 ) + 1000)
= ( ) + 1000 )
= ( 600 + 1000 )
= 1600 = 1,6 k
Itotal1=
= = 0.0075 Amp
Dengan sumber 9.5 V sisi kanan
Rtotal= ( R1 // R2 ) + R3 ) // R4 ) + R5)
= ( ) + 1000 ) // 1000 ) +1000 )
= ( 500 +1000) // 1000 ) + 1000)
= ( ) + 1000 )
= ( 600 + 1000 )
= 1600 = 1,6 k
Itotal2=
= = 0.0059 Amp
Itotal all = Itotal1 + Itotal2
= 0.0075 + 0.0059
= 0.0134 Amp = 13.4 mA
Itotal1 = I1 = 0.0075 Amp
V1= I1 . R1
= 0.0075 . 1000
= 7.5 VI2=
=
= 0.0075 Amp
V2= I2 . R2
= 0.0059 . 1000
= 5.9 V
I5= Itotal2 = 0.0059 Amp
V5= I5 . R5
= 0.0059 . 1000
= 5.9 V
I4=
=
= 0.0059 Amp
V4= I4 . R4
= 0.0059 . 1000
= 5.9 V
I3= ( I1 I2 ) ( I5 I4 )
= 0 0 = 0 Amp
V3= I3 . R3
= 0 . 1000
= 0 V
Tegangan sumber 12 V dan 6 V
Teorema super posisi
Dengan sumber 12 V sisi kiri
Rtotal = ( R5 // R4 ) + R3 ) // R2 ) + R1)
= ( ) + 1000 ) // 1000 ) +1000 )
= ( 500 +1000) // 1000 ) + 1000)
= ( ) + 1000 )
= ( 600 + 1000 )
= 1600 = 1,6 k
Itotal1=
= = 0.0075 Amp
Dengan sumber 6 V sisi kanan
Rtotal= ( R1 // R2 ) + R3 ) // R4 ) + R5)
= ( ) + 1000 ) // 1000 ) +1000 )
= ( 500 +1000) // 1000 ) + 1000)
= ( ) + 1000 )
= ( 600 + 1000 )
= 1600 = 1,6 k
Itotal2=
= = 0.0037 Amp
Itotal all = Itotal1 + Itotal2
= 0.0075 + 0.0037
= 0.0112 Amp = 11.2 mA
Itotal1 = I1 = 0.0075 Amp
V1= I1 . R1
= 0.0075 . 1000
= 7.5 V
I2=
=
= 0.0075 Amp
V2= I2 . R2
= 0.0037 . 1000
= 3.7 V
I5= Itotal2 = 0.0037 Amp
V5= I5 . R5
= 0.0037 . 1000
= 3.7 VI4=
=
= 0.0037 Amp
V4= I4 . R4
= 0.0037 . 1000
= 3.7 V
I3= ( I1 I2 ) ( I5 I4 )
= 0 0 = 0 Amp
V3= I3 . R3
= 0 . 1000
= 0 V
Tegangan sumber 12 V dan 4.5 V
Teorema super posisi
Dengan sumber 12 V sisi kiri
Rtotal = ( R5 // R4 ) + R3 ) // R2 ) + R1)
= ( ) + 1000 ) // 1000 ) +1000 )
= ( 500 +1000) // 1000 ) + 1000)
= ( ) + 1000 )
= ( 600 + 1000 )
= 1600 = 1,6 k
Itotal1=
= = 0.0075 Amp
Dengan sumber 4.5 V sisi kanan
Rtotal= ( R1 // R2 ) + R3 ) // R4 ) + R5)
= ( ) + 1000 ) // 1000 ) +1000 )
= ( 500 +1000) // 1000 ) + 1000)
= ( ) + 1000 )
= ( 600 + 1000 )
= 1600 = 1,6 k
Itotal2=
= = 0.0028 Amp
Itotal all = Itotal1 + Itotal2
= 0.0075 + 0.0028
= 0.0103 Amp = 10.3 mA
Itotal1 = I1 = 0.0075 Amp
V1 = I1 . R1
= 0.0075 . 1000
= 7.5 V
I2=
=
= 0.0075 Amp
V2= I2 . R2
= 0.0075 . 1000
= 7.5 V
I5= Itotal2 = 0.0028 Amp
V5= I5 . R5
= 0.0028 . 1000
= 2.8 V
I4=
=
= 0.0028 Amp
V4= I4 . R4
= 0.0028 . 1000
= 2.8 V
I3= ( I1 I2 ) ( I5 I4 )
= 0 0 = 0 Amp
V3= I3 . R3
= 0 . 1000
= 0 V
DATA HASIL PERHITUNGAN
Tabel 2.1
Tegangan SumberV1V2V3V4V5I1I2I3I4I5
Teg. Yang masuk (Volt)Arus yang mengalir (mA)
6 : 123.753.7507.57.53.753.750 7.57.5
12 : 9.57.55.905.95.97.57.505.95.9
12 : 67.53.703.73.78.57.503.73.7
12 : 4,57.57.502.82.87.57.502.82.8
Perbandingan dari hasil percobaan 2.4.A. dengan hasil perhitungan.
Hasil perhitungan tabel 2.2
VA = . Vdc
= . 12
= 2.79 V
VB = . Vdc
= . 12
= 4.61 V
Sumber tegangan 9 V
VA = . Vdc
= . 9
= 2.09 V
VB = . Vdc
= . 9
= 3.46 V
Sumber tegangan 6 V
VA = . Vdc
= . 6
= 1.39 V
VB = . Vdc
= . 6
= 2.31 V
Tegangan SumberVAVB
122.794.61
92.093.46
61.392.31
Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas diketahui bahwa pada percobaan 2.1 dan percobaan 2.2 dimana pada rangkaian resistor paralel dengan rangkaian seri terdapat perbedaan nilai arus yang cukup signifikan meskipun pada rangkaian tersebut nilai resistor tidak dirubah.
PERCOBAAN III
PEMBAGI TEGANGAN, ARUS DAN PEMINDAHAN DAYA
TEORI
Rangkaian Pembagi Tegangan dan Arus
Untuk menyelidiki sifat sifat suatu rangkaian tahanan, maka dilakukan penganalisaan dengan menggunakan rangkaian R yang linear dan berlaku pada sumber bolak-balik maupun searah.
Gambar 3.1 Pembagi tegangan
Gambar 3.1 memperlihatkan sebuah rangkaian pembagi tegangan dimana tegangan pada masing masing tahana dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
__________
__________
__________
Gambar 3.2 adalah sebuah rangkaian pembagi arus. Arus I akan terbagi menjadi arus I1, I2, dan I3 yang besarnya masing masing dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini :
Gambar 3.2 Pembagi arus
Pemindahan Daya Maksimal
Untuk sistem komunikasi nilai investasi persatuan daya, umumnya sangat tinggi dibandingkan dengan sistem tenaga listrik. Karena itu untuk sistem komunikasi lebih dipentingkan pemindahan daya maksimal dari pada efisiensinya.
Untuk arus bolak balik, pemindahan daya maksimal dicapai dua cara, yaitu :
Bila beban dari Xx rangkaian generataor tetap, nilai (modulus) dari beban ini harus sama dengan nilai dari impedansi dalam rangkaian generator agar diperoleh maximum power transfer. Hal ini dapat dicapai dengan matching transformator.
