isbn: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/kawasan... · 2019-03-29 ·...

49

Upload: duongtuyen

Post on 04-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,
es_yopi
Typewritten text
ISBN: 978-602-14345-2-9
Page 2: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,
Page 3: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

i

Testimoni Stakeholder KRPL

“Kami sangat terinspirasi dengan KRPL, konsep tersebut akan kami terapkan di Kota Ternate untuk pengelolaan pekarangan menuju Halaman Asri, Teratur, Indah, dan Nyaman (HATINYA) dalam program pokok PKK”

Ny. Hj. Nursia Abdurahman Ketua Tim Penggerak PKK Kota Ternate

“Cita-cita pak Bupati, disetiap rumah tangga Kabupaten Pulau Morotai cukup pangan, cukup daging, & cukup ikan. Dan saya lihat KRPL mampu menjawab hal tersebut”

Mohdar Arief Sekda Kab. Pulau Morotai

“Saya harapkan KRPL di Fobaharu bisa berhasil dan direplikasi di seluruh kelurahan di Kota Tidore”

Drs. Achmad Mahifa Walikota Tidore Kepulauan

“Semoga KRPL bisa menjadi solusi dalam pemanfaatan pekarangan daerah Halmahera Barat, terutama menjelang Festifal Teluk Jailolo 2012”

Namto H Roba Bupati Halmahera Barat

“Program KRPL biking tong su tau banyak cara batanam deng vertikultur, polibag, & tanam sosawi hasil melimpah, dan akhirnya saya diberi kesempatan magang ke bogor dari BP4K tentang budidaya sayuran

Sadek Robo Ketua Gapoktan Garaki Nyinga, Kelurahan Fobaharu-Tidore

“Program KRPL ini saya kira sangat cocok jika diterapkan di Kota Ternate, apalagi Walikota sudah mendukung dengan Instruksi Wallikota Nomor 1 tahun 2012”

Nuraini do Subu Ketua Pokja III PKK Kota Ternate

“Adanya KRPL di Fobaharu, biking ibu-ibu jadi ada kegiatan, daripada karlota tarada manfaat”

Abdullah Hi Nurdin Lurah Fobaharu-Tidore

Page 4: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

ii

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN

PERKEMBANGANNYA DI PROVINSI MALUKU UTARA

(Pekarangan jadi hijau, penghasilan pun ikut hijau)

Chris Sugihono Ahmad Yunan Arifin

Hermawati Cahyaningrum Yopi Saleh

Agus Hadiarto

Editor: Kartika Mayasari

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian

2013

es_yopi
Typewritten text
ISBN: 978-602-14345-2-9
Page 5: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

iii

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN PERKEMBANGANNYA DI

PROVINSI MALUKU UTARA Pekarangan jadi hijau, penghasilan pun ikut hijau

Ditulis Oleh: Chris Sugihono dkk

Artistik: Yunan Arifin

Desain cover: Yunan Arifin @2012 Chris Sugihono

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara Jln. Komplek Pertanian Kusu No. 1, Sofifi – Maluku Utara

Telp./Fax. (0921) 3317980 Email : [email protected]

Website : malut.litbang.deptan.go.id

es_yopi
Typewritten text
Cetakan: Pertama, 2012 Kedua, 2013
Page 6: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

iv

PENGANTAR

Ketika pertama kali ditugaskan ke Maluku Utara, saya melihat ada

sesuatu yang khas menyangkut soal kuliner yaitu Ikan. Orang Maluku Utara

merasa belum makan jika belum makan ikan, artinya ikan merupakan

konsumsi utama warga Moluku Kie Raha. Teman dalam makan ikan ada

satu yaitu sambel Dabu-Dabu. Mungkin istilah ini juga populer di Manado,

Sulawesi Utara atau di Ambon dengan kosakata lain yaitu Colo-Colo.

Apapun namanya, baik dabu-dabu / colo-colo akan selalu bersama ikan

dimanapun berada. Bahan utama dabu-dabu adalah tomat, rica (cabai

rawit), bawang merah, dan lemon cui (jeruk ikan).

Permasalahan terjadi ketika saya tahu bahwa ketiga bahan utama

dabu-dabu masih didatangakan dari luar daerah seperti Bitung (Manado)

maupun Surabaya. Sebagai praktisi sekaligus peneliti pertanian tentu

menjadi tantangan tersendiri dalam memenuhi bahan dabu-dabu dari

wilayah Maluku Utara. Munculnya program Model kawasan rumah pangan

lestari (M-KRPL) membuat mimpi saya semakin nyata, dalam menjawab

tantangan pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat. Lokasi program

ini terutama difokuskan pada wilayah-wilayah yang memiliki tingkat

ketergantungan pangan yang tinggi. Kegiatan yang dilakukan pada program

ini sebenarnya bukan merupakan hal baru seperti pemanfaatan pekarangan

untuk pangan, tanaman obat maupun ternak. Hanya perbedaannya pada

inisiasi kebun bibit desa (KBD) sehingga diharapkan ada keberlanjutan

(sustainability). MKRPL di Kota Tidore Kepulauan merupakan kegiatan awal

sekaligus diharapkan dapat menjadi lokasi percontohan bagi pengembangan

KRPL di lokasi lain di Maluku Utara.

Ucapan terima kasih di tujukan kepada semua anggota tim BPTP Malut

dan pihak eksternal yang telah membantu menyelesaikan pembuatan buku

KRPL di Maluku Utara. Meskipun demikian, masukan dan saran diperlukan

untuk perbaikan program ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi

pengembangan program KRPL kedepan.

Sofifi, April 2013

Kepala Balai,

Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, MSi

Page 7: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

v

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ........................................................................... i #1 APA ITU KRPL .......................................................................... 1 State Of The Art ............................................................................ 1 Pola Pengembangan ..................................................................... 4 3 M (Mudah dikenali, Mudah dipahami, Mudah ditiru) ....................... 6 4 Prinsip & KRPL +++.................................................................... 8 #2 POTENSI DAN SEBARAN KRPL ................................................. 12 Potensi Pengembangan ................................................................. 12 Sebaran saat ini ........................................................................... 13 #3 KIPRAH KRPL ........................................................................... 17 Perkembangan follower KRPL ......................................................... 17 Komoditas Unggulan dan Pola Pengusahaan .................................. 19 Kebun Bibit Desa ........................................................................... 21 Vertikultur di Lahan Sempit ............................................................ 24 Penghematan Belanja Rumah Tangga ............................................. 25 One Day No Rice .......................................................................... 27 Menuju Kawasan Organik ............................................................... 29 #4 RAHASIA MENUJU KEBERHASILAN .......................................... 31 Partisipasi Mandiri .......................................................................... 31 Inovasi Tiada Henti ........................................................................ 32 Kepemimpinan dan Kaderisasi Wanita Tani ...................................... 34 Pejabat Turun Lokasi ..................................................................... 36 Dukungan Regulasi ........................................................................ 35 Revitalisasi Kebun Bibit Inti ........................................................... 36 Sedekah Biar Berkah ...................................................................... 37

Page 8: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

1

Apa Itu KRPL ???

State Of The Art KRPLSetiap manusia butuh pangan. Mulai dari bayi, anak-anak, remaja,

orang dewasa, sampai orang yang sudah renta masih butuh makan untukkewajiban perbaikan metabolisme tubuh agar tetap bisa beraktivitasmaupun beribadah sesuai dengan tuntunan dan kepercayaan yang dianut.Kalau secara teorinya, menurut Dewan Ketahanan Pangan (2009), panganmerupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baikyang diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagikonsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan bakupangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman.

Menurut lembaga ini juga, penyediaan pangan dan gizi merupakanunsur yang sangat penting dan strategis dalam meningkatkan Sumber DayaManusia (SDM) yang berkualitas, karena pangan selain mempunyai artibiologis juga mempunyai arti ekonomis dan politis. Implikasinya bahwapenyediaan, distribusi dan konsumsi pangan dengan jumlah, keamanan danmutu gizi yang memadai harus terjamin, sehingga dapat memenuhikebutuhan penduduk di seluruh wilayah pada setiap saat sesuai denganpola makan dan keinginan mereka agar hidup sehat dan aktif. Begitulahpernyataan dari lembaga yang bertanggungjawab mengurusi panganrakyat.

Persoalan pangan sejatinya sudah menjadi perhatian para ilmuwansejak jaman dahulu. Dimulai tahun 1798 dimana Robert Malthusmengemukakan teorinya bahwa peningkatan produksi pangan mengikutideret hitung sedangkan pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukursehingga dampaknya adalah manusia pada masa depan akan mengalamiancaman kekurangan pangan. Tetapi jika kita melihat kondisi saat ini, teoriRobert Malthus tersebut tampaknya masih belum banyak terbuktimengingat laju pertumbuhan penduduk masih bisa didukung olehpertumbuhan pangan. Bahkan ilmuwan Jeffrey D. Sach (Scientific American,2008) juga menyatakan, “apakah benar kita sudah membantah teoriMalthus”?? Al-Qur’an sebagai salah satu kitab suci umat manusia telahmenyebutkan bahwa sejatinya persoalan pangan sudah dijamin Tuhan.

Page 9: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

2

Dan tidak ada satu pun mahkluk bergerak (bernyawa) di bumi inimelainkan semuanya dijamin Allah rezekinya (QS 11:6)

Dan berapa banyak mahkluk yang bernyawa yang tidak (dapat)membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberirezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi MahaMengetahui (QS 29:60)

Oleh karena itu, hakekatnya tidak akan pernah ada kekurangan pangan didunia ini, baik itu yang menyangkut manusia maupun hewan, karenasemuanya telah di janjikan tersedia oleh Tuhan. Meskipun demikian dalamayat yang lain, Tuhan juga mengancam manusia dengan bencanakelaparan, kekurangan pangan sebagai azab, cobaan dan peringatan agarmanusia kembali bersyukur dan mengingatNYA.

Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuahnegeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datangkepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nyamengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepadamereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalumereka perbuat (QS 112:16)

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikitketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Danberikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (QS 2:155)

Ancaman krisis pangan di wilayah negaralain memang sedikit lebih menakutkan,terutama karena laju pertambahanpenduduknya yang besar, ditambah adanyadampak ketidakpastian iklim serta ancamanekologis karena keterlambatan adaptasi danmitigasi perubahan iklim. Menurut WorldFood Program (2008), sebanyak 57 negara(29 di Afrika, 19 di Asia dan 9 di AmerikaLatin) juga terkena bencana banjir maupun

bencana ekologis. Di pihak lain, bencana kekeringan dan gelombang panasjuga melanda beberapa wilayah di sebagian Asia seperti Cina, Eropa, danUruguay. Bahkan di Australia yang menjadi salah satu produsen gandumdunia, bencana kekeringan tahun 2007 yang lalu juga telah menurunkan

Banjir di Weda-HalmaheraTengah

Page 10: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

3

produksi gandum sekitar 40 persen atau 4 juta ton. Tidak heran jikakemudian suplai gandum dunia agak terganggu dan sempat melonjakkanharga gandum di pasar global. Laporan WFP tersebut juga menyebutkanbahwa sekitar 854 juta jiwa di seluruh dunia terancam kelaparan. Kelompokrawan pangan ini akan bertambah sekitar 4 juta jiwa per tahun, sehinggakenaikan harga pangan dunia saat ini benar-benar bisa di luar jangkauankelompok miskin tersebut.

