inventarisasi hama dan penyakit tanaman di lokasi … · 2020-01-19 · pengamatan hama tanaman...

12
Jurnal Agrominansia, 4 (2) Desember 2019 ISSN 2527 – 4538 146 INVENTARISASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DI LOKASI BUDIDAYA TANAMAN BUAH NAGA KABUPATEN SINJAI Dian Ekawati Sari, Samri Wahyudi, Iin Mutmainna, Baharuddin Masruhing Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Muhammadiyah Sinjai (E-mail : [email protected]) ABSTRAK Buah naga merupakan tumbuhan liar yang memilki banyak manfaat dan kaya akan kandungan gizi. Tanaman tersebut banyak dibudidayakan di Indonesia khususnya di Kabupaten Sinjai. Salah satu factor yang mempengaruhi produksi bauah naga yaitu penyakit tanaman. Pertanaman buah naga petani di Kabupaten Sinjai mengalami banyak penurunan produksi yang disebabkan oleh hama penyakit. Sampai saat ini petani belum mengetahui jenis hama dan penyakit apa yang menyerang tanaman buah naga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hama yang menyerang buah naga berasal dari beberapa golongan yaitu serangga, moluska, dan aves sedangkan penyakit yang menyerang tanaman buah naga umumnya terdapat pada bagian batang, buah dan bunga. Kata Kunci : Buah naga, Hama, Penyakit . PENDAHULUAN Buah naga salah satu tanaman buah introduksi yang kini mulai banyak dibudidayakan di Indonesia. Nama umum buah tersebut adalah pitaya (Merten 2003), kemudian di Asia disebut dragon fruit (Masyahit et al. 2009). Buah naga terdiri dari beberapa jenis yaitu buah naga putih ( white pitaya), buah naga merah (red pitaya), buah naga super merah (super red pitaya) dan buah naga kuning (yellow pitaya) (Renasari, 2010). Diantara keempat tersebut, buah naga merah yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat sinjai. Kabupaten Sinjai merupakan salah satu daerah pembudidaya tanaman buah naga. Sentra budidaya tanaman buah naga di Kabupaten Sinjai terletak di Desa Sukamaju Kecamatan Tellulimpoe dan tersebar di beberapa desa lainnya namun masih dalam skala tanaman pekarangan. Produksi buah naga di desa Sukamaju tergolong tinggi petani bisa mendapatkan 100 ton per sekali panen selama enam kali panen besar selama setahun. Namun pada tahun 2018 produksi buah naga di Desa Sukamaju mengalami penurunan dimana petani hanya bisa memanen buah naga sekitar 45 ton per sekali panen. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan produksi buah naga yaitu teknik budidaya, gangguan hama

Upload: others

Post on 23-Jan-2020

42 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Jurnal Agrominansia, 4 (2) Desember 2019 ISSN 2527 – 4538 146

INVENTARISASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DI LOKASI

BUDIDAYA TANAMAN BUAH NAGA KABUPATEN SINJAI

Dian Ekawati Sari, Samri Wahyudi, Iin Mutmainna, Baharuddin Masruhing Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Muhammadiyah Sinjai

(E-mail : [email protected])

ABSTRAK

Buah naga merupakan tumbuhan liar yang memilki banyak manfaat dan kaya akan kandungan gizi.

Tanaman tersebut banyak dibudidayakan di Indonesia khususnya di Kabupaten Sinjai. Salah satu

factor yang mempengaruhi produksi bauah naga yaitu penyakit tanaman. Pertanaman buah naga

petani di Kabupaten Sinjai mengalami banyak penurunan produksi yang disebabkan oleh hama

penyakit. Sampai saat ini petani belum mengetahui jenis hama dan penyakit apa yang menyerang

tanaman buah naga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hama yang menyerang buah naga berasal

dari beberapa golongan yaitu serangga, moluska, dan aves sedangkan penyakit yang menyerang tanaman buah naga umumnya terdapat pada bagian batang, buah dan bunga.

Kata Kunci : Buah naga, Hama, Penyakit.

