integrated service digital network (isdn) 2.1 umum filetahap akhir evolusi menghendaki semua service...

23
16 BAB II INTEGRATED SERVICE DIGITAL NETWORK (ISDN) 2.1 Umum Evolusi di dalam jaringan telekomunikasi eksisting telah terjadi dan terus berlangsung. Arah evolusi yang terjadi mengarah kepada digitalisasi jaringan, inteligensi jaringan dan integrasi layanan. Sejak ditemukannya teknologi digital PCM membawa dampak yang luar biasa pada perkembangan jaringan telekomunikasi yang ditandai dengan digitalisasi. Digitalisasi jaringan telekomunikasi mencakup tiga perkembangan teknologi yaitu dari transmisi analog ke transmisi digital, dari switching analog ke switching digital dan koneksi analog menjadi koneksi digital dari satu ujung pelanggan ke ujung pelanggan lain. Digitalisasi jaringan tidak terbatas pada sistem transmisi dan sentral tetapi juga digitalisasi sistem pensinyalan. Teknologi pensinyalan digital membawa dampak pada pemisahan fungsi-fungsi jaringan telekomunikasi. Dalam perkembangannya, jaringan pensinyalan merupakan jaringan tersendiri yang terpisah dengan jaringan informasi. Digitalisasi jaringan merupakan dasar teknologi untuk implementasi ISDN[1]. Selain Digitalisasi jaringan, perkembangan ISDN juga direalisasikan dengan adanya Inteligensi Jaringan. Perkembangan jaringan mengarah kepada peningkatan inteligensi jaringan sebagai akibat dari pengembangan sistem digital. Dengan sistem digital, fungsi-fungsi yang dulu tidak bisa dilakukan oleh jaringan (melalui intervensi manusia) kini dilakukan sepenuhnya oleh jaringan dan manusia hanya berfungsi untuk pengawasan administrasi dan pada kondisi-kondisi tertentu. Universitas Sumatera Utara

Upload: vanthuy

Post on 09-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

16

BAB II

INTEGRATED SERVICE DIGITAL NETWORK (ISDN)

2.1 Umum

Evolusi di dalam jaringan telekomunikasi eksisting telah terjadi dan terus

berlangsung. Arah evolusi yang terjadi mengarah kepada digitalisasi jaringan,

inteligensi jaringan dan integrasi layanan. Sejak ditemukannya teknologi digital

PCM membawa dampak yang luar biasa pada perkembangan jaringan

telekomunikasi yang ditandai dengan digitalisasi. Digitalisasi jaringan

telekomunikasi mencakup tiga perkembangan teknologi yaitu dari transmisi analog

ke transmisi digital, dari switching analog ke switching digital dan koneksi analog

menjadi koneksi digital dari satu ujung pelanggan ke ujung pelanggan lain.

Digitalisasi jaringan tidak terbatas pada sistem transmisi dan sentral tetapi juga

digitalisasi sistem pensinyalan. Teknologi pensinyalan digital membawa dampak

pada pemisahan fungsi-fungsi jaringan telekomunikasi. Dalam perkembangannya,

jaringan pensinyalan merupakan jaringan tersendiri yang terpisah dengan jaringan

informasi. Digitalisasi jaringan merupakan dasar teknologi untuk implementasi

ISDN[1].

Selain Digitalisasi jaringan, perkembangan ISDN juga direalisasikan dengan

adanya Inteligensi Jaringan. Perkembangan jaringan mengarah kepada peningkatan

inteligensi jaringan sebagai akibat dari pengembangan sistem digital. Dengan

sistem digital, fungsi-fungsi yang dulu tidak bisa dilakukan oleh jaringan (melalui

intervensi manusia) kini dilakukan sepenuhnya oleh jaringan dan manusia hanya

berfungsi untuk pengawasan administrasi dan pada kondisi-kondisi tertentu.

Universitas Sumatera Utara

17

Inteligensi jaringan dewasa ini semakin berkembang terutama sejak ditemukannya

teknologi pensinyalan digital terpisah dengan jaringan informasi misalnya Signaling

System ITU-T No.7[1].

Integrasi Layanan juga mendukung terealisasikannya jaringan ISDN.

