intoksikasi bahan kimia dan obat-obatan

78
Intoksikasi Bahan Kimia dan Obat-obatan

Upload: dryogirosadi

Post on 30-Jul-2015

329 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Intoksikasi Bahan Kimia dan Obat-obatan

Page 2: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Pendahuluan

Intoksikasi atau keracunan keadaan gawat darurat penanganan segera

Keracunan bahan kimia maupun obat-obatan dapat memberikan gambaran klinis multisistem menyerupai penyakit lain.

Perlu anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang teliti dan cermat.

Page 3: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

NTESS (National Toxic Exposure Surveillance System) >2,4 juta kasus potensial pajanan toksik dilaporkan tahun 2007 ke Pusat Pengendalian Racun di seluruh AS.

RSMH Palembang 2000-2002 didapatkan 143 kasus keracunan, 66% penyebabnya adalah insektisida, bunuh diri merupakan alasan terbanyak penderita menggunakan bahan beracun (61,5%).

Epidemiologi

Page 4: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Diagnosis

Diagnosis yang tepat dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium rutin dan toksikologi serta karakteristik klinis lainnya.

Anamnesis informasi dari pasien tentang waktu, rute, durasi, dan keadaan saat pajanan terjadi (lokasi, lingkungan, dan intensitas), nama dan jumlah atau jenis tiap obat, bahan kimia serta kandungan yang terdapat didalamnya

Page 5: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Pemeriksaan fisik terutama difokuskan pada tanda vital, sistem kardiopulmoner dan status neurologis.

Pemeriksaan penunjang dapat juga membantu untuk menegakkan diagnosis, diantaranya laboratorium rutin, EKG, Foto thorax, dan analisis toksikologi

Page 6: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Upaya penatalaksanaan kasus keracunan ditujukan kepada hal seperti berikut:

1. Penatalaksanaan kegawatan.

2. Penilaian klinis

3. Dekontaminasi racun

4. Pemberian antidotum

5. Terapi suportif

6. Observasi dan konsultasi

7. Rehabilitasi.

Penatalaksanaan

Page 7: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Penatalaksanaan kegawatanSetiap kasus keracunan harus diperlakukan seperti pada keadaan kegawatan yang mengancam nyawa

Lakukan tindakan resusitasi :

A (Airways) bebaskan jalan nafas dari sumbatan bahan muntahan, lendir, gigi palsu dll. Bila perlu dengan perubahan posisi dan oropharyngeal airway dan alat penghisap lendir.

B (Breathing) jaga agar pernafasan sebaik mungkin dan bila memang diperlukan dapat digunakan alat respirator.

Page 8: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

C (Circulation) dengan tekanan darah dan volume cairan harus dipertahankan secukupnya dengan pemberian cairan dalam keadaan tertentu dapat diberikan cairan koloid. Bila terjadi henti jantung segera lakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru)

D (Drug) Obat-obat yang dapat diberikan untuk menanggulangi keracunan dapat diberikan, beberapa diantaranya adalah Dekstrose pada kasus keracunan dengan hipoglikemia, Nalokson untuk keracunan opioid dan Flumazenil untuk kasus keracunan Benzodiazepin.

Page 9: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Penilaian klinispenatalaksanaan keracunan harus segera

dilakukan tanpa menunggu hasil penapisan toksikologi

standar pemeriksaan kasus keracunan memudahkan penanganan yang tepat.

Beberapa keadaan klinis yang perlu mendapat perhatian karena dapat mengancam nyawa adalah: koma, kejang, henti jantung, henti nafas dan syok.

Page 10: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

DekontaminasiDekontaminasi dari kulit

Cuci daerah yang terkena zat racun dengan air hangat atau normal saline.

Cuci dengan hati-hati daerah di bawah telinga, kuku dan lipatan kulit.

Untuk zat yang berminyak (mis. Pestisida), cuci kulit sedikitnya 2 kali dengan sabun dan sampo pada rambut.

