instrumen penilaian hasil belajar bbm · pdf filekkg/mgmp adalah terwujudnya bank soal. bbm...
TRANSCRIPT
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 1
BAHAN BELAJAR MANDIRI
Agar pembelajaran di KKG/MGMP berjalan dengan
baik, maka guru peserta sebaiknya telah
memahami materi: (1) proses pembelajaran
program BERMUTU; (2) KTSP; dan (3) RPP.
Pemahaman akan materi tersebut merupakan
prasyarat untuk memulai diskusi topik
pengembangan instrumen penilaian hasil belajar.
BBM SUPLEMEN/ PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Topik
Pengembangan
Instrumen Penilaian
Hasil Belajar
Jumlah
jam
4 jam tatap muka(4 x 50 menit)
4 jam tugas terstruktur(4 x 60 menit)
4 jam tugas mandiri
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB2
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. PengantarBahan Belajar Mandiri (BBM) ini khususnya diperuntukkan bagi guru pemandu, kepala sekolahpemandu, dan pengawas sekolah pemandu, namun dapat pula digunakan oleh para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah peserta kegiatan di KKG, MGMP, KKKS, MKKS, KKPS dan MKPS.
Guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah diharapkan mampu mengembangkan indikator dan instrumen penilaian hasil belajar pada proses pembelajaran. Kemampuan tersebut merupakan salah satu pencapaian subkompetensi pedagogik guru seperti yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru. BBM ini ditulis dalam rangka membantu guru pemandu, kepala sekolah pemandu dan pengawas sekolah pemandu berperan sebagai fasilitator membimbing guru anggota KKG/MGMP agar memiliki kemampuan tersebut.
1. Kedudukan Topik
Salah satu indikator keberhasilan program BERMUTU di KKG/MGMP adalah terwujudnya bank soal. BBM suplemen dengan topik pengembangan instrumen penilaian hasil belajar ini merupakan rangkaian dari topik-topik yang terkait dengan pengembangan bank soal. Topik BBM yang berkaitan dengan pengembangan bank soal adalah: (1) Penilaian Pembelajaran, (2) Instrumen Penilaian Hasil Belajar, dan (3) Analisis Butir Soal dan Bank Soal. BBM ini merupakan lanjutan dari BBM Penilaian Pembelajaran, khususnya terkait kegiatan belajar 2 tentang instrumen penilaian hasil belajar.
2. Pentingnya Topik
Banyak permasalahan-permasalahan dalam kegiatan pembelajaran pada semua mata pelajaran di sekolah, salah satunya adalah yang terkait dengan komponen penilaian. Permasalahan pada komponen penilaian yang cukup menonjol adalah tentang pembuatan instrumen penilaian hasil belajar. Oleh karena itu topik ini penting dipelajari karena keterampilan dalam membuat soal akan membantu guru untuk mengetahui dan menyadari teknik peningkatan mutu siswa khususnya dalam mencapai SK-KD pada semua mata pelajaran.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 3
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan dari BBM ini adalah
pengembangan awal instrumen penilaian hasil belajar
yang terdiri atas 5 subtopik sebagai berikut.
a. Instrumen Penilaian bentuk Benar-Salah.
b. Instrumen Penilaian bentuk Menjodohkan.
c. Instrumen Penilaian bentuk Pilihan Berganda.
d. Instrumen Penilaian bentuk Uraian.
e. Instrumen Non-tes
4. Petunjuk Kegiatan
Kegiatan tatap muka di KKG/MGMP dalam topik ini dilakukan selama 4 jam (@ 50 menit).
Dalam mempelajari topik pengembangan instrumen penilaian hasil belajar ini, para guru peserta belajar dalam satu kali pertemuan (minimal) kegiatan tatap muka di KKG/MGMP yang diikuti dengan kegiatan tugas terstruktur dan tugas mandiri.
Pada saat mengikuti kegiatan belajar tatap muka di KKG/MGMP dengan BBM ini, setiap guru membawa contoh instrumen penilaian hasil belajar dengan bentuk: benar-salah, menjodohkan, pilihan berganda dan uraian untuk ditelaah bersama. Disarankan agar contoh instrumen yang dibawa adalah buatan sendiri.
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB4
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi yang ingin dicapai pada kegiatan belajar dengan BBM ini sebagai berikut Instrumen Penilaian Hasil Belajar
No Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi
1 Mengembangkan instrumen penilaian proses dan hasil belajar.
Menjelaskan pengertian, ragam, kekuatan dan kelemahan instrumen tipe benar-salah.
Membuat instrumen tipe benar-salah yang beragam.
Menjelaskan pengertian, kekuatan dan kelemahan instrumen tipe menjodohkan.
Membuat instrumen tipemenjodohkan yang beragam.
Menjelaskan pengertian, ragam, kekuatan dan kelemahan instrumen tipe pilihan berganda.
Membuat instrumen tipe pilihan berganda yang beragam.
Menjelaskan pengertian, kekuatan dan kelemahan instrumen tipe uraian.
Membuat instrumen tipe uraian.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 5
C. PersiapanUntuk mempelajari BBM ini diperlukan persiapan dari guru dan guru pemandu sebagai berikut.
1. Pelajarilah konsep kurikulum, KTSP, Silabus dan RPP.
2. Pelajari kesesuaian kompetensi dasar dengan indikator serta jenis penilaian yang akan dipergunalan
3. Siapkan alat dan bahan dalam pertemuan, misalnyasebagai berikut.
a. papan tulis/kertas plano, spidol/kapur;
b. LCD dan laptop (bila memungkinkan);
c. SK dan KD mata pelajaran.;
d. Standar isi (SK-KD mata pelajaran yang diampu atau semua mata pelajaran (bagi guru SD). Contoh-contoh instrumen penilaian hasil belajar tipe benar salah yang beragam, menjodohkan, pilihan berganda yang beragam, uraian dan bentuk non-tes.
D. Sumber Belajar Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembela-jaran di KKG/MGMP meliputi:
No. Judul Keterangan
1. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Tipe Benar-Salah
Lampiran 1
2. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Tipe Menjodohkan
Lampiran 2
3 Instrumen Penilaian Hasil Belajar Tipe Pilihan Berganda
Lampiran 3
4. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Tipe Uraian Lampiran 4
5 Instrumen Penilaian Hasil Belajar Tipe Non-tes Lampiran 5
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB6
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
6
Contoh-contoh instrumen penilaian hasil belajar tipe benar-salah yang bergam, tipe menjodohkan, tipe pilihan berganda yang beragam untuk dikaji di KKG/MGMP pada saat kegiatan tatap muka.
Lihat contoh instrumen buatan guru
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 7
Penjelasan tentang kegiatan yang akan dipelajari dan hasil belajar yang akan dicapai.
Kegiatan 2( 15 menit)
MembuatTipe tes
Benar-Salah
Kegiatan 3(15 menit)
MembuatTipe Tes Menjodohkan
Kegiatan 5(40 menit)
Membuat Tipe uraian
Kegiatan 4(30 menit)
Membuat Tipe tes pilihan beganda
E. Kegiatan BelajarAlur Kegiatan Belajar
Kegiatan 1(10 menit)Pendahuluan
Penjelasan Alur Kegiatan Belajar:
Kegiatan 1. Pendahuluan (10 menit)Pada kegiatan pendahuluan guru/kepala
sekolah/pengawas sekolah pemandu menginformasikan
kompetensi, indikator pencapaian kompetensi,
kegiatan belajar yang akan dilakukan, dan hasil belajar
yang diharapkan dalam pembahasan topik
pengembangan instrumen hasil belajar. Selanjutnya
ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali
Kegiatan 6(60 menit)
Membuat Tipe Non-tes
Penutup
Rangkuman, kesimpulan, dan pemberian tugas
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB8
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
pengetahuan awal peserta. Pertanyaan yang dapat
diajukan, misalnya:
Ibu/Bapak selalu mengembangkan tes pada waktu melakukan penilaian. Berdasarkan konstruksinya tes dapat dikelompokkan ke dalam kelompok apa saja? Apa saja macam dan ragam tes itu?
Apa saja yang harus diperhatikan pada saat akan mengembangkan instrumen hasil penilaian?
Untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan
dalam mengembangkan instrumen penilaian hasil
belajar, ajaklah guru mempelajari sumber belajar 1 s.d
6 yang terdapat pada lampiran 1-6.
Kegiatan 2. Latihan membuat tes bentukBenar-Salah (15 menit)
Dalam kegiatan 1 ini, ajaklah guru untuk memahami
dan berlatih mengembangkan instrumen bentuk tes
obyektif benar-salah. Walaupun sekarang ini banyak
guru yang jarang menggunakan bentuk ini, tetapi
sebagai instrumen penilaian hasil belajar, bentuk tes
objektif benar-salah tetap harus dipahami.
Mintalah guru untuk membaca lampiran 1, setelah itu
ajaklah untuk mengembangkan tes benar-salah sesuai
kaidah yang ditetapkan.
Kegiatan 3. Latihan membuat tes bentukmenjodohkan (15 menit)Guru mempelajari sumber belajar pengembangan
instrumen penilaian bentuk menjodohkan pada
lampiran 2. Setelah kegiatan membaca sekitar 10
menit, ajaklah guru mengembangkan instrumen tes
bentuk menjodohkan.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 9
Kegiatan 4. Latihan membuat tes bentukpilihan ganda (30 menit)
Sebelum kegiatan membuat tes pilihan ganda, Guru
Pemandu, meminta beberapa guru untuk menayangkan
hasil kegiatan 2 dan 3. Mintalah komentar dan masukan
dari guru-guru peserta belajar lainnya. Kegiatan
pembahasan tes benar-salah dan menjodohkan
dialokasikan 20 menit. Setelah pembahasan contoh tes
benar-salah dan menjodohkan, ajaklah guru
mempelajari dan berlatih mengembangkan instrumen
bentuk pilihan ganda.
Kegiatan 5. Latihan membuat tes tipe uraian (40 menit)
Setelah selesai berlatih membuat instrumen pilihan
ganda, mintalah guru mempelajari pengembangan tes
Kegiatan 6. Latihan membuat tipe non-tes(60 menit)
Sebelum menyusun tipe non-tes ini dilaksanakan
peserta menyimpulkan manfaat dari tipe tes.
Kemudian berlatih membuat instrumen non-tes,
mintalah guru mempelajari pengembangan non-tes
dalam lampiran ke-6.
Kegiatan 7. Pembahasan hasil latihan dan Penutup (30 menit)
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB10
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Pemandu meminta guru menayangkan hasil kegiatan 4
,5 dan 6 lalu meminta guru lainnya menanggapi dan
memberikan masukan-masukan untuk pengembangan
instrumen tes pilihan ganda dan uraian.
Setelah ada pemahaman bersama mengenai
pengembangan instrumen tes. Pemandu meminta guru
merefleksikan hasil belajar yang telah dicapai.
Selanjutnya, pemandu menginformasikan tugas-tugas
yang harus diselesaikan guru di sekolah/di rumah.
Tugas terstruktur dan mandiri
Tugas terstruktur: membuat instrumen penilaian hasil belajar bentuk benar-salah yang beragam, menjodohkan, pilihan berganda yang beragam dan uraian serta non-tes.
Tugas mandiri: mencermati instrumen penilaian yang digunakan pada RPP masing-masing, apakah sudah ditulis sesuai kaidah-kaidah yang berlaku).
