ipbp a r i w a r a - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/pariwara ipb 2014 vol...

2
IPB P a r i w a r a PARIWARA IPB/ Agustus 2014/ Volume 123 Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Dedeh Hartati Editor: Nindira Reporter : Siti Zulaedah, Nunung Munawaroh, Rio Fatahillah, Awaludin, Waluya S Layout : Devi Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at Ribuan mahasiswa baru IPB dengan antusias mengikuti acara Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) IPB Angkatan 51. MPKMB IPB yang bertema “Kreator Peradaban Berani beraksi, Gapai Pertanian Madani, Majukan Peradaban Negeri”, digelar di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga (22/8). Mahasiswa baru yang dibalut seragam putih tersebut dengan seksama mendengarkan motivasi yang disampaikan langsung oleh Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, MSc. Rektor menyampaikan hasil riset Mc. Kirsey Global Institute, yang memprediksi bahwa pada tahun 2030, Indonesia adalah negara ke-7 terbesar di dunia melampaui negara-negara maju seperti Jerman dan Inggris. Ditambahkan Rektor, Indonesia pada 2035 diproyeksikan akan berpenduduk sekitar 305 juta jiwa dengan piramida struktur demografi tergolong sehat 67, 9 MPKMB IPB 51: Kreator Peradaban Berani Beraksi, Gapai Pertanian Madani, Majukan Peradaban Negeri persen. Hal tersebut dapat dibandingkan dengan negara maju saat ini, seperti Amerika, yang didominasi penduduk usia tua. “Namun berlimpahnya penduduk Indonesia jika tidak diimbangi pendidikan, produktivitas, sekaligus penciptaan lapangan pekerjaan yang memadai, maka ini semua merupakan tantangan,” tandas Rektor. Rektor juga menyinggung tentang tingkat harapan hidup bangsa Indonesia dari Human Development Report UNDP 2013. “Untuk Indonesia tingkat harapan hidup 121 HDI, masih jauh tertinggal dibandingkan bangsa lain, seperti Singapura dengan angka 18 dan Malaysia 64. Tantangan lainnya berkaitan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dimulai pada akhir 2015. ASEAN menjadi pasar tunggal berbasis produksi. Selain itu arus bebas tenaga kerja terampil dari luar negeri akan terus berdatangan,” urai Rektor. Untuk itu, Rektor berharap mahasiswa baru IPB dapat menjadi kreator peradaban yang berani beraksi, dalam menggapai pertanian yang madani untuk memajukan peradaban negeri. Tak lupa, Rektor berpesan, mahasiswa baru IPB hendaknya mempersiapkan penguatan kapasitas keterampilan, termasuk keterampilan bahasa inggris. Ditegaskan Rektor, empat tahun menjadi mahasiswa akan sangat bermakna, untuk terus belajar menggali ilmu, mengembangkan bakat untuk menjawab tantangan yang telah diprediksi Mc. Kirsey. Acara MPKMB IPB akan berlangsung hingga tanggal 28 Agustus 2014 dengan menghadirkan pembicara-pembicara yang dapat memberikan ilmu dan inspirasi bagi mahasiswa baru. (dh)

Upload: vunga

Post on 04-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

IPBP a

r i

w a

r a

PARIWARA IPB/ Agustus 2014/ Volume 123

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Dedeh Hartati

Editor: Nindira Reporter : Siti Zulaedah, Nunung Munawaroh, Rio Fatahillah, Awaludin, Waluya S Layout : Devi

Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim

Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

Ribuan mahasiswa baru IPB dengan antusias mengikuti acara Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) IPB Angkatan 51. MPKMB IPB yang bertema “Kreator Peradaban Berani beraksi, Gapai Pertanian Madani, Majukan Peradaban Negeri”, digelar di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga (22/8). Mahasiswa baru yang dibalut seragam putih tersebut dengan seksama mendengarkan motivasi yang disampaikan langsung oleh Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, MSc.

