isi 6

17
Laboratorium Petrologi Sie. Endapan Mineral 2015 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya seorang geologist, memiliki pengetahuan tentang mineralogi , petrologi , paleontologi dan ilmu bumi . Setelah mempelajari ilmu yang berhubungan dengan pendeskrpsian dan pengenalan mineral-mineral.Geologist harus mampu mengetahui jenis-jenis bahan galian logam dan industri.Seorang Geologist pun harus mampu menggali potensi sumberdaya yang ada. Dengan dapat mengoptimalkan kemampuan mendeskripsikan yang meliputi tekstur dan memberikan informasi-informasi yang di perlukan di dunia eksplorasi. Endapan mineral (bahan tambang )merupakan salah satu kekayaan alam yang berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu upaya untuk mengetahui kuantitas dan kualitas endapan mineral itu hendaknya selalu diusahakan dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi, seiring dengan tahapan eksplorasinya. Semakin lanjut tahapan eksplorasi, semakin besar pula tingkat keyakinan akan kuantitas dan kualitas sumberdaya mineral dan cadangan. Nama : Syifa Oktaviani Sofwan NIM : 111.130.085 Plug : 11 1

Upload: syifa-oktaviani-sofwan

Post on 04-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

EM

TRANSCRIPT

Laboratorium PetrologiSie. Endapan Mineral

2015

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Penelitian

Pada dasarnya seorang geologist, memiliki pengetahuan

tentang mineralogi, petrologi, paleontologi dan ilmu bumi. Setelah mempelajari

ilmu yang berhubungan dengan pendeskrpsian dan pengenalan mineral-

mineral.Geologist harus mampu mengetahui jenis-jenis bahan galian logam dan

industri.Seorang Geologist pun harus mampu menggali potensi sumberdaya yang

ada. Dengan dapat mengoptimalkan kemampuan mendeskripsikan yang meliputi

tekstur dan memberikan informasi-informasi yang di perlukan di dunia eksplorasi.

Endapan mineral (bahan tambang )merupakan salah satu kekayaan alam

yang berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu upaya untuk

mengetahui kuantitas dan kualitas endapan mineral itu hendaknya selalu

diusahakan dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi, seiring dengan tahapan

eksplorasinya. Semakin lanjut tahapan eksplorasi, semakin besar pula tingkat

keyakinan akan kuantitas dan kualitas sumberdaya mineral dan cadangan.

I.2. Rumusan Masalah

Apa itu Lattice Bladed dan Parallel Bladed serta bagaimana genesa,

terbentuknya tekstur tersebut, adakah nilai ekonomis yang doi dpat dari mineral

yang mempunyai tekstur tersebut, serta dimana saja persebaran mineral yang

mempunyai tekstur Lattice Bladed dan Parallel Bladed khususnya di Asia

Tenggara?

I.2. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari pembuatan laporan praktikum “Tekstur” Lattice Bladed dan

Parallel Bladed ini adalah untuk dapat mengenali sekaligus mengetahui tekstur

Nama : Syifa Oktaviani SofwanNIM : 111.130.085Plug : 11

1

Laboratorium PetrologiSie. Endapan Mineral

2015

ciri tekstur tersebut, genesa, penyebaran, khususnya di Asia Tenggara, serta nilai

ekonomis yang bisa di dapat dari mineral tekstur tersebut.

Tujuan dilakukan praktikum Endapan Mineral, praktikan diharapkan bisa

mengetahui potensi endapan mineral yang bisa di ambil dari contoh mineral dari

tekstur Lattice Bladed dan Parallel Bladed..

Nama : Syifa Oktaviani SofwanNIM : 111.130.085Plug : 11

2

Laboratorium PetrologiSie. Endapan Mineral

2015

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

II.1. Metode Penelitian

Studi Pustaka

Metode studi pustaka dilakukan dengan pengambilan sumber-sumber

laporandari berbagai buku, yang ada diperpustakaan kampus serta e-book dan

artikel-artikel yang ada di Internet.

Menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar pemecahan

masalahdalam penelitian.yang sekiranya menunjang penulisan laporan ini.

II.2. Data dan Peralatan Penelitian

A. DataPenelitian

Data penelitian di lakukan dengan menggunakan rumusan masalah sebagai titik

acuan keyword untuk pencarian lebih lanjut dalam referensi-referens buku atau e-

book maupun artikel-artikel yang ada.

