ips

22
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung. Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati. Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Identifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang mengindentikkan (menyadi sama) dengan pihak yang lain. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain. 1

Upload: jelita-helianisa

Post on 13-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: IPS

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan

yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di

dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu

sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada

dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing –

masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita

harapkan.

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada

aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs

kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu

Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.

Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan

komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial

secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap

termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke

C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak

langsung.

Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti,

identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati. Imitasi adalah interaksi sosial yang

didasari oleh faktor meniru orang lain. Identifikasi adalah interaksi sosial yang

didasari oleh faktor adanya individu yang mengindentikkan (menyadi sama) dengan

pihak yang lain. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik

atau kagum pada orang lain.

Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa

yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan membantu

korban bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan

komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat

bersifat asosiatif dan disasosiatif.

Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi

(kerjasama) (Intinya interaksi social yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis,

serasa dll). Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya

interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll).

Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari

hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari

individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran.

Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial

merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dengan tidak

adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada

kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain,

1

Page 2: IPS

tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling

berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari

suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–

kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.

Hampir semua orang tahu tentang bencana alam Tsunami Besar di Aceh pada

tahun 2004 yang sangat banyak merenggut korban jiwa karena sebagian besar media

massa memberitakan hal tersebut. Tsunami di Aceh pada tahun 2004 bukanlah salah

satu tsunami yang pernah terjadi di kota tersebut, tetapi pada tahun tahun sebelumnya

Aceh juga pernah terkena tsunami. Tsunami terakhir pada tahun 2004 yang lalu

merupakan tsunami terbesar. Akibat tsunami tersebut, banyak perubahan-perubahan

yang terjadi seperti banyak orang  kehilangan harta bendanya, anak kecil mengalami

trauma, masyarakat harus berganti mata pencaharian dan daerah yang terkena

dampak tsunami seperti rumah dan gedung gedung hancur rata dengan tanah.

1.2 Perumusan Masalah

Apa Pengertian Tsunami ?

Apa saja jenis-jenis interaksi sosial yang terjadi antar makhluk hidup?

Bagaimana interaksi sosial yang terjadi di daerah bencana alam?

1.3 Tujuan

Menjelaskan tentang gelombang tsunami.

Menjelaskan tentang interaksi sosial di daerah bencana alam.

Memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai pemahaman interaksi

sosial yang terjadi di sekitar kita.

1.4 Manfaat

Dengan terjadinya banyak bencana alam yang terjadi di dunia terutama di

indonesia. Diperlukan pengetahuan tentang interaksi sosial yang terjadi disekitar

daerah bencana alam.

Manfaat dari makalah ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menjelaskan

interaksi sosial yang terjadi di daerah yang terkena bencana alam seperti tsunami dan

menjelaskan informasi tentang tsunami. Serta menambah wawasan tentang interaksi

sosial di daerah bencana alam.

BAB 2. BAHASAN

2.1 TEORI

2.1.1 Pengertian Gelombang Tsunami

Tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang, yang artinya pelabuhan

(tsu) dan gelombang (nami). Ini adalah terminologi untuk menyebutkan

2

Page 3: IPS

fenomena gelombang laut yang tinggi dan besar akibat dari gangguan

mendadak pada dasar laut yang secara vertikal mengurangi volume kolom air.

Jika fenomena lempengen bergerak saling menekan atau bertemu

terjadi di dasar laut, ketika salah satu lempengan naik atau turun, maka

volume daerah di atasnya akan mengalami perubahan kondisi stabilnya.

Apabila lempengan itu turun, maka volume daerah itu akan bertambah.

Sebaliknya apabila lempeng itu naik, maka volume daerah itu akan

berkurang.

Perubahan volume tersebut akan mempengaruhi gelombang laut. Air

dari arah pantai akan tersedot ke arah tersebut. Gelombang-gelombang (tidak

hanya sekali) menuju pantai akan terbentuk karena massa air yang berkurang

pada daerah tersebut (efek dari hukum Archimedes); karena pengaruh gaya

gravitasi, air tersebut berusaha kembali mencapai kondisi stabilnya. Ketika

daerah tersebut cukup luas, maka gelombang tersebut mendapatkan tenaga

yang lebih dahsyat. Inilah yang disebut tsunami.