PENDAHULUAN

Buah naga salah satu tanaman buah introduksi yang kini mulai banyak

dibudidayakan di Indonesia. Nama umum buah tersebut adalah pitaya (Merten 2003),

kemudian di Asia disebut dragon fruit (Masyahit et al. 2009). Buah naga terdiri dari

beberapa jenis yaitu buah naga putih (white pitaya), buah naga merah (red pitaya), buah

naga super merah (super red pitaya) dan buah naga kuning (yellow pitaya) (Renasari,

2010). Diantara keempat tersebut, buah naga merah yang banyak dibudidayakan oleh

masyarakat sinjai.

Kabupaten Sinjai merupakan salah satu daerah pembudidaya tanaman buah naga.

Sentra budidaya tanaman buah naga di Kabupaten Sinjai terletak di Desa Sukamaju

Kecamatan Tellulimpoe dan tersebar di beberapa desa lainnya namun masih dalam skala

tanaman pekarangan. Produksi buah naga di desa Sukamaju tergolong tinggi petani bisa

mendapatkan 100 ton per sekali panen selama enam kali panen besar selama setahun.

Namun pada tahun 2018 produksi buah naga di Desa Sukamaju mengalami penurunan

dimana petani hanya bisa memanen buah naga sekitar 45 ton per sekali panen. Faktor-faktor

yang mempengaruhi penurunan produksi buah naga yaitu teknik budidaya, gangguan hama

Jurnal Agrominansia, 4 (2) Desember 2019 ISSN 2527 – 4538 147

dan penyakit dan iklim, diantara faktor-faktor tersebut gangguan OPT merupakan

penyebab utama penurunan produksi. Informasi mengenai hama dan penyakit lainnya pada

buah naga masih belum banyak diketahui oleh petani buah naga sehingga dalam melakukan

pengendalian masih kurang tepat dan salah sasaran. Informasi hama dan penyakit penting

untuk menentukan langkah pengelolaan hama dan penyakit pada tanaman buah naga.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis hama dan

penyakit pada sentra pertanaman buah naga di Kabupaten Sinjai. Selain itu juga diharapkan

penelitian ini dapat memberikan informasi awal tentang beberapa hama dan penyakit yang

menyerang tanaman buah naga sebagai lamgkah awal dalam melakukan pengendalian.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian

Muhammadiyah Sinjai. Penelitian berlangsung mulai Juni - September 2019.

Pengamatan Hama Tanaman

Pengamatan dilakukan di tiga lokasi berbeda. Pengamatan hama dilakukan sebanyak

4 kali selama 2 bulan, dan dilakukan dengan dua cara yaitu pengamatan langsung dan

pemasangan perangkap (untuk jenis hama yang bersayap atau terbang). Hama yang

ditemukan pada tanaman dan yang terperangkap diambil kemudian dibawa ke laboratorium

untuk proses identifikasi. Hama yang didapatkan di lapangan diidentifikasi menggunakan

buku kunci determinasi serangga dengan acuan pustaka yang sesuai.

Pengamatan Penyakit Tanaman

Pengumpulan gejala penyakit dilakukan dengan cara pengamatan langsung pada

tanaman. Bagian tanaman yang diamati adalah batang dan buah. Gejala yang didapatkan

pada batang dan buah didokumentasikan dan diambil kemudian dibawa ke laboratorium

untuk diidentifikasi secara langsung dengan melihat ciri-ciri fisik pada bagian tanaman

yang bergejala.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hama

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tiga lokasi pertanaman buah naga di

Kec. Tellulimpoe didapatkan ham dari golongan insekta, moluska dan aves. Adapun jenis

jenis hama yang didapatkan pada tiga lokasi pertanaman buah naga di Kec. Tellulimpoe

disajikan pada Tabel di bawah ini :

Jurnal Agrominansia, 4 (2) Desember 2019 ISSN 2527 – 4538 148

Tabel 1. Hasil pengamatan hama pada tanaman buah naga

Lokasi Golongan Ordo Spesies

Desa Sukamaju

Insekta Diptera Bactrocera dorsalis

Hymenoptera Semut hitam

Semut rangrang

Solenopsis sp.

