ips

9
Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan Berorientasi Pemecahan Masalah A. Pengertian Pendekatan Pemecahan Masalah Masalah dapat diartikan setiap hal yang mengundang keragu-raguan, ketidakpastian atau kesulitan yang harus diatasi dan disclesaikan. Selanjutnya masalah sosial dapat diartikan suatu situasi yang mempengaruhi banyak orang dan dianggap sumbcr kesulitan atau ketidakpuasan yang menuntut untuk dipecahkan. Secara operasional, masalah sosial diartikan suatu situasi yang pada kenyataannya tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Mcnurut sifatnya, masalah sosial bermacam-macam; statis-dinamis, besar-kecil, sederhana-komplcks. Dengan demikian strategi pemecahannya pun harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristik masalahnya. Seperti ada yang dipecahkan secara intuitif, coba-coba, tradisional, berdasarkan pengalaman lampau, terkaan kasar dan sebagainya. Secara umum kita mengenal tiga cara pemecahan masalah: a. Pemecahan masalah secara otoritatif, yaitu pemecahan masalah yang dilakukan oleh penguasa yang berwenang (pejabat, guru, hakim, dan Iain- lain). b. Pemecahan masalah secara ilmiah, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan secara ilmiah. c. Pemecahan masalah secara metafisik, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan cara-cara yang tidak rasional, misal secara gaib. Pemecahan masalah merupakan suatu proses memecahkan masalah ini mcnyangkut mengubah keadaan yang aktual menjadi keadaan seperti y dikehendaki. Pendekatan adalah cara umum dalam melihat dan bersikap terhai suatu masalah. Dengan demikian pendekatan pemecahan masalah ade pendekatan yang digunakan dalam mempelajari IPS terpadu dengan mak mengubah keadaan yang aktual menjadi keadaan seperti yang kita kehenc dengan memperhatikan prosedur pemecahan yang sistematis. Apabila kita menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar-mengajar kita akan memperoleh manfaat, antara lain: a. mengembangkan sikap/keterampilan siswa untuk mampu memecahkan permasalahannya serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri. b. mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Proses berpikir terdiri dari serentetan keterampilan seperti mengumpulkan informasi/data, membaca dan menafsirkan data, dan Iain-lain yang penerapannya membutuhkan latihan dan pembiasaan,

Upload: bayu-eska-kurniawan

Post on 28-Dec-2015

115 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ips

Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan Berorientasi Pemecahan Masalah

A. Pengertian Pendekatan Pemecahan MasalahMasalah dapat diartikan setiap hal yang mengundang keragu-raguan, ketidakpastian atau kesulitan yang harus diatasi dan disclesaikan. Selanjutnya masalah sosial dapat diartikan suatu situasi yang mempengaruhi banyak orang dan dianggap sumbcr kesulitan atau ketidakpuasan yang menuntut untuk dipecahkan. Secara operasional, masalah sosial diartikan suatu situasi yang pada kenyataannya tidak sesuai dengan yang dikehendaki.Mcnurut sifatnya, masalah sosial bermacam-macam; statis-dinamis, besar-kecil, sederhana-komplcks. Dengan demikian strategi pemecahannya pun harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristik masalahnya. Seperti ada yang dipecahkan secara intuitif, coba-coba, tradisional, berdasarkan pengalaman lampau, terkaan kasar dan sebagainya.Secara umum kita mengenal tiga cara pemecahan masalah:a. Pemecahan masalah secara otoritatif, yaitu pemecahan masalah yang dilakukan oleh penguasa yang berwenang (pejabat, guru, hakim, dan Iain- lain).b. Pemecahan masalah secara ilmiah, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan secara ilmiah.c. Pemecahan masalah secara metafisik, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan cara-cara yang tidak rasional, misal secara gaib.Pemecahan masalah merupakan suatu proses memecahkan masalah ini mcnyangkut mengubah keadaan yang aktual menjadi keadaan seperti y dikehendaki.Pendekatan adalah cara umum dalam melihat dan bersikap terhai suatu masalah. Dengan demikian pendekatan pemecahan masalah ade pendekatan yang digunakan dalam mempelajari IPS terpadu dengan mak mengubah keadaan yang aktual menjadi keadaan seperti yang kita kehenc dengan memperhatikan prosedur pemecahan yang sistematis.Apabila kita menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar-mengajar kita akan memperoleh manfaat, antara lain:a. mengembangkan sikap/keterampilan siswa untuk mampu memecahkan permasalahannya serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri.b. mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Proses berpikir terdiri dari serentetan keterampilan seperti mengumpulkan informasi/data, membaca dan menafsirkan data, dan Iain-lain yang penerapannya membutuhkan latihan dan pembiasaan,c. siswa benar-benar menghayati untuk berpikir dan mengembangkan minat dalam berbagai kemungkinan,d. membina pengembangan sikap penalaran lebih jauh dan cara berpikir objektif, mandiri, kritis dan analitis baik secara individual maupun kelompok.Untuk mencapai maksud tersebut di atas maka program dan jalani proses kegiatan belajar mengajar, hendaknya:a. memberi kesempatan pengembangan pengalaman individu dan berpusat pada siswa,b. dibina suasana belajar yang bebas dari tekanan, paksaan dan ketakutan.B. Merancang Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan Pemecahan MasalahDalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah; seyogyanya mendasarkan pada pemikiran kritis dan reflektif yang-

