ipbbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/pariwara ipb 2015 vol 237.pdf · fakultas kedokteran hewan...

2
IPB P a r i w a r a PARIWARA IPB/ Juni 2015/ Volume 237 Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Ahsan S, Awaludin, Waluya S, Nabila Rizki A Layout : Devi Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at Anwelf Puzzle atau Animal Welfare Puzzle merupakan salah satu kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB). PKM yang diketuai oleh Faizal Rafiq dengan empat anggota yaitu Intan Maria Paramita, Dedi Nur Aripin, Chairani Ridha M, dan Shaugi Chasbullah ini, di bawah bimbingan Drh. Andriyanto, M.Si. Anwelf Puzzle bekerjasama dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cahaya Kita di Desa Sukadamai Kampung Cilubang Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Program ini mengembangkan model permainan edukasi kepada anak usia dini melalui puzzle bertema kesejahteraan hewan. Tujuan program ini mengajarkan rasa empati anak terhadap sesama melalui nilai‐nilai kesejahteraan hewan kepada anak usia dini yang dikemas dalam bentuk puzzle. “Metode pengajaran yang baik untuk anak‐anak usia dini memang tepat dilaksanakan dengan pendekatan afektif, salah satunya melalui permainan yang mengasah keseimbangan psikis dan motorik mereka. Karena periode ini adalah masa‐masa golden age atau sedang puncak berkembangnya kreativitas mereka,” terang Drh. Andriyanto, M. Si. Program ini sudah berjalan sejak bulan Februari hingga bulan Mei 2015. Salah satu rangkaian kegiatan program ini adalah post test dan bermain Anwelf Puzzle bersama di FKH IPB pada hari Jumat 22 Mei 2015. Anak‐anak didik PAUD Cahaya Kita bermain Anwelf Puzzle bersama kemudian melihat dan berinteraksi secara langsung dengan hewan‐hewan yang berada di FKH IPB. Sikap dan perilaku anak didik PAUD Cahaya Kita mengalami peningkatan dalam hal berinteraksi dengan hewan, mereka pun menjadi lebih peduli terhadap hewan sekitar. Harapannya kepedulian yang mulai timbul melalui media pembelajaran Anwelf Puzzle ini dapat mereka terapkan juga kepada teman sesama. Drh. Andriyanto selaku pembimbing dan tim PKM Anwelf Puzzle IPB mengharapkan model media pembelajaran dapat dijalankan secara berkelanjutan dan menjadi salah satu mata pelajaran wajib, tidak hanya di PAUD Cahaya Kita namun juga mulai diterapkan di sekolah setingkat lainnya.*** Tim ekspedisi dari Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (Himiteka) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) memulai keberangkatan menuju Teluk Kiluan, Lampung (29/5). Kegiatan ekspedisi ini berlangsung dari tanggal 30 Mei sampai 4 Juni 2015 dengan tujuan untuk mengobservasi Teluk Kiluan dari semua aspek kelautannya serta menggali potensi yang mungkin belum diketahui di sana. Kegiatan ini merupakan salah satu progam kerja dari Divisi Keilmuan dan Keprofesian Himiteka. Ekspedisi ini akan mengaplikasikan seluruh ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan. Sebelumnya Tim Ekspedisi Himiteka telah dilepas secara resmi oleh Wakil Ketua Departemen ITK Dr.Hawis Madduppa di Ruangan Serba Guna ITK Kampus IPB Dramaga Bogor. Tim yang diketuai oleh Amri Sabrian dari ITK angkatan 49 ini melibatkan 24 orang mahasiswa aktif dari Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan dan satu orang teknisi dari Lab. Oseanografi. Kegiatan ini juga didukung oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Lampung.*** Animal Welfare Puzzle Ajarkan Empati Anak Sejak Usia Dini Ekspedisi Himiteka FPIK IPB: Menggali Potensi Bahari di Teluk Kiluan Lampung Kamir R Brata, Penemu Teknologi Biopori IPB Terima Penghargaan Kalpataru 2015 Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2015, Kamir R Brata, penemu teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB) Institut Pertanian Bogor (IPB) mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Pemerintah Republik Indonesia untuk kategori Pembina Lingkungan Hidup Berprestasi. Pemberian penghargaan dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor (5/6/2015). Lubang resapan biopori merupakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan yang dimaksudkan untuk mempercepat peresapan air hujan dan mengatasi sampah organik. diantara manfaat dari penerapan teknologi lubang resapan biopori ini antara lain mencegah banjir, longsor dan erosi, meningkatkan cadangan air bersih serta pembentukan kompos dan penyuburan tanah. Lubang resapan biopori dibuat pada tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman sekitar 1 meter. Lubang yang sudah dibuat lalu diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori (pori‐pori berbentuk lubang yang dibuat oleh fauna tanah atau akar tanaman). Kamir R Brata mengatakan, "Dengan penghargaan dari pemerintah ini merupakan dukungan kuat untuk masyarakat menerapkan teknologi ini dalam rangka mencegah banjir. Untuk itu masyarakat jangan ragu‐ragu lagi untuk menerapkan teknologi ini," ujar Kamir. Dikatakannya, dukungan dari seluruh pihak juga sangat diharapkan untuk melestarikan lingkungan dengan lubang resapan biopori ini. (AS)

