integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

86
Integralisasi Nilai Keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013 Oleh : Ta’ Rauf Yusuf

Upload: mas-rauf

Post on 08-Jul-2015

794 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

konsep integrasi nilai islam dalam kurikulum 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Integralisasi Nilai Keislaman danakhlak dalam kurikulum 2013

Oleh : Ta’ Rauf Yusuf

Page 2: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Nilai Keislaman

Page 3: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

“ Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkanya” ( HR. Bukhari )

Page 4: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Sesungguhnya dia ( Dzul Khuwaishirah seorangdari bani tamim ) mempunyai pengikut , dimana kalian akan merendahkan(menganggap kecil) shalat kalian dibandingshalat mereka, puasa kalian dibanding puasamereka. Mereka membaca Al Quran tapi tidakmencapai tenggorokan mereka. Merekamelesat dari (batas-batas) agama sepertimelesatnya anak panah dari sasaran(busurnya)….. (HR Bukhari dalam kitab Al Manakib 3610 dan Muslim dalam Kitab AzZakah 2453)

Page 5: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

“ Wahai saudara, izinkan saya menggunakan ungkapanini. Saya tidak bermaksud bahwa Islam IkhwanMuslimin adalah Islam yang baru, yang bukan dibawaoleh Sayidina Muhammad saw dari Tuhannya. Sayamaksudkan bahwa kebanyakan umat Islam dikebanyakan zaman telah mencabut sifat-sifat, ciri-ciridan batas-batas dari Islam mengikut kemauan masing-masing. Mereka mempergunakan kemudahan dan keluasannya secara buruk. Sedangkan kemudahanandan keluasan itu adalah mempunyai hikmat yang tinggi. Mereka membaharukan dalam memahamimakna Islam dan menanamkan gambaran Islam yang bermacam-macam di dalam jiwa anak-anak mereka, sama juga dia hampir, jauh atau bertepatan denganIslam pertama yang dibawa oleh Rasulullah saw danpara sahabatnya. “ Hasan al Banna

Page 6: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Bagaimana sahabat mengajarkanIslam

Page 7: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

1. Prioritas utama para sahabat adalah menanamkan kecintaankepada Allah dan Rasul Nya

2. Mengajarkan kecintaan belajar dan ilmu3. Mengajarkan dengan praktek secara langsung.4. Tidak membatasi dengan ruang kelas khusus, mereka mengajar di

rumah, masjid, padang gembala, pasar dll5. Tidak mematok anak-anak mereka menjadi seseorang dengan

profesi tertentu. Mereka hanya mengajarkan ketaqwaan, anak-anak mereka diberikan pilihan akan menjadi apa nantinya.

6. Menekankan pendidikan akhlak mulia, bukan hanyakelemahlembutan tapi juga ketegasan dan keberanian.

7. Para sahabat nabi memberi kesempatan yang sama setiapanaknya untuk berkembang.

8. Para sahabat tidak hanya mengajarkan teori namun jugamengajarkan gerak motorik kepada anak seperti kegiatan fisik danolahraga.

Page 8: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Nabi Muhammad saw selalu mengajarkankepada anak-anak dari Bani Hasyim ketikamulai bisa bicara, ayat ini sebanyak 7 kali, “Dan katakanlah,” segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai sekutu dalam kerajaanNyadan tidak mempunyai penolong ( untukmenjaga Nya ) dari kehinaan dan agungkanlahDia dengan pengagunggan yang sebenar-benarnya .”( Al-Isra :111)” ( Sunan Abi Syaibah1/306)

Page 9: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Rasulullah bersabda,“….. Apabila anak telahmencapai enam tahun, maka hendaklahdiajarkan adab sopan santun….” ( HR IbnuHiban)

Rasulullah bersabda , Perintahkanlah anak-anakmu untuk melakukan shalat apabilamereka telah berusia tujuh tahun dan apabilamereka telah berusia sepuluh tahun, makapukullah mereka ( bila tidak shalat) danpisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR Abu Dawud dan Hakim)

Page 10: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Umar bin Khatab berkata ,”Ajaklah anakmubermain umur tujuh tahun, didiklah umurtujuh tahun dan dampingilah dalam hidupumur tujuh tahun.”

Page 11: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

1-7 tahun

-bermain

-usia 6 tahun mulaidiajarkan aqidah,adab dan

akhlak.

7-14 tahun

-7 tahun mulai di ajarkanfikih ibadah.

-10 tahun mulai diberikanreward & Punishment.