Hemiptera Nezara viridula

Mictis sp.

Homoptera Pseudococcus sp

Orthoptera Valanga sp.

Coleoptera Kumbang anobidae

Kumbang Protaetia

Moluska Stylomatophora Achatina fulica

Aves - Gallus gallus

Desa Tellu Limpoe

Insekta Diptera Bactrocera dorsalis

Hymenoptera Semut hitam

Semut rangrang

Solenopsis sp.

Hemiptera Leptocorisa sp.

Mictis sp.

Homoptera Pseudococcus sp

Orthoptera Valanga sp.

Coleoptera Kumbang anobidae

Kumbang Protaetia

Moluska Stylomatophora Achatina fulica

Aves - Gallus gallus

Jurnal Agrominansia, 4 (2) Desember 2019 ISSN 2527 – 4538 149

Kelurahan Mannanti Insekta Diptera Bactrocera dorsalis

Hymenoptera Semut hitam

Semut rangrang

Solenopsis sp.

Hemiptera Nezara viridula

Mictis sp.

Orthoptera Valanga sp.

Coleoptera Kumbang anobidae

Kumbang Protaetia

Moluska Stylomatophora Achatina fulica

Aves - Gallus gallus

(Sumber data : Hasil penelitian, 2019)

Penyakit

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala penyakit yang didapatkan dari tiga

lokasi pengamatan di Kecamatan Tellulimpoe disajikan pada Tabel di bawah ini :

Tabel 2. Jenis-jenis mikroorganisme yang terisolasi dari pertanaman buah naga di Kec.

Tellulimpoe

Lokasi Bagian Tanaman Ciri-ciri fisik

Desa Sukamaju Batang Busuk Batang

Batang

Bercak pada

batang

Buah Bercak pada buah

Bunga

Bercak kecoklatan

disekitar sisik buah

Desa Tellu Limpoe Batang Busuk Batang

Batang Bercak pada

batang

Buah Bercak pada buah

Kelurahan Mannanti Batang Busuk Batang

Batang Bercak pada

batang

Buah Bercak pada buah

(Sumber data : Hasil penelitian, 2019)

Jurnal Agrominansia, 4 (2) Desember 2019 ISSN 2527 – 4538 150

Pembahasan

Semut

Pengamatan langsung yang dilakukan di pertanaman buah naga didapatkan beberapa

spesies semut yang ditemukan di pertanaman buah naga, yaitu semut hitam, semut api, dan

semut rangrang merah. Adapun semut yang dinilai sebagai hama dan ditemukan gejala

serangan pada pertanaman buah naga yaitu semut api dan semut rangrang merah. Semut

api teramati merusak batang dengan membuat sarang pada batang dengan cara melubangi,

sehingga menyebabkan batang tanaman buah naga rusak dan tidak bisa mengeluarkan

bunga.

Gejala akibat semut rangrang merah yaitu bekas gigitan semut yang mengakibatkan

permukaan kulit buah menjadi coklat dan tampilan menjadi tidak menarik lagi.Selain di

buah, semut juga membuat sarang di sulur.Selain menyebabkan kerugian secara langsung,

semut juga menyebabkan kerugian secara tidak langsung.Banyaknya semut pada buah

mengganggu pada saat panen bagi petani.Semut berperan sebagai predator beberapa jenis

hama di alam. Namun pada beberapa kasus, famili Formicidae ini dapat tergolong sebagai

hama seperti pada tanaman buah naga.Beberapa spesies semut juga berasosiasi dengan kutu

putih dan kutu daun.Semut memanfaatkan embun madu dari kutu-kutu tersebut.Semut

dianggap merugikan petani, namun bermanfaat bagi kutu daun karena membantu

melindungi kutu dari serangan parasitoid dan predator serta membantu pemencarannya

(Faridah 2011). Informasi dari petani tanaman buah naga bahwa puncak keparahan

serangan semut pada tanaman buah naga yaitu pada saat musim kemarau.