Jaringan telekomunikasi konvensional hanya bias menyediakan sekelompok

service, misalnya jaringan telepon hanya bisa memberikan service telepon (suara),

jaringan data hanya memberikan service untuk data. Dengan semakin pesatnya

perkembangan teknologi digital, beberapa service yang dulunya ditangani oleh

jaringan yang berbeda-beda kini bisa diakses dan dilayani oleh satu jaringan akses

terpadu. Tahap akhir evolusi menghendaki semua service seperti suara, data,

gambar dan video serta service lainnya dapat diakses dan dilayani oleh satu

jaringan, yaitu jaringan ISDN. Pemisahan fungsi-fungsi jaringan membentuk

jaringan tersendiri merupakan awal dari evolusi jaringan telekomunikasi, seperti

misalnya jaringan pensinyalan, jaringan service, jaringan akses dan jaringan

manajemen[1].

2.2 Konsep Dasar ISDN (Integrated Service Digital Network)

Ide dasar ISDN adalah penyatuan seluruh service ke dalam satu jaringan

yang mampu menyediakan seluruh service yang diinginkan pelanggan. Untuk

kemudahan akses dan mendukung seluruh tipe terminal dari pabrik yang berbeda

digunakan interface akses standar untuk keperluan seluruh akses yang digunakan[1]

Ide tersebut didasari pada kenyataan bahwa jaringan konvensional saat ini

tidak efektif dan efisien khususnya untuk penyediaan service baru dan permintaan

hubungan komunikasi digital yang semakin meningkat [1].

Universitas Sumatera Utara

18

2.2.1 Defenisi ISDN (Integrated Service Digital Network)

ISDN (Integrated Service Digital Network) adalah Jaringan Digital yang

mampu memberikan berbagai macam layanan jasa telekomunikasi melalui satu

interface serbaguna yang berlaku di seluruh dunia[1].

Sebelum adanya ISDN, layanan jasa telekomunikasi dilakukan melalui

berbagai jaringan khusus yang masing-masing hanya mampu menyediakan

sekelompok jasa telekomunikasi tertentu. Dengan demikian, ISDN merupakan

pengembangan dari jaringan telepon IDN (Integrated Digital Netwok) yang

menyediakan hubungan digital dari ujung satu pelanggan ke ujung pelanggan lain

secara digital (end-to-end digital connectivity) untuk proses transformasi informasi

dalam bentuk suara, data dan gambar. Pada umumnya jaringan telepon

menyalurkan informasi suara melalui jaringan analog, sedangkan informasi bukan

suara disalurkan melalui jaringan digital kecepatan rendah menggunakan teknologi

transmisi seperti modem dan VFT (Voice Frequency telegraphy)[1].

Dengan berkembangnya tekologi baik untuk sistem transmisi maupun

sistem switching, terbuka kemungkinan untuk mewujudkan suatu jaringan digital

universal dan seragam. Jaringan telepon dipilih sebagai titik tolak untuk

mempersiapkan IDN (Integrated Digital Network). Pada IDN semua sentral telepon

dan jaringan transmisi penghubungnya bekerja berdasarkan teknologi PCM sesuai

rekomendasi ITU-T G.700 sehingga dalam hubungan antar sentral tidak diperlukan

lagi converter D/A atau A/D [1].

Universitas Sumatera Utara

19

2.2.2 Latar Belakang Munculnya ISDN

Latar belakang munculnya ISDN didasari pada kenyataan adanya

pertumbuhan permintaan komunikasi digital khususnya untuk komunikasi global

(internasional) juga keinginan akan suatu jaringan multiguna yang sederhana,

efisien, fleksibel, handal, dan biaya murah dalam pengoperasiannya. Dipihak lain,

perkembangan peralatan terminal “Customer Premises Equipment” (CPE)

berkembang cukup pesat bahkan melebihi teknologi jaringan telekomunikasi itu

sendiri. Dengan demikian latar belakang munculnya ISDN antara lain[2]:

1. Pertumbuhan permintaan komunikasi

Pertumbuhan permintaan komunikasi digital domestik maupun internasional

setiap tahun semakin meningkat seiring dengan perkembangan dunia bisnis

global. Kebutuhan komunikasi tidak hanya terbatas pada komunikasi suara

tetapi juga komunikasi non-suara seperti data dan gambar.

