instu klinik

19
INTRUMENTASI LABORATORIUM KLINIK STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI 2010/2011

Upload: iwan-dwipayana

Post on 05-Jul-2015

1.435 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

INTRUMENTASI

LABORATORIUM KLINIK

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI

2010/2011

1. URINOMETER

Penetapan berat jenis urin biasanya cukup teliti dengan menggunakan urinometer.

Apabila sering melakukan penetapan berat jenis dengan contoh urin yang volumenya kecil,

sebaiknya memakai refraktometer untuk tujuan itu.

Cara Penggunaan Urinometer :

Tuanglah urin yang harus bersuhu kamar kedalam gelas urinometer. Busa yang mungkin

terjadi dibuang dengan memekakai sepotong kertas saring atau dengan setets eter.

Masukanlah urinometer kedalam gelas itu. Agar urinometer itu bebas terapung pada

waktu dibaca harus ada cukup benyak urin dalam gelas tadi.

sebelum membaca berat jenis pada tangkai urinometer, haruslah urinometer itu lepas dari

dinding gelas, untuk melepaskan putarlah urinometer itu dengan menggunakan ibu jari

dan telunjuk.

oleh putaran tadi urinometer akan terapung ditengah-tengah gelas dan tidak menempel

lagi pada dinding.

2.MIKROPIPET

Pengertian

Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil,

biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya

mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara

1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu

pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya,

mukropipet memerlukan tip.

Deskripsi bentuk

Mikropipet merupakan pipet yang dilengkapi dengan tip serta dapat memipet

larutan dengan ukuran kurang atau sama dengan 1000 microliter atau 1ml. Disamping

itu setiap pipet dapat diset berapapun volumenya selama dalam range volume pipet.

Fungsi

Fungsi dari alat ini adalah untuk memindahkan secara akurat suatu larutan

atau cairan dalam volume yang kecil.

Prinsip kerja

Prinsip kerja mikropipet sama dengan pipet pada umumnya, namun pada

mikropipet penggunaannya tergantung dari jenis atau tipe mikropipet itu sendiri,

secara umum penggunaan mikropipet adalah sebagai berikut.

Tahap 1 : Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume

Tahap 2 : Pasanglah tip disposable yang telah tertata pada wadah dengan cara

menancapkan ujung mikropipet seperti gambar di samping kanan.

Tahap 3 : Tekan penyedot pipet sampai pada batas pertama

Tahap 4 : Benamkan tip kedalam cairan yang akan dipindahkan

.

Tahap 5 : Pengambilan sampel

Untuk mengambil sampel ke dalam tip, jagalah tekanan balik berjalan secara

perlahan dan halus sampai penuh ke posisi sebelum penyedotan. Jangan birakan

penyedot bergerak cepat dan tiba-tiba. Biarkan tip tetap dibawah permukaan sampel

selama pengambilan.

Tahap 6 : Berhenti sesaat

Tunggu sesaat untuk memastikan seluruh sampel yang disedot sudah mengisi

tip.

* Tunggu lebih lama lagi untuk pengambilan volume yang lebih besar.

* Tunggu lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang lebih besar.

Tahap 7 : Penarikan tip dari sampel

Pindahkan tip dari cairan sampel. Perlu diperhatikan : tidak boleh ada cairan

tertinggal di bagian luar tip dan lap/usap butiran cairan di luar dengan tissue, tetapi

hanya dari bagian samping saja. Jangan sentuhkan tissue pada bagian bawah/ujung

tip.

Tahap 8 : Pengeluaran Sampel

Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut :

1. Sentuhkan tip pada dinding wadah penampung sampel.

2. Tekan penyedot sampai pembatas pertama.

3. Tahan paling tidak 1 detik, 1-2 detik untuk P-1000, 2-3 detik untuk P-

5000 atau lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang

lebih tinggi.

4. Tekan penyedot ke pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa

cairan.

Tahap 9 : Penarikan pipet

Dengan penyedot masih dalam posisi tertekan tarik pipet dari wadah

penampung sampel dengan terus menempelkan tip didinding wadah khususnya ketika

pemipetan dalam jumlah kecil.

Mulai mengeluarkan              Pembatas 1              Pembatas 2

Tahap 10 : Melepaskan tekanan penyedot

Secara pelan-pelan biarkan penyedot kembalia pada posisi UP. Jangan biarkan

tertekan kembali.

Tahap 11 : Melepas tip

Lepaskan tip dengan cara menekan ejector seperti gambar

a. Keterangan

Bagian-bagian dari mikropipet terdiri dari Automatic Pipettor dan Pipette tips.

