ir kemal wijaya mt universitas pembangunan nasional veteran jatim

Upload: kartika-munir

Post on 17-Oct-2015

182 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • USULAN PROGRAM IPTEKS BAGI WILAYAH

    PROGRAM IPTEKS BAGI WILAYAH

    (IbW)

    KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG BERBASIS KAWASAN AGROINDUSTRI

    Oleh:

    Kemal Wijaya, Ir, MT., NIDN : 9907011769 (Ketua tim Pengusul ) Wanti Mindari, Ir. MP. NIDN : 9907004075 (Anggota tim Pengusul) Agus Fahmi, SP NIDN : 9907004911 (Anggota tim Pengusul)

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR UNIVERSITAS DARUL ULUM, JOMBANG

    PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN JOMBANG PROPINSI JAWA TIMUR

    2013

  • USULAN PROGRAM IPTEKS BAGI WILAYAH

    PROGRAM IPTEKS BAGI WILAYAH

    (IbW)

    KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG BERBASIS KAWASAN AGROINDUSTRI

    Oleh:

    Kemal Wijaya, Ir, MT., NIDN : 9907011769 (Ketua tim Pengusul ) Wanti Mindari, Ir. MP. NIDN : 9907004075 (Anggota tim Pengusul) Agus Fahmi, SP NIDN : 9907004911 (Anggota tim Pengusul)

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR UNIVERSITAS DARUL ULUM, JOMBANG

    PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN JOMBANG PROPINSI JAWA TIMUR

    2013

  • 1

    Judul : IbW Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang Berbasis Agroindustri

    1. Analisis Situasi

    a. Lokasi dan batas Wilayah

    Secara umum Kabupaten Jombang dapat dibagi menjadi 3 bagian: (1). Wilayah

    Bagian Selatan yang berupa daerah pegunungan dengan kondisi wilayah yang

    bergelombang, meliputi Kecamatan Wonosalam dan sebagian Kecamatan Bareng dan

    Mojowarno. Semakin ke tenggara, semakin tinggi. Hanya sebagian Kecamatan Wonosalam

    yang memiliki ketinggian di atas 500 m. (2). Wilayah Bagian Tengah yang didominasi oleh

    dataran rendah dengan kondisi tanah yang subur dan merupakan wilayah terluas, dengan

    tingkat kemiringan hingga 15% berada di sebelah selatan Sungai Brantas, Daerah ini

    merupakan kawasan pertanian dengan jaringan irigasi yang ekstensif serta kawasan

    permukiman penduduk yang padat. (3). Wilayah Bagian Utara (bagian utara Sungai Brantas)

    yang merupakan daerah perbukitan kapur dengan kondisi tanah yang relatif kurang subur.

    Sebagian besar Kecamatan Plandaan, Kecamatan Kabuh, dan sebagian Kecamatan

    Ngusikan dan Kecamatan Kudu. Merupakan daerah perbukitan kapur yang landai dengan

    ketinggian maksimum 500 m di atas permukaan laut. Perbukitan ini merupakan ujung

    timur Pegunungan Kendeng.

    Letak geografi Wilayah Kabupaten Jombang antara 5.20 - 5.30 Bujur Timur dan

    antara :7.20' dan 7.45' lintang selatan dengan luas wilayah 115.950 Ha atau 2,4 % luas

    Propinsi Jawa Timur. Keadaan iklim khususnya curah hujan di Kabupaten Jombang yang

    terletak pada ketinggian 500 meter dari permukaan laut mempunyai curah hujan relatif

    rendah yakni berkisar antara 1750 - 2500 mm pertahun. Sedangkan untuk daerah yang

    terletak pada ketinggian lebih dari 500 meter dari permukaan air laut, rata-rata curah

    hujannya mencapai 2500 mm pertahunnya. Kabupaten Jombang termasuk yang mem-

    punyai iklim tropis, sedangkan berdasarkan hasil perhitungan menurut klasifikasi yang

    diberikan oleh Smidt dan Ferguson termasuk tipe iklim D. Dimana tipe ini biasanya musim

    penghujan jatuh pada bulan Oktober sampai April dan musim kemarau jatuh pada bulan Mei

    sampai dengan bulan Oktober. Kabupaten Jombang berada pada posisi yang sangat

    strategis, yaitu tepat berada pada persimpangan jalur lintas selatan pulau Jawa (Madiun -

    Surabaya) dan Malang - Tuban.

    Kondisi topografi Kabupaten Jombang sebagian besar merupakan dataran dan

    sebagian kecil merupakan daerah perbukitan dan pegunungan. Ketinggian wilayah

  • 2

    Kabupaten Jombang berapa pada kisaran 0 sampai 1.500 meter diatas permukaan laut,

    dengan kurang lebih 90% dari luas wilayah berada pada ketinggian 0 - 500 meter diatas

    permukaan laut dan 10% berada pada ketinggian lebih dari 500 meter diatas permukaan

    laut. Secara hidrologis, wilayah Kabupaten Jombang sangat dipengaruhi oleh sungai besar

    yang melintasi sebagian besar wilayah Kabupaten Jombang yaitu Sungai Brantas dan

    Sungai Konto. Pada saat ini kebutuhan air bersih maupun air irigasi masih dapat dipenuhi

    dengan baik, kecuali pada sebagian kecil wilayah di bagian utara sungai Brantas, yang

    sering mengalami kesulitan air, terutama pada musim kemarau.

    Gambar 1. Peta lokasi Jombang

    Sungai Brantas, yang merupakan sungai terbesar di Jawa Timur, memisahkan

    Kabupaten Jombang menjadi dua bagian: bagian utara (24%) dan bagian selatan (76%),

    sepanjang 44 km. Kabupaten Jombang juga terus berupaya dalam menyelamatkan

    tanggul dan ekosistem yang ada di sepanjang sungai Brantas. Langkah itu antara lain,

    dengan membentuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang anggotanya terdiri dari para

    penambang pasir yang ada di 8 kecamatan, dan tersebar di 34 desa. Sungai-sungai lain

    yang signifikan adalah Sungai Marmoyo (23 km), Sungai Ngotok Ring Kanal (27 km),Sungai

    Konto (14 km), Sungai Gunting (12 km), dan Sungai Jurangjero (12 km).

  • 3

    b. Motivasi Pihak Pelaksana.

    Motivasi Masyarakat

    Kesadaran masyarakat Kecamatan Mojowarno terhadap pengembangan desanya

    cukup tinggi hal ini dibuktikan dengan kebiasaan kumpul warga baik tingkat dusun maupun

    tingkat desa yang bertujuan untuk melakukan musyawarah mengenai permasalahan desa

    yang muncul misalnya mengenai keamanan desa, penanggulangan kasus Narkoba

    peningkatan kesejahteraan warga dan sebagainya. Kegiatan kumpul warga ini sifatnya tidak

    formal namun frekuensinya cukup sering dilakukan yaitu hampir tiap minggu dan selalu ada

    aktivitas tersebut.

    Selain kegiatan kumpul warga ada juga kegiatan Musyawarah Perencanaan

    Pembangunan Daerah (Musrenbang) yaitu suatu kegiatan yang diadakan oleh pihak

    kecamatan dengan dihadiri oleh pihak perdesaan yang bertujuan untuk membicarakan

    mengenai pembangunan desa atau daerahnya. Selanjutnya hasil musyawarah tersebut di

    bicarakan pada Musrenbang tingkat kabupaten Jombang. Adapun program sosial ekonomi

    masyarakat kecamatan Mojowarno meliputi masalah pemberdayaan masyarakat desa,

    mewujudkan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat, program

    penanggulangan kemiskinan terpadu, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam

    wilayah yang berwawasan lingkungan, mewujudkan pengembangan dunia usaha dan

    koperasi, mengupayakan pendampingan dan pelatihan ketrampilan bagi UKM, program

    penciptaan iklim usaha kecil dan menengah yang kondusif.

    Motivasi Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang

    Motivasi Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang untuk mengembangkan

    Agroindustri sebagai daerah tujuan wisata didasari oleh motivasi untuk meningkatkan

    perekonomian daerah dan pendapatan perkapita masyarakat melalui pemberdayaan

    potensi sumber daya alam dan meningkatkan upaya pelestarian sumber daya alam dan

    lingkungan hidup.

    Secara makro, motivasi pemerintah Kabupaten Jombang tercantum pada Visi dan

    Misi pembangunan daerah yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah (RPJMD Kabupaten Jombang 2005 2025) seperti dalam diagram

    berikut :

  • 4

    Gamar 2. Sistem Agropolitan Jombang

    Saat ini pemerintah Kabupaten Jombang telah mengalokasikan dana yang ditujukan

    untuk pengembangan Kawasan Agroindustri dalam : (1). mewujudkan pemerintahan yang

    baik, (2). meningkatkan kualitas hidup masyarakat, (3). membangun struktur perekonomian

    yang kokoh berbasis keunggulan kompetitif di bidang agribisnis, serta (4). memujudkan

    pembangunan yang berkelanjutan yang tertuang RPJPD 2009-2013. Guna menyongsong

    RPJPD 2021-2025, Kapubapen Jombang sebagai sentra Agrobisnis di Jawa Timur 2025,

    segala upaya pemda dikerahkan untuk terciptanya keinginan terssebut.

    Hal ini telah membuktikan peran pemerintah dalam penyediaan infrastruktur dan fasilitas

    dasar di Kawasan Agroindustri. Sejumlah program yang relevan dan berkaitan dengan

    pengembangan Kecamatan Mojowarno (kususnya kawasan Agroindustri) maka motivasi

    Pemkab Jombang bisa dinilai sangat kuat atau positif dalam pembangunan Kawasan

    Agroindustri dan sektor informal atau usaha kecil menengah yang terkait erat dengan

    pengembangan Kawasan tersbut.