Page 2: Ips

mengikuti proses kerja sebagai berikut:1.menyadari adanya masalah2.mencari petunjuk untuk pemecahannyaa. pikiran kemungkinan pemecahannya dan pendekatannyab. ujiiah kemungkinan-kemungkinan pemecahan tcrsebut dengankriteria tertentu3. pergunakan suatu pemecahan yang cocok dengan kritcria tertentu dantanggalkan kemungkinan pemecahan yang lain.Kita perlu menyeleksi dalam memilih pendekatan pemecahan masalah di kelas bagi kepentingan proses belajar mengajar. Oleh Karena itu harus memperhatikan kriteria pemilihan masalah. Sebagai acuannya adalah kriteria pemilihan masalah seperti yang dikemukakan Qirillen dan Hannn, yakni:a. masalah itu bersifat umum dan berulang-ulang sehingga cukup dikenaldan menarik perhatian siswab. masalah itu cukup penting dibahas di kelasc.masalab itu dapat mengembangkan kelas ke arah tujuan yang dikebendakid. melihat kemungkinan tersedianya bahan-bahan yang diperlukan untukpemecahan masalahe. masalah itu dapat menjamin kelanjutan pengalaman belajar siswa.Setelah masalah kita ketemukan, maka langkah selanjutnya adalah pemecahan masalah. Ada tiga model pemecahan masalah yang dikemukakan oleh para ahli antara lain John Dewey, Brian Larkin, Lawrence Senesh David Johnson dan Frank Johnson. Untuk lebih jelasnya marilah kita perhatikan uraian berikut:1. Langkah-langkah dan gambaran pemecahan masalah yang dikemukakan oleh John Dewey, yaitu:a. merumuskan permasalahan.Mengetahui dan merumuskan permasalahan secara jelas,b. menelaah permasalahan.Menggunakan pengetahuan untuk merinci dan menganalisis masalah tersebut dari berbagai sudut,c. membuat/merumuskan hipotesis.Menghayati secara luas dan lengkap sebab akibat serta alh pemecahan masalah tersebut,d. mcnghimpun, mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis.Kecakapan mencari dnn meyusun data dan menvisualisasikan data dalam bentuk bagan, gambar, grafik dan lain-lain,e. pembuktian hipotesis.Kecakapan menelaah dan membahas data, menghubung-hubungkan; atau menghitung data terhadap hipotesis dan keterampilan mengambil keputusan dan kesimpulan dari hal-hal di atas,f. menentukan pilihan pemecahan/keputusan.Kecakapan membuat, memilih dan menilaibeserta perhitungan akibat kelak.2. Dr. Brian Larkin, konsultan kelompok bidang IPS-P3G di Malang 1978 mengemukakan langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikuta. definisi masalahb. identifikasi masalahc. analisis akibat

Page 3: Ips

d. penerapan kriteriae. pengambilan keputusan.

