investigasi wabah.elin

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yang akan di bicarakan disini adalah wabah penyakit infeksi. Sebelum melangkah pada peyelidikan wabah maka berturut-turut akan di uraikan secara singkat mengenai beberapa istilah seperti pathogenesis, virulensi, case fatality, reservoir, kasus dan karier, mekanisme transmisi infeksi dan bentuk- bentuk wabah. Patogenitas, virulensi dan case fatality Patogenitas menunjukkan kemampuan dari suatu agen untuk menimbulkan penyakit pada orang yang terkena infeksi oleh agen tersebut. Virulensi adalah kesanggupan suatu agen untuk menyebabkan penyakit yang berat. Reservoir Reservoir adalah organism-organisme hidup atau mati ( misalnya tanah ) di dalam mana penyebab infeksi biasanya hidup dan berkembang biak. Reservoir terdiri dari manusia, hewan dan Investigasi Wabah 1

Upload: konstantin-balabala

Post on 29-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Investigasi Wabah.elin

TRANSCRIPT

Page 1: Investigasi Wabah.elin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Yang akan di bicarakan disini adalah wabah penyakit infeksi.

Sebelum melangkah pada peyelidikan wabah maka berturut-turut akan di

uraikan secara singkat mengenai beberapa istilah seperti pathogenesis,

virulensi, case fatality, reservoir, kasus dan karier, mekanisme transmisi

infeksi dan bentuk- bentuk wabah.

Patogenitas, virulensi dan case fatality

Patogenitas menunjukkan kemampuan dari suatu agen untuk

menimbulkan penyakit pada orang yang terkena infeksi oleh agen tersebut.

Virulensi adalah kesanggupan suatu agen untuk menyebabkan penyakit

yang berat.

Reservoir

Reservoir adalah organism-organisme hidup atau mati ( misalnya

tanah ) di dalam mana penyebab infeksi biasanya hidup dan berkembang

biak. Reservoir terdiri dari manusia, hewan dan sumber-sumber

lingkungan. Cara peenyebaran menurut reservoir adalah sebagai berikut :

Manusia Manusia Manusia ( Penyakit menular melalui kontak

langsung )

Hewan Hewan Hewan ( Zoonose )

Manusia

Manusia Makanan Manusia ( Penyakit yang di tularkan

melalui makanan )

Investigasi Wabah 1

Page 2: Investigasi Wabah.elin

Manusia Tanah Manusia ( Penyakit yang di tularkan melalui

tanah )

Manusia Vektor Manusia ( Penyakit yang di tularkan melalui

vector)

Manusia Air Manusia (Penyakit yang di tularkan melalui air)

Kasus dan karier.

Kasus adalah mereka dimana suatu agen infektif telah masuk dan

tinggal di dalam tubuh mereka, beredar di dalam infeksi yang innaperent

dan telah ada gejala infeksi.

Karier adalah mereka yang menyimpan agen infektif di dalam

tubuhnya : menurut jenisnya di bagi dalam

1. Tanpa gejala seperti poliovirus, meningococcus, hepatitis

2. Karier dalam penyembuhan ( Konvalesen ) seperti C diphtriae,

hepatitis virus dan salmonella species

3. Karier kroniik seperti S. typhosa, hepatitis B virus

Mekanisme transmisi meliputi :

o Transmisi langsung

o Transmisi tidak langsung

o Transmisi melalui benda-benda

o Transmisi melalui vector

o TransmisiMelalui udara ( droplet nuclei and dust )

B. Rumusan Masalah

Menjelaskan definisi dari Wabah

Menjelaskan pembagian wabah

Menjelaskan langkah-langkah investigasi wabah

Menjelaskan kejadian luar biasa ( KLB )

Investigasi Wabah 2

Page 3: Investigasi Wabah.elin

Menjelaskan pelacakan kejadian luar biasa ( KLB )

Memberikan contoh-contoh KLB yang sering terjadi

C. Tujuan

o Untuk mengetahui definisi dari Wabah

o Untuk mengetahui pembagian wabah

o Untuk mengetahui langkah-langkah investigasi wabah

o Untuk mengetahui kejadian luar biasa ( KLB )

o Untuk mengetahui pelacakan kejadian luar biasa ( KLB )

o Untuk mengetahui contoh-contoh KLB yang sering terjadi

Investigasi Wabah 3

Page 4: Investigasi Wabah.elin

BAB II

PEMBAHASAN

INVESTIGASI WABAH

1. PENGERTIAN

Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam

masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada

keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan

mala petaka (UU No 4. Tahun 1984)

