isi lap pendahuluan.docx

53
DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFO LAPORAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan dan kepentingan dari berbagai kegiatan pembangunan dalam upaya menunjang pemenuhan kebutuhan masyarakat di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik dan keamanan. Transportasi dalam peranannya sebagai penunjang dan penggerak serta pemerata hasil – hasil pembangunan mutlak harus direncanakan, diatur dan dikendalikan sedemikian rupa agar dapat berfungsi optimal. Transportasi memegang peranan yang sangat penting dan merupakan urat nadi penunjang proses dan kegiatan dalam hidup dan kehidupan manusia. Transportasi dalam bentuknya sebagai pelayanan jasa transportasi berfungsi menunjang dan memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Permintaan (demand) transportasi dari waktu ke waktu senantiasa mengalami peningkatan sementara penyediaan (supplay) sarana dan prasarana transportasi sangat terbatas dan tidak mampu mengimbanginya, sehingga permasalahan transportasi tidak mungkin dihindari. 1 BAB I PENDAHULUAN

Upload: saktiawan-arief-chandradwi-panusantara

Post on 15-Feb-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan salah satu kebutuhan dan kepentingan dari berbagai kegiatan pembangunan dalam upaya menunjang pemenuhan kebutuhan masyarakat di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik dan keamanan. Transportasi dalam peranannya sebagai penunjang dan penggerak serta pemerata hasil – hasil pembangunan mutlak harus direncanakan, diatur dan dikendalikan sedemikian rupa agar dapat berfungsi optimal.

Transportasi memegang peranan yang sangat penting dan merupakan urat nadi penunjang proses dan kegiatan dalam hidup dan kehidupan manusia. Transportasi dalam bentuknya sebagai pelayanan jasa transportasi berfungsi menunjang dan memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Permintaan (demand) transportasi dari waktu ke waktu senantiasa mengalami peningkatan sementara penyediaan (supplay) sarana dan prasarana transportasi sangat terbatas dan tidak mampu mengimbanginya, sehingga permasalahan transportasi tidak mungkin dihindari.

    Bertitik tolak dari uraian tersebut diatas, maka perencanaan transportasi suatu daerah harus dilaksanakan secara komprehensif serta mengacu kepada kebutuhan dan kondisi daerah yang bersangkutan. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purworejo sebagai instansi teknis Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo yang

1

BAB IPENDAHULUAN

Page 2: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUANberkompeten menangani permasalahan – permasalahan di bidang transportasi dituntut agar senantiasa mampu merencanakan sekaligus mempertanggungjawabkan segala kegiatan di bidang transportasi kepada atasan dan masyarakat pengguna jasa transportasi yang dapat mendukung keberhasilan pembangunan di Kabupaten.

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purworejo beralamat di Jl. Gajah Mada KM. 7 No. 2 Purworejo Kabupaten Purworejo.

Pemerintah Kabupaten Purworejo telah membuat keputusan yang tepat untuk membangun gedung Dinhubkominfo. Selain kantor-kantor yang ada sudah tidak memadai sebagai tempat bekerja, hal ini pula akan menunjang citra dan kewibawaan pemerintah Kabupaten. Saat ini melalui salah satu program kegiatannya, DED Pembangunan Gedung Dinhubkominfo, Pemrintah Kabupaten Purworejo telah mengarahkan suatu kebijakan yang terfokus pada pengembangan prasarana dan sarana perkotaan yang diantaranya adalah pengembangan sarana perkantoran yang dapat meningkatkan aktifitas dan kenyamanandalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi termasuk pelayanan masyarakat.

Saat ini, gedung Dinhubkominfo Kabupaten Purworejo kondisinya tidak baik. Terjadi kerusakan dibeberapa tempat. Gedung dibuat tahun 1984 dan belum pernah mengalami rehabilitasi. Luasan gedung tidak layak lagi untuk menampung aktifitas yang ada.

Terlaksana suatu pembangunan Pekerjaan umum dilakukan secara bertahap, dan penataan tersebut diatur dalam suatu peraturan/pedoman perundang-undangan, yang secara garis besarnya adalah dimulai dengan tahapan

2

Page 3: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUANperencanaan dan pelaksanaan konstruksi serta pengawasannya. Dengan keluarnya dana dari APBD Kabupaten Purworejo yang dituangkan dalam DPA Kabupaten Purworejo TA. 2015, maka segera dimulai tahapan perencanaanya yang diserahkan kepada Konsultan Perencana melalui suatu proses. Dimana Konsultan Perencanaan ini nantinya akan menghasilkan suatu keluaran / produk yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan Konstruksi. Dan secara kontraktual Konsultan Perencana ini bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat komitmen.

Pengembangan Gedung Dinhubkominfo yang konsep penanganannya telah dipercayakan kami sebagai konsultan perencana secara komprehensif baik fisik kawasannya maupun para staff pimpinan dan karyawan didalamnya. Untuk menjamin terjadinya proses sitem transportasi yang sehat, dinamis dan pregresif maka pemerintah perlu memperhatikan pelayanan masyarakat mulai dari strata terbawah sampai yang paling atas. Pembangunan Dinhubkominfo melupakan salah satu solusi untuk menjawab konsep pembangunan tersebut sebab fungsi kantor ini memberikan pelayanan masyarakat pada strata terbawah. Rendahnya kualitas prasarana dan sarana merupakan salah satu hal penyebab tidak berkembangnya suatu kota. Prasarana dan sarana secara langsung mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan perekonomian dan taraf hidup masyarakat. Parasarana dan sarana suatu daerah yang memadai akan mampu mendukung perekonomian daerah tersebut dan tentu akan meningkatkan daya beli masyarakat.

3

Page 4: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

1.2 Lingkup PekerjaanLingkup tugas yang dilaksanan oleh konsultan perencanaan adalah menyusun DED dan dokumen lelang dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yang terdiri dari :A. Persiapan Perencanaan

B. Menyusun Pra Rencana

C. Penyusunan pengembangan rencana

D. Penyusunan rencana detail

E. Mengadakan persiapan pelelangan

F. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)

4

Page 5: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

2.1 Rencana Pekerjaan

Sebagaimana arahan dari Tim Teknis dan Pejabat pembuat Komitmen, ruang Lingkup Pekerjaan Konsultan Perencana telah dikembangkan dan mencakup Pembuatan Perencanaan Teknis DED Pembangunan Gedung Dinhubkominfo pada Kegiatan Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa konsultan perencana meliputi :a. Konsultan Perencana bertugas membantu

seluruh kegiatan perencanaan kontruksi berkaitan dengan Pekerjaan Pembangunan Gedung Dinhubkominfo Kabupaten Purworejo

b. Lingkup kegiatan :Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara Tanggal 27 Desember 2007, yang meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan yang terdiri dari :1)Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan

data dan informasi lapangan, membuat interprestasi secara garis besar terhadap KAK, dan

5

BAB IIRENCANA KERJA DAN PELAKSANAANNYA

Page 6: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan.