Bila beban dari rangkaian generator variabel, beban ini harus dibuat sama dengan konjugate dari impedansi dalam rangkaian generator untuk maximum power transfer.
Gambar 3.3 Pemindahan Daya Maksimum
Untuk arus searah seperti di tujukan pada gambar 3.3, daya pada beban akan maksimum bila besarnya hambatan sama dengan . Pada keadaan ini, efisiensi daya rangkaian adalah 50%.
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk memahami prinsip prinsip pembagi tegangan dan arus.
Untuk memahami prinsip prinsip pemindahan daya.
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
MODUL dst-Train-RL
Multimeter
PROSEDUR PERCOBAAN
Rangkaian Pembagi Tegangan dan Arus
Buatlah rangkaian seperti gambar 3.4 (Gunakan Bagian V/I Divider dari Modul).
Ukurlah tegangan pada masing masing R (, , , , , dan ).
Ukurlah, ,, , dan . Proses pengukuran arus dilakukan dengan melepas kabel jumper dan menggantikan dengan input positif dan negatif ampere meter.
Gambar 3.4 Rangkaian Pembagi Tegangan dan Arus
Pemindahan daya maksimal
Buatlah rangkaian seperti gambar 3.5.
Buatlah beban berturut-turut 0, 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900 dan 1000 ohm.
Ukurlah setiap kali perubahan dengan multimeter, dengan terlebih dahulu melepaskan hubungan dari rangkaian. Untuk setiap harga , ukurlah I dan V.
Tukarilah letak dan seperti gambar 3.6 aturlah berturut-turut 0, 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, 1000 ohm. Untuk setiap harga ukurlah I dan V.
Gambar 3.5 Pemindahan Daya maksimum
Gambar 3.6 Pemindahan Daya
DATA HASIL PENGAMATAN
Tabel 3.4.A
11.72.679.43.795.312.612.631.030.270.890.150.64
9.72.27.533.14.42.172.190.590.210.710.110.5
5.41.24.21.752.441.21.20.370.090.310.050.19
Tabel 3.4.2
0100200300400500
3.56.831.431.92.272.57
3.64.573.993.523.152.85
Instalasi Modul Percobaan.
Gb.3.7.Perc. 3B untuk gb.3.5Gb. 3.8.Perc. 3B untuk gb.3.6
ANALISA DATA
Pertanyaan dan Tugas
Hitung semua arus dan tegangan pada masing-masing R dari gambar 3.4 buatlah tabel perbandingan hasil perhitungan dengan hasil percobaan.
Buatlah grafik percobaan 3B langkah 2 untuk :
Arus beban (mA).
Tegangan beban (V).
Daya beban.
Daya sumber.
Efisiensi daya rangkaian.
Semuanya sebagai fungsi .
Tentukan dimana daya beban menjadi maksimum.
Berapa efisiensi daya rangkaian untuk daya beban maksimum?
Buatlah grafik percobaan 3B langkah 3 untuk :
Arus beban (mA).
Tegangan beban (V).
Daya beban.
Daya sumber.
Efisiensi daya rangkaian.
Semuanya sebagai fungsi .
Apakah sekarang daya beban maksimum juga terjadi pada saat = ? Jelaskan!
HASIL PERHITUNGANPada tabel 3.4.
Rtotal = ( R6 + R5 ) // R4 ) + R3 ) // R2 ) + R1)
= (470 + 470) // 2200 ) + 470 ) // 2200 ) + 220 )
= ( 940 // 2200 ) + 470 ) // 2200 ) + 220 )
= ( ) + 470 ) // 2200 ) + 220 )
= ( 658,599 + 470 ) // 2200 ) + 220 )
= ( 1128,599 // 2200 ) + 220 )
= ( ) + 220 )
= ( 745,93 + 220 )
= 965,93 = 0,9 k
V=11.7V
Itotal=
= = 0.012 Amp
Itotal = I1 = 0.012 Amp = 12 mA
V1= I1 . R1
= 0,012 . 220
= 2,64 V
V2= V1
=
= 2.4 V
I2=
=
= 0.001 Amp = 1 mA
I3= I1 I2
= 0,012 0,001
= 0,011Amp = 11 mA
V3= I3 . R3
= 0.011 . 470
= 5.17 V
V4= V3
=
= 4.25V
I4=
=
= 0,0019Amp = 1,9 mA
I5= ( I3 I4 )
= 0.011 0.0019 = 0.0091 Amp = 9.1 mA
V5 dan 6= I5 . R5 dan 6
= 0.0091 . ( 470 + 470 )
= 8.554 VV=9.7V
Itotal=
= = 0.01 Amp
Itotal = I1 = 0.01 Amp = 10 mA
V1= I1 . R1
= 0,01 . 220
= 2,2 V
V2= V1
=
= 2 V
I2=
=
= 0.0009 Amp = 0.9 mA
I3= I1 I2
= 0,01 0,0009= 0,0091Amp = 9.1 mA
V3= I3 . R3
= 0.0091 . 470
= 4.27 V
V4= V3
=
= 3.51V
I4=
=
= 0,0016Amp = 1,6 mA
I5= ( I3 I4 )
= 0.0091 0.0016 = 0.0075 Amp = 7.5 mA
V5 dan 6= I5 . R5 dan 6
= 0.0075 . ( 470 + 470 )
= 7.05 V
V=5.4 V
Itotal=
= = 0.005 Amp
Itotal = I1 = 0.005 Amp = 5 mA
V1= I1 . R1
= 0,005 . 220
= 1.1 V
V2= V1
=
= 1 V
I2=
=
= 0.0004 Amp = 0.4 mA
I3= I1 I2
= 0,005 0,0004
= 0,0046Amp = 4.6 mA
V3= I3 . R3
= 0.0046 . 470
= 2.16 V
V4= V3
=
= 1.78 V
I4=
=
= 0,0008Amp = 0.8 mA
I5= ( I3 I4 )
= 0.0046 0.0008 = 0.0038 Amp = 3.8 mA
V5 dan 6= I5 . R5 dan 6
= 0.0038 . ( 470 + 470 )
=3.57 V
Tabel 3.4.A
11.72,642.45.174.258.558.5512m1m11m1.9m9.1m
9.72.224.273.517.057.0510m0.9m9.1m1.67.5m
5.41.112.161.783.573.575m0.4m4.6m0.8m3.8m
Grafik perbandingan pehitungan dan percobaan
Perhitungan pada gambar 3.5
RL = 0
I=
=
= 0,01 Amp
V1= I . RL
= 0,01 . 0
= 0 Volt
Pbeban= V1 . I
= 0 . 0,01
= 0 Watt
Psumber= V . I
= 6 . 0,01
= 0,06 WattRL = 100
I=
=
= 0,0086 Amp
V1= I . RL
= 0,0086 . 100
= 0,86 Volt
Pbeban= V1 . I
= 0,86 . 0,0086
= 0,0074 Watt
Psumber= V . I
= 6 . 0,0086
= 0,0516 WattRL = 200
I=
=
= 0,0075 Amp
V1= I . RL
= 0,0075 . 200
= 1,5 Volt
Pbeban= V1 . I
= 1,5 . 0,0075
= 0.0112 Watt
Psumber= V . I
= 6 . 0,0075
= 0,045 WattRL = 300
I=
=
= 0,0067 Amp
V1= I . RL
= 0,0067 . 300
= 2,01 Volt
Pbeban= V1 . I
= 2,01 . 0,0067
= 0,0135 Watt
Psumber= V . I
= 6 . 0,0067
= 0,0402 WattRL = 400
I=
=
= 0,006 Amp
V1= I . RL
= 0,006 . 400
= 2,4 Volt
Pbeban= V1 . I
= 2,4 . 0,006
= 0,0144 Watt
Psumber= V . I
= 6 . 0,006
= 0,036 Watt
RL = 500
I=
=
= 0,0054 Amp
V1= I . RL
= 0,0054 . 500
= 2,7 Volt