Larutan dekontaminasi spesifik atau pelarut (mis. Alkohol) jarang diindikasikan dan pada beberapa kasus menyebabkan paradoks dengan meningkatkan absorpsi

Page 11: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Dekontaminasi pada mata

Siram mata dengan sejumlah air atau normal salin (jika tersedia, teteskan anestesi lokal pada mata sebelum melakukan irigasi). Lepaskan lensa kontak jika ada.

Irigasi secara langsung dari arah lateral ke medial sehingga aliran irigasi ke arah nasal. Angkat konjungtiva tarsal untuk melihat partikel yang tak larut dan lakukan irigasi. Irigasi dilanjutkan hingga 15 menit atau hingga mata telah diirigasi sedikitnya 1L cairan.

Jika zat racun berupa asam atau basa, periksa derajat keasaman (pH) pada mata setelah irigasi dan lanjutkan irigasi hingga pH berkisar 6,5-7,5.

Page 12: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Dekontaminasi GastrointestinalEmesis

Ipekak biasa digunakan untuk memberikan pertolongan pertama di rumah pada kasus keracunan yang tertelan ringan dalam waktu 1 jam setelah zat racun tertelan. Dapat meningkatkan aspirasi paru dan perlambatan atau pencegahan terhadap penggunaan arang aktif.

Tidak digunakan secara rutin untuk penatalaksanaan zat racun yang tertelan.

Page 13: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Kumbah lambung (Gastric Lavage)Efektif untuk zat racun berbentuk cair atau fragmen pil kecil untuk

tablet utuh atau potongan jamur. Tindakan ini dilakukan 60 menit setelah zat racun tertelan.

Indikasi tertelan zat racun dalam jumlah besar (mis. Overdosis aspirin

masif) untuk mengumpulkan dan memeriksa kandungan isi lambung

guna identifikasi zat racun dan pemberian arang aktif serta antidotum yang tepat.

Kontraindikasi

Jangan lakukan kumbah lambung pada pasien yang sopour dan koma dengan gangguan reflek menelan kecuali sebelumnya dipasang intubasi endotrakeal. Beberapa ahli merekomendasikan kumbah lambung jika pasien menelan material kaustik, dan untuk mengeluarkan cairan korosif dari lambung.

Page 14: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Arang aktif (Activated Charcoal)

Arang aktif efektif digunakan untuk menyerap hampir semua jenis racun dan obat. Zat-zat yang sulit diabsorpsi antara lain besi, litium, kalium, natrium, asam mineral dan alkohol.

Indikasi

untuk menyerap obat atau racun dalam lambung dan usus halus.

Kontraindikasi

Arang aktif tidak boleh diberikan pada pasien koma atau kejang jika tidak dipasang NGT (naso gastric tube) dan intubasi endotrakeal sebelumnya.

Pasien dengan ileus atau obstruksi intestinal atau pada pasien yang tertelan zat korosif dan direncanakan endoskopi.

Page 15: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Katarsis

IndikasiDigunakan untuk menstimulasi peristaltik agar

mempercepat eliminasi obat-obatan dan racun yang tak diserap oleh activated charcoal.

 

KontraindikasiJangan berikan katartik pada pasien yang dicurigai

mengalami obstruksi usus.

Hindari katartik yang berbasis natrium pada pasien dengan hipertensi, Penyakit Ginjal Kronik tahap Lanjut dan Gagal jantung Kongestif

Hindarkan katartik yang berbasis magnesium pada pasien penyakit ginjal kronik tahap lanjut.

Page 16: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Sorbitol (suatu katartik osmotik yang ditemukan pada produk activated charcoal) dapat menyebabkan hipotensi dan dehidrasi serta kram otot dan muntah.

Cara pemberian:

magnesium sulfat

10% 2-3 ml/kg atau

sorbitol 70% 1-2 ml/kg

Page 17: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Irigasi usus besar (Bowel Irrigation)Menggunakan larutan elektrolit polietilen glikol

untuk membersihkan secara mekanis saluran cerna.

