intensitas pemanfaatan sumber materi perkuliahan dalam model

22

Upload: vuonghuong

Post on 20-Dec-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model
Page 2: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model
Page 3: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi, Serta Dampaknya

Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Sihar Tambun

Email: [email protected] Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji tentang intensitas pemanfaatan sumber materi perkuliahan, baik dari buku referensi, buku catatan, internet, dan sumber lainnya, dalam model pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi, serta diuji pengaruhnya terhadap indeks prestasi mahasiswa. Model pembelajaran dari kurikulum berbasis kompetensi yang digunakan adalah Small Group Discussion, Simulation, Discovery Learning, Self Directed Learning, Cooperative Learning, Contextual Instruction, Project Based Learning, dan Problem Based Learning. Penelitian ini akan mencari persentasi (%) penggunaan buku referensi, buku catatan, internet, dan sumber lainnya dalam mencari materi perkuliahan untuk setiap model pembelajaran tersebut. Data diperoleh dengan menyebar kuisioner terhadap 47 mahasiswa Fakultas Ekonomi. Data diuji dengan menggunakan analisis regresi, serta data diolah dengan menggunakan bantuan Program SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata intensitas pemamfaatan buku referensi sebagai sumber materi perkuliahan adalah sebesar 27,91%. Sedangkan pemanfaatan buku catatan dan sumber lainnya mencapai rata-rata 20,21% dan 14,47%. Pemanfaatan terbesar untuk dipergunakan sebagai sumber materi perkuliahan adalah internet, yakni sebesar 37,51%. Indeks prestasi mahasiswa berada dirata-rata 75,98% atau rata-rata diatas IP 3 dari skala 4. Penelitian membuktikan bahwa pemanfaatan internet berpengaruh signifikan dan positif terhadap indeks prestasi mahasiswa. Sedangkan pemanfaatan buku referensi, buku catatan dan sumber lainnya tidak berpengaruh signifikan positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Keywords: Indeks Prestasi Mahasiswa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan Sumber Materi

Perkuliahan.

1. Pendahuluan Fenomena yang nyata terjadi saat ini adalah dimulainya ketergantungan mahasiswa terhadap internet untuk mencari materi perkuliahan, dibandingkan dengan mencari materi perkuliahan melalui buku referensi, buku catatan dan sumber materi lainnya. Alasan sederhana yang diungkapkan oleh mahasiswa yang suka menggunakan internet dalam mencari materi perkuliahan adalah lebih cepat untuk menemukan materi tersebut dengan menggunakan internet. Disamping itu mahasiswa juga lebih senang

menggunakan internet karena buku yang semakin mahal, dan buku tersebut berat untuk dibawa-bawa. Sedangkan penggunaan internet yang menggunakan paket bulanan cenderung membuat mahasiswa lebih nyaman, karena paket internet tersebut lebih efisien karena mengcover juga kegiatan mereka dalam berinteraksi dalam komunitas facebook, twitter, chatting dan sebagainya. Dengan sendirinya, sumber materi perkuliahan seperti buku referensi, buku catatan dan sumber lainnya menjadi dinomorduakan. Penelitian tentang penggunaaan sumber materi perkuliahan dalam model pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi yang dihubungkan dengan indeks prestasi mahasiswa masih belum ditemukan oleh peneliti. Hasil penelitian Harkness (2001) menyatakan bahwa mahasiswa/i memakai internet untuk menyelesaikan tugas kuliahnya. Penelitian MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 1

Page 4: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

Azwar (2010) membuktikan bahwa penggunaan internet sebagai media belajar sangat membantu para akademisi dalam belajar. Penggunaan internet sebagai media belajar mampu mempengaruhi motivasi belajar siswa sekaligus meningkatkan kreativitasnya. Tujuan akhirnya adalah tercapainya prestasi belajar yang memuaskan. Penggunaan internet sebagai media belajar berpengaruh positif terhadap motivasi belajar, kreativitas serta berpengaruh secara tidak langsung terhadap prestasi belajar. Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang dijelaskan diatas, maka penulis membuat penelitian dengan judul “Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi, Serta Dampaknya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta “

2. Telaah Literatur dan Hipotesis

2.1. Prestasi Belajar Mahasiswa Indeks prestasi belajar mahasiswa adalah indeks nilai mahasiswa yang dihitung berdasarkan perolehan nilai akhir dari dosen dengan memperhitungkan bobot sks dari setiap mata kuliah. Di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, hanya memberlakukan lima tingkatan nilai, yaitu nilai A (4), B (3), C (2), D (1), dan E (0), sehingga jika mahasiswa berhasil mendapat nilai A seluruhnya, maka Indeks Prestasi dapat dihitung sebesar 4,0. Sedangkan jika hanya mendapatkan nilai B untuk semua mata kuliah, maka Indeks Prestasinya hanya 3,00. Indeks Prestasi 3,00 tersebut bila di persentasikan tingkat prestasi belajarnya setara dengan 0,75 atau 75% (dihitung dengan rumus IPK / 4, dimana 4 adalah Indeks Prestasi yang maksimal bisa dicapai.

2.2. Kurikulum Berbasis Kompetensi Buku panduan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi pendidikan tinggi yang

dikeluarkan oleh Direktorat Akademik Dirjen Pendidikan Tinggi (2008:5) secara jelas

menjabarkan bahwa kurikulum adalah sebuah program yang disusun dan dilaksanakan untuk

mencapai suatu tujuan pendidikan. Jadi kurikulum bisa diartikan sebuah program yang berupa

dokumen program dan pelaksanaan program. Sebagai sebuah dokumen kurikulum (curriculum

plan) dirupakan dalam bentuk rincian matakuliah, silabus, rancangan pembelajaran, sistem

evaluasi keberhasilan. Sedangkan kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang

disusun berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai program studi untuk setiap lulusannya. Model pembelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi berpusat pada mahasiswa

untuk sendiri dan dosen hanya untuk mengarahkan mahasiswa. Terdapat sembilan

model pembelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi sebagai mana yang

dijelaskan dalam Buku panduan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi

pendidikan tinggi yang dikeluarkan oleh Direktorat Akademik Dirjen Pendidikan Tinggi

(2008:17), antara lain: 1. Small Group Discussion. Diskusi adalah salah satu elemen belajar secara aktif dan

merupakan bagian dari banyak model pembelajaran SCL yang lain, seperti CL, CbL,

PBL, dan lain-lain. Mahasiswa peserta kuliah diminta membuat kelompok kecil (5 sampai