Pbeban= V1 . I
= 2,7 . 0,0054
= 0,0146 Watt
Psumber= V . I
= 6 . 0,0054
= 0,0324 WattDaya beban maksimum ketika RL pada 500RL = 0
I=
=
= 0,01 Amp
V2= I . RS
= 0,01 . 600
= 6 Volt
Pbeban= V2 . I
= 6 . 0,01
= 0,06 Watt
Psumber= V . I
= 6 . 0,01
= 0,06 WattRL = 100
I=
=
= 0,0086 Amp
V2= I . RS
= 0,0086 . 600
= 5.16 Volt
Pbeban= V2 . I
= 5.16 . 0,0086
= 0,0444 Watt
Psumber= V . I
= 6 . 0,0086
= 0,0516 Watt
RL = 200
I=
=
= 0,0075 Amp
V2= I . RS
= 0,0075 . 600
= 4.5 Volt
Pbeban= V2 . I
= 4.5 . 0,0075
= 0,0338 Watt
Psumber= V . I
= 6 . 0,0075
= 0,045 WattRL = 300
I=
=
= 0,0067 Amp
V2= I . RS
= 0,0067 . 600
= 4.02 VoltPbeban= V2 . I
= 4.02 . 0,0067
= 0,0261 Watt
Psumber= V . I
= 6 . 0,0067
= 0,0402 WattRL = 400
I=
=
= 0,006 Amp
V2= I . RS
= 0,006 . 600
= 3,6 Volt
Pbeban= V2 . I
= 3.6 . 0,006
= 0.0216 Watt
Psumber= V . I
= 6 . 0,006
= 0,036 Watt
RL = 500
I=
=
= 0,0054 Amp
V2= I . RS
= 0,0054 . 600
= 3,24 Volt
Pbeban= V2 . I
= 3.24 . 0,0054
= 0.0175 Watt
Psumber= V . I
= 6 . 0,0054
= 0,0324 WattDaya beban maksimum tidak terjadi pada RL= RS karena letak/posisi juga mempengaruhi nilai.
Tabel dari perhitungan
0100200300400500
00.861.52.012.42.7
65.164.54.023.63.24
kesimpulan
Pada Grafik percobaan diketahui bahwa terdapat beberapa penyimpangan antara pengamatan dengan perhitungan hal tersebut dikarenakan :
nilai resistor yang digunakan terkadang tidak mutlak
pengamatan yang kurang konsentrasi dalam melakukan percobaan.Alat yang digunakan kurang akurat
PERCOBAAN IV
THEOREMA SUPERPOSISI
TEORI
Bila dalam suatu rangkaian terdapat sumber tegangan atau sumber arus lebih dan satu dan tahanan serta impendansi-impendansi dalam rangkaian adalah linear dan bilateral, maka arus yang mengalir pada suatu titik yang disebabkan oleh sumber-sumber tersebut akan sama dengan jumlah semua arus yang disebabkan oleh tiap-tiap sumber tersendiri, dengan sumber lainnya tidak berkerja. Suatu sumber tidak bekerja berarti tegangannya = 0 volt dan dapat diganti dengan satu hubungan singkat. Suatu sumber arus tidak bekerja maka arus sama dengan 0 dan dapat diganti dengan suatu hubungan terbuka. Suatu elemen dikatakan bilateral jika elemen tersebut mempunyai tahanan atau impendansi yang tidak tergantung terhadap arah arus dalam elemen itu.
Teorema Superposisi ini berguna sekali untuk menentukan suatu rangkaian bila dihubungkan dengan tegangan yang bolak - balik dan memiliki komponen searah.
TUJUAN PERCOBAAN
Meneliti theorema Superposisi secara perhitungan dan kenyataan dalam suatu rangkaian listrik yang mempunya lebih dari satu sumber tegangan.
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
-Power supply
-Multi tester
-Panel percobaan
-Kabel penghubung
PROSEDUR PERCOBAAN
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 4.1
Gambar 4.1
-Tepatkan saklar S1 dan S2 pada posisi S2 ini merupakan hubungan pada jepitan terbuka
-Catat hasilnya pada tabel 4.5.1
Atur dua sumber tegangan pada .... Volt dan ....... Volt tepat.
-Tepatkan S1 pada posisi 1 dan S2 pada posisi 2, ini merupakan satu tegangan pada jepitan kutub satu V1 yang bekerja, sedangkan tegangan pada jepitan pada V2 hubungan terbuka.
-Amati dan catat hasilnya pada tabel 4.5.1
Tepatkan S1 pada posisi 2 dan S2 pada posisi 1, ini merupakan satu tegangan pada jepitan kutub V2 yang bekerja, sedangkan tegangan jepitan pada V1 hubungan terbuka.
- Amati dan catat hasilnya pada tabel 4.5.1
Tepatkan S1 dan S2 pada posisi 1, kedua sumber tegangan V1 dan V2 sama-sama bekerja.
Amati dan catat hasilnya pada tabel 4.5.1
DATA HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.5.2. Percobaan Superposisi gambar 4.4.
Vs1V1V2V3I1I2I3
123.21.954.650.340.0011.02
95.71.63.840.271.70.81
63.20.92.10.130.010.37
Tabel 4.5.3. Percobaan Superposisi gambar 4.5.
Vs2V1V2V3I1I2I3
12107.42.40.150.0350.035
65.84.61.90.0850.020.02
Tabel 4.5.4. Percobaan Subtitusi gambar 4.6.
Vs1V2V3I1I2I3
124.82000.0220.022
93.61000.01640.0163
62.4000.0110.011
Tabel 4.5.5. Percobaan Subtitusi mengganti V1 > R 1.8 k
Mengganti R 1 k > V2Vs2V1V3I1I2I3
124.4130.0150.0440.059
93.110.990.0190.0310.05
61.88.930.0270.0180.04
Tabel 4.5.6. Percobaan Subtitusi mengganti V1 > R 1.8 k
Mengganti R 1.8 k > V3Vs3V1V2I1I2I3
120.02200.00020.02180.022
90.01100.00010.01640.0164
60000.0110.04
ANALISA DATA
Tugas Sebelum Praktikum
Hitung V1, V2, V3, I1, I2 dan I3 dari rangkaian dalam gambar 4.4. dengan teorema superposisi.
Hitung V1, V2, V3, I1, I2 dan I3 dari rangkaian dalam gambar 4.6.
Tugas Setelah Praktikum
Hitung semua arus dan tegangan dari rangkaian gambar 4.4. dengan mengguakan hukum kirchoff. Buatlah tabel perbandingan hasil perhitungan dengan pengukuran dan juga dengan hasil perhitungan pada tugas sebelum praktikum.
Hasil perhitungan pada tugas sebelum praktikum dari rangkaian gambar 4.6. buatlah tabel perbandingan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran pada percobaan 4B langkah 2.
Hitung semua arus dan tegangan dari percobaan 4B langkah 3, 4, dan 5. Buatlah tabel perbandingan dengan hasil pengukuran.