10-14 adalah masa transisi

14-21 tahun

- Masa pubertas.

-pendampingan

Iman Islam Ihsan

Page 12: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Perkembangan Moral Anak

• Thomas Lickona, Phd menformulasikan teoriperkembangan moral anak dengan mengadopsi dariteori-teori yang telah dikembangkan sebelumnya. Diamembagi tahapan ini menjadi 6 Fase, yaitu:

1. Fase Bayi

2.Fase 1 : Berfikir Egosentris

3. Fase 2 : Patuh Tanpa syarat

4. Fase 3 : Memenuhi harapan lingkungan

5. Fase 4 : Ingin menjaga kelompok

6. Fase 5 Moralitas tidak berpihak

Page 13: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Fase 2

1. sekitar 4,5-6 tahun (kelas 1 SD)

- Patuh tanpa syarat

- Lebih mudah menurut dan kerjasama

- Orang dewasa maha tahu

- Suka mengadukan teman

- Cenderung melanggar kkalau tidak diawasi

* ( Fase yang tepat untuk doktrinasi danpenanaman adab dan akhlak tahap awal)

Page 14: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Fase 2

2. Sekitar, 6,5-8 tahun (kelas 2 dan 3 SD/ Usia Tamyis)-Merasa punya hak seperti orang dewasa-Tidak lagi berpikir bisa diperintah-perintah orang dewasa.

Mulai ajarkan tindakan yang baik dan buruk dengan alasan.-Konsep keadilan kaku (balas membalas)-Berperilaku baik agar disenangi-cenderung melanggar perintah-berpotensi bertindak kasar dan tidak berempati-Kurang bisa melihat tindakan yang salah-Banyak terlibat perkelahian• (masa penanaman akhlak dan syariat, mulai diajarkan

fiqih.)

Page 15: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Fase 3

3. Usia 8,5-14 tahun ( Kelas 4,5 &6 SD)

-Ingin penghargaan sosial

-Golden Rules ; Harus memeperlakukan orang lain sepertikamu mengharap orang lain memperlakukanmu.

-Mengerti yang dibutuhkan orang lain

-Bisa menerima otoritas orang tua

-Bisa menerima tanggung jawab

-Cenderung kurang Percaya diri

-Mulai mempunyai Nurani.

* (aplikasi fikih dan pembinaan akhlak secara intens.)

Page 16: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Muwasofat Tarbiyah

1. Salimul Aqidah2. Shahihul Ibadah3. Mantinul Khuluk4. Qowiyul Jismi5. Mutsaqqoful Fikri6. Mujahadatul Linafsihi7. Haritsun Ala Waqtihi8. Munazamun fi syuunihi9. Qadirun alal kasbi10. Nafi’un Lighoirihi

Page 17: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Masukan

1. Materi Keislaman seharusnya disesuaikandengan fase perkembangan moral anak

2. Materi keislaman untuk usia SD dititik beratkankepada 3 tingkatan muwasofat tarbiyah yaitu, salimul aqidah, dilanjutkan shahihul ibadah danmatinul khuluq

3. Materi keislaman seharusnya diintegralkankedalam pelajaran dan belum memerlukanpembahasan yang terlalu dalam agar mudahdihafal.

Page 18: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Akhlak Mulia

Page 19: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Akhlak adalah Institusi yang bersemayam dihati tempat munculnya tindakan-tindakanspontan, tindakan yang benar atau salah.

Karakter berasal dari kata Yunani, Charasseinyang berarti mengukir sehingga terbentuksebuah pola.

*Beberapa ahli menyamakan makna akhlakdan karakter.

Page 20: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazari mengatakan dalam kitabnyaMinhajul muslim dahwa menurut tabiatnya institusi akhlaktersebut secara fitrah siap menerima pengaruh pembinaanyang baik atau buruk. Jika Institusi tadi dididik untukmemilih kebaikan maka akhlak yang baik begitu pula sebaliknya.

Menurut Ibnu Jazzar Al Qairawani, “ sebnarnya sifat-sifatburuk yang timbul dari diri anak bukanlah lahir dari fitrah

mereka. Sifat –sifat tersebut terutama timbul karenakurangnya peringatan sejak dini dari orang tua dan

pendidik. Semakin dewasa usia anak, semakin sulit pula baginya untuk meninggalkan sifat-sifat buruk. Banyak sekaliorang dewasa yang menyadari sifat-sifat buruk tetapi tidakmampu mengubahnya. Karena sifat buruk itu sudah kuatmengakar di dalam dirinya. Dan menjadi kebiasaan yang

sulit di tinggalkan.