2)Penyusunan prarencana seperti rencana tapak, prarencana bangunan termasuk program dan konsep ruang, perkiraan biaya, dan gambar rencana.

3)Penyusunan pengembangan rencana, antara lain memuat :1) Rencana arsitektur2) Rencana struktur3) Rencana utilitas4) Rencana tata ruang yang memuat perencanaan : LANTAI I

Ruang Tamu / Lobby Ruang Sekretaris Dinas Ruang Sekretariat Ruang Musola Ruang Kamar Mandi / WC Ruang Rapat Ruang Arsip Ruang Gudang

LANTAI II Ruang Kepala Dinas Ruang Kabid LL dan Keselamatan

Transportasi Ruang Bidang LL dan Keselamatan

Transportasi Ruang Kabid Kominfo Ruang Bidang Kominfo Ruang server ATCS

6

Page 7: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

Ruang Gudang. Kamar Mandi/WC

c. Penyusunan rencana detail (DED), antara lain memuat :1)Gambar-gambar detail arsitektur, deatil struktur,

detail utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.

2)Dokumen Pengadaan untuk proses pelelangan.3)Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana

anggaran biaya pekerjaan konstruksi4)Membantu panitia pengadaan barang/ jasa pada

waktu penjelasan pekerjaan, termasuk membantu menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, dan jika diperlukan membantu evaluasi penawaran dan lelang.

d. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik

Lingkup tugas konsultan perencanaan diberpedoman pada ketentuan yang telah dilaksanakan telah mengacu pada Pedoman teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PER/M/2007 tanggal, 27 Desember 2007. Tugas ini meliputi tugas-tugas perencanaan gedung, site / tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari :

A. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan diantaranya pemeriksaan keadaan seperti

- Struktur / fisik tanah dan daya dukungan dll, yang akan digunakan dalam penentuan

7

Page 8: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

tipe dan jenis pondasi untuk bangunan tersebut.

- Pemeriksaan kondisi bangunan (kantor) yang akan dikerjaan pada pekerjaan selanjutnya.

- Serta membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pengguna.

B. Menyusun pra-rencana seperti rencana lay-out dll.

C. Penyusunan pengembangan rencana,antara lain membuat :

1. Rencana Arsitektur ( konsep penataan ruang dan yang berkaitan dengan disain arsitektur)

2. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya sesuai aturan SKSNI, SII , AASHTO, ASTM, dll.

3. Rencana utilitas

4. Perkiraan biaya atau Estimasi Engineer (EE) sesuai dengan Harga Satuan dari Konsultan Perencana.

D. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :

1. Gambar-gambar teknis kerja, detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang disetujui.

2. Spesifikasi teknis / rencana kerja dan syarat/syarat (RKS)

8

Page 9: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

3. Rician volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi.

4. Laporan akhir perencanaan.

E. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pejabat Pembuat Komitmen didalam, menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.

F. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penewaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

G. Membantu memberikan masukan selama pelaksanaan kinstruksi fisik seperti :

1. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.

2. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi.

3. Memberikan saran-saran.

2.2 Program KerjaRencana kerja yang telah dikembangkan dari program kerja adalah rencana kerja keseluruhan. Rencana Kerja disusun berdasarkan ruang-lingkup kerja konsultan.Menurut Kerangka Acuan Kerja, tahapan yang perlu dilaksanakan oleh Konsultan adalah sebagai berikut:

9

Page 10: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUANa. Persiapan perencanaan termasuk survey.

b. Penyusunan Pra Rencana.

c. Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi :

- Gambar existing

- Rencana kebutuhan jaringan elektrikal mekanikal.

d. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya.

e. Penyusunan Rencana Prioritas Pelaksanaan.

f. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, KRS, BQ).

Agar dapat diperoleh rencana kerja, maka tahapan pekerjaan diatas di break-down lebih detil sebagai berikut:

Tabel 2.11. Program Kerja

No

Kegiatan Person in Charge

1 Persiapan perencanaan termasuk survey. A Pre Construction Meeting TL.B Eksisting DED Kantor Gubernur lama TL & TAC Survey Eksisting Kantor Gubernur Sekarang TL & TAD Shop Drawing Sesuai Eksisting Sekarang TL & TAE Survey Awal Eksisting Gedung dengan

UtilitasTL & TA & SURVEYOR

F Laporan Pendahuluan TL2 Penyusunan Pra Rencana. TL

E Analisis Jaringan Listrik dan Peralatan TAF Analisis Sistem AC, Zone, Type dan

KapasitasTA

G Usulan dan Rekomendasi TAH Draft Desain System Utilitas (Plumbing,

Listrik dan AC)TA

10

Page 11: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

3 Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi :Rencana kebutuhan Jaringan elektrikal mekanikal

TL & TA

4 Gambar Draft Desain TL & TAA Denah-Potongan Keseluruhan dan Parsial DRAFTERB Detail Engineering Desain Plumbing DRAFTERC Detail Engineering Desain Jaringan Listrik DRAFTERD Detail Engineering Desain Air Conditioning

SystemDRAFTER

5 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya. TL & TA6 Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat TL & TA7 Penyusunan Rencana Detail

(Gambar Kerja, KRS, BQ).TL & TA

DRAFTER8 Laporan Akhir TL & TA

11

Page 12: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

Tabel 2.2 Jadwal Kerja

No Kegiatan1 II

Keterangan1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan perencanaan termasuk survey.

A Eksisting DED Dinhubkominfo lama Telah Dilaksanakan

B Survey Eksisting Dinhubkominfo Lama Telah Dilaksanakan

C Shop Drawing Sesuai Eksisting Sekarang Telah Dilaksanakan

D Survey Awal Eksisting Gedung dengan Utilitas Telah Dilaksanakan

E Laporan Pendahuluan Sementara Dibuat

2 Penyusunan Pra Rencana.

E Analisis Jaringan Listrik dan Peralatan Telah Dilaksanakan

F Analisis Sistem AC, Zone, Type dan Kapasitas Telah Dilaksanakan

G Usulan dan Rekomendasi Belum Dilaksanakan

H Draft Desain System Utilitas (Plumbing, Listrik dan AC) Belum Dilaksanakan

I Laporan Antara Belum Dilaksanakan

3 Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi : Belum Dilaksanakan

Rencana kebutuhan Jaringan elektrikal mekanikal Belum Dilaksanakan

A Perhitungan Cooling Load AC per Zone (Unit atau Ruang) Belum Dilaksanakan

B Perhitungan Pencahayaan Alami dan Buatan Belum Dilaksanakan

C Detail Desain System AC dan Jaringannya Belum Dilaksanakan

12

Page 13: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

D Detail Desain Jaringan Listrik Belum Dilaksanakan

4 Gambar Draft Desain Belum Dilaksanakan

A Denah-Potongan Keseluruhan dan Parsial Belum Dilaksanakan

B Detail Engineering Desain Plumbing Belum Dilaksanakan

C Detail Engineering Desain Jaringan Listrik Belum Dilaksanakan

D Detail Engineering Desain Air Conditioning System Belum Dilaksanakan

4 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya. Belum Dilaksanakan

5 Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat Belum Dilaksanakan

6 Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, KRS, BQ). Belum Dilaksanakan