10 orang) untuk mendiskusikan bahan yang diberikan oleh dosen atau bahan yang

diperoleh sendiri oleh anggota kelompok tersebut. Dengan aktivitas kelompok kecil,

MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 2

Page 5: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

mahasiswa akan belajar: (a) Menjadi pendengar yang baik; (b) Bekerjasama untuk tugas

bersama; (c) Memberikan dan menerima umpan balik yang konstruktif; (d) Menghormati

perbedaan pendapat; (e) Mendukung pendapat dengan bukti; dan (f) Menghargai sudut

pandang yang bervariasi (gender, budaya, dan lain-lain). Adapun aktivitas diskusi

kelompok kecil dapat berupa: (a) Membangkitkan ide; (b) Menyimpulkan poin penting;

(c) Mengases tingkat skill dan pengetahuan; (d) Mengkaji kembali topic di kelas

sebelumnya; (e) Menelaah latihan, quiz, tugas menulis; (f) Memproses outcome

pembelajaran pada akhir kelas; (g) Memberi komentar tentang jalannya kelas; (h)

Membandingkan teori, isu, dan interpretasi; (i) Menyelesaikan masalah; dan (j) Brainstroming.

2. Simulasi. Simulasi adalah model yang membawa situasi yang mirip dengan sesungguhnya

ke dalam kelas. Misalnya untuk mata kuliah aplikasi instrumentasi, mahasiswa diminta

membuat perusahaan fiktif yang bergerak di bidang aplikasi instrumentasi, kemudian

perusahaan tersebut diminta melakukan hal yang sebagaimana dilakukan oleh perusahaan

sesungguhnya dalam memberikan jasa kepada kliennya, misalnya melakukan proses

bidding, dan sebagainya. Simulasi dapat berbentuk: (a) Permainan peran (role playing).

Dalam contoh di atas, setiap mahasiswa dapat diberi peran masing-masing, misalnya

sebagai direktur, engineer, bagian pemasaran dan lain-lain; (b) Simulation exercices and

simulation games; dan (c) Model komputer. Simulasi dapat mengubah cara pandang

(mindset) mahasiswa, dengan jalan: (a) Mempraktekkan kemampuan umum (misal

komunikasi verbal & nonverbal); (b) Mempraktekkan kemampuan khusus; (c)

Mempraktekkan kemampuan tim; (d) Mengembangkan kemampuan menyelesaikan

masalah (problem-solving);(e) Menggunakan kemampuan sintesis; dan (f) engembangkan

kemampuan empati. 3. Discovery Learning, adalah metode belajar yang difokuskan pada pemanfaatan informasi

yang tersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh mahasiswa,

untuk membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri. 4. Self Directed Learning, adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu

mahasiswa sendiri. Dalam hal ini, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap

pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang

bersangkutan. Sementara dosen hanya bertindak sebagai fasilitator, yang memberi arahan,

bimbingan, dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang telah dilakukan individu

mahasiswa tersebut. Metode belajar ini bermanfaat untuk menyadarkan dan

memberdayakan mahasiswa, bahwa belajar adalah tanggungjawab mereka sendiri.

Dengan kata lain, individu mahasiswa didorong untuk bertanggungjawab terhadap semua

fikiran dan tindakan yang dilakukannya. Metode pembelajaran SDL dapat diterapkan

apabila asumsi berikut sudah terpenuhi. Sebagai orang dewasa, kemampuan mahasiswa

semestinya bergeser dari orang yang tergantung pada orang lain menjadi individu yang

mampu belajar mandiri. Prinsip yang digunakan di dalam SDL adalah: (a) Pengalaman

merupakan sumber belajar yang sangat bermanfaat; (b) Kesiapan belajar merupakan tahap

awal menjadi pembelajar mandiri; dan (c) Orang dewasa lebih tertarik belajar dari

permasalahan daripada dari isi matakuliah Pengakuan, penghargaan, dan dukungan

terhadap proses belajar orang dewasa perlu diciptakan dalam lingkungan belajar. Dalam

hal ini, dosen dan mahasiswa harus memiliki semangat yang saling melengkapi dalam

melakukan pencarian pengetahuan. MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 3

Page 6: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

5. Cooperative Learning adalah metode belajar berkelompok yang dirancang oleh dosen

untukmemecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Kelompok ini

terdiri atas beberapa orang mahasiswa, yang memiliki kemampuan akademik yang

beragam. Metode ini sangat terstruktur, karena pembentukan kelompok, materi yang

dibahas,langkah-langkah diskusi serta produk akhir yang harus dihasilkan,

semuanyaditentukan dan dikontrol oleh dosen. Mahasiswa dalam hal ini hanya mengikuti

prosedur diskusi yang dirancang oleh dosen. Pada dasarnya CL seperti ini merupakan

perpaduan antara teacher-centered dan student-centered learning. CL bermanfaat untuk

membantu menumbuhkan dan mengasah: (a) kebiasaan belajaraktif pada diri mahasiswa;

(b) rasa tanggungjawab individu dan kelompok mahasiswa; (c) kemampuan dan keterampilan bekerjasama antar mahasiswa; dan (d) keterampilan sosial mahasiswa.

6. Collaborative Learning adalah metode belajar yang menitikberatkan pada kerjasama

antar mahasiswa yang didasarkan pada konsensus yang dibangun sendiri oleh anggota

kelompok. Masalah/tugas/kasus memang berasal dari dosen dan bersifat open ended,

tetapi pembentukan kelompok yang didasarkan pada minat, prosedur kerja kelompok,

penentuan waktu dan tempat diskusi/kerja kelompok, sampai dengan bagaimana hasil

diskusi/kerja kelompok ingin dinilai oleh dosen, semuanya ditentukan melaluikonsensus

bersama antar anggota kelompok. 7. Contextual Instruction adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi

matakuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotivasi mahasiswa

untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan

sehari-hari sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja profesional atau manajerial,

entrepreneur, maupun investor. Sebagai contoh, apabila kompetensi yang dituntut

matakuliah adalah mahasiswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

proses transaksi jual beli, maka dalam pembelajarannya, selain konsep transaksi ini

