ipb today edisi 3biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/ipb today edisi 003...kasus untuk dipecahkan....

4
IPB Today Volume 3 Tahun 2018 Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Dimas Ramdhani Editor : Aris Solikhah, Siti Zulaedah, Rio Fatahillah CP Reporter : Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : Dimas Ramdhani Alamat Redaksi: Biro Komunikasi IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Bogor Agricultural University @official_ipb @ipbofficial @ipb.ac.id www.ipb.ac.id Fitri Kinasih Raih Juara 1 Lomba Menulis Kartini Day Agrianita IPB itri Kinasih Husnul Khotimah, mahasiswa Sekolah F Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil meraih Juara I lomba menulis dalam rangka Peringatan Hari Kartini yang diselenggarakan oleh Agrianita IPB. Pengumuman pemenang lomba dilakukan saat puncak Peringatan Hari Kartini di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga (26/4). Fitri Kinasih mulai menyadari bakat menulisnya sejak SMP yang kebetulan berada di lingkungan pesantren. Setiap kali liburan, Fitri selalu mendapat tugas laporan. Laporan kegiatan selama liburan harus dibuat menjadi cerpen. Fitri punya cara lain yakni dengan membuat laporan berupa buku diary. Di pondok pesantrennya, seorang santri dituntut harus bisa menulis. Ustadzahnya pernah menyampaikan bahwa saat kita tiada, maka karya tulis kita menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain yang membacanya. Tidak hanya itu, bakat menulisnya terbentuk karena orang tuanya selalu membacakan dongeng sebelum tidur untuknya. Ketika masuk SD, cerita dongengnya habis, Fitri diminta untuk menulis dongengnya sendiri oleh kedua orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang sastra.

Upload: duongthuy

Post on 06-Sep-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IPB Today Edisi 3biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/IPB Today Edisi 003...kasus untuk dipecahkan. Kasusnya itu mengenai Rumah Pangan Kita. Jadi, Bulog itu kan sudah memiliki outlet-outlet

IPBTodayVolume 3 Tahun 2018

Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Dimas Ramdhani

Editor : Aris Solikhah, Siti Zulaedah, Rio Fatahillah CP Reporter : Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A

Layout : Dimas Ramdhani Alamat Redaksi: Biro Komunikasi IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB

Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Bogor Agricultural University@official_ipb @ipbofficial @ipb.ac.id www.ipb.ac.id

Fitri Kinasih Raih Juara 1 Lomba Menulis Kartini Day Agrianita IPB

itri Kinasih Husnul Khotimah, mahasiswa Sekolah FBisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil meraih Juara I lomba menulis dalam rangka Peringatan Hari

Kartini yang diselenggarakan oleh Agrianita IPB. Pengumuman pemenang lomba dilakukan saat puncak Peringatan Hari Kartini di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga (26/4).

Fitri Kinasih mulai menyadari bakat menulisnya sejak SMP yang kebetulan berada di lingkungan pesantren. Setiap kali liburan, Fitri selalu mendapat tugas laporan. Laporan kegiatan selama liburan harus dibuat menjadi cerpen.

Fitri punya cara lain yakni dengan membuat laporan berupa buku diary. Di pondok pesantrennya, seorang santri dituntut harus bisa menulis. Ustadzahnya pernah menyampaikan bahwa saat kita tiada, maka karya tulis kita menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain yang membacanya.

Tidak hanya itu, bakat menulisnya terbentuk karena orang tuanya selalu membacakan dongeng sebelum tidur untuknya. Ketika masuk SD, cerita dongengnya habis, Fitri diminta untuk menulis dongengnya sendiri oleh kedua orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang sastra.

Page 2: IPB Today Edisi 3biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/IPB Today Edisi 003...kasus untuk dipecahkan. Kasusnya itu mengenai Rumah Pangan Kita. Jadi, Bulog itu kan sudah memiliki outlet-outlet

2

“Pada lomba ini saya membuat tulisan berjudul “Ecofunopoly Karya Nyata Kartini IPB”. Saya tertarik menulis tentang sosok Annisa Hasanah, seorang alumni IPB yang sewaktu menjadi mahasiswa berhasil menciptakan sebuah permainan edukatif untuk anak-anak. Selain berbisnis Annisa Hasanah juga memperhatikan aspek lingkungannya,” ujarnya.

Fitri memiliki cita-cita ingin menjadi pebisnis dan penulis. Dalam waktu dekat, dengan beberapa rekan rekannya di SMP, Fitri akan membuat media online dengan nama besoksenin.co. Media ini merupakan media yang mengangkat potensi wilayah Majalengka.

“Kenapa kami beri nama besoksenin.co, karena pada sebagian orang menghadapi hari Senin cenderung tidak

suka atau monster day. Media besoksenin.co, menyajikan cerita-cerita ringan. Dalam media ini ada berbagai konten menarik yang disajikan diantaranya ada segmen anak muda yang dikemas dengan gaya bahasa anak muda. Dalam kolom opini pun dikemas dalam gaya bahasa yang ringan.