2. Kesederhanaan, fleksibilitas dan biaya

Dengan semakin banyak service yang diberikan akan mengakibatkan

kompleksibilitas jaringan, khususnya pada individual jaringan konvensional

saat ini. Kesederhanaan merupakan faktor penting dalam suatu jaringan

sehingga akan memudahkan dan menguntungkan pelanggan. Untuk service

yang berbeda dalam hal tertentu pelanggan tidak dikenakan biaya misalnya

untuk registrasi service penyambungan sirkit dan service penyambungan

paket, pelanggan cukup diregistrasi satu kali (diregistrasi sebagai pelanggan

ISDN). Pertumbuhan komunikasi digital yang semakin meningkat,

membutuhkan kanal yang mampu melewatkan informasi (digital) dengan

Universitas Sumatera Utara

20

kecepatan yang cukup tinggi. Penyediaan jaringan dengan kanal

berkecepatan tinggi (misalnya 64 kbps) merupakan solusi yang diharapkan.

3. Perkembangan Perangkat Terminal (CPE)

Perkembangan teknologi perangkat terminal dewasa ini boleh dikatakan

terpisah dengan perkembangan teknologi jaringan telekomunikasi. Salah

satu keuntungan yang didapat dari perkembangan tersebut memungkinkan

pelanggan dengan bebas memilih terminal yang digunakan untuk aplikasi

yang diinginkan . Konsekuensinya, jaringan telekomunikasi yang disediakan

harus mampu melayani terminal tersebut. Dalam implementasinya pada

ISDN, terminal yang bisa dipakai oleh pelanggan adalah sembarang

terminal namun untuk keseragaman terminal tersebut harus sesuai dengan

standar yang ditetapkan untuk akses ISDN.

2.2.3 Prinsip Kerja ISDN

Prinsip kerja ISDN meliputi[3]:

1. Mendukung berbagai aplikasi voice dan nonvoice dengan menggunakan

rangkaian terbatas dari fasilitas yang sudah distandarkan.

Prinsip ini mendukung tujuan ISDN dan merupakan suatu cara untuk

mencapai tujuan tersebut. ISDN mendukung berbagai jenis layanan yang

berkaitan dengan komunikasi suara (panggilan telepon) dan komunikasi

non-suara (pertukaran data digital). Layanan-layanan ini ditampilkan sesuai

dengan standar (rekomendasi ITU-T) yang menetapkan beberapa interface

dalam jumlah kecil dan fasilitas-fasilitas transmisi data.

Universitas Sumatera Utara

21

2. Mendukung aplikasi switched dan non-switched.

ISDN mendukung circuit-switching dan packet-switching. Selain itu, ISDN

juga mendukung layanan non-switched dalam bentuk jalur yang disediakan

untuk maksud itu.

3. Ketergantungan terhadap koneksi 64 kbps

ISDN menampilkan koneksi circuit-switching dan packet-switching pada 64

kbps. Ini merupakan pembangunan blok ISDN yang mendasar. Kecepatan

ini dipilih karena pada saat itu kecepatan 64 kbps merupakan kecepatan

standar untuk suara digital, dan oleh sebab itu dimasukkan ke dalam upaya

pengembangan Integrated Digital Network (IDN). Pengembangan

selanjutnya dalam hal ISDN memungkinkan fleksibilitas yang lebih luas

lagi.

4. Memiliki kecerdasan dalam jaringan

ISDN diharapkan mampu menyediakan layanan terbaru dan memberikan

kemampuan manajemen dan pemeliharaan jaringan yang lebih baik dengan

adanya SS7.

5. Arsitektur protokol yang berlapis

Protokol-protokol bagi pemakai untuk mengakses ISDN melampirkan

arsitektur berlapis dan dapat dipetakan menjadi model OSI. Dalam hal ini

terdapat sejumlah keuntungan sebagai beerikut :

a. Standar-standar yang dikembangkan untuk aplikasi-aplikasi yang

berkaitan dengan OSI dapat dipergunakan oleh ISDN.