3.Lawrence Senesh, Guru Besar Ekonomi pada Purdue University mengemukakan langkah-langkah pemecahan masalah, terdiri tiga fasea. fase motivasib. fase pengembangan,c. fase k’ulminasi.Pada fase pengembangan dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut:a. menemukan gejala dati pennasalahannya,b. mempelajari aspek-aspek pennasalahannya,c. definisi permasalahannya,d. menentukan ruang lingkup pennasalahannya,e. menganalisis sebab-sebab pennasalahannya,f. pemecahan masalah.Hal ini didasarkan pada teori belajar spiral, di mana guru mulai dari hal yang sudah diketahui ke hal yang belum diketahui, dari yang sederhana ke yang kompleks, dari yang mudah ke yang sulit dan dari yang konkret ke yang abstrak.Model Pemecahan Masalah secara KelompokModel ini dikemukakan oleh David Johnson dan Frank Johnson, di mana model ini menirikberatkan pada pemecahan masalah secara kelompok yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Kemampuan pemecahan masalah secara kelompok meliputi beberapa unsur sebagai berikut:a. dapat menghasilkan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang dikehendakib. sepakat menetapkan struktur dan prosedur untuk menghasilkan, memahami dan memakai informasi yang relevan dengan keadaan yang aktualc. sepakat untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk menemukan kemungkinan pemecahan masalah, memutuskan dan mempergunakan cara pemecahan yang terbaik dan efektif.Langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok yang dikemukakan oleh Johnson dan Johnson sebagai berikut:1. Definisi MasalahDefinisi masalah merupakan langkah yang paling sulit. Apabila mz marumuskan dengan baik maka langkah selanjutnya akan lebih mi Untuk perumusan masalah ini dianjurkan menggunakan langkah-lar sebagai berikut:a. tampunglah secara terbuka semua pernyataan masalahb. rumuskan kembali setiap pernyataan sehingga dapat memperoleh gambaran yang ideal dan aktual. Pilihlah salah satu definisi yang penting dan dapat dipecahkan.2. Diagnosis MasalahLangkah kcdua ini kita ingin mengetahui dimensi dan sebab sebab timbulnya masalah. Tujuannya adalah untuk mengetahui sifat dan besarnya kekuatan yang mendorong ke arah situasi yang ideal dan kekuatan-kekuatan ynng menghambat ke arah tersebut.3. Merumuskan Altematif StrategiDalam kelompok ketiga ini kelompok harus mencari dan menemukan berbagai altematif cara pemecahan masalah, di mana kelompok harus kreatif berpikir divergen, memahami

Page 4: Ips

pertentangan antaridea dan punya daya temu yang tinggi.4. Penentuan dan Penerapan suatu StrategiSetelah berbagai altematif strategi pemecahan masalah diperoleh, maka kelompok pada tahap ini memutuskan untuk memilih altematif mana yang akan dipakai. Tahap ini mengandung dua aspek utama pemecahan masalah yaitu:a. pengambilan keputusan yaitu suatu proses mengambil suatu pilihan dari berbagai altematif tindakanb. keputusan penerapan yaitu suatu proses untuk mengambil tindakan yang diperlukan sehingga menghasilkan pelaksanaan tersebutDalam tahap ini kelompok harus menggunakan pertimbangan yang kritis, berpikir kovergen dalam membitat perencanaan yang nyata mengenai pelaksanaan.5. Evaluasi Keberhasilan StrategiDalam langkah kelima ini kelompok mempelajari: apakah strategi itu berhasil diterapkan (evaluasi proses), apakah akibat pcnerapan strategi itu (evaluasi hasil) dan apakah keadaan akKial sudah lebih mendekati keadaan yang ideal daripada sebelum penerapan.Hasil akhir dari evaluasi harus monunjukkan: masalah apa yang sudah dipecahkan, seberapa jauh pemea.hannya, masalah apa yang belum terpecahkan dan masalah baru apa yang timbul sebagai akibat pemecahan ini.

C. Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan Pemecahan MasalahDalam menerapkan model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan masalah Anda dapat memilih model yang dikemukakan oleh para ahli di atas. Karena pada prinsipnya model pemecahan masalah tersebut adalah sama yakni dari merumuskan masalah sampai pada pemecahan masalah dengan menggunakan suatu strategi yang cocok.Sebagai contoh, seorang guru akan menerapkan model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan pcmecahan masalah dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Ambil contoh Sekolah Dasar kelas V . Langkah-langkah guru adalah sebagai berikut:1. menentukan tujuan pembelajaranSiswa mengenai sumber daya manusia dan ciri khas kebudayaan Indonesia,2. menentukan pokok bahasan.Jumlah penduduk3. menentukan dan memahami materi pelajaian yang akan disampaikanMembahas cara-cara pengendalian pertambahan jumlah pendu Indonesia4. Setelah guru melakukun persiapan di atas maka langkah selanjutnya adalah menyampaikan materi pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah secara kelompok dengan prosedur: guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Kemudian kelompok tersebut atas bimbingan dan pengarahan guru mengikuti proses kerja sebagai berikut:a. Mendefinisikan MasalahLangkah yang ditempuh adalah: menampung seluruh pernyataan masalah yang berkaitan dengan cara-cara untuk mengendalikan pertambahan pendrduk Indonesia; merumuskan kembali pernyataan masalah dan memilih beberapa definisi masalah yang dapat diselcsaikan oleh setiap kelompok yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dan fasilitas yang ada,b. Mendiagnosis MasalahTahap ini bertujuan untuk mengetahui dimensi dan sebab-sebab. timbulnya masaiah. Adapun