Dengan kemenangan ini, Fitri berharap semakin banyak kesempatan baginya untuk menulis, juga mengikuti kompetisi-kompetisi menulis lainnya.

“Saya juga ingin punya bisnis makanan yang turut memperhatikan aspek sosial,” ujar mahasiswi semester 6 ini. (dh/Zul)

Mahasiswa IPB Ciptakan Aplikasi Pemilu untuk Tunarungu

Tim mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menjadi juara pertama dalam lomba Apps Challenge Sosialisasi Pilkada untuk Disabilitas

Tunarungu yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat dan Telkom University di Bandung (24/4). Tim yang terdiri dari Fajar Maulana, Wardiman Perdian dan Yasmin Salamah, dari Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA), ini mengembangkan aplikasi bernama SuaraKami. Atas prestasinya ini, ketiganya berhak membawa pulang hadiah senilai 15 juta rupiah.

“SuaraKami adalah aplikasi pendukung sosialisasi pemilu. Dalam aplikasi ini ada paparan tentang tahapan pemilu dengan visual yang menarik hingga mudah dipahami. Kami siapkan tiga �tur utama yakni sosialisasi Calon Gubernur (Cagub), �tur edukasi yang menjelaskan apa saja yang perlu disiapkan sebelum pemilu seperti dokumen, sistematika Tempat Pemungutan Suara (TPS),

sistematika coblos dan lainnya. Fitur ketiga adalah �tur saat di TPS,” ujar Yasmin.

Fitur saat Anda di TPS ini terinspirasi dari temannya Yasmin yang menderita tunarunggu. Temannya itu kehilangan hak suara karena tidak mendengar panggilan mencoblos.

Nah, �tur ketiga ini menuntun pengguna step by step saat ada di TPS. Fitur ini dilengkapi noti�kasi berupa getaran di smartphone. Fitur ini hanya bisa diakses di hari H. Saat pengguna sudah ada di TPS, ada barcode yang harus diakses untuk memvalidasi partisipasi pengguna

aplikasi.

Menurut Fajar Maulana, aplikasi ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut. Ada usulan penambahan �tur video yang memuat bahasa isyarat, perubahan barcode (karena penambahan barcode di TPS ditakutkan melanggar undang-undang) menjadi GPS dan peningkatan keamanan data pengguna.

“Ke depan, kami akan kerjasama dengan Gerkatin (komunitas penyandang tuna rungu) untuk mengajari kami konten bahasa isyarat sehingga aplikasi ini ramah digunakan oleh kawan rungu,” ujarnya.

Teknologi ini mengkonversi bahasa lisan menjadi bahasa tulisan dan bahasa tulisan menjadi bahasa isyarat. Jadi penyandang disabilitas terbantu dan bisa menggunakan hak pilihnya nanti pada Pilkada serentak 27 Juni 2018. Saat ini ada lebih dari 9000 kawan rungu yang memiliki hak pilih pada Pilkada nanti. (***/zul)

Page 3: IPB Today Edisi 3biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/IPB Today Edisi 003...kasus untuk dipecahkan. Kasusnya itu mengenai Rumah Pangan Kita. Jadi, Bulog itu kan sudah memiliki outlet-outlet

3

Gagas Aplikasi My Bulog, Mahasiswa IPB Juara 2 Logistic Case Competition

Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam

rangka membangun peradaban bangsa. Kontribusi dari berbagai bidang sangat diperlukan, termasuk sumberdaya manusia. Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) memberikan kontribusinya dengan aplikasi “My Bulog”.

Aplikasi “My Bulog” yang digagas oleh tiga mahasiswa IPB, Budi Salam Muhammad, Indriani Juvita dan Gentur Ngudiharjo berhasil mengantarkan mereka menyandang gelar Juara 2 Logistic Case Competition tingkat nasional. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Profesi Mahasiswa Manajemen IPB bekerjasama dengan Badan Logistik (Bulog) pada tanggal 13-14 April di IPB.

Ide aplikasi My Bulog muncul untuk memecahkan kasus Rumah Pangan Kita (RPK) yang diberikan oleh pihak penyelenggara lomba. “Pada saat lomba kita diberikan kasus untuk dipecahkan. Kasusnya itu mengenai Rumah Pangan Kita. Jadi, Bulog itu kan sudah memiliki outlet-outlet penjualan dalam bentuk RPK, akan tetapi banyak masalahnya seperti distribusi yang kurang merata, kualitas tidak sesuai yang dijanjikan dan kurang kompetitif dengan tokoh-tokoh tradisional lainnya. Walaupun secara kuantitatif banyak yang mendaftar RPK, tapi secara kualitatif belum menunjukkan keberhasilan dari Bulog untuk pemerataan distribusi barang-barang. Oleh karena itu, kita mengambil solusi untuk masalah tersebut dari sudut pandang teknologi dan memberi solusi aplikasi yang namanya My Bulog,” kata Budi Salam Muhammad. My Bulog adalah sebuah sistem aplikasi

berbasis membership yang bisa mempermudah pengantaran, admisnistrasi, dan strategi bisnis.