A B

Gambar 1. Gejala akibat semut yang menjadi hama dan beberapa spesies semut yang

ditemukan di pertanaman buah naga: (A) gejala lubang pada batang yang disebabkan oleh semut hitam,(B) gejala semut rangrang merah yang membuat

sarang pada batang

Jurnal Agrominansia, 4 (2) Desember 2019 ISSN 2527 – 4538 151

Kutu putih

Kutu putih (mealybug) ditemukan pada saat pengamatan dipertanaman buah naga.

Kutu putih banyak ditemukan pada buah bagian sisik maupun permukaan kulit

buah.Beberapa juga ditemukan di sulur pada sisi yang tidak terkena cahaya matahari

langsung.Pada saat pengamatan ada beberapa kutu putih yang sudah mati tetapi lilinnya

tetap tertinggal pada permukaan buah. Kutu putih yang didapatkan di lokasi pengamatan

juga mengundang kehadiran semut hitam maupun semut rangrang merah yang juga

merupakan hama untuk tanaman buah naga. Hal ini diperjelas dalam penelitian yang

dilakukan sebelumnya bahwa kutu putih bersimbiosis oleh semut sebagian kutu putih

menghasilkan embun madu dan memiliki hubungan simbiosis dengan semut serta embun

jelaga (Faridah 2011). Semut memanfaatkan embun madu untuk makanannya, sehingga

semut melindungi kutu putih dari serangan predator serta membantu dalam penyebaran

kutu putih.

A B

C D Gambar 2. Hama kutu putih (A) gejala akibat kutu putih yang membuat buah menjadi

mengerut, (B) serangan kutu putih pada buah (C) lilin kutu putih pada

batang,(D) foto kutu putih menggunakan kamera dino-lite digital mickroskop.

Belalang

Belalang menyerang tanaman buah naga dengan kejadian yang belum

parah.Belalang merupakan famili Acrididae ditemukan di pertanaman buah naga.Serangan

di buah berupa gigitan pada sisik buah, terutama buah yang masih hijau.Serangan belalang

Jurnal Agrominansia, 4 (2) Desember 2019 ISSN 2527 – 4538 152

mengakibatkan luka akibat gigitan yang berwarna coklat pada permukaan kulit

buah.Keberadaan belalang ada di seluruh kebun pengamatan, terutama di kebun yang

terdapat gulma banyak.

A B

Gambar 3. Hama belalang pada tanaman buah naga : (A) belalang pada pertanaman buah

naga,(B) gejala serangan belalang pada buah

Bekicot

Bekicot ditemukan di pertanaman buah naga pada bagian sulur. Gejala serangan

bekicot yaitu terlihat gigitan pada tunas sulur atau sulur muda. Gigitan berawal dari bagian

pinggirnya. Akibat dari serangan bekicot pada sulur dapat menyebabkan bagian sulur patah

atau kering sehingga mudah terserang penyakit.Tanda kehadiran hama ini juga dapat

terlihat dari kotoran bekicot. Kotoran berwarna hitam dan ditemukan pada sulur, tiang

penyangga, ataupun di permukaan tanah. Selain itu, tanda kehadiran bekicot juga dapat

dilihat dari keberadaan bekas cangkang.Tingkat kerusakan tanaman akibat serangan

bekicot yaitu bisa menyebabkan tanaman buah naga gagal panen dan dapat membuat

batang tanaman menjadi rusak dan terserang penyakit. Bekicot di temukan hampir disetiap

tanaman buah naga di lokasi pengamatan bahkan petani juga mulai meresahkan dengan

adanya bekicot yang menyerang tanaman mereka.Bekicot menyerang tanaman buah naga

dengan menggunakan mulut (rahang) yang juga berfungsi sebagai alat pemotong daun

muda yang selanjutnya dimakan dengan bantuan lidahnya (Prihandini, 2006).

Jurnal Agrominansia, 4 (2) Desember 2019 ISSN 2527 – 4538 153

A B Gambar 4. Bekicot pada pertanaman buah naga: (A) Bekicot pada batang buah naga, (B)

bekas gigitan bekicot pada batang.