Berilah kesimpulan dari hasil percobaan 4A
Berilah kesimpulan dari hasil percobaan 4B
HASIL PERHITUNGAN
Pada gambar 4.4. Teorema super posisi.
Pada sumber tegangan 12 volt sisi kiri
Rtotal= ( R2 // R3 ) + R1 )
= ( ) + 330 )
= ( 68,75 + 330 )
= 398,75
Itotal=
=
= 0,03 Amp
Itotal= I1 = 0,03 Amp
V1= I1 . R1
= 0,03 . 330
= 9,9 volt
V3= x V
= x 12
= 4,8 volt
I3=
=
= 0,022 Amp
I2= I3 I1
= 0,022 0,03
= -0,008 Amp
V2= I2 . R2
= -0,008 . 100
= -0,8 Volt
Pada sumber tegangan 9 sisi kiri.
Rtotal= ( R2 // R3 ) + R1 )
= ( ) + 330 )
= ( 68,75 + 330 )
= 398,75 Itotal=
=
= 0,023 Amp
Itotal= I1 = 0,023 Amp
V1= I1 . R1
= 0,023 . 330
= 7,59 volt
V3= x V
= x 9
= 3,6 volt
I3=
=
= 0,016 Amp
I2= I3 I1
= 0,016 0,023
= -0,007 Amp
V2= I2 . R2
= -0,007 . 100
= -0,7 VoltPada sumber tegangan 6 volt sisi kiri.
Rtotal= ( R2 // R3 ) + R1 )
= ( ) + 330 )
= ( 68,75 + 330 )
= 398,75
Itotal=
=
= 0,015 Amp
Itotal= I1 = 0,015 Amp
V1= I1 . R1
= 0,015 . 330
= 4,95 volt
V3= x V
= x 6
= 2,4 volt
I3=
=
= 0,011 Amp
I2= I3 I1
= 0,011 0,015
= -0,004 Amp
V2= I2 . R2
= -0,004 . 100
= -0,4 VoltTegangan 12 volt sisi kanan.
Rtotal= ( R1 // R3 ) + R2 )
= ( ) + 100 )
= ( 132 + 100 )
= 232
Itotal=
=
= 0,051 Amp
Itotal= I2 = 0,051 Amp
V2= I2 . R2
= 0,051 . 100
= 5,1 volt
V3= x V
= x 12
= 8,25 volt
I3=
=
= 0,037 Amp
I1= I3 I2
= 0,037 0,051
= -0,014 AmpV1= I1 . R1
= -0,014 . 330
= -4,62 Volt
Tegangan 9 volt sisi kanan.
Rtotal= ( R1 // R3 ) + R2 )
= ( ) + 100 )
= ( 132 + 100 )
= 232
Itotal=
=
= 0,039 Amp
Itotal= I2 = 0,039 Amp
V2= I2 . R2
= 0,039 . 100
= 3,9 volt
V3= x V
= x 9
= 6,19 volt
I3=
=
= 0,028 Amp
I1= I3 I2
= 0,028 0,039
= -0,011 Amp
V1= I1 . R1
= -0,011 . 330
= -3,63 Volt
Tegangan 6 volt sisi kanan.
Rtotal= ( R1 // R3 ) + R2 )
= ( ) + 100 )
= ( 132 + 100 )
= 232
Itotal=
=
= 0,026 Amp
Itotal= I2 = 0,026 Amp
V2= I2 . R2
= 0,026 . 100
= 2,6 volt
V3= x V
= x 6
= 4,125 volt
I3=
=
= 0,0187 Amp
I1= I3 I2
= 0,0187 0,026
= -0,0073 Amp
V1= I1 . R1
= -0,0073 . 330
= -2,409 Volt
Tabel perhitungan
Vs1V1V2V3I1I2I3
129.9-0.84.80.013-0.0080.022
97.59-0.73.60.023-0.0070.016
64.95-0.42.40.015-0.0040.001
Grafik perbandingan pehitungan dan percobaan
Pada gambar 4.6.
Teorema subtitusi (Vs1).
Pada tegangan 12 Volt.
Rtotal= ( R3 + 2k2 ) // R2 ) + 1k2 )
= ( 1800 + 2200 ) // 1000 ) + 1200)
= ( 4000 // 1000 ) + 1200)
= ( ) + 1200 )
= ( 800 + 1200 )
= 2 k
Itotal=
=
= 0,006 Amp
I3= Itotal = 0,006 Amp
V2= x V
= x 12
= 5,45 Volt
I2=
=
= 0,005 Amp
I1= I3 I2
= 0,006 0,005
= 0,001 Amp
Vr= I1 . 2k2
= 0,001. 2200
= 2,2 Volt
V3= I1 . R3
= 0,001 . 1800
= 1,8 VoltPada tegangan 9 Volt.
Rtotal= ( R3 + 2k2 ) // R2 ) + 1k2 )
= ( 1800 + 2200 ) // 1000 ) + 1200)
= ( 4000 // 1000 ) + 1200)
= ( ) + 1200 )
= ( 800 + 1200 )
= 2 k
Itotal=
=
= 0,0045 Amp
I3= Itotal = 0,0045 Amp
V2= x V
= x 9
= 4.09 Volt
I2=
=
= 0,004 Amp
I1= I3 I2
= 0,0045 0,004
= 0,0005 Amp
Vr= I1 . 2k2
= 0,0005. 2200
= 1,1 Volt
V3= I1 . R3
= 0,0005 . 1800
= 0,9 VoltPada tegangan 6 Volt.
Rtotal= ( R3 + 2k2 ) // R2 ) + 1k2 )
= ( 1800 + 2200 ) // 1000 ) + 1200)
= ( 4000 // 1000 ) + 1200)
= ( ) + 1200 )
= ( 800 + 1200 )
= 2 k
Itotal=
=
= 0,003 Amp
I3= Itotal = 0,003 Amp
V2= x V
= x 6
= 2,73 Volt
I2=
=
= 0,002 Amp
I1= I3 I2
= 0,003 0,002
= 0,001 Amp
Vr= I1 . 2k2
= 0,001. 2200
= 2,2 Volt
V3= I1 . R3
= 0,001 . 1800
= 1,8 Volt
Tabel perhitungan
Vs1V2V3I1I2I3
125.451.80.0010.0050.006
94.090.90.00050.0040.0045
62.731.80.0010.0020.003
Grafik perbandingan pehitungan dan percobaan
Teorema subtitusi (Vs2).
Pada tegangan 12 Volt.
Rtotal= ( R3 + 2k2 ) // ( R1 + 1k2 )
= ( 1800 + 2200 ) // ( 1800 + 1200)
= ( 4000 // 3000 )
= ( )
= 1714
= 1k7Itotal=
=
= 0,007 Amp
I2= Itotal = 0,007 Amp
V3= x V
= x 12
= 5,4 Volt
I3=
=
= 0,003 Amp
I1= I2 I3
= 0,007 0,003
= 0,004 Amp
Vr= I1 . R1
= 0,004. 1800
= 7,2 VoltPada tegangan 9 Volt.
Rtotal= ( R3 + 2k2 ) // ( R1 + 1k2 )
= ( 1800 + 2200 ) // ( 1800 + 1200)
= ( 4000 // 3000 )
= ( )
= 1714
= 1k7Itotal=
=
= 0,005 Amp
I2= Itotal = 0,005 Amp
V3= x V
= x 9
= 4,05 Volt
I3=
=
= 0,002 AmpI1= I2 I3
= 0,005 0,002
= 0,003 Amp
Vr= I1 . R1
= 0,003. 1800
= 5,4 VoltPada tegangan 6 Volt.