    Motivasi Perguruan Tinggi (UPN Veteran Jawa Timur Surabaya,

    STIE Malangkucecwara - Malang dan Universitas Darul Ulum - Jombang

    Motivasi Perguruan Tinggi (UPN Veteran Jawa Timur dan PT mitra) untuk

    mengembangkan Kawasan Agroindustri sebagai sentra produksi mebel kayu dan industri

    kerajinan rumah tangga, pengembangan pertanian padi organik dan pengolahan pangan

    yang sehat dan serta pengembangan industri kreatif cindera mata dan edukatif dengan

    memanfaatkan limbah kayu mebel serta penguatan kelembagaan sosial masyarakat, dan

    pelestarian lingkungan. Peningkatan kesadaran masayarakat terkait penanggulangan

  • 5

    dampak negatif dengan adanya pengembangan agroindustri dengan meningkatkan

    keterampilan masyarakat.

    UPN Veteran Jawa Timur dan Perguruan Tinggi Mitra telah aktif melakukan

    pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Jombang terkait kegiatan pelatihan antara

    lain : 1). pembuatan pupuk organik selama beberapa periode dan telah dihasilkan inovasi

    teknologi pembuatan pupuk dan (2) pendampingan penentuan tingkat kesuburan tanah,

    sehingga dapat meningkatkan produkstivitas lahan untuk usaha budidaya. Beberapa Dosen

    dari Perguruan Tinggi Mitra juga telah melaksanakan kegiatan pengabdian secara langsung

    dalam bentuk pembinaan desa, sehingga telah terjalin kedekatan antara warga kampus dan

    warga desa sasaran melalui berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

    Secara khusus UPN Veteran Jawa Timur telah menjalin kerjasama dalam bentuk

    Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Jombang. Salah

    satu bentuk implementasi MoU yang telah dilaksanakan adalah kegiatan Kuliah Kerja Nyata

    (KKN) Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur sebanyak 3 (tiga) gelombang.

    Disadari bahwa masyarakat Kawasan Agroindustri dan sekitarnya belum siap dalam

    menyambut hadirnya Ipteks bagi Wilayah (IbW), maka Perguruan Ttinggi diharapkan dapat

    berpartisipasi untuk melakukan persiapan masyarakat dalam pengembangan agroindustri

    tersebut. Pemuda dan masyarakat setempat perlu dilibatkan dalam kawasan Agroindustri

    baik secara sosial dan ekonomi maupun kegiatan yang terkait dengan dampak keamanan

    dan pelestarian lingkungan, sehingga peran dan keterlibatan penuh warga masyarakat

    sebagai sasaran kegiatan tersebut berupaya melaksanakan program secara lebih positif.

    c. Profil Potensi Sumber Daya Eksisting Daerah Sasaran

    Kecamatan Mojowarno terletak di bagian selatan Kota Jombang dan berbatasan dengan

    Kecamatan Mojoagung, Bareng, Ngoro, Diwek dan Wonosalam yang akan menjadi

    pusat kegiatan IbW, memiliki luas wilayah 78,62 km dan terdiri atas 19 desa/kelurahan.

    c.1. Penduduk

    Jumlah penduduk Kabupaten Jombang adalah 1.201.557 jiwa (2010) terdiri dari

    597.219 laki-laki dan 604.338 perempuan. Sedikitnya 55% penduduk tinggal di

    wilayah perkotaan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Jombang sebesar 997 jiwa/km.

  • 6

    Konsentrasi sebaran penduduk terutama di Kecamatan Jombang (dengan tingkat

    kepadatan penduduk tertinggi, yakni 3.198 jiwa/km). Kecamatan Mojowarno (bagian utara

    dan timur), sepanjang jalan raya Jombang-Peterongan-Mojoagung-Mojokerto, serta

    sepanjang jalan raya Jombang-Diwek-Blimbing- Ngoro-Kandangan. Pertumbuhan

    penduduk tahun 2007 s/d 2009 meningkat rata-rata 11,01 % pertahun. Penduduk

    Jombang pada umumnya adalah etnis Jawa. Namun demikian, terdapat minoritas

    etnis Tionghoa dan Arab yang cukup signifikan. Etnis Tionghoa umumnya tinggal di

    perkotaan dan bergerak di sektor perdagangan dan jasa. Sebagian besar agama yang

    dianut penduduk Jombang adalah Islam dianut oleh 98% penduduk Kabupaten Jombang,

    diikuti dengan agama Kristen Protestan (1,2%), Katolik (0,3%), Buddha (0,09%), Hindu

    0,07%), dan lainnya (0,02%).

    6

    Peta lokasi kecamatan Mojowarno, Jombang

    Di Kecamatan Mojowarno yang berjarak sekitar 8 km dari Pondok Pesantren

    Tebuireng, merupakan kawasan dengan pemeluk mayoritas beragama Kristen Protestan,

    dan daerah tersebut pernah menjadi pusat penyebaran salah satu aliran agama Kristen

    Protestan pada era Kolonial Belanda, denga bangunan gereja tertua dan salah satu terbesar

    di Jawa Timur yaitu Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojowarno dengan dilengkapi rumah

    sakit Kristen dan Sekolah-sekolah Kristen.

  • 7

    Tabel . Kecamatan , luasan wilayah dan jumlah desa/kelurahan Kabupaten Jombang

    Luas Wilayah (km2)

    Jumlah desa/kelurahan No. Kecamatan

    1 Bandar Kedungmulyo 32,50 11

    2 Perak 29,05 13

    3 Gudo 34,39 18

    4 Diwek 47,70 20

    5 Ngoro 49,86 13

    6 Mojowarno 78,62 19

    7 Bareng 94,27 13

    8 Wonosalam 121,63 9

    9 Mojoagung 60,18 18

    10 Sumobito 47,64 21

    11 Jogoroto 28,28 11

    12 Peterongan 29,47 14

    13 Jombang 36,40 20

    14 Megaluh 28,41 13

    15 Tembelang 32,94 15

    16 Kesamben 51,72 14

    17 Kudu 77,75 11

    18 Ngusikan 34,98 11

    19 Ploso 25,96 13

    20 Kabuh 97,35 16

    21 Plandaan 120,40 13

    c.2. Komunikasi dan Media Massa

    Jombang memiliki satu kode area dengan Mojokerto, yakni 0321.Operator telepon

    seluler yang beroperasi di Jombang untuk GSM adalah Telkomsel, Indosat, 3, dan

    Excelkomindo; sedang untuk CDMA adalah Indosat Starone, Telkom Flexi, dan Mobile 8. Di

    Jombang terdapat beberapa stasiun radio FM (termasuk dua milik pemerintah), serta

    sejumlah tabloid, majalah, dan surat kabar regional. Leading newspaper di Jombang antara

    lain adalah Harian Seputar Indonesia (Sindo), Jawa Pos (Radar Mojokerto), Kompas, Duta

    Masyarakat, Surya, Bangsa, dan Memorandum, Surabaya Pagi, Jatim Mandiri. Dan

    beberapa lagi, media mingguan yang cukup eksis di kota santri ini, Radar Minggu, Rakyat

    Pos, tabloid SIDAK. Media tersebut berbasis berita lokal dan telah beredar di hampir seluruh

    wilayah di Jawa Timur. Di Jombang dapat dengan jelas menangkap saluran TVRI, 10 TV

    swasta nasional serta beberapa stasiun televisi lokal di Surabaya dan Kediri

  • 8

    c.3. Tata Guna Lahan

    Pola penggunaan tanah di Kabupaten Jombang (2003) sebagian besar digunakan

    untuk area persawahan (42%), permukiman (19%), hutan (18%), tegalan (12%), dan

    lainnya. Sebagian besar sawah (82%) merupakan irigasi teknis, dan sebagian (10%)

    merupakan sawah tadah hujan.

    c.3.1. Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan

    Sebagian dari 42% lahan di Jombang digunakan sebagai area persawahan.

    Sektor pertanian menyumbang 38,16% total PDRB Kabupaten Jombang. Walaupun nilai

    produksi pertanian mengalami peningkatan, namun kontribusi sektor ini mengalami

    penurunan. Sektor pertanian dilaksanakan oleh minimal 31% penduduk usia kerja. Bagian

    tengah kabupaten dengan ketinggian 25-100 meter dpl. Lokasi ini ditanamai tanaman padi

    serta palawija seperti jagung, kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan ubi kayu.

    Komoditas andalan tanaman pangan Kabupaten Jombang di tingkat propinsi adalah padi,

    jagung, kacang kedelai dan ubi kayu. Besarnya produksi padi telah menempatkan Jombang

    sebagai daerah swasembada beras di provinsi JawaTimur. Kesuburan tanah di sini konon

    dipengaruhi oleh material letusan Gunung Kelud yang terbawa arus deras Sungai

    Brantas dan Kali Konto serta sungai-sungai kecil lainnya. Sistem pengairan juga sangat

    ekstensif dan memadai, dan 83% di antaranya merupakan irigasi teknis.

    Komoditas andalan perkebunan Kabupaten Jombang di tingkat propinsi adalah tebu.

    Sedang di tingkat regional, komoditas unggulan adalah serat karung, kelapa, kopi, kakao,

    jambu mete, randu, tembakau, dan beberapa tanaman Toga (lengkuas, kencur, kunyit,

    jahe, dan serai). Tebu merupakan bahan mentah utama industri gula di Jombang, (dimana

    Jombang memiliki dua pabrik gula). Perkebunan tebu tersebar merata di dataran rendah

    dan dataran tinggi Kabupaten Jombang.

    Hampir 20% wilayah Kabupaten Jombang merupakan kawasan hutan, sebagian

    besar terdapat di bagian utara (kecamatan Plandaan, Kabuh, Kudu, dan Ngusikan) serta

    bagian tenggara Kabupaten Jombang (kecamatan Wonosalam, Bareng, dan Mojowarno).

