internasional - ftp.unpad.ac.id · perkemahan di sebuah taman di chicago, amerika serikat, minggu...

1
I NTER NASIONAL 10 SELASA, 18 OKTOBER 2011 POLISI menangkap sekitar 175 demonstran di lokasi perkemahan di sebuah taman di Chicago, Amerika Serikat, Minggu (16/10) waktu setem- pat. Mereka langsung dibawa dengan truk dan bus. Kendati menghadapi pe nangkapan, para demonstran bertekad tetap melanjutkan protes menentang ketimpang an ekonomi. Demonstrasi yang berhubungan dengan gerakan Occupy Wall Street (OWS), gerakan yang bermula di New York dan kini telah menyebar ke seluruh dunia, itu diikuti lebih dari 2.000 orang sejak Sab- tu (15/10) dan berlanjut hingga Minggu. Demonstrasi serupa juga berlangsung di New York dan Los Angeles yang dihadiri sekitar 5.000 orang. Penangkapan tersebut mem- buyarkan rencana para demon- stran di Chicago untuk mendi- rikan perkemahan seperti yang dilakukan demonstran OWS di Taman Zuccotti, New York, se- jak bulan lalu. Para demonstran tersebut ditangkap dengan tuduhan melanggar hukum karena menduduki ruang pub- lik dan menantang petugas keamanan. Penangkapan terjadi setelah demonstran berunjuk rasa dari distrik nansial Chicago hingga Grant Park, yang akan dijadikan lokasi perkemahan. Peraturan setempat melarang masyarakat umum masuk taman-taman kota setelah pukul 23.00. “Kami masuk (ke taman) karena kami akan menduduki- nya,” kata Kyle Miskell, 24, teknisi komputer, salah seorang demonstran yang ditangkap. “Kami berharap pemerintah kota akan mengatakan ‘oke biarkan mereka menduduki di sini’. Namun ternyata tidak demikian.” Sebelum penangkapan, polisi telah mengingatkan para demonstran untuk me- ninggalkan taman tersebut. Alih-alih mematuhi aturan itu, para demonstran justru langsung bergandeng tangan mengelilingi perkemahan. Mereka juga mengatakan siap untuk ditahan. Demonstran lain berdiri di sisi jalan sambil bernyanyi sebagai ungkapan solidaritas. “Mereka telah diberi per- ingatan, dijelaskan peraturan bahwa mereka telah melang- gar hukum. Tetapi mereka memilih untuk tetap tinggal,” kata Daniel O’Brien, juru bicara kepolisian Chicago. Di New York, lokasi awal benih gerakan OWS pada 17 September lalu, tercatat sebanyak 92 demonstran te- lah ditangkap pada Sabtu (15/10). Namun, kemarin me reka menolak saat polisi hendak menangkap mereka. Di Was hington, polisi juga menangkap belasan orang di Washington Square Park dengan tuduhan melanggar hukum. (Drd/Reuters/I-2) Ratusan Demonstran OWS Ditangkap PEMERINTAH Jerman ditenga- rai berencana menjual 270 tank model terbaru ke Kerajaan Arab Saudi sebagai upaya menang- kal pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah. Berdasarkan laporan majalah Der Spiegel, Kanselir Jerman Angela Merkel menyetujui rencana penjualan tersebut dalam sebuah rapat rahasia pada 27 Juni 2011. Persetujuan Merkel dikemu- kakan setelah mendapat lampu hijau dari pemerintah Israel dan Amerika Serikat. Kedua se- kutu tersebut beralasan bahwa militer Arab Saudi yang kukuh akan berfungsi sebagai pe- nyeimbang kekuatan Iran. Lagi pula, menurut Raja Abdullah sebagaimana ditirukan sumber Der Spiegel , Iran merupakan negara tetangga yang sebaiknya dihindari. “Iran meluncurkan rudal untuk menakuti-nakuti dunia,” kata sang raja. Adapun jenis tank yang akan dijual Jerman ke Arab Saudi adalah Leopard 2A7+. Tank buatan perusahaan asal Muenchen, Krauss-Maffei Weg- mann, itu berbobot 67,5 ton, sepanjang 10,97 meter, dan di- lengkapi meriam 120 milimeter yang sanggup melepaskan ru- dal sejauh 4 kilometer. Armada Leopard akan menggantikan peran tank-tank usang Saudi. Dari 1.000 unit yang dimiliki kerajaan tersebut, hanya se- pertiga yang memiliki perkakas modern, yaitu M1A2 Abrams buatan AS. Melalui paket penjualan lebih dari 200 tank Leopard, perusa- haan Krauss-Maffei Wegmann akan menangani perawatan, pelatihan, dan penggantian suku cadang di masa menda- tang. Paket tersebut diperkira- kan bernilai sedikitnya 5 miliar euro (sekitar Rp6,9 triliun). Dari segi ekonomi, penjualan armada tank Leopard tentu akan menguntungkan Jerman. Direk- tur Utama Krauss-Maffei Weg- mann, Frank Haun, mengaku perusahaan yang dia pimpin terdampak krisis ekonomi di Eropa. Apalagi, pemerintah Jer- man punya kebijakan ketat da- lam mengekspor senjata. Senjata buatan Jerman dilarang keras dijual ke negara-negara yang tidak patuh terhadap konvensi hak asasi manusia. Dilatarbelakangi kebijakan itu, sejumlah pihak di Jer- man menilai pemerintah se- dang mengingkari komitmen mereka. Pasalnya, Arab Saudi jelas