F. PenilaianDokumen portofolio belajar hasil tugas terstruktur dan tugas mandiri setiap guru peserta pada topik Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar ini adalah contoh instrumen penilain hasil belajar yang digunakan di kelas yang diampu masing-masing. Instrumen tersebut terdiri dari bentuk: (1) benar-salah yang beragam, (2) menjodohkan, (3) pilihan berganda yang beragam, dan (4) uraian.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 11
LAMPIRAN
Lampiran 1: Pengembangan Instrumen Penilaian
Hasil Belajar Tipe Benar Salah
Butir soal bentuk tes benar-salah adalah butir soal yang
terdiri atas sebuah pernyataan yang oleh peserta tes harus
dijawab dengan benar atau salah. Cara menjawab biasanya
dengan melingkari huruf B atau S yang disediakan di depan
pernyataan. Ragam tes benar-salah selain ragam yang
memerlukan jawaban B atau S adalah ragam yang
memerlukan (a) jawaban B atau S yang disertai petunjuk
untuk memberikan jawaban benar bila siswa menjawab
pernyataan tersebut salah, (b) beberapa pernyataan yang
jawabannya mengacu pada satu informasi sama (ragam
benar-salah berganda), (c) jawaban ya tidak, dan (d)
jawaban ya tidak yang disertai petunjuk untuk memberikan
alasan bila siswa menjawab pertanyaan dengan ‘tidak’.
Berikut adalah contoh soal dari masing-masing ragam
tersebut.
Ragam Tes Benar-Salah.
Jumlah semua sudut dalam sebuah segitiga adalah 1800. B* S
Besar X dalam persamaan X + 3 x 2 = 16 adalah 5. B S*
Ragam Tes Benar Salah yang disertai petunjuk untuk memberikan
jawaban benar bila siswa memilih jawaban Salah.
Jumlah semua sudut dalam sebuah segiempat adalah 2700. B S*
Jika kamu menjawab S, tuliskan jawaban yang benar.
________________________________________________________________
Ragam Tes Benar-Salah Berganda.
Undang-undang kebebasan pers menyatakan bahwa koran ....
1. bebas menulis apa saja tanpa batasan. B S*
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB12
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
2. ijinnya dapat dicabut jika mengkritik pemerintah. B S*
3. mempunyai hak mengamati aktivitas pemerintah. B* S
Ragam Tes Ya Tidak.
Mungkinkah presiden terpilih tanpa memperoleh suara terbanyak
dalam pemilihan presiden? Ya Tidak*
Ragam Tes Ya Tidak yang disertai petunjuk untuk memberikan alasan
jika siswa memilih jawaban Tidak.
Lurah harus memperoleh dukungan terbanyak di masyarakat Ya Tidak
Jika kamu menjawab Tidak, uraikan alasannya.
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________J
Ebel (1979: 111-112) adalah seorang ahli pendidikan yang lebih dari yang
lain dalam mempertahankan gagasan bahwa bentuk tes benar-salah cocok
sekali untuk tes hasil belajar (untuk selanjutnya akan disebut THB).
Argumen yang diajukannya untuk meyakinkan validitas bentuk tes benar-
salah adalah (1) esensi hasil belajar adalah menguasai pengetahuan verbal
bermakna, (2) semua pengetahuan verbal dapat dinyatakan dalam bentuk
pernyataan (proposisi), (3) proposisi adalah setiap kalimat yang dapat
ditetapkan benar salahnya dan (4) tingkat hasil belajar siswa ditunjukkan
oleh keberhasilannya menetapkan benar salahnya proposisi-proposisi yang
relevan. Kekuatan lain dari bentuk tes benar salah adalah (1) sejumlah
aspek materi pokok dapat dirumuskan dalam pernyataan verbal, (2) tes
dapat meliput banyak materi pokok, (3) tes relatif mudah dibuat dan (4)
penskoran tes relatif mudah dilakukan.
Kelemahan bentuk tes benar salah adalah tes cenderung menguji fakta
sepele, tidak mengukur kemampuan tingkat tinggi, dirumuskan dengan
kalimat tidak jelas, dapat dijawab dengan menebak dan mendorong siswa
memahami hanya pernyataan kebenaran dalam bentuk sangat
disederhanakan. Beberapa petunjuk umum dan khusus berikut merupakan
upaya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 13
Teknik-teknik umum yang harus diperhatikan untuk membuat instrumen
tes tertulis berbentuk obyektif (termasuk untuk membuat tes benar-salah)
adalah sebagai berikut:
1. Petunjuk menjawab soal harus jelas.
2. Perhatikan kekuatan dan kelemahan dari bentuk tes benar-salah.
3. Jangan menggunakan kata selalu, kadang-kadang , seringkali, ke-
banyakan, biasanya, mungkin dan sejenisnya yang meragukan.
4. Kata negatif (tidak, bukan, kecuali) harus digarisbawahi atau ditulis
dengan huruf tebal atau huruf miring sehingga jelas terlihat.
5. Hindari adanya penyataan negatif ganda, seperti “tidak boleh tidak
makan”.
6. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta komunikatif.
Jangan gunakan bahasa setempat atau bahasa daerah.
Teknik-teknik khusus sehubungan dengan pembuatan bentuk tes benar-
salah dapat diuraikan menjadi bentuk/daftar cek untuk menguji kualitas
bentuk tes benar-salah. Daftar cek tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Ceklis untuk Menguji Kualitas Tipe Tes Benar-Salah
Aspek yang Diuji Temuan No.Soal1. Apakah soal menguji aspek pembelajaran penting? Ya Tidak2. Apakah tiap pernyataan berisi satu gagasan, kon-
sep, prinsip, atau pemahaman? Ya Tidak
3. Apakah soal dapat dijawab benar atau salah tanpa informasi lebih lanjut? Ya Tidak
4. Apakah soal tidak diambil dari kalimat yang ada di buku pelajaran? Ya Tidak
5. Apakah rumusan pernyataan tidak menggunakan kalimat yang panjang? Ya Tidak
6. Apakah rumusan pernyataan tidak mengandung petunjuk pada jawaban benar? Ya Tidak
7. Apakah rumusan pernyataan benar dan pernyataan salah sama panjang? Ya Tidak
8. Apakah jawaban benar-salah tidak berpola? Ya Tidak
Berikut adalah penjelasan daftar cek tersebut. Penjelasan disertai dengan
contoh soal jika diperlukan. Aspek pertama, dalam daftar cek adalah
perta-nyaan mengenai kesesuaian soal dengan tujuan dan proses
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB14
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut
hanya guru itu sendiri yang dapat menjawabnya. Meskipun demikian teman
sejawat atau yang lainnya dapat membantu memeriksa konstruksi tes.
Pertanyaan kedua adalah tentang isi tiap pernyataan yang harus terdiri dari
satu gagasan, konsep, prinsip, atau pemahaman. Kekecualian yang
diperbolehkan adalah jika soal mengandung relasi antardua gagasan,
konsep, prinsip, atau pemahaman. Sebagai contoh:
Hubungan antara hukum I Newton dan hukum II Newton terlihat
ketika kecepatan benda tetap. B* S
Pertanyaan kedua juga mengandung arti bahwa tiap pernyataan tidak
boleh mengandung pengetahuan yang sepele atau pengetahuan yang
kebenarannya relatif. Contoh butir soal yang lemah dan yang lebih baik
adalah sebagai berikut.
Lemah:
Bung Hatta dilahirkan di Bukittinggi B* S
Lebih baik :
Konsep Bung Hatta tentang hak azasi manusia diabadikan
dalam pasal-pasal UUD 1945 B* S
Lemah:
Matahari terbit setiap pagi di timur B S*
Lebih baik :
Di daerah tropis, matahari terbit setiap pagi di timur B* S
Pertanyaan selanjutnya, yaitu pertanyaan ketiga, menanyakan jika soal
dapat dijawab benar atau salah tanpa informasi lebih lanjut. Contoh butir
soal yang lemah dan yang lebih baik adalah sebagai berikut.
Lemah:
Kecepatan mobil dapat ditentukan jarak yang dapat di-
tempuhnya. B S
Lebih baik :
Kecepatan mobil ditentukan jarak dan waktu tempuh
yang dicapainya. B* S
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 15
Pertanyaan keempat adalah tentang apakah soal tidak diambil dari kalimat
yang ada di buku pelajaran. Pernyataan soal tidak boleh diambil langsung
(tanpa diubah sama sekali) dari buku pelajaran yang digunakan siswa. Jika
penting dan diperlukan, maka kutipan tersebut adalah dengan mengubah
pernyataan positif menjadi pernyataan negatif, yaitu dengan
menambahkan kata tidak, bukan, dst yang senada.
Pertanyaan berikutnya adalah tentang ada tidaknya petunjuk untuk pada
jawaban benar dalam rumusan pernyataan. Petunjuk semacam itu terlihat
misalnya dari ada tidaknya dalam rumusan yang menggunakan kata selalu,
kadang-kadang, seringkali, kebanyakan, biasanya, dst. Dengan kata lain,
soal melanggar satu hal umum yang tidak boleh dilakukan ketika menulis
tes.
Akhirnya, pertanyaan ke-7 dan ke-8 anda lakukan hanya setelah suatu
perangkat tes benar salah selesai ditulis. Jika ada beberapa rumusan soal
benar-salah yang menonjol panjang atau pendek, maka harus anda
upayakan agar rumusan setara dengan rumusan soal lainnya. Begitu juga
jika jawaban pada tes benar salah tersebut berpola seperti misalnya
BBBSSSBBB, BBSSBBSS, BSSBSSBSS, dst. maka pola jawaban tersebut harus
diubah.
Daftar PustakaDalam kegiatan belajar 1 ini bahan bacaan yang dapat dibaca adalah
sebagai berikut.
Zainul, A. dan Nasution, N. (2005) Penilaian Hasil Belajar, PAU PPAI
Nitko, A. J. (1983, 2nd), Educational Assessment of Students, Prentice Hall, Ohio.
Ebel, R.L. (1979, 3rd ed) Essentials of Educational Measurement, Englewood Cliffs, Prentice Hall, N.J.
Ebel, R.L. dan Frisbie, D.A., (1991, 5th ed) Essentials of Educational Measurement, Englewood Cliffs, Prentice Hall, N.J.
Gronlund, N.E. (1976, 3rd) Measurement and Evaluation in Teaching, Prentice Hall, N.J.
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB16
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Lampiran 2: Pengembangan Instrumen Penilaian
Hasil Belajar Bentuk Menjodohkan
Bentuk tes menjodohkan terdiri atas (1) petunjuk untuk
memasangkan (asosiasi) premis dan respon, (2) premis,
yaitu sederet nama, obyek, pernyataan, dst. yang di
depannya diberi isian pendek ( __ )untuk menjawab soal
dan (3) respon, yaitu sederet jawaban yang harus
dipasangkan dengan premis. Kekuatan tipe tes
menjodohkan adalah (1) banyak materi pokok yang diliput
dengan ringkas padat, (2) mengukur kemampuan asosiasi
siswa, (3) jika respon berupa materi yang harus
disimpulkan dari prinsip, aturan, hukum, dst. yang sudah
diajarkan, maka tingkat pemahaman (kognisi) yang diuji
cenderung tinggi (aplikasi, analisis, sintesis atau
evaluasi), (4) tes relatif mudah dibuat dan (4) penskoran
tes relatif mudah dilakukan. Kelemahan tes bentuk
menjodohkan ialah kecenderungan menguji aspek ingatan
seperti nama, tahun, peristiwa, dst. dengan asosiasi
sederhana.
Kelemahan bentuk tes menjodohkan tersebut dapat
ditangani di antaranya dengan teknik-teknik umum dan
khusus untuk membuat soal bentuk menjodohkan. Teknik-
teknik umum yang harus diperhatikan untuk membuat
instrumen tes tertulis berbentuk obyektif (termasuk untuk
membuat tes menjodohkan) adalah sebagai berikut:
1. Petunjuk menjawab soal harus jelas.
2.Perhatikan kekuatan dan kelemahan dari bentuk tes
menjodohkan.
3. Cantumkan hanya 3 titik (…) untuk pengisian di tengah
kalimat dan 4 titik (….) pada akhir kalimat premis.