Berbagai macam sorotan duniainternasional tentang pangan,membuat Presiden RI berulangkali dalam setiap pertemuanmengenai pangan menegaskanurgensi membangun ketahananpangan daerah. Bahkan lebihspesifik lagi, pada acaraKonferensi Dewan KetahananPangan pada bulan Oktober2010 di Jakarta, Presidenmemberikan arahan tentang

ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumahtangga. Terkait dengan hal ini, pemanfaatan lahan pekarangan untukpengembangan pangan rumah tangga merupakan salah satu alternatifuntuk mewujudkan kemandirian pangan rumah tangga.

Pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman kebutuhankeluarga sudah dilakukan masyarakat sejak lama dan terus berlangsunghingga sekarang namun belum dirancang dengan baik dan sistematispengembangannya terutama dalam menjaga kelestarian sumberdaya. Olehkarena itu, komitmen pemerintah untuk melibatkan rumah tangga dalammewujudkan kemandirian pangan melalui diversifikasi pangan berbasissumberdaya lokal, dan konservasi tanaman pangan untuk masa depan perludiaktualisasikan dalam menggerakkan kembali budaya menanam di lahanpekarangan, baik di perkotaan maupun di perdesaan (Saliem, 2011).

Sebagai kementerian yang bertanggungjawab menyediakan panganuntuk rakyat, maka Kementerian Pertanian menyusun suatu konsep yangdisebut dengan “Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (ModelKRPL)” yang merupakan himpunan dari Rumah Pangan Lestari (RPL) yaiturumah tangga dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramahlingkungan dan dirancang untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi

Presiden SBY saat konferensi DewanKetahanan Pangan tahun 2010

Page 11: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

4

keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, pelestariantanaman pangan untuk masa depan, serta peningkatan pendapatan yangpada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untukmenjaga keberlanjutannya, pemanfaatan pekarangan dalam konsep ModelKRPL dilengkapi dengan kelembagaan Kebun Bibit Desa, unit pengolahanserta pemasaran untuk penyelamatan hasil yang melimpah.

Kalau dalam bahasa Inggris, KRPLsebenarnya adalah Sustainable ReserveFood Garden. Jadi pengembangan KRPLditujukan untuk menjaga stabilitaspangan rumah tangga. Khusus diMaluku Utara, perkara pangansebenarnya cukup krusial, karena mulaidari beras, dan sembako lainnyaditambah sayuran wajib pendampingikan sebagai bumbu colo-colo ataudabu-dabu seperti BARITO (Bawangmerah, Rica/cabe, dan Tomat) masih

harus didatangkan dari luar daerah. Oleh karena itu, model KRPL yangdikembangkan di Maluku Utara dinamakan KRPL “COLO-COLO”.

Pola PengembanganInti dari KRPL adalah pemanfaatan lahan pekarangan untuk pangan.

Berbagai jenis dan macam latar belakang kenapa mesti dan harus KRPLsudah dijelaskan di bab awal, jadi untuk bahasan kali ini adalah, Bagaimanapola pengembangannya. Selama ini pemanfaatan pekarangan masih belumterpola, masih belum massif, masih belum tertata sehingga bisa di replikasidan diadopsi untuk daerah lain sebagai pedoman/contoh kegiatan. Daribeberapa kajian yang dilakukan tim teknis KRPL Kementerian Pertanian,ternyata diperoleh 3 strata pekarangan rumah tangga dalam kawasancontoh di Indonesia, yaitu:

a. Strata 1, berpekarangan sempit < 100 m2, atau tanpa pekarangan,hanya ada teras

b. Strata 2, berpekarangan sedang 100–300 m2

c. Strata 3 berpekarangan luas > 300 m2

Sambal colo-colo khas Malut,sebagai temannya ikan

Page 12: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

5

Berdasarkan hasil tersebut, maka rancangan pemanfaatan lahanpekarangan juga disesuaikan dengan ketersediaan lahan yang terbagidalam 3 kelas tersebut yaitu sempit, sedang dan luas. Sedangkan polapengembangannya terdiri dari 4 kegiatan besar yaitu pola vertikultur dantanaman pot, bedengan sempit, bedengan luas, dan intensifikasi jalan /rumah ibadah. Khusus untuk pekarangan luas (strata 3), pemanfataannyaditambahkan kandang ternak ayam buras/kambing dan kolam ikan air tawar(nila atau mujaer). Secara teori, karbohidrat non beras bisa dicukupi dari 20batang talas per tahun/orang, konsumsi protein bisa dicukupi dengan teloryang dihasilkan oleh 10 ekor ayam/keluarga/tahun, dan vitamin mineral bisadicukupi dengan 5 rak yang berisi 10 polibag sayuran/tahun/orang.

Sedangkan kegiatan pendukungnya yaitu pengolahan hasil danpembuatan kompos dari limbah keluarga. Khusus pengolahan produkpangan diarahkan untuk mendukung gerakan one day no rice melaluipelatihan produk olahan yang berbasis karbohidrat lokal seperti sukun,kasava, pisang dan olahan air kelapa (sirup dan kecap). Toga fokus padatanaman obat malaria seperti sambiloto karena kita tahu bersama bahwaMaluku Utara juga termasuk daerah endemis malaria.

Pemanfaatan lahan pekarangan strata 1, strata 2, dan strata 3 (pluskolam ikan dan ternak kambing) di Tidore

Strata 1

Strata 3

Strata 1

Strata 3

Page 13: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

6

No Kelompok sasaran Basis komoditas Model usaha1 Pekarangan sempit

(hanya mempunyaiemperan < 100 m2)

Sayuran : Cabai, Tomat, Caisim,seledri, Terong, bawang daun

Pot polibag /Vertikultur

TOGA: Jahe, Temulawak, kunyit,sambiloto

Pot polibag /Vertikultur

2 Pekarangan sedang(100 – 300 m2)

Sayuran : Cabai, Tomat, Caisim,Terong, bawang daun, seledri

Pot polibag /Vertikultur

Tanaman Toga : Jahe, Temulawak,kunyit, sambiloto

Pot polibag /Vertikultur

Tanaman pangan & horti : Ubi kayu,kacang tanah, bawang merah

bedengan

Ternak ayam buras, kambing, sapi Kandang3 Pekarangan luas

(>300 m2)Sayuran : Cabai, Tomat, Caisim,kangkung, Terong, bawang daun

Pot polibag

Tanaman Toga : Jahe, Temulawak,kunyit, sambiloto

Pot polibag

Ternak ayam buras, kambing, ikanair tawar (nila, mujaer)

Kandang dankolam

Tanaman pangan & horti : Ubi kayu,ubi jalar, kc. tanah, cabai, bw merah

Bedengan,

Intensifikasi pagar : pare, labu siam Multistrata4 Kebun Bibit Desa &

Koleksi Plasma NutfahTomat, Cabai, Terung, Seledri Screen house,

Polibag kecilPlasma nutfah Tanaman obat lokal,ubi kayu, bawang merah, padi gogo,ubi jalar, bayam duri

Bedengan

5 Intensifikai ruas jalan Pepaya, Pisang Multistrata6 Intensifikasi halaman

sekolah / tempat ibadahUbi kayu, pisang, pepaya, mangga Landscape

7 KK yang basis usahanyaolahan

Olahan sukun, kassava, air kelapa Teknologiprosessing

9 KK yang basis usahanyanya pedagang

Tanaman pangan / hortikultura /perkebunan / ternak

Transaksional /permodalan;SCM/VCA

10 KK yang basis usahanyapengolahannya limbahpertanian

Pupuk organik Integrasiternak tanaman

Ingat 3 M (Mudah dikenali, Mudah dipahami, Mudah ditiru)Bekerja untuk membangun KRPL memang butuh syarat-syarat khusus.

Tidak cukup hanya dengan skill pertanian saja, tidak cukup dengan tahubagaimana bercocok tanam yang baik, tetapi lebih dari itu. Hanya berbekal

Page 14: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

7

Sarjana Pertanian saja tidak cukup, apalagi master pertanian yang lebihspesifik ilmunya, malah tidak cukup lagi. Keahlian membangun KRPL butuhintegrasi 3 bidang yaitu sains, seni, dan pengalaman. Sains dibutuhkandalam merancang landscape wilayah, merancang pekarangan untuktanaman yang bisa dimakan, merancang jenis tanaman yang seperti apayang akan ditanam, merancang bagaimana mengatasi keterbaatasan lahanatau dalam bahasa lain bertani dilahan sangat kecil (tiny farm), mengaturjadwal tanam, membuat strategi agar tanaman berproduksi optimal.Disitulah ilmu pertanian dibutuhkan. Tapi itu tidak cukup, kalau hanyasekedar tanam saja, semua orang juga bisa, tidak usah sekolah pun orangtua kita jaman dulu juga bisa. Maka dibutuhkan juga seni agar pekaranganjadi tampak asri, nyaman, bersih, dan teratur. Pekarangan jadi enakdipandang, enak dilihat, dan enak juga dinikmati hasilnya. Dua hal tersebut(ilmu dan seni) masih agak kurang, karena perlu ditambah ketrampilanteknis melalui pengalaman-pengalaman.

Melalui pengalaman, maka akan dihasilkan suatu model yang cukupunik dan spesifik lokal. Perpaduan ketiga hal tersebut akan melahirkancontoh yang cukup unik yang mungkin akan berbeda dengan lokasi lain.Ada 3 syarat agar KRPL cepat menyebar luas, yaitu harus mudah dikenali,mudah dipahami, dan mudah ditiru. Mengapa mesti mudah dikenali ?? Agarinovasi yang dihasilkan bisa lebih cepat terkenal. Kalau dalam ilmumarketing, branding merupakan salah satu strategi pemasaran produkinovasi. Dengan membangun brand, maka adopsi akan lebih cepat. Olehkarena itu butuh kreativitas, butuh seni agar tidak termasuk TK-ITS (Tidakkreatif, Itu-Itu Saja). Artinya membangun KRPL mesti berpikir out of thebox, business is unussual.

Beberapa identitas KRPL yang nyatadilapangan adalah adanya KebunBibit Desa (KBD), adanyavertikultur, tanaman sayuran dalampot yang diintegrasikan dengankolam ikan dan kandang ternakayam / kambing. Ciri lainnya adalahdalam KRPL wajib ada kebun koleksipemanfaatan plasma nutfahtanaman asli yang hampir punah disetiap lokasi dan adanya gerakanVertikultur sebagai identitas KRPL

Page 15: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

8

diversifikasi pangan baik melalui kampanye one day no rice maupunpelatihan-pelatihan pengembangan produk berbasis umbi lokal.