Rtotal= ( R3 + 2k2 ) // ( R1 + 1k2 )
= ( 1800 + 2200 ) // ( 1800 + 1200)
= ( 4000 // 3000 )
= ( )
= 1714
= 1k7Itotal=
=
= 0,003 Amp
I2= Itotal = 0,003 Amp
V3= x V
= x 6
= 2,7 Volt
I3=
=
= 0,0015 Amp
I1= I2 I3
= 0,0035 0,0015
= 0,002 Amp
Vr= I1 . R1
= 0,002. 1800
= 3,6 Volt
Tabel perhitungan
Vs1V2V3I1I2I3
127.25.40.0040.0070.003
95.44.050.0030.0050.002
63.62.70.0020.00350.0015
Teorema subtitusi (Vs3).
Pada tegangan 12 Volt.
Rtotal= ( R1 + 1k2 ) // R2 ) + 2k2 )
= ( 1800 + 1200 ) // 1000 ) + 2200)
= ( 3000 // 1000 ) + 2200)
= ( ) + 2200 )
= ( 750 + 2200 )
= 2950 Itotal=
=
= 0,0041 Amp
I3= Itotal = 0,0041 Amp
V2= x V
= x 12
= 3.75 Volt
I2=
=
= 0,00375 Amp
I1= I3 I2
= 0,0041 0,0037
= 0,0004 Amp
Vr= I1 . R1
= 0,0004. 1800
= 0.72 VoltPada tegangan 9 Volt.
Rtotal= ( R1 + 1k2 ) // R2 ) + 2k2 )
= ( 1800 + 1200 ) // 1000 ) + 2200)
= ( 3000 // 1000 ) + 2200)
= ( ) + 2200 )
= ( 750 + 2200 )
= 2950 Itotal=
=
= 0,003 Amp
I3= Itotal = 0,003 Amp
V2= x V
= x 9
= 2,81 Volt
I2=
=
= 0,0028 Amp
I1= I3 I2
= 0,003 0,0028
= 0,0002 Amp
Vr= I1 . R1
= 0,0002. 1800
= 0.36 VoltPada tegangan 6 Volt.
Rtotal= ( R1 + 1k2 ) // R2 ) + 2k2 )
= ( 1800 + 1200 ) // 1000 ) + 2200)
= ( 3000 // 1000 ) + 2200)
= ( ) + 2200 )
= ( 750 + 2200 )
= 2950 Itotal=
=
= 0,002 Amp
I3= Itotal = 0,002 Amp
V2= x V
= x 6
= 1.88 Volt
I2=
=
= 0,0019 Amp
I1= I3 I2
= 0,002 0,0019
= 0,0001 Amp
Vr= I1 . R1
= 0,0001. 1800
= 0.18 Volt
Tabel Perhitungan
Vs3V1V2I1I2I3
120.723.750.00040.00370.0041
90.362.810.00020.00280.003
60.181.870.00010.00190.002
kesimpulan
Pada Grafik diatas diketahui bahwa terdapat penyimpangan besar pada hasil perhitungan dengan percobaan, hal ini terjadi karena keterbatasan alat ukur yang dipakai sehingga masih banyak kesalahan saat melakukan percobaan.
PERCOBAAN V
THEOREMA THEVENIN DAN NORTON
5.1. TEORI
Thevenin
Setiap rangkaian dengan sumber-sumber daya dan impedansi dapat diganti dengan satu sumber tegangan ekuvalen dengan satu impedansi ekivalen yang dihubungkan seri dengan sumber tegangan ekivalen tersebut.
Dimana sumber tegangan ekivalen sama dengan tegangan antara terminal dalam keadaan terbuka (Voc), sedang besarnya impedansi ekivalen sama dengan sumber daya tidak bekerja.
Secara skematik theorem thevinin dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 5.1. rangkaian ekivalen dari teorema thevenin
Rangkaian dalam gambar 5.2 dapat diganti dengan sebuah rangkaian yang lebih sederhana.
Gambar 5.2. Rangkaian ekivalen thevenin
Norton
Setiap rangkaian dengan sumber-sumber daya dan impedansi-impedansi yang linier, pada dua terminal output, dapat diganti dengan satu sumber arus dan satu impedansi ekivalen, besarnya sumbernya sumber arus tersebut sam dengan arus antara kedua terminal output dalam keadaan terhubung singkat (Isc), sedangkan besarnya impedansi ekivalen antara kedua terminal merupakan pengganti dari beberapa tahanan/ impedansi lainnya dengan menganggap semua sumber daya tidak bekerja. Secara skematik theorem Norton dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 5.3 Rangkaian ekivalen dari teorema Norton
Rangkaian dalam gambar 5.4 dapat diganti dengan sebuah rangkaian yang lebih sederhana.
Gambar 5.4 rangkaian ekivalen Norton
5.2 TUJUAN PERCOBAAN
Untuk memahami pemakaian teorema thevinin dan teorema Norton dalam suatu rangkaian.
5.3. INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
Multimeter
Modul DST-Train-RL
Power supply
Kabel penghubung
5.4. PROSEDUR PERCOBAAN
Rangkailah komponen seperti gambar 5.5.
Gambar 5.5. percobaan thevenin dan Norton
Ukur catu daya sehingga sesuai dengan yang dibutuhkan sebagai catu daya rangkaian 12 volt.
Hubungkan catu daya dengan rangkaian yang telah dipersiapkan.
Hidupkan sumber tegangan. Ukurlah VCD (VL).
Pasang ampermeter diantara C dan D, selanjutnya ukur ICD.
Lepaskan ampermeter dan pasang beban 330 Ohm pada C-D. selanjutnya ukurlah IL dan VL.
Lepas sumber tegangan dan hubungkan A- B. berikutnya ukurlah tahanan ekivalen pada titik C D.
Buatlah rangkaian yang ditunjukkan dalam gambar 5.6.
R adalah tahanan ekivalen yang diukur pada langkah 7, VTH adalah VCD, pada langkah 4. Putar potensiometer agar diperoleh nilai tahanan sama dengan RTH. Ukurlah IL dan VL.
Siapkan sumber arus sehingga diperoleh IN =ICD, dengan cara mengatur potensiometer dari sumber arus.
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5.7.
R adalah tahanan ekivalen yang diukur pada langkah 7, ukurlah IL dan VL.
Gambar 5.6. Rangkaian ekivalen thevinin
Gambar 5.7. rangkaian ekivalen Norton
Instalasi Modul Praktikum
Gbr. 5.8. Thevenin-NortonGbr. 5.9. Beban 330 dipasang
Gbr. 5.10. Mengukur RL EkivalenGbr. 5.11. Rangkaian Ekivalen Thevenin
Gbr. 5.12.Gbr. 5.13.
5.5 DATA HASIL PENGAMATAN
DATA HASIL PENGAMATAN
EAB5.2V7.2V9.1V11.04V
VCD0.520.720.911.09
ICD0.010.010.010.02
5.2V7.2V9.1V11.04V
VL0.340.480.6110.73
IL0.010.010.020.03
RCD (sumber dilepas pada AB lalu di hubungkan singkat)
EAB5.2V7.2V9.1V11.04V
VTH5.27.29.111.04
RTH165.1165.1165.1165.1
VL0.380.610.831.03
IL7.886.535.113.66
EAB5.2V7.2V9.1V11.04V
VN5.27.29.111.04
RN165.1165.1165.1165.1
VL0.010.010.010.01
IL71.499.8127.9155.5
Hasil perhitungan
Pada gambar 5.5.
