integrated marketing communication (komunikasi …/integrated... · perpustakaan.uns.ac.id...

125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU) KAMPOENG BATIK LAWEYAN SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Penerapan IMC Kasus di Kampoeng Batik Laweyan Surakarta Oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Disusun oleh : AMELIA ARI CHRISNAYANI D0204023 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: others

Post on 27-Oct-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU)

KAMPOENG BATIK LAWEYAN SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Penerapan IMC Kasus di Kampoeng Batik

Laweyan Surakarta Oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan)

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Sarjana Ilmu Sosial pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

Disusun oleh :

AMELIA ARI CHRISNAYANI

D0204023

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Telah disetujui dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari :

Tanggal :

Panitia Penguji :

Ketua : Dra. Hj. Sofiah, M.Si (.................................) NIP 130 803 671

Sekretaris : Nora Nailul Amal,S.Sos, MLMEd, Hons (.................................) NIP 132 315 699

Penguji : Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D (.................................) NIP 132 206 606

Page 4: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN MOTTO

Nil Sine Numini... [Tak ada yang dapat terjadi tanpa kehendak Tuhan]

Page 5: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sebuah persembahan bagi:

Orang tua

Robert Hendra Yudianto

[ZyrrOzYDeZtuBBy]

Aku

dan masa depanku...

Page 6: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Nama Laweyan sejak dahulu dikenal pusat kerajinan Batik dan pernah

mengalami masa kejayaan pada era tahun 1970an. Pada tahun 1980an, mulai

terjadi pergeseran proses produksi Batik. Batik yang awalnya diproduksi dengan

canting sebagai Batik tulis juga dengan cap yang kemudian dikenal dengan Batik

cap mulai tersaingi dengan hadirnya Batik printing. Kondisi tersebut semakin

diperparah dengan tidak adanya minat generasi penerus di Laweyan untuk

meneruskan usaha Batik orang tuanya. Hal tersebut membuat kawasan Laweyan

mengalami degradasi, sehingga Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

yang beranggotakan masyarakat Laweyan memiliki gagasan untuk melakukan

tindakan penyelamatan kawasan dengan membentuk Laweyan sebagai daerah

tujuan wisata. Usaha penyelamatan kawasan Laweyan tersebut mendapat

dukungan dari Pemerintah Kota Surakarta. Pada 25 September 2004, kawasan

Laweyan resmi dicanangkan oleh Pemerintah Kota Surakarta sebagai daerah

tujuan wisata dengan nama Kampoeng Batik Laweyan. Sebagai sebuah daerah

tujuan wisata yang baru, Kampoeng Batik Laweyan membutuhkan sarana

komunikasi pemasaran yang tepat agar masyarakat luas dapat mengetahui potensi-

potensi yang dimiliki oleh Kampoeng Batik Laweyan. Salah satu usaha

komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kampoeng Batik Laweyan adalah

dengan menerapkan Integrated Marketing Communication (IMC) atau biasa

disebut dengan Komunikasi Pemasaran Terpadu.

Tujuan IMC adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung

kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap seluruh

Page 7: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan

produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan, adalah jalur yang potensial

untuk menyampaikan pesan di masa datang. Lebih jauh lagi, IMC menggunakan

semua bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan

dan calon pelanggan. Dengan kata lain, proses IMC berawal dari pelanggan atau

calon pelanggan, kemudian berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan

mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan bagi program

komunikasi yang persuasif .

Skripsi dengan judul INTEGRATED MARKETING

COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU)

KAMPOENG BATIK LAWEYAN SURAKARTA ini berupaya

mendeskripsikan kegiatan Integrated Marketing Communications (Komunikasi

Pemasaran Terpadu) Kampoeng Batik Laweyan Surakarta yang dilakukan oleh

Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan.

Penulis menyadari, penyusunan skripsi ini tidak lepas dari semua pihak

yang telah membantu Penulis. Oleh karena itu Penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan

skripsi ini, yaitu :

1. Prahastiwi Utari, Ph.D selaku ketua jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

2. Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D selaku dosen pembimbing.

3. Drs. H.Soedihardjo, S.H selaku pembimbing akademik.

Page 8: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Ir. H.Alpha Pabela Priyatmono selaku Ketua Forum Pengembangan

Kampoeng Batik Laweyan.

5. Widiarso, Taufik Tri Lutfianto, M. Arief Yulianto, Prabowo, segenap

pengurus Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, aparat dan

warga Kampoeng Batik Laweyan.

6. Robert Hendra Yudianto.

7. Teman-teman Komunikasi 2004, teman-teman Firefly, teman-teman

D’compos, Charlie’s Angels (Ima&Ulfa), Mee, Nina, Dp, Cicik, Anggar

dan semua pihak yang telah membantu Penulis selama penyusunan skripsi

ini hingga selesai.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan

saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kemajuan Penulis di masa

mendatang.

Surakarta, Desember 2008

Penulis

Page 9: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………... iii

HALAMAN MOTTO…………………………………………………….... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……….………….……………………….... v

KATA PENGANTAR………………..……………………………………...vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. ix

DAFTAR TABEL………………………………………………………….. xi

DAFTAR GAMBAR…………………………………………….............. xiv

ABSTRAK………………………………………………………………… xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.………………………………. 1

B. Perumusan Masalah……………………………………. 5

C. Tujuan Penelitian………………………………………. 5

D. Manfaat Penelitian……………………………………... 6

E. Tinjauan Pustaka

1. Pariwisata............................................................. 6

2. Komunikasi.........................................………...... 9

3. Komunikasi Pemasaran..........................………. 12

4. Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated

Marketing Communication)................................ 14

F. Metodologi Penelitian

1. Lokasi Penelitian .....…...…………………….... 36

2. Bentuk Penelitian ………………………….….. 36

3. Sumber Data dan Teknik Sampling …………… 37

4. Validitas Data ……………………..................… 40

5. Teknik Analisis Data ...………………………… 41

Page 10: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II SEJARAH LAWEYAN DAN FORUM PENGEMBANGAN

KAMPOENG BATIK LAWEYAN

A. Sejarah Kampoeng Batik Laweyan Surakarta

a. Kondisi Geografis ……………………………......... 45

b. Kondisi Demografis.................................................... 46

c. Mata Pencaharian ...................................................... 46

d. Kondisi Sosial Masyarakat.......................................... 48

e. Data-data Pengusaha Laweyan................................... 48

f. Jenis Objek Kunjungan Wisata di Laweyan............... 49

g. Jalur Perjalanan Wisatawan/ Pengunjung................... 50

h. Sarana dan Prasarana................................................... 53

B. Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan.......... 57

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Integrated Marketing Communication

Kampoeng Batik Laweyan................................................67

B. Integrated Marketing Communication Kampoeng Batik

Laweyan..…………………………………….................. 71

C. Analisis Integrated Marketing Communication Batik

Kampoeng Laweyan..…………………….......................110

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………….... 116

B. Saran…………………………………………………. 118

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Kerangka Umum Komunikasi Pemasaran.......................................... 13

Tabel 1.2 Pilihan Utama Media Iklan................................................................. 23

Tabel 2.1 Distribusi Penduduk Kelurahan Laweyan.......................................... 46

Tabel 2.2 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencahariannya........................... 47

Tabel 2.3 Data Tempat Wisata di Laweyan....................................................... 51

Tabel 2.4 Situs dan Benda Cagar Budaya di Kawasan Kampung Batik

Laweyan............................................................................................. 52

Page 12: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Model Komunikasi Wilbur Schramm............................................. 10

Gambar 1.2 Model Komunikasi Pemasaran....................................................... 13

Gambar 1.3 Model Alur Kerja IMC................................................................... 18

Gambar 1.4 Diagram Teknik Triangulasi........................................................... 18

Gambar 2.1 Shelter di Kawasan Kampung Batik Laweyan............................... 54

Gambar 2.2 Fasilitas Becak Wisata.................................................................... 55

Gambar 2.3 Papan Penunjuk Jalan di Kampoeng Batik Laweyan..................... 56

Gambar 2.4 Logo Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan................ 57

Gambar 2.5 Program Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan...................... 59

Gambar 2.6 Struktur Pengurus FPKBL Kelurahan Laweyan Surakarta............. 62

Gambar 2.7 Hubungan Antar Lembaga di Kampoeng Batik Laweyan............... 63

Gambar 2.8 Rekomendasi Dalam Penyusunan Organisasi FPKBL..................... 64

Gambar 2.9 Forum Rembug Laweyan................................................................. 65

Gambar 2.10 Forum Rembug Laweyan.............................................................. 66

Gambar 2.11Mekanisme Pengembangan............................................................. 66

Gambar 3.1 Spanduk dan Umbul-umbul Solo Batik Sale di Showroom Batik

Putra Laweyan.................................................................................. 74

Gambar 3.2 Acara Pembukaan Solo Batik Sale di Graha Niekmat Rasa Laweyan

.......................................................................................................... 74

Page 13: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3.3 Kantor Sekretariat (Pusat informasi dan Promosi) Kampoeng Batik

Laweyan........................................................................................... 76

Gambar 3.4 Kegiatan Diklat Pembuatan Makanan.............................................. 78

Gambar 3.5 Kegiatan Diklat Achievement Motivation Training.......................... 79

Gambar 3.6 Kegiatan Pelatihan membatik di museum Radyapustaka Solo......... 81

Gambar 3.7 Kegiatan Training Kewirausahaan.................................................... 82

Gambar 3.8 Pelatihan membatik di SD Dja’matul Ichwan Laweyan................... 83

Gambar 3.9 Pelatihan mawarnai batik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

Bina Bangsa...................................................................................... 84

Gambar 3.10 Pelatihan Peningkatan Kamampuan Pemanfaatan Teknologi melalui

Desain Batik...................................................................................... 86

Gambar 3.11 Proses Pengambilan Gambar Acara ”Jejak Masjid Nusantara 2”

di Masjid Laweyan............................................................................ 91

Gambar 3.12 Proses Pengambilan Gambar Acara ”Teropong” di Batik Mahkota

......................................................................................................... 92

Gambar 3.13 Kegiatan Acara “Selawenan”......................................................... 97

Gambar 3.14 Umbul-umbul World Heritage Cities di Kampoeng Batik Laweyan

.......................................................................................................... 99

Gambar 3.15 Stand Pameran Kampoeng Batik Laweyan di WHCCE................. 99

Gambar 3.16 Pameran Foto Kuno Laweyan dengan Tema Potret Laweyan dalam

Religi, Ekonomi dan Budaya........................................................... 101

Gambar 3.17 Logo Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan sekaligus

sebagai Logo Kampoeng Batik Laweyan……………………........ 102

Page 14: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3.18 Logo Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan di stand

Pameran WHCCE………………………………………………. 103

Gambar 3.19 Logo Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan dalam slide

acara “Selawenan”......................................................................... 104

Gambar 3.20 Logo Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan di depan

Batik Training Center..................................................................... 105

Gambar 3.21 Papan Nama Jalan di Kampoeng Batik Laweyan........................ 106

Gambar 3.22 Papan Penunjuk Jalan dan Gapura di Kampoeng Batik

Laweyan………………………………………………………... 107

Gambar 3.23 Ornamen Batik di Pos Ronda dan Salah Satu Dinding Rumah di

Kampoeng Batik Laweyan........................................................... 108

Page 15: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

AMELIA ARI CHRISNAYANI, D0204023, INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU) KAMPOENG BATIK LAWEYAN SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Penerapan IMC Kasus di Kampoeng Batik Laweyan Surakarta Oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan) Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2008.

Kawasan Laweyan sejak dahulu dikenal sebagai pusat industri Batik

dan pernah mengalami masa kejayaan pada era tahun 1970an. Setelah masa kejayaan Batik berakhir, Laweyan mengalami degradasi sehingga Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan yang beranggotakan masyarakat Laweyan memiliki gagasan untuk melakukan tindakan penyelamatan kawasan dengan membentuk Laweyan sebagai daerah tujuan wisata. Usaha penyelamatan kawasan Laweyan tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Surakarta. Pada 25 September 2004, kawasan Laweyan resmi dicanangkan oleh Pemerintah Kota Surakarta sebagai daerah tujuan wisata dengan nama Kampoeng Batik Laweyan. Sebagai sebuah daerah tujuan wisata yang baru, Kampoeng Batik Laweyan membutuhkan sarana komunikasi pemasaran yang tepat agar masyarakat luas dapat mengetahui potensi-potensi yang dimiliki oleh Kampoeng Batik Laweyan. Salah satu usaha komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kampoeng Batik Laweyan adalah dengan menerapkan Integrated Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran Terpadu).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Integrated Marketing Communications (Komunikasi Pemasaran Terpadu) Kampoeng Batik Laweyan Surakarta yang dilakukan oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan.

Penelitian ini adalah sebuah penelitian Studi Kasus Tunggal

Terpancang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak

terlibat (nonparticipant observation), wawancara dan dokumen. Adapun langkah-

langkah analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan melakukan upaya penyelamatan kawasan Laweyan dengan membentuk Laweyan menjadi daerah tujuan wisata dengan nama Kampoeng Batik Laweyan. Salah satu usaha komunikasi pemasaran yang dilakukan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan dalam memasarkan Kampoeng Batik Laweyan adalah melalui penerapan Integrated Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran Terpadu). Sarana Integrated Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran Terpadu) yang digunakan adalah

Page 16: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Personal selling, periklanan melalui surat kabar, majalah dan televisi, promosi penjualan, public relations, eksibisi, corporate identity, internet melalui website.

Page 17: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia selalu bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Mobilitas itu tak lepas dari upaya manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Lambat laun perpindahan manusia itu memiliki suatu tujuan, diantaranya adalah untuk berwisata. Saat ini pariwisata telah menjadi sebuah industri yang memiliki banyak manfaat untuk dikembangkan, salah satunya adalah manfaat dalam mengembangkan sektor ekonomi suatu kawasan, seperti membuka kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan taraf hidup, memberikan ruang bagi sektor lain untuk berkembang seperti sektor produksi usaha kecil masyarakat, sektor transportasi dan jasa perhotelan. Kawasan Laweyan adalah sebuah kawasan yang memiliki keunikan dan nilai historis yang tinggi. Sejak sebelum tahun 1500 M, Laweyan berkembang pusat perdagangan Lawe kerajaan Pajang, nama Laweyan sendiri berasal dari kata ”Lawe” yang berarti benang atau bahan baku kain Batik. Batik merupakan salah satu karya seni budaya masyarakat Jawa yang telah menjadi karya seni bangsa yang dibanggakan, bahkan kini telah menjadi salah satu ciri busana bangsa kita, Indonesia. Seni Batik ini dikembangkan dan diwariskan secara turun-temurun, serta memiliki ciri khas keunikan dan daya tarik bagi masyarakat lain. Awalnya, produk Batik berupa kain yang berfungsi sebagai perangkat upacara adat Jawa. Sekarang kain Batik digunakan dalam berbagai peristiwa sosial budaya yang lebih luas bahkan telah mendunia. Image Laweyan sebagai kawasan penghasil Batik telah tersohor hingga ke seluruh pulau Jawa. Karena di samping kekayaan Batiknya, kawasan ini memiliki ciri khas dan sebuah sejarah kehidupan masyarakat, yang umumnya sebagai saudagar Batik yang unik. Pada masa kejayaannya, di era 1970an hampir setiap rumah di Laweyan merupakan usaha Batik rumahan (home industry) yang dilakukan secara turun temurun. Pada masa kejayaannya pula, warga Laweyan berhasil membangun rumah-rumah mereka menjadi simbol status sosial mereka sebagai ’juragan Batik’. Keunikan lainnya yang ada di Laweyan adalah sebutan ’mbokmase’ yang merupakan sebutan khusus dari para pekerja kepada juragan Batik Laweyan yang berasal dari kaum perempuan. Di Laweyan, usaha Batik memang dikendalikan oleh kaum perempuan sehingga maju atau mundurnya sebuah usaha Batik berada di tangan juragan perempuan. Laweyan juga pernah menjadi saksi sebuah pergerakan nasional yang dimotori oleh SDI (Serikat Dagang Islam) yang didirikan oleh K.H Samanhudi. Di Laweyan juga terdapat makam Ki Ageng Henis yang merupakan nenek moyang dari raja-raja Mataram, tak hanya itu, di Laweyan juga terdapat berbagai peninggalan seperti masjid Laweyan, Langgar Merdeka, Langgar Laweyan, makam Jayengrana yang merupakan bupati pertama Surabaya. Namun sejalan dengan kemajuan teknologi, banyak pengusaha dan pabrik-pabrik di luar kawasan Laweyan yang mulai mengembangkan Batik dengan teknologi printing. Batik printing tersebut memiliki beberapa keunggulan,

1 1

Page 18: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diantaranya harganya yang lebih murah serta proses produksi yang lebih singkat jika dibandingkan dengan Batik tradisional. Selain itu, kurangnya minat generasi muda Laweyan untuk meneruskan usaha Batik turun temurun membuat proses regenerasi pembatik di Laweyan mengalami hambatan. Hal tersebut mengakibatkan banyak warga Laweyan yang meninggalkan bisnis Batiknya dan tidak lagi merawat aset-aset usaha Batik yang dimilikinya seperti rumah-rumah kuno yang semula berfungsi sebagi tempat hunian sekaligus sebagai tempat produksi Batik kini berubah fungsi menjadi rumah hunian saja, alat-alat produksi Batik Kuno banyak yang tidak dirawat bahkan dijual, hal tersebut membuat Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan merasa perlu untuk melakukan tindakan penyelamatan kawasan Laweyan dengan membentuk Laweyan menjadi daerah tujuan wisata. Usaha penyelamatan kawasan Laweyan tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Surakarta. Pada tanggal 25 September 2004, Laweyan secara resmi ditetapkan oleh Walikota Solo pada saat itu, Slamet Suryanto, sebagai daerah tujuan wisata dengan nama Kampoeng Batik Laweyan. Saat ini pariwisata di Indonesia telah dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi penting, yang dapat menunjang peningkatan baik dari sosial dan psikologis maupun dari segi ekonomi yaitu peningkatan pendapatan masyarakat, disamping menjadi mesin penggerak ekonomi, pariwisata juga merupakan wahana yang menarik untuk mengurangi jumlah pengangguran mengingat berbagai jenis wisata dapat ditempatkan di mana saja (footlose). Oleh sebab itu pembangunan wisata dapat dilakakukan di daerah yang pengaruh penciptaan lapangan kerjanya paling menguntungkan. Aspek ekonomi pariwisata tidak hanya berhubungan dengan kegiatan ekonomi yang langsung berkaitan dengan kegiatan pariwisata, seperti usaha perhotelan, restoran, dan penyelenggaraan paket wisata. Banyak kegiatan ekonomi lainnya yang berhubungan erat dengan pariwisata, seperti transportasi, telekomunikasi dan bisnis eceran. Peresmian Kampoeng Batik Laweyan menjadi daerah tujuan wisata tersebut tidak lepas dari visi dan misi kota Surakarta menurut Perda no 10 tahun 2001 yaitu terwujudnya kota Solo sebagai kota budaya, yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata, dan olahraga, artinya mindset dari ke lima hal tersebut adalah perdagangan, bisnis, jasa, pariwisata, olahraga, pendidikan. Kawasan Laweyan resmi dicanangkan oleh Pemerintah Kota Surakarta sebagai daerah tujuan wisata dengan nama Kampoeng Batik Laweyan. Pencanangan Kampoeng Batik Laweyan, yang merupakan sentra industri Batik menjadi daerah tujuan wisata selain untuk tindakan penyelamatan kawasan, diharapkan juga mampu menggerakkan roda perekonomian warga kawasan Laweyan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai sebuah daerah tujuan wisata yang baru, Kampoeng Batik Laweyan membutuhkan sarana komunikasi pemasaran yang tepat agar masyarakat luas dapat mengetahui potensi-potensi yang dimiliki oleh Kampoeng Batik Laweyan. Salah satu usaha komunikasi pemasaran Kampoeng Batik Laweyan dapat dilakukan dengan menerapkan Integrated Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran Terpadu).

