isi evolusi

22
Makalah EVOLUSI (Makalah Ini Ditujukan untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Semester Antara Biologi Umum) Disusun Oleh : I Gusti Kadek Dwi Septi O. 120210102011 Muhammad Khoirur Roziqin 120210102076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: hidayatbranusa

Post on 18-Sep-2015

244 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

khsvjs

TRANSCRIPT

Makalah EVOLUSI

(Makalah Ini Ditujukan untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Semester Antara Biologi Umum)

Disusun Oleh :

I Gusti Kadek Dwi Septi O.

120210102011Muhammad Khoirur Roziqin

120210102076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi. Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.

Pada makalah inipun akan dibahas mengenai sejarah singkat serta bukti-bukti teori evolusi. Selain itu berangkat dari adanya sebab akibat pengaruh Teori Evolusi tersebut karena ternyata memberikan dampak dan pengaruh yang cukup besar terhadap kehidupan sehari-hari kita sebagai umat manusia. 1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah teori evolusi itu?

2. Bagaimana sejarah singkat evolusi?3. Bagaimana perkembangan teori evolusi?

4. Apa sajakah bukti-bukti evolusi?

5. Bagaimana pro dan kontra terhadap teori evolusi?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian teori evolusi.

2. Mengetahui sejarah singkat evolusi.

3. Mengetahui perkembangan teori evolusi.

4. Mengetahui bukti-bukti evolusi.

5. Mengetahui pro dan kontra terhadap teori evolusi.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Evolusi

Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan. Kemudian bahasa itu diserap menjadi bahasa inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap.Evolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya membentang. Pengertian sesungguhnya adalah perubahan berangsur dan pelan. Ada bermacam-macam evolusi yaitu evolusi geologi, evolusi astronomi, evolusi biologi dan evolusi budaya. Ditinjau dari bagian yang mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik dan evolusi organik. Disamping itu ada istilah lain yang dikenal dengan evolusi geologis. Evolusi kosmik merupakan perubahan yang terus menerus terjadi di alam raya (evolusi universe). Evolusi organik adalah perubahan yang terjadi pada makhluk hidup atau komponen biotik dari generasi ke generasi baik morfologis maupun fisiologis. Hal ini dikenal juga dengan evolusi biologis. Sedangkan evolusi geologis dikenal sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada permukaan bumi karena dari waktu ke waktu terjadi pelapukan.

Pada teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makluk hidup menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam dan kemudian menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan dan tidak punah atau disebut juga dengan istilah evolusi progresif. Sedangkan kemungkinan atau opsi yang kedua adalah mahluk hidup yang berubah atau berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi regresif.2.2 Sejarah Singkat EvolusiBanyak hal dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi perkembangan teori Darwin, antara lain:

Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh burung Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.

Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut kemungkinan mempengaruhi makhluk hidupnya. Pikiran ini juga didasarkan pada penyelidikannya pada fosil.

Pendapat ekonomi Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan. Hal ini menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup. Oleh Darwin hal ini dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan oleh para peternak untuk memperoleh bibit unggul. Pokok tesis Malthus ini adalah pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk cenderung melampui pertumbuhan persediaan makanan. Malthus berkesimpulan bahwa kuantitas manusia akan kejeblos ke dalam rawa-rawa kemiskinan dan berada ditubir kelaparan. Dalam jangka panjang, tak ada kemajuan teknologi yang dapat mengalihkan keadaan itu, karena kenaikan suplai makanan terbatas, sedangkan "pertumbuhan penduduk tak terbatas, dan bumi tak mampu memprodusir makanan buat menjaga eksistensi manusia."