IndikasiTindakan ini efektif digunakan untuk keracunan besi

masif yang tertelan dan dapat terlihat pada rontgen abdomen. Juga digunakan pada keracunan litium, tablet salut enterik dan drug filled packets yang tertelan.

Kontraindikasitidak digunakan pada pasien yang dicurigai

obstruksi usus. hati-hati pada pasien yang tidak sadar atau depresi pernafasan refleks protektif.

Page 18: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Forced Diuresis (Diuresis Paksa)

Diuresis paksa merupakan hal yang berbahaya karena dapat meningkatkan komplikasi (imbalans elektrolit).

Obat-obatan yang bersifat asam (mis.salisilat, fenobarbital) lebih cepat diekskresikan dengan urin alkalin.

Asidifikasi (kadang-kadang meningkatkan amfetamin, fensiklidin) sangat tidak efektif dan dikontraindikasikan jika ada rabdomiolisis atau mioglobinuri.

Page 19: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Hemodialisis

Indikasi untuk dialisis :

1. Diketahui atau dicurigai potensial keracunan sejumlah zat/ obat yang mematikan tetapi obat tersebut dapat didialisis.

2. Keracunan dengan koma dalam, apnea, hipotensi berat, cairan dan elektrolit atau gangguan asam basa, atau perubahan suhu tubuh ekstrim yang tidak dapat dikoreksi.

3. Keracunan pada pasien dengan gangguan ginjal berat, jantung, paru dan hati yang tak bisa dieliminasi dengan mekanisme biasa.

Page 20: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan
Page 21: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Pemberian antidotum

Tidak semua keracunan ada penawarnya sehingga prinsip utama adalah mengatasi sesuai dengan besar masalah. Apalagi antidotum belum tentu tersedia setiap saat.

Page 22: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Agen Toksik Antidotum SpesifikAsetaminofenAntikolinergik (mis. Atropin)Antikolinesterase (mis. Organofosfat pestisida)BenzodiazepinKarbonmonoksidaSianidaDigitalis glikosidaLogam berat (mis. Timbal, merkuri, besi) dan arsenikIsoniazidMetanol, etilen glikol

OpioidRacun ular

N-AsetisisteinFisostigminAtropin dan Pralidoksim (2-PAM)FlumazenilOksigen, Hiperbarik OksigenSodium nitrit, sodium thiosulfat, hidroksikobalaminDigoksin spesifik Fab antibodiSpesific chelating agentPiridoksin (Vitamin B6)Etanol (etil alkohol) atau fomepizole (4-metilpyrazole)Nalokson. NalmafeneAntivenin spesifik

Tabel 2. Beberapa Agen Toksik dan Antidotum Spesifik

Page 23: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Suportif, konsultasi dan rehabilitasi

Terapi suportif, konsultasi dan rehablitasi medik harus dilihat secara holistik dan cost effectivenes disesuaikan dengan kondisi di setiap tingkat pelayanan kesehatan.

Tujuan terapi suportif adalah untuk mempertahankan homeostasis fisiologis hingga detoksifikasi selesai dilakukan. Hal ini perlu untuk mencegah aspirasi, ulkus dekubitus, edema otak dan paru, pneumonia, rabdomiolisis, gagal ginjal sepsis, penyakit tromboemboli, koagulopati dan disfungsi organ lainnya akibat hipoksia atau syok. Jika memang diperlukan dan ada indikasi pasien dapat dimasukkan ke ruang rawat intensif (ICU)

Page 24: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

KERACUNAN INSEKTISIDA FOSFAT ORGANIK

PendahuluanNama lain (IFO):

-Insektisida organo fosfat atau

-Insektisida cholinesterase inhibitor.