Komunikasi Pemasaran Terpadu merupakan suatu keterpaduan dari komunikasi pemasaran yang erat kaitannya dengan komunikasi. Keberhasilan

Page 19: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

suatu daerah dalam memasarkan keunggulan dan potensi di daerahnya tergantung dari cara penyampaian pesan-pesan kepada masyarakat, tanpa adanya komunikasi, maka masyarakat tidak dapat mengetahui dan mengenal produk yang ditawarkan oleh suatu daerah. Agar tujuan komunikasi tersebut dapat tersampaikan dengan baik pada masyarakat, diperlukan pesan yang tepat sasaran dan mudah diterima oleh masyarakat. Dengan diterapkannya Komunikasi Pemasaran Terpadu di Kampoeng Batik Laweyan maka masyarakat dari berbagai daerah dapat mengetahui kebaradaan Kampoeng Batik Laweyan, dapat mengetahui potensi dan keunggulan wisata yang ada di Kampoeng Batik Laweyan dan kemudian tertarik untuk datang dan berkunjung ke Kampoeng Batik Laweyan. B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : ”Bagaimana implementasi Integrated Marketing Communications (Komunikasi Pemasaran Terpadu) Kampoeng Batik Laweyan yang dilakukan oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi Integrated Marketing Communications (Komunikasi Pemasaran Terpadu) Kampoeng Batik Laweyan yang dilakukan oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat : 1. Bagi penulis, penulis dapat mendeskripsikan implementasi Integrated

Marketing Communications (Komunikasi Pemasaran Terpadu) Kampoeng

Batik Laweyan yang dilakukan oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik

Laweyan.

2. Bagi Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan Surakarta, penelitian

ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dan berarti

dalam rangka pengembangan Kampoeng Batik Laweyan sebagai daerah

tujuan wisata.

Page 20: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Tinjauan Pustaka

1. Pariwisata Menurut Kodhat: ”Wisata adalah perjalanan dan persinggahan yang

dilakukan oleh manusia di luar tempat tinggalnya untuk berbagai maksud dan tujuan, tetapi bukan untuk disinggahi atau untuk melakukan pekerjaan dengan mendapatkan upah”. (Desky, 2001: 6).

Istilah pariwisata terlahir dari bahasa Sansekerta yang komponen-komponennya terdiri dari :

Pari yang berarti - penuh, lengkap, berkeliling Wis (man) - rumah, properti, kampung, komunitas Ata - pergi terus menerus, mengembara (roaming about)

yang bila dirangkai menjadi satu kata melahirkan istilah pariwisata berarti: pergi secara lengkap meninggalkan rumah (kampung) berkeliling terus-menerus. Sedang yang dimaksud wisatawan (tourist) adalah setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu, jika lamanya kurang dari 24 jam maka mereka disebut pelancong (excursionis) (Hamalik, 1978:28) Kepariwisataan dapat dipandang sebagai sesuatu yang abstrak, misalnya saja sebagai suatu gejala yang melukiskan kepergian orang-orang di dalam negaranya sendiri atau penyebrangan orang-orang pada tapal batas suatu negara. Proses bepergian ini mengakibatkan terjadinya interaksi dan hubungan-hubungan, saling pengertian insani, perasaan-perasaan, presepsi-presepsi, motivasi, tekanan-tekanan, kepuasan, kenikmatan, dan lain-lain diantara sesama pribadi atau antar kelompok. Pada dasarnya bagian-bagian dari gejala pariwisata terdiri dari tiga unsur yakni :

1) Manusia sebagai unsur insani pelaku kegiatan pariwisata.

2) Tempat sebagai unsur fisik yang sebenarnya tercakup oleh kegiatan itu

sendiri.

3) Waktu yang merupakan unsur tempo yang dihabiskan dalam perjalanan itu

sendiri dan selama berdiam di tempat tujuan. (Wahab, 1988:4)

Menurut Wahab (1988:6) pariwisata dapat dibedakan menurut beberapa golongan, yaitu menurut jumlah orang yang bepergian, menurut maksud bepergian, menurut alat transportasi, menurut letak geografis, menurut umur, menurut jenis kelamin, dan menurut tingkat harga dan tingkat sosial. Menurut jumlah orang yang bepergian dapat dibedakan menjadi dua yaitu pariwisata individu yang hanya dilakukan oleh satu individu atau satu keluarga

Page 21: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

serta pariwisata rombongan yang dilakukan oleh sekelompok orang. Sedang menurut maksud bepergian dapat dibedakan menjadi pariwisata santai, pariwisata budaya, pariwisata pulih sehat, pariwisata olahraga, dan pariwisata temu wicara. Menurut alat transportasi dibedakan menjadi pariwisata darat, pariwisata tirta, dan pariwisata dirgantara. Dari letak geografisnya, pariwisata dibagi menjadi tiga yaitu, pariwisata domestik nasional, regional dan internasional. Dari umur, pariwisata dibagi menjadi dua yaitu pariwisata remaja dan dewasa. Menurut jenis kelamin dibagi menjadi pariwisata pria dan wanita. Pariwisata taraf lux, pariwisata menengah dan jelata merupakan pembagian pariwisata jika dilihat dari tingkat harga dan tingkat sosial.

Kegiatan pariwisata dapat menghasilkan banyak manfaat. Dari segi ekonomi, pariwisata dapat menambah pendapatan negara yang dapat merangsang bertambahnya pendapatan dari sektor pajak, kerajinan, dan industri yang saling menunjang dan kait mengkait. Pariwisata juga memperluas pergaulan hidup dan pengetahuan masyarakat. Dari segi seni dan budaya, pariwisata mendorong pengembangan kreasi, penggalian, pemeliharaan atau pagelaran seni budaya yang baik. Kegiatan pariwisata juga mendorong terciptanya pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan hidup, memperluas kesempatan kerja dan menunjang perbaikan kesehatan dan prestasi kerja karena kegiatan berpariwisata akan melepaskan ketegangan baik jasmaniah maupun batiniah.

Promosi pariwisata merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kedatangan wisatawan secara irrasional atau dorongan bawah sadar (Desky, 2001:9), sehingga dengan upaya promosi pariwisata, masyarakat dapat terpengaruh untuk melakukan kegiatan pariwisata ke daerah tertentu.

Kegiatan promosi wisata tak lepas dari peran komunikasi dimana melalui komunikasi pemasaran tersebut suatu daerah dapat mengkomunikasikan kepada khalayak sumber-sumber wisata atau aset wisata, fasilitas wisata yang dimiliki, kondisi lingkungan, sikap masyarakat, serta keunggulan-keunggulan lain yang menjadi daya tarik tempat wisata tersebut.

2. Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari kata dalam bahasa Latin communis, yang berarti "sama". Komunikasi kemudian dapat dianggap kesatuan pemikiran antara pengirim dengan penerima. Kunci utama dari definisi ini adalah diperlukan kesamaan pemikiran yang dikembangkan antara pengirim dan penerima jika diharapkan terjadi komunikasi. (Shimp, 2000:162). Definisi yang hampir sama dengan definisi tersebut diungkapkan oleh Effendy (2006:9) bahwa istilah komunikasi yang dalam bahasa Inggris disebut communication berasal kata Latin communicatio yang bersumber dari kata communis yang berarti ”sama”. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.

Sedangkan komunikasi menurut Hovland adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate). Definisi-definisi diatas dapat digambarkan dalam model komunikasi Wilbur Schramm di bawah ini,

Gambar 1.1

Page 22: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Model Komunikasi Wilbur Schramm

Source Encoder Signal Decoder Destination Sumber: (Mulyana, 2005:141) Tujuan utama dari komunikasi adalah menginformasikan, mem-pengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan audiens tentang suatu perusahaan. Menginformasikan dapat berupa memperkenalkan cara pemakaian baru dari produk tertentu, menyampaikan perubahan harga kepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan perusahaan, meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekhawatiran calon pembeli, dan membangun citra perusahaan. Sedangkan tujuan kedua dari komunikasi adalah mempengaruhi dan membujuk untuk membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk membeli saat itu juga, dan mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga. Komunikasi juga ber-tujuan untuk mengingatkan audiens tentang perusahaan, dengan cara mengingat-kan pembeli akan tempat-tempat outlet penjualan yang dimiliki perusahaan, mem-buat pembeli tetap ingat walau tak ada kampanye iklan dan menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. Menurut Shimp (2000:163) dalam melakukan kegiatan komunikasi tersebut ada delapan elemen komunikasi yang terlibat yaitu: sumber, penerjemahan, pesan, saluran, penerima, intepretasi, gangguan, dan umpan balik Yang dimaksud dengan sumber adalah pengirim atau kelompok orang yang memiliki pemikiran untuk disampaikan kepada orang lain. Sumber tersebut menerjemahkan sebuah pesan untuk mencapai empat tujuan komunikasi tersebut. Pesan sendiri adalah suatu ekspresi simbolis dari pemikiran sang pengirim. Dalam komunikasi pemasaran, pesan dapat berbentuk sebuah iklan, sebuah presentasi penjualan, sebuah rancangan kemasan dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan saluran penyampaian pesan adalah suatu saluran yang dilalui pesan dari pihak pengirim, untuk disampaikan kepada pihak penerima yaitu orang atau kelompok orang yang dengan mereka pihak pengirim berusaha untuk menyampaikan ide-idenya. Dalam komunikasi pemasaran, penerima adalah pelanggan dan calon pelanggan suatu produk atau jasa perusahaan. Proses penterjemahan pesan melibatkan aktivitas yang dilakukan pihak penerima dalam menginterprestasi atau mengartikan pesan pemasaran. Dalam proses tersebut kadang tidak lepas dari gangguan, gangguan tersebut dinamakan noise. Noise dapat terjadi pada tahap manapun dalam proses komunikasi. Unsur terakhir, umpan balik, memungkinkan sumber pesan memonitor seberapa akurat pesan yang disampaikan dapat diterima. 3. Komunikasi Pemasaran

Page 23: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Komunikasi dapat berpengaruh dalam berbagai bidang, diantaranya dalam bidang pemasaran, dalam bidang pemasaran komunikasi akhirnya berkembang menjadi lebih khusus dalam bidang pemasaran yaitu komunikasi pemasaran. Dalam sebuah kegiatan pemasaran, penyampaian informasi secara tepat sangat dibutuhkan.

Menurut Effendy (1981:12) komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai proses komunikasi yang terjadi antar pembeli dan penjual yang di dalamnya meliputi pemberian stimulus dengan harapan memperoleh respon yang diinginkan dan dapat digunakan dalam mengambil keputusan pemasaran.

Secara ringkas, komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar sasaran. Perannya sangat vital mengingat peran komunikasi dalam memfasilitasi hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dengan pembeli prospektif. Berkat perkembangan ilmu pemasaran, tujuan komunikasi kini tidak lagi terbatas untuk mendorong pembelian pertama, namun juga memastikan kepuasan paska pembelian sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya pembelian berulang dan pembeli tersebut menjadi pelanggan yang royal.

Gambar 1.2 Model Komunikasi Pemasaran

Sumber: (Sulaksana, 2005: 33)

Tabel 1.1

Kerangka Umum Komunikasi Pemasaran Iklan promosi Humas

penjualan

Penjualan

personal

pemasaran

langsung

Iklan cetak dan

siaran

Kemasan –luar

Kemasan –dalam

Film

Brosur-buklet

Direktori

Kontes, game

Lotere

Premi-hadiah

Sampling

Pekan raya

Pameran dagang

Demonstrasi

Press kit

Pidato

Seminar

Laporan tahunan

Sumbangan amal

Sponsorship

Publikasi

Presentasi

Rapat

penjualan

Program

intensif

Sample

Pekan raya

katalog

mailing

telemarketing

belanja internet

TV shopping

Fax mail

e-mail

Page 24: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Reprint of ad

Baliho/billboard

Display sign

Point-of-purchase

Display

Materi audiovisual

Symbol-logo

videotape

Kupon

Rabat

Pembiayaan

Berbunga rendah

Entertainment

Tunjangan

Tukar tambah

Tie-Ins

Hubungan

masyarakat

Lobbying

Identity media

Majalah intern

Even

voice mail

Sumber: (Sulaksana, 2005: 24)

Kemajuan jaman telah membuat alat dan sarana komunikasi menjadi semakin beragam, sehingga masyarakat dihadapkan pada berbagai macam pilihan pesan dan informasi. Agar tujuan komunikasi pemasaran dapat diterima dengan baik oleh masyarakat maka diperlukan komunikasi pemasaran yang terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC). 4. Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication)

Sulaksana menyatakan adanya berbagai alasan yang mendasari sebuah perusahaan baik jasa maupun produk memilih IMC (Integrated Marketing Communication) sebagai strategi komunikasi pemasaran mereka, yaitu adanya banjir informasi yang cenderung memanjakan konsumen, adanya liberalisasi perdagangan yang membuka sekat-sekat usaha yang selama ini menjadi usaha domestik, adanya komoditasi produk yang semakin cepat sebagai dampak inovasi dan persaingan yang semakin intensif, berbagai media yang telah berhasil merebut kepercayaan publik sebagai sumber fakta dan kebenaran sehingga memiliki pengaruh besar terhadap hidup matinya suatu usaha, dan belanja iklan yang tinggi sehingga komunikasi pemasaran menjadi overload dan makin tidak efektif karena konsumen cenderung menurun kemampuannya mengingat pesan yang telah dilihat dan didengar. Ada beberapa definisi IMC (Integrated Marketing Communication), menurut Four As (the American Association of Advertising Agency) dalam Sulaksana (2005:30), IMC adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana komprehensif yang mengkaji peran strategis masing-masing bentuk komunikasi, misalnya iklan, direct response, promosi penjualan, dan humas dan memadukannya untuk meraih kejelasan konsistensi, dan dampak komunikasi maksimal melalui pengintegrasian pesan. Sedangkan menurut Tjiptono (2008:507) IMC merupakan pengem-bangan dari istilah promosi. Yang membedakan IMC dengan promosi adalah promosi berkonotasi arus informasi satu arah, sedangkan IMC lebih menekankan interaksi dua arah. Konsekuensinya, promosi dipresepsikan sebagai bentuk komunikasi yang bersifat massal, sedangkan IMC lebih bersifat personal atau individual.

Page 25: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain itu, istilah integrated menunjukkan keselarasan atau keterpaduan dalam hal tujuan, fokus, dan arah strategik antar elemen bauran promosi dan antar unsur bauran pemasaran. Dengan kata lain, IMC menekankan dialog terorganisasi dengan audiens internal dan eksternal yang sifatnya lebih personalized, customer-oriented, dan teknologi driven. Sedangkan definisi IMC menurut Shimp (2000:24) adalah suatu proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Tujuan IMC tersebut adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap jalur yang potensial untuk me-nyampaikan pesan di masa mendatang adalah seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan. IMC juga menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan. Dengan kata lain, proses IMC berawal dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif . Sulaksana (2005:31) menyatakan ada lima hal yang mendasari IMC, yaitu integrasi adalah proses tak terbatas dan berujung kerena mencakup berbagai jenjang, IMC bukan pekerjaan satu fungsi, melainkan multifungsi, semua pihak yang terkait dengan perusahaan (stakeholder) penting untuk ditangani secara proporsional dan tidak lagi terfokus hanya pada pelanggan semata, perusahaan perlu mendengar masukan dari semua pihak (stakeholder) termasuk pelanggan dan yang terakhir adalah setiap titik kontak dengan publik menyebarkan pesan komunikasi mulai dari kemasan produk, logo perusahaan, pengalaman menggunakan produk, iklan, layanan pelanggan, berita di media massa, sampai rumor yang mampu menyebar secara berantai. Sulaksana (2005:31) juga menjelaskan adanya empat jenjang dalam IMC, yang pertama adalah aspek filosofis mulai dari visi yang dijabarkan menjadi misi, hingga dirumuskan menjadi sasaran korporat yang jadi pedoman semua fungsi dalam perusahaan. Yang kedua menyangkut keterkaitan kerja antar fungsi, yakni operasi, sumber daya manusia, riset dan pengembangan, pemasaran, distribusi, penjualan. Ketiga, menjaga keterpaduan atau integrasi berbagai fungsi tersebut untuk mewujudkan konsistensi positioning dalam meraih reputasi yang diharapkan, memelihara interaksi sehingga terjalin ikatan hubungan yang kokoh, dan menerapkan pemasaran berbasis misi untuk mendongkrak nilai tambah di mata stakeholder. Yang terakhir adalah memantapkan jalinan hubungan untuk membina loyalitas dan memperkuat ekuitas merek baik produk maupun korporat terhadap stakeholder. Shimp (2000:25) menyebutkan ciri-ciri tertentu IMC (Integrated Marketing Communication) yang membedakannya dengan strategi pemasaran lainnya, yaitu : 1. IMC mempengaruhi perilaku, dengan kata lain IMC bertujuan untuk

menggerakkan orang untuk bertindak.

Page 26: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan, artinya IMC menghindari

pendekatan inside-out (dari perusahaan kepada pelanggan) dalam

mengidentifikasi bentuk penghubung mereka dengan pelanggan, melainkan

memulainya dari pelanggan (outside-in) untuk menentukan metode

komunikasi yang paling baik dalam melayani kebutuhan informasi pelanggan,

serta memotivasi mereka untuk membeli suatu merek.

3. Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan kontak komunikasi,

artinya IMC menggunakan bentuk kontak komunikasi apapun asalkan kontak

tersebut adalah yang yang terbaik dalam upaya menjangkau khalayak, dan

tidak menetapkan suatu media tertentu sebelumnya.

