internasional suu kyi tolak bebas bersyarat - ftp.unpad.ac.id · milik qantas, singapore air-lines...

1
T OKOH demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menolak pem- bebasan bersyarat yang akan diberikan penguasa junta militer saat masa tahanan rumahnya berakhir Sabtu (13/11) pekan ini. “Aung San Suu Kyi harus dilepaskan pada atau sebelum 13 November sebab saat itulah masa tahanan rumahnya ber- akhir,” ungkap Nyan Win, pengacara Suu Kyi dan juga juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi, partainya Suu Kyi. “Pembebasan ini juga tidak boleh bersyarat karena dia tidak akan menerima pembe- basan terbatas. Seperti yang kita tahu, dia tidak mau me- nerima kebebasan terbatas sebelumnya,” lanjut Nyan Win. Putri Jenderal Aung San, pahlawan Myanmar dalam membebaskan diri dari jajahan Inggris itu dikenai tahanan rumah sejak tahun lalu karena dinilai junta melanggar un- dang-undang keamanan. Hu- kuman itu dijatuhkan setelah seorang warga AS nekat me- ngunjunginya dengan menye- berangi danau di dekat rumah- nya. Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dari 21 tahun terakhir untuk mendekam dalam ta- hanan rumah. Junta pernah membebaskan Suu Kyi pada 1995 setelah menahannya se- lama enam tahun. Kendati de- mikian, junta melarang Suu Kyi keluar dari Yangon. Suu Kyi nekat berkeliling menemui pendukungnya se- hingga menimbulkan konfron- tasi dengan para pemimpin junta. Sejak itu, ia dijebloskan kembali ke tahanan rumah. Junta militer Myanmar sen- diri sampai kemarin belum mengeluarkan pernyataan akan membebaskan Suu Kyi atau tidak. Nyan Win mengata- kan Suu Kyi masih dipandang sebagai gur berbahaya oleh junta militer. Namun junta membebaskan Suu Kyi untuk meraih dukungan diplomatik dan menunjukkan pemerin- tahan hasil pemilu Minggu, 7 November lalu merupakan pemerintahan demokratis. Se- baliknya, junta juga akan mendapat tekanan dari tetang- ganya di ASEAN jika tidak melepaskan Suu Kyi. Pemilu pertama Myanmar dalam 20 tahun itu tidak dii- kuti Suu Kyi dan partainya, NLD. Ia menentang pemilu itu dan meminta para pendukung- nya untuk mengungkap ke- curangan yang terjadi. Partai-partai dukungan mili- ter nyaris merebut seluruh su- ara sehingga parlemen diper- kirakan bakal dipenuhi ang- gota-anggota militer yang telah menanggalkan seragam me- reka. Sampai kemarin, junta mili- ter Myanmar belum mengelu- arkan hasil resmi pemilu. Se- orang pemimpin USDP, partai yang didukung militer, menga- takan partainya memenangi 878 kursi di parlemen dan 14 kursi di parlemen daerah. Perang Sipil Selain dikecam banyak negara sebagai pemilu yang tidak adil, pemilu Minggu itu telah memicu pecahnya kekerasan yang dikha- watirkan bisa memicu perang saudara di antara minoritas etnik Myanmar yang mencapai 40% dari populasi. Beberapa etnik minoritas itu telah melawan pemerintahan sejak Myanmar memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1948. Bentrokan yang terjadi Ming- gu (7/11) antara pemberontak dan pasukan junta militer di Kota Myawaddy telah mene- waskan sedikitnya tiga orang. Bentrokan itu juga membuat sekitar 20 ribu orang menye- berang ke Thailand untuk mengungsi. Banyak pengungsi mulai kembali Selasa (9/11) setelah pertempuran mereda. Namun sedikitnya 1.000 pengungsi masih bertahan di Thailand. Nataphon Wichienprerd, Gubernur Provinsi Kanchana- buri, Thailand, yang wilayah- nya ditempati para pengungsi, mengatakan mereka yang ber- tahan itu khawatir bakal terjadi bentrokan di kawasan tersebut. (AP/Reuters/I-4) heryadi@ mediaindonesia.com TEMUAN terbaru Singapore Airlines pada pesawat A380 memaksa maskapai berkode SQ itu mengandangkan seluruh armada burung besi superjum- bo mereka. Penarikan itu terjadi dua hari setelah pendaratan darurat pesawat A380 milik Qantas di Bandara Changi. Kebocoran minyak pada mesin pesawat A380 diduga menjadi penyebab insiden pe- nerbangan Qantas tatkala ber- tolak dari Singapura menuju Sydney, minggu lalu. Berun- tung pesawat bisa mendarat dengan selamat kembali di Singapura. Maskapai Australia itu langsung mengandangkan semua armada Airbus A380. Meski hasil tes terkini menun- jukkan noda minyak pada tiga mesin bikinan Rolls-Royce pada pesawat A380, seperti ditemukan pada pesawat A380 milik Qantas, Singapore Air- lines