IFO merupakan insektisida

poten yang paling banyak digunakan dalam pertanian dengan toksisitas tinggi

Page 25: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

EtiologiIFO dibagi dua macam: IFO

murni & gol. Carbamate.Salah satu contoh

gol.carbamate: BaygonBeberapa contoh IFO:

Malathion, Diazinon, Basudin, Paraoxon, Phosdrin, Raid, Systox, dll.

Page 26: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Gambaran Klinik Yang paling menonjol adalah kelainan visus,

hiperaktivitas kelenjar ludah /keringat, saluran makan dan kesukaran bernafas.

Ringan: anoreksi, nyeri kepala, lemah, rasa takut, tremor lidah & kelopak mata, miosis pupil.

Page 27: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Sedang: nausea, muntah, kejang/kram perut, hipersalivasi, hiperhidrosis, fasikulasi otot, bradikardi.

Berat: diare, pupil pin-point, reaksi cahaya (-), sesak, sianosis, edema paru, inkontinensia urin & alvi, konvulsi, koma, blok jantung, akhirnya meninggal.

Page 28: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

DiagnosisDitegakkan atas dasar gambaran klinis yang khas.Laboratorium rutin tidak banyak menolong.Pengukuran KhE sel darah merah dan plasma,

penting untuk memastikan diagnosis keracunan IFO akut maupun kronis.

Page 29: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Pengobatan:a. Resusitasib. Eliminasic. Antidotum:

- Atrofin Sulfat (SA), menghambat efek akumulasi AKh pada tempat penumpukan.-Dosis; mula-mula bolus iv 1-2,5 mg, dilanjutkan 0,5-1 mg setiap 5-10-15 menit, sampai timbul gejala atropinisasi. Kemudian interval diperpanjang setiap 15-30-60 menit, selanjutnya setiap 2- 4-6 dan 12 jam.-SA dihentika minimal setelah 2 x 24 jam

Page 30: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

- reaktivator KhE-bekerja memotong ikatan IFO-KhE, hingga timbul reaksi enzim KhE. Hanya bermanfaat pada keracunan IFO. Dosis; 1 gram iv pelan (10-20 menit dalam infus), dapat diulang setelah 30 mnt sebanyak 2 x 24 jam.

Page 31: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

KERACUNAN BAHAN KOROSIF

Pendahuluan

Ada 2 bentuk:

a. Asam kuat

b. Basa/alkali kuat

Page 32: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

EtiologiAsam kuat; asam oksalat,

asam asetat glasial, asam sulfat/air aki, HCl, asam format, asam laktat.

Basa Kuat: KOH, NaOH, NH4OH, CaOH, K/Na karbonat, Na fosfat

Page 33: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Gambaran klinik: Segera setelah kontak, timbul rasa nyeri yang

hebat seperti terbakar sekitar mulut, faring, dan abdomen.

Kemudian muntah, diare, dan kolaps. Muntahan sering disertai darah segar. Dapat timbul gejala asfiksia akibat edema

glottis. Adanya demam yang tinggi dapat disebabkan

timbulnya mediastinitis/peritonitis, perforasi esofagus/ lambung.

Page 34: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Diagnosis: Sangat mudah, cukup dengan gambaran klinis

yang khas. Pemeriksaan Hb perlu bila timbul hematemesis

melena/syok.

Pengobatan:a. KL, emesis dan katarsis merupakan kontra

indikasi.b. Segera suruh minum air/ air susu sebanyak

mungkin.

Page 35: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

c. Infus D5%, kalau perlu koloid / transfusi.

d. Kortikosteroid iv selama 4-7 hari, kemudian dosis diturunkan 10-20 hari.

e. Antibiotika

f. Diet/ obat oral ditunda sampai dilakukan pemeriksaan laringoskopi indirek /esofagoskopi.

g. Bila lesi ringan; diet oral segera dengan makanan cair, steroid-antibiotika dipercepat penghentiannya. Bila lesi luas; perlu sonde lambung atau penderita dipuasakan dan diberi nutrisi parenteral total atau konsul bedah untuk pemasangan sonde lewat gastrostomi.