4. Berusaha menciptakan sinergi atau kesinambungan, yang berarti harus ada

koordinasi antar semua elemen komunikasi yang digunakan.

5. Menjalin hubungan, artinya IMC membutuhkan terjalinnya hubungan antara

merek, perusahaan, dan pelanggan.

Telah jelas sekarang bahwa IMC tidak terikat pada suatu metode komunikasi tertentu (misalnya iklan di media massa) melainkan menggunakan media dan kontak apa pun yang dapat memungkinkan komunikator untuk menyampaikan pesan dari merek kepada khalayak sasarannya dengan baik. Iklan melalui surat, promosi, iklan, display di dalam toko, dan di Internet. Sedangkan tujuan IMC adalah meraih khalayak sasaran secara efisien dan efektif dengan menggunakan jenis metode kontak apa pun yang sesuai.

Pemikiran sederhana IMC adalah menyamakan persepsi pelanggan

dengan produsen, dalam hal ini adalah pemahaman-pemahaman terhadap produk

atau jasa. Konvergensi penyamaan persepsi ini akan menghasilkan dialog

sehingga memungkinkan produsen mengetahui apa keinginan konsumen,

demikian juga sebaliknya. Guna memudahkan bagaimana cara berpikirnya, para

Page 27: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ahli komunikasi pemasaran mengilustrasikan gambar praktis dari alur dan cara

kerja komunikasi pemasaran tersebut, yaitu seperti berikut ini:

Gambar 1.3

Model Alur Kerja IMC

Sumber: (Prisgunanto, 2006:77)

Menurut Kottler (1996:243), IMC terdiri dari 4 alat utama, yaitu :

iklan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi. Saat ini Bauran

Komunikasi Pemasaran (IMC), telah dikembangkan dan terdiri atas sarana-sarana

komunikasi seperti berikut ini :

1. Sales force (personal selling)

2. Periklanan

3. Promosi penjualan

4. Penjualan langsung (data base marketing)

5. Public Relations

6. Sponsorship

7. Eksibisi

8. Corporate Identity

9. Packaging (pengemasan)

Page 28: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10. Point of sale, merchandising

11. Word of mouth (komunikasi dari mulut ke mulut)

12. Internet dan media baru

(Prisgunanto, 2006:27)

a. Personal selling

Yang dimaksud dengan personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. (Tjiptono, 1995:202) Menurut Fandy Tjiptono, personal selling memiliki beberapa sifat, antara lain:

1. Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dan interaktif antara 2 orang atau lebih.

2. Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangan segala macam

hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu

hubungan yang lebih akrab.

3. Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk

mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.

Oleh karena sifat-sifat tersebut maka personal selling ini mempunyai kelebihan antara lain operasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan, pelanggan biasanya langsung membeli, dan penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Namun karena menggunakan armada penjual yang relatif besar, maka metode ini biasanya mahal. Di samping itu spesifikasi penjual yang diinginkan perusahaan mungkin sulit dicari. Meskipun demikian personal selling tetaplah penting dan biasanya dipakai untuk mendukung metode promosi lainnya.

Aktivitas personal selling menurut Fandy Tjiptono (1995:205)

memiliki beberapa fungsi yaitu :

1. Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka.

2. Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.

Page 29: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Communicating, yaitu memberi informasi mengenai produk perusahaan kepada

pelanggan.

4. Selling, yakni mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan,

mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan.

5. Servicing, yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan.

6. Information gathering, yakni melakukan riset pasar.

7. Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.

b. Periklanan

Secara sederhana, iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Kasali, 1995:9). Sedangkan pengertian periklanan didefinisikan sebagai segala bentuk pesan tentang satu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat (Kasali, 1995:11). Menurut Mursid (1997:96) kegiatan periklanan berarti kegiatan menyebarluaskan berita atau informasi kepada pasar, baik masyarakat maupun konsumen. Menurut Tjiptono (1995:206), suatu iklan memiliki sifat-sifat: 1. Public Presentation

iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan.

2. Pervasiveness

pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi.

3. Amplified Expressiveness

iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggoyangkan perasaan audience.

4. Impersonality

iklan tidak bersifat memaksa audience untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog.

Secara umum, periklanan dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, menurut Shimp (2000:357), fungsi periklanan adalah memberi informasi, mempersuasi, mengingatkan, memberikan nilai tambah, dan mendampingi upaya-upaya lain dari

Page 30: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perusahaan. Setiap media dan sarana periklanan memiliki karakteristik dan

keunggulan yang unik. Para pengiklan harus dapat memilih media dan sarana-

sarana yang paling sesuai dengan produ yang diiklankan dan yang akan

memajukan citra produk. Dalam menempatkan iklan dan memilih media, harus

dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. khalayak mana yang ingin kita jangkau?

2. Kapan dan dimana kita ingin menjangkau mereka?

3. Berapa banyak orang yang akan kita jangkau?

4. Seberapa sering kita perlu menjangkau mereka?

5. Berapakah biaya yang dibutuhkan untuk menjangkau mereka? (Johson,

2007:224)

Tabel 1.2 Pilihan Utama Media Iklan

Medium Keunggulan Keterbatasan

Koran Fleksibel, tepat waktu, dipercaya, Diterima luas, local market coverage

Tidak awet, mutu reproduki rendah, pass-along audience rendah

Televisi Gabungan penglihatan, bunyi, dan gerak, menggelitik panca indra, atensi tinggi, jangkauan luas.

Biaya absolut tinggi, high clutter, fleeting exposure, Selektivitas audiens kurang

Page 31: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Direct Mail Audiens terseleksi, fleksibel, tidak ada pesaing dalam medium yang sama, personalisasi.

Biaya agak tinggi, citra surat sampah.

Radio Massa, seleksi geografis dan demografis, biaya rendah.

Audio saja, atensi rendah ketimbang teve, struktur tarif tak baku, fleeting exposure.

Majalah Seleksi geografis dan demografis, kredibel dan prestis, reproduksi, berkualitas, awet, good pass-along readership

Antrian giliran iklan, sebagian sirkulasi sia-sia, tak ada jaminan posisi iklan

Luar Ruang Fleksibel, exposure berulang, biaya rendah, persaingan rendah

Selektivitas terbatas, kreatifitas terbatas.

Halaman kuning

Local coverage bagus, dipercaya, jangkauan luas, biaya rendah

Persaingan tinggi, antrian lama, kreativitas terbatas

Newsletter Selektivitas tinggi, kendali penuh, peluang interaktif, biaya rendah

Biaya bisa tak terkontrol

Brosur

Fleksibel, kendali penuh, bisa men-dramatisir pesan

Produksi berlebihan bisa membuat biaya tak ter- kuntrol

Telepon Banyak pengguna, peluang untuk sentuhan pribadi

Biaya relatif tinggi, kecuali menggunakan sukarelawan

Internet Selektivitas tinggi, interaktif, biaya rendah

Media baru dengan pemakaian terbatas

Sumber: (Sulaksana, 2005:98)

c. Promosi penjualan (sales promotion)

Institute of Sales Promotion dalam Cummins (1991:11) memberikan definisi promosi penjualan (sales promotion) sebagai serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran penjualan dan pemasaran dengan penggunaan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik kepada para perantara maupun pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu. Promosi penjualan (sales promotion) juga dapat didefinisikan sebagai bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Tujuan dari promosi penjualan (sales promotion) sangat beraneka ragam. Dengan

Page 32: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

promosi penjualan (sales promotion) perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan im-pulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer. Secara umum tujuan-tujuan tersebut dapat digeneralisasikan menjadi: 1. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial atau konsumen akhir.

2. Meningkatkan kinerja pemasaran perantara.

3. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan.

Menurut Tjiptono (1995:209) sifat-sifat yang terkandung dalam

promosi penjualan (sales promotion) di antaranya adalah komunikasi, insentif, dan

undangan (invitation). Sifat komunikasi mengandung arti bahwa sales promotion

mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang memperkenalkan

pelanggan pada produk. Sifat insentif yaitu memberikan keistimewaan dan

rangsangan yang bernilai bagi pelanggan. Sedangkan sifat undangan adalah

mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga.

Jefkins (1996:154) menyatakan teknik-teknik promosi penjualan

banyak sekali ragamnya, diantaranya adalah undian tanpa syarat dan sayembara,

penawaran harga cuci gudang, penawaran hadiah lewat pos, hadiah dalam

kemasan, kupon-kupon berhadiah, dan voucher atau kupon potongan harga

Walau alat promosi penjualan memiliki bentuk yang berbeda-beda

namun menurut Sulaksana (2005:26), semua jenis promosi penjualan ini sama-

sama menawarkan tiga benefit unik, yaitu: komunikasi, insentif dan undangan.

Mengandung benefit komunikasi artinya promosi penjualan biasanya mengundang

minat dan umumnya menyajikan informasi agar konsumen terdorong membeli.

Insentif artinya menawarkan konsesi, rangsangan, atau kontribusi. Konsesi,

Page 33: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

rangsangan, atau kontribusi bagi konsumen dapat memberikan value tersendiri.

Yang terakhir adalah undangan, promosi penjualan bersifat mengundang agar

seketika dapat terjadi transaksi.

d. Penjualan langsung (direct marketing)

Definisi penjualan langsung (direct marketing) menurut Tjiptono

(1995:204) adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan

satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau

transaksi di sembarang lokasi.

Yang menjadi ciri khas penjualan langsung (direct marketing) adalah

komunikasi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar

pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui

telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Teknik ini

berkembang sebagai respon terhadap demasifikasi (pengecilan) pasar, di mana

semakin banyak relung pasar (market niche) dengan kebutuhan serta pilihan yang

sangat individual.

Hal yang mendorong berkembangnya penjualan langsung (direct

marketing) menurut Tjiptono (1995:205) adalah berkembangnya sarana

transportasi dan komunikasi yang mempermudah kontak dan transaksi dengan

pasar, dimana perusahaan relatif mudah mendatangi langsung calon pelanggan

ataupun menghubungi via telepon atau surat. Banyaknya wanita yang bekerja juga

turut andil bagi perkembangan direct marketing, karena semakin kurangnya waktu

mereka untuk berbelanja. Faktor lain yang mendorong pertumbuhan direct mar-

Page 34: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keting adalah konsumen yang semakin mementingkan efisiensi waktu dalam

membeli produk.

Manfaat yang diperoleh konsumen dari penjualan langsung (direct marketing) adalah penghematan waktu dalam berbelanja dan bahkan dapat berbelanja secara rahasia (diam-diam). Sementara itu bagi penjual, manfaat yang diperoleh adalah dapat memilih calon pembeli secara selektif, dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggannya, dan memperoleh peluang baru yang meng-untungkan.

Selain memiliki berbagai manfaat, penjualan langsung (direct

marketing) juga memiliki hambatan. Menurut Tjiptono (1995:206), hambatan

penjualan langsung (direct marketing) diantaranya adalah orang yang terganggu

karena penjualan yang agresif, timbulnya citra buruk bagi industri bila ada salah satu

direct marketer yang menipu pelanggannya, mengganggu privacy orang lain, dan

kadangkala terjadi pula ada beberapa direct marketer yang memanfaatkan atau

mengeksploitasi pembeli impulsif atau pembeli yang kurang mengerti teknologi.

Penjualan langsung (direct marketing) memiliki empat ciri-ciri unik,

yaitu bersifat non publik yang berarti pesan dialamatkan pada orang tertentu,

bersifat costumized yang artinya pesan bisa dibuat khusus untuk membujuk

individu tertentu, bersifat up to date yang berarti pesan dapat disiapkan dengan

sangat cepat, dan yang terakhir bersifat interaktif atau dapat berubah-ubah

tergantung respon yang diterima.

e. Public relations

Definisi Public relations menurut Tjiptono (1995:211) adalah upaya

komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi,

opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut.

Page 35: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan yang dimaksud dengan kelompok tersebut adalah mereka yang terlibat,

mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan organisasi dalam

mencapai tujuannya. Kelompok tersebut bisa terdiri atas karyawan dan

keluarganya, pemegang saham, pelanggan, khalayak atau orang-orang yang

tinggal di sekitar organisasi, pemasok, perantara, pemerintah, serta media massa.

Dalam pelaksanaannya, public relations dapat dilakukan oleh individu

kunci dari suatu organisasi dan dapat pula dilakukan oleh suatu lembaga formal

dalam bentuk biro, departemen, maupun seksi public relations dalam struktur

organisasi.

Menurut Tjiptono (1995:212), ada tiga sifat public relations yang utama, yaitu high credibility dimana artikel dan berita di media massa lebih dipercaya daripada iklan. Yang kedua adalah offguard yakni public relations dapat menjangkau pihak-pihak yang menghindari wiraniaga atau iklan, dan yang terakhir adalah dramatization, yaitu public relations memiliki potensi untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk tertentu.

Dalam melaksanakan kegiatannya, public relations tidak lepas dari fungsi utama. Fungsi utama public relations meliputi hubungan dengan pers, publisitas produk, komunikasi korporat, melakukan lobi dan yang terakhir adalah konseling. (Sulaksana, 2005:124) Tujuan hubungan dengan pers adalah untuk memberikan informasi yang pantas dimuat di surat kabar agar dapat menarik perhatian publik terhadap seseorang, produk, jasa, atau organisasi. Sedangkan publisitas produk meliputi berbagai upaya untuk mempublikasikan produk-produk tertentu. Komunikasi korporat mencakup komunikasi internal dan eksternal, serta mempromosikan pemahaman tentang organisasi. Usaha lobi merupakan usaha untuk bekerja sama dengan pem-buat undang-undang dan pejabat pemerintah sehingga perusahaan mendapatkan informasi- informasi penting yang berharga. Bahkan kadangkala juga dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Sedangkan fungsi konseling dilakukan dengan jalan memberi saran dan pendapat kepada manajemen mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan publik dan mengenai posisi dan citra perusahaan.

f. Pensponsoran (sponsorship)

Pensponsoran (sponsorship) merupakan pemberian dukungan keuangan atau bentuk-bentuk dukungan lainnya kepada pihak penerima agar keuangan si penerima tetap lancar atau menjadi lebih kokoh. Kadang-kadang sponsor diberikan

Page 36: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk alasan menolong semata (meskipun hal ini sudah sangat jarang ditemukan), tapi lazimnya sponsor disediakan oleh suatu pihak untuk meraih keuntungan-keuntungan di bidang periklanan, humas atau pemasaran bagi pihaknya sendiri. Dukungan biasanya berupa uang, misalnya untuk hadiah, tapi bisa juga berupa tropi atau insentif-insentif lainnya. Pihak penerima sponsor bisa organisasi bisa juga individu. Kendati pemberian sponsor seharusnya tidak disisipi dengan maksud lain kecuali membantu pihak penerima, namun hal ini sudah jarang terjadi sekarang, mengingat saat ini hampir segala hal dipertimbangkan dari sudut komersial. Jefkins (1996:176) menjelaskan tujuan dari suatu pensponsoran adalah untuk memperoleh keuntungan-keuntungan di bidang periklanan, public relations, atau strategi pemasaran bagi pihak penyedia sponsor. Tujuan-tujuan tersebut dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu tujuan periklanan dari sponsor, tujuan public relations dari sponsor, dan tujuan pemasaran dari sponsor. Ada berbagai tujuan pensponsoran yang bisa diraih di bidang periklanan, antara lain mengiklankan produk yang tidak boleh diiklankan di media tertentu, memasang iklan di lokasi kegiatan yang ramai dengan liputan atau dikunjungi oleh banyak orang, mempromosikan produk secara spesifik, memperkenalkan produk-produk baru, dan menggali berbagai peluang lain di bidang periklanan. Tujuan public relations dari sponsor adalah menciptakan atau mem-pertahankan nama baik, membangun citra perusahaan, membantu suatu perusahaan untuk memperkenalkan identitasnya kepada masyarakat, mengakrabkan nama perusahaan, menonjolkan keramahtamahan, dan merangsang minat para wartawan untuk datang meliput. Tujuan-tujuan pemasaran dari sponsor yaitu memposisikan sebuah produk, mendukung operasi para agen penyalur, melancarkan suatu perubahan di dalam kebijakan pemasaran perusahaan, meluncurkan suatu produk baru, membuka cabang-cabang baru, mengokohkan suatu produk di pasar-pasar luar negeri, serta merangsang para konsumen menggunakan suatu produk. Pensponsoran pada dasarnya juga merupakan suatu bentuk investasi untuk memperoleh hasil-hasil positif yang diinginkan oleh pihak penyedia sponsor. Sebelum terlanjur mengeluarkan dana, baik kecil maupun besar, calon sponsor harus secara teliti memeriksa apakah tujuan-tujuannya memang mungkin tercapai lewat pensponsoran.

g. Eksibisi

Pameran merupakan satu-satunya media periklanan yang menyentuh semua panca indera: mata, telinga, lidah, hidung, dan kulit. Media ini sifatnya akrab dan mudah diterima oleh semua orang. Pameran memiliki banyak jenis atau bentuk. (Jefkins, 1996:217) Kelebihan pameran adalah merupakan bentuk media iklan yang lain dari yang lain, karena media pameran bisa merangsang terjadinya penjualan secara langsung oleh para pengunjung stand-stand pameran yang bersangkutan. Selain itu, pameran memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan sarana komunikasi pemasaran lainnya, yaitu mudah menarik perhatian, membutuhkan

Page 37: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

banyak waktu untuk melakukan persiapan, ada peluang untuk memajang produk-produk baru, adanya pertemuan tatap muka, ada peluang untuk melakukan demonstrasi dan pembagian sampel dan yang terakhir adalah terciptanya suasana akrab dalam pameran yang membuat pengunjung menikmati kunjungannya.

h. Corporate identity (identitas perusahaan)

Identitas perusahaan (corporate identity) menurut Frank Jefkins (1996:296) adalah suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan-perusahaan lainnya. Identitas perusahaan tersebut harus diciptakan melalui suatu rancangan desain khusus yang meliputi segala hal khas dan unik berkenaan dengan perusahaan yang bersangkutan secara fisik. Desain itu, memiliki wujud sedemikian rupa sehingga dapat mengingatkan khalayak akan perusahaan tertentu. Identitas perusahaan memiliki elemen-elemen utama yang meliputi warna/bentuk bangunan atau pabrik, tipe logo, atribut, sampai dengan seragam dan pakaian resmi perusahaan.

i. Packaging (pengemasan)

Banyak komunikator pemasaran yang makin menyadari peran penting yang ditampilkan oleh kemasan merek. Kemasan menampilkan fungsi-fungsi pemasaran jauh di luar peran tradisional yang semata-mata menjadi kemasan serta pelindung produk. Menurut Shimp (2000:37), kemasan juga berguna untuk menggambarkan perhatian pada sebuah merek, memisahkan merek dari kumpulan produk yang kompetitif pada poin pembelian, menyesuaikan harga atau nilai bagi konsumen, mengartikan berbagai fitur dan keuntungan merek dan akhirnya dan yang terakhir adalah memotivasi pilihan merek konsumen.

j. Point of sale

Point of sale merupakan display yang mendukung penjualan, dengan tujuan memberi informasi, mengingatkan, membujuk konsumen untuk membeli secara langsung, dan menjajakan produk. Bentuk-bentuk display yang biasa digunakan adalah:

1. Wire stands : rak untuk buku. 2. Dumpers/dump bins : gantungan untuk makanan kaleng.

3. Dispenser packs/display outer : tempat untuk barang yang kecil.

4. Display stands and cases : display untuk arloji. 5. Trade figures : grafik-grafik. 6. Small poster : display dipasang di pintu, jendela, dinding 7. Models : model statis atau bergerak. (Tjiptono, 1995:234)

k. Word of mouth (komunikasi dari mulut ke mulut)

Page 38: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kebanyakan proses komunikasi antar manusia adalah dari mulut ke

mulut. Setiap orang setiap hari berbicara dengan yang lainnya, saling tukar

pikiran, saling tukar informasi, saling berkomentar dan proses komunikasi yang

lainnya. Menurut Sutisna (2002:184), sebenarnya pengetahuan konsumen atas

berbagai macam merek produk lebih banyak disebabkan adanya komunikasi dari

mulut ke mulut. Hal ini terjadi karena informasi dari teman akan lebih dapat

dipercaya dibandingkan dengan informasi yang diperoleh dari iklan. Informasi

yang diperoleh dari orangtua lebih bernilai dan dapat dipercaya dibandingkan

dengan informasi dari brosur. Dalam hal ini pengaruh individu lebih kuat

dibandingkan dengan pengaruh informasi dari iklan. Pada umumnya, kita lebih

menghormati teman, oleh karena itu teman lebih dapat dipercaya. Lebih jauh dari

itu, informasi dari teman, tetangga, atau keluarga akan mengurangi resiko

pembelian, sebab konsumen terlebih dahulu bisa melihat dan mengamati produk

yang akan dibelinya dari teman, tetangga atau keluarga. Selain itu informasi yang

diperoleh berdasarkan Word Of Mouth communication (WOM communcation)

juga dapat mengurangi pencarian informasi.