Wabah berarti penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang

sejumlah besar orang di daerah yang luas.( Berdasarkan Kamus Besar Bahasa

Indonesia 1989 )

Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan atau kematian yang telah

meluas secara cepat, baik jumlah kasusnya maupun daerah terjangkit

(Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit

Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman 1981)

Wabah adalah terdapatnya penderita suatu penyakit tertentu pada

penduduk suatu daerah, yang nyata-nyata melebihi jumlah yang biasa (Benenson,

1985 )

Wabah adalah timbulnya kejadian dalam suatu masyarakat, dapat berupa

penderita penyakit, perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, atau kejadian

lain yang berhubungan dengan kesehatan, yang jumlahnya lebih banyak dari

keadaan biasa (Last 1981 )

Investigasi Wabah 4

Page 5: Investigasi Wabah.elin

Jadi wabah adalah kejadian atau peristiwa dalam masyarakat atau wilayah

dari suatu kasus penyakit tertentu yang secara nyata melebihi dari jumlah yang

diperkirakan.

Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak,

yaitu serangan penyakit) lingkup yang lebih luas (epidemi) atau bahkan lingkup

global (pandemi)

OUTBREAK

Suatu episode dimana terjadi dua atau lebih penderita suatu penyakit yang sama

dimana penderita tersebut mempunyai hubungan satu sama lain

EPIDEMI

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan

pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat frekuensinya meningkat.

PANDEMI

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit), frekuensinya

dalam waktu singkat meningkat tinggi dan penyebarannya telah mencakup

wilayah yang luas.

ENDEMI

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit), frekuensinya

pada wilayah tertentu menetap dalam waktu lama berkenaan dengan adanya

penyakit yang secara normal biasa timbul dalam suatu wilayah tertentu.

2. PEMBAGIAN WABAH MENURUT SIFATNYA :

1. Common Source Epidemic

Investigasi Wabah 5

Page 6: Investigasi Wabah.elin

Adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya

sejumlah orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan terjadi

dalam waktu yang relatif singkat. Adapun Common Source Epidemic itu

berupa keterpaparan umum, biasa pada letusan keracunan makanan,

polusi kimia di udara terbuka, menggambarkan satu puncak epidemi,

jarak antara satu kasus dengan kasus, selanjutnya hanya dalam hitungan

jam,tidak ada angka serangan ke dua.

2. Propagated/Progresive Epidemic

Bentuk epidemi dengan penularan dari orang ke orang sehingga

waktu lebih lama dan masa tunas yang lebih lama pula. Propagated atau

progressive epidemic terjadi karena adanya penularan dari orang ke

orang baik langsung maupun melalui vector, relatif lama waktunya dan

lama masa tunas, dipengaruhi oleh kepadatan penduduk serta

penyebaran anggota masya yang rentan serta morbilitas dari penduduk

setempat, masa epidemi cukup lama dengan situasi peningkatan jumlah

penderita dari waktu ke waktu sampai pada batas minimal abggota

masyarakat yang rentan, lebih memperlihatkan penyebaran geografis

yang sesuai dengan urutan generasi kasus.

3. LANGKAH-LANGKAH INVESTIGASI WABAH

1.  Konfimasi / menegakkan diagnosa

Definisi kasus

Klasifikasi kasus dan tanda klinik

Pemeriksaan laboratorium

2.  Menentukan apakah peristiwa itu suatu letusan/wabah atau bukan

Investigasi Wabah 6

Page 7: Investigasi Wabah.elin

Bandingkan informasi yang didapat dengan definisi yang sudah

ditentukan tentang KLB

Bandingkan dengan incidende penyakit itu pada minggu/bulan/tahun

sebelumnya

3.  Hubungan adanya letusan/wabah dengan faktor-faktor waktu, tempat dan

orang

Kapan mulai sakit (waktu)

Dimana mereka mendapat infeksi (tempat)

Siapa yang terkena : (Gender, Umur, imunisasi, dll)

4.  Rumuskan suatu hipotesa sementara

Hipotesa kemungkinan : penyebab, sumber infeksi, distribusi penderita

(pattern of disease)

Hipotesa : untuk mengarahkan penyelidikan lebih lanjut

5.  Rencana penyelidikan epidemiologi yang lebih detail Untuk menguji

hipotesis :

Tentukan : data yang masih diperlukan sumber informasi

Kembangkan dan buatkan check list.