Upload: tranmien

Post on 14-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015 Vol 237.pdf · Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor ... Agribisnis MB – IPB B ... Title: 237.cdr Author:

IPBP a

r i

w a

r a

PARIWARA IPB/ Juni 2015/ Volume 237

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah

Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Ahsan S, Awaludin, Waluya S, Nabila Rizki A Layout : Devi Fotografer: Cecep

AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,

Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

Anwelf Puzzle atau Animal Welfare Puzzle merupakan salah satu kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB). PKM yang diketuai oleh Faizal Rafiq dengan empat anggota yaitu Intan Maria Paramita, Dedi Nur Aripin, Chairani Ridha M, dan Shaugi Chasbullah ini, di bawah bimbingan Drh. Andriyanto, M.Si.

Anwelf Puzzle bekerjasama dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cahaya Kita di Desa Sukadamai Kampung Cilubang Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Program ini mengembangkan model permainan edukasi kepada anak usia

dini melalui puzzle bertema kesejahteraan hewan. Tujuan program ini mengajarkan rasa empati anak terhadap sesama melalui nilai‐nilai kesejahteraan hewan kepada anak usia dini yang dikemas dalam bentuk puzzle. “Metode pengajaran yang baik untuk anak‐anak usia dini memang tepat dilaksanakan dengan pendekatan afektif, salah satunya melalui permainan yang mengasah keseimbangan psikis dan motorik mereka. Karena periode ini adalah masa‐masa golden age atau sedang puncak berkembangnya kreativitas mereka,” terang Drh. Andriyanto, M. Si.

Program ini sudah berjalan sejak bulan Februari hingga bulan Mei 2015. Salah satu rangkaian kegiatan program ini adalah post test dan bermain Anwelf Puzzle bersama di FKH IPB pada hari Jumat 22 Mei 2015. Anak‐anak didik PAUD Cahaya Kita bermain Anwelf Puzzle bersama kemudian melihat dan berinteraksi secara langsung dengan hewan‐hewan yang berada di FKH IPB. Sikap dan perilaku anak didik PAUD Cahaya Kita mengalami peningkatan dalam hal berinteraksi dengan hewan, mereka pun menjadi lebih peduli terhadap hewan sekitar. Harapannya kepedulian yang mulai timbul melalui media pembelajaran Anwelf Puzzle ini dapat mereka terapkan juga kepada teman sesama. Drh. Andriyanto selaku pembimbing dan tim PKM Anwelf Puzzle IPB mengharapkan model media pembelajaran dapat dijalankan secara berkelanjutan dan menjadi salah satu mata pelajaran wajib, tidak hanya di PAUD Cahaya Kita namun juga mulai diterapkan di sekolah setingkat lainnya.***

Tim ekspedisi dari Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (Himiteka) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) memulai keberangkatan menuju Teluk Kiluan, Lampung (29/5). Kegiatan ekspedisi ini berlangsung dari tanggal 30 Mei sampai 4 Juni 2015 dengan tujuan untuk mengobservasi Teluk Kiluan dari semua aspek kelautannya serta menggali potensi yang mungkin belum diketahui di sana. Kegiatan ini merupakan salah satu progam kerja dari Divisi Keilmuan dan Keprofesian Himiteka. Ekspedisi ini akan mengaplikasikan seluruh ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan. Sebelumnya Tim Ekspedisi Himiteka telah dilepas secara resmi oleh Wakil Ketua Departemen ITK Dr.Hawis Madduppa di Ruangan Serba Guna ITK Kampus IPB Dramaga Bogor.