Definisi Word Of Mouth menurut Word Of Mouth Marketing

Association (WOMMA) dalam Mix (2007:12) adalah usaha pemasaran yang me-

micu konsumen untuk membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan dan

menjual produk atau merek kita kepada pelanggan lain.

Rosen dalam Prasetijo (2004:32), menyatakan bahwa ada enam unsur

yang harus dimiliki suatu produk untuk bisa menghasilkan Word Of Mouth secara

positif dan terus menerus, enam unsur tersebut adalah :

Page 39: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Produk tersebut harus mampu membangkitkan tanggapan emosional.

2. Produk harus mampu memberikan sesuatu yang melebihi dari ekspetasi

konsumen.

3. Produk tersebut harus mempunyai sesuatu yang dapat mengiklankan dirinya

sendiri atau memberikan inspirasi seseorang untuk menanyakan hal tersebut.

4. Suatu produk menjadi lebih powefull bila penggunanya banyak.

5. Produk tersebut harus kompatibel dengan produk lainnya, khususnya dapat

diaplikasikan di produk yang mengandalkan teknologi.

6. Pengalaman konsumen menggunakan produk pertama kali. Sekali konsumen

kecewa, mereka tidak akan menggunakan produk anda lagi dan mereka akan

bertindak seperti teroris.

Sementara itu, menurut Sutisna (2002:185) ada beberapa faktor yang

dapat dijadikan dasar motivasi bagi konsumen untuk membicarakan sebuah

produk, yaitu :

1. seseorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk tertentu atau aktivitas

tertentu dan bermaksud membicarakan mengenai hal itu dengan orang lain,

sehingga terjadi proses Word Of Mouth (WOM).

2. seseorang mungkin banyak mengetahui mengenai produk dan menggunakan

percakapan sebagai cara untuk menginformasikan kepada yang lain. Dalam

hal ini Word Of Mouth (WOM) dapat menjadi alat untuk menanamkan kesan

kepada orang lain, bahwa kita mempunyai pengetahuan atau keahlian tertentu.

3. seseorang mungkin mengawali suatu diskusi dengan membicarakan sesuatu

yang keluar dari perhatian utama diskusi. Dalam hal itu mungkin saja karena

Page 40: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ada dorongan dan keinginan bahwa orang lain tidak boleh salah dalam

memilih barang dan jangan menghabiskan waktu untuk mencari informasi

mengenai suatu merek produk.

4. Word Of Mouth (WOM) merupakan satu cara untuk mengurangi

ketidakpastian, karena dengan bertanya kepada teman, tetangga atau keluarga,

informasinya lebih dapat dipercaya, sehingga akan mengurangi waktu

penelusuran dan evaluasi merek.

Komunikasi Word Of Mouth (WOM) atau komunikasi dari mulut ke

mulut ini sangat berkaitan erat dengan pengalaman penggunaan suatu merek

produk. Komunikasi dari mulut ke mulut akan sangat berbahaya bagi perusahaan

yang mempunyai citra negatif, sebaliknya akan sangat menguntungkan jika dalam

komunikasi dari mulut ke mulut itu adalah mengenai citra yang baik dan kualitas

yang baik.

l. Internet dan media baru

Internet dirujuk sebagai ruang maya atau informasi supercepat

(information superhighway), memungkinkan transfer informasi secara elektronik.

Ini merupakan jaringan global dari komputer-komputer yang saling terhubungkan

di mana satu individu yang terhubung dengan sebuah jaringan dapat bercakap-

cakap dengan komputer manapun dari ribuan komputer lain seandainya jaringan

tersebut juga terhubungkan dengan berbagai jaringan. Internet menawarkan

beberapa mode pertukaran informasi. Menurut Johnson (2007: 382), mode

pertukaran informasi tersebut adalah :

a. E-mail adalah sumber dominan lalu lintas dan sarana penyampaian yang

Page 41: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mudah disesuaikan.

b. World Wide Web (www) merupakan anjungan multimedia pertama.

c. Gopher adalah alat browsing pertama berbentuk menu.

d. Usenet Groups yaitu kelompok-kelompok yang menggunakan ruang chat

internet untuk mendiskusikan bidang-bidang yang menjadi minat bersama.

e. IRC (Internet Relay Chat) merupakan percakapan berbasis teks secara

langsung.

f. Finger adalah sebuah cara untuk berbagi informasi diri.

g. TELNET (log in jarak jauh) adalah sarana yang memungkinkan penggunaan

komputer jarak jauh dan program-programnya berapa pun jaraknya.

Pemasar telah berpaling ke internet sebagai sebuah media prospektif

untuk mempromosikan merek-merek mereka dan mentransaksikan penjualan.

Internet memiliki kelebihan sebagai media interaktif yang secara khusus sesuai

bagi penargetan khalayak.

F. Metodologi Penelitian

1. Lokasi Penelitian :

Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Kampoeng Batik Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah dengan alasan kawasan Laweyan merupakan sentra Batik di Surakarta yang pada era tahun 1970an pernah mengalami masa kejayaan, kemudian mengalami masa degradasi dan pada tahun 2004 masyarakat Laweyan melalui Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan melakukan tindakan penyelamatkan kawasan dengan membentuk daerah tujuan wisata Kampoeng Batik Laweyan. 2. Bentuk Penelitian:

Penelitian ini merupakan penelitian dengan bentuk studi kasus tunggal terpancang. Studi Kasus Tunggal adalah penelitian dimana penelitian tersebut ter-

Page 42: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

arah pada satu karakteristik. Artinya penelitian tersebut hanya dilakukan pada satu sasaran (satu lokasi, atau satu subjek). Terpancang artinya peneliti di dalam proposalnya sudah memilih dan menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya, sebelum memasuki lapangan studinya (Sutopo, 2002:112) 3. Sumber Data dan Teknik Sampling :

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi 2 jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang didapat dan dikumpulkan langsung dari sumber di lokasi penelitian melalui metode observasi dan wawancara. Observasi berarti peneliti melihat dan mendengarkan (termasuk menggunakan tiga indera yang lain) apa yang dilakukan dan dikatakan atau diperbincangkan para responden dalam aktivitas kehidupan sehari-hari baik sebelum, menjelang, ketika, atau sesudahnya. Aktivitas yang diamati terutama yang berkaitan dengan topik penelitian, tanpa melakukan intervensi atau memberi stimuli pada aktivitas obyek penelitian. (Hamidi, 2005:75) Dalam konteks ilmu komunikasi, penelitian dengan metode pengamatan atau observasi (observation research) biasanya dilakukan untuk melacak secara sistematis dan secara langsung gejala-gejala komunikasi terkait dengan persoalan-persoalan sosial, politis dan kultural masyarakat. Di sini kata ”langsung” memiliki pengertian bahwa peneliti hadir dan mengamati kejadian-kejadian di lokasi. (Pawito, 2007:111) Dalam praktek penggunaannya, metode observasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan tingkat keterlibatan peneliti dalam atau ter-hadap aktivitas serta proses-proses yang ada pada masyarakat yang diteliti. Dengan memperhatikan hal ini, kita pada dasarnya dapat membedakan dua jenis metode pengamatannya, yaitu: a. observasi dengan ikut terlibat dalam kegiatan komunitas yang diteliti

(participant observation), dan

b. observasi tidak terlibat (non participant observation) yaitu observasi di mana

periset tidak memposisikan dirinya sebagai anggota kelompok yang diteliti.

(Kriyantono, 2007: 65)

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi tidak terlibat (nonparticipant observation), dengan melakukan observasi pada kegiatan komunikasi pemasaran yang diselenggarakan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. Kegiatan tersebut diantaranya kegiatan pameran yang dilaksanakan di Mangkunegaran dalam rangka Word Heritage Cities Conference and Expo, pelaksanaan malam Selawenan yang dilaksanakan rutin setiap bulan pada tanggal 25 malam, serta berbagai kegiatan yang dilaksanakan di Batik Training Centre (BTC) Laweyan.

Page 43: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). (Nazir, 1988:234) Interview (wawancara) merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subjek (pelaku, aktor) sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk diteliti. (Pawito, 2007:132) Pada penelitian ini, peneliti menerapkan jenis wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide). Pedoman wawancara tersebut tidak berisi pertanyaan-pertanyaan yang mendetail, melainkan hanya sekedar garis besar data dan informasi yang ingin didapat dari informan. Sedangkan data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari bahan kepustakaan berupa referensi yang mendukung penelitian, berupa catatan-catatan, surat kabar, arsip laporan, data statistik, dan foto-foto. Untuk melengkapi data primer, peneliti mengumpulkan data-data berupa:

a. pemuatan berbagai berita di surat kabar tentang Kampoeng Batik

Laweyan.

b. data dari internet yang berkaitan dengan Kampoeng Batik

Laweyan.

c. foto yang mendokumentasikan kegiatan yang berhubungan dengan

proses Integrated Marketing Communications (Komunikasi

Pemasaran Terpadu) Kampoeng Batik Laweyan yang dilakukan

oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan.

d. materi kegiatan yang berhubungan dengan proses Integrated

Marketing Communications (Komunikasi Pemasaran Terpadu)

Kampoeng Batik Laweyan.

Teknik Sampling : Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengambilan sampel dengan metode Purpossive Sampling dan Snowball Sampling. Purpossive Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana ada kecenderungan peneliti untuk informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (Sutopo, 2002:56).

Page 44: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan teknik Snowball Sampling digunakan bilamana peneliti ingin mengumpulkan data yang berupa informasi dari informan dalam salah satu lokasi, tetapi peneliti tidak tahu siapa yang tepat untuk dipilih karena tidak mengetahui kondisi dan struktur warga dalam lokasi tersebut sehingga ia tidak bisa merencanakan pengumpulan data secara pasti. Untuk itu peneliti bisa secara langsung datang memasuki lokasi dan bertanya mengenai informasi yang diperlukan kepada siapapun yang dijumpai pertama. (Sutopo, 2002:57) 4. Validitas Data :

Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik tringulasi data, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaat-kan data dari suatu sumber kemudian dikoreksi dengan sumber yang lain untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini validitas data yang berbeda untuk permasalahan yang sama seperti tampak pada gambar berikut ini :

Gambar 1. 4 Diagram Teknik Tringulasi

Sumber: (Sutopo, 2002:80) Teknik tringulasi data menurut istilah Patton ini juga sering disebut sebagai tringulasi sumber. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam me-ngumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. (Sutopo, 2002:79) 5. Teknik analisis data :

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan ke-dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2001:103)

Salah satu tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang utuh dan menarik, Hubberman menyarankan teknik analisa kualitatif sebagai berikut :

Gambar 1.5

data

wawancara

content analysis analysis observasi

informan

dokumen/ arsip

aktivitas

Page 45: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Diagram Model Analisis Interaktif

Sumber: (Sutopo, 2002:96)

Page 46: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

SEJARAH LAWEYAN DAN FORUM

PENGEMBANGAN KAMPOENG BATIK LAWEYAN

A. Sejarah Kampoeng Batik Laweyan Surakarta

Laweyan adalah sebuah kampung dagang dan pusat industri Batik,

yang dimulai perkembangannya sejak awal abad 20. (Soedarmono, 2006:44)

Nama Laweyan tidak hanya dipakai sebagai nama tempat, tetapi juga dipakai

untuk me-nyebut ”kelompok masyarakat” tertentu, yaitu yang terkenal sebagai

”kelompok kaum kaya” (wong Nglaweyan) di kota Surakarta, sebab daerah

tersebut menjadi pusat perdagangan Batik. Tentang istilah ”lawiyan” ada dua cara

penulis, yaitu Laweyan dan Lawiyan. (Rajiman, 1984:82)

Kelurahan Laweyan memiliki luas wilayah 24,8 hektar yang terdiri

dari penggunaan lahan pemukiman sebesar 22,28 hektar, penggunaan pekuburan

seluas 2,5 hektar, luas taman 0,006 hektar dan sisanya luas prasarana umum

lainnya 0,005 hektar.

Ada beberapa folklore yang menceritakan asal usul nama Laweyan, diantaranya :

1. Folklore Ki Ageng Henis

Asal usul nama Laweyan berhubungan erat dengan Kyai Ageng Henis. Pada

masa pemerintahan Sultan Hadiwijaya di kerajaan Pajang, Kyai Ageng Henis

berjasa kepada Sultan Hadiwijaya sehingga diberi tanah ’perdikan’ (tanah

yang tidak harus memberikan upeti pada raja) dan daerah tersebut diberi nama

Laweyan. Ki 43

Page 47: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ageng Henis atau biasa disebut juga dengan Ki Ageng Enis adalah putera Ki

Ageng Sela. Ki Ageng Enis berputera Pamanahan, Pemanahan berputera

Sutawijaya, yaitu pendiri kerajaan Mataram Islam. (Rajiman, 1984:82)

Menurut Fabela (2007:1), sejarah kawasan Laweyan barulah berarti

setelah Kyai Ageng Anis bermukim di desa Laweyan pada tahun 1546 M,

tepatnya di sebelah utara pasar Laweyan (sekarang Kampung Lor Pasar Mati)

dan membelakangi jalan yang menghubungkan antara Mentaok dengan desa

Sala (sekarang jalan dr. Rajiman). Kyai Ageng Anis (atau biasa disebut

dengan Ki Ageng Henis) adalah putra dari Kyai Ageng Selo yang merupakan

keturunan raja Brawijaya V. Kyai Ageng Anis atau Kyai Ageng Laweyan

adalah juga manggala pinituwaning nagara kerajaan Pajang semasa Jaka

Tingkir menjadi Adipati Pajang pada tahun 1546 M. Setelah Kyai Ageng Anis

meninggal dan dimakamkan di pesarean Laweyan (tempat tetirah Sunan

Kalijaga sewaktu berkunjung). Bagus Danang atau Mas Ngabehi Sutowijaya.

Sewaktu Pajang dibawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir) pada

tahun 1568 Sutowijaya lebih dikenal dengan sebutan Raden Ngabehi Loring

Pasar (pasar Laweyan). Kemudian Sutowijaya pindah ke Mataram (Kota

Gede) dan menjadi raja pertama Dinasti Mataram Islam dengan sebutan

Panembahan Senapati yang kemudian menurunkan raja-raja Mataram.

2. Folklore Raden Ayu Lembah

Page 48: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Laweyan menjadi tempat pelaksanaan hukuman Lawe (semacam hukuman

gantung) Raden Ayu Lembah oleh Sunan Amangkurat Mas karena Raden Ayu

Lembah bermain cinta dengan Raden Sukro.

3. Keberadaan Kampoeng Batik Laweyan tak lepas dari nama Laweyan yang

berasal dari kata Lawe yang berarti bahan sandang atau benang. (Soedarmono,

2006 :140)

Selain 3 folklore tersebut, ada juga pendapat bahwa Laweyan atau

Lawiyan berasal dari kata ”alih-alihan” menjadi ”ngalihan” menjadi Lawiyan,

yaitu merupakan tempat perpindahan orang-orang dari desa Nusupan

(pelabuhan Pajang-Kartasura di Bengawan Sala) dan Kartasura. Mereka

pindah untuk menghindari bahaya banjir Bengawan Sala. (Rajiman, 1984:82)

a. Kondisi Geografis

Wilayah Laweyan secara administratif berbatasan dengan :

Batas sebelah Utara : kelurahan Sondakan

Batas sebelah Selatan : kelurahan Banaran

Batas sebelah Timur : kelurahan Bumi

Batas sebelah Barat : kelurahan Pajang

b. Kondisi Demografis

Page 49: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk kelurahan Laweyan secara keseluruhan adalah 2566

jiwa yang terbagi dalam 511 kepala keluarga (KK).

Tabel 2.1

Distribusi Penduduk Kelurahan Laweyan

No. Jenis Kelamin Jumlah (jiwa)

1. Laki-laki 1204

2. Perempuan 1362

Jumlah 2566

Sumber : Laporan Monografi Dinamis Kelurahan Laweyan Juli 2008

Dari tabel distribusi penduduk tersebut dapat kita lihat bahwa jumlah

penduduk perempuan 1362 jiwa, lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki

yaitu 1204 jiwa.

2. Mata Pencaharian

Komposisi penduduk kelurahan Laweyan menurut mata pencaharian ini

dikhususkan bagi penduduk dengan usia 10 tahun ke atas.