2.1.2 Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dan

individu, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan

kelompok dalam berbagai bentuk seperti kerjasama, persaingan ataupun

pertikaian. Atau Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang

berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan

diterapkan di dalam masyarakat.

1. Interaksi antara individu dengan individu

Interaksi antara individu dengan individu adalah individu yang satu

memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus kepada individu lainnya dan

sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan memberikan reaksi,

tanggapan atau respon.

2. Interaksi antara individu dengan kelompok

Secara konkret bentuk interaksi sosial antara individu dengan

kelompok bisa digambarkan seperti seorang guru yang sedang berhadapan

dan mengajari siswa-siswinya didalam kelas/seorang penceramah yang

sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk interaksi semacam ini

juga menunjukkan bahwa kepentingan seseorang individu berhadapan/bisa

ada saling keterkaitan dengan kepentingan kelompok.

3. Interaksi antar kelompok dengan kelompok

Bentuk interaksi antara kelompok dengan kelompok saling

berhadapan dalam kepentingan, namun bisa juga ada kepentingan individu

disitu dan kepentingan dalam kelompok merupakan satu kesatuan,

berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain.

3

Page 4: IPS

Menurut Para Tokoh:

1. SOERJONO SOEKANTO

Interaksi sosial merupakan dasar proses sosial yang terjadi karena adanya

hubungan-hubungan sosial yang dinamis mencakup hubungan

antarindividu, antarkelompok, atau antara individu dan kelompok

2. KIMBALL YOUNG & RAYMOND W. MACK

Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut

hubungan antar individu, antara individu dengan kelompok, maupun

antara kelompok dengan kelompok lainnya

3. BONNER

Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih yang

saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu

yang lain atau sebaliknya.

2.1.3 Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Sistem sosial dalam masyarakat akan membentuk suatu pola

hubungan sosial yang relatif baku/tetap, apabila interaksi sosial yang terjadi

berulang-ulang dalam kurun waktu relatif lama dan diantara para pelaku yang

relatif sama. Pola seperti ini dapat dijumpai dalam bentuk sistem nilai dan

norma. Sejarah pola yang melandasi interaksi sosial adalah tujuan yang jelas,

kebutuhan yang jelas dan bermanfaat, adanya kesesuaian dan berhasil guna,

adanya kesesuaian dengan kaidah sosial yang berlaku dan dapat disimpulkan

bahwa interaksi sosial itu memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.

2. Interaksi sosial selalu menyangkut komunikasi diantara dua pihak yaitu

pengirim (sender) dan penerima (receiver).

3. Interaksi sosial merupakan suatu usaha untuk menciptakan pengertian

diantara pengirim dan penerima.

4. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan

tersebut. Interaksi sosial menekankan juga pada tujuan mengubah tingkah

laku orang lain yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan dari

penerima.

Arah Komunikasi dalam Interaksi Sosial Menurut Gibson (1996) desain

organisasi harus memungkinkan terjadinya komunikasi 4 arah yang berbeda :

1. Komunikasi ke bawah (down ward communication) adalah komunikasi

yang mengalir dari tingkat atas ke tingkat bawah dalam sebuah organisasi

seperti kebijakan pimpinan, instansi/memoresmi.

2. Komunikasi keatas (up ward communication) adalah komunikasi yang

mengalir dari tingkat bawah ke tingkat atas sebuah organisasi seperti kotak

saran, pertemuan kelompok dan prosedur keluhan.

4

Page 5: IPS

3. Komunikasi horizontal (horizontal communication) adalah komunikasi

yang mengalir melintasi berbagai fungsi dalam organisasi.

4. Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah komunikasi yang

bersifat melintasi fungsi dan tingkatan dalam organisasi.

2.1.4 Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Syarat terjadinya interaksi sosial yang pokok ada 3 yaitu :

1. Kontak Sosial

Merupakan awal dari terjadinya interaksi sosial dan masing-

masing pihak saling berinteraksi meskipun tidak saling bersentuhan secara

fisik. Jadi kontak tidak harus selalu berkomunikasi. Dalam kehidupan

sehari-hari dikenal beberapa macam kontak sosial yaitu :

a. Menurut cara yang dilakukan

Kontak langsung dan kontak tidak langsung.

b. Menurut proses terjadinya/tingkat hubungannya

Kontak primer dan kontak sekunder.

c. Menurut sifat

Kontak positif dan kontak negatif.