Syarat kedua adalah mudah dipahami. Inovasi dalam membangun KRPLharus padat karya, bukan padat modal. Rumah tangga yang miskin pun bisadengan cepat mengadopsi, oleh karena itu teknologi yang diintroduksikanmesti berbasis sumberdaya lokal. Misalnya untuk tali ikat buat kebun bibit,masyarakat Tidore memilih menggunakan Gemutu (ijuk kelapa)dibandingkan dengan kawat atau tali lainnya. Mudah dipahami berikutnyaadalah teknologi yang diberikan tidak ruwet, tidak ketinggian, dan tidakmuluk-muluk atau dalam bahasa awam teknologinya cukup sederhana tapimanfaatnya tidak sederhana. Kalau dalam bahasa marketing, limited costbut unlimited impact. Itulah KRPL yang tahun 2011 kemarin dikembangkandi Kelurahan Fobaharu-Pulau Tidore.

Syarat ketiga adalah Mudah ditiru. Untuk KRPL, dilarang keras pelitilmu, pelit pengetahuan, pelit informasi, maupun pelit sumberdaya.Membangun KRPL dibutuhkan jiwa dermawan, jiwa sukarelawan, dan jiwasedekah. Biar cepat diadopsi secara massal, maka ilmu KRPL sekiranyabermanfaat wajib disebarluaskan ke tetangga terdekat, sanak saudara,maupun kawan handai taulan. Tidak ada rahasia dan dusta diantara kita,begitulah kata syair lagunya Broery Marantika. Jika ada unsur 3M di lokasiKRPL, Insya Allah percepatan perluasan akan segera datang.

4 PRINSIP DAN KRPL +++Kita tahu bersama bahwa wilayah Maluku Utara dominan kepulauan,

banyak lautnya daripada daratannya, banyak hambatannya daripadapeluangnya, dan banyak kelemahannya daripada kekuatannya. Oleh karenaitu, membangun KRPL di Maluku Utara tidak cukup dengan sekedarkeinginan tapi juga harus dibarengi dengan keyakinan, tidak cukup dengansekedar keberanian tapi juga perlu kenekatan, tidak cukup dengan sekedarkegigihan tapi juga kecerdikan, tidak cukup dengan sekedar inovasi tapijuga motivasi, maupun tidak cukup dengan sekedar terobosan-terobosankarya tapi juga butuh contoh nyata. Karena yang dihadapi selain kondisibiofisik lahan tetapi juga sumberdaya manusia yang relatif masihterbelakang dibandingkan dengan SDM yang ada di Indonesia bagian barat.

Page 16: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

9

Kondisi umum pekarangan di MalukuUtara memiliki lahan strata 1 danberada dikawasan pesisir. Kemudianidentik dengan kondisi yang agakkotor, banyak binatang ternak yangberkeliaran baik kambing, sapi, ayam,anjing, maupun babi. Jadimengembangkan KRPL di MalukuUtara bukan saja bagaimanamemanfaatkannya untuk tanaman

tetapi juga bagaimana bisa melakukan pendekatan kepada masyarakatuntuk mengelola ternaknya. Kalupun tidak sanggup maka solusi yang adaadalah pembuatan pagar keliling rumah untuk mengantisipasi gangguanbinatang ternak. Meskipun hal tersebut merupakan solusi jangka pendek.

Untuk kawasan perkotaan seperti Kota Ternate, di kelurahan tertentusudah relatif bebas gangguan ternak sehingga pola pengembanganpekarangan relatif lebih maju seperti memenuhi pekarangannya dengantanaman hias, dikelilingi tembok atau pagar besi dengan gaya arsitekturmodern. Sebenarnya sejak jaman dahulu pemanfaatan pekarangan sudahmelihat berbagai aspek, tidak hanya sosial budaya. Hasil penelitianDanoesastro (1978), sedikitnya ada empat fungsi pokok yang dipunyaipekarangan, yaitu sumber bahan makanan (tanaman umbi, sayuran, buah,dan sirih), tanaman perdagangan (kelapa, cengkeh, rambutan), penghasiltanaman rempah atau obat (TOGA), dan sumber bebagai macam kayu-kayuan (kayu bakar, bahan bangunan, maupun bahan kerajinan).

Dalam optimalisasi lahan pekarangan,sebaiknya dipilih jenis tanaman yangbermanfaat bagi keperluan rumahtangga sesuai dengan fungsipekarangan, yaitu sebagai sumberobat atau kesehatan (kunyit, jahe,temulawak) dan keperluan dapur(cabe, tomat, sirih, sayuran,) sertapelengkap gizi keluarga (pepaya,pisang, jeruk, dan lain-lain).Sedangkan untuk tujuan estetika,sebaiknya dipilih tanaman yangVertikultur di Tidore dengan tanaman

kubis dan bawang daun

Contoh pekarangan di Nusliku-Halmahera Tengah

Page 17: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

10

memiliki penampilan menarik misalnya tanaman mengkudu, kubis yangmemiliki bentuk daun yang lebar, tanaman kencur dengan bentuk daunyang unik dan sebagainya (TRUBUS, 2009).

Dari beberapa uraian tersebut, maka beberapa prinsip yang mestidijalankan dalam menginisiasi KRPL diantaranya adalah:1. Prinsip pemanfaatan lahan pekarangan sesuai dengan kondisi lahan

Kondisi lahan dimaksud, terutama adalah luasannya, untuk menentukanjumlah dan komoditas yang akan dikembangkan berdasarkan strata yangsudah dijelaskan dimuka.

2. Prinsip introduksi teknologi baru untuk mengatasi keterbatasanKeterbatasan dimaksud, misalnya rumah tangga tanpa pekarangan danlahan yang ternaungi tanaman produktif.

3. Prinsip efisiensi dan estetikaSeluruh pemanfaatan pekarangan dan kawasan lainnya, harus dapatdiukur tingkat keuntungan atau efisiensinya. Selanjutnya, hasilperhitungannya ditetapkan sebagai ukuran apakah satu komoditas dapatterus dikembangkan, atau harus digantikan dengan komoditas lain.

4. Prinsip paralelisme kegiatan fisik dengan pembangunan/penguataninfrastruktur sosialPembinaan kawasan RPL secara fisik harus dibarengi dengan pendekatansosial, tumbuhnya semangat berkelompok, dan forum pertemuan.

Selain 4 prinsip tersebut, makna wilayah yang sudah menjadi KRPL yangditerjemahkan kedalam istilah KRPL +++ juga memberikan 3 manfaatutama yaitu:

(+1) Pendidikan atau biasa diartikan dengan farm to school,(+2) Kesehatan, karena rumah yang bersih, cerminan keluarga sehat.(+3) Agribisnis, karena pengembangan KRPL bisa mengurangi belanjarumah tangga untuk pangan.

Ketiga plus tersebut yang saat inibelum banyak dimiliki program-program pemanfaatan pekarangan.Kita tahu bersama program pokokPKK dalam Pokja 3 juga memilikikegiatan yang identik yaitupemanfaatan pekarangan untukmewujudkan lingkungan yang sehat.Tetapi fokus gerakan dan polanyamasih belum tertata melalui konsep

Pemanfaatan depan rumah untukbunga di Ternate

Page 18: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

11

yang nyata. Jaman dahulu juga terdapat program yang serupa yaituoptimalisasi lahan pekarangan, tetapi masih sebatas untuk tanaman saja,sedangkan sumber protein hewani belum banyak dikerjakan. Untuk modelKRPL, jangkauannya cukup luas yaitu dengan melalui penyediaan sumberpangan karbohidrat, protein, vitamin, mineral, serat, dan tanaman obatdisekitar rumah tangga, sehingga jika terjadi gejolak pangan akibatperubahan iklim maka sudah tidak perlu khawatir lagi.

Kita tahu bersama ditahun 2010, harga cabai nasional melambungtinggi, bahkan mencapai angka Rp. 100.000,- per Kg. Tentunya pemerintahcukup kelabakan mengatasi hal tersebut. Bahkan Menko PerekonomianHatta Radjasa mengatakan, "Harga cabai semakin tinggi, untuk itu sayamengimbau konsumsinya bisa kita tahan. Mari kita kurangi makan cabai(sambal). Hari ini saja saya tidak makan cabai," ujarnya dalam temuwartawan di Kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat(16/7/2010).

Mungkin bagi orang padang,cabai/lado adalah makanan pokok,begitu juga di Maluku Utara, jikamakan ikan tanpa dabu-dabu / colo-colo maka belum lengkap. Olehkarena itu, mulai tahun 2011 melaluiKRPL yang diawali di Tidore, munculgerakan wajib menanam cabai dantomat di sekitar rumah. Gerakantersebut saat ini banyak diadopsi olehkelurahan-kelurahan lain baik melalui

informasi dari mulut-ke mulut maupun melalui Tim Penggerak PKK di tiap-tiap daerah.

Tanaman tomat wajib di tanam dipekarangan strata 1-3 di Tidore

Page 19: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

12

Potensi dan Sebaran KRPL

Potensi pengembangan KRPLSebelum memulai pembahasan mengenai potensi KRPL di Maluku

Utara, kami mau menyampaikan beberapa hasil survey baik yang dilakukanoleh BPS maupun dari tim peneliti BPTP Maluku Utara. Menurut surveytahun 2011, sebesar 19,6% pengeluaran rumah tangga di Maluku Utaradigunakan untuk membeli ikan, karena kita tahu bahwa masyarakat Malutmerasa belum makan jika belum mengkonsumsi ikan. Potensi ikan cukupluar biasa melimpah karena wilayah Maluku Utara yang dominan lautsehingga penyediaan ikan bukan masalah, tetapi saat musim ombak hargaikan bisa naik 2-3x lipat karena belum adanya Tempat Pelelangan Ikan(TPI) maupun cold storage sehingga penyediaan ikan juga tergantung daricuaca. Ikan sebagai sumber protein saat ini sedikit-sedikit sudah bisadisubstitusi dengan daging ayam, telur, dan tahu-tempe. Konsumsi teluryang begitu tinggi menyebabkan tiap tahunnnya Maluku Utara harusmengimpor 8.960 ton/tahun, daging ayam harus didatangkan dari luarsebanyak 2800 ton/tahun, sedangkan daging sapi saat ini masih surpluskarena tingkat konsumsinya yang rendah.

Kebutuhan protein nabati juga cukuptinggi, tiap tahunnya Maluku Utaraharus mengimpor kedelai sebanyak5.185 ton, kacang tanah sebanyak13.362 ton, dan sayuran sebesar 37.988ton/tahun. Besarnya impor panganstrategis tersebut menyebabkan MalukuUtara sebenarnya rentan gangguankeseimbangan penyediaan sumberprotein alternatif dan serat (sayuran).

Apalagi transportasi yang utama adalah berbasis laut yang rentan gangguancuaca. Jadi adanya program KRPL seakan-akan menjadi pelepas dahagadan melengkapi program-program yang sudah berjalan.