Tabel 2.2

Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencahariannya

Page 50: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

No. Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)

1. Petani sendiri -

2. Buruh Tani -

3. Nelayan -

4. Pengusaha 60

5. Buruh Industri 200

6. Buruh Bangunan 150

7. Pedagang 27

8. Pengangkutan 75

9. Pegawai Negeri (Sipil/ABRI) 20

10. Pensiunan 28

11. Lain-lain 1111

Jumlah 1671

Sumber : Laporan Monografi Dinamis Kelurahan Laweyan Juli 2008

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa penduduk Laweyan sebagian

besar bekerja pada sektor lain yaitu sebanyak 1111 jiwa.

c. Kondisi Sosial Masyarakat

Sejak jaman dahulu masyarakat Laweyan terkenal dengan sifatnya

yang tertutup, mandiri, dan beretos kerja tinggi. Hal tersebut tidak lepas dari latar

Page 51: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

belakang mereka yang kebanyakan berprofesi sebagai juragan Batik, namun

seiring dengan diresmikannya Kampoeng Batik Laweyan sebagai daerah tujuan

wisata, maka sifat ketertutupan para pengusaha Batik mulai tergeser, hal tersebut

dibuktikan dengan dibukanya tempat tinggal mereka yang menjadi satu bagian

dengan pabrik Batik untuk dikunjungi wisatawan, bahkan mereka membuka

rumah mereka menjadi showroom Batik produksi mereka.

d. Data-data Usaha Batik Laweyan

Sebagai daerah penghasil batik, Laweyan tak lepas dari peran para

pengusaha Batik baik Batik Tulis, Batik Cap maupun handicraft yang

berhubungan dengan Batik. Terdapat 50 showroom dan workshop Batik yang ada

di Laweyan.

Jenis kain Batik yang dihasilkan di Laweyan yaitu :

1. Batik tulis, Batik tulis terdiri dari beberapa jenis yaitu Batik tulis tradisional,

Batik tulis abstrak, Batik lukis dan Batik tolet.

2. Batik cap, Batik cap ada dua jenis yaitu cap yang dikombinasikan dengan

proses Batik tulis serta Batik yang hanya di cap.

3. Batik Sablon, Batik sablon biasa disebut dengan Batik printing, proses

pembuatan Batik Sablon ini berbeda dengan Batik pada umumnya yang

menggunakan malam dan juga dilorod untuk menghilangkan malam, pada

Batik printing, tidak digunakan malam. Tetapi kain langsung diproses

meggunakan mesin. Dalam satu kali produksi bisa menghasilkan Batik dalam

jumlah yang banyak.

Page 52: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Kain motif Batik atau biasa disebut semok.

e. Jenis Objek Kunjungan Wisata di Kampoeng Batik Laweyan

Jenis obyek kunjungan wisata yang ada di Kampoeng Batik Laweyan terbagi

menjadi 5 macam, yaitu :

1. Batik, tidak hanya kain Batik tapi juga produk Batik seperti kaos, kemeja,

taplak meja, sarung bantal, seprai dan lain-lain.

2. Makanan, makanan khas Laweyan adalah Ledre.

3. Bangunan, meliputi bangunan kuno dan bersejarah yang ada di Laweyan.

4. Alam dan lingkungannya, yaitu lingkungan Laweyan yang merupakan

lingkungan pengusaha Batik.

5. Seni budaya, seperti kesenian ketoprak, dolanan anak, klothekan lesung, tari

anak, dan lain-lain yang ditampilkan dalam acara malam Selawenan, tiap

bulan sekali pada tanggal 25.

f. Jalur Perjalan Wisatawan/ Pengunjung

Jalur perjalan wisatawan/ pengunjung dibuat dalam jalur yang fleksibel dan dapat

disesuaikan dengan keinginan pengunjung.

Page 53: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan menurut waktu, jenis kunjungan wisata ke Kampoeng Batik Laweyan

dibagi ke dalam 3 jalur yaitu :

1. Jalur pendek (singkat)

2. Jalur menengah

3. Jalur panjang

Jenis kunjungan wisata disesuaikan dengan waktu kunjungan wisatawan yang

bersangkutan.

Dari jenis pengunjung/ wisatawan dapat dibedakan menurut tujuan pengunjung/

wisatawan, yaitu :

1. berbelanja

2. akademik/ penelitian

3. jalan- jalan

Sumber : Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

Tabel 2.3

Data Tempat Wisata di Laweyan

No. Nama Tempat Jenis Pariwisata Keterangan

1. Makam Ki Ageng Henis Wisata Ziarah Ki Ageng Henis merupakan kakek (cikal bakal) dari

Page 54: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

raja-raja Mataram

2. Makam K.H Samanhudi Wisata Ziarah K.H Samanhudi adalah pahlawan nasional pendiri

Serikat Islam

3. Makam Jayengrana Wisata Ziarah Jayengrana adalah bupati pertama Surabaya

4. Bandar Kabanaran Wisata Budaya Bandar Kabanaran dahulu adalah sungai yang

menjadi jalur transportasi pemasaran Batik

5. Showroom dan tempat

produksi Batik

Wisata Budaya Laweyan merupakan salah satu sentra industri

kerajinan Batik di Jawa. Di Laweyan terdapat 50

pengusaha Batik.

6. Ledre Wisata Kuliner Ledre merupakan makanan tradisional Laweyan.

7. Rumah-rumah kuno Wisata Budaya Bangunan dan rumah-rumah kuno di Laweyan

merupakan bukti kejayaan juragan Batik Laweyan di

masa lalu. Di Laweyan terdapat sedikitnya 60 rumah

kuno.

8. Masjid Laweyan Wisata Religi Masjid Laweyan merupakan salah satu masjid tua

dan bersejarah di kota Surakarta.

9. Langgar Merdeka Wisata Religi Langgar Merdeka dibangun pada tahun 1877 oleh

Haji Mashadi dan kemudian di wakafkan kepada

masyarakat Laweyan (Sidharta, 1989:71)

10. Langgar Laweyan Wisata Religi Langgar Laweyan merupakan Langgar tertua di

Surakarta (Sidharta, 1989:69)

Bahkan di Laweyan ada beberapa situs cagar budaya yang secara resmi ditetapkan

oleh Pemerintah Kota Surakarta

Tabel 2.4

Situs dan Benda Cagar Budaya di Kawasan Kampung Batik Laweyan

Page 55: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

No. Nama objek Jenis objek Alamat

1. Langgar Laweyan bangunan ibadah

Laweyan, Surakarta

2. Langgar Merdeka

bangunan ibadah

Laweyan, Surakarta

3. Langgar Makmur

bangunan ibadah

Laweyan, Surakarta

4. Makam Ki Ageng Henis

makam Kelurahan Laweyan

5. Bekas Pasar Laweyan

bangunan umum

Kelurahan Laweyan

6. Bekas Bandar Kabanaran

jembatan Kelurahan Kelurahan Laweyan

Sumber: SK Walikota Surakarta Nomor 646/116/1/1997

g. Sarana dan Prasarana

Sebagai konsekuensi ditetapkannya kawasan Laweyan sebagai daerah tujuan

wisata, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan bekerjasama dengan

berbagai pihak untuk terus mengembangkan Kampoeng Batik Laweyan, salah

satu usaha pe-ngembangan tersebut adalah dengan menyediakan sarana dan

Page 56: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

prasarana bagi pe-ngunjung Kampoeng Batik Laweyan, sarana dan prasarana

tersebut antara lain hotel dan restoran.

1. Hotel

Hotel kategori Melati yang ada di daerah tujuan wisata Kampoeng Batik

Laweyan antara lain :

a. Hotel Laweyan - Jl. Dr. Rajiman No. 568

b. Hotel Sapta Jaya - Jl. Dr. Rajiman No. 580

c. Hotel Roemahku - Jl. Dr. Rajiman No. 510

Hotel Kategori Bintang

a. Indah Palace Hotel - Jl. Veteran No.284

b. Riyadi Palace Hotel - Jl. Slamet Riyadi No.335

2. Restoran/ Café

a. Restoran Roemahku - Jl. Dr. Rajiman No. 510

b. Diamond Café - Jl. Slamet Riyadi No.396

Selain fasilitas tersebut, juga disediakan fasilitas wisata seperti:

1. Shelter

Di Kampoeng Batik Laweyan telah dibagun shelter yang berfungsi sebagai tempat

istirahat dan tempat berteduh bagi pengunjung yang merasa lelah setelah berjalan-

jalan di Kampoeng Batik Laweyan. Shelter tersebut berada di sepanjang jalan

Sidoluhur.

Page 57: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2.1

Shelter di Kawasan Kampoeng Batik Laweyan

2. Becak wisata

Becak wisata adalah fasilitas berkeliling Kampoeng Batik Laweyan dengan

menggunakan becak. Penarik becak wisata tersebut adalah penarik becak yang

beroperasi di wilayah Kampoeng Batik Laweyan dan sekitarnya. Yang

membedakan becak wisata dengan becak lain adalah cat Kampoeng Batik

Laweyan yang ada di slebor becak tersebut. Jumlah becak wisata yang ada di

Page 58: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kampoeng Batik Laweyan berjumlah 47. Becak wisata tersebut pernah

dikerahkan untuk membawa rombongan yayasan Warna-Warni milik Nina Akbar

Tanjung bersama rombongan pejabat dan mantan pejabat untuk berwisata di

Kampoeng Batik Laweyan.

Gambar 2.2

Fasilitas Becak Wisata

3. Papan penunjuk jalan

Untuk memudahkan wisatawan mengunjungi berbagai obyek wisata di Kampoeng

Batik Laweyan, maka dipasang papan penunjuk jalan yang berisi nama-nama

showroom Batik dan obyek wisata.

Gambar 2.3

Papan Penunjuk Jalan di Kampoeng Batik Laweyan

Page 59: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan merupakan

organisasi yang beranggotakan seluruh masyarakat Laweyan. Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan memiliki logo sebagai berikut :

Gambar 2.4

Logo Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

Page 61: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keterangan logo Forum:

a. Rumah kuno : menggambarkan rumah kuno dan lingkungan Laweyan

b. 7 titik : menggambarkan terciptanya Sapta Pesona Pariwisata

c. Pilar : menggambarkan pilar-pilar dari rumah kuno di Laweyan

d. Tumbuhan : menggambarkan keanekaragaman corak Batik

e.. 4 daun : menggambarkan 4 daerah yang akan menjadi daerah pe-

ngembangan, yaitu Bumi, Laweyan, Pajang dan Sondakan

f. Air : menggambarkan Bandar Kabanaran

g. Pelungguhan : menggambarkan kejayaan Batik di nusantara yang berawal

dari Laweyan

Tujuan dibentuknya Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

adalah untuk membangun serta mengoptimalkan seluruh potensi Kampoeng

Laweyan untuk bangkit kembali dan menyiapkan diri dalam menghadapi

tantangan globalisasi.

Dalam pelaksanaan kegiatannya, Forum Pengembangan Kampoeng Batik

Laweyan tak lepas dari visi dan misinya, adapun visi dan misi dari Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan adalah :

a. Visi :

Page 62: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menjadikan Laweyan sebagai kawasan wisata dan cagar budaya melalui

pengembangan dan pelestarian potensi dan keunikan lokal, sehingga

menjadi salah satu identitas kota Surakarta.

b. Misi :

memberikan arahan pengembangan dan penataan kawasan dari segi

fungsi, struktur ruang, fasilitas pelayanan dan infrastruktur yang berbasis

pada industri Batik dan non Batik, situs bersejarah, arsitektur khas

Laweyan, lingkungan alam serta sosial budaya.

Gambar 2.5

Program Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

Sumber : Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

Brand image Kampeng Batik Laweyan yang ingin diangkat oleh Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan adalah ”Laweyan The Central Batik

and Heritage Of Java.”. Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

Page 63: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memiliki kesekretariatan di Jl. dr. Rajiman 521 Laweyan Solo dengan nomer

telepon (0271) 712276 dan fax. (0271) 738 724

Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan didirikan pada 25

September 2004, berawal dari sebuah diskusi dan rapat antar pengusaha Batik

Laweyan yang kemudian berkembang menjadi sebuah musyawarah untuk mem-

bentuk Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (wawancara Widiarso,

koordinator Bidang Litbang Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, 29

Agustus 2008)

Ada berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Forum Pengembangan

Kampoeng Batik Laweyan dalam rangka mengembangkan Kampoeng Batik

Laweyan, diantaranya adalah :

a. Pelatihan di Batik Traning Centre

b. Pameran-pameran (pameran Klaster)

c. Selawenan

d. Studi Banding

e. Rapat pelaksanaan Selawenan

Selain itu, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan juga

melaksanakan program pembangunan fisik dan non fisik program jangka pendek

dan jangka menengah dari Kampoeng Batik Laweyan, yaitu:

1. Program jangka pendek

a. Grand desain tata ruang di tahun 2005 yang telah terlaksana.

Page 64: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Grand desain heritage di tahun 2006 yang masih dalam tahap

perencanaan.

c. Grand desain ekonomi tahun 2006 yang masih dalam tahap

perencanaan.

d. Grand desain sosial budaya yang masih dalam tahap perencanaan.

2. Program jangka menengah

a. Street Furniture dan Vegetasi yang sudah terlaksana pada tahun 2007.

b. Konservasi situs bersejarah dan rumah tradisional Jawa yang sudah

berada dalam tahap proses perencanaan dan identifikasi.

c. Penataan PKL (model).

d. Penataan jalan primer dan sekunder (pavingisasi).

e. IPAL tahap II dan III.

f. Penataan waterfront.

g. Pusat informasi/promosi/ budaya/ kantor.

h. Perpustakaan Laweyan.

i. Museum Laweyan.

Page 65: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ketua Umum Ir. H. Alfa Febela, M.T.

Sekretaris H. M. Idris Sugiyanto, SH.

Wakil Muh. Gunawan Nizar

Bendahara Agus Triyatno

Wakil Bendahara

Purnomo

Humas Hari Hadi

Staff Oktariana

Bidang Usaha Koordinator: Gunawan Apri

Batik: Rohyani

Makanan: Kristinawati

Seni dan Sos Bud: Agus

Triwarso

Bidang Pembangunan Koordinator:

Zulfikar Husain Staff

Ir. Budi Mulyanto Ir. Marsudi

Bidang Pameran M. Arief Yulianto

Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Koordinator: Danuri

Anggota Sarjono

Bidang Litbang Koordinator: Widiarso

Staff

Taufik Lutfianto Rusmarin Bidang Promosi

Dhany Arifmawan

Bidang Guide Prabowo

Gambar 2.6

Struktur Pengurus Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL)

Penasehat: 1.Krisnina Akbar Tanjung 2.H. Bambang Slameto, S.Sos. 3.H. Soebandono 4.H. Ahmad Sulaiman

Page 66: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sumber : Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

Gambar 2.7

Hubungan Antar Lembaga di Kampoeng Batik Laweyan

Sumber : Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

Seiring semakin berkembangnya kawasan wisata Kampoeng Batik

Laweyan serta semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi sebagai

dampak dan konsekuensi dari sebuah pengembangan, maka ada berbagai

perubahan dalam struktur organisasi Forum Pengembangan Kampoeng Batik

Laweyan, perubahan tersebut dilaksanakan pada bulan Oktober 2008 dengan

struktur sebagai berikut :

Page 67: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2.8

Rekomendasi Dalam Penyusunan Organisasi FPKBL

Badan Pengelola Pariwisata

Ketua Wakil ketua

Badan Pengelola IPAL Ketua

Anggota

Ketua Umum Wakil Ketua Bendahara

Badan Usaha Ketua

Anggota

Departemen Keamanan

Supervisor Anggota

Departemen Kebersihan

& Taman Supervisor

Anggota

Departemen

Humas Supervisor

Anggota

Departemen Promosi & Pameran

Supervisor Anggota

Departemen

Pasar Supervisor

Anggota

Departemen Seni Budaya Supervisor

Anggota

Badan Pembangunan Infrastruktur

Ketua Anggota

Kesekretariatan

Sekretaris / Ketua harian Anggota

Penasehat Walikota

Dinas Pariwisata Dinas Perindustria Dinas Koperasi &

UKM Dinas Tata Kota

Bapeda Camat Laweyan

Lurah Ketua LPMK

Tokoh Masyarakat

Page 68: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sumber: Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

Dalam mengembangkan Kampoeng Batik Laweyan sesuai visi dan

misinya, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan bekerjasama dengan

berbagai instansi yaitu Bapeda, Dinas Pariwisata dan Budaya, Departemen

Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Koperasi,

Asosiasi Transportasi Indonesia (Asita), PHRI, Fedep, Perguruan Tinggi baik

negeri maupun swasta, Lembaga Pendidikan, dan instansi serta dinas lain yang

terkait.

Gambar 2.9

Forum Rembug Laweyan

Sumber: Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

Page 69: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2.10

Forum Rembug Laweyan

Sumber: Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

Sedangkan bentuk mekanisme pengembangan Kampoeng Batik

Laweyan dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.11

Mekanisme Pengembangan

Sumber: Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

Page 70: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

C. Gambaran Umum Integrated Marketing Communication Kampoeng

Batik Laweyan

Keberadaan Kampung Laweyan sebagai salah satu daerah tujuan

wisata di kota Solo memang terhitung baru karena belum lama dicanangkan

sebagai daerah tujuan wisata dengan nama Kampoeng Batik Laweyan.

Pencanangan tersebut dilaku-kan oleh Walikota Solo, Slamet Suryanto pada 25

September 2004. Namun ke-beradaan Laweyan yang dulu dikenal dengan sebutan

Desa Laweyan sebenarnya sudah ada sejak tahun 1546. Sejak dahulu Laweyan

terkenal sebagai sentra kerajinan Batik, bahkan pada tahun 1970an, pengusaha

Batik di Laweyan berada pada masa kejayaan, namun dengan adanya kemajuan

teknologi dan kecanggihan alat, maka Batik tradisional seperti Batik tulis dan

Batik cap semakin jauh ketinggalan di-bandingkan dengan Batik sablon atau yang

dikenal dengan Batik printing, selain itu, banyak generasi penerus industri Batik

Laweyan yang memilih meninggalkan profesi pengusaha Batik sehingga tidak ada

regenerasi pengusaha Batik. Hal tersebut meng-akibatkan rumah-rumah

pengusaha Batik yang semula menjadi tempat produksi Batik, dialihgunakan

sehingga kehilangan bentuk aslinya.

Usaha penyelamatan kawasan wisata juga tak lepas dari banyaknya

peneliti dari kalangan akademis yang melakukan penelitian di kawasan Laweyan,

hasil dari penelitian tersebut membuat warga Laweyan menjadi sadar bahwa

Page 71: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

banyak sekali potensi dan keistimewaan kawasan Laweyan yang membuat

Laweyan berbeda dari kawasan lain. Potensi tersebut meliputi potensi kerajinan

Batik, arsitektur, sejarah, situs budaya dan lain-lain yang wajib untuk dijaga dan

dilestarikan keberadaannya.