Tim yang diketuai oleh Amri Sabrian dari ITK angkatan 49 ini melibatkan 24 orang mahasiswa aktif dari Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan dan satu orang teknisi dari Lab. Oseanografi. Kegiatan ini juga didukung oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Lampung.***

Animal Welfare Puzzle Ajarkan Empati Anak Sejak Usia Dini

Ekspedisi Himiteka FPIK IPB: Menggali Potensi

Bahari di Teluk Kiluan Lampung

Kamir R Brata, Penemu Teknologi Biopori IPB Terima Penghargaan Kalpataru 2015

B e r t e p a t a n d e n g a n H a r i Lingkungan Hidup 5 Juni 2015, Kamir R Brata, penemu teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB) Institut Pertanian Bogor (IPB) mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Pemerintah Republ ik Indones ia untuk kategori Pembina Lingkungan Hidup Berprestasi. Pemberian

penghargaan dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor (5/6/2015). Lubang resapan biopori merupakan teknologi tepat guna dan ramah l ingkungan yang dimaksudkan untuk mempercepat peresapan air hujan dan mengatasi sampah organik. diantara manfaat dari penerapan teknologi lubang resapan biopori ini antara lain mencegah banjir, longsor dan erosi, meningkatkan cadangan air bersih serta pembentukan kompos dan penyuburan tanah. Lubang resapan biopori dibuat pada tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman sekitar 1 meter. Lubang yang sudah dibuat lalu diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori (pori‐pori berbentuk lubang yang dibuat oleh fauna tanah atau akar tanaman).

Kamir R Brata mengatakan, "Dengan penghargaan dari pemerintah ini merupakan dukungan kuat untuk masyarakat menerapkan teknologi ini dalam rangka mencegah banjir. Untuk itu masyarakat jangan ragu‐ragu lagi untuk menerapkan teknologi ini," ujar Kamir. Dikatakannya, dukungan dari seluruh pihak juga sangat diharapkan untuk melestarikan lingkungan dengan lubang resapan biopori ini. (AS)

Page 2: IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015 Vol 237.pdf · Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor ... Agribisnis MB – IPB B ... Title: 237.cdr Author:

Direktorat SDM IPB Gelar Pelatihan Leadership dan Pemilihan Akademisi BerprestasiDirektorat Sumberdaya M a n u s i a ( D i t . S D M ) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan pelatihan leadership bagi Pejabat di Lingkungan IPB dan pemilihan akademisi berprestasi tingkat IPB tahun 2015. Kegiatan t a h u n a n y a n g

diselenggarakan selama dua hari (4‐5/6), bertempat di Hotel Seruni Cisarua Bogor ini mengambil tema "Mengelola Modal Intelektual, Modal Material dan Modal Nurani dalam Mempersiapkan Pemimpin di Era Globalisasi".

Sesuai dengan tema pelatihan, Direktur SDM IPB Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si menjelaskan, “Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan

kemampuan mengelola modal intelektual, modal material, dan modal nurani pejabat di lingkungan IPB". Kegiatan pelatihan ini bekerjasama dengan Lembaga Konsultan Dinamika Tiga Rakaryan Indonesia (D3R) sebagai master of training. Selain itu, hadir sebagai pembicara dalam acara ini antara lain Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, Ir. Adiwarman Azwar, SE,MBA,MAEP (Karim Consulting), serta Prof.Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro (Dirjen Dikti 1999‐2007).

Pelatihan ini diikuti oleh Wakil Rektor, Sekretaris Institut, Dekan serta Wakil Dekan Fakultas dan Sekolah Pascasarjana, Ketua dan Sekretaris Departemen, Kepala Kantor dan Biro serta Kepala UPT. Selain pelatihan kepemimpinan, pada kegiatan ini juga dilaksanakan pemilihan akademisi berprestasi tingkat IPB tahun 2015. "Pemilihan akademisi berprestasi ini dimaksudkan untuk memberi pengakuan kepada dosen, Ketua Program Studi dan tenaga kependidikan yang secara nyata dan luar biasa telah berkarya dan berprestasi," jelas Erlin. (AS)

Prestasi lainnya datang dari hasil Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah dimana berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 12/M/Kp/II/2015 tanggal 11 Februari 2015, pada IPB awal tahun ini, bertambah lagi 4 jurnal ilmiah nasional afiliasi IPB bersama himpunan profesi yang terakreditasi B yaitu: Jurnal Manajemen dan Agribisnis, Jurnal Gizi dan Pangan, Jurnal Fitopatologi Indonesia dan Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.