dibahas dalam kelas, juga diberikan contoh, dan mendiskusikannya. Mahasiswa juga

diberi tugas dan kesempatan untukterjun langsung di pusat-pusat perdagangan untuk

mengamati secara langsung proses transaksi jual beli tersebut, atau bahkan terlibat

langsung sebagai salah satupelakunya, sebagai pembeli, misalnya. Pada saat itu,

mahasiswa dapat melakukanpengamatan langsung, mengkajinya dengan berbagai teori

yang ada, sampai ia dapat menganalis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

terjadinya proses transaksi jual beli. Hasil keterlibatan, pengamatan dan kajiannya ini

selanjutnya dipresentasikan didalam kelas, untuk dibahas dan menampung saran dan

masukan lain dari seluruhanggota kelas. Pada intinya dengan CI, dosen dan mahasiswa

memanfaatkan pengetahuan secara bersama-sama, untuk mencapai kompetensi yang

dituntut oleh matakuliah, serta memberikan kesempatan pada semua orang yang terlibat

dalam pembelajaran untukbelajar satu sama lain. 8. Project Based Learning adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan

mahasiswa dalam belajar pengetahuan dan keterampilan melalui proses

pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang

otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan sangat hati-hati. 9. Problem Based Learning adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa

harus melakukan pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk dapat memecahkan

masalah tersebut. Pada umumnya, terdapat empat langkah yang perlu dilakukan

mahasiswa dalam PBL/I, yaitu: (a) Menerima masalah yang relevan dengan salah MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 4

Page 7: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

satu/beberapa kompetensi yang dituntut matakuliah, dari dosennya; (b) Melakukan

pencarian data dan informasi yang relevan untuk memecahkan masalah; (c) Menata data

dan mengaitkan data dengan masalah; dan (d) Menganalis strategi pemecahan

masalahPBL/I adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus

melakukan pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk dapat memecahkanmasalah

tersebut.

2.3. Sumber Materi Perkuliahan dan Prestasi Belajar Mahasiswa Sumber materi perkuliahan sangatlah banyak, tetapi yang paling umum adalah buku referensi atau buku cetak yang sudah diterbitkan dan dijual ditoko-toko buku. Kemudian buku catatan, termasuk ringkasan mata kuliah dalam bentuk power point dari dosen yang bersangkutan. Selanjutnya adalah internet yang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari mahasiswa. Internet kerap sekali dijadikan sebagai sumber informasi materi kuliah karena kemudahan untuk mendapatkan informasi suatu topic tertentu. Selanjutnya adalah sumber lainnya, baik itu media cetak, jurnal penelitian, pengalaman praktek dan lainnya sebagainya. Keempat kelompok sumber materi perkuliahan ini secara logika akan mendukung proses pencapaian prestasi belajar mahasiswa, terutama bila mahasiswa dapat memanfaatkan sumber materi perkuliahan tersebut secara maksimal. Berdasarkan logika inilah dibentuk empat hipotesis sebagai berikut:

H1: Pemanfaatan buku referensi sebagai sumber materi perkuliahan dalam model

pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa.

H2: Pemanfaatan buku catatan sebagai sumber materi perkuliahan dalam model

pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa.

H3: Pemanfaatan internet sebagai sumber materi perkuliahan dalam model

pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa.

H4: Pemanfaatan sumber lain sebagai sumber materi perkuliahan dalam model

pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa.

3. Metode Penelitian Alasan Pemilihan Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Lokasi ini dipilih

karena penelitian mengambil sampel penelitiannya adalah mahasiswa, sehingga

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta dipilih sebagai lokasi penelitian. Objek penelitian

adalah pemanfaatan sumber materi perkuliahan, baik buku referensi, buku catatan,

internet maupun sumber lainya yang dihubungkan dengan prestasi belajar mahasiswa.

Peneliti memprediksi ada keterkaitan diantara sumber materi perkuliahan dengan indeks

prestasi belajar mahasiswa. MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 5

Page 8: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

Metode Pengujian Data Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode regresi, yaitu metode

penelitian yang menggambarkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Adapun alasan penulis menggunakan metode ini adalah karena memberikan gambaran

akan seberapa besarnya kontribusi variabel-variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Y) serta arah pengaruh yang terjadi. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi yang akan diteliti

dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas 17

Agustus 1945 Jakarta sebanyak 412 mahasiswa. Berhubung karena penelitian ini

dilakukan saat libur minggu tenang menjelas Ujian Tengah Semester, maka metode

penentuan jumlah sample yang digunakan adalah metode purposive sampling, dengan

kriteria sampelnya dalah mahasiswa yang datang ke kampus pada hari Rabu 31 Oktober

hingga Kamis 1 November 2012. Penentuan sampel dilakukan dengan metode

convenience sampling, yakni metode pengambilan sampel yang paling gampang, yakni

mahasiswa yang paling mudah untuk ditemui dijadikan sebagai sampel penelitian.

Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer digunakan untuk mengukur

variabel penelitian. Data primer diperoleh melalui kuisioner yang diberikan secara

langsung kepada responden yang bersangkutan. Dalam melaksanakan pengumpulan

data dan informasi yang dibutuhkan sebagai dasar penulisan penelitian, penulis

membuat kuesioner yang berisikan pertanyaan dari setiap variabel.

Variabel Penelitian Terdapat lima variabel dalam penelitian ini yang tediri dari 4 variabel independen dan satu variable dependen. 1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah indeks prestasi mahasiswa yang

telah dicapai semester sebelumnya. Indeks Prestasi yang diperoleh mahasiswa

dirubah dalam skala rasio, dimana setiap Indeks Prestasi Mahasiswa akan dibagi

empat, sehingga persentasi pencapaian Prestasi Belajar mahasiswa tersebut bisa

diketahui. 2. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Pemanfaatan Sumber Materi

Perkuliahan (Buku Referensi, Buku Catatan, Internet, Sumber Lainnya), dimana

setiap sumber materi tersebut diminta untuk diisi persentasi Pemanfaatan Sumber

Materi Perkuliahan yang yang terealisasi atau yang dilaksanakannya pada

semester yang lalu.

MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 6

Page 9: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

Metode Analisis Untuk menjawab masalah dalam penelitian ini diperlukan metode analisis regresi

dengan menggunakan SPSS. Dalam menganalisis data, langkah-langkah yang

dipergunakan dalam analisis regresi adalah sebagai berikut: a. Rekap data dari kuisioner penelitian yang telah dikumpulkan sesuai dengan

variable penelitian yang akan diteliti. b. Penyajian data dalam statistik deskriptif, untuk mengetahui gambaran data

penelitian, baik maksimum dan minimum data penelitian, maupun rata-ratanya. c. Menguji signifikansi penelitian beserta beta yang dihasilkan apakah signifikan

atau tidak, dan apakah pengaruhnya positif atau tidak. d. Menguji korelasi untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel

yang diteliti. e. Menghitung Koefisien Determinasi yang bertujuan untuk mengetahui berapa

persen kemampuan variable bebas yang diuji dalam menjelaskan variable

terikatnya. 4. Hasil dan Analisa Pengujian Deskripsi responden dalam penelitian ini diiformasikan dengan pengelompokan

berdasarkan jenis kelamin, program studi, kelas perkuliahan, semester, status pekerjaan

dan umur.

Tabel 4.1.

Demografi Responden 1. Jenis Kelamin ( 22) Pria ( 25) Wanita 2. Program Studi ( 17) Akuntansi ( 30) Manajemen 3. Kelas ( 30) Pagi ( 17) Sore 4. Semester ( 8 ) Semester II-IV ( 39) Semester > IV 5. Status Pekerjaan ( 26) Belum Bekerja ( 21 ) Sudah Bekerja 6. Umur ( 35 ) < 25 thn ( 12 ) 25 thn keatas

Jumlah responden yang berhasil ditemui peneliti sebanyak 47 mahasiswa yang

kebetulan datang ke kampus pada saat libur minggu tenang. Jumlah mahasiwa Fakultas

Ekonomi sekitar 400 mahasiswa, sehingga dengan sample responden sebanyak 47

mahasiswa, jumlah tersebut sudah melebih 10% dari populasi yang ada.

Tabel 4.2.

Statistik Deskriptif Statistik deskriptif diatas menunjukkan bahwa rata-rata intensitas pemamfaatan buku

referensi sebagai sumber materi perkuliahan adalah sebesar 27,91%. Sedangkan

pemanfaatan buku catatan dan sumber lainnya mencapai rata-rata 20,21% dan 14,47%.

Pemanfaatan terbesar untuk dipergunakan sebagai sumber materi perkuliahan adalah

MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 7

Page 10: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

internet, yakni sebesar 37,51%. Indeks prestasi mahasiswa berada dirata-rata 75,98% atau rata-rata diatas IP 3 dari skala 4.

Pengujian hipotesis tidak dapat dilakukan dengan analisis regresi berganda. Hal

ini disebabkan karena variabel independen memiliki multikolinieritas yang tinggi.

Artinya terdapat korelasi yang sangat erat diantara keempat variabel independen

tersebut. Korelasi terjadi karena memang jawaban dari kuisioner yang dibagikan

tersebut totalnya selalu 100% untuk setiap pertanyaan yang diajukan, artinya jika terjadi

peningkatan dari salah satu variabel independen yang diteliti, maka secara otomatis

variabel lainnya akan terpenguh. Penulis akhirnya memutuskan untuk menguji data

dengan menggunakan analisis regresi sederhana (tanpa melalui proses pengujian asumsi

klasik karena tidak dibutuhkan lagi jika hanya menguji dengan regresi sederhana).

Tabel 4.3. Hasil Regresi (Seluruh Responden)

Dependen Variabel: Prestasi Belajar Mahasiswa

Independen Variabel Predict Coefficient t

R R

Sign B hitung Square

Total Data 47 (Seluruh Responden):

X1= Pemanfaatan Buku Referensi ( + ) -0.606*** -2.958 0.404 0.163

X2= Pemanfaatan Buku Catatan ( + ) -0.519 -1.669 0.241 0.058

X3= Pemanfaatan Internet ( + ) 0.841*** 5.870 0.659 0.434

X4= Pemanfaatan Sumber Lainnya ( + ) -0.44 -1.596 0.231 0.054

Pembuktian Hipotesis Pertama: Hipotesis pertama ditolak karena pengaruh yang diberikan adalah negatif dan tidak sesuai dengan prediksi. Hal ini berarti mahasiswa gagal memanfaatkan buku referensi untuk mendukung indeks prestasi mahasiswa. Pengaruh negatif yang ditimbulkan adalah indikasi bahwa buku referensi bukan lagi menjadi pilihan utama bagi mahasiswa, melainkan sudah bergesar dengan sumber materi perkuliahan yang lain. Nilai t hitung yang dihasilkan memang lebih besar dari t table. Hasil t hitung -2,955 > t

tabel -2,010. Hasil t tabel dapat dilihat dari tabel distribusi t student uji dua arah, pada kolom 0,05 atau (5%) dan pada baris 46 (jumlah sampel dikurangi jumlah variabel bebas yang diuji), baris ke-46 berada diantara baris 40 dan baris 60. Namun hasil ini berlawanan dengan prediksi dan teori sehingga hipotesis ditolak. Nilai korelasi yang dihasilkan antara variabel pemanfaatan buku referensi dengan prestasi belajar mahasiswa adalah sedang pada nilai 0,404. Kemampuan variabel pemanfaatan buku referensi dalam menjelaskan prestasi belajar mahasiswa adalah sebesar 16,3%.

Pembuktian Hipotesis Kedua: Hipotesis kedua juga ditolak karena pengaruh yang diberikan adalah negatif dan tidak signifikan. Hal ini berarti mahasiswa gagal memanfaatkan buku catatan untuk mendukung indeks prestasi belajar mahasiswa. Pengaruh negatif yang ditimbulkan adalah indikasi bahwa buku catatan bukan lagi menjadi pilihan utama bagi mahasiswa, melainkan sudah bergesar dengan sumber materi perkuliahan yang lain. Nilai t hitung yang dihasilkan lebih kecil dari t table. Hasil t hitung -1,669 < t tabel -2,010 yang berarti tidak signifikan. Nilai korelasi yang dihasilkan antara variabel pemanfaatan buku catatan dengan prestasi belajar mahasiswa adalah lemah pada nilai 0,241.

MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 8

Page 11: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

Kemampuan variabel pemanfaatan buku referensi dalam menjelaskan prestasi belajar mahasiswa adalah sebesar 5,8%.