belum berani menyimpul- kan telah terjadi kegagalan mesin. Namun, maskapai itu tetap menarik armada A380 mereka di Melbourne, Sydney, dan London. Armada pesawat A380 itu akan diterbangkan ke Singapura kembali tanpa pe- numpang untuk penggantian mesin. “Kami minta maaf kepada pelanggan kami karena ter- ganggunya penerbangan dan kami mengharapkan penger- tian mereka,” ujar juru bicara maskapai Singapore Airlines, Nicholas Ionides. Singapore Airlines telah mengandangkan ke-11 pesawat A380 mereka setelah insiden Qantas, Kamis (4/11). Setelah diperiksa keesokan harinya, tiga pesawat harus diservis karena kebocoran itu. Delapan A380 lainnya tetap dikandang- kan. Pihak Qantas, melalui CEO Alan Joyce, juga menemukan bocoran minyak di sekitar turbin pada tiga pesawat A380. “Kebocoran itu sangat tidak normal dan seharusnya tidak terjadi pada mesin baru.” Kare- na itu, tambah Joyce, enam pesawat A380 tetap dikandang- kan hingga kemarin. Sementara itu, produsen mesin Rolls-Royce yang ber- pusat di London telah mereko- mendasikan untuk melakukan cek terhadap mesin Trent 900 yang digunakan A380 oleh Qantas, Singapore Airlines, dan maskapai Jerman, Lufthansa. Menurut pakar mesin dari Universitas New South Wales (UNSW), Australia, John Page, retak kecil di pipa penyuplai pelumas diduga menyebabkan kebocoran yang menimbulkan ledakan pada mesin. “Minyak pelumas yang bocor itu dapat memicu kebakaran hingga terjadi ledakan,” ujar Page. Namun, imbuhnya, ada banyak kemungkinan lain yang me- nyebabkan terjadinya ledakan itu. (Yan/AP/I-5) Maskapai Singapura Kandangkan A380 Aung San Suu Kyi harus dilepaskan pada atau sebelum 13 November sebab saat itulah masa tahanan rumahnya berakhir.” Nyan Win Pengacara Suu Kyi 10 | Internasional KAMIS, 11 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Suu Kyi Tolak Bebas Bersyarat Junta militer membebaskan Suu Kyi untuk meraih dukungan diplomatik dan menunjukkan pemerintahan yang baru merupakan pemerintahan demokratis. Heryadi Sarodji POSTER AUNG SAN SUU KYI: Seorang anak berdiri di bawah poster pemimpin prodemokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi di Klinik Mae Tao di Mae Sot perbatasan Myanmar dengan Thailand, kemarin. REUTERS/CHAIWAT SUBPRASOM MILITER Amerika Serikat hingga kemarin masih sibuk mengungkap jenis benda mis- terius yang melesat ke udara dari pesisir selatan California dan mirip peluru kendali. Kejadian bermula ketika kru televisi KCBS sedang terbang menggunakan helikopter un- tuk membuat rekaman berita dari udara, Senin (8/11) sore. Tiba-tiba mereka melihat kilas- an cahaya diikuti asap melesat ke udara, sekitar 50 km sebelah barat Los Angeles. Tidak jelas apakah kilasan asap itu datang dari darat atau laut. Rekaman gambar itu lalu ditayangkan dalam situs jaringan televisi nasional CBS News. Anehnya, saat dimintai kon- rmasi ke markas besar militer AS di Pentagon, ternyata tidak ada peluncuran rudal dari California Selatan pada saat kejadian. “Kami sudah meng- hubungi jajaran Kementerian Pertahanan, tetapi tidak ada yang bisa menjelaskan dari mana asal luncuran asap itu,” kata juru bicara Pentagon Kolo- nel Dave Lapan. Ungkapan senada disampai- kan Komando Pertahanan Udara Amerika Utara (NO- RAD) serta Pusat Komando AS wilayah utara (NORTHCOM). Kedua badan itu bertanggung jawab melindungi wilayah AS dari ancaman serangan peluru kendali. Radar dari Badan Pe- nerbangan Federal (FAA) un- tuk wilayah Los Angeles dan sekitarnya juga tidak menun- jukkan adanya ‘target tidak teridentikasi bergerak cepat’. Seorang pakar menyebut luncuran asap itu mungkin hanya hasil ilusi optik. “Asap itu berasal dari pesawat udara yang terbang mengarah ke kamera. Lintasan asapnya diperjelas sinar matahari yang sedang tenggelam,” tutur John Pike, Direktur Badan Analisa Keamanan Globalsecurity.org. Di sisi lain, Pike menilai ob- jek yang dihebohkan itu juga bukan roket karena mampu terbang berpindah tempat. “Rekaman gambarnya memang kurang jelas. Namun, kita bisa lihat bahwa objek itu meng- ubah arahnya dan itu tidak bisa dilakukan roket.” (War/AP/Reuters/I-2) Rudal Misterius Bikin Bingung Pentagon ROKET TANPA IDENTITAS: Sebuah gambar memperlihatkan sebuah roket tak dikenal meluncur di atas pantai California, Amerika, Senin (8/11). AP/KCBS/KCAL

