ipratropium- spironolakton

11
Tugas dari dr. Catharina Keraf, Sp.PD Bopy Grisnawati Hamaduna 0908012832

Upload: diana-da-silva

Post on 26-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Tugas dari dr. Catharina Keraf, Sp.PDBopy Grisnawati Hamaduna0908012832

  • Obat Asma

  • Ipratropium BromidaAntikolinergikIndikasi : bronkospasmus, asma bronkial, bronkitis kronik dengan atau tanpa emfisema.Kontraindikasi : obstruksi hipertrofi kardiomiopati, takiaritmia, kepekaan terhadap fenoterol HBr atau substansi seperti atropinYang perlu diperhatikan:Sebaiknya tidak digunakan selama triwulan pertama kehamilan, kecuali manfaat lebih besar dari resiko

  • Sediaan: Atrofent (Boehringer Ingelheim), Berodual (Boehringer Ingelheim), Combivent (Boehringer Ingelheim)sebagai antikolinergik akan memblok efek pelepasan asetilkolin dari saraf kolinergik pada saluran nafas sehingga akan menimbulkan efek bronkodilatasi dan menurunkan tonus kolinergik vagal intrinsik.

  • Nebulizer combivent/8 jamIpratrium-Br 0,5mg (antikolinergik),salbutamol sulfat 2,5mg(beta 2 agonis) /2,5ml vial unit dosis.*)dapat mengurangi lama perawatan rumah sakit dan biaya pengobatan *) agonis beta 2 selain bersifat sebagai bronkodilator juga dapat mencegah pelepasan mediator.

  • Obat Anti Hipertensi

  • SpironolaktonGolongan Diuretik Antagonis Aldosteron Hemat Kalium Antagonis efek aldosteron akan mengurangi progresi remodeling jantung sehingga dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat gagal jantung. Pada saat ini ada 2 antagonis aldosteron yaitu spironolakton dan eplerenol.

  • Sediaan 25,50 dan 100mg tabletAldosteron menyebabkan retensi Natrium dan air serta ekskresi Kalium dan magnesium. Retensi Na dan air menyebabkan edema dan peningkatan preload jantung. Aldosteron memacu remodeling dan disfungsi ventrikel melalui peningkatan preload dan efek jantung yang menyebabkan fibrosis miokard dan proliferasi fibroblas.

  • Indikasi :Hipertensi esensial, edema pada payah jantung kongestif, edema yang disertai peningkatan kadar aldosteron dalam darah, misalnya pada sirosis hepatis atau sindroma nefrotik, juga digunakan dalam diagnosis maupun pengobatan pada hiperaldosteronisme primer.

  • Kontraindikasi : tidak boleh diberikan pada penderita hiperkalemia atau kegagalan ginjal yang berat. Dosis :Dewasa : 50-100mg sehari dalam dosis bagi , selanjutnya dapat ditingkatkan hingga 400mgAnak : 3mg/kgBB/hari dalam dosis bagi.

  • Terima Kasih