B. Peralatan Penelitian

1. Buku Referensi

2. BukuCatatan

3. Pulpen

4. Laptop

5. Akses Internet

Nama : Syifa Oktaviani SofwanNIM : 111.130.085Plug : 11

3

Laboratorium PetrologiSie. Endapan Mineral

2015

II.3. Diagram Alir Penelitian

Nama : Syifa Oktaviani SofwanNIM : 111.130.085Plug : 11

4

Laboratorium PetrologiSie. Endapan Mineral

2015

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. Lattice Bladed dan Parallel Bladed

III.1.1. Penjelasan Umum

Proses alterasi hidrotermal sering mengikuti rongga /rekahan yang diisi

oleh mineralisasi, kadang-kadang diikuti oleh proses replacement. Bentuk urat

yang banyak terjadi pada batuan beku intrusif, pada batugamping dan dolomit

sering memperlihatkan bentuk subtitusi, sedangkan pada batupasir dan tufa sering

berupaimpregnasi. Bentuk impergnasi dapat digolongkan pada proses

cavity filling, (D. Sudrajad,M, 1982).

Proses alterasi hidrotermal yang terjadi secara umum terjadi dalam dua

proses yaitu penggantian (replacement) dan pengisian rongga (open space) yang

merupakan cerminan dari implementasi kedalaman suatu endapan mineral

ekonomis. Tekstur dan struktur yang terbentuk melalui proses-proses penggantian

merupakan proses perubahan antar pratikel molekul atom. Terjadi sepanjang jalur

rekahan utama dan rekahan minor.

Lattice Bladed dan Parallel Bladed di temukan pada salah satu

klasifikasi tekstur kuarsa yang di mana Lattice Bladed dan Parallel Bladed

adalah kenampakan tekstur pada urat-urat kuarsa atau pun utar-urat yang diisi oleh

mineral kuarsa.

Terdapat 3 klasifikasi tekstur kuarsa yaitu Primary Growth Textures,

Recrystallisation Textures, dan Replacement Textures jika di jumlahkan tekstur

yang ada pada permbagian klasifikasi tekstur kuarsa terdapat 13 tekstur kuarsa.

Lattice Bladed dan Parallel Bladed termasuk kedalam klasifikasi

Replacement Textures tipe Bladed (Pseudobladed) tekstur kuarsa yang tersusun

dari agregat kuarsa cryptocrystalline dan kuarsa crystalline.

Lattice Bladed merupakan hubungan saling memotong dengan pengisian

kristal kuarsa sebagian atau keseluruhan. menampilkan suatu network intersecting

silica bladed dengan rongga polihedral, sebagian diisi dengan comb quartz. Pada

Nama : Syifa Oktaviani SofwanNIM : 111.130.085Plug : 11

5

Laboratorium PetrologiSie. Endapan Mineral

2015

sayatan tipis, setiap bladed terdiri dari serangkaian lipatan paralel yang dipisahkan

oleh kristal kuarsa atau kristal yang telah tumbuh secara simetris disekitar lipatan

dan tegak lurus terhadap lipatan paralel tersebut.

Gambar III.2. Lattice Bladed

(Sumber: http://aldygeo.blogspot.co.id/)

Sedangkan Parallel Bladed merupakan hasil dari replacement butiran

kalsit oleh kuarsa sepanjang pengulangan bagian bidang yang laminar.  Silica

blades paralel dengan suatu kelompok namun kelompok-kelompok yang

berdekatan mungkin memiliki orientasi yang berbeda. Ciri mikroskop dari tekstur

paralel pada dasarnya sama dengan tekstur lattice-bladed: masing-masing

kelompok terdiri dari satu set lipatan paralel, dipisahkan baik oleh kristal kuarsa

persegi panjang atau dengan kristal prismatik dan / atau kristalit yang tumbuh

tegak lurus dengan lipatan.

Keterdapatan mineral lain selain kuarsa juga berguna untuk

menginterpretasikan zona-zona pada vein epitermal, antara lain :

1. Adularia

Nama : Syifa Oktaviani SofwanNIM : 111.130.085Plug : 11

6

Laboratorium PetrologiSie. Endapan Mineral

2015

Variasi dari K-feldspar dengan struktur kristal triclinic dan pseudo-orthorombic.

Umumnya pada Epitermal veins berwarna merahmuda atau putih pada

tekstur comb dan crustiform.Pada banyak contoh, adularia tergantikan oleh

kaolinite atau kuarsa.

2. Amethyst

Berwarna ungu transparan sampai ungu pucat. Umumnya ditemui di

Epitermal veins,sebagian pada crustiforms.