4. Jangan menggunakan kata selalu, kadang-kadang ,
seringkali, kebanyakan, biasanya, mungkin dan
sejenisnya yang meragukan.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 17
5. Jika pernyataan premis merupakan kalimat belum
lengkap maka kalimat alternatif jawaban harus diawali
dengan huruf kecil.
6. Jika pernyataan premis merupakan kalimat tanya maka
kalimat pilihan jawaban harus diawali dengan huruf
kapital.
7. Kata negatif (tidak, bukan, kecuali) harus
digarisbawahi atau ditulis dengan huruf tebal atau
huruf miring sehingga jelas terlihat.
8. Hindari adanya penyataan negatif ganda, seperti “tidak
boleh tidak makan”.
9. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
komunikatif. Jangan gunakan bahasa setempat atau
bahasa daerah.
Selain teknik-teknik umum, juga terdapat sejumlah teknik
khusus agar soal bentuk menjodohkan dibuat dengan baik.
Sejumlah teknik khusus tersebut disajikan dalam bentuk
daftar cek sebagai berikut.
Tabel 3. Daftar Cek untuk Menguji Kualitas Bentuk Tes Menjodohkan
Aspek yang Diuji Temuan No.Soal1. Apakah soal menguji aspek pembelajaran penting? Ya Tidak2. Apakah tiap pernyataan berisi satu gagasan, konsep,
prinsip, atau pemahaman? Ya Tidak
3. Apakah rumusan soal/masalah yang dikemukakan dalam satu kelompok pokok uji menjodohkan sejenis (tentang alat ukur, satuan pengukuran, nama para ahli dan nama penemunya, zat dan sifat-sifatnya, nama tetapan dan harga tetapan, dan sebagainya)?
Ya Tidak
4. Apakah soal tidak diambil dari kalimat yang ada di buku pelajaran?
Ya Tidak
5. Apakah rumusan soal diletakkan di sebelah kiri dan diberi nomor, sedangkan jawaban diletakkan di sebelah kanan dan diberi nomor dengan huruf abjad?
Ya Tidak
6. Satu kelompok pokok uji harus diletakkan pada halaman yang sama agar tidak menyulitkan siswa Ya Tidak
7. Apakah pada tiap kelompok pokok uji menjodohkan tidak lebih dari 10 soal? Ya Tidak
8. Apakah sudah ditambahkan satu atau dua pilihan jawaban/respon sebagai pengecoh? Ya Tidak
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB18
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
9. Adakah tidak pola jawaban dalam tiap kelompok pokok uji? Ya Tidak
Berikut adalah penjelasan daftar cek tersebut. Penjelasan
disertai dengan contoh soal jika diperlukan. Aspek
pertama, dalam daftar cek adalah pertanyaan mengenai
kesesuaian soal dengan tujuan dan proses pembelajaran
yang dilaksanakan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut
hanya guru itu sendiri yang dapat menjawabnya.
Meskipun demikian teman sejawat atau yang lainnya
dapat membantu memeriksa konstruksi tes.
Selanjutnya, dalam contoh soal yang lebih baik berikut
ini, terlihat bahwa pertanyaan ke-2 sampai ke-8 dapat
dijawab dengan ya. Soal yang konstruksi lemah dapat
diperbaiki agar menjadi lebih baik. Indikator baik
tidaknya soal adalah banyak tidaknya daftar cek tersebut
dijawab dengan ya. Semakin banyak dijawab dengan ya,
semakin makin soal bentuk menjodohkan yang dibuat.
Lemah:
Pasangkan pengertian-pengertian berikut dengan respon yang tepat!
Premis
_C__ 1. Demorasi liberal
_D__ 2. Makhluk laut yang melahirkan
_B__ 3. Prioritas pembangunan
_A__ 4. Proklamator kemerdekaan
Respon
A. Ir. Soekarno
B. Pertanian
C. Persaingan bebas
D. Ikan paus
E. Pemilu
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 19
Lebih baik:
Kepada siapa gelar berikut tepat diberikan?
Premis
__B_1. Bapak Pembangunan
__A_2. Bapak Revolusi Indonesia
__E_3. Bapak Pramuka Indonesia
__D_4. Bapak Koperasi Indonesia
Respon
A. Soekarno
B. Soeharto
C. Syahrir
D. Moh. Hatta
E. Sultan Hamengkubuwono
Berikut adalah saran tentang pokok uji yang premis dan
responnya dapat dijodohkan satu dengan lainnya.
Tabel 4. Contoh Pokok uji yang dapat Dijodohkan.
Perangkat Premis Perangkat Respon
Pencapaian, prestasi Nama orang
Peristiwa terkenal Tanggal. tahun
Definisi Istilah dan frasa
Contoh, penerapan Aturan, prinsip, hukum, klasifikasi
Konsep (gagasan, operasi,
kuantitas, kualitas)Simbol, tanda
Judul karya, buku, dst. Penulis, seniman
Istilah asing Arti, makna (dalam bahasa Indonesia)
Kegunaan dan fungsi Bagian dan mesin
Nama benda Gambar benda
Daftar PustakaDalam kegiatan belajar 2 ini bahan bacaan yang dapat dibaca adalah
sebagai berikut.
Zainul, A. dan Nasution, N. (2005) Penilaian Hasil Belajar, PAU PPAI
Nitko, A. J. (1983, 2nd), Educational Assessment of Students, Prentice Hall, Ohio.
Ebel, R.L. (1979, 3rd ed) Essentials of Educational Measurement, Englewood Cliffs, Prentice Hall, N.J.
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB20
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Ebel, R.L. dan Frisbie, D.A., (1991, 5th ed) Essentials of Educational Measurement, Englewood Cliffs, Prentice Hall, N.J.
Gronlund, N.E. (1976, 3rd) Measurement and Evaluation in Teaching, Prentice Hall, N.J.
Lampiran 3: Pengembangan Instrumen Penilaian
Hasil Belajar Bentuk Pilihan
Berganda
Bentuk tes pilihan berganda adalah tes yang soal-soalnya
terdiri atas (1) pokok soal yang berisi pokok uji atau
masalah yang harus dijawab dan (2) pilihan jawaban yang
terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distructor).
Kekuatan dari bentuk tes pilihan berganda adalah
kemampuannya (1) meliput banyak materi secara padat
dan ringkas, (2) dapat mengukur kemampuan berpikir
tinggi jika dikonstruksi dengan baik, (3) menskor dengan
obyektif dan mudah, (4) mudah mengubah tingkat
pengetahuan dan tingkat kesukarannya, yaitu dengan
memodifikasi pilihan jawaban dan (5) mudah dibantu
analisis soal untuk meningkatkan kualitasnya. Contoh soal
berikut menunjukkan bahwa pokok soal yang sama
memerlukan jawaban yang makin sulit atau makin
memerlukan pengetahuan spesifik,
Kapan perang dunia pertama terjadi?
A. 1776
B. 1812
C. 1917*
D. 1945
Kapan perang dunia pertama terjadi?
A. 1901
B. 1917*
C. 1945
D. 1950
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 21
Kapan perang dunia pertama terjadi?
A. 1901
B. 1913
C. 1914
D. 1917*
Sama seperti bentuk tes objektif lainnya, kelemahan bentuk tes
pilihan berganda antara lain adalah kecenderungannya
mengukur pengetahuan sepele dan sulit untuk dikonstruksi.
Untuk itu, diperlukan teknik-teknik yang umum maupun khusus
sifatnya agar konstruksi pilihan berganda sesuai dengan
harapan.
Teknik-teknik umum yang harus diperhatikan untuk membuat
instrumen tes tertulis berbentuk obyektif (termasuk untuk
membuat tes pilihan berganda) adalah sebagai berikut:
1. Petunjuk menjawab soal harus jelas.
2. Perhatikan kekuatan dan kelemahan dari tipe tes pilihan
ganda.
3. Perhatikan juga kekuatan dan kelemahan dari setiap ragam
tes pilihan ganda.
4. Cantumkan hanya 3 titik (…) untuk pengisian di tengah
kalimat dan 4 titik (….) pada akhir kalimat.
5. Jangan menggunakan kata selalu, kadang-kadang ,
seringkali, kebanyakan, biasanya, mungkin dan
sejenisnya yang meragukan.
6. Jika pernyataan merupakan kalimat belum lengkap
maka kalimat alternatif jawaban harus diawali dengan
huruf kecil.
7. Jika pernyataan merupakan kalimat tanya maka
kalimat pilihan jawaban harus diawali dengan huruf
kapital.
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB22
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
8. Kata negatif (tidak, bukan, kecuali) harus
digarisbawahi atau ditulis dengan huruf tebal atau
huruf miring sehingga jelas terlihat.
9. Hindari adanya penyataan negatif ganda, seperti
“tidak boleh tidak makan”.
10. Hindari pilihan seperti semua jawaban benar, semua
jawaban salah/tidak satupun jawaban di atas
benar/salah.
11. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
komunikatif. Jangan gunakan bahasa setempat atau
bahasa daerah.
Ragam Tes Pilihan Ganda Biasa dan Analisis Kasus
Pokok uji yang dikemukakan pada ragam pilihan berganda
biasa dan pilihan berganda lainnya merupakan kesatuan-
kesatuan yang berdiri sendiri. Artinya tiap pokok uji
mengandung semua informasi yang dibutuhkan untuk
menjawab pokok uji itu. Pada ragam tes analisis kasus,
sebagian informasi berbentuk tulisan, grafik, gambar,
diagram, tabel, uraian suatu jurnal, potongan artikel
dalam majalah, dan sebagainya. Pokok uji berkaitan
dengan informasi yang tersebut. Pokok uji dapat terdiri
dari pokok uji sejenis atau beragam. Jumlah pokok uji
hendaknya lebih dari dua. Soal yang mengikutinya tidak
dapat dijawab tanpa menggunakan informasi dimaksud.
Selain teknik-teknik umum, juga terdapat sejumlah teknik
khusus agar soal bentuk pilihan ganda dibuat dengan baik.
Sejumlah teknik khusus tersebut disajikan dalam bentuk
daftar cek sebagai berikut.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 23
Tabel 5. Daftar Cek untuk Menguji Kualitas Ragam Tes Pilihan Berganda Biasa
Ragam Tes Pilihan Berganda Analisis Kasus
Aspek yang Diuji Temuan No. Soal1. Apakah soal menguji aspek pembelajaran penting? Ya Tidak2. Apakah pokok soal mengandung pertanyaan yang
harus dijawab? Ya Tidak
3. Apakah satu pokok uji tergantung pada jawaban pokok uji lainnya. Ya Tidak
4. Apakah rumusan pokok soal dan pilihan jawaban singkat, padat serta jelas? Ya Tidak
5. Apakah soal diambil dari kalimat yang ada di buku pelajaran? Ya Tidak
6. Apakah pokok soal dan pilihan jawaban berada pada halaman yang sama? Ya Tidak
7. Apakah option atau pilihan jawaban homogen dalam arti dalam satu konteks? Ya Tidak
8. Apakah sudah dihindari penggunaan pilihan jawaban ’semua jawaban benar’, ’semua jawaban salah’?
Ya Tidak
9. Apakah hanya ada satu kunci (jawaban benar)? Ya Tidak10. Apakah pengecoh (distructor) menarik dan tidak
mencolok kesalahannya? Ya Tidak
11.Apakah pengecohnya diambil dari akibat kesalahan yang kebanyakan dilakukan oleh siswa? Ya Tidak
12.Apakah dalam pilihan jawaban tidak ada pengu-langan kata yang sama? Ya Tidak
13.Apakah panjang masing-masing pilihan jawaban re-latif sama?