Page 36: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Clinical feature of hydrocarbon poisoning

Type Example Risk ofpneumona

Risk of sistemikToxicity

Treatment

High viscosityLow viscosityNon toxic

Low viscosityUnknow systemic toxicityLow viscosityknow systemic toxicity

-Vaselin-Motor oil-Furniture polish-Mineral seal oil-kerosene-Lighter flow-terpentin-Pure oil

-comphor -phenolCallorinusid insectisidaAromatik hidrokarbon, (benzene, topluen, ethane)

Low

High

High

High

Low

Low

variable

High

-Observasi Pneumoni-Do not use emersi

-Observasi Pneumoni-Do not use emersi if less than 1-2 ml/ kg non sistemik

-Performe lavage-give laxative charcort

Page 37: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

KERACUNAN BAHAN HIPNOTIK SEDATIF

PendahuluanBanyak obat-obat yang dapat

menimbulkan sedasi dan hipnotis dengan cara menekan SSP.

Page 38: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Etiologi

a.Gol. Barbiturat

b. Nonbarbiturat

c.Antiepilepsi

d. Antihistamin

e. Phenothiazine

f. Bromidum

g. Analgetika Narkotik

Page 39: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Gambaran KlinikKeluhan pertama adalah rasa ngantuk, bingung,

perasaan menurunnya keseimbangan.Kemudian cepat diikuti dengan koma & pernafasan

pelan dan dangkal.Selanjutnya otot melemah, hipotensi, sianosis,

hipotermi, refleks-refleks hilang.Lama koma bervariasi antara 1-7 hari.

Page 40: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Diagnosis:Ditegakkan terutama atas dasar gambaran klinik

Page 41: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Pengobatan:

a. Resusitasi

b. Eliminasi

-Penderita sadar; emesis, norit, laksans MgSO4.

-Koma ringan-sedang; kumbah lambung, kemudian diuresis paksa selama 12 jam, bila ada keraguan penyebab keracunan.

-Koma berat; kumbah lambung dengan pipa endotrakeal berbalon untuk mencegah aspirasi ke paru. Selanjutnya diuresis paksa netral/ alkali, atau dialisis sampai penderita sadar.

Page 42: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Antidotum:

Tidak ada antidotum spesifik.

Page 43: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

PENYALAHGUNAAN ECTASY DAN PUTAU (OPIAT)

Page 44: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Penyalahgunaan Obat :

Sering terjadi pada usia muda, di akhir pekan, berdansa, tripping, menggerakan kepala terus.

Bersifat patologik, paling sedikit 1 bulan

Page 45: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

ectasy (XTC)Pertama kali di Jerman (1914)Tergolong amfetaminKelompok halusinogenik : mampu membuat ilusi visual,

distorsi sensori, synesthesia (mampu melihat suara dan membau warna) despersonalisasi dan derealisasi

Nama kimia MDMA (methylene dioxy methamphetamine)

Page 46: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Efek farmakologik:Bentuk : tablet, bubuk, injeksiSystem dopaminergik berakibat aktif dan penuh energi.

Efek serotonergik menimbulkan disorientasi, distorsi persepsi dan halusinogenik

Efek timbul ± 20-30 menit, berakhir setelah 4-48 jamDosis letal beberapa kali dosis halusinogenikSering didapat dalam kombinasi dengan narkotik, kafein,

lidokain, aspirin dll.

Page 47: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

DIAGNOSISAnamnesis : Ada riwayat konsumsi obat halusinogenikGejala : (ringan-berat) Nyeri kepala, palpitasi, sesak, nyeri dada Parestesi, banyak omong, euphoria, empati Terlalu percaya diri, insomnia Kadang perubahan persepsi visual ringanKeracunan Ringan : Mudah tersinggung, mulut kering, palpitasi Hipertensi ringan, gelisah, susah beristirahat Tremor, midriasis dan flushing