2. Komunikasi

Merupakan pengiriman pesan dan penerimaan pesan dengan

maksud untuk dapat dipahami. Proses komunikasi terjadi pada saat kontak

sosial berlangsung.

3. Tindakan Sosial

Adalah tindakan yang mempengaruhi individu yang mempengaruhi

individu lain dalam masyarakat dan merupakan tindakan bermakna yaitu

tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan keberadaan orang

lain. Berdasarkan cara dan tujuan yang akan dilakukan, maka tindakan

sosial dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :

a. Tindakan rasional instrumental

Adalah tindakan sosial yang dilakukan oleh seorang dengan

memperhitungkan kesesuaian cara yang digunakan lalu tujuan apa

yang hendak dicapai dalam tindakan itu.

b. Tindakan rasional berorientasi nilai

Merupakan tindakan yang begitu memperhitungkan cara.

c. Tindakan tradisional

Merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan

pertimbangan rasional. Tindakan ini dilaksanakan karena

pertimbangan adat dan kebiasaan.

d. Tindakan efektif

5

Page 6: IPS

Tindakan efektif seringkali dilakukan tanpa suatu perencanaan

matang dan kesadaran penuh. Tindakan ini muncul karena dorongan

perasaan atau emosi dalam diri pelaku.

2.1.5 Bentuk dan Sifat Interaksi Sosial

Dalam proses interaksi sosial menghasilkan 2 bentuk yaitu proses

sosial asosiatif dan disosiatif.

1. Proses/interaksi Sosial Asosiatif

Asosiatif adalah proses sosial yang membawa ke arah persatuan

dan kerja sama. Proses ini disebut juga sebagai proses yang positif.

Beberapa proses sosial yang bersifat asosiatif adalah :

a. Akulturasi (acculturation)

Merupakan proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan

asing/kebudayaan lain tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian

kebudayaan sendiri.

b. Asimilasi

Proses asimilasi terjadi apabila dalam masyarakat terdapat

perbedaan kebudayaan diantara kedua belah pihak, ada proses saling

menyesuaikan, ada interaksi intensif antara kedua belah pihak.

c. Kerja sama (cooperation)

Merupakan bentuk yang paling utama dalam proses interaksi

sosial karena interaksi sosial yang dilakukan oleh seorang/kelompok

orang bertujuan untuk memenuhi kepentingan/kebutuhan bersama.

d. Akomodasi

Sebagai proses usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk

meredakan atau memecahkan konflik dalam rangka mencapai

kestabilan.

2. Proses/interaksi sosial disosiatif

Merupakan interaksi sosial yang membawa ke arah perpecahan.

Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif yaitu :

a. Konflik Sosial/pertentangan

Dapat diartikan sebagai suatu proses antara dua orang atau

lebih, maupun kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan

jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

b. Persaingan (competition)

Merupakan suatu proses sosial yang melibatkan mencapai

keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatu saat tertentu

6

Page 7: IPS

menjadi pusat perhatian umum, tanpa ancaman/kekerasan.

c. Kontrovensi

Merupakan suatu proses sosial yang posisinya berada diantara

persaingan dan konflik. Kontrovensi dapat berwujud sikap tidak

senang, baik secara terbuka/sembunyi-sembunyi.

2.1.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Interaksi sosial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang

dapat mempengaruhi interaksi sosial dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.

Faktor Internal

1. Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan. Secara naluriah,

manusia mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling tertarik dengan

lawan jenis. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak usah dipelajaripun

seseorang akan mengerti sendiri dan secara sendirinya pula orang akan

berpasang-pasangan untuk meneruskan keturunannya agar tidak mengalami

kepunahan.

2. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan Dorongan untuk memenuhi

kebutuhan manusia memerlukan keberadaan orang lain yang akan saling

memerlukan, saling tergantung untuk saling melengkapi kebutuhan hidup.

3. Dorongan untuk mempertahankan hidup Dorongan untuk

mempertahankan hidup ini terutama dalam menghadapi ancaman dari luar

seperti ancaman dari kelompok atau suku bangsa lain, ataupun dari serangan

binatang buas.

4. Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama Secara naluriah, manusia

memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling berkomunikasi untuk

mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati masing-masing dan secara

psikologis manusia akan merasa nyaman dan tentram bila hidup bersama-

sama dan berkomunikasi dengan orang lain dalam satu lingkungan sosial

budaya.