Untuk melakukan tindakan penyelamatan kawasan Laweyan serta

untuk mengembangkan kawasan Laweyan maka dibentuklah Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. Nama forum dipilih karena

merupakan sebuah tempat untuk diskusi dan merupakan suatu perkumpulan.

Awalnya usaha penyelamatan kawasan Laweyan oleh Forum Pengembangan

Batik Laweyan lebih mengarah pada usaha pengembangan industri Batik saja,

namun kemudian diperluas hingga ke segala aspek seperti pariwisata dan

pemberdayaan masyarakat Laweyan. Hal tersebut juga diungkapkan oleh

Widiarso, koordinator Bidang Litbang Forum Pengembangan Kampoeng Batik

Laweyan, pada 29 Agustus 2008.

”Sebetulnya dari sebuah ikon kampung batik Laweyan bukan cuman Batik gitu lho, ini karena di sini itu kebanyakan industri, makanya yang pertama menangkap adalah industri, bagaimana untuk industrinya Batik, jadi istilahnya...aa, yang presepsinya keindustri pertama dia ngambil langsung, ini diklaim oleh industri dan sebagainya, ya biar aja...” Setelah diresmikannya Kampoeng Batik Laweyan, warga Laweyan

menjadi tergerak untuk membuka showroom, di antaranya batik HY dan batik

Gress Tenan.

”Kalau Gress Tenan itu dulu belum ada namanya ya, setelah digalakkan dibukanya Kampoeng Batik Laweyan ini tiap pengusaha harus punya nama, itu kalau berdirinya sudah lama dari nenek ke bapak terus ini anaknya, kalau tahunnya mungkin sudah tahun 1970 an

Page 72: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

itu.Turun temurun itu..” (wawancara ibu Sarjono, istri pemilik batik Gress Tenan, 29 Oktober 2008)

Hal serupa juga dikatakan oleh pemilik batik HY,

”Itu dulu sudah berdiri sebelum sini diresmikan kampungnya, itu sudah bikin kecil-kecilan tapi ya terus berhenti soale ya itu tadi pemasaran batik kurang laku. Iya (showroom ini didirikan setelah pencanangan), gitu, dulu itu tidak pakai showroom, dulu tu cuman antar bakul gitu aja. Jadi saya bikinkan daster, bikinkan blus gitu thok. (wawancara Yuli Heri Susanto, istri pemilik batik HY 29 Oktober 2008)

Dalam upaya pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, ada beberapa

pihak bekerjasama dalam mengembangkan kawasan Kampoeng Batik Laweyan.

Meskipun begitu, upaya pendanaan masih mengalami keterbatasan karena bersifat

swadaya dari Forum. Kerjasama yang diberikan oleh beberapa dinas termasuk

dinas perindustrian sebagian besar bersifat pelatihan dan ketrampilan. Konsep

pengembangan Laweyan tidak hanya mencakup Batik saja namun hingga

mencakup pengembangan kawasan Laweyan, baik industri handycraft, industri

makanan, homestay, katering dan lain sebagainya yang diharapkan dapat saling

menopang perekonomian masyarakat Laweyan. Bentuk pengembangan tersebut

telah dibuat dalam grand desain yang telah dilaksanakan secara bertahap. Hal

tersebut di-ungkapkan oleh salah satu pengusaha Batik Laweyan, sebagai berikut:

”Laweyan itu terlalu luas, tapi kita berangkat dari belakang, belakang itu maksudnya dari Kelurahan Laweyan, terus ke sayap kanan Bumi, sayap kiri Pajang, terus kita kedepannya nanti ke Sondakan, kalau sampai Sondakan nanti kita mau bikin gerbang di Slamet Riyadi, grand desainnya itu. Rencana sudah selesai grand desainnya itu, tinggal kapan mau dilaksanakan dan dicanangkan Kampoeng Batik Laweyan menuju jalan SE itu lho. Itu nanti mau dikasih pintu gerbang, yang satunya yang sana depan stasiun sana Purwosari, untuk masuk kawasan Kampoeng Batik.” (wawancara Saud Effendi, pengusaha Batik Saud Effendi Batik& Art, 29 Oktober 2008) Melalui Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan diharapkan

masyarakat dapat diberdayakan sesuai dengan usaha yang dijalaninya saat ini,

salah satu dukungan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan terlihat

Page 73: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pada saat menjalin kerjasama dengan yayasan Warna-Warni milik Nina Akbar

Tanjung, pada 4 hingga 7 April 2006. Dalam kegiatan yang merupakan promosi

wisata Kampoeng Batik Laweyan. Kegiatan tersebut dihadiri antara lain oleh Wali

Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Wali Kota FX Hadi Rudyatmo,

Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Suryadharma Ali,

mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, dan mantan Presiden Megawati

Soekarnoputri. Setelah kunjungan pejabat dan mantan pejabat tersebut, banyak

pengusaha Laweyan yang kemudian semakin terdorong untuk membuka

showroom, jika sebelumnya showroom Batik hanya 25 buah, sekarang showroom

tersebut telah mencapai 50 buah.

Sebelum adanya Forum, kegiatan promosi Batik hanya dilakukan oleh

masing-masing pengusaha Batik secara perorangan untuk menjual komoditas

Batik miliknya saja, karena keberadaan Batik mereka memang sudah ada sejak

dulu dan merupakan usaha turun temurun. Promosi tersebut melalui penjualan

personal, me-ngikuti pameran pribadi, menyebarkan brosur dan pamflet meskipun

ada juga yang sudah melakukan pemasaran hingga ke luar negeri melalui ekspor

ke berbagai negara, seperti di wilayah ASEAN, Arab, Singapura, dan Amerika.

”...dulunya kan memang kampung Batik dan mayoritas hidupnya dari Batik. Kan pernah Batik vakum, jadi untuk pemasaran sebelum adanya itu ya tidak masalah, jadi tim kita jalan terus, jadi ya mulai ekspor itu me-mang tahun 1990an ya. Oh..waktu itu cuma di ASEAN, Arab, Singapur, pernah juga di Amerika ya.” (wawancara Saud Effendi, pengusaha Batik Saud Effendi Batik& Art, 29 Oktober 2008)

Page 74: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Setelah dibentuknya Forum Pengembangan Kampoeng Batik

Laweyan, kegiatan promosi masih dilakukan secara perorangan oleh tiap

pengusaha, namun promosi tersebut lebih bersifat mempromosikan komoditi atau

produk, misalnya Batik. Sedangkan promosi yang dilakukan Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan adalah promosi kawasan Laweyan

sebagai daerah tujuan wisata. Dalam mempromosikan Kampoeng Batik Laweyan

tersebut, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan melakukan

komunikasi pemasaran secara terpadu atau disebut dengan Integrated Marketing

Communication (IMC).

D. Integrated Marketing Communication Kampoeng Batik Laweyan

Kegiatan Integrated Marketing Communication (IMC) yang dilakukan

oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan adalah :

a. Personal selling (Penjualan personal)

Sifat dari personal selling atau biasa juga disebut sebagai penjualan

personal adalah adanya hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara

pembeli dan penjual, selain itu adanya kemungkinan hubungan yang lebih akrab

serta adanya situasi yang seolah-oleh pembeli harus mendengar, memperhatikan

dan menanggapi, sifat tersebut menjadi kelebihan tersendiri dari penjualan

personal. Dalam Kampoeng Batik Laweyan, setiap individu baik pengusaha Batik,

pengusaha handycraft, maupun pengusaha kuliner yang ada di Kampoeng Batik

Laweyan mempergunakan metode ini. Kegiatan penjualan personal terjadi di

gerai-gerai ataupun showroom-showroom Batik masing-masing pengusaha. Untuk

Page 75: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mendukung kegiatan penjualan personal masing-masing pengusaha Laweyan,

Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan dalam kegiatan Jelajah

Kampoeng Laweyan memberikan kesempatan dimana setiap masyarakat yang

mengikuti paket wisata Jelajah Kampoeng Batik Laweyan ini diajak untuk

mengunjungi beberapa showroom yang ada di Kampoeng Batik Laweyan, hal

tersebut membantu pengusaha Batik pada khususnya untuk menjual produknya

secara personal kepada masyarakat yang mengikuti paket wisata Jelajah

Kampoeng Batik Laweyan tersebut. Untuk pemerataan, maka ada jadwal tertentu

yang dibagikan pada para pengusaha Batik sehingga tidak hanya showroom Batik

tertentu saja yang dikunjungi.

Sebelum kunjungan peserta paket wisata Jelajah Kampoeng Batik

Laweyan, setiap pengusaha Batik yang akan dikunjungi selalu diberi

pemberitahuan terlebih dahulu, sehingga pengusaha Batik dan pemilik showroom

Batik lebih ter-koordinir dan dapat menyesuaikan dengan waktu kunjungan

peserta. Jenis pengusaha Batik yang dikunjungi juga tergantung pada kebutuhan

para peserta kunjungan, ada yang bertujuan untuk belanja Batik, sekedar jalan-

jalan atau untuk belajar membatik.

b. Promosi penjualan

Salah satu kegiatan promosi penjualan yang dilakukan oleh Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan adalah Solo Batik Sale. Acara Solo

Page 76: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Batik Sale sendiri merupakan acara penjualan Batik bersama yang bertujuan

menggairahkan kembali usaha Batik di Solo dengan memberikan diskon sebesar

45% selama bulan Oktober yang merupakan bulan pelaksanaan World Heritage

Cities Converence and Expo (WHCCE) dan Solo International Ethnic Music

(SIEM).

Dalam kegiatan tersebut, Forum Pengembangan Kampoeng Batik

Laweyan melakukan koordinasi kepada pengusaha Batik Laweyan yang ambil

bagian pada acara Solo Batik Sale. Kampoeng Batik Laweyan juga menjadi tuan

rumah bagi pembukaan acara Solo Batik Sale yang dilaksanakan pada tanggal 25

September 2008 di Graha Niekmat Rasa. Acara Solo Batik Sale tersebut dibuka

oleh Ketua Panitia Solo Batik Sale, Baningsih Bradach Tedjokartono. Acara

pembukaan Solo Batik Sale tersebut menjadi acara inti dari malam Selawenan

bulan September 2008.

Gambar 3.1

Spanduk dan Umbul-umbul Solo Batik Sale di Showroom Batik

Page 77: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Putra

Laweyan

Gambar 3.2

Acara Pembukaan Solo Batik Sale di Graha Niekmat Rasa

Laweyan

Page 78: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Public Relations (Hubungan Masyarakat)

a. Public Relations

Baik disadari atau tidak setiap organisasi mempunyai kegiatan

hubungan masyarakat atau Public Relations, hal tersebut juga dilakukan oleh

Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. Yang ditunjuk menjadi PR

dari Kampoeng Batik Laweyan adalah Hari, yang juga pemilik Rumah Makan

dan Graha Niekmat Rasa, namun semua pengurus Forum Pengembangan

Kampoeng Batik Laweyan juga berperan aktif sebagai Public Relations bagi

Kampoeng Batik Laweyan.

b. Kantor Sekretariat (Pusat Informasi dan Promosi) sebagai kegiatan

Corporate Communication

Page 79: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi tentang

Kampoeng Batik Laweyan, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

memiliki sebuah sekretariat. Kantor sekretariat tersebut selain berfungsi

sebagai pusat informasi dan promosi, juga berfungsi sebagai tempat rapat, dan

koordinasi antar pengurus Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan,

dan juga dengan masyarakat Kampoeng Batik Laweyan. Gedung

kesekretariatan tersebut berada di Jl. Dr. Rajiman 521 Laweyan Solo dengan

nomer telepon (0271) 712276 dan fax. (0271) 738724. Tidak hanya wisatawan

saja yang mencari informasi di kantor tersebut, namun dari kalangan akademis

seperti pelajar, mahasiswa bahkan dosen yang tertarik untuk melakukan

penelitian di Kampoeng Batik Laweyan juga melakukan pencarian data dan

wawancara di kantor sekretariat tersebut. Salah satunya, pada tanggal 7

November 2008 pukul 14.00, sebanyak 8 orang siswa SMA Pangudi Luhur St.

Yosef Surakarta mengadakan wawancara dan pencarian data di Kampoeng

Batik Laweyan Surakarta. Dalam kegiatan tersebut, 8 siswa tersebut ditemui

secara langsung oleh Widiarso, koordinator Bidang Litbang Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan.

Gambar 3.3

Kantor Sekretariat (Pusat Informasi dan Promosi) Kampoeng Batik Laweyan

Page 80: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak sebagai kegiatan Corporate

Communication

Kegiatan Public Relations Forum Pengembangan Kampoeng Laweyan

juga dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai pihak. Di antaranya dengan

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal Propinsi Jawa

Tengah, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Tengah. Kegiatan

kerjasama tersebut dilakukan melalui pelatihan-pelatihan, diantaranya:

i. Diklat Pembuatan Makanan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian

Perdagangan dan Penanaman Modal Kota Surakarta.

Page 81: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Diklat pembuatan makanan tersebut dilaksanakan pada tanggal 20

sampai 25 Oktober 2008 pada pukul 09.00 sampai pukul 14.00 dengan

pembicara Ir. Linda Kurniawati MS, dosen teknologi pangan Universitas

Slamet Riyadi Surakarta. Tujuan pelaksanaan diklat tersebut adalah untuk

ilmu yang diberikan dapat membuat peserta menjadi tergerak untuk

menambah pendapatannya.

Sasaran kegiatan tersebut adalah masyarakat umum baik warga

Kampoeng Batik Laweyan maupun di luar kawasan Kampoeng Batik

Laweyan. Jumlah peserta diklat tersebut sebanyak 20 orang. Dalam sehari

peserta diberi materi empat hingga lima resep, seperti pembuatan tepung

pisang, manisan tomat rasa kurma, dan sirup lidah buaya.

Tempat pelaksanaan diklat makanan tersebut di Batik Training

Center Kampoeng Batik Laweyan, Batik Training Center awalnya adalah

sebuah Langgar putri yang kemudian difungsikan menjadi gedung

pertemuan warga dan juga pusat kegiatan di Kampoeng Batik Laweyan.

Kerjasama dengan Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Penanaman Modal Kota Surakarta memberikan manfaat kepada

Kampoeng Batik Laweyan, diantaranya peserta dari daerah lain yang

mengikuti acara diklat pembuatan makanan tersebut secara tidak langsung

mengunjungi dan mengenal Kampoeng Batik Laweyan, kemudian

diharapkan masyarakat tersebut akan tertarik untuk datang lagi ke

Kampoeng Batik Laweyan sebagai wisatawan. Sedangkan bagi

masyarakat Kampoeng Batik Laweyan yang mengikuti diklat tersebut,

Page 82: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diklat tersebut dapat menjadi sarana pemberdayaan masyarakat yang

nantinya akan menjadi pemberdayaan bagi kawasan Kampoeng Batik

Laweyan.

Gambar 3.4

Kegiatan Diklat Pembuatan Makanan

ii. Pelatihan AMT (Achievement Motivation Training) bekerjasama dengan

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal Kota Surakarta.

AMT adalah pelatihan motivasi untuk meningkatkan prestasi diri.

Pelatihan AMT dilaksanakan di Batik Training Center (BTC) pada tanggal

29 Oktober hingga 1 November 2008 pukul 09.00 sampai pukul 16.00.

instruktur dalam pelatihan tersebut didatangkan langsung dari Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal Jawa Tengah.

Gambar 3.5

Page 83: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kegiatan Diklat Achievement Motivation Training

iii. Pelatihan membatik di museum Radyapustaka Solo

Dalam rangka ulang tahun museum Radyapustaka pada tanggal 26

Oktober 2008, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

memberikan pelatihan membatik bagi masyarakat umum. Dalam pelatihan

yang diselenggarakan di depan museum Radyapustaka tersebut, peserta

diberi kesempatan membatik di atas kain selebar 30x 30 cm, baik memakai

canting dan malam maupun memakai metode tolet (Batik lukis). Kegiatan

tersebut diikuti oleh 23 peserta baik dari kalangan LSM, pelajar,

wiraswasta hingga guru. Kebanyakan peserta adalah orang yang mengenal

Batik tapi baru pertama kali membatik. Dalam pelatihan tersebut, Taufik

Tri Lutfianto, pengurus Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

Page 84: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memberikan materi singkat tentang proses pembuatan Batik, kemudian

peserta diberikan kesempatan untuk mempraktekkan materi tersebut.

“…baru ini mbak saya membatik, maka seneng saya belajar membatik, bagus untuk kita yang belum mengenal Batik, kan katanya Batik adalah ciri khas Indonesia, masa nggak dipelajari” (wawancara Maryono, peserta dari LSM Formasi, 26 Oktober 2008)

“Saya belum pernah membatik tapi sering ngajari anak, guru sih saya..” (wawancara Tutik peserta sekaligus guru, 26 Oktober 2008)

Gambar 3.6

Kegiatan Pelatihan membatik di museum Radyapustaka Solo

Page 85: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv. Training Kewirausahaan

Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan kerjasama

dengan DED (Deutscher Entwicklungsdienst) dari Jerman untuk

memberikan training kewirausahaan bagi industri kecil dan menengah

(UKM) dengan peserta yang berjumlah 18 orang, 10 orang dari Laweyan

dan 8 orang lainnya dari luar Laweyan.

“DED ’kan sudah lama kerjasama dengan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, kan mereka sudah punya misi untuk bisa mengembangkan Kampoeng Batik Laweyan, dari yang produsen besar dan kecil seperti ini karenanya kalau kita mau mengadakan kegiatan selalu konfirmasi dulu dengan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, kita juga minta data list dari sana, dan pada hasilnya ini ada 10 orang dari Laweyan dan 8 orang yang lain dari luar di seluruh kota Surakarta.” (wawancara Fikri Asih Wigati, Project Assistant DED, 7 November 2008)

Kegiatan tersebut diadakan di Batik Training Center pada tanggal

3 sampai 7 November 2008 dari pukul 10.00 pagi sampai pukul 14.00.

Sasaran kegiatan tersebut adalah masyarakat umum.

Gambar 3.7

Kegiatan Training Kewirausahaan

Page 86: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v. Pelatihan membatik di SD Dja’matul Ichwan Laweyan.

Untuk memperkenalkan Kampoeng Batik Laweyan kepada anak-

anak, sekaligus untuk melatih anak-anak mengenal proses pembuatan kain

Batik, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan bekerjasama

dengan SD Dja’matul Ichwan Laweyan mengadakan pelatihan membatik.

Pelatihan tersebut dilaksanakan pada tanggal 25 September 2008 pukul

10.00 di lapangan SD Dja’matul Ichwan. Kegiatan tersebut terdiri dari dua

sesi, sesi pertama adalah pemberian materi yang dilaksanakan di dalam

kelas, peserta pelatihan yang terdiri dari siswa kelas 5 dan kelas 6 tersebut

diberi materi tentang proses produksi Batik baik Batik tulis maupun Batik

tolet (Batik lukis). Pada sesi kedua peserta diberi kesempatan untuk

melakukan praktek pembuatan Batik. Peserta dibagi menjadi 12 kelompok,

dan masing-masing kelompok terdiri dari 8 sampai 10 orang. Tiap

kelompok mendapatkan 1 buah kain putih berukuran 1 meter x 1 meter

sebagai media pembuatan Batik.