Page 21: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Karakter adalah kualitas otot yang terbentukmelalui latihan setiap hari dan setiap jam dariseorang pejuang spiritual (Tolbert Mc Carrol)

Karakter yang baik lebih patut di puji daripadabakat yang luar biasa. Hampir semua bakatadalah anugerah. Karakter yang baik, sebaliknya tidak dianugerahkan kepada kita. Kita harus membangunya sedikit demi sedikit, dengan pikiran, pilihan, keberanian dan usahakeras. ( john Luther)

Page 22: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Pembentukan karakter harus dilakukan secara integral ataumenyeluruh yang melibatkan aspek “knowing”, mengetahui, “acting” melatih dan membiasakan diri serta “ feelling” perasaan yang dilakukan secara terus menerus. Hal ini juga terjadi dalam kehidupan Rasullulah saw, Beliaumerasakan tarbiyah khuluqiyah yang dilakukan oleh Allah. Allah memberikan ‘Knowing’ tentang Akhlak dengan wahyuberupa Al Quran yang didalamnya juga terdapat kisah-kisahsebagai perwujudan proses ‘Feeling’ dan Allah jugamerencanakan keadaan dimana Rasulullah menerapkanakhlak yang ada di dalam al qur’an (acting) sehingga suatuketika ketika Aisyah ra ditanya seperti apa akhlak rasulullahmaka dia menjawab, “ Akhlaknya adalah Al Qur’an” . Olehkarena itu Rasulullah pernah bersabda bahwa “ sesungguhnya Aku di utus untuk menyempurnakanakhlak.”

Page 23: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Masukan

1. Pendidikan akhlak disediakan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan moral anak.

2. Untuk aplikasi pendidikan akhlak diadakanrefleksi akhlak setiap hari sekitar 1 jam pelajarandengan rincian 2 hari proses knowing, 2 hariproses feeling dan 2 hari proses acting.

3. Akhlak apa saja yang akan ditanamkan harusjelas dan diberikan indikator-indikator untukpencapaian setiap akhlak di setiap tingkatan.

Page 24: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Integralisasi nilai-nilai keislaman danakhlak mulia dalam pembelajaran

kurikulum 2013

Page 25: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

1. Landasan utama adalah keimanankepada Allah Swt.

Page 26: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Rasulullah pernah kepada Ibnu Abbas yang masih kecil, “Wahaianaku sesungguhnya aku akan mengajarimu beberapa kalimat,

jagalah Allah maka Allah akan menjagamu, Jagalah Allah makakamu akan menemui Nya di hadapanmu. Apabila kamu ingin

meminta maka mintalah kepada Allah dan bila kamu memintapertolongan maka mintalah tolong kepada Allah, ketahuilah bila

seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu manfaatkepadamu maka mereka tidak bisa memberi sesuatu kecuali

yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu dan bila semua umatbersatu ingin menimpakan suatu mudharat kepadamu makamereka tidak akan mampu menimpakan sesuatu kecuali yang telah ditetapkan Allah atasmu. Pena sudah diangkat dan tintatulisan sudah kering.” ( Hr Ahmad & Tirmidzi, Hasan Shahih)

Page 27: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

2. Pendidikan akhlak harus mengandung nilai-nilai yang menjadi acuan atau standar

kebenaran berupa nilai-nilai moral yang berasaldari Al Qur’an dan Sunnah

Page 28: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

• Melunturnya nilai moral di amerika karenaadanya standar moral relatif. Misalkan darikurun waktu tahun 1960-1990, tindakankekerasan (violent crime) remaja meningkatsebesar 560% dan peningkatan 419% anakaremaja yang hamil di luar nikah.

Page 29: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

• Pendidikan akhlak / karakter adalah metodependidikan moral yang secara eksplisitmemakai standar baik dan buruk yang sifatnyauniversal. Dalam pendidikan karakter selaluada nilai-nilai yang ingin ditanamkan kepadaanak dan nilai-nilai ini dituangkan dalamkurikulum dan kegiatan anak-anak di sekolah.

Page 30: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

3. Pendidikan Akhlak yang melibatkanaspek Moral Knowing, Moral Felling

dan Moral Action

Page 31: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

• Thomas Lickona menekankan tiga komponenkarakter yang baik (components of good character) yaitu moral knowing, moral feeling danmoral action. Hal ini diperlukan agar siswa didikmampu memahami , merasakan danmengerjakan sekaligus nilai-nilai kebajikan.

