inventarisasi tumbuhan obat di kawasan …eprints.ums.ac.id/53816/1/naskah publikasi.pdf ·...

14
INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN GIRIBANGUN GIRILAYU MATESIH KARANGANYAR JAWA TENGAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: UMI SALAMAH A420130142 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: votram

Post on 15-Jun-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN GIRIBANGUN

GIRILAYU MATESIH KARANGANYAR JAWA TENGAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

UMI SALAMAH

A420130142

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

i

HALAMAN PERSETUJUAN

INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN GIRIBANGUN

GIRILAYU MATESIH KARANGANYAR JAWA TENGAH

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

Umi Salamah

A420130142

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Sofyan Anif , M.Si

NIK. 547/0625066301

ii

HALAMAN PENGESAHAN

INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN GIRIBANGUN

GIRILAYU MATESIH KARANGANYAR JAWA TENGAH

OLEH:

Umi Salamah

A420130142

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Senin, 19 Juni 2017

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

1. Drs. Sofyan Anif, M.Si.

(Ketua Dewan Penguji)

(................................................)

2. Dra. Suparti, M.Si

(Anggota I Dewan Penguji)

(................................................)

3. Efry Roziaty, M. Si

(Anggota II Dewan Penguji)

(................................................)

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum

NIP. 19650428199303001

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertuis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya

Surakarta, 5 Juni 2017

Yang membuat pernyataan

Umi Salamah

A420130142

1

INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN GIRIBANGUN

GIRILAYU MATESIH KARANGANYAR JAWA TENGAH

Abstrak

Giribangun merupakan kawasan perbukitan yang dijadikan sebagai salah satu

objek wisata religi pusat pemakaman keluarga besar Presiden RI kedua Jenderal Besar

TNI Muhammad Soeharto dan Pangeran Samber Nyawa. Perbukitan ini memiliki

ketinggian 660 meter diatas permuakaan air laut dengan keanekaragaman tumbuhan obat

yang tinggi. Tumbuhan obat adalah semua tumbuhan yang seluruh bagian tubuhnya dapat

dijadikan sebagai obat yang mampu memberikan penyembuhan. Tujuan penelitian ini

untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat yang terdapat di kawasan Giribangun

Girilayu. Metode yang digunakn adalah dengan eksplorasi(Jelajah/Methods Cruise)

melalui pembuatan petak 15x5 meter dengan mengeksplor seluruh tumbuhan obat yang

berada di kawasan Giribangun kemudian mencatat dan mengidentifikasi tumbuhan obat

pada setiaap daerah bawah dan daerah atas. hasil penelitian ditemukan 14 jenis

tumbuhan obat di ketinggian 330 m.dpl di dominasi oleh suku Euphorbiaceae Sansevieria

cylindrica. Selaginella doederleinii. Sedangkan di dketinggian 660 m.dpl ditemukan 10

jenis tumbuhan obat dengan suku yang mendominasi Asteraceae Eupatorium inulifolium

H.B.K. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin kedaerah atas

keanekaragaman tumbuhan obat semakin sedikit.

Kata kunci: Inventarisasi, Tumbuhan obat, Giribangun

Abstract

Giribangun is a hilly area that is used as one of the religious attractions of the large

family funeral center of the President of the Republic of Indonesia, both the Great General

of the TNI Muhammad Soeharto and Prince Samber Nyawa. These hills have a height of

660 meters above sea water demand with a high diversity of medicinal plants. Medicinal

plants are all plants that all parts of the body can be used as a drug that can provide

healing. The purpose of this research is to know the types of medicinal plants in

Giribangun Girilayu area. The method used is exploration (Cruise / Methods Cruise)

through the making of 15x5 meter plot by exploring all medicinal plants located in

Giribangun area then recording and identifying medicinal plants on the of the lower and

upper regions. The results of the study found 14 species of medicinal plants at an altitude

of 330 m.dpl in dominance by the tribe Euphorbiaceae Sansevieria cylindrica. Selaginella

doederleinii. While at 660 m.dpl dketinggian found 10 types of medicinal plants with tribes

that dominate Asteraceae Eupatorium inulifolium H.B.K. Based on the research, it can be

concluded that the more the area of the diversity of medicinal plants is getting less.