Page 48: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Keracunan sedang : Rasa takut, agitasi, mual, muntah, nyeri perut Kejang otot, hiperrefleksi, diaforesis, takikardi Hipertensi, hipertermi, panik dan halusinasi

Keracunan berat : Delirium, kejang-kejang, gejala fokal SSP (perdarahan

intrakranial), koma, aritmia Otot kaku, hipertensi, gangguan hemostasis, gagal nafas,

gagal ginjal akut, meninggal

Page 49: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Gejala penghentian obat tiba-tiba : Kelelahan otot menyeluruh, hipertermia, mimpi

buruk, depresi agitatif dan usaha bunuh diri Flash back, Insomnia, hipersomnia Perasaan dingin seluruh tubuh Perasaan takut yang berlebihan > 2 minggu

Analisis laboratorium : Bahan: darah, urine, cairan lambung Amfetamin dalam urin bertahan 2 hari Kasus keracunan berat: periksa fungsi ginjal, gas

darah, elektrolit, sakar darah, urinalisis, EKG

Page 50: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

PengobatanPrinsip pengobatan menghindari kontak/eliminasi obat dengan cara : Mencegah konsumsi obat tersebut Beri norit / obat katarsis Rangsang muntah bila kesadaran baik Bilas lambung Diuresis paksa (karena obat ini di ekskresikan ke ginjal)

Page 51: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Pengobatan simtomatis : (ectasy) Ansietas : diazepam 0,05-0,1 mg/kgBB IV atau oral.

Dapat diulang 5-10 menit Agitasi/psikosis : haldol 5-19 mg iv. Dapat diulang 10-

60 menit Hipertensi berat : beta blocker/vasodilator Takikardi supraventrikular dengan iskemia jantung :

beta blocker Iskemia miokard : morfin, nitrat Hipertermia : ruangan dingin Koagulopati : heparinPerawatan intensif : Kasus berat dan kesadaran turun

Page 52: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

O P I A TUmum digunakan untuk

mengatasi nyeri melalui efek depresi pada otak

Salah satunya morfin : digunakan untuk medis (chest pain, edema paru, analgesik)

Page 53: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Penyalahgunaan obat :New York (1970) : 1200 meninggal karena

overdosisUSA: 10.000 meninggal karena overdosis Golongan opiat : morfin, petidin, heroin, kodein

termasuk narkotika, barbiturat, meprebamat, benzodiazepin, etanol dan putau

Page 54: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Farmakologi opiat :

Setelah pemberian dosis tunggal tunggal heroin (putaw), dalam 6-10 menit akan dihidrolisis oleh hati menjadi 6-monosetil morfin setelah itu diubah menjadi morfin

Selanjutnya diubah menjadi Mo-3-monoglukoronid dan Mo-6 monoglukoronid yang larut dalam air (dapat dires dalam urine)

Karena heroin larut dalam lemak : dapat melalui sawar otak dalam waktu yang cepat

Page 55: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Diagnosis keracunan opiat :

Gejala klinis khas (pin point, depresi nafas, membaik setelah pemberian nalokson)

Kadang ditemukan bekas suntikan (needle track sign)

Page 56: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Laboratorium : tidak selalu seiring dengan gejala klinis

Pemeriksaan kualitatif urine : cukup efektif untuk memastikan diagnosis

Page 57: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Gambaran klinis Intoksikasi Opiat :

Umumnya cenderung terjadi penurunan kesadaran (sampai koma)

Dosis toksik :Selalu menyebabkan penurunan kesadaran mengantuk

sampai koma, bicara cadelPin poin pupil, dilatasi pupil terjadi pada anoksia yang beratPernafasan pelan (depresi pernafasan), sianosis, nadi lemah,

hipotensi, spasme saluran cerna dan bilier. Edema paru dan kejang

Page 58: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

KEADAAN PUTUS OPIAT

A. Salah satu keadaan berikut : Penghentian atau penurunan dosis opiat Pemberian antagonis opiat

B. Tiga (atau lebih) berikut ini yg berkembang beberapa hari setelah A.1). Mood disforik, 2). Mual muntah, 3)nyeri otot4)lakrimasi/rinorea, 5)dilatasi pupil, piloereksi,keringat, 6)diare, 7)menguap, 8)demam, 9)insomnia