Dengan melihat data dan fakta tersebut, tentunya KRPL memilikipotensi pengembangan yang cukup besar di Maluku Utara. Beberapa

Laut sebagai jalur transportasi utamadi Maluku Utara

Page 20: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

13

langkah nyata yang sudah dilakukan di Fobaharu, Kecamatan Tidore Utara,Kota Tidore Kepulauan adalah mewajibkan setiap rumah tangga denganmenanam cabai, tomat, dan fofoki (terung) baik di sekitar pekaranganmaupun dalam pot/polibag. Untuk pekarangan dengan strata 3 (luas)dilakukan penanaman bawang merah dan kasbi (ubi kayu). Selamamasyarakat masih mengkonsumsi ikan dengan sambal colo-colo maka KRPLakan selalu ada disekitar kita sehingga potensi pengembangan KRPL diMaluku Utara cukup besar.

Sebaran Saat Ini

Pengembangan KRPL tahun 2011 masih terbatas di Kota TidoreKepulauan, tepatnya di Kelurahan Fobaharu yang diikuti 20 KK. Kalau kitabelum pernah tahu gambaran Tidore, silahkan buka dompet dan ambillembaran uang seribu rupiah, disitu terdapat gambar Pulau Tidore dandidepannya Pulau Maitara. Kedua pulau tersebut masuk wilayah Kota TidoreKepulauan. Sebelum mengulas kegiatan pengembangan KRPL di Tidore,sedikit kami akan menguak sejarah Tidore yang dulu terkenal dengankejayaan Kesultanan Tidore, agar budaya dan sejarah pertanian diwilayahini bisa diketahui. Tidore merupakan salah satu pulau kecil yang terdapat digugusan kepulauan Maluku Utara, tepatnya di sebelah barat pantai pulauHalmahera. Sebelum Islam datang ke bumi Nusantara, pulau Tidore dikenaldengan nama; “Limau Duko” atau “Kie Duko”, yang berarti pulau yangbergunung api. Penamaan ini sesuai dengan kondisi topografi Tidore yangmemiliki gunung api –bahkan tertinggi di gugusan kepulauan Maluku – yangmereka namakan gunung “Kie Marijang ”. Saat ini, gunung Marijang sudahtidak aktif lagi. Nama Tidore berasal dari gabungan tiga rangkaian katabahasa Tidore, yaitu : To ado re, artinya, ‘aku telah sampai’.

Meskipun telah bersentuhandengan pemerintahanmodern, masyarakat Tidoredikenal sebagai warga yangberbudaya dan memegangteguh tata nilai. Prinsipinilah yang kemudiandisebut dengan “adat seatorang”. Tidore terkenalPulau Tidore di uang seribu rupiah

Page 21: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

14

sebagai spice island bersama-sama dengan pulau Ternate. Hal tersebutmembuat bangsa Eropa berebut rempah terutama cengkeh dan pala darikedua pulau tersebut. Sekitar tahun 1512 bangsa Portugis mulai memasukiTernate. Budaya pertanian perkebunan menjadi karakter paling dominanbagi petani Tidore seperti bakobong (berkebun), bergantung pada alam,pemeliharaan kurang intensif karena cukup datang saat panen, terbiasadengan tanaman yang berumur panjang dengan sekali tanam tapi panenbisa berkali-kali. Pola-pola seperti itulah yang agak menyusahkan ketikamemperkenalkan KRPL yang lebih didominasi dengan tanaman berumurpendek, usahatani intensif, dan pemeliharaan yang rutin.

Meskipun demikian, modal sosial (socialcapital) masyarakat Tidore cukuptinggi. Dalam bahasa Tidore ada istilahSo Goroho Soa Se Gam, yang artinyabudaya bersih lingkungan, kemudianyang tidak kalah penting adalah budayakebersamaan dan gotong royong (Bari)dalam segala bidang kehidupan, tidakketinggalan dalam kegiatan pertanianjuga ada. Istilah bari ofu (gotongroyong dalam pembersihan lahan), bariuto (dalam bertanam), bari panen(dalam panen) senantiasa menghiasikegiatan di masyarakat tidak terkecualidi Fobaharu. Dalam kegiatan KRPLdisana, penggalian local wisdom untukpercepatan kegiatan lebih terasahasilnya.

Sekarang kita kembali ke topik bahasan, yaitu sebaran KRPL padatahun 2011 di Fobaharu-Tidore. Lokasi Kelurahan Fobaharu yang terbagikedalam 5 RT membuat program ini dilaksanakan dengan pendekatandispersal, artinya masing-masing kawasan RT terdapat unit percontohansehingga pemassalan/replikasi rumah pangan lestari akan lebih cepat.Lokasi yang paling jauh dengan pusat desa adalah di RT 5 dengan jumlahKK adalah 24 KK.

Budaya bari ofu/bersih lahan (atas) danbari uto/tanam (bawah) di Fobaharu -

Tidore

Page 22: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

15

Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung kemandirian pangan diKelurahan Fobaharu adalah membuat kebun percontohan sebanyak 6 unit,produksi tanaman pot, pendampingan dan benih masuk rumah pekarangan

dengan komoditas utama cabe,tomat ,dan bawang merah. Fokuspada tanaman sayuran dikarenakancepat panen, nilai jual tinggi, dankandungan gizinya relatif lebih tinggidibandingkan tanaman pangan. Salahsatu adagium bahwa rice is lifesedangkan fruit & vegetable ishealthy life. Ada 12 jenis komoditasyang diintroduksikan di KelurahanFobaharu, yaitu dari kelas Brassiceae,Solanaceae, dan Curcubitaceae.

Komoditas yang banyak terdapat di Maluku Utara tetapi tidak disukai olehmasyarakat Fobaharu adalah kangkung (Ipomoea reptans). Menurutmasyarakat, mengkonsumsi kangkung bisa berdampak pada nyeri sendi.Menurut Astawan (2009), kangkung sebaiknya diwaspadai penderita asamurat karena mengandung komponen purin cukup tinggi. Dalam 100 gramkangkung terdapat 298 mg purin, lebih tinggi dibandingkan bayam dankacang tanah.

Bawang merah di pekarangan strata 2Kelurahan Fobaharu - Tidore

Lokasi KRPL di Fobaharu yang tersebar di 5 RT

Page 23: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

16

Pengembangan pekarangan di RT 1 difokuskan pada kacang panjangdan sawi. Sedangkan di RT 2 komoditas cabe, terung dan sawi, RT 3 fokuspada komoditas bawang merah dan sawi, RT 4 fokus pada tanaman tomatdan sawi, dan RT 5 fokus pada sawi. Tanaman sawi banyak disukai karenaharga jualnya tinggi dan cepat laku. Sawi yang dibudidayakan adalah jeniscaisim (Brassica rapa cv caisin) atau biasa dinamakan sawi bakso.Pembibitan sawi dilakukan di kebun bibit desa. Selain pengembanganpekarangan yang belum termanfaatkan, juga dilakukan pendampingan bagirumah tangga yang sudah memanfaatkan pekarangan dengan tanamanpangan/hortikultura. Pendampingan yang dilakukan berupa pemberianbenih dan pengendalian hama penyakit terpadu. Contoh yang dilakukanadalah pendampingan budidaya pare (Momordica charantia L). Beberapapermasalahan yang menjangkiti pare adalah buahnya berwarna kuningkemerahan akibat serangan penggerek buah. Permasalahan tersebutsementara diatasi dengan aplikasi insektisida sistemik seperti regent dengandosis minimum. Sedangkan benih bermutu dari varietas ungguldiintroduksikan untuk mengganti varietas lokal yang telah turun temurundibudidayakan.

Selain pemanfaatan pekarangan, jugadilakukan pembersihan halamansekolah sebagai kebun pangankeluarga, karena terdapat komoditaspisang, ubi kayu, dan sayur lilin(Saccharum edule Hasskarl).Kemandirian pangan dibidang ternakmasih belum ditemukan solusikonkretnya. Tetapi berdasarkan dataPPH maka kecukupan protein hewani

tidak menjadi masalah. Disamping itu pola pemeliharaan ternak kambing,sapi, dan ayam di Kota Tidore Kepulauan dibiarkan berkeliaran di kebun-kebun pertanian. Masalah ini sudah sejak dulu belum teratasi, bahkanWalikota sejak 2008 telah berinisiasi mengeluarkan Perda larangan ternakberkeliaran. Tetapi sampai sekarang masalah tersebut belum bisa teratasi.

School garden untuk tumpangsaripisang dan kacang tanah

Page 24: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

17

Kiprah KRPL

Perkembangan Follower KRPLBagi yang terbiasa bermain dengan Twitter, tentu tidak asing dengan

istilah follower yang biasa diartikan sebagai pengikut. Dalam KRPL, salahsatu indikasi keberhasilan kegiatannya adalah semakin meningkat jumlahfollower dari waktu ke waktu. Tipe-tipe follower KRPL dapat diketahuidengan penerapan ciri spesifik KRPL Maluku Utara yaitu adanya tanamanrica/cabe dan tomat dipekarangan, adanya vertikultur, adanya tanaman pot,adanya kolam ikan untuk konsumsi (bukan ikan hias di akuarium), danadanya ternak ayam / kambing yang telah dikandangkan. Ciri khas lainnyaadalah rumah tangga yang menerapkan diversifikasi pangan juga dianggapsebagai follower KRPL.

Selama 6 bulan berjalan (permaret 2012), perkembangan KRPLmenunjukkan hal yang cukupsignifikan. Berbagai macammetode diseminasi diterapkan,baik melalui pertemuan yangmelibatkan stakeholder maupunpenerapan percontohan dibeberapa titik lokasi. WilayahMaluku Utara yang berbasiskepulauan perlu pendekatankhusus yaitu dengan pembuatanmodel di setiap pulau yanglokasinya mudah diakses. Padatahun 2011 kegiatan MKRPLdiinisiasi di Kelurahan Fobaharu,Pulau Tidore. Karena berada diPulau sendiri, maka penyebaranKRPL secara pasif akan susah

terjadi. Tetapi dengan teknik Spektrum Diseminasi Multi Channel (SDMC),saat ini informasi KRPL sudah mulai menyebar ke beberapa titik lokasikepulauan di Provinsi Maluku Utara. Bahkan untuk Kota Ternate sendiri

Penyebaran KRPL Malut tahun 2012

Page 25: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

18

merupakan follower terbanyak sebesar 230 KK yang berada di KecamatanTernate Utara dan Ternate Selatan. Sedangkan Tidore memiliki tingkatpenyebaran yang nomor dua yaitu sebesar 125 KK. Perbedaan inidikarenakan tingkat dukungan PKK di Kota Ternate lebih masif dibandingkandengan Tidore. Penyebaran di Kota Tidore masih terbatas di sekitar TidoreUtara. Sedangkan untuk wilayah lainnya seperti Halbar, Halteng, Halsel,Morotai masih dibawah 100 KK.