Keywords: Inventory, Medicinal Plants, Giribangun

1. PENDAHULUAN

Perbukitan yang berada di Kelurahan Girilayu Kecamatan Matesih Kabupaten

Karanganyar Provinsi Jawa Tengsh ± 40 km adalah salah satu perbukitan yang terletak

di lereng gunung Lawu Jawa Tengah. Lereng Lawu merupakan Kawasan yang Sangat

2

subur, dikarenakan daerah tangkapan hujan. Kawasan bukit GIRIBANGUN ini terletak

di Kelurahan Girilayu kecamatan Matesih kabupaten Karanganyar berada di ketinggian

660 meter diatas permukaan air laut dan memiliki luas 10 hektar. Perbukitan

GIRIBANGUN ini dijadikan sebagai salah satu objek wisata religi pusat pemakaman

keluarga besar presiden RI yang kedua yaitu Jenderal Besar TNI Muhammad Soeharto.

Perbukitan ini terletak di titik koordinat 7,652170

LS 111,0709710

BT. Kawasan ini

merupakan hutan yang dikelola oleh yayasan GIRIBANGUN dan digunakan oleh

rakyat setempat. Tegakan yang ada di hutan ini yaitu pohon pinus (Pinus merkusii)

pohon mahoni (Swietenia mahagoni) kelapa (Cocos nucifera) dan banyak ditumbuhi

spesies-spesies tumbuhan bawah, tumbuhan atas, tumbuhan liar. Kawasan ini memiliki

topografi Menanjak sehingga tumbuhan berfungsi sebagai penahan erosi bila turun

hujan. Selain itu tumbuhan –tumbuhan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

sebagai pakan ternak dan obat-obatan.

Tumbuhan obat adalah seluruh spesies yang diketahui atau dipercaya

mempunyai khasiat obat. Seluruh bagian dari tanaman obat ( daun, batang atau akar)

mempunyai khasiat sebagai obat dan digunakan sebagai bahan mentah dalam

pembuatan obat modern atau obat tradisional (Hirman,1990). Jumlah spesies tanaman

obat yang telah berhasil diidentifikasi di Indonesia sekitar 1.845 spesies dan 95 spesies

diantaranya merupakan tanaman obat liar yang saat ini dieksploitasi dalam jumlah

besar, sehingga 54 jenis spesies tanaman terancam punah.

Berdasarkan hal tersebut, maka inventarisasi tumbuhan obat perlu dilakukan

untuk mengetahui spesies-spesies tumbuhan obat agar dapat menjaga dan melestarikan

serta memanfaatkan peran tumbuhann obat bagi kelangsungan organisme dibumi. Hal-

hal tersebut menjadi latar belakang dilakukan penelitian ini yang berjudul

“Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kawasan GIRIBANGUN Wetankali Matesih

Karanganyar Jawa Tengah”.

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan dengan metode Jelajah (cruise methods)

atau Eksplorasi. Dengan cara dibagi menjadi 2 lokasi yang berbeda yaitu Stasiun A

(ketinggian 330 m.dpl) dan stasiun B (ketinggian 660 m.dpl) di kawasan

GIRIBANGUN. Metode yang dilakukan adalah Jelajah (cruise methods). Metode

jelajah merupakan metode dengan cara menyusuri secara langsung dan mencatat hasil

3

tumbuhan yang di temui karena tidak semua area pada kawasan ini ditumbuhi tumbuhan

yang berpotensi sebagai obat. Sehingga, dilakukan penelitian dengan Jelajah (cruise

methods) atau eksplorasi dengan menyusuri langsung serta mengamati tumbuhan obat

di daerah bawah maupun atas yang di pasang dengan petak 15mx5m dimasing-masing

daerah. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tumbuhan obat di sekitar Kawasan

Giribangun. Sampel pada penelitian ini adalah tumbuhan yang berpotensu sebagai oabt

yang berada di daerah bawah dan atas. Disetiap kali perjumpaan, pengumpulan dan

menggunakan beberapa cara yaitu eksplorasi, identifikasi, wawancara, kepustakaan,

dokumentasi dan pembuatan herbarium. Analisis data penelitian ini adaah dengan cara

deskriptif kualitatif.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Hasil Penelitian