• Hal yang sama di ungkapkan oleh Karen E. Bohlin, Deborah Farmer dan Kevin Ryan bahwamembentuk karakter adalah denganmenumbuhkan karakter yang merupakan the habits of mind, heart and action, yang antaraketiganya adalah saling terkait.

Page 32: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

• Edward Wayne mengatakan bahwa 95% kemungkinan kita semua tahu manaperbuatatn baik dan buruk, masalahnya kitatidak mempunyai keinginan kuat ataukomitmen melakukanya dalam tindakan nyata.

Page 33: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

• Majalah Curent Health melaporkan hasilpolling bahwa 80% dari 3000 murid SMU di AS mengaku pernah belaku curang di sekolah. Sedangkan di Australia 76% dari 6000 siswajuga pernah melakukan kecurangan di sekolah.

Page 34: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Moral Knowing

1. Moral awareness (kesadaran moral)

2. Knowing moral values (mengetahui nilai-nilaimoral)

3. Perspective taking

4. Moral reasoning

5. Decision making

6. Self knowledge

Page 35: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Moral Feeling

1. Conscience (nurani)

2. Self esteem (percaya diri)

3. Empathy (merasakan penderitaan orang lain)

4. Loving the good (mencintai kebenaran)

5. Self control (kemampuan mengontrol diri)

6. Humility (kerendah hatian)

Page 36: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Moral Action

• Moral action adalah hasil dari dua komponenkarakter sebelumnya. Untuk memahami apayang mendorong seseorang dalam perbuatanbaik maka harus dilihat 3 aspek yaitu:

1. Kompetensi ( competence)

2. Keinginan ( Will )

3. Kebiasaan ( Habit )

Page 37: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

4. Penerapan Kurikulum PendidikanKarakter secara Eksplisit

Page 38: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

• Jon Dewey mengatakan bahwa sekolah yang tidakmempunyai program pendidikan karakter tetapidapat memberikan suasana lingkungan sekolahyang sesuai dengan nilai-nilai moral, sekolahtersebut mempunyai pendidikan moral yang disebut hidden curiculum.

• Namun menurut Marvin W. Berkowitz hidden curicullum saja tidak cukup, pendidikan karakterdi sekolah dianggap efektif adalah denganmenggunakan kurikullum pendidikan karakterformal, atau kurikulum yang secara eksplisitmempunyai tujuan pembentukan karakter anak. Selain itu sekolah juga harus mempunyai visi danmisi yang bertujuan membentuk anak yang berkarakter.

Page 39: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Contoh penerapan pendidikankarakter secara eksplisit

• Jefferson Center for Character Education ( California, USA) menggunakan waktu 10-15 menit sehari sebelum kelas dimulai dengancara diskusi yang dipandu oleh guru.

• Di Indonesia Indonesia Heritage Foundation mengadopsi sistem di JCCE denganpenambahan aspek loving good and acting

Page 40: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

5. Menerapkan KonsepDevelopmentally Appropriate Practices (DAP) dan Pembelajaran Ramah Otak

Page 41: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Mengapa Muncul Konsep DAP?

• Kurikulum Amerika tahun 1960-1970an di anggap gagalmenghasilkan siswa yang dapat berpikir kritis dan menyelesaikanmasalah kehidupan

• Alasan kegagalanya adalah :1. Orientasinya hanya pada menghafal ( rote memorization)2. Lebih banyak menekankan aspek kognitif daripada aspek lain

(sosial, emosi dan spiritual)3. Pelajaran bersifat abstrak ( tidak konkrit )4. Materi pelajaran terpisah dari pelajaran lain.5. Guru berceramah sedangkan anak hanya mendengarkan secara

pasif6. Lebih banyak mengerjakan kegiatan individu7. Ujian/ulangan lebih mengutamakan pilihan berganda

Page 42: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

DAP

• Konsep pembelajaran DAP adalah memperlakukananak sebagai individu yang utuh ( the whole child ) yang melibatkan 4 komponen : Pengetahuan ( Knowledge), ketrampilan ( skills ), sifat alamiah ( dispositions ) dan perasaan ( feelings). Karena pikiran , emosi, imajinasi dan sifat alamiah anak berkerja secarabersamaan dan saling berhubungan. Apabila sistempembelajaran di sekolah dapat melibatkan semuaaspek ini secara bersamaan, maka perkembanganintelektual, sosial dan karakter anak dapat terbentuksecara simultan.