Lakukan survey dengan sampel yang cukup

6.  Laksanakan penyelidikan yang sudah direncanakan

Lakukan wawancara dengan :

a. Penderita-penderita yang sudah diketahui (kasus)

Investigasi Wabah 7

Page 8: Investigasi Wabah.elin

b. Orang yang mempunyai pengalaman yang sama baik mengenai

waktu/tempat terjadinya penyakit, tetapi mereka tidak sakit

(control)

Kumpulkan data kependudukan dan lingkungannya

Selidiki sumber yang mungkin menjadi penyebab atau merupakan

faktor yang ikut berperan

Ambil specimen dan sampel pemeriksa di laboratorium

7.  Buatlah analisa dan interpretasi data

Buatlah ringkasan hasil penyelidikan lapangan

Tabulasi, analisis, dan interpretasi data/informasi

Buatlah kurva epidemik, menghitung rate, buatlah tabel dan grafik-

grafik yang diperlukan

Terapkan test statistik

Interpretasi data secara keseluruhan

8.Test hipotesa dan rumuskan kesimpulan

Lakukan uji hipotesis

Hipotesis yang diterima, dpt menerangkan pola penyakit :

a. Sesuai dengan sifat penyebab penyakit

b. Sumber infeksi

c. Cara penularan

d. Faktor lain yang berperan

9.  Lakukan tindakan penanggulangan

Tentukan cara penanggulangan yang paling efektif.

Lakukan surveilence terhadap penyakit dan faktor lain yang

berhubungan.

Tentukan cara pencegahan dimasa akan datang

Investigasi Wabah 8

Page 9: Investigasi Wabah.elin

10.  Buatlah laporan lengkap tentang penyelidikan epidemiologi tersebut.

Pendahuluan

Latar Belakang

Uraian tentang penelitian yang dilakukan

Hasil penelitian

Analisis data dan kesimpulan

Tindakan penanggulangan

Dampak-dampak penting

Saran rekomendasi

4. KEJADIAN LUAR BIASA

Kejadian Luar Biasa (KLB) salah satu kategori status wabah dalam

peraturan yang berlaku di Indonesia. Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004.

Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya

kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu

daerah dalam kurun waktu tertentu.

Kriteria tentang KLB mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/9. Suatu

kejadian dinyatakan luar biasa jika ada unsur:

1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak

dikenal

2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun

waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)

3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih

dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan,

tahun).

Investigasi Wabah 9

Page 10: Investigasi Wabah.elin

4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat

atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun

sebelumnya.

5. PELACAKAN KLB

Garis Besar Pelacakan KLB

• Pengumpulan data dan informasi secara seksama langsung di

lapangan tempat kejadian

• Analisa data yang diteliti dengan ketajaman pemikiran.

• Adanya suatu garis besar tentang sistematika langkah-langkah

yang pada dasarnya harus ditempuh dan dikembangkan dalam

setiap usaha pelacakan.

1. Analisis Situasi Awal

a. Penentuan atau penegakan diagnosis

b. Penentuan adanya wabah

c. Uraian keadaan wabah (waktu, tempat dan orang)

2. Analisis Lanjutan

Usaha Penemuan kasus tambahan

Adakan pelacakan ke rumah sakit dan dokter

praktek ntuk menemukan kemungkinan adanya

kasus diteliti yang belum ada dalam laporan.

Pelacakan intensif terhadap mereka yang

tanpa gejala, gejala ringan tetapi mempunyai

potensi menderita atau kontak dengan penderita.

Investigasi Wabah 10

Page 11: Investigasi Wabah.elin

3. Analisa Data secara berkesinambungan.

Menegakkan Hipotesis

Tindakan Pemadaman wabah dan tindak lanjut.

Tindakan diambil sesuai dengan hasil analisis

Diadakan follow up sampai keadaan normal kembali.

Yang menimbulkan potensi timbulnya wabah kembali

disusunkan suatu format pengamatan yang

berkesinambungan dalam bentuk survailans

epidemiologi terutama high risk.

