intervensi thypoid
DESCRIPTION
askep typhoidTRANSCRIPT
DOKUMENTASI RENCANA TINDAKAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASIHari/
tglDiagnosa keperawatanPerencanaanTindakanEvaluasi FormatifEvaluasi SumatifParaf
TujuanIntervensiRasional
Senin 04-7-2011
Hipertermi berhubungan dengan regulasi suhu takefektif akibat infeksi ditandai dengan anak S mengungkapkan badannya terasa panas, kulit anak S teraba panas, suhu 38,30 C, nadi 109x/menit.
Tujuan: Pasien tidak mengalami peningkatan suhu tubuh setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x24 jam kriteria hasil:
An. S tidak mengeluh demam/panas badan teraba hangat Suhu 36,5-37,50C Nadi 80-100x/menit
1. Jelaskan kepada keluarga dan anak penyebab peningkatan suhu tubuh
2. Anjurkan kepada anak untuk memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat
3. Anjurkan anak untuk beristirahat dan mengurangi aktivitas4. Berikan kompres air hangat
5. Anjurkan anak untuk minum air putih sesuai jumlah kebutuhan cairan anak S dengan BB anak 23 kg maka:
1500 + (20x23)=
1960 cc
Rumus IWL:
(30- usia (thn)) cc/kg BB/hariBila ada kenaikan suhu :
IWL + 200 (suhu badan sekarang 36.8 C)
Sehingga kebutuhan cairan anak S saat ini:
IWL = 20 x23 : 460
IWL anak S saat demam
460+ 200(1,5)=760 cc
Total kebutuhan cairan saat ini:
1960+760 =2720 ccCairan infuse 1500 cc/24 jam
Sehingga cairan monum pasien:
2720-1500=1220 cc6.Kolaborasi dalam pemberian ceftriaxone 2x750 mg i.v, dumin puyer 250mg 4x1 peroral, novalgin putyer 250mg 7. Observasi keluhan, suhu, dan nadi
Agar klien dapat mengetahui sebab dari peningkatan suhu tubuh dan membantu mengurangi kecemasan yang timbul
Pakaian tipis dan menyerap keringat dapat membantu proses penguapan tubuh
Aktivitas dapat meningkatkan metabolisme dan meningkatkan pengeluaran panas
Membantu pengeluaran panas melalui pembuluh darah
Mengganti cairan tubuh yang hilang akibat peningkatan metabolisme R/ ceftriaxone sebagai antibiotic untuk mengatasi infeksi bakteri, dumin dan novalgin yang mengandung metampiron diindikasikan untuk nyeri kronik dan sebagai sebagai penurun panasR/ untuk mengetahui keberhasilan tindakan dan menentukan tindakan keperawatan selanjutnyaJam 11.05 WIB
Menjelaskan kepada anak dan keluarga tentang peningkatan suhu tubuh merupakan reaksi dari tubuh akibat adanya bakteri yang berkembang dalam tubuh Jam 11.10 WIB
Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan anak pakaian tipis yang menyerap keringat sekaligus membantu menggantikan pakaian anak
Jam 11.20 WIB
Menganjurkan anak untuk mengurangi aktifitas dan banyak istirahat untuk menghemat energy sehingga mempercepat penurunan panasJam 11.25 WIB
Memberikan kompres hangat pada daerah tengkuk dan pelipatan paha sekaligus mengajarkan ibu untuk membasahi kain kompres 15 menit sekali.
Jam 11. 30
Menganjurkan anak untuk minum yang banyak yaitu 600 cc sampai besok pagi
Jam 11.00 WIB
Memberikan Obat dumin puyer 250 mg/oral dan Novalgin puyer 250 mg/oralJam 14.00 WIB
Mengbservasi keluhan pasien, suhu dan nadi pasienTanggal
04-07-2011
Jam 14.00 WIB
S: pasien mengungkapkan badan tidak terasa panas
O:
- Badan tidak panas
- Suhu 36, 4 C
- Nadi: 87x/menit
Kamis07-07-2011Pukul 20.00 WIB S: -O:
Akral hangat
Kulit teraba hangat
Suhu 36,00C
Nadi 88x/menit
A: Masalah teratasi, observasi selanjutnya diserahkan kepada perawat ruangan
Lupita
Senin,
04- 07-2011Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi ditandai dengan ibu mengungkapkan belum tahu tentang penyebab sakit anaknya, ibu bertanya tentang apa penyebab sakit tipus dan bertanya tentang bagaimana pencegahannya dan penangananya
Tujuan: keluarga dapat memahami penyakit typus setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x tatap muka dengan criteria hasil:
Keluarga mampu menjelaskan tentang pengertian penyakit
Keluarga mampu menjelaskan tentang penyebab penyakit Keluarga mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala khas penyakit Keluarga mampu menjelaskan cara pencegahan
1. Menjelaskan kepada pengertian dan penyebab dari penyakit typus2. Menjelaskan pada keluarga tanda dan gejala khas dari sakit typus
3. Observasi tingkat pemahaman keluarga mengenai pengertian, penyebab, serta tanda dan gejala
4. Menjelaskan bagaimana pencegahan penyakit
5. Validasi tingkat pemahaman keluarga
R/ orangtua dapat mengetahui pengertian menghindari penyebab dari penyakit typusR/ Orangtua dapat mengenali gejala khas sehingga penanganan lebih dini
R/ untuk mengetahui tingkat pemahaman dari orangtua untuk menentukan keberhasilan tindakan keperawatan
R/ Orangtua dapat berperan serta dalam pencegahan penyakitR/ untuk mengetahui tingkat pemahaman dari orangtua untuk menentukan keberhasilan tindakan keperawatanPukul 11.00 WIBMenjelaskan kepada keluarga bahwa penyakit thypus adalah penyakit radang pada usus, penyebab dari penyakit typus adalah suatu kuman yang bernama salmonella typhii
Pukul 11.05 WIB
Menjelaskan pada keluarga bahwa gejala khas dari penyakit typhus adalah demam lebih dari 7 hari, disertai sakit kepala, mual, dan diare atau konstipasi.Pukul 11.103.Mengobservasi tingkat pemahaman pasien mengenai pengertian, penyebab, serta tanda dan gejala dari thypus
Pukul 13.00
4.Menjelaskan bagaimana pencegahan penyakit yaitu dengan mencuci tangan sehabis BAK, BAB, dan sebelum makan, hindari makan makanan mentah, hindari jajan sembarangan.