*****(lihat kembali bagaimana para sahabat nabimendidik anak)

Page 43: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Konsep DAP

• Memperlakuakan anak sebagai individu yang utuh

• Melibatkan 4 komponen : knoledge, skills, dispositions dan feelings

Dianggap dapatmempertahankan

& bahkanmeningkatkan

semangat anak-anak untuk belajar.

Page 44: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Dimensi konsep DAP

DAP

Patut menurut umur: sesuai dengan

tahap-tahapperkembangan anak

Patut secara individual : sesuai dengan

pertumbuhan dankarakteristik anak,

kelebihanya, ketertarikanya dan

pengalamanya

Patut secara sosial & budaya : sesuai

dengan pengalamanbelajar yang

bermakna, relevandan sesuai dengan

sosial budaya

Page 45: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Kegiatan DAP

• Berarti dan relevan dengan kehidupan anak• Belajar dengan menggunakan konsep bukan

hafalan (rote learning) dan menggunakan objekkonkrit

• Menimbulkan minat dan ketertarikan anak• Interactive teaching and cooperative learning• Kegiatan terintegrasi dengan kegiatan lain• Melihat kemajuan anak secara berkelanjutan• Evaluasi harus sesuai dan dilakukan secara terus

menerus (meliputi proses dan hasil akhir)

Page 46: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Atmosfir DAP

• Anak harus terlibat aktif dalam kegiatan kelas, tidak sekedar menjadi pendengar pasif.

• Menghargai menerima dan memberisemangat pada anak

• Mencelupkan anak kedalam kegiatan

• Memberikan kesempatan anak aktif, berimajinasi, bersosialisasi dan berkreasi

Page 47: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Kurikulum DAP

social

emotional

intelectusl

physical

Melibatkanpengalamansosial, emosional, intelektualdan fisik

Page 48: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Jadwal waktu DAP

• Anak diberi waktu yang cukup untukbereksplorasi

• DAP memberikan peluang bagi anak untukaktif bermain, juga waktu untuk tenang, belajar, beristirahat secara seimbang.

Page 49: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Kualitas Guru DAP

• Merespon segera atas kebutuhan dan keinginan anak• Mendengar dan memberikan respon terhadap

pembicaraan anak• Mendorong anak untuk dapat menyelesaikan tugas

dengan sukses• Menumbuhkan kepercayaan diri anak dengan

menghormati, menerima dan memberikan rasa amankepada anak

• Menumbuhkan kemampuan mengontrol diri anakdengan memperlakukan mereka secara hormat, sertamemberikan disiplin yang patut

Page 50: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Pembelajaran Ramah Otak

Page 51: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Prinsip Kerja Otak

Seluruh informasi masuk

- Bermakna : diproses lebih lanjut

- Tidak bermakna maka tidak akan di proses

Dibagi ke bagian –bagianotak

Ingatan jangka pendek

Ingatan Jangkapanjang

Jika ada emosi negatif (membahayakan, ketakutan dll) OTAK TIDAK AKAN BEKERJA SECARA OPTIMAL

Respon

Page 52: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Prinsip-Prinsip Pembelajaran Ramah Otak

Page 53: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

a. Otak bekerja secara paralel( melakukan beberapa hal dalam satu

waktu )

Page 54: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

b. Sistem kerja otak berkaitan denganseluruh organ tubuh

Page 55: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

c. Otak selalu mencari arti / maknaberdasarkan pengalaman

• Anak kaya dengan pengalaman yang bermakna

• Kaitkan pembelajaran dengan pengalamananak

• Pilih topik pembelajaran yang nyata dandekat dengan anak agar bermakna bagi anak

Page 56: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

d. Otak lebih mudah memprosesinformasi dengan pola yang sudah

dikenalAnak akan lebih mudah belajar dengan pola yang sudah dikenalnya dan tidak terpisah

PEMBELAJARAN HOLISTIK

Menghubungkan konsep baru dengan pola lama yang sudah di kenal

MNEMONIC

Page 57: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

e. Emosi mempengaruhi kerja otak( Otak lebih mudah mengingat jika

melibatkan emosi )

Page 58: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

f. Otak bekerja secara terbagi danmenyeluruh

Otak Kirilogis

sistematis

analisis

linier

bahasa

Otak kananritmik

kreatif

musik

menyeluruh

emosi

imajinasi

Menghafal sambil bernyanyi / bermain

Page 59: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

g. Otak menerima informasi didalam ataupun di luar fokus

• Lingkungan mempengaruhi proses belajar ( Poster, Display, Musik )

Page 60: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

h. Proses belajar dilakukan secarasadar maupun tidak sadar

• Lebih banyak belajar dari apa yang dilihat

Page 61: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

i. Proses belajar ada yang dilakukansecara alami dan ada yang butuh

latihan.