    Wilayah hutan Kabupaten Jombang, 61% merupakan hutan produksi, 23% hutan tebang

    pilih, 15% hutan wisata, dan 1,5% merupakan hutan lindung. Kayu jati adalah komoditas

    unggulan subsektor kehutanan di Kabupaten Jombang.

    c.3.2. Peternakan dan Perikanan

    Komoditas peternakan Kabupaten Jombang meliputi ayam pedaging, ayam petelur,

    ayam buras, sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba, dan itik. Ayam pedaging

    merupakan komoditas unggulan peternakan di tingkat propinsi. Beberapa perusahaan

    menengah bergerak di bidang peternakan. Mengingat lokasi Kabupaten Jombang yang

  • 9

    bukan kawasan pantai, perikanan perairan umum dan kolam merupakan komoditas

    unggulan di bidang perikanan.

    c.3.3. Perdagangan

    Sektor perdagangan menyumbang PDRB kabupaten terbesar kedua setelah

    pertanian. Majunya pertanian di Jombang rupanya turut menggairahkan sektor

    perdagangan. Kabupaten Jombang merupakan salah satu penyuplai utama komoditas

    pertanian tanaman pangan dan perkebunan di Jawa Timur. Kabupaten Jombang memiliki

    17 pasar umum yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten, serta 12 pasar hewan.

    Perdagangan retail dilayani oleh berbagai pusat perbelanjaan serta supermarket besar

    maupun kecil. Di samping Pasar Legi Citra Niaga, dua kawasan ruko yang terbesar adalah

    Kompleks Simpang Tiga dan Kompleks Cempaka Mas. Selain kota Jombang, kawasan

    pusat komersial regional di Kabupaten Jombang terdapat di Mojoagung, Ploso, dan Ngoro.

    c.3.4. Industri Manufaktur

    Sektor industri manufaktur menyumbang PDRB kabupaten terbesar ketiga setelah

    pertanian dan perdagangan. Majunya industri di Jombang ditopang oleh kemudahan

    transportasi, serta letak Kabupaten Jombang yang strategis, yakni berada di jalur utama

    lintas selatan Pulau Jawa dan bersebelahan dengan kawasan segitiga industri Surabaya-

    Mojokerto-Pasuruan.

    Industri besar di Kabupaten Jombang yang merambah pasar luar negeri di

    antaranya adalah PT Pei Hai Wiratama Indonesia (produk sepatu, topi dan T-Shirt dengan

    brand "Diadora" dan "Fila") di Jogoloyo (Jogoroto); PT Japfa Comfeed (produk makanan

    ternak) di Tunggorono (Jombang); PT Usmany Indah (produk kayu olahan), MKS-

    Sampoerna (produk rokok) di Ploso dan Ngoro, PT Cheil Jedang Indonesia (produk industri

    kimia setengah jadi) di Jatigedong (Ploso); PT Cheil Jedang Superfeed (produk pakan

    ternak) di Mojoagung, PT Mentari International (produk mainan anak) di Tunggorono

    (Jombang), serta PT Seng Fong Moulding Perkasa (produk ubin kayu). Kabupaten Jombang

    juga memiliki dua pabrik gula: PG Djombang Baru di Kecamatan Jombang dan PG Tjoekir di

    Kecamatan Diwek. Sebanyak 96% industri manufaktur di Kabupaten Jombang merupakan

    industri kecil, dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 60%. Industri kecil yang merambah

    pasar luar negeri adalah industri kerajinan manik-manik kaca (di Desa Plumbon-Gambang,

    Kecamatan Gudo) dan industri kerajinan cor kuningan (di Desa Mojotrisno, Mojoagung),

    merupakan kerajinan khas Jombang.

    Industri kecil lain yang dipasarkan oleh kecamatan Mojowarno adalah mebel dan

    anyaman tas di tingkat nasional, limun (dari Bareng dan Ngoro), serta Kecap "Ikan Dorang",

    yang merupakan salah satu trade mark Jombang.

  • 10

    c.3.5. Pariwisata

    Kabupaten Jombang memiliki berbagai keindahan alam dan potensi pariwisata lain

    yang menarik. Sangat disayangkan, potensi tersebut pada umumnya belum digali, dan tidak

    memiliki pendukung sarana dan prasarana yang memadai untuk memajukan pariwisata di

    Kabupaten Jombang, sehingga menunggu adanya investasi untuk menggarapnya. Hal ini

    sangat penting dan menguntungkan, mengingat posisi Kabupaten Jombang yang

    bersebelahan dengan daerah tujuan wisata alam Mala di tenggara dan Pacet-Trawas-Tretes

    di timur; serta wisata historis (situs Majapahit) Trowulan. Tempat pariwisata yang menarik di

    Mojowarno yaitu Pemandian Sumberboto, selain wisata religi yaitu makam Gus Dur (KH.

    Abdurrahman Wahid), KH. Wahid Hasyim dan KH. Hasyim Asyari di Tebuireng, Diwek, serta

    bangunan gereja tertua di Jawa Timur yaitu GKJW Mojowarno.

    Pemandian Sumberboto yang terletak di kecamatan Mojowarno dapat ditelusuri

    melalui tanda Sebuah gapura berwarna hitam dan sedikit kusam terpancang kukuh di jalan

    poros Mojoagung Wonosalam Kabupaten Jombang. Dua pilar setinggi kira-kira 3 meter

    yang berada persis di pertigaan jalan raya Jombang Surabaya menuju arah Wonosalam

    itu menjadi pintu masuk kawasan wisata pemandian Sumberboto Kecamatan Mojowarno.

    Jarak Pemandian Sumberboto dari arah Mojoagung sepanjang 7 km, dan terdapat saksi

    sejarah yang dikabarkan sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit. Tempat pemandiannya

    pun tergolong cukup representatif. Karenanya, tidak sedikit masyarakat yang berharap agar

    tempat itu dijadikan wisata andalan untuk daerah Jombang.

    d. Prospek Potensi Daerah

    Sektor agroindustri di Kabupaten Jombang adalah salah satu sektor andalan masa depan

    yang penting dan strategis sebagai pendukung daerah tujuan Agropolitan Centre Propinsi

    Jawa Timur berpotensi besar sebagai Agroindustri dengan titik berat bidang pertanian.

    d.1. Prospek dan Potensi Kawasan Agroindustri

    Kegiatan IbW akan dikonsentrasikan di desa Cetak Gayam dan Wringinpitu

    Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Sebagian besar warga kedua desa

    tersebut bermatapenca-harian di bidang home industri pembuatan mebel berbahan kayu,

    industri kerajinan rumah tangga dalam bentuk tas dan dompet, disamping sebagai petani

    padi dan polowijo (Gambar 1).

    Desa Cetak Gayam merupakan desa rintisan usaha mebel yang berbasis

    home industri, yang berlanjut hingga sekarang dan tersebar sampai ke wilayah di sekitar

    desa. Desa Catakgayam bisa ditempuh dari Surabaya ke Jombang setelah sampai di

    perempatan Mojoagung tepatnya di sebelah kantor Polsek Mojoagung belok kiri. Setelah

    2 km anda sampai di desa Cetak Gayam. Sebagai tanda adalah di kanan / kiri

    sepanjang jalan banyak toko mebel.

  • 11

    Gambar 1. Desa Wringinpitu dan Cetak Gayam, Kecamatan Mojowarno dilihat dari Google earth

    Secara geografis desa Catak Gayam berbatasan dengan desa Janti

    kecamatan Mojoagung di sisi utara, Desa Wringinpitu di sisi timur, desa Selorejo sisi selatan

    dan desa Sigaran di sisi barat. Pada sisi selatan desa Catak Gayam, terdapat bangunan

    peninggalan Belanda eks tempat latihan tembak yang sudah tertimbun rerumputan, tepatnya

    di sisi selatan pintu air kali gede.

    Desa Wringinpitu terletak antara Surabaya-Jombang dengan jarak sekitar 65 km

    dari Surabaya atau 15 km dari kota Jombang. Desa ini terbagi atas 4 (empat) dusun /

    kampung yakni dusun Suwaru, Kepuh, Tegalsari dan Wringinpitu. Secara geografis ke-4

    dusun ini terpisah oleh persawahan kecuali Suwaru dan Kepuh yang menyatu. Selain sektor

    pertanian, sektor industri juga cukup berkembang di desa Wringinpitu ini, industri perkayuan

    yang menghasilkan kusen dan meubel, di sini juga terdapat home industri yang

    menghasilkan souvenir dari bahan kayu, seperti cangkir, sendok dan sebagainya. Penduduk

    desa Wringinpitu adalah muslim yang taat, terbukti dengan adanya kegiatan pengajian atau

    majelis ta'lim mingguan di hampir semua dusun.

    Hasil observasi lapang Tim IbW dan Rewiewer dari Dikti diperoleh informasi dari

    tokoh masyarakat setempat bahwa Kecamatan Mojowarno merupakan kawasan

    Agroindustri olahan dari kayu serta usaha tani padi dan polowijo. Meski ada home industri

    olahan kedele menjadi tahu dan tempe, namun kontinyuitas produk sulit diprediksi, akibat

    kelangkaan bahan baku. Industri rumahan tas dan souvenir juga belum dikelola dengan

    baik sehingga perlu penanganan lebih serius. Volume air yang tinggi akan mencukupi

    usaha padi selama 2 kali musim tanam diikuti jagung atau kedelai. Meluasnya industri

    mebel di sepanjang daerah Mojowarno, memang bisa menyerap penggangguran namun,

    limbah yang dihasilkan industri mebel bisa dimanfaatkan untuk bahan aditif pupuk organik,

    media tanam jamur, atau bahan baku souvenir.

  • 12

    Gambar Diskusi awal Tim Pengusul bersama perwakilan UKM pengrajin mebel di Desa CetakGayam yang juga dihadiri oleh perwakilan Bappeda Kabupaten Jombang

    Tabel Potensi Desa Cetak Gayam dan Wringinpitu

    Potensi Cetak Gayam Wringinpitu

    1. Luas (km2) 3,88 3,03

    2. Jumlah penduduk (jiwa) 7.363 4.586

    3. Usaha Perdagangan

    Toko / Peracangan 43 28

    Depot / warung makan 22 21

    4. Mata Pencaharian

    Petani 253 365

    Buruh Tani 562 449

    Pegawai Negeri 27 32

    Tukang Batu / Kayu 482 109

    Buruh Angkutan 40 32

    TNI / Polri 4 18

    Pensiunan 11 7

    Pedagang 123 78

    Lainnya 668 339

    5. Industri

    Kerajinan Rumah Tangga (orang) 173 218

    Pengrajin Mebel (pengusaha) 43 28

    Kecil - -

    Besar - - Sumber : Mojowaro dalam Angka 2010 dan obesrvasi lapangan

  • 13

    Sosialisasi pemanfaatan Teknologi Tepat Guna di desa Cetak Gayam oleh Tim Universitas Darul Ulum, Jombang

    Gambar . Beberapa contoh proses pembuatan mebel dari kayu berupa kursi berukir, daun pintu, kusen, lemari, ranjang minimalis dan meja tulis yang diproduksi pengrajin mebel di Desa Wringinpitu dan Cetak Gayam, Kecamatan Mojowarno.