7 Laporan Akhir Belum Dilaksanakan

13

Page 14: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

3.1 Sejarah Kabupaten PurworejoHamparan wilayah yang subur di Jawa Tengah

Selatan antara Sungai Progo dan Cingcingguling sejak jaman dahulu kala merupakan kawasan yang dikenal sebagai wilayah yang masuk Kerajaan Galuh. Oleh karena itu menurut Profesor Purbocaraka, wilayah tersebut disebut sebagai wilayah Pagaluhan dan kalau diartikan dalam bahasa Jawa, dinamakan : Pagalihan. Dari nama “Pagalihan” ini lama-lama berubah menjadi : Pagelen dan terakhir menjadi Bagelen. Di kawasan tersebut mengalir sungai yang besar, yang waktu itu dikenal sebagai sungai Watukuro. Nama “ Watukuro “ sampai sekarang masih tersisa dan menjadi nama sebuah desa terletak di tepi sungai dekat muara, masuk dalam wilayah Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Di kawasan lembah sungai Watukuro masyarakatnya hidup makmur dengan mata pencaharian pokok dalam bidang pertanian yang maju dengan kebudayaan yang tinggi.

Pada bulan Asuji tahun Saka 823 hari ke 5, paro peteng, Vurukung, Senin Pahing (Wuku) Mrgasira, bersamaan dengan Siva, atau tanggal    5 Oktober 901 Masehi, terjadilah suatu peristiwa penting, pematokan Tanah Perdikan (Shima). Peristiwa ini dikukuhkan dengan sebuah prasasti batu andesit yang dikenal sebagai prasasti Boro Tengah atau Prasasti Kayu Ara Hiwang.

14

BAB IIIPROFIL LOKASI PEKERJAAN

Page 15: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

Prasasti yang ditemukan di bawah pohon Sono di dusun Boro tengah, sekarang masuk wilayah desa Boro Wetan Kecamatan Banyuurip dan sejak tahun 1890 disimpan di Museum Nasional Jakarta Inventaris D 78 Lokasi temuan tersebut terletak di tepi sungai Bogowonto, seberang Pom Bensin Boro.

Dalam Prasasti Boro tengah atau Kayu Ara Hiwang tersebut diungkapkan, bahwa pada tanggal 5 Oktober 901 Masehi, telah diadakan upacara besar yang dihadiri berbagai pejabat dari berbagai daerah, dan menyebut-nyebut nama seorang tokoh, yakni : Sang Ratu Bajra, yang diduga adalah Rakryan Mahamantri/Mapatih Hino Sri Daksottama Bahubajrapratipaksaya atau Daksa yang di identifikasi sebagai adik ipar Rakal Watukura Dyah Balitung dan dikemudian hari memang naik tahta sebagai raja pengganti iparnya itu.

Pematokan (peresmian) tanah perdikan (Shima) Kayu Ara Hiwang dilakukan oleh seorang pangeran, yakni Dyah Sala (Mala), putera Sang Bajra yang berkedudukan di Parivutan.

Pematokan tersebut menandai, desa Kayu Ara Hiwang dijadikan Tanah Perdikan(Shima) dan dibebaskan dari kewajiban membayar pajak, namun ditugaskan untuk memelihara tempat suci yang disebutkan sebagai “parahiyangan”. Atau para hyang berada.

Dalam peristiwa tersebut dilakukan pensucian segala sesuatu kejelekan yang ada di wilayah Kayu Ara Hiwang yang masuk dalam wilayah Watu Tihang.

“ … Tatkala Rake Wanua Poh Dyah Sala Wka sang Ratu Bajra anak wanua I Pariwutan sumusuk ikanang wanua I Kayu Ara Hiwang watak Watu Tihang …”

15

Page 16: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

Wilayah yang dijadikan tanah perdikan tersebut juga meliputi segala sesuatu yang dimiliki oleh desa Kayu Ara Hiwang antara lain sawah, padang rumput, para petugas (Katika), guha, tanah garapan (Katagan), sawah tadah hujan (gaga).

Disebut-sebutnya “guha” dalam prasasti Kayu Ara Hiwang tersebut ada dugaan, bahwa guha yang dimaksud adalah gua Seplawan, karena di dekat mulut gua Seplawan memang terdapat bangunan suci Candi Ganda Arum, candi yang berbau harum ketika yoninya diangkat. Sedangkan di dalam gua tersebut ditemukan pula sepasang arca emas dan perangkat upacara. Sehingga lokasi kompleks gua Seplawan di duga kuat adalah apa yang dimaksud sebagai “parahyangan” dalam prasasti Kayu Ara Hiwang.

Upacara 5 Oktober 901 M di Boro Tengah tersebut dihadiri sekurang-kurangnya 15 pejabat dari berbagai daerah, antara lain disebutkan nama-nama wilayah : Watu Tihang (Sala Tihang), Gulak, Parangran Wadihadi, Padamuan (Prambanan), Mantyasih (Meteseh Magelang), Mdang, Pupur, Taji (Taji Prambanan) Pakambingan, Kalungan (kalongan, Loano).

Kepada para pejabat tersebut diserahkan pula pasek-pasek berupa kain batik ganja haji patra sisi, emas dan perak. Peristiwa 5 Otober 901 M tersebut akhirnya pada tanggal 5 Oktober 1994 dalam sidang DPRD Kabupaten Purworejo dipilih dan ditetapkan untuk dijadikan Hari jadi Kabupaten Purworejo. Normatif, historis, politis dan budaya lokal dari norma yang ditetapkan oleh panitia, yakni antara lain berdasarkan pandangan Indonesia Sentris.

Perlu dicatat, bahwa sejak jaman dahulu wilayah Kabupaten Purworejo lebih dikenal sebagai wilayah Tanah

16

Page 17: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUANBagelen. Kawasan yang sangat disegani oleh wilayah lain, karena dalam sejarah mencatat sejumlah tokoh. Misalnya dalam pengembangan agama islam di Jawa Tengah Selatan, tokoh Sunan Geseng diknal sebagai muballigh besar yang meng-Islam-kan wilayah dari timur sungai Lukola dan pengaruhnya sampai ke daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupatn Magelang.