Pembuktian Hipotesis Ketiga: Hasil pengujian hipotesis ketiga dapat diterima. Pemanfaatan internet erpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Signifikansinya juga sesuai dengan prediksi, yaitu berpengaruh signifikan positif. Nilai t hitung yang dihasilkan lebih besar

dari t table. Hasil t hitung 5,870 > t tabel -2,010 yang berarti signifikan. Nilai korelasi yang dihasilkan antara variabel pemanfaatan internet dengan prestasi belajar mahasiswa adalah kuat pada nilai 0,659. Kemampuan variabel pemanfaatan internet dalam menjelaskan prestasi belajar mahasiswa adalah sebesar 43,4%.

Pembuktian Hipotesis Keempat: Hipotesis keempat juga ditolak karena pengaruh yang diberikan adalah negatif dan tidak signifikan. Hal ini berarti mahasiswa gagal memanfaatkan sumber lainnya untuk mendukung indeks prestasi belajar mahasiswa. Nilai t hitung yang dihasilkan lebih kecil dari t table. Hasil t hitung -1,596 < t tabel -2,010 yang berarti tidak signifikan. Nilai korelasi yang dihasilkan antara variabel pemanfaatan buku catatan dengan prestasi belajar mahasiswa adalah lemah pada nilai 0,231. Kemampuan variabel pemanfaatan materi lainnya dalam menjelaskan prestasi belajar mahasiswa adalah sebesar 5,4%.

Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan berbagai pengelompokan responden sesuai dengan demografi responden yang telah diungkapkan diatas. Pertama adalah pengelompokan responden berdasarkan kelompok pria dan wanita. Terbukti bahwa penggunaan internet tetap berpengaruh signifikan dan positif terhadap prestasi belajar mahasiswa, baik untuk kelompok pria dan wanita. Kekuatan pengaruh tersebut lebih nyata di kelompok responden wanita, sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa lebih efektif dalam menggunakan internet untuk mendukung prestasi belajar mereka.

Tabel 4.4.

Hasil Regresi (Responden Pria dan Wanita) Dependen Variabel: Prestasi Belajar Mahasiswa

Independen Variabel Predict Coefficient t

R R

Sign B hitung Square

Data 22 (Mahasiswa Pria):

X1= Pemanfaatan Buku Referensi ( + ) -0.821*** -2.980 0.555 0.308

X2= Pemanfaatan Buku Catatan ( + ) -0.318 -0.642 0.142 0.020

X3= Pemanfaatan Internet ( + ) 0.702*** 3.467 0.613 0.375

X4= Pemanfaatan Sumber Lainnya ( + ) -0.420 -0.792 0.174 0.030

Data 25 (Mahasiswa Wanita):

X1= Pemanfaatan Buku Referensi ( + ) -0.358 -1.159 0.235 0.055

X2= Pemanfaatan Buku Catatan ( + ) -0.703 -1.719 0.337 0.114

X3= Pemanfaatan Internet ( + ) 1.109*** 5.242 0.738 0.544

X4= Pemanfaatan Sumber Lainnya ( + ) -0.445 -1.401 0.280 0.079

Kedua pengelompokan responden berdasarkan program studi akuntansi dan program studi manajemen. Terbukti hanya pemanfaatan internet yang berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa dan mahasiswa akuntansi lebih dapat memanfaatkan internet untuk dapat memaksimalkan prestasi belajar mereka.

MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 9

Page 12: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

Tabel 4.5.

Hasil Regresi (Responden Akuntansi dan Manajemen) Dependen Variabel: Prestasi Belajar Mahasiswa

Independen Variabel Predict Coefficient t

R R

Sign B hitung Square

Data 17 (Mahasiswa Akuntansi):

X1= Pemanfaatan Buku Referensi ( + ) -0.424 -1.017 0.254 0.064

X2= Pemanfaatan Buku Catatan ( + ) -1.082 -1.965 0.452 0.205

X3= Pemanfaatan Internet ( + ) 1.021*** 4.279 0.741 0.550

X4= Pemanfaatan Sumber Lainnya ( + ) -0.698 -1.564 0.374 0.140

Data 30 (Mahasiswa Manajemen):

X1= Pemanfaatan Buku Referensi ( + ) -0.757*** -3.338 0.534 0.285

X2= Pemanfaatan Buku Catatan ( + ) -0.219 -0.579 0.109 0.012

X3= Pemanfaatan Internet ( + ) 0.737*** 4.049 0.608 0.369

X4= Pemanfaatan Sumber Lainnya ( + ) -0.182 -0.488 0.092 0.008

Ketiga adalah pengelompokan responden berdasarkan kelas pagi dan kelas sore. Pemanfaatan internet tetap berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar untuk kedua kelompok ini, tetapi pengaruh terbesar ada dikelompok kelas pagi.

Tabel 4.6.

Hasil Regresi (Responden Kelas Pagi dan Sore) Dependen Variabel: Prestasi Belajar Mahasiswa

Independen Variabel Predict Coefficient t

R R

Sign B hitung Square

Data 30 (Mahasiswa Kelas Pagi):

X1= Pemanfaatan Buku Referensi ( + ) -0.181 -0.521 0.098 0.010

X2= Pemanfaatan Buku Catatan ( + ) -0.519** -2.428 0.417 0.174

X3= Pemanfaatan Internet ( + ) 1.025*** 4.862 0.677 0.458

X4= Pemanfaatan Sumber Lainnya ( + ) -0.897** -2.688 0.450 0.203

Data 17 (Mahasiswa Kelas Sore):

X1= Pemanfaatan Buku Referensi ( + ) -0.950*** -5.481 0.817 0.667

X2= Pemanfaatan Buku Catatan ( + ) -0.007 -0.016 0.004 0.000

X3= Pemanfaatan Internet ( + ) 0.678*** 3.459 0.666 0.444

X4= Pemanfaatan Sumber Lainnya ( + ) 0.283 0.626 0.160 0.025

Keempat adalah pengelompokan responden berdasarkan tingkatan semester mahasiswa, yakni kelompok yang masih berada di semester II hingga semester IV dan kelompok kedua adalah mahasiswa yang sudah diatas semester IV. Terbukti bahwa internet tetap memberikan pengaruh terbesar dalam mencapai prestasi belajar mahasiswa. MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 10

Page 13: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

Tabel 4.7.