  • 14

    Industri kerajinan rumah tangga pembuatan tas yang memiliki potensi untuk dikembangkan secara kuantitas maupun kualitas di Desa Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno

    Industri kerajinan rumah tangga pembuatan tas dompet kain yang memiliki potensi untuk dikembangkan secara kuantitas maupun kualitas di Desa Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno

  • 15

    Limbah kayu mebel yang mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi industri kreatif cindera mata dan permainan edukatif serta hamparan lahan jagung yang cukup luas yang hasil panenya mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi produk makanan olahan

    Selain, usaha mebeler , usaha utama warga Cetakgayam dan Wringinpitu adalah

    pertanian dengan komoditas utama padi dan polowijo. Terciptanya Kawasan Agroindustri

    menjadi harapan para petani dan warga di kecamatan Mojowarno terutama dalam menuju

    agropolitan Centre sesuai RPJD 2025. Harapan masyarakat sekitar Kawasan Agroindustri

    terkait pengembangan Kawasan Agroindustri salah satunya perlu adanya pendampingan

    untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia terkait peningkatan ketrampilan di berbagai

    bidang sosial ekonomi dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap dampak

    lingkungan. Selain dampak positif berupa peningkatan pendapatan masyarakat dengan

    adanya kegiatan Agroindustri perlu dipersiapkan dampak negatif yang mungkin muncul,

    misalnya peningkatan kasus pencurian, penggunaan narkoba dan peredaran minuman

    keras.

    Sistem tanam padi kombinasi organik-nonorganik yang telah dikembangkan di Cetak Gayam serta praktek pembuatan pupuk organik dari limbah ternak dan tanaman sebagai pupuk tanaman padi di Desa Cetak Gayam

    Limbah pasca panen padi bisa dijadikan bahan pupuk organik dan pakan ikan,

    sehingga bisa menekan saprodi padi dan ikan. Disisi lain, manfaat aplikasi pupuk organik

  • 16

    bisa memperbaiki ksuburan tanah yang bisa meningkatkan produktivitas tanah secara

    berkelanjutan.

    2. Permasalahan Wilayah

    Permasalahan potensial dengan akan dikembangkannya Kawasan Agroindustri

    terkait kepentingan perekonomian masyarakat di kecamatan Mojowarno adalah masalah 1)

    Belum terbentuknya kelompok usaha bidang industri pembuatan mebel kayu dan industri

    rumah tangga (tas dan dompet) (tas dan dompet), 2.) Terdapat potensi limbah kayu mebel

    yang jumlahnya cukup banyak yang dapat dimanfaatkan menjadi industri baru, yaitu industri

    kreatif cindera mata dan permainan edukatif, 3) Kuantitas dan kualitas produk yang

    dihasilkan masih dapat ditingkatkan, sehingga diharapkan akan menjadi sentra indsutri

    unggulan di masa yang akan, 4). Terdapat potensi pengembangan bidang pertanian,

    khususnya padi organik dan pengolahan tanaman jagung menjadi produk makanan serta 5).

    Perlu adanya penataan ruang Kawasan Agroindustri yang akan menjadi acuan dalam

    perencanaan infrastruktur transportasi, terminal, fasilitas umum dan sosial, pasar dan

    rencana pengelolaan lingkungan.

    3. Solusi yang ditawarkan

    Tujuan kegiatan Program IbW adalah selain melakukan pengembangan kawasan

    Agroindustri dan juga sebagai wadah pemasaran hasil produksi sektor informal (industri

    mebel kayu dan kerajinan rumah tangga, pengembangan usaha pengolahan limbah kayu

    mebel dan pengembangan budidaya padi organik dan pengolahan jagung) di Desa Cetak

    Gayam dan Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang agar dapat dengan

    mudah dijangkau oleh konsumen melalui prsarana pasar dan kemudahan transportasi.

    Untuk mendukung tujuan tersebut maka sasaran yang harus dicapai pada kegiatan

    Program IbW selama 3 tahun adalah sebagai berikut:

    Melakukan pelatihan dan pendampingan serta magang bagi pengusaha yang potensial

    yang ada di di Desa Cetak Gayam dan Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno dimulai

    penguatan kelembagaan, peningkatan kuantitas dan kualitas produk, proses produksi

    yang lebih efisen, pengemasan, hingga pendapingan bidang pemasaran. Cara yang

    digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut adalah dengan bimbingan dan

    pendampingan dalam bentuk pelatihan, penyusunan rencana bisnis, pembukuan

    sederhana dan magang proses produksi dan pengemasan serta pengembangan pasar)

    Penjaminan mutu produk, dan olahannya baik ditinjau dari tempat usaha, teknologinya,

    dan jaminan kualitas produknya

  • 17

    Produksi Padi organik :

    Melakukan persiapan masyarakat dalam menghadapi dampak negatif dan positif

    perkembangan Kawasan Agroindustri sebagai sentra produksi usaha tani padi

    organik dengan pendekatan aspek sosial ekonomi budaya dan lingkungan. Cara

    yang digunakan adalah dengan : a) pendampingan teknologi produksi padi

    organik, mulai dari perbaikan lahan, praktek dan aplikasi pupuk dan pemupukan,

    penanganan pasca panen dan pemasara, b). diskusi antar kelompok, dan c) mencari

    alternatif pemecahan masalah bersama. Dampak positif agroindustri akan difokuskan

    pada pemberdayaan ekonomi, sedangkan persiapan masyarakat dalam mengatasi

    dampak negatif adalah dengan melakukan kegiatan pelestarian lingkungan dan

    penguatan aspek mental spiritual masyakarat untuk didorong keterlibatan

    masyarakat dari aspek sosial ekonomi.

    Melakukan proses penataan ruang usaha dan sekaligus sebagai wisata kawasan

    Agroindustri sebagai kawasan bagi keluarga dan kelompok masyarakat dengan cara

    melakukan menyususn master plan kawasan usaha dan wisata, mendorong proses

    penyusunan peraturan daerah, yang dilanjutkan mendorong terselenggaranya

    pembangunan konstruksi bangunan Kawasan Agroindustri, hingga penempatan dan

    pemasaran berbagai hasil produksi usaha kecil/informal masyarakat wilayah

    kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

    a. Identifikasi dan Konteks Lingkungan

    b. Peran Masyarakat dalam pembangunan kawasan Agroindustri

    c. Rencana Umum (Master Plan) kawasan Agroindustri.

    d. Penyusunan peraturan daerah untuk master plan Kawasan Agroindustri

    e. Program Investasi kawasan Agroindustri

    f. Panduan Administrasi Rencana, Program, dan Kelembagaan;

    g. Panduan Pengendalian Pelaksanaan;

    h. Menejemen pengendalian dan pelaksanaan pembangunan Kawasan

    Agroindustri

    i. Program pengelolaan kawasan Agroindustri

    Manfaat yang akan diperoleh sesuai tujuan program IbW adalah sebagai berikut:

    a. Bagi masyarakat Jombang

    Mendukung implementasi dan program pembangunan dan pelaksanaan program

    pemberdayaan ekonomi (usaha kecil dan informal) masyarakat berbasis sumber

    daya lokal.

    memperoleh pendampingan dalam pendirian kelompok usaha masyarakat

  • 18

    mendapat pendampingan membuat business plan, kewirausahaan, dan pemasaran.

    mendukung pelaksanaan program pelestarian lingkungan

    memperoleh pendampingan Perguruan Tinggi dalam proses perencanaan

    pengembanganKawasan Agroindustri, pengembangan investasi pembangunan

    Kawasan Agroindustri sebagai sentra produksi mebel dan kerajinan rumah tangga,

    pengembangan pado irganik dan pengembangan usaha kreatif dari bahan limbah

    kayu mebel.

    memperoleh pendampingan pengelolaan dan promosi dan pemasaran produk

    usaha kecil masyarakat dalam Kawasan Agroindustri.

    b. Bagi Masyarakat Desa Wringinpitu dan Cetak Gayam

    Manfaat bagi masyarakat khususnya kelompok sasaran di Desa Wringinpitu dan

    Cetak Gayam adalah memperoleh manfaat dalam pendampingan dan

    pengembangan kelembagaan dan usaha, peningkatan kuantitas dan kualitas

    produksi, penghenalan proses produksi yang lebih efisien, pengelolaan keuangan

    yang lebih baik serta pengembangan pemasaran produksi yang lebih luas dan lebih

    terjamin.

    Masyarakat desa secara umum diharapkan juga akan memperoleh manfaat dengan

    adanya peningkatan pendapatan, peningkatan peluang usaha, mengurangi

    pengangguran pada usia produktif serta mengurangi kemungkinan dampak negatif

    perkembangan Kawasan Agroindustri, disamping manfaat untuk kegiatan

    pengelolaan dan pelestarian lingkungan.

    c. Bagi Perguruan Tinggi

    Manfaat bagi Perguruan Tinggi adalah bahwa pelaksanaan Program IbW di wilayah

    Kecamatan Mojowarno merupakan perwujudan pelaksanaan Tri Darma Perguruan

    Tinggi yaitu sebagai wahana pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian

    kepada masyarakat.