Page 87: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3.8

Pelatihan membatik di SD Dja’matul Ichwan Laweyan.

vi. Pelatihan mewarnai batik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Bina

Bangsa.

Pada tanggal 15 November, sebanyak 50 siswa PAUD Bina

Bangsa belajar mewarnai Batik di Batik Training Center Laweyan.

Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 09.00. Dalam kegiatan pelatihan

mewarnai Batik tersebut, siswa PAUD diberi pengenalan proses melukis

Batik. Pertama-tama setiap siswa dibagikan selembar kain putih 30x30cm,

kemudian mereka diberi waktu untuk menggambar motif dengan pensil.

Kemudian motif tersebut di beri malam oleh pembatik, kemudian anak-

anak tersebut memberi warna pada kain dengan metode tolet (lukis).

Page 88: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3.9

Pelatihan mawarnai batik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

Bina Bangsa.

Selain pelatihan yang dilaksanakan oleh Forum Kampoeng Batik

Laweyan, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan juga menjadi

peserta pelatihan yang diadakan oleh dinas-dinas dan berbagai instansi.

Dengan mengikuti pelatihan tersebut, Forum Pengembangan Kampoeng

Batik Laweyan dapat mengembangkan daerah tujuan wisata Kampoeng

Batik Laweyan, dan menjalin relasi dengan peserta maupun dinas terkait.

1. Pelatihan Teknik-teknik Pemasaran Melalui Internet yang diadakan oleh

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah pada 27 Agustus

Page 89: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2008 di Hotel Agas Solo. Kegiatan tersebut bertujuan memperkenalkan

internet dan hal-hal yang berhubungan dengan internet, seperti website, e-

mail, dan chatting serta mengajarkan teknik-teknik pemasaran melalui

media internet.

2. Pelatihan dan Praktek Kerja Lapangan Teknis Pemasaran Pariwisata di

Restoran RIA Manahan pada 27 Agustus 2008 oleh Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah. Dalam pelatihan tersebut diberikan

materi berupa marketing mix daerah pariwisata, kiat memuaskan

pelanggan, dan kiat sukses meningkatkan usaha jasa pariwista..

3. Pelatihan Peningkatan Kemampuan Pemanfaatan Teknologi melalui

Desain Batik yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan Perindustrian

dan Penanaman Modal Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 27 hingga 29

Oktober 2008 di Hotel Indah Palace Solo. Kegiatan tersebut dipimpin

oleh tiga orang instruktur dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Penanaman Modal Propinsi Jawa Tengah. Pelatihan tersebut diikuti oleh

28 peserta dari kalangan pengusaha Batik, seperti dari Kampung Batik

Kauman, Kampoeng Batik Laweyan, dan KUB Batik Warna Alam

Joyotakan.

“Kebetulan pesertanya semuanya ini kebetulan satu jenis komoditi jadi dari pengusaha Batik semua, saat kita keliling ke Jawa Tengah, baru kali ini kita temukan peserta yang sejenis, jadi mungkin kita lebih gampang mengarahkannya untuk mengembangkan teknologi desain itu jalan bareng…”(wawancara S. Hayudadi, instruktur, 27 Oktober 2008)

Page 90: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam pelatihan tersebut, peserta diberikan materi yang berkaitan

dengan desain Batik, seperti kreativitas, sejarah desain, teori warna dan

tekstur, serta dasar desain. Peserta juga diberikan kesempatan untuk

melakukan praktek desain dengan media kertas dan alat seperti pastel,

pensil dan lilin.

Gambar 3.10

Pelatihan Peningkatan Kamampuan Pemanfaatan Teknologi

melalui Desain Batik.

d. Publikasi

Publikasi yang digunakan oleh Forum Pengembangan Kampoeng

Batik dalam memasarkan Kampoeng Batik Laweyan, melalui :

Page 91: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Publikasi melalui media cetak

1. Peliputan surat kabar dan majalah

Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan menjalin

hubungan kerjasama dengan beberapa surat kabar lokal seperti Solopos,

Suara Merdeka, Joglosemar, Radar Solo dan surat kabar nasional, Kompas.

Sedangkan majalah yang pernah melakukan peliputan di Kampoeng Batik

Laweyan adalah Majalah Saudagar.

Kerjasama antara Forum Pengembangan Kampoeng Batik

Laweyan dan media cetak adalah kerjasama dalam peliputan berita, serta

pemuatan Press Release sebuah acara. Surat kabar yang secara intens

meliput Kampoeng Batik Laweyan adalah Solopos. Setiap satu bulan

sekali, Solopos selalu meliput acara Selawenan yang diselenggarakan oleh

Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. Hasil liputan tersebut

dimuat di Harian Solopos sehari setelah acara tersebut berlangsung.

2. Press release dan permohonan peliputan berita

Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan juga pernah

mengirimkan press release pada beberapa media cetak. Press release

tersebut bertujuan untuk mengundang wartawan surat kabar tersebut untuk

meliput acara Selawenan, namun pengiriman press release tersebut hanya

berlangsung sampai tiga kali pelaksanaan Selawenan yaitu pada

Selawenan bulan April 2007 hingga Selawenan bulan Juni 2007, setelah

itu Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan hanya mengirimkan

Page 92: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

surat permohonan peliputan berita saja. Hal tersebut terjadi karena adanya

kendala kurangnya personel yang berpengaruh pada terbatasnya waktu

persiapan kegiatan Selawenan sehingga tidak ada persiapan untuk

membuat press release jauh hari sebelum pelaksanaan acara Selawenan.

“…karena itu tadi terkendala personil, cuman biasanya tu kita tiga hari sebelumnya kita mesti press release, kita ada press release untuk putaran satu sampai keberapa saya lupa, putaran ke tiga.. cuman sekarang kita oyak-oyakan (keterbatasan waktu) maka kita nggak pernah press release hanya kita permohonan penulisan berita aja, jadi pemuatan dari malam Selawenan itu mesti setelah acara, dulu kan sebelum acara mesti ada setelah itu juga terbit Selawenan tadi malam itu gini gini gini,…”(wawancara Taufik Tri Lutfianto, anggota Bidang Litbang Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan,sekaligus Ketua Selawenan, 9 Agustus 2008)

“Kita hanya tiga kali memasukkan press release (pada acara Selawenan), setelah itu tidak pernah, pihak media yang melakukan liputan sendiri ke Laweyan” (wawancara Widiarso, koordinator Bidang Litbang Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, 19 Agustus 2008)

Selain press release acara Selawenan, Forum Pengembangan

Kampoeng Batik Laweyan juga pernah mengeluarkan press release untuk

mengundang wartawan meliput peresmian brand Laweyan “Laweyan, The

Central Batik and Heritage of Java”

“…eh saya pernah ngundang sekali pada waktu press release tentang Laweyan the Central Batik and Heritage of Java, itu aja, yang lainnya nggak pernah ngundang. Baik media massa, media elektronik, majalah.” (Wawancara Alpha Pabela, Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, 7 November 2008)

3. Brosur

Page 93: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain melalui Surat Kabar dan Majalah, Forum Pengembangan

Kampoeng Batik Laweyan juga melakukan publikasi melalui media

brosur. Brosur dicetak dalam dua model. Model yang pertama berisi

penawaran paket perjalanan Kampoeng Batik Laweyan, yaitu Paket

Laweyan 1 dengan harga Rp 30.000,00 per orang dan paket Laweyan 2

dengan harga Rp. 25.000,00 per orang. Brosur tersebut ditujukan kepada

masyarakat umum yang tertarik untuk mengunjungi Kampoeng Batik

Laweyan. Sedangkan brosur yang kedua berukuran lebih besar, dan isinya

relatif lebih lengkap, yaitu tentang situs bersejarah yang ada di Laweyan,

karya seni Batik, arsitektur bangunan kuno Laweyan, penawaran paket

jelajah Batik, Batik Training Center, hingga acara Selawenan. Brosur

kedua ini dibagikan kepada pengunjung stand Kampoeng Batik Laweyan

di pameran World Heritage Cities Conference and Expo.

b. Publikasi melalui televisi

Ada beberapa stasiun televisi yang pernah meliput Kampoeng

Batik Laweyan. Stasiun televisi tersebut antara lain televisi lokal, nasional

bahkan internasional. TA Tv merupakan salah satu televisi lokal yang

pernah meliput Kampoeng Batik Laweyan. Sedangkan televisi nasional

yang pernah meliput adalah Trans 7, Trans TV, Indosiar, RCTI, dan SCTV

dan juga CNA (Chanel News Asia).

“Kita punya beberapa channel sebetulnya yang

Page 94: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengcover Batik Solo dan sebagainya di televisi Singapore CNA.... (Wawancara Alpha Pabela, Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, 19 Agustus 2008)

Sedangkan stasiun televisi yang pertama kali meliput Kampoeng

Batik Laweyan adalah stasiun RCTI dalam program acara Gapura.

“…yang pertama kali ngangkat Laweyan itu RCTI ya, setelah diresmikan itu RCTI itu ngangkat, pada waktu itu topiknya Gapura, ada acara namanya Gapura, itu mengcover Laweyan, saya masih inget media elekronik yang pertama kali yang konteksnya mengangkat kampung, kalau untuk shooting-shooting film, biasa, untuk film-film layar lebar itu, sebenarnya kan saya juga berpikir, ko nggo syuting ana apa to? Kita baru, kalau dipromosikan pertama kali ya lewat RCTI itu Gapura.” (Wawancara Alpha Pabela, Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, 7 November 2008)

Di bawah ini adalah beberapa proses pengambilan gambar dan

penayangan liputan Laweyan :

1. Pada Minggu, 7 September 2008. Tim dari Trans 7 yang

merupakan Production House Trans 7 melakukan proses

syuting jejak Masjid Nusantara 2 di masjid Laweyan. Proses

syuting tersebut dimulai pada pukul 09.00 WIB diawali dengan

proses pengambilan gambar arsitektur masjid Laweyan

kemudian melakukan penggalian data melalui wawancara

dengan pengurus masjid Laweyan, lalu melakukan

pengambilan gambar di makam Ki Ageng Henis yang terletak

di di kompleks masjid Laweyan, dan diakhiri dengan

Page 95: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

melakukan pengambilan gambar proses membatik di batik

Mahkota milik Alpha Pabela pada pukul 00.30 WIB. Acara

tersebut diproduseri oleh Warid, sedangkan host dari acara

tersebut adalah Mario.

Acara Jejak Masjid Nusantara 2 yang mengambil lokasi

syuting di Laweyan tersebut ditayangkan di Trans 7 pada hari

Selasa, 12 September 2008 pukul 04.30.

2. Pada Rabu, 22 Oktober 2008 di stasiun televisi Trans TV pada

program Pesona Jelang Sore pukul 16.00 ditayangkan proses

membatik di Batik Putra Laweyan milik Gunawan M. Nizar.

Gambar 3.11

Proses Pengambilan Gambar Acara ”Jejak Masjid Nusantara 2” di

Masjid Laweyan

Page 96: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Pada tanggal 6 November 2008 hingga 8 November 2008,

kontributor Indosiar Solo melakukan pengambilan gambar

Kampoeng Batik Laweyan Pengambilan gambar tersebut

meliputi batik Gress Tenan, wawancara di batik Mahkota

dengan Ibu Alpha Pabela, pengambilan gambar rumah kuno

Griya Cokro Sumarto dan lain-lain. Proses pengambilan

gambar tersebut kemudian ditayangkan pada hari Selasa, 11

November 2008 pada acara Teropong.

Gambar 3.12

Proses Pengambilan Gambar Acara ”Teropong” di Batik Mahkota

Page 97: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Pada hari Minggu, 23 November 2008 pukul 16.00 di stasiun

televisi Trans Tv pada acara Jelang Sore menayangkan proses

pembuatan Batik Tulis menggunakan canting. Lokasi

pengambilan gambar tersebut berada di workshop Batik

Cempaka, milik pengusaha Batik Laweyan Dhani Arifmawan.

e. Event Selawenan

Selawenan atau biasa disebut dengan malam Selawenan adalah

sebuah event yang rutin diadakan setiap bulan tiap tanggal 25. Asal nama

Selawenan diambil dari nama kawasan Kampoeng Batik Laweyan dan

nama tanggal pelaksanaannya, yaitu tanggal 25 yang dalam bahasa Jawa

disebut selawe,

” ...kenapa kita ambil nama Selawenan? Karena nama kampung kita Laweyan, kemudian diadakan tanggal 25, bahasa Jawanya selawe, sehingga biar orang mudah mengingat diambil nama Selawenan.” (wawancara Taufik Tri Lutfianto, Ketua Panitia Selawenan, 21 Juli 2008).

Acara Selawenan pertama kali diadakan pada tanggal 25 April

2007. Selawenan memiliki visi menggali, melestarikan dan

mengembangkan seni budaya lokal, khususnya Laweyan dan Solo serta

budaya Jawa pada umumnya. Sedangkan misi Selawenan adalah sebagai

sarana promosi dan informasi Kampoeng Batik Laweyan ke masyarakat

luas.

Page 98: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bentuk dari acara malam Selawenan adalah sarasehan seni budaya

dan pentas seni budaya, namun kadang ditampilkan pula pameran seni

budaya maupun bazaar yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali atau dua

belas kali dalam setahun setiap tanggal 25, dengan satu kali event besar

yang diselenggarakan tiap tanggal 25 September bertepatan dengan hari

jadi Kampoeng Batik Laweyan.

Dalam pelaksanaannya, Acara Selawenan selalu berpindah-pindah

tempat, menggunakan ruang tertutup (indoor) seperti di Balai Kampoeng

Laweyan, Batik Merak Manis, Graha Niekmat Rasa, Griya Atmowiryanan,

rumah warga, maupun ruang terbuka (outdoor) di Perempatan Tugu Batik

Jl. Sidoluhur Laweyan atau jalan Kampoeng Batik Laweyan, hal tersebut

disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada baik cuaca maupun tema

yang akan diangkat tiap bulannya. Sedangkan format dari acara Selawenan

adalah non formal atau tidak resmi dan bersifat kerakyatan sehingga

masyarakat yang menghadiri acara tersebut juga tidak dibatasi, karena

sasaran dari acara Selawenan adalah semua lapisan masyarakat dan

masyarakat yang ingin menyaksikan acara tersebut dapat datang dan

menyaksikan acara tersebut tanpa harus membawa undangan, namun

untuk formalitas kedinasan dan institusi, acara Selawenan juga menyebar

sekitar 100 buah undangan, yang ditujukan antara lain untuk Dinas

Pariwisata Seni dan Budaya Kota Surakarta, Dewan Kesenian Surakarta,

Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI Surakarta), DIII Pariwisata

Universitas Sahid, LPMK Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS

Page 99: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Surakarta), media massa seperti Solopos, Joglosemar, dan Radar Solo.

Namun setiap bulan distribusi undangan tersebut senantiasa dikurangi

jumlahnya, hal itu untuk lebih memasyarakatkan acara Selawenan, dengan

harapan masyarakat dan kedinasan tetap datang walaupun tanpa diberi

undangan.

Ide pelaksanaan acara Selawenan awalnya muncul karena

keinginan untuk mempertahankan tradisi asli Laweyan, yaitu tradisi

kelisanan yang dikemas dalam bentuk sarasehan budaya

”....nah dari trus dari tradisi kelisanan itu sendiri, sarasehan kan bagian dari tradisi kelisanan itu sendiri saresehan itu kan juga bagian tradisi kelisanan itu kan tutur, dongeng yang dipelihara kan itu. ” (Wawancara Widiarso, koordinator Bidang Litbang Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, 7 September 2008)

Oleh karena itu dalam pelaksanaan Selawenan, selalu diadakan

pentas seni dan budaya yang kemudian dilanjutkan dengan sarasehan

budaya, meskipun begitu tidak menutup kemungkinan untuk mengemas

acara Selawenan dalam bentuk pameran baik pameran fotografi maupun

foto-foto kuno, serta menampilkan bazaar, asal tidak lepas dari batasan-

batasan seni dan budaya.

Selain untuk mempertahankan tradisi kelisanan, acara Selawenan

juga merupakan upaya mempromosikan kawasan Kampoeng Batik

Laweyan yang sejak tanggal 25 September 2004 telah dicanangkan

sebagai kawasan wisata, dan diharapkan acara Selawenan mampu menjadi

branding bagi Kampoeng Batik Laweyan karena dalam acara tersebut juga

Page 100: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ditampilkan potensi budaya yang ada di Laweyan seperti seni tari,

karawitan, ketoprak dan lain-lain.

Awalnya acara Selawenan muncul dari adanya acara perkumpulan

para saudagar Batik di Laweyan untuk silaturahmi antar pedagang Batik

serta untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan usaha Batik

mereka.

”...inti awal mula malam Selawenan adalah pengusaha bertemu bareng, ngumpul dan ngomong-ngomong. Tapi lama-lama kalo ditambahi seni pasti lebih menarik....” (wawancara Alpha Fabela, ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, 19 agustus 2008)

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Alpha Fabela, ketua Forum

Pengembangan Kampoeng Batik pada 7 September 2008

”....Nek pada waktu itu tokoh-tokoh Batik, tadinya itu dinggo silaturohim pengusaha-pengusaha Batik, jadi belum ke masyarakat, wong kuwi rembugan, ana model anyar cara ne dagang carane pemasaran piye , sarasehan rembugan.”

Kemudian dari perkumpulan pengusaha Batik tersebut

berkembang menjadi sebuah acara Selawenan yang memiliki fungsi

sebagai :

1. tempat untuk bersilaturohim

2. tempat untuk mengekspresikan karya seni

3. tapi juga tidak lepas dari upaya mempromosikan kawasan

Page 101: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3.13

Kegiatan Acara “Selawenan”

d. Eksibisi

Eksibisi biasa disebut pameran. Dalam melakukan kegiatan

promosinya, Kampoeng Batik Laweyan juga melakukan kegiatan komunikasi

pemasaran melalui eksibisi atau pameran. Pameran memiliki kelebihan, yaitu

merupakan satu-satunya media periklanan yang menyentuh semua panca

indera: mata, telinga, lidah, hidung, dan kulit.

a. Pameran Klaster Wisata

Sebagai daerah tujuan wisata yang juga merupakan klaster

wisata, Kampoeng Batik Laweyan ikut berpartisipasi dalam pameran

Page 102: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

klaster wisata. Kegiatan pameran Klaster wisata tersebut diikuti oleh

klaster wisata lain seperti Prambanan dan Bali. Pameran Klaster wisata

tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.