Diketahui
Tegangan (VAB) = 11.04 V
Rtotal= ( ) + 500 ) // 800 ) + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( 220 + 500 ) // 800 ) + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( ) + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( 378,95 + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( ) + 100 )
= ( 84,1 + 100 )
= 184,1
Itotal=
=
= 0,0599 Amp
V1= x V
= 5.52 Volt
I1=
=
= 0,0552 Amp
I2= Itotal I1
= 0,0599 0,0552
= 0,0047 Amp
V3= x 5.52
= 4.65 Volt
V5= x 4.65
= 2.64 Volt
Vcd= V5 = 2.64 Volt
Icd=
= 0,004 Amp
VL= V5 = 2,64 Volt
IL=
= 0,008 Amp
Tegangan (VAB) = 9.1 V
Rtotal= ( ) + 500 ) // 800 ) + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( 220 + 500 ) // 800 ) + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( ) + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( 378,95 + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( ) + 100 )
= ( 84,1 + 100 )
= 184,1
Itotal=
=
= 0,049 Amp
V1= x 9.1
= 4.55 Volt
I1=
=
= 0,0455 Amp
I2= Itotal I1
= 0,049 0,0455
= 0,0035 Amp
V3= x 4.55
= 3.83 Volt
V5= x 4.55
= 2,588 Volt
Vcd= V5 = 2,588 Volt
Icd=
= 0,0039 Amp
VL= V5 = 2,588 Volt
IL=
= 0,0078 Amp
Tegangan (VAB) = 7.2 V
Rtotal= ( ) + 500 ) // 800 ) + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( 220 + 500 ) // 800 ) + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( ) + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( 378,95 + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( ) + 100 )
= ( 84,1 + 100 )
= 184,1
Itotal=
=
= 0,039 Amp
V1= x 7.2
= 3.6 Volt
I1=
=
= 0,036 Amp
I2= Itotal I1
= 0,039 0,036
= 0,003 Amp
V3= x 3.6
= 3.03 Volt
V5= x 3,03
= 1.57 Volt
Vcd= V5 = 1,57 Volt
Icd=
= 0,0024 Amp
VL= V5 = 1.57 Volt
IL=
= 0,00475 Amp
Tegangan (VAB) = 5.2 V
Rtotal= ( ) + 500 ) // 800 ) + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( 220 + 500 ) // 800 ) + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( ) + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( 378,95 + 150 ) // 100 ) + 100 )
= ( ) + 100 )
= ( 84,1 + 100 ) = 184,1
Itotal=
=
= 0,0028 Amp
V1= x 5.2
= 2.6 Volt
I1=
=
= 0,026 Amp
I2= Itotal I1
= 0,028 0,026
= 0,002 Amp
V3= x 2.6
= 2,19 Volt
V5= x 2,19
= 1,25 Volt
Vcd= V5 = 1,25 Volt
Icd=
= 0,00189 Amp
VL= V5 = 1,25 Volt
IL=
= 0,00378 Amp
Tabel perhitungan
EAB5.2V7.2V9.1V11.04V
VCD1,251.572.5882.64
ICD0,001890.00240.00390.004
5.2V7.2V9.1V11.04V
VL1,251.572.5882.64
IL0,003780.004750.00780.008
RCD (sumber dilepas pada AB lalu di hubungkan singkat)
Grafik perbandingan
KesimpulanDari grafik diatas diketahui bahwa terdapat penyimpangan yang sangat berarti dari data pengamatan dan perhitungan yang disebabkan karena keterbatasan alat ukur yang dipakai.PERCOBAAN VI
TEOREMA RESIPROSITAS
6.1. TEORI
Jika suatu sumber daya diberikan ke suatu titik dari network yang linier akan menghasilkan arus pada titik yang kedua. Kemudian jika sumber daya yang dipindahkan pada titik kedua maka pada titik yang pertama akan menghasilkan arus yang sama besarnnya.
Dalam sebuah rangkaian, suatu sumber tegangan dicabang A menyebabkan arus di cabang B. bila sumber tegangan dipindahkan ke cabang B maka arus yang sama besarnya akan timbul di cabang A atau dengan kata lain:
dalam suatu rangkaian pasip yang linier dan bilateral, sebuah sumber tegangan sempurna dapat ditukar tempatnya dengan sebuah Ampermeter sempurna (tahanan dala = )tanpa menyebabkan perubahan pada penunjukkan Ampermeter.
Gambar 6.1. rangkaian resiprositas
6.2 TUJUAN PERCOBAAN
Membuktikan teorema resiprositas secara praktek.
6.3. INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
Power supply
Modul DST-Train-RL
Multitester
Kabel penghubung
6.4. PROSEDUR PERCOBAAN
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 6.1. selanjutnya lakukan pengukuran I1, I2, I3, I4, dan I5.
Lepaskan hubungan A-B, pindahkan sumber tegangan ke A-B. hubungkan P-Q selanjutnya lakukan pengukuran I1, I2, I3, I4, dan I5.
Ulangi langkah 2 dengan memindahkan sumber tegangan ke C-D, E-F, G-H dan lakukan pengukuran I1, I2, I3, I4, dan I5.
Gambar 6.2. Percobaaan rangkaian resiprositas
6.5. DATA HASIL PENGAMATAN
Tabel 6.5.1
E = 12.33VI1I2I3I4I5
0.35mA0.90mA0.27mA0.33mA0.23mA
EAB =11.05V
ECD =10.18V
EEF =5.27V
EGH =4.21mV
Instalasi Modul Praktikum
Gambar 6.3. percobaan rangkaian resiprositas
6.6. ANALISA DATA
Tugas sebelum praktikum
Buktikan teorema resiprositas dalam gambar 6.4. pertama-tama sumber tegangan diujung A-B, hitunglah semua arus yang melewati masing-masing tahanan, kemudian pindahkan sumber tegangan pada ujung C-D, hitunglah semua arus yang melewati setiap tahanan.
Gambar 6.4.
Tugas sesudah praktikum
Hitunglah besarnya arus I1, I2, I3, I4, dan I5 dalam gambar 6.2. dan bandingkan dengan hasil percobaan.