Penanggulangan KLB :

A. Penyelidikan dan penanggulangan KLB

B. Pengembangan sistem surveilans termasukpengembangan jaringan

informasid)  Koordinasi kegiatan surveilans : lintas program dan

lintas sektoral

Contoh Kejadian Luar Biasa ( KLB ) yang biasa terjadi

Kabupaten Pandeglang

1. KLB Campak

Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus campak,

penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Penyakit ini sangat mudah menular khususnya kepada anak yang berusia 1 - 5

tahun, penularanya melalui percikan droplet pada saat batuk atau bersin. Proses

penularan ini dimulai 1-3 hari setelah muncul demam. Di Kabupaten Pandeglang

penyakit campak masih menjadi masalah kesehatan, dalam kurun waktu 3 tahun

terakhir penyakit campak selalu menjadi penyebab timbulnya wabah, sedangkan

frekuensi wabah yang terjadi di Kabupaten Pandeglang berkisar antara 10 sampai

dengan 15 kali setiap tahunnya.

Investigasi Wabah 11

Page 12: Investigasi Wabah.elin

Kelompok penderita yang terserang adalah sebagian besar kelompok yang

belum pernah mendapatkan imunisasi campak sebelumnya. Dengan hal tersebut

menunjukan bahwa imunisasi campak menjadi penting sebagai pencegahan.

Berdasarkan hasil kajian epidemiologi penyakit campak, karakteristik

penderita campak lebih banyak menyerang pada kelompok balita, sehingga

kelompok ini menjadi kelompok yang rentan, sedangkan daerah yang pernah

mengalami wabah penyakit campak dalam kurun waktu 3 tahun terakhir

menyerang pada Kecamatan Sukaresmi yaitu Puskesmas Perdana dengan jumlah

yang meninggal sebanyak 1 orang.

Berdasarkan hasil investigasi bahwa penderita campak yang meninggal

mempunyai status gizi yang buruk dan mengalami keterlambatan dalam

mengambil keputusan untuk mencari pengobatan. Dengan melihat kejadian di atas

menggambarkan bahwa di Kabupaten Pandeglang, masih mempunyai banyak

kelompok-kelompok yang rentan terhadap penyakit campak yang disebabkan

karena tidak mempunyai riwayat status imunisasi campak sebelumnya, Sehingga

diharapkan seluruh lapisan masyarakat harus lebih memahami akan manfaat

imunisasi campak yang diberikan. Pada dasarnya memang benar bahwa imunisasi

campak memberikan efek demam pada bayi yang diimunisasi, tetapi demam

tersebut merupakan reaksi pembentukan daya tahan tubuh (antibodi) dan proses

tersebut tidak lama.

Harapan yang dapat diambil dengan mencermati kejadian ini adalah

Imunisasi merupakan salah satu pencegahan yang paling baik untuk melindungi

generasi penerus bangsa, sehingga di masa yang akan datang bangsa Indonesia

mempunyai generasi yang sehat dan cerdas dan mampu mengadapi persaingan

global, tentunya keberhasilan imunisasi tidak terlepas dari peran aktif aparat

pemerintah, tokoh masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat.

Investigasi Wabah 12

Page 13: Investigasi Wabah.elin

Sedangkan pada tahun 2007 frekuensi KLB campak yang terjadi sebanyak

3 kali dengan jumlah penderita sebanyak 39 penderita dan 1 penderita meninggal.

Kejadian KLB ini menyerang Puskesmas Perdana, Panimbang dan Cikedal.

2. KLB Suspek Flu Burung

Flu Burung merupakan salah satu penyakit yang ditularkan dari binatang

kepada manusia atau disebut sebagai penyakit Zoonosis. Penyakit ini merupakan

penyakit yang mempunyai tingkat keganasan yang tinggi, artinya setiap penderita

yang terserang flu burung dan tidak mendapatkan pengobatan yang cepat dan

intensif akan dapat mengakibatkan kematian.

Dalam Kurun waktu tahun 2007 di Kabupaten Pandeglang kejadian Flu

Burung ini merebak 5 Kecamatan yaitu di Kecamatan Labuan, Kecamatan

Kaduhejo, Kecamatan Bangkonol, Kecamatan Pandeglang dan Kecamatan

Sindang Resmi. 8 penderita yang diduga sebagai Suspek Flu Burung dirujuk ke

Rumah Sakit Serang yang merupakan Rumah Sakit rujukan Flu Burung di

wilayah Propinsi Banten, dengan hasil laboratorium negatif. Tetapi 1 kasus yang

berasal dari Kec. Sindang Resma merupakan kasus positif (Konfirm) Flu Burung

yang sumber penularannya dari Kab. Tangerang.