3.1 Hasil Inventaris Tumbuhan Obat di GIRIBANGUN

NO

Nama Ilmiah dan Nama Lokal

Ketinggian

330 m.dpl

Ketinggian

660 m.dpl

1 Polygala paniculata (Jukut/sapuan)

2 Sansevieria cylindrica (Lidah mertua)

3 Selaginella doederleinii (cakar ayam)

4 Clidema hirta (L.) D.Don (herendong Bulu)

5 Adiantum cuneatum (suplir)

6 Ficus septica Burm. f. (awar-awar)

7 Phyllanthus buxifolius Muell. Arg. (seligi)

8 Pleomele angustifolia N.E. Brown (Suji)

9 Psidium guajava L. (Jambu biji)

10 Sauropus androgynus Merr. (katuk)

11 Pinus mercusii. (Pinus)

12 Phyllanthus niruri L. (meniran)

13 Eupatorium inulifolium H.B.K (kirinyuh)

14 Euphorbia pulcherim Willd. (kastumba)

15 Gynura aurantiaca D.C (umpyung)

16 Ageratum conyzoides L. (bandotan)

17 Wedelia biflira (L.) DC. (seruni/wedelia)

18 Melastoma polyanthum BI. (senggani)

19 Lantana camara L. (tembelek ayam)

20 Costus speciosus Smith. (pacing)

4

3.2 Tabel pengelompokan Jenis Tumb.obat di GIRIBANGUN

No Ordo Familia Genus Spesies

1 Fabales Polygalaceae Polygala Polygala paniculata

2 Asparagales Asparagaceae Sansevieria Sansevieria cylindrica,

3 Selaginellales Selaginellaceae Selaginella Selaginella doederleinii

4 Myrtales Melastomataceae Clidemia Clidema hirta (L.) D.Don

Melastoma Melastoma polyanthum BI.

Myrtaceae Psidium Psidium guajava L

5 Asterales

(Campanulatae/

synandrae)

Asteraceae/

Compositae

Eupatorium Eupatorium inulifolium H.B.K

Ageratum Ageratum conyzoides L.

Wedelia Wedelia biflora (L.) DC.

Gynura Gynura aurantiaca D.C

6 Euphorbiales

(tricoccae)

Euphorbiaceae Euphorbia Euphorbia pulcherim Willd.

Phyllanthus Phyllanthus niruri L.

Phyllanthus buxifolius Muell. Arg

Sauropus Sauropus androgynus Merr.

7 Urticales Moraceae Ficus Ficus septica Burm. f.

8 Liliales Liliaceae Pleomele Pleomele angustifolia N.E. Brown

9 Pinales Pinaceae Pinus Pinus mercusii

10 Solanales

(Tubiflora/

Personatae)

Verbenaceae Lantana Lantana camara L.

11 (Tubiflora/

Personatae)

Zingiberales/

Scitamineaae

Zingiberaceae Costus Costus speciosus Smith.

12 Polypodiales Adiantaceae Adiantum Adiantum cuneatum

3.3 Pembahasan Penelitian

Berikut ini akan dijabarkan dari tingkat Familia/suku sampai tingkat genus:

3.3.1 Familia polygalaceae

Memiliki manfaat sebagai tanaman hias, tumbuhan obat tanaman pangan dan tanaman

ternak.

Polygala paniculata, memiliki khasiat sebagai obat. Seduhan yang dibubuhi gula

merupakan obat penyakit pinggang dan kecing nanah.

5

3.3.2 Familia Asparagaceae

Memiliki manfaat di lingkungan dan juga kesehatan, sebagai tanaman hias, sebagai

makanan ternak dan sebagai tanaman pangan.

Sansevieria cylindrica , dapat bermanfaat sebagai keehatan dan lingkungan. Untuk

keehatan Ramuan untuk tekanan darah tinggi, diare, radang lambung, Ramuan

diabetes, Sebagai obat wasir, Sebagai antiseptik, Sebagai pengharum ruangan dan

Menyembuhkan sakit kepala. Di lingkungan mialnya dapat menyerap polusi, Dapat

menyerap radiasi, Memproduksi Oksigen.