abai terhadap HAM ke- tika mengirim 150 tank dan 1.000 prajurit ke Bahrain guna meredam demonstrasi pada 14 Maret lalu. Armada tank itu ditempatkan di Lapangan Mutiara, di jantung ibu kota Bahrain, Manama. “Kesepakatan penjualan per- alatan senjata ini harus dihen- tikan,” kata mantan Menteri Pertahanan Jerman Volker Rühe. (Jer/I-2) Jerman Jual Tank Leopard ke Saudi TANK LEOPARD: Tank tipe Leopard buatan Jerman diturunkan dari pesawat angkut Antonov di Kandahar, Afghanistan, beberapa waktu lalu. Jerman berencana menjual sejumlah tank kepada pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan kekuatan militernya. AP/MARTIN OUELLET HERYADI P EMERINTAH Iran mendesak Amerika Serikat memberikan akses untuk menemui seorang warganya yang ditah- an dengan tuduhan berencana menghabisi duta besar Arab Saudi. Teheran mengingatkan akan memberikan respons keras jika terjadi tindakan yang tidak semestinya terhadap war- ganya itu. “Setiap tindakan yang tidak sesuai terhadap Iran, baik terkait politik maupun keamanan, akan dihadapi Iran dengan keras,” ujar Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei, kemarin. Dia me- nyebut Washington merancang rencana itu untuk mengalihkan perhatian dari protes Occupy Wall Street. Penangkapan Mansour Ar- babsiar diumumkan pemer- intah AS, Selasa (11/10). Wa- shington menuduh pria pemi- lik kewarganegaraan AS dan Iran itu telah merencanakan plot pembunuhan terhadap Duta Besar Arab Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir. Sebaliknya, Teheran meng- klaim rencana pembunuhan itu sebagai ‘pertunjukan komedi’. Kesangsian terhadap rencana itu juga disuarakan para pakar dan pejabat Washington sen- diri. Bahkan kepala biro penye- lidik federal (FBI) menyebut tuduhan itu lebih mirip sebagai skenario lm Hollywood. Namun kepala komisi in- telijen di Kongres AS, Minggu (16/10), menyatakan tuduhan itu sangat nyata dan harus ditanggapi dengan sangat se- rius. Ketua Komisi Intelijen Senat Dianne Feinstein mengatakan dia juga semula skeptis saat diberi tahu mengenai kasus tersebut. Kini, Feinstein meng- aku yakin tuduhan itu sangat nyata. “Negeri kita jangan terlihat ingin berperang,” ujar Feinstein dalam program Fox News Sun- day. “Kita harus terlihat akan menghentikan perilaku buruk, tanpa perang.” Sanksi Presiden AS Barack Obama mengatakan Iran akan menda- pat sanksi sangat keras atas insiden ini. Opsi sanksi mili- ter telah mengemuka setelah ketegangan Iran dengan Barat terkait program nuklirnya. Seorang pejabat AS telah mengusulkan untuk menjatuh- kan sanksi kepada Iran de- ngan membekukan hubungan terhadap Bank Sentral Iran. Jika hal itu dilakukan, Teheran diyakini bakal kesulitan untuk menerima pembayaran ekspor minyaknya. Sejauh ini, Ketua Komisi In- telijen di DPR AS Mike Rogers telah memberikan persetu- juan. “Berikan tekanan kepada China dan Rusia dan bilang, ‘dengarkan, Anda akan berada di pihak negara yang terlibat dalam terorisme negara atau berpihak kepada komunitas internasional’,” ujarnya dalam program This Week di televisi ABC Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Iran telah me- manggil kuasa usaha Swiss yang mewakili kepentingan AS di Iran. Itu dilakukan lan- taran hubungan diplomatik Washington-Teheran putus se- jak revolusi Islam Iran meletus pada 1979. Sebaliknya, urusan diplomatik Iran di ‘Negeri Pa- man Sam’ diwakili Kedubes Pakistan. “Tidak disangsikan lagi bahwa tuduhan-tuduhan AS tersebut tidak berdasar,” ujar seorang pejabat kementerian kepada perwakilan Swiss, se- perti dilaporkan stasiun radio Iran, IRIB. “Namun, memberikan infor- masi pribadi tentang tertuduh dan akses konsuler baginya merupakan tugas-tugas peme- rintah AS. Penundaan pembe- rian akses tersebut akan me- langgar hukum internasional dan tanggung jawab pemerin- tah AS,” ujar seorang pejabat yang tidak disebut namanya. (Reuters/I-5) [email protected] Setiap tindakan yang tidak sesuai terhadap Iran, baik terkait politik maupun keamanan, akan dihadapi Iran dengan keras.” Ayatollah Ali Khamenei Pemimpin Agung Iran Iran Tuntut Akses Temui Warganya Penundaan pemberian akses tersebut akan melanggar hukum internasional dan tanggung jawab pemerintah AS. LAMBAIKAN TANGAN: Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei, melambaikan tangan ke arah para pendukungnya ketika hendak menyampaikan pidato di Provinsi Kermansyah, Teheran barat, Iran, Sabtu (15/10). Ia menilai tuduhan AS terhadap Iran, terkait dengan rencana pembunuhan Duta Besar Arab Saudi untuk AS, tidak berdasar. REUTERS/KHAMENEI