3. Mineral Karbonat

Mineral ini biasa ditemukan pada zona vein epithemal dan membentuk komposisi

dan tekstur yang tersebar luas yang dapat digunakan untuk menginterpretasi zona

tekstural

4. Mineral Sulfida

Biasa terdapat persebaran pirit pada sampel masif kalsedon, bladed, dan

kuarsa moss-saccharoidal. Bands halus yang disusun oleh sulfida, sulfosalt dan

selenida biasa berasosiasi dengan kuarsa colloform-crustiform. Berbeda dengan

butiran euhedral dari sulfida biasa (pirit, arsenopirit, kalkopirit, sphalerit, galena)

adalah sangat umum terdapat berasosiasi dengan kuarsa crystalline pada masif

atau agregat crustiform.

III.1.2. Genesa

Tekstur Lattice dan Parallel Bladed terbentuk di lingkungan Magmatik

khususnya pada deposit Hidrotermal Ciri-cirinya adalah urat-urat yang

mengandung sulfida, yang mengisi rekahan pada batuan semula. Namun juga

dapat berupa suatu massa tak teratur, yang mengganti seluruh atau sebagian

batuan. 

Kenampakan tekstur Lattice dan Parallel Bladed terbentuk pada deposit

Ephitermal Low Sulfidation.

Lingkungan magmatik lingkungan ini mempunyai karakter yang sangat

khas, yaitu memiliki tekanan dan temperatur yang sangat tinggi, dan tentunya

sangat berhubungan dengan aktivitas magma. Berdasarkan kenampakan tekstur

kuarsa khususnya Lattice dan Parallel Bladed keterjadiannya terdapt pada

Nama : Syifa Oktaviani SofwanNIM : 111.130.085Plug : 11

7

Laboratorium PetrologiSie. Endapan Mineral

2015

Ephitermal deposit yang mempunyai karakteristik suhu relatif rendah (100 -

320°C).

Ephitermal low sulfidation , endapan ini terbentuk di lingkungan subaerial,

kebanyakan terdapat di daerah intermediate sampai distal pada daerah

volcanic(yang artinya tidak berada tepat pada sumber panas), karakteristik vein

berupa stockwork ( vein yang relatif lebih kecil dan bercabang)dominan,

disseminated ore jarang, banyak terdapat tekstur seperti banded, breccia, drusy,

cruistification, lattice bladed.

Endapan ini terbentuk jauh dari tubuh intrusi dan terbentuk melalui larutan

sisa magma yang berpindah jauh dari sumbernya kemudian bercampur dengan air

meteorik di dekat permukaan dan membentuk jebakan tipe sulfidasi rendah,

dipengaruhi oleh sistem boiling sebagai mekanisme pengendapan mineral-mineral

bijih.

Proses boiling disertai pelepasan unsur gas merupakan proses utama untuk

pengendapan emas sebagai respon atas turunnya tekanan. Perulangan proses

boiling akan tercermin dari tekstur “crusstiform banding” dari silika dalam urat

kuarsa. Pembentukan jebakan urat kuarsa berkadar tinggi mensyaratkan pelepasan

tekanan secara tiba-tiba dari cairan hidrotermal untuk memungkinkan proses

boiling. Sistem ini terbentuk pada tektonik lempeng subduksi, kolisi dan

pemekaran (Hedenquist dkk., 1996 dalam Pirajno, 1992).

Kontrol utama terhadap pH cairan adalah konsentrasi CO2 dalam larutan

dan salinitas. Proses boiling dan terlepasnya CO2 ke fase uap mengakibatkan

kenaikan pH, sehingga terjadi perubahan stabilitas mineral contohnya dari illit ke

adularia. Terlepasnya CO2 menyebabkan terbentuknya kalsit, sehingga umumnya

dijumpai adularia dan bladed calcite sebagai mineral pengotor (gangue minerals)

pada urat bijih sistem sulfidasi rendah

Endapan epitermal sulfidasi rendah akan berasosiasi dengan alterasi

kuarsa–adularia, karbonat dan serisit pada lingkungan sulfur rendah. Larutan bijih

dari sistem sulfidasi rendah variasinya bersifat alkali hingga netral (pH 7) dengan

kadar garam rendah (0-6 wt)% NaCl, mengandung CO2 dan CH4 yang bervariasi.