Universitas Sumatera Utara

22

b. Standar-satndar baru yang berkaitan dengan ISDN yang didasarkan

atas standar-standar yang telah ada, mengurangi biaya penerapan

barunya.

c. Standar-standar dapat dikembangkan dan diimplementasikan secara

terpisah untuk berbagai lapisan dan berbagai fungsi di dalam lapisan

tersebut. Ini memungkinkan dilakukannya penerapan layanan-

layanan ISDN secara bertahap dan tepat untuk basis provider atau

konsumen tertentu.

6. Konfigurasi yang beragam

Lebih dari satu konfigurasi fisik yang bisa dipergunakan untuk

mengimplementasikan ISDN. Ini memungkinkan adanya perbedaan dalam

kebijakan nasional (sumber tunggal versus persaingan), dalam hal status

teknologi, serta dalam hal kebutuhan dan peralatan dasar konsumen.

2.2.4 Tujuan ISDN

ISDN melibatkan pemerintah negara, perusahaan-perusahaan komunikasi

dan pengolah data, organisasi-organisi standar, dan lain-lain. Tujuan-tujuan

tertentunya pada umumnya, terbagi menjadi beberapa kelompok yang berbeda.

Tujuan terpenting ISDN adalah[3]:

1. Standarisasi

Intinya adalah adanya standar ISDN yang menjadi dasar untuk dilakukannya

akses universal serta pengembangan peralatan dengan biaya efektif.

Universitas Sumatera Utara

23

2. Transparansi

Layanan terpenting yang tersedia adalah layanan transmisi transparan. Ini

memungkinkan bagi pemakai mengembangkan aplikasi dan protokol

dengan keyakinan bahwa mereka tidak akan terpengaruh oleh ISDN yang

mendasari.

3. Pemisahan fungsi-fungsi kompetitif

Sangatlah mungkin memisahkan fungi-fungsi yang tersedia yang

ditampilkan secara kompetitif terhadap fungsi-fungsi yang secara

fundamental menjadi bagian dari ISDN. Di banyak negara, satu entitas

tunggal yang dimiliki pemerintah mampu menyediakan seluruh layanan.

Beberapa negara berharap agar layanan-layanan tertentu ditawarkan secara

kompetitif.

4. Layanan leased dan switched

ISDN menyediakan layanan ujung ke ujung dedicated sekaligus layanan

switched. Ini memungkinkan bagi pemakai mengoptimalkan implementasi

teknik-teknik switching dan routing.

5. Tarif yang berhubungan dengan biaya

Harga layanan ISDN harus didasarkan pada biaya dan tidak didasarkan pada

jenis data yang dibawa. Satu jenis layanan tidak bisa mensubsidi yang lain.

6. Migrasi yang lancar

Konversi ISDN dilakukan secara bertahap, dan jaringan harus berdekatan

dengan perangkat dan layanan yang telah ada. Jadi, interface ISDN bisa

berkembang dari interface yang ada dan menyediakan jalur migrasi untuk

pemakai.

Universitas Sumatera Utara

24

7. Dukungan multiplexed

Sebagai tambahan bagi tersedianya dukungan berkapasitas rendah untuk

pemakai individu, dukungan multiplexed harus tersedia untuk

mengakomodasi PBX yang dimiliki pemakai dan perangkat jaringan lokal.

2.2.5 Keuntungan ISDN

Keuntungan ISDN meliputi[2]:

1. Bagi Pelanggan yaitu :

- Penghematan biaya

- Fleksibilitas

2. Bagi Network Provider yaitu :

- Universalitas perangkat

- Jangkauan pemasaran layanan yang makin besar

3. Bagi Manufacturer

Manufacturer dapat lebih fokus terhadap pengembangan perangkat

karena telah ada standar yang jelas.

4. Enhanced Service Provider

Akses user yang lebih mudah dan standar mengakibatkan pengaturan

yang sederhana untuk layanan khusus seperti transaksi keuangan.