Upload: votram

Post on 03-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TOKOH demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menolak pem-bebasan bersyarat

yang akan diberikan penguasa junta militer saat masa tahanan rumahnya berakhir Sabtu (13/11) pekan ini.

“Aung San Suu Kyi harus dilepaskan pada atau sebelum 13 November sebab saat itulah masa tahanan rumahnya ber-akhir,” ungkap Nyan Win, pengacara Suu Kyi dan juga juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi, partainya Suu Kyi.

“Pembebasan ini juga tidak boleh bersyarat karena dia tidak akan menerima pembe-

basan terbatas. Seperti yang kita tahu, dia tidak mau me-nerima kebebasan terbatas sebelumnya,” lanjut Nyan Win.

Putri Jenderal Aung San, pahlawan Myanmar dalam membebaskan diri dari jajahan Inggris itu dikenai tahanan rumah sejak tahun lalu karena dinilai junta melanggar un-dang-undang keamanan. Hu-kuman itu dijatuhkan setelah seorang warga AS nekat me-ngunjunginya dengan menye-berangi danau di dekat rumah-nya.

Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dari 21 tahun terakhir untuk mendekam dalam ta-hanan rumah. Junta pernah membebaskan Suu Kyi pada 1995 setelah menahannya se-

lama enam tahun. Kendati de-mikian, junta melarang Suu Kyi keluar dari Yangon.

Suu Kyi nekat berkeliling menemui pendukungnya se-hingga menimbulkan konfron-tasi dengan para pemimpin junta. Sejak itu, ia dijebloskan kembali ke tahanan rumah.

Junta militer Myanmar sen-diri sampai kemarin belum mengeluarkan pernyataan akan membebaskan Suu Kyi atau tidak. Nyan Win mengata-kan Suu Kyi masih dipandang sebagai fi gur berbahaya oleh junta militer. Namun junta membebaskan Suu Kyi untuk meraih dukungan diplomatik dan menunjukkan pemerin-tahan hasil pemilu Minggu, 7 November lalu merupakan pemerintahan demokratis. Se-

baliknya, junta juga akan mendapat tekanan dari tetang-ganya di ASEAN jika tidak melepaskan Suu Kyi.