Pendapat beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells (1813), Grant (1826), Freke (1851), dan Rafinisque (1836).2.3 Perkembangan Teori Evolusi

1. Teori Wallace

Alfred Russel Wallace (1823-1913) mengembangkan suatu teori seleksi alam yang pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan oleh Darwin. Teori evolusi Wallace berasal dari hasil ekspedisi ke daerah bekas jajahan Inggris di Malaysia, kemudian Borneo (Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku. Hasil pengamtan menunjukkan bahwa fauna di Indonesia Barat berbeda dengan Indonesia Timur. Pengamatan yang lain tentang hukum alam yaitu terjadinya persaingan antara individu intra maupun inter spesies atau survival of the fittest.2. Teori Darwin

Carles Darwin mengemukakan teorinya bahwa setiap makhluk hidup di bumi berasal dari nenek moyang yanga sama. Dalam bukunya yang terkenal yaitu The Origin of Spesies, Darwin mengemukakan pendapatnya mengenai evolusi. Namun berbagai ahli bidang seperti ahli biologi, plantologi, dan lainnya mencoba membuktikkan teori yang diusung oleh Darwin tersebut. Dasar dari diadakannya sebuah eksperimen pembuktian teri evolusi, karena terdapat banyak pertanyaan dasar yang tidak terjawab dalam teori evolusi Darwin. Seperti pernyataan Dari mana asal kehidupan itu dimulai?. Lalu para ahlipun mencoba mengungkapkannya dengan melakukan eksperimen-eksperimen ilmiah. Dari berbagai percobaan yang dilakukan, terbukti bahwa ternyata asal mula kehidupan di bumi ini tidak dapat dibuktikan dengan percobaan-percobaan ilmiah sekalipun. Dengan adanya percobaan ilmiah seperti ini, jelas bahwa teori evolusi Darwin jelas ditolak.3. Teori Lamarck

Jean Baptiste Lamarck (1774-1829) adalah seorang ahli biologi dari perancis yang membuat suatu teori mengenai makhluk hidup yang sederhana dengna yang modern memiliki suatu hubungna asal muasal. Teori Lamarck dikenal dengan paham use and disuse dari buku Philosophie Zoologique yang sudah tidak dapat diterima alias gagal. Dalam bukunya Lamarck menjelaskan teorinya dengan inti sari sebagai berikut di bawah ini :a. Makhluk hidup sederhanan adalah nenek moyang drai makhluk hidup yang sempurna/modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.

b. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengna lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.

c. Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah digunakan akan menghilang.

d. Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi berikutnya atau keturunannya.4. Teori August Weismann

August Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Evolusi menyangkut pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Hal ini bermakna bahwa evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.5. Teori Ariestoteles

Ariestoteles mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisik alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Ia pun berpendapat bahwa makhluk hidup terbentuk dari benda mati secara spontan. Teorinya dikenal dengan nama Generation Spontanea. Sebenarnya, Ariestoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan merupakan hasil perkawinan akan menetas menghasilkan ikan yang sama dengan induknya, tetapi dia yakin bahwa ada ikan yang berasal dari lumpur.

6. Teori Anaximander

Anaximander juga merupakan seorang filsuf yang berasal dari yunani. Ia berpendapat bahwa manusia berawal dari makhluk akuatik mirip ikan yang berpindah ke darat dan mengalami proses evolusi.

2.4 Bukti-bukti Evolusi

Banyak pakar menyatakan bahwa evolusi memang terjadi. Data dan fakta yang dapat dipergunakan dalam mendukung pernyataan ini ada pada contoh-contoh yang terdapat dilingkunga sekitar kita.

Homologi

Homologi dapat dipergunakan dalam membuktikan adanya evolusi. Suatu organ dikatakan homolog apabila organ tersebut mempunyai struksur asal yang sama selanjutnya organ tersebut berbeda fungsinya. Sebagai contoh misalnya sayap burung homolog dengan kaki depan kuda ataupun tangan manusia. Organ organ tersebut mempunyai struktur yang sama. Apabila munculnya kesamaaan struktur tersebut diakatakan sebagai suatu proses secara kebetulan, makadalam ilmu pengetahuan, kebetulan adalah ketidaktahuan. Kesamaan dalam anggota gerak tidak saja meliputi faktor-faktor tertentu misalnya jumlah jari kaki ataupun jari tangan namun demikian juga tulang radius, ulna dan organ-organ lainnya. Faktor-faktor tersebut dimiliki oleh semua organisme Vertebrata tanpa kecuali. Pada umumnya rudimentasi anggota badan merupakan salah satu bagian dari evolusi, namun jumlah maksimum dari anggota yang mengalami rudimentasi sangatlah terbatas. Disisi lain persamaan fungsi antara sayap burung dengan sayap serangga (analogi) bukanlah merupakan bukti evolusi dikarenakan organ tersebut tidaklah berasal dari struktur asal yang sama.