Automatic Pipettor berfungsi untuk memompa cairan yang akan dipindahkan

dengan volume yang telah diset, sedang Pipette tips merupakan pasangan

mikropipet yang berfungsi untuk menampung cairan yang dipompa. 

Cara penyimpanan

Pemeliharaan mikropipet agar awet atau tahan lama dan tidak mudah rusak.

Harus diperhatikan dalam cara penggunaannya, adapun hal-hal yang harus

diperhatikan dalam penggunaannya seperti

Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh

masuk ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.

Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran

maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran,

bahkan merusak pipet.

Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang.

Juga jangan terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.

Ketika menekan tombol pipet, jangan menekan melebihi penghentian

normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang diambil

berlebihan.

Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara

tiba-tiba. Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan

ketidakakuratan ukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan

terkontrol.

Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan

masuk ke dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan

ujung tip masih terendam dalam larutan.

Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet

seenaknya. Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan

menyebabkan komtaminasi dan mikropipet akan rusak.

3.PIPET VOLUME

Pengertian:

Pipet Gondok Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk

mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian

yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet

pump untuk menyedot larutan.

Fungsi :

Pipet Volume berfungsi untuk mengambil cairan sesuai dengan volume

yang diinginkan secara akurat.

Cara Penggunaan:

hampir sama dengan pipet ukur yaitu :

Pipet dimasukan kedalam larutan yang akan dipipet.

Diambil larutan sesuai dengan ukuran pipet volume yang telah dipilih

ukurannya.

Dikeluarkan larutan bila sudah mencapai tanda batas pipet volume.

Untuk pengosonga dapat digunakan jari telunjuk/ibu jari.

Cara Perawatan :

Bila sudah di gunakan, dapat dicuci dengan air keran dan dilas dengan

akuades, atau bisa dilakukan sterilisasi agar pipet volume (pipet gondok) dapat

steril kembali dan diletakan pada tempat rak kaca penyimpanan.

4.GELAS UKUR

PengertianGelas ukur adalah alat yang biasanya dipakai untuk mengukur takaran

benda cair. Gelas ukur ini sering digunakan dalam dunia masak-memasak. Akan tetapi, gelas ukur juga dipakai dalam percobaan kimia di laboratorium.

FungsiUntuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat

ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu

Cara penggunaanSebelum digunakan, gelas ukur harus dalam keadaan kering dan steril.

Tuangkan aquades atau cairan lain yg ingin di ukur volumenya (ketelitian kurang tepat). Jika cairan yg diukur merupakan cairan berwarna, gunakan miniskus atas. Namun apabila cairan tidak berwarna, gunakan miniskus bawah.

Cara perawatanSetelah digunakan, gelas ukur harus dicuci bersih dan dikeringkan.

Tempankan pada lemari yang kering, bersih, dan aman.

5.CENTRIFUGE

Fungsi :

o Sebagai pemisah antara serum dan plasma dalam darah dengan cara pemusingan

menggunakan kekuatan rotasi.

Prinsip kerja :

o Sampel darah yang akan diperiksa di masukan ke dalam tabung sentrifuge,

kemudian menutup lubang pada sentrifuge agar udara yang masuk tidak

mempengaruhi zat yang akan dipisah. Setelah itu tentukan waktu dan rotasi

putaran yang diinginkan dengan memutar tombol timer dan rotasi.

Cara pemeliharaan :

o Jangan lupa mematikan dan mencabut kabel sentifuge ketika selesai di pakai

atau ketika tidak di pakai.

Cara penyimpanan :

o Letakkan di tempat yang kering dan aman.

6.TABUNG SENTRIFUSE

Deskripsi bentuk :

o Dibuat dari kaca,bentuknya mirip dengan tabung reaksi, hanya berbeda

pada bagian bawahnya agak sedikit kerucut namun ujungnya tumpul.

Fungsi :

o Sebagai wadah sampel biasanya darah yang akan dilakukan

pemusingan dengan sentrifuse.

Cara Penggunaan :

o Sampel dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse sesuai kebutuhan

pemeriksaan.

Cara penyimpanan :

o Setelah selesai digunakan tabung sentrifuse dicuci kemudian

dikeringkan, dan disimpan dalam rak penyimpanan.

Cara pemeliharaan :

o Disimpan di tempat yang kering dan bersih.