Page 62: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

j. Otak dapat memahami danmengingat untuk selamanya

• Bahasa ibu >>>>>>> di ulang-ulang

• Anak di celupkan dalam berbagai pengalaman/ proses di dalam diri atau lingkungan.

Page 63: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

k. Otak tidak bekerja dengan baikdalam keadaan tertekan namun

bekerja dengan baik saat di berikantantangan.

Page 64: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

l. Tiap otak Unik

• Kinestetik

• Visual

• auditori

Page 65: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Ramah Otak

• Multi Indrawi

• Unik

• Dukungan lingkungan

• Arti / makna

• Hidupkan emosi positif

Page 66: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Aplikasi konsep DAP sesuai dengankerja otak

• Proses belajar harus menyenangkan

• Memberikan pengalaman yang bermakna danrelevan

• Melibatkan aspek multi sensori manusia

• Memberikan pengalaman unik dan menantang

• Melibatkan peran aktif fisik

• Memberikan hubungan antara pendidik & anakyang menyenangkan dan dapat dipercaya.

• Kurikulum yang menumbuhkan minat anak

Page 67: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

6. Integrated Learning Curriculum

DAPKurikulumTerpadu

Page 68: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Mengapa kurikulum terpaduAgar anak dapat menjadi manusia yang ingin belajar seumur hidup (lifelong learner) sehingga dapat berpikir secara kritis, imajinatif, dapat mengungkappertanyaan-pertanyaan kritis, dapat memberi alternatif solusi, menghargai

perbedaan, dapat bekerjasama dan memiliki kepedulian

Subyek yang diajarkan dapat mudah dimengerti oleh anak. Dengan membuatanak mudah mengerti akan meningkatkan daya minat anak, anak lebih

percaya diri dan akhirnya lebih semangat untuk belajar.

Mampu mengakomodasi kecerdasan majemuk manusia, sehingga setiap anakdapat belajar sesuai dengan kecerdasan dominan anak.

Mebiasakan anak berpikir holistik, tidak berfikir fragmented. Dalamkehidupan nyata setiap fenomena tidak dapat dilihat dari satu sisi saja, tetapi

banyak faktor yang terkait yang perlu ditinjau.

Diharapkan dengan memasukan pendidikan karakter dalam sistem belajarterpadu, dapat menciptakan manusia berkarakter bukan sekedar

mengajarkan nilai-nilai moral yang bersifat abstrak

Page 69: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

7. Pendidikan Karakter harus sesuaidengan tahapan perkembangan

moral anak.

Page 70: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

• Perkembangan motorik, mental dan sosial anakberjalan secara bertahap dan memerlukanpendekatan yang patut sesuai dengan tahapanumur anak, pendidikan karakter yang diberikankepada anak juga harus memperhatikan tahap-tahap perkembangan moral anak. Untukmencapai tingkatan moral tertinggi seseorangharus melalui tahapan tahapan moral denganbaik, karena kesalahan pada tahapan sebelumnyaakan berakibat fatal terhadap perkembanganmoral berikutnya.

Page 71: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Perkembangan Moral Anak

• Thomas Lickona, Phd menformulasikan teoriperkembangan moral anak dengan mengadopsi dariteori-teori yang telah dikembangkan sebelumnya. Diamembagi tahapan ini menjadi 6 Fase, yaitu:

1. Fase Bayi

2.Fase 1 : Berfikir Egosentris

3. Fase 2 : Patuh Tanpa syarat

4. Fase 3 : Memenuhi harapan lingkungan

5. Fase 4 : Ingin menjaga kelompok

6. Fase 5 Moralitas tidak berpihak

Page 72: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Fase Bayi

Anak-anak usia Bayi sangat membutuhkan :

• Kelekatan Psikologis antara orang tua dananak (Bonding / Attachment (disusui 2 tahun))

• Ekspresi Cinta

• Responsif terhadap kebutuhan anak

• Kebutuhan akan rasa aman

• Kebutuhan akan stimulasi fisik dan mental

• Keseimbangan antara cinta dan otoritas

Page 73: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

• Pakar psikologi mengatakan kelekatan psikologis anakketika bayi berpengaruh terhadap perilaku anak pada usiaselanjutnya. Anak-anak yang mempunyai kelekatanpsikologi yang erat pada ibunya mempunyai sifat lebih baikyaitu mudah bergaul, mudah diatur, mempunyai motivasibelajar tinggi, antusias dengan aktifitas di sekolahdibandingkan dengan anak-anak yang memiliki kekurangankelekatan hubungan psikologis.

