isi dll dd.doc

Upload: ardhensa-wahyu-xray

Post on 07-Jan-2016

263 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

16

ABSTRAK

Malang adalah kota yang identik dengan buah apel. Tanaman buah Apel banyak diusahakan oleh petani sebagai sumber utama perekonomian baik berupa buah maupun produk olahannya. Identitas Malang raya sebagai sentra buah apel sangat kuat karena merupakan wilayah satu-satunya di Indonesia yang paling sesuai untuk dikembangkan pertanian apel .Dalam budidaya apel terdapat berbagai macam kendala dalam menghasilkan buah apel yang baik, salah satunya adalah hama kelelawar buah. Salah satu makanan dari kelelawar ini adalah apel merah. Sehingga banyak ditemui buah yang rusak (tidak dapat dijual) karena telah dimakan kelelawar. Oleh karena itu petani selalu membungkus setiap buah apel merah dengan kertas agar tidak dapat dimakan oleh kelelawar. Kegiatan pembungkusan buah apel merah tersebut sangat tidak efektif karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit (untuk membeli kertas bekas dan upah pekerja) dan membutuhkan waktu yang lama.

Oleh karena permasalahan di atas, kami mencoba memecahkan masalah tersebut dengan membuat sistem pengusir kelelawar pada kebun apel dengan memanfaatkan matahari sebagai sumber energinya. Sistem ini difungsikan untuk mengacaukan navigasi dari kelelawar dengan membangkitkan suara dengan frekuensi yang hampir sama dengan sonar yang dikeluarkan kelelawar dan memberikan penerangan pada kebun apel. Sistem ini terdiri dari solar cell, konverter dc-dc, accu, mikrokontroler, pembangkit sonar dan led. Kata kunci : ultrasonic, sonar, mikrokontroler, solar cellABSTRACTMalang is a city which is identic with apples. Apple crops are commonly cultivated by farmers as the main source of the economy in the form of fruit and dairy products. Malang identity as the center of the apple is very powerful because it is the only region in Indonesia's most appropriate for the developed apple farm.In the cultivation of apples there are many constraints in producing a good apple, one of them is a pest of fruit bats. One of the food bat this is a red apple.So we can found many broken fruit (can not sell) because it has been eaten by bats. Hence farmers always wrap up any fruit red apple with paper so that cannot be eaten by the bat.. The activity of wrapping of fruit red apple is very ineffective because it requires a fee not a slight ( to buy paper former and labor and take a long time.Because of problems above, we try to solve the problem by making a system of bats on repellent apple orchard by making use of the sun as its energy source. This system works for a mess of navigation of bat with arousing sound with a frequency that is similar in sonar issued as the bats and provide the illumination on apple orchard. This system, consisting of solar cell converter dc-dc, from, mikrokontroler, its sonar and led.

Keywords : ultrasonic, sonar, mikrokontroller, solar cellA. JUDUL PROGRAMPEMANFAATAN SOLAR CELL SEBAGAI SUMBER ENERGI PADA SISTEM PENGUSIR KELELAWAR PADA KEBUN APELB. LATAR BELAKANG MASALAHSalah satu komoditi hortikultura yang diperdagangkan secara internasional dan regional adalah Apel. Kabupaten Malang merupakan salah satu sentra produksi terbesar buah apel di Indonesia. Buah Apel sebenarnya lebih dikenal sebagai buah yang dihasilkan oleh negara-negara yang mempunyai karakteristik iklim empat musim (sub-tropis). Namun saat ini kita dapat merasakan buah Apel Malang sehingga dapat memberikan kesejahteraan masyarakat Malang terutama petani Apel.