Ayam

Hasil wawancara dengan petani buah naga menyatakan bahwa ayam merupakan

hama yang sering merusak buah dipertanaman buah naga pada fase berbuah dan siap panen.

Ayam menyerang daging buah sehingga kehadirannya menyebabkan kerugian. Serangan

ayam cukup parah, terutama untuk buah yang dekat dengan permukaan tanah Ayam dapat

memakan buah hingga ketinggian sekitar 70 cm dari permukaan tanah. Pertanaman yang

diganggu ayam biasanya berada di sekitar rumah penduduk. Keparahan akibat ayam sangat

besar, ayam dapat memakan separuh bagian apabila buah masih menggantung disulur,

sedangkan untuk buah yang sudah jatuh ayam dapat menghabiskan daging buah dan hanya

tersisa kulit bagian luar.

A B

Gambar 5. Ayam pada pertanaman buah naga. (A) Ayam disekitaran tanaman buah naga.

(B) Bekas patokan ayam pada buah naga yang sudah matang.

Lalat buah

Lalat buah merupakan salah satu hama yang menyerang buah-buahan,akibat

serangan lalat buah bisa mejadi penyebab gagal panen. Khusus di pertanaman buah naga

sendiri lalat buah yang menyerang adalah Bactrocera dorsalis.Lalat buah menyerang buah

naga dengan meletakkan telur pada jaringan dibawah kulit buah. Telur menetas menjadi

Jurnal Agrominansia, 4 (2) Desember 2019 ISSN 2527 – 4538 154

larva dan mulai memakan daging buah sampai terjadi proses pembusukan. Serangan serius

dan meluas dapat menyebabkan gagal panen.

A B

Gambar 6. Hama lalat buah : (A) hama lalat buah yang masuk dalam perangkap yang

dipasang tepat disamping buah naga yang sudah matang, (B) lalat buah

Bactrocera dorsalis.

Burung

Burung menyerang buah naga pada permukaan atas tanaman.Gejala buah yang

terserang yaitu terdapat lubang-lubang berbentuk khas bekas patukan paruh. Lubang

tersebut cukup dalam dan mengakibatkan buah menjadi busuk.Terkadang buah hampir

separuh bagian dimakan serangan burung memiliki kejadian yang tidak banyak, namun

keparahannya tinggi. Kerusakan yang diakibatkan hama ini cukup berat hingga buah tidak

dapat dikonsumsi. Selama pengamatan di lapangan, burung tidak dapat terlihat jelas karena

pergerakannya sangat cepat..Oleh sebab itu, tidak diketahui jenis burung yang menyerang

buah naga ini. Gejala serangannya pun pada saat pengamatan tidak ditemukan karena buah

naga yang belum matang.

Kepik

Kepik merupakan salah satu hama yang dominan ditemukan dipertanaman buah

naga. Kepik yang ditemukan di buah naga adalah kepik Leptocorisa sp. (walang

sangit),kepik Mictis profana dan kepik Nezara viridul (kepik daun). Kepik yang ditemukan

memiliki tipe alat mulut yang menusuk dan menghisap. Semua bagian tanaman dapat

dimakan, tetapi pertumbuhan tunas dan perkembangan buah lebih disukai. Kerusakan buah

dari tusukan yaitu bintik-bintik kecoklatan atau hitam.Khusus dipertanaman buah naga

sendiri gejala serangan kepik belum ditemukan. Kepik M. profana, menjadikan batang pada

buah naga sebagai tempat untuk menyimpan telur, dan bekas dari telur yang menempel itu

akan merusak batang tanaman buah naga.

Jurnal Agrominansia, 4 (2) Desember 2019 ISSN 2527 – 4538 155

A B C

D E F Gambar 7. Hama kepik pada tanaman buah naga: (A) kepik M. profana, (B) telur kepik M.

profana pada batang buah naga,(C) kepik Leptocorisa sp. (Walang sangit), (D)

Kepik N.viridula(kepik daun).(E) pembesaran kepik N. viridula, (F) pembesaran hama kepik Leptocorisa sp(walang sangit).