Page 5: Ips

sebab-sebab timbulnya masalah tersebut antara lain:1)tingginya angka kawin muda, hal ini menyebabkan kesempatan unruk melahirkan menjadi besar dan dalam jangka waktu yang panjang memungkinkan untuk melahirkan dalam frekuensi yang banyak2)adanya anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki, hal ini yang mendasari keluarga besar dalam satu lumah tangga3)adanya anggapan bahwa mengendalikan kelahiran dengan kontrasepsi merupakan perbuatan haram4)rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang keluarga berencana, sehingga mereka tidak mengetahui cara-cara untuk mengendalikan kelahiran dan hal ini ditunjang dengan sarana dan prasarana praktik KB yang belum merata ke seluruh lapisan masyarakat,c. merumuskan alternatif strategiTahap ini kelompok harus kreatif dan berusaha untuk merumuskan alternatif strategi untuk memecahkan masalah serta dituntut mempunyai daya nalar yang tinggi. Setelah mengetahui sebab-sebab timbulnya masalah yang ditinjau dari berbngai sudut pandang, maka kita dapat merumuskan strategi pemecahan masalah dengan jalan:1)menggalakkan Keluarga Berencana secara nasional, karena strategi ini dapat menekan angka kelahiran,2)meningkatkan pendidikan kependudukan di seluruh masyarakat Indonesia,3)membuat undang-undang yang mengatur tentang batas usia kawin pertama bagi penduduk Indonesia baik pria maupun wanita,4)membudayakan dan melembagakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.d. penentuan dan penerapan strategiTahap ini kelompok-kelompok memutuskan untuk memilih alternatif strategi yang akan dipakai. Tentunya alternatif yang dipilih sudah melalui pertimbangan yang matang, sehingga diharapkan strategi tersebut dapat menjadi obat mujarab bagi pemecahan masalah. Adapun alternatif strategi yang dipilih antara lain:

1)meningkatkan gerakan Keluarga Berencana secara nasional dengan menggunakan alat kontrasepsi, Strategi ini untuk memecahkan masalah tingginya angka kelahiran,2)melembagakan dan membudayakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Strategi ini untuk memberikan penjelasan tentang arti penting dan hakikat keluargn kecil bahr.gia sejahtera bagimasyarakat yang masih mempunyai anggapan keluarga besar dalam satu rumah tangga,3)membuat undang-undang perkawinan yang mengatur batas minimal usia kawin pertama bagi penduduk Indonesia. Strategi ini untuk memecahkan masalah rendahnya usia kawin pertama yang dilakukan penduduk Indonesia khususnya di pedesaan,e. evaluasi keberhasilan strategiTahap ini kelompok mempelajari: apakah strategi itu bi diterapkan; apakah akibat dari penerapan strategi itu; apakah keadaaan akrual sudah mendekah keadaan yang kita kehendaki,

5. Setelah kelompok sampai kepada tahap evaluasi, maka langkal selanjutnya mengadakan tanya jawab mengenai hasil pemecahan masalah yang diputuskan masing-masing kelompok yang bertujuan mendapatkan keputusan bersama mengenai strategi pemecahan masalah cara-cara mengendalikan pertambahan penduduk Indonesia.