Pada pembudidayaan buah apel di Malang, banyak kendala-kendala yang dihadapi. Banyak hama yang mengganggu proses produksi buah apel ini. Contohnya adalah hama kelelawar buah. Codot adalah nama umum bagi jenis-jenis kelelawar pemakan buah. Codot, bersama dengan kalong, nyap, paniki dan sebangsanya, membentuk suku Pteropodidae, subordo Megachiroptera (kelelawar besar). Dalam bahasa Inggris, kelompok ini diistilahkan sebagai fruit bats atau old world fruit bats. Sehingga petani selalu membungkus setiap buah apel merah dengan kertas agar tidak dapat dimakan oleh kelelawar. Kegiatan pembungkusan buah apel merah tersebut sangat tidak efektif karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit (untuk membeli kertas bekas dan upah pekerja) dan membutuhkan waktu yang lama.Oleh sebab itu, kami memecahkan masalah tersebut dengan membuat sistem pengusir kelelawar pada kebun apel dengan memanfaatkan matahari sebagai sumber energinya. Sistem ini difungsikan untuk mengacaukan navigasi dari kelelawar dengan membangkitkan suara dengan frekuensi yang hampir sama dengan sonar yang dikeluarkan kelelawar dan memberikan penerangan pada kebun apel. Sistem ini terdiri dari solar cell, konverter dc-dc, accu.C. PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas, maka di dapatkan rumusan masalah berikut :

1. Bagaimana memanfaatkan energi matahari sebagai sumber daya sistem?

2. Bagaimana teknik mengusir kelelawar?

D. TUJUAN PROGRAM1. Mengetahui dan mengerti tentang komponen penyusun gelombang ultrasonik serta prinsip kerja dari rancangan pembangkit gelombang ultrasonik

2. Dapat menghubungkan sumber yaitu solar cell ke dalam rangkaian pembangkit gelombang ultrasonik.

3. Dapat menggunakan komponen mikrokontroller di perancangan rangkaian.

E. LUARAN YANG DIHARAPKANLuaran dari penelitian ini berupa prototype system pengusir hama kelelawar. Dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energinya dan menggunakan sonar dan pencahayaan pada kebun apel. Selain itu keluaran dari penelitian ini adalah publikasi ilmiah.

Harapan dari pembuatan alat ini, dapat membantu masyarakat untuk membuktikan pengabdian diri untuk negeri khususnya petani di kota malang. Dengan adanya alat ini keresahan akan menurunnya penghasilan panen buah apel akan teratasi. Selain itu untuk pembuatan alat ini akan ada donatur yang dapat merealisasikan alat ini untuk di produksi agar masyarakat yang membutuhkan dapat menikmati kegunaan alat ini umtuk keperluan masyarakat. Di samping itu, dari segi pertanian dapat menjadikan kota malang sebagai penghasil buah apel yang mempunyai kualitas tinggi di banding dengan kota lain sehingga menambah angka kenaikan pendapatan petani apel di kota malang dengan kata lain menuju petani apel malang yang sejahtera dengan hasil panen buah apel yang berkualitas.

Untuk perancangan alat ini juga mengambil harapan agar menggunakan sumber listrik dari alam yang di manfaatkan sebagai penghasil listrik tenaga surya untuk penghematan energi.

F. KEGUNAANBeberapa kegunaan bagi masyarakat dan penjual sebagai berikut :

1. Dari segi ekonomi terjangkau bagi masyarakat untuk mendapatkan alat ini

2. Sistematika pengendalian yang tidak begitu sulit untuk mengoprasikan alat ini pada kepentingan masyarakat karena desain dan rancangannya sangat sederhana

3. Bagi masyarakat khususnya petani apel akan sangat terbantu untuk upaya efektif permasalahan di bidang pertaniannya .

4. Bagi penjual jelas kegunaanya menambah pengetahuan tentang pembuatan alat ini dan secara tidak langsung kerja kelompok untuk membuat alat ini membuat mengerti arti team work dalam sebuah mitra kerja.G. TINJAUAN PUSTAKAa) Gelombang ultrasonicGelombang bunyi adalah gelombang yang dirambatkan sebagai gelombang mekanik longitudinal yang dapat menjalar dalam medium padat, cair dan gas. Medium gelombang bunyi ini adalah molekul yang membentuk bahan medium mekanik ini (Sutrisno, 1988). Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi/getaran molekul-molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang serta mentransmisikan energi bahkan tidak pernah terjadi perpindahan partikel (Resnick dan Halliday , 1992).

