isi advokasi promosi kesehatan

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Promosi kesehatan memerlukan adanya advokasi kiebijakan untuk menciptakan dukungan bagi pengembangan perilaku dan lingkingan sehat.Hal ini merupakan law enforcement yang dapat memaksa atau memobilisasi masyarakat untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.Advokasi merupakan strategi penting dalam promosi kesehatan.Banyak orang masih belum menyadari pentingnya kesehatan dalam hidupnya. Kesehatan adalah hak asasi manusia dadn modal investasi bangsa yang dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Kesehatan di pengaruhi oleh banyak factor yang bersifat lintas sector sehingga masalah kesehatan sering kali kalah perioritas di bandingkan masalh ekonomi dan kebutuhan fisik lainnya. Oleh karena itu, upaya mengenalkan kesehatan kepada berbagain pihak perlu dipacu agar memperolehg hubungan dan kepedulian semua pihak.Untuk mencapai hal ini, perlu dilakukan pendekatan persuasive, inovatif yang memperhatikan setiap segmen sasaran untuk meningkatan kesadaran semua pihak terhadap kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan advokasi kesehatan kepada berbagai pihak agar kesehatan dianggap sebagai sesuatu yang penting oleh pihak lain terutama para penentu kebijakan dari 1

Upload: zilimas

Post on 25-Sep-2015

90 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

KEPERAWATAN

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPromosi kesehatan memerlukan adanya advokasi kiebijakan untuk menciptakan dukungan bagi pengembangan perilaku dan lingkingan sehat.Hal ini merupakan law enforcement yang dapat memaksa atau memobilisasi masyarakat untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.Advokasi merupakan strategi penting dalam promosi kesehatan.Banyak orang masih belum menyadari pentingnya kesehatan dalam hidupnya. Kesehatan adalah hak asasi manusia dadn modal investasi bangsa yang dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Kesehatan di pengaruhi oleh banyak factor yang bersifat lintas sector sehingga masalah kesehatan sering kali kalah perioritas di bandingkan masalh ekonomi dan kebutuhan fisik lainnya. Oleh karena itu, upaya mengenalkan kesehatan kepada berbagain pihak perlu dipacu agar memperolehg hubungan dan kepedulian semua pihak.Untuk mencapai hal ini, perlu dilakukan pendekatan persuasive, inovatif yang memperhatikan setiap segmen sasaran untuk meningkatan kesadaran semua pihak terhadap kesehatan.Oleh karena itu perlu dilakukan advokasi kesehatan kepada berbagai pihak agar kesehatan dianggap sebagai sesuatu yang penting oleh pihak lain terutama para penentu kebijakan dari berbgai sector termasuk lembaga perwakilan rakyat baik di pusat maupun daerah

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Apa yang dimaksud dengan advokasi ?1.2.2Apa tujuan advokasi ?1.2.3Apakah hasil yang diharapkan dari advokasi ?1.2.4Siapa saja sasaran dan pelaku dalam advokasi ?1.2.5Apa saja persyaratan dalam advokasi ?1.2.6Apa saja pendekatan utama advokasi ?1.2.7 Bagaimana arus komunikasi advokasi kesehatan ?1.2.8 Bagaimana argumentasi untuk advokasi ?1.2.9 Bagaimana metode atau cara dan tehnik advokasi ?1.2.10 Bagaimana proses advokasi ?1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari advokasi1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dari advokasi1.3.3 Untuk mengetahui hasil yang diharapkan dari advokasi1.3.4 Untuk mengetahui sasaran dan pelaku dalam advokasi1.3.5 Untuk mengetahui persyaratan dalam advokasi1.3.6 Untuk mengetahui pendekatan utama advokasi1.3.7 Untuk mengetahui arus komunikasi advokasi kesehatan1.3.8 Untuk menegetahui argumentasi dalam advokasi 1.3.9 Untuk mengetahui metode atau cara dan tehnik advokasi1.3.10 Untuk mengetahui proses advokasi

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 PengertianAdvokasi Kesehatan, yaitu pendekatan kepada para pimpinan atau pengambil kebijakan agar dapat memberikan dukungan masksimal, kemudahan perlindungan pada upaya kesehatan (Depkes 2001). Menurut para ahli retorikaFossdanFosset. All 1980,Toulmin 1981(Fatma Saleh 2004), advokasi adalah suatu upaya persuasif yang mencakup kegiatan-kegiatan penyadaran, rasionalisasi, argumentasi dan rekomendasi tindak lanjut mngenai sesuatu.Menurut Hopkins (1990) advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif.WHO ( 1989) diukutip dalam UNFPA dan BKKBN (2002) menggunakan advocacy is a combination on individual and social action design to gain political commitment, policy support, social acceptance and systems support for particular health goal or programme. Jadi advokasi adalah kombinasi kegiatan individu dan sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan sistem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu.