• Usia bayi adalah masa pembentukan trust versus mistrust ( percaya vs tidak percaya ). Apabila kualitas pengasuhanbaik ( diberikan kasih sayang, perhatian dan stimulasi yang bagus ) maka rasa percaya anak dengan orang lain akanterbentuk, sehingga dalam perkembangan selanjutnya iaakan percaya kepada orang lain. Rasa percaya ini pentingdalam hubungan inter-personal di masyarakat danmenimbulkan perasaan pada anak bahwa dunia adalahtempat yang aman dan menyenangkan.

Page 74: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Fase 1 ( Berfikir Egosentris/ self oriented morality )

• Usia sekitar 4 tahun• Sangat egois• Cenderung manipulatif (berkhayal)• Cenderung melanggar aturan• Dapat mengerti kaidah moral bila diajarkan• Bisa bersikap kooperatif dan menyayangi sejauh

tidak konflik dengan kepentinganya• Ingin mandiri• **** tahap perkembangan, ini normal dan tidak

berlanjut selamanya.

Page 75: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Menghadapi anak Fase 1• Memberikan arahan yang lembut namun tegas• Memberikan alasan yang jelas mengapa sesuatu perbuatan

dilarang dilakukan• Berikan pilihan dalam kegiatan• Berikan insentif yang patut agar mau patuh namun jangan

sering-sering.• Berikan aturan yang jelas dengan berulang-ulang

(konsepnya sekarang)• Memberikan contoh bagaimana seharusnya anak

berperilaku• Tumbuhkan rasa empati anak dengan melihat dari

prespektif orang lain• Mengenalkan konsep “adil” dari titik pandang orang lain• Berikan permainan yang menuntut harus bergiliran.

Page 76: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Fase 2.1

1. sekitar 4,5-6 tahun (kelas 1 SD)

- Patuh tanpa syarat

- Lebih mudah menurut dan kerjasama

- Orang dewasa maha tahu

- Suka mengadukan teman

- Cenderung melanggar kalau tidak diawasi

* ( Fase yang tepat untuk doktrinasi danpenanaman adab dan akhlak tahap awal)

Page 77: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Cara menghadapi fase 2.1

• Memberikan kontrol eksternal dimana guru dapatsecara otoritatif mengajarkan moral baik danburuk karena anak masih tergantung denganotoritas orang dewasa

• Meyakinkan anak untuk menuruti orang tua / guru

• Menekankan pentingnya perilaku baik dan sopan• Berikan alasan sesuatu itu ‘tidak baik’• Ajarkan anak tindakan yang salah atau tidak

boleh dilakukan.

Page 78: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Fase 2.2

2. Sekitar, 6,5-8 tahun (kelas 2 dan 3 SD/ Usia Tamyis)-Merasa punya hak seperti orang dewasa-Tidak lagi berpikir bisa diperintah-perintah orang dewasa.

Mulai ajarkan tindakan yang baik dan buruk dengan alasan.-Konsep keadilan kaku (balas membalas)-Berperilaku baik agar disenangi-cenderung melanggar perintah-berpotensi bertindak kasar dan tidak berempati-Kurang bisa melihat tindakan yang salah-Banyak terlibat perkelahian• (masa penanaman akhlak dan syariat, mulai diajarkan

fiqih.)

Page 79: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Menghadapi anak fase 2.2• Berikan pengertian akan pentingnya “karena cinta” dalam

melakukan sesuatu, tidak semata-mata prinsip timbal balik saja.• Tekankan nilai agama yang menjunjung tinggi nilai cinta dan

pengorbanan.• Ajak mereka merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain• Bantu mereka untuk berbuat sesuai harapan anda, tidak hanya

karena ingin mendapatkan hadiah / pujian atau menghindarihukuman

• Ciptakan hubungan mesra agar mereka peduli terhadap keinginandan harapan-harapan anda

• Ingatkan mereka bahwa antar anggota keluarga harus saling sayangdan perluas rasa sayang ini ke luar keluarga, yaitu sayang terhadapsesama manusia

• Berikan contoh perilaku anda dalam hal menolong dan pedulidengan orang lain

Page 80: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Fase 3

3. Usia 8,5-14 tahun ( Kelas 4,5 &6 SD)

-Ingin penghargaan sosial

-Golden Rules ; Harus memeperlakukan orang lain sepertikamu mengharap orang lain memperlakukanmu.