“My Bulog adalah sebuah aplikasi berbasis membership yang bisa mempermudah dalam pengantaran, administrasi, dan strategi bisnis. Untuk sistemnya sendiri, pembayarannya menggunakan kartu. Untuk Kartu nanti harus mendaftar melalui Bulog pusat, setelah itu baru didistribusikan oleh tiap-tiap RPK kepada konsumen,” kata Indriani Juvita. Sistem dari My bulog ini sangat memudahkan konsumen yaitu hanya dengan membayar Rp 70 ribu dan menunjukkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP).

“Sistemnya ini, sangat mudah hanya bayar Rp70 ribu dan menunjukkan fotokopi KTP, lalu diinput di Bulog pusat. Bulog pusat mengirimkan kartu ke konsumen. Kartu ini bisa diisi ulang ke semua RPK terdekat. My Bulog ini ada dua sistem yaitu harian dan bulanan. Untuk yang bulanan, pembayaran dilakukan setiap bulan dan dua minggu sekali akan dikirim barang. Kalau yang harian itu tiap hari beli dan tidak ada saldo minimal, tetapi untuk yang bulanan ada saldo minimal sekitar Rp 200 ribu,” kata Budi.

Kelebihan dari My Bulog adalah menggunakan sifat membership yang bisa menjamin keakuratan data, kepastian modal dan keteraturan.

“Masalah logistik di Indonesia itu transfer datanya lambat. Kita menggunakan sistem membership, maka kita punya data terus juga punya modal dan punya keteraturan. Dengan sistem membership ini, kita bisa mengatur sistem distribusinya, agar nantinya tidak ada istilah kehabisan barang sebelum waktunya ataupun kelebihan. Dari sini kita bisa mengembangkan sistem bisnisnya dan memberikan pondasi untuk RPK, agar lebih berkembang menggunakan sistem aplikasi,” tambah Budi.

“Aplikasi My Bulog sedang dalam proses pengembangan dan tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat akan selesai. Nantinya aplikasi ini akan kami tawarkan kepada Bulog. Ini bisa membantu Bulog kalau memang berminat. Kita bisa memberi sentuhan akhir atau personi�kasinya,” ujar mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB ini. (Ath/ris)

Page 4: IPB Today Edisi 3biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/IPB Today Edisi 003...kasus untuk dipecahkan. Kasusnya itu mengenai Rumah Pangan Kita. Jadi, Bulog itu kan sudah memiliki outlet-outlet

4

Mahasiswa IPB Jadi Orang Indonesia Pertama Peraih Creator Award dari Youtube

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil mencatatkan dirinya dalam penghargaan internasional yang diberikan oleh Perusahaan

Situs web ternama "Youtube" yang bermarkas di San Bruno, California (30/3).

Penghargaan tersebut diumumkan secara resmi melalui situs resmi Youtube dan diberikan kepada lima orang di

dunia. Satu diantaranya Juli Wicaksono, Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), IPB. Juli merupakan orang Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut.

"Penghargaan ini terkait pencapaian seratus ribu subscribers Youtube dengan konten yang family friendly. Saya mendapat penghargaan ‘Creator Award’ dari Youtube dan saya menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapatkannya," ujar Juli.

Dalam mencapai prestasinya tidaklah mudah, butuh konsisten dalam konten Youtube-nya. Berawal dari suatu lomba di SMA-nya yang meminta dirinya untuk membuat channel di Youtube, tidak disangka kini ia bisa membiayai uang kuliahnya sendiri.

"Prosesnya dari awal masuk kelas 3 SMA, di saat ada waktu kosong dimanfaatkan untuk membuat konten Youtube. Niat awalnya membuat channel untuk ikut lomba saja, tapi berhubung komentar dari netizennya minta dibikin terus. Akhirnya sampai sekarang konsisten tetap lanjut dan Alhamdulillah dari sini saya bisa membiayai uang kuliah saya sendiri tanpa membebani orang tua," tuturnya.

Penghargaan ini menjadi penyemangat untuk Juli. Ia juga berharap ke depannya banyak anak-anak muda yang lebih kreatif dalam mencapai mimpinya, dan membuat jalan unik dengan cara masing-masing dalam mencapainya.

"Mohon do'anya, saya berharap suatu saat bisa membuatkan rumah khusus anak-anak yang kurang beruntung dari penghasilan usaha ini," tutupnya. (Ff/ris)

Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:

www.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id