Kesamaan Kode Genetik

Kesamaan tidak hanya nampak pada struktur yang makro saja namun demikian juga pada struktur mikro. Misalnya kode genetik untuk semua organisme bersel banyak mulai dari tumbuh-tumbuhan sampai dengan manusia mempunyai kode genetik DNA yang sama. Demikian pula kode genetik yang terdapat pada RNA.

Kesamaan Embrio

Selain adanya persamaan kode genetik, kesamaan embrio pada beberapa organisme sangatlah menarik untuk diperhatikan. Dalam perkembangan embrio cecak, ular, kura-kura, ikan burung dan pada manusia menunjukan adanya persamaan embrio pada fase perkembanganya. Hampir semua embrio mempunyai stuktur dasar yang sama.

Bukti Fosil

Fosil adalah sisa sisa dari organisme yang telah membatu. Bukti fosil menunjukan bahwa sering diketemukannya fakta adanya bentuk-bentuk fosil yang sama. Hal demikian juga berlaku untuk fosil-fosil yang terdapat di lapisan tanah yang lebih dalam. Data fosil juga menunjukan bahwa fosil yang terdapat lapisan dalam membuktikan bahwa organisme tersebut sudah berada lama sebelum masa sekarang ini.jadi dengan demikian terdapat kehidupan pada masa lampau, dan waktu terus berjalan sejalan dengan banyaknya perubahan yang mungkin saja terjadi. Organisme yang hidup lama sebelumnya ternyata pada umumnya bersifat lebih primitif dibandingkan dengan organisme yang hidup sekarang ini. Hal ini tentulah tidak mengherankan karena selama itu tentulah terjadi seleksi alam dan mutasi sehingga hanya organisme dengan karakter dan sifat terbaik saja yang dapat tersu hidup, berbiak dan meneruskan keturunannya.

Bukti fosil yang paling lengkap adalah fosil kuda. Fosil kuda pada setiap zaman geologi ditemukan fosilnya. Evolusi kudaa merupakan suatu contoh evolusi moorfologi yang sangat menarik karena sejarahnya dapat ditelusuri fasil-fosilnya sejak masa eosin baik dari daratann Amerika Utara, sedikit dari Eropa dan Asia. Hal ini disebabkan oleh karena kuda hidupnya senantiasa berkelompok dalam jumlah yang cukup besar. Dari keadaan ini menimbulkan akibat munculnyaa jumlah fosil kuda dalam jumlah cukup besar.

Fosil kuda tertua dikenal dengan nama Hyracotherium atau Eohippus. Hewan ini berukuran sebesar kancil dengan tinggi sekitar 30 cm.. diperkirakan bahwa kuda primitif ini memakan semak belukar. Hal ini terlihat dari struktur giginya. Jumlah gigi sebanyak 22 pasang dengan gigi geraham yang terspesialisasi sedikit untuk menggiling makanan. Kaki depan terdiri dari empat jari dan satu jari rudimenter. Sedangkan kaki belakang dengan tiga jario dan dua jari rudimen.

Kuda primitif Hyracotherium atau Eohippus berevolusi menjadi kuda sekarang Equus, terjadi perubahan-perubahan sebagai berikut.

1. Pertambahan dalam hal ukuran.

Ukuran kuda bertambah dari yang hanya sebesar kancil menjadi sebesar kuda sekarang.

2. Pemanjangan kaki depan dan kaki belakang.

Kaki kuda yang relatif sebanding dengan tubuhnya seperti proporsi tubuh kucing atau anjing ternyata kaki kuda mempunyai kuran yang jauh lebih panjang.