Substansi yang menjalar apabila gelombang bunyi mencapai tapal batas maka gelombang bunyi tersebut akan terbagi dua yaitu sebagian energi ditransmisikan/diteruskan dan sebagian lagi direfleksikan/dipantulkan. Suatu penelitian mengenai terjadinya penjalaran bunyi, mendeteksi dan penggunaan bunyi sangat penting untuk mengetahui lebih lanjut akan pengalihan energi mekanik (Giancoli, 1998). Binatang menggunakan gelombang bunyi/suara untuk memperoleh perubahan informasi dan untuk mendeteksi lokasi dari suatu objek. Misalnya ikan lumba-lumba, kelelawar, menggunakan gelombang bunyi untuk mengemudi dan menentukan lokasi makanan, apabila cahaya tidak cukup untuk pengamatan. Manusia berusaha menggunakan gelombang bunyi sebagai pengganti cahaya (Ackerman et al, 1988).

Gelombang bunyi menurut besar frekuensinya dibedakan menjadi tiga. Infrasonik untuk bunyi dengan frekuensi dibawah 20 Hz. Audiosonik untuk bunyi dengan frekuensi antara 20 Hz hingga 20 kHz. (Resnick dan Halliday, 1978). Pada kelelawar mengeluarkan gelombang ultrasonic sebesar 20.000Hz-60.000Hz. b) Mikrokontroler ATmega 8535

Mikrokontroler ATMega8535 merupakan salah satu keluarga dari MCS-51 keluaran Atmel. Jenis mikrokontroler ini pada prinsipnya dapat digunakan untukmengolah data per bit ataupun 8 bit secara bersamaan. Pada prinsipnya program pada mikrokontroler dijalankan bertahap, jadi pada program itu sendiri terdapat beberapaset instruksi dan tiap instriksi itu dijalankan secara bertahap atau berurutan.Beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Mikrokontroler ATMega8535 adalahsebagai berikut :

a. Sebuah Central Processing Unit 8 bit.

b. Osilator : Internal dan rangkaian pewaktu.

c. RAM internal 128 byte.

d. Flash Memory 2 Kbyte.

e. Lima buah jalur interupsi (dua buah interupsi eksternal dan tiga buah interupsi internal).

f. Empat buah programmable port I/O yang masing masing terdiri dari delapan buah jalur I/O.g. Sebuah port serial dengan control serial full duplex UART.h. Kemampuan untuk melaksanakan operasi aritmatika dan operasi logika. Kecepatan dalam melaksanakan instruksi per siklus 1 mikrodetik pada frekuensi 12MHz.

Gambar 1. Konfigurasi IC Mikrokontroller ATmega 8535

Gambar 2. Block diagram IC ATmega 8535c) Rangkaian Osilator

Osilator adalah suatu rangkaian yang dapat membangkitkan osilasi. Dalam sistem komunikasi, osilator sangat diperlukan keberadaaannya. Osilator merupakan blok dasar yang digunakan pada semua jenis perangkat radio. Banyak jenis dari rangkaian osilator yang dapat digunakan pada system telekomunikasi antara lain:

a. Osilator jenis umpan balik (feed back)

b. Osilator pergeseran fasa RC

c. Osilator rangkaian yang ditala

Diantara osilator diatas yang digunakan adalah osilator rangkaian yang ditala. Dimana osilator kristal termasuk didalamnya. Fungsi kristal yang digunakan dalam rangkaian osilator adalah untuk mengatur setiap osilator LC tala, jadi osilator ini mempunyai frekuensi yang tetap .kristal dapat menggantikan suatu keseluruhan rangkaian tangki LC, atau juga dapat dipakai untuk menggantikan satu dari reaktansi-reaktansi dalam sebuah rangkaian tangki Osilator Kristal PIERCE, pada dasarnya adalah sebuah osilator rangkaian yang ditala (osilator COLPITTS) yang induktornya diganti dengan kristal.d) Solar Cell

Sel surya merupakan device yang dapat mengkonversi secara langsung energy panas matahari menjadi energi listrik, tanpa menghasilkan limbah atau residu yang dapat menimbulkan polusi, sehingga sel surya ini benar-benar merupakan sumber energy yang bersih. Agar sumber energi ini dapat lebih kompetitif dengan sumber energi lain, maka perlu terus diupayakan peningkatan efisiensinya.Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-besar diode p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering.