Dalam pembentukan kerajaan Mataram Islam, para Kenthol Bagelen adalah pasukan andalan dari Sutawijaya yang kemudian setelah bertahta bergelar Panembahan Senapati. Dalam sejarah tercatat bahwa Kenthol Bagelen sangat berperan dalam berbagai operasi militer sehingga nama Begelen sangat disegani.

Paska Perang Jawa, kawasan Kedu Selatan yang dikenal sebagai Tanah Bagelen dijadikn Karesidenan Bagelen dengan Ibukota di Purworejo, sebuah kota baru gabungan dari 2 kota kuno, Kedungkebo dan Brengkelan.

Pada periode Karesidenan Begelen ini, muncul pula tokoh muballigh Kyai Imam Pura yang punya pengaruh sampai ke Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hampir bersamaan dengan itu, muncul pula tokoh Kyai Sadrach, penginjil Kristen plopor Gereja Kristen Jawa (GKJ).

Dalam perjalanan sejarah, akibat ikut campur tangannya pihak Belanda dalam bentrokan antara para bangsawan kerajaan Mataram, maka wilayah Mataram dipecah mejadi dua kerajaan. Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Tanah Bagelen akibat Perjanjian Giyanti 13 pebruari 1755 tersebut sebagai wilayah Negara Gung juga dibagi, sebagian masuk ke Surakarta dan sebagian lagi masuk ke Yogyakarta, namun pembagian ini tidak jelas

17

Page 18: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUANbatasnya sehingga oleh para ahli dinilai sangat rancu diupamakan sebagai campur baur seperti “rujak”.

Dalam Perang Diponegoro abad ke XIX, wilayah Tanah Bagelen menjadi ajang pertempuran karena pangeran Diponegoro mndapat dukungan luas dari masyarakat setempat. Pada Perang Diponegoro itu, wilayah Bagelen dijadikan karesidenan dan masuk dalam kekuasaan Hindia Belanda dengan ibukotanya Kota Purworejo. Wilayah karesidenan Bagelen dibagi menjadi beberapa kadipaten, antara lain kadipaten Semawung (Kutoarjo) dan Kadipaten Purworejo dipimpin oleh Bupati Pertama Raden Adipati Cokronegoro Pertama. Dalam perkembangannya, Kadipaten Semawung (Kutoarjo) kemudian digabung masuk wilayah Kadipaten Purworejo.

Dengan pertimbangan strategi jangka panjang, mulai 1 Agustus 1901, Karesienan Bagelen dihapus dan digabungkan pada karesidenan kedu. Kota Purworejo yang semula Ibu Kota Karesidenan Bagelen, statusnya menjadi Ibukota Kabupaten.

Tahun 1936, Gubernur Jenderal Hindia belanda merubah administrasi pemerintah di Kedu Selatan, Kabupaten Karanganyar dan Ambal digabungkan menjdi satu dengan kebumen dan menjadi Kabupaten kebumen. Sedangkan Kabupaten Kutoarjo juga digabungkan dengan Purworejo, ditambah sejumlah wilayah yang dahulu masuk administrasi Kabupaten Urut Sewu/Ledok menjadi Kabupaten Purworejo. Sedangkan kabupaten Ledok yang semula bernama Urut Sewu menjadi Kabupaten Wonosobo.

Dalam perkembangan sejarahnya Kabupaten Purworejo dikenal sebagai pelopor di bidang pendidikan dan

18

Page 19: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUANdikenal sebagai wilayah yang menghasilkan tenaga kerja di bidang pendidikan, pertanian dan militer.

Tokoh-tokoh yang muncul antara lain WR Supratman Komponis lagu Kebangsaan “Indonesia raya”. Jenderal Urip Sumoharjo, Jenderal A. Yani, Sarwo Edy Wibowo dan sebagainya.

Para tokoh maupun tenaga kerja di bidang pertanian pendidikan, militer, seniman dan pekerja lainnya oleh masyarakat luas di tanah air dikenal sebagai orang-orang Bagelen, nama kebangsaan dan yang disegani baik di dalam maupun di luar negeri. (sumber Buku Potensi Wisata Purworejo – Yayasan Arahiwang Purworejo Jakarta)

3.2 Letak Geografi1. Letak Geografis

Kabupaten Purworejo terletak pada posisi 109o 47’28” – 110o 8’20” Bujur Timur dan  7o

32’ – 7o 54 Lintang Selatan

2. Iklim

Secara topografis merupakan wilayah beriklim tropis basah dengan suhu antara 19 C – 28

C, sedangkan kelembaban udara antara 70% - 90% dan curah hujan tertinggi pada bulan

Desember 311 mm dan bulan Maret 289 mm

3. Luas Wilayah

Kabupaten Purworejo memiliki luas 1.034,81752 km2 dengan batas wilayah

-Sebelah barat : Kabupaten Kebumen

-Sebelah utara : Kabupaten Magelang dan Wonosobo

-Sebelah timur : Kabupaten Kulonprogo (DIY)

-Sebelah selatan : Samudra Indonesia

3.3 Luas dan kondisi geografis

19

Page 20: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

Kabupaten Purworejo terletak di pesisir selatan Provinsi Jawa Tengah, berada di jalur Yogyakarta-Jakarta. Berdasarkan Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk di Kabupaten Purworejo sebanyak 898.631 jiwa tersebar di 16 kecamatan.

Kabupaten Purworejo memiliki luas 1.034,81 kilometer persegi, wilayah sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kebumen, sebelah utara Kabupaten Magelang dan Wonosobo, sebelah timur Kabupaten Kulonprogo (DIY), dan sebelah selatan Samudera Indonesia.

Kabupaten Purworejo merupakan daerah agraris, sebagian besar lahan digunakan untuk pertanian, begitu pula mata pencaharian penduduk sebagian besar sebagai petani. Luas lahan pertanian sebagian besar sawah berpengairan nonteknis dan tadah hujan. Selain ditanami padi, sebagian lahan di daerah tersebut ditanami jeruk.

Dalam perkembangan sejarah Kabupaten Purworejo dikenal sebagai pelopor di bidang pendidikan dan sebagai wilayah yang menghasilkan tenaga kerja di bidang pendidikan, pertanian, dan militer. Sejumlah tokoh yang muncul dari daerah tersebut, antara lain komponis lagu Kebangsaan "Indonesia Raya" WR Supratman , Jenderal Urip Sumoharjo, Jenderal A. Yani, dan Sarwo Edy Wibowo. Para tokoh maupun tenaga kerja di bidang pertanian, pendidikan, militer, seniman dan pekerja lainnya oleh masyarakat luas di tanah air dikenal sebagai orang-orang Bagelen.