Upload: lyhuong

Post on 14-Jul-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTERNASIONAL - ftp.unpad.ac.id · perkemahan di sebuah taman di Chicago, Amerika Serikat, Minggu (16/10) waktu setem-pat. Mereka langsung dibawa dengan truk dan bus. Kendati menghadapi

INTERNASIONAL10 SELASA, 18 OKTOBER 2011

POLISI menangkap sekitar 175 demonstran di lokasi perkemahan di sebuah taman di Chicago, Amerika Serikat, Minggu (16/10) waktu setem-pat. Mereka langsung dibawa dengan truk dan bus. Kendati menghadapi pe nangkapan, para demonstran bertekad tetap melanjutkan protes menentang ket impang an ekonomi.

D e m o n s t r a s i y a n g berhubung an dengan gerakan Occupy Wall Street (OWS), gerakan yang bermula di New York dan kini telah menyebar ke seluruh dunia, itu diikuti lebih dari 2.000 orang sejak Sab-tu (15/10) dan berlanjut hingga Minggu. Demonstrasi serupa juga berlangsung di New York dan Los Angeles yang dihadiri sekitar 5.000 orang.

Penangkapan tersebut mem-buyarkan rencana para demon-stran di Chicago untuk mendi-rikan perkemahan seperti yang dilakukan demonstran OWS di Taman Zuccotti, New York, se-jak bulan lalu. Para demonstran tersebut ditangkap dengan tuduhan melanggar hukum karena menduduki ruang pub-lik dan menantang petugas keamanan.

Penangkapan terjadi se telah demonstran berunjuk rasa dari distrik fi nansial Chicago hingga Grant Park, yang akan dijadikan lokasi perkemahan. Peraturan setempat melarang masyarakat umum masuk taman-taman kota setelah

pukul 23.00. “Kami masuk (ke taman)

ka rena kami akan menduduki-nya,” kata Kyle Miskell, 24, teknisi komputer, salah seorang demonstran yang ditangkap. “Kami berharap pemerintah kota akan mengatakan ‘oke biarkan mereka menduduki di sini’. Namun ternyata tidak demikian.”

Sebelum penangkapan, polisi telah mengingatkan para demonstran untuk me-ninggalkan taman tersebut. Alih-alih mematuhi aturan itu, para demonstran justru langsung bergandeng tangan mengelilingi perkemahan. Mereka juga mengatakan siap untuk ditahan. Demonstran lain berdiri di sisi jalan sambil bernyanyi sebagai ungkapan solidaritas.