20

125

20

230

2038

2042

20

60

20 290

50

100

150

200

250

2011 2012

Jum

lah

KK

Tahun Perkembangan

TidoreTernateHalselHalbarP. MorotaiHalteng

0

50

100

150

200

250

300

350

Strata 1 Strata 2 Strata 3

8 6 6

330

170

24

Jum

lah

KK

Strata pekarangan

20112012

Page 26: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

19

Komoditas Unggulan dan Pola PengusahaanMau bikin apa, tanam apa?? Bagaimana caranya?? Dan gimana nanti

hasilnya?? Itulah beberapa pertanyaan saat mengawali kegiatan KRPL diMaluku Utara, karena kebiasaan masyarakat disini adalah petaniperkebunan seperti pala, cengkeh, dan kelapa yang kegiatan hariannyacukup datang ke kebun dan ambil hasilnya. Kalau belajar agribisnistentunya pemilihan komoditas harus berdasarkan beberapa poin kunciseperti iklim, ketinggian tempat, kesesuaian lahan, dan pasar. Itu kalauteori untuk berusahatani, lain lagi dengan teori KRPL. Selain keempat haltersebut juga perlu ditambah kesukaan masyarakat setempat, karena targetKRPL pertama adalah untuk konsumsi rumah tangga bukan di jual. Jika adapertanyaan lanjutan, “jadi gimana pasarnya??”, maka langsung kita jawabsaja,”tidak usah dipikirkan, karena yang memikirkan pasar itu tugasnyapendamping dari BPTP maupun PPL. Pokoknya tugas masyarakat adalahbertanam, buat kolam ikan, dan kandangkan ternak. Titik”. Sekali-sekalimemang masyarakat / petani di Maluku Utara perlu pendoktrian, bukannyaingin kembali ke jaman Orde Baru, tetapi kemandirian dan kreasi usahabelum tumbuh sehingga perlu penekanan khusus. Bagaimana hasilnya??Alhamdulillah sedikit-sedikit sudah ada perubahan meski yang tetap tidakberubah juga masih ada. Introduksi KRPL di Maluku Utara bukan hanyaberorientasi peningkatan produksi, pendapatan, dan kemandirian pangantetapi perubahan perilaku itulah yang jadi sasaran utama.

Beberapa Testimoni dari ketua Gapoktan maupun anggota lainnyasudah menunjukkan bahwa manfaatKRPL adalah untuk warga sendiri,sehingga juga perlu digerakkan olehwarga dan dari warga. Petugas BPTPhanya sebagai fasilitator dandinamisator. Program KRPL adalahprogram partisipatif, jika yang banyakbekerja adalah petugas maka KRPLdikatakan gagal, bukan berarti petugashanya duduk-duduk saja tetapi ikut

mendampingi, mengarahkan, dan memberi contoh serta keteladanan baik dilapangan maupun di rumah.

Menjadi tim KRPL berbeda dengan tim pengkajian atau penelitianlainnya. Dimana perbedaannya?? Karena kita lebih banyak mengajakkepada masyarakat untuk cinta pekarangan, cinta kebersihan, cinta

Intruksi bertanam dari petugas BPTP

Page 27: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

20

bertanam, cinta keasrian dan keindahan lingkungan. Hakikatnya ajakankebaikan itu bukan untuk orang lain tetapi akan kembali kepada diri kitasendiri. Ketika kita mengajak orang lain, sama saja mengajak kepada dirikita sendiri. Misal saya mengajak kepada teman saya untuk bersihkanpekarangan dan tanami dengan sayuran, artinya sebenarnya saya punmengajak diri saya sendiri untuk melakukan itu juga. Jika individu tersebutmenyeru pada kebaikan, maka pasti dia harus melakukan kebaikantersebut, agar tidak “Kaburo maqtan”. Karena Allah itu membenci orangyang menyampaikan sesuatu tapi dia sendiri tidak melakukannya.

Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakansesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisiAllah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan(QS 61:2-3)

Sebenarnya Rasulullah SAW juga telah memberi keteladanan, ketika beliaumenyampaikan suatu kebaikan pasti beliau telah melakukannya terlebihdahulu. Itulah bekerja dalam KRPL, sebelum kita merubah orang lain, rubahdulu dirimu sendiri.

Kembali ke pokok bahasan komoditasunggulan, jadi konkret saja,komoditas Unggulan yang diusahakanyaitu komoditas colo-colo /dabu-dabu(bawang merah, rica/cabe, dantomat), sedangkan komoditaspendukungnya sawi, terung, kacangpanjang, dan mentimun. Sedangkantanaman pangan yang wajib untukstrata 3 adalah kacang tanah, ubikayu, dan ubi jalar. Kalau maumengusahakan lainnya, silahkankarena itu pilihan masing-masingrumah tangga, yang pentingWajibnya didahulukan baru kerjakanyang sunnah. Pola pengusahaanuntuk strata 1 melalui vertikulturmaupun tanam di pot. Sedangkan

Pemanfaatan lahan strata 1

Page 28: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

21

strata 2 bisa melalui vertikultur dan tanam bedengan, untuk strata 3 perluditambahkan dengan ternak dan kolam ikan.

Kebun Bibit DesaSayuran merupakan komoditas penting yang dibudidayakan oleh petani

dan merupakan cash crop yang dapat secara nyata mendatangkankeuntungan. Konsumsi sayuran di Tidore Kepulauan diprediksikan akanmengalami peningkatan sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomiandan meningkatnya taraf pendidikan masyarakat. Peluang meningkatnyapermintaan tersebut perlu diantisipasi dengan peningkatan kuantitas dankualitas produk sayuran yang dihasilkan petani di Tidore.

Keberhasilan budidaya sayuran di Tidore sangat ditentukan olehketersediaan benih sayuran yang bermutu secara berkesinambungan. Saatini benih sayuran yang beredar dipasaran hampir semuanya sudah berupabenih hibrida kecuali beberapa komoditas seperti kangkung. Penggunaanbenih hibrida dalam usahatani sayuran membutuhkan budaya tani yanglebih maju karena penggunaan hibrida harus didukung dengan teknik

agronomi yang lebih modern.Akhir-akhir ini di beberapa sentraproduksi cabai, tomat, dan lain-laintelah dikembangkan dan diminati olehpetani yaitu benih cabai/tomat dalambentuk bibit umur 2-3 minggu yangsudah siap tanam di lapangan. Hal inimerupakan peluang bisnis baru bagipenangkar benih. Dalam bentuk bibitini keuntungannya petanimendapatkan kepastian bahwatanaman sudah benar-benar tumbuh,

bukan lagi potensi tumbuh/daya tumbuh. Jika kita membeli benih cabaidalam bentuk biji seringkali tertera dalam label benihnya daya berkecambah85% tetapi kenyataannya saat ditanam di persemaian daya tumbuhnyahanya sekitar 70%. Jadi kalau membeli benih cabai dalam bentuk bibit(tanaman mini), maka daya tumbuhnya dipastikan 100%, kemudian petanijuga bisa memilih bibit yang vigor dan sehat yang akan dibeli.

Tomat di polibag plastik kecil

Page 29: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

22

Kebun bibit desa merupakan salah satu inovasi pada program KRPL untukmendukung sustainability kegiatan. Kebun bibit diharapkan dapatmembantu kelancaran produksi tanaman pekarangan terutama yang harusdi semai terlebih dahulu seperti tanaman solanaceae (tomat, cabai, terung),tanaman curcubitaceae varietas hibrida seperti mentimun, semangka dan

tanaman family brassica sepertisawi. Kebun bibit di bangundengan ukuran 7x3 meter dengantinggi bangunan 2 meter. Rumahpembibitan terbuat dari kayudengan atap dan dinding berasaldari paranet berwarna hitam.Didalam rumah bibit dibuatbedengan semai dan rak untukmenaruh panel bibit.

Peralatan persemaian terdiri dari tray semai, kertas tissu, hand sprayer,pincet, panel bibit ukuran 50/98/128, dan media semai yang terdiri daricampuran tanah, pupuk kandang dan air (1:1:1). Di luar kebun bibit dibuat3 bedengan dengan skenario akan di tanam terung dan sawi semai sampaipanen.

Ketersediaan benih/bibit mutlak menjadi kunci keberhasilan KRPL.Untuk itu, penguatan kelembagaan Kebun Benih/Bibit menjadi salah satuaktivitas dalam pengembangan KRPL di Maluku Utara. Selanjutnya, untukmewujudkan kemandirian kawasan, perlu dilakukan pengaturan pola danrotasi tanaman termasuk sistem integrasi tanaman-ternak. Kebun bibit desaini didesain untuk memenuhi kebutuhan bibit sayuran dan buah di lokasiKRPL. Untuk produksi pertama, KBD didukung oleh BPTP dan Pemda,sedangkan pada tahap produksi berikutnya, KBD sudah diharapkan mandiridalam hal pengadaan benih dan bibitnya melalui komersialisasi bibit yangdiproduksi. Manajemen KBD dikelola oleh Ketua Gapoktan, sedangkankalender persemaian ditentukan berdasarkan kalender tanam yang sudahdisepakati bersama. Kalender tanam digunakan untuk mengatur ritme pasarsehingga sayuran yang dibutuhkan masyarakat senantiasa tersediasepanjang musim. Pada bulan Januari sampai maret tersedia 6 komoditasyaitu sawi, kangkung, terung, kacang panjang, tomat, dan cabai,sedangkan sepanjang April-Juni tersedia bawang merah, kangkung, bawangdaun, tomat, cabai, dan terung. Pada MK 2, ditanam sawi, bayam, bawangmerah, tomat, cabai, dan timun.

Page 30: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

23

Tabel 1. Kalender tanam KBDBulan Blok 1 Blok 2 Blok 3 Blok 4 Blok 5Jan-Maret

Sawi (jan-feb)

Kangkung(feb-maret)

terung Kc. panjang tomat Cabe

April-Juni

CabeKangkung(april)

Bawang daun(mei-juni)

terungtomat

Juli-Sept

Sawi (juli-agust)

Bayam merah(ag-sept)

tomat

Okt-Des

Kc. panjang

Page 31: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

24

Vertikultur untuk pekarangan lahan sempitIstilah vertikultur mungkin merupakan istilah asing bagi masyarakat

Tidore, meski teknik ini sebenarnya bukan hal baru. Mengembangkanvertikultur tidak cukup dengan ilmu pertanian, tetapi juga mesti didukungdengan ilmu pertukangan dan seni agar hasilnya selain bisa digunakanuntuk produksi tanaman tetapi juga bisa menghiasi halam pekarangandengan bahan-bahan berasal dari sumberdaya lokal. Vertikultur adalahsistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat,baik indoor maupun outdoor. Sistem budidaya pertanian secara vertikal ataubertingkat ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerahperkotaan dan lahan terbatas. Persyaratan vertikultur adalah kuat danmudah dipindah-pindahkan. Tanaman yang ditanam di Kelurahan Fobaharuadalah yang memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakarpendek. Tanaman sayuran tersebut adalah kangkung, caisim, seledri, danbawang daun.

Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk menunjangperakaran. Dari media tanam inilah tanaman menyerap makanan berupaunsur hara melalui akarnya. Media tanam yang digunakan adalah campuranantara tanah, pupuk kompos, dan serbuk gergaji dengan perbandingan1:1:1. Setelah semua bahan terkumpul, dilakukan pencampuran hinggamerata. Tanah dengan sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikatunsur hara, dan melalui air unsur hara dapat diserap oleh akar tanamandengan prinsip pertukaran kation. Serbuk gergaji berfungsi untukmenampung air di dalam tanah sedangkan kompos menjamin tersedianyabahan penting yang akan diuraikan menjadi unsur hara yang diperlukantanaman.

Model vertikultur yang dikembangkan diKel. Fobaharu ada 2 jenis yaituvertikultur dari bambu sebagai wadahtanam, dan vertikultur dengan wadahtanam polibag. Pada model 1,pembuatan vertikultur membutuhkan 5buah bambu ukuran panjang 2 meter,diameter 20 cm sebagai wadah tanamandan 1 buah bambu diameter 10 cmsebagai penyangga. Sedangkan untukbambu penegak dibutuhkan 4 buah

Contoh vertikultur model 1 strata 1

Page 32: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

25

dengan panjang 1,5 m dan diameter 10 cm. Bambupenghubung/penyambung dibutuhkan 2 buah dengan ukuran 1 m dandiameter 10 cm untuk bagian bawah dan 2 buah bambu ukuran 70 cm dandiameter 10 cm untuk bagian atas. Dibagian atas bambu di buat lubangmelintang sesuai ukuran barisnya. Campuran media tanam kemudiandimasukkan ke dalam bambu hingga penuh. Untuk memastikan tidak adaruang kosong, dapat digunakan bambu kecil atau kayu untuk mendorongtanah hingga ke dasar wadah (ruas terakhir). Media tanam di dalam bambudiusahakan agar tidak terlalu padat agar masih mempunyai sifat porous,dan juga tidak terlalu longgar agar air masih dapat diikat oleh partikeltanah. Untuk memperpanjang masa pemakaian vertikultur maka dipilihbambu yang berkualitas.

Model vertikultur kedua adalah modeltanaman pot yang disusun secarabertingkat. Pada model ini dibutuhkan 3buah papan dengan panjang 1,5 m danlebar 20 cm. Papan ini dapat puladibanti dengan bambu dan disesuaikandengan ketersediaan sumberdaya lokal.Sebagai tiang penyangga dibutuhkankayu ukuran 1 m sebanyak 3 buah,ukuran 30 cm sebanyak 2 buah, ukuran20 cm sebanyak 2 buah, dan ukuranpanjang 1,5 m sebanyak 1 buah.

Sebelum tanam, benih-benih disemaikan terlebih dahulu terutamabenih, sawi, tomat, cabai, terung, dan seledri. Sedangkan benih kangkungdan bawang daun bisa langsung di tanam. Pupuk yang digunakan adalahpupuk organik seperti kompos, dan granul (petroganik). Saat ini yangmengadopsi model vertikultur di Fobaharu sudah mencapai 68 KK (48,03%)dari total kepala keluarga yang ada di Kelurahan Fobaharu.

Penghematan Belanja Rumah Tangga

Munculnya ide KRPL dirasakan sebagai breakthrough program-programketahanan dan diversifikasi pangan. Tapi apalah arti sebuah penemuan jikatidak dibarengi dengan penghasilan. Oleh karena itu, KRPL PLUS bukan

Contoh vertikultur model 2 strata 1

Page 33: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

26

sekedar penemuan tapi juga penghasilan. Bagaimana kok bisameningkatkan penghasilan?? Padahal Cuma bertanam di pot / vertikulturlahan sempit?? Itulah uniknya KRPL. Ternyata dengan KRPL posbelanja/pengeluaran ibu rumah tangga untuk beli sayuran berkurang.Tentunya berkurangnya pengeluaran, akan menambah surplus /keuntungan. Tidak Percaya?? Mari kita buktikan.

Berdasarkan hasil wawancara denganibu-ibu follower KRPL di Fobaharu,setiap harinya mereka belanja dipasardengan 1 ikat sawi Rp. 5.000,-kemudian 1 cupa rica kecil Rp. 3000,-ditambah 5 butir tomat seharga Rp.2000,-. Jika ketiga kebutuhan sehari-hari ini dipenuhi disekitar pekaranganminimal 25 hari saja makapenghematan akan diperoleh sebesarRp.250.000,- per bulan. Meskipunpenghematan yang diperoleh tidakterlalu besar untuk ukuran MalukuUtara tetapi bagi masyarakat petanikecil, hal tersebut sangatlah berarti.Apalagi jika terjadi lonjakan hargarica/cabe dan tomat seperti pada saat

tahun 2010 kemarin, keuntungan yang diperoleh tentunya akan lebih besarlagi. Belum lagi intagible advantage lainnya, seperti pekarangan jadi hijau,mata yang melihat pun juga akan ikut hijau.

Mau bukti lagi?? Sekarang kita melihatke Ternate, tepatnya di KelurahanSasa. Dilokasi ini dulunya berupalahan pekarangan masyarakat yangterkotak-kotak/terpisahkan olehpagar. Berkat sentuhan Khaidir Ola(Ketua Gapoktan), maka sekat-sekatitu sekaran sudah dibongkar, danjadilah corporate KRPL. Fokustanaman yang diusahakan adalah

Pemanfaatan pekarangan strata 2

Corporate KRPL di Sasa Ternate

Page 34: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

27

sayuran berdaun seperti bayam hijau, bayam merah, kangkung, dansawi/caisim. Cukup bertanam di pekarangan sekitar rumah akhirnyaberubah menjadi agrowisata sayuran Sasa.Jadi jelas sudah, konsep KRPL bukan sekedar penemuan tetapi jugapenghasilan. Jika ada yang gatot alias gagal total dengan ikut KRPL makayang salah itu manusianya bukan KRPL_nya. Heeheeheee..Artinya followerKRPL juga harus total mengikuti petunjuk yang telah disampaikan tanpamenghambat kreatifitas masing-masing rumah tangga.

One Day No Rice (ODNR)Sebelum menjelaskan kaitannya ODNR dalam KRPL di Maluku Utara,

kami mau mengutip pernyataan Menteri Pertanian Suswono dalam suatuacara apresiasi terhadap pemerintah Kota Depok (3/4), ”Konsumsi panganpokok beras per kapita di Asia Tenggara dapat dikatakan masih tinggi. Saatini konsumsi beras di Indonesia 316 gram perkapita per hari, padahal cukupdengan 275 gram per kapita per hari. Sementara itu konsumsi umbi-umbianhanya 40 gram per kapita per hari padahal idealnya 100 gram per kapitaper hari. Dampaknya banyak kelebihan berat badan di masyarakat kita, dankita peringkat empat dunia dalam diabetes”.

One day no rice merupakan gerakannasional yang bertujuan mengurangitingkat konsumsi beras. Selain itu gerakanini merupakan sarana mengajak bangsaagar hidup sehat karena tidak berlebihandalam mengkonsumsi karbohidrat, dapatmenjaga kestabilan harga bahan pokok,menekan laju inflasi. Secara nasional,program ini sejak diluncurkan bulan Maret2010 sudah mulai menggema dibeberapadaerah seperti Jawa Barat (setiap hariRabu tanpa makan nasi), Sumatera Utara(mengenalkan kembali budaya makan

manggadong/makan pagi dengan umbi-umbian), Bangka Belitung(memperkenalkan nasi aruk dari bahan baku singkong), dan SulawesiTengah (diversifikasi berbasis pangan lokal). “Gerakan Satu Hari TanpaNasi” tidak melulu fokus pada beras tetapi lebih dari itu wajib diikuti dengan

Page 35: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

28

promosi “Gerakan Makan Telur serta Ikan, Minum Susu, dan MakanSayur serta Buah Asli Indonesia” untuk melengkapai pencapaian skorPPH Nasional.

Khusus Maluku Utara, sebenarnya pola konsumsi karbohidrat yangberbasis sagu sudah sejak dahulu dilakukan oleh orang-orang tua, tetapiseiring gencarnya produksi beras yang mencapai swasembada tahun 1982dan didukung stigma yang berkembang dimasyarakat yang cenderungmeng-inferior-kan warga yang mengkonsumsi umbi/sagu sebagai kelasekonomi lemah/miskin menyebabkan masyarakat beralih ke beras, sehinggakonsumsi beras di Maluku Utara mencapai 105 kg/kapita/tahun.

Oleh karena itu, sebenarnya kita perlu merenungi kebiasaan yangsering mengolok-olok budaya sendiri, terlalu mengagungkan budaya oranglain, sehingga tidak menghargai apa yang telah diciptakan tradisi danbudaya kita sendiri. Akibat dari perilaku ini, maka tanpa disadarimempengaruhi pola pikir, persepsi sampai perilaku keseharian yang penuhragu, tidak percaya diri, disorientasi serta menjadikan kita bermental lemahuntuk membangun kemandirian dan kreasi. Generasi tua di Malut seringjuga melontarkan,”cegah dan tolak membenarkan kebiasaan yang tidakbenar, karena ini perangkap yang dapat mencengkeram pada kenistaan dankesengsaraan”.

Masyarakat Pulau Tidore khususnyaFobarau dan Jaya (eks lokasiPrimatani) sudah mulaimenerapkan gerakan ODNR disetiap acara hajatan /selamatanyang diadakan di kampung.Beberapa suguhan sumberkarbohidrat didominasi oleh sagukasbi (singkong), kasbi rebus danpisang rebus pakai santan, pisangkukus, maupun puding jagung.

Sedangkan sumber proteinnya adalah ikan fufu (asap) dan ikan goreng.Sayuran yang dominan seperti sayur lilin/terubuk (Sacharum edule Haskarl),kacang panjang, bunga pepaya, daun kasbi, dan sambal colo-colo.Dengan adanya gerakan ini, diharapkan masyarakat Maluku Utara kembalilagi ke pola pangan yang dulu pernah dilakukan seperti mengkonsumsi sagukasbi, umbi-umbian dengan berbagai olahannya, pisang dll dengan target

One day no rice ala KRPL Tidore

Page 36: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

29

makanan yang beragam seimbang aman dan halal (B2SAH) untuk hidupyang sehat, cerdas aktif, dan produktif. Selain itu, ajaran agama dalammengkonsumsi sesuatu yang secara berlebih-lebihan juga dilarang,sehingga ini bisa menjadi dukungan untuk mengurangi konsumsi beras.

Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (QS 7:31)

Menuju Kawasan OrganikKenapa mesti organik?? Apa untungnya buat kita?? Trus gimana caranyaagar bisa terapkan pola organik dalam KRPL?? Pertanyaan kritis tersebutyang sampai sekarang belum bisa ditindaklanjuti dalam kegiatan KRPLMaluku Utara. Karena untuk mau menanam saja sudah Alhamdulillah. Tapikita tidak boleh pesimis, maka dari itu bahasan kali ini adalah menujuorganic farming. Ada beberapa alasan mengapa mesti diterapkan budidayaorganik di KRPL, yaitu:

1. KRPL adalah menanam dipekarangan, kita tahu bersama bahwapekarangan merupakan kawasan disekitar rumah yang didalamnyabanyak aktifitas manusia, anak-anak, hewan ternak, maupun ikan.Penggunaan obat berbahaya maupun pupuk kimia secara tidaklangsung dapat mencemari lingkungan sekitar.