Pukul 13.105. Mengobservasi tingkat pemahaman keluarga mengenai penjelasan yang diberikan
Senin, 04-07-2011Pukul 11.10 WIB
S: Keluarga mengungkapkan memahami penjelasan yang diberikan
O:
- Keluarga mampu menjelaskan pengertian penyakit typus adalah radang pada usus penyebabnya adalah kuman
- Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala khas adalah demam lebih dari 1 minggu, serta sakit kepala, dan mual
Senin, 04-07-2011
pukul 13.10 WIBS: Keluarga mengungkapkan memahami penjelasan yang diberikan
O:
- Keluarga mampu menjelaskan pengertian penyakit typus adalah radang pada usus penyebabnya adalah kuman
- Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala khas adalah demam lebih dari 1 minggu, serta sakit kepala, dan mual
- Keluarga mampu menjelaskan pencegahan penyakit yaitu cuci tangan dan jangan jajan sembarangan.
A: masalah teratasiLupita
Selasa, 05-07-2011Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah akibat infeksiTujuan: pasien menunjukkan tidak mengalami kekurangan nutrisi tubuh setelah dilakukan intervensi keperawatan 2x24 jam dengan kriteria hasil Pasien menghabiskan 1 porsi dari makan yang disediakan
Tidak mengalami penurunan berat badan
Hb dalam rentang normal: 11,5-16,5 g/dl
1.Jelaskan kepada anak dan keluarga dampak bila anak tidak mau makan dalam jangka waktu yang lama 2. Anjurkan anak untuk berkumur dahulu sebelum makan 3. Anjurkan kepada keluarga untuk beri makanan sedikit tapi sering4. Kolaborasi dalam pemberian - nutrisi parenteral infus RL in D5% 1500cc/24 jam
Kolaborasi dalam pemeriksaan Hb 5.Observasi keadaan umum anak, asupan makan anak, dan BB Asupan nutrisi yang kurang bisa menyebabkan penurunan berat badan dan pengurangan pembentukan energy
Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan
Mengurangi beban kerja lambung sehingga mengurangi mual
Infus mengandung glukosa dan sodium klorida yang dapat membantu pemenuhan nutrisi dan elektrolit tubuhHb sebagai indicator nutrisi
Pengukuran BB anak merupakan indikator dalam penentuan status gizi anak. Mengobservasi keadaan umum dan nafsu makan anak untuk menentukan tindakan selanjutnyaPukul 08.10 WIB
Menjelaskan kepada anak dan keluarga bahwa nutrisi yang diperoleh dari makanan berfungsi dalam proses penyembuhan, jika anak tidak mau makan maka akan meperlambat proses penyembuhanPukul 08. 15 WIB
2.Menganjurkan kepada anak untuk berkumur dahulu dengan air putih atau obat kumur sebelum makanPukul 08.20
3. Memberikan makanan sedikit tetapi sering dengan menyediakan makanan ringan seperti roti dan biskuit yang sesuai dengan diet yang dianjurkan agar tidak memperberat kerja lambung sehingga anak tidak terlalu mualPukul 11.00 WIB
4.Mengobservasi tetesan infuse
1500 x1560x2415 tts/menit.
Pukul 12.00 WIBMengobservasi keadaan umum dan porsi makan anak makan anak
Selasa
05-07-2011S: anak mengungkapkan tidak ingin makan
O: anak menghabiskan porsi dari makanan yang disediakanKamis,07-07-2011
Pukul 19.00
S: -
O:
Pasien menghabiskan porsi makan,
BB: 23 kgA: Masalah belum terjadi, observasi selanjutnya diserakan kepada perawat ruangan
36