3. Diare

Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat di Kabupaten Pandeglang, beberapa faktor yang menjadi penyebab

timbulnya penyakit diare disebabkan oleh kuman melalui kontaminasi

makanan/minuman yang tercemar tinja dan/atau kontak langsung dengan

penderita, sedangkan faktor-faktor lainnya meliputi faktor penjamu dan faktor

lingkungan. Secara proporsional penyakit diare di Kabupaten Pandeglang lebih

banyak terjadi pada golongan balita yaitu (51%) 16.708 balita yang menderita

Investigasi Wabah 13

Page 14: Investigasi Wabah.elin

diare dari semua cakupan 34147 penderita, angka kematian diare pada semua

umur 0,007 per 1000 penduduk dan balita 0,05 per 1000 balita. Sedangkan

distribusi menurut waktu terlihat kasus diare berfluktasi dengan puncak kasus

pada bulan November dengan jumlah kasus sebanyak 3.222 penderita dan juga

kematian terbanyak pada bulan November 3 penderita.

4. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Pelaksanaan program P2 ISPA yang dilaksanakan terfokus pada penemuan

dan penatalaksaan penderita peneumonia pada balita. Kinerja program

pemberantasan penyakit pneumonia pada balita di Kabupaten Pandeglang pada

tahun 2007 belum berjalan sebagaimana mestinya. Target penemuan penderita

pneumonia balita sebanyak 12.329 orang (66%), tetapi penemuan kasusnya baru

1.198 penderita balita (10,2 %). Jumlah penderita pneumonia balita yang

ditemukan terdiri dari 343 penderita pnemoni bayi (29,43%)dan 815 penderita

pneumonia balita (70,37% balita). Jumlah penderita bukan pnemonia sebanyak

32417 penderita, yang terdiri dari 10.258 bayi (33,2%) dan 22,159 balita (66,8%).

5. Filariasis

Salah satu indikator yang digunakan dalam pemberantasan penyakit

filariasis adalah jumlah penderita yang diobati Tahun 2007 sebesar 80% dan

angka mikrofilaria sebesar <1%. Keterbatasan-keterbatasan dalam

penanggulangan penyakit Filariasis di Kabupaten Pandeglang akan memberikan

dampak yang cukup signifikan dalam penyebaran dan penularan penyakit yang

lebih luas. Jumlah kasus filariasis tahun 2007 adalah sebanyak 30 penderita

dengan 5 penderita ditangani (17%).

6. Malaria

Investigasi Wabah 14

Page 15: Investigasi Wabah.elin

Pelaksanaan kegiatan program pemberantasan malaria di Kabupaten

Pandeglang Tahun 2007 hanya dilakukan pada 12 puskesmas receptif, tetapi tidak

menutup kemungkinan pada puskesmas yang bukan daerah receptif untuk

melakukan prosedur tetap pemeriksaan malaria jika ditemukan adanya tersangka

(suspek) malaria. Indikator keberhasilan yang dinilai dalam kegiatan ini untuk

Tahun 2007 adalah angka kesakitan malaria sebesar 45/100.000 penduduk dan

banyaknya penderita malaria yang diobati sebesar 90%. Sedangkan berdasarkan

hasil kegiatan Tahun 2007 jumlah penderita klinis malaria sebanyak 1.082

penderita dengan penderita positif malaria sebanyak 156 penderita, penderita yang

diobati sebanyak sebanyak 379 penderita. Angka SPR adalah 4,99% dan angka

kesakitan malaria (API) sebesar 0,10 / 1000 penduduk. Angka ini termasuk

rendah karena tidak semua puskesmas receptif malaria melakukan pemeriksaan

terhadap penderita klinis malaria.

7. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang bersumber

binatang melalui nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus sebagai vektornya.