3. Reduksi jari-jari lateral dan pembesaran jari tengah.

Pada kuda primitif mula-mula jari kaki berjumlah 3 atau 4 buah, tereduksi menjadi satu jari.

4. Punggung menjadi lurus dan datar

Punggung yang miring dan melekuk dengan bagian dada yang lebih tinggi menjadi punggung yang datar.

5. Gigi seri melebar.

Gigi seri yang semula serupa dengan gigi mammal lainya menjadi lebih lebar dan pipih yang sesuai dengan karakternya yaitu untuk merumput.

6. Gigi premolar berubah menjadi molar.

Gigi geraham melebar semua menggantikan fungsi mengunyah menjadi menggiling.

7. Pemanjangan tengkorak.

Tengkorak memanjanguntuk memperoleh bentuk kepala yang lebih ideal untuk menambah kecepataan lari yaitu stream line.

8. Pertambahan mahkota gigi dengan pertumbuhan bagian email.

Sesuai dengan fungsinya dan jenis makanannya, cara menggiling makanan mengakibatkan mahkota gigi aus. Untuk menanggulangi keausan gigi maka bagian mahkota gigi cukup tebal untuk mengakomodasikan keausan sampai kuda berusia sekitar 5 tahun.

9. Volume otak bertambah besar dan kompleks.

Rahang bertambah lebar sebagai akibat adanya perubahan gigi sehingga rahang dapat mengakomodasi adanya perubahan gigi tersebut.

Rudimentasi organ

Rudimentasi organ adalah bukti lain yang dapat dikemukakan. Banyak organ yang sebenarnya sangat berguna bagi suatu organisme namun demikian pada organisme lain tidak demikian pula halnya. Misalnya tulang ekor pada manusia. Pada kuda di saat berdiri maka kuda akan menumpukan pada jari tengahny, sedangkan jari-jari lainya sudah mengalami rudimentasi sejalan dengan proses evolusinya.

2.5 Pro dan Kontra Teori Evolusi

Teori evolusi masih menyimpan banyak teka-teki dan pertanyaan bagi kita. 1. Lamarck versus Darwin

Pertentangan ini di mulai ketika di temukannya fosil-fosil jerapah dengan leher pendek. Mengapa hal ini bisa terjadi?Menurut Lamarckdahulu kompetisi untuk memperoleh makanan sangat lah tinggi. Sehingga, jerapah harus memperoleh makanan nya di dahan yang tinggi. Untuk memperoleh makananya maka jerapah memaksa memanjangkan lehernya untuk memperoleh makanannya, sehingga leher jerapah tersebut menjadi panjang.Menurut Lamarckpanjang leher tersebut kemudian di wariskan kepada keturunannya berikutnya.Menurut Darwinpenemuan fosil jerapah leher pendek tersebut bukan karena perubahan fisik jerapah tapi karena adanya seleksi alam. Dahulu ada 2 jenis jerapah yaitu jerapah leher pendek dan jerapah leher panjang. Sama dengan Lamarck karena kompetisi mencari makanan sangat tinggi sehingga jerapah harus mengambil daun di dahan yang tinggi. Karena jerapah leher pendek tidak dapat memperoleh makanannya sehingga jenis jerapah leher pendek banyak yang mati. Karena hal ini berlangsung terus menerus menyebabkan jerapah leher pendek punah dan yang hanya tersisa jerapah leher panjang hingga sekarang.2. Darwin Versus Weisman

SebenarnyaWeismantidaklah menentang teori Darwin tetapi hanya menegaskan bahwa sifat-sifat hasil dari seleksi alam tidaklah dapat di turunkan kepada keturunannya. Menurutnya Evolusi adalah menyangkut maslah bagaimana pewarisan genetika melalui sel-sel kelamin, dengan kata lainevolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.Hubungan hal tersebut dengan teori Darwin adalah bahwa jerapah-jerapah leher pendek gennya bersifat resesif. sedangka, jerapah leher panjang bersifat dominan. Jerapah yang ber-gen resesif jumlah nya akan lebih sedikit dari pada jerapah yang berleher panjang dan tidak mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan. Oleh karena itu jerapah yang berleher pendek punpunah.3. Lamarck versus Weisman