    Solusi yang ditawarkan melalui program IbW adalah peningkatan kesejahteraan

    masyarakat desa Wringinpitu dan Cetak Gayam Kecamatan Mojowarno, Kabupaten

    Jombang melalui pembentukan dan pengembangan usaha kelompok usaha mebel dan

    industri kerajinan rumah tangga, pengembangan produk pertanian padi organik dan jagung

    serta pengembangan usaha kerajinan kreatif berbahan limbah kayu mebel untuk cindera

    mata dan permainan edikatif. Disamping pengembangan usaha juga diadakan pelatihan

    dan pendampingan serta magang pengelolaan usaha, pembukuan sederhana, pemasaran

    dan inovasi produksi serta pemasaran melalui internet (e-commerce).

  • 19

    a. Untuk mendukung Program IbW tersebut maka langkah penting yang perlu dilakukan

    adalah:

    Melakukan upaya penataan tata ruang kawasan Agroindustri dari aspek

    pemanfaatan ruang (zoning), fasilitas keagroindustrian, infrastruktur,

    pengembangan investasi, dan pengembangan produk agroindustri yang sesuai

    dengan karakter Kawasan Agroindustri.

    Mengembangan berbagai jenis usaha kecil informal di wilayah kecamatan

    Mojowarno dari aspek kewirausahaan yang mencakup motivasi, produksi, dan

    pemasaran,

    Mempersiapkan masyarakat untuk mengatasi dampak negatif perkembangan

    Kawasan Agroindustri sebagai sentra produksi olahan pangan dan usaha produksi.

    b. Usulan Program Aksi

    Tahun I (pertama)

    Berbagai Usulan Program Aksi yang dibutuhkan masyarakat adalah sebagai berikut:

    Pembentukan kelompok usaha dan pengembangan usaha indsutri mebel dan industri

    rumah tangga (tas dan dompet) yang telak ada (dalam bentuk tas kecil dan dompet dari

    bahan kain dan kanvas).

    Pelatihan dan pendampingan serta magang bagi anggota kelompok usaha yang telah

    dibentuk, masing-masing terdiri atas 20 orang pengusaha yang dilaksanakan dalam 4

    (empat) kali kegiatan untuk mengikuti pelatihan dan magang di sentra prodksi sejenis

    (mebel, industri tas, cindera mata dan permainan edukatif serta padi organik dan

    pengolahan makanan jagung) tentang, proses produksi yang efisein, pembukuan

    sederhana, pengemasan dan pengembangan pasar

    Penguatan lembaga keuangan dalam betuk Koperasi untuk menyediakan modal usaha

    dan pengembangan produk serta pengembangan pasar dalam bentuk dana bergulir

    bagi anggota kelompok usaha yang telah terbentuk.

    Tahun II dan III (Kedua dan Ketiga)

    Program aksi sesuai dengan usul yang dibuat dalam tahun II dan III dalam rangka

    penguatan Renstra yang tercantum pada RPJMD Kabupaten Jombang:

    Pengembangan modal usaha Kelompok Usaha yang telah terbentuk

    Peningkatan kuantitas dan kualitas melalui proses prsuksi yang efisien dan ramah

    lingkungan

  • 20

    Pendampingan proses perencanaan tata ruang wisata kawasan Agroindustri berbasis

    masyarakat dan kelompok usaha yang akan digunakan sebagai dasar pelaksanaan

    pembangunan fisik tata ruang infrastruktur transportasi fasilitas umum, pengembangan

    pasar atau showroom produk yang dihasilkan serta rencana pengelolaan dan

    pelestarian lingkungan.:

    Pengembangan dan perluasan pasar produk yang telah dihasilkan melalui kelompok

    usaha atau Koperasi yang telah dibentuk dan dukungan Pemerintah Kabupaten

    Jombang dalam penyediaan fisik pasar khusus untuk industri mebel, kerajinan rumah

    tangga, cinder mata dan permainan edukatif, peningkatan modal usaha melalui

    kemitraan atau pencarian investor.

    Perluasan pasar produski dengan memanfaatkan Teknologi Informatika dan

    Komunikasi dalam bentuk e-commerce atau layanan penjualan langsung secara on-

    line, yang memungkinkan memperkenalkan produk secara global.

    Metode dan Rencana Kegiatan selama 3 (tiga) tahun.

    Penyusunan rencana tindak berbasis pendekatan dan pemunculan aktivitas yang

    mendorong masyarakat pedesaan untuk turut serta meningkatkan dan mengkaji

    pengetahuan mereka mengenai hidup dan keadaan mereka sendiri agar meraka dapat

    menyusun rencana dan tindakan pelaksanaannya. Selain itu pendekatan dan

    pendampingan yang akan dilakukan memfokuskan pada upaya dan peran yang lebih besar

    kepada tim peneliti (expert) untuk melakukan pengkajian secara mendalam. Masyarakat

    cenderung ditempatkan sebagai objek kajian yang akan menjadi bahan bagi tim untuk

    menyusun asumsi, deskripsi dan kerangka tindakan.

    Untuk analisis pemberdayaan masyarakat sektor informal dan perdesaan digunakan

    sejumlah analisis kewirausahaan sbb.:

    1) Bisnis yang mencakup tahapan sebagai berikut:

    Menganalisis peluang usaha dan permodalan

    Mengembangkan semangat wirausaha/menumbuhkan minat Kewirausahaan

    Rencana Bisnis

    Bentuk atau model usaha

    Mempersiapkan pendirian usaha

    Menyusun proposal usaha

    Meningkatkan produktivitas usaha melalui motivasi

    Meningkatkan pertumbuhan usaha

  • 21

    Marketing analisis dan plan

    Pembentukan dan pendampingan koperasi baru dan penguatan koperasi yang

    sudah ada.

    2) Analisis pengembangan pasar:

    Apakah mata dagangan yang merupakan kebutuhan potensial saat ini dari

    pelanggan atau pengunjung wisatawan kawasan Agroindustri?

    Pangsa pasar mana yang diutamakan (wisatawan kelas menengah keatas atau

    menengah kebawah)

    Bagaimana karakter khusus pelanggan atau wisatawan Kawasan Agroindustri?

    Keistimewaan mata dagangan Apa yang tersedia

    Sejauhmana efektifitas kegiatan pemasaran dan promosi usaha

    Analisis kekepan ( kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman)

    3) Pengembangan Proses produksi:

    Penyediaan alat dan perencanaan produksi pertanian dan olahannya

    Penyediaan bahan (budidaya dan supply)

    Penyediaan modal usaha tambahan

    Transportasi keluar masuk kawasan Agroindustri

    Penataan Bidang teknik lingkungan yang berkaitan dengan pengolahan limbah

    secara berkesinambungan

    4. Target Luaran Tahunan

    Target luaran yang dihasilkan dari setiap kegiatan selama tiga tahun secara detail

    diuraikan sebagai berikut :

  • 22

    Tahun I (pertama)

    Tabel 2. Target Luaran Program Aksi Tahun I (pertama)

    No. Program Aksi Target Luaran Indikator Keberhasilan 1. Pembentukan Kelompok

    Usaha Pengrajin Mebel di Desa Cetak Gayam dan Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno

    a. Terbentuknya Kelompok Usaha beserta kelengkapan organisasi dan legal formalnya

    b. Pelatihan dan pendampingan bagi 20 orang pengrajin tentang pengelolaan Kelompok Usaha Mebel

    c. Pelatihan dan sosialisasi K3 bagi 20 orang dan pengelolaan lingkungan

    b. Pelatihan pengelolaan usaha industri dan pembukuan sederhana

    Berfungsinya Kelompok Usaha Meblr di Desa Cetak Gayam dan Wringinpitu ecara efeketif

    Meningkatnya omset dan keuntungan penjualan pengrajin mebel dan industri rumah tangga (tas dan dompet)

    Semakin luasnya pasar prduksi mebel kayu dan indutri rumah tangga hingga ke luar Kabupaten Jombang

    Pengembangan usaha dan pembentukan kelompok usaha kerajinan rumah tangga di Desa Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno

    Pelatihan dan pendampinan bagi 20 orang tentang pengelolaan industri rumah tangga (tas dan dompet) dan

    Terbentuknya 20 orang pengrajin yang terampil dalam pengelolaan insdustri rumah tangga (tas dan dompet)

    Peningkatan kuantitas produksi kerajinan rumah tangga

    Peningkatan kualitas produksi kerajinan rumah tangga (tas dan dompet)

    Peningatan jumlah penjualan produk

    3. Pengembangan usaha kerajinan cinder mata dan permainan edukatif dari limbah mebel di Desa Cetak Gayam dan Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno

    a. Pelatihan dan pendampingan bagi 20 rang pengelolaan indsutri rumah tangga dan pembuatan pembukuan sederhana

    b. Pemagangan di sentra kerajinan pengolahan cindera dan permainan edukatif mata berbahan kayu

    Terbentuknya 20 orang pengrajin pengolahan limbah mebel menjadi kerajinan cindera mata dan permainan edukatif

    4. Pengembanga pembudi dayaan padi organik dan pengolahan jagung di Desa Wringinpitu, Kecamatan Wringinpitu Mojowarno

    a. Pelatihan demo plot budidaya padi organik

    b. Pelatihan pembuatan berbagai jenis makanan olahan dari jagung

    c. Pelatihan dan pendampingan pengelolaan usaha tani

    Keterlibatan 25 orang petani yang bersedia membudidayakan padi organik dan mengembangkan makanan olahan dari jagung

  • 23

    Tahun II (kedua)

    Tabel 3. Target Luaran Program Aksi Tahun II (kedua)

    No. Program Aksi Target Luaran Indikator Keberhasilan: 1. Pengembangan Kelompok

    Usaha Mebel dan industri rumah tangga (tas dan dompet)

    a. Pelatihan pengelolaan dan peningkatan jenis dan kualitas produk mebel

    b. Pendampingan pencarian modal, mitra atau investor yang bersedia memasarkan prosduk mebel

    Adanya calon investor tau mitra kerja di bidang penyediaan modal dan perluasan pemasaran

    Meningkatnya jumlah pengrajin mebel dan industri rumah tangga (tas dan dompet)

    Meningkatnya omset dan keuntungan penjualan pengrajin mebel dan industri rumah tangga (tas dan dompet)

    Semakin luasnya pasar prduksi mebel kayu dan indutri rumah tangga hingga ke luar Provinsi Jawa Timur