6.7 Data perhitungan
Tugas sebelum praktikum
Diketahui
Tegangan ( VAB ) = 12 Volt
Rtotal= ( R5 // R4 ) + R3 ) // R2 ) + R1 )
= ( ) + 200 ) // 400 ) + 100 )
= ( 75 + 200 ) // 400 ) + 100 )
= ( 275 // 400 ) + 100 )
= ( ) + 100 )
= ( 162,96 + 100 )
= 262,96
Itotal=
=
= 0,0456 Amp
I1= Itotal = 0,0456 Amp
V2= x V
= x 12
= 9,6 Volt
I2=
=
= 0,024 Amp
I3= I1 I2
= 0,0456 0,024
= 0,0216 Amp
V4= x V2
= x 9,6
= 5,76 Volt
I4=
=
= 0,0192 Amp
I5= I3 I4
= 0,0216 0,0192
= 0,0024 Amp
Tegangan ( VCD ) = 12 Volt
Rtotal= ( R1 // R2 ) + R3 ) // R4 ) + R5 )
= ( ) + 200 ) // 300 ) + 100 )
= ( 80 + 200 ) // 400 ) + 100 )
= ( 280 // 400 ) + 100 )
= ( ) + 100 )
= ( 164,71 + 100 )
= 264,71
Itotal=
=
= 0,0453 Amp
I5= Itotal = 0,0453 Amp
V4= x V
= x 12
= 9 Volt
I4=
=
= 0,03 Amp
I3= I5 I4
= 0,0453 0,03
= 0,0153 Amp
V2= x V4
= x 9
= 6 Volt
I2=
=
= 0,015 Amp
I1= I3 I2
= 0,0153 0,015
= 0,0003 AmpTugas sesudah praktikum
Diketahui
Tegangan ( VPQ ) = 12.33 Volt
Rtotal= ( R5 // R4 ) + R3 ) // R2 ) + R1 )
= ( ) + 12000 ) // 10000 ) + 2200 )
= ( 6000 + 12000 ) // 10000 ) + 2200 )
= ( 18000 // 10000 ) + 2200 )
= ( ) + 2200 )
= ( 6428,57 + 2200 )
= 8628,57
Itotal=
=
= 0,00143 Amp
I1= Itotal = 0,00143 Amp
I2= x I1
= x 0,00143
= 0,000919 Amp
I3= x I1
= x 0,00143
= 0,000511 Amp
I4= x I3
= x 0,000511
= 0,00031 Amp
I5= x I3
= x 0,000511
= 0,000204 Amp
Tegangan ( VAB ) = 11.05 Volt
Rtotal= ( R5 // R4 ) + R3 ) // R2 ) + R1 )
= ( ) + 12000 ) // 10000 ) + 2200 )
= ( 6000 + 12000 ) // 10000 ) + 2200 )
= ( 18000 // 10000 ) + 2200 )
= ( ) + 2200 )
= ( 6428,57 + 2200 )
= 8628,57
Itotal=
= = 0,00128 Amp
I2= Itotal = 0,00128 Amp
V2= I2 x R2
= 0,00128 x 10000
= 12.8 Volt
V1= V2 = 12.8 Volt
I1=
=
= 0,00582 Amp
I3= I1 I2
= 0,00582 0,00128
= 0,00454 Amp
V4= x V2
= x 12.8
= 5,82 Volt
I4=
=
= 0,000582 Amp
I5= I3 I4
= 0,000454 0,000582
= -0,000128 Amp
Tegangan ( VCD ) = 10.18 Volt
Rtotal= ( R5 // R4 ) + R3 ) // R2 ) + R1 )
= ( ) + 12000 ) // 10000 ) + 2200 )
= ( 6000 + 12000 ) // 10000 ) + 2200 )
= ( 18000 // 10000 ) + 2200 )
= ( ) + 2200 )
= ( 6428,57 + 2200 )
= 8628,57
Itotal=
=
= 0,00118 Amp
I1= Itotal = 0,00118Amp
V2= x V
= x 10.18
= 8.34 Volt
I2=
=
= 0,000834 Amp
I3= I1 I2
= 0,00118 0,000834
= 0,000346 Amp
V4= x V2
= x 8.34
= 3.79 Volt
I4=
=
= 0,000379 Amp
I5= I3 I4
= 0,000346 0,000379
= -0,000033 Amp
Tegangan ( VEF ) = 5.27 Volt
Rtotal= ( R5 // R4 ) + R3 ) // R2 ) + R1 )
= ( ) + 12000 ) // 10000 ) + 2200 )
= ( 6000 + 12000 ) // 10000 ) + 2200 )
= ( 18000 // 10000 ) + 2200 )
= ( ) + 2200 )
= ( 6428,57 + 2200 )
= 8628,57
Itotal=
=
= 0,00061 Amp
I1= Itotal = 0,00061 Amp
V2= x V
= x 5.27
= 4.32 Volt
I2=
=
= 0,000423 Amp
I3= I1 I2
= 0,00061 0,000423
= 0,000187 Amp
V4= x V2
= x 4.32
= 1.93 Volt
I4=
=
= 0,000193 Amp
I5= I3 I4
= 0,000187 0,000193
= -0,000006 Amp
Tegangan ( VGH ) = 4.21 Volt
Rtotal= ( R5 // R4 ) + R3 ) // R2 ) + R1 )
= ( ) + 12000 ) // 10000 ) + 2200 )
= ( 6000 + 12000 ) // 10000 ) + 2200 )
= ( 18000 // 10000 ) + 2200 )
= ( ) + 2200 )
= ( 6428,57 + 2200 )
= 8628,57
Itotal=
=
= 0,000488 Amp
I1= Itotal = 0,000488 Amp
V2= x V
= x 4.21
= 3.45 Volt
I2=
=
= 0,000345 Amp
I3= I1 I2
= 0,000488 0,000345
= 0,000143 Amp
V4= x V2
= x 3.45
= 1.57 Volt
I4=
=
= 0,000157 Amp
I5= I3 I4
= 0,000143 0,000157
= -0,000014 Amp
Kesimpulan
Dari data diatas diketahui bahwa terdapat penyimpangan yang sangat berarti dari data pengamatan dan perhitungan yang disebabkan karena keterbatasan alat ukur yang dipakai.