Pameran tersebut dilaksanakan 3 kali dalam setahun. Pameran Klaster

wisata yang terakhir yang diikuti oleh Kampoeng Batik Laweyan adalah

Pameran Klaster Wisata yang diadakan di Semarang pada tanggal 17

sampai 18 September 2008.

b. Peserta Pameran WHCCE

Dalam setiap event wisata yang diadakan Pemerintah Kota

Surakarta, Kampoeng Batik Laweyan juga ikut berpartisipasi, diantaranya

adalah World Heritage Cities Converence and Expo (WHCCE), dalam

event tersebut Kampoeng Batik Laweyan berpartisipasi ikut membuka

sebuah stand. Dalam stand tersebut, ditampilkan Batik-Batik produksi

Kampoeng Batik Laweyan, Batik-Batik kuno seperti Batik bermotif

Parang Liris, Parang Rusak, Batik tulis kuno buatan tahun 1927 dan lain-

lain. Dalam stand tersebut juga ditampilkan alat-alat pembuatan Batik

kuno, foto-foto kuno seperti foto kunjungan Presiden Soekarno ke

Laweyan, foto produksi pembuatan Batik kuno, foto bangunan kuno

Laweyan dan lain-lain

Selama pelaksanaan WHCCE tersebut, di jalan raya sekitar

Kampoeng Batik Laweyan juga dipasang umbul-umbul Word Heritage

Cities Converence and Expo (WHCCE) tersebut.

Page 103: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3.14

Umbul-umbul World Heritage Cities di Kampoeng Batik Laweyan

Gambar 3.15

Stand Pameran Kampoeng Batik Laweyan di WHCCE

Page 104: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Pameran Foto Kuno

Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan pernah dua

kali mengadakan pameran foto kuno. Kedua kegiatan pameran tersebut

dilaksanakan dalam acara Selawenan.

a. Pameran pertama dilaksanakan pada tanggal 25 sampai 27 Mei 2007 di

Rumah Bp. Hari Wibowo Jl. Sidoluhur No. 57, pameran foto tersebut

mengambil tema “Laweyan Tempo Doeloe dan Sekarang”. Dalam

pameran foto kuno tersebut juga ditampilkan foto-foto baru karya

fotografer Rubayak.

b. Pameran kedua mengambil tema “Potret Laweyan dalam Religi,

Ekonomi dan Budaya”. Pameran tersebut dilaksanakan di Graha

Page 105: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Niekmat Rasa pada tanggal 24 sampai 25 September 2008. Pameran

tersebut juga menampilkan foto Laweyan di masa sekarang, foto

tersebut merupakan karya fotografer Robert Hendra Yudianto.

Gambar 3.16

Pameran Foto Kuno Laweyan dengan Tema Potret Laweyan dalam

Religi, Ekonomi dan Budaya

Page 106: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Corporate Identity

Corporate identity atau identitas perusahaan yang dimiliki

Kampoeng Batik Laweyan juga sekaligus sebagai logo dari Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. Dalam logo tersebut

digambarkan Kampoeng Batik Laweyan melalui simbol.

Gambar 3.17

Logo Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

sekaligus sebagai Logo Kampoeng Batik Laweyan

Page 107: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Logo

Dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan Kampoeng

Batik Laweyan, forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan selalu

mempergunakan logo tersebut, seperti dalam pameran World Heritage

Cities Converence and Expo (WHCCE) di Mangkunegaran, logo tersebut

dibuat dalam ukuran besar dan ditempatkan di atas sehingga setiap

pengunjung dapat melihat dengan jelas.

Gambar 3.18

Logo Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan di

stand Pameran WHCCE

Page 108: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam brosur yang dibuat oleh Kampoeng Batik Laweyan

dan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, juga memakai logo

tersebut. Dalam event Selawenan yang merupakan event bulanan, juga

ditampilkan logo tersebut baik dalam undangan kegiatan Selawenan

maupun logo yang ditampilkan dalam slide yang menjadi background di

acara Selawenan.

Gambar 3.19

Logo Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan dalam

slide acara “Selawenan”

Page 109: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Di Batik Training Center yang merupakan pusat kegiatan Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, juga terdapat logo Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. Logo tersebut ditempatkan di

depan sehingga dapat dengan mudah dilihat oleh masyarakat.

Gambar 3.20

Logo Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan di

Depan Batik Training Center

Page 110: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Papan Nama Jalan

Bagi wisatawan yang baru pertama kali berkunjung

ke Kampoeng Batik Laweyan tentu akan sangat terbantu dengan

adanya papan nama jalan. Selain sebagai papan nama jalan, papan

tersebut juga sekaligus digunakan untuk penggambaran identitas

Kampoeng Batik Laweyan dengan memberikan motif batik di papan

nama jalan Kampoeng Batik Laweyan.

Page 111: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3.21

Papan Nama Jalan di Kampoeng Batik Laweyan

3. Gapura Kampoeng Batik Laweyan

Di setiap jalan masuk Daerah Tujuan Wisata

Kampoeng Batik Laweyan terdapat gapura yang bertuliskan

Kampoeng Batik Laweyan. Selain sebagai penanda Kawasan Daerah

Wisata Kampoeng Batik Laweyan, gapura tersebut juga sebagai

identitas dari Daerah Tujuan Wisata Kampoeng Batik Laweyan.

Selain Gapura, di setiap gang yang menuju

Kampoeng Batik Laweyan juga diberi papan penunjuk jalan menuju

Kampoeng Batik Laweyan

Page 112: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3.22

Papan Penunjuk Jalan dan Gapura di Kampoeng

Batik Laweyan

Page 113: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Ornamen batik

Identitas Kampoeng Batik Laweyan sebagai sentra

industri kerajinan batik juga dapat dilihat pada ornamen-ornamen yang

ada di dinding beberapa rumah di Kampoeng Batik Laweyan, Bahkan

ornamen dan motif batik juga dapat dijumpai pada pos ronda

Kampoeng Batik Laweyan yang sengaja di cat dan dilukis dengan

motif-motif batik tertentu.

Gambar 3.23

Ornamen Batik di Pos Ronda dan Salah Satu

Dinding Rumah di Kampoeng Batik Laweyan

Page 114: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. Internet dan media baru

Untuk memperluas target sasaran dari komunikasi pemasaran

Kamponeg Batik Laweyan, Forum Pengembangan Kampoeng Batik

Laweyan memanfatkan internet sebagai salah satu sarana komunikasi

pemasaran Kampoeng Batik Laweyan. Awalnya Forum Pengembangan

Kampong Batik Laweyan hanya membuat sebuah blog, kemudian pada

Page 115: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bulan September 2008, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

membuat website dengan alamat http://www.kampoenglaweyan.com

Dari website tersebut, masyarakat dapat melihat sejarah

Laweyan, fasilitas umum yang ada di Kampoeng Batik Laweyan, kerajinan

Batik, kerajinan handicraft, souvenir,dan meubel. Di website tersebut,

Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan juga menawarkan obyek

wisata tiga jaman yang dapat dinikmati wisatawan jika berkunjung ke

Laweyan. Obyek wisata tiga jaman tersebut terdiri dari obyek wisata

Jaman Ki Ageng Henis, Obyek Wisata Era Samanhudi dan Obyek Wisata

Era sekarang. Dalam wesite tersebut juga disediakan kontak sehingga

masyarakat dapat berinteraksi dengan Forum Pengembangan Kampoeng

Batik Laweyan dengan meninggalkan pesan, kritik, saran, komentar dan

alamat e-mail di website tersebut yang kemudian akan direspon oleh

Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan.

C. Analisis Integrated Marketing Communication Kampoeng Batik

Laweyan

Untuk memasarkan Kampoeng Batik Laweyan sebagai daerah

tujuan wisata, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan memakai

sarana komunikasi pemasaran berupa :

1. Personal selling.

2. Promosi penjualan.

3. Public Relations.

Page 116: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Eksibisi.

5. Corporate Identity.

6. Internet melalui website.

Kegiatan Integrated Marketing Communication tersebut tak dapat

dipisahkan dari proses komunikasi dalam rangka memasarkan Kampoeng

Batik Laweyan. Menurut Wilbur Schramm dalam Deddy Mulyana

(2005:140). Komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur :

sumber (source), pesan (message), dan sasaran (destination)

Model Komunikasi dalam Integrated Marketing

Communication Kampoeng Batik Laweyan melibatkan unsur-unsur :

a. Sumber (source)

Yang berperan sebagai sumber dalam Integrated Marketing

Communication Kampoeng Batik Laweyan adalah Forum

Page 117: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. Forum Pengembangam

Kampoeng Batik Laweyan juga berperan mempromosikan Kampoeng

Batik Laweyan melalui berbagai media.

b. Pesan (message)

Pesan yang disampaikan pada sasaran adalah pesan promosi

dan pemasaran Daerah Tujuan Wisata Kampoeng Batik Laweyan

beserta segala produk yang dihasilkan, kelebihan dan keunggulannya.

c. Sasaran (destination)

Yang menjadi sasaran dari Integrated Marketing

Communication Kampoeng Batik Laweyan adalah masyarakat luas,

baik yang sudah pernah berkunjung ke Kampoeng Batik Laweyan

maupun yang belum pernah .

Dalam mengembangkan Kampoeng Batik Laweyan, ada beberapa

faktor pendukung dan penghambat pengembangan tersebut, yaitu :

1. Faktor pendukung

a. Letak Strategis

Letak Kampoeng Batik Laweyan tergolong strategis,

berada di tepi jalan Dr Rajiman, sebuah jalur utama yang

menghubungkan Kraton Surakarta (Pasar Klewer dan

pertokoan Singosaren) dengan Kartasura.

Selain itu Kampoeng Batik Laweyan memiliki akses

transportasi yang mudah sehingga masyarakat dapat dengan

mudah berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata tersebut.

Page 118: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Potensi wisata

Kampoeng Batik Laweyan memiliki banyak potensi wisata

baik budaya, religi, kuliner, maupun ziarah. Hal tersebut

sesuai dengan pernyatan Taufik Tri Lutfianto, staff bidang

Litbang Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

pada 19 Agustus 2008.

”Wah aset wisata Laweyan terlalu banyak, ya mbak pengen yang seperti apa...karena 1 item aja digali bisa jadi banyak dan nggak habis-habis,...”

c. Dukungan dari berbagai instansi dan dinas, seperti :

Bapeda, dinas pariwisata dan budaya, Disperindag, DPU,

dinas koperasi, Asita, PHRI, FEDEP, Perguruan Tinggi

Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta, lembaga pendidikan,

BDS (swastama), instansi, lembaga, dan dinas lain yang

terkait.

2. Faktor penghambat

a. Kesibukan masing-masing Pengurus Forum Pengembangan

Kampoeng Batik Laweyan.

“Kalau hambatannya saya pikir masalah, kalau kita kan masalah waktu, tenaga, dana. Otomatis karena semua punya pekerjaan sendiri-sendiri, forum ini kan non profit ya, pekerjaan sosial non profit…” (wawancara Alpha Pabela, Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, 7 November 2008)

Page 119: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Karena adanya kesibukan masing-masing Pengurus Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, maka hanya

beberapa pengurus saja aktif dalam segala kegiatan Forum

Pengambangan Kampoeng Batik Laweyan.

b. Minimnya dana

Sebagai organisasi non profit, Forum Pengembangan

Kampoeng Batik Laweyan memang masih melakukan

pendanaan secara swadaya. Masalah dana memang masih

menjadi kendala karena untuk menyelenggarakan kegiatan,

promosi ataupun event, Kampoeng Batik Laweyan masih

mengandalkan dana pribadi dari pengurus dan warga

Kampoeng Batik Laweyan.

c. Perbedaan Latar Belakang

Meskipun hampir seluruh warga Kampoeng Batik Laweyan

adalah pengusaha batik, namun mereka memiliki perbedaan

latar belakang. Latar belakang tersebut adalah perbedaan

besar kecilnya usaha batik mereka sehingga dalam

pengambilan kebijakan Forum Pengembangan Kampoeng

Batik Laweyan harus dilakukan secara bertahap karena

masing-masing pengusaha batik memiliki perbedaan dalam

mengembangkan usaha mereka sehingga belum

sepenuhnya dapat diseragamkan dalam membangun

Page 120: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kampoeng Batik sesuai visi dan misi Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan.

”Ini adalah salah satu kawasan tapi di situ dia sudah bisa mencari uang sendiri-sendiri bahkan bisa dikatakan dari golongan menengah ke atas, .. sekarang kamu mau mengatur kalangan menengah ke atas gimana, itu kan kadang-kadang step by step, nah disitu, itu yang kita kadang-kadang memang harus pelan-pelan tapi ya semua tetep bertanggung jawab.” (wawancara Saud Effendi, pengusaha batik Saud Effendi Batik& Art, 29 Oktober 2008)

”Seharusnya Forum untuk kebersamaan, tetapi kayaknya ada beberapa sing masih pengen menonjolkan batiknya sendiri-sendiri, kadang mereka menonjolkan diri sendiri masih terlihat banget, padahal sebenarnya wadah itu kan tujuannya untuk maju bersama, maju bersama dan mati bersama kan gitu, apapun yang terjadi dihadapi bersama-sama kan gitu, tapi kayaknya itu, ya mungkin karena ibaratnya itu, anak itu mereka masih muda, masih perlu bimbingan, pengarahan, perlu waktu, proses untuk ke dewasa ya... (wawancara Nurhidayah Pujihastuti, pengusaha Batik Sidomulyo, 29 Oktober 2008)

3. Sebagai sebuah daerah tujuan wisata, tantangan dari proses

pengembangan Kampoeng Batik Laweyan adalah mengatasi

perang tarif dan atasi persaingan dengan Batik printing.

Page 121: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

PENUTUP

E. Kesimpulan

Dari analisa data yang diperoleh tentang Integrated Marketing

Communication (IMC) Kampoeng Batik Laweyan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Kawasan Laweyan sejak dahulu dikenal sebagai pusat industri

Batik dan pernah mengalami masa kejayaan pada era tahun

1970an. Setelah masa kejayaan Batik berakhir, Laweyan

mengalami degradasi sehingga Forum Pengembangan

Kampoeng Batik Laweyan yang beranggotakan masyarakat

Laweyan memiliki gagasan untuk melakukan tindakan

penyelamatan kawasan dengan membentuk Laweyan sebagai

daerah tujuan wisata dengan nama Kampoeng Batik Laweyan.

2. Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan telah

menerapkan Integrated Marketing Communication melalui

sarana : Personal selling, promosi penjualan, public relations,

eksibisi, corporate identity, internet melalui website.

3. Letak yang strategis, dukungan dari berbagai pihak dan

116

Page 122: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

beragamnya potensi wisata yang dimiliki Kampoeng Batik

Laweyan menjadi faktor pendukung Kampoeng Batik Laweyan

dalam menerapkan Integrated Marketing Communication.

4. Kendala Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

dalam menerapkan Integrated Marketing Communication

adalah kesibukan masing-masing pengurus Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, minimnya dana,

dan perbedaan latar belakang pengusaha Batik Kampoeng Batik

Laweyan.

5. Metode komunikasi pemasaran dengan IMC (Integrated

Marketing Communication) biasa digunakan untuk

memasarkan produk atau jasa dalam lingkup yang luas,

sehingga untuk memasarkan suatu daerah dengan lingkup yang

relatif kecil seperti Laweyan dibutuhkan beberapa penyesuaian,

misalnya penggunaan sarana publikasi dengan surat kabar

lokal dengan sasaran pembaca yang lebih sedikit serta dengan

biaya yang lebih terjangkau, selain untuk meminimalkan dana

pemasaran juga untuk lebih mengkhususkan target yang dituju

agar tepat sasaran.

Page 123: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

F. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa

saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kemajuan dan pengembangan

Kampoeng Batik Laweyan, sebagai berikut:

a. Bagi Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan :

1. Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan sudah

menerapkan Integrated Marketing Communication, namun

masih ada beberapa sarana IMC yang belum dimanfaatkan

secara maksimal misalnya website Kampoeng Baik

Laweyan yang belum di update sejak pertama kali dibuat,

sehingga informasi yang ada di dalamnya juga tidak

bertambah.

2. Sebagai forum pengembangan yang bersifat aktif dalam

mengembangkan Kampoeng Batik Laweyan, maka

dibutuhkan tenaga dan sumber daya manusia yang tidak

sedikit jumlahnya, oleh karena itu diperlukan penambahan

personel dalam susunan kepengurusan Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan.

3. Selama ini Forum Pengembangan Kampoeng Batik

Laweyan memenuhi kebutuhan pendanaan mereka dengan

sistem swadaya, sehingga jumlah dana yang terkumpul

Page 124: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

belum dapat maksimal. Untuk meningkatkan komunikasi

pemasaran terpadu Kampoeng Batik Laweyan maka

dibutuhkan upaya pendanaan yang lebih baik.

4. Untuk mengatasi perbedaan latar belakang dan perbedaan

keinginan dalam pengembangan Kampoeng Batik Laweyan

maka diperlukan komunikasi yang tepat agar dapat terjalin

kebersamaan untuk membangun Kampoeng Batik

Laweyan.

b. Bagi warga Kampoeng Batik Laweyan :

Program kerja dan kegiatan yang dilaksanakan Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan memerlukan

kerjasama dan dukungan dari warga karena selama ini masih

ada warga yang belum mendukung program kerja dan

kegiatan yang dilakukan Forum Pengembangan Kampoeng

Batik Laweyan, serta adanya warga yang bersifat pasif

terhadap kegiatan yang dilaksanakan Forum Pengembangan

Kampoeng Batik Laweyan.

c. Bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian di

Kampoeng Batik Laweyan, khususnya penelitian Integrated

Marketing Communication:

Page 125: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI …/Integrated... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Penulis berharap agar penelitian ini nantinya dapat

memberikan manfaat dan dapat dijadikan sebagai acuan

bagi peneliti yang tertarik mengadakan penelitian di

Kampoeng Batik Laweyan.

2. Metode Integrated Marketing Communications (IMC)

membutuhkan beberapa penyesuaian jika diterapkan pada

Kampoeng Batik Laweyan, karena lingkup komunikasi

pemasaran Kampoeng Batik Laweyan yang relatif lebih

kecil, serta karena IMC memang tidak dikhususkan sebagai

sarana komunikasi terpadu suatu daerah tujuan wisata.

3. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis tidak lepas dari

keterbatasan. Keterbatasan penelitian ini antara lain

kurangnya data yang diperoleh karena data-data, arsip dan

dokumen kegiatan yang pernah dilaksanakan Kampoeng

Batik Laweyan tidak semuanya disimpan oleh Forum

Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan.

4. Keterbatasan penelitian ini juga terletak pada rentang waktu

penelitian relatif singkat sehingga tidak semua informasi

tentang Kampoeng Batik Laweyan dapat dikumpulkan oleh

peneliti.