2. Semua jenis pestisida merupakan bahan Karsinogenic (zat yangditimbulkan karena pembakaran yang bisa merangsang tumbuhnyakanker). Kalau kita memakan sayuran yang demikian, apalagi dilalapsecara tidak sadar kita sudah meracuni diri kita sendiri.

3. Berdasarkan penelitian, Anak-anak mudah terserang bahan beracunpenyebab kanker sebesar 4x daripada orang dewasa yang dimanasebagian berasal dari jenis-jenis makanan anak-anak yang merekamakan.

4. Dengan mengkonsumsi pangan organik berarti kita ikut serta dalampemulihan ekosistem yang telah rusak serta berperan serta secaraaktif menjaga keseimbangan alam. Artinya, kita juga telah berperandalam melindungi kualitas air, udara dan tanah. Ada beberapa racunPOP (Persistent Org Pollutant) yang perlu diwaspadai akibat daripemakaian pestisida sintetis/kimia diantaranya aldrin, chlordane,dieldrin, endrin, heptachlor, mirex, toxaphenyl, hexachlorobenzene,PCB (polychlorinated biphenyls), dioxin, dan furans.

Page 37: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

30

5. Dan terakhir, hasil testimoni beberapa masyarakat, kualitas rasapangan organik lebih baik, terasa lebih manis dan renyah, dankesegarannya juga lebih beraroma wangi, empuk, dan lebih awet.

Bagaimana dengan KRPL Maluku Utara?? Alhamdulillah tahun 2012 inikita akan mencoba dikebun percobaan dulu, kemudian jika berhasil makakami akan terapkan di lokasi KRPL. Poin kuncinya adalah tumbuhkanpengolah pupuk organik/kompos. Usaha tersebut akan berhasil jika dibantudengan masyarakat dapat mengelola ternak dengan dikandangkan.

Kemudian yang kedua, riset pestisida nabatiberbasis sumberdaya lokal Maluku Utara sepertibunga biru (Clitoria ternatea) sedang dikerjakanoleh tim peneliti BPTP Malut, Insya Allah tahunini juga akan ada produk yang dihasilkan.Sedangkan untuk benih sumber sayuran yangdiproduksi oleh perusahaan Multinasionalbiasanya dijual dalam kondisi seed coating yangbahannya berasal dari pestisida. Oleh karena ituperlu diidentifikasi produsen benih yang menjualproduknya tanpa seed coating tetapi tidakmengurangi daya tahannya terhadap OPTtertentu.

Bunga biru (Clitoria ternatea)sebagai bahan pestisida

nabati di Ternate

Page 38: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

31

Rahasia Menuju Keberhasilan

Partisipasi MandiriIsitilah “partisipasi” saat ini seakan menjadi ikon dalam berbagai hal,terutama menyangkut program-program pemerintah. Ada yang menamakanpembangunan partisipatif kemudian dalam dunia pertanian dikenalpartipatory rural appraissal, ada juga participatory plant breeding,perencanaan partisipatif dll. Begitulah yang namanya “partisipasi” sekaranglagi trend, lagi menjadi idola para aktivis, penyuluh, maupun peneliti dalampemberdayaan masyarakat.

Secara entimologi, partisipasi berasaldari bahasa Inggris yaitu“participate” yang intinyamengandung makna “to take part orhave share in an activity or event”.Sedangkan menurut FAO, partisipasimerupakan keterlibatan masyarakatdalam pembangunan diri, kehidupandan lingkungan mereka. Meskipunsudah jelas bahwa makna partisipasiitu sejatinya adalah untuk

masyarakat sendiri, tetapi dalam beberapa kondisi sangat sulit sekalimembuat masyarakat mengerti tentang pentingnya partisipasi dalampembangunan pertanian. Begitu juga terjadi dalam program KRPL MalukuUtara, dalam benak masyarakat bahwa yang namanya program pemerintahadalah bersifat proyek yang direncanakan dan dilaksanakan olehaparat/petugas, tetapi hasilnya untuk masyarakat. Persepsi itulah yangperlu dijelaskan melalui forum-forum informal seperti pertemuan rutinarisan ibu-ibu PKK, forum pengajian, pertemuan adat dll. Secara pelan-pelan, perubahan perilaku itu membuahkan hasil. Alhamdulillah saat inimasyarakat sedikit demi sedikit telah menunjukkan perannya. Mulai darimembangun kebun bibit, membuat kebun sekolah, membuat vertilkultur,mengelola kebun percontohan, dan bersih-bersih pekarangan. Jadi rahasia

Partisipasi buat vertikultur

Page 39: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

32

pertama yang tidak boleh dibantah adalah partisipasi. Dan itu hukumnyaWAJIB. Tidak ada partisipasi maka tidak ada KRPL.

Inovasi Tiada HentiKRPL juga dapat dipanjangkan sebagai Kreasi Remaja Pecinta Lahan

pekarangan. Yang namanya kreasi berarti kreatifitas adalah nomor 1. Meskimenurut kita sendiri adalah bukan orang yang kreatif, tetapi yakin sajabahwa ciptaan Tuhan itu adalah bayang-bayang penciptanya yang penuhdengan kreasi tanpa batas. Dan kami juga setuju kalau manusia kreatif ituadalah manusia tanpa batas (The infinitive). Banyak sekali referensi yangmengarahkan bagaimana menjadi The infinitive?? Karena dengan kreatifitassudah pasti akan menghasilkan banyak inovasi-inovasi. Jujur saja,mengembangkan KRPL butuh inovasi, tanpa inovasi KRPL tidak akan jadi.Ada beberapa saran, sebelum mengerjakan KRPL maka bayangkan dulubagaimana nanti bentuknya. Kata pakar kreatifitas,”be imaginative”. Karenathoughts become thing.

Banyak sekali inovasi-inovasi yangsudah dihasilkan selama kegiatanKRPL, seperti kebun bibit desa(KBD), model-model vertikultur,media tanam, wadah tanam, pottanam, membuat taman dengantanaman pangan, tidak cukuphanya itu, gerakan one day norice juga menghasilkan banyakinovasi makanan pengganti beras,tapi berbasis sumberdaya lokal.Jangan seperti tidak makan nasitapi diganti dengan Mie, itu sama

juga bohong, karena terigu kita masih impor. Buat inovasi yang mudah,murah, dan bisa ditiru orang. Agar ilmu kita semakin bertambah. Sepertibunyi hadist nabi yang menyatakan, ”sampaikanlah dariku walau hanya satuayat (HR. Bukhari). Ayat disini bermakna cukup luas yang pentingmenyangkut kebaikan, begitu juga tentang KRPL, karena semua yangmengandung KRPL juga mengandung unsur kebaikan, dan wajib hukumnyauntuk disampaikan. Jadi rahasia ke-2 yang tidak boleh dibantah adalahInovasi.

Bertanam seledri di gonofu (tempurungkelapa) di Tidore

Page 40: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

33

Kepemimpinan lokal dan Kaderisasi Wanita TaniSalah satu keywords KRPL yang terakhir Lestari. Kata lestari sama juga

dengan berlanjut, terus menerus, atau sustainable. Pertanyaannyabagaimana agar KRPL bisa lestari. Banyak yang mengatakan kuncinya adadi Kebun Bibit Desa. Itu sangat betul. Tetapi menurut kami, yang lebihpenting adalah kepemimpinan dan kaderisasi. Intinya ada SDM pemimpinlokal dan SDM penggerak yang mau dan mampu menjalankan segalaaktifitas yang berhubungan dengan KRPL. Itu yang dinamakankepemimpinan lokal dan kaderisasi. Tidak ada kepemimpinan maka yangterjadi hanya gerakan-gerakan parsial yang tidak masif. Kalau mau cepat,maka cari orang yang punya pengaruh kuat di masyarakat, di dekati, dipersuasi, di yakinkan dan fasilitasi. Insya Allah gerakan KRPL akan lebihcepat di masalisasi. Lalu siapa pemimpin lokal itu?? Bisa pak Lurah, pakKades, pak RT, pak Imam masjid, ketua adat, ketua PKK, ketua LPMK/BPD,karang taruna, PPL, maupun ibu bidan.

Kemudian rahasia berikutnyaadalah kaderisasi. Siapa yang perludi kader?? Yang jelas adalahperempuan / wanita tani. Tidakperlu diperdebatkan, kita tahubersama kalau tugas laki-laki adalahmencari nafkah diluar rumah untukanak dan istrinya (keluarga),sedangkan tugas perempuanmengelola rumah, pekarangan dansegala isinya. Yup, jadi kawasanrumah adalah menjadi tugas

perempuan, sedangkan laki-laki/suami hanya mendukung danmelaksanakan pekerjaan yang tidak bisa dituntaskan perempuan. Jika inibenar-benar dilakukan, istilah “Lestari” bukan hanya sekedar janji tapibukti. Jadi rahasia ke-3 yang tidak boleh dibantah adalah Kepemimpinanlokal dan kaderisasi wanita tani.

Kaderisasi wanita tani di Bacan-Halmahera Selatan

Page 41: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

34

Pejabat Turun LokasiApresiasi adalah motivasi. Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan.Dorongan atau tenaga merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat.Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkanmanusia untuk bertingkah- laku, dan di dalam perbuatanya itu mempunyaitujuan tertentu. Kalau dari teori hirarki kebutuhan Maslow, apresiasitermasuk esteem needs (kebutuhan akan prestasi).

Karena setiap manusia pastimembutuhkan pengakuan untukmenumbuhkan motif-motiftindakan tertentu. Begitu jugadalam kegiatan KRPL, agarsemangat masyarakat dalammembangun kawasan rumahpangan secara bersama-samaselalu tinggi maka perluditumbuhkan motivasi untukberbuat melalui apresiasi. Tetapiapresiasi bukanlah tujuan utama,hanya sebagai bumbu pelengkapuntuk mempercepat keberhasilanKRPL di tiap-tiap lokasi.

Bagaimana memberikan apresiasikepada masyarakat?? Banyak

caranya. Khusus Maluku Utara, kunjungan tamu terhormat kerumah/kampungnya merupakan salah satu bentuk penghargaan. Turunnyapara pejabat daerah ke lokasi KRPL akan memberikan dampak yang cukupbesar. Dan itu merupakan bentuk apresiasi konkret yang relatif cukupmurah. Hanya dengan meluangkan waktu sebentar untuk menjengukmasyarakat, maka yakinlah perubahan akan cepat terjadi. Minimal padasaat kunjungan itu, yaa harapannya bisa berkelanjutan terjadi perubahan.Agenda kunjungan ini juga bisa beraneka ragam, mulai memberikanpenilaian, menerima masukan, mendengarkan curhat masyarakat,memberikan arahan/petuah, sampai memberikan reward kepada KRPL yangberhasil. Yup, jadi rahasia ke-4 yang tidak boleh dibantah adalah pejabatturun lokasi.