C. Gejala B menyebabkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi lain

Page 59: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Kematian :2-4 jam setelah pemakaian oral/subkutanIV : gejala lebih berat :

Hipertemia, aritmia jantung, hipertensi, bronkospasme

Akut Tubular Nekrosis (ATN) karena rabdomiolisis dan mioglobulinuria dan gagal ginjal

Kulit warna kemerahanLekositosis dan hipoglikemia

Page 60: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Prinsip penatalaksanaan :

1. Penatalaksanaan kegawatan

2. Penilaian klinis

3. Dekontaminasi racun

4. Pemberian antidotum

5. Terapi suportif

6. Observasi dan konsultasi

7. rehabilitasi

Page 61: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

1. Penatalaksanaan kegawatan : Nilai tanda vital seperti jalan nafas, sirkulasi,

kesadaran Tindakan resusitasi yang umum seperti: airways

(A), Breathing (B), Circulation (C)

2. Penilaian klinis : Perhatikan adanya koma, kejang, henti jantung,

henti nafas dan syok Anamnesis :

Page 62: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

2. Penilaian klinis (LANJUTAN): Pemeriksaan fisis :

Cari tanda atau kelainan fungsi otonom seperti tekanan darah, nadi, pupil, keringat, air liur dan peristaltic usus

Misal pada gejala simpatis (simpatomimetik) : ditemukan delirium, paranoid, takikardi, hipertensi, hiperpireksia, diaforesis, midriasis, aritmia dan kejang

Page 63: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

3. Dekontaminasi : Kulit: untuk bahan yg cepat diserap melalui kulit Sal. Cerna; agar bahan sedikit diabsorpsi biasanya diberi

arang aktif, pencahar, perangsang muntah dan kumbah lambung

4. Pemberian antidot Tidak semua keracunan ada penawarnya, apalagi antidot

belum tentu tersedia Atasi sesuai dengan besar masalah

5. suportif, konsultasi dan rehabilitasi Cost effectiveness disesuaikan dengan masing-masing

pelayanan kesehatan

Page 64: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Pengobatan : Nalokson 0,4-2,0 mg. Dosis dapat diulang pada keracunan

yang berat dengan panduan klinis. Efek sekitar 2-3 jam. Bila respon tidak ada setelah dosis total 10 mg maka diagnosis intoksikasi opiat dikaji ulang

Edema paru : nalokalion Hipotensi : dopamine 2-5 ug/kgBB/menit Jangan dimuntahkan bila intoksikasi oral Kumbah lambung: segera setelah intoksikasi oral, awasi

jalan nafas Kejang : diazepam iv 5-10 mg. Diulang bila perlu

Page 65: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

PROTOKOL PENANGANAN OVERDOSIS OPIAT DI UGD

I. Gejala klinis :Penurunan kesadaran disertai salah satu dari :

Respirasi < 12 kali.menit Pupil miosis (seringkali pin-pint) Ada riwayat memakai morfin/heroin terdapat needle track

sign

II. Tindakan : A. Penanganan kegawatan :

Bebaskan jalan nafas Beri O2 sesuai kebutuhan IVFD NaCl 0,9% atau D5% emergensi

Page 66: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

PROTOKOL PENANGANAN OVERDOSIS OPIAT DI UGD

II. Tindakan (LANJUTAN):

B. Pemberian antidot nalokson : Tanpa hipoventilasi: dosis awal 0,4 mg IV pelan atau

diencerkan Dengan hipoventilasi dosis awal 1-2 mg IV Bila tidak ada respon: beri nalokson 1-2 mg iv setiap 5-10

menit hingga timbul respon (perbaikan kesadaran, depresi pernafasan hilang, dilatasi pupil) atau telah mencapai dosis maksimal 10 mg