7.WATERBATH

Pengertian:Waterbath adalah alat yang berfungsi menjaga kestabilan suatu bahan

pada suhu tertentu yang dapat menyebabkan kondidi suatu bahan lebih akomodatif.

Fungsi :

Waterbath berfungsi untuk menyimpan media yang masih akan

digunakan. Sebagai pemanas sekaligus penghomogenan suatu larutan. Pada

alat ini terdapat media air..

Cara Penggunaan

Untuk mengoperasikan colokkan alat pada teganganPLN 220 V ( hati-hati ! pastikan tangan / badan dalam keadaan kering, untuk menghindari sengatan listrik ).

Untuk stabilitas suhu yang diminta, gunakan alat setelah +/- 10 menit dari saat mulai dihidupkan letakkan sample yang akan diinkubasi kedalam bak air / container.

Jika persiapan sample telah selesai tekan tombol POWER pada posisi ON, maka alat akan langsung menyala ditandai dengan display yang hidup Lampu control Heater menyala sebagai tanda fungsi Elemen pemanas sedang bekerja.

Untuk set temperatur tekan tanda < kemudian digit hijau akan berkedip naikkanatau turunkan dengan menekan ^ / v kemudian tekan MD (enter).

SV: digit hijau, suhu yang diminta PV: digit merah, suhu yang ada sekarang

Bila saat inkubasi dianggap telah cukup matikan alat dengan menekan kembali tombol POWER pada posisi OFF Ketika alat dihidupkan kembali maka memory suhu yang dipakai adalah permintaan suhu terakhir.

Cara Perawatannya:

1. Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap bersih atau lap yang dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai kerja.

2. Box control jangan sampai tersiram atau kemasukan air karena dapat berakibat tersengat tegangan listrik ( berbahaya) atau alat rusak.

3. Secara rutin air dapat diganti atau ditambahi +/- 2 bulan sekali.

Prinsip kerja waterbath Waterbath merupakan alat pemanas  yang menggunakan heater kering.

Heater ini dikontrol menggunakan sebuah thermostat. Pada saat saklar digeser pada posisi on, maka arus listrik dari sumber akan

memberi suplly listrik pada heater. Heater yang diberi arus listrik akan memberikan panas pada alat, suhu

semakin tinggi. Sensor thermostat yang ditempatkan di daerah pemanasan pada waterbath

akan ikut menjadi panas dan memuaikan cairan dalam sensor tersebut. Pada derajat suhu tertentu, dimana pemuaian dari cairan sensor cukup

tinggi, maka bertambahnya volume cairan sensor ini akan memberikan tekanan pada kontaktor thermostat sehingga kontaktor terbuka

Dengan tebukanya kontaktor thermostat , heater tidak mendapatkan suplly arus. Suhu berangsur-angsur turun, tekanan pada sensor thermostat kembali turun sehingga kontaktor kembali tertutup.¨Terjadi pemanasan kembali.

8.TABUNG REAKSI

Fungsi :

o Sebagai tempat untuk mereaksikan serum dalam pemeriksaan.

o Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.

Cara pemeliharaan :

o Setelah digunakan dicuci bersih dengan aquades

Cara penyimpanan :

o Diletakkan terbalik pada rak tabung dan diletakkan pada tempat yang aman

Cara pemakaiaan:o Cara memanaskan larutan menggunakan tabung reaksi yaitu,

1. Isi tabung tabung reaksi aksimal sepertiganya.2. Api pemanas hendaknya terletak pada bagian atas larutan.3. Goyangkan tabung reaksi agar pemanas merata.4. Arahkan mulut tabung reaksi pada tempat yang aman agar

percikannya tidak melukai orang lain maupun diri sendiri.

o Cara menutup tabung reaksi :

Ambillah sebuah tabung reaksi yang sudah di bersihkan dan siap digunakan.

Kemudian ambillah kapas dan buatlah menjadi sebuah gumpalan sebesar mulut tabung reaksi.

Buat gumpalan kapas yang tadi sampai padat sehingga tak mudah dilepaskan dari mulut tabung reaksi, karena itu akan mencegah terkontaminasinya media yang ada didalamnya.

Penutup kapas tadi dimasukkan kedalam mulut tabung reaksi kemudian ambillah aluminium foil kemudian bungkus penutup kapas yang tadi.

Bungkuslah dengan rapi dan usahakan tidak ada celah lagi. Kemudian ambillah selotip reaksi dan balutlah lapisan aluminum foil tadi

yang berada dibagian bawah aluminium foil. Setelah semuanya rapi maka simpan tabung reaksi pada tempatnya.