Gambar 3.Sebuah sel surya, terbuat dari wafer silikon poly-crystalline.e) BatteryBaterai adalah alat yang menyimpan daya yang dihasilkan oleh panel surya yang tidak segera digunakan oleh beban. Daya yang disimpan dapat digunakan saat periode radiasi matahari rendah atau pada malam hari. Komponen baterai kadang-kadang dinamakan akumulator (accumulator). Baterai menyimpan listrik dalam bentuk daya kimia. Baterai yang paling biasa digunakan dalam aplikasi surya adalah baterai yang bebas pemeliharaan bertimbal asam (maintenance-free lead-acid batteries), yang juga dinamakan baterai recombinant atau VRLA (klep pengatur asam timbal atau valve regulated lead acid).

Baterai memenuhi dua tujuan penting dalam sistem fotovoltaik, yaitu untuk memberikan daya listrik kepada sistem ketika daya tidak disediakan oleh array panel-panel surya, dan untuk menyimpan kelebihan daya yang ditimbulkan oleh panel-panel setiap kali daya itu melebihi beban. Baterai tersebut mengalami proses siklis menyimpan dan mengeluarkan, tergantung pada ada atau tidak adanya sinar matahari. Selama waktu adanya matahari, array panel menghasilkan daya listrik. Daya yang tidak digunakan dengan segera dipergunakan untuk mengisi baterai. Selama waktu tidak adanya matahari, permintaan daya listrik disediakan oleh baterai, yang oleh karena itu akan mengeluarkannya.

Gambar4.Battery dan elemen-elemennyaf) Change Controller (Regulator)

Charge Controller adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk mengatur arus searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke beban. Solar charge controller mengatur overcharging (kelebihan pengisian - karena batere sudah 'penuh') dan kelebihan voltase dari solar module. Kelebihan voltase dan pengisian akan mengurangi umur baterai. Charge controller menerapkan teknologi Pulse width modulation (PWM) untuk mengatur fungsi pengisian baterai dan pembebasan arus dari baterai ke beban. Solar module 12 Volt umumnya memiliki tegangan output 16 21.

H. METODE PELAKSANAANPembangkit gelombang ultrasonic dirancang dengan menggabungkan beberapa device. Dengan menggunakan solar cell sebagai sumber energy listrik yang memanfaatkan sinar matahari dan dikonversikan menjadi energi listrik yang disimpan dalam baterai . Tegangan yang telah disimpan dalam baterai, disalurkan pada mikrokontroller .Metode yang digunakan ialah memanfaatkan fasilitas register pewaktu/pencacah (Timer/Counter) dan pembanding (compare) yang sudah ada dalam mikrokontroler. Mikrokontroler ATMEL ATmega8535 memiliki kecepatan pembangkit frekuensi yang tinggi. Pada pemrosesan mikrokontroller ini, kita menggunakan bahasa C. Bahasa C merupakan bahasa level atas yang paling banyak dipakai untuk mirokontroler. CodeVisionAVR merupakan salah satu perangkat lunak yang menggunakan bahasa C. CodeVisionAVR dirancang dengan mempertimbangkan sifat-sifat pengkodean bahasa C sehingga program yang dihasilkan kompiler bisa sekecil mungkin dan secepat mungkin. Sehingga hal tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit frekuensi dari mikrokontroler Atmega8535.

Pada mikrokontroller tersebut memiliki kelebihan dari sisi kecepatan yang mampu mencapai 16 MHz, pin input-output (I/O) 32 buah, dan beberapa fitur penting yang dapat digunakan untuk perluasan aplikasi. Lebar pulsa yang dibangkitkan disesuaikan dengan frekuensi yang dimiliki tranduser. Diagram blok dari system pembangkit frekuensi ultrasonik adalah

Gambar 5. Blog diagram cara kerjaSetelah diproses pada mikrokontroller, selanjutnya mengatur nilai delay yang dibutuhkan dan frekuensi yang akan dipancarkan . Pada frekuensi 20.000 Hz-100.000Hz kelelawar dapat mendeteksi benda dengan frekuensi tersebut. Ketika solar cell mendapat cahaya matahari, mengubahnya menjadi suber energi listrik dan disimpan pada baterai, malam harinya kita menggunakan sumber energi listrik tersebut yang telah dikonversikan kedalamtegangan dc yang disimpan dalam baterai sehingga alat tersebut bekerja dengan memancarkan frekuensi diatas range frekuensi ultrasonic untuk mengusir hama kelelawar agar tidak bisa mendeketsi buah apel tersebut.Adapun langkah-langkah dalam membuat sistem ini adalah sebagai berikut.1. Identifikasi permasalahan