Ya Tidak
14. Apakah kunci jawaban tidak cenderung lebih pan-jang atau lebih pendek dari pengecohnya?
Ya Tidak
15. Apakah pilihan jawaban berupa angka diurut dari yang terbesar ke terkecil atau sebaliknya dan yangberupa kata/frasa pendek diurut secara alfabetis?
Ya Tidak
16.Kunci jawaban hendaknya diletakkan secara acak (tidak berpola). Ya Tidak
Berikut adalah penjelasan daftar cek tersebut. Penjelasan
disertai dengan contoh soal jika diperlukan. Aspek pertama,
dalam daftar cek adalah pertanyaan mengenai kesesuaian soal
dengan tujuan dan proses pembelajaran yang dilaksanakan.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut hanya guru itu sendiri yang
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB24
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
dapat menjawabnya. Meskipun demikian teman sejawat atau
yang lainnya dapat membantu memeriksa konstruksi tes.
Pertanyaan kedua adalah mengenai ada tidaknya pertanyaan
yang harus dijawab di dalam pokok soal. Pertanyaan sama
berlaku sekali pun pokok soal dirumuskan dengan pernyataan.
Pernyataan secara implisit harus mengandung masalah atau
pertanyaan yang harus dijawab. Contoh-contoh soal untuk
pertanyaan kedua dan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya
disajikan berikut ini. Di dalam contoh-contoh tersebut jika perlu
disajikan soal yang konstruksinya lemah dan yang konstruksinya
lebih baik.
Soal yang mengandung kata negatif
Hal yang TIDAK benar tentang virus adalah ....
A. hidup hanya di tumbuhan dan hewan.
B. menimbulkan penyakit
C. mereproduksi dengan sendirinya.
D. terdiri atas sel hidup berukuran besar*
Butir soal yang pokok soalnya tidak mengandung pertanyaan (dan
dengan demikian pilihan jawabannya tidak homogen).
Lemah:
Pulau Jawa adalah pulau yang ....
A. menghasilkan banyak minyak
B. Penduduknya terpadat*
C. dijadikan objek wisata
D. mendapat julukan pulau perca
Lebih baik :
Pulau yang terpadat penduduknya adalah pulau ....
A. Jawa*.
B. Sumatera
C. Sulawesi
D. Kalimantan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 25
Butir soal yang mengandung kata-kata atau frasa tidak perlu.
Lemah :
40 orang siswa yang baru masuk sekolah ditimbang dan
beratnya rata-rata adalah 35 kg. Dari ke-30 siswa tersebut
20 orang yang masuk kelas A beratnya rata-rata 30 kg.
Berapa rata-rata berat ke-20 orang lainnya yang masuk ke
kelas B?
A. 25 kg.
B. 30 kg.
C. 35 kg.
D. 40 kg.
Lebih baik :
40 siswa beratnya rata-rata 35 kg. 20 siswa diantaranya
mempunyai berat rata-rata 30 kg. Berapa rata-rata berat ke-20
siswa lainnya?
A. 25 kg.
B. 30 kg.
C. 35 kg.
D. 40 kg.
Butir soal linking (butir soal yang jawabannya tergantung pada
jawaban soal lain).
Lemah :
1. Keliling sebuah persegi empat adalah 18 m. Panjangnya lebih 1
meter dari lebarnya. Berapa lebar persegipanjang tersebut?
A. 3 m.
B. 4 m.*
C. 5 m.
D. 6 m.
2. Berapa luas persegipanjang yang disebut pada soal nomor 1?
A. 12 m.
B. 20 m.*
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB26
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
C. 30 m.
D. 42 m.
(Perhatikan bahwa pilihan jawaban tergantung pada salah tidaknya
menjawab soal nomor 1. Selain itu, pilihan jawaban soal nomor
tersusun secara logis atas kemungkinan peserta tes tergantung
pada jawaban nomor 1: 3 x (3+1) = 12, 4 x (4+1) = 20, 5 x (5 +1) =
30 dan 6 x (6 + 1) = 42).
Lebih baik :
1. Berapa luas persegipanjang yang panjangnya 5 m dan lebarnya 4 m?
A. 12 m.
B. 20 m.*
C. 30 m.
D. 42 m.
Soal yang menguji kemampuan tingkat tinggi (interpretatif, analisis,
sintesis, dst.).
Jika di bagian luar peti terdapat tanda payung, apa yang harus kita
lakukan terhadap peti tersebut?
A. Membukanya bila ada hujan.
B. Menyimpannya di tempat yang teduh.*
C. Tidak boleh membalik peti.
D. Memayungi peti jika dibawa pergi.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 27
Butir soal yang mengandung istilah-istilah yang
tidak perlu.
Lemah:
Hal yang tidak termasuk ke dalam kritik ahli
psikologi tentang pengunaan tes ialah tes
cenderung ....
A. menimbulkan anxiety
B. mengandung cultural bias
C. mengukur hal trivial
D. tergantung pada pemahaman (kognisi)
siswa
Lebih baik :
Hal yang tidak termasuk ke dalam kritik ahli
psikologi tentang pengunaan tes ialah tes
cenderung ....
A. menimbulkan kecemasan peserta tes
B. mengandung mengandung nilai budaya
tertentu
C. mengukur hal yang tidak penting
D. tergantung pada pengetahuan siswa
Butir soal analisis kasus yang sebagian
informasinya berbentuk tulisan, grafik, gambar,
diagram, tabel, uraian suatu jurnal, potongan
artikel dalam majalah, dan sebagainya.
Rata-rata Bln Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Suhu: 0C 29 29 30 31 31 30 31 31 32 32 31 30
Curah hujan: cm 14 12 12 14 22 24 20 14 6 4 12 22
Daerah mana yang cenderung mempunyai suhu dan
curah hujan seperti terlihat dalam tabel?
A. Gurun
B. Tundra
C. Padang Savana
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB28
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
D. Hutan Tropis*
Ragam Tes Pilihan Ganda Analisis Hubungan (Sebab Akibat) dan Ragam Tes
Pilihan Ganda Kompleks
Bentuk analisis hubungan sebenarnya merupakan perpaduan
antara bentuk betul-salah dan pilihan berganda. Jadi petunjuk
penulisan pokok uji kedua bentuk obyektif tersebut berlaku
bagi penulisan bentuk analisis hubungan. Hal yang khas bagi
penulisan pokok uji analisis hubungan ini ialah pernyataan dan
alasan harus ada pada konteks yang sama. Pada petunjuk
jawaban benar pada bentuk tes pilihan berganda analisis
hubungan, hubungannya biasanya ditulis sebagai berikut:
A. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya
menunjukkan hubungan sebab-akibat.
B. Jika pernyataan benar dan alasan benar, tetapi keduanya
tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat.
C. Jika penyataan benar dan alasan salah.
D. Jika penyataan salah dan alasan benar.
E. Jika penyataan dan alasan keduanya salah.
Contoh butir soal bentuk pilihan ganda kompleks adalah
sebagai berikut.
Frekuensi detak nadi orang yang baru berlari cepat akan
naik.
SEBAB
Pada waktu berlari cepat denyut jantung bertambah
cepat.
Ragam tes pilihan ganda kompleks sama dengan pilihan
ganda biasa. Hanya saja jika dalam pilihan ganda biasa
terdapat hanya satu jawaban benar atau paling benar,
maka pada ragam pilihan ganda kompleks jawaban benar
terdapat 2 atau 3 jawaban yang benar. Adapun petunjuk
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 29
untuk melengkapi pilihan berganda kompleks adalah
sebagai berikut :
A. Jika (1) dan (2) benar.
B. Jika (1) dan (3) benar.
C. Jika (2) dan (3) benar.
D. Jika semuanya benar.
Contoh butir soal bentuk pilihan ganda kompleks adalah
sebagai berikut.
Salah satu vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin
yang terdapat dalam ....
(1) minyak ikan dan telur.
(2) bayam, ikan dan telur.
(3) air susu dan wortel.
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB30
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Lampiran 4: Pengembangan Tes Uraian
a. Pengertian
Tes bentuk uraian adalah butir soal yang mengandung pertanyaan atau
tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara
mengekspresikan pikiran peserta tes dalam bentuk uraian tertulis(Asmawi
Zainul dan Noehi Nasution, 1993: 30; Depdikbud, 1997: 1).
Tes uraian memiliki kelebihan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks
dan memerlukan jawaban ekspresif atau kreatif. Tes uraian cocok digunakan
untuk mengukur hasil belajar yang menekankan pada kemampuan:
mengaplikasikan konsep, menginterpretasikan hubungan, menyatakan inferensi,
mengenal relevansi dari suatu informasi, merumuskan dan mengenal hipotesis
serta merumuskan kesimpulan.
Kelebihan lain dari tes uraian adalah relatif lebih mudah dalam
menyusunnya dan lebih meningkatkan motivasi peserta tes untuk belajar
dibandingkan dengan bentuk tes lain, karena menuntut kemampuan
mengekspresikan dengan kata-kata sendiri, maka diperlukan penguasaan materi
secara penuh.
Kelemahan tes uraian di antaranya memerlukan waktu yang cukup
banyak dalam pengerjaannya dan reliabilitas tes rendah, artinya skor yang
dicapai oleh peserta tes tidak konsisten bila tes yang sama atau yang paralel
diuji ulang beberapa kali. Penyebab rendahnya reliabilitas ini di antaranya
keterbatasan sampel bahan yang tercakup dalam soal tes dan kemungkinan
adanya subyektivitas dalam penskoran.
b. Prinsip-prinsip dalam Mengkonstruksi Soal Bentuk Uraian
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengkonstruksi soal
bentuk uraian adalah sebagai berikut.
1) Gunakan bentuk tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang cocok,
misalnya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengekspresikan
pikirannya dengan kata-kata sendiri.
2) Pertanyaan dipilih untuk mengukur tujuan/ hasil belajar yang penting saja.
3) Pertimbangkan kemampuan dan keterampilan menulis siswa.
4) Jangan memberikan butir soal yang tidak dapat dipilih atau tidak dapat
dikerjakan.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 31
5) Tulislah petunjuk awal yang jelas dan juga petunjuk untuk setiap butir soal
harus rinci dan dapat dipahami oleh peserta tes.
6) Waktu yang tersedia harus diperkirakan cukup.
7) Pertanyaan hendaknya menuntut respon yang bersifat pemikiran peserta
tes.
8) Perhatikan kombinasi jenis tes uraian terbatas dan bebas.
9) Rumusan butir soal menggunakan bahasa yang sederhana, tidak
mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan siswa, tidak
menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. Gunakan kata-kata
deskriptif, misalnya tulislah garis besar, berilah contoh, atau bandingkanlah
atau kata-kata perintah lainnya.
10) Dalam setiap butir soal upayakan pencantuman skor maksimal yang dapat
diperoleh bila jawaban peserta tes sesuai dengan yang diminta dan jelaskan
pula batasan-batasan jawaban yang diminta, misalnya panjang uraian, arah
pemaparan, banyaknya aspek atau butir jawaban yang diminta.
c. Pedoman Penskoran
Dalam menilai hasil tes uraian kadang-kadang ada unsur subyektivitas.
Untuk menguranginya hal ini, perlu diperhatikan aspek-aspek berikut:
a. tentukan jawaban yang paling baik untuk satu butir pertanyaan uraian;
b. tentukan butir-butir yang harus ada dalam jawaban pertanyaan uraian;
c. tentukan butir soal yang lebih penting di antara butir-butir jawaban yang
diharapkan.
Berdasarkan hal di atas, berarti guru harus sudah menuliskan kata-kata kunci
atau kriteria yang harus tercantun dalam setiap soal.
Contoh konstruksi butir soal yang kurang memenuhi prinsip atau kaidah
penulisan butir soal uraian.
1. Daun tembakau mengandung ….
Penjelasan:
Contoh soal di atas kurang baik karena butir soal tidak mengandung
permasalahan yang spesifik.