3.4 Gambaran Umum Kabupaten Purworejo

20

Page 21: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

Secara geografis, Kabupaten Purworejo merupakan bagian dari Propinsi Jawa Tengah, yang terletak pada posisi antara 1090 47’ 28” - 1100 8’ 20” Bujur Timur dan 7o 32’ – 7o

54” Lintang Selatan. Luas daerah adalah 1.034,82 km2 yang terdiri dari + 2/5 daerah dataran dan 3/5 daerah pegunungan dengan batas-batas wilayah adalah :

Sebelah utara : Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang

Sebelah timur : Kabupaten Kulon Progo Propinsi DIY

Sebelah selatan : Samudra Indonesia

Sebelah barat : Kabupaten Kebumen

Secara administratif, Kabupaten Purworejo meliputi 16 kecamatan yang terdiri dari 469 desa dan 25 kelurahan. Dari enam belas kecamatan di Kabupaten Purworejo, kecamatan terjauh adalah Kecamatan Bruno dengan jarak 35 km dari pusat kota, dan kecamatan terdekat dari Purworejo adalah Kecamatan Banyuurip dengan jarak dari pusat kota 4 km. Seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Purworejo telah terjangkau angkutan umum.

Adapun jumlah desa dan luas menurut kecamatan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1. Jumlah Desa dan Luas Kecamatan

No. Kecamatan Jml DesaLuas

Wilayah (Km2)

1. Grabag 32 64,922. Ngombol 57 55,273. Purwodadi 40 53,96

21

Page 22: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

4. Bagelen 17 63,765. Kaligesing 21 74,736. Purworejo 25 52,727. Banyuurip 27 45,088. Bayan 26 43,219. Kutoarjo 27 37,59

10. Butuh 41 46,0811. Pituruh 49 77,4212. Kemiri 40 92,0513. Bruno 18 108,4314. Gebang 25 71,8615. Loano 21 53,6516. Bener 28 94,08

Jumlah 494 1.034,82Sumber Data : Purworejo Dalam Angka Tahun 2009

Keadaan rupa bumi (topografi) daerah Kabupaten Purworejo secara umum dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bagian selatan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 – 25 meter di atas permukaan air laut.

2. Bagian utara merupakan daerah berbukit-bukit dengan ketinggian antara 25 – 1050 meter di atas permukaan air laut.

Sedangkan kemiringan lereng atau kelerengan di Kabupaten Purworejo dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Kemiringan 0 – 2% meliputi bagian selatan dan tengah wilayah Kabupaten Purworejo,

22

Page 23: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

2. Kemiringan 2 – 15% meliputi sebagian Kecamatan Kemiri, Bruno, Bener, Loano, dan Bagelen,

3. Kemiringan 15 – 40% meliputi bagian utara dan timur wilayah Kabupaten Purworejo,

4. Kemiringan > 40% meliputi sebagian Kecamatan Bagelen, Kaligesing, Loano, Gebang, Bruno, Kemiri, dan Pituruh.

Jenis tanah di Kabupaten Purworejo terdiri dari tanah konsosiasi alluvial hidromorf; konsosiasi alluvial kelabu;Asosiasi gley humus dan alluvial kelabu;komplek latosol coklat tua,latosol coklat kemerahan dan litosol; Asosiasi latosol coklat kemerahan dan latosol coklat tua ; komplek latosol merah kuning,latosol coklat tua dan litosol; konsosiasi regosol coklat; konsosiasi regosol kelabu. Posisi ketinggian Kabupaten Purworejo berkisar antara 0 meter sampai 325 meter diatas permukaan laut.

Secara umum Kabupaten Purworejo mempunyai iklim tropis dengan dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau yang datang setiap enam bulan silih berganti. Suhu rata-rata 200C – 320C. Sedangkan kelembaban rata-rata antara 70 – 90% dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember sebesar 9.291 mm, diikuti bulan Januari sebesar 7.849 mm.

23

Page 24: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFO KAB. PURWOREJO

GEDUNG KANTOR DINHUBKOMINFOYang representatif sesuai standar pelayanan

Peningkatan Pelayanan dan Prasarana Gedung Dinhubkominfo. Penjabaran Visi dan Misi dalam melaksanakan perencanaan dan perancangan Gedung Dinhubkominfo Kab. Purworejo.DED Kantor Pemerintah Dinhubkominfo yang integrated dengan akses yang mudah, aman dan nyaman.

Pelaksanaan :Optimal dan berkualitasEfektif dan efisienFungsionalEstetika dan berkualitas baik

Konsultan

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KABUPATEN PURWOREJO

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

4.1 Pendekatan Permasalahan yang mungkin timbul dalam

penanganan pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan (DED Pembangunan Gedung Dinhubkominfo) Kabupaten Purworejo, diidentifikasi berdasarkan tinjauan terhadap lingkup penugasan Konsultan dari tiap tahap kegiatan yang akan dilakukan. Untuk lebih jelasnya, pola pikir terhadap kajian permasalahan ini dapat dilihat pada Diagram : di bawah ini.

Diagram : Diagram Kajian Permasalahan

24

BAB IVPENDEKATAN DAN METODOLOGI

Page 25: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

Lingkup Wilayah Perencanaan

Lingkup Penugasan

AspekPembangunan

Unsur - Unsur Signifikan

Implementasi Melalui Pendekatan dan Metodologi yang SesuaiIdentifikasi

Permasalahan

Tahapan Kegiatan

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

Sesuai kajian permasalahan di atas maka untuk penanganan pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan (DED Pembangunan Gedung Dinhubkominfo) Kabupaten Purworejo, dijabarkan dalam rincian sebagai berikut :a. Pemahaman Permasalahan

Dari kajian permasalahan dapat ditarik kesimpulan bahwa identifikasi masalah merupakan pendekatan yang harus dilakukan karena hasil dari kegiatan tersebut akan digunakan sebagai titik tolak pendekatan penanganan pelaksanaanya. Identifikasi permasalahan tersebut dilakukan pada komponen - komponen sebagai berikut : Tahapan Kegiatan Lingkup Wilayah Lingkup Penugasan Aspek Pembangunan yang ditangani.

Untuk lebih jelasnya keterkaitan masing-masing komponen tersebut dapat dilihat pada Diagram di bawah ini.