Untuk melakukan identifikasi permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah melakukan survei pada petani buah apel di Malang tepatnya di Desa Bumiaji, Kota Batu.2. Studi literature

Ekolokasi atau disebut juga biosonar adalah sonar biologi yang digunakan oleh beberapa jenis binatang. Binatang yang memiliki kemampuan ekolokasi mengeluarkan bunyi dan mendengarkan pantulan bunyi tersebut yang dipantulkan oleh objek-objek yang ada di sekitarnya. Dengan menggunakan bunyi pantulan tersebut, binatang itu bisa mengidentifikasi keberadaan objek. Ekolokasi digunakan binatang sebagai alat navigasi untuk berkelana atau berburu. Istilah ekolokasi dicetuskan oleh Donal Griffin yang bekerja bersama Robert Galambos yang menemukan kemampuan ekolokasi pada kelelawar tahun 1938. Jauh sebelum itu, pada abad ke 18, ilmuwan Italia Lazzaro Spallanzani dengan serangkaian percobaan menyimpulkan bahwa kelelawar melakukan navigasi bukan dengan penglihatan melainkan dengan pendengaran. 3. Pembuatan dan desaina. Perancangan Model Rangkaian Pembangkit Frekuensi UltrasonikRancangan model rangkaian didapatkan dari pembuatan sendiri, kajian literatur, disertai inovasi dari kelompok kami.

b. Pengumpulan KomponenKomponen diperoleh dari toko elektronik.

c. Perakitan Komponen Menjadi Alat Pembangkit Frekuensi UltrasonikPerakitan Komponen disesuaikan dengan rancangan model rangkaian yang telah dibuat dan perakitan dianggap telah selesai apabila rangkaian ini didemo di berbagai sampel tiruan dan dapat berfungsi dengan baik.d. Programming Microcontroller.Programing berguna sebagai pengatur Microcontroller agar dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

e. Desain Luar Desain dibuat sesuai standar keamanan dan estetika sehingga dapat meningkatkan minat dan memudahkan pengguna alat ini.

4. Pengujian Alat pada Mitra

a. Alat yang telah selesai dibuat tidak dapat secara langsung diujicobakan pada mitra,melainkan perlu pengujian yang akan dilakukan oleh pihak kami sendiri.

b. Optimasi Alat

Optimasi alat dilakukan setelah mengetahui bagaimana kekurangan alat tersebut setelah pengamatan dengan melakukan pengecekan dan perbaikan terhadap alat tersebut.

c. Troubleshooting

Pada tahap ini, alat diuji pada beberapa kondisi yang memungkinkan terjadi kerusakan. Dilakukan guna mengantisipasi kejadian-kejadian kerusakan,baikhardware maupun software.

d. Penerapan Pada Mitra

Setelah melakukan perbaikan dan optimasi pada alat, kemudian akan di ujicobakan pada mitra yang berada di daerah Malang.

5. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pendukung

a. Penyebaran Kuisioner

Setelah memakai alat diharapkan ada feedback dari masyarakat yang pernah menggunakan alat, dengan mengumpulkan kuesioner, sehingga dapat teramati kemanfaatan serta kepuasan masyarakat terhadap alat tersebut.

b. Pengolahan dan Analisis Data

Dengan sudah terkumpulnya data akan dibuat suatu analisis dan kesimpulan dari kegiatan yang selama ini dilakukan. Tingkat keberhasilan akan menjadi fokus di analisis data ini

6. Penyusunan Laporan Akhir Kegiatan PKMPada tahap ini, alat telah kami buat sampai pada penerapannya,selanjutnya kami mendokumentasikan proses pembuatan alat kami dalam bentuk laporan akhir PKM. Beserta data-data pendukung, selanjutnya kami dapat menentukan tingkat keberhasilan yang kami capai.