Kontruksi butir soal di atas dapat diperbaiki seperti di bawah ini.
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB32
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Bahan yang berbahaya bagi kesehatan yang terdapat dalam daun tembakau
adalah … .
2. Seorang anak usia 12 tahun sebaiknya setiap hari minum susu ….
Penjelasan;
Contoh soal di atas kurang baik karena jawaban pertanyaan menyangkut angka
atau jumlah dari satuan tertentu sedangkan dalam soal tidak dinyatakan satuan
jumlahnya.
Butir soal di atas dapat diperbaiki sebagai berikut.
Seorang anak usia 12 tahun sebaiknya setiap hari minum susu …gelas
Indikator : Siswa dapat menjelaskan dua perbedaan pasar tradisional dan
pasar modern.
.
Contoh butir soal kurang baik:
Jelaskan dua persamaan antara pasar tradisional dengan pasar modern!
Contoh butir soal yang lebih baik:
Jelaskan dua perbedaan antara pasar tradisional dengan pasar modern! (IPS,
SMP)
No Kunci Jawaban Skor
1 Pasar tradisional: harga dapat ditawar
dan tidak kena pajak
2
2 Pasar modern: harga pasti dan kena
pajak
2
Contoh butir soal kurang baik:
Di manakah letak kelenjar pankreas? (IPA)
Contoh butir soal lebih baik:
a. Di manakah letak pankreas?
b. Tuliskan dan jelaskan enzim yang dihasilkan pankreas!
c. Dimanakah enzim-enzim itu aktif?
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 33
No Kunci jawaban Skor
a
b
Pankreas terletak di rongga perut.
Enzim yang dihasilkan Pankreas:
Tripsin untuk mengubah protein
menjadi peptida dan asam-asam
amino.
Amilase untuk mencerna tepung
menjadi maltosa dan disakarida
lain.
Lipase untuk mencerna lemak
menjadi asam lemak dan
gliserol.
Bikarbonat untuk menetralisir HCl
yang masuk ke usus dari
lambung.
1
2
2
2
2
c Enzim-enzim itu aktif di usus halus. 1
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB34
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Daftar Pustaka
Zainul, A. dan Nasution, N. (2005) Penilaian Hasil Belajar, PAU PPAI
Nitko, A. J. (1983, 2nd), Educational Assessment of Students, Prentice Hall, Ohio.
Ebel, R.L. dan Frisbie, D.A., Essentials of Educational Measurement, Englewood Cliffs, Prentice Hall, N.J.
Gronlund, N.E. (1971) Measurement and Evaluation in Teaching, MacMillan, N.Y.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 35
Lampiran 5: Pengembangan Bentuk Nontes
a. Pengertian
Nontes adalah suatu penilaian yang biasanya dipergunakan untuk
mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan peserta tes dengan
tidak menggunakan tes. Hal ini berarti bahwa jawaban yang diberikan
oleh peserta tes tidak bisa dikategorikan sebagai jawaban benar atau
salah. Dengan teknik nontes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar
peserta didik dilakukan tanpa “menguji” peserta didik melainkan
dilakukan dengan cara tertentu. Penilaian yang dilakukan dengan
nontes terutama bertujuan untuk memperoleh informasi yang
berkaitan dengan evaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah
afektif dan ranah psikomotor.
Anas Sudijono (2005:54) mengembangkan ranah afektif menjadi
lima bagian, yaitu: (1) receiving (menerima); (2) responding
(merespon); (3) valuing (menilai atau memaknai); (4) organizition
(mengorganisasi); dan (5) characterization by a value (karakteristik
dengan suatu nilai)
Kemampuan psikomotor (psikomotor dogmain) adalah kemampuan
yang berhubungan dengan gerak yaitu kemampuan dalam menggunakan
otot-otot seperti berjalan, lari, melompat, berenang, melukis,
membongkar dan memasang peralatan dan lain sebagainya. Dalam
dunia psikologi, kemampuan psikomotor dibagi menjadi lima
tingkatan,yaitu: gerak refleks, gerak dasar, gerak perseptual,
kemampuan fisik, gerakan terampil dan gerakan nondiskursip.
Gerak reflek adalah gerakan yang muncul tanpa sadar. Gerakan
dasar adalah gerakan yang mengarah pada keterampilan kompleks yang
khusus seperti berlari dan berjalan. Kemampuan peseptual merupakan
kombinasi kemampuan kognitif dan kemampuan motorik, kemampuan
fisik adalah kemmapuan untuk mengembangkan gerakan yang paling
terampil seperti gerakan tari ataupun olahraga tertentu. Sedangkan
komunikasi nondiskursip adalah kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa gerakan. Kemampuan terakhir ini berhubungan
dengan kemampuan mengucapkan kata-kata berbahasa asing
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB36
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
b. Jenis soal non-tes
Jenis nontes ini terdiri atas lima macam ,yaitu
1. Sikap
Sikap dapat diukur dengan menggunakan berbagai cara seperti
skala, pengamatan, angket, wawancara
a) Skala
Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, perhatian, yang
disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan
hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.
b) Angket
Angket juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian
hasil belajar. Berbeda dengan wawancara dimana penilaian (evaluator)
berhadapan secara langsung dengan peserta didik atau dengan pihak
lainnya, maka dengan menggunakan angket, pengumpulan data sebagai
bahan penilaian hasil belajar jauh lebih praktis,menghemat waktu dan
tenaga.
c) Wawancara
Secara umum yang dimaksud dengan wawancara adalah cara
menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan
melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan
dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
d) Observasi
Pengamatan merupakan cara menghimpun bahan-bahan keterangan
(data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 37
secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan
sasaran pengamatan / observasi. Observasi sebagai alat evaluasi banyak
digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya
suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan.
2. Unjuk kerja (Performasi)
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini
digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik
melakukan tugas tertentu seperti praktik pengukuran suhu udara dan kecepatan
angin, berpidato, membaca puisi, presentasi hasil, dsb.
Penilain unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
(1) Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik
untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi
(2) Kelengkapan dan kelengkapan aspek yang akan dinilai dalam kinerja
tersebut
(3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas
(4) Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak sehingga
semua dapat diamati
(5) Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan
pengamatan
Teknik penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan
daftar cek (check list), dan skala penilaian (rating scale).
Penilaian dengan daftar cek (ya-tidak), Penilaian unjuk kerja yang
menggunakan daftar cek ini peserta didik mendapat nilai bila kriteria
penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB38
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
diamati, maka peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah
penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak. Dengan demikian tidak terdapat
nilai tengah. Namun, daftar cek sangat memudahkan bagi penilai yang
melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam jumlah besar.
Penilaian dengan menggunakan skala rating scale memungkinkan
penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena
pemberian nilai secara kontinum dimana pilihan katagori nilai lebih dari dua.
Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna.
Misalnya 1=tidak kompeten, 2=kurang kompeten, 3=kompeten, dan 4=sangat
kompeten.
3. Proyek
Penilain proyek merupakan kegiatan penilain terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas yang harus diselesaikan dalam period/waktu tertentu. Tugas tersebut
berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan, kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses
pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-
hal atau tahapan yang perlu dinilai seperti penyusunan design, pengumpulan
data, analisis data dan menyiapkan laporan tertulis. Pelaksanaan penilaian
proyek dapat menggunakan instrumen penilaian berupa daftar cek atau skala
penilaian.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 39
4. Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi
tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik oleh peserta didik.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara
individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu
periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan
peserta didik. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan
peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta
didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio
dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik
melalui karyanya baik berupa tulisan, gambar, atau berupa benda.
5. Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas
suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik
membuat produk-produk, misalnya produk berupa gambar peta, gambar
piramida penduduk, model bentang alam, grafik fluktuasi suhu udara,
diagram alur pelapukan-erosi- sedimentasi. Produk juga dapat berupa tulisan,
termasuk tulisan hasil laporan pengamatan, hasil diskusi kelompok, sebuah
rangkuman, atau simpulan.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
a) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan pada tahap appraisal.
b) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan
terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan.
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB40
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
LAMPIRAN 6 : Contoh Instrumen Penilaian Non Tes dalam Pembelajaran IPS
1. Penilaian Sikap
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses
pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut.
a) Sikap terhadap materi pelajaran.
b) Sikap terhadap guru/pengajar.
c) Sikap terhadap proses pembelajaran.
d) Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan
suatu materi pelajaran.
Sikap yang berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungn
dengan mata pelajaran, dalam hal ini mata pelajaran geografi . Misalnya
terkait dengan materi lingkungan hidup. Peserta didik juga perlu
memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap
kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian atau kasus perusakan
lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif
terhadap program perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain,
peserta didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu
glondongan ke luar negeri. Sikap yang positif atau negatif terhadap
suatu permasalahan di lapangan penting untuk dibelajarkan melalui
berbagai metode yang lebih banyak melibatkan ide-ide/gagasan,
pendapat sehingga apa yang dikaji memungkinkan peserta didik
memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang
menekankan pada aspek spasial, dan ekologis dari eksistensi manusia.
Hal yang senantiasa kita ingat, bahwa bidang kajian geografi meliputi
bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan kausal dan
spasial manusia dengan lingkungan, serta interaksi manusia dengan
tempat. Sebagai suatu disiplin integratif, geografi memadukan dimensi
alam fisik dengan dimensi manusia dalam menelaah keberadaan dan
kehidupan manusia di tempat dan lingkungannya.
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik.
(1) Observasi perilaku
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 41
Contoh: Ketika peserta didik sedang melakukan debat atau
diskusi tentang Pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya
dengan pembangunan berkelanjutan. Instrumen yang digunakan
dapat berupa daftar cek (checklist) atau skala penilaian (rating
scale) yang dituangkan sebagai berikut.
Observasi Perilaku Peserta Didik”Debat Pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan
pembangunan berkelanjutan”
NoNama Siswa
A s p e k
Jumlah
SkorNilai
Menghor-mati argumentasi lawan
Tidak emosio-nal
Saling mendengarkan dan merespon
Tidak menyela
aktif
(2) Pertanyaan langsung
Contoh permasalahan terkait penetapan lokasi industri di
wilayah lahan kritis. tentunya akan mengundang sikap positif
dengan alasan sebagai upaya peningkatan nilai suatu wilayah
yang harapannya cukup kecil untuk dimanfaatkan karena tingkat
kesuburan tanah yang rendah. Di sisi lain, sikap negatif terhadap
adanya lokasi industri di lahan kritis akan menambah beban alam
untuk meningkatkan daya dukung lingkungan padahal upaya
konservasi tanah dan air dapat diupayakan.
Secara sederhana guru dapat menetapkan teknik penilaian
melalui pembobotan dan penilaian sebagai berikut:
a. Jika jawabannya lebih dari 5 dan berbobot diberi nilai 81-100
b. Jika jawabannya 3-4 berbobot diberi nilai 71 – 80
c. Jika jawabannya 2 – 3 berbobot diberi nilai 50 – 70
d. Jika tidak menjawab sama sekali diberi nilai 0
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB42
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
(3). Laporan pribadi
Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta
membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya
tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek
sikap. Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangannya
tentang " Kecenderungan perubahan suhu lingkungan yang
terjadi akhir-akhir ini di Indonesia serta dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi.” Dari ulasan yang dibuat oleh peserta
didik tersebut dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap
yang dimilikinya.