Pemilu pertama Myanmar dalam 20 tahun itu tidak dii-kuti Suu Kyi dan partainya, NLD. Ia menentang pemilu itu dan meminta para pendukung-nya untuk mengungkap ke-curangan yang terjadi.

Partai-partai dukungan mili-ter nyaris merebut seluruh su-ara sehingga parlemen diper-kirakan bakal dipenuhi ang-gota-anggota militer yang telah menanggalkan seragam me-reka.

Sampai kemarin, junta mili-ter Myanmar belum mengelu-arkan hasil resmi pemilu. Se-orang pemimpin USDP, partai yang didukung militer, menga-takan partainya memenangi 878 kursi di parlemen dan 14 kursi di parlemen daerah.

Perang SipilSelain dikecam banyak negara

sebagai pemilu yang tidak adil, pemilu Minggu itu telah memicu pecahnya kekerasan yang dikha-watirkan bisa me micu perang saudara di antara minoritas etnik Myanmar yang mencapai 40% dari populasi. Beberapa etnik minoritas itu telah melawan pemerintahan sejak Myanmar memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1948.

Bentrokan yang terjadi Ming-gu (7/11) antara pemberontak dan pasukan junta militer di Kota Myawaddy telah mene-waskan sedikitnya tiga orang. Bentrokan itu juga membuat sekitar 20 ribu orang menye-berang ke Thailand untuk mengungsi.

Banyak pengungsi mulai kembali Selasa (9/11) setelah pertempuran mereda. Namun sedikitnya 1.000 pengungsi masih bertahan di Thailand.

Nataphon Wichienprerd, Gubernur Provinsi Kanchana-buri, Thailand, yang wilayah-nya ditempati para pengungsi, mengatakan mereka yang ber-tahan itu khawatir bakal terjadi bentrokan di kawasan tersebut.(AP/Reuters/I-4)

[email protected]

TEMUAN terbaru Singapore Airlines pada pesawat A380 memaksa maskapai berkode SQ itu mengandangkan seluruh armada burung besi superjum-bo mereka. Penarikan itu terjadi dua hari setelah pendaratan darurat pesawat A380 milik Qantas di Bandara Changi.

Kebocoran minyak pada mesin pesawat A380 diduga menjadi penyebab insiden pe-nerbangan Qantas tatkala ber-tolak dari Singapura menuju Sydney, minggu lalu. Berun-tung pesawat bisa mendarat dengan selamat kembali di Singapura. Maskapai Australia itu langsung mengandangkan semua armada Airbus A380.

Meski hasil tes terkini menun-jukkan noda minyak pada tiga mesin bikinan Rolls-Royce pada pesawat A380, seperti ditemukan pada pesawat A380 milik Qantas, Singapore Air-lines belum berani menyimpul-kan telah terjadi kegagalan

mesin. Namun, maskapai itu tetap menarik armada A380 mereka di Melbourne, Sydney, dan London. Armada pesawat A380 itu akan diterbangkan ke Singapura kembali tanpa pe-numpang untuk penggantian mesin.

“Kami minta maaf kepada pelanggan kami karena ter-ganggunya penerbangan dan kami mengharapkan penger-tian mereka,” ujar juru bicara maskapai Singapore Airlines, Nicholas Ionides.

Singapore Airlines telah meng andangkan ke-11 pesawat A380 mereka setelah insiden Qantas, Kamis (4/11). Setelah diperiksa keesokan harinya, tiga pesawat harus diservis karena kebocoran itu. Delapan A380 lainnya tetap dikandang-kan.

Pihak Qantas, melalui CEO Alan Joyce, juga menemukan bocoran minyak di sekitar turbin pada tiga pesawat A380.

“Kebocoran itu sangat tidak normal dan seharusnya tidak terjadi pada mesin baru.” Kare-na itu, tambah Joyce, enam pesawat A380 tetap dikandang-kan hingga kemarin.