Nama : Syifa Oktaviani SofwanNIM : 111.130.085Plug : 11

8

Laboratorium PetrologiSie. Endapan Mineral

2015

Mineral-mineral sulfur biasanya dalam bentuk H2S dan sulfida kompleks dengan

temperatur sedang (150°-300° C) dan didominasi oleh air permukaan

Batuan samping (wallrock) pada endapan epitermal sulfidasi rendah

adalah andesit alkali, riodasit, dasit, riolit ataupun batuan – batuan alkali. Riolit

sering hadir pada sistem sulfidasi rendah dengan variasi jenis silika rendah sampai

tinggi. Bentuk endapan didominasi oleh urat-urat kuarsa yang mengisi ruang

terbuka (open space), tersebar (disseminated), dan umumnya terdiri dari urat-urat

breksi (Hedenquist dkk., 1996). Struktur yang berkembang pada sistem sulfidasi

rendah berupa urat, cavity filling, urat breksi, tekstur colloform, dan sedikit vuggy

(Corbett dan Leach, 1996), 

III.1.3. Nilai Ekonomis

Bijih  adalah sejenis batu yang mengandung mineral penting, baik

itu logam maupun bukan logam. Bijih diekstraksi melalui penambangan,

kemudian hasilnya dimurnikan lagi untuk mendapatkan unsur-unsur yang

bernilai ekonomis.

Tekstur penggantian (replacement) yang termasuk kedalam klasifikasi

tekstur kuarsa (termasuk tekstur Lattice dan Parallel Bladed) pada mineral tidak

menjadi ciri khas karena jarang terjadi. Tekstur yang banyak dijumpai adalah

berlapis (banded) atau berupa fissure vein. Sedangkan struktur khasnya adalah

berupa struktur pembungkusan (cockade structure). Asosiasi pada endapan ini

berupa  mineral emas (Au) dan perak (Ag) dengan mineral penyertanya berupa

mineral kalsit, mineral zeolit dan mineral kwarsa. Dua tipe utama dari endapan ini

adalah low sulphidation dan high sulphidation yang dibedakan terutama

berdasarkan pada sifat kimia fluidanya dan berdasarkan pada alterasi dan

mineraloginya.

Zona bijih berupa urat-urat yang simpel, beberapa tidak beraturan dengan

pembentukan kantong-kantong bijih, seringkali terdapat pada pipa dan stockwork.

Jarang terbentuk sepanjang permukaan lapisan, dan sedikit kenampakan

replacement (penggantian).

Nama : Syifa Oktaviani SofwanNIM : 111.130.085Plug : 11

9

Laboratorium PetrologiSie. Endapan Mineral

2015

Urat kuarsa dapat mengandung emas yang merupakan suatu deposit

penting, contoh mineral bijih Au, Ag, Pyrit (FeS2) , Cu,

Mineral penyerta adalah kuarsa, chert, kalsedon, ametis, serisit, klorit

rendah-Fe, epidot, karbonat, fluorit, barite, adularia, alunit, dickite, rhodochrosite,

zeolit

III.1.4. Persebaran di Asia Tenggara

Persebaran mineral bijih yang terdapat pada urat kuarsa dengan tekstur

penggantian hanya sedikit yang dapat di temukan. Hasil belum dapat di temukan

pada persebaran mineral bijih yang terdapat pada urat kuarsa dengan tekstur

penggantian (Replacement) khususnya di Asia Tenggara.

Untuk persebaran mineral bijih dengan hasil proses epitermal low

sulfidation dapat di temukan di hampir seluruh wilayah Asia Tenggara seperti

Indonesia (terdapat banyak Volcannic Arc), Vietnam, Kamboja, dan negara

lainnya di Asia Tenggara.,

BAB IV

PENUTUP

IV.1. Kesimpulan

Nama : Syifa Oktaviani SofwanNIM : 111.130.085Plug : 11

10

Laboratorium PetrologiSie. Endapan Mineral

2015

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengenalan tekstur Lattice dan Parallel

Bladed didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Lattice dan Parallel Bladed merupakan tekstur pada kuarsa, yang

masuk kedalam klasifikasi Replacement

2. Lattice dan Parallel Bladed bisa di temukan dengan bentuk Vein

dengan pengisian mineral selain kuarsa seperti kalsit maupun mineral

sulfida.

3. Pembentukan Lattice dan Parallel Bladed brhubungan dengan tipe

endapan urat hidrotermal pada tipe Ephitermal Low Sulfidation

4. Asosiasi pada endapan tipe Ephitermal Low Sulfidation

berupa  mineral emas (Au) dan perak (Ag) dengan mineral

penyertanya berupa mineral kalsit, mineral zeolit dan mineral kwarsa.

5. Hasil belum dapat di temukan pada persebaran mineral bijih yang

terdapat pada urat kuarsa dengan tekstur penggantian (Replacement)

khususnya di Asia Tenggara.

6. Persebaran mineral bijih dengan hasil proses epitermal low sulfidation

dapat di temukan di hampir seluruh wilayah Asia Tenggara.

Nama : Syifa Oktaviani SofwanNIM : 111.130.085Plug : 11

11