2. Penilaian Unjuk Kerja
Contoh Penilaian Unjuk Kerja”Presentasi Hasil Pengamatan Kenampakan Alam dan Buatan di
Lingkungan Sekitar”
No Nama Siswa
A s p e k Jumlah
Skor
NilaiKriteria Nilai
KomunikasiSistematika penyampaian
Wawasan Keberanian antusias
Keterangan Skor :
Komunikasi Sistematika Penyampaian:1 = Tidak dapat berkomunikasi 1 = Tidak sistematis2 = Komunikasi agak lancar, tetapi sulit dimengerti 2 = Sistematis,uraian
kurang,tdk jelas3 = Komunikasi lancar tetapi kurang jelas dimengerti 3 = Sistematis, uraian cukup4 = Komunikasi sangat lancar, benar dan jelas 4 = Sistematis, uraian luas,
jelas
Wawasan: Keberanian:1 = Tidak menunjukkan wawasan 1 = Tidak ada keberanian2 = Sedikit memiliki wawasan 2 = Kurang berani 3 = Berwawasan tetapi kurang luas 3 = Berani4 = Berwawasan luas 4 = Sangat berani
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 43
Antusias:1 = Tidak antusias2 = Kurang antusias3 = Antusias tetapi kurang kontrol4 = Antusias dan terkontrol
3. Penilaian Proyek
Contoh Penilain Proyek :
Pemanfaatan Tanah Sebagai Lahan Pertanian di Wilayah……………
Nama Siswa/Kelompok :
Aspek yang dinilaiSkor
1 2 3 4
Pengetahuan dan Keterampilan
1. merencanakan pengamatan
a. mempersiapkan prosedur kerja: pengukuran ph tanah, tekstur, dan warna pengukuran suhu udara, intensitas penyinaran, ketinggin
tempat pengukuran kemiringan lereng
b. mempersiapkan peralatan: altimeter/clinometer, thermometer, kompas ph meter/ aquades dan kertas lakmus tabel tingkat keasaman
2. aktivitas pengamatan dan percobaan:
a. Penggalian data mengukur ph tanah, tekstur, dan warna mengukur suhu udara, intensitas penyinaran mengukur ketinggian tempat mengukur kemiringan lereng
b. Pengolahan data menentukan tingkat keasaman dengan bantuan tabel
tingkat keasaman menghitung temperatur udara rata-rata menetapkan ketinggian tempat penentuan tekstur, warna, dan jenis tanah melalui
analisis medan menghitung kemiringan lereng
3. menggambar hasil pengamatan
menuangkan data dalam bentuk tabel, grafik, atau gambar. Contoh: gambar tekstur tanah, profil tanah
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB44
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
4. pembuatan catatan hasil pengamatan
menggunakan data akhir untuk menentukan jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi tempat melalui berbagai informasi tentang karakteristik tanaman.
menampilkan jenis tanaman yang dipilih berdasarkan data/fakta pendukung dan rasional
5. pelaporan
Menuliskan semua langkah yang telah dilakukan, data yang diperoleh sampai penyajian hasil.
Memberikan saran atau rekomendasi Dideskripsikan melalui sistematika laporan yang telah
ditetapkan.Sikap
1. mampu bekerjasama
2. sistematis dalam mengerjakan tugas
3. serius dalam mengerjakan tugas
4. Disiplin
Komentar:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
Keterangan: Skor 4= Baik sekali, 3= Baik, 2= Cukup, 1=Kurang.
4. Penilaian Produk
Contoh Penilaian Produk Berupa TulisanLaporan Hasil Praktik Uji Kualitas Air Secara Sederhana
No.Nama Siswa
A s p e kJumlah
SkorNilai Ket.Sistemati
ka Isi
MateriBahasa
Kerapihan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 45
Keterangan Skor :Sistematika: Isi:1 = Tidak sistematis 1 = Tidak ada isi 2 = Sedikit sistematis 2 = Isi ada, kurang sesuai &
krg akurat3 = Sistematis tetapi kurang lengkap 3 = Isi ada, kurang
sesuai/krg akurat4 = Sistematis, lengkap dan jelas 4 = Isi ada, sesuai dan akurat
Bahasa: Kerapihan:1 = Tidak menggunakan kaidah bahasa 1 = Tidak rapih2 = Kaidah bahasa ada, belum sempurna 2 = Kurang rapih3 = Kaidah bahasa digunakan dengan baik 3 = Rapih4 = Kaidah bahsa baik dan tepat 4 = Sangat rapih
Contoh Penilaian Produk GambarPeta Persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia
No.Nama Siswa
A s p e k
Jumlah
SkorNilai Ket.
Teknis perpetaan
Data/
Informasi Sumber Daya Alam
Estetika Kerapihan
Keterangan Skor:
Teknis Perpetaan:1 = Syarat Peta tidak terpenuhi2 = Hanya sedikit syarat peta terpenuhi3 = Sebagian besar syarat peta terpenuhi4 = Seluruh syarat peta terpenuhi
Data/Informasi SDA:1 = Tidak ada data/informasi2 = Ada data/informasi tetapi tidak tepat3 = Ada data/informasi yang tepat, tetapi kurang lengkap4 = Ada data/informasi yang tepat dan lengkap.
Estetika:1 = Tidak indah/tidak ada pewarnaan2 = Ada pewarnaan tetapi tidak memenuhi standar simbol warna
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB46
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
3 =Ada pewarnaan tetapi sedikit memenuhi standar simbol warna4 = Pewarnaan sesuai dengan standar simbol warna dan lengkap.
Kerapihan:1 = Tidak rapih2 = Kurang rapih3 = Rapih4 = Sangat rapih
Contoh Penilaian Produk Berupa KlipingPemanasan Global dan Perubahan Iklim
No.Nama Siswa
A s p e k Jumlah
SkorNilai Ket.
Tema Sumber Isi Analisis
Keterangan Skor:Tema: Isi:1 = Tidak ada 1 = Tidak sesuai tema2 = Ada tetapi kurang tepat dan krg menarik 2 = Sesuai tema,
kurang berbobot & aktual3 = Ada tetapi kurang tepat/kurang menarik 3 = Sesuai tema,
kurang berbobot/kurang aktual4 = Ada, tepat, dan menarik 4 = Sesuai tema,
berbobot dan aktual
Sumber: Analisis:1 = Tidak ada 1 = Tidak ada analisis2 = Ada tetapi tidak lengkap, tidak akurat 2 = Ada analisis, kurang
tepat & kurang berbobot 3 = Ada dan akurat , tidak lengkap/tdk akurat 3 = Ada analisis, tetapi
kurang tepat/krg.berbobot4 = Ada, akurat dan lengkap 4 = Ada analisis, tepat dan
berbobot
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 47
6. Penilaian Portofolio
Contoh Sistematika dan Rambu-rambu Penilaian Portofolio
No. Komponen Prosentase Penilaian
1 Ringkasan folder (portfolio) 30%2 Daftar isi 5%3 Langkah/jadwal kegiatan 5%4 Kumpulan informasi/data (artikel, bacaan, 20%5 Foto/grafik, hasil wawancara/diskusi, rekaman) 5%6 Ringkasan masing-masing informasi/data no. 4 20%7 Referensi (sumber informasi/data) 5%8 Presentasi 5%9 Pertunjukan 5%
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB48
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
LAMPIRAN 7 : Contoh Instrumen Penilaian Non Tes dalam PembelajaranBahasa Indonesia
a. Alat Evaluasi Aspek Membaca
Alat evaluasi pada aspek membaca merupakan alat untuk mendapatkan
data atau informasi tentang kompetensi siswa dalam memahami,
menginterpretasi, dan menganalisis bacaan dengan topik tertentu yang
disajikan. Kompetensi membaca di SD dapat diukur melalui berbagai
macam kegiatan yang dilaksanakan di kelas, yaitu: (1) membaca nyaring: huruf,
suku kata, kata, kalimat sederhana, teks pendek, pengumuman, teks
percakapan, teks pidato sambutan; (2) membaca intensif: cerita yang
sebelumnya disusun acak, teks (4-5 paragraf), teks narasi (200-250 kata), iklan
mini; (3) membaca memindai (scanning): denah, teks petunjuk, kamus,
ensiklopedi; (4) membaca sekilas (skimming): teks (200-250 kata), teks pada
kolom khusus majalah.
b. Menyusun Indikator Soal
Penyusunan indikator soal diawali dengan menentukan kondisi, misalnya
disajikan sebuah teks bacaan, puisi, novel, atau naskah drama. Selanjutnya
menentukan jenis perilaku yang dapat diukur, misalnya mengenal huruf,
membaca bersuara, membacakan, menjawab dan mengajukan pertanyaan,
menceritakan, menjelaskan, menyimpulkan, memperbaiki, meringkas,
melengkapi, mengidentifikasi, menyusun, dan menyebutkan.
Contoh penyusunan indikator soal
1. Disajikan sebuah teks, siswa dapat membaca bersuara dengan lafal dan
intonasi yang tepat.
2. Disajikan sebuah teks, siswa dapat membaca cepat minimal 300
kata/menit.
3. Disajikan sebuah teks, siswa dapat menjawab pertanyaan dengan
ketepatan 75%.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 49
c. Menyusun Kisi-kisi, Soal, dan Penskoran
Membaca Bersuara
FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis Sekolah : SD Jumlah Soal : 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Bentuk Soal : Unjuk Kerja
Kelas/Semester : III/1 Alokasi Waktu : 3 menit
No. Kompetensi
Dasar
Indikator Materi Indikator
Soal
No.
Soal
1. Membaca bersuara (membacakan teks)
Membaca teks dengan lafal dan intonasi yang tepat
Teks agak panjang (sekitar 200 kata)
Disajikan sebuah teks, siswa dapat membaca bersuara dengan lafal dan intonasi yang tepat.
1.
Contoh soalnya:
Bacalah teks berikut dengan lafal dan intonasi yang!
Bacalah cerita berikut dengan bersuara!
Musang dan Ayam
Ada seekor musang yang ingin bersahabat dengan ayam. Akan tetapi,
sebenarnya musang itu Cuma hendak menipu ayam, yaitu agar mudah
menangkap serta memakannya. Meskipun demikian, ayam sebenarnya
mengetahui maksud musang. Oleh karena itu, ayam sudah bersiap akan
menangkis segala tipu daya musang. Pada suatu hari, musang datang
bertandang ke rumah ayam. Terjadilah perbincangan yang panjang. Setelah
berbincang-bincang sekian lamanya, musang pun menyampaikan keinginannya
untuk bermalam di rumah ayam.
“ Kalau engkau mengizinkan, aku ingin bermalam di sini,”kata musang.
“O,...sama sekali tidak keberatan,” jawab ayam. ”Tetapi, kamu harus maklum
bahwa anakku banyak minta minum, menangis, dan sebagainya. Yah, ‘’’ seperti
itulah setiap malamnya. Lagi pula, anak-anak tidak peduli, ada tamu atau
tidak, mereka senantiasa ribut.”
“Oh,... tidak apa-apa,anak-anakku juga demikian,”jawab musang.
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB50
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Malam harinya, musang dan ayam terus berbincang-bincang.
Akhirnya, mereka merasa letih dan tidur. Sementara ayam mengatur tempat
tidur anaknya, anaknya yang besar-besar disuruh mencari batu-batu. Setelah
terkumpul, lalu disusun di bawah tempat tidurnya. Ayam segera diam-diam
mengungsikan anak-anaknya. Sesudah agak lama, suasana pun menjadi sunyi
sepi. Pikir Musang, tentu ayam dan anak-anaknya sudah tidur nyenyak.
Perlahan-lahan, musang mengintai dan mendekati tempat tidur ayam. Musang
dengan sekuat tenaga menyeruduk dan menerkam.
Akan tetapi, yang kena terkam hanyalah batu-batu yang disusun ayam. Musang
kesakitan, gigi tengahnya patah. Dengan putus asa dan menahan sakit,
pulanglah musang ke rumahnya.