Page 67: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

PROTOKOL PENANGANAN OVERDOSIS OPIAT DI UGD

B. Pemberian antidot nalokson (lanjutan): Efek nalokson berkurang setelah 20-40 menit; sehingga

pasien dapat jatuh ke dalam keadaan overdosis kembali. Bila perlu drips nalokson satu ampul dalam D5% 500 cc atau NaCl 0,9% diberikan dalam 4-6 jam

Simpan sample urin, lakukan toraks foto Puasakan ± 6 jam untuk menghindari aspirasi Endotracheal tube (ETT) bila ; pernafasan tidak adekuat,

oksigenasi kurang walau ventilasi cukup, hipoventilasi menetap setelah 3 jam

Page 68: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

III. Dalam tindakan: perhatikan prinsip-prinsip kewaspadaan universal karena tingginya angka prevalensi hepatitis C dan HIV

IV. Bila diperlukan, dapat dipasang NGT untuk mencegah aspirasi

V. Penderita dirawat dan dikonsultasikan ke Tim Narkoba

Page 69: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

PUTAU Bubuk kristal putih yang

sering diperjualbelikan dalam bungkusan kristal putih (white Snow)

Dikalangan medis dikenal sebagai heroin yang tergolong opiat semisintetik dan turunan morfin

Page 70: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

OPIUMGetah berwarna putih berasal dari

tanaman papaver somniferumBila dikeringkan seperti karet berwarna

coklatDitumbuk menjadi serbuk opium

Page 71: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Lama Waktu deteksi urinebeberapa jenis opiat

Jenis obat Waktu deteksi

Amfetamin 2 hari

Barbiturat 1 hari (Short acting)3 mgg (long acting)

Benzodiazepin 3 hari

Kokain 2-4 hari

Kodein 2 hariHeroin 1-2 hariMethadone 3 hariMorfin 2-5 hari

Page 72: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

KERACUNAN MAKANAN

KERACUNAN JENGKOLNama latin adalah

Phitecolobium lobatumDalam jengkol terdapat asam

jengkol dianggap sebagai penyebab keracunan.

Page 73: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Gejala:

1. Sakit perut disertai muntah, sakit pinggang, nyeri BAK.

2. Sesudah air kemih keluar, benda putih dan tetesan darah menyusul.

3. Mulut, nafas dan urin berbau jengkol.

4. Kesadaran umumnya tidak menurun.

5. Pemeriksaan laboratorium memerlukan urin segar sebab kristal cepat hilang dalam urin yang jadi alkalis.

Page 74: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Pengobatan1. Jika ringan, dinasehati minum banyak, beri

natrium bikarbonat/soda.2. Keracunan berat; penderita perlu dirawat.3. Dikerjakan sistoskopi & kateterisasi ureter, kateter

setinggi mungkin untuk mengeluarkan kristal yang menyumbat, dilanjutkan dengan ureter dengan lar. Natrium bikarbonat untuk melarutkan kristal.

Page 75: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

PencegahanMelarang makan jengkolMengolah jengkol jadi kerupuk, membakarnya /

menanamnya.

Page 76: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

KERACUNAN SINGKONGAkar maupun daun singkong

mengandung asam hydrocyanate (HCN).

Terjadi proses sbb; HCN mengikat cytochrome oxydase hingga terbentuk cytochrome oxydase HCN compleks, dengan akibat bahwa semua proses oksidasi di jaringan tubuh dihambat.

Page 77: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Gejala:

1. Timbul beberapa menit-jam setelah makan singkong.

2. Timbul mual dan muntah, kadang diare. Penderita sesak dan sianosis, apatis, lambat laun koma, syok.

Pengobatan:

3. Diusahakan penderita muntah & dilakukan KL.

4. Berikan suntikan Natrium thiosulfat 10 cc larutan 10 % iv.

Page 78: Intoksikasi Bahan Kimia Dan Obat-Obatan

Terima Kasih