Faktor Eksternal

2. Imitasi

Imitasi dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan seseorang untuk

meniru sesuatu yang ada pada orang lain. Contoh anak gadis yang meniru

menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai.

3. Identifikasi

Merupakan kecenderungan/keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi

sama dengan pihak lain. Contoh menyamakan kebiasaan pemain sepakbola

idolanya.

7

Page 8: IPS

4. Sugesti

Merupakan cara pemberian suatu pandangan/pengaruh oleh seseorang kepada

orang lain dengan cara tertentu sehingga seseorang tersebut mengikuti

pandangan atau pengaruh yang diberikan tanpa berpikir panjang. Biasa terjadi

dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat

ke yang lemah. Atau bisa juga dipengaruhi karena iklan.

5. Simpati

Merupakan sikap keterkaitan terhadap orang lain. Sikap ini timbul karena

adanya kesesuaian antara nilai yang dianut oleh kedua belah pihak.

6. Empati

Merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati, hanya

perbedaannya adalah bahwa empati lebih melibatkan emosi atau lebih

menjiawai dalam diri seoang yang lebih daripada simpati. Contoh tindakan

membantu korban bencana alam.

7. Motivasi

Adalah suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan seseorang kepada

orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut

menuruti atau melaksanakan yang dimotivasikan kepadanya.

2.2 PEMBAHASAN

2.2.1 KRONOLOGI KEJADIAN

Gelombang Tsunami Desember 2004 dicatat sebagai bencana alam

terparah selama sejarah modern. "Sebuah peristiwa dengan dimensi tak

terbayangkan, ditinjau dari aspek jumlah korban, maupun dari aspek

geologis", tulis National Science Foundation (NSF), salah satu lembaga ilmiah

paling bergengsi di Amerika Serikat.

Gelombang raksasa terjadi setelah gempa bumi di bawah laut, sekitar

100 kilometer sebelah barat pantai Sumatra, pukul 07.59 waktu setempat.

Pusat gempa ada pada kedalaman sekitar 30 kilometer di bawah dasar laut.

Ada dua lempeng kontinental yang bertumbukan. Tekanan-tekanan hebat

kemudian menyebabkan salah satu lempeng bergeser ke bawah lempeng yang

lain. Itu yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, pada garis sepanjang

1000 kilometer. Ini peristiwa yang sangat jarang terjadi. Gempa bumi yang

diakibatkan berlangsung sampai 10 menit. Biasanya, gempa semacam ini

hanya berlangsung beberapa detik saja. Menurut berbagai perhitungan,

kekuatan gempa saat itu mencapai 9,1 sampai 9,3 pada skala Richter, dan

merupakan gempa terbesar kedua dalam 100 tahun terakhir. Tahun 1960,

sebuah gempa bumi di Chile tercatat berkekuatan 9,5 skala Richter.

Salah satu lempeng kontinental bergeser naik sampai 15 meter, jadi

bergerak vertikal. Itu merngakibatkan dasar laut di beberapa tempat bergerak

naik sampai 10 meter. Hal itulah yang membuat permukaan laut di lokasi naik

secara tiba-tiba. Air yang terdorong kemudian membentuk gelombang besar,

8

Page 9: IPS

yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi, secepat pesawat jet, dan

bergerak ke arah pantai. Di daerah laut dalam, air yang bergerak cepat ini

tidak terlalu terasa di permukaan. Tetapi menuju daerah pantai yang makin

landai, gelombang akan bergulung makin tinggi. Di daerah pantai Sumatra,

tinggi gelombang sudah mencapai sekitar 30 meter.

Di Samudra Hindia, dari Sumatra sampai Kepulauan Andaman,

Thailand, India Selatan, Sri Lanka dan sebagian Afrika, ada sekitar 230.000

orang yang tewas di 14 negara. Kerusakan terparah terjadi di Sumatra, dengan

sekitar 170.000 korban tewas. Semua bangunan di daerah pantai hancur, di

beberapa tempat sampai jarak lima kilometer di darat. Jutaan orang

kehilangan tempat tinggal.