2.2.6 Standar Rekomendasi ISDN

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada ISDN, mutlak diperlukan

standar yang mengatur seluruh aspek teknik dan non teknik ISDN. Tujuan dari

standarisasi tersebut antara lain[1]:

Universitas Sumatera Utara

25

a. Mendukung universalitas yang diberikan dan probabilitas perangkat yang

digunakan.

b. Menurunkan biaya peralatan.

c. Standarisasi memungkinkan untuk produksi secara massal sehingga akan

menurunkan biaya operasi.

d. Meningkatkan pasar global (berlaku diseluruh dunia).

e. Menjamin kemungkinan pertukaran informasi secara menyeluruh diseluruh

dunia.

Badan yang bertanggung jawab atas standarisasi ISDN adalah ITU-TS

(ITU-Internatioanal Telekomunication Union - Telecomunication standardization

sector). Standarisasi ISDN pada awalnya ditangani oleh study group D (disebut

sebagai studi group spesial)[1]:

Rekomendasi I-series dibagi menjadi tujuh kelompok utama yang diberi

label I.100 sampai I.700 yaitu[3]:

1. I.100 series - Konsep Umum

2. I.1200 series – Kemampuan Layanan

3. I.300 series – Aspek-aspek Jaringan

4. I.1400 series – Interface antara Pemakai dengan Jaringan.

5. I.1500 series – Interface Internetwork

6. I.1600 series – Prinsip-Prinsip Pemeliharaan

7. I.1700 series – Aspek-Aspek Perangkat B-ISDN

Universitas Sumatera Utara

26

2.3 Struktur Kanal ISDN

Dalam komunikasi data, secara logika kanal dikenal sebagai suatu saluran

tempat sinyal mengalir yang dapat membawa sinyal digital atau analog yang berisi

data informasi (suara/data) dari user atau pesan pensinyalan (signaling message).

Pada network telepon konvensional, hubungan antara user dan sentral lokal baik

untuk pensinyalan maupun data informasi dilewatkan pada sebuah kanal analog

tunggal (konsep CAS). ISDN terdiri dari beberapa kanal logika untuk keperluan

saluran pensinyalan dan saluran data informasi. Berdasarkan fungsi dan

kecepatannya terdapat 3 tipe dasar kanal yaitu[1]:

1. Kanal B

Fungsi utama kanal B adalah untuk membawa sinyal informasi dari user ke

jaringan dalam bentuk suara, data atau video. Kecepatan kanal B adalah 64

kbps yaitu kecepatan yang dibutuhkan untuk aplikasi data digital. Kanal B

juga dapat digunakan untuk menyalurkan voice (suara) hi-fi band lebar (7

kHz atau 15 kHz) yang diproses menjadi 64 kbps. Bisa juga dengan

menggunakan multiplex untuk dua sinyal kecepatan 32 kbps menjadi satu

sinyal 64 kbps.

Ada empat jenis koneksi yang bisa disusun pada kanal B yaitu[3]:

a. Circuit switched

b. Packet swiched

c. Frame mode

d. Semipermanen

Universitas Sumatera Utara

27

2. Kanal D

Fungsi utama kanal D adalah untuk membawa pesan pensinyalan dari suatu

terminal ISDN ke jaringan melalui konektor fisik (physical connector) dan

sistem pesan pensinyalan (signaling message) standar. Kanal D mempunyai

kapasitas yang sangat tinggi dan selalu tetap tersedia. Selain kanal D bisa

dipergunakan sebagai packet-switched atau hubungan jarak jauh

berkecepatan rendah (100 bps) pada saat tidak ada informasi pensinyalan

yang menunggu.

3. Kanal H

Kanal H tersedia bagi informasi pemakai pada rate bit yang lebih tinggi

yaitu pada kecepatan diatas 64 kbps. Pemakai dapat menggunakan kanal

tertentu seperti trunk berkecapatan tinggi atau membagi-bagi kanal sesuai

dengan skema TDM yang dimiliki. Contoh aplikasi meliputi faximili cepat,

video, data berkecepatan tinggi, audio bermutu tinggi, serta aliran-aliran

informasi multiple pada kecepatan data yang lebih rendah.

Untuk lebih mempermudah memahami fungsi-fungsi dari kanal ISDN,

disajikan dalam Tabel 2.1.