2.2 TujuanMenurut Departemen Kesehatan RI (2007) , tujuan advokasi adalah :1. Tujuan umumDiperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya kesehatan baik berupa kebijakan,tenaga,dana,sarana,kemudahan,keikutsertaan dalam kegiatan,maupun berbagai bentuk lainnya sesuai keadaan dan usaha.

2. Tujuan khususa. Adanya pemahaman atau pengenalan atau kesadaranb. Adanya ketertarikan atau peminatan atau tanpa penolakan c. Adanya kemauan atau kepedulian atau kesanggupan untuk membantu dan menerima perubahan.d. Adanya tindakan atau perbuatan atau kegiatan yang nyata(yang diperlukan)e. Adanya kelanjutan kegiatan(kesinambungan kegiatan)

2.3 Hasil Yang DiharapkanAdanya kedekatan, kepedulian dan kepercayaaan serta dukungan terhadap kebijakan,sumber daya, dan keterlibatan langsung dalam kegiatan bidang kesehatan.

2.4 Sasaran dan Pelaku Advokasi

Pelaku advokasi antara lain :1. Pakar2. Pejabat yang berwenang3. Perguruan tinggi4. Media massa5. Swasta6. Orang profesi7. Orang masyarakat/agama8. LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), tokoh publicDengan syarat :1. Peduli kesehtan2. Paham masalah3. Berkemampuan4. Dipercaya/dihormati5. Tidak tercela

Sasaran advokasi antara lain :1. Pengambil keputusan2. Pembuat kebijakan3. Pembuat opini4. Penyusun draft

Seperti :1. Unsur pemerintah/ DPR/DPRD2. Pengusaha/penyandang dana3. Media massa4. Orang profesi,orang masyarakat/agama,LSM5. Tokoh public, kelompok potensial6. Penentang/lawan

2.5Persyaratan untuk Advokasia) Dipercaya (Credible), dimana program yang ditawarkan harus dapat meyakinkan para penentu kebijakan atau pembuat keputusan , oleh karena itu harus didukung akurasi data dan masalah.b) Layak (Feasible), program yang ditawarkan harus mampu dilaksanakan secara teknik politik maupun sosial.c) Memenuhi Kebutuhan Masyarakat (Relevant)d) Penting dan mendesak (Urgent), program yang ditawarkan harus mempunyai prioritas tinggi

2.6 Pendekatan Utama AdvokasiAda 5 pendekatan utama dalam advokasi (UNFPA dan BKKBN 2002) yaitu:1. Melibatkan para pemimpinPara pembuat undang-undang, mereka yang terlibat dalam penyusunan hukum, peraturan maupun pemimpin politik, yaitu mereka yang menetapkan kebijakan publik sangat berpengaruh dalam menciptakan perubahan yang terkait dengan masalah sosial termasuk kesehatan dan kependudukan. Oleh karena itu sangat penting melibatkan meraka semaksimum mungkin dalam isu yang akan diadvokasikan.2. Bekerja dengan media massaMedia massa sangat penting berperan dalam membentuk opini publik. Media juga sangat kuat dalam mempengaruhi persepsi publik atas isu atau masalah tertentu. Mengenal, membangun dan menjaga kemitraan dengan media massa sangat penting dalam proses advokasi.3. Membangun kemitraanDalam upaya advokasi sangat penting dilakukan upaya jaringan, kemitraan yang berkelanjutan dengan individu, organisasi-organisasi dan sektor lain yang bergerak dalam isu yang sama. Kemitraan ini dibentuk oleh individu, kelompok yang bekerja sama yang bertujuan untuk mencapai tujuan umum yang sama/hampir sama.4. Memobilisasi massaMemobilisasi massa merupakam suatu proses mengorganisasikan individu yang telah termotivasi ke dalam kelompok-kelompok atau mengorganisasikan kelompok yang sudah ada. Dengan mobilisasi dimaksudkan agar termotivasi individu dapat diubah menjadi tindakan kolektif5. Membangun kapasitasMembangu kapasitas disini di maksudkan melembagakan kemampuan untuk mengembangakan dan mengelola program yang komprehensif dan membanguncritical masspendukung yang memiliki keterampilan advokasi. Kelompok ini dapat diidentifikasi dari LSM tertentu, kelompok profesi serta kelompok lain.