Hasil Regresi (Responden Semester II-IV dan Diatas Semester IV) Dependen Variabel: Prestasi Belajar Mahasiswa

Independen Variabel Predict Coefficient t

R R

Sign B hitung Square

Data 8 (Mahasiswa Semester II-IV):

X1= Pemanfaatan Buku Referensi ( + ) -0.223 -0.395 0.159 0.025

X2= Pemanfaatan Buku Catatan ( + ) -0.904 -1.331 0.477 0.228

X3= Pemanfaatan Internet ( + ) 1.019** 2.339 0.691 0.477

X4= Pemanfaatan Sumber Lainnya ( + ) -0.194 -0.338 0.137 0.019

Data 39 (Mahasiswa Semester > IV ):

X1= Pemanfaatan Buku Referensi ( + ) -0.631*** -2.811 0.419 0.176

X2= Pemanfaatan Buku Catatan ( + ) -0.395 -1.149 0.186 0.034

X3= Pemanfaatan Internet ( + ) 0.781*** 4.947 0.631 0.398

X4= Pemanfaatan Sumber Lainnya ( + ) -0.503 -1.592 0.253 0.064

Kelima dilakukan dengan pengelompokan responden dengan kelompok mahasiswa yang belum bekerja dan mahasiswa yang sudah bekerja. Hasilnya menunjukkan bahwa pemanfaatan internet tetap memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Terlihat bahwa kekuatan pengaruhnya lebih kuat di kelompok mahasiswa yang belum bekerja dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang sudah bekerja.

Tabel 4.8.

Hasil Regresi (Responden Bekerja dan Belum Bekerja) Dependen Variabel: Prestasi Belajar Mahasiswa

Independen Variabel Predict Coefficient t

R R

Sign B hitung Square

Data 26 (Mahasiswa Belum Bekerja):

X1= Pemanfaatan Buku Referensi ( + ) -0.213 -0.532 0.108 0.012

X2= Pemanfaatan Buku Catatan ( + ) -0.970* -2.065 0.388 0.151

X3= Pemanfaatan Internet ( + ) 1.108*** 4.537 0.678 0.462

X4= Pemanfaatan Sumber Lainnya ( + ) -0.853** -2.251 0.417 0.174

Data 21 (Mahasiswa Sudah Bekerja):

X1= Pemanfaatan Buku Referensi ( + ) -0.822*** -4.373 0.708 0.502

X2= Pemanfaatan Buku Catatan ( + ) -0.145 -0.351 0.080 0.006

X3= Pemanfaatan Internet ( + ) 0.679*** 4.003 0.676 0.458

X4= Pemanfaatan Sumber Lainnya ( + ) -0.027 0.069 0.016 0.000

Keenam adalah pengelompokan mahasiswa berdasarkan usia dibawah 25 tahun dan usia 25 tahun keatas. Tetap terbukti bahwa hanya pemanfaatan internet yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dapat dilihat bahwa mahasiswa yang berusia dibawah 25 tahun lebih aktif dalam menggunkan internet untuk mendukung prestasi belajarnya.

MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 11

Page 14: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

Tabel 4.9.

Hasil Regresi (Responden Usia < 25 tahun dan 25 tahun keatas)

Dependen Variabel: Prestasi Belajar Mahasiswa

Independen Variabel Predict Coefficient t

R R

Sign B hitung Square

Data 35 (Mahasiswa < 25 Tahun):

X1= Pemanfaatan Buku Referensi ( + ) -0.455* -1.741 0.290 0.084

X2= Pemanfaatan Buku Catatan ( + ) -0.566 -1.583 0.266 0.071

X3= Pemanfaatan Internet ( + ) 0.957*** 5.334 0.680 0.463

X4= Pemanfaatan Sumber Lainnya ( + ) -0.697** 2.098 0.343 0.118

Data 12 (Mahasiswa 25 tahun keatas):

X1= Pemanfaatan Buku Referensi ( + ) -1.015*** -3.702 0.760 0.578

X2= Pemanfaatan Buku Catatan ( + ) -0.466 -0.613 0.190 0.036

X3= Pemanfaatan Internet ( + ) 0.665** 2.713 0.651 0.424

X4= Pemanfaatan Sumber Lainnya ( + ) 0.128 0.250 0.079 0.006

Demikianlah berbagai pengujian dilakukan berdasarkan kelompok demografi dari responden penelitian.

5. Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran

5.1. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan hipotesis yang telah

diajukan diawal penelitian. Berikut adalah kesimpulan yang sekaligus merupakan

jawaban dari permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Sesuai dengan analisis data

yang telah dilakukan, dan mengacu kepada data penelitian secara keseluruhan (table

4.3), maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemanfaatan buku referensi sebagai sumber materi perkuliahan dalam model

pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi terbukti berpengaruh negative

signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dengan kata lain buku referensi

gagal dimanfaatkan untuk memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi

belajar mahasiswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hipotesis Pertama

(H1) ditolak. 2. Pemanfaatan buku catatan sebagai sumber materi perkuliahan dalam model

pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi terbukti tidak berpengaruh

signifikan dan pengaruhnya negative terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Hipotesis Kedua (H2) ditolak. 3. Pemanfaatan internet sebagai sumber materi perkuliahan dalam model

pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi terbukti berpengaruh signifikan

terhadap prestasi belajar mahasiswa. Pengaruh yang diberikan adalah positif yang

berarti pengaruhnya searah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hipotesis

Ketiga (H3) diterima. 4. Pemanfaatan sumber lain sebagai sumber materi perkuliahan dalam model

pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi terbukti tidak berpengaruh

MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 12

Page 15: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa Hipotesis Keempat (H4) ditolak.

5.2. Keterbatasan

Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, baik dalam proses pelaksanaan penelitian dan pembahasan hasil penelitian, antara lain: 1. Penelitian ini hanya mengambil sampel selama satu semester, sehingga hasil

penelitian ini belum teruji apakah apakah konsisten atau tidak untuk setiap semesternya.

2. Penelitian ini dilakukan pada akhir Oktober hingga awal November 2012,

sementara periode yang diteliti tentang pemanfaat sumber materi perkuliahan dan proses belajar mengajar adalah periode semester sebelumnya yang dijalankan di periode awal Maret hingga akhir Juli 2012. Jarak waktu yang cukup jauh memungkinkan mahasiswa sudah tidak ingat persis persentasi penggunaan sumber materi perkuliahan, sehingga tingkat akurasi data dipandang masih kurang akurat.