Page 6: Ips

Demikian langkah-langkah pendekatan pemecahan masalah dalam belajar mengajar secara sederhana. Anda dapat memodif ikasi langkah-langkah yang disampaikan oleh para ahli dengan tetap memperhatikan pi prinsip yang baku sesuai dengan gaya mengajar Anda serta fasilitas yang ada

Sumber Buku Pendidikan IPS di SD Karya Drs Ischak, S.U. dkk

Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPSTerpadu dengan Menggunakan Pendekatan Humanistik

(Wawasan Bidang Inter Keilmuan)

A. Pengertian Pendekatan HumanistikPendekatan Humanistik adalah pendekatan dalam kegiatan belajar mengajar. yang menyoroti suatu topik/tema yang termasuk bidang ilmu tertcntu dengnn berbagai disiplin ilmu antara lain yang relevan (terkait) sehingga para murid melihat masalah/topik tersebut lengkap dan terpadu. Namun demikian tema pokok tetap menjadi fokas utama sehingga sorotan disiplin ilmu yang lain hanya bersifat pelengkap (Kiipletneiiter).B. Merancang Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekntan HumanistikSuatu tema ilmu pengetahuan sosial disaturagakan secara lengkap. Karena memang hakikat manusia adalah bulat tidak terkotak-kotak dalam ilmu demi ilmu alau nspok dcmi aspek. Kehidupan riil kemasyarakatan pun sama adalah multi dimensional, Oleh karena itu pembelajaran IPS diharapkan mampu mengantarkan dari membina para murid ke arah hidup bermasyarakat secara baik dan fungsional.Kalau kita lihat manusia dari kebutuhan dan kegiatan dasarnya, secara natural manusia akan berbuat dan mengembangkan potensi manusiawinya dalam kehidupnn yang dinamis dan multidimensional. Oleh karenanya pembelajaran IPS terpadu bertolak landas dari kebutuhan dasar manusia dan dikembangkan secara multidimensional dengan media pendekatan yang komprehensip dan terpadu.C. Menerapkan Model Pembelajaraa IPS Terpadu dengan Menggunakan Pendekatan HumanistikSebagai contoh, dapat kita khat kurikulum Sekolah Dasar kelas V catur wulan 2, sebagai berikut:a. Tujuan Instruksional UmumSiswa mengenal sumber daya manusia dan ciri khas kebudayaan Indonesia,b. Pokok BahasanPerpindahan (migrasi) penduduk,c. Uraian Materi1)menemutunjukan faktor-faktor pendorong dan penarik perpindidikan penduduk2)membahas macam-macam migrasi3)menceritakan manfaat migrasi.Setelah kita pahami tema pokok di atas yaitu migrasi penduduk. tema pokok tersebut kita lihat dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu Misalnya kita akan menjelaskan uraian materi: faktor pendorong dan penarik perpindahan penduduk. Maka kita dapat menyorotinya dari sudut pandang ekonomi, geografi, kebudayaan, pemerintahan dan pekerjaan.Dari geografi; faktor-faktor pendorongnya adalah berkurangnya sumber alam, hasil

Page 7: Ips

tambang, kayu, bencana alam (banjir, tanah longsor, gempa bumi dan sebagainya. Faktor penariknya adalah keadaan alam yang menyenangkan seperti iklimnya sejuk, tanahnya subur dari aman dari bencana alam.Dari kebudayaan; faktor pendorongnya adalah tidak cocok lagi dengan adat istiadat, agama dan kepercayaan setempat. Faktor penariknya atau kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan ada pusat-pusat kebudayaan (museum sejarah dan keraton), adanya pusat-pusat hiburan dan olah raga dan sebagainya.Dari ekonomi; faktor pendorongnya adalah menyempitnya lapangan pekerjaan, rendahnya pondapatan yang diperoleh dan karena alasan pindah kerja. Faktor penariknya adalah rasa superior untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan penghasilan yang lebih baik.Dari pemerintahan; faktor penclorongnya adalah adanya tekanan diskriminasi politik dan ras/suku.Demikian tadi contoh sederhana mengenai penerapan pendekatan humanistik dalam proses bclajar mengajar. Tentunya Anda dapat mencari tema pokok dan mengembangkannya dengan sudut pandang yang lebih luas dan terpadu.Dalam pelaksanaannya di dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:1.guru memahami tujuan pembelajaran2.guru menentukan dan memahami materi pelajaran yang akan disampaikan dan menentukan tema pokok3.guru membentuk kelompok kerja yang beranggotakan para rnurid kelompok tersebut setelah mengetahui tema pokok kemudian disuruh bekerja sesuai dengan tugasnya yakni membahas suatu tema tertentu dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu yang relevan setelah selesai, maka diadakan pembahasan hasil kerja yang dipimpin oleh seorang murid atas bimbingan guru hasil pembahasan tersebut disimpulkan.Catatan: Pelaksanaan tersebut dapat dilakukan secara individu.Sumber Buku Pendidikan IPS di SD Karya Drs Ischak, S.U. dkk