EMBED Excel.Chart.8 \* MERGEFORMAT
EMBED Excel.Chart.8 \* MERGEFORMAT
EMBED Excel.Chart.8 \* MERGEFORMAT
EMBED Excel.Chart.8 \* MERGEFORMAT
S1
E1
E2
S2
V3
V2
V1
2
1
2
1
731
_1234567897.xlsChart1
1.54,5 volt4,5 volt4,5 volt4,5 volt
2.56 volt6 volt6 volt6 volt
3.57,5 volt7,5 volt7,5 volt7,5 volt
49 volt9 volt9 volt9 volt
512 volt12 volt12 volt12 volt
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan (Volt)
arus (mA)
grafik pengamatan data r = 2.2 k
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
4,5 volt1.5
6 volt2.5
7,5 volt3.5
9 volt4
12 volt5
_1234567905.xlsChart1
0.54,5 volt4,5 volt4,5 volt4,5 volt
16 volt6 volt6 volt6 volt
1.27,5 volt7,5 volt7,5 volt7,5 volt
1.59 volt9 volt9 volt9 volt
212 volt12 volt12 volt12 volt
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan (Volt)
arus (mA)
grafik pengamatan data r = 6 krangkaian paralel
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
4,5 volt0.5
6 volt1
7,5 volt1.2
9 volt1.5
12 volt2
_1234567909.wmf
_1234567913.xlsChart1
0.91.21.21.21.2
3.71.21.21.21.2
1.91.751.751.751.75
52.442.442.442.44
3.14.24.24.24.2
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan VR1-VR6
Arus IR1 - IR5 (mAmp)
grafik percobaan 5.4V
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
1.20.9
1.23.7
1.751.9
2.445
4.23.1
_1234567917.xlsChart1
1.52.612.612.612.61
102.672.672.672.67
2.73.793.793.793.79
8.95.315.315.315.31
6.49.49.49.49.4
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan VR1-VR6
Arus IR1 - IR5 (mAmp)
grafik percobaan 11.7V
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
2.611.5
2.6710
3.792.7
5.318.9
9.46.4
_1234567919.xlsChart1
3.72.12.12.12.1
8.13.843.843.843.84
10.24.654.654.654.65
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan V3
Arus I3 (mAmp)
grafik percobaan
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
2.13.7
3.848.1
4.6510.2
_1234567920.xlsChart1
11.81.81.81.8
23.63.63.63.6
47.27.27.27.2
Column5
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan V2 (Volt)
Arus I2 (mAmp)
grafik perhitungan
Sheet1
Column6Column5Column1Column2Column3Column4
00
11.8
23.6
47.2
_1234567921.xlsChart1
00000
11111
22222
Column5
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan V2 (Volt)
Arus I2(mAmp)
grafik percobaan
Sheet1
Column6Column5Column1Column2Column3Column4
00
00
11
22
_1234567918.xlsChart1
12.42.42.42.4
163.63.63.63.6
224.84.84.84.8
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan V3
Arus I3 (mAmp)
grafik perhitungan
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
2.41
3.616
4.822
_1234567915.xlsChart1
52.172.172.172.17
5.92.22.22.22.2
2.13.13.13.13.1
9.14.44.44.44.4
7.17.537.537.537.53
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan VR1-VR6
Arus IR1 - IR5 (mAmp)
grafik percobaan 9.7V
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
2.175
2.25.9
3.12.1
4.49.1
7.537.1
_1234567916.xlsChart1
12.42.42.42.4
122.642.642.642.64
1.94.254.254.254.25
115.175.175.175.17
9.18.558.558.558.55
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan VR1-VR6
Arus IR1 - IR5 (mAmp)
grafik perhitungan 11.7V
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
2.41
2.6412
4.251.9
5.1711
8.559.1
_1234567914.xlsChart1
92222
102.22.22.22.2
1.63.513.513.513.51
9.14.274.274.274.27
7.57.057.057.057.05
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan VR1-VR6
Arus IR1 - IR5 (mAmp)
grafik perhitungan 9.7V
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
29
2.210
3.511.6
4.279.1
7.057.5
_1234567911.wmf
_1234567912.xlsChart1
0.41111
51.11.11.11.1
0.81.81.81.81.8
4.62.162.162.162.16
3.83.573.573.573.57
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan VR1-VR6
Arus IR1 - IR5 (mAmp)
grafik perhitungan 5.4V
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
10.4
1.15
1.80.8
2.164.6
3.573.8
_1234567910.wmf
_1234567907.wmf
_1234567908.wmf
_1234567906.wmf
_1234567901.xlsChart1
24,5 volt4,5 volt4,5 volt4,5 volt
36 volt6 volt6 volt6 volt
47,5 volt7,5 volt7,5 volt7,5 volt
59 volt9 volt9 volt9 volt
612 volt12 volt12 volt12 volt
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan (Volt)
arus (mA)
grafik pengamatan data r = 2.2 krangkaian seri
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
4,5 volt2
6 volt3
7,5 volt4
9 volt5
12 volt6
_1234567903.xlsChart1
94,5 volt4,5 volt4,5 volt4,5 volt
136 volt6 volt6 volt6 volt
177,5 volt7,5 volt7,5 volt7,5 volt
189 volt9 volt9 volt9 volt
2412 volt12 volt12 volt12 volt
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan (Volt)
arus (mA)
grafik pengamatan data r = 500 krangkaian paralel
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
4,5 volt9
6 volt13
7,5 volt17
9 volt18
12 volt24
_1234567904.xlsChart1
0.74,5 volt4,5 volt4,5 volt4,5 volt
16 volt6 volt6 volt6 volt
1.27,5 volt7,5 volt7,5 volt7,5 volt
1.59 volt9 volt9 volt9 volt
212 volt12 volt12 volt12 volt
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan (Volt)
arus (mA)
grafik perhitungan data r = 6 krangkaian paralel
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
4,5 volt0.7
6 volt1
7,5 volt1.2
9 volt1.5
12 volt2
_1234567902.xlsChart1
94,5 volt4,5 volt4,5 volt4,5 volt
126 volt6 volt6 volt6 volt
157,5 volt7,5 volt7,5 volt7,5 volt
189 volt9 volt9 volt9 volt
2412 volt12 volt12 volt12 volt
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan (Volt)
arus (mA)
grafik perhitungan data r = 500 rangkaian paralel
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
4,5 volt9
6 volt12
7,5 volt15
9 volt18
12 volt24
_1234567899.xlsChart1
24,5 volt4,5 volt4,5 volt4,5 volt
2.56 volt6 volt6 volt6 volt
3.57,5 volt7,5 volt7,5 volt7,5 volt
4.59 volt9 volt9 volt9 volt
512 volt12 volt12 volt12 volt
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan (Volt)
arus (mA)
grafik pengamatan data r = 2 krangkaian seri
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
4,5 volt2
6 volt2.5
7,5 volt3.5
9 volt4.5
12 volt5
_1234567900.xlsChart1
24,5 volt4,5 volt4,5 volt4,5 volt
2.76 volt6 volt6 volt6 volt
3.47,5 volt7,5 volt7,5 volt7,5 volt
4.19 volt9 volt9 volt9 volt
5.412 volt12 volt12 volt12 volt
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan (Volt)
arus (mA)
grafik perhitungan data r = 2.2 krangkaian seri
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
4,5 volt2
6 volt2.7
7,5 volt3.4
9 volt4.1
12 volt5.4
_1234567898.xlsChart1
2.254,5 volt4,5 volt4,5 volt4,5 volt
36 volt6 volt6 volt6 volt
3.757,5 volt7,5 volt7,5 volt7,5 volt
4.59 volt9 volt9 volt9 volt
612 volt12 volt12 volt12 volt
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan (Volt)
arus (mA)
grafik perhitungan data r = 2 krangkaian seri
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
4,5 volt2.25
6 volt3
7,5 volt3.75
9 volt4.5
12 volt6
_1234567893.wmf
_1234567895.xlsChart1
4.54,5 volt4,5 volt4,5 volt4,5 volt
66 volt6 volt6 volt6 volt
7.57,5 volt7,5 volt7,5 volt7,5 volt
99 volt9 volt9 volt9 volt
1212 volt12 volt12 volt12 volt
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan (Volt)
arus (mA)
grafik perhitungan data r = 1 k
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
4,5 volt4.5
6 volt6
7,5 volt7.5
9 volt9
12 volt12
_1234567896.xlsChart1
24,5 volt4,5 volt4,5 volt4,5 volt
2.76 volt6 volt6 volt6 volt
3.47,5 volt7,5 volt7,5 volt7,5 volt
49 volt9 volt9 volt9 volt
5.412 volt12 volt12 volt12 volt
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan (Volt)
arus (mA)
grafik perhitungan data r = 2.2 k
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
4,5 volt2
6 volt2.7
7,5 volt3.4
9 volt4
12 volt5.4
_1234567894.xlsChart1
4.54,5 volt4,5 volt4,5 volt4,5 volt
66 volt6 volt6 volt6 volt
7.57,5 volt7,5 volt7,5 volt7,5 volt
99 volt9 volt9 volt9 volt
1112 volt12 volt12 volt12 volt
1 k
Column1
Column2
Column3
Column4
tegangan (Volt)
arus (mA)
grafik pengamatan data r = 1 k
Sheet1
01 kColumn1Column2Column3Column4
4,5 volt4.5
6 volt6
7,5 volt7.5
9 volt9
12 volt11
_1234567891.wmf
_1234567892.wmf
_1234567890.unknown