Universitas Sumatera Utara

28

Tabel 2.1 Fungsi kanal-kanal ISDN[1]

Tipe Kanal Bit rate Deskripsi

B 64 kbps Sinyal informasi, untuk bit rate 8, 16, 32

dan 64 kbps

Mode peenyambungan

-switched (packet switch & circuit switch)

-non switched

D 16 kbps Aplikasi BRA

-signaling

-low bit rate data

Aplikasi PRA

-signaling

H 384 kbps (H0)

1536 kbps (H11)

1920 kbps (H12)

Sinyal informasi

Mode penyambungan

-switched (packet swich & circui switch)

-non switched

2.4 Tipe Akses ISDN

Untuk mengakses ISDN, ITU-T telah menetapkan 2 jenis tipe akses yaitu

Basic Rate Acces (BRA) untuk jalur akses individu dan Primary Rate Acces (PRA)

untuk jalur akses PABX[3].

2.4.1 Basic Access

Terdiri dari dua kanal B-64 kbps full duplex dan sebuah kanal D-16 kbps

full duplex. Total rate bit menurut aritmetika sederhana adalah 144 kbps. Struktur

Universitas Sumatera Utara

29

frame untuk akses ini ditunjukkan pada gambar 2.1. Masing-masing 48 bit

mencakup 16 bit dari kanal B dan 4 bit dari kanal D.

Gambar 2.1 Struktur Frame Basic Acces[3]

Layanan dasar (Basic Acces) dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan

sebagian pemakai individu, termasuk pemakai perumahan dan kantor-kantor dalam

jumlah kecil. Hal ini memungkinkan pemakaian suara dan beberapa aplikasi data

seperti akses packet-switched, jalur menuju layanan alarm sentral, faksimili,

videotext, dan seterusnya secara simultan. Layanan-layanan ini bisa diakses melalui

sebuah terminal multiguna tunggal atau beberapa terminal terpisah. Pada salah satu

nya disediakan sebuah interface fisik tunggal[3].

2.4.2 Primary Access

Primary Access dimaksudkan untuk pemakai dengan persyaratan kapasitas

yang lebih besar, misalnya seperti perkantoran dengan PABX digital atau jaringan

lokal. Struktur kanal Primary Access adalah[1] :

30 B + D (untuk PCM-30)

23 B + D (untuk PCM 24)

Dimana kanal B maupun D sebesar 64 kbps.

Universitas Sumatera Utara

30

Struktur frame untuk akses primer (Primary Access) ditunjukkan pada Gambar

2.2[3].

Gambar 2.2 Struktur Frame Primary Access[3]

Ada beberapa tipe akses pada Primary interface (PRA) yaitu[1]:

a. Multi Access

Akses dengan mulple kanal B dan satu kanal D (nB +D).

b. High Speed Access

Misalnya akses dengan HO, untuk pengiriman high speed data.

c. Combine Access

Akses dengan multiple kanal H.

Untuk mempermudah pemahaman mengenai interface pada Basic Access dan

Primary Access disajikan pada Tabel 2.2[1]:

Tabel 2.2 Standar User Network Interface[1]

Tipe Inteface Bit Rate Struktur Interface Struktur Kanal

Basic Interface 192 kbps Basic Access 2B + D

Primary Inteface

1544 kbps

2048 kbps

Multiple Access

High Speed Access

Combine Access

23 B + D

30 B + D

4 H

3 HO + D

5 HO + D

nB + mHO + D

Universitas Sumatera Utara

31

2.5 Arsitektur Jaringan ISDN

Jaringan telekomunikasi pada dasarnya merupakan interkoneksi antar

komponen-komponen telekomunikasi dasar berupa interkoneksi link node sebagai

sarana transportasi service yang diberikan kepada user. Setiap jaringan

telekomunikasi mempunyahi konfigurasi yang berbeda sesuai dengan kemampuan

dan aplikasinya[1].