2.7 Arus Komunikasi Advokasi Kesehatan

Komunikasi dalam rangka advokasi kesehatan memerlukan kiat khusus agar komunikasi tersebut efektif antara lain sebagai berikut:1. Jelas (clear): pesan yang disampaikan kepada sasaran harus disusun sedemikian rupa sehingga jelas, baik isinya maupun bahasa yang digunakan.2. Benar (correct): apa yg disampaikan (pesan) harus didasarkan kepada kebenaran. Pesan yang benar adalah pesan yang disertai fakta atau data empiris.3. Kongkret (concrete): apabila petugas kesehatan dalam advokasi mengajukan usulan program yang dimintakan dukungan dari para pejabat terkait, maka harus dirumuskan dalam bentuk yang kongkrit (bukan kira-kira) atau dalam bentuk operasional.4. Lengkap (complete): timbulnya kesalahpahaman atau mis komunikasi adalah karena belum lengkapnya pesan yang disampaikan kepada orang lain.5. Ringkas (concise) : pesan komunikasi harus lengkap, tetapi padat, tidak bertele-tele.6. Meyakinkan ( convince) : agar komunikasi advokasi kita di terima oleh para pejabat, maka harus meyakinkan, agar komunikasi advokasi kita diterima7. Kontekstual ( contextual): advokasi kesehatan hendaknya bersifat kontekstual. Artinya pesan atau program yang akan diadvokasi harus diletakkan atau di kaitkan dengan masalah pembangunan daerah bersangkutan. Pesan-pesan atau program-program kesehatan apapun harus dikaitkan dengan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pemerintah setempat.8. Berani (courage): seorang petugas kesehatan yang akan melakukan advokasi kepada para pejabat, harus mempunyai keberanian berargumentasi dan berdiskusi dengan para pejabat yang bersangkutan.9. Hati-hati ( contious): meskipun berani, tetapi harus hati-hati dan tidak boleh keluar dari etika berkomunikasi dengan para pejabat, hindari sikap "menggurui" para pejabat yang bersangkutan.10. Sopan (courteous): disamping hati-hati, advokator harus bersikap sopan, baik sopan dalam tutur kata maupun penampilan fisik, termasuk cara berpakaian.

2.8 Argumentasi untuk AdvokasiDi bawah ini ada beberapa hal yang dapat memperkuat argumen dalam melakukan kegiatan advokasi antara lain:1. CreadibleKredibilitas adalah suatu sifat pada seseorang atau institusi yang menyebabkan orang atau pihak lain mempercayainya atau meyakinkan. Karena advokasi bertujuan agar pihak lain, dalam hal ini para pembuat keputusan meyakini dan mendukung program kesehatan,maka orang yang akan melakukan advokasi(petugas kesehatan) harus creadible. Seseorang itu creadible apabila mempunyai 3 sifat, yakni:a. Capability (kapabilitas) yakni mempunyai kemampuan tentang bidangya.a. Autority (otoritas) yakni adanya otoritas atau wewenang yang dimiliki seseorang berdasarkan aturan organisasi yang bersangkutan.b. Intergrity (integritas) adalah komitmen seseorang terhadap jabatan atau tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Seseorang dikatakan credible apabila mempunyai ketiga sifat tersebut. Disamping orang atau subjek yang credible maka program kesehatan yang akan di advokasikan pun haruscredible. Artinya program yang ditawarkan atau di ajukan itu harus menyakinkan para penentu kebijakan atau pembuat keputusan.Hal ini berarti bahwa program yang diajukan tersebut harus didasari dengan permasalahan yang utama dan faktual, artinya masalah tersebut memang ditemukan di lapngan dan penting untuk segera ditangani.2. LayakProgram yang diajukan tersebut baik secara teknik, politik, maupun ekonomi dimungkinkan atau layak.Secara teknik layak (feasible) artinya program tersebut dapat dilaksanakan. Artinya dari segi petugas yang akan melaksanakan program tersebut mempunyai kemampuan yang baik atau cukup.3. Relevan (relevant)Program yang diajukan tersebut paling tidak harus mencakup 2 kriteria yakni: memenuhi kebutuhan masyarakat dan benar-benar memecahkan masalah yang dirasakan masyarakat.4. Penting dan mendesak (urgent)Program yang diajukan harus mempunyai urgensi yang tinggi : harus segera dilaksanakan dn kalau tidak segera dilaksanakan akan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi.5. Prioritas tinggi (hight priority)Program yang diajukan tersebut harus mempunyai prioritas yang tinggi.agar para pembuat keputusan atau penentu kebijakan menilai bahwa program tersebut mempunyai prioritas tinggi, diperlukan analisis yang cermat baik terhadap masalhnya sendiri, maupun terhadap alternatif pemecahan masalah atau program yang akan diajukan.