3.3.3 Familia Selaginellaceae

Memiliki manfaat di lingkungan dan juga kesehatan, sebagai tanaman hias, sebagai

makanan ternak dan sebagai tanaman pangan.

Selaginella doederleinii Hieron. memiliki khasiat sebagai obat yaitu obat sebagai

penawar racun gigiran ular, obatt demam, pencuci darah dan obat saluran kencing.

3.3.4 Familia Melastomataceae

Memiliki manfaat kesehatan, sebagai tanaman hias, sebagai makanan ternak dan

sebagai tanaman pangan.

Clidema hirta (L.) D.Don obat sebagai obat sariawan dan mengurangi pendarahan

pada luka, sedangkan akarnya berkhasiat sebagi obat penawar racun. Melastoma

polyanthum BI. Sebagai obat mencret, keputihan, obat radang usus dan obat sariawan.

Sedangkan akar dan getah. Dapat dugunakan untuk mengobati ayan dan kejang.

3.3.5 Familia Myrtaceae

Familia ini berkhasiat sebagai obat penghasil minyak atsiri yang berkhasiat sebagai

obat, banyak pula pohon yang menghasilkan buah-buahan. Psidium guajava L dapat

digunakan sebagai pereda diare, sebagai pereda sdemam, sebagai penawar racun.

3.3.6 Familia Asteraceae

Familia/suku ini digunakan sebagai bahan penghasil obat, selain itu mjuga memiliki

peran ekonomo penting sebagai tanaman hias, dan sebagai penghasil bunga potong.

Eupatorium inulifolium H.B.K, sebagai obat luka seperti borok dan tumbuhan ini juga

bisa dijadikan se bagai pestisida alami.

Wedelia biflora (L.) DC. sebagaii obat yaitu menyembuhakan penyakit kelamin,

diuretik, pusing, batuk, malaria, luka baru, gigitan serangga, sakit perut,

6

menyembuhkan luka dan meringankan sakit setelah melewati proses persalinan dan

diare.

Ageratum conyzoides L.Merr. memiliki khasiat untuk mengobati luka baru dan obat

wasir.

Gynura aurantiaca D.C. Tumbuhan umpyung Gynura aurantiaca D.C ini berkhasiat

sebagai obat penenang.

3.3.7 Familia Euphorbiaceae

Manfaat dari suku ini memiliki peran penting dalam ekonomi sebagai penghasil obat

alami, sumber makanan dan juga sebagai tanaman hias.

Euphorbia pulcherim Willd. Tumbuhan Kastuma atau Racunan ini berkhasiat sebagai

obat luka baru.

Phyllanthus niruri L. sebagai peluruh air seni dan obat demam, kencing batu, kencing

nanah, nyeri ginjal dan mencret.

Sauropus androgynus Merr. sebagai obat demam, obat bisul, obat borok dan

memperbanyak air susu ibu.

Phyllanthus buxifolius Muell. Arg. sebagai obat sendi terkilir.

3.3.8 Familia Moraceae

Familia ini memiliki peran penting sebagai bahan penghasil obat, bahan bangunan dan

bahan makanan.

Ficus septica Burm. f. sebagai obat yaitu dapat menyembuhkan bisul, obat luka, obat

borok, dan penawar racun binatang berbisa.

3.3.9 Familia Liliaceae

Manfaat dari kelompok tumbuhan ini memiliki peran ekonomi sebagai bahan

penghasil obat, sebagai bahan makanan, sebafgai tanaman hias.

Pleomele angustifolia N.E. Brown, sebagai obat yaitu dapat menyembuhkan penyakit

beri-beri dan akarya dapat digunakan sebagai obat kencing nanah.

3.3.10 Familia Pinaceae

Manfaat dari familia/suku ini sebagai penghasil bahan bangunan dan sebagai bagan

penghasil obat.

Pinus mercusii sebagai obat luka.

3.3.11 Familia Verbenaceae

7

Tumbuhan ii memiliki peran penting dalam ekonomi yaitu sebagai penghasil bahan

obat alami, tanaman pagar dan tanaman hias.

Lantana camara L. sebagai obat batuk, obat luka, peluruh air seni dan obat bengkak.