Turis yang sedang menyelam di tengah laut, merasakan arus air yang

lebih kencang, tetapi mereka tidak mengalami apa-apa. Juga para nelayan

yang sedang melaut, tidak merasakan akan ada gelombang raksasa. Penduduk

yang bereaksi dengan cepat dan bisa melarikan diri ke tempat yang tinggi juga

selamat. Orang-orang yang tingal di rumah tingkat, yang cukup tinggi dan

cukup kuat menahan terjangan air serta barang-barang yang terseret bersama

air, bisa selamat.

2.2.2 DAMPAK KEJADIAN

a. Munculnya simpati pada tiap individu.

b. Menguatkan tali kekeluargaan.

c. Munculnya sifat kemanusiaan bahwa setiap manusia membutuhkan orang

lain atau gotong royong.

d. Memunculkan banyaknya empati dari berbagai pihak mengenai peristiwa

bencana ini.

e. Membuat orang lain termotivasi agar mulai melakukan tindakan

pencegahan mengenai kejadian yang mungkin dapat terjadi secara tak

terduga di daerahnya.\

2.2.3 INTERAKSI SOSIAL YANG TERJADI

Sumbangan untuk Korban Bencana Alam Tsunami adalah respon

dunia atas salah satu bencana alam terbesar pada zaman modern. Pada tanggal

26 Desember, gempa bumi Samudra Hindia 2004 terjadi di lepas pantai utara

Sumatera, Indonesia dan mengakibatkan tsunami yang meluluh-lantakkan

daerah pesisir di sepanjang Samudra Hindia. Negara yang terkena dampak

terbesar adalah India, Indonesia, Sri Lanka dan Thailand. Lebih dari 280.000

orang tewas, puluhan ribu lainnya luka-luka dan lebih dari satu juta orang

kehilangan tempat tinggal.

Tsunami mengambil banyak korban di antara komunitas pesisir dan

terutama masyarakat nelayan di daerah yang terkena. Di India dan Thailand,

9

Page 10: IPS

pemerintah dan organisasi masyarakat berhasil memobilisasi sumberdaya

yang ada dan memberikan respon yang cepat. India juga membantu negara-

negara tetangganya. Masyarakat dan pemerintah diSri Lanka dan Indonesia

dapat dikatakan kewalahan dalam menanggapi tingginya tingkat bencana yang

terjadi, terutama di daerah-daerah yang tak terjangkau.

Tugas pertama dari pemerintah dan lembaga-lembaga bantuan

kemanusiaan adalah menguburkan jenazah korban yang demikian banyaknya

demi mencegah epidemi penyakit menular. Organisasi Kesehatan Dunia

mengeluarkan peringatan bahwa jumlah kematian akibat penyakit yang

sebenarnya bisa dicegah seperti kolera, difteri, muntaber dan typhoid dapat

menyamai jumlah kematian yang diakibatkan langsung oleh bencana itu

sendiri. Penyakit-penyakit tersebut kebanyakan disebarkan melalui kotoran

manusia dari para korban selamat yang tidak memiliki fasilitas MCK yang

memadai, minimnya kondisi di tenda-tenda pengungsian darurat, dan

kekurangan air bersih.

Banyak sumber air tidak bisa digunakan karena tercampur dengan air

laut, rusak akibat kekuatan tsunami, atau teracuni jenazah korban manusia dan

hewan ternak, sehingga dibutuhkan peralatan pemurnian air dan pengiriman

air minum ke daerah-daerah yang terkena bencana. Prioritas utama lainnya

adalah pengiriman persediaan dan personel medis ke rumah sakit-rumah sakit

dan klinik-klinik yang kewalahan menangani pasien, tenda darurat dan

pakaian untuk korban yang kehilangan tempat tinggal dan harta bendanya, dan

makanan, terutama makanan bayi. Pemerintah beberapa negara juga meminta

sumbangan kantung-kantung mayat untuk membantu penanganan jenazah

korban.

2.2.4 KEADAAN  MASYARAKAT

        Bumi Serambi Makkah diguncang gempa dahsyat berkekuatan 8.9 SR.

Rumah dan bangunan lain yang berdiri tegak dan megah berguncang-guncang,

bahkan runtuh menghujam tanah. Orang-orang yang berada di dalam rumah

atau bangunan kaget dan melompat berhamburan keluar, menghindari dari

kemungkinan runtuhnya bangunan. Hari itu, kedua kaki yang digunakan untuk

berdiri, kala kerasnya guncangan gempa itu, orang-orang hanya bisa duduk

tengkurap di tanah, tidak bisa berdiri. Sementara sejumlah bangunan rubuh.