Sementara itu, produsen mesin Rolls-Royce yang ber-pusat di London telah mereko-mendasikan untuk melakukan cek terhadap mesin Trent 900 yang digunakan A380 oleh Qantas, Singapore Airlines, dan maskapai Jerman, Lufthansa.

Menurut pakar mesin dari Universitas New South Wales (UNSW), Australia, John Page, retak kecil di pipa penyuplai pelumas diduga menyebabkan kebocoran yang menimbulkan ledakan pada mesin. “Minyak pelumas yang bocor itu dapat memicu kebakaran hingga terjadi ledakan,” ujar Page. Namun, imbuhnya, ada banyak kemungkinan lain yang me-nyebabkan terjadinya ledakan itu. (Yan/AP/I-5)

Maskapai Singapura Kandangkan A380

Aung San Suu Kyi harus dilepaskan pada atau sebelum 13 November sebab saat itulah masa tahanan rumahnya ber akhir.” Nyan WinPengacara Suu Kyi

10 | Internasional KAMIS, 11 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Suu Kyi Tolak Bebas Bersyarat

Junta militer membebaskan Suu Kyi untuk meraih dukungan diplomatik dan menunjukkan pemerintahan yang baru merupakan pemerintahan demokratis.

Heryadi Sarodji

POSTER AUNG SAN SUU KYI: Seorang anak berdiri di bawah poster pemimpin prodemokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi di Klinik Mae Tao di Mae Sot perbatasan Myanmar dengan Thailand, kemarin.

REUTERS/CHAIWAT SUBPRASOM

MILITER Amerika Serikat hingga kemarin masih sibuk meng ungkap jenis benda mis-terius yang melesat ke udara dari pesisir selatan California dan mirip peluru kendali.

Kejadian bermula ketika kru televisi KCBS sedang terbang menggunakan helikopter un-tuk membuat rekaman berita dari udara, Senin (8/11) sore. Tiba-tiba mereka melihat kilas-an cahaya diikuti asap melesat ke udara, sekitar 50 km sebelah barat Los Angeles. Tidak jelas apakah kilasan asap itu datang dari darat atau laut. Rekaman gambar itu lalu ditayangkan dalam situs jaring an televisi nasional CBS News.

Anehnya, saat dimintai kon-fi rmasi ke markas besar militer

AS di Pentagon, ternyata tidak ada peluncuran rudal dari California Selatan pada saat kejadian. “Kami sudah meng-hubungi jajaran Kementerian Pertahanan, tetapi tidak ada yang bisa menjelaskan dari mana asal luncuran asap itu,” kata juru bicara Pentagon Kolo-nel Dave Lapan.

Ungkapan senada disampai-kan Komando Pertahanan Udara Amerika Utara (NO-RAD) serta Pusat Komando AS wilayah utara (NORTHCOM). Kedua badan itu bertanggung jawab melindungi wilayah AS dari ancaman serangan peluru kendali. Radar dari Badan Pe-nerbangan Federal (FAA) un-tuk wilayah Los Angeles dan sekitarnya juga tidak menun-

jukkan adanya ‘target tidak teridentifi kasi ber gerak cepat’.

Seorang pakar menyebut luncuran asap itu mungkin hanya hasil ilusi optik. “Asap itu berasal dari pesawat udara yang terbang mengarah ke kamera. Lintasan asapnya diperjelas sinar matahari yang sedang tenggelam,” tutur John Pike, Direktur Badan Analisa Ke amanan Globalsecurity.org.

Di sisi lain, Pike menilai ob-jek yang dihebohkan itu juga bukan roket karena mampu terbang berpindah tempat. “Rekaman gambarnya memang kurang jelas. Namun, kita bisa lihat bahwa objek itu meng-ubah arahnya dan itu tidak bisa dilakukan roket.” (War/AP/Reuters/I-2)

Rudal Misterius Bikin Bingung Pentagon

ROKET TANPA IDENTITAS: Sebuah gambar memperlihatkan sebuah roket tak dikenal meluncur di atas pantai California, Amerika, Senin (8/11).

AP/KCBS/KCAL