Rektor menyampaikan hasil riset Mc. Kirsey Global Institute, yang memprediksi bahwa pada tahun 2030, Indonesia adalah negara ke-7 terbesar di dunia melampaui negara-negara maju seperti Jerman dan Inggris. Ditambahkan Rektor, Indonesia pada 2035 diproyeksikan akan berpenduduk sekitar 305 juta jiwa dengan piramida struktur demografi tergolong sehat 67, 9

MPKMB IPB 51: Kreator Peradaban Berani Beraksi, Gapai Pertanian Madani, Majukan Peradaban Negeri

persen. Hal tersebut dapat dibandingkan dengan negara maju saat ini, seperti Amerika, yang didominasi penduduk usia tua. “Namun berlimpahnya penduduk Indonesia jika tidak di imbangi pendidikan, produktiv itas, sekaligus penciptaan lapangan pekerjaan yang memadai, maka ini semua merupakan tantangan,” tandas Rektor.

Rektor juga menyinggung tentang tingkat harapan hidup bangsa Indonesia dari Human Development Report UNDP 2013. “Untuk Indonesia tingkat harapan hidup 121 HDI, masih jauh tertinggal dibandingkan bangsa lain, seperti Singapura dengan angka 18 dan Malaysia 64. Tantangan lainnya berkaitan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dimulai pada akhir 2015. ASEAN menjadi pasar tunggal berbasis produksi. Selain itu arus bebas tenaga kerja terampil dari luar negeri akan terus berdatangan,” urai Rektor.

Untuk itu, Rektor berharap mahasiswa baru IPB dapat menjadi kreator peradaban yang berani beraksi, dalam menggapai pertanian yang madani untuk memajukan peradaban negeri. Tak lupa, Rektor berpesan, mahasiswa baru I P B hendaknya mempersiapkan penguatan kapasitas keterampilan, termasuk keterampilan bahasa inggris.

Ditegaskan Rektor, empat tahun menjadi mahasiswa akan sangat bermakna, untuk terus belajar menggali ilmu, mengembangkan bakat untuk menjawab tantangan yang telah diprediksi Mc. Kirsey. Acara MPKMB IPB akan berlangsung hingga tanggal 28 Agustus 2014 dengan menghadirkan pembicara-pembicara yang dapat memberikan ilmu dan inspirasi bagi mahasiswa baru. (dh)

Sungguh luar biasa, masa orientasi mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dikenal sebagai Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) tahun ini, terasa sangat spesial. Karena Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. Suswono, M M A , hadir sebagai narasumber pada hari kedua acara MPKMB IPB ke-51 di Grha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga Bogor, Rabu (27/8).

“Kami sangat gembira karena dapat menghadirkan Bapak Menteri Pertanian. Semoga dengan kehadiran beliau, para peserta terinspirasi untuk dapat berprestasi,” u j a r P r e s i d e n M a h a s i s w a I P B D i k i Saefurrohman. Pada kesempatan tersebut, Mentan Suswono memberikan motivasi dan mengapresiasi konsep strategi pembangunan pertanian dengan basis riset yang telah dilakukan IPB. Dukungan perguruan tinggi dapat diwujudkan dalam sinergi program KKN dengan Kementan. “Sivitas akademika harus bahu membahu dalam pembangunan sektor pertanian. Indonesia menunggu anda untuk berkarya di bidang pertanian yang dibutuhkan oleh seluruh rakyat,” paparnya.

MPKMB berlangsung selama tiga hari, yaitu tanggal 25-27 Agustus 2014. Kegiatan ini tak lain bertujuan untuk memperkenalkan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru. Dengan MPKMB, para mahasiswa baru diharapkan dapat terinpirasi, menerima masukan paradigma pertanian yang masih baru bagi mereka, hingga akhirnya tumbuh semangat pada diri mereka berkontribusi mensukseskan kehidupan bangsa ini di bidang pertanian. (Wal)

Kerja Keras Unit-unit Kerja di Musrenbang ke-2 IPB

Mekanisme baru pada Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan (Musrenbang) ke-2 Institut Pertanian (IPB), Senin (25/8) di Hotel Grand Cempaka Cipayung Bogor, menyertakan sesi evaluasi dan solusi mendapat apresiasi penuh dari para peserta. Sebagaimana disampaikan Wakil Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB, Dr Sugiyono, yang menurutnya sangat baik dan membantu dalam mencegah kesalahan akun, salah TOR, dan sebagainya.

Sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis, Prof Dr Hermanto Siregar, dalam evaluasi usulan program 2015 mengatakan, secara umum TOR program/kegiatan 2015 sudah mengacu pada Tabel SIMAKER. Namun kualitas TOR umumnya belum sesuai dengan yang diharapkan, masih harus diperbaiki terutama aspek substansi (belum berkesinambungan antara latar belakang, tujuan, dan uraian aktivitas) dan RAB (kurang rinci, tidak sesuai akun, dan di atas SBU). Pada banyak kasus, aspek substansi TOR (latar belakang dan tujuan) relatif sama, sehingga banyak TOR yang sama/sangat mirip, hanya berbeda judul dan RAB saja, untuk itu dimungkinkan membuat TOR Bersama.

Lebih lanjut Prof Hermanto mengatakan, berdasarkan Sasaran Kinerja Tabel SIMAKER, setidaknya dapat dibuat 19 TOR Bersama. Dalam satu TOR Bersama berisi latar belakang pentingnya pencapaian sasaran kinerja tersebut, tujuan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan, dan rincian pengeluaran dan akun yang digunakan. Untuk ini, unit kerja hanya memilih kegiatan dan menyampaikan rencana rinci penggunaan anggaran. Sementara itu, Sekretaris Institut (SI) IPB Dr Ibnul Qayim mengungkap beberapa kondisi terkait penyerapan dana BOPTN, yaitu penyerapan dana yang masih rendah, perlu penguatan dan pemahaman tentang mekanisme mempertanggungjawabkan keuangan, kegiatan non penelitian (Unit Kerja) dan kegiatan penelitian (peneliti) belum semua menyerahkan TOR terbaru terkait perubahan akun.

Terkait hal itu, Dr Ibnul Qayim mengimbau kegiatan non Penelitian (Unit Kerja) dan Penelitian segera melaksanakan kegiatan sesuai dengan TOR yang diajukan (diubah). Klaim pendanaan kegiatan dapat menggunakan tiga pola mekanisme pencairan dana secara simultan. Tiga pola tersebut adalah:1. Unit kerja dan Peneliti yang sudah mempunyai bukti-bukti pertanggungjawaban, maka dapat me-

reimburse dana yang telah dikeluarkan ke PPK terkait;2. Unit Kerja dan Peneliti yang pelaksanaan kegiatannya akan dilakukan pada bulan berikutnya agar

membuat rencana anggaran belanja secara rinci sesuai format disampaikan ke PPK bidang terkait;3. Unit Kerja dan Peneliti yang melakukan pembelian bahan/barang dapat menempuh cara sebagai

berikut: Belanja kurang dari Rp 50 juta dilakukan pembelian secara langsung, belanja antara Rp 50 juta - Rp 200 juta dilakukan oleh Pejabat Pengadaan, dan belanja di atas Rp 200 juta dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa IPB.

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Rektor IPB Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc ini juga diisi dengan tanggapan dan pembahasan oleh para Dekan, Direktur Diploma dan Direktur Manajemen Bisnis terhadap evaluasi usulan program, evaluasi dan percepatan kegiatan BOPTN, dan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 2015. Usai menerima arahan secara teknis terkait pembuatan TOR dari Prof. Hermanto Siregar dan Direktur Renbang Dr Harry Wijayanto, para peserta melakukan kerja mandiri.Selanjutnya dalam acara penutupan yang dilakukan pada malam harinya, Rektor berujar bahwa apa yang telah dilakukan para peserta Musrenbang sehari itu adalah dalam rangka mendesain masa depan IPB sesuai kebutuhan. “Semoga menghasilkan dokumen yang lebih baik dari tahun sebelumnya, dan menghasilkan rencana yang komprehensif yang dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Jadikan ini semua sebagai milestone penting dalam pencapaian kinerja IPB,” pungkas Rektor. (nm)

Menteri Pertanian RI Menghadiri “MPKMB IPB ke-51”