    2. Pembentukan kelompok usaha kerajinan industri kreatif cindera mata dan permainan edukatif

    Pelatihan dan pendampingan peningkatan kualitas proses produksi pengemasan

    Penigkatan kuantitas produk yang dihasilkan

    Peningkatan nilai penjualan produk

    Meningkatnya jumlah pengrajin industri kreatif cindermata dan permainan edukatif

    Perluasan pasar hingga Kabupaten Jombang

    3. Pembentukan kelompok usaha padi organik dan pengrajin makanan olahan dari jagung

    Pelatihan dan pendampingan pembuatan kemasan produk padi organik dan jagung

    Adanya mitra dalam penjualan produk padi organik dan jagung

    Bertambahnya petani dan luas lahan padi organik

    Bertambahnya pengrajin makanan olahan jagung

    Perluasan pasar padi organik dan makanan olahan jagung hingga Kabupaten Jombang

    4. Program pendampingan proses perencanaan tata ruang kawasan Agroindustri berbasis masyarakat

    Penyusunan rencana tata ruang Kawasan Agroindustri Kecamatan Wojowarno

    Adanya draft tata ruang kawasan agroindustri

  • 24

    Tahun III (ketiga)

    Tabel 3. Program Aksi dan Target Luaran Tahun III (ketiga)

    No. Program Aksi Target Luaran Indikator Keberhasilan 1. Peningkatan kualitas usaha

    kelompok usaha pengrajin mebel dan industri rumah tangga (tas dan dompet) menjadi produk unggulan Kabupaten Jombang

    Pelatihan dan pendampingan serta magang pengelolaan usaha dan pemasaran menjadi produk unggulan Kabupaten Jombang.

    Ditetapkannya mebel kayu dan industri kerajinan Desa Cetak Gayan dan Wrininpitu sebagai produk unggulan Kabupaten Jombang

    Meningkatnya jumlah pengrajin mebel dan industri rumah tangga

    Meningkatnya omset dan keuntungan penjualan pengrajin mebel dan industri rumah tangga (tas dan dompet)

    Semakin luasnya pasar prduksi mebel kayu dan indutri rumah tangga hingga ke luar pulau Jawa

    Pengembanga kelompok usaha kerajinan industri kreatif cindera mata dan permainan edukatif

    Pelatihan dan pendampingan serta magang peningkatan kuantitas dan jenis serta perluasan pasar cindera mata dan permainan edukatif

    Penigkatan kuantitas dan jenis produk yang dihasilkan

    Peningkatannilai penjualan produk dan keuntungan pengrajin

    Meningkatnya jumlah pengrajin industri kreatif cindermata dan permainan edukatif

    Perluasan pasar hingga luar Kabupaten Jombang

    3. Pembentukan kelompok usaha padi organik dan pengrajin makanan olahan dari jagung

    Pelatihan dan pendampingan pembuatan kemasan produk padi organik dan makanan olahan jagung Pelatihan dan magang pengolahan berbagai jenis makanan jagung

    Bertambahnya petani dan luas lahan padi organik

    Bertambahnya pengrajin makanan olahan jagung

    Peningkatan produksi padi organik dan makanan olagan jagung

    Peningkatan omzet penjualan padi organik dan makanan olahan jagung

    Tersedianya mitra pemasaran padi organik dan makanan olahan jagung

    Perluasan pasar padi organik dan makanan olahan jagung hingga Provinsi Jawa Timur

    4. Pendampingan proses perencanaan tata ruang wisata kawasan Agroindustri berbasis masyarakat

    Konsep tata ruang kawasan agropolitan Kecamatan Mojowarno

    Terbentuknya Peraturan Daerah tentang Tata Ruang Kawasan Agropolitan Desa Cetak Gayan dan Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno

  • 25

    5. Kelayakan Perguruan Tinggi

    Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UPN Veteran

    Jawa Timur bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

    (LP3M) Universitas Darul Ulum Jombang yang merupakan satu-satunya perguruan tinggi di

    Kabupaten Jombang dengan sumberdaya manusia yang memiliki kepakaran di bidang

    Ipteks dan berpengalaman dalam program pemberdayaan usaha kecil dan menengah di

    Kabupaten Jombang, sehingga peran Perguruan Tinggi diharapkan dapat mendukung

    terlaksananya program Pengembangan Kawasan Agroindustri berbasis Pemberdayaan

    Usaha Kecil Masyarakat (UKM) dalam bentuk penghembangan usaha kerajinan mebe kayu

    dan kerajinan rumah tangga, industri cindera mata dan permainan edukatif serta

    pengembangan padi organik dan makanan olahan jagung di Desa Cetak Gayam dan

    Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

    1). Ketua Pelaksana : Kemal Wijaya, Ir. MTP 2). Anggota 1 : Purnomo Edi S, Ir. MP. 3). Anggota 2 : Wanti Mindari, Ir. MP. 4). Anggota 3 : Dra. Siti Munfaqiroh, MSi 5). Anggota 4 : Dr. Nunung Nurastuti U,SE, MSi 6). Anggota 5 : Agus Fahmi, SP. (UNDAR, Jombang)

    Deskripsi tugas anggota organisasi Program IbW

    1) Ketua Pelaksana : Ir. Kemal Wijaya, MMT

    Jabatan : Staf Pengajar di Fakultas Pertanian UPN Veteran Jatim

    Tugas :

    Mengkoordinasi bersama anggota tim dan Pemerintah Kabupaten Jombang dalam

    melaksanakan tahapan persiapan, perencanaan, implemantasi, monitoring, evaluasi

    dan pelaporan

    Melakukan koordinasi dengan perwakilan warga Desa tentang tahapan persiapan,

    perencanaan, implemantasi, monitoring, materi pelatihan, proses produksi,

    pendampingan, monitoring dan evaluasi.

    Melakukan komunikasi kemajuan pekerjaan dengan DP2M Dikti

    Melakukan presentasi yang diselenggarakan oleh DP2M Dikti untuk laporan

    monitoring dan laporan akhir

  • 26

    2) Anggota 1 :

    Tugas :

    Melakukan koordinasi dengan tim Program IbW pada tahapan persiapan,

    perencanaan, implemantasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan

    Melaksanakan tahapan pekerjaan survey dan persiapan pembinaan, pelatihan dan

    pendampingan budidaya padi organik bersama para petani desa Wringinpitu,

    Kecamatan Mojowarno bagi 20 orang petani.

    Melaksanaan kegiatan implemenntasi dan perluasan pasar hasil budidaya padi

    organik

    3) Anggota 2 :

    Tugas :

    Melakukan koordinasi dengan tim Program IbW pada tahapan persiapan,

    perencanaan, implemantasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan

    Melaksanakan tahapan persiapan pelatihan dan pendampingan pengelolaan dan

    pengolahan jagung bersama para petani desa Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno

    Melaksanaan kegiatan implemenntasi dan pendampingan pelatihan pengelolaan

    dan pengolahan serta perencanaan pendampingan magang penglohan makanan

    olahan jagung serta perluasan pasar hasil produksi bagi 20 orang pengrajin.

    Melakukan pekerjaan tahapan survey, diskusi kelompok, penyusunan materi

    pelatihan dan produksi, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan

    dan pengolahan serta magang produksi makanan olahan jagung

    4) Anggota 3.

    Tugas :

    Melakukan koordinasi dengan tim Program IbW pada tahapan persiapan,

    perencanaan, implemantasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan

    Melakukan tahapan persiapan pembentukan Kelompok usaha pengrajin mebel

    dan kerajinan rumah tangga di Desa Wringinpitu dan Cetak Gayam, Kecamatan

    Mojowarno.

    Melakukan pekerjaan tahapan pelatihan dan pendampingan dan magang bagi 20

    orang anggota Kelompok usaha pengrajin mebel dan wirausaha kerajinan rumah

    tangga (tas dan dompet), diskusi kelompok, penyusunan materi pelatihan dan

    proses produksi, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

  • 27

    5) Anggota 4.

    Tugas :

    Melakukan koordinasi dengan tim Program IbW pada tahapan persiapan,

    perencanaan, implemantasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan

    Melakukan tahapan survey persiapam pembentukan Kelompok usaha pengrajin

    mebel dan Kerajinan rumah tangga (tas dan dompet) di Desa Wringinpitu dan Cetak

    Gayam, Kecamatan Mojowarno.

    Melakukan pekerjaan tahapan pelatihan dan pendampingan Kelompok Usaha

    Mebeler wirausaha kerajinan rumah tangga (tas), diskusi kelompok, penyusunan

    materi pelatihan dan proses produksi, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

    6) Anggota 5 :

    Tugas :

    Melakukan koordinasi dengan tim Program IbW pada tahapan persiapan,

    perencanaan, implemantasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan

    Melakukan tahapan survey persiapan pembinaan dan pelatihan pemanfaatan limbah

    kayu mebel menjadi produk industri kreatif dalam bentuk cindera mata dan

    permainan edukatif di Desa Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno.

    Melakukan pekerjaan tahapan pelatihan dan pendampinganserta magang bagi 20

    orang perngrajin proses produksi limbah kayu mebeler, penyusunan materi pelatihan

    dan penetapan lokasi magang, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

    Rencana Kegiatan

    Rencana pelaksanaan kegiatan Program IbW di wilayah kecamatan Mojowarno Kabupaten

    Jombang dijadwalkan selama 3 (tiga) tahun dengan tahapan pelaksanan sbb.:

  • 28

    1) Tahun I (persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi)

    Tabel 4. Jadwal Kegiatan Program IbW tahun I (pertama) di Desa Cetak Gayam dan

    Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno

    No.