2.9 Metode atau Cara dan Tehnik Advokasi Metode atau cara dan tehnik advokasi untuk mencapai tujuan itu semua ada bermacam-macam, antara lain:1. Lobi Politik(political lobying)Lobi adalah bincang-bincangsecara informal dengan para pejabat untuk menginformasikan dan membahas masalah dan program kesehatan yang dilaksanakan.2. Serminar / PresentasiSeminar / presentasi yang di hadiri oleh para pejabat lintas program dan sektoral. Petugas kesehatan menyajikan maslah kesehatan diwilayah kerjanya, lengkap dengan data dan ilustrasi yang menarik, serta rencana program pemecahannya. Kemudian dibahas bersama-sama, yang akhirnya dharafkan memproleh komitmen dan dukungan terhadap program yang akan dilaksanakan tersebut.3. MediaAdvokasi media(media advocacy)adalah melakukan kegiatan advokasi dengan mengumpulkan media, khususnya media massa.4. Perkumpulan (asosiasi) PeminatAsosiasi atau perkumpulan orang-orang yang mempunyai minat atau interes terhadap permaslahan tertentu atau perkumpulan profesi, juga merupakan bentuk advokasi.

2.10 Proses Advokasi1. Tahap persiapanPersiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun bahan (materi) atau instrumen advokasi.2.Tahap pelaksanaanPelaksanaan advokasi sangat tergantung dari metode atau cara advokasi. Cara advokasi yang sering digunakan adalah lobbi dan seminar atau presentasi.3.Tahap penilaianSeperti yang disebutkan diatas bahwa hasil advokasi yang diharafkan adalah adanya dukungan dari pembuat keputusan, baik dalam bentuk perangkat lunak(software)maupun perangkat keras(hardware).Oleh sebab itu, untuk menilai atau mengevaluasi keberhasilan advokasi dapat menggunakan indikator-indikator seperti dibawah ini:a. Software(piranti lunak): misalnya dikeluarkannya:1) Undang-undang2) Peraturan pemerintah3) Peraturan pemerintah daerah (perda)4) Keputusan menteri5) Surat keputusan gubernur/ bupati6) Nota kesepahaman(MOU), dan sebagainya

b. Hardware(piranti keras): misalnya:1) Meningkatnya anggaran kesehatan dalam APBN atau APBD2) Meningkatnya anggaran untuk satu program yang di prioritaskan3) Adanya bantuan peralatan, sarana atau prasarana program dan sebagainya.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanPromosi kesehatan memerlukan adanya advokasi kiebijakan untuk menciptakan dukungan bagi pengembangan perilaku dan lingkingan sehat.Hal ini merupakan law enforcement yang dapat memaksa atau memobilisasi masyarakat untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.Advokasi merupakan strategi penting dalam promosi kesehatan.

3.2 SaranSebaiknya masyarakat paham mengenai advokasi dan dapat menerapkan ke dalam kehidupan agar dapat berguna dalam bidang kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Soekidjo Notoadmojo. 2010.Promosi Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.Maulana, Heri. 2002. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGCNotoatmojo S.2007. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.Boediro .2001. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang : Undip

1