3.3.12 Familia Zingiberaceae

Tumbuhan ini memiliki peran penting dalam ekonomi yaitu sebagai penghasil bahan

obat, sebagai penghasil bahan makanan, sebagai tanaman hias.

Costus speciosus Smith. sebagai obat untuk menyembuhkan sakit urus-urus, obat

kencing nanah, obat sipilis, obat trachoma dan bahan baku kontrasepsi.

3.3.13 Familia Adiantaceae

Familia ini memiliki khasiat sebagai obat, tanaman hias.

Adiantum cuneatum, kandung kemih/sistitis, saluran kencing/urethritis, untuk

melancarkan air seni, akar adiantum digunakan untuk obat cacing.

3.4 Kondisi Lingkungan GIRIBANGUN

No Kondisi Lingkunagn Ketinggian 330

m.dpl

Ketinggian

660.m.dpl

1 Suhu Udara (0C) 25.5

0C 24.0

0C

2 Kelembapan Udara (%) 58 % 58 %

3 pH tanah 7 6,8

Dari tabel 3.4 dapat kita ketahui faktor kondisi lingkungan dapat mempengaruhi

keanekaragaman jenis tumbuhan obat di kawasan GIRIBANGUN Kelurahan Girilayu

Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Pengambilan data dilakuakan

pada saat musim penghujan cuaca terang. Banyak sedikitnya keanekaragaman tumbuhan

yang ada di kawasan GIRIBANGUN dapat disebabkan oleh perilaku manusia dan kondisi

lingkungan sebagai habitat.

8

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahaan yang di dapatkan pada kawasan

Giribangun terdapat 14 jenis tumbuhan obat dan daerah atas 10 jenis tumbuhan obat.

Suku yang mendominasi didaerah bawah didominasi suku Euphorbiaceae dan juga

Selaginella doederleinii dan Sansiviera cylindrica sedangkan, di daerah atas di dominasi

familia/suku Asteraceae dan juga Eupatorium inulifolium.

Selain kegiatan eksplorasi juga dilakuakan wawancara kepada masyarakat Dukuh

Wetankali. Wawancara ini dilakukan bertujuan untuk menegtahui dalam memanfaatkan

tumbuhan yang ada di kawasan Giribangun. Sebanyak 20 warga dukuh wetankali yang

diwawancarai dengan teknik Indenpth interview diperoleh 18 warga (90%) telah

mengetahui tumbuhan obat dan sebanayk 2 warga (10%) tidak mengetahui tumbuhan obat.

Hasil penelitian yang diperoleh ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat

dan seluruh Guru dan Siswa-siswi SMP san SMA. Hasil produk peneletian ini berupa

katalog dan herbarium yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar mata pelajaran

IPA Biologi untuk SMP pada kelas VII (materi Klasifikasi Tumbuhan) dan SMA kelas X

(materi Plantae). Selain hasil penelitian ini juga dapat memberikan informasi kepada

seluruh warga Dukuh Wetankali Kelurahan Girilayu Kecamatan Matesih Kabupaten

Karanganyar.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. M. (2012). Inventarisasi Tumbuahan pada Ketinggian yang berbeda Pasca

Letusan Gunung Merapi Jalur Pendakian Balerante Kecamatan Kealang Kabupaten

Klaten. Skripsi S1. Program Studi Pendidikan Biologi. Surakarta: FKIP Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Achmadi, Umar Fahmi dan Djumidi. 1999. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Bakti

Husada. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Andrianto, T. T. (2011). Ampuhnya Terapi Herbal Berantas Berbagai Penyakit Berat.

Yogjakarta : Najah

Bappenas, (2003). Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan. Jakarta: Dokumen

Bappenas.

Betty, Julia. Dkk. 2015. Inventarisasi jenis paku-pakuan Pterydophyta Terestrial di Hutan

Dusun Tauk Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak. Universitas Tanjungpura :

FMIPA Program Studi Pendidikan Biologi.

9

Daunrara, Hasriani. Dkk. (2015). Keragaman jenis tumbuhan obat tradisional di

Masyarakat Desa Mellangkenapadang dan Desa Paladan Kecamatan Sesebapadang

Kabupaten Mamasa. Makasar : FMIPA Universitas Hassanudin Makasar.