Format pedoman pensekoran
No. Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Skor
1 Kejelasan isi (ketepatan pemenggalan kata dalam kalimat)
Tidak terdapat kesalahan pemenggalan
Terdapat 1 atau 2 kesalahan
Terdapat 3 atau 4 kesalahan
Terdapat banyak kesalahan
0 – 3
3
2
1
0
2 Intonasi (variasi irama dan tekanan)
Terdapat variasi irama dan tekanan yang tepat
Terdapat variasi irama dan tekanan, tetapi kurang tepat
Irama dan tekanan monoton
1 – 3
3
2
1
3 Pelafalan (ketepatan melafalkan kata)
Tidak terdapat kesalahan pelafalan
Terdapat 1 atau 2 kesalahan pelafalan
Terdapat banyak kesalahan pelafalan
1 – 3
3
2
1
4 Suara
Dapat didengar semua pendengar
Dapat didengar sebagian pendengar
1 – 3
3
2
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 51
Sangat lemah tidak dapat didengar 1
5 Kelancaran (tidak tersendat dan pengaturan napas tepat)
Tidak tersendat dan napas tidak tersenggal-sengal
Ada pengulangan pembacaan, napas teratur
Banyak pengulangan, tersenfat, napas tersengal
1 – 3
3
2
1
Format Penilaian Membaca BersuaraKompetensi : Membacakan bersuaraKelas/semester : III/1Tanggal ujian :
No. Nama Siswa
Nilai / Skor
Jumlah
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
…
Keterangan :
1 = kejelasan isi 3 = pelafalan 5 = kelancaran
2 = intonasi 4 = suara 6 = penampilan
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB52
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
LAMPIRAN 8 : Contoh Instrumen Penilaian Non Tes dalam Pembelajaran Matematika
CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN NON TES DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA
A. Instrumen Penilaian Afektif
Contoh 1: Instrumen Penilaian Afektif dalam Proses Pembelajaran Satu Kompetensi
Dasar
Mata Pelajaran/Kelas : Matematika/Kelas IV
Kompetensi Dasar : 2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan factor
persekutuan terbesar (FPB)
Periode pengamatan : 3 pertemuan
Tanggal pengamatan : 8, 9, 11 September 2009
Berilah tanda V pada kolom sesuai dengan hasil pengamatan.
1 = pertemuan ke-1 2 = pertemuan ke-2 3 = pertemuan ke-3
No Nama Siswa
Aspek Penilaian
Ketekunan
Tinggi
Ketekunan
Sedang
Ketekunan
Rendah Kesimpulan
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Ade Irawan V V V Tinggi
2. Ani Fathonah V V V Sedang
3. Barkah V V V Sedang
… …...................
32. Zakaria V V V Rendah
Sleman, September 2009
Pengamat/Guru Kelas
Nur Handriyani
Keterangan:
Ketekunan tinggi jika seluruh peristiwa dalam pengamatan menunjukkan bahwa siswa
tampak fokus dalam menyelesaikan tugas atau mengikuti penjelasan guru atau siswa lain.
Ketekunan sedang jika sebagian besar peristiwa dalam pengamatan menunjukkan
bahwa siswa tampak fokus dalam menyelesaikan tugas atau mengikuti penjelasan guru atau
siswa lain.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 53
Ketekunan rendah jika sebagian kecil atau tidak ada peristiwa dalam pengamatan yang
menunjukkan siswa tampak fokus dalam menyelesaikan tugas atau mengikuti penjelasan
guru atau siswa lain.
Contoh 2: Instrumen Penilaian Afektif dalam Proses Pembelajaran Beberapa Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran/Kelas : Matematika/Kelas IVKompetensi Dasar : 2.1. Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan (1 pertemuan)2.2. Menentukan kelipatan dan faktor bilangan (2 pertemuan)2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) (3
pertemuan)2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB (2 pertemuan)Periode pengamatan : 8 kali/ 8 pertemuanTanggal pengamatan : 1, 2, 4, 8, 9, 11, 15, 16 September 2009Aspek penilaian: ketekunan dalam mengikuti mata pelajaran matematikaIsilah kolom dengan T , S, R sesuai dengan hasil pengamatan.
No Nama
Pertemuan Ke
KesimpulanKD 2.1 KD 2.2 KD 2.3 KD 2.4
1 1 2 1 2 3 1 2
1. Ade Irawan S S T T S T T T Tinggi2. Ani Fathonah T S T T S R S S Sedang3. Barkah R R R S S R S S Rendah ke Sedang… …...................32. Zakaria R R R S R S S R Rendah
Sleman, September 2009Pengamat
Nur HandriyaniKeterangan:
Ketekunan tinggi (T): Bila seluruh peristiwa dalam pengamatan menunjukkan bahwa siswa
tampak fokus dalam menyelesaikan tugas atau mengikuti penjelasan guru atau siswa lain.
Ketekunan sedang (S): Bila sebagian besar peristiwa dalam pengamatan menunjukkan
bahwa siswa tampak fokus dalam menyelesaikan tugas atau mengikuti penjelasan guru atau
siswa lain.
Ketekunan rendah (R): Bila sebagian kecil atau tidak ada peristiwa dalam pengamatan yang
menunjukkan siswa tampak fokus dalam menyelesaikan tugas atau mengikuti penjelasan
guru atau siswa lain.
Catatan:
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB54
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Dalam rangka membuat kesimpulan hasil pengamatan, Bu Nur Handayani
menempuh cara yang praktis namun tidak menyimpang dari segi keilmuan. Cara
tersebut adalah mengubah sementara data hasil pengamatan yang berbentuk
kualitatif itu (T, S, R) ke dalam data kuantitatif, misalnya T = 3, S = 2, R = 1,
kemudian dihitung rata-ratanya. Setelah dilakukan pembulatan (bila perlu) terhadap
rata-rata itu, selanjutnya dilakukan transfer ke data kualitatif lagi, sehingga
diperoleh kesimpulan hasil pengamatan
1. Pada contoh 1 ada 3 kali pengamatan. Rata-rata hasil pengamatan ketekunan
Ade Irawan adalah (3+2+3) : 3 = 8 : 3 = 2,67, dibulatkan menjadi 3, sehingga
kesimpulan hasil pengamatannya adalah ketekunan Ade Irawan adalah TINGGI.
2. Pada contoh 2 ada 8 kali pengamatan. Rata-rata hasil pengamatan ketekunan
Barkah adalah (1+1+1+2+2+1+2+2) : 8 = 12 : 8 = 1,5. Karena ketekunan rendah
dimisalkan dengan 1 dan ketekunan sedang dimisalkan dengan 2 maka rata-rata
hasil pengamatan 1,5 berada antara rendah dan sedang. Karena data hasil
pengamatan Barkah menunjukkan awalnya cenderung rendah namun kemudian
cenderung sedang maka Bu Nur Handriyani memutuskan bahwa ketekunan
Barkah adalah RENDAH MENUJU SEDANG.
Contoh 3: Penilaian Afektif setelah Proses Pembelajaran MatematikaTujuan penilaian afektif : Memperoleh masukan untuk meningkatkan mutu proses
pembelajaran dan pembinaan siswa secara kolektif terkait proses pembelajaran satu SK,
yaitu: 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah
(Kelas IV).
1. Skala sikap Thurstone
Skala Thurstone mempunyai rentang dari 1 sampai dengan 7. Semakin besar angka
berarti pernyataan yang dipilih semakin sesuai dengan pendapat pengisi.
Petunjuk
1. Berilah tanda V pada angka yang Anda pilih dalam setiap pernyataan berikut ini.
2. Semakin besar angka yang Anda pilih berarti keadaan atau pendapat Anda semakin
sesuai dengan pernyataan di sebelah kirinya.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 55
3. Contoh: Misalkan Anda memilih angka 6 pada pernyataan:’Saya menyukai belajar KPK
dan FPB’, berarti Anda cenderung suka belajar KPK dan FPB. Bila Anda memilih angka
2 pada pernyataan ’ Saya merasa mudah memahami KPK dan FPB’, berarti Anda
cenderung sulit (tidak mudah) memahami KPK dan FPB.
Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7
1 Saya menyukai belajar KPK dan FPB
2 Proses belajar KPK dan FPB menyenangkan
3 Saya setuju bahwa belajar KPK dan FPB akan banyak gunanya
4 Saya merasa mudah memahami KPK dan FPB
5 Saya selalu tekun mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan KPK dan FPB
6 Saya merasa tertantang untuk mengetahui KPK dan FPB lebih dalam lagi
7 Saya merasa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB
2. Dinyatakan dengan skala sikap Likert
Petunjuk
Berilah tanda V di bawah kata SS, S, TS atau STS pada tiap pernyataan berikut ini sesuai dengan keadaan atau pendapat Anda.
SS = sangat setuju S = setuju TS=Tidak setuju STS= sangat tidak setuju
Pernyataan SS S TS STS
1 Saya menyukai belajar KPK dan FPB
2 Proses belajar KPK dan FPB menyenangkan
3 Saya setuju bahwa belajar KPK dan FPB akan banyak gunanya
4 Saya merasa mudah memahami KPK dan FPB
5 Saya selalu tekun mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan KPK dan FPB
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB56
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
3. Skala sikap beda semantik:
Petunjuk:
Angka 1 s.d. 5 menunjukkan tingkat keadaan berurutan yang dicerminkan oleh kata (kata-
kata) di sebelah kiri menuju kata (kata-kata) di sebelah kanan. Lingkarilah angka pada
pernyataan berikut ini sesuai dengan pendapat atau keadaan Anda.
No Belajar tentang KPK dan FPB 1 Menyukai Benci
2 Menyenangkan 1 2 3 4 5 Membosankan
3 Banyak gunanya 1 2 3 4 5 Sia-sia
4 Mudah 1 2 3 4 5 Sulit
5 Sungguh-sungguh 1 2 3 4 5 Malas
6 Tertantang 1 2 3 4 5 Tidak ingin tahu
7 Merasa mampu 1 2 3 4 5 Gagal
Contoh 4: Angket untuk Penilaian Afektif
Untuk mendapatkan data tentang afektif siswa terhadap kegiatan pembelajaran
yang dirancang guru dapat pula dibuat angket dan siswa diminta mengisinya. Pada
angket dapat disertakan pertanyaan tentang macam kegiatan belajar yang disukai
dan tidak disukai oleh siswa. Pengisian angket sebaiknya tanpa menyebutkan
nama (anonim) agar diperoleh data yang sesungguhnya. Berikut ini contoh
pertanyaan dalam angket.
Manakah di antara kegiatan belajar berikut ini yang Anda sukai? Berikan
pilihan Anda dengan melingkari angka di depan pernyataan yang dipilih. Anda
boleh memilih lebih dari satu pernyataan.
1. Proses pengantar atau pendahuluan belajar oleh guru.
2. Proses menyelesaikan tugas individu.
3. Proses menyelesaikan tugas di kelompok.
4. Diskusi kelas saat presentasi.
6 Saya merasa tertantang untuk mengetahui KPK dan FPB lebih dalam lagi
7 Saya merasa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 57
5. Proses klarifikasi pembahasan oleh guru.
6. Proses interaksi dan tanya jawab antara guru-siswa.
7. Proses interaksi dan tanya jawab antara siswa-siswa.
8. Proses menjawab kuis secara lisan.
9. Proses menjawab kuis secara tertulis.
10. Proses mengerjakan ulangan harian.
B. Instrumen Penilaian Proyek
Instrumen Penilaian Proyek
Mata Pelajaran/Kelas : Matematika/ IV
Kompetensi dasar : 1.6 Memecahkan masalah yang melibatkan
uang
Indikator pencapaian kompetensi : Memecahkan masalah yang berkaitan
dengan harga barang di suatu toko atau
warung.
Uraian tugas:
1. Kerjakan tugas ini secara berpasangan, misalnya dengan teman semejamu.
2. Kunjungi minimal 2 toko atau warung di dekat sekolah atau dekat rumah
tinggalmu.