Semua orang, besar - kecil, tua - muda, merasa sangat kaget dan penuh

ketakutan. Betapa tidak, peristiwa gempa sebesar itu, belum pernah terjadi di

Aceh, walau Aceh sering dihujam gempa. Namun, hari itu, saat gempa

mengguncang, tidak ada satu manusia pun yang mungkin berani berdiri dan

tidak ketakutan. Peristiwa yang ditandai dengan surutnya air laut dan kering,

10

Page 11: IPS

lalu ombak besar datang bergulung dengan ketinggian melebihi 10 meter

kembali menghantam daratan menggulung dan meluluhlantakan serta

menyapu semua yang ada di daratan itu, tanah, bangunan dan bahkan

manusia. Semuanya binasa, hanya dalam hitungan menit menewaskan ratusan

ribu nyawa. Tidak ada satu angka pasti. Namun menurut Departemen Sosial

RI (11/1/2005) adalah 105.262 orang. Sedangkan menurut kantor berita

Reuters, jumlah korban Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan

korban paling banyak diderita Indonesia, 115.229 (per Minggu 16/1/2005).

Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang, diperkirakan 100.000

diantaranya dialami rakyat Aceh dan Sumatera Utara.

Sebuah ungkapan Good bye Aceh, 26 Desember 2004 dengan tulisan

berwarna merah yang ditulis pada sebuah dinding toko di jalan Teuku Nyak

Arief, Jeulingke, Banda Aceh. Tulisan itu seakan memberi isyarat bahwa

Aceh sudah tamat, atau sebagai ungkapan selamat tinggal dari para korban

bencana gempa dan tsunami yang sangat memilukan dan tak terlupakan itu.

Pilu dan luka, bukan hanya dirasakan oleh para korban, akan tetapi telah

membangkitkan naluri solidaritas lintas suku, agama, ras dan wilayah. Karena

ketika bencana itu telah menggerakkan hati nurani setiap orang dari seluruh

dunia. Mereka bukan hanya mengirimkan bantuan material, tetapi datang

membantu meringankan beban para korban dan juga Negara ini. Mereka sejak

dari masa darurat, sudah berduyun-duyun datang membantu. Mungkin

bantuan semacam ini belum pernah ada untuk di wilayah bencana lainnya.

Sungguh sangat luar biasa. Inilah yang dijanjikan Allah bahwa di balik

bencana itu pasti ada hikmahnya. Tergantung kita, mau atau tidak menarik

hikmah dari setiap bencana yang terhadi. Kita patut berterima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dan bersyukur kepada Allah atas

kebesaranNya.

Kesadaran beragama (iman dan taqwa) menjadi semakin kelihatan meningkat.

Buktinya, rumah-rumah ibadah yang ada, setiap hari penuh dan disesaki orang

yang melaksanakan shalat dan berdoa, memohon ampun dan sebagainya.

Banyak sekali hikmah di balik bencana yang sangat mahal dan dan tak

terhitung nilai kerugiannya itu. Namun, bila kita panadai bersyukur, maka kita

akan mampu melihat betapa besar hikmah bagi masyarakat korban,

masyarakat Aceh dan bagi masyarakat Indonesia sendiri. Paling kurang,

dengan besarnya bala bantuan yang diberikan ke Aceh lewat pemerintah

maupun non pemerintah, secara fisik telah merubah wajah Aceh yang

sebelumnya jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lain, kini tampil

semakin lebih baik. Bagi pemerintah baik pusat maupun daerah, bencana

tsunami juga membawa berkah. Pemerintah tidak harus mengeluarkan dana

11

Page 12: IPS

sendiri yang besar untuk membangun kembali Aceh, karena banyak pihak

yang mengulurkan tangan untuk membantu. Di samping itu, diyakini atau

tidak, hikmah tsunami bagi rakyat Aceh dan Indonesia, tsunami telah

membuka mata hati mereka yang bertikai untuk membuka diri membuka pintu

damai dan Aceh menjadi daerah yang kembali terbuka bagi masyarakat luar

membantu Aceh.