Arsitrektur jaringan ISDN terdiri dari jaringan akses yang menyediakan

fasilitas akses ke service ISDN dan jaringan antara sentral untuk integrasi dengan

jaringan publik eksisting. Jaringan end-to-end digital ISDN dapat digunakan untuk

mengirimkan dan menerima sinyal digital tanpa modem dengan kecepatan 144 kbps

(2B + D). Kelebihan ISDN tidak hanya karena kecepatan akses yang jauh lebih

tinggi dibandingkan dengan kemampuan modem terbaik saat ini tetapi juga dapat

menggunakan kabel eksisting (jaringan kabel eksisting). Interkoneksi ISDN dengan

jaringan jaringan publik eksisting memerlukan standarisasi dan strategi untuk

menghindari terjadinya masalah interface dan sebagai langkah awal migrasi

eksisting ke ISDN. Standarisasi ISDN dapat mengacu pada rekomendasi ITU-T

rekomendasi regional setempat. Arsitektur jaringan ISDN ditunjukkan pada

Gambar 2.3[1].

Universitas Sumatera Utara

32

Gambar 2.3 Arsitektur Jaringan ISDN[1]

Arsitektur jaringan ISDN sebagaimana halnya jaringan eksisting (PSTN)

menggunakan sistem hirarki. Hal yang berbeda dengan arsitektur jaringan eksisting

adalah adanya pemisahan antara link informasi dengan link signalling. Jaringan

signalling pada ISDN memegang peranan yang sangat penting dan tidak hanya

digunakan untuk aplikasi ISDN tetapi untuk aplikasi lain seperti Mobile network,

dan aplikasi PSTN.

2.6 Konfigurasi User Network ISDN

Untuk menentukan persyaratan-persyaratan untuk akses pemakai ISDN

mempunyai langkah yaitu mengelompokkan fungsi-fungsi yang berada di tempat

pemakai. Pengelompokan tersebut meliputi[3]:

Universitas Sumatera Utara

33

a. Pengelompokan fungsional, yaitu aturan-aturan terbatas tertentu dari

perangkat fisik atau kombinasi-kombinasi perangkat.

b. Pengelompokan titik, yaitu titik konseptual yang dipergunakan untuk

memisahkan kelompok-kelompok fungsi.

User network interface merupakan beberapa atribut yang meliputi

karakteristik fisik, elektrik, protokol, service, capability, performance serta

maintenance network ISDN. Untuk mempermudah pemahaman pada setiap atribut

tersebut, digunakanlah istilah Reference Configuration dan Functional Group.

Konfigurarasi Referensi merupakan konsep pembagian fungsi secara keseluruhan

kedalam beberapa fungsional group. Group Fungsional merupakan beberapa set

fungsi yang mungkin diperlukan untuk akses ke ISDN. Kedua istilah tersebut di

jelaskan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Konfigurasi Referensi dan Pembagian Fungsional Group pada ISDN[3}

Universitas Sumatera Utara

34

Keterangan dari blok-blok tesebut adalah :

a. TE1 adalah terminal dengan kemampuan protokol yang relevan dengan

interface pada titik referensi S dan T dan dapat dihubungkan langsung ke

sistem NT.

Contoh : - Telepon ISDN

- Video Phone

b. TE2 adalah terminal yang tidak dilengkapi dengan protokol ISDN dan

hanya dapat dihubungkan ke NT dengan bantuan Terminal Adapter (TA).

Contoh : - Telepon Konvensional

- Terminal X-25

c. TA dapat menyediakan fungsi-fungsi konversi dari karakteristik TE2 ke

karakteristk interface pada titik referensi S, memungkinkan mengakses

ISDN dengan mengadaptasikannya ke protokol interface pada titik referensi

S.

Contoh : - X.25 TA

- TA pesawat telepon analog

d. NT1 dapat menyediakan fungsi-fungsi yang ekivalen dengan layer 1 pada

model OSI, memastikan bahwa TE secara fisik dan elektrik sesuai dengan

jaringan skses sentralisasi pemeliharaan.

e. NT2 dapat menyediakan fungsi-fungsi yang ekivalen dengan layer 2 dan

layer di atas nya (layer 2 ke atas).