Diagram :

Diagram Identifikasi Masalah

25

Page 26: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

Persiapan/Pemograman

Pendataan

Analisis

Rekomendasi

Tahap Kegiatan

Kendala waktuBentuk perpaduan & kemudahan pelaksanaan

Survai & investigasi kondisi lahanPemahaman terhadap aspek terkait :Tata Ruang ( Spasial )AksesibilitasKelestarian LingkunganAnalisis Aspek Teknis TerkaitRekomendasi

Unsur-unsur yang signifikan

PELAKSANAANKEGIATAN

Tepat Waktu

Tepat Mutu

Tepat Biaya

Tepat Administrasi

Output yang diinginkan

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

Adapun pembahasan yang lebih rinci dari kerangka identifikasi di atas adalah sebagai berikut :(1) Tahap Kegiatan

Tahap pelaksanaan kegiatan yang ada meliputi : tahap persiapan/ pemrograman, pendataan aspek-aspek yang terkait, penganalisaan terhadap aspek-aspek yang berpengaruh dan penyusunan rekomendasi mengenai kelayakan dan program penanganan. Dari tahapan kegiatan tersebut pada setiap tahapannya memiliki karakteristik yang dapat dijabarkan seperti pada Diagram : sebagai berikut :

Diagram : Diagram Tahap Kegiatan

(2) Lingkup Wilayah Kerja

26

Page 27: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

Pemahaman terhadap lingkup wilayah kerja penugasan akan sangat membantu terutama dalam penanganan pekerjaan yang berkaitan dengan karakteristik fisik daerah maupun karakteristik pendidikan, sosial ekonomi dan budaya masing-masing daerah. Wilayah kerja yang akan dijadikan sebagai pengamatan adalah Gedung Dinhubkominfo Kabupaten Purworejo yang berkedudukan di kawasan rencana Dinhubkominfo Kabupaten Purworejo, dimana aksesibilitas ke lokasi sangat mudah karena merupakan bagian area rencana kawasan Dinhubkominfo Kabupaten Purworejo yang dilalui oleh beberapa sarana transportasi kota.

(3) Lingkup PenugasanYang dimaksud dengan lingkup penugasan disini adalah konsentrasi jenis tugas yang harus dilakukan oleh Konsultan termasuk hal-hal yang harus diperhatikan (unsur-unsur yang spesifik) dalam lingkup penugasan tersebut. Hal ini erat sekali keterkaitannya dengan mekanisme pendekatan dan penanganan kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga berhasil guna dan tepat pada sasaran yang dimaksud. Dengan semakin jelas bentuk penugasan yang diberikan akan semakin mudah bagi kami untuk menjabarkannya dalam setiap pentahapan yang akan dilaksanakan.

(4) Aspek PembangunanYang terkait dengan aspek pembangunan dalam hal ini mulai dari tahap Pra Konstruksi, Konstruksi dan Pasca Konstruksi, dimana dalam setiap tahapannya akan

27

Page 28: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

melibatkan berbagai institusi sesuai bidang kegiatan masing-masing, seperti terlihat pada tabel F.1 berikut:

Dengan mencermati hal tersebut, maka diharapkan akan meminimalisir permasalahan yang akan timbul sehingga keberhasilan masing-masing tahapan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan tahapan lainnya.

b. Proses PelaksanaanSetelah mengkaji dan memahami permasalahan yang akan dihadapi, Konsultan mencoba menyusun pemahaman - pemahaman tersebut dalam bagan alir yang menunjukan proses pelaksanaan yang ditangani, baik meliputi proses input output pada setiap tahap kegiatan maupun rincian mekanisme pelaksanaannya. Secara garis besar, proses pelaksanaan secara makro mencakup kegiatan yang bersifat konsep dan strategis yang kemudian diimplementasikan ke dalam langkah konkret. Perumusan Tujuan dan Sasaran (GOAL)

28

TAHAPANPERENCANAANPRAKONSTRUKSI KONSTRUKSI PASCA

KONSTRUKSI1. Perij inan2. Penyediaan Lahan3. Kegiatan Perencanaan

a. Persiapanb. Pra Rencanac. Rencana & Detaild. Pelelangane. Pengawasan berkala

1. Persiapan2. Pekerjaan Tanah3. Pekerjaan Konstr Bang.4. Pekerjaan Konstr. J ln.5. Pekerjaan Landscape6. Serah Terima I

1. Perbaikan Pekerjaan2. Pembersihan Lahan3. Serah Terima I I

PERENCANA & PEMDA PELAKSANA PELAKSANA

Page 29: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

Pada tahap awal perlu dirumuskan tujuan dan sasaran perencanaan secara umum dan bersifat kualitatif, yaitu berupa idealisme yang sudah disesuaikan dengan kondisi wilayah perencanaan secara umum. Input (masukan) dalam perumusan tujuan dan sasaran tersebut adalah berupa sinthesa awal potensi dan masalah yang berkembang/terjadi di wilayah perencanaan pada umumnya, yang seterusnya dirumuskan upaya-upaya peningkatan dan pengembangan potensi yang ada, serta pengendalian kendala-kendala yang terjadi.

Identifikasi Potensi dan KendalaPada tahap ini sudah dilakukan pendataan secara rinci sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dimana harus memperhatikan elemen-elemen perencanaan, sehingga secara teoritis dapat disimpulkan potensi-potensi yang ada serta kendala-kendala yang terjadi di wilayah Perencanaan dan wilayah sekitarnya. Input perumusan potensi dan kendala tersebut adalah berupa data-data fisik, potensi dan kondisi wilayah.

Analisis PengembanganProses analisis ini mendasarkan 2 (dua) hal pokok, yaitu data-data yang sudah dirumuskan dalam potensi dan kendala, serta kebijakan-kebijakan umum yang ada, baik yang berupa kebijakan spasial, peraturan perundangan serta kebijakan sektoral. Secara materiil, analisis ini menyangkut beberapa hal, yaitu antara lain :

Analisis Aspek Bangunan Analisis Aspek Penataan Ruang

29

Page 30: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

Analisis Aspek Persyaratan Ruang Analisis Aspek Lingkungan Analisis fisik wilayah yang terkait dengan potensi

kawasan perencanaan Analisis Standart teknis penggunaan ruang-ruang kantor,

pertemuan, dan prasarana lingkungan.

Hasil akhir dari analisis ini berupa rumusan kesimpulan sementara (sinthesa) peluang dan masalah, menyangkut masalah yang terkait dengan pembuatan Detail Engineering Design (DED) Dinhubkominfo Kabupaten Purworejo.

Perumusan Konsep dan Strategi PengembanganDari hasil analisis di atas, maka selanjutnya dirumuskan konsep-konsep dan strategi pengembangan untuk mengantisipasi substansi sinthesis dari proses analisis tersebut di atas.