    Aktivitas Bulan

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Pembentukan Kelompok Usaha Pengrajin Mebel di Desa Cetak Gayam dan Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno

    Persiapan

    Terbentuknya Kelompok Usaha beserta kelengkapan organisasi dan legal formalnya

    Pelatihan dan pendampingan bagi 20 orang pengrajin tentang pengelolaan Kelompok Usaha Mebel

    Pelatihan dan sosialisasi K3 bagi 20 orang dan pengelolaan lingkungan

    Pelatihan pengelolaan usaha industri dan pembukuan sederhana

    Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pembudi dayaan padi organik dan pengolahan jagung di Desa Wringinpitu, Kecamatan Wringinpitu Mojowarno

    Pelatihan dan pendampinan bagi 20 orang tentang pengelolaan industri rumah tangga (tas dan dompet) dan pembukan sedserhana

    Pengembangan usaha kerajinan cinder mata dan permainan edukatif dari limbah mebel di Desa Cetak Gayam dan Wringinpitu, Kecamatan Mojowarno

    Pelatihan dan pendampingan bagi 20 rang pengelolaan indsutri rumah tangga dan pembuatan pembukuan sederhana

    Pemagangan di sentra kerajinan pengolahan cindera dan permainan edukatif mata berbahan kayu

    Pengembanga pembudi dayaan padi organik dan pengolahan jagung di Desa Wringinpitu, Kecamatan Wringinpitu Mojowarno

    Pelatihan demo plot budidaya padi organik

    Pelatihan pembuatan berbagai jenis makanan olahan dari jagung

    Pelatihan dan pendampingan pengelolaan usaha tani

    Monotoring dan Evaluasi

  • 29

    2) Tahun II dan III (tuliskan secara umum)

    Tabel 5. Jadwal Kegiatan Program IbW tahun II (kedua) dan III (ketiga) di Desa Cetak Gayam dan Wringinpitu Kecamatan Mojowarno

    No.

    Aktivitas

    Tahun II (bulan)

    Tahun III (bulan)

    1-2

    3-4

    5-6

    7-8

    9- 10

    1-2

    3-4

    5-6

    7-8

    9-10

    Pengembangan Kelompok Usaha Mebel dan industri rumah tangga (tas dan dompet)

    Persiapan

    Pelatihan pengelolaan dan peningkatan jenis dan kualitas produk mebel

    Pendampingan pencarian modal, mitra atau investor yang bersedia memasarkan prosduk mebel

    Pembentukan kelompok usaha kerajinan industri kreatif cindera mata dan permainan edukatif

    Pelatihan dan pendampingan peningkatan kualitas proses produksi pengemasan

    Pembentukan kelompok usaha padi organik dan pengrajin makanan olahan dari jagung

    Pelatihan dan pendampingan pembuatan kemasan produk padi organik dan makanan olahan jagung

    Program pendampingan proses perencanaan tata ruang kawasan Agroindustri berbasis masyarakat

    Penyusunan rencana tata ruang Kawasan Agroindustri Kecamatan Wojowarno

    Peningkatan kualitas usaha kelompok usaha pengrajin mebel dan industri rumah tangga (tas dan dompet) menjadi produk unggulan Kabupaten Jombang

    Pelatihan dan pendampingan serta magang pengelolaan usaha dan pemasaran menjadi produk unggulan Kabupaten Jombang

    Pengembanga kelompok usaha kerajinan industri kreatif cindera mata dan permainan edukatif

    Pelatihan dan pendampingan serta magang peningkatan kuantitas dan jenis serta perluasan pasar cindera mata dan permainan edukatif

    Pembentukan kelompok usaha padi organik dan pengrajin makanan olahan dari jagung

    Pelatihan dan pendampingan pembuatan kemasan produk padi organik dan makanan olahan jagung

    Pelatihan dan magang pengolahan berbagai jenis makanan jagung

    Pendampingan proses perencanaan tata ruang wisata kawasan Agroindustri berbasis masyarakat

    Konsep tata ruang kawasan agropolitan Kecamatan Mojowarno

    Monitoring dan Evaluasi

  • 30

    6. Biaya Pekerjaan (dalam ribu rupiah)

    Jenis Pembiayaan Sumber Biaya

    Jumlah P2M - Dikti Kab Jombang

    A. Renumerasi 34.500 12.000 46.500

    B. Barang Habis Pakai 13.500 15.000 28.500

    C. Peralatan 15.000 35.000 50.000

    D. Perjalanan dan Operasional Kegiatan 27.000 28.000 55.000

    E. Biaya Lain-lain 10.000 10.000 20.000

    Total A+B+C+D+E

    100.000

    100.000

    200.000

    A. Renumerasi

    B. Barang Habis Pakai

    C. Peralatan

  • 31

    D. Perjalanan dan Operasional Kegiatan

    E. Biaya Lain-lain

    Kelayakan Usulan Biaya

  • 32

    Detail Pembiayaan Tahun I

    Catatan :

    Untuk biaya perjalanan dan operasional kegiatan detail anggaran sebagai berikut :

    a. Transportasi narasumber untuk 5 kegiatan (1 pelatihan + 4 pendampingan), @ Rp 500.000,- sehingga total = 5 orang x Rp.500.000,- per orang = Rp 2.500.000,-

    b. Sewa mobil untuk tim pelaksana selama 6 bulan, biaya per bulan @ Rp 1.500.000 (untuk 4 hari kerja efektif), sehingga total = 6 bulan x Rp 1.500.000,- = Rp 9.000.000,-

  • Lampiran-lampiran:

    Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

    1.1. Ketua Tim IbW

    BIODATA DAN KESEDIAAN KETUA TIM PENGUSUL KEGIATAN PROGRAM IbW KABUOATEN JOMBANG

    1. Nama Lengkap dan Gelar : Kemal Wijaya, Ir. MTP.

    2. NIDN : 9907011769

    3. Tempat dan Tanggal Lahir : Sukabumi, 25 september 1959

    4. Fakultas /Jurusan/Program Studi : Pertanian / Ilmu Tanah /Agroteknologi

    5. Perguruan Tinggi : UPNVeteran Jawa Timur

    6. Alamat Kantor : Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya,

    60294

    Telepon/Faks : 031 8793589 /Fax: 031 8793589

    E-mail : [email protected]

    7. Alamat Rumah : Larangan Mega Asri C-82, Sidoarjo / 031-8951682/

    [email protected]

    8. Pendidikan Terakhir : S-2

    Tempat Pendidikan : Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

    Tahun Lulus : 1995

    9. Pengalaman (yang relevan dengan Penerapan IPTEKS dan Pengembangan Usaha)

    TAHUN JUDUL JENIS

    PROGRAM TEMPAT

    2000 Pola Rencana Induk Wilayah Pusat Pertumbuhan

    Sentra Industri Kecil dan Desa Kerajinan di Jawa

    Timur

    Hibah Bersaing

    Dikti

    Ngawi

    2006. Penilaian dan Pengawasan Penanaman dan

    Konservasi Tanah Gerakan Nasional Rehabilitasi

    Hutan dan Lahan GN-RHL tahun 2003 pada

    daerah Aliran Sungai (DAS) Solo, 2004

    Dinas Kehutanan

    Jawa Timur

    DAS

    Bengawan

    Solo

    2006 Penelitian Potensi Akifer Air Bawah Tanah di

    Kabupaten Ngawi Bappekab Ngawi

    Ngawi

    2007 Studi Kelayakan Jalan Lingkar Timur Kabupaten

    Tulung Agung,

    Bappekab Tulung

    Agung

    Tulung Agung

    2007 Kajian Kesesuaian Lahan Bekas Pertambangan

    untuk Pengembangan Tanaman Jarak di Provinsi

    Jawa Timur,

    Bappeprop

    Jawa Timur

    Mojokerto

    2009 Reorientasi Daur Tebang Tegakan Jati untuk

    Meningkatkan Simpanan Air dan Menekan

    Degradasi Lahan

    Hibah Bersaing

    Dikti

    Cepu

  • 10. Publikasi yang Relevan dengan Penerapan Ipteks dan Pengembangan Usaha

    TAHUN JENIS PROGRAM PUBLIKASI / TEMPAT

    2007 Studi Potensi Air Bawah Tanah sebagai Acuan Tataguna

    Lahan di Kabupaten Ngawi

    Jurnal Mapeta, Fakultas

    Pertanian, Surabaya

    2008 DP2M Dikti (Penelitian Hibah Bersaing) Reorientasi Daur

    Tebang Tegakan Jati untuk Meningkatkan Simpanan Air

    dan Menekan Degradasi Lahan

    Surabaya

    2011 Assestment of Utilization of Ex-Mining Area in East Java

    Province

    Proceeding International

    Seminar on Natural

    Resource, Climate Change

    and Food Security in

    Developing Countries,

    Surabaya

    Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya sepenuhnya untuk melaksanakab Program

    IbW selama 3 tahun sebagai Ketua Tim Pelaksana, dan bahwa saya selama waktu tersebut

    menjadi dosen tetap yang bekerja penuh pada Unit Kerja Tersebut di atas, tanpa tugas

    jabatan di instansi lain atau tugas belajar

    Surabaya, 22 April 2013 Ketua TIM IbW

    Ir. Kemal Wijaya, MT. NIDN : 9907011769

  • 1.2. Anggota 2

    BIODATA DAN KESEDIAAN KETUA/ANGGOTA

    TIM PENGUSUL KEGIATAN PROGRAM IbW KABUOATEN JOMBANG

    1. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Wanti Mindari, MP.