Kunjungan bupati Morotai di desa Daeo (atas)dan supervisi Ka. BPTP di Tidore (bawah)

Page 42: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

35

Dukungan Regulasi dan InstitusiKRPL merupakan bentuk output dari adanya program. Jadi meskipun

program ini diinisiasi oleh Kementerian Pertanian, tetapi tidak menutupkemungkinan kalau KRPL ini akan diadopsi oleh Pemda sebagai programdaerah. Karena kunci percepatan penyebaran model KRPL di Maluku Utarajuga ditunjang oleh dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah untukmewujudkan ketahanan pangan melalui pengembangan diversifikasi pangandengan mengotimalkan pemanfaatan lahan pekarangan melalui penerapanmodel KRPL. Komitmen seperti itu sudah dimulai oleh Walikota Ternatemelalui Instrusi Walikota Nomor 1 tahun 2012 tentang pemanfaatan lahanpekarangan untuk pangan. Walikota Tidore juga sudah berinisiatif sejaktahun 2008 melalui Peraturan daerah tentang penertiban hewan ternak,karena tahu bersama di Maluku Utara, banyak binatang ternak yangberkeliaran di kampung-kampung sehingga selain merusak pemandanganjuga mengganggu tanaman yang ada di pekarangan.

Dukungan lain yang tidak kalah penting adalah dari Tim PenggerakPKK. Sebagai lembaga yang mengakar di masyarakat, PKK saat ini telahdiakui kemampuan dan kapasitasnya dalam melakukan pemberdayaankaum perempuan. Begitu juga untuk mewujudkan KRPL, dukungan TP PKKdiberbagai wilayah sangat dibutuhkan. Stakeholder lainnya sepertiakademisi, praktisi LSM, maupun militer juga diperlukan sesuai denganperannya masing-masing. Militer seperti Kodim, Koramil bisa memberikanintruksi khusus kepada anggota persatuan istri tentara (PERSIT) dalammemanfaatkan pekarangan dikomplek militernya. Peran pesantren juga bisamemberikan dampak cukup luas. Pemberdayaan para santri untukmenghijaukan pondok pesantren masing-masing secara tidak langsung akanmencukupi kebutuhan pangan para santri. Belum lagi kalau ilmu tersebutdisebarkan ketika mereka pulang kedaerahnya masing-masing, maka secaratidak langsung KRPL akan cepat tersebar massal. So, rahasia ke-5 yangtidak usah diperdebatkan adalah dukungan regulasi dan institusi.

Analisis stakeholder bisa digunakan sebagai pedoman bagi instansiterkait untuk berbuat sesuatu mendukung KRPL.

No Instansi Tugas/Peran dalam kegiatan1 Masyarakat (Gapoktan,

PKK, Perangkat kelurahan)& tokoh masyarakat

- Pelaku utama- Pendamping- Monitoring secara mandiri

Page 43: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

36

Lanjutan..

No Instansi Tugas/Peran dalam kegiatan2 PEMDA (Dinas pertanian,

BP4K, Kantor Kecamatan,Lurah, Dinas PU)

- Pembinaan dan pendampingan olehpetugas lapang

- Penanggungjawab keberlanjutan kegiatan- Replikasi model ke lokasi lain

3 POKJA 3 PKK, Dan DewanKetahanan Pangan Daerah

Koordinator lapang, integrasi dengan programDesa Mapan maupun IFAD

4 BPTP Maluku Utara - Membangun model KRPL- Melakukan pelatihan- Narasumber dan pengawalan inovasi

teknologi dan kelembagaan5 PNPM Pemberdayaan masyarakat melalui

pembangunan infrastruktur fisik, modalbergulir (revolving fund), dan bantuan sosial

6 PT (Unkhair, UMMU) danLSM

Dukungan dan pengawalan oleh sivitasakademika, Integrasi dengan programKUBERMAS/KKN/PKL dilokasi model

7 Pondok Pesantren (HaritsulKhairat)

Membuat model pekarangan di lokasi pondokdan menjadi media dakwah dalampemanfaatan pekarangan untuk pangan(QS 2:168; QS 6:141; QS 7:31; QS 80:24; QS23:51;

Revitalisasi Kebun Bibit IntiSebagaimana sudah dibahas di bab sebelumnya, bahwa kunci

pengembangan KRPL adalah tersedianya benih dan bibit yang memenuhi 7tepat yaitu tepat waktu, tepat varietas, tepat jenis, tepat tempat, tepatjumlah, tepat mutu, dan tepat harga. Beberapa hal yang mesti dijawabterlebih dahulu, dimana lokasinya?? Siapa yang mengelola?? Apa benihyang diproduksi?? Berapa jumlahnya dan berapa biayanya?? Bagaimanajadwal kerjanya?? Bagaimana pemeliharaan, pendistribusian, dan polaadministrasinya??

Oleh karena itu manajemen pembibitan di KBD/KBI terutama untuktanaman hortikultura dan kacang-kacangan wajib ada dan harus berjalan.Mekanisme penyaluran bibit dapat dilakukan sesuai dengan RencanaKebutuhan Anggota, jenis komoditas dan jumlah bibit yang dibutuhkan.Kemudian dari KBD didistribusikan ke rumah pangan, setelah diproduksimaka hasilnya bisa di konsumsi sendiri maupun dijual ke pasar.Pengembangan KBD dan rumah pangan dalam pembinaan dan pengawasan

Page 44: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

37

BPTP dan Pemda Malut melalui jejaring institusi pertanian (PPL) ataupetugas lapangan. Revitalisasi Kebun Bibit Inti (KBI) menjadi rahasia ke-6.

Banyak Sedekah Biar Menjadi BerkahKita tahu bersama bahwa dunia pertanian adalah dunia ketidakpastian(uncertainty). Mulai dari kondisi iklim maupun serangan hama merupakanfaktor yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Bagaimana kita lihatbersama saat ini akibat perubahan iklim seperti ditahun 2010 lalu seranganwereng batang coklat (WBC) begitu merajalela di wilayah jawa begitu jugaancaman banjir dimana-mana. Kemampuan manusia hanya memprediksidan mengusahakan kerugian yang minimal, tetapi Tuhanlah yangberkehendak mutlak.

Dan Kami timpakan kepada mereka azab (kekurangan makanan,hama penyakit tanaman dll), supaya mereka kembali (ke jalan yangbenar). (QS 43:48)Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikanAllah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah (QS 16:114)

Ayat tersebut seharusnya juga perlu menggugah kita bersama bahwa adakekuatan lain yang menggerakkan iklim dan hama penyakit. Pertanyaannyaapakah kewajiban kita mensyukuri nikmat yang telah diberikan dalam usahapertanian sudah ditunaikan?? misalnya tentang sedekah maupun zakattanaman dan ternak. Allah memerintahkan kita untuk mengeluarkanzakat/sedekah dengan tujuan membersihkan harta dan jiwa serta

Page 45: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

38

tercapainya keseimbangan dalam masyarakat. Dengan zakat/sedekah pula,Tuhan menjanjikan akan menurunkan rahmatNYA yang mungkin bisaberupa iklim yang mendukung pertanian maupun hama penyakit yangmasih bisa dikendalikan.

Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yangbertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang berimankepada ayat-ayat Kami (QS 7:156)Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung danyang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yangbermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentukdan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya(yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlahhaknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkankepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.(QS 6:141)Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allahmenimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalanpanen). (HR. Ath-Thabrani)

Berdasarkan hal tersebut, tidakada salahnya bagi kita untukmenganjurkan kepada semuastakeholder dan insan pertanianuntuk mengeluarkan zakatmaupun sedekah. Seperti katapepatah, “What You Give isWhat You Get”..mirip sepertihukum timbal balik (Law of

Atraction). Jika ingin mendapatkan produktivitas panen yang tinggi, makasedekahkanlah sebagian besar hasil panen itu. Begitulah ketentuan Tuhanyang hakekatnya memberikan pemerataan dan keseimbangan bagimanusia, alam dan lingkungan. So, yang satu ini adalah rahasiapamungkas, rahasia ke-7: Jika ingin berkah maka keluarkan zakat dansedekah...

Page 46: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

39

Tentang Penulis

Chris Sugihono, Lahir di Kediri, alumni jurusan TeknikPertanian Unibraw Malang, dan Magister ProfesionalPerbenihan Institut Pertanian Bogor (IPB), saat ini bekerjasebagai peneliti di Litbang Pertanian & tinggal di Ternate.Sepulang Studi S2 tahun 2011 langsung diberi amanah dantanggung jawab sebagai Ketua Tim pengembangan ModelKawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di Provinsi MalukuUtara. Iman, ilmu, amal, itulah mottonya. Go aHead KRPL

Kasubag Tata Usaha BPTP Malut ini memang lain dari yanglain. Cukup energik dan tidak birokratik. Nofyarjasri Saleh,lulusan Sarjana Pertanian Univ. Khairun Ternate ini punyasegudang pengalaman lapangan, mengingat 20 tahun lebihmengabdi sebagai Penyuluh Pertanian, dengan disertai jiwaseni yang tinggi, akhirnya membuat dia diberikan tugas jugamengawal Model KRPL di Halmahera Tengah.

‘berani mencoba.. berani berjuang.. berani gagal.. beranisukses.. semangat menjadi yang lebih baik..’Hermawati Cahyaningrum. biasa dipanggil “Emot” lahir diKota Magelang. Setelah tamat S1 dari hama penyakittumbuhan Unsoed Purwokerto, berkarier sebagai peneliti diLitbang Pertanian sejak 2010, saat ini berdomisili di KotaTernate, Provinsi Maluku Utara. sejak tahun 2011 dipercayauntuk mengembangkan kawasan rumah pangan lestari (KRPL)di Kota Tidore Kepulauan.

Dilahirkan 30 tahun yang lalu di kota Tangerang, AgusHadiarto mendapat gelar Sarjana Pertanian bidang agribisnisdari Univ. Mercubuana Jakarta. Sejak tahun 2006 ditugaskanKementerian Pertanian menjadi peneliti di BPTP Maluku Utara.Pada tahun ini diberi mandat mewujudkan Kawasan RumahPangan Lestari (KRPL) di Kota Ternate.

Ahmad Yunan Arifin, terlahir di Kota Gudeg Yogyakarta 34tahun silam. Lulusan S1 dan S2 Ilmu Ternak IPB iniditugaskan ke Maluku Utara sejak 2008 dan Saat inimenjabat sebagai Kasie. Pelayanan dan Pengkajian BPTPMaluku Utara. Meski ilmunya fokus dibidang peternakantetapi karena banyak pengalaman di bidang desain grafisvisual, maka di beri tugas juga dalam program KRPL sebagaidesainer landscape pekarangan khas Maluku Utara.

Page 47: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

40

Lampiran 1. Model-model KRPL di Maluku Utara

Page 48: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

41

Page 49: ISBN: 978-602-14345-2-9malut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Kawasan... · 2019-03-29 · ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga ... keluarga,

42

Lampiran 2. Model Kebun Bibit Desa