Hasil pelaksanaan kegiatan pemberantasan penyakit demam berdarah

digambarkan dengan penemuan kasus yang ditangani dan kegiatan pemberantasan

sarang nyamuk dalam memotong mata rantai penularannya. Indikator pencapaian

pemberantasan demam berdarah yang tertuang dalam renstra Kabupaten

Pandeglang adalah kasus demam berdarah yang ditangani Tahun 2007 sebesar

62% dan jumlah rumah yang bebas jentik nyamuk sebesar 87%. sedangkan

besarnya jumlah penanganan kasus yang ditemukan (392 penderita) adalah 100%,

dengan jenis penanganan penatalaksanaan kasus, penyelidikan epidemiologi

terhadap rumah sekitar kasus dengan radius 100 meter, penyuluhan masyarakat,

penggerakan pemberantasan sarang nyamuk dan abatisasi. Angka bebas jentik

yang diperoleh Tahun 2007 adalah sebesar 87,7%

Tahun 2007 tidak terjadi peningkatan jumlah kasus sebelumnya dimana

masa puncak penularan terjadi pada bulan Pebruari sampai Juni. Pada bulan

Investigasi Wabah 15

Page 16: Investigasi Wabah.elin

desember terjadi peningkatan kasus yang kemungkinan akan terus meningkat pada

awal tahun 2008. Pola penularan penyakit demam berdarah berdasarkan kelompok

umur adalah golongan umur 5 – 14 tahun mempunyai jumlah kasus tertinggi,

sehingga pada tahun 2007 tingkat transmisi penularan demam berdarah lebih

banyak terjadi di tempat sekolah.

8. Tuberculosis (TBC)

Program pemberantasan penyakit TBC/TB Paru merupakan program

nasional dalam mengeliminasi penderita TBC/TB Paru. Indikator penting yaitu

angka penemuan kasus baru, angka konversi angka kesembuhan dan angka

kesalahan laboratorium. Pemberantasan TBC yang berjalan menggunakan Strategi

Direcly Oserved Treatment Shourtcourse (DOTS) yaitu pengobatan penderita

dalam jangka pendek melalui pengawasan langsung oleh pengawas minum obat.

Hasil kegiatan pemberantasan penyakit TBC adalah sebagai berikut :

Cakupan pelayanan TBC 649 kasus, terealisasi 648,5 dari target 50%.

Angka kesembuhan TBC 261 kasus, terealisasi 261,8 dari target 85%.

Angka konversi TBC 519 kasus, terealisasi 518,8 dari target 80%

Angka kesalahan Laboratorium <14 kasus realisasi 14,2 dari target <5%.

Pemberantasan penyakit ini sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama

dalam tingkat pelayanan guna mencapai cakupan yang di targetkan antara lain :

Masih sedikitnya sumber daya kesehatan

Rendahya motivasi pengelola TBC Puskesmas dan tingginya rasa

ketakutan terhadap resiko penularan.

Sarana dan prasarana Laboratorium yang belum memadai

Masih rendahnya keterampilan petugas laboratorium.

Investigasi Wabah 16

Page 17: Investigasi Wabah.elin

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Wabah adalah kejadian atau peristiwa dalam masyarakat atau wilayah

dari suatu kasus penyakit tertentu yang secara nyata melebihi dari

jumlah yang diperkirakan.

Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut

outbreak, yaitu serangan penyakit) lingkup yang lebih luas (epidemi)

atau bahkan lingkup global (pandemi)

Langkah – langkah investigasi wabah antara lain Menegakkan

diagnose, Menentukan apakah peristiwa tersebut termasuk wabah atau

tidak, Hubungan antara letusan wabah dengan beberapa factor,

Rumusan hipotesa sementara, Melaksanakan penyelidikan yang sudah

di rencanakan, Tes hipotesa, analisa dan interpretasinya, Melakukan

tindakan penanggulangan serta membuat laporan.

Contoh kejadian Luar Biasa yang sering terjadi antara lain Campak,

DBD, ISPA, TBC, Malaria, Diare dan lain-lain

Saran

Investigasi Wabah 17

Page 18: Investigasi Wabah.elin

Investigasi wabah sangat perlu dan penting di lakukan untuk mengetahui

serta menanggulangi kejadian wabah secara cepat dan tepat, oleh sebab itu

di harapkan kerjasama antara semua pihak untuk membantu kelangsungan

kegiatan ini.

Daftar Pustaka

Anoname. 2008. Profil Kesehatan Kab.Pandeglang ( Online http://www.facebook.com/event.php?eid=106446873057&ref=mf, di akses tanggal 9 januari 2010 )

Anoneme. Wabah EPID HOLIC ( Online http://misteradesetiawan.blogspot.com, di akses tanggal 8 januari 2010 )

Greenberg, R.S,Et.Ad ( 2001 ).Medikal epidemiologi, 3 rd Ed, The Mc Graw.Hill Companies. Inc. New yOrk USA.

Aria Gusti. Investigasi wabah.( http://ariagusti.wordpress.com, di akses tanggal 10 januari 2010 )

Investigasi Wabah 18