-Mengerti yang dibutuhkan orang lain

-Bisa menerima otoritas orang tua

-Bisa menerima tanggung jawab

-Cenderung kurang Percaya diri

-Mulai mempunyai Nurani.

* (aplikasi fikih dan pembinaan akhlak secara intens.)

Page 81: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Menghadapi Fase 3• Memelihara hubungan yang baik dengan mereka dengan menjalin komunikasi,

turut serta dalam memecahkan masalahnya dan membantu mereka untukmenemukan identitas dirinya

• Membantu membangun konsep diri yang positif: - tidak membanding-bandingkan dengan temanya- berikan penghargaan pada perilaku positif yang mereka lakukan- Dorong mereka untuk mencari kawan yang baik- Bantu mereka mengembangkan hobbi dan kemampuanya- Bantu mereka menghilangkan kebiasaan mengecilkan orang lain

• Mendiskusikan permasalahan moral• Menyeimbangkan antara memberi kebebasan terhadap mereka dan mengontrol

tindakan mereka- gunakan otoritas anda berdasarkan cinta kasih- katakan ‘ya’ atau ‘tidak’ kalau memang diperlukan, namun berikan mereka jugapeluang untuk memilih- berikan mereka kesempatan menolak dengan cara yang baik-jangan berlebihan dalam menimbulkan rasa bersalah mereka ketika merekaberbuat salah. Hal ini dapat menimbulkan citra diri negatif

Gunakan kontrol secara tidak langsung

Page 82: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Fase 4

• Usia 16-19 tahun

• Ingin menjaga kelompoknya

• Bertanggung jawab terhadap peran dalam sistemsosial

• Lebih mandiri, peer pressure menurun

• Dapat melihat dampak dari perbuatan negatif

• Peduli terhadap sesama anggota sistem sosial

• Memahami pentingnya jadi warga negara yang baik

Page 83: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Menghadapi Fase 4

• Mengajak mereka berdiskusi yang dapat mencerahkan hatinuraninya berdasarkan prinsip menghormati orang lain danmenjalankan kewajibannya sebagai anggota sebuah sistem sosial

• Mengajak berdiskusi tentang permasalahan moral yang dihadapioleh masyarakat dan mendorong mereka untuk berpikir bagaimanamemberikan kontribusi positif terhadap sistem sosial

• Berikan pengalaman nyata dalam partisipasinya di lingkungankomunitasnya ( kerja sosial, mencari uang sendiri, membantuorang-orang yang kesulitan, belajar hidup mandiri di luarrumah,pramuka ,camping dsb)

• Mendorong mereka untuk memikirkan masa depanya, apa yang harus dipersiapkan dari sekarang agar dapat memberikan kontribusipositif bagi orang lain. Tanamkan masa depan yang cerah hanyadapat dicapai dengan pendidikan, kedisiplinan dan kerja keras

Page 84: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Fase 5

• Sebelum Usia 20• Moralitas tidak berpihak• Moral hati nurani, mempertahankan moral yang

menghargai HAM• Bisa berdiri di luar sistem sosial dan bertindak secara

obyektif• Percaya bahwa setiap sistem sosial harus dapat

memberikan benefit kepada setiap anggotanya• Berbuat baik karena hati nuraninya berkata demikian,

bukan karena kepentingan pribadi, kelompok atausistemnya.

Page 85: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

• Walaupun tahapan moral sebelumnya (fase 4) sudah bagus, jarang orang dewasa yang mampu mencapi tahapan ini, namun tahapanini belum mencerminkankualitas moral tertinggi. Menurut Lickona orang yang mempunyai moral tertinggi adalah merekayang dapat mempertahankan prinsip-prinsipmoral yang menghargai hak asasi manusiawalaupun harus berseberangan dengan sistemsosialnya.

Page 86: Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013

Masukan

• Mengintegrasikan muatan ke IT an padapembelajaran kurikulum 2013

• Menyusun kurikulum Akhlak sehingga terbuatkurikulum akhlak yang secara eksplisitmembentuk moral peserta didik