Design Perencanaan Hasil akhir dari seluruh proses tersebut adalah berupa design teknis pembuatan DED dan beberapa kelengkapan teknis lainnya sesuai kerangka acuan kerja. Dalam implementasinya hasil design tersebut tersebut selalu direview / feed back dengan rumusan tujuan dan sasaran, apakah selaras atau tidak sebagaimana alur pikir pendekatan tersebut.

30

Page 31: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

GOAL IDENTIFIKASI MASALAH

ANALISIS

KONSEP DANSTRATEGI

PENGEMBANGAN

DETAIL ENGINEERING DESIGN

ASPEKFISIK

ASPEK LINGK.

KAIDAH PERATURAN/ STANDAR TEKNIS

METODE ANALISIS

ASPIRASI MASYARAKAT

FEED BACK

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

Dalam pendekatan aspek perancangan hal-hal yang mendasar yang perlu dipertimbangkan seperti halnya pada fasilitas ruang pertemuan, pelatihan, dan prasarana dan sarana lingkungan. Penyusunan DED Pembangunan Gedung Dinhubkominfo Kabupaten Purworejo juga memiliki kekhususan dalam penataan dan perletakannya disesuaikan dengan standart yang berlaku. Beberapa masalah yang perlu diperhatikan terkait dengan upaya Penyusunan DED Pembangunan Gedung Dinhubkominfo Kabupaten Purworejo yaitu :a. Lokasi, dimana keberadaannya di rencana kawasan

Dinhubkominfo Kabupaten Purworejo sehingga perlu optimalisasi dalam penanganannya.

b. Perlu adanya pendataan terkait dengan peraturan daerah Kabupaten Purworejo khususnya masalah GSB dan Roiland serta bentuk perijinan lain karena jarak dengan bangunan lain sangat dekat sehingga dalam realisiasi pelaksanaan nantinya tidak terkendala;

c. Pemanfaatan lahan harus benar-benar optimal mengingat keterbatasan yang ada.

31

Page 32: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

Pendekatan aspek tata bangunan yang perlu diperhatikan antara lain :

1). Keserasian tampilan bangunan dengan bentuk dan penempatan ruang luar di sekitar lokasi

2). Kekokohan konstruksi sehingga keamanan bangunan dan pemakai bangunan dapat dijamin.

Pendekatan kegiatan ini didasarkan pada pendekatan yang bersifat komprehensif, terpadu dan realistik sehingga berorientasi pada pola pembangunan yang berkelanjutan baik dalam skala makro maupun mikro dan memenuhi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebagai dasar acuan arahan pelaksanaan kegiatan.

Masing-masing pendekatan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :1). Comprehensive Approach – pendekatan untuk mendapatkan

pemecahan menyeluruh dari aspek yang terkait untuk pembuatan DED Pembangunan Gedung Dinhubkominfo Kabupaten Purworejo, yaitu diaplikasikan melalui pendekatan dengan melakukan kajian terhadap berbagai aspek yang telah diarahkan dalam KAK secara proporsional sesuai kebutuhan.

2). Integrated Approach – Untuk memadukan berbagai kepentingan / pihak / aktor yang terlibat dalam proses pembuatan DED Pembangunan Gedung Dinhubkominfo Kabupaten Purworejo tersebut. Hal ini akan diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan diskusi maupun koordinasi dengan pihak yang

32

Page 33: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

berkepentingan yang akan dilakukan selama waktu penyusunan. Dalam kesempatan tersebut diupayakan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan mutu produk konsultan.

3). Realistic Approach – pendekatan yang memadukan antara pertimbangan ideal dan pragmatis agar diperoleh pemecahan atau arahan konsep pembuatan DED gedung pendidikan sekaligus perkantoran yang implementatif.

4.2 Metode PerencanaanUntuk menghasilkan produk pekerjaan yang baik dan

berkwalitas maka Tim Konsultan akan menerapkan metode pekerjaan berupa “design-sistimatis” yakni:

Tahap 1 DATAData yang dibutuhkan pada saat ini adalah Gambar DED Existing. Data ini merupakan hal yang mutlak harus ada. Tim Konsultan akan melihat kembali ketika Dinhubkominfo dioperasikan pada saat pertama-kalinya. Dengan mempelajari DED Eksisting akan diperoleh gambaran awal bagaimana Bangunan Gedung ini direncanakan. Setelah Data DED Eksisting diperoleh, dilakukan survey awal berupa mempelajari perubahan-perubahan yang telah terjadi. Perubahan ini dapat berupa pengembangan ruang,

33

DATA ANALISIS SINTESIS EVALUASI

FEED-BACKFEED-BACKFEED-BACK

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Page 34: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUANpenambahan dinding pemisah, pertambahan jumlah staf-karyawan, pertambahan meubelair, penambahan sistem utilitas seperti AC, Plumbing, dll. Survey ini dilaksanakan secara detail dengan merekam semua perubahan. Setelah survey awal dilaksanakann, berdasarkan data survey awal dilaksakan survey terstruktur.

Survey terstruktur dilaksnakan sesuai dengan lingkup pekerjaan.- Survey Plumbing

a. Plumbing Air Bersih adalah plumbing PDAM, Reservoir atau Deep Whell dan seluruh sistemnya baik diluar gedung maupun didalam gedung. Survey Plumbing Air bersih adalah melakukan pendataan system sirkulasi air, pipa dan dimensi, kerusakan sistem maupun komponen dan penyebab kerusakan, stop kran, mata-kran, meter, dsb.

b. Plumbing Air Kotor adalah semua perpipaan yang menyalurkan air kotor kedalam tangki-septik. Semua sistem plumbing air kotor dideteksi kembali terutama kerusakan yang terjadi serta penyebab kerusakan tersebut. Semua type dan dimensi pipa didata termasuk kapasitas tangki-septik dan perletakan tangki-septiknya.

c. Plumbing Air Hujan adalah semua perpipaan yang menyalurkan air-hujan dari atap sampai dengan riool-kota. Data yang dibutuhkan adalah sistem distribusi air serta type dan dimensi pipa. Kerusakan dan penyebab kerusakan.

d. Plumbing Air Conditioning System berupa perpipaan yang digunakan pada System AC Sentral. Pipa-pipa AC

34

Page 35: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

hanya pada Sistem AC sentral yang menggunakan ‘Chilled Water System’. Pipa-pipa ini adalah yang menyalurkan air dari condensor ke cooling tower pulang-pergi dan yang menyalurkan refrigerant dari condensor ke evaporator pulang-pergi

- Survey Mekanikal Elektrikala. Jaringan Listrik seluruh bangunan. Data yang

diperlukan adalah sistem distribusi listrik, type dan jenis sirkuit box, stop-kontak, titik lampu, type dan daya lampu ( jenis fiting, fixture dan mata lampu), aarde, alat-alat listrik yang digunakan seperti refrigerator, komputer, printer, televisi, dll dalam setiap unit ruang.

b. Jaringan Air Conditioning System dimana data yang dibutuhkan adalah Type Mesin AC (central AC, Air Handling Unit, Portable AC, AC Split, AC Window, Kapasitas (Btuh, Ton, PK), ducting (supply duct dan return duct), difuser, dll. Perlu dilihat apakah sistemnya berjalan atau down penyebab kerusakan dan kondisi daripada mesin AC yaitu kompresor-condensor, evaporator, dll.Data-data yang diperoleh dikaji secara spasial dan komprehensif dan selanjutnya dikompilasikan dan bila mungkin di tabulasikan. Data-data ini merupakan fresh-data yang akan dianalisis pada Tahap 2.