    2. NIDN : 9907004075

    3. Tempat dan Tanggal Lahir : Tulungagung , 8 Desember 1963

    4. Fakultas /Jurusan/Program Studi : Pertanian / Ilmu Tanah /Agroteknologi

    5. Perguruan Tinggi : UPNVeteran Jawa Timur

    6. Alamat Kantor : Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya,

    60294

    Telepon/Faks : 031 8793657/Fax: 031 8793657

    E-mail : [email protected]

    7. Alamat Rumah : Jl.Pandugo Timur XV/P II H5, Surabaya, 60297,

    Telepon : 8791895/-/HP : 08563477889/

    e-mail : [email protected] / [email protected]

    8. Pendidikan Terakhir : S-2

    Tempat Pendidikan : Universitas Brawijaya, Malang

    Tahun Lulus : 2004

    9. Pengalaman (yang relevan dengan Penerapan IPTEKS dan Pengembangan Usaha)

    TAHUN JUDUL JENIS PROGRAM TEMPAT

    2007 Daur Ulang Limbah Rumah tangga menjadi Kompos dlam :Pemberdayaan Masyarakat dalam mendukung Sanitasi Lingkungan)

    DP2M DIKTI (KKNPPM)

    Medokan ayu, Surabaya

    2008 Teknik pembuatan Kompos dan Komposter Aerob)

    Pemberdayaan masyarakat oleh BMPKB-UPN

    Sidoarjo

    2008 (Pengkayaan N tersedia dengan ekstraksi biji kedelai

    (DP2M-Bimbing PKM) UPN Surabaya

    2008 Pelatihan pembuatan pupuk Organik Skala Kebun)

    Pelatihan Pupuk dan Konservasi tanah

    (Disbun Jatim)

    Surabaya dan Mojokerto

    2009 (Pengembangan Teknologi Internal Input Pertanian Dengan Memanfaatkan Kotoran Sapi Guna Mendukung Kemandirian Petani)

    DP2M DIKTI

    (IbM)

    Kertosono

    2010 Peran Thitonia sp Pada Kompos untuk Meningkatkan kelarutan Kalium dan Bahan Organik (BO)

    DP2M DIKTI (Hibah Bersaing)

    UPN Surabaya

    2010 Uji mutu tanah Mandiri Desa Made, surabaya

  • 2011 Uji kandungan NPK, pH tanah di desa Jombang

    Simada UPN Desa Pagerwojo Kec. perak Kab. Jombang

    2010 Produksi pupuk Organik dan Pembenah tanah

    DP2M DIKTI (IbIKK) UPN Surabaya

    2011 Produksi pupuk Organik dan Pembenah tanah

    DP2M DIKTI (IbIKK)

    UPN Surabaya

    10. Publikasi (yang relevan dengan Penerapan IPTEKS dan Pengembangan Usaha)

    TAHUN JENIS PROGRAM Publikasi

    2006 DP2M DIKTI (Hibah Bersaing)

    (Potensi Biofertilizer Mikoriza dalam Mereduksi Kemampuan Tanah Mengikat P dan Implikasinya dalam Efisiensi pemberian Pupuk P)

    AGRITEK, ISSN0852.5426. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, Teknologi, Kehutanan, vol. 14.N0.5, Desember 2006. hal 1074-1088

    2007 DP2M DIKTI (Hibah Bersaing)

    (Monograf identifikasi, Diagnosis, dan Alternatif Pemecahan Masalah Kesuburan lahan Bergaram Tanah , 57 halaman)

    ISBN: 978-979-3100-89-0

    UPNVteran Jatim Press

    2008 DP2M DIKTI (Dosen Muda)

    (Studi Beda Proporsi Pupuk-Tanah-Limbah Industri Baja Steel Slug terhadap Perubahan Ciri Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tomat )

    Jurnal Ilmiah Pertanian MAPETA ISSN ; 1411-2817, Vol.10 No.3 Agustus 2008, Hal.: 179-281

    2008 DP2M DIKTI (Hibah Bersaing)

    Efektifitas Pemberian Pupuk Organik pada Berbagai Tinggi Kolom tanah terhadap Perubahan Salinitas Tanah dan NPK

    Jurnal Ilmiah Agro Kusuma ISSN ; 1412-036 Vol.8 Agustus 2008 Hal.: 89-99

    2008 Monograf Pendugaan Nutrisi Tanaman Larutan Hidroponik , 55 halaman

    ISBN: 978-979-3100-90-6

    UPNVteran Jatim Press

    2008 Monograf Pendugaan Nutrisi Tanaman Larutan Hidroponik , 55 halaman

    ISBN: 978-979-3100-90-6

    UPNVteran Jatim Press

    2011 Maize Tolerance to Salinity of Irrigation Water

    J. Trop Soils, Unila

    Vol.16, No.3, 2011:211-218. ISSN 0852-257X

    2011 Perolehan HKI Nomor P/ID P00201200182 : Formula Pupuk Organik Serbuk Kombinasi dan Proses Pembuatannya

    Paten sederhana

  • Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya sepenuhnya untUK melaksanakan Program

    IbW selama 3 tahun, sebagai Ketua/Anggota Tim Pelaksana, dan bahwa saya selama waktu

    tersebut menjadi dosen tetap yang bekerja penuh pada Unit Kerja tersebut di atas, tanpa

    tugas jabatan di instansi lain atau tugas belajar.

    Surabaya, 22 April 2013 Anggota IbW

    NIDN : 9907004075

  • 1.3. Anggota 3

    BIODATA DAN KESEDIAAN KETUA/ANGGOTA TIM PENGUSUL KEGIATAN PROGRAM IbW KABUPATEN JOMBANG

    1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Agus Fahmi SP.

    2 NIDN : 9907004911

    3 Tempat dan Tanggal Lahir : Jombang, 10 Agustus 1973

    4 Fakultas /Jurusan/Program Studi : Pertanian

    5 Perguruan Tinggi : Universitas Darul Ulum

    6 Alamat Kantor : Jl. Merdeka 29 Jombang

    No. Telp./Faks : 0321-853436/854106

    E-mail : Universitas Darul [email protected]

    7 Alamat Rumah : Jl KH. Hasyim Asyan 1/ RT 2 RW 7 Mojosongo- Balongbesuk-Jombang -Jatim

    No Telp./Faks/HP : 0321-4125102

    E-mail : [email protected]

    8 Pendidikan Terakhir : S-1

    Tempat Pendidikan : Universitas Darul Ulum

    Tahun Lulus : 1999

    9. Pengalaman (yang relevan dengan Penerapan IPTEKS dan Pengembangan Usaha)

    Tahun Judul Jenis Program Tempat

    2009 Cooperative Academi Education Program CO-OPs Jombang

    2010 Cooperative Academi Education Program CO-OPs Jombang

    10. Publikasi (yang relevan dengan Penerapan IPTEKS dan Pengembangan Usaha)

    Tahun Jenis Program Publikasi Tempat

    Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya sepenuhnya untUK melaksanakan Program IbW selama 3 tahun, sebagai Ketua/Anggota Tim Pelaksana, dan bahwa saya selama waktu tersebut menjadi dosen tetap yang bekerja penuh pada Unit Kerja tersebut di atas, tanpa tugas jabatan di instansi lain atau tugas belajar.

    Jombang, 23 April 2013 Anggota IbW Agus Fahmi, SP. NIDN : 9907004911

  • Lampiran 2 Peta Lokasi Wilayah

    Jarak antara Surabaya menuju Kecamatan Mojowarno -Jombang kurang lebih 65

    km, sedangkan jarak Mojowarno ke kota Jombang sekitar 15 km.

  • Lampiran 3.

    Surat Kesepakatan untuk menjalankan Kerjasama antara PT dengan Pemda

    PERNYATAAN KESEPAKATAN

    UNTUK BEKERJASAMA MELAKSANAKAN

    PROGRAM IPTEKS BAGI WILAYAH (IBW)

    Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh delapan Mei tahun dua ribu dua belas bertempat

    di ruangan kerja BAPEDA Jombang dalam rangka Pernyataan Kesepakatan untuk

    Bekerjasama Melaksanakan Program IPTEKS Bagi Wilayah Direktorat Pembinaan Penelitian

    dan Pengabdian Pada Masyarakat Ditjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional,

    kami:

    1. Drs Agus Riadi, MM, Kepala Bapeda Jombang, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

    2. Prof. Dr. Ir. H. Akhmad Fauzi, MMT, Ketua Lembaga Penelitian Pengabdian

    Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur,

    selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

    3. Mashuda Syahid, SE, M.Si, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM)

    Universitas Darul Ulum Jombang, selanjutnya disebut PIHAK KETIGA.

    4. Siti Munfaqiroh, Dra.MSi. Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Sekolah

    Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara, Malang selanjtnya disebut PIHAK KEEMPAT.

    Menyatakan kesepakatan untuk bekerjasama melaksanakan program IPTEKS Bagi Wilayah

    (IbW). Selanjutnya:

    a. PIHAK PERTAMA, KEDUA, KETIGA dan KEEMPAT akan melakukan

    pembicaraan bersama selanjutnya lebih rinci dalam perancangan dan

    pelaksanaan kegiatan IPTEKS bagi Wilayah.

    b. PIHAK PERTAMA akan menyediakan SDM dan menganggarkan sebagian dana

    sebesar Rp. 100.000.000,- per tahun untuk pelaksanaan program IPTEKS bagi

    Wilayah.

    c. PIHAK KEDUA, KETIGA dan KEEMPAT akan menyediakan kepakaran dan

    perangkat yang diperlukan serta SDM (dosen dan mahasiswa) untuk bersama

    dengan PIHAK PERTAMA melaksanakan program IPTEKS bagi Wilayah.

  • Dalam hal ini diperlukan kewenangan lebih lanjut untuk merealisasikan

    kesepakatan ini, masing-masing pihak akan berkonsultasi kepada atasan masing-

    masing.

    Demikian kesepakatan berkehendak ini ditanda tangani oleh masing-masing

    pihak dalam upaya bersama mensinergikan potensi masing-masing untuk

    memberdayakan masyarakat dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

    Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan berkatNya, agar program

    IPTEKS bagi Wilayah ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya.

    PIHAK KETIGA PIHAK KEEMPAT

  • SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA PROGRAM IbW

    Dengan ini, kami sebagai Ketua Tim Pelaksana IbW, menyatakan bahwa pada hari

    ini Selasa, tanggal dua puluh delapan bulan mei tahun dua ribu dua belas menyatakan

    bahwa IbW yang akan kami lakukan Ipteks bagi Wilayah di Kecamatan Mojowarno

    Kabupaten Jombang Berbasis Agroindustri merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

    UPN Veteran Jawa Timur

    Segala kegiatan dan neraca keuangan dari IbW akan kami laporkan langsung

    secara berkala (setiap empat bulan) kepada: Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian

    Kepada Masyarakat UPN Veteran Jawa Timur

    Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sadar serta

    sehat walafiat.

    Surabaya, 28 Mei April 2012 Mengetahui

    UPN VETERAN Jatim Ketua Tim Pelaksana IbW

    . Ir. Kemal Wijaya, Ir. MT. NIDN 0709116503 NIDN : 9907011769