3. Terbatasnya hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik penelitian

ini membuat pembahasan akan konsistensi hasil penelitian dengan penelitian sebelumnya tidak bisa dilakukan.

5.3. Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian diatas, maka peneliti membuat beberapa saran sebagai berikut: 1. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mengambil periode penelitian lebih

panjang, dan penelitian ini dilakukan setiap semesternya, sehingga tingkat konsistensi dapat diukur dengan baik.

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pada saat perkuliahan masih

berlangsung, khususnya di perkuliahan terakhir sebelum ujian akhir semester dilakukan, sehingga akurasi jawaban mahasiswa untuk setiap kuisioner yang diajukan akan memperoleh tingkat akurasi data yang lebih baik.

3. Bagi para dosen, sebaiknya terus meningkatkan kemampuan dibidang teknologi

informasi dan sedapat mungkin mempublikasikan materi perkuliahan di website, sehingga lebih mudah untuk diakses para mahasiswa.

4. Bagi lembaga pendidikan tinggi, khususnya Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta,

dimohon untuk tetap meningkatkan penggunaan website universitas sebagai wadah untuk mengakses materi perkuliahan baik bagi dosen maupun bagi para mahasiswa.

5. Bagi lembaga pendidikan tinggi, kiranya juga memperhatikan kelengkapan buku-

buku diperpustakaan, baik kuantitas maupun kualitasnya, karena buku ajar yang dimilik mahasiswa maupun buku ajar yang ada diperpustakaan masih berperan signifikan dalam mendukung prestasi belajar mahasiswa.

MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 13

Page 16: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

Daftar Pustaka

Apollo Daito, 2011, Pencarian Ilmu Melalui Pendekatan Ontologi, Epistimologi,

Aksiologi, Mitra Wacana Media. Arnold Vicky adn Sutton Steve G, 2002, Researching Accounting as an Information

System Discipline. Azwar Rosyied dan Bambang Wijanarko Otok, 2010, Analisa Pengaruh Penggunaan

internet sebagai media belajar, motivasi belajar dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa dengan menggunakan struktur equation modelling.

Bhuono, Agung Nugroho, 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Yogyakarta, Andi Yogyakarta.

Direktorat Akademik, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2008, Buku Panduan

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi (Sebuah Alternatif Penyusunan Kurikulum), Jakarta.

Harkness James, 2001, Manfaat Internet bagi mahasiswa malang, Universitas

Muhammadiyah Malang. Hussein Umar, 2007, Metode Penelitian untuk skripsi & tesis bisnis, Rajawali Press,

Jakarta. Jogiyanto, 2004, Metodologi Penelitian Bisnis; Salah Kaprah dan Pengalaman-

Pengalaman, BPFE, Yogyakarta. Kuncoro, Mudrajad (2004), “Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan

Ekonomi”, Yogyakarta, UPP AMP YKPN. Lilis Puspitawati, Sri Dewi Anggadini, 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi

Pertama, Cetakan Pertama, Graha Ilmu. Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan 5, Bandung : Alfabeta MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 14

Page 17: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

Lampiran 1

Kuisioner Penelitian:

Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi, Serta Dampaknya

Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Kepada Yth :

Mahasiswa/i

FE UTA’45 Jakarta

Salam Sejahtera,

Sehubungan dengan dilakukannya penelitian tentang “Intensitas Pemanfaatan

Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Serta Dampaknya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta”, maka bersama ini saya mohon kesediaan dan

bantuan dari Saudara/i untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan hati nurani dan

tanpa paksaan atas pertanyaan / pernyataan terlampir, karena keberhasilan penelitian ini

sangat tergantung pada hasil jawaban yang Saudara/i berikan.

Model pembelajaran dari Kurikulum berbasis kompetensi ada sebanyak

Sembilan model. Dalam penelitian ini digunakan delapan model pembelajaran yang

diteliti (yang diterapkan di FE Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta), yang merupakan

bagian dari Model Pembelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, yaitu Small

Group Discussion, Simulation, Discovery Learning, Self Directed Learning,

Cooperative Learning, Contextual Instruction, Project Based Learning, dan Problem

Based Learning. Penelitian ini akan menanyakan porsi atau persentasi (%) penggunaan

Internet, Buku Referensi, Buku Catatan, dan Sumber Lainnya untuk mencari materi

perkuliahan dalam setiap model pembelajaran tersebut.

Hasil kuesioner ini hanya untuk penelitian semata dan untuk mendukung

perkembangan ilmu pengetahun bidang ilmu yang diteliti. Atas kesediaan dan waktu yang Saudara/i luangkan untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih. Salam, Sihar Tambun MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 15

Page 18: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

I. Data Responden

No. Responden : (diisi oleh peneliti)

Petunjuk: beri tanda ( √ ) untuk pilihan yang sesuai dengan demografi anda:

1. Jenis Kelamin ( ) Pria ( ) Wanita 2. Program Studi ( ) Akuntansi ( ) Manajemen 3. Kelas ( ) Pagi ( ) Sore / P2K 4. Semester ( ) Semester II-IV ( ) Semester > IV 5. Status Pekerjaan ( ) Belum Bekerja ( ) Sudah Bekerja 6. Umur ( ) < 25 thn ( ) 25 thn keatas

II. Petunjuk Pengisian

1. Seluruh pertanyaan baik yang menyangkut model pembelajaran maupun Indeks

Prestasi, mengacu pada periode yang anda lakukan semester yang lalu. 2. Isilah intensitas penggunaan sumber materi perkuliahan dalam bentuk persentasi

untuk setiap model pembelajaran yang ada. 3. Tidak boleh ada pertanyaan / pernyataan dalam kuisioner yang kosong, jika terdapat

jawaban yang kosong, maka otomatis lembaran kuisioner yang anda isi dielliminasi dari daftar responden.