3. Pilihlah minimal 5 macam barang yang dijual di toko atau warung yang
dikunjungi tersebut.
4. Catatlah nama barang/benda dan tanyakan berapa harga masing-masing
barang.
5. Buatlah pengelompokan nama barang dan harga.
6. Dari nam-nama barang yang sudah dicatat, barang/benda apa yang
harganya termahal dan barang/benda apa yang harganya termurah?
Berikut contoh pedoman penskoran dan hasil penilaian terhadap penyelesaian
tugas proyek yang dibuat Rina dengan nilai 80.
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB58
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
No KegiatanSkor
Maks.Skor
PerolehanBobot Nilai Akhir
1 Penyiapan alat tulis untuk pencatatan nama barang dan harganya
2 2 10 2 : 2 × 10 = 10
2 Banyak macam barang yang dicatat
2 1 20 1 : 2 × 20 = 10
3 Pencatatan dan pengelompokkan macam barang dan harganya
3 3 40 3 : 3 × 40 = 40
4 Pembuatan kesimpulan tentang macam barang dengan harga termahal dan termurah pada data yang diperoleh
3 2 30 2 : 3 × 30 = 20
Nilai Akhir 10 7 10010+10+40+20 =
80
Catatan:
Untuk semua kegiatan dengan skor maksimum 3:
Skor 1 diberikan jika banyak terjadi kesalahan
Skor 2 diberikan jika ada sedikit kesalahan
Skor 3 diberikan jika sama sekali tidak terjadi kesalahan
Untuk semua kegiatan dengan skor maksimum 2:
Skor 1 diberikan jika terjadi kesalahan
Skor 2 diberikan jika tidak terjadi kesalahan
C. Instrumen Penilaian Produk
Instrumen Penilaian Produk
Mata Pelajaran/Kelas/Semester : Matematika/ Kelas VI/Semester 2
Kompetensi Dasar : 6.1 Membuat denah letak benda
Indikator : Membuat denah ruangan dan
penempatan benda-benda penting di
dalamnya.
Alat dan bahan yang disiapkan:
1. Karton berukuran maksimal 20 cm × 20 cm
2. Penggaris
3. Pensil, spidol
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 59
4. Gunting
5. Alat/bahan penghias denah
Uraian tugas:
Buatlah denah ruang guru pada karton dengan ukuran paling besar
20 cm × 20 cm. Perhatikan petunjuk berikut ini.
1. Tentukan ukuran ruangan guru yang akan digambar (dapat ditanyakan
kepada guru atau atau kalian cari sendiri datanya)
2. Berdasarkan ukuran ruang guru itu dan mempertimbangkan ukuran
karton, tentukan skala yang akan digunakan untuk membuat denah.
Contoh: Misalkan ukuran ruang guru 10 m × 6 m. Kamu dapat
mengambil skala 1: 50, sehingga gambar denah memerlukan tempat
berukuran 20 cm × 12 cm.
3. Buatlah sketsa denah terlebih dahulu sebelum menggambar denah pada
karton.
4. Tentukan letak benda-benda yang dianggap penting untuk ditampilkan
pada denah dan gambarlah penempatannya.
5. Tampilkan denah agar menarik, misalnya dengan memberi warna dan
sentuhan seni. Lengkapilah denah dengan judul (nama denah).
Berikut ini contoh pedoman penskoran dan hasil penilaian terhadap produk yang
dibuat Dewi dengan nilai 81.
No KegiatanSkor
Maks.Skor
PerolehanBobot Nilai Akhir
1 PersiapanKelengkapan bahan dan alat-alat
2 2
304 : 5 × 30 =
24Kebenaran pengambilan skala dan ukuran ruang pada denah
3 2
Jumlah 5 42 Pelaksanaan
a. Menggunakan alat-alat dan bahan dengan benar
2 2
305 : 6 × 30 =
25b. Menjaga kerapihan dan keber-
sihan tempat pengerjaan karya3 2
c. Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditentukan
1 1
Jumlah 6 5
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB60
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
No KegiatanSkor
Maks.Skor
PerolehanBobot Nilai Akhir
3 Hasila. Denah hasil sesuai dengan
permintaan3 2
404 : 5 × 40 =
32b. Kerapian hasil karya 2 2
Jumlah 5 4
Nilai Akhir24 + 25+ 32 =
81Catatan:
Untuk semua kegiatan dengan skor maksimum 3:
Skor 1 diberikan jika banyak terjadi kesalahan
Skor 2 diberikan jika ada sedikit kesalahan
Skor 3 diberikan jika sama sekali tidak terjadi kesalahan
Untuk semua kegiatan dengan skor maksimum 2:
Skor 1 diberikan jika terjadi kesalahan
Skor 2 diberikan jika tidak terjadi kesalahan
Sumber:Modul Suplemen Mata Pelajaran Matematika Program BERMUTU Tahun 2010, PPPPTK Matematika Yogyakarta.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 61
GLOSARIUM
(Daftar kata atau istilah dengan penjelasannya dalam bidang tertentu)
Analisis butir soal: suatu prosedur untuk menentukan spesifikasi serta karakteristik butir soal dan tes.
Bahan ajar: informasi ringkas dalam bentuk narasi atau powerPointyang dimuat atau dilampirkan dalam Buku Bahan Belajar Mandiri yang digunakan secara langsung dalam kegiatan belajar (tatap muka) untuk memahami topik pembelajaran.
Bahan Belajar Mandiri Generik (umum): Bahan Belajar Mandiri bagi guru pemandu atau guru secara umum dalam Program BERMUTU yang digunakan untuk semua jenjang (SD dan SMP) dan semua bidang studi. Isi Bahan Belajar Mandiri generik adalah tuntunan tahapan belajar untuk latihan melaksanakan tahapan perbaikan pembelajaran.
Bahan Belajar Mandiri Generik: Bahan Belajar Mandiri bagi guru pada kegiatan KKG/MGMP dalam Program BERMUTU, yang berisi panduan untuk berlatih melaksanakan upaya peningkatan pembelajaran melalui pendekatan PTK, Lesson Study dan Case Study, yang diperuntukkan bagi pemandu dan guru anggota.
Bahan Belajar Mandiri BERMUTU: suatu kesatuan bahan ajar bagi guru pada kegiatan KKG/MGMP dalam Program BERMUTU yang berisi: Bahan Belajar Mandiri Generik dan Bahan Belajar Mandiri per Bidang Studi.
BERMUTU (Program): Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading atau peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru atau suatu program digagas oleh Ditjen PMPTK, Ditjen DIKTI, Balitbang Diknas dengan dukungan pendanaan dari Pemerintah Belanda (melalui Dutch Trust Fund) dan Bank Dunia (pinjaman lunak melalui IDA Credit dan IBRD Loan), serta dana pendampingan yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Daerah.
Evaluasi Formatif: penggunaan tes untuk memperoleh umpan balik selama proses pembelajaran sedang berlangsung, sehingga hasil penilaiannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang sedang berlangsung tersebut.
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB62
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Evaluasi Sumatif: penilaian yang dilakukan pada akhir suatu satuan kegiatan pembelajaran tertentu untuk mengambil ke-putusan tentang berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran secara keseluruhan.
Homogenitas: (1) biasanya dikatakan pada pilihan jawaban dalam bentuk soal obyektif yang menunjukkan tingkat kemiripan dari semua altenatif pilihan jawaban yang disediakan, (2) ditujukan pada kemiripan satu soal dengan soal lain ketika menghitung reliabilitas belah paruh (split half) atau KR-20.
DB: daya beda adalah angka yang menunjukkan kemampuan soal membedakan peserta tes pandai dari peserta tes kurang pandai.
Indikator: tanda-tanda yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran.
P tingkat kesukaran menunjukkan proporsi peserta tes yang menjawab benar pada suatu butir soal. Makin besar P artinya peserta tes dapat menjawab dengan benar soal tersebut dan dengan demikian tingkat kesukarannya dikatakan (makin) mudah.
Kemenduaan (ambiguitas): salah satu kelemahan butir soal yang disebabkan kunci jawaban yang meragukan terutama jika kunci tersebut dinilai oleh ahli materi.
Kunci Jawaban: salah satu pilihan jawaban atau alternatif jawaban yang benar dalam suatu butir soal tes obyektif.
Kompetensi: (competence=cakap); kemampuan guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi dapat pula diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Nilai (Grade): angka tertentu yang menggambarkan tingkat kemam-puan peserta tes, menggambarkan kedudukannya diantara peserta tes lainnya atau menggambarkan tingkat penguasaannya pada suatu mata pelajaran tertentu. Nilai diperoleh melalui proses pengolahan skor atau hasil tes.
Pengukuran: pemberian label atau angka pada suatu atribut atau karakteristik seseorang, peristiwa atau obyek menurut aturan, ketentuan atau formula tertentu.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB 63
Penilaian (Evaluasi): suatu proses pengolahan hasil tes dan/atau non-tes untuk mengambil keputusan tentang seorang atau sejumlah siswa.
Pilihan Jawaban: alternatif atau pilihan jawaban yang disediakan dalam satu butir soal tes obyektif.
Reliabilitas: suatu koefisien yang menunjukkan sejauh mana suatu tes secara konsisten memberikan informasi sama. Koefisien reliabilitas dapat menunjukkan tingkat stabilitas (test retest), ekivalensi (tes paralel) dan konsistensi internal suatu tes.
Skor: angka yang diberikan pada peserta tes untuk mendeskripsikan secara kuantitatif kemampuannya menjawab satu atau sejumlah butir tertentu.
Stem (pokok soal): pernyataan terbuka atau pertanyaan adalam butir soal pilihan ganda yang berisi tugas atau masalah untuk mengantarkan peserta tes pada pemilihan jawaban.
Sumber belajar: semua bahan (cetak/tulis, softdocument, video, kaset, dsb.) yang dapat digunakan sebagai sumber informasi atau sarana untuk mempelejari sesuatu konsep oleh siswa atau peserta didik. Sumber belajar untuk mendukung implementasi Bahan Belajar Mandiri ini telah dikemas dalam bentuk Hardcopy (buku) dan Softcopy (file).
Tes (Ujian): suatu atau seperangkat tugas/pertanyaan yang setiap butir soalnya mempunyai jawaban benar dan direnca-nakan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian kompetensi-kompetensi tertentu dari hasil pembelajaran.
Tes Hasil Belajar (THB) : tes yang dirancang untuk mengukur pencapaian pembelajaran atau penguasaan/pemerolehan infor-masi, sikap atau keterampilan setelah dilakukan suatu proses pembelajaran.
Tugas mandiri: tugas yang dilakukan secara individu oleh guru peserta belajar/pelatihan untuk memperluas wawasan atau pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari, yang waktunya tidak dibatasi.
Tugas terstruktur: tugas yang harus dilakukan oleh guru peserta pelatihan sebagai tindak lanjut dari kegiatan tatap muka untuk menyelesaikan tahapan belajar agar diperoleh hasil yang maksimal, yang waktunya dibatasi sekitar 60% dari tatap muka.
BBM SUPLEMEN/ INSTRUMEN PHB64
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Validasi: kegiatan untuk menguji atau memberikan bukti empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar. Validasi instrumen adalah kegiatan untuk menguji kesesuian alat ukur dengan apa yang seharusnya diukur.
Validitas: kesahihan, atau sifat benar menurut bahan bukti yang ada. Validitas soal terdiri atas validitas muka yang ditetapkan secara sepintas namun oleh ahlinya, validitas isi dari sisi kebenaran materi pokok dan validitas konstruk psikologis. Validitas tes juga terdiri atas validitas muka, validitas isi dan validitas konstruk, tapi juga ada validitas prediktif dan validitas bersamaan (yang diperoleh dari korelasi pencapaian dua alat ukur).