Ini merupakan bentuk peningkatan kinerja dari hanya 1 jurnal terakreditasi (2014) menjadi 4 jurnal terakreditasi (2015). Dengan demikian, total jurnal terakreditasi di IPB saat ini menjadi 12 jurnal. Berikut adalah ke‐12 jurnal tersebut:

No.

Nama Jurnal Ilmiah

Unit Kerja

Akreditasi

1.

HAYATI Journal of Biosciences

Dept. Biologi –

FMIPA

B

2.

Jurnal Teknologi dan Industri Pangan

Dept. Ilmu dan Teknologi Pangan –

FATETA

B

3.

Jurnal Agronomi Indonesia

Dept. Agronomi dan Hortikultura –

FAPERTA

A

4.

Jurnal Entomologi Indonesia

Dept. Proteksi Tanaman –

FAPERTA

B

5.

Jurnal Teknologi Industri Pertanian

Dept. Teknologi Industri Pertanian –

FATETA

B

6.

Jurnal Manajemen Hutan Tropika

Dept. Manajemen

Hutan –

FAHUTAN

B

7.

Jurnal Media Peternakan

Dept. Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan –

FAPET

B

8.

Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis

Dept. Ilmu dan Teknologi Kelautan –

FPIK

LIPI dan DIKTI

9.

Jurnal Fitopatologi Indonesia

Dept. Proteksi Tanaman –

FAPERTA

B

10.

Jurnal Gizi dan Pangan

Dept. Gizi Masyarakat –

FEMA

B

11.

Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Dept. Teknologi Hasil Perikanan –

FPIK

B

12.

Jurnal Manajemen dan Agribisnis

MB –

IPB

B

Tahun 2015, IPB Tambah Jurnal Terakreditasi

Farauq Arrahman, mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor ( I P B) mengikuti International Engineering Invention dan Innovation Exhibition (I–E N V E X) 2015, di University Malaysia Perlis pada tanggal 17‐19 April 2015. I‐ENVEX 2015 yang mengambil tema “Engineering for Society” merupakan event inovasi dan invensi, sehingga yang menjadi penilaian utama adalah produk.

Peserta kegiatan ini berasal dari berbagai tingkatan sekolah, lembaga riset government maupun non‐government dan peserta dari berbagai negara, khususnya negara Asia, seperti Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Taiwan, Korea Selatan , Oman, Irak, dan lainnya dengan total partisipan 150 orang untuk 52 produk Inovasi. Perwakilan Indonesia yang tergabung dalam INNOPA

sendiri mengirimkan 30 partisipan yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Produk inovasi yang diikutsertakan Farauq dalam pameran ini adalah “SAMSHOOT: Garbage Cleaning Solution”, sebuah tempat sampah portabel yang mudah dibawa dan diletakkan di berbagai tempat, serta memiliki desain yang simple dan menarik. Produk ini memberikan solusi terhadap kepekaan masyarakat terhadap sampah‐sampah kecil yang biasa diabaikan dan tidak dibuat. Produk ini juga sebagai media edukasi cinta lingkungan bagi siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama(SMP).

“Juri cukup tertarik terhadap produk Samshoot. Selain melakukan penilaian, juri memberikan masukan dan evaluasi terhadap produk Samhshoot untuk pengembangan lebih baik. Juri juga menyarankan untuk segera melakukan pematenan atas produk karena produknya simple dan rawan ditiru, kemudian dapat dijual idenya ke sebuah perusahaan yang memproduksi tempat sampah. Alhamdulillah, walaupun belum menjadi juara, produk Samshoot mampu mendapatkan medali perunggu,” ujar Farauq.***

Mahasiswa FEM IPB Raih Perunggu I–ENVEX 2015 di Malaysia

Sumber:Dit. Riset dan Inovasi IPB