“Mereka telah diberi per-ingatan, dijelaskan peraturan bahwa mereka telah melang-gar hukum. Tetapi mereka memilih untuk tetap tinggal,” kata Daniel O’Brien, juru bicara kepolisian Chicago.

Di New York, lokasi awal benih gerakan OWS pada 17 September lalu, tercatat sebanyak 92 demonstran te-lah ditangkap pada Sabtu (15/10). Namun, kemarin me reka menolak saat polisi hendak menangkap mereka. Di Was hington, polisi juga menangkap belasan orang di Washington Square Park dengan tuduhan melanggar hukum. (Drd/Reuters/I-2)

Ratusan Demonstran OWS Ditangkap

PEMERINTAH Jerman ditenga-rai berencana menjual 270 tank model terbaru ke Kerajaan Arab Saudi sebagai upaya menang-kal pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah. Berdasarkan laporan majalah Der Spiegel, Kanselir Jerman Angela Merkel menyetujui rencana penjualan tersebut dalam sebuah rapat rahasia pada 27 Juni 2011.

Persetujuan Merkel dikemu-kakan setelah mendapat lampu hijau dari pemerintah Israel dan Amerika Serikat. Kedua se-kutu tersebut ber alasan bahwa militer Arab Saudi yang kukuh akan berfungsi sebagai pe-nyeimbang kekuatan Iran. Lagi pula, menurut Raja Abdullah sebagaimana ditirukan sumber

Der Spiegel, Iran merupakan negara tetangga yang sebaik nya dihindari. “Iran meluncurkan rudal untuk menakuti-nakuti dunia,” kata sang raja.

Adapun jenis tank yang akan dijual Jerman ke Arab Saudi adalah Leopard 2A7+. Tank buatan perusahaan asal Muenchen, Krauss-Maffei Weg-mann, itu berbobot 67,5 ton, sepanjang 10,97 meter, dan di-lengkapi meriam 120 milimeter yang sanggup melepaskan ru-dal sejauh 4 kilometer. Armada Leopard akan menggantikan peran tank-tank usang Saudi. Dari 1.000 unit yang dimiliki kerajaan tersebut, hanya se-pertiga yang memiliki perkakas modern, yaitu M1A2 Abrams

buatan AS.Melalui paket penjualan lebih

dari 200 tank Leopard, perusa-haan Krauss-Maffei Wegmann akan menangani perawatan, pelatihan, dan penggantian suku cadang di masa menda-tang. Paket tersebut diperkira-kan bernilai sedikitnya 5 miliar euro (sekitar Rp6,9 triliun).

Dari segi ekonomi, penjualan armada tank Leopard tentu akan menguntungkan Jerman. Direk-tur Utama Krauss-Maffei Weg-mann, Frank Haun, mengaku perusahaan yang dia pimpin terdampak krisis ekonomi di Eropa. Apalagi, pemerintah Jer-man punya kebijakan ketat da-lam mengekspor senjata. Senjata buatan Jerman dilarang keras

dijual ke negara-negara yang tidak patuh terhadap konvensi hak asasi manusia.

Dilatarbelakangi kebijakan itu, sejumlah pihak di Jer-man menilai pemerintah se-dang mengingkari komitmen mereka. Pasalnya, Arab Saudi jelas abai terhadap HAM ke-tika mengirim 150 tank dan 1.000 prajurit ke Bahrain guna meredam demonstrasi pada 14 Maret lalu. Armada tank itu ditempatkan di Lapangan Mutiara, di jantung ibu kota Bahrain, Manama.

“Kesepakatan penjualan per-alatan senjata ini harus dihen-tikan,” kata mantan Menteri Pertahanan Jerman Volker Rühe. (Jer/I-2)

Jerman Jual Tank Leopard ke SaudiTANK LEOPARD: Tank tipe Leopard buatan Jerman diturunkan dari pesawat angkut Antonov di Kandahar, Afghanistan, beberapa waktu lalu. Jerman berencana menjual sejumlah tank kepada pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan kekuatan militernya.

AP/MARTIN OUELLET

HERYADI

PEMERINTAH Iran mendesak Amerika Serikat memberikan akses untuk menemui

seorang warganya yang ditah-an dengan tuduhan berencana menghabisi duta besar Arab Saudi. Teheran mengingatkan akan memberikan respons keras jika terjadi tindakan yang tidak semestinya terhadap war-ganya itu.