Dampak yang positif itu, disadari atau tidak, disengaja atau tidak, gelombang

perubahan yang sangat dahsyat juga menghujam Aceh. Perubahan yang sangat

deras itu mendobrak sendi-sendi norma dan nilai-nilai moralitas masyarakat

Aceh sendiri yang terpancar pada bentuk perilaku sebagian masyarakat Aceh

pasca bencana tsunami tersebut. Betapa ironis, ketika melihat orang-orang

kaya Aceh yang punya rumah besar pada masa awal pasca tsunami itu

memanfaatkan kesempatan. Bayangkan saja, di saat orang-orang luar datang

membantu masyarakat korban tsunami, mereka (para orang kaya)

memanfaatkan kedatangan mereka dengan cara menaikan sewa rumah

semahal-mahalnya. Sehingga bantuan yang seharusnya bisa diterima lebih

besar oleh korban, habis terserap untuk membayar sewa rumah. Ini juga yang

menyebabkan angka inflasi menjadi tinggi. Dalam kondisi seperti ini,

mendorong yang kaya, semakin kaya, tanpa peduli dampak bagi orang miskin

dan korban yang tidak sanggup menyewa rumah.

Bukan hanya itu, perilaku buruk kita kian tampak dalam banyak hal.

Kebanyakan dari kita memperlihatkan sifat serakah, ingin memperoleh lebih

banyak bantuan, misalnya ketika ada yang memberikan bantuan rumah, ada

orang yang berupaya mendapatkan bantuan rumah ganda. Yang bukan korban

tsunami bahkan mengaku korban. Sementara yang benar-benar korban tidak

mendapatkan bantuan rumah. Sikap dan perilaku korup dan suka menipu,

yang seharusnya hilang, malahan menguat dengan banyaknya proyek pasca

bencana itu. Ini juga sebuah perubahan social yang melanda Banda Aceh dan

juga kota-kota kecil lainnya di Aceh.

Selain itu, sebagai daerah yang sangat terbuka pasca tsunami, masyarakat

Aceh juga terus digerus oleh pengaruh globalisasi yang ikut memperlemah

nilai-nilai adat dan tradisi sosial budaya masyarakat Aceh yang dahulu kental

dan berpegang erat pada nilai nilai moral, menjadi mencair menerima

perubahan. Buahnya, Aceh yang dikenal tidak ada kasus HIV/AIDS,

kemudian berjangkit begitu hebat. Dari 102 orang tersebut, 80 diantaranya

masih menjalani perawatan dan 22 orang telah meninggal dunia. Kondisi

semacam ini yang bakal menggalaukan adalah fenomena kehidupan remaja

dengan gaya pacaran yang semakin terbuka ditambah semakin

berkembangnya sikap apatis dan permisif di masyarakat kita.

12

Page 13: IPS

Kiranya, kini perubahan perilaku masyarakat kita pasca bencana tsunami yang

cendrung kita abaikan, akan terus berubah sejalan dengan semakin

melemahnya kontrol sosial masyarakat kita. Hilangnya sinergi antara

keluarga, sekolah dan masyarakat, dalam membina moralitas anak, akan

memperburuk wajah masyarakat Aceh. Tentu saja perubahan-perubahan

perilaku masyarakat kita yang terus akan terjadi, tidak akan memperburuk

wajah Aceh ke gerbang demoralisasi. Sebab apabila proses demoralisasi tidak

terus dibendung sejak dini, dikhawatirkan ini sering mengantarkan masyarakat

Aceh terbawa arus tsunami moral.

13

Page 14: IPS

BAB 3. KESIMPULAN

Bencana bisa terjadi akibat alam maupun akibat dari perbuatan manusia. Tsunami

di Aceh merupakan bencana alam. Bencana alam dapat terjadi tanpa sepengetahuan

manusia. Oleh karena itu kita sebagai manusia harus menjalin interaksi sosial sebelum

terjadinya bencana alam untuk mencegah banyaknya korban, dan sesudah terjadinya

bencana alam untuk saling membantu korban bencana alam.

14

Page 15: IPS

BAB 4. DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial

https://id.wikipedia.org/wiki/Tsunami

http://log.viva.co.id/news/read/630794-terbongkarnya-misteri-rahasia-tsunami-aceh

https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_dan_tsunami_Samudra_Hindia_2004

http://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-korban-tsunami-aceh-pulang-setelah-dikira-

telah-meninggal-9-tahun-tsunami-aceh.html

15