Contoh : - PABX

- LAN

Universitas Sumatera Utara

35

f. Titik referensi T (Terminal ) berhubungan dengan penghentian jaringan

ISDN minimal ditempat pemakai serta memisahkan perangkat provider

jaringan dengan perangkat pemakai.

g. Titik referensi S (Sistem) berhubungan dengan interface terminal ISDN

individu serta memisahkan perangkat terminal pemakai dari fungsi-fungsi

komunikasi yang terkait dengan jaringan.

h. Titik referensi R (Rate) dapat menampilkan interface non-ISDN di antara

perangkat pemakai yang bukan merupakan perangkat adapter dan

kompatibel ISDN.

2.7 Arsitektur Protokol ISDN

Arsitektur Protokol ditunjukkan pada Gambar 2.5 dalam konteks model

OSI. Sama seperti jaringan, ISDN pada intinya tidak berkaitan dengan lapisan 4

sampai 7 pada pemakai. Ini merupakan lapisan-lapisan ujng ke ujung yang

diterapkan pemakai untuk memindakan informasi. Akses jaringan hanya berkaitan

dengan lapisan 1-3[3].

Universitas Sumatera Utara

36

Gambar 2.5 Arsitektur Protokol pada ISDN[3]

Fungsi-fungsi dari lapisan 1 sampai dengan 3 tersebut adalah :

a. Layer 1, mempunyai fungsi yaitu :

- Encoding dan decoding sinyal

- Transmisi kanal B,D, dan H

- Multiplexing untuk membentuk laju primer

- Aktivasi dan deaktivasi sirkit fisik

b. Layer 2, mempunyai fungsi yaitu :

- Membangun dan membubarkan datalink

- Error, Flow dan Congestion Control

- Synchronization

Universitas Sumatera Utara

37

c. Layer 3, mempunyai fungsi yaitu :

- Pengalamatan dan routing

- Membangun dan membubarkan koneksi level jaringan

- User-to-user signalling

- Multiplexing level jaringan

- Multiplexing internetworking

2.8 Koneksi ISDN

ISDN menampilkan empat jenis layanan untuk komunikasi ujung ke ujung

yaitu[3]:

a. Panggilan circuit-switched

Konfigurasi jaringan dan protokol melibatkan kanal B dan kanal D. Kanal B

dipergunakan untuk perpindahan data pemakai yang transparan. Pemakai

yang sedang berkomunikasi bisa menggunakan protokol-protokol yang

mereka inginkan untuk berkomunikasi dari ujung ke ujung. Sedangkan

kanal D dipergunakan untuk memindahakan informasi kontrol antara

pemakai dan jaringan untuk pemantapan panggilan dan penghentian serta

akses ke fasilitas-fasilitas jaringan.

b. Koneksi Semipermanen

Koneksi semipermanen di antara titk-titik yang disepakati tersedia untuk

periode waktu yang tak terbatas setelah langganan, untuk periode waktu

yang ditentukan atau untuk periode waktu yang disepakati dalam sehari,

seminggu, atau interval-interval lainnya. Sama halnya dengan koneksi

circuit-switched hanya lapisan 1 saja yang secara fungsional disediakan

Universitas Sumatera Utara

38

oleh interface jaringan. Protokol kontrol panggilan tidak diperlukan karena

koneksinya sudah ada.

c. Panggilan packet-switched sepanjang kanal B

Ada dua kemungkinan implementasi layanan ini yaitu :

1. Packet-switched dilengkapi dengan satu jaringan terpisah

atau disebut juga dengan Packet Switched Public Data

Network (PSPDN)

2. Packet-switched yang diintegrasikan kedalam ISDN

Bila layanan packet-switching disediakan oleh PSPDN terpisah, akses

menuju layanan tersebut adalah melalui kanal B karenanya baik pemakai

maupun PSPDN harus terkoneksi sebagai pelanggan ke ISDN.

d. Panggilan packet-switched sepanjang kanal D

Untuk akses kanal D, ISDN menyediakan koneksi semipermanen ke simpul

packet-switching di dalam ISDN. Pemakai menggunakan protokol level 3

X.25. Karena kanal D juga dipergunakan untuk pensinyalan kontrol,

diperlukan beberapa cara untuk membedakan antara lalu lintas packet X.25

dengan lalu lintas kontrol ISDN.

Universitas Sumatera Utara