Kumbang

Kumbang yang ditemukan adalah kumbang Anoobidae dan kumbang Protaetia sp.

.Kumbang ini pada umumnya menyerang tanaman yang berkayu lembab dan tidak terlalu

keras seperti buah naga. Kumbang yang ditemukan pada batang saat pengamatan di lokasi

kumbang telah melubangi batang dan menjadikan batang sebagai tempat untuk bertelur.

Kumbang tidak di temukan di semua lokasi pengamatan akan tetapi, populasi kumbang di

pertanaman buah naga sudah cukup banyak dan hampir di temukan di semua bagian

tanaman yang terserang penyakit.

A B C D Gambar 8. Hama kumbang pada tanaman buah naga : (A) kumbang Protaetia breitarsis

yang mencoba melubangi batang untuk membuat sarang, (B) kumbang

Anoobidae pada batang buah naga, (C) kumbang Anoobidae, (D) kumbang

Penyakit

Bunga

Pada pengamatan gejala penyakit buah naga pada bagian bunga memiliki ciri-ciri

terdapat bercak coklat disekitar bunga bakal sisik pada buah naga. Bercak awal berwarna

Jurnal Agrominansia, 4 (2) Desember 2019 ISSN 2527 – 4538 156

kuning kemudian lama kelamaan akanberubah warna menjadi coklat dan pada umumnya,

bercak muncul pada bagian ujung bakal sisik-sisik buah naga.

Gambar 9. Gejala penyakit tanaman buah naga pada bagian bunga

Buah

Buah yang didapatkan pada pertanaman buah naga memiliki gejala awal bercak

kuning kemudian menyebar luas keseluruh bagian buah dan bercak yang awalnya berwarna

kuning akan berubah menjadi coklat dan menyebabkan kematian jaringan.

Gambar 10. Gejala penyakit tanaman buah naga pada bagian buah

Batang

Pada batang tanaman didapatkan beberapa gejala. Gejala yang pertama ditandai

dengan bercak awal berwarna kuning kemudian lama kelamaan bercak akan menyebar dan

menyebabkan batang berwarna kuning. Gejala yang kedua yaitu gejala yang diawali oleh

bercak coklat kehitaman pada permukaan batang ataupun buah, yang selanjutnya meluas

menjadi gejala busuk lunak. Penyakit antraknosa umumnya menyerang pada hampir semua

bagian tanaman Gejala diawali berupa bintik-bintik kecil yang berwarna kehitam-hitaman

dan sedikit melekuk. Pada gejala ini akan muncul kumpulan titik-titik hitam.

Jurnal Agrominansia, 4 (2) Desember 2019 ISSN 2527 – 4538 157

Gambar 12. Gejala penyakit tanaman buah naga pada bagian batang

DAFTAR PUSTAKA

Masyahit M, Sijam K, Awang Y, Ghazali M, Satar M. 2009. The first report of the

occurrence of anthracnose disease caused by Colletotrichum gloeosporioides (Penz.)Penz.& Sacc.on dragon fruit (Hylocereus spp.) in Peninsular Malaysia.

American Journal of Applied Sciences. 6 (5): 902-912.

Merten S. 2003. A review of Hylocereus production in the United States.Journal PACD

[Internet]. 5:98-105. [diunduh 2011 April 22]. Tersedia pada: http://www.jpacd.org/downloads/Vol5/V5P98-105.pdf

Prihandini R, Alfiah. 2006. Bekicot (Acathina fulica) dan potensinya. Fauna Indonesia.

6(2): 68-70. Pushpakumara DKNG, Gunasena HPM, Karyawasam M. 2005. Flowering and fruiting

phenology, pollination vector and breeding system of dragon fruit (Hylocereus

spp.). Sri Lankan J. Agric. Sci. 42:81-91.

Renasari N. 2010. Budidaya tanaman buah naga super red di Wana Bekti Handayani [skripsi]. Purwokerto: Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.