Dewo, M. (2013). Gendola Obat Dewa Penakluk Aneka Penyakit Diabetes, Kanker,

Stroke, Jantung, Lever. Jakarta : Fmedia (Imprint Agro Media Pustaka).

Gitosardjono, Sukamdani dan Sukamdani Juliah.1996. Panduan Peziarah Astana

GIRIBANGUN. Surakarta : Yayasan Mangadek.

Indrawan, M. Richard B. Primack dan Jatna s. (2012). Biologi Konservasi Edisi Revisi Ke-

3. Jakarta : Yayasan Pustaka Obat Indonesia.

Komaria, Nurul. 2015. Identifikasi dan Inventarisasi Tumbuhan Pakuu Epifit di

Lingkungan Kampus Universitas Jember Untuk Penyusunan Buku Nonteks.

Skripsi. Jember :FKIP Biologi Universitas Jember,

Kustiari, M. (2015). Inventarisasi Tumbuhan Survival padaKetinggian yang Berbeda pada

jalur DIKLATSAR Tlogodlinggo Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar.

Skripsi. Surakarta: FKIP Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Muhlisah, F. (2007). Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Bogor : Penebar Swadaya.

Nasari, dkk.2011. Pembuatan Flipchartdari hasil Inventarisasi tumbuhan paku di Hutan

Adat Desa Teluk Bakung. Jurnal Pendidikan Indonesia FKIP UNTAN.

Nasir, M. 1999. Metode Penelitian. Universitas Padjajaran Bandung.

Riyanta. 2009. Yayasan Mengadek Surakarta. Surakarta : Yayasan Mengadek.

Santoso, Eka Andy. (2016). Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kawasan DIKLATSAR

Tlogodinggi Tawangmangu Sebagi bahan Sosialisasi bagi Masyarkat. Skripsi.

Surakarta : FKIP Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sastrapadja, S.D. (2012). Perjalanan Panjang Tanaman Indonesia. Jakarta: Yayasan

Pustaka Obat Indonesia.

Seid, M. A and Seoyum G. A. (2013). Medical Plant Biodiversity and Local Healthcare

Management System in Chencha District: Gamo Gofa, Ethiopia. Journal of

Pharmacognosy Vol.2 (1).

Setyawan, AD dan Sugiyarto. (2001). Keanekaragaman Flora Hutan Jobolarangan Gunung

Lawu. BIODEVERSITAS vol. 1 (1): 162.

Setyowati, F.M dan Wardah. (2007). Keanekaragaman Tumbuhan Obat Masyarakat

Talang Mamak di Sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Riau.

BIODEVERSITAS vol.8 (3);231.

10

Sillahi, Marina dkk. 2015. Keanekaragaman Tumbuhan Obat pada berbagai satuan

Lanskap dan Pemanfaatannya oleh sub-etnis Batak toba di Desa Peadundung

Sumatra Bara. Prosiding. UNHI : Seminar Nasional Program Studi Biologi.

Sitepu, D dan Sutino P. (2001). Peranan Tanaman obat dalam Pengembangan Hutan

Tanaman. Buletin Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. 2(2): 61-77. Jakarta:

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Steenis, van C.G.G.J. (2006). Flora. Jakarta : PT Pradynya Paramitha.

Susetya, D. (2013). Khasiat dan Manfaat Daun Ajaib Binahong. Yogjakarta: Pustaka

BARU Press.

Syamsuhidayat, Sri Sugati dan Hutapea, Johnny Ria. 1991. Inventarisasi Tanaman Obat

Indonesia. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Dan Hutapea Jonny Rea. 2001. Unventaris Tanaman Obat

Indonesia. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Tjitrosoepomo, G. (2010). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogjakarta : Pustaka

Baru Press.

(2009). Taksonomi Tumbuhan Schizophyta, Bryophyta, Pterydophyta,

Yogjakarta : Gadjah Mada University Press.

(2013). Taksonomi Umum Dasar-dasar Taksinomi Tumbuhan.

Yogjakarta : Gadjah Mada University Press.

Yoga, P., & Bambang Suharno, J. B. (2007). Analisa Kualitas Perairan Sungai Klinter

Nagnjuk Berdasarkan Parameter Biologi (Plankton). Jurnal Sumberdaya Alam dan

Lingkungan, 36-42.