I. JADWAL KEGIATANTable 1. Jadwal Kegiatan

AgendaBulan 1Bulan 2Bulan 3Bulan 4

1234123412341234

Materi Ultrasonik

Perencanaan Judul

Pengumpulan Proposal

Presentasi Judul

Perancangan Sistem

Pembelian Komponen

Pembuatan Alat

Pengujian Alat

Pengumpulan Laporan

J. RANCANGAN BIAYA Table 2. Rancangan Biaya

NONama KomponenJumlahsatuanHarga @Total

1.Solar cell1Buah1.500.000,001.500.000,00

2.Konverter dc-dc1Buah750.000,00750.000,00

3.Accu2Buah150.000,00300.000,00

4.mikrokontroler3Buah50.000,00150.000,00

5.Pembangkit sonar8Buah450.000,003.600.000,00

6.Sistem penerangan1Buah400.000,00400.000,00

7.Rangkaian pendukung1Buah500.000,00500.0000,00

8.Jumlah7.200.000,00

DAFTAR PUSTAKA McDonald SA, Konstantatos G, Zhang S, Cyr PW, Klem EJ, Levina L, Sargent EH (2005). "Solution-processed PbS quantum dot infrared photodetectors and photovoltaics". Nature Materials 4 (2): 13842.

Anonim, 2002, 8-bit Microcontroller with 8K bytes In-System Programmable. Flash Tmega8535, ATMEL Corp, USA Rahim, R. A., et al., 2007. Non-invasive imaging of liquid/gas flow using ultrasonic transmission-mode omography. Sensor and Actuators A, vol.135, pp. 337-345

Rose, L.J.,1999. Ultrasonic Wave in Solid Media, Cambridge University Press, Boston. Marlianto,Eddy.,http://www.usu.ac.id/id/files/pidato/ppgb/2008/ppgb_2008_eddy_marlianto.pdf . Diakses pada 19 Juni 2013. Suyanto, A.. 2001. Kelelawar di Indonesia. Puslitbang Biologi LIPI. Hal.7-10 Yoon, Carol Kaesuk. [http://www.nytimes.com/2003/11/14/nyregion/donald-r-griffin-88-dies-istening in the dark. Yale Univ. Press, New York. S. Dijkgraaf (1949). Spallanzani und die Fledermuse. Experientia 5:90-92.LAMPIRAN

BIODATA1. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap

b. NIM

c. Jurusand. Program Studi

e. Kelas

f. Universitas / Institut / Politeknik

g. Alamat Rumah dan No Tel. / HP

h. Alamat email: Wahyu Tri Wahono: 1241170029: Teknik Elektro: Teknik Elektronika: 3C DIV: Politeknik Negeri Malang: Jl. Kramat 1 Dengkol Singosari-Kab.Malang: [email protected](____________________)

NIM. 1241170029

2. Anggota 1a. Nama Lengkap

b. NIM

c. Jurusand. Program Studi

e. Kelas

f. Universitas / Institut / Politeknik

g. Alamat Rumah dan No Tel. / HP

h. Alamat email: Fenza Maulana: 1241170069

: Teknik Elektro: Teknik Elektronika

: 3B-DIV

: Politeknik Negeri Malang

: Jl. Danau Toba no 9,Sawojajar, Malang: [email protected](____________________)

NIM. 1241170069

3. Anggota 2a. Nama Lengkap

b. NIM

c. Jurusand. Program Studi

e. Kelas

f. Universitas / Institut / Politeknik

g. Alamat Rumah dan No Tel. / HP

h. Alamat email: Rafika Silvia Anggraini: 1331130024: Teknik Telekomunikasi: Teknik Elektro: 2D-DIII: Politeknik Negeri Malang

: Jl. Ringin Bintung Sumberasuh-Kab.Lamongan: [email protected](____________________)

NIM. 1331130024

4. Dosen Pendamping

a. Nama: Ir.Ari Murtono,MT b. NIP: 196003071987021001 c. Alamat Rumah dan No Tel. / HP: Perum Poltek No.52 / 085755177247 Dosen Pendamping

19600307 198702 1 001( Ir.Ari Murtono,MT)

NIP. 19600307 198702 1 001