Lamarck dikenal dengan pahamUse and disuseyang secara sederhana di jelaskan sebagai berikut :1. Mahkluk yang sederhana merupakan nenek moyang dai mahluk yang lebih kompleks

2. Mahluk hidup akan selalu beradaptasi dengan lingkungan dengan menggunakan organ tubuhnya

3. Organ tubuh yang sering di gunakan akan berkembang terus sedangkan yang tidak di gunakan akan menghilang

4. Perubahan organ tubuh tersebut akan di wariskan ke keturunannya selanjutnya.

PendapatLamarck tersebut di tentang oleh Weismann. Menurutnya perubahan yang di sebabkan oleh lingkungan tidak dapat di wariskan ke keturunannya. untuk membuktikannya Weismann melakukanpercobaandengan mengawinkan dua ekor tikus yang ekornya telah di potong. ternyata anak-anak tikus tersebut masih memiliki ekor. percobaan tersebut dilakukan hingga 21 kali dan hasilnya tetap sama.4. Teori Darwin versus Wallace

Awalnya jerapah memiliki variasi panjang leher, ada yang pendek ada yang panjang. Seleksi alam lebih menguntungkan jerapah leher panjang. Jerapah leher panjang bisa menjangkau daun yang tinggi, bisa bertahan hidup sedangkan yang leher pendek tidak bisa. Jerapah leher panjang diwariskan pada keturunannya. Pada generasi berikutnya leher jerapah tetap bervariasi, tapi didominasi oleh jerapah leher panjang.

5. Teori menurut Harun Yahya

Merupakan antitetis dari teori evolusinya Charles Darwin. Darwin mengungkapkan bahwa makhluk hidup muncul di dunia merupakan kebetulan semata tanpa ada yang menciptakannya. Darwin juga memperkenalkan bahwa satu spesies atau makhluk bisa melakukan evolusi menjadi makhluk yang lain dalam jangka waktu yang lama. Jelas sekali pandangan Darwin dianggap Harun Yahya bertentangan dengan norma agama yang menyebut Tuhan sebagai pencipta segala jenis makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia, teori yang ditemukan Darwin bisa dikatakan memperkuat keyakinan kaum taiesme dan komunisme, sebaliknya meruntuhkan dan atau bertentangan dengan normative keagamaan yang menganggap Tuhan sumber segala kehidupan dan penciptaan.BAB IIIKESIMPULAN

3.1 KesimpulanEvolusi adalah proses kompleks pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Sedangkan, berdasarkan ilmu biologi, evolusi merupakan cabang biologi yang mempelajari sejarah asal-usul makhluk hidup dan keterkaitan genetika antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Lamarck berpendapat bahwa Makhluk hidup mewariskan sifat-sifat yang mereka peroleh selama hidup ke generasi berikutnya. Sedangkan Charles Darwin mengatakan bahwa Semua spesies berasal dari satu nenek moyang yang sama melalui proses yang terjadi secara kebetulan. Berdasarkan percobannya, August Weismann menyimpulkan dan memberikan teorinya tentang evolusi, yaitu: Perubahan jaringan tubuh karena faktor lingkungan tidak diwariskan kepada keturunannya dan evolusi merupakan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.3.2 SaranPada materi evolusi ini penting sekali untuk kita dalam mempelajari asal muasal makhluk hidup. Namun pro kontra yang sampai saat ini masih terjadi, kita juga perlu meyakini bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. DAFTAR PUSTAKA

Darwin, Charles. 2002. The Origin Of Spesies Asal-Usul Spesies. Yogyakarta: Ikon TeraliteraFried, G.H. 2005. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga

Rahardjo, Boy. 1995. Evolusi. Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atmajaya6 | Teori Evolusi