Tahap 2 ANALISISDalam tahap ini, tenaga ahli yang telah direkrut dan di tugaskan akan melaksanakan kajian baik teoritis maupun perhitungan. Kajian dapat berupa kajian sederhana ataupun kajian mendalam. Misalnya dalam penetapan System AC.

35

Page 36: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUANSetelah ruangan-runagan dikaji berdasarkan fungsi dan telah ditemukan zoning penghawaan maka penentuan AC dapat secara sederhana yaitu 500 Btuh per 1 M2. Sehingga sebuah ruangan dengan luas 9 M2 (3M x 3M) akan membutuhkan 9 x 500 Btuh = 4500 Btuh. 1 PK setara dengan 9000 Btuh maka untuk ruangan tersebut dibutuhkan AC ½ PK. Cara lain yang lebih mendalam untuk menghitung kebutuhan AC ruangan tersebut adalah dengan melakukan ‘Cooling Load Calculation’. Cooling Load ini dihitung dengan mempelajari kebutuhan pendinginan ruang misalnya Ruang Kerja 9M2 itu akan dikondisikan dalam rentang waktu Jam 09.00 s/d 15.30 (6 Jam 30 Menit) maka dihitunglah sensible heat load dan laten heat load secara satu persatu yaitu:- Sensible Heat Load

Solar Heat Load yang mengalir melalui jendela (kaca atau non kaca)

PanaS transmisi yang mengalir melalui bidang opaque seperti dinding, beton, kayu, dllOutside-Air yang mengalir kedalam ruangan melalui ventilasi maupun infiltrasi pada lubang-lubang kecil seperti lubang kunci, celah pintu, dsb.Internal Heat berupa panas tubuh manusia, alat-alat listrik seperti refrigerasi (kulkas) dan setrerika, lampu pijar, alat-alat rumah tangga seperti kompor,

- Latent Heat LoadUap air pada panas tubuh manusiaKandungan air pada udara yang masuk melalui ventilasi dan infiltrasiKandungan air dalam udara yang dihasilkan dari proses memasak

36

Page 37: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUANSemua data diperhitungkan kedalam OTTV dan diproses dengan perhitungan Cooling Load sampai menemukan berapa Btuh yang diperlukan selama waktu pengkondisian tersebut. Dalam tahap analisis akan terjadi usulan-usulan terhadap pengunakan utilitas baik plumbing maupun mekanikal-elektrikal serta pengujian system melalui perhitungan-perhitungan. System yang terbukti baik serta komponen system yang dapat diandalkan telah tersedia, maka Tim Konsultan akan melaksanakan uji-coba dengan sistem sampel. Bila hasilnya positif maka akan disusunlah data-data hasil analisis yang akan dibawa dalam Tahap 3-Sintesa.

Apabila dalam tahap analisis ini terjadi stagnan dan diperlukan data-data tambahan maka dilkasankanlah prosedur feet-back. Feet-back adalah proses untuk memenuhi kekurangan-kekurang yang ada pada saat survey yaitu dengan melakukan resurvey sesuai kebutuhan analisis data.

Tahap 3 SINTESATahap 3 ini, diharapkan hasil dari setiap unsur pekerjaan sudaah ada sebagai berikut:- System Plumbing baik Plumbing Air Bersih, Plumbing

Air Kotor, Plumbing Air Hujan dan Plumbing AC berupa Eksisting dan Usulan lengkap dengan desain dimensi spesifikasi teknis dan estimasi biayanya.

- System kelistrikan eksisting dan usulan lengkap dengan spesifikasi teknis dan estimasi biaya.

- System AC baik eksisting maupun usulan lenhgkap dengan spesifikasi teknis dan estimasi biaya.

37

Page 38: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUANDengan data-data ini, prosedur sintesa dilakukan kedalam gambar bangunan. Semua system usulan di plot kedalam drawings dan dikaji kembali secara keseluruhan.

Bila dalam proses sintesa terdapat kesalahan atau tidak sinkron data dengan aplikasinya, maka dilakukan feetback ke Tahap Analisis. Hal-hal yang tidak sinkron di analisis kembali sampai ketemu dengan hasil.

Tahap 4 EVALUASITahap evaluasi adalah tahap dimana semua hasil sintesis telah terplot kedalam gambar rencana. Tahap evaluasi adalah melakkan ujicoba keseluruhan. Dengan mengsimulasikan misalnya listrik dinyalakan, AC dihidupkan, plumbing dicoba dengan mengalirkan air dan dilakukan pengukuran. Suhu ruangan diukur dengan thermometer bola kering dan bola basah. Suhu permukaan bidang diukur dengan thermometer infra merah. STP dioperasikan dan dilihat apakah dapat berfungsi dengan benar. Tahap ini dilaksanakan setelah selesai konstruksi. Khusus dalam pekerjaan konsultan evaluasi dilaksanakan dengan cara memperoleh second-opinion misalnya dengan presentasi dan seminar.

38

Page 39: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

5.1 Survey TeknisSurvey telah dilaksanakan dalam bentuk pengukuran fisik dan didokumentasikan sebagai “FOTO 0 %” :

39

BAB VSURVEY AWAL DAN IDENTIFIKASI PEKERJAAN

Page 40: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

40

Page 41: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

41

Page 42: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

42

Page 43: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

5.2 Gambar Eksisting

43

XYZ

BM.01

9 146 217.106+ 30.473

383 719.923

Page 44: ISI LAP PENDAHULUAN.docx

DED PEMBANGUNAN GEDUNG DINHUBKOMINFOLAPORAN PENDAHULUAN

6.1 KesimpulanDemikian keseluruhan isi laporan pendahuluan ini kiranya dapat diterima oleh Pihak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purworejo

6.2 SaranApa yang telah ditugaskan sangat bernilai, kiranya pekerjaan selanjutnya dapat kami laksanakan dengan lebih baik.

44

BAB VIP E N U T U P