“Set iap t indakan yang tidak sesuai terhadap Iran, baik terkait politik maupun keamanan, akan dihadapi Iran dengan keras,” ujar Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei, kemarin. Dia me-nyebut Washington merancang rencana itu untuk mengalihkan perhatian dari protes Occupy Wall Street.

Penangkapan Mansour Ar-babsiar diumumkan pemer-intah AS, Selasa (11/10). Wa-shington menuduh pria pemi-lik kewarganegaraan AS dan Iran itu telah merencanakan plot pembunuhan terhadap Duta Besar Arab Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir.

Sebaliknya, Teheran meng-

klaim rencana pembunuhan itu sebagai ‘pertunjukan komedi’. Kesangsian terhadap rencana itu juga disuarakan para pakar dan pejabat Washington sen-diri. Bahkan kepala biro penye-lidik federal (FBI) menyebut tuduhan itu lebih mirip sebagai skenario fi lm Hollywood.

Namun kepala komisi in-telijen di Kongres AS, Minggu (16/10), menyatakan tuduhan itu sangat nyata dan harus ditanggapi dengan sangat se-rius.

Ketua Komisi Intelijen Senat Dianne Feinstein mengatakan dia juga semula skeptis saat diberi tahu mengenai kasus tersebut. Kini, Feinstein meng-aku yakin tuduhan itu sangat nyata.

“Negeri kita jangan terlihat ingin berperang,” ujar Feinstein dalam program Fox News Sun-day. “Kita harus terlihat akan menghentikan perilaku buruk, tanpa perang.”

SanksiPresiden AS Barack Obama

mengatakan Iran akan menda-pat sanksi sangat keras atas insiden ini. Opsi sanksi mili-ter telah mengemuka setelah

ketegangan Iran dengan Barat terkait program nuklirnya.

Seorang pejabat AS telah mengusulkan untuk menjatuh-kan sanksi kepada Iran de-ngan membekukan hubungan terhadap Bank Sentral Iran. Jika hal itu dilakukan, Teheran diyakini bakal kesulitan untuk menerima pembayaran ekspor minyaknya.

Sejauh ini, Ketua Komisi In-telijen di DPR AS Mike Ro gers telah memberikan persetu-juan. “Berikan tekanan kepada China dan Rusia dan bilang, ‘dengarkan, Anda akan berada di pihak negara yang terlibat dalam terorisme negara atau berpihak kepada komunitas

internasional’,” ujarnya dalam program This Week di televisi ABC

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Iran telah me-manggil kuasa usaha Swiss yang mewakili kepentingan AS di Iran. Itu dilakukan lan-taran hubungan diplomatik Washington-Teheran putus se-jak revolusi Islam Iran meletus pada 1979. Sebaliknya, urusan diplomatik Iran di ‘Negeri Pa-man Sam’ diwakili Kedubes Pakistan.

“Tidak disangsikan lagi bahwa tuduhan-tuduhan AS tersebut tidak berdasar,” ujar seorang pejabat kementerian kepada perwakilan Swiss, se-perti dilaporkan stasiun radio Iran, IRIB.

“Namun, memberikan infor-masi pribadi tentang tertuduh dan akses konsuler baginya merupakan tugas-tugas peme-rintah AS. Penundaan pembe-rian akses tersebut akan me-langgar hukum internasional dan tanggung jawab pemerin-tah AS,” ujar seorang pejabat yang tidak disebut namanya. (Reuters/I-5)

[email protected]

Setiap tindakan yang tidak sesuai

terhadap Iran, baik terkait politik maupun keamanan, akan dihadapi Iran dengan keras.”

Ayatollah Ali KhameneiPemimpin Agung Iran

Iran Tuntut Akses Temui Warganya

Penundaan pemberian akses tersebut akan melanggar hukum internasional dan tanggung jawab pemerintah AS.

LAMBAIKAN TANGAN: Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei, melambaikan tangan ke arah para pendukungnya ketika hendak menyampaikan pidato di Provinsi Kermansyah, Teheran barat, Iran, Sabtu (15/10). Ia menilai tuduhan AS terhadap Iran, terkait dengan rencana pembunuhan Duta Besar Arab Saudi untuk AS, tidak berdasar.

REUTERS/KHAMENEI