4. Total persentasi dari setiap jawaban anda adalah seratus persen (100%). 5. Perhatikan contoh dibawah ini:

Dalam model pembelajaran Small Discussion Group, anda diminta untuk memilih topik yang akan di bahas dan dipresentasikan oleh group anda. Realitas pemanfaatan sumber materi untuk mengerjakan tugas pemilihan topik ini, sesuai dengan yang anda lakukan adalah: Sumber materi dari Buku Referensi : 13%

Sumber materi dari Buku Catatan : 27%

Sumber materi dari Internet : 56%

Sumber materi kuliah lainnya : 4% Total : 100%

MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 16

Page 19: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

III. Daftar Pertanyaan / Pernyataan 1. Model Pembelajaran Small Group Discussion, menugasi mahasiswa untuk

berdiskusi secara aktif dalam kelompok kecil, untuk mendiskusikan topik tertentu yang diberikan dosen atau topik yang diperoleh sendiri oleh mahasiswa. Topik dimaksud dapat berupa kesimpulan materi kuliah, isu yang sedang hangat, serta tugas paper yang didiskusikan dan dibahas di dalam kelas. Realitas pemanfaatan sumber materi yang anda pergunakan untuk mengerjakan semua tugas Small Group Discussion ini di semester lalu (Semester Genap T.A.2011/2012), sesuai dengan yang anda lakukan adalah: Sumber materi dari Buku Referensi : .…….. %

Sumber materi dari Buku Catatan : .…….. %

Sumber materi dari Internet : .…….. % Sumber materi kuliah lainnya : .…….. %

Total : 100% 2. Model Pembelajaran Simulation, menugasi mahasiswa untuk mempraktekkan

perilaku di kelas, seperti seorang professional yang sedang memimpin rapat, teknik menjual jasa atau barang, teknik pengambilan keputusan, praktek internal atau eksternal audit, teknik meneliti dan menginterpretasi hasil penelitian, dan matakuliah implementasi lainnya. Realitas pemanfaatan sumber materi yang anda pergunakan untuk mengerjakan semua tugas Simulation ini di semester lalu (Semester Genap T.A.2011/2012), sesuai dengan yang anda lakukan adalah: Sumber materi dari Buku Referensi : .…….. %

Sumber materi dari Buku Catatan : .…….. %

Sumber materi dari Internet : .…….. % Sumber materi kuliah lainnya : .…….. %

Total : 100% 3. Model Pembelajaran Discovery Learning, menugasi mahasiswa dengan topik-

topik tertentu untuk dicari sendiri informasinya dan dipelajari sendiri materinya. Topik tersebut tidak akan dibahas dikelas. Realitas pemanfaatan sumber materi yang anda pergunakan untuk mengerjakan semua tugas Discovery Learning ini di semester lalu (Semester Genap T.A.2011/2012), sesuai dengan yang anda lakukan adalah: Sumber materi dari Buku Referensi : .…….. %

Sumber materi dari Buku Catatan : .…….. %

Sumber materi dari Internet : .…….. % Sumber materi kuliah lainnya : .…….. %

Total : 100% 4. Model Pembelajaran Self Directed Learning, menugasi mahasiswa dengan tugas

mandiri, yang akan dijalani dan dikerjakan sendiri, dosen hanya memberi arahan dan bimbingan. Realitas pemanfaatan sumber materi yang anda pergunakan untuk

MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 17

Page 20: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

mengerjakan semua tugas Self Directed Learning ini di semester lalu (Semester Genap T.A.2011/2012), sesuai dengan yang anda lakukan adalah: Sumber materi dari Buku Referensi : .…….. %

Sumber materi dari Buku Catatan : .…….. %

Sumber materi dari Internet : .…….. % Sumber materi kuliah lainnya : .…….. %

Total : 100%

5.Model Pembelajaran Cooperative Learning, menugasi mahasiswa untuk

mengerjakan case / soal soal yang sulit secara berkelompok dikelas. Realitas

pemanfaatan sumber materi yang anda pergunakan untuk mengerjakan semua

tugas Cooperative Learning ini di semester lalu (Semester Genap

T.A.2011/2012), sesuai dengan yang anda lakukan adalah:

Sumber materi dari Buku Referensi : .…….. %

Sumber materi dari Buku Catatan : .…….. %

Sumber materi dari Internet : .…….. % Sumber materi kuliah lainnya : .…….. %

Total : 100% 6. Model Pembelajaran Contextual Instruction, menugaskan mahasiswa untuk

mengaitkan antara isi mata kuliah secara teori dengan situasi atau faktanya dilapangan. Realitas pemanfaatan sumber materi yang anda pergunakan untuk mengerjakan semua tugas Contextual Instruction ini di semester lalu (Semester Genap T.A.2011/2012), sesuai dengan yang anda lakukan adalah: Sumber materi dari Buku Referensi : .…….. %

Sumber materi dari Buku Catatan : .…….. %

Sumber materi dari Internet : .…….. % Sumber materi kuliah lainnya : .…….. %

Total : 100% 7. Model Pembelajaran Project Based Learning, menugasi mahasiswa dengan tugas

jangka panjang selama satu semester, berupa proyek penelitian, penggalian materi secara mendalam, meringkas atau mencari intisari dari buku, melakukan review terhadap hasil penelitian terdahulu dan sebagainya. Realitas pemanfaatan sumber materi yang anda pergunakan untuk mengerjakan semua tugas Project Based Learning ini di semester lalu (Semester Genap T.A.2011/2012), sesuai dengan yang anda lakukan adalah: Sumber materi dari Buku Referensi : .…….. %

Sumber materi dari Buku Catatan : .…….. %

Sumber materi dari Internet : .…….. % Sumber materi kuliah lainnya : .…….. %

Total : 100% 8. Model Pembelajaran Problem Based Learning, menugaskan mahasiswa untuk

melihat permasalahan yang sedang terjadi di dunia kerja atau praktek yang

MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 18

Page 21: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model

berhubungan dengan profesi mahasiswa nantinya (permasalahan di profesi manajer dan akuntan), dan mencoba membahas dan memberikan solusi menurut versi mahasiswa. Realitas pemanfaatan sumber materi yang anda pergunakan untuk mengerjakan semua tugas Problem Based Learning ini di semester lalu (Semester Genap T.A.2011/2012), sesuai dengan yang anda lakukan adalah: Sumber materi dari Buku Referensi : .…….. %

Sumber materi dari Buku Catatan : .…….. %

Sumber materi dari Internet : .…….. % Sumber materi kuliah lainnya : .…….. %

Total : 100%

9.Indeks Prestasi yang anda capai khusus di semester lalu (Semester Genap

T.A.2011/2012) adalah : ………….

--------------------------- Terimakasih---------------------- MSE Volume 16 – 1 Januari-Juni 2013 Page 19

Page 22: Intensitas